Oleh : Mochamad Asrofi (!"""#$ Moh% Aris&a'a(a (!""")*$ A(+o( Cah&o(o (!"""",$ PROGRAM STUD- STRATA TE.N-. /URUSAN TE.N-. MES-N 0A.ULTAS TE.N-. UN-1ERS-TAS /EMBER 2"3 Pere(ca(aa( Mo4ld Bo+ol S4s4 U(+45 Proses -(6ec+io( Blo7 Moldi(8 A% Desai( Prod45 Desain produk yang akan dihasilkan oleh cetakan ini adalah sebuah Botol Susu dengan diameter tutup botol 35 mm dan memiliki panjang 129,4 mm! Bentuk dari botol susu tersebut dapat dilihat pada gambar diba"ah ini! #ambar 1 #ambar $roduk B% Baha( Prod45 Bahan dari produk ini adalah polyeteline, yang mempunyai %aktor penyusutan sebesar 4,& '! $olyeteline ini mempunyai massa jenis yaitu massa jenis rendah &,91& ( &,92) g*cm+, menurut massa jenisnya, hubungan antara massa jenis mempunyai si%at,si%at yang erat! -itik leleh dari polyetelin ini sangat tinggi yaitu sekitar 19&. /! Bahan ini mempunyai si%at,si%at kimia yang cukup stabil yaitu tahan terhadap bahan kimia kecuali kalida dan oksida kuat! C% Pemiliha( Baha( Ce+a5a( $ada dasarnya pemilihan bahan cetakan ini dengan menggunakan bahan baku baja, karena baja merupakan salah satu bahan yang tepat untuk cetakan tersebut, yaitu bisa digunakan dengan "aktu penggunaan yang cukup lama dan juga tersedia tingkatan baja sesuai dengan keperluan! 0dapun si%at , si%at yang diperlukan dalam memilih bahan cetakan yaitu sebagai berikut1 - 2udah dikerjakan dengan proses permesinan - 3onduksi panas yang baik - 3etangguhan dan kekuatan yang cukup - -ahan terhadap korosi kimia Dari beberapa hal diatas, paduan dari bahan yang mempengaruhi si%at dari bahan yang meman%aatkan kee%ekti%an unsur paduan tersebut seperti carbon, oleh karena itu baja yang mengandung unsur tersebut dinamakan baja tahan karat! Setelah melalui pertimbangan ada beberapa ketentuan dalam pemilihan bahan cetakan, yaitu bahan yang dipilih dalam perencanaan cetakan ini adalah ASSAB STA1A9! Bahan ini merupakan produk dari ASSAB 40ssociate s"edish steels 0B5, bahan ini memiliki si%at,si%at yang sesuai dengan kriteria dalam perencanaan sebuah mould! 0dapun kandungan dari bahan ini adalah sebagai berikut, carbon &,36 ', silicon &,6 ', mangan &,5 ', chrom 13,) ', vanadium &,3 '! D% Pere(ca(aa( Ce+a5a( 1! Cavity 7umlah cavity suatu cetakan disesuaikan dengan jumlah extrude head pada mesin injection blow molding! Dalam perencanaan ini penulis merencanakan cetakan yang terdiri dari satu cavity! 2! Shrinkage Suatu bahan plastik memiliki si%at shrinkage, yaitu si%at penyusutan ketika bahan tersebut membeku! 8leh karena itu lebar ruang cetakan diperbesar dari ukuran produk sesungguhnya! Besarnya ditentukan dari %aktor shrinkage material yang digunakan! 9ntuk bahan polyeteline besarnya %aktor shrinkage adalah 4,& ' sehingga besarnya ukuran pada cetakan lebih besar 4,& ' dari ukuran produk sebenarnya! 3! $embagian parting line $roduk yang akan dihasilkan adalah sebuah botol susu! Botol Susu ini memiliki bentuk yang rumit, sehingga sulit untuk diproses dengan permesinan! 8leh karena itu mould untuk botol susu ini dibagi dalam dua bagian yaitu, Cup dan Drag! $embagian ini ditentukan dengan mempertimbangkan proses permesinan pada bagian,bagian tersebut, sehingga mould ini dapat dibuat dengan proses permesinan! Dalam perakitannya, kedua bagian tersebut dihubungkan dengan baut pengikat! Cup Drag 4! Saluran pendingin Sistem pendinginan sangat memegang peranan penting dalam proses plastik molding! Semakin cepat pendinginan maka akan meningkatkan e%isiensi produksi! $ada mould blow moulding terdapat dua jenis sitem pendinginan yaitu sistem pararel dan sistem seri! Dalam perencanaan ini dipilih sistem pendinginan pararel karena terdapat banyak bagian yang akan didinginkan! 0dapun sirkulasi air pendingin yaitu air masuk melalui bottom part dan mengalir keatas melalui body part dan keluar melalui neck part, sehingga pendinginan pada mould ini lebih merata! 9ntuk mencegah terjadinya kebocoran pada parting line, maka saluran pendingin dihubungkan dengan seal, dan untuk mencegah air keluar lubang pengeboran ditutup dengan stopper plug! E% Proses Prod45si :njeksi blo" molding sesuai namanya terdiri atas dua proses utama, proses pertama adalah injeksi molding dan proses kedua adalah blo" molding! 0plikasi injeksi blo" molding ini material plastik panas dalam kondisi meleleh diinjeksikan kedalam rongga tempat mold berada, berada melingkari blo" stem dan berpro%il tertentu sesuai dengan bentuk produk akhir yang dikehendaki! 0rea material lelehan yang melingkari blo" stem selanjutnya menjadi komponen leher dari produk, sedangkan berat nya ditentukan oleh se;uence otomatis! $art yang telah diinjeksikan tersebut selanjutnya diba"a ke stasiun berikutnya, dimana dengan mekanisme terntentu akan di blo" 4ditiup5 menjadi bentukan produk akhir mirip seperti proses di ekstrusi blo" molding sebelumnya! :njeksi blo" molding ini umumnya cocok untuk produk "adah atau kontainer yang berukuran kecil namun tidak cocok untuk memproduksi perkakas yang dijinjing, karena orientasi molekular polimer tidak seragam ketika material berubah dari kondisi lelehan kembali ke kondisi rigidnya! :njeksi blo" molding memungkinkan untuk memproduksi produk yang lebih ber<ariasi, memiliki detail yang rumit, dengan hasil mold yang sempurna pada leher dan uliran akhir dibandingkan dengan proses ekstrusi blo" molding! Sebagai acuan bah"a proses injeksi blo" molding ini normalnya dibatasi pada produksi botol yang kecil berukuran 16& ml atau kurang! $roses pembentukan produk berbahan plastik dengan cara diinjeksikan terlebih dahulu untuk bakalan plastik yang akan di blo" -erdiri dari komponen :njeksi dan Blo" Secara umum digunakan untuk kontainer dengan ukuran yang relati% kecil dan yang sama sekali tidak ada handle Sering digunakan untuk kontainer yang terdapat bentukan ulir pada bagian leher pada botol -ahapan $roses 1 $lastik dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam ka<iti dalam bentuk bakalan $lastik dipindah ke cetakan blo"ing 9dara di tiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel sesuai bentuk mold /etakan membuka untuk pengeluaran produk #02B0= B>?D0 3>=70 D0? />-030??@0 4289AD5 1