) (ON
HRF
ON
LRF
)
Dimana :
ON
s
= angka oktana Contoh
ON
LRF
= angka oktana Bahan Bakar Acuan rendah
ON
HRF
= angka oktana Bahan Bakar Acuan tinggi
K.I.
s
= pembacaan knockmeter Contoh
K.I.
LRF
= pembacaan knockmeter Bahan Bakar Acuan rendah
K.I.
HRF
= pembacaan knockmeter Bahan Bakar Acuan tinggi
Compression Ratio Procedure
Mendingingkan sampel yang kan di uji terlebih dahulu pada temperature 2-10 C
sebelum test di laksanakan. Mesin CFR di hidupkan dan dibiarkan untuk pemanasan
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 35
hinggan suhu 120 F. lakukan pengujian pada sampel dengan cara masukan contoh
ke dalam tangki bahan bakar. Mengatur tombol detonasion meter ke posisi operate.
Mengatur level fuel untuk mencapai maksimum knock intensity fuel ratio dengan
cara memvariasikan ketinggian karburator. Bila knock meter sudah menunjukan di
angka 50 baca micrometer dan konversikan ke equivalen ON dengan menggunakan
table maka perkiraan ON dari contoh di dapat. Setelah itu uat larutan standar yang
sudah ditentukan ON menggunakan n-heptan dan iso-oktan sebagai pembanding.
Larutan satndar di uji untuk mendapatkan angka knock meter maksimal dengan
rasio kompresi yang telah di ketahui dan di atur. Lakukan pengujian pada sampel
dengan patokan pembacaan knock meter dari larutan standar. Buat pembacaan
knock meter pada sampel yang di uji sama dengan pembacaan larutan standar
dengan cara memvariasikan rasio kompresi. Apabila sudah sama maka konversiakn
pembacaan
rasio kompresi menggunakan table hubungan rasio kompresi-ON
Gambar 3.3 Mesin CFR (Cooperative Fuel Research)
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 36
3.2.3 Lead ASTM D 3237
Lead (Pb) atau yang di kenal sebagai Timbal adalah logam berat yang
terdapat secara alami di kerak bumi. Timbal adalah logam yang mendapat perhatian
khusus karena sifatnya yang toksik (beracun) terhadap manusia terutama bagi
kesehatan. Pada proses untuk menaikan angka oktan, pertamax tidak menggunakan
TEL (Tetra Etil Lead) diakrenakan kandungan timbal yang ada di dalamnya dan
untuk sekarang ini untuk menaikan angka oktan mogas menggunakan HOMC (High
Octane Mogas Componen) karena lebih aman. Tetapi tidak dipungkiri kalau
terdapat kandungan timbal walaupun walaupun jumlahnya sangat kecil. Kandungan
timbal yang sangat kecil bisa saja ada sejak masih berbentuk crude oil dan saat
operasi di kilang.
3.2.3.1 Ringkasan Metode
Alat dan bahan yang di butuhkan dalam pengujian lead content yaitu:
Automatic Absorption Spectrometer
Gelas ukur 50 ml
Pipet tetes
Metil Isobutyl Keton (MIBK)
Aliquat 336/MIBK solution
Iodine sol (3.0 gr iodine crystal dalam 100 ml Toluene)
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 37
Gasoline bebas lead mengandung max 1.32 mg Pb/ltr
Kocok 5 ml sampel mogas (pertamax) dan 30 ml MIBK ke dalam labu ukur
dan kemudian tambahkan dengan cepat 0.1 ml larutan Iodine/Toluen dengan
menggunakan pipet tetes dan kocok kembali dengan baik. Biarkan bereaksi dengan
sempurna. Setelah itu tambahkan 5 ml 1% aliquat 336/MIBK sol dan cukupkan
volumnya dengan MIBK sampai tanda batas. Aspirasikan pada alat dan catat
absorbansinya.. plot absorbansi sampel pada garafik satandar kerja dan Kadar lead
dalam Mogas dapat di hitung.
3.2.4 RVP (Reid Vapour Preasure) ASTM D 323
Sifat penguapan mempunyai pengaruh penting dalam operasi mesin. Sifat
ini di atur sedemikian rupa sehingga untuk setiap keadaan dapat di peroleh
campuran bahan bakar dan udara yang ideal, untuk menjamin terjadinya
pembakaran yang sempurna d ruang bakar. Sebaliknya jangan terlalu mudah
menguap, maka akan menimbulkan vapour lock dan pembentukan butiran es di
dalam karbulator sedangkan bila sukar menguap akan menyebapkan penyebaran di
dalam silinder tidak seimbang sehingga mesin sulit untuk di hidupkan hal ini akan
menyebapkan karbon deposi serta menyebapkan pengenceran minyak pelumas.
RVP adalah tekan uap mutlak pada suhu 37.8 C (100 F) dalam satuan psi atau kPa.
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 38
3.2.4.1 Ringkasan Metode
Sampel yang telah didinginkan dimasukkan kedalam liquid chamber pada
vapour pressure apparatus, kemudian rangkainan apparatus di rendam dalam sebuah
bath pada temperatur 37,8
o
C (100
o
F) sampai diperoleh tekanan konstan (tetap).
Catat tekanan ini dan dilaporkan sebagai Reid Vapour Pressure (RVP).
Gambar 3.4 Alat Pengukur RVP
3.2.5 Existent Gum ASTM D 381
Existent gum atau yang di kenal sebagai getah purwa adalah residu dari
penguapan bahan bakar tanpa pembersihan (treatment). Keberadaan gum ini
tidak di kehendaki karena dapat menyebapkan buntunya saluran bahan bakar.
Dan dalam pengujian gum ada juga yang di sebut unwashed gum. Untuk residu
penguapan dari motor gasoline terdiri dari getah purwa dan komponen aditif
tidak menguap (nonvolatile additive). Unwashed gum atau yang dikenal sebagai
kandungan getah takcuci pelarut adalah residu yang tinggal bila residu diuapkan
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 39
setelah dicuci dengan heptana dan cuciannya dibuang. Kemudian ad juga solvent
washed gum content yaitu residu yang tersisa ketika penguapan residu sudah di
cuci oleh normal heptan..
3.2.5.1 Ringkasan Metode
Untuk melakukan metode ini alat dan bahan yang di butuhkan ialah :
Beaker gelas volume 100 ml
Decicator
Thermometer
Flow meter
Tempat penguapan (bath)
Timbangan
Ukur contoh bahan bakar sebanyak 50 ml 0,5 ml dengan gelas ukur, pindahkan
ke dalam gelas beker yang telah diketahui beratnya dan ditimbang. Tempatkan gelas
beker yang berisi berisi contoh pada penangas penguapan. Jaga suhu dan kecepatan
alir udara atau steam selama penguapan selama 30 menit 0,5 menit. Ke dalam
gelas beker yang berisi residu, tuangkan 25 ml n-heptana, aduk selama 30 detik,
diamkan campuran ini selama 10 menit 1 menit. Buang larutan n-heptana, hati-
hati jangan sampai padatan residu terikut. Ekstrak untuk kedua kalinya dengan 25
ml n-heptana (dengan cara yang sama). Bila residu hasil ekstrak berwarna, ekstrak
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 40
untuk ketiga kalinya. Tempatkan residu dalam beker gelas diatas penangas pada
suhu 160 sampai 165
o
C. Diamkan beker sampai kering selama 5 menit 0,5 menit.
Pindahkan beker gelas yang berisi residu dan dinginkan, pindahkan ke timbangan
dan biarkan selama 2 jam. Catat berat penimbangan dan berikut perhitungannya
Hitung kandungan getah cuci pelarut (solvent washed gum) dari mogas, sebagai
berikut :
S = 2000 ( C D + X Z )
Hitung kandungan getah takcuci pelarut (unwashed gum) dari mogas, sebagai
berikut :
U = 2000 ( B D + X Y )
Dimana :
A = kandungan getah purwa, mg/100 ml
S = kandungan getah dicuci pelarut, mg/100 ml
U = kandunan getah tak cuci pelarut, mg/100 ml
B = berat penimbangan residu kering tanpa ekstrak pelarut
n-heptan + beaker, gr
C = berat penimbang residu kering ekstrak pelarut
n-heptan + beaker, gr
D = berat beaker kosong, gr
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 41
X = berat beaker kosong + residu, gr
Z = berat beaker kosong + residu setelah pencucian, gr
Gambar 3.7 Uji Existent Gum ASTM D 381
3.2.6 Induction Period ASTM D 525
Periode induksi (induction period) adalah waktu antara penempatan bomb
dalam penangas dan break point pada suhu 100
o
C (217
o
F). Dan pengertian dari
break point itu sendiri adalah titik pada kurva tekananwaktu yang didahului oleh
penurunan tekanan (pressure drop) sebesar 14 kPa dalam waktu 15 menit dan
berhasil dengan penurunan tekanan tidak kurang dari 14 kPa dalam 15 menit.
3.2.6.1 Ringkasan Metode
Masukan sampel yang sudah di dinginkan hingga 15-25 C ke oksidasi
bomb sebanyak 50 ml pada tekanan 100 psi (689 kPa). Sampel dalam bomb
kemudian dipanaskan pada suhu antara 98 dan 102
o
C (208 dan 216
o
F). Tekanan
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 42
dicatat pada interval tertentu atau dicatat terus-menerus sampai mencapai break
point. Waktu yang diperlukan sampel untuk mencapai titik ini dicatat sebagai
periode induksi pengamatan (observed induction period) pada suhu pengujian.
Kemudian periode induksi pada 100
o
C dapat dihitung. Berikut perhitungannya :
Untuk induction period observed di atas 100
o
C (212
o
F)
Periode induksi pada 100
o
C = (IP
t
)(1 + 0.101(t
a
100))
Untuk induction period observed di bawah 100
o
C (212
o
F)
Periode induksi pada 100
o
C = (IP
t
) / (1 + 0,101(100 t
a
)
Dimana:
IP
t
= periode induksi pada suhu pengujian, menit
T
a
= suhu pengujian,
o
C
Gambar 3.8 Alat Pengujian Induction Period
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 43
3.2.7 Copper Strip ASTM D 130
Dalam mogas terdapat sifat korosif. Sisat korosif mogas disebabkan oleh
sulfur bebas, dan senyawaan sulfur reaktif (terutama merkaptan dan hidrogen
sulfida). Senyawaan sulfur ini reaktif terhadap tembaga, menghasilkan noda dari
kupri merkaptida yang berwarna merah kecoklatan. Merkaptan diklasifikasikan atas
merkaptan ringan dan merkaptan berat. Bahan bakar yang mengandung merkaptan
berlebihan perlu dilakukan treating dengan proses soda washing. Proses ini hanya
menghilangkan merkaptan ringan, sedang merkaptan berat tidak hilang oleh proses
ini. Pengujian korosif ini sebagai uji kualitatif, sedang uji kuantitatifnya ditetapkan
sebagai merkaptan sulfur.
3.2.7.1 Ringkasan Metode
Lempengan tembaga yang telah digosok silicon carbide grit paper. bersih,
dicelupkan ke dalam sejumlah sampel dan dipanaskan pada suhu tertentu dan
dengan waktu tertentu sesuai dengan sifat dari sampel yang diuji. Pada akhir
pengujian lempengan tembaga diambil, dicuci, dan warnanya dibandingkan dengan
korosi bilah tembaga standar ASTM (ASTM Copper Strip Corrosion Standards).
Berikut adalah alat dan bahan yang di gunakan dalam pengujian Cooper Strip :
Water bath/penangas
Coper strip corrosion test bomb
Thermometer
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 44
ASTM Cooper srip standard
Wash solvent (iso oktan)
Silicon carbid
Gambar 3.9 Cooper Ctrip ASTM D 130
Tabel 3.1 Klasifikasi Bilah Tembaga
Kelas Penandaan Deskripsi
Bilah gosokan baru
1 agak
kusam
a.
b.
oranye muda, hampir sama dengan bilah
gosokan baru
oranye gelap
2 kusam
tengah
a.
b.
c.
d.
e.
merah anggur
bungan lavender
multiwarna dengan lavender biru atau perak,
atau kedua-duanya
keperak-perakan
warna brass, warna emas
3 kusam a.
magenta (merah tua) yang menutupi warna
brass
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 45
gelap b.
multiwarna dengan merah dan hijau (burung
merak), tetapi bukan abu-abu
4 Korosi a.
b.
c.
hitam transparan, abu-abu gelap atau coklat
dengan hijau burung merak
grafit atau agak kehitamanhitam mengkilap
atau manik hitam
3.2.8 Uji Doctor, IP 30
Metode uji doctor adalah suatu uji kualitatif, untuk menentukan ada/tidaknya
merkaptan, hidrogen sulfida, sulfur bebas dan peroksida yang terdapat dalam bahan
bakar motor, kereosine dan produk petroleum yang sejenis. Disebut uji doctor
karena menggunakan larutan doctor, yaitu campuran larutan plumbit dan sedikit
sejumlah Sulfur bebas. Penambahan Sulfur bebas berfungsi untuk memperbesar
konsentrasi Sulfur dalam contoh sehingga dengan mudah dapat terendapkan.
3.2.8.1 Ringkasan Metode
10 mL Contoh ditempat dalam tabung reaksi yang bertutup dan
ditambahkan 5 mL larutan plumbit dan kocok kuatkuat selama 15 detik.
Amati warna yang terbentuk.
20 mL Contoh ditempatkan dalam corong pemisah yang bertutup,
tambahkan larutan kadmium klorida, kemudian kocok kuatkuat selama 15
detik. Diamkan agar terjadi dua lapisan yang terpisah. Ambil 10 mL lapisan
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 46
atas, masukkan ke dalam tabung reaksi bertutup dan amati warna yang
terbentuk
Bila test yang kedua ini tidak terbentuk endapan hitam, tambahkan sedikit
sulfur bebas (jangan berlebihan), kocok selama 15 detik dan diamkan selama
1 menit agar terbentuk endapan. Amati warna endapan yang terbentuk. Bila
pada test yang kedua ini terbentuk endapan berwarna hitam, pisahkan
endapan dan ke dalam lapisan atasnya tambahkan larutan kadmium klorida
baru, dan kocok lagi. Pisahkan endapannya. Ulangi pekerjaan ini secara
berulangulang sampai tidak terbentuk endapan hitam. Tambahkan ke dalam
cairan terakhir dengan sedikit sulfur bebas (jangan berlebihan), kocok
selama 15 detik dan diamkan selama 1 menit agar terbentuk endapan. Amati
warna endapan yang terbentuk
10 mL Contoh bahan bakar ditempat dalam tabung reaksi yang bertutup dan
ditambahkan 2 mL larutan kalium iodida dan 2 tetes larutan asam asetat dan
dua tetes larutan amilum, dan kocok kuatkuat selama 15 detik. Amati
terbentuk warna biru atau tidak. Bila dalam pengamatan terjadi warna biru,
maka Contoh bahan bakar mengandung peroksida.
3.2.9 Sulphur Merkaptan ASTM D 3227
Merkaptan adalah komponen sulphur organic. Secara kimiawi dia berupa
komponen yang terdiri dari senyawa hidrokarbon yang mengikat gugus SH.
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 47
Tujuan pemeriksaan sulphur merkaptan yaitu untuk mengetehui kandungan
merkaptan yang tedapat dalam sampel (pertamax), karena kebeeradaan sulphur
merkaptan komposisi yang tinggi dapat menimbulkan masalah baik dalam mesin
saat penggunaan maupun dalam penyimpanan.
3.2.9.1 Ringkasan Metode
Alat dan bahan bahan yang di butuhkan dalam pengujian sulphur merkaptan:
- Potensiometer - CdSO
4
(Cadmium Sulfat)
- Elektrode Indicator(Ag
2
S) - KI 0.1 N
- Elektrode Refrence - AgNO
3
Alkoholik 0.1 N
- Buret Titrasi - AgNO
3
Alkoholik 0.01 N
1. Hilangkan kandungan H
2
S dalam contoh dengan menambahkan 5 ml contoh ke
dalam larutan CdSO
4
.
2. Kocok dngan seksama bila terbentuk endapan kuning berarti ada kandungan
H
2
S, hilankan kandungan H
2
S dengan cara ambil sejumlah contoh yang sukup
untuk di gunakan 3-4 kali pemeriksaan dan tempatkan dalam corong pemisah
yang telah di isi dengan sejumlah larutan CdSO
4
(1.5 kali jumlah contoh) dan
kocok dengan seksama. Pisahkan cairan yang mengandung endapan kuning.
Ulangi ekstraksi tersebut dengan menambah larutan CdSO
4
dan pisahkan lagi
endapannya. Cuci contoh dengan 25-35 ml aquadest sebanyak 3 kali. Pisahkan
air bekas cuciannya dan saring.
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 48
3. Ambil contoh contoh yang bebas H
2
S antara 25-35 ml masukan ke dalam baker
gelas 300 ml yang telah mengandung pelarut titrasi.
4. Lakukan titrasi dengan menggunakan potensiometer dengan ttitran larutan
AgNO
3
0.001 N. lakukan titrasi sampai terjadi infleksi dan lanjutkan sampai
pembacaan pada 330 mV dan catat volume titrasi yang di gunakkan.
Perhitungan:
RSH %wt =
Dimana:
A = volume yang di gunakan untuk mencapai titik akhir titrasi
N = Normalitas larutan standar AgNO
3
alkoholik
W = Berat contoh yang di analisa
Gambar 3.10 Potensiometer
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 49
3.2.10 Sulphur Content ASTM D 2622
Tujuan dari pemeriksaan sulphur content adalah untuk menetapkan jumlah
kandungan sulfur yang terdapat dalam mogas dengan menggunakanradiasi sinar X
yang dipancarkan menuju sampel yang ditempatkan didalam alat Energi X-Ray
Fluorescence Analyzer. Senyawaan sulfur dalam minyak bumi dan produknya
banyak sekali jenisnya, antara lain hydrogen sulfide (H
2
S), merkaptan (RSH),
sulfide (RSR), disulfida (RSSR), siklo sulfida (CH
2
)
5
S, alkil sulfat (R
2
SO
4
), asam
sulfonat (RSO
2
OH), sulfoksida (RSOR), sulfona (RSO
2
R), tiofena (C
4
H
4
S) dan
benzotiofena (C
8
H
6
S). Oleh sebab itu dalam pengujiannya dikatakan sebagai sulfur
jumlah. Sulfur dalam bahan bakar minyak dapat menyebabkan bau yang tak
menyenangkan, ikut membentuk gum dan sludge dalam penyimpanan, dan dalam
pembakaran akan menimbulkan asap dan menyebabkan korosi. Tidak semua akibat
sulfur merugikan. Sulfur ada yang dalam aditif bersifat sebagai penghambat
oksidasi (oxidation inhibitor) dalam minyak lumas.
3.2.10.1 Ringkasan Metode
Mula mula sampel di bungkus atau di lapisi drngan plastic ylar dengan
bantuan cup. Sampel ditempatkan dalam alur sinar yang dipancarkan dari sumber
sinar x resultan. karakteristik dari radiasi sinar x yang tereksitasi diukur dan
akumulasi perhitungan dibandingkan dengan perhitungan dari sampel kalibrasi yang
disiapkan sebelumnya untuk memperoleh konsentrasi sulphur dalam % massa.
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 50
Sampel verivikasi dipersyaratkan agar dapat mencakup kisaran konsentrasi 0,015
5 % massa sulphur yaitu 0,015 -0,1 % massa dan 0,1 5,0 % massa.
Gambar 3.11 Energy X-Ray Fluorescence Analyze
3.2.11 Distilation ASTM D 86
Distilai adalah pemisahan fraksi berdasarkan titik ddihnya berdasrkan
variable oprasi suhu dan tekanan. Pada pengujian distilasi dengan ASTM D 86
pada dasarnya adalah menguapkan cairan dengan cara dipanaskan, kemudian
uapnya didinginkan untuk menghasilkan distilat. Maksud pemeriksaan untuk
mengetahui titik didih dari contoh yang didistilasi pada kenaikan setiap %
volume. Pada distilasi mogas titik kritis yang diperhatikan ialah setiap kenaikan
10 % volume, 50 % volume, 90 % volume dan titik didih akhir (end point). Dan
berikut adalah hal-hal yang penting yang perlu di ketahui dalam melakukan
metode ASTM D 86 :
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 51
a. Initial Boiling Point (IBP) adalah pembacaan termometer pada saat
tetesan kondensat pertama jatuh yang terlihat pada ujung tabung
kondensor.
b. Persen evaporated (volume penguapan) adalah jumlah persen antara
cairan yang diperoleh dan persen yang hilang.
c. Persen recovered (volume perolehan) adalah persen maksimum yang
diperoleh dari suatu distilasi, terbaca pada tabung penampung (gelas
ukur) distilat.
d. Titik didih akhir, End Point atau Final Boiling Point (FBP) adalah
pembacaan suhu maksimum selama distilasi berlangsung. Ini terjadi
setelah cairan dalam tabung distilasi teruapkan semua. Juga disebut suhu
maksimum.
e. Residu adalah volume residu dari suatu distilasi yang tidak teruapkan
sampai tidak terdapat tetesan kondensat.
3.2.11.1 Ringkasan Metode
100 ml contoh yang sudah didinginkan dimasukan kedalam labu distilasi (flask),
panaskan dibawah kondisi tertentu, sehingga mendidih. Uap minyak yang terjadi
didinginkan dalam media pendingin kemudian dibaca temperature secara sistematis
setiap 10 % volume kondensat yang tertampung dalam gelas penampung (gelas
ukur) sampai final boiling point. Peralatan yang digunakan :
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 52
Gelas ukur skala 0-100 ml
Thermometer standar ASTM 7 C
Unit Distilasi : - Kondensor (pendingin), Pemanas (heater) dan Flask (125 ml)
Gambar 3.12 Alat Uji Distilasi ASTM D 86
3.2.12 Warna (Visual)
Untuk spesifikasi Pertamax yaitu warna tidak melakukan metode khusus
untuk menentukannya tetapi hanya di lihat secara visual saja. Umumnya pertamax
berwana kuning bening sama seperti premium dan untuk membedakannya maka
petamax di beri tambahan pewarna biasanya berwana biru atau hijau.
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 53
BAB IV
HASIL DAN P EMBHASAN
3.3 Data Hasil Analisa
Setelah dilakukan pemeriksaan di laboratorium unit pengolahan V Balikpapan
maka didapatkan hasil pemeriksaan seperti pada table dibawah ini.
Table 3.2 Hasil Analisa
No. Karakteristik Satuan
Metode
Uji
Hasil Pemeriksaan Spesifikasi
A - 24 A 30 Min Maks
1.
Bilangan oktana
- Angka Oktan Riset RON D.2699 90,5 92 92.0
2. Periode Induksi Menit D.525 >480 > 480 480
3. Kandungan Sulfur % m/m D.2622 0,01 0,02 0.05
4. Kandungan Timbal (Pb) g/l D.3341 0,003 0,003 0.013
5.
Distilasi : D.86
10% vol penguapan C 60 63 70
50% vol penguapan C 95 104 77 110
90% vol penguapan C 152 155 130 180
Titik didih akhir C 198 197 215
Residu % volume 1.0 1.0 1.0
6. Washed gum (Getah Purwa) mg/100 ml D.381 1 1 5
7. Tekanan Uap Reid kPa D.323 56 48 45 60
8. Berat jenis (pada suhu 15
o
C) kg/m
3
D.1298 757,4 758,1 715 770
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 54
9. Korosi Bilah Tembaga - D.130 Kelas 1 Kelas 1 Kelas 1
10. Uji Doctor - IP.30 Negatif Negatif Negatif
11. Sulfur Merkaptan % massa D.3227 0,001 0,001 0,001
12. Penampilan Visual
Jernih dan
terang
Jernih dan
terang
Jernih dan
terang
13. Warna Yellow Yellow Biru
14. Kamdungan pewarna g/100 l - - 0.13
15 Bau
Dapat
dipasarkan
Dapat
dipsarkan
Dapat dipasarkan
3.4 Interpretasi Sifat Khusus Pertamax
Berdasarkan hasil analisis Pertamax tangki A-24 dan A-30 kemudian
dibandingkan dengan spesifikasi pertamax yang ditetapkan oleh Dirjen Migas dapat
diinterpretasikan sebagai berikut. Nilai angka oktana riset (RON) dari bahan bakar
mogas yang diuji tergantung dari jenis mogas itu. Batasan yang tercantum pada
spesifikasi adalah batasan Minimum. Untuk Pertamax batasan angka oktanya ialah 92.
Bila kurang dari batas minimumnya, maka menyebabkan terjadinya ketukan pada
mesin sehingga mengakibatkan kerusakan pada piston atau kinerja dari motor kurang
maksimal. Bila lebih dari batas minimunya maka tidak terjadi ketukan pada mesin
namun biaya produksinya mahal sehingga kurang ekonomis.
Pemakaian bahan bakar dengan oktan yang tinggi harus di sertai oleh rasio
kompresi dari mesin yang tinggi. Nilai ON pada sample tangki A-24 adalah 90,5
dengan demikian sample tangki A-24 tidak memenuhi spesifikasi maka menyebabkan
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 55
ketukan di dalam mesin, hal ini bisa terjadi akibat banyak factor, disebakan kondisi
operasi pada masing masing tangki berbeda seperti kurang maksimalnya proses
platforminng, adanya impurities yang mengakibatkan kurang terbentuknyta senyawa
aromat dan HOMC yang kurang saat di blending dengan pertamax. Jadi nilai ON pada
sample tangki A-30 adalah 92, dengan demikian sampel tangki A-30 memenuhi
spesifikasi maka tidak menyebabkan ketukan di dalam mesin.
Selanjutnya untuk density pertamax nilainya di batasi yatu range antara 715
kg/m
3
sampai dengan 770 kg/m
3
. Apabila hasil pengukuran berada antara range
tersabut maka Pertamax memenuhi spesifikasi. Bila hasil pengukuran berada di bawah
batasn minimum maka kemungkinan terdapat fraksi berat dan jika berada di atas
batasan maksimal maka kemungkinan terdapat fraksi berat di dalamnya. Pada
pemeriksaan sample pertamax nilai SG pada sample A-24 dan A-30 adalah 757,4
kg/m
3
dan 758.1 kg/m
3
. Jadi pada pemeriksaan kedua sample ini dalam keadaan ON
SPEC, karena masih dalam range minimum dan maksimum spesifikasi pemeriksaan
density.
Untuk pertamax kandungan timbal maksimum di batasi yaitu 0.013 %v/v.
Semakin kecil kandungan timbal semakin baik. Kandungan timbal yang berlebih dpat
mencemari lingkungan dan berdampak pada kesehatan manusia. Apabila Pada
pengujian Pertamax sampel tangki A-24 di dapatkan hasilnya 0.003 %v/v dan sampel
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 56
tangki A-30 di dapatkan 0.003. Batasan maksimum yang di tentukan ialah 0.013 %v/v.
Maka dari hasil pengujian Pertamax untuk kedua sampel dinyatakan ON SPEC.
Tekanan uap reid pada pertamax sangat erat hubungannya dengan kemudahan
menguap. Tekanan uap adalah suatu factor yang menunjukkan jumlah uap yang terbentuk
pada distilasi pertamax. Pada spesifikasi pertamax tekanan uap reid pada 100
O
F maksimum
62 kPa dan minimum 45 kPa, bila kurang dari 45 kPa, maka akan mengalami kesulitan
starter pada saat mesin dalam keadaan dingin. Bila lebih dari 62 kPa, kemungkinan ada
fraksi ringan yang tercampur didalam pertamax. Sehingga akan terjadi vapor lock atau akan
timbul gelembung-gelembung uap bahan bakar yang mengakibatkan tersumbatnya saluran
dan menghentikan aliran bahan bakar dari tangki menuju ke karburator. Pada pengujian
sampel tangki A-24 didapatkan hasil 56 kPa dan sampel tangki A-30 48 kPa. Karena masih
berada dalam range batasan maksimum dan minimum maka Pertamax dinyatakan ON
SPEC.
Kandungan getah purwa merupakan hal yang dapat mengganggu kinerja mesin.
Kandungan getah purwa berbentuk seperti karet dan dapat membuntu pada saluran saluran
pembakaran. Semakin kandungan getah purwa maka semakin baik kualitaas dari bahan
bakar. Untuk pertamax kandungna getah purwa yang ada sangat di batasi yaitu maksimal 5
mg/100ml. Dan berdasarakn hasil pengujian tangki A-24 maupun tangki A-30 kandungan
washed gum yaitu 1 mg/100ml. Karena hasil pengujian masih berada di bawah batasan
maksimum yang ditentukan maka Pertamax dinyatakan ON SPEC.
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 57
Pengujian sulphur content berujuan adalah untuk menetapkan jumlah kandungan
sulfur yang terdapat dalam mogas dengan menggunakan radiasi sinar X yang dipancarkan
menuju sampel yang ditempatkan didalam alat Energi X-Ray Fluorescence Analyzer.
Pada pengujian sulphur content di dapatkan hasil yang di peroleh sampel tangki A -24 0.01
%m/m, dan sampel A-30 0,02%m/m sedangkan batasan maksimalnya ialah 0.05 %m/m.
karena hasil pengujian pada kedua sampel masih berada di bawah batasan maksimum
maka pertamax dikatakan ON SPEC. Sedangkan untuk kandungan sulphur merkaptan
keberadaanx sangat tidak diinginkan karena merkaptan dapat mengendap pada saat
penyimpanan dan membentuk deposit. Kandungna sulphur merkaptan juga dapat
menimbulkan bau yang tidak sedap. Serta dapat menimbulkan korosif terhadap koponen
system bahan bakar. Pada pengujian sampel tangki A-24 dan A-30 didapatkan hasil 0.001
%m/m. karena hasil pengujian sampel masih dibawah batasan maksimum maka Pertamax
dinyatakan ON SPEC
Selanjutnya adalah pengujian distilasi pada sampel tangki A-24 dan sampel tangki A-30 :
a Destilasi 10% adalah suhu yang terbaca saat destilasi mencapai 10% volume dari
total destilasi. nilai destilasi 10% maksimum adalah 70
o
C. interprestasi distilasi 10%
pada penggunaannya adalah jika suhu pengujian lebih rendah dari nilai
maksimumnya, maka mesin akan mudah distart pada suhu dingin dan tidak
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 58
memerlukan pemanasan. bila diperoleh lebih tinggi dari nilai maksimum maka
bahan bakar mengandung banyak fraksi berat sehingga bahan bakar susah menguap,
sehingga mesin akan sulit distart pada waktu dingin. nilai distilasi 10% pertamax
sample A-24 adalah 60
o
C dan nilai distilasi 10% pertamax sample A-30 63
o
C. Jadi
pertamax yang diujikan ON SPEC karena masing-masing dalam range maksimum
spesifikasi.
b Distilasi 50% adalah suhu yang terbaca oleh thermometer saat destilasi mencapai
50% volume dari total distilasi. range nilai untuk distilasi 50% adalah 77-110
o
C.
interprestasi distilasi 50% pada penggunaannya adalah bila diperoleh suhu
pengujian lebih rendah dari nilai minimumnya, maka masih banyak bahan bakar
yang belum teruapkan sehingga distribusi bahan bakar dalam ruang bakar mesin
tidak sempurna dan tidak mencapai kondisi optimum. bila diperoleh pengujian lebih
tinggi dari batas maksimumnya, maka bahan bakar mengandung banyak fraksi berat
sehingga akselerasi mesin berkurang atau terganggu. nilai distilasi 50% pertamax
sampel tangki A-24 adalah 95 dan nilai distilasi 50% pertamax sampel tangki A-30
tadalah 104. jadi, sample yang diujikan kedua-duanya ON SPEC karena masih
dalam range minimum dan maksimum spesifikasi 50% distilasi.
c Distilasi 90% adalah suhu yang terbaca oleh thermometer saat distilat mencapai
90% volume dari total distilasi. nilai untuk distilasi 90% adalah maksimum 130-
180
o
C. interprestasi distilasi 90% pada penggunaannya adalah bila diperoleh
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 59
pengujian lebih tinggi dari pada nilai maksimumnya, maka bahan bakar tersebut
mengandung banyak fraksi berat yang tidak terbakar sempurna, sehingga terkumpul
dalam ruang bakar mesin yang dapat merembes masuk kedalam karter yang dapat
mengakibatkan terjadinya pengenceran minyak pelumas dan pengendapan carbon
pada piston. Nilai distilasi 90% pertamax pada sampel tangki A-24 yaitu 152
o
C.
nilai distilasi 90% pertamax pada sampel A-30 adalah sebesar 155
o
C. Sampel yang
diujikan ini ON SPEC karena masih dalam range maksimum spesifikasi 90%
distilasi.
d Titik didih akhir, End Point atau Final Boiling Point (FBP) adalah pembacaan suhu
maksimum selama distilasi maksimum. ini terjadi setelah cairan dalam terupakan
semua, juga disebut suhu maksimum. nilai maksimum FBP untuk pertamax adalah
215
o
C. Bila diperoleh suhu lebih rendah dari nilai maksimumnya maka bahan bakar
terbakar sempurna, bila diperoleh suhu pada pengujian lebih tinggi dari nilai
maksimumnya maka bahan bakar banyak mengandung fraksi berat yang tidak
terbakar sempurna sehingga terkumpul dalam ruang bakar mesin yang dapat
merembes masuk kedalam karter yang dapat mengakibatkan terjadinya pengenceran
minyak pelumas dan pengendapan carbon pada piston. nilai FBP pertamax pada
sampel tangki A-24 adalah sebesar 198
o
C. Nilai FBP pertamax pada sampel tangki
A-30 adalah sebesar 197
o
C. Sampel yang diujikan ini ON SPEC karena masih
dalam range maksimum spesifikasi FBP.
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 60
e Persen residu adalah volume residu dari suatu distilasi yang tidak teruapkan. Nilai
maksimum residu adalah 2.0% volume. Interprestasi bila % volume residu pada
pengujian lebih rendah dari nilai maksimumnya maka kebersihan mesin terjamin
karena sedikit terdapat fraksi berat yang tertinggal, bila diperoleh % volume residu
pada pengujian lebih tinggi dari nilai maksimumnya maka bahan bakar mengandung
banyak fraksi berat yang tidak terbakar sempurna sehingga membentuk endapan
karbon pada busi dan silinder yang mengakibatkan pengausan. Nilai residu pada
pertamax sample tangki A-24 sebesar 1.0% volume. Nilai residu pertamax pada
sampel tangki A-30 adalah sebesar 1.0% volume. Sampel yang diujikan ini ON
SPEC karena masih dalam range maksimum spesifikasi residu.
Pemeriksaan ini selain bertujuan untuk keamanan dalam penggunaan juga
untuk kenyamanan pelanggan dalam menggunakan pertamax yang sesuai dengan
spesifikasi.
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 61
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari data hasil analisa yang dilakukan di laboratorium RU V Balikpapan, maka
sampel A-24 tidak memenuhi spesifikasi, berdasarkan pengujian RON (Research Oktan
Number) yang tidak mencapai angka 92. Oleh karena itu, sampel A-24 belum bisa
digunakan sebagai bahan bakar kendaraan. Sedangkan sampel tangki A-30, pada pengujian
yang telah dilakukan terhadap sampel ini semua parameter memenuhi spesifikasi yang telah
ditetapkan oleh Dirjen Migas No. 3674 K/24/DJM/2006 sehingga aman untuk digunakan.
4.2 SARAN
Sebaiknya dalam menggunakan peralatan untuk setiap pengujian, gunakan dengan hati-
hati, seperti flask dan thermometer yang mudah patah atau pecah, gelas ukur atau
beaker glass yang mudah pecah, dan bersihkan peralatan dengan baik supaya tidak ada
Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN
Spesifikasi, Aplikasi, dan Interpretasi Pertamax 92
PT. Pertamina RU V Balikpapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2013 62
kontaminasi dengan product lain saat melakukan pengujian yang sama menggunakan
alat yang sama.
Sebagai bahan bakar minyak yang memiliki kualitas yang baik ada baiknya setiap
parameter harus di uji dengan seksama agar semua parameter di ketahui hasilnya dan
dapat di bandingkan dengan batasan batasan yang sudah di tentukan sehingga nantinya
dapat di ambil keputusan bahwa sampel ON SPEC atau OFF SPEC.
Pertamax sebagai bahan bakar minyak yang berkualitas tinggi tentunya spesifikasi
mesin penggunanya tinggi dan ada baiknya bila ingin menggunakan bahan bakar
pertamax harus mengetahui juga spesifikasi mesin yang di gunakan karena bisa saja
bahan bakar yang bukan di peruntukan pada spesifikasi mesin tertentu tetapi tetap di
paksakan untuk di gunakan. Alhasil tentunya merupakan pemborosan atau sia-sia dan
mungkin nantinya dalam jangka panjang dapat berdampak pada mesin itu sendiri.
Sebaiknya dalam melakukan analisa, lakukan sesuai dengan prosedur yang telah di
tetapkan.