Anda di halaman 1dari 64

Pedoman Eka Bisnis Perusahaann i

PEDOMAN
ETIKA BISNIS
PERUSAHAAN
ii Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
Sanksi Pelanggaran Pasal 72
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002
Tentang Hak Cipta
1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan
perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal
49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-
masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7
(tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima
miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan,
atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran
hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Pedoman Eka Bisnis Perusahaann iii
KOMITE NASIONAL
KEBIJAKAN GOVERNANCE
PEDOMAN
ETIKA BISNIS
PERUSAHAAN
TIM PENYUSUN
PEDOMAN ETIKA BISNIS
KOMITE NASIONAL KEBIJAKAN GOVERNANCE
Penerbit PT Elex Media Komputindo
iv Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
Oleh: Tim Penyusun Pedoman Eka Bisnis Komite Nasional Kebijakan
Governance
2010 KNKG
Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang
Diterbitkan pertama kali oleh:
Penerbit PT Elex Media Kompundo
Kelompok Gramedia-Jakarta
Anggota IKAPI, Jakarta 2010
235102697
ISBN: 978979279142
Manajemen
Dilarang mengup, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh
isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.
Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta
Isi di luar tanggung jawab Percetakan
Pedoman Eka Bisnis Perusahaann v
SAMBUTAN
KETUA KAMAR DAGANG
DAN INDUSTRI
(KADIN) INDONESIA
Kami menyambut baik penerbitan buku Pedoman Eka Bisnis
Perusahaan yang diharapkan dapat membantu para usahawan
di Indonesia dalam menyusun Pedoman Eka Bisnis bagi peru-
sahaannya sehingga upaya menciptakan iklim usaha yang es
dan bereka dapat segera terwujud. Adanya Pedoman Eka Bis-
nis pada masing-masing perusahaan, merupakan suatu landasan
yang penng dan diperlukan di lingkungan pengusaha dalam
upaya memerangi dan memberantas korupsi di Indonesia. Ini
merupakan kontribusi utama para pengusaha untuk memerangi
korupsi dari supply side karena demand side berada pada domain
penyelenggara Negara.
Eka secara moral mendasari prinsip dan aturan yang menyata-
kan apakah ndakan yang kita lakukan itu benar atau salah. Ini
dak sekadar ndakannya buruk atau baik, melainkan juga apa-
kah akibat ndakan tersebut bermanfaat bagi masyarakat se-
cara umum ataukah justru membahayakan masyarakat. Apakah
ndak an tersebut bermanfaat bagi organisasi dan komunitasnya
atau membahayakan organisasi dan komunitasnya.
Sementara itu, kalangan bisnis tentunya mempunyai movasi
untuk mencari keuntungan dan atas dasar ini komunitas bisnis
vi Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
membangun entas korporasi dan menetapkan sasarannya. Pada
saat itulah perlu prinsip-prinsip moral eka ke dalam kegiatan bis-
nis secara keseluruhan diterapkan, baik dalam entas korporasi,
menetapkan sasaran bisnis, membangun jaringan dengan para
pihak yang berkepenngan (stakeholders) maupun dalam proses
pengembangan diri para pelaku bisnis sendiri. Penerapan ini di-
harapkan eka dapat menjadi ha nurani dalam proses bisnis
sehingga diperoleh suatu kegiatan bisnis yang bereka dan mem-
punyai ha, dak hanya sekadar mencari untung belaka, tetapi
juga peduli terhadap lingkungan hidup, masyarakat, dan para
pihak yang berkepenngan (stakeholders).
Kami berharap buku Pedoman Eka Bisnis Perusahaan ini akan
memperoleh tempat di kalangan pengusaha Indonesia, sehingga
tujuan mulia dalam upaya memberikan kontribusi kecil untuk
menciptakan iklim bisnis yang bereka di Indonesia dapat terca-
pai dengan baik. Segenap Pengurus Kamar Dagang dan Industri
Indonesia akan ikut berparsipasi dalam mendorong tercapainya
tujuan mulia ini.
Kamar Dagang dan Industri Indonesia
Ketua Umum
Suryo Bambang Sulisto
Pedoman Eka Bisnis Perusahaann vii
SAMBUTAN
KETUA KOMITE NASIONAL
KEBIJAKAN GOVERNANCE
Bangsa Indonesia pada dewasa ini sedang dalam proses pemba-
ngunan di berbagai bidang. Pembangunan ekonomi nasional
sejak awal reformasi memperlihatkan arah yang posif dan berja-
lan dengan baik walaupun banyak kendala yang dihadapi, tetapi
diyakini bahwa kelanjutannya akan terus berjalan.
Pembangunan ekonomi yang sedang berlangsung memerlukan
parsipasi dari semua komponen bangsa, baik dunia usaha mau-
pun masyarakat pada umumnya. Keikutsertaan seluruh komponen
bangsa dalam pembangunan akan dapat dilakukan dengan efekf
apabila disertai dengan penegakan good governance oleh semua
pihak. Dengan penegakan good governance, maka dapat dicipta-
kan masyarakat yang terb, dunia usaha yang berhasil, dan penye-
lenggara negara yang dapat mengemban tugasnya dengan baik.
Negara dalam hal ini Pemerintah mempunyai peranan yang sa-
ngat penng dalam penegakan good governance dan akan ber-
pengaruh sangat besar terhadap pelaksanaan good governance
dalam dunia usaha. Oleh karena itu, penegakan good governance
di mana salah satu instrumen pada dunia usaha adalah dengan
melaksanakan bisnis yang bereka perlu untuk terus dingkatkan.
Pengabaian eka bisnis dirasakan akan membawa kerugian dak
saja bagi masyarakat, tetapi juga bagi tatanan ekonomi nasional.
viii Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
Penegakan eka bisnis memerlukan kesamaan pandangan dan
komitmen dari semua pihak. Dalam hubungan ini, Komite Nasio-
nal Kebijakan Governance (KNKG) telah mengambil inisiaf untuk
menyusun Pedoman Eka Bisnis Perusahaan yang dapat menja-
di pedoman baik bagi perusahaan nasional maupun perusaha-
an mulnasional. Pedoman tersebut sangat komprehensif, se-
hingga semua instusi bisnis dapat menerapkan. Untuk itu, saya
mengharapkan agar semua instusi dunia usaha dapat mempel-
ajari dengan saksama Pedoman Eka Bisnis Perusahaan terse-
but, menindaklanju dengan menyusun pedoman pada masing-
masing perusahaan dan melaksanakan dengan penuh kesadaran
dan dengan komitmen yang nggi.
Saya mengucapkan selamat kepada Tim Penyusun Pedoman E-
ka Bisnis Perusahaan baik dari KNKG maupun dari Kadin Indone-
sia atas keberhasilannya menyusun Pedoman tersebut. Semoga
kontribusi tersebut dapat menjadi pendorong pelaksanaan good
governance di negara yang kita cintai Indonesia, terutama men-
dorong perilaku bisnis perusahaan agar lebih bereka.
Komite Nasional Kebijakan Governance
Mas Achmad Daniri
Ketua
Pedoman Eka Bisnis Perusahaann ix
DAFTAR ISI
SAMBUTAN KETUA KADIN INDONESIA ....................................... v
SAMBUTAN KETUA KNKG ............................................................ vii
PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Lingkup Penerapan ...................................................................... 4
C. Maksud dan Tujuan ...................................................................... 5
D. Pedoman Terkait dan Pengertian Umum ..................................... 6
1. Pedoman-Pedoman yang Terkait ............................................ 6
2. Pengertian Umum ................................................................... 6
E. Kerangka Kerja Penerapan Pedoman Etika Bisnis Perusahaan . 8
BAB I: Aspek Struktural Penerapan Pedoman Etika Bisnis
Perusahaan ....................................................................... 11
A. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perusahaan ......................................... 11
B. Kebijakan Penerapan Pedoman Etika Bisnis Perusahaan ......... 12
C. Struktur Pengelolaan Program Etika ........................................... 13
D. Penunjukan Pejabat pada Struktur Pengelolaan Program
Etika ............................................................................................ 17
BAB II: Aspek Operasional Penerapan Pedoman Etika Bisnis
Perusahaan ......................................................................... 19
Penyusunan Pedoman Etika Bisnis Perusahaan A. ........................ 19
Isi Pedoman Etika Bisnis Perusahaan B. ....................................... 20
Implementasi Pedoman Etika Bisnis Perusahaan C. ..................... 22
Monitoring D. ................................................................................. 29
x Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
BAB III: Aspek Perawatan Penerapan Pedoman Etika Bisnis
Perusahaan ...................................................................... 33
Program Induksi Karyawan Baru A. .............................................. 33
Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan B. .................................. 33
Promosi dan Komunikasi Berkala C. ............................................ 34
Pemantauan Efektivitas Program Etika Bisnis Perusahaan D. ..... 35
Pemutakhiran Buku Pedoman Etika Bisnis Perusahaan E. .......... 35
Benchmarking F. .......................................................................... 36
TIM PENYUSUN ............................................................................ 37
NARASUMBER .............................................................................. 38
PROFIL KOMITE NASIONAL KEBIJAKAN GOVERNANCE .......
(KNKG) .................................................................................... 39
LKDI PROFILE ............................................................................... 45
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Perusahaan didirikan oleh para pendirinya dengan suatu
tujuan. Secara mendasar tujuan perusahaan sebagai
suatu entas bisnis adalah:
Pertama, mencari laba baik untuk saat ini maupun
pada masa depan. Ini penng demi kelangsungan
hidup perusahaan tersebut;
Kedua, melayani pasar secara bersaing, baik pada
saat ini maupun masa mendatang. Tujuan kedua
ini diperlukan agar tujuan pertama dapat dipenuhi
secara berkelanjutan;
Kega, menciptakan suasana kerja yang kondusif bagi
seluruh karyawannya, sehingga tercipta rasa aman
dan kemampuan untuk bersaing serta berkreasi demi
kemajuan perusahaan. Tujuan kega ini diperlukan
untuk dapat memenuhi tujuan kedua.
Kega tujuan tersebut saling terkait dan diperlukan untuk
kelangsungan hidup perusahaan. Karena seap perusaha-
an adalah unik, maka mereka biasanya mempunyai ung-
kapan tujuan (mission statement) yang berbeda-beda.
2 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
2. Perusahaan beroperasi dak dalam ruang hampa, teta-
pi dalam suatu tempat dan waktu tertentu, serta berin-
teraksi dengan berbagai pihak. Untuk dapat hidup dan
berkembang, perusahaan sebagai suatu entas haruslah
menemukenali pihak-pihak yang berkepenngan (stake-
holders) dengan kelangsungan hidupnya, baik sebagai
entas tunggal maupun sebagai bagian dari kumpulan
kelompok usaha. Selain menemukenali, perusahaan juga
harus menjalin hubungan yang sehat dan es dengan
semua pemangku kepenngan dan lingkungan di mana
perusahaan beroperasi. Pemahaman semacam ini me-
nimbulkan pendekatan manajemen yang disebut sebagai
stakeholders approach.
3. Menyadari peran perusahaan sebagai sarana untuk me-
ningkatkan kemakmuran masyarakat dan sadar akan
penngnya hubungan yang sehat dan es dengan ling-
kungan, maka para pebisnis dunia berkumpul di Caux,
Swiss pada tahun 1995. Mereka menggariskan beberapa
prinsip bisnis yang berdasarkan prinsip eka dan prinsip
stakeholders. Prinsip umum eka bisnis antara lain berisi-
kan sebagai berikut:
3.1 Tanggung jawab bisnis perusahaan dalam mencipta-
kan kemakmuran, dak terbatas pada pemegang sa-
ham saja tetapi juga kepada para pemangku kepen-
ngan dan lingkungan di mana perusahaan tersebut
beroperasi;
3.2 Dampak kegiatan usaha daklah terbatas pada bi-
dang ekonomi dan sosial saja; tetapi perusahaan juga
harus memberikan kontribusi dalam menciptakan
keadilan, hak asasi manusia, pendidikan, inovasi, dan
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 3
pemanfaatan sumber daya alam secara esien dan
efekf, serta menjaga kelestariannya;
3.3 Perilaku usaha hendaknya dak sekadar mematuhi
kalimat-kalimat hukum dan peraturan yang berlaku,
tetapi hendaknya juga memenuhi semangat dan jiwa
dari peraturan tersebut serta menjaga prinsip saling
memercayai dan eka di antara para pelaku bisnis;
3.4 Menghargai lingkungan hidup, melalui kegiatan yang
melindungi, melestarikan dan meningkatkan kualitas
lingkungan hidup secara berkelanjutan. Selain itu,
per usahaan harus mencegah pemborosan penggu-
naan sumber daya alam maupun membuang limbah
yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup;
3.5 Para pelaku usaha hendaknya dak melakukan per-
buatan yang melanggar hukum, misalnya melakukan
penyuapan, pencucian uang, dan ndakan-ndakan
korupf lainnya, tetapi bahkan sebaliknya secara ber-
sama-sama harus membantu untuk menghapus ko-
rupsi. Selain itu, hendaknya para pelaku bisnis dak
terlibat baik langsung ataupun dak langsung terlibat
dalam perdagangan narkoba, perdagangan senjata
yang ilegal, membantu kegiatan terorisme dan ke-
lompok kejahatan lainnya.
4. Perusahaan merupakan suatu entas bisnis yang juga ter-
diri dari kumpulan individu. Untuk dapat memprakkkan
prinsip-prinsip bisnis yang digariskan di atas dan menga-
cu pada kearifan lokal serta prinsip-prinsip eka lainnya,
maka perlu disusun suatu panduan penyusunan pedoman
eka bisnis perusahaan. Pedoman ini haruslah mencakup
4 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
perilaku perusahaan sebagai suatu entas bisnis, dan
juga sekaligus perilaku organ (pimpinan) dan karyawan
yang merupakan anggota dari entas bisnis tersebut.
5. Pedoman Eka Bisnis Perusahaan merupakan bagian
dari Good Corporate Governance (GCG) karena untuk
men capai mencapai keberhasilan dalam jangka panjang,
pelaksanaan GCG perlu dilandasi oleh integritas yang
nggi. Pedoman Eka Bisnis Perusahaan merupakan pe-
doman perilaku yang menjadi acuan bagi organ perusa-
haan dan semua pegawai dalam menerapkan nilai-nilai
perusahaan serta membantu mereka untuk memecahkan
dilema eka yang mereka hadapi dalam melaksanakan
kegiatan bisnis. Penerapan eka bisnis juga menjadi ba-
gian dari pengembangan budaya perusahaan, khususnya
budaya kepatuhan dan ankorupsi.
B. Lingkup Penerapan
1. Pedoman Eka Bisnis Perusahaan ini (selanjutnya di sebut
sebagai Pedoman) disusun untuk membantu perusahaan,
organisasi nirlaba, dan organisasi lainnya dalam menyu-
sun, menerapkan, dan mengelola eka bisnis dalam per-
usahaan dan organisasi tersebut.
2. Pedoman ini dapat menjadi panduan bagi manajemen
per usahaan atau organisasi untuk mengembangkan,
mem promosikan, dan mensosialisasikan serta menerap-
kan pedoman perilaku yang telah disusun oleh perusaha-
an atau organisasi yang bersangkutan.
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 5
C. Maksud dan Tujuan
1. Pedoman ini diterbitkan dengan tujuan untuk:
1.1 Memberikan kerangka kerja bagi organisasi untuk
menerapkan program penerapan Eka Bisnis Perusa-
haan yang efekf, dan disertai cara untuk memantau
dan menilai kinerja program tersebut;
1.2 Memberikan panduan mengenai mekanisme Penyu-
sunan, Perawatan, dan Pembentukan budaya perusa-
haan yang es, patuh dan ankorupsi melalui pen-
dekatan eka dan pengaturan diri (self regulatory
approach).
2. Pedoman ini juga merupakan salah satu sarana penng
dalam membangun budaya perusahaan. Pedoman ini
memuat standar perilaku bagi Dewan Komisaris, Direksi
dan seluruh pegawai dalam melaksanakan kegiatan bis-
nis dan dalam melaksanakan tugas jabatan sehari-hari.
Dengan mengacu pada kepatuhan terhadap Pedoman
ini diharapkan dapat dilakukan pencegahan terhadap
ndak korupsi yang dalam perusahaan juga sering di-
kenal sebagai fraud, maupun perbuatan melanggar
hukum lainnya. Pencegahan tersebut merupakan salah
satu unsur penng dalam keberhasilan penerapan good
corporate go v er nance suatu perusahaan.
3. Hal lain yang diharapkan dari penerapan Pedoman ini
adalah keberhasilan perusahaan dalam beberapa hal, an-
tara lain:
6 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
3.1 Meningkatnya kepatuhan terhadap hukum dan pera-
turan perundangan baik dalam kehidupan kerja mau-
pun kehidupan pribadi karyawan;
3.2 Bertambah efekfnya proses manajemen, sebagai
akibat kepatuhan terhadap peraturan internal peru-
sahaan;
3.3 Meningkatnya reputasi perusahaan sebagai perusa-
haan yang dikenal karena integritasnya;
3.4 Memberikan kontribusi terhadap peningkatan buda-
ya kepatuhan terhadap hukum dalam masyarakat.
D. Pedoman Terkait dan Pengeran Umum
1. Pedoman-Pedoman yang Terkait
Pedoman-pedoman yang terkait dengan Pedoman ini
adalah:
1.1 Pedoman Umum Good Corproate Governance Indo-
nesia: 2006;
1.2 Pedoman Sistem Pelaporan PelanggaranSPP
(Whistle blowing SystemWBS): 2008.
2. Pengeran Umum
Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan:
2.1 Eka mengacu pada suatu standar perilaku dalam
suatu komunitas, yang menyatakan perbuatan mana
yang baik dan perbuatan mana yang buruk; perbuat-
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 7
an mana yang seharusnya dilakukan dan perbuatan
mana yang seharusnya dihindari. Standar perilaku ini
menganjurkan bagaimana anggota komunitas terse-
but harus berperilaku dalam berbagai situasi yang
dihadapinya.
2.2 Eka bisnis mengacu pada penerapan prinsip-prinsip
eka pada suatu kondisi bisnis, khususnya dalam
menghadapi situasi dilemas dalam bisnis (business
dilemma). Dilema bisnis mbul bilamana terdapat si-
tuasi bisnis, di mana keputusan yang diambil mengha-
dapi dua atau lebih pilihan yang mempunyai dampak
yang berbeda yang akan memengaruhi (a) kemam-
puan bersaing perusahaan dan protabilitasnya dan
(b) pengaruh yang kurang baik bagi para pemangku
kepenngan lainnya.
2.3 Eka usaha (business conduct) mengacu pada stan-
dar perilaku usaha yang dilakukan oleh perusahaan
sebagai suatu entas bisnis dalam berinteraksi dan
berhubungan dengan para pemangku kepenngan
lainnya. Dengan perkataan lain, bagaimana perusa-
haan menjalankan bisnisnya secara es. Hal ini dilak-
sanakan dengan pendekatan berlandaskan prinsip-
prinsip kepenngan stakeholders.
2.4 Eka kerja (ethical conduct) mengacu pada standar
perilaku kerja, baik dalam waktu melaksanakan tugas
untuk dan atas nama perusahaan, maupun dalam
berinteraksi dan berhubungan dengan sesama rekan
kerja, dengan atasan maupun bawahan. Eka kerja
disusun dengan mengacu pada prinsip-prinsip umum
eka.
8 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
2.5 Eka bisnis perusahaan mengacu pada standar peri-
laku usaha perusahaan yang terdiri dari eka usaha
dan eka kerja.
E. Kerangka Kerja Penerapan Pedoman Eka
Bisnis Perusahaan
1. Pedoman Eka Bisnis Perusahaan merupakan salah satu
sarana penng bagi perusahaan yang dapat membentuk
budaya perusahaan ke arah yang posif. Pedoman peri-
laku yang berupa pedoman eka kerja yang digariskan di
dalamnya, memberikan acuan perilaku yang harus dila-
kukan oleh anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi,
dan seap karyawan perusahaan dalam menghadapi di-
lema bisnis dan dalam melaksanakan kegiatannya sehari-
hari. Pedoman eka kerja ini merupakan elemen penng
dalam menentukan standar guna mencegah terjadinya
korupsi dan prakk pelanggaran lainnya. Ini merupakan
unsur penng dalam menegakkan good corporate gover-
nance pada sebuah perusahaan.
2. Penerapan Pedoman Eka Bisnis Perusahaan yang efekf
dapat menghasilkan, antara lain:
2.1 Tingkat kepatuhan yang lebih efekf terhadap pera-
turan perundang-undangan yang berlaku;
2.2 Proses manajemen yang lebih efekf akibat mening-
katnya kepatuhan terhadap peraturan internal;
2.3 Peningkatan reputasi perusahaan dengan meningkat-
nya suasana integritas dalam perusahaan.
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 9
3. Aspek-aspek penng dari kerangka kerja penerapan Pe-
doman Eka Bisnis Perusahaan terdiri atas:
3.1 Aspek struktural: merupakan aspek yang memas-
kan arah pelaksanaan dan akuntabilitas struktur or-
ganisasi dalam mengawal pelaksanaan program pe-
nerapan eka bisnis perusahaan. Selain itu, struktur
ini juga menyiapkan kerangka kerja kepemimpinan
penerapan program; penyediaan sumber daya yang
memadai, dan; mekanisme untuk memantau (over-
sight) efekvitas program;
3.2 Aspek operasional: menunjukkan bagaimana se-
baiknya proses implementasi program eka bisnis
perusahaan dilaksanakan secara sistemas dan ter-
struktur, sehingga memungkinkan dipantau keberha-
silannya;
3.3 Aspek perawatan: merupakan upaya dan kegiatan
penerapan eka perusahaan yang berlanjut, sehingga
aspek penerapan eka ini akan selalu mening kat
efekvitasnya melalui perbaikan yang berkesinam-
bungan.
10 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 11
BAB I
ASPEK STRUKTURAL PENERAPAN
PEDOMAN ETIKA BISNIS
PERUSAHAAN
A. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perusahaan
1. Misi perusahaan sering kali disebut sebagai pernyataan
alasan mengapa perusahaan didirikan (reason of existence).
Berdasarkan alasan inilah maka akan dijabarkan nilai-nilai
yang diyakini oleh para pendiri perusahaan. Nilai-nilai ini
akan diuraikan menjadi nilai sasaran akhir (terminal value)
dan nilai-nilai moral perilaku (instrumental value) dalam
mencapai sasaran akhir perusahaan. Nilai sasaran akhir
perusahaan dinyatakan dalam visi perusahaan jangka
panjang, sedangkan nilai-nilai moral perilaku, lebih dikenal
sebagai etos kerja dan nilai budaya perusahaan. Pedoman
Eka Bisnis Perusahaan haruslah mampu menunjukkan
keterkaitannya dengan misi dan visi perusahaan serta
merupakan jabaran dari nilai-nilai moral perilaku dalam
pencapaian visi perusahaan.
2. Seap perusahaan adalah unik dan khas. Walaupun nilai-
nilai moral perilaku usaha pada dasarnya universal, tetapi
dalam merumuskannya perlu disesuaikan dengan sektor
usaha serta karakter dan letak geogras dari masing-
masing perusahaan. Perumusan nilai-nilai moral perila-
12 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
ku dalam Pedoman Eka Bisnis Perusahaan, merupakan
cermin an dan pernyataan sikap perusahaan dalam mela-
kukan bisnisnya secara es dan bertanggung jawab.
B. Kebijakan Penerapan Pedoman Eka Bisnis
Perusahaan
Kebijakan penerapan eka bisnis pada suatu perusahaan
hendaknya memuat unsur-unsur sebagai berikut:
1. Pernyataan komitmen
Pernyataan komitmen Direksi dan Dewan Komisaris un-
tuk secara konsisten menerapkan Pedoman Eka Bisnis
Perusahaan haruslah dicantumkan dalam buku Pedoman
Eka Perusahaan. Termasuk dalam pernyataan tersebut
adalah niat untuk menegakkan kepatuhan terhadap hu-
kum dan peraturan perundangan yang berlaku, mence-
gah dan menindak ndak korupsi dalam perusahaan ser-
ta melindungi mereka yang melaporkan adanya ndak
kecurangan tersebut.
Pernyataan komitmen ini juga harus menjelaskan man-
faat penerapan program eka perusahaan dan alasan
mengapa perusahaan ingin menerapkan program eka
perusahaan ini secara konsisten. Selain itu juga perlu
dijelaskan penngnya buku Pedoman Eka Perusahaan
dalam program tersebut.
2. Kepemimpinan
Program penerapan eka perusahaan hanya dapat ber-
hasil dengan baik bila Dewan Komisaris, Direksi dan
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 13
manajemen senior perusahaan secara sungguh-sungguh
mempromosikan dan memimpin penerapannya dalam
kegiatan sehari-hari perusahaan.
Kepemimpinan ini haruslah terlihat secara nyata karena
perilaku yang baik hanya dapat dicontohkan dan dak
cukup hanya sekadar diceramahkan saja (tone at the
top).
3. Akuntabilitas
Akuntabilitas ternggi untuk memaskan bahwa Pedoman
Eka Bisnis Perusahaan harus dipatuhi dan dilaksanakan
terletak pada pundak Direksi dan Dewan Komisaris.
Dalam pelaksanaan program penerapan eka bisnis per -
usahaan, akuntabilitas ini dapat didelegasikan kepada unit
pelaksana program yang ditunjuk untuk itu. Struktur pelak-
sana program pengelolaan eka bisnis perusahaan diura-
ikan lebih rinci pada bagian C. 2 di halaman berikutnya.
4. Perbaikan berkelanjutan
Prinsip perbaikan berkelanjutan haruslah dinyatakan
secara tegas, sehingga buku Pedoman Eka Perusahaan
senanasa mencerminkan prakk terbaik dalam perilaku
usaha yang es. Evaluasi dan monitoring perbaikan
haruslah dilakukan secara berkala.
C. Struktur Pengelolaan Program Eka
1. Struktur pengelolaan program eka bisnis bagi ap
perusahaan dapat berbeda-beda sesuai dengan besar-
14 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
nya, kompleksitas operasinya, dan lingkup geogras ope-
rasinya. Struktur pengelolaan program eka bisnis yang
direkomendasikan dalam pedoman ini adalah struktur
pengelolaan eka untuk perusahaan besar. Untuk pe r-
usahaan yang lebih kecil, tugas dan fungsi dari struktur
pengelolaan program eka ini dapat dilaksanakan oleh
struktur yang ada. Dalam kasus seper ini, penugasan
tersebut harus dinyatakan secara tertulis dan tegas,
sehingga akuntabilitasnya jelas;
2. Ada semacam acuan umum (rule of thumb) yang di-
berikan oleh Daniel Kile penulis Business Conduct and
Ethics: How to Set Up a Self-Governance Program dalam
menyusun struktur pengelolaan program eka bisnis
sebagai berikut:
2.1 Bila jumlah karyawan sudah mencapai 50 orang maka
perlu adanya Pedoman Eka Perusahaan tertulis dan
perlu dibentuk Steering Commiee untuk menangani
masalah eka;
2.2 Bila jumlah karyawan sudah mencapai 200 orang maka
diperlukan program eka yang lebih formal, termasuk
sosialisasi, pelahan, komunikasi, monitoring, dan
penegakan atas pelanggaran eka;
2.3 Bila jumlah karyawan sudah mencapai 1.000 orang
maka perlu ditambahkan dengan prosedur formal
whistle-blowing dan dilengkapi dengan saluran ek s-
ternal hotline;
2.4 Bila jumlah karyawan sudah mencapai 5.000 orang
maka perlu ditambahkan adanya saluran internal
hotline dan Biro Eka.
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 15
Rekomendasi di atas disampaikan dengan mengingat si-
tuasi budaya dan kesadaran eka di lingkungan bisnis
negara-negara maju, di mana; pelanggaran eka dan ke-
patuhan mendapat sanksi yang cukup berat.
3. Struktur pengelolaan program penerapan eka bisnis
untuk perusahaan yang besar biasanya melipu struktur
yang diuraikan di bawah ini.
3.1 Komite Eksekuf Eka
Komite Eksekuf Eka dibentuk oleh Direksi dan
dipimpin oleh salah satu Direktur dengan anggota
para pejabat senior dari masing-masing direktorat
dan bila perlu dibantu oleh seorang penasihat eka
dari luar perusahaan. Komite ini lebih bersifat sebagai
forum yang mengarahkan (steering commiee) dan
bertanggung jawab dalam menciptakan situasi kerja
kondusif dan perilaku kerja yang es.
Tugas dari Komite Eksekuf Eka:
a. Melakukan supervisi terhadap proses penyu-
sunan, pengembangan, promosi, dan perawatan
buku Pedoman Eka Bisnis Perusahaan yang
dilaksanakan oleh Biro Eka;
b. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
program eka;
c. Menjadi lembaga ternggi untuk menjatuhkan
keputusan terhadap pelanggaran eka dan ke-
patuhan serta melaporkan pelaksanaannya ke-
pada Direksi.
16 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
3.2 Biro Eka
Direksi membentuk suatu Biro Eka sebagai pelaksana
tugas harian Komite Eksekuf Eka. Biro ini dipimpin
oleh seorang pejabat senior di bawah Direksi dan
dibantu dengan staf profesional sesuai dengan ke-
butuhan. Biro ini bertanggung jawab mengelola ke-
giatan sehari-hari pelaksanaan program eka bisnis
perusahaan.
Tugas dari Biro Eka:
a. Melaksanakan proses penyusunan dan pengem-
bangan serta pemutakhiran buku Pedoman Eka
Bisnis Perusahaan;
b. Melaksanakan program sosialisasi, pelahan, dan
komunikasi eka untuk seluruh karyawan dan
pihak-pihak terkait, seper misalnya pemasok,
kontraktor, masyarakat sekitar, dan lain-lain;
c. Menjadi pusat komunikasi dan tempat bertanya
bila terjadi masalah-masalah eka dan pe-
langgaran eka; bila dak dapat menemukan
solusinya, biro ini akan membawa persoalan
tersebut ke Komite Eksekuf Eka;
d. Menangani secara cermat semua pelanggaran
eka yang dilaporkan atau ditemukan dengan
prinsip rahasia, adil, konsisten, dan terkoordinasi,
termasuk di dalam tugas ini adalah penanganan
program Whistleblower System bila ada;
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 17
e. Melaporkan semua ndakan, proses, aturan,
serta rekomendasi yang berkaitan dengan Eka
kepada Komite Eksekuf Eka untuk diputuskan;
f. Menangani tata usaha dan administrasi serta
pengelolaan informasi pelaksanaan program e-
ka perusahaan.
3.3 Komite Pemantau Eka
Dewan Komisaris perusahaan membentuk Komite
Pemantau Eka dan Kepatuhan yang bertanggung ja-
wab untuk memaskan bahwa program penerapan
eka bisnis perusahaan berjalan dengan efekf dan
esien. Hal ini dilakukan dengan melakukan peman-
tauan terhadap kecukupan program eka dan kepa-
tuhan perusahaan, pelaksanaan program eka, dan
kepatuhan dan evaluasi efekvitas program tersebut.
Dalam hal dak dibentuk komite khusus ini, maka
fungsi, tugas, dan tanggung jawabnya harus dialihkan
kepada komite yang ada, misalnya Komite Audit, te-
tapi harus secara tegas dan tertulis dinyatakan dalam
piagam komite tersebut.
D. Penunjukan Pejabat pada Struktur Pengelolaan
Program Eka
Perusahaan harus menunjuk pejabat-pejabat pelaksana pe-
ngelolaan program eka bisnis perusahaan, terutama pejabat
untuk Biro Eka. Pejabat yang ditunjuk hendaknya seseorang
yang mampu dan sesuai untuk jabatan ini. Perlu diperha-
kan bahwa orang yang ditunjuk haruslah orang yang secara
18 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
umum dikenal dan dipersepsikan sebagai orang yang jujur,
bersih, dan mempunyai integritas nggi oleh para pegawai
perusahaan dan para stakeholders in di luar perusahaan.
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 19
BAB II
ASPEK OPERASIONAL PENERAPAN
PEDOMAN ETIKA BISNIS
PERUSAHAAN
A. Penyusunan Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
1. Pedoman Eka Bisnis Perusahaan ini hendaknya bersifat
unik bagi perusahaan tersebut karena merupakan penja-
baran nilai-nilai moral perusahaan yang dikandung dalam
visi, misi, dan strategi perusahaan. Dari nilai-nilai perusa-
haan dan prinsip-prinsip bisnis serta loso perusahaan
ini akan ditemukenali perilaku bisnis yang diinginkan dan
persepsi yang diinginkan dari para stakeholders. Oleh ka-
rena itu, diperlukan keterlibatan para stakeholders dan
para pegawai dalam proses penyusunan draf Pedoman
Eka Bisnis Perusahaan. Ini penng khususnya keterlibat-
an pegawai karena mereka adalah pelaku dari Pedoman
Eka Bisnis Perusahaan tersebut, sehingga harus dim-
bulkan rasa memiliki yang nggi terhadap pedoman
tersebut.
2. Untuk memaskan akseptabilitas dari draf Pedoman Eka
Bisnis Perusahaan, hendaknya dilakukan proses validasi
atau uji materi terhadap draf tersebut. Proses validasi
ini dapat dilakukan langsung dalam suatu pertemuan
20 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
ataupun melalui penyebaran kuesioner ke para pegawai
dan stakeholders. Melalui proses ini, mereka dapat ikut
terlibat untuk memberikan masukan ataupun koreksi
terhadap draf yang ada. Draf yang telah mendapatkan
masukan dan koreksi melalui proses validasi inilah yang
akan dipresentasikan, didiskusikan, dan disahkan oleh
Direksi dan Dewan Komisaris menjadi Pedoman Eka
Bisnis Perusahaan.
B. Isi Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
Pada dasarnya isi dari Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
adalah unik dan khas untuk masing-masing perusahaan dan
dak terdapat suatu standar baku untuk itu. Masing-masing
perusahaan dapat mengembangkan sendiri sesuai dengan
kebutuhannya. Daar isi yang disarankan dalam pedoman ini
bersifat informaf dan mengiku pendekatan yang diuraikan
pada Bab I, yaitu menggunakan pendekatan prinsip-prinsip
umum eka bisnis dan pendekatan pihak-pihak yang ber-
kepenngan (stakeholders approach).
Masing-masing perusahaan harus menguraikan sendiri isi ap-
ap bur eka yang disarankan, sesuai dengan kebutuhannya
yang khas. Akan tetapi bila terdapat suatu panduan yang
resmi dan mengikat secara umum, sangat disarankan untuk
menggunakan panduan tersebut. Contohnya adalah panduan
mengenai benturan kepenngan yang diterbitkan oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi. Daar isi Pedoman Eka Bisnis
Perusahaan yang disarankan dalam pedoman ini melipu,
tetapi dak terbatas pada bur-bur sebagai berikut:
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 21
Tabel 1: Contoh Daar Isi Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
1. Sambutan Direksi dan Dewan Komisaris
2. Pengantar
2.1 Visi dan misi perusahaan
2.2 Nilai-nilai yang dianut perusahaan
2.3 Pengeran eka bisnis perusahaan
2.4 Sasaran dan lingkup penerapan eka bisnis
perusahaan
3. Eka usaha: Cara perusahaan melakukan bisnis
3.1 Eka terhadap pelanggan
3.2 Eka terhadap pemasok dan kreditor
3.3 Eka terhadap pesaing
3.4 Eka terhadap regulator
3.5 Eka terhadap masyarakat dan lingkungan hidup
3.6 Eka terhadap karyawan
3.7 Eka terhadap pemegang saham
4. Eka kerja: Tata perilaku manajemen dan karyawan
4.1 Kepatuhan terhadap hukum
4.2 Benturan kepenngan
4.3 Donasi, hadiah, dan jamuan
4.4 An diskriminasi
4.5 Integritas laporan keuangan
4.6 Perlindungan informasi perusahaan
4.7 Informasi orang dalam (Insider trading)
4.8 Perlindungan harta perusahaan
4.9 Kegiatan sosial dan polik
4.10 Perilaku es terhadap sesama karyawan
5. Menangani masalah eka
5.1 Bagaimana mengidenkasi masalah eka?
5.2 Kemana mencari bantuan?
5.3 Perlindungan terhadap saksi dan pelapor
22 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
6. Tanggung jawab penerapan eka bisnis perusahaan
6.1 Tanggung jawab karyawan
6.2 Tanggung jawab atasan/manajemen
6.3 Tanggung jawab Biro Eka
6.4 Tanggung jawab Komite Eksekuf Eka
6.5 Tanggung jawab Komite Pemantau Eka
C. Implementasi Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
1. Rencana dan strategi implementasi program penerapan
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan harus disusun dan di-
kembangkan dengan rinci dan terjadwal dengan baik.
Kejelasan akuntabilitas pelaksanaan program ini dan
juga idenkasi para manajer yang terkait pada masing-
masing bagian serta staf yang akan menggulirkan prog-
ram ini selanjutnya, merupakan hal yang kris terhadap
keberhasilan implementasi program eka bisnis perusa-
haan. Hal ini karena seap introduksi program baru da-
lam organisasi, terdapat beberapa tahapan transisi, se-
belum program tersebut dapat berfungsi secara efekf.
Tahap pertama adalah penolakan; dalam tahap ini semua
orang mempertanyakan kegunaannya karena sudah me-
rasa nyaman dengan kondisi yang ada. Tahap kedua ada-
lah perlawanan; dalam tahap ini mereka mulai melihat
manfaatnya, tetapi masih ragu dan enggan untuk melak-
sanakannya. Sebaiknya orang lain dulu yang menerapkan
dan jangan saya. Tahap kega adalah tahap eksplorasi;
di mana orang sudah melihat dengan jelas manfaat dan
kegunaannya dan mulai mbul keinginan untuk mema-
hami dan melakukan eksplorasi lebih jauh. Tahap terakhir
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 23
adalah komitmen untuk melakukan perubahan tersebut;
pada tahap ini proses perubahan akan berlangsung de-
ngan baik. Proses tersebut juga dialami oleh Top Man-
agement, Line Management dan seluruh karyawan. Oleh
karena itu, proses perubahan tersebut harus dimulai dari
Top Management terlebih dahulu, sehingga mereka da-
pat berperan sebagai Change Leader yang akan diiku
oleh Middle Management. Kemudian, Middle Manage-
ment akan menjadi Change Leader yang akan diiku oleh
Line Management. Proses yang sama akan dilakukan oleh
Line Management yang akan berfungsi sebagai Change
Leader bagi seluruh pegawai.
2. Dalam rangka implementasi pedoman eka bisnis pe r-
usahaan, perlu diperhakan hal-hal sebagai berikut:
2.1 Cakupan penerapan Pedoman Eka Bisnis Perusa-
haan
Cakupan penerapan program Eka Bisnis Perusaha-
an ini melipu seluruh pihak yang terkait dengan ke-
giatan operasi kegiatan perusahaan. Ini berar para
pemegang saham, anggota Dewan Komisaris, anggo-
ta Direksi, seluruh manajer dan karyawan. Untuk
pihak eksternal melipu para pemasok, kontraktor,
kreditor, pelanggan, organisasi/komunitas lain yang
melakukan kegiatan/usaha dengan perusahaan. Ke-
taatan terhadap Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
merupakan prasyarat untuk melakukan kegiatan usa-
ha dengan perusahaan. Sesuai dengan pemahaman
24 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
tersebut, maka bagi pihak internal perusahaan harus
memperoleh buku Pedoman Eka Bisnis Perusahaan.
Untuk kepenngan pihak eksternal, buku pedoman
tersebut haruslah tersedia di situs internet perusa-
haan, atau bila mereka memerlukan dapat diberikan
satu copy. Implementasi pedoman eka bisnis peru-
sahaan melipu hal-hal sebagai berikut:
2.2 Peluncuran Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
Upaya untuk mempercepat proses manajemen per-
ubahan telah dilakukan sejak mulai penyusunan draf
pedoman, hingga pengesahan draf tersebut oleh Di-
reksi dan Dewan Komisaris, sebagaimana diuraikan
pada huruf A. Kelengkapan struktur organisasi pe-
ngelola program penerapan eka bisnis perusahaan
beserta sumber dayanya harus sudah diputuskan dan
ditetapkan oleh Direksi sebelum peluncuran dilak-
sanakan. Ini merupakan wujud nyata dari komitmen
Manajemen Puncak dan juga menunjukkan pernyata-
an tone at the top. Pada saat acara peluncuran, jum-
lah buku pedoman yang dicetak juga harus mencu-
kupi untuk dibagikan kepada seluruh karyawan dan
para stakeholders terkait. Acara peluncuran buku Pe-
doman Eka Bisnis Perusahaan dapat dilakukan se-
cara seremonial dengan mata acara yang disarankan
adalah sebagai berikut:
(1) Pembukaan;
(2) Penjelasan proses penyusunan buku Pedoman
Eka Bisnis Perusahaan;
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 25
(3) Penandatanganan Pakta Integritas dan komitmen
oleh Direksi dan Dewan Komisaris atas penerapan
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan;
(4) Penandatanganan Pakta Integritas dan komitmen
oleh Senior Manajemen atas penerapan Pedoman
Eka Bisnis Perusahaan;
(5) Penyerahan buku Pedoman Eka Bisnis Perusa-
haan oleh Direksi kepada para wakil Senior
Manajemen, Manajemen Madya, Manajemen
Lini Pertama, Karyawan, dan stakeholders;
(6) Sambutan Direktur Utama;
(7) Pengumuman dan penjelasan tentang program
sosialisasi;
(8) Penutup.
2.3 Sosialisasi Pedoman Eka Perusahaan
Program sosialisasi dan komunikasi Pedoman Eka
Bisnis Perusahaan yang dilakukan mencakup bebera-
pa kegiatan, antara lain sebagai berikut:
a. Execuve Brieng untuk para Senior Manager.
b. Workshop untuk para Manajer Madya yang le-
bih bersifat sebagai Training for Trainers. Ini ka-
rena mereka haruslah menjadi agen perubahan
(Change Leaders) bagi unit di bawah kepemimpin-
annya.
c. Workshop untuk para Manajer Lini Pertama de-
ngan Manajer Madya sebagai instruktur didam-
pingi oleh instruktur luar;
26 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
d. Workshop untuk para pegawai dengan instruktur
oleh Manajer Madya.
Dalam workshop tersebut perlu dilakukan studi ka-
sus yang sesuai dan yang mungkin terjadi dalam unit
tersebut. Pembahasan dilakukan apakah dalam kasus
tersebut terjadi pelanggaran Pedoman Eka Bisnis
Perusahaan atau dak dan bagaimana harus mena-
nganinya, sesuai buku pedoman.
2.4 Pengelolaan program Eka Bisnis Perusahaan
Sesuai uraian pada Bab I, adanya struktur atau pe-
nanggung jawab yang jelas terhadap pengelolaan
program implementasi eka bisnis perusahaan,
merupakan hal yang kris terhadap keberhasilan
program. Struktur inilah yang harus menyusun me-
kanisme kerja dan pelaporan keseluruhan kegiatan
penerapan eka bisnis perusahaan kepada Direksi.
Lingkup tugas dan tanggung jawab unit pengelola
program eka bisnis perusahaan antara lain melipu
hal-hal sebagai berikut:
a. Penyusunan buku Pedoman Eka Bisnis Perusa-
haan: Harus dipaskan bahwa keterlibatan para
pihak yang terkait memang terlaksana dengan
baik. Hal ini menjadi bagian dari manajemen per-
ubahan yang diutarakan di atas.
b. Administrator proses peluncuran dan sosialisasi
buku Pedoman Eka Bisnis Perusahaan: Dalam
kapasitas ini ia bertanggung jawab atas terse-
lenggaranya keseluruhan program peluncuran
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 27
dan sosialisasi Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
hingga ke seluruh lapisan karyawan perusahaan
dan termasuk stakeholders in perusahaan.
c. Administrator program penerapan eka bisnis
perusahaan: Dalam kapasitas ini, ia mempunyai
tugas antara lain:
1) Berfungsi sebagai unit yang menerima lapor-
an pelanggaran pedoman eka bisnis perusa-
haan ataupun tempat bertanya bila karya-
wan menemui masalah tentang eka bisnis
perusahaan;
2) Melakukan ndak lanjut bila terdapat lapor an
pelanggaran eka bisnis perusahaan. Tindak
lanjut ini dapat berupa konseling, mediasi,
pelahan ulang. Dalam hal terjadi pelanggar-
an yang lebih berat dan serius, ia harus mem-
bawa masalah ini ke pejabat yang berwenang
(Direksi atau Manajer SDM) untuk penangan-
an lebih jauh;
3) Melakukan pemutakhiran Pedoman Eka Bi-
snis Perusahaan, terutama terkait dengan
perkembangan bisnis dan evaluasi serta re-
view terhadap pertanyaan yang sering diaju-
kan (frequently asked quesons FAQ).
4) Menyelenggarakan pelaporan internal atas
pelaksanaan kegiatan program penerapan
eka bisnis perusahaan sehingga:
28 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
i. Terselenggara laporan berkala atas segala
kejadian dan kegiatan program;
ii. Memaskan semua pelanggaran Pedo-
man Eka Bisnis Perusahaan telah ter-
tangani dengan baik;
iii. Masalah yang sering berulang dan siste-
mis dapat ditangani dengan benar dan
dapat dicegah.
5) Menyelenggarakan pengarsipan dokumen
dan tata laksananya dengan baik dan benar.
2.5 Pernyataan tahunan
Guna lebih meningkatkan kesadaran terhadap pe-
mahaman isi dan upaya penerapan Pedoman Eka
Bisnis Perusahaan, maka seluruh manajer dan karya-
wan diwajibkan untuk menandatangani Pernyataan
Tahunan pada seap awal tahun. Isi dari Pernyataan
Tahunan antara lain berisikan:
a. Pernyataan bahwa yang bersangkutan telah
mem baca dan memahami isi dari buku Pedoman
Eka Bisnis Perusahaan;
b. Pernyataan bahwa yang bersangkutan akan ber-
upaya untuk menerapkan isi Pedoman Eka
Bisnis Perusahaan dalam lingkup kewenangan
dan tugasnya;
c. Pernyataan bahwa yang bersangkutan akan ber-
upaya menghindari segala bentuk kemungkinan
benturan kepenngan dalam melak sanakan
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 29
a. Eka usaha: Cara perusahaan melakukan bisnis
(1) Eka terhadap pelanggan
(2) Eka terhadap pemasok dan kreditor
(3) Eka terhadap pesaing
tugas nya dan menghindari perbuatan tercela
yang melanggar Pedoman Eka Bisnis Per usa-
haan;
d. Pernyataan bahwa dalam tahun yang lalu dak
melakukan hal-hal yang melanggar atau berten-
tangan dengan eka bisnis.
D. Monitoring
Monitoring ini dilakukan sebagai bagian yang dak terpi-
sahkan untuk memaskan bahwa seluruh pegawai dan mana-
jer berndak sesuai dengan panduan yang ditetapkan dalam
buku Pedoman Eka Bisnis Perusahaan. Monitoring dan eva-
luasi dapat diselenggarakan secara internal maupun ekster-
nal. Salah satu metode untuk melakukan monitoring internal
terhadap penerapan Pedoman Eka Bisnis Perusahaan ada-
lah dengan melakukan Self-Assessment. Metode Self-Assess-
ment ini merupakan metode pengukuran yang berdasarkan
persepsi dari masing-masing manajer dan pegawai terhadap
penerapan bur-bur eka bisnis perusahaan. Dalam rangka
penerapan self assessment tersebut, di bawah ini diberikan
pedoman dan contoh cara pelaksanaannya.
1. Penilaian secara self-assessment dilakukan terhadap pe-
nerapan bur-bur eka bisnis di bawah ini:
30 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
2. Dalam melakukan penilaian terhadap bur-bur eka
bisnis tersebut di atas, dapat dilakukan pemeringkatan
dengan contoh tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2: Peringkat Penilaian
Nilai Deskripsi %
1 Hampir semua bur-bur eka
masih belum terpenuhi
1025%
2 Sebagian kecil bur-bur eka
dipenuhi
2540%
3 Kira-kira separuh bur-bur eka
sudah dipenuhi
4060%
4 Lebih dari separuh bur-bur eka
sudah dilaksanakan
6080 %
5 Sebagian besar bur-bur eka
sudah terlaksana dengan baik
>80 %
(4) Eka terhadap regulator
(5) Eka terhadap masyarakat dan lingkungan hidup
(6) Eka terhadap karyawan
(7) Eka terhadap pemegang saham
b. Eka kerja: Tata perilaku manajemen dan pegawai
(1) Kepatuhan terhadap hukum
(2) Benturan kepenngan
(3) Donasi, hadiah, dan jamuan
(4) Andiskriminasi
(5) Integritas laporan keuangan
(6) Perlindungan informasi perusahaan
(7) Informasi orang dalam (Insider trading)
(8) Perlindungan harta perusahaan
(9) Kegiatan sosial dan polik
(10) Perilaku es terhadap sesama karyawan
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 31
3. Hasil pelaksanaan penilaian terhadap penerapan masing-
masing bur eka pada no.1 di atas dapat dituangkan
dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3: Hasil Penilaian Bur-Bur Eka Bisnis
No Bur Eka Nilai
A Eka usaha:
1. Eka terhadap pelanggan 4
2. Eka terhadap pemasok dan kreditor 2
3. Eka terhadap pesaing 2
4. Eka terhadap regulator 3
5.
Eka terhadap masyarakat dan lingkungan
hidup
3
6. Eka terhadap karyawan 4
7. Eka terhadap pemegang saham 4
Total Nilai 22
Nilai penerapan Eka Usaha 3.3
B Eka kerja
1. Kepatuhan terhadap hukum 5
2. Benturan kepenngan 3
3. Donasi, hadiah, dan jamuan 3
4. Andiskriminasi 2
5. Integritas laporan keuangan 4
6. Perlindungan informasi perusahaan 3
7. Informasi orang dalam (Insider trading) 2
8. Perlindungan harta perusahaan 2
9. Kegiatan sosial dan polik 2
10. Perilaku es terhadap sesama karyawan 4
Total Nilai 30
Nilai penerapan Eka Kerja 3
32 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
Dari hasil penilaian terhadap penerapan Pedoman Eka
Bisnis Perusahaan dalam contoh di atas, baru mencapai
nilai 3.15 atau baru sekitar separuh yang berhasil dilaksa-
nakan dengan baik.
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 33
BAB III
ASPEK PERAWATAN PENERAPAN
PEDOMAN ETIKA BISNIS
PERUSAHAAN
A. Program Induksi Karyawan Baru
Kesadaran akan penngnya pedoman eka perusahaan su-
dah harus ditanamkan sejak awal seseorang masuk menjadi
karyawan, baik karyawan kontrak maupun karyawan tetap.
Pemahaman ini haruslah melipu bagaimana penerapannya
dalam operasi sehari-hari di perusahaan, termasuk bagaima-
na dampaknya dalam ia bekerja dan juga akibat bila ia me-
lakukan pelanggaran eka perusahaan. Program pengenalan
eka perusahaan ini merupakan bagian penng dari program
induksi untuk pegawai baru dan program induksi bagi anggo-
ta Direksi dan Dewan Komisaris baru yang berasal dari luar
perusahaan.
B. Pendidikan dan Pelahan Berkelanjutan
1. Program pendidikan dan pelahan berlanjut, merupakan
upaya untuk menjaga ngkat kewaspadaan dan kesadar-
an pegawai terhadap penerapan eka perusahaan. Diha-
rapkan dengan melalui program semacam ini maka eka
perusahaan dapat menjadi second nature, sehingga
34 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
upaya pencegahan kecurangan dapat berjalan dengan
sendirinya.
2. Program ini diperuntukkan bagi pegawai yang sudah per-
nah mengiku sosialisasi penerapan eka perusahaan.
Bentuk program ini hanyalah seminar dan diskusi sete-
ngah hari yang lebih berisi pembahasan kasus-kasus eka
dan dilema eka. Sebelum mengiku seminar ini, para
peserta harus mengisi kuesioner eka terlebih dahulu
dan lembar komitmen untuk menerapkan eka perusa-
haan secara kosisten. Program ini hendaknya dapat di-
iku seluruh karyawan secara bergilir, sedak-daknya
satu kali dalam satu tahun. Hasil dari seminar setengah
hari ini akan memperkaya pedoman eka perusahaan,
terutama pada saat pedoman eka perusahaan harus di-
mutakhirkan terhadap problem dan issue yang berkem-
bang di perusahaan.
C. Promosi dan Komunikasi Berkala
Promosi dan komunikasi berkala bertujuan untuk memper-
lihatkan komitmen dan kesungguhan perusahaan dalam me-
laksanakan program eka perusahaan. Melalui promosi dan
komunikasi ini baik karyawan maupun para stakeholders lain
dapat mengetahui bahwa kegiatan penerapan eka perusa-
haan diterapkan secara konsisten. Dalam program ini akan di-
beritakan hasil-hasil pelaksanaan program eka perusahaan,
termasuk di dalamnya juga berita mengenai Ethics Awards
dan cerita kisah-kisah kepatuhan eka yang dapat mengin-
spirasi karyawan lain untuk mengikunya. Juga diberitakan
kasus pelanggaran eka yang terjadi, akibat dan sanksinya.
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 35
D. Pemantauan Efekvitas Program Eka Bisnis
Perusahaan
Penerapan program eka perusahaan memerlukan biaya yang
dak sedikit, oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan
secara berkala efekvitas penerapannya. Komite Pemantau
Eka dari Dewan Komisaris dapat meminta satuan pengawas-
an internal (SPI) untuk melakukan audit dan njauan berkala
(review) terhadap efekvitas penerapan program eka per-
usahaan. Pelaksanaan audit dan review ini dapat dilakukan
pula oleh pihak luar yang independen. Tujuan dari program
ini adalah untuk memaskan bahwa program penerapan e-
ka perusahaan memang memenuhi sasaran yang telah dite-
tapkan pada awal pencanangan program dan juga memas-
kan bahwa aspek kepatuhan dari pedoman eka perusahaan
masih sesuai dengan tuntutan bisnis perusahaan.
E. Pemutakhiran Buku Pedoman Eka Bisnis
Perusahaan
Biro Eka bertugas untuk selalu memutakhirkan pedoman
eka bisnis perusahaan agar selalu sesuai dengan tuntutan
bisnis perusahaan dalam menjalankan misinya untuk menca-
pai visi yang telah ditetapkan. Hasil audit efekvitas penerap-
an program eka merupakan salah satu masukan penng
yang bermanfaat dalam proses pemutakhiran pedoman eka
bisnis perusahaan.
Draf revisi Pedoman Eka Bisnis Perusahaan harus disetujui
oleh Komite Eksekuf Eka untuk diajukan kepada Direksi
dan Dewan Komisaris guna mendapatkan persetujuan dan
36 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
pengesahan. Setelah draf perubahan tersebut disetujui dan
disahkan haruslah dilakukan sosialisasi, dan seluruh buku
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan yang beredar ditarik dan
digan dengan yang baru. Seluruh karyawan kembali harus
menandatangani komitmen untuk menerapkan eka bisnis
perusahaan yang baru tersebut.
F. Benchmarking
1. Benchmarking merupakan suatu upaya untuk menilai
seberapa jauh kinerja kita dalam menerapkan program
eka bisnis perusahaan dapat diukur atau dibandingkan
dengan perusahaan lain. Melalui proses ini kita akan me-
lakukan studi banding penerapan eka bisnis perusaha-
an kita dengan perusahaan lain.
2. Dalam proses ini kita akan saling tukar-menukar penga-
laman dan pengetahuan mengenai penerapan eka bis-
nis perusahaan. Bila perusahaan lain lebih baik maka
kita akan dapat belajar darinya; tetapi bila kita lebih baik
maka tugas kita untuk berbagi ilmu dan pengetahuan
kita. Melalui proses benchmarking ini bisa dilakukan
penyebaran penerapan eka bisnis perusahaan secara
lebih cepat, sehingga upaya pencegahan kecurangan da-
lam perusahaan dapat dingkatkan dan pada gilirannya
upaya pencegahan korupsi dapat juga dingkatkan.
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 37
TIM PENYUSUN
Subarto Zaini Koordinator
Mas Achmad Daniri Anggota
Binhadi Anggota
Leo J. Susilo Anggota
Ai Mulyadi Mamoer Anggota
Gunarni Soeworo Anggota
Waluyo Anggota
I Gede Raka Anggota
Gus Amri Sekretariat
38 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
NARASUMBER
1. Soy M. Pardede
Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia
2. Ratna Januarita
Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG)
3. Hasnil Rasyid
PT Pertamina
4. Hoesein Wiriadinata
Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG)
5. A. Pandu Djadjanto
Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG)
6. Tjahjono Soerjodibroto
Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia
7. Gendut Suprayitno
Indonesia Instute of Corporate Governance (IICG)
8. Susanto
Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO)
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 39
PROFIL
KOMITE NASIONAL KEBIJAKAN
GOVERNANCE (KNKG)
Komite Nasional Kebijakan Governance www.governance-
indonesia.com
1. KNKG didirikan pada tahun 30 November 2004 melalui
keputusan Menteri Koordinator Perekonomian RI No. KEP-
49/M.EKON/11/TAHUN 2004. Tentang Pembentukan Komite
Nasional Kebijakan Governance (KNKG). SK ini merupakan
upaya revitalisasi Komite yang dibentuk sebelumnya pada
tahun 1999 yaitu Komite Nasional Kebijakan Corporate
Governance (KNKCG).
2. Menyadari bahwa implementasi good corporate governance
membutuhkan situasi yang kondusif dari kondisi governance
di sektor publik, Pemerintah memperluas cakupan kerja
KNKG dengan memasukkan masalah public governance
sehingga diharapkan tercipta keterkaitan dan sinergi dalam
penguatan governance di kedua sektor tersebut. Perluasan
cakupan dimaksud tertuang dalam Keputusan Menko
Bidang Perekonomian RI No. KEP-49/M.EKON/11/TAHUN
2004 tentang Komite Nasional Kebijakan Governance
(KNKG) tersebut.
3. Diperbaharui lagi dengan Keputusan Menko Bidang Per-
ekonomian RI No. KEP-14/M.EKON/03/TAHUN 2008 ten-
tang Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).
40 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
Peran dan Tugas KNKG
Menyusun dan mengembangkan pedoman-pedoman dan
aturan perilaku mengenai kebijakan good governance baik
di sektor korporasi maupun publik.
Melakukan pengkajian dan memberikan rekomendasi pe-
nyem purnaan peraturan perundang-undangan yang ber-
landaskan prinsip-prinsip good governance.
Melakukan sosialisasi pemahaman dan penerapan prinsip-
prinsip good governance.
Melakukan monitoring dan assessment penerapan corpo-
rate governance di berbagai sektor usaha.
KNKG membentuk Sub-Komite yang bertugas menyusun,
mengembangkan dan menjalankan program-program ke-
giatan yang berkaitan dengan pengembangan kebijakan
governance di bidang korporasi maupun publik.
Peran dan Sasaran KNKG
Sebagai Fasilitator
Mendorong terbangunnya framework, infrastruktur dan
enforcement dari prakk governance yang baik dalam
sektor-sektor utama, yaitu kebijakan dan layanan publik,
perbankan dan jasa keuangan, pasar modal, BUMN serta
energi dan pertambangan.
Sebagai Katalisator
Mengembangkan budaya good governance di dalam ngkat
organisasi/lembaga publik, perseroan, pejabat publik serta
praksi terkait.
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 41
Aktivitas
Menyusun dan mengembangkan pedoman-pedoman dan
aturan perilaku mengenai kebijakan good governance baik
di sektor korporasi maupun publik.
Pelaksanaan advokasi kebijakan yang akan mendorong
percepatan penerapan good governance.
Pengembangan kerja sama dengan regulator dan asosiasi-
asosiasi profesi untuk mengefekan perluasan pemaham-
an mengenai good governance.
Struktur KNKG
0
20
40
60
80
100
East
West
North
Ist Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr
42 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 43
ANGGOTA KOMITE NASIONAL
KEBIJAKAN GOVERNANCE
Pengarah: Sri Mulyani Indrawa
Sofyan A. Djalil
Tauk Eendi
Jusuf Anwar
Marie Muhammad
Ketua: Mas Achmad Daniri
Wakil Ketua/Sekretaris: Hoesein Wiriadinata
Sub Komite Kebijakan Publik Sub Komite Bidang Korporasi
Yunus Husein (Ketua) Jos Luhukay (Ketua)
Waluyo (Wakil Ketua) Binhadi (Wakil Ketua)
Bambang Widjojanto Anis Baridwan
I Gede Raka Fred BG Tumbuan
Sahala Lumban Gaol Suwarni
Soenarno Hotbonar Sinaga
Maulana Ibrahim Irwan Habsjah
Safri Nugraha Noke Kiroyan
Tedi Pawitra Ratna Djanuarita
Komaruddin Roy Sembel
Kemal Stamboel Subarto Zaini
Marono Hadianto Antonius Alijoyo
A. Pandu Djajanto John A. Praseo
Harry Wiguna
Direktur Eksekuf: M. Yana Aditya
44 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 45
LKDI PROFILE
HISTORY
Directors and Commissioners have strategic role in successful
implementaon of good corporate governance. The crisis of
1997 brought valuable lessons for Indonesia as it has shown
beyond any reasonable doubt fragility of economic structure
and prevalence of irregular corporate pracces. However
it is very encouraging that many companies have taken the
iniave to reform themselves toward beer governance.
To ensure business sustainability and to cope with Interna-
onal governance challenge, it is important that Directors
and Commissioners are competent and empowered in order
to efecvely complete their responsibility. Based on that com-
prehension Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia LKDI
(Indonesian Instute for Commissioners and Directors) was es-
tablished by the Naonal Commiee on Governance in 2000. It
was founded by notarial act of Notary Imas Famah, SH No.10
on July 6, 2001.
LKDI was aimed to enchance the quality of members who
become the avant garde of corporate governance pracces by
providing networking opportunies and connous professional
educaon programs.
46 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
VISION
Improving professional qualicaons, personal integrity, and
social responsibility of Commissioners and Directors to benet
the individual, business, and society.
MISSION
Improving the quality of Commissioners and Direc-
tors pracces in implemenng Good Corporate Gover-
nance.
Conducng Cered Chartered Members program for
Commissioners and Directors.
Accredit instuons delivering connuing training and
educaon programs on Good Corporate Governance
for Commissioners and Directors.
Promong public awareness of Good Corporate Gover-
nance.
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 47
48 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
Organization Structure
Advisory Board
Chairman:
Muliaman D. Hadad
Vice Chairperson:
Hoesein Wiriadinata
Members:
Fuad Rahmany
Mas Achmad Daniri
Fred BG Tumbuan
Binhadi
Gunarni Soeworo
Ratnawa Prasodjo
Pandu Djajanto
Execuve Board
Chairman:
Irwan M. Habsjah
Vice Chairperson:
Jos Luhukay
Kanaka Puradiredja
Secretary:
A. Partomuan Pohan
Vice Secretary:
Suwarni
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 49
Treasurer:
Vice Treasurer:
Felia Salim
Members:
Hotbonar Sinaga
Harry Wiguna
Antonius Alijoyo
Dorothea Samola
Krisnaraga Syarfuan
Execuve Director:
M. Yana Aditya
Program Manager:
Riesty Wijiasmoroja
50 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
LKDI Programs
Membership and Public Services
Provide networking opportunies among Instute mem-
bers
Provide services and benets to members
Enhance quality of members connuously
Conduct connuing educaon programs on corporate gov-
ernance
Accreditaon of Educaon and Training Instuons
Develop syllabus on GCG courses
Accredit instuons oering courses/subjects on GCG
Conduct cercaon program for members
Cooperate with leading universies and educaonal ins-
tuons
Cooperate with similar internaonal instuons
Advocacy
Establish advocacy for members interests at both regional
and naonal levels
Nurture good relaons with relevant governmental instu-
ons
Deliver support and consultaon to members on cases re-
lated to corporate governance
Develop advocacy alliances with related professional asso-
ciaons internaonally
Code of Conduct
Formulate a code of conduct for Commissioners and Direc-
tors and promote its adopon by the Indonesian business
community.
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 51
Research and Publicaons
Conduct researches focusing on GCG pracces.
Disseminate the results of the researches to members and
the public through regular publicaons, library and web-
site facilies.
LKDI Membership
Membership Benet
Opportunies to entrench networking among fellow Com-
missioners and Directors of corporaon in Indonesia
Informaon on the latest developments in commercial laws
and Good Corporate Governance, through regular publica-
ons
Opportunies to improve professional skills by aending
connuing professional educaon programs oered by the
instute
Receive consulng support and advocacy relang to the
tasks and responsibilies of Commissioners and Directors.
Help advance common interests of members in acc e lerang
the implementaon of GCG.
Membership Categories
There are three categories of LKDI membership, namely
Associate Member, Regular Member and Chartered Member,
whose appoinment is based on the evaluaon of the results
of their directorship cercaon exam, track-record, and
interview with the Honorary Board of LKDI.
52 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan
Any membership category shall be maintained through the
members acve parcipaon in connuous professional
educaon (CPE) program which is conducted by LKDI on a
regular basis. Some CPEs are jointly conducted by LKDI and
other professional instuons.
Associate Member
Senior Manager or same level under Director
Graduated IP2 Program
Following Connuous Professional Educaon 8 credit per
year for membership
Accept & sign Code of Conduct LKDI Member
Regular Member
Director or Commissioner
Graduated IP2 Program
Following Connuous Professional Educaon 8 credit per
year for membership
Accept & sign Code of Conduct LKDI Member
Chartered Member
Having experience as a Director and Commissioner more
than 5 year
Good Track record
Graduate Interview by
Accept & sign Code of Conduct LKDI Member
Following Connuous Professional Educaon 8 credit per
year for membership
Training & Cercaon
Geng the right board in place and making sure it works
eecvelly are fundamental for good corporate governance.
Pedoman Eka Bisnis Perusahaan 53
Komite Nasional Kebijakan Governance (Naonal Commiee
on Governance NCG) Indonesia urges the importance and
the urgency that corporaons have such competent and skilled
board, equipped with a strong internalizaon of GCG principles.
To assure the same level of world class board plaorm, a well
dened board training and cercaon deemed necessary
to smulate and accelerate the change process of GCG
internalizaon at corporate level. In that light, LKDI oers
a specic training and cercaon program leading to the
creaon of the well trained and cered directors and or
commissioners.
For that purpose, a thorough and rigorous program has been
developed worth a well brencmarked syllabus to several inter-
naonal directors educaon and cercaon program. LKDI
believes that such a program will provide benets toward the
realizaon of GCG in Indonesia.
CURRICULUM
The curriculum is benchmarked against similar programs of-
fered by some instute of directors in other countries, such as
Australian Instute of Company Directors, Singapore Instute
of Directors, UK Instute of Directors, and Philippine Instute
of Directors.
PROGRAM OBJECTIVES
To enhance the competence, credibility and eecveness
of companys directors and commissioners in leading the
GCG adopon in their rm.
To sustain their knowledge through updang their skill
with the latest development of principles, concept and
best pracces of GCG which are relevant to their role as
director and commissioner.
54 Pedoman Eka Bisnis Perusahaan (PEBP)
In a longer term, to develop and increase the standard of
directorship professionalism to the internaonal or world
class standard.

Anda mungkin juga menyukai