Anda di halaman 1dari 5

Pendidikan Jarak Jauh "On-Line"

Kualitas sumber daya manusia yang tangguh, unggul, kreatif dan berdaya saing tinggi
merupakan aset yang sangat penting bagi kehidupan. Perbedaan kualitas sumber daya
manusia antara seseorang, kelompok usaha atau suatu bangsa dengan bangsa lain
menyebabkan perbedaan dalam penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
keterampilan.
Hal ini menyebabkan perbedaan dalam penguasaan bidang ekonomi, politik, sosial,
pertahanan dan keamanan. Bangsa yang mempunyai kualitas SDM tinggi tidak akan
berada di garda depan dan dapat memimpin dunia ini. Sebaliknya, mereka yang
mempunyai kualitas SDM rendah akan tertinggal, ditinggalkan dan terpinggirkan di
arena percaturan kehidupan dunia. Mereka yang mempunyai kualitas SDM unggul akan
menjadi penentu bagi jalannya kehidupan ekonomi, politik dan militer.
Pendidikan adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas SDM. Karena itu,
kualitas pendidikan pada semua jenjang dan jenis harus ditingkatkan. Kendati keadaan
perekonomian kita saat ini sedang dilanda krisis dan resesi, tetapi sektor pendidikan
harus tetap mendapat prioritas. Sebab, kalau tidak, kualitas SDM semakin terpuruk, yang
pada gilirannya membuat bangsa kita semakin tertinggal. Memang tepat apa yang
ditayangkan dalam layanan iklan sosial di televisi bahwa kita harus tetap sekolah
meskipun keadaan sangat sulit.
Untuk mengenyam pendidikan, terutama jenjang pendidikan menengah dan tinggi tidak
selalu harus pergi ke sekolah atau kampus, yang berdaya tampung sangat terbatas.
Seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi dan pemanfaatan jaringan internet
maupun intranet, dimungkinkan untuk bisa memperoleh pendidikan jarak jauh. Atau, apa
yang disebut dengan pendidikan jarak jauh on-line, seperti dilakukan negara-negara
maju. Apa lagi Indonesia merupakan negara yang terdiri atas beribu-ribu pulau dengan
jumlah populasi penduduk yang sangat banyak, sangat tepat untuk menjalankan
pendidikan jarak jauh on-line.
Masyarakat yang berada di Irian Jaya atau Timor Timur tidak usah jauh-jauh datang ke
Jakarta hanya untuk mendapatkan pendidikan. Mereka cukup duduk di depan komputer
dan dengan jari-jari bisa belajar dengan membuka internet. Dunia pendidikan, ilmu
pengetahuan dan berbagai sumber informasi ada di ujung jari.
Keunggulan Dan Kelemahan
Pendidikan jarak jauh on-line melalui internet ini sangat tepat untuk diterapkan di
Indonesia. Mengingat luas Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dan
jumlah penduduk yang sangat banyak, tidak mungkin tertampung di sekolah atau
universitas yang sudah ada sekali pun. Dengan sarana pendidikan seperti ini
dimungkinkan pencapaian upaya pemerataan distribusi pendidikan ke seluruh wilayah
Tanah Air.
Sarana pendidikan jarak jauh ini memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan.
Sebagaimana dikemukakan Victor L. Magdaraog, Vice President SGV-Development
Dimension International dalam seminar On-Line Learning yang diselenggarakan STMB
dan PT Telkom di Bandung baru-baru ini.
Beberapa keunggulan program pembelajaran jarak jauh on-line ini adalah pertama,
dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru Tanah Air dengan
kapasitas daya tampung yang tidak terbatas, karena tidak memerlukan ruang kelas. Guru
dan murid tidak perlu bertatap muka secara langsung dalam ruang kelas, karena yang
digunakan adalah fasilitas komputer yang dihubungkan dengan internet atau intranet.
Sehingga, dengan belajar seperti ini akan mengurangi biaya operasional pendidikan,
seperti biaya pembangunan dan pemeliharaan gedung, transportasi, pemondokan, kertas,
alat tulis dan sebagainya.
Kedua, tidak terbatas oleh waktu. Pembelajar dapat menentukan kapan saja waktu untuk
belajar, sesuai dengan ketersediaan waktu masing-masing. Proses pembelajaran ini
sangat cocok diterapkan bagi karyawan/pegawai. Proses pendidikan tidak perlu
mengganggu waktu bekerja mereka. Sehingga, karyawan/pegawai masih tetap
berkontribusi bagi perusahaan tempat mereka bekerja.
Ketiga, pembelajar dapat memilih topik atau bahan ajar sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan masing-masing. Hal ini sangat baik karena dapat mendukung tercapainya
tujuan pembelajaran. Seperti diyakini kaum pendidik, bahwa pembelajar akan sangat
efektif manakala sesuai dengan keinginan dan kebutuhan peserta didik.
Keempat, lama waktu belajar juga bergantung pada kemampuan masing-masing
pembelajar. Kalau si pembelajar telah mencapai tujuan pembelajaran, ia dapat
menghentikannya. Sebaliknya, apabila si pembelajar masih memerlukan waktu untuk
mengulangi kembali subjek pembelajarananya, dia bisa langsung mengulanginya tanpa
tergantung pada pembelajar lain atau pengajar.
Kelima adalah keakuratan dan kekinian materi pembelajaran. Mengingat, materi
pembelajaran disimpan dalam komputer, berarti materi itu mudah diperbarui sesuai
dengan perkembangan iptek. Kaum pembelajar dapat menanyakan hal-hal yang kurang
dipahami secara langsung kepada pengajar, sehingga keakuratan jawaban dapat terjamin.
Keenam, pembelajar jarak jauh ini dapat dilaksanakan secara interaktif, sehingga
menarik perhatian pembelajar.
Selain keunggulan-keunggulan tersebut, ada beberapa kelemahan yang mungkin timbul
dalam sistem belajar jarak jauh on-line ini. Pertama, tingginya kemungkinan gangguan
belajar. Karena sifat cara pendidikan jarak jauh ini merupakan belajar mandiri, sehingga
kemungkinan terjadi gangguan selama belajar sangat mungkin, hal ini bergantung pada
motivasi masing-masing pembelajar. Demikian pula dengan kemungkinan terhentinya
program pembelajaran.
Kedua, kesulitan mendapat penjelasan pengajar/fasilitator yang sesegera mungkin
apabila si pembelajar mendapatkan kesulitan. Si pembelajar harus menunggu pengajar
untuk membuka internetnya.
Ketiga, adalah pemahaman pembelajar terhadap bahan ajar. Bisa saja terjadi kesalahan
visi dan persepsi terhadap tujuan yang ditentukan. Si pembelajar merasa bahwa dia telah
mencapai tujuan pembelajaran; sedangkan pengajar/fasilitator masih menganggap belum
tercapai sepenuhnya. Tetapi, kesalahan visi dan persepsi ini dapat ditanggulangi, karena
setiap akhir paket pembelajaran diadakan evaluasi dan refleksi.
Prospek dan Kendala
Mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak dan tersebar di berbagai
wilayah Nusantara, serta keterbatasan daya tampung sekolah dan lembaga pendidikan
lain, sehingga tidak mungkin dapat menampung semua sumber daya yang ingin belajar.
Prospek pendidikan jarak jauh on-line merupakan suatu alternatif yang cukup cerah.
Selain itu, perkembangan masa depan telekomunikasi Indonesia sangat mendukung
terciptanya fasilitas untuk pembelajaran jarak jauh on-line ini.
Menurut perhitungan Hexindo Consult, jumlah pelanggan internet di Indonesia sampai
akhir 1997 berjumlah 50.000. Sedangkan jumlah perusahaan penyelenggara jasa internet
atau internet service provider yang berizin sebanyak 44 perusahaan walaupun yang aktif
berjumlah 33 (SWA, edisi 17-30 September 1998). Munculnya bisnis berbagai tempat
akses internet umum menunjukkan betapa besar dan antusias masyarakat terhadap jasa
internet. Hal ini menunjukkan perkembangan yang cukup cerah terhadap daya dukung
terciptanya pendidikan jarak jauh on-line.
Sektor telekomunikasi Indonesia pada abad ke-21 meluncurkan program Nusantara 21
yang bertujuan mengembangkan archipelago super lane dan mengembangkan nusantara
multimedia community access centers untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat.
Program ini menggabungkan seluruh sistem jaringan telekomunikasi, yaitu satelit, kabel
serat optik, seluler, TV kabel, dan broadcast dalam satu konfigurasi jaringan. Jaringan ini
terkoneksi langsung dengan jaringan internasional yang berkoneksi secara superhighway
(SWA, edisi 17-30 September 1998). Program ini sangat mendukung terciptanya program
pembelajaran jarak jauh on-line, karena akan memudahkan masyarakat untuk mengakses
program pendidikan yang didistribusikan melalui jaringan internet.
Namun demikian, ada beberapa kendala penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh on-
line ini. Pertama, pengguna jasa internet masih sedikit. Meskipun bisnis internet sudah
cukup berkembang pesat, tetapi jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia
yang lebih dari 200 juta jiwa, itu berarti dapat dikatakan jumlah 50.000 pelanggan masih
sangat sedikit.
Kedua, jumlah perusahaan internet service provider juga dirasakan masih kurang,
sehingga saat ini masih banyak perusahaan internet service provider yang bandwidth-nya
sudah penuh sesak. Hal ini akan menghambat terjadinya proses pembelajaran jarak jauh
on-line.
Ketiga, mengubah paradigma pendidikan konvensional tatap muka dalam kelas menjadi
belajar mandiri dalam menghadapi komputer tidaklah mudah. Hal ini memerlukan proses
pengedukasian masyarakat secara terus-menerus.
Keempat, harga perangkat komputer masih dirasakan sangat mahal. Meksipun ada
beberapa kelemahan dalam sistem pembelajaran jarak jauh on-line dan kendala dalam
penyelenggaraannya, tetapi mengingat keunggulan dan prospek penyelenggaraan ke
depan serta untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat secara luas, -- terutama
bagi mereka yang tidak tertampung dalam ruang belajar di kelas, atau masyarakat yang
masih jauh dari pusat pendidikan -- program itu perlu bagi penyelenggara pendidikan
untuk menyelenggarakan sistem pendidikan jarak jauh on-line ini.
Penyelenggara pendidikan harus sudah memulai memikirkan kembali isi (content) dalam
proses pembelajaran jarak jauh on-line secara tepat. Kiranya dengan acara belajar jarak
jauh on-line ini cita-cita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus mengangkat
harkat dan martabat bangsa secara keseluruhan dapat tercapai.
Manusia Indonesia di mana pun berada tetap eksis menjadi yang berkualitas unggul,
tangguh, kreatif dan berdaya saing tinggi. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar,
bukan hanya karena jumlah penduduknya melainkan karena ditopang oleh sistem
pendidikan yang berkualitas

SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH

Sistem pendidikan jarak jauh adalah metode pengajaran dimana aktivitas


pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Sebagian besar
karena siswa bertempat tinggal jauh atau terpisah dari lokasi lembaga
pendidikan. Sebagian karena alasan sibuk sehingga siswa yang tinggalnya dekat
dari lokasi lembaga pendidikan tidak dapat mengikuti proses pembelajaran di
lembaga tersebut. Keterpisahan kegiatan pengajaran dari kegiatan belajar adalah
ciri yang khas dari pendidikan jarak jauh. Sistem pendidikan jarak jauh
merupakan suatu alternatif pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan.
Sistem ini dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat beberapa
diantaranya; keterbatasan tenaga pengajar, jarak antara lembaga pendidikan dan
siswa yang berjauhan, kelangkaan pengajar berkualitas, dan lain lain.
Di beberapa negara maju, pendidikan jarak jauh merupakan alternatif pendidikan
yang cukup digemari. Sistem pendidikan ini diikuti oleh para anak-anak, siswa,
karyawan, eksekutif, bahkan ibu rumah tangga dan orang lanjut usia
(pensiunan). Beberapa tahun yang lalu, hampir semua sistem pendidikan jarak
jauh dilakukan dengan surat menyurat, atau dilengkapi dengan materi audio dan
video. Tapi, saat ini hampir semua sistem pendidikan jarak jauh atau distance
learning khususnya di Amerika, Australia dan Eropa berbasis pada web atau
teknologi informasi dan dapat diakses melalui internet. Hasil survei di Amerika,
menyatakan bahwa computer based distance-learning sangat efektif,
memungkinkan 30% pendidikan lebih baik, 40% waktu lebih singkat, dan 30%
biaya lebih murah. Bank Dunia (World bank) pada tahun 1997 telah
mengumumkan program Global Distance Learning Network (GDLN) yang memiliki
mitra disebanyak 80 negara di seluruh dunia (sampai dengan Juni 2000, pusat
yang beroperasi baru 15 negara, dan 5 diantaranya di Asia tetapi belum di
Indonesia). Melalui GDLN ini maka World Bank dapat memberikan e-learning
kepada mahasiswa 5 kali lebih banyak dengan biaya 31% lebih murah.
Sebagaimana sistem pendidikan langsung atau konvensional, sistem pendidikan
jarak jauh juga membutuhkan sarana prasarana penunjang pendidikan, agar
tujuan umum pendidikan bisa diwujukan sesuai dengan jenjang pendidikannya.
Sarana penunjang biasanya berupa modul-modul pelajaran yang dikirim kepada
siswa. Sarana bisa juga berbasis teknologi informasi. Munculnya teknologi
informasi dan komunikasi pada pendidikan jarak jauh ini sangat membantu
sekali. Seperti dapat dilihat, dengan munculnya berbagai pendidikan secara online
atau web-school atau cyber-school, dengan menggunakan fasilitas internet.
Pendekatan sistem pengajaran yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan
pengajaran secara langsung (real time) ataupun dengan cara menggunakan
sistem sebagai tempat pemusatan pengetahuan (knowledge). Hal ini
memungkinkan terbentuknya kesempatan bagi siapa saja untuk mengikuti
berbagai jenjang pendidikan sejak taman kanak-kanak (TK) sampai perguruan
tinggi (PT).
Tidak seperti sistem pendidikan langsung, sistem pendidikan jarak jauh
membutuhkan pengelolaan dan manajemen pendidikan yang “khusus”, baik dari
sisi siswa maupun instruktur (guru) agar tujuan pendidikan bisa terwujud.
Pendidikan harus fokus pada kebutuhan instruksional siswa.
Dari sisi instruktur (guru), beberapa faktor yang penting untuk keberhasilan
sistem pendidikan jarak jauh adalah perhatian, percaya diri guru, pengalaman,
mudah menggunakan perlatan, kreatifitas, active learning, dan kemampuan
menjalin interkasi dan komunikasi jarak jauh dengan siswa. Juga memperhatikan
hambatan teknis yang mungkin terjadi, sehingga pendidikan jarak jauh bisa
berlangsung efektif.
Dari sisi siswa, salah satu faktor yang penting adalah keseriusan mengikuti
proses belajar mengajar di saat instruktur (guru) tidak berhadapan langsung
dengan siswa. Pada level ini, keterlibatan dan kehadiran ‘orang-orang’ di sekitar,
termasuk anggota keluarga memegang peranan penting dan strategis.
Kehadirannya bisa mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar secara
efektif, tapi sebaliknya bisa juga menjadi penghambat. Faktor yang lainnya adalah
active learning dan komunikasi yang efektif. Partisipasi aktif siswa pendidikan
jarak jauh mempengaruhi cara bagaimana mereka berhubungan dengan materi
yang akan dipelajari.
Keberhasilan sistem pendidikan jarak jauh ditunjang oleh adanya interaksi dan
komunikasi yang efektif dan maksimal antara intstruktur (guru) dan siswa,
interaksi antara siswa dengan berbagai fasilitas pendidikan seperti mudul-modul
pendidikan interaksi antara siswa dengan ‘orang-orang’ sekitarnya, dan adanya
pola pendidikan aktif dalam masing-masing interaksi tersebut. Juga keaktifan dan
kemandirian siswa dalam pendalaman materi, mengerjakan soal-soal ujian, dan
kreativitas mencari materi-materi penunjang dari sumber-sumber lain seperti
internet atau digital-library.

Anda mungkin juga menyukai