Anda di halaman 1dari 92

HIV -AIDS

FAKTOR RISIKO
RESIKO TINGGI

Homoseksual

Laki-laki dengan biseksual atau heteroseksual dengan
berganti-ganti pasangan

Pengguna narkoba intravena

Pengguna narkoba intravena

Resipien donor darah maupun komponen darah tanpa
tes penapisan terhadap HIV
RESIKO RENDAH

Petugas Kesehatan
Transmisi HIV ke dalam tubuh manusia melalui 3
cara :

Secara transeksual (homoseksual dan heteroseksual)
sekitar 70% -80%

Secara vertikal (dari ibu ke anak) sekitar 5%-10%

Secara horizontal. Kontak antara darah (pemakai
(pemak
jarum suntik secara bersama-sama secara
bergantian. Tatto. Tindik. Transfusi darah.
Transplantasi organ. Perawatan gigi dll) sekitar 3%5%
HIV1.Ikat pada sel
CD4 induk
3.Dipadukan pada nukleus
sel induk dengan integrase
4.Membuat
unsur virus
2.Reverse
transcriptase
membuat DNA
dari RNA virus
5.Virus baru dirakit
dengan protease
6.Virus
baru
keluar
HIV1.Ikat pada sel
CD4 induk
3.Dipadukan pada nukleus
sel induk dengan integrase
4.Membuat
unsur virus
2.Reverse
transcriptase
membuat DNA
dari RNA virus
5.Virus baru dirakit
dengan protease
6.Virus
baru
keluar
DIAGNOSIS
Test diagnostik untuk infeksi HIV :
SCREENING :
1.
Enzime-linked immunoassay (ELISA, EIA) dengan penentuan adanya
antibody anti HIV, untuk HIV-1, HIV-2 atau keduannya.
2.
Aglutinasi letak untuk HIV-1
KONFIRMASI :
1.1.
Western blot (WB) untuk HIV-1 dan HIV-2 untuk mendeteksi Western blot (WB) untuk
HIV 1 dan HIV 2 untuk mendeteksi
komponen HIV : gp120, gp41, p17, p18, p31 dan p36.
2.
Indirect immunofluorescence antibody assay (IFA) untuk HIV-1
3.
Radioimmunoprecipitation antibody assay (RIPA) untuk HIV-1
LAIN LAIN :
1.
ELISA untuk HIV-1, p24 antigen
2.
Polymerase chain reaction (PCR) untuk HIV-1
STRATEGI PENATALAKSANAAN
1.
Terapi antiretroviral
2.
Terapi infeksi sekunder atau infeksi oportunistik
serta malignansi
3. Dukungan nutrisi berbasis makronutrient dan ung
mikronutrien
4.
Konseling terhadap penderita maupun keluarga
5.
Membudayakan pola hidup sehat dan senam UPIPI
(Anugrah Agung)
ANTI RETROVIRAL TERAPI
( ART )
ANTI RETROVIRAL TERAPI
( ART )
ARV
ART
HAART
HAART
Terapi kombinasi tiga
??????
Istilah membingungkan.!
ARV = (Obat) AntiRetroViral
ART = AntiRetroviral Therapy
(terapi ARV)
HAART = Highly Active ART HAART = Highly Active ART
(ART yang sangat manjur)
Terapi kombinasi tiga = Terapi dengan 3 ARV
Dasarnya, ARV adalah obat,
yang lain adalah terapinya (ART)
Mengurangi laju penularan HIV
Menurunkan angka kesakitan dan kema
yg berhub dg HIV
Memperbaiki kualitas hidup ODHA
Memulihkan sistem imun dan mengurangi
terjadinya IO
Menekan replikasi virus scr maksimal dan
terus menerus
Mengurangi laju penularan HIV
Menurunkan angka kesakitan dan kema
yg berhub dg HIV
Memperbaiki kualitas hidup ODHA
Memulihkan sistem imun dan mengurangi
terjadinya IO
Menekan replikasi virus scr maksimal dan
terus menerus
Kapan memulai ARV?

Bila t
Bila tBila ter
erersedia
sediasedia pemerik
pemerikpemeriksaan C
saan Csaan CD4
D4D4

Klin
KlinKlinis s
is sis st
ttadium
adiumadium IV
IVIV

Klin
KlinKlinis s
is sis st
ttadium
adiumadium III d
III dIII dg
gg CD4 <
CD4 <CD4 < 350/mm
350/mm350/mm


Klin
KlinKlinis s
is sis st
ttadium
adiumadium I
II-
--II dg
II dgII dg CD4 <
CD4 <CD4 < 200/mm
200/mm200/mm200/mm
200/mm200/mm
II dg
II dgII dg

Bila t
Bila tBila tidak t
idak tidak ter
erersedia
sediasedia pemerik
pemerikpemeriksaan C
saan Csaan CD4
D4D4

Klin
KlinKlinis s
is sis st
ttadium
adiumadium IV
IVIV: Mulai
: Mulai: Mulai t
tter
ererapi AR
api ARapi ARV
VV

Klin
KlinKlinis s
is sis st
ttadium
adiumadium III :
III :III : Mulai
MulaiMulai t
tter
ererapi AR
api ARapi ARV
VV

Klin
KlinKlinis s
is sis st
ttadium
adiumadium I dan
I danI dan II belu
II beluII belum
mm dir
dirdirek
ekekomendasi
omendasiomendasi
Sumber
SumberSumber:
:: WHO
WHOWHO 2006
20062006
Saat Memulai Terapi ART
1.
Kriteria Inklusi Medis (WHO)

HIV positif (3 rapid tests: protokol
Indonesia yang baru

Semua kasus Stadium Klinik WHO
stadium IV tanpa memperhatikan
hasil hitung CD4

Stadium klinik WHO II-III dan
hitung limfosit total <1200/l

Stadium klinik WHO I-II-III dan
CD4 <200/ l
Hitung CD4 tidak perlu dilakukan untuk
memulai ART, tapi diperlukan untuk
tindak lanjut perkembangan pasien
2. Kriteria Inklusi Nonmedis

Kepatuhan

Kesinambungan

Pendampingan

Dan lain-lain
Sebelum mulai ARV, hal-hal berikut
harus
harus
diperhatikan:
. Tentukan HIV positif
. Lakukan evaluasi klinis :

Tentukan stadium sesuai WHO

Diagnosa dan pengobatan IO

Profilaksis IO dan kepatuhan
minum obat

Pertimbangkan apakah perlu
ARV
. Pertimbangkan kepatuhan
NRTINRTIZidovudine (AZT), Lamivudine (3TC),Zidovudine (AZT), Lamivudine (3TC),
Didanosine (ddI), Stavudine (d4T),Didanosine (ddI), Stavudine (d4T),
Abacavir (ABC)Abacavir (ABC)
NNRTINNRTINevirapine (NVP),Nevirapine (NVP), Efavirenz (EFV)Efavirenz (EFV)
NRTINRTIZidovudine (AZT), Lamivudine (3TC),Zidovudine (AZT), Lamivudine (3TC),
Didanosine (ddI), Stavudine (d4T),Didanosine (ddI), Stavudine (d4T),
Abacavir (ABC)Abacavir (ABC)
NNRTINNRTINevirapine (NVP),Nevirapine (NVP), Efavirenz (EFV)Efavirenz (EFV)
PI Nelvinavir (NFV), Indinavir (IDV)
Saquinavir (SQV), Ritonavir (RTV)
Lopinavir (LPV), Amprenavir (APV)
Sumber: WHO 2002
PI Nelvinavir (NFV), Indinavir (IDV)
Saquinavir (SQV), Ritonavir (RTV)
Lopinavir (LPV), Amprenavir (APV)
Sumber: WHO 2002
ARV lini pertama Depkes
AZT NVP
atau + 3TC + atau
d4Td4T EFZEFZ
2 NRTI merupakan tulang punggung dari kombinasi ARV
KomposisiKomposisi ttiap kapletiap kaplet :
LamivudineLamivudine 150mg150 mgZidovudineZidovudine 300mg300 mgNevirapineNevira
pine 200mg200 mg
KomposisiKomposisi ttiap kapletiap kaplet :
LamivudineLamivudine 150mg150 mgZidovudineZidovudine 300mg300 mgNevirapineNevira
pine 200mg200 mg
Beberapa Obat ARV
Nama
Jenis
Kemungkinan
Petunjuk
Berapa
Dengan/Tanpa
Obat
Obat
Efek Samping
Penggunaan Obat
Kali/ Hari
Makanan
Mulai dengan dosis
Diminum sebelum
kecil lalu dinaikkan
Muntah, mual, sakit
makan, bila mual
selama 2 minggu
AZT
RTI
kepala, susah tidur,
2-3 kali/hari
minum sesudah
nyeri otot
Jangan minum obat
makan
larut malam
Luka dimulut, Dapat diminum
ddC RTI kelainan saraf tepi, Tidak ada 3 kali/hari dengan/tanpa
radang pankreas makanan
ddi RTI Mencret, radang
pankreas
Harus diminum
sewaktu perut kosong 2 kali/hari
Harus diminum
sewaktu perut
kosong
d4T
RTI Sakit kepala, diare,
panas Tidak ada 2 kali/hari
Dapat diminum
dengan/tanpa
makanan
3TC RTI
Sakit kepala, lesu,
sulit tidur,
neutropenia
Tidak ada 2 kali/hari
Dapat diminum
dengan/tanpa
makanan
Nevirapine RTI Kelainan hati, bercak
merah pada kulit
Bercak merah dapat
diobati dengan
antihistamin
2 kali/hari
Paling baik
diminum waktu
makan
Jeni
Nama
Kemungkinan
Petunjuk Penggunaan
Berapa
Dengan/Tanpa
s
Obat
Efek Samping
Obat
Kali/ Hari
Makanan
Obat
Lesu, mual, diare,

Bercak merah dapat diobati
Harus diminum
Delavirdin
kelainan hati,
dengan antihistamin
RTI
3 kali/hari
sewaktu perut
e
bercak merah pada
kosong

Hindari makanan berlemak
kulit, panas
Saquinir
PI
Diare dan mual

Minum sewaktu makan
untuk meningkatkan
absorbsi

Pertimbangkan obat lain
bila diare

Jangan minum antihistamin
kecuali dengan
2-3
kali/hari
Harus dimakan
sewaktu makan,
terutama saat
mengkonsumsi
makanan tinggi
protein dan
lemak
kecuali dengan
pengawasan dokter
lemak
Retonovir
PI
Mual, diare, lemah,
muntah, gangguan
rasa kurang nafsu
makan, mati rasa,
atau geli sekitar
mulut
Tidak ada 2 kali/hari
Harus dimakan
sewaktu makan,
terutama saat
mengkonsumsi
makanan tinggi
protein dan
lemak
Indinivir PI Mual, kelainan hati,
batu ginjal
Jangan makan 1 jam
sebelum & 2 jam sesudah
minum obat
Banyak minum air
sepanjang hari untuk
mencegah batu ginjal
Jangan minum antihistamin
3 kali/hari
Dapat diminum
dengan/tanpa
makanan
Obat-obat yang Tersedia di Indonesia
Nama
Dagang
Nama Generik Golonga
n Sediaan Dosis per hari
Duviral
Tablet, kandungan:
zidovudine 300 mg,
lamivudine 150 mg
2 x 1 tablet
Stavir Zerit Stavudine (d4T) NRTI Kapsul: 30 mg, 40 mg
BB>60 kg: 2x40mg
BB<60 kg; 2x30mg
Tablet 150 mg, larutan oral
2x150 mg. BB <50mg:
Hiviral 3TC
Lamivudine (3TC)
NRTI
10 mg/ml
2mg/kg, 2x/hari
10 mg/ml 2mg/kg, 2x/hari
Viramune
Neviral Nevirapine (VVP) NNRTI Tablet 200 mg
1x200 mg selama 14
hari, dilanjutkan 2x200
mg
Retrovir
Adovi
Avirzid
Zidovudine (ZDV,
AZT) NRTI Kapsul 100 mg 2x300 mg. atau 2x250
mg (dosis alternatif)
Videx Didanosi (ddl) NRTI Tablet kunyah 100 mg
BB>60 kg: 2x200 mg,
atau 1 x 400 mg
BB>60 kg: 2x125 mg,
atau 1 x 250 mg
Stocrin Efavirenz (EFV,
EFZ) NNRTI Kapsul 200 mg 1x600mg, malam
Nelvex
Viracept Nelfinavir (NFV) PI Tablet 250 mg 2x1250 mg
TDF Lop/r
atau + ddI + atau
(ABC) (SQV/r)
2 NRTI merupakan tulang punggung dari kombinasi ARV
HIV1.Ikat pada sel
CD4 induk
3.Dipadukan pada nukleus
sel induk dengan integrase
4.Membuat
unsur virus
2.Reverse
transcriptase
membuat DNA
dari RNA virus
5.Virus baru dirakit
dengan protease
6.Virus
baru
keluar
HIV1.Ikat pada sel
CD4 induk
3.Dipadukan pada nukleus
sel induk dengan integrase
4.Membuat
unsur virus
2.Reverse
transcriptase
membuat DNA
dari RNA virus
5.Virus baru dirakit
dengan protease
6.Virus
baru
keluar
HIVAnalog nukleosida (NRTI) mengikat pada
bagian DNA yang baru yang sedang
dibentuk oleh reverse transcriptase
HIVAnalog nukleosida (NRTI) mengikat pada
bagian DNA yang baru yang sedang
dibentuk oleh reverse transcriptase
HIV
Penghambat non-nukleosida (NNRTI) mengikat pada
reverse transcriptase dan menghambat perkerjaannya
HIV
Penghambat non-nukleosida (NNRTI) mengikat pada
reverse transcriptase dan menghambat perkerjaannya
HIV
Protease inhibitor (PI) mencegah
perakitan akhir dan pematangan virus
baru dalam sel
HIV
Protease inhibitor (PI) mencegah
perakitan akhir dan pematangan virus
baru dalam sel
T
TTer
ererapi y
api yapi yang berhasil =
ang berhasil =ang berhasil =

..Viral load
Viral loadViral load menurun sediki
menurun sedikimenurun sedikitn
tntny
yya 1
a 1a 10 k
0 k0 kali
aliali lipa
lipalipat
tt dari tingk
dari tingkdari tingka
aat
tt
sebelum mulai
sebelum mulaisebelum mulai oba
obaobat pada 6
t pada 6t pada 6-
--8 ming
8 ming8 minggu
gugu set
setsetelah mulai AR
elah mulai ARelah mulai ART
TT

..Viral load
Viral loadViral load njadi di ba
njadi di banjadi di ba ah 4
ah 4ah 400
0000 pada 2
pada 2pada 24 ming
4 ming4 ming

..Viral load
Viral loadViral load menurun me
menurun memenurun menjadi di ba
njadi di banjadi di baw
wwah 4
ah 4ah 400
0000 pada 2
pada 2pada 24 ming
4 ming4 minggu
gugu
set
setsetelah
elahelah mulai AR
mulai ARmulai ART
TT
Viral load
Viral loadViral load y
yyang
angang tidak t
tidak ttidak ter
ererdet
detdetek
ekeksi
sisi = tujuan akhir!
= tujuan akhir!= tujuan akhir!
Bila tes viral load tidak ada
CD4 aau limfosit total naik
.Ta lebih tinggi
.Infeksi oportunistik pulih
.
CD4
Terapi yang berhasil =
.Jumlah tTerapi yang berhasil =
.Jumlah atau limfosit total naik.Jumlah CD4 atau limfosit total naik
.Berat badan naikenag
.Jumlah CD4 atau limfosit total naik
.Berat badan naik
Tenaga lebih tinggi
.Infeksi oportunistik pulih
Bila tes viral load tidak ada
CD4 aau limfosit total naik
.Ta lebih tinggi
.Infeksi oportunistik pulih
.
CD4
Terapi yang berhasil =
.Jumlah tTerapi yang berhasil =
.Jumlah atau limfosit total naik.Jumlah CD4 atau limfosit total naik
.Berat badan naikenag
.Jumlah CD4 atau limfosit total naik
.Berat badan naik
Tenaga lebih tinggi
.Infeksi oportunistik pulih
YA
ART mampu mengurangi viral load secara bermakna,
Tercapai..?Tercapai..?
YA
ART mampu mengurangi viral load secara bermakna,
Tercapai..?Tercapai..?
AR
ARART
TT mam
mammampu mengurangi viral
viralviral load
loadload secar
secarsecara
aa bermakna,
memungkinkan pemulihan kekebalan, yang diikuti
peningkatan dalam mutu hidup dan pengurangan angka
penyakit dan kematian
TETAPI
ART tidak sempurna.........
Sayangnya, kegagalan terapi dapat terjadi pada
beberapa orang, yang mengalami:
Sayangnya, kegagalan terapi dapat terjadi pada
beberapa orang, yang mengalami:

Berat badan mulai turun lagi

Kejadian baru atau kambuhnya infeksi
oportunistik

Jumlah CD4 turun di bawah angka sebelum
terapi

Jumlah CD4 menetap di bawah 100 sel/mm
1.1. Mengkaji kesiapan pasien dalamMengkaji kesiapan pasien dalam
manajemen pengobatanmanajemen pengobatan
Peran Perawat
2. Menilai pengertian pasien
terhadap ART
1.1. Mengkaji kesiapan pasien dalamMengkaji kesiapan pasien dalam
manajemen pengobatanmanajemen pengobatan
Peran Perawat
2. Menilai pengertian pasien
terhadap ART
3. Mendidik pasien mengenai ART.
Manfaat ART
ART tidak menyembuhkan HIV tapi hanya mengendalikan
ART tidak dapat mencegah penularan HIV, sehingga anda
harus lakukan sex aman / kondom
Anda harus konsumsi obat setiap hari untuk pertahankan
tingkat kandungan ART dalam darah. tingkat kandungan ART dalam darah.
Minum obat 2 kali/ hari, tidak boleh meminum obat double
bila lupa meminumnya satu (1) kali
Pil harus diminum dalam dosis penuh dan tepat waktu,
karena kalau stop akan kembali jatuh sakit.
E
EEf
ffek
ekek Vir
VirVirologi
ologiologik de
k dek den
nng
ggan
anan t
tter
ererap
apapi
ii an
anantir
tirtire
eetr
trtrovir
oviroviral
alal
al Load
Mono-NRTI
Viral Load
Dual-NRTI
Regimen ART
Saat ini
Saat ini
Regimen ART
mendatang
Waktu
Menghambat
MenghambatMenghambat repl
replreplikasi
ikasiikasi virus
virusvirus CD4
CD4CD4 meningkat
meningkatmeningkat
Viral
ViralViral load ditekan
load ditekanload ditekan Pemulihan
PemulihanPemulihan sisti
sistisistim
mm imun
imunimun
T
TTu
uujuan
juanjuan te
tetera
rarapi
pipi an
ananti
titire
reretrov
trovtroviral
iraliral
trasi relatiftrasi relatif
CD4
KonsentrasKonsentrasViral Load
Batas deteksi virus
Bula
BulaBulan
nn
Tahun
TahunTahun
Sindrom
SindromSindrom Infeksi HIV akut
Infeksi HIV akutInfeksi HIV akut
Efikasi jangka panjang ART:
Tidak ada lain selain
Kepat
KepatKepat
uha
uhauha
n
nn
Kepat
KepatKepat
uha
uhauha
n
nn
Kepa
KepaKepa
tua
tuatua
han
hanhan
Adher
AdherAdher
enc
encenc
e
ee
Adher
AdherAdher
enc
encenc
e
ee
Adher
AdherAdher
enc
encenc
e
ee
Kepat
KepatKepat
uha
uhauha
n
nn
Kepat
KepatKepat
uha
uhauha
n
nn
Kepa
KepaKepa
tuh
tuhtuh
an
anan
Adher
AdherAdher
enc
encenc
e
ee
Adher
AdherAdher
enc
encenc
e
ee
Adher
AdherAdher
enc
encenc
e
ee
Kepat
KepatKepat
uha
uhauha
n
nn
Kepat
KepatKepat
uha
uhauha
n
nn
Kepa
KepaKepa
tuh
tuhtuh
an
anan
Persetujuan Pemberian Terapi Antiretroviral
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Alamat :
No. Telp :
Setelah mendapat penjelasan tentang indikasi penggunaan, manfaat, efek
samping dan lama pengobatan dari dokter mengenai obat antiretroviral, maka
bersama ini saya mengajukan permohonan untuk mengikuti program akses
terapi antiretroviral di ..
Saya mengerti program akses terapi antiretroviral adalah program untuk
mempermudah akses pengobatan terhadap penyakit saya, sedangkan
pengobatan saya tetap akan dilaksanakan pada dokter yang menangani saya /
keluarga saya
Surabaya, .
Yang mengajukan Permohonan Mengetahui
Abses piogenik
Abses piogenik
Mycobacterium tuberculosis
Herpes simplex virus
Herpes simplex virus
Herpes simplex virus
Herpes simplex virus
Varicella-Zoster virus
Oral hairy leukoplakia (OHL)
Human papillomavirus
Human papillomavirus
Molluscum contagiosum
Dermatophytosis
Onichomycosis
Penicilliosis
Penicilliosis
Crusted (Norwegian) scabies
Crusted (Norwegian) scabies
Crusted (Norwegian) scabies
Pruritic papular eruption (PPE)
Seborrheic dermatitis
Psoriasis
Psoriasis
Drug eruption
Drug eruption
Sarkoma Kaposi
Sarkoma Kaposi
Lymphoma
Lymphoma
Lymphoma
Adalah komunikasi bersifat rahasia klien
konsel bertujuan meningkatkan kemampuan konselor, bertujuan meningkatkan kemampu
an
menghadapi stress dan mengambil keputusan
yang berkaitan dengan HIV/AIDS.
Adalah komunikasi bersifat rahasia klien
konsel bertujuan meningkatkan kemampuan konselor, bertujuan meningkatkan kemampu
an
menghadapi stress dan mengambil keputusan
yang berkaitan dengan HIV/AIDS.
TUJUAN V.C.T (KONSELING HIV/AIDS)
1. Pencegahan penularan HIV :
Mengurangi perilaku berisiko
2. Mendorong ke layanan sedini mungkin :
Layanan medik:
Terapi ARV
Terapi dan prevalensi infeksi oportunistik
penularan ibu-anak
Keluarga BerencanaKeluarga Berencana
Layanan Kejiwaan
Konseling untuk hidup positif
Dukungan sosial
Bantuan hukum dan perencanaan masa depan
3. Masyarakat
Normalisasi HIV
Tantangan stigma
Menigkatkan kesadaran
Mendukung hak azasi
Orang yang sudah diketahui menderita AIDS
atau terinfeksi HIV dan keluarganya
Mereka yang sedang di tes untuk HIV
(sebelum dan sesudah testing)
(sebelum dan sesudah testing)
Mereka yang mencari pertolongan diakibatkan
perilaku risiko yang lalu dan sekarang
merencanakan masa depannya
Mereka yang melakukan risiko tinggi
SIAPA YANG MENJADI KONSELOR ?
Dokter, perawat, Psikolog
Psikotherapis, pekerja sosial
Guru, penyuluh kesehatan
Petugas Laboratorium, pemuka agama
Kelompok pekerja muda, dukun tradisional
Yang masih mempunyai ruang untuk orang lain yang
sudah dilatih
SIAPA YANG MENJADI KONSELOR ?
Dokter, perawat, Psikolog
Psikotherapis, pekerja sosial
Guru, penyuluh kesehatan
Petugas Laboratorium, pemuka agama
Kelompok pekerja muda, dukun tradisional
Yang masih mempunyai ruang untuk orang lain yang
sudah dilatih
JENIS KONSELORJENIS KONSELOR
1. Konselor sebaya (Peer Counselor)
2. Konselor Awam (Lay Counselor)
3. Konselor Profesional (Professional Counselor)
4. Konselor Senior (Senior Counselor)
JENIS KONSELORJENIS KONSELOR
1. Konselor sebaya (Peer Counselor)
2. Konselor Awam (Lay Counselor)
3. Konselor Profesional (Professional Counselor)
4. Konselor Senior (Senior Counselor)
SYARAT KONSELOR YANG BAIK
Kemauan belajar dari pengalaman
Kemauan menerima orang lain sebagaimana adanya
Mampu berempati
Kemauan untuk pendekatan fenomenologis
Kemauan untuk menjadi pendengar yang baik dan aktif
Kemauan untuk menguji asumsi/hipotesisnya
Bersifat optimis
Tidak menghakimi, tidak membenarkan
Mampu dan trampil memberi dukungan
Mampu dan trampil membantu orang lain mengambil
keputusan
Mampu membina hubungan saling percaya: menjaga Mampu membina hubungan saling per
caya: menjaga
kerahasiaan klien dalam perilaku kita dan data
Mampu memberi informasi
Mengetahui keterbatasan dirinya: SAYA ADA TEMAN
YANG LEBIH COCOK UNTUK PERMASALAHAN SAUDARA
PROSES PELATIHAN DIRI
Tidak menghakimi, tidak membenarkan
Mampu dan trampil memberi dukungan
Mampu dan trampil membantu orang lain mengambil
keputusan
Mampu membina hubungan saling percaya: menjaga Mampu membina hubungan saling per
caya: menjaga
kerahasiaan klien dalam perilaku kita dan data
Mampu memberi informasi
Mengetahui keterbatasan dirinya: SAYA ADA TEMAN
YANG LEBIH COCOK UNTUK PERMASALAHAN SAUDARA
PROSES PELATIHAN DIRI
MENGAPA KONSELING HIV/AIDS DIPERLUKAN /
PENTING ?

HIV penyakit yang mengancam kehidupan dan terapinya seumur
hidup

Diagnosis Infeksi HIV dapat menimbulkan tekanan dan
kecemasan psikologis yang hebat yang dapat memperlambat
perubahan konstruktif atau memperburuk penyakit, terutama
epidemi HIV telah menimbulkan ketakutan, salah pengertian dan
diskriminasi

Konseling dapat mencegah penularan melalui perubahan
perilaku.

Waktu

Pribadi / individual

Privasi

Rahasia

Tidak menghakimi

Dukungan emosi

Mendorong klien membuat keputusan
TEHNIK DASAR KONSELING
1. Mendengarkan aktif
2. Mengajukan pertanyaan
Menciptak suasana hening dan n3. Menciptakan suasana hening dan nyaman
4. Memperhatikan perilaku non-verbal
TEHNIK DASAR KONSELING
1. Mendengarkan aktif
2. Mengajukan pertanyaan
Menciptak suasana hening dan n3. Menciptakan suasana hening dan nyaman
4. Memperhatikan perilaku non-verbal

Konseling Pra tes

Konseling Pasca tes
1. Konseling Pra Tes
Tujuan:
Membuat klien mampu memutuskan apakah dirinya perlu memeriksa status HIVnya
atau tidak, dengan segala konsekuensinya.
1. Konseling Pra Tes
Tujuan:
Membuat klien mampu memutuskan apakah dirinya perlu memeriksa status HIVnya
atau tidak, dengan segala konsekuensinya.
Isi Kling(ada 5 prinsip)Isi K ling (ada 5 prinsip)Isi Konseling: (ada 5 prinsip)

-Motif pelaksanaan sukarela
-Interprestasi hasil tes:
a. Tanpa Penapisan vs konfirmasi
b. Gejala vs gejala nyata
c. Pemahaman akan infeksi HIV dan dampaknya: HIV tidak dapat namun
tetap dapat produktif
d. Infeksi oportunistik dapat diobati
-Estimasi hasil:

Kesiapan mental-emosional penerimaan hasil pemeriksaan.

kajian risiko bukan harapan akan hasil

Periode jendela (window period)
-Membuat rencana jika didapatkan hasil:

Apakah harus dilakukan jika hasil positif atau negatifan jik
an jikan jik positif a
positif apositif a au neg
au negau neg
Apak
ApakApak

Memperkirakan dukungan dari orang dekat/sekitar klien

Membangun pemahaman hidup sehat dan mendorong perilaku
sehat.
-Membuat keputusan: melaksanakan tes/tidak

Buat Informed consent
2. Konseling Pasca tes
Tujuan:
-Membuat klien mampu menerima hasil
-Pemeriksaan status HIV nya dan beradaptasi dengan
konsekwensi dan risiko.
-Membuat perubahan perilaku menjadi perilaku sehat
Isi Konseling (mempun
Isi Konseling: (mempunyai 5 prinsipai 5 prinsip))
1.
Menilai situasi psikososial terkini, mendukung mental emosional
klien.
2.
Pemahaman klien
3.
Membacakan hasil
4.
Mendukung emosi klien: Fentilasi dan mendorong klien bicara lebih
lanjut
5.
Managemen pemecahan masalah: Gali masalah, pahami dan
pahamkan pada klien, susun rencana. Membantu membuat rencana
menghadapi kehidupan pasca penetapan hasil dengan perubahan
perilaku ke perilaku sehat.
Mempunyai 5 prinsip
1.
Menilai situasi psikososial terkini, mendukung mental emosional
klien.
2.
Pemahaman klien
3.
Membacakan hasil
4.
Mendukung emosi klien: Fentilasi dan mendorong klien bicara
lebih lanjut
5.
Managemen pemecahan masalah: Gali masalah, pahami dan
pahamkan pada klien, susun rencana. Membantu membuat
rencana menghadapi kehidupan pasca penetapan hasil dengan
perubahan perilaku ke perilaku sehat.
Kunci utama dalam menyampaian hasil tes:
Periksa ulang seluruh hasil klien dalam catatan medik
Sampaikan hanya pada klien secara tatap muka.
Berhati-hati dala memanggil klien dari ruang tunggu
Hasil tes tertulis
Penyampaian hasil tes negatif:
Waspada dengan periode Jendela
Mendorong mengubah perilaku ke arah positif
Tetap merawat diri untuk menghindari infeksi dan
kemungkinan penularan
Sampaikan berita secara hati-hati
Menilai kemampuan mengelola berita hasil
Sediakan waktu untuk diskusi secara pribadi dan rahasia
Sampaikan berita secara hati-hati
Menilai kemampuan mengelola berita hasil
Sediakan waktu untuk diskusi secara pribadi dan rahasia
Ditekankan infeksi HIV bukan AIDS
Bantu agar adaptasi dengan situasi
Menjaga kesehatan
Buat rencana tepat dan rasional
Respon Emosional Klien
.Menagis:
.Biarkan klien menangis
.Beri kesempatan untuk menumpahkan kesedihannya
.Sediakan tissu penghapus air mata
.Beri komentar ketika proses berlangsung.terasa sulit bagi anda,
bagaimana jika kita bicarakan? Apa yang membuat anda bag jik an? Apa yang
menangis?
.Marah
.Bila klien mulai teriak atau mengamuk menunjukkan kemarahannya,
jangan panik, biarkan ia meluapkan perasaannya
.Katakan bahwa perasaan demikian itu normal adanya
.Tanyakan apa yang membuatnya marah
.
Tak Berespon

Mungkin disebabkan karena shok atau menyangkal atau tak berdaya

Periksakan apakah klien memahami arti tes darahnya

Waspada akan pikiran bunuh diri
.
Menyangkal

Baik verbal maupun non verbal

Konseling memberi kesempatan klien untuk memahami kesulitan akan
hasil informasi

Biarkan klien berbicara tentang perasaannya
.Kesehatan, Istirahat, olah raga, diet (gaya hidup)
.Sex Aman
.Kontrol Infeksi di rumah dan lingkugan sosial
.Tawarkan konseling tindak lanjut
.Sediakan informasi tertulis
.Kesehatan, Istirahat, olah raga, diet (gaya hidup)
.Sex Aman
.Kontrol Infeksi di rumah dan lingkugan sosial
.Tawarkan konseling tindak lanjut
.Sediakan informasi tertulis
Terima kasih
Slides dikumpulkan dari beberapa sumber
antara lain HIVNAT, ASHM, TALC, Atlas of HIV Infection,
and HIV Infection and AIDS

Anda mungkin juga menyukai