Anda di halaman 1dari 25

Verifikasi Hasil Penulangan Lentur Balok Beton SAP2000

Balok adalah salah satu elemen struktur bangunan yang berfungsi utama untuk menerima beban lentur dan geser, namun tidak
untuk gaya aksial. Perlu diberi penegasan untuk hal ini, baha elemen balok pada Sap2000 memang !benar"benar# tidak
diran$ang untuk menerima beban aksial sama sekali. %engan kata lain, efek dari pemberian gaya aksial pada elemen balok
Sap2000 akan diabaikan begitu sa&a alias tidak memberikan efek apapun pada hasil penulangan ataupun perhitungan
keamanannya. 'leh karenanya dalam proses permodelan struktur Sap2000, kita harus menentukan terlebih dahulu apakah
suatu elemen struktur beton akan kita modelkan sebagai elemen balok atau akan kita modelkan sebagai sebagai elemen
kolom. (angan sampai tertukar atau menganggap )balok dan kolom* akan menghasilkan output penulangan yang sama.
+ara menentukan suatu elemen struktur sebagai balok atau kolom ini dapat kita lakukan dengan $ara meng"klik, !Define ->
Frame Section -> Add New Property -> Concrete -> Rectangular (untuk beton dengan bentuk penampang peregi!#. -aka
akan keluar mini"indo seperti di baah,
Selan&utnya, klik "Concrete Reinforcement#$ maka akan mun$ul indo "Reinforcement Data# sebagai berikut,
.erlihat se$ara default, Sap2000 pada aalnya selalu mengkondisikan elemen beton sebagai struktur kolom )mungkin ini
adalah option yang paling aman*. Sehingga untuk merubahnya sebagai struktur balok , kita hanya perlu merubah deign
type men&adi "%eam (&' Deign (nly!#
Perhatikan baik2 baha Sap2000 telah memberikan peringatan yang &elas kepada kita tentang perbedaan antara tipe desain
struktur balok dan kolom. Pada !Deign )ype# berupa kolom tertulis informasi "P-&*-&' Deign#, sedangkan pada struktur
balok tertulis informasi "&' Deign (nly#.
Loh, bagaimana dengan momen pada sumbu lemahnya (M2)? Apakah selain gaya aksial, momen M2 ini juga tidak
diperhitungkan dalam desain balok?
/a, ternyata dalam Sap2000, elemen balok tidak diran$ang untuk menerima gaya pada sumbu lemahnya. 0aya yang
dikenakan pada sumbu lemahnya )yang mengakibatkan momen -2* tidak memiliki efek apapun pada hasil output penulangan.
Sehingga tentu sa&a kita tidak bisa mendapatkan hasil penulangan kolom yang benar dengan menentukan type elemen
sebagai balok.
Kan sama2 punya tulangan, mas? Kolom bertulang seperti balok juga bisa memikul gaya aksial dan momen
sekaligus, kan?
Benar, tentu bisa seperti itu. Balok pun &ika ingin dikondisikan sebagai kolom )dianalisis ulang kekuatannya terhadap kombinasi
beban P dan -* tentu sa&a memiliki kekuatan sebagai kolom, asalkan perlu dipahami baha beban ren$ananya"pun tidak
sama dengan beban ren$ana balok murni. 1ni berkaitan dengan reduksi kekuatan aksial kolom akibat beban momen. 2eduksi
kekuatan tekan kolom akibat momen ini dapat &elas terlihat pada grafik 1nteraksi P"- 3olom. Perhatikan diagram interaksi P"-
kolom di baah,
.erlihat baha kekuatan aksial kolom akan berkurang seiring bertambahnya beban momen, hingga pada batas tertentu,
kekuatan tekan kolom akan sama dengan 0 k4 ketika kolom menerima beban berupa beban momen ren$ana balok murni.
Padahal sudah kita ketahui baha penulangan utama balok )se$ara umum* hanya didesain berdasarkan beban momen
ren$ana )momen ultimate 5 momen runtuh* sa&a tanpa memperhitungkan gaya aksial. Sehingga &ika beban momen ren$ana ini
tetap ter&adi ketika balok berubah fungsi men&adi kolom )dengan konfigurasi penulangan yang sama seperti balok*, maka
!ecara per+itungan#, kolom ini dianggap tidak memiliki tahanan aksial sama sekali.
(ika kita $ermati dengan baik, ada dua hal yang menarik dari grafik P"- 3olom di atas. /aitu sebagai berikut,
a. %ari kondisi P , - kN hingga ter$apai kondisi "keruntu+an balance# )dimana regangan tekan beton sebesar 0.006 ter&adi
bersamaan dengan regangan leleh tulangan ba&a"nya*, gaya aksial ternyata akan memberikan kekuatan tambahan pada
tahanan momen"nya )konsep balok pre-tre.pra-tegang ter&adi*. 4amun di atas garis "keruntu+an balance#, penambahan
gaya aksial &ustru akan mengurangi kemampuan tahanan momen kolom.
b. %i baah garis putus"putus hori7ontal yang menun&ukkan keadaan -/0 fc1Ag (bata ata beban akial diamana uatu
elemen mai+ dapat dideain ebagai truktur balok!, kur8a P"- seakan"akan mengalami patahan sehingga bentuk kur8anya
men&adi !bengkok#. 1ni ter&adi karena modifikasi nilai faktor reduksi dari faktor reduksi struktur balok )S41 9 0.:* menu&u faktor
reduksi struktur kolom )S41 9 0.; untuk sengkang spiral, 0.<= untuk sengkang persegi*.
Belum lagi desain struktur kolom yang benar perlu memperhitungkan stabilitas karena faktor kelangsingan. %esain balok sama
sekali tidak memperhitungkan faktor kelangsingan yang berpengaruh terhadap pembesaran momen ini. Sehingga, sekali lagi,
&angan dianggap sama ya. ,"*
%i baah saya akan men$oba mem8erifikasi hasil output penulangan balok Sap2000 dengan perhitungan manual sesuai
rumus"rumus umum yang standard kita dapatkan di bangku kuliah maupun dari buku"buku beton. (ika dibandingkan, desain
manual balok beton bisa dikatakan &auh lebih mudah dibandingkan dengan desain manual balok ba&a. Berbeda dengan desain
balok ba&a, dalam mendesain struktur balok beton kita tidak perlu menge$ek stabilitas lokal seperti tekuk eb5flange maupun
efek tekuk torsi lateral. .entu sa&a itu karena bentuk penampang struktur beton )baik balok maupun kolom* adalah bentuk pe&al
yang memiliki perbandingan ketebalan lebar dan tinggi yang $ukup besar )&ika dalam struktur ba&a bisa dikatakan termasuk
penampang yang uper.angat kompak gitu lah.he2*. Sedangkan stabilitas terhadap tekuk torsi lateral tidak perlu ditin&au
karena selain alasan di atas )kemungkinan ter&adinya tekuk torsi lateral sangat ke$il*, rata"rata struktur balok beton &uga
memiliki pengaku lateral di sepan&ang bentang berupa slab beton yang berfungsi sebagai lantai bangunan. Sehingga,
parameter yang berpengaruh terhadap keamanannya pun $ukup sedikit dibandingkan dengan struktur ba&a. 1ni terlihat dari
parameter desain yang ditampilkan oleh Sap2000 seperti di baah.
%erikut adala+ deain parameter yang menentukan kekuatan truktur beton (baik balok maupun kolom! pada Sap*---2
Sedangkan deain parameter yang menentukan kekuatan truktur ba3a adala+ ebagai berikut (elain option pengecekan
defleki!2
>o.. sangat banyak sekali parameter yang perlu diperhatikan dalam mendesain struktur ba&a ya.. ?,"*
4amun dalam mendesain struktur ba&a dengan Sap2000 kita tidak perlu menentukan suatu elemen adalah termasuk struktur
balok atau kolom, karena semua elemen struktur ba&a akan diperhitungkan sebagai struktur balok dan kolom sekaligus, alias
semua aspek desain akan diperhitungkan, baik akibat beban aksial, momen, maupun geser. -aka tidak heran &ika kita akan
selalu melihat hasil output desain struktur ba&a )baik itu berupa elemen kolom, balok, maupun bra$ing sekalipun* adalah berupa
stress ratio akumulasi antara stress ratio akibat beban aksial )P*, momen )-*, dan geser )V* seperti terlihat di baah,
.
'ke, langsung sa&a kita mulai lakukan proses 8erifikasi.
@ntuk proses 8erifikasi ini akan saya gunakan permodelan balok dengan dimensi tinggi kali lebar )H A B* sebesar B00 mm A
600 mm, dengan lebar bentang < m dan bertumpuan sendi"rol )struktur statis tertentu*. 1nput bentuk penampang dan
permodelan Sap"nya akan terlihat sebagai berikut,
Perhatikan pada option !Concrete Co4er to 5ongitudinal Rebar Center# )saya singkat men&adi ++L*, nilai yang dimasukkan di
sini sangat berpengaruh terhadap hasil output desain nantinya )&umlah luas tulangan yang dihasilkan* karena nilai ini akan
menentukan besarnya lengan momen antara gaya tekan beton dan gaya tarik tulangan ba&a"nya.
Se$ara default, Sap2000 akan memberikan nilai ++L ini sebesar <0 mm. Sebenarnya nilai aktual besaran ini sangat
bergantung dari pen&umlahan antara tebal selimut beton, diameter tulangan utama, dan diameter sengkang yang
digunakan (li+at gambar di bawa+!.
(ika tebal selimut beton adalah B0 mm (diatur di SN6 -'-*789-*--* Paal :/9!, diameter sengkang adalah C0 mm, dan
diameter tulangan utama adalah 2= mm, maka nilai ++L aktual 9 B0 mm D C0 mm D 0.=)2= mm* 9 <2.= mm E <0 mm. .ernyata
nilai <0 mm untuk kondisi ini tidak 8alid. .entu sa&a perbedaan nilai ini akan menghasilkan luas tulangan yang &uga berbeda,
karena semakin ke$il lengan momen kopel yang terbentuk maka akan semakin besar luas tulangan yang dibutuhkan )karena
semakin besar gaya tarik yang dipikul oleh tulangan*. Sehingga nilai ++L 9 <0 mm )se$ara perhitungan* hanya 8alid dan aman
untuk tulangan yang sama atau lebih ke$il dari tulangan sengkang diameter C0 mm dan tulangan utama berdiameter CF mm.
Lan&ut, lalu pada struktur imple beam ini akan saya kenakan beban mati merata sebesar C0 k45m seperti $apture gambar di
baah,
Sehingga !load $ase#"nya hanyalah dua beban seperti berikut sa&a )tidak perlu rumit"rumit agar mempermudah proses
8erifikasi*,
S> )Self >eight* adalah beban sendiri struktur sedangkan %L adalah beban mati selain beban sendiri struktur. 3arena
keduanya adalah sama"sama beban mati, maka kombinasi beban yang menentukan adalah C.B )S>D%L* ) 9 %+'4 C* "E SN6
-'-*789-*--* Paal 00/*/0. %an berikut adalah data properti material yang digunakan untuk material beton dan tulangannya,
Perhatikan, isian yang saya tandai kotak merah adalah 8ariabel yang perlu diperhatikan dalam perhitungan manual agar
nilainya harus sama dengan nilai yang di"input pada Sap.
Sebelum mendesain kebutuhan luas tulangan, perlu diketahui terlebih dahulu reaksi momen yang dihasilkan. Se$ara
perhitungan manual, reaksi momen dari bentuk beban merata di atas dapat kita peroleh dari perhitungan sederhana seperti
berikut,
Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan Sap2000, reaksi momennya adalah sebagai berikut,
Hasilnya adalah sama, -u 9 :C.CBB k4.m.
Hasilnya adalah sama, -u 9 :C.CBB k4.m.
Setelah mengetahui reaksi momen ini, kita dapat langsung menghitung kebutuhan luas tulangan utamanya. Perhitungannya
&uga sangat simpel, yaitu sebagai berikut,
Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan Sap2000 )dengan menggunakan desain peraturan A+16C:"FF*, luas tulangan yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut,
%an hasilnya ternyata sama persis )As 9 ;00.<FB mmG2*.
Atau &ika masih penasaran apakah luas tulangan yang digunakan benar2 menimbulkan tahanan momen sebesar H-n 9
:C.CBB k4.m, kita dapat menge$ek langsung dengan rumus analisis sederhana di baah,
/up, terbukti, luas tulangan utama yang dihasilkan oleh Sap2000 sesuai dengan rumus manual yang biasa kita gunakan. Lalu
bagaimana dengan tulangan minimumnyaI Berdasarkan perhitungan manual, tulangan minimum untuk balok 600AB00, f$J 9 60
-pa, dan fy 9 B00 -Pa adalah sebagai berikut,
Catatan2 ;ntuk komponen truktur yang bear dan maif (dimana dengan menggunakan rumu lua tulangan minimum
di ata maka akan meng+ailkan tulangan minimum yang angat boro (ta+anan momen yang di+ailkan dari 3umla+ tulangan
minimum 3au+ melebi+i beban momen ultimate yang dipikul!!$ maka rumu tulangan minimum di ata dapat diabaikan dengan
yarat eperti yang diebutkan dalam SN6--'-*789-*--*$ Paal 0*/</' (A min , 0.'/ A perlu!
Sedangkan Sap2000 menghasilkan luas tulangan minimum sebagai berikut,
4ilainya tidak sama, namun mendekati )luas tulangan minimum Sap F:.BFK dari perhitungan manual*. %engan kata lain,
perhitungan manual menghasilkan luas tulangan yang lebih !aman# )karena lebih besar nilainya*.
Kalau tulangan yang dipasang lebih kecil dari luasan ini gimana mas? Gpp?
Lits, diusahakan &angan. .ulangan tarik diusahakan &angan lebih ke$il dari nilai luas minimum ini. 3enapaI Selain berguna
untuk tulangan susut )men$egah retak akibat susut beton*, pemasangan tulangan minimum ini )yang lebih penting* adalah
berguna untuk men$egah keruntuhan getas )keruntuhan tiba"tiba tanpa peringatan*. %alam pela&aran ilmu beton pernah kita
dengar baha tulangan ba&a dibutuhkan untuk menahan gaya tarik yang ter&adi pada sisi tarik beton karena
beton "dianggap# tidak memiliki kekuatan tarik. .etapi sebenarnya beton memiliki kekuatan tarik, alaupun terbilang sangat
rendah )dibanding kuat tekannya*. >alaupun kuat tarik beton sangat rendah, namun beton tetap memiliki tahanan terhadap
beban tarik tanpa menimbulkan retak pada permukaannya. Bukti simpelnya, silahkan anda tarik beton $etak murni dengan
kekuatan tangan anda. Apakah mudah membuatnya terputus5pe$ahI .entu tidak, bahkan kekuatan maksimal tangan manusia
akan sangat sulit untuk meme$ahkan beton dengan tarikan. 4amun, berapa besar nilai kuat tariknyaI 4ilai kuat tariknya dapat
kita dapatkan dari rumus tegangan retak beton berikut, f$r 9 0.;Mf$J -Pa. )SN6 -'-*789-*--* Paal 00/</'(08!!
3arena kita telah mengetahui batas tegangan retaknya )f$r*, maka momen retaknya pun dapat dengan mudah kita ketahui
melalui hubungan antara tegangan retak dengan nilai modulus elastis penampangnya )lihat pen&elasannya di sini*. @ntuk kasus
balok 600.B00 ini, maka nilai momen retaknya )beserta beban merata minimumnya* yang dapat menimbulkan retak pada beton
adalah seperti perhitungan di baah,
Sedangkan &ika kita hitung tahanan momen akibat tulangan minimum, maka hasilnya adalah sebagai berikut,
Bandingkan hasilnya. .ahanan momen retak adalah -$r 9 60.<; k4.m, sedangkan tahanan momen karena tulangan minimum
adalah H-nmin 9 B2.BF k4.m. Sehingga ketika beban di atas beban retak ini ter&adi pada suatu balok beton dengan tulangan
minimum, beton tidak akan runtuh tiba"tiba, tetapi sebelumnya akan memberikan peringatan berupa retak terlebih dahulu pada
sisi tariknya. Bayangkan &ika tahanan momen tulangan minimum ini lebih rendah daripada tahanan momen retaknya, maka
ketika ter&adi beban yang melebihi beban retak, maka balok akan runtuh se$ara tiba"tiba )tanpa peringatan*.
4amun ada hal yang menarik di sini adalah Sap2000 se$ara otomatis akan menambahkan tulangan atas )men&adi balok
tulangan rangkap* ketika &umlah tulangan tunggal tidak $ukup untuk menahan beban momen ultimate yang ter&adi. @ntuk
menge$ek hal ini, sebelumnya kita perlu men$ari tahu terlebih dahulu berapa luas maksimum tulangan tunggal balok beton
agar dapat diketahui berapa besar beban yang akan menimbulkan tulangan atas )tulangan tekan*.
Berdasarkan rumus manual, luas tulangan maksimum dapat di$ari dengan rumus berikut,
%idapatkan AsmaA tulangan tunggal adalah sebesar 2B:;.20< mm
2
.
(=ati-+ati ba+wa rumu r+o balance di ata +anya berlaku untuk unit atuan tegangan berupa &Pa ( , N.mm*! karena nilai
>-- diperole+ dari +ail perkalian antara regangan beton tekan makimum (-/--'! dikalikan dengan modulu elati tulangan
ba3a (*--/--- &Pa!!/
Setelah mengetahui luas tulangan maksimum, maka dengan membalik perhitungan, dapat kita peroleh beban yang
menyebabkan luas tulangan maksimum tersebut. Perhitungannya adalah sebagai berikut,
-aka didapatkan beban merata untuk menimbulkan tulangan tarik maksimum adalah sebesar N 9 6<.20C k45m. @ntuk
menghasilkan tulangan atas kita hanya perlu menaikkan beban merata di atas nilai ini. @ntuk penge$ekan akan kita gunakan
beban merata sebesar N 9 6; k45m ) E 6<.20C k45m*.
(ika dihitung manual, maka reaksi momennya adalah sebagai berikut,
%an Sap2000 &uga akan menghasilkan nilai yang sama,
Setelah proses desain kembali dilakukan, maka diperoleh luas tulangan sebagai berikut,
.erlihat Sap2000 se$ara otomatis memang akan menambahkan tulangan atas ketika luas tulangan baah maksimun tidak
$ukup untuk menahan beban momen yang ter&adi. Permasalahannya, apakah nilai tulangan maksimum yang didapat antara
hitungan manual dengan nilai yang dihasilkan oleh Sap2000 itu samaI (ika dilakukan penyelidikan )dengan proses $oba"$oba
memberikan beban hingga limit tulangan atas mulai akan terbentuk, karena Sap*--- tidak memberikan informai berapa nilai
A makimum yang digunakan*, tulangan maksimum yang diperoleh oleh Sap2000 adalah disekitar nilai 2B66.66 mm
2
. 4ilai ini
diperoleh dengan memberikan beban merata pada balok sebesar ? , '</<< kN.m)di atas beban ini tulangan atas akan
terbentuk*. Sedangkan dari perhitungan manual, diperoleh nilai AsmaA sebesar 2B:;.20< mm
2
)dari beban ? , '>/*-0 kN.m*,
lebih besar 2.C<; K dari hasil Sap2000.
2umus desain keperluan tulangan tarik seperti yang digunakan sebelumnya (ecara konep! sudah tidak bisa kita gunakan lagi
)alaupun &ika ingin digunakanpun hasilnya tidak akan berbeda &auh*, karena rumus desain tulangan tunggal yang digunakan
sebelumnya hanya berlaku untuk mendesain kebutuhan luas tulangan tarik berdasarkan nilai lengan momen sebesar (d-a.*!.
Sedangkan untuk mendesain kebutuhan tulangan atas, digunakan nilai lengan momen sebesar (d->- mm! dimana nilai <0 mm
adalah &arak antara pusat tulangan tekan ke tepi beton bagian atas )ingat, nilai ini bisa berubah"ubah tergantung tebal selimut
beton dan diameter tulangan yang digunakan*. 3arena perbedaan nilai antara (d-a.*! dengan(d->-mm! se$ara umum tidaklah
terlalu besar )tidak signifikan*, maka &ika ingin mendapatkan luas tulangan tarik (dari tulangan rangkap! dengan rumus tulangan
tunggal pun hasilnya tidak akan berbeda &auh.
Berikut adalah perhitungan penge$ekan tahanan momen tulangan rangkap yang dihasilkan oleh Sap2000. !Dianggap tulangan
tekan tela+ mengalami lele+#. Sehingga perhitungannya adalah seperti berikut,
Kok hasilnya agak berbeda mas?
Perhitungan tahanan momen diatas adalah dengan mengasumsikan tulangan tekan sudah dalam kondisi leleh. .api ada
kemungkinan tulangan tekan belum mengalami leleh. -aka perlu di$ek regangan tulangan atasnya, apakah sudah men$apai
regangan leleh atau belum. (ika belum, maka nilai tegangan yang digunakan untuk tulangan tekan adalah sebesar )Os5Oy*.fy,
dimana Os adalah regangan tulangan tekan aktual dan Oy adalah regangan tulangan dalam kondisi leleh. Perhitungannya
adalah sebagai berikut,
Hasilnya tidak sama tetapi lebih mendekati.
Lalu bagaimana dengan deleksinya, mas?
Banyak orang berpikir baha desain penampang balok )baik struktur ba&a maupun beton* hanya dipengaruhi oleh faktor
kekuatan sa&a. Paktor daya layan )kenyamanan akibat defleksi yang memenuhi syarat* adalah hanya faktor pelengkap sa&a
)banyak yang berpikir &ika struktur sudah aman se$ara kekuatan, maka biasanya defleksinya pun &uga pasti masuk*. Sehingga
ter&adi orientasi optimalisasi desain struktur ba&a yang salah kaprah, yaitu mendesain struktur bangunan ba&a dengan patokan
nilai stress ratio yang sangat mepet seperti 0.FFFFFFF. .entu sa&a se$ara peraturan, nilai stres ratio sebesar 0.FFFF, bahkan C
pun masih masuk dalam kategori aman. .api bagaimana dengan defleksinyaI..
Se$ara perhitungan, stress ratio semepet ini )biasanya ter&adi pada balok ba&a penampang kompak dengan bentang pan&ang
dan disertai dengan kekangan lateral yang $ukup baik sehingga balok ba&a akan mampu men$apai tahanan momen plastisnya*
akan menghasilkan struktur yang bermasalah pada defleksinya. Alias perlu di$ek defleksi yang ter&adi dengan $ermat.
!agaimana dengan deleksi pada beton, mas?
1ni yang menarik. Perhitungan defleksi pada beton sebenarnya perlu memperhitungkan inersia efektif akibat retak beton. Pada
Sap2000, &ika kita tidak mereduksi properti kekakuan inersia suatu balok, maka defleksi yang dihasilkan pun tentu sa&a bisa
menghasilkan angka yang tidak benar )tidak sesuai perhitungan seharusnya*.
Pada peraturan SN6--'-*789-*--*$ Paal 00/</*('!! telah diberikan rumus inersia efektif untuk menghitung lendutan.
2umusnya adalah sebagai berikut,
4ilai inersia inilah yang 8alid digunakan untuk menge$ek lendutan balok beton. -$r sudah pernah kita hitung di atas. -a
)-omen maksimum yang ter&adi pada tengah bentang balok* &uga sudah kita hitung. /ang belum adalah menghitung 1$r )1nersia
penampang retak*. Berikut adalah perhitungannya,
Setelah nilai 1$r didapatkan, maka nilai 1eff dapat kita peroleh. Berikut hasil perhitungannya )beban yang digunakan adalah beban
layan*,
Bandingkan dengan nilai 1nersia penampang balok 600.B00 tanpa retak,
2asionya adalah sebesar, 1eff51g 9 0.6<:
Sedangkan S41 telah memberikan nilai faktor reduksi retak ini pada Pasal C2.CC.C. @ntuk struktur balok, nilai faktor reduksi
inersianya adalah sebesar 0.6=. 4ilainya ternyata mendekati nilai hasil perhitungan manual. -aka untuk mendapatkan nilai
lendutan dengan memperhitungkan faktor retak beton ini, inersia penampang perlu direduksi sebesar 0.6= )mengikuti
peraturan S41*. 4ilai 0.6= ini memang $ukup konser8atif namun bisa dibilang adalah solusi yang sangat memudahkan. @ntuk
merubah inersia ini dapat dilakukan dengan meng"klik, "Define -> Frame Section -> %'--/8-- -> &odify.S+ow Property -> Set
&odifier#/ -aka akan keluar indo seperti berikut,
@bah nilai "&oment of 6nertia about ' a@i# men&adi 0.6=.
%engan perhitungan manual, maka besar defleksi maksimumnya adalah sebagai berikut,
Sedangkan defleksi balok hasil Sap2000 adalah sebagai berikut,
4ilainya defleksi berbeda namun sangat mendekati. Hanya berbeda 0.0:6: mm )lebih besar hasil perhitungan manual*.
Sekian dulu untuk postingan kali ini dan terima kasih. +-11>..
(5i+at 3uga tulian "Aerifikai Penulangan Beer %alok %eton Sap*---# di sini/!

Anda mungkin juga menyukai