Medulloblastoma adalah suatu tumor yang ditemukan di daerah serebellum (fossa
posterior), termasuk salah satu dari PNET (primitive neuroectodermal tumour). Angka kejadiannya mencapai 15-2! dari seluruh tumor otak pada anak. "ering terjadi pada anak usia # sampai $ tahun. 1 %erkembang dari sel neuroepitel yang berasal dari atap &entrikel '(. "el ini kemudian bermigrasi ke lapisan granular serebellum. )umor kemudian sering ditemukan di daerah vermis serebelli dan atap ventrikel IV untuk anak-anak berusia lebih muda. "edangkan anak yang lebih tua sering terdapat di hemisfer serebelli. 1,2 A !istopatolo"i *edulloblastoma merupakan tumor padat dengan sel yang kecil, inti basofilik, berbagai macam ukuran dan bentuk, sering dengan multiple miosis. "ebenarnya secara histologik tidak terlalu penting, sebab beberapa tumor embrional lainnya (neuroblastoma dan pineblastoma) dapat menunjukkan tampilan yang sama. )ampak tampilan !omer#$ri"t rosettes. "ubtipe secara histopatologis + a Medullom%oblastoma, berupa sel sel otot polos dan lurik. )erdiri atas sel-selk dengan differensiasi neuronal maupun glial. b Melanoti& Medulloblastoma, "el kecil, tidak berdiferensiasi dan mengandung melanin. )ipe yang paling jarang. & Lar"e#'ell Medulloblastoma, *edulloblastoma dengan nucleus dan nucleoli yang besar. "angat reaktif secara imunulogis terhadap synaptophysin. 'ni adalah tipe yang terburuk. B !ubun"an den"an (enetik) *amilial) dan Lin"kun"an "ecara genetika tampak adanya delesi dari lengan pendek kromosom +, -+,p. yakni segmen kromosom yang mengandung tumor suppressor "en. "ecara familial berkaitan dengan 'ar&inoma Sel Basal Nevoid yang di-ariskan secara Autosomal-dominant (.orlin "yndrome) /ingkungan seperti, latar belakang pekerjaan orang tua, keterpaparan dengan karsinogen, kebiasaaan nutrisi ibu, dll, tidak cukup bukti sebagai precursor pre&alensi tumor ini. ' /linis .ejala klinis timbul karena jaringan tumor mengisi &entrikel keempat, penyumbatan aliran cairan serebrospinal oleh jaringan tumor atau adanya infiltrasi ke jaringan serebelum. .ejala a-al terjadi karena peningkatan tekanan intracranial, seperti nyeri kepala, pappiledema, mual muntah, letargi, muncul pada # bulan pertama sebelum diagnosis ditegakkan. 0yeri kepala biasanya hilang bila pasien muntah. .ejala ini hampir dimiliki oleh 1!-2! pasien dengan medulloblastoma. Anak sering menjadi irritable, anore3ia, pertumbuhannya terlambat, lingkar kepala yang bertambah dan dengan sutura kranial yang terbuka. 2 .ejala lainnya berupa ata3ia ekstremitas ba-ah dan atas, yang bertambah berat bila tumor makin bertambah besar dan mengin&asi jaringan sekitar. 4iplopia yang terjadi karena paresis ner&us (' atau disfungsi motorik mata yang disebabkan karena infiltrasi tumor ke batang otak. , facial weakness, tinnitus, pendengaran hilang, tilt head dan kaku kuduk. 5ada metastases akan menyebabkan "e0ala lokal. "eperti metatase ke tulang akan menyebabkan nyeri pinggang, metastase ke 6orda "pinalis menyebabkan kelemahan otot tungkai, dll. + Sta"in" 5enderajatan kelompok resiko tumor ini ditentukan oleh # faktor yakni umur, metastase dan perluasan penyakit pasca operasi. 7ntuk metastasenya sendiri dibagi lagi dalam beberapa klasifikasi menurut 8hang+ *
+ tidak ada metastase
* 1 + tumor mikroskopik ditemukan di cairan serebrospinal * 2 + sel tumor nodular di serebellum, subarachnoid serebral, &entrikel ''' dan '( * # + sel tumor nodular di subarachnoid medulla spinalis * 9 + metastase ekstraneural. 1 /elompok 2esiko Avera"e 2isk + %erusia lebih dari # tahun, *
, tumor residu pasca operasi : 1,5 cm
2 . "ur&i&al rate untuk 5 tahun ; 1$!. Poor 2isk + %erusia lebih dari # tahun, * 1 <* 9 , tumor residu pasca operasi = 1,5 cm 2 . "ur&i&al rate untuk 5 tahun ; #-55 ! In3ants + %erusia kurang dari # tahun, * 1 -* 9 , tumor tetap berkestensi pasca operasi. "ur&i&al rate untuk 5 tahun ; # ! (prognosisnya terburuk). 4 Pemeriksaan Biokimia5i )idak spesifik. )api beberapa studi molekuler dapat menentukan prognosis *edulloblastoma. Adanya ekspresi protein >rb%2 memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan dengan bila ada ekspresi protein )rk8 (suatu reseptor neutropin-#) yang memiliki prognosis lebih jelek. 2adiolo"i 'T S&an - 5ada 8) "can non kontras, tumor nampak di "aris ten"a6 -midline. dari serebelli dan meluas mengisi &entrikel '(. - 4engan kontras, tumor nampak 6iperdens dibandingkan jaringan otak normal oleh karena padat akan sel. )ampakan hiperdens ini amat membantu dalam membedakannya dengan Astrocytoma "erebellar yang lebih 6ipodense. %ila area ?iperdense ini tampak dikelilingi oleh area yang hipodense, berarti telah ada vaso"eni& oedem. Akibat adanya kompresi pada &entrikel '( dan saluran dari 8"" (cairan serebrospinal), akan tampak tanda-tanda hydrocephalus. - *edulloblastoma juga dapat dibedakan dari >pendymoma yang juga hiperdens, berdasarkan foto 8). 4i mana pada ependymoma akan tampak adan%a kalsi3ikasi 4emikian juga dengan 5le3us 8oroideus 5apilloma yang juga hiperdens, akan terlihat adanya kalsifikasi pada pencitraan dengan 8). )umor jenis ini terdapat di &entrikel lateral. M2I - *@' dengan .adolinium 4)5A adalah pili6an utama untuk dia"nostik MB. - ?arus berhati-hati dilakukan pada anak-anak yang mendapatkan sedative. "ebab, dengan peninggian tekanan intracranial dan tnpa monitoring yang baik, sering kali le&el 8A 2 akan sangat meningkat dan makin memperburuk hipertensi. - 5ada ) 1 -eight sebelum pemberian .adolonium, tumor akan tampak hipo intensity. %entuk berbatas mulai dari &entrikel '( hingga primernya di &ermis serebelli. %atang otak tertekan dan terdorong ke depan. - 4engan (adolinium, akan tampak penguatan bayangan yang lebih homogen bila pada anak-anak. "edangkan pada pasien de-asa, penguatan bayangannya tampak lebih heterogen. - 5ada ) 2 -eight dan densitas proton, gambar tampak 6iperintensit% dan dikelilingi oleh area oedem yang lebih hipointernsity. - %ila tumor meluas ke rostral, akan terjadi 6idrose3ali pada ventrikel. - *@' juga dapat memebedakan *% dengan ependimoma. 5ada .lioma batang otak e3ophytic, akan tampak memiliki area perlekatan yang lebih luas pada lantaiu &entrikel '( dibandingkan *%. Mielo"rap6% - 4ahulu pemeriksaan ini adalah tes diagnostik standar untuk *%. "ekarang, pada pasien dengan kontraindikasi *@', mielographi bersama 8) scan adalah pilihan utama. Bone S&an - 6arena *% dapat bermetastase di luar 8"" di mana sebagian besar ke tulang, maka bone scan penting untuk mendeteksinya. S&ienti"rap6% -Nu&lear Medi&ine. - )idak spesifik. "5>8) (single proton emission 8)) dan 5>) (proton emission tomography) dapat melengkapi *@' dan 8). $ ! tumor *% pada anak akan meng-up take thalium-21 chloride ( 21 )') di mana sifat ini sangat berguna dalam membedakan tumor yang high grade dengan lo- grade dan untuk mendeteksi tumor residual pasca operasi. *ekanisme uptake belum jelas. Lainn%a "ebelum melakukan pemeriksaan sitologik sumsum tulang untuk mendeteksi penyebaran tumor leptomeningeal, perlu dilakukan funduskopi ( selain 8) atau *@' ) untuk menyingkirkan hidrosefalus. 7 Terapi )erapi standar meliputi pembdehan yang agresif diikuti oleh radiasi ke seluruh sumbu kraniospinal dengan penguatan radiasi pada tempat tumor primer maupun focal metastasenya. 5emberian kemoterapi juga sangat bermanfaat. 2adioterapi Avera"e risk "roup 8 %erdasar pada 88., dosis radio terapi sebesar 2#,9 .y pada sumbu kranio spinal dengan boost pada tumor primer sebesar #2,9 .y,hingga total radiasi maksimum adalah 55,$ .y. ?al ini juga berlaku untuk 5oor risk group. Poor 2isk (roup 4irekomendasikan #B .y pada sumbu kranio spinal dengan boost sebesar 12,$ .y pada tumor primer dan fokal metastasenya. *etastase spinal yang berada di rostral corda spinalis terminal, di boost hingga total 95 .y. "edangkan bila berda di kaudal dari corda spinalis terminal, boleh di boost hingga 5,9 .y. In3ants 5ada kelompok ini, radioterapi masih contro&ersial sebab efek samping radioterapi terhadap perkembangan intelektual, lebih berat pada kelompok ini. "trategi yang dilakukan adalah menunda pemberian (dengan sementara memberi kemoterapi saja) atau sama menghilangkannya. "ur&i&al rate untuk # tahun dengan hanya kemoterapi saja adalah 22 ! (tanpa metastase) dan 11 ! (dengan metastase). "ementara, bila dengan kemoterapi C radioterapi yang ditunda, sur&i&al rate untuk 2 tahunnya meningkat hingga #9 !. /emoterapi # Avera"e risk "roup 4iberikan (incristine C /omustin C 8isplastin. 1 tahun setelah radioterapi 6ombinasi radioterapid an kemoterapi meningkatkan "@ hingga $! untuk kelompok resiko ini. # Poor risk "roup "etalah terapi induksi seperti pada A&erage risk group, diikuti pemberian kemoterapi dosis tinggi (biasanya menggunakan 8arboplastin dan )hiolepa) ditambah cangkok sumsum tulang secara autologue # In3ants "etelah induksi seperti pada A&erage risk group, diikuti kemoterapi dosis tinggi seperti pada 5oor risk group. Pembeda6an *eliputi 8raniotomi suboccipital dan dilakukan ventrikuloperitoneal s6unt untuk mengatasi hydrocephalus. 9 ! pasien pasca operasi mengalami disfungsi neurologik seperti disfungsi serebellar, mutism, hemiparese dalam 12-9$ jam pasca operasi, dll.