0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
71 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas mengenai komplikasi dan sekuelae jangka panjang pada pasien meningitis, yang dapat terjadi pada 30% kasus. Komplikasi dan sekuelae umumnya berhubungan dengan proses inflamasi pada meninges dan pembuluh darah otak, serta disebabkan oleh infeksi meningococcus. Sekuelae yang sering muncul meliputi gangguan pendengaran, penglihatan, kelumpuhan, ataksia, kejang, dan hidrosefalus. Pemant
Dokumen tersebut membahas mengenai komplikasi dan sekuelae jangka panjang pada pasien meningitis, yang dapat terjadi pada 30% kasus. Komplikasi dan sekuelae umumnya berhubungan dengan proses inflamasi pada meninges dan pembuluh darah otak, serta disebabkan oleh infeksi meningococcus. Sekuelae yang sering muncul meliputi gangguan pendengaran, penglihatan, kelumpuhan, ataksia, kejang, dan hidrosefalus. Pemant
Dokumen tersebut membahas mengenai komplikasi dan sekuelae jangka panjang pada pasien meningitis, yang dapat terjadi pada 30% kasus. Komplikasi dan sekuelae umumnya berhubungan dengan proses inflamasi pada meninges dan pembuluh darah otak, serta disebabkan oleh infeksi meningococcus. Sekuelae yang sering muncul meliputi gangguan pendengaran, penglihatan, kelumpuhan, ataksia, kejang, dan hidrosefalus. Pemant
Sekuelae jangka panjang didapat pada 30% penderita dan bervariasi
tergantung etiologi, usia penderita, gejala klinis dan terapi. Pemantauan ketat berskala jangka panjang sangat penting untuk mendeteksi sekuelae.
Komplikasi serta sekuelae yang timbul biasanya berhubungan dengan proses inflamasi pada meningen dan pembuluh darah cerebral (kejang, parese nervus cranial,lesi cerebral fokal, hydrasefalus) serta disebabkan oleh infeksi meningococcus
Sekuelae pada SSP meliputi tuli, buta kortikal, hemiparesis, quadriparesis, hipertonia otot, ataxia, kejang kompleks, retardasi motorik, kesulitan belajar, hidrocephalus non-komunikan, atropi serebral. Gangguan pendengaran terjadi pada 20-30% anak. Pemberian dini dexamethasone dapat mengurangi komplikasi audiologis pada HIB meningitis. Gangguan pendengaran berat dapat menganggu perkembangan bicara sehingga evaluasi audiologis rutin dan pemantauan perkembangan dilakukan tiap kali kunjungan ke petugas kesehatan. Jika ditemukan sekuelae motorik maka perlu dilakukan terapi fisik, okupasional, rehabilitasi untuk menghindari kerusakan di kemudian hari dan mengoptimalkan fungsi motorik.
pada organ tubuh lainnya (infeksi okular, arthritis, purpura, pericarditis, endocarditis, myocarditis, orchitis, epididymitis, albuminuria atau hematuria, perdarahan adrenal).Komplikasi dapat pula terjadi infeksi pada saluran nafas bagian atas, telinga tengah dan paru-paru, sekuelae biasanya disebabkan karena komplikasi dari nervous system.
DAFPUS Harsono.(2008).Buku Ajar Neurologi Klinis.Ed.I.Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Smeltzer, Suzanne C & Bare,Brenda G.(2006).Buku Ajar Kedokteran Medikal Bedah Brunner & Suddarth.Alih bahasa, Agung Waluyo,dkk.Editor edisi bahasa Indonesia, Monica Ester.Ed.8.Jakarta : EGC.