Anda di halaman 1dari 14

Kehamilan Ektopik

Definisi
Kehamilan ektopik ialah kehamilan di tempat yang luar biasa

yaitu kehamilan yang
terjadi apabila telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh di luar endometrium kavum uteri.
Sebagian besar berlokasi di tuba fallopi (>90%) khususnya di ampulla dan isthmus. Kehamilan
ektopik terganggu adalah kehamilan ektopik yang engalami abortus atau rupture apabila masa
kehamilan berkembang melebihi kapasitas ruang implantasi !ontohnya di tuba.
("#)
Klasifikasi
$enurut lokasinya kehamilan ektopik dapat dibagi dalam beberapa golongan yaitu%
". Kehamilan serviks
#. Kehamilan pars interstisialis tuba
&. 'anduk rudimenter rahim
(. Kehamilan tuba
). Kehamilan ovarial
*. Kehamilan abdomen
a. +rimer
'erjadi bila telur dari a,al mengadakan implantasi dalam rongga perut
b. Sekunder
-erasal dari kehamilan tuba dan setelah ruptur baru menjadi kehamilan
abdominal.
(&)
.ambar /okasi kehamilan ektopik
Frekuensi
0rekuensi kehamilan ektopik dilaporkan " diantara &00 kehamilan. /ebih sering pada
,anita usia #01(0 tahun rata1rata usia &0 tahun. 0rekuensi kehamilan ektopik berulang 01"(*%.
+emakaian antibiotik dapat meningkatkan frekuensi kehamilan ektopik. 2ntibiotik dapat
mempertahankan terbukanya tuba yang mengalami infeksi yang menyebabkan pergerakan silia
dan peristaltik tuba terganggu dan menghambat perjalanan ovum yang dibuahi dari ampulla ke
rahim sehingga implantasi terjadi pada tuba. Kontrasepsi juga dapat meningkatkan frekuensi
kehamilan ektopik. 345 dapat men!egah se!ara efektif kehamilan intrauterin tetapi tidak
mempengaruhi kejadian kehamilan ektopik.
(()
Kehamilan Tuba
Etiologi
Sebagian besar idiopatik. 0aktor yang memegang peranan penting diantaranya%
". 0aktor dalam lumen tuba
6ndosalfingitis dapat menyebabkan perlekatan endosalfing sehingga lumen tuba
menyempit 7 membentuk kantong buntu.
8ipoplasia uteri% lumen tuba sempit berkelok gangguan fungsi silia endosalfing.
9perasi plastik tuba dan sterilisasi yang tidak sempurna dapat menjadi sebab
lumen tuba sempit.
#. 0aktor pada dinding tuba
6ndometriosis tuba% memudahkan implantasi telur yang dibuahi dalam tuba
5ivertikel tuba kongenital 7 ostium assesorius tubae % menahan telur yang dibuahi
di tempat itu
&. 0aktor di luar dinding tuba
+erlekatan peritubal dengan distorsi 7 lekukan tuba dapat menghambat perjalanan
telur
'umor yang menekan dinding tuba dapat menyempitkan lumen tuba.
(. 0aktor lain
$igrasi luar ovum% perjalanan dari ovarium kanan ke tuba kiri7 sebaliknya dapat
memperpanjang perjalanan telur yang dibuahi ke uterus
0ertilisasi in vitro
(()
Patologi
'elur di tuba dapat bernidasi se!ara%
Kolumner%
".
'elur berimplantasi pada ujung7sisi jonjot endosalping
#.
+erkembangan telur lebih lanjut dibatasi oleh kurangnya vaskularisasi dan
biasanya telur mati se!ara dini kemudian diresorbsi.
(()
3nterkolumner%
".
'elur bernidasi antar # jonjot endosalping
#.
Setelah tempat nidasi tertutup. 'elur dipisahkan dari lumen tuba oleh lapisan
jaringan yang menyerupai lapisan desidua (pseudo!apsularis). +embentukan
desidua tidak sempurna sehingga dengan mudah villi khorialis menembus
endosalping : masuk ke dalam lapisan otot tuba (merusak jaringan : pembuluh
darah). 5i ba,ah pengaruh estrogen : progesteron. 4terus lebih besar :
lembek. 6ndometrium dapat berubah menjadi desidua. +erubahan endometrium
(fenomena Arias-Stella)% Sel epitel membesar inti hipertrofik hiperkromatik
lobuler bentuk tidak teratur sitoplasma berlubang7berbusa. Setelah janin mati
desidua dalam uterus mengalami degenerasi. +erdarahan yang dijumpai pada
kehamilan ektopik terganggu berasal dari uterus dan disebabkan oleh pelepasan
desidua yang degeneratif. 'uba bukan tempat pertumbuhan hasil konsepsi tidak
mungkin janin tumbuh se!ara utuh seperti dalam uterus. Sebagian besar
kehamilan tuba terganggu pada kehamilan *1"0 minggu.
(()
". 8asil konsepsi mati dini : diresorbsi
3mplantasi kolumner ovum yang dibuahi !epat mati karena vaskularisasi kurang
dan dengan mudah terjadi resorbsi total. +ada keadaan ini penderita tidak
mengeluh apa1apa hanya haid terlambat untuk beberapa hari.
(()
2. 2bortus ke dalam lumen tuba (lebih sering pada kehamilan pars ampularis).
+embukaan pembuluh1pembuluh darah oleh villi khorialis pada dinding tuba di
tempat implantasi.$elepaskan mudigah dari dinding tersebut : robeknya
pseudokapsularis. +elepasan menyeluruh% mudigah : selaput dikeluarkan dalam
lumen tuba lalu didorong oleh darah ke arah ostium tuba abdominal. +ada
pelepasan hasil konsepsai tidak sempurna perdarahan terus berlangsung sedikit1
sedikit sehingga berubah menjadi mola kruenta.
'uba membesar : kebiru1biruan (hematosalping). 5arah mengalir melalui
ostium tuba ke rongga perut. 5arah berkumpul di kavum douglas dan akan
mambentuk hematokel retrouterina.
(()
&. ;uptur dinding tuba
;uptur dinding tuba sering terjadi pada kehamilan pars ismika biasanya pada
kehamilan muda sedangkan ruptur pars interstisialis pada kehamilan lebih
lanjut. 0aktor penyebabnya adalah penembusan villi khorialis ke lapisan
muskularis tuba terus ke peritoneum.;uptur dapat tejadi spontan7trauma ringan
(koitus : pemeriksaan vaginal). -isa terjadi perdarahan dalam rongga perut
bisa sedikit7banyak dapat menimbulkan syok : kematian. -ila pseudokapsularis
ikut pe!ah maka terjadi pula perdarahan dalam lumen tuba. -ila abortus dalam
ostium tuba tersumbat bisa terjadi ruptur sekunder kadang di arah ligamentum
latum dan terbentuk hematoma intraligamenter jika janin terus hidup terdapat
kehamilan intraligamenter. +ada ruptur rongga perut seluruh janin dapat keluar
tuba. <anin yang keluar dari tuba masih diselubungi kantong amnion dan dengan
plasenta masih utuh kemungkinan tumbuh terus dalam rongga perut sehingga
akan terjadi kehamilan abdominal sekunder. 4ntuk men!ukupi kebutuhan
makanan bagi janin plasenta tuba akan meluaskan implantasi ke jaringan sekitar
(sebagian uterus ligamentum latum dan usus).
(()
Gambaran Klinik
a. Kehamilan tuba belum terganggu % 'idak khas : pada umumnya terdapat gejala1gejala
kehamilan muda sedikit nyeri di perut bagian ba,ah pemeriksaan vaginal% uterus
membesar : lembek.
b. .ambaran klinik kehamilan tuba terganggu sangat berbeda1beda% dari perdarahan banyak
yang tiba1tiba dalam rongga perut sampai terdapatnya gejala yang tidak khas sehingga
sukar didiagnosis.
!. .ejala dan tanda tergantung dari %
- lamanya kehamilan ektopik terganggu
- abortus7ruptur tuba
- tuanya kehamilan
- derajat perdarahan yang terjadi
- keadaan umum sebelum kehamilan.
d. +emeriksaan vagina %
- +ada usaha menggerakkan serviks uteri timbul nyeri
- Kavum douglas menonjol dan nyeri pada perabaan
- +ada abortus tuba % teraba jelas suatu tumor disamping uterus dalam berbagai ukuran dan
konsistensi agak lunak
- 8ematokel retrouterina % tumor kavum douglas
e. +ada ruptur tuba dengan perdarahan banyak terjadi tensi meningkat nadi meningkat jika
perdarahan banyak akan menyebabkan syok.
(()
Trias Kehamilan Ektopik
". =yeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu.
a. +ada ruptur tuba nyeri perut bagian ba,ah terjadi se!ara tiba1tiba : intensitasnya
disertai dengan perdarahan pingsan dan syok.
b. +ada abortus tuba nyeri tidak seberapa hebat dan tidak terus menerus. $ula1mula
pada salah satu sisi kemudian menjalar ke tengah atau seluruh perut ba,ah (seluruh
darah masuk ke rongga perut). 5arah dalam rongga perut meranngsang diafragma >
nyeri bahu. <ika membentuk hematokel retrouterina > nyeri defekasi.
#. +erdarahan pervaginam
- $enunjukkan kematian janin dan berasal dari kavum uteri karena pelepasan desidua.
- +erdarahan dari uterus biasanya tidak banyak dan ber,arna !okelat tua.
- 0rekuensi perdarahan )"19&%
- +erdarahan berarti gangguan pembentuan 8?.
&. 2menorea
- /amanya bergantung kehidupan janin
- Sebagian tidak memngalami amenorea karena kematian janin terjadi sebelum haid
berikutnya
- 0rekuensi amenorea % #&19@%.
(()
Tabel. Tanda dan gejala kehamilan ektopik
Kehamilan Ektopik Kehamilan Ektopik Terganggu
- .ejala kehamilan a,al (flek
atau perdarahan yang iregular
mual pembesaran payudara
perubahan ,arna pada vagina
dan serviks pembesaran
uterus frekuensi buang air
ke!il yang meningkat.
- =yeri pada abdomen
dan pelvis
- Kolaps dan kelelahan
- 5enyut nadi !epat dan lemah
(""0A7menit atau lebih)
- 8ipotensi
- 8ipovolemia
- 2bdomen akut dan nyeri pelvis
- 5istensi abdomen
- =yeri lepas
- +u!at
Diagnosis
. Anamnesis!
- 8aid terlambat
- .ejala subjektif kehamilan muda
- =yeri perut ba,ah nyeri bahu tenesmus
". Pemeriksaan umum
- +enderita tampak kesakitan : pu!at
- +erdarahan dalam rongga perut% ditemukan tanda1tanda syok
- +erut ba,ah sedikit menggembung : nyeri tekan
#. Pemeriksaan ginekologi
- 'anda kehamilan muda
- +ergerakkan servik menyebabkan nyeri
- 4terus sedikit membesar : kadang ada tumor di samping uterus yang batasnya sukar
ditentukan
- Kavum douglas menonjol : nyeri raba% hematokel retrouterina
- Suhu kadang1kadang naik
$. Pemeriksaan laboratorium
- 8b : 8!t % terutama jika perdrahan dalam rongga perut
- /eukosit biasanya normal pada infeksi pelvik leukosit > #0.000
- 'es kehamilan (B) tetapi bisa juga (1) karena kematian hasil konsepsi : degenerasi
trofoblas > produksi 8?. : tes (1).
%. Dilatasi & Kuretase
+ada umumnya tidak dianjurkan karena kemungkinan adanya kehamilan uterus
bersamaan dengan kehamilan ektopik dapat menimbulkan reaksi desidua perubahan
endometrium (2ria stella tidak khas).
'. Kuldosentesis (Douglas pungsi)
4ntuk mengetahui apakah di dalam kavum douglas terdapat darah dan membantu
diagnosis.
'eknik%
". +asien berbaringa dalam posisi litotomi.
#. Culva : vagina dibersihkan dengan antiseptik.
&. Spekulum dipasang : bibir porsio dijepit dengan !unam serviksD dengan traksi ke
depan sehingga tampak forniks posterior.
(. <arum spinal no."E ditusukkan ke dalam kavum 5ouglas : dilakukan pengisapan
dengan semprit "0 ml.
). -ila pada pengisapan ditemukan darah maka isinya disemprotkan pada kain kasa :
diperhatikan apakah darah yang keluar merupakan%
a. 5arah segar ber,arna merah yang dalam beberapa menit akan membekuD darah
ini berasal dari arteri atau vena yang tertusuk.
b. 5arah tua ber,arna !oklat1hitam yang tidak membeku atau yang berupa bekual
ke!il1ke!ilD darah ini menunjukkan adanya hematokel retrouterina.
*ltrasonografi
- -erguna dalam diagnosis kehamilan ektopik.
- 5iagnosis pasti% 5itemukan kantong gestasi di luar uterus yang di dalamnya terdapat
tampak denyut jantung janin (F )% kasus).
.ambar 4ltrasonografi +ada K6'
+aparoskopi
- /aparoskopi hanya berguna sebagai alat bantu diagnostik terakhir untyk kehamilan
ektopik jika hasil penilaian prosedur diagnostik yang lain meragukan.
- /aparoskopik dapat menilai alat kandungan bagian dalam seperti% keadaan uterus
ovarium tuba kavum 5ouglas dan lihgamentum latum.
- 2danya darah dalam rongga pelvis mungkin mempersulit visuailisasi alat
kandungan dan menjadi indikasi untuk dilakukan laparotomi.
(&)
.ambar #.& +enilaian klinik dan penanganan kehamilan ektopik
Diagnosa banding
. ,nfeksi Pel-ik
.ejala biasanya timbul ,aktu haid dan jarang setelah mengalami amenorea. =yeri
perut bagian ba,ah dan tahanan yang dapat diraba pada pemeriksaan vagina
umumnya bilateral. +erbedaan suhu rektal dan ketiak melebihi 0)
o
? leukositosis
lebih tinggi dari kehamilan ektopik dan tes kehamilan negatif.
(()
". Abortus imminens atau insipiens
+erdarahan lebih merah dan lebih banyak setelah amenorea. ;asa nyeri bersifat
median dan mules. =yeri goyang serviks negatif. 'idak ada tahanan di belakang atau
samping uterus.
(()
Penanganan
'atalaksana K6' pada umumnya laparotomi dengan mempertimbangkan kondisi pasien
fungsi reproduksi lokasi K6' kondisi anatomi rongga pelvis dan fasilitas yang ada. 2pabila
kondisi pasien buruk atau syok dapat dilakukan salpingektomi. <ika fungsi reroduksi ingin
dipertahankan biasanya hanya dilakukan salpingostomi atau reanastomosis tuba. K6' dapat juga
ditatalaksana dengan melakukan laparoskopi fimbrial evacuaton dan partial salpingectomy.
+ada kasus kehamilan ektopik di tuba pars ampularis yang belum terganggu (pe!ah)
dapat menggunakan kemoterapi dengan syarat% kehamilan di tuba pars ampularis belum pe!ah
diameter kantong gestasi kurang atau sama dengan ( !m pada pemeriksaan 4S. perdarahan
dalam rongga perut kurang dari "00 m/ tanda vital dalam kondisi stabil. 9bat yang digunakan
adalah $etrotreAat " mg7kg -- 3C dan Citovorum Factor 0" mg7kg -- berselang1seling
selama E hari.
(()
+ersiapan tindakan kega,atdaruratan pada kehamilan ektopik terganggu %
Ketika diagnosis ditegakkan siapkan tindakan operatif
;estorasi !airan dengan larutan kristaloid ;/ ()00 ml dalam ") menit pertama) atau #
liter dalam # jam pertama.
Siapkan darah pengganti
-ila belum tersedia lakukan auto transfusion
1 pastikan darah yang diambil dari rongga abdomen telah melalui alat penghisap dan
,adah penampung steril
1 saring darah dengan kain steril dan masukan ke dalam kantung darah.
1 transfusikan darah melalui selang transfusi yang mempunyai saringan pada bagian
tabung tetesan.
'indakan operasi salpingektomi atau salpingostomi.
+emberian antibiotika kombinasi atau tunggal dengan spektrum luas
Kendali nyeri post op % ketoprofen "00 mg supp tramadol #00 mg i.v pethidin )0 mg i.v.
2tasi anemia dengan tablet besi *00 mg perhari
Konseling pas!a tindakan %
1 kelanjutan fungsi reproduksi
1 risiko hamil ektopik ulangan
1 kontrasepsi yang sesuai
1 jad,al kunjungan ulang.
Prognosis
2ngka kematian ibu yang disebabkan oleh kehamilan ektopik terganggu turun sejalan
dengan ditegakkannya diagnosis dini dan persediaan darah yang !ukup. Kehamilan ektopik
terganggu yang berlokasi di tuba pada umumnya bersifat bilateral. Sebagian ibu menjadi steril
(tidak dapat mempunyai keturunan) setelah mengalami keadaan tersebut diatas namun dapat
juga mengalami kehamilan ektopik terganggu lagi pada tuba yang lain.
(()
3bu yang pernah mengalami kehamilan ektopik terganggu mempunyai resiko "0% untuk
terjadinya kehamilan ektopik terganggu berulang. 3bu yang sudah mengalami kehamilan ektopik
terganggu sebanyak dua kali terdapat kemungkinan )0% mengalami kehamilan ektopik
terganggu berulang.
(()
;uptur dengan perdarahan intraabdominal dapat mempengaruhi fertilitas ,anita. 5alam
kasus1kasus kehamilan ektopik terganggu terdapat )01*0% kemungkinan ,anita steril. 5ari
sebanyak itu yang menjadi hamil kurang lebih "0% mengalami kehamilan ektopik berulang.
(()
Kehamilan Pars ,nterstitial Tuba
Kehamilan ektopik ini terjadi jika ovum bernidasi pada para interstitial tuba. Keadaan ini
jarang terjadi hanya "% dari semua kehamilan tuba. ;upture pada keadaan ini terjadi pada
kehamilan lebih tua dapat men!apai akhir bulan ke empat. +endarahan yang terjadi sangat
banyak dan bila tidak segera dioperasi akan menyebabkan kematian.
(()
Kehamilan Abdominal
Epidemiologi
Kehamilan abdominal jarang terjadi kira1kira " diantara ".)00 kehamilan.
Klasifikasi
Kehamilan abdominal ada # ma!am%
a. Kehamilan abdominal primer di mana telur dari a,al mengadakan implantasi dalam
rongga perut.
b. Kehamilan abdominal sekunder yang asalnya kehamilan tuba dan selaput ruptur baru
menjadi kehamilan abdominal.
Kebanyakan kehamilan abdominal adalah kehamilan abdominal sekunder maka biasanya
pla!enta terdapat pada daerah tuba permukaan belakang rahim dan ligamentum latum.
Galaupun ada kalanya kehamilan abdominal men!apai umur !ukup bulan hal ini jarang
terjadi yang laHim ialah bah,a janin mati sebelum ter!apai maturitas (bulan ke ) atau ke *)
karena pengambilan makanan kurang sempurna.
<uga janin yang !ukup bulan prognosanya kurang baik banyak yang mati setelah
dilahirkan dan juga banyak kelainan kongenital di antara janin1janin yang tumbuh eAtra1uterin.
=asib janin yang mati intra1abdominal sebagai berikut%
a. 5apat terjadi pernanahan sehingga kantong kehamilan menjadi abses yang dapat pe!ah
melalui dinding perut atau ke dalam usus atau kandung ken!ing. 5engan nanah keluar
bagian1bagian janin seperti tulang1tulang potongan1potongan kulit rambut dan lain1lain.
b. +engapuran (kalsifikasi) anak yang mati mengapur menjadi keras karena endapan1
endapan garam kapur hingga berubah menjadi anak batu (lithopedion).
!. +erlemakan janin berubah menjadi Hat kuning seperti minyak kental.
d. 2pabila kehamilan sampai terjadi aIterme maka timbul his artinya pasien merasa nyeri
dengan teratur seperti pada persalinan biasa tetapi apabila diperiksa tumor yang
mengandung anak tidak mengeras. 5alam pemeriksaan dalam ternyata pembukaan tidak
menjadi besar yaitu sebesar "1# jari dan serviks tidak merata apabila dimasukkan jari ke
dalam kavum uteri maka teraba uterus yang kosong. 2pabila tidak lekas dilakukan
laparotomi maka anak akhirnya meninggal.
Gejala Klinis
Kehamilan abdominal biasanya baru didiagnosa apabila kehamilan sudah agak lanjut%
a. Segala tanda1tanda kehamilan ada tapi pada kehamilan abdominal biasanya pasien lebih
menderita karena perangsangan peritoneum misalnya sering mual muntah kembung
perut obstipasi atau diare dan nyeri perut.
b. +ada kehamilan abdominal sekunder bisa terjadi sakit perut yang hebat disertai pusing
atau pingsan apabila terjadi ruptur tuba.
!. 'umor yang mengandung anak tidak pernah mengeras tidak ada kontraksi -raAton
8i!ks).
d. +ergerakan anak dirasakan nyeri oleh ibu.
e. -unyi jantung anak lebih jelas terdengar.
f. -agian anak lebih mudah teraba karena hanya terpisah oleh dinding perut.
g. Selain tumor yang mengandung anak kadang1kadang dapat diraba tumor yang lain ialah
rahim yang membesar.
h. +ada ;o foto perut biasanya tampak kerangka anak yang tinggi letaknya dan berada
dalam letak paksa.
i. +ada foto lateral nampak bagian1bagian janin menutupi vertebra ibu.
j. 2danya souffle vaskuler medial dari spina ilia!a. Souffle ini diduga berasal dari arteria
ovari!a.
k. 2pabila sudah ada his dapat terjadi pembukaan F sebesar " jari dan tidak menjadi lebih
besar apabila dimasukkan jari kedelam !avum uteri maka ternyata uterusnya kosong.
Diagnosa
4ntuk menentukan diagnosa dilakukan per!obaan sebagai berikut%
". +ito!in test% # satuan pito!in disuntikkan subkutan dan tumor yang mengandung anak
dipalpasi dengan teliti. 2pabila tumor tersebut mengeras maka kehamilan itu intrauterin.
#. 2pabila pembukaan tidak ada maka dapat dilakukan sondage untuk mengetahui apakah
uterus kosong dan selanjutnya dibuat ;o foto dengan sonde di dalam rahim.
&. 5ibuat histerografi dengan memasukkan lipiodol ke dalam !avum uteri.
Terapi
2pabila diagnosa sudah ditentukan maka kehamilan abdominal harus dioperasi se!epat
mungkin mengingat bahaya1bahayanya seperti perdarahan ileus dan juga prognosa untuk anak
kurang baik jadi kurang manfaatnya untuk menunda operasi untuk kepentingan anak ke!uali
pada keadaan1keadaan tertentu.
(")
'ujuan operasi ialah melahirkan anak saja sedangkan plasenta biasanya ditinggalkan.
$elepaskan plasenta dari dasarnya pada kehamilan abdominal menimbulkan perdarahan yang
hebat karena plasenta melekat pada dinding yang tidak kontraktil. +la!enta yang ditinggalkan
lambat laun akan diresorpsi. +ersediaan darah harus !ukup karena dapat terjadi perdarahan yang
hebat.
(")
Kehamilan .-arial
Kehamilan ovarial primer sangat jarang terjadi. 5iagnosis kehamilan tersebut ditegakkan
atas dasar ( kriteria Spiegelberg %
'uba pada sisi kehamilan harus normal
Kantong janin harus berlokasi pada ovarium
Kantong janin dihubungkan dengan uterus oleh ligamentum ovarii proprium.
<aringan ovarium yang nyata harus ditemukan dalam dinding kantong janin.
(()
+ada kehamilan ini biasa nya terjadi rupture pada kehamilan muda. 8asil konsepsi bisa saja
mengalami kematian sebelumnya sehingga tiadak terjadi rupture dan ditemukan benjolan
berbagai ukuran yang terdiri atas jaringan ovarium yang mengandung darah vili koriales dan
mungkin juga selaput mudigah.
(()
Kehamilan Ser-ikal
Kehamilan servikal sangat jarang terjadi. -ila terjadi kehamilan ini maka akan terjadi
perdarahan tanpa nyeri pada kehamilan muda. Kriteria kehamilan servikalis berdasarkan ;ubin%
Kelenjar servik harus ditemukan diseberang tempat implantasi plasenta
'empat implantasi plasenta harus diba,ah arteri uterine atau diba,ah peritoneum
viserale uterus
<anin7mudigah tidak boleh terdapat didaerah korpus uterus
3mplantasi plasenta diservik harus kuat.
(()
Kesulitan dalam penilaian !riteria ;ubin adalah harus dilakukan histerektomi atau biopsy
jaringan yang adekuat. 9leh karena itu +aalman dan $!6lin ("9)9) membuat !riteria klinik
sebagai berikut%

9stium uteri internum tertutup

9stium uteri eksternum terbuka sebagian

Seluruh hasil konsepsi terletak dalam endo servik

+erdarahan uterus setelah fase amenore tanpa disertai rasa nyeri

Servik lunak membesar dapat lebih besar dari fundus uteri sehingga terbentuk hous1
glass uterus.
(()
DAFTA/ P*STAKA
". -agian 9bstetri dan .inekologi 0akultas Kedokteran 4niversitas +adjadjaran -andung.
9bstetri +atologi. -andung% 6leman. "9E&.
#. +ra,irohardjo S. -uku 2!uan =asional +elayanan Kesehatan $aternal dan =eonatal.
<akarta% Jayasan -ina +ustaka Sar,ono +ra,irohardjo. #00*.
&. +ra,irohardjo S 8anifa G. .angguan -ersangkutan dengan Konsepsi. 5alam% 3lmu
Kandungan edisi 33. <akarta% Jayasan -ina +ustaka Sar,ono +ra,iroharjo. #00)
(. +ra,irohardjo S. 3lmu Kebidanan. <akarta% Jayasan -ina +ustaka Sar,ono
+ra,irohardjo. #00@.

Anda mungkin juga menyukai