Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
PERSALINAN NORMAL
a.
Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui
jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan atau tanpa bantuan (kekuatan
sendiri). (Manuaba,1998, hal : 157)
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan
turunnya janin kedalam jalan lahir.
Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong
keluar melalui jalan lahir (Saefuddin,AB.2002, Buku Acuan Pelayanan
Maternal dan Neonatal, 2002 hal: 100)
Persalinan adalah alamiah dimana terjadi dilatasi serviks,
lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Buku Acuan APN, 2002, hal
2-1).
b.
Etiologi
Sampai sekarang sebab sebab mulai timbulnya persalinan
tidak diketahui dengan jelas, banyak teori yang dikemukakan, namun
masing masing teori ini mempunyai kelemahan kelemahan. Beberapa
teori timbulnya persalinan :
1. Teori penurunan hormone
2. Teori placenta menjadi tua
Fisiologi
Sebab-sebab terjadinya persalinan masih merupakan teori yang
kompleks. Perubahan-perubahan dalam biokimia dan biofisika telah
banyak mengungkapkan, mulai dari berlangsungnya partus antara lain
kadar hormone estrogen dan progeteron. Progesteron merupakan
penenang bagi otot-otot uterus. Menurunnya kadar hormone ini terjadi
mulai 1-2 minggu sebelum persalinan. Peningkatan kadar prostaglandin
menyebabkan timbulnya kontraksi miometrium. Keadaan uterus yang
membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot otot uterus
yang
mengganggu
berdegenerasi.
sirkulasi
Tekanan
pada
utero
plasenter
ganglion
sehingga
servikale
dan
plasenta
fleksus
b. Pemeriksaan Umum :
Tanda vital, BB, TB, Oedema; kondisi puting susu; kandung
kemih.
c. Pemeriksaan Abdomen :
Bekas luka operasi; tinggi fundus uteri; kontraksi; penurunan
kepala; letak janin; besar janin; denyut jantung janin.
d. Pemeriksaan vagina :
Pembukaan dan penipisan serviks; selaput ketuban penurunan
dan molase; anggota tubuh janin yang sudah teraba.
e. Pemeriksaan Penunjang :
Urine: warna, kejernihan, bau, protein, BJ, dan lain-lain;
darah: Hb, BT/CT, dan lain-lain.
f. Perubahan psikososial
Perubahan prilaku; tingkat energi; kebutuhan dan dukungan.
b. Fase aktif
Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus umumnya meningkat
(kontraksi dianggap adekuat jika terjadi tiga kali atau lebih),
serviks membuka dari 4 cm ke 10 cm, biasanya kecepatan 1 cm
atau lebih per jam hingga pembukaan lengkap ( 10 cm ) dan
terjadi penurunan bagian terbawah janin.
6-15 menit setelah bayi lahir dan plasenta keluar spontan atau
dengan tekanan pada fundus uteri (dorsokranial).
Penatalaksanaan aktif pada kala III (pengeluaran aktif plasenta)
membantu menghindarkan terjadinya perdarahan pascapersalinan.
Tanda tanda pelepasan plasenta :
a. Perubahan bentuk dan tinggi fundus.
b. Tali pusat memanjang
c. Semburan darah tiba tiba
Manejemen aktif kala III :
Tujuannya adalah untuk menghasilkan kontraksi uterus yang lebih
efektif sehingga dapat memperpendek waktu kala III dan
mengurangi kehilangan darah dibandingkan dengan penatalaksanaan
fisiologis, serta mencegah terjadinya retensio plasenta.
Tiga langkah manajemen aktif kala III :
a. Berikan oksitosin 10 unit IM dalam waktu dua menit setelah
bayi lahir, dan setelah dipastikan kehamilan tunggal.
b. Lakukan peregangan tali pusat terkendali.
c. Segera lakukan massage pada fundus uteri setelah plasenta lahir.
4) Kala IV (2 jam post partum)
Setelah plasenta lahir, kontraksi rahim tetap kuat dengan amplitudo
60 sampai 80 mmHg, kekuatan kontraksi ini tidak diikuti oleh
interval pembuluh darah tertutup rapat
Multigravida
Kala I
10 12 jam
6-8 jam
Kala II
1-1,5 jam
0,5-1 jam
Kala III
10 menit
10 menit
Kala IV
2 jam
2 jam
12-14 jam
8-10 menit
IV
observasi)
yang
bersifat
d.
2.
Perdarahan pervaginam,
3.
4.
5.
6.
7.
Ikterus,
8.
Anemia berat,
9.
Tanda/gejala infeksi,
e.
f.
kadang
baru
pada
permulaan
partus.
atau
kebelakang
disebut
Asynclitismus.
c. Descensus = penurunan
Ialah penurunan kepala lebih lanjut kedalam panggul.
Faktor factor yng mempengaruhi descensus : tekanan air
ketuban, dorongan langsung fundus uteri padabokong janin,
kontraksi otot otot abdomen, ekstensi badan janin.
d. Fleksi
Ialah menekannya kepala dimana dagu mendekati sternum
sehingga lingkaran kepala menjadi mengecil
suboksipito
f. Defleksi
Ialah mekanisme lahirnya kepala lewat perineum. Faktor
yang menyebabkan terjadinya hal ini ialah : lengkungan
atas
dengan
suboksiput
sebagai
titik
putar
(Cunningham, 2005)
g.
Prosedur Diagnostik
Untuk menentukan persalinan sudah pada waktunya adalah :
1) Tanyakan :
a)
Riwayat kehamilan
d) Riwayat medik
e)
Riwayat sosial
f)
Kandung kemih
3) Pemeriksaan Abdomen :
a)
Kontraksi
d) Penurunan Kepala
e)
Letak janin
f)
Besar janin
4) Pemeriksaan vagina :
a)
5) Pemeriksaan Penunjang :
a)
h.
Penatalaksanaan
Kala I
1) Memberikan dorongan emosional
Anjurkan suami dan angota keluarga yang lain untuk
mendampingi ibu selama proses persalinan
2) Membantu pengatutan posisi
Anjurkan suami dan pendamping lainnya untuk membantu ibu
berganti posisi. Ibu boleh berdiri, berjalan-jalan, duduk,
jongkok, berbaring miring,
Meningkatkan
resiko
infeksi
saluran
kemih
pasca
persalinan
5) Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksi sangat penting dalam penurunan kesakitan
dan kematian ibu dan bayi baru lahir. Upaya dan ketrampilan
menjelaskan prosedur pencegahan infeksi yang baik melindungi
penolong persalinan terhadap resiko infeksi.
(Buku Acuan,Acuan Persalinan Normal, 2002, hal : 2-5)
Kala II
1) Berikan terus dukungan pada ibu
2) Menjaga kebersihan ibu
3) Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan
atau ketakutan ibu
4) Mengatur posisi ibu
5) Menjaga kandung kemih tetap kosong, anjurkan ibu untuk
berkemih
6) Berikan cukup minum terutama minuman yang manis
7) Ibu dibimbing mengedan selama his dan anjurkan ibu untuk
mengambil nafas diantara kontraksi
8) Perikda DJJ setiap selesai kontraksi
9) Minta ibu mengedan saat kepala bayi nampak divulva
10) Letakkan satu tangan dikepala bayi agar defleksi tidak terlalu
cepat
11) Tahan perineum dengan satu tangan yang lain
12) Jika kepala telah lahir, usap dengan kasa dari lendir dan darah
13) Periksa adanya lilitan tali pusat
14) Biarkan kepala bayi mengadakan putaran paksi luar dengan
sendirinya
15) Tempatkan kedua tangan pada posisi biperietal bayi
16) Lakukan tarikan lembut kepala bayi kebawah untuk melahirkan
bahu anterior lalu keatas untuk melahirkan bahu posterior.
17) Sangga kepala dan leher bayi dengan satu tangan kemudian
dengan tangan yang laian menyusuri badan bayi sampai
seluruhnya lahir.
18) Letakkan bayi diatas perut ibu, keringkan sambil nilai
persafasannya (Score APGAR) dalam menit pertama
19) Lakukan pemotongan tali pusat
20) Pastikan bayi tetap hangat
Kala III
1) Pastikan tidak ada bayi yang kedua
2) Berikan oksitosin 10 IU dalam 2 menit pertama segera setelah
bayi lahir.
3) Lalukan penegangan tali pusat terkendali, tangan kanan
menegangkan tali pusat sementara tangan kiri dengan arah
dorsokranial mencengkram uterus.
4) Jika plasenta telah lepas dari insersinya, tangan kanan menarik
tali pusat kebawah lalu keatas sesuai dengan kurve jalan lahir
sampai plasenta nampak divulva lalu tangan kanan menerima
plasenta kemudian memutar kesatu arah dengan hati-hati
sehingga tidak ada selaput plasenta yang tertinggal dalam jalan
lahir
5) Segera setelah plasenta lahir tangan kiri melakukan massase
fundus uteri untuk menimbulkan kontraksi
6) Lakukan pemeriksaan plasenta, pastikan kelengkapannya
Tekanan
Tindakan
dengan
Dokter
Sama
darah
dengan sedikitnya
seperti
tanpa
Parameter
Temuan
Abnormal
Tindakan Mandiri
preeklampsia
Temperatur
> 38C
dokter.
Kompres, rehidrasi, rujuk
Sama
seperti
tanpa
dokter.
Nadi
> 100x/mnt
Rehidrasi, rujuk
Sama
seperti
tanpa dokter
Sama
seperti
kekiri
tanpa dokter
<3x/10 mnt,
Sama
berlangsung <40
seperti
tanpa dokter
palpasi lemah
Kontraksi
<100x/mnt atau
>180x/mnt
DJJ
kateterisasi. Lakukan
stimulasi puting susu,
berikan makan, minum, jika
partograf melewati garis
waspada rujuk
Serviks
Partograf
Rehidrasi, rujuk
Sama
melewati garis
waspada
Cairan
seperti
tanpa dokter
Terdapat
Sama
amnion
mekonium, darah
seperti
dan berbau
tanpa dokter
Volume sedikit
Sama
dan pekat
dengan
tanpa dokter
i.
bertambah
khawatir,
takut
ditinggal
sendirian,
Kala IV
1. Interaksi antara bayi dengan ibu
2. Periode maternal sensitive.
Cara mengatasi perubahan psikologis persalinan
Lesser & Keane, 5 kebutuhan wanita dalam persalinan:
a. Perwatan tubuh atau fisik
b. Kehadiran orang disekelilingnya secara terus menerus.
c. Kelegaan dari rasa nyeri
d. Penerimaan akan sikap dan tingkah lakunya.
e. Informasi dan kepastian hasil yang aman untuk diri dan
bayinya.
Tindakan dukungan dan kenyamanan
a. Posisi
b. Latiahan relaksasi, latihan pernafasan
bawah,
pengosongan
kandung
kemih
dan
j.
j.
ii.
Retensio plasenta
d) Inversio uteri
e)
f)
Ruptura uteri
BAB II
TINJAUAN KASUS
DOKUMENTASI KALA I
Hari/Tanggal
Waktu
: 21.30 wita
Tempat
I.
PENGUMPULAN DATA
A. Data Subyektif
1. Identitas
Biodata
Istri
Suami
Nama
Ny N
Tn M
Umur
30 tahun
37 tahun
Suku
Sasak
Sasak
Agama
Islam
Islam
Pendidikan
SD
SMP
Pekerjaan
Dagang
Tukang
Alamat
Monjok Culik
Tanggal masuk
b. HPHT
: 08 05 2009
c. HTP
: 15 02 2010
h. Imunisasi TT
: 2x lengkap
(TT I : tgl. 28-07-2009, TT II : 25-08-2009).
i. Obat-obat
yang
dikonsumsi
Ibu
mengatakan
hanya
Rencana KB
5. Riwayat Menstruasi
a. Menarche
: 13 tahun
b. Siklus
: 28 hari
c. Lama
: 7 hari
d. Warna
: merah
e. Flour albus
: tidak pernah
f. Jumlah darah
g. Dismenorhea
: tidak ada
h. Kelainan
: tidak ada
: tidak pernah
b. Penyakit hipertensi
: tidak pernah
c. Penyakit diabetes
: tidak pernah
d. Penyakit hepatitis
: tidak pernah
g. Penyakit campak
: tidak pernah
h. Penyakit TBC
: tidak pernah
i.
Penyakit Anemia
: tidak pernah
j.
Penyakit Ginjal
: tidak pernah
k. Penyakit Asma
: tidak pernah
: tidak pernah
8. Riwayat kembar
: tidak pernah
Tempat
ke
persalinan
Umur
Penolong
Penyulit
Jenis
JK
BBL
(gr)
umur
Ket
rumah
aterm
dukun
spontan
2000
12 th
hidup
puskesmas
aterm
bidan
spontan
2500
9 th
hidup
puskesmas
aterm
bidan
spontan
2900
4 th
hidup
ini
b. Pengambilan keputusan :
bersama
c. Dukungan keluarga
keluarga
sangat
mendukung
pekerjaan
rumah
d. Beban kerja
ibu
tidak
merokok,
minum-
menjaga
kebersihan
diri,
tidak
Menjelang Persalinan
pantangan
Riwayat Diit
Komposisi
makanan pantangan.
Frekuensi
3 4 kali sehari
3 kali sehari
Porsi
1 piring
1 piring
Kesulitan
Tidak ada
Saat
ini
menurun
nafsu
makan
karena
perut
mules
Makan Terakhir
b. Eliminasi
Eliminasi
Selama hamil
BAB
BAK
Menjelang Persalinan
BAB
BAK
Frekuensi
1x/hari
7-8x/hari
1x/hari
7-8x/hari
Jumlah
Normal
Normal
Normal
Normal
Konsistensi
Padat
Cair
Padat lunak
Cair
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
BAB/BAK
01-02-2009
01-02-2009
Terakhir
Pukul 08.00
Pukul 21.30
lunak
Kesulitan
Tidak ada
wita
wita
Selama hamil
Menjelang Persalinan
Siang
1 1 jam
jam
Malam
8 9 jam
6 jam
Kesulitan
Tidak ada
Istirahat Terakhir
B. Data Obyektif
1. Keadaan Umum
: baik
Kesadaran
: composmentis
: 150
Berat Badan
: 65 kg
Lila
: 28 cm
BB sebelum hamil : 51 kg
2. Tanda-tanda Vital
a. TD
b. N
: 84x/menit
c. S
: 36 oC
d. R
: 20x/menit
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
b. Wajah
c. Mata
d. Mulut dan gigi : bibir tidak pucat, mukosa lembab, gigi tidak
berlubang, tidak ada caries, gusi tidak pucat, tidak
berdarah, dan tidak ada stomatitis.
e. Leher
Palpasi
y
Leopold I
His
Genetalia
-
Perineum
4. Pemeriksaan Dalam
INTERPRETASI DASAR
A. Diagnosa
G4P3 A0 H3, umur kehamilan 37 38 minggu, tunggal, hidup,
intrauterine, presentasi kepala, keadaan umum ibu dan janin baik dengan
inpartu kala I fase laten
Dasar :
Subyektif :
y
HPHT : 08 05 2009
Obyektif :
y
HTP : 15 02 2010
VT = 2 cm, eff 20%, ket (-), presentasi kepala q HI+, tidak teraba
bagian kecil janin / tali pusat
B. Masalah
Gangguan ketidaknyamanan
Dasar :
Ibu mengatakan sakit perut hilang timbul menjalar ke pinggang
C. Kebutuhan
y
: Tidak ada
Rujukan
V.
: Tidak ada
: Tidak ada
mengenai
proses
dan
kemajuan
persalinan
dan
Tanda-Tanda Vital
TD
HIS
DJJ
Frek
Lama
Intens
+/-
Frek
01-02- 120/90 84
36
20
35
sedang
136
Pengeluaran
Keluhan
Keterangan
VT = 2 cm, eff =
2010
menjalar ke
21.30
pinggang
kepala, denominator
belum jelas, kep q
HI+ , tidak teraba
bagian
janin/tali pusat
01-02-
88
40
kuat
140
2010
menjelar ke
22.30
pinggang
makin sering
01-02-
84
40
kuat
140
2010
menjalar ke
23.30
pinggang
makin sering
kecil
Tgl/
Jam
Tanda-Tanda Vital
TD
84
01.02-
36,5
HIS
DJJ
Frek
Lama
Intens
+/-
Frek
45
kuat
136
Pengeluaran
Keluhan
Keterangan
VT = 8 cm, eff =
2010
air ketuban
23.45
menjalar ke
kepala, denominator
semakin
sering dan
kuat
02-02-
88
55
kuat
140
blood slym
ibu mengeluh
2010
sakit perut
00.15
menjalar ke
pinggang
makin sering
dan kuat
02-02-
80
55
kuat
140
blood slym
2010
sakit perut
00.30
menjalar ke
kepala, denominator
janin/tali pusat
ingin BAB.
agar
kepala
cepat
turun,
melakukan
aktivitas
sesuai
kemampuannya, ibu dapat tidur dengan posis miring ke kiri agar bayi
yang dikandungnya memperoleh udara yang cukup.
6. Menganjurkan dan memberikan ibu makan dan minum agar memiliki
tenaga yang cukup, menganjurkan keluarga untuk mendukung/
memotivasi dan membantu ibu untuk makan dan minum. Menganjurkan
ibu ke kamar mandi bila ingin BAB/BAK.
7. Mengajarkan dan menganjurkan ibu teknik bernapas dengan menarik
napas panjang lewat hidung kemudian melepaskan dengan cara
menghembuskan lewat mulut. Lakukan hal ini selama ibu merasa sakit.
8. Memastikan persiapan :
a. Lingkungan
b. Ibu
c. Pakaian bayi : kain, lampin, baju, popok, sarung tangan dan sarung
kaki dalam satu rangkaian.
d. Alat partus
nalvudder,
pinset
VII. EVALUASI
Tanggal : 01 02 2010
1. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan bahwa keadan ibu dan janinnya baik
dan saat ini pembukaannya sudah lengkap (10 cm).
2. Ibu
yang
disarankan
dan bersedia
melakukannya.
3. Ibu merasakan sakit pinggang sampai ke perut bagian bawah, ingin
meneran dan ada rasa seperti ingin BAB.
4. k/u ibu baik, kesadaran composmentis, tanda vital: TD = 120/90 mmHg,
Nadi : 84x/menit, Suhu : 36oC, Respirasi : 20x/menit.
5. His terakhir yaitu 4x dalam 10 menit lamanya 55 detik, intensitas kuat.
6. DJJ positif 136x permenit, teratur 11 11 12.
7. VT 10 cm, eff 100%, ketuban negatif, uuk di depan, penurunan kepala
HIII+, tidak teraba bagian kecil janin atau tali pusat.
B. Obyektif
y
VT = 10 cm, eff = 100%, ket (-), teraba kepala, uuk di depan, Kep
q HIII+, tidak teraba bagian terkecil janin/tali pusat.
II.
Subyektif
o Ibu mengatakan ingin buang air besar dan ingin mengejan
o Ibu mengatakan sakit perut dan pinggang yang semakin sering
dan kuat.
o Ibu mengatakan keluar air ketuban.
y
Obyektif
o Pengeluaran lendir campur darah semakin banyak.
o Dorongan mengejan, perineum menonjol, vulva membuka,
c. Kebutuhan
y
V.
RENCANA ASUHAN
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan.
2. Berikan dukungan moril pada ibu
3. Bimbing ibu cara mengedan yang baik.
4. Tolong persalinan sesuai dengan langkah APN
VI. PELAKSANAAN
Hari/Tanggal
Pukul
: 00.40 wita
yang kuat untuk meneran dan menganjurkan ibu untuk istirahat jika
sakit perutnya berhenti.
y Pada saat kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 6
spontan
y
Nilai
5 menit
Seluruh
merah
Nilai
tubuh
kemerahan
Pulse rate
>100 x/ menit
Grimance
Bersin
Bersin
Activity
Fleksi sedikit
Fleksi sedikit
Respiration
Jumlah
VIII. EVALUASI
Hari/tanggal
Waktu
1.
2.
3.
4.
Waktu
A. Data Subyektif
1. Ibu mengatakan perutnya terasa mules.
2. Ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayinya
B. Data Obyektif
1.
TFU Sepusat
2.
3.
pelepasan plasenta
A. Diagnosa
Dasar:
Subyektif :
Obyektif :
I. Plasenta belum lahir
2.Tali pusat tampak menjulur didepan vulva, terdapat tanda pelepasan
plasenta (tali pusat bertambah panjang dan uterus bentuk globuler)
B . Masalah
: Tidak ada
C . Kebutuhan :
bayinya.
2.
4.
5.
6.
Waktu
1. Menjelaskan pada ibu bahwa proses persalinan berjalan dengan baik dan
tinggal menunggu kelahiran plasenta, di mana ibu akan merasakan perut
mules karena proses kelahiran plasenta tersebut. Menginformasikan pada
ibu bahwa keadaan bayinya baik dan hares segera disusui yang jugs akan
membantu ibu mempercepat kelahiran plasenta serta mencegah terjadinya
perdarahan pada ibu.
2. Memberikan dukungan moril pada ibu dan menganjurkan keluarga untuk
tetap menemani ibu.
3. Melakukan manajemen aktif kala III, meliputi memberitahu ibu bahwa ia
akan disuntik, lalu menyuntikkan oksitosin 10 IU IM pada 1/3 paha bagian
luar segera setelah dipastikan tidak ada bayi kedua. Menjepit, memotong
lalu mengikat tali pusat bayi. Melakukan PTT dengan cara melahirkan tali
pusat dengan hati-hati sambil mendorong fundus uteri ke arah dorso kranial
saat ada his. Melahirkan plasenta secara hati-hati, saat plasenta tampak di
introitus vagina, tangan kanan penolong menerima plasenta kemudian
150 cc.
VII. EVALUASI
Hari/tanggal : Selasa, 2 Februari 2010
Waktu
150 cc
Waktu
A. Data Subjektif
Dasar:
Subyektif :
y
Obyektif :
y
B.
Masalah: Ketidaknyamanan
Dasar
C.
Kebutuhan
: tidak ada
V. RENCANA ASUHAN
1.
2.
3.
Pemeriksaan fisik pada bayi ibu yang Baru lahir setelah 1 jam IMD,
injeksi Vitamin K.
4.
5.
Beri penyuluhan tentang kebersihan diri ibu, ASI eksklusif dan perawatan
bayi sehari-hari, meliputi jaga kehangatan, perawatan tali pusat dan
imunisasi bayi
6.
Motivasi keluarga untuk memberi makan dan minum pada ibu, anjurkan
ibu untuk istirahat
Waktu
Waktu
TTV
TD
TFU
00.50
110/90 84
37
01.05
120/80
01.20
Kontraksi Kandung
uterus
kemih
Perdarahan
kosong
5 cc
84
kosong
5 cc
120/80
82
kosong
5 cc
120/80
84
kosong
5 cc
02.05
120/80
kosong
5 cc
02.35
120/80
86
kosong
II
01.35
10 cc
3. Pemeriksaan fisik pada bayi ibu, secara umum keadaan bayi baik, tidak
ditemukan kelainan kongenital, dengan berat badan 3100 gr dan panjang
badan 48 cm, lika 33 cm, lida 31 cm, lila 10 cm. Kemudian injeksi Vitamin
K pada paha kiri bayi.
4. Melakukan
vulva
hygiene
dan
mengganti pembalut
yang Baru.
VII. EVALUASI
Hari/tanggal : Selasa, 02 Februari 2010
Waktu