Anda di halaman 1dari 22

Laboratorium Termodinamika Teknik

Jl.Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 No.C113


Telp. (022) 7564108 Fax. (022) 7562721
http://www.ittelkom.ac.id
1

PROFILE LABORATORIUM TERMODINAMIKA TEKNIK
A. Sejarah
Laboratorium Termodinamika Teknik berinduk pada Laboratorium Rekayasa Energi yang
bernaung di Fakultas Sains khususnya pada Prodi Teknik Fisika. Laboratorium
termodinamika Teknik berdiri pada tahun 2010 dengan dasar sebagai laboratorium praktikum
matakuliah Termodinamika Teknik pada semester 3. Laboratorium Termodinamika Teknik
pada saat ini memiliki 4 modul dan akan terus dikembangkan oleh asisten dan dosen agar
memiliki konten materi yang lebih banyak dan aplikatif . Harapannya dengan semakin
berkembangnya berbagai konten praktikum dapat membuat mahasiswa/i Teknik Fisika dapat
memahami lebih mendalam tentang teori Termodinamika Teknik yang diselaraskan dengan
praktikum di laboratorium.
B. Struktur Organisasi
Dekan Fakultas Sains : Suwandi, Drs., M.Si
Asisten Manager Laboratorium : Indra Chandra, M.Si
Koordinator Asisten Laboratorium : R Biantoro Kusumo S
Sekretaris Laboratorium : Lisa Anjani
Koordinator Divisi Akademik : Rais Nurdimansyah
Koordinator Sumber Daya Manusia : Mutia Anugerah
Koordinator Alat : Idam Firdaus
Koordinator Tata Tertib dan Kedisiplinan : Muh. Kholik. M. E
C. Bidang Fokus
Termodinamika Teknik dan Rekayasa Energi Kalor
D. Visi dan Misi Laboratorium Teknik
a. Visi
Menjadi Laboratorium yang unggul di bidang Termodinamika dan terdepan dalam
inovasi
b. Misi
Menjabarkan dan memperdalam ilmu pengetahuan mahasiswa di bidang
Termodinamika Teknik
Menyajikan layanan terpadu yang terkait dibidang termodinamika teknik
Mengembangkan Teknologi dibidang energi kalor beserta teknologi terkait
Mengadakan Riset dan Study Group di Laboratorium Termodinamika Teknik
















Laboratorium Termodinamika Teknik
Jl.Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 No.C113
Telp. (022) 7564108 Fax. (022) 7562721
http://www.ittelkom.ac.id
2

TATA TERTIB PRAKTIKUM
LABORATORIUM TERMODINAMIKA

KEHADIRAN
1. Praktikan harus datang 10 menit sebelum dimulainya praktikum.
2. Tukar jadwal dilaksanakan paling lambat 1x24 jam sebelum praktikum dimulai, dan pelaksanaan
tukar jadwal hanya dibolehkan 1 kali tukar.
3. Toleransi waktu keterlambatan maksimal 20 menit. Jika melebihi waktu yang ditentukan nilai Tes
Awal = 0
4. Keterlambatan sebelum/selama Tes Awal (TA) diperkenankan mengikuti praktikum tanpa ada
tambahan waktu.
5. Praktikum susulan:
a. Praktikum susulan dilaksanakan SATU KALI SECARA SERENTAK.
b. Alasan yang dibolehkan mengikuti praktikum susulan adalah karena sakit (dengan
memberikan surat keterangan sakit disertai tanda tangan Kepala Laboratorium
Termodinamika) dan mewakili IT Telkom dalam lomba (dengan surat keterangan terlampir
yang ditandatangani oleh Kepala Laboratorium Termodinamika).
c. Bagi praktikan yang tidak mengikuti praktikum surat sakit wajib diserahkan ke Koordinator
Asisten Lab.
d. Praktikum susulan dilaksanakan maksimal minggu terakhir sebelum UAS (jadwal
disesuaikan).

ATURAN PENILAIAN
Tugas Pendahuluan : 10%
Tes Awal : 25%
Percobaan : 40%
Tes Akhir : 25%

Total : 100%


PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Toleransi keterlambatan adalah 20 menit. Jika melebihi waktu yang ditentukan praktikan tidak
mendapatkan nilai Tes Awal.
2. Pada saat praktikum HANYA DIPERKENANKAN MEMAKAI SERAGAM RESMI IT
TELKOM.
3. Saat mengikuti praktikum dilarang membawa hal-hal yang tidak berhubungan dengan praktikum
di meja praktikum.
4. Praktikan dilarang mengoperasikan alat-alat sebelum mendapat instruksi dari asisten jaga.
5. Selama pelaksanaaan praktikum HP WAJIB DI SILENT. Menerima atau mengirim call atau sms
harus dengan seizin asisten jaga.
6. Dilarang membuat keributan selama praktikum.
7. Tidak boleh makan dan minum di ruangan praktikum.
8. Praktikan dan asisten wajib merapikan alat alat praktikum setelah praktikum selesai.



Laboratorium Termodinamika Teknik
Jl.Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 No.C113
Telp. (022) 7564108 Fax. (022) 7562721
http://www.ittelkom.ac.id
3
9. Kehilangan atau kerusakan alat atas kesalahan praktikan praktikan menjadi tanggung jawab
praktikan.
10. Praktikan wajib mengikuti seluruh modul praktikum Termodinamika. Jika tidak mengikuti salah
satu satu modul maka nilai modul yg tidak diikuti adalah NOL.
11. Segala hal yang berhubungan dengan Lab Termodinamika maupun Administrasi Lab
Termodinamika harus memakai seragam dan bersepatu (missal: pengumpulan TP)
12. Kepentingan mahasiswa yang berhubungan dengan praktikum Termodinamika dapat dilayani
sampai pukul 16.30 hari Senin Jumat (atau hubungi Koordas pada hari dan jam yang sama).
13. Pengurangan nilai terhadap praktikan tidak harus dikonfirmasi dan diperingatkan pada praktikan
yang bersangkutan.
14. Pengurangan nilai dapat dilakukan oleh asisten jaga atau rekomendasi dari asisten lainnya.


KELENGKAPAN PRAKTIKUM

1. Pada saat pelaksanaan praktikum, praktikan WAJIB memakai seragam resmi kuliah IT TELKOM
serta menggunakan sepatu dan kaos kaki.
2. Kartu Praktikum:
Praktikan wajib membawa kartu praktikum selama mengikuti praktikum Termodinamika.
Kartu praktikum diberi foto dan identitas diri
Kartu praktikum hanya diberikan satu kali saja pada saat akan dimulai praktikum, harap
dijaga baik-baik.
Kartu praktikum yang tertinggal dapat diambil terlebih dahulu baru boleh mengikuti
praktikum
3. Perlengkapan praktikum yang wajib dibawa adalah modul, kartu praktikum, dan alat tulis.

TUGAS PENDAHULUAN

1. TP bersifat wajib. Bagi yang tidak mengumpulkan TP, maka tidak diperkenankan mengikuti
praktikum.
2. TP dikeluarkan setiap minggunya pada hari jumat pukul 15.00.
3. TP dikumpulkan pada hari Senin pukul 10.00 11.00 secara kolektif tiap kelompok dimasukkan
ke dalam amplop coklat yang diberi identitas kelompok dan dimasukkan ke dalam tempat yang
telah disediakan oleh Lab.
4. TP dikerjakan pada kertas A4 (harus bolak-balik) dengan margin 3-2-2-2.
5. TP dikumpulkan oleh perwakilan kelompok yang menggunakan seragam resmi IT TELKOM.
6. Semua soal harus dikerjakan, jika ada soal yang kosong maka TP=0

TES AWAL

1. Tes awal dilaksanakan dalam kurun waktu 20 menit.
2. Tes awal tidak dapat diwakilkan.
3. Tidak ada penambahan waktu untuk mengerjakan tes awal bagi praktikan yang datang terlambat.
4. Dalam pelaksanaan tes awal diharapkan praktikan tidak berbuat curang. Jika terjadi kecurangan
nilai TA=0.

TES AKHIR

1. Tes akhir dilaksanakan setelah praktikum selesai.
2. Untuk ketentuan tes akhir, ada pada asisten masing-masing.


HAK PRAKTIKAN




Laboratorium Termodinamika Teknik
Jl.Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 No.C113
Telp. (022) 7564108 Fax. (022) 7562721
http://www.ittelkom.ac.id
4
1. Mengikuti praktikum sesuai jadwal.
2. Praktikan diperkenankan mengikuti praktikum diluar jadwal yang telah ditentukan atau tukar
jadwal dengan kelompok lain dengan syarat menghubungi asisten jaga sehari sebelum praktikum
dimulai.
3. Praktikan diperkenankan meninggalkan ruang praktikum selama 20 menit apabila telah memasuki
waktu shalat fardhu.
4. Diperkenankan meninggalkan ruangan praktikum hanya setelah mendapat izin dari asisten jaga.
5. Jika ada nilai praktikan yang tidak sesuai dengan yang diperoleh aslinya (kesalahan teknis), dapat
menghubungi asisten jaga maksimal tujuh hari setelah nilai keluar.
6. Mendapat penjelasan berkenaan dengan materi yang dibahas dan menanyakan hal yang kurang
jelas mengenai materi tsb.
7. Mengadukan kepada Koordinator Asisten Lab Termodinamika jika ada tindakan asisten jaga yang
tidak sesuai dengan tata karma dan sopan santun untuk ditindaklanjuti.


PERATURAN YANG BELUM DITETAPKAN
AKAN DITETAPKAN SELANJUTNYA



































Laboratorium Termodinamika Teknik
Jl.Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 No.C113
Telp. (022) 7564108 Fax. (022) 7562721
http://www.ittelkom.ac.id
5
MODUL 2 HUKUM BOYLE DAN GAY LUSSAC


I. PENDAHULUAN
Gas merupakan salah satu dari tiga wujud zat yang ada. Zat selalu memiliki keadaan
volume, temperatur, dan tekanan yang saling berhubungan. Berdasarkan hukum
Boyle, pada temperatur yang sama perkalian tekanan dan volume zat akan selalu
konstan. Gay Lussac juga telah melakukan pengamatan terhadap fenomena yang
menunjukkan bahwa tekanan pada gas berubah secara linier terhadap perubahan suhu,
selama volume gas tersebut konstan. Pembuktian berlakunya hukum Boyle dan Gay
Lussac dilakukan pada praktikum ini.

II TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati perubahan tekanan (P) dan perubahan temperatur (T) pada gas, ketika
gas dikondisikan pada volume (V) konstan.
2. Mengamati perubahan tekanan (P) dan perubahan volume (V) pada gas, ketika gas
dikondisikan pada temperatur (T) konstan.
3. Menganalisis perilaku yang terjadi pada gas tersebut.

III ALAT- ALAT
1. Kolom air raksa 1 unit.
2. Pipa tabung berskala 1 unit.
3. Tabung pemanas 1 unit.
4. Pipa karet penghubung 1 unit.
5. Kompor Listrik 1 unit.
6. Waterpass 1 unit.
7. Thermometer 1 unit.

IV TEORI DASAR
Penemuan Boyle tentang adanya hubungan antara volume dan tekanan pada gas
mendorong ilmuwan lain untuk mengamati hubungan volume, tekanan dan temperatur
pada gas. Tahun 1802, Gay Lussac menyatakan bahwa, Bagi suatu kuantitas dari
suatu gas ideal, yaitu kuantitas menurut beratnya, hasil kali dari volume dan tekanan
dibagi temperatur mutlak adalah konstan.




Laboratorium Termodinamika Teknik
Jl.Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 No.C113
Telp. (022) 7564108 Fax. (022) 7562721
http://www.ittelkom.ac.id
6
Hukum Boyle menyatakan hubungan antara P dan V sebagai berikut :



Hukum Gay Lussac menyatakan hubungan antara V dan T sebagai berikut :



Dengan 0 adalah koefisien muai kubik gas. Dari kedua Persamaan di atas, dapat d
ibuktikan bahwa:



dikenal sebagai hukum Boyle-Gay Lussac.


Untuk membuktikan fenomena di atas, kita tinjau suatu pipa gelas yang salah satu
ujungnya (A) tertutup dan ujung lainnya (D) terbuka, lihat gambar 1. Pipa diisi udara
(AB), dan disumbat dengan kolom air raksa (BC) yang dapat bergerak bebas. Kalau
penampang pipa sama rata maka volume udara sebanding dengan panjang kolom
udara AB. Kalau tekanan udara luar diketahui, maka tekanan udara dalam pipa dapat
dicari dengan mengukur panjang kolom air raksa.

A B C D

Gambar 1. Pipa Gelas yang Salah Satu Ujungnya Tertutup dan Ujung Lainnya
Terbuka

V. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Periksalah keadaan pipa, apakah kolom air raksa masih ada dan tidak terpotong-
potong ! Apakah air raksa sudah benar-benar bebas bergerak ? Apakah bagian yang
terbuka dalam kondisi tidak benar ?
Jika keadaannya tidak sesuai dengan prosedur percobaan, maka segera laporkan ke
asisten !

2. Gunakan waterpass ! Buatlah kedudukan pipa sebagai berikut :
a) Mendatar.
P V = Konstan
V - V0 = ( 1 + 0 (T1-2) )




Laboratorium Termodinamika Teknik
Jl.Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 No.C113
Telp. (022) 7564108 Fax. (022) 7562721
http://www.ittelkom.ac.id
7
b) Tegak dengan ujung tertutup di atas.
c) Tegak dengan ujung tertutup di bawah.
3. Amatilah untuk masing-masing keadaan tersebut ! Kedudukan titik A, B, C dengan
ketelitian pembacaan skala 0,05 cm.
4. Ulangi langkah ke 2 dan ke 3 beberapa kali !
5. Isilah ketel dengan air kira kira 1/3 bagian, jangan terlalu banyak dan jangan terlalu
sedikit ! Pasanglah pipa-pipa karet ketel dan pipa berskala !
6. Nyalakan kompor listrik, panaskan air yang ada di dalam ketel sampai mendidih dan
uap masuk ke dalam pipa berskala !
7. Amati temperatur uap sebelum dan sesudah percobaan dilakukan ! Hatihati jangan
sampai termometer jatuh ! Masukan termometer kedalam pipa berskala.
8. Ulangi langkah percobaan 2, 3, dan 4 pada keadaan tempertaur yang sama dengan
temperatur uap air !
9. Catatlah keadaan ruangan (P, T, RH (Relative Hummidity) !
10. Lihat tabel titik didih air !

VI. HASIL PENGAMATAN

1. Keadaan pipa mendatar

I. Keadaan awal pipa.
Suhu Awal : ..
Tekanan Awal : ..
Tabel 1. Hasil Pengamatan Keadaan Pipa Mendatar (Keadaan Awal)




II. K
eadaan setelah dimasukkan uap ke dalam pipa.
Suhu Awal : ..
Tekanan Awal : ..

Tabel 2. Hasil Pengamatan Keadaan Pipa Mendatar (Keadaan Akhir)




NO
A (cm) B (cm) C (cm)
1
2
3




Laboratorium Termodinamika Teknik
Jl.Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 No.C113
Telp. (022) 7564108 Fax. (022) 7562721
http://www.ittelkom.ac.id
8






2. Keadaan pipa tegak dengan ujung tertutup di atas .

I. Keadaan awal pipa.
Suhu Awal : ..
Tekanan Awal : ..
Tabel 3. Hasil Pengamatan Keadaan Pipa Tegak dengan Ujung Tertutup di Atas
(Keadaan Awal)






II. Keadaan setelah dimasukkan uap ke dalam pipa.
Suhu Awal : ..
Tekanan Awal : ..

Tabel 4. Hasil Pengamatan Keadaan Pipa Tegak dengan Ujung Tertutup di Atas
(Keadaan Akhir)







3. Keadaan pipa tegak dengan ujung tertutup di bawah.

I. Keadaan awal pipa.
Suhu Awal : ..
Tekanan Awal : ..
Tabel 5. Hasil Pengamatan Keadaan Pipa Tegak dengan Ujung Tertutup di
Bawah (Keadaan Awal)







NO
A (cm) B (cm) C (cm)
1
2
3


NO
A (cm) B (cm) C (cm)
1
2
3


NO
A (cm) B (cm) C (cm)
1
2
3


NO
A (cm) B (cm) C (cm)
1
2
3




Laboratorium Termodinamika Teknik
Jl.Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 No.C113
Telp. (022) 7564108 Fax. (022) 7562721
http://www.ittelkom.ac.id
9
II. Keadaan setelah dimasukkan uap ke dalam pipa.
Suhu Awal : ..
Tekanan Awal : ..

Tabel 6. Hasil Pengamatan Keadaan Pipa Tegak dengan Ujung Tertutup di
Bawah (Keadaan Akhir)










VII. KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan:
1. Gambarkan grafik yang menggambarkan hubungan tekanan (P) dan temperatur (T)
pada masing-masing gas !
2. Gambarkan grafik yang menggambarkan hubungan tekanan (P) dan volume (V)
pada masing-masing gas !
3. Dari hasil yang diperoleh, uraikan analisis kesimpulan anda !

























NO
A (cm) B (cm) C (cm)
1
2
3




Laboratorium Termodinamika Teknik
Jl.Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 No.C113
Telp. (022) 7564108 Fax. (022) 7562721
http://www.ittelkom.ac.id
10
MODUL 3
MESIN PENDINGIN
I. PENDAHULUAN
Di era serba maju sekarang, kita pasti sudah sangat akrab dengan mesin pendingin atau air
conditioner (AC). Kehidupan modern, apalagi di perkotaan hampir tidak bisa lepas dari
pemanfaatan teknologi ini. Namun apakah banyak dari kita yang tahu bagaimana cara kerja
AC sehingga bisa menghasilkan udara yang nyaman. Udara dingin tersebut sebenarnya
merupakan luaran dari sistem yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu: compressor AC;
kondensor; orifice tube; evaporator; katup ekspansi; dan evaporator.
II. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui prinsip kerja dari mesin pendingin.
2. Menganalisis proses yang terjadi pada mesin pendingin.
III. ALAT-ALAT
1. Generator AC.
2. Kompresor.
3. Kondensor.
4. Drier.
5. Altenator.
6. ACCU.
7. Katup Ekspansi.
8. Evaporator.
9. Orifice tube.
IV. TEORI DASAR
Lihat gambar 1 mengenai sistem mesin pendingin. Compressor AC yang ada pada sistem
pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), sehingga
refrigent yang masuk ke dalam compressor AC dialirkan ke condenser yang kemudian
dimampatkan di dalam kondenser tersebut.





Laboratorium Termodinamika Teknik
Jl.Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 No.C113
Telp. (022) 7564108 Fax. (022) 7562721
http://www.ittelkom.ac.id
11









Gambar 1. Sistem pada Mesin Pendingin
Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase
uap menjadi refrigent fase cair. Hal ini mengakibatkan refrigent mengeluarkan kalor yaitu
kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan
oleh kondenser adalah jumlahan dari energi compressor yang diperlukan dan energi kalor
yang diambil evaporator dari substansi yang akan didinginkan. Pada kondensor, tekanan
refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator. Setelah refrigent lewat
kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair, maka refrigent
dilewatkan melalui katup ekspansi. Pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan
sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke
evaporator. Di dalam evaporator ini, refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase
uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa sehingga
refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi sangat
turun. Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada
dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada
kondenser. Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk
merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu
energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di
dalam substansi yang akan didinginkan. Dengan diambilnya energi yang diambil dalam
substansi yang akan didinginkan maka enthalpy substansi yang akan didinginkan akan



Laboratorium Termodinamika Teknik
Jl.Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 No.C113
Telp. (022) 7564108 Fax. (022) 7562721
http://www.ittelkom.ac.id
12
menjadi turun, dengan turunnya enthalpi maka temperatur dari substansi yang akan
didinginkan akan menjadi turun. Proses ini akan berubah terus-menerus sampai terjadi
pendinginan yang sesuai dengan keinginan. Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka
untuk mendinginkan atau menurunkan temperatur suatu substansi dapat dengan mudah
dilakukan.

V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Lihat alat peraga mesin pendingin yang ada di Lab !
2. Dengarkan penjelasan dari Asisten Praktikum !
3. Amati dan identifikasi setiap bagian yang terdapat pada mesin pendingin !
4. Amati bagaimana setiap bagian yang terdapat pada mesin pendingin
dapat bekerja !

VI. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan yang telah dilakukan:













Laboratorium Termodinamika Teknik
Jl.Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 No.C113
Telp. (022) 7564108 Fax. (022) 7562721
http://www.ittelkom.ac.id
13
VII. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan:
1. Jelaskan secara singkat prinsip kerja mesin pendingin beserta gambar
diagram bloknya !
2. Jelaskan proses apa saja yang terjadi pada mesin pendingin, dan
gambarkan dalam diagram (P) terhadap (V) !






















Laboratorium Termodinamika Teknik
Jl.Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 No.C113
Telp. (022) 7564108 Fax. (022) 7562721
http://www.ittelkom.ac.id
14
MODUL 4
MOTOR BAKAR

I. PENDAHULUAN
Motor Bakar bensin 4 tak pertama kali didemonstrasikan oleh Nikolaus Otto pada
tahun1876, oleh sebab itu dikenal sebagai siklus Otto (Otto cycle). Keempat langkah pada
motor empat langkah adalah langkah masuk, langkah kompresi, langlah tenaga, serta langkah
buang. Masing masing langkah terjadi pada satu langkah penuh dari piston, oleh sebab itu
satu siklus lengkap memerlukan dua kali putaran poros engkol.

II. TUJUAN
1. Mengetahui prinsip kerja dari Motor Bakar.
2. Menganalisis proses yang terjadi pada Motor Bakar.

III. ALAT-ALAT
1. Starter.
2. Motor.
3. Knalpot.
4. Karburator.
5. Lampu Sein.
6. Lampu.
7. Kalkson.
8. Accu.
9. Busi Motor.







Laboratorium Termodinamika Teknik
Jl.Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 No.C113
Telp. (022) 7564108 Fax. (022) 7562721
http://www.ittelkom.ac.id
15

IV. TEORI DASAR

Motor bensin termasuk ke dalam jenis motor bakar torak. Proses pembakaran bahan
bakar dan udara di dalam silinder (internal combustion engine). Motor bakar bensin
dilengkapi dengan busi dan karburator yang membedakanya dengan motor diesel .
Busi berfungsi untuk membakar campuran udara-bensin yang telah dimampatkan
dengan jalan memberi loncatan api listrik diantara kedua elektrodanya. Karena itu motor
bensin dinamai dengan spark ignitions. Sedangkan karburator adalah tempat bercampurnya
udara dan bensin. Campuran tersebut kemudian masuk ke dalam silinder yang dinyalakan
oleh loncatan bunga api listrik dari busi menjelang akhir langkah kompresi.
Keempat langkah dalam motor bakar 4 tak yaitu: Langkah Isap (Intake); Langkah
Tekan(Compression); Langkah Tenaga (Power); serta Langkah Buang (Exhaust).
Langkah Isap (Intake). Pada langkah ini piston bergerak dari atas ke bawah
sekaligus menghisap campuran udara dan bahan bakar melalui lubang pemasukan. Pada saat
ini katup masuk terbuka dan katup buang dalam keadaan tertutup.
Langkah Tekan (Compression). Pada langkah ini piston bergerak dari bawah ke atas
menekan campuran bahan bakar dan udara yang menyebabkan peningkatan suhu dan
tekanannya. Pada saai ini kedua katup dalam keadaan tertutup.
Langkah Tenaga (Power). Pada saat piston mencapai titik mati atas maka busi
menyala dan menyundut campuran bahan dan udara yang sudah bertekanan dan bersuhu
tinggi sehingga terjadi pembakaran (ledakan). Energi dari ledakan ini kemudian mendorong
piston ke bawah. Pada saai ini kedua katup dalam keadaan tertutup.
Langkah Buang (Exhaust). Pada langkah ini piston bergerak dari bawah ke atas dan
mendorong sisa hasil pembakaran ke luar melalui lubang pengeluaran. Pada saat ini katup
buang terbuka dan katup masuk dalam keadaan tertutup.




Laboratorium Termodinamika Teknik
Jl.Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 No.C113
Telp. (022) 7564108 Fax. (022) 7562721
http://www.ittelkom.ac.id
16


Gambar 1. Prinsip Kerja Motor Bakar

Siklus Otto(ideal) pembakaran tersebut dimisalkan dengan pemasukan panas pada
volume konstan.

Keterangan grafik
0 1 Proses pengisapan udara dan pemasukan bahan bakar dari luar.
1 2 Kompresi (Proses Isentropik)
2 3 Pemasukan Kalor (Terjadi Pada Tekanan Konstan)
3 4 Kerja (Diangap proses Isentropik)
4 1 Pengeluaran Kalor pada Volume Konstan).



Laboratorium Termodinamika Teknik
Jl.Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 No.C113
Telp. (022) 7564108 Fax. (022) 7562721
http://www.ittelkom.ac.id
17

Daya Poros
Daya poros didefinisikan sebagai momen putar dikalikan dengan kecepatan putar poros
engkol.
Daya poros diketahui dari pengukuran, dinamometer-brake digunakan untuk mengukur
momen putar dan tachometer untuk mengukur putaran poros engkol.

Tekanan Efektif Rata rata
Tekanan efektif rata rata didefinisikan sebagai tekanan efektif dari fluida kerja terhadap
torak sepanjang langkahnya untuk menghasilkan kerja persiklus.

Efisiensi Termal
Efisiensi termal menyatakan perbandingan antara daya yang dihasilkan terhadap jumlah
bahan bakar yang diperlukan untuk jangka waktu tertentu.

Efisiensi volumetrik
Efisiensi volumetrik didefinisikan sebagai perbandingan antara laju aliran udara sebenarnya
terhadap laju aliran ideal.
Pemakaian bahan bakar dinyatakan dalam kg/jam, misalkan pemakaian 50cc bahan bakar
setiap detik maka jumlah bahan bakar yang dipakai dalam kg/jam adalah :

m
f
=
t
50
. Spgr bahan bakar .
1000
3600
kg/jam

Pemakaian bahan bakar spesifik
Pemakaian bahan bakar spesifik didefinisikan sebagai banyaknya bahan bakar yang terpakai
perjam untuk menghasilkan setiap kW daya motor.



Laboratorium Termodinamika Teknik
Jl.Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 No.C113
Telp. (022) 7564108 Fax. (022) 7562721
http://www.ittelkom.ac.id
18

Perbandingan Bahan Bakar-Udara
Untuk menentukan perbandingan perbandingan bahan bakar-udara digunakan persamaan :


a
f
m
m

A
F

Laju Air Pendingin
Alat ukur ini digunakan untuk mengukur volume aliran air yang masuk radiator, maka debit
aliran air dapat ditentukan :

Q
a
=
t
V
a

Maka laju massa aliran air :

m
a
=
a a
Q . kg/s

dimana :
m
a
= laju massa air pendingin

a
= massa jenis air, kg/m
3

Q
a
= debit aliran air, m
3
/s

Prinsip keseimbangan energi digunakan untuk mengetahui energi dalam bentuk panas
yang digunakan secara efektif pada suatu sistem. Skema keseimbangan energi seperti
gambar dibawah ini :





Laboratorium Termodinamika Teknik
Jl.Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 No.C113
Telp. (022) 7564108 Fax. (022) 7562721
http://www.ittelkom.ac.id
19








V. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Lihat alat peraga motor bakar yang ada di Lab !
2. Dengarkan penjelasan dari Asisten Praktikum !
3. Amati dan identifikasi setiap bagian yang terdapat pada motor bakar !
4. Amati bagaimana setiap bagian yang terdapat pada motor bakar dapat
bekerja !
VI. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan yang telah dilakukan:










Q
loss

H
f

H
u

H
Ne

H
sp

H
gb




Laboratorium Termodinamika Teknik
Jl.Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 No.C113
Telp. (022) 7564108 Fax. (022) 7562721
http://www.ittelkom.ac.id
20

VII. KESIMPULAN

1. Jelaskan secara singkat prinsip kerja dari Motor Bakar beserta dengan
diagram bloknya !
2. Jelaskan proses apa saja yang terjadi pada Motor Bakar, dan gambarkan
dalam diagram (P) terhadap (V) !























Laboratorium Termodinamika Teknik
Jl.Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 No.C113
Telp. (022) 7564108 Fax. (022) 7562721
http://www.ittelkom.ac.id
21
Catatan

















































Laboratorium Termodinamika Teknik
Jl.Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 No.C113
Telp. (022) 7564108 Fax. (022) 7562721
http://www.ittelkom.ac.id
22

Anda mungkin juga menyukai