Anda di halaman 1dari 35

Meidiana Dwidiyanti, S.Kp.

,MSc
Mendidik dengan Hati Bekerja dengan Cinta
4 Jun 2010
KONSEP CARIN
by meidiana under Uncategorized
!CARING"
PENDAH#$#AN
Sebagai perawat/ners materi yang sangat penting dan menentukan adalah memahami konsep
caring dan mampu menanamkan dalam hati, disirami dan dipupuk untuk mampu
memperlihatkan kemampuan soft skill sebagai perawat, yaitu empati, bertanggung awab dan
tanggung gugat, dan mampu belaar seumur hidup! "an itu semua akan berhasil dicapai oleh
perawat kalau mereka mampu memahami apa itu caring!Saat ini, caring adalah isu besar dalam
pro#esionalisme keperawatan! $ata aaran ini mendeskripsikan tentang keperawatan dasar
dimana perawat akan mendalami konsep sebagai dasar ilmu keperawatan! "iharapkan perawat
mampu memahami tentang pentingnya perilaku caring sebagai dasar yang harus dikuasai oleh
perawat / ners!
%EORI CARING DA$AM KEPERA&A%AN
%erawat merupakan salah satu pro#esi yang mulia! &etapa tidak, merawat pasien yang sedang
sakit adalah pekeraan yang tidak mudah! 'ak semua orang bisa memiliki kesabaran dalam
melayani orang yang tengah menderita penyakit! %engalaman ilmu untuk menolong sesama
memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang besar ()bdalati, 1*+*,! Untuk itu
perawat memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang mencakup ketrampilan
intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku caring atau kasih
sayang/cinta (Johnson, 1*+*, !
Caring merupakan #enomena uni-ersal yang berkaitan dengan cara seseorang berpikir,
berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain! Caring dalam keperawatan
dipelaari dari berbagai macam #iloso#i dan perspekti# etik !
Human care merupakan hal yang mendasar dalam teori caring! $enurut %as.uali dan )rnold
(1*+*, serta /atson (1*0*,, human care terdiri dari upaya untuk melindungi, meningkatkan, dan
menaga atau mengabdikan rasa kemanusiaan dengan membantu orang lain mencari arti dalam
sakit, penderitaan, dan keberadaannya serta membantu orang lain untuk meningkatkan
pengetahuan dan pengendalian diri !
/atson (1*0*, yang terkenal dengan Theory of Human Care, mempertegas bahwa caring
sebagai enis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk
meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi
kesanggupan pasien untuk sembuh !
1ebih lanut $ayeho## memandang caring sebagai suatu proses yang berorientasi pada tuuan
membantu orang lain bertumbuh dan mengaktualisasikan diri! $ayeho## uga memperkenalkan
si#at2si#at caring seperti sabar, uur, rendah hati! Sedangkan Sobel mende#inisikan caring
sebagai suatu rasa peduli, hormat dan menghargai orang lain! )rtinya memberi perhatian dan
mempelaari kesukaan2kesukaan seseorang dan bagaimana seseorang berpikir, bertindak dan
berperasaan! Caring sebagai suatu moral imperative (bentuk moral, sehingga perawat harus
terdiri dari orang2orang yang bermoral baik dan memiliki kepedulian terhadap kesehatan pasien,
yang mempertahankan martabat dan menghargai pasien sebagai seorang manusia, bukan malah
melakukan tindakan amoral pada saat melakukan tugas pendampingan perawatan! Caring uga
sebagai suatu affect yang digambarkan sebagai suatu emosi, perasaan belas kasih atau empati
terhadap pasien yang mendorong perawat untuk memberikan asuhan keperawatan bagi pasien!
"engan demikian perasaan tersebut harus ada dalam diri setiap perawat supaya mereka bisa
merawat pasien !
$arriner dan 'omey (1**4, menyatakan bahwa caring merupakan pengetahuan kemanusiaan,
inti dari praktik keperawatan yang bersi#at etik dan #iloso#ikal! Caring bukan semata2mata
perilaku! Caring adalah cara yang memiliki makna dan memoti-asi tindakan! Caring uga
dide#inisikan sebagai tindakan yang bertuuan memberikan asuhan #isik dan memperhatikan
emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien (3arruth et all, 1***, Sikap caring
diberikan melalui keuuran, kepercayaan, dan niat baik! Caring menolong klien meningkatkan
perubahan positi# dalam aspek #isik, psikologis, spiritual, dan sosial! &ersikap caring untuk klien
dan bekera bersama dengan klien dari berbagai lingkungan merupakan esensi keperawatan!
"alam memberikan asuhan, perawat menggunakan keahlian, kata2kata yang lemah lembut,
sentuhan, memberikan harapan, selalu berada disamping klien, dan bersikap caring sebagai
media pemberi asuhan (3urruth, Steele, $o##et, 4ehmeyer, 3ooper, 5 &urroughs, 1***,! %ara
perawat dapat diminta untuk merawat, namun tidak dapat diperintah untuk memberikan asuhan
dengan menggunakan spirit caring !
Spirit caring seyogyanya harus tumbuh dari dalam diri perawat dan berasal dari hati perawat
yang terdalam! Spirit caring bukan hanya memperlihatkan apa yang dikerakan perawat yang
bersi#at tindakan #isik, tetapi uga mencerminkan siapa dia! 6leh karenanya, setiap perawat dapat
memperlihatkan cara yang berbeda ketika memberikan asuhan kepada klien !
&eberapa ahli merumuskan konsep caring dalam beberapa teori! $enurut /atson, ada tuuh
asumsi yang mendasari konsep caring! 7etuuh asumsi tersebut adalah
1. caring hanya akan e#ekti# bila diperlihatkan dan dipraktekkan secara interpersonal,
2. caring terdiri dari #aktor karati# yang berasal dari kepuasan dalam membantu memenuhi
kebutuhan manusia atau klien,
3. caring yang e#ekti# dapat meningkatkan kesehatan indi-idu dan keluarga,
4. caring merupakan respon yang diterima oleh seseorang tidak hanya saat itu saa namun
uga mempengaruhi akan seperti apakah seseorang tersebut nantinya,
5. lingkungan yang penuh caring sangat potensial untuk mendukung perkembangan
seseorang dan mempengaruhi seseorang dalam memilih tindakan yang terbaik untuk
dirinya sendiri,
6. caring lebih kompleks daripada curing, praktik caring memadukan antara pengetahuan
bio#isik dengan pengetahuan mengenai perilaku manusia yang berguna dalam
peningkatan deraat kesehatan dan membantu klien yang sakit,
7. caring merupakan inti dari keperawatan (Julia,1**8,!
/atson uga menekankan dalam sikap caring ini harus tercermin sepuluh #aktor karati# yang
berasal dari perpaduan nilai2nilai humanistik dengan ilmu pengetahuan dasar! 9aktor karati#
membantu perawat untuk menghargai manusia dari dimensi pekeraan perawat, kehidupan, dan
dari pengalaman nyata berinteraksi dengan orang lain sehingga tercapai kepuasan dalam
melayani dan membantu klien! Sepuluh #aktor karati# tersebut adalah sebagai berikut!
1. %embentukan sistem nilai humanistik dan altruistic.
%erawat menumbuhkan rasa puas karena mampu memberikan sesuatu kepada klien! Selain itu,
perawat uga memperlihatkan kemampuan diri dengan memberikan pendidikan kesehatan pada
klien!
1. $emberikan kepercayaan2harapan dengan cara mem#asilitasi dan meningkatkan asuhan
keperawatan yang holistik! "i samping itu, perawat meningkatkan perilaku klien dalam
mencari pertolongan kesehatan
2. $enumbuhkan kesensiti#an terhadap diri dan orang lain!
%erawat belaar menghargai kesensiti#an dan perasaan klien, sehingga ia sendiri dapat menadi
lebih sensiti#, murni, dan bersikap waar pada orang lain!
1. $engembangkan hubungan saling percaya!
%erawat memberikan in#ormasi dengan uur, dan memperlihatkan sikap empati yaitu turut
merasakan apa yang dialami klien! Sehingga karakter yang diperlukan dalam #aktor ini antara
lain adalah kongruen, empati, dan kehangatan!
1. $eningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positi# dan negati# klien! %erawat
memberikan waktunya dengan mendengarkan semua keluhan dan perasaan klien!
2. %enggunaan sistematis metoda penyelesaian masalah untuk pengambilan keputusan!
%erawat menggunakan metoda proses keperawatan sebagai pola pikir dan pendekatan
asuhan kepada klien!
3. %eningkatan pembelaaran dan pengaaran interpersonal, memberikan asuhan mandiri,
menetapkan kebutuhan personal, dan memberikan kesempatan untuk pertumbuhan
personal klien!
4. $enciptakan lingkungan #isik, mental, sosiokultural, dan spritual yang mendukung!
%erawat perlu mengenali pengaruh lingkungan internal dan eksternal klien terhadap
kesehatan dan kondisi penyakit klien!
5. $emberi bimbingan dalam memuaskan kebutuhan manusiawi!
%erawat perlu mengenali kebutuhan komprehensi# diri dan klien! %emenuhan kebutuhan paling
dasar perlu dicapai sebelum beralih ke tingkat selanutnya!
10! $engiinkan teradinya tekanan yang bersi#at #enomenologis agar pertumbuhan diri dan
kematangan iwa klien dapat dicapai! 7adang2kadang seorang klien perlu dihadapkan pada
pengalaman/pemikiran yang bersi#at pro#okati#! 'uuannya adalah agar dapat meningkatkan
pemahaman lebih mendalam tentang diri sendiri (Julia, 1**8,!
"ari kesepuluh #aktor karati# tersebut, /atson merumuskan tiga #aktor karati# yang menadi
#iloso#i dasar dari konsep caring! 'iga #aktor karati# tersebut adalah: pembentukan sistem nilai
humanistik dan altruistik, memberikan harapan dan kepercayaan, serta menumbuhkan sensiti#itas
terhadap diri sendiri dan orang lain (Julia, 1**8,!
7esepuluh #aktor karati# di atas perlu selalu dilakukan oleh perawat agar semua aspek dalam diri
klien dapat tertangani sehingga asuhan keperawatan pro#esional dan bermutu dapat diwuudkan!
Selain itu, melalui penerapan #aktor karati# ini perawat uga dapat belaar untuk lebih memahami
diri sebelum memahami orang lain (;urahmah, 200<,!
1eininger (1**1, mengemukakan teori =culture care diversity and universality, beberapa
konsep yang dide#inisikan antara lain
1. kultural berkenaan dengan pembelaaran dan berbagi sistem nilai, kepercayaan, norma,
dan gaya hidup antar kelompok yang dapat mempengaruhi cara berpikir, mengambil
keputusan, dan bertindak dalam pola2pola tertentu>
2. keanekaragaman kultural dalam caring menunukkan adanya -ariasi dan perbedaan
dalam arti, pola, nilai, cara hidup, atau simbol care antara sekelompok orang yang
berhubungan, mendukung, atau perbedaan dalam mengekspresikan human care;
3. cultural care dide#inisikan sebagai subekti-itas dan obekti-itas dalam pembelaaran dan
pertukaran nilai, kepercayaan, dan pola hidup yang mendukung dan mem#asilitasi
indi-idu atau kelompok dalam upaya mempertahankan kesehatan, meningkatkan kondisi
seahtera, mencegah penyakit dan meminimalkan kesakitan>
4. dimensi struktur sosial dan budaya terdiri dari keyakinan/agama, aspek sosial, politik,
ekonomi, pendidikan, teknologi, budaya, searah dan bagaimana #aktor2#aktor tersebut
mempengaruhi perilaku manusia dalam lingkungan yang berbeda>
5. care sebagai kata benda diartikan sebagai #enomena abstrak dan konkrit yang
berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan atau perilaku lain yang berkaitan
untuk orang lain dalam meningkatkan kondisi kehidupannya>
6. care sebagai kata kera diartikan sebagai suatu tindakan dan kegiatan untuk membimbing,
mendukung, dan ada untuk orang lain guna meningkatkan kondisi kehidupan atau dalam
menghadapi kematian>
7. caring dalam pro#esionalisme perawat diartikan sebagai pendidikan kogniti# dan #ormal
mengenai pengetahuan care serta keterampilan dan keahlian untuk mendampingi,
mendukung, membimbing, dan mem#asilitasi indi-idu secara langsung dalam rangka
meningkatkan kondisi kehidupannya, mengatasi ketidakmampuan/kecacatan atau dalam
bekera dengan klien (Julia, 1**8, $adeline,1**1,!
Sebagai seorang perawat, kemampuan care, core, dan cure harus dipadukan secara seimbang
sehingga menghasilkan asuhan keperawatan yang optimal untuk klien! 1ydia ?all
mengemukakan perpaduan tiga aspek tersebut dalam teorinya! Care merupakan komponen
penting yang berasal dari naluri seorang ibu! Core merupakan dasar dari ilmu sosial yang terdiri
dari kemampuan terapeutik, dan kemampuan bekera sama dengan tenaga kesehatan lain!
Sedangkan cure merupakan dasar dari ilmu patologi dan terapeutik! "alam memberikan asuhan
keperawatan secara total kepada klien, maka ketiga unsur ini harus dipadukan (Julia, 1**8,!
$enurut &oykin dan Schoenho#er, pandangan seseorang terhadap caring dipengaruhi oleh dua
hal yaitu persepsi tentang caring dan konsep perawat sebagai disiplin ilmu dan pro#esi!
7emampuan caring tumbuh di sepanang hidup indi-idu, namun tidak semua perilaku manusia
mencerminkan caring (Julia, 1**8,!
7eperawatan merupakan suatu proses interpersonal yang terapeutik dan signi#ikan! @nti dari
asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien adalah hubungan perawat2klien yang bersi#at
pro#esional dengan penekanan pada bentuk interaksi akti# antara perawat dan klien! ?ubungan
ini diharapkan dapat mem#asilitasi partisipasi klien dengan memoti-asi keinginan klien untuk
bertanggung awab terhadap kondisi kesehatannya!
DA'%AR P#S%AKA
)! )ziz )limul ?idayat! 2004! %engantar konsep dasar keperawatan! Jakarta : Salemba $edika!
&lack $! Joyce5Jane ?! ?awks! 2008! Medical Surgical Nursing : clinical management #or
positi-e outcome! 0th edition! St 1ouis : Alsei-er @nc!
Ally ;urachmah! suhan !epera"atan #ermutu di $umah Sakit! http://pdpersi!co!id/B
showCdetailnews5kodeC0+<5tblCartikel! (diakses 20 )gustus 200<,!
9arland $51eininger $! 2002! Transcultural Nursing, Concept, Theories, $esearch % &ractice!
$c! Drow2?ill 3ompanies!
Deorge &! Julia! 1**8! Nursing Theories ' The #ase &rofessional Nursing &ractice! 4
th
edition!
3onnecticut : )ppleton51ange!
7idd %amela Stinson! 2001! High cuity Nursing! Erd edition! ;ew Jersey : %rentice ?all!
1eininger $! $adeline! Culture Care (iversity and )niversality : a theory o# nursing! 1**1!
;ew Fork : ;ational league #or nursing press!
$! $argaretha Ulemada /edho! Modalitas &era"at dalah *mpati +$efleksi Memperingati
)lang Tahun &pni,! http://www!indomedia!com/poskup/2008/0E/1</edisi1</1<0Epin1!htm!
(diakses 2* )gustus 200<,!
$eidiana "widiyanti! 1**+! plikasi Model !onseptual !epera"atan! Adisi 1! Semarang :
)kper "epkes Semarang!
$unir 7amarullah! )paya Meningkatkan &rofesionalisme &era"at! http://risetdua!tblog!com/!
(diakses 20 )gustus 200<,!
;ila @smani! 2000! *tika !epera"atan! Jakarta : /idya $edika!
%otter )! %atricia5)nne D! %erry! 2001! ,undamentals of Nursing. 8
th
edition! St 1ouis : $osby,
@nc!
4awin! 2008! ction $esearch (alam $angka Meningkatkan !emampuan &erilaku Caring
&era"at di $umah Sakit #hayangkara Semarang! Uni-ersitas "iponegoro Semarang! 'idak
dipublikasikan!
4okiah 7usumaprada! &elayanan &rima (alam !epera"atan!
www!pdpersi!co!id/mukisi/hospeG/rokiah!ppt! (diakses 2* )gustus 200<,!
4oswita ?asan! !onsep &emenuhan !e-utuhan (asar Manusia.
http://www!pnhk!go!id/asuhankeperawatanE!htm! (diakses 20 )gustus 200<,!
'im F@%"/ 31D@! $umah Sakit )mum (aerah .ang #erpihak &ada &elanggan, Suatu
!eharusan Men/elang 0!orporatisasi' &er/alanan Sistematis Mengelola &eru-ahan!
http://www!clgi!or!id/publikasi/indeG!phpBactCndetail5subCartikel5pHidC2+! (diakses 2*
)gustus 200<,!
BAB II
KOM#NIKASI %ERAPE#%IK
PENDAH#$#AN
?ubungan perawat pasien adalah hal penting dalam pelayanan keperawatan! $ata aaran ini
mendeskripsikan tentang pengertian komunikasi terapeutik, hubungan pro#esional antara perawat
dan pasien, sehingga perawat mampu mempertanggungawabkan hubungan terepeutik dengan
pasien! "imana perawat adalah orang yang paling dekat dan seharusnya memahami masalah
pasien secara komprehensi# sehingga pelayanan kesehatan akan dilakukan secara menyeluruh!
%(j(an in)tr(k)i*na+ (,(, -)tandar k*,peten)i.
%erawat mampu melakukan teknik komunikasi terapeutik dengan pasien/klien!
%(j(an in)tr(k)i*na+ k/()() -k*,peten)i da)ar.
1. $engetahui si#at hubungan perawat pasien!
2. $engidenti#ikasi de#inisi komunikasi terapeutik antara perawat dan pasien!
3. $engidenti#ikasi #aktor yang mempengaruhi komunikasi!
4. $enggunakan teknik2teknik komunikasi dengan klien!
5. $enganalisa kemampuan komunikasi yang dipunyai oleh perawat!
KOM#NIKASI %ERA#PE%IK
%erawat yang memiliki ketrampilan berkomunikasi secara terapeutik tidak saa akan mudah
menalin hubungan rasa percaya dengan klien, mencegah teradinya masalah legal, memberikan
kepuasan pro#esional dalam pelayanan keperawatan dan meningkatkan citra pro#esi pelayanan
keperawatan serta citra rumah sakit ()chir Fani,, tetapi yang paling penting telah mengamalkan
ilmunya untuk sesama manusia!
"alam tulisan ini akan dibahas tentang pengertian komunikasi terapeutik, karakteristik, #ase dan
dimensi =helping relationshipI, termasuk =therapeutic use of selfI untuk praktek keperawatan,
serta sikap dan teknik komunikasi terapeutik!
KOM#NIKASI %ERAPE#%IK SABAAI %AN#N 0A&AB MORA$ PERA&A%
%erawat harus memiliki tanggung awab yang tinggi yang didasari atas sikap peduli dan kasih
sayang, serta perasaan ingin membantu orang lain untuk tumbuh dan berkembang! )bdalati
(1*+E,, &ucauli (1*0+, dan )msari(1**8, menambahkan bahwa sebagai orang yang beragama,
perawat tidak dapat bersikap tidak peduli! @ndi-idu yang tidak peduli terhadap orang lain adalah
seorang pendosa yang mementingkan dirinya sendiri!
Selanutnya %as.uali5)rnold (1*+*, dan /atson (1*0*, menyatakan bahwa =human careI
terdiri dari upaya yang melindungi, meningkatkan dan menaga/mangabadikan rasa kemanusiaan
dengan membantu orang lain dalam mencari arti dalam sakit, penderitaan dan keberadaannya :
membantu orang lain untuk meningkatkan pengetahuan dan pengendalian diri,J!
Sesungguhnyalah setiap orang diaarkan oleh )llah untuk menolong sesama yang memerlukan
bantuan! %erilaku menolong sesama itu perlu dilatih dan dibiasakan, sehingga akhirnya menadi
bagian dari kepribadian!
PENER%IAN DAN KARAK%ERIS%IK ! HELPING RELATIONSHIPS !
Seorang perawat pro#esional selalu mengupayakan untuk berprilaku terapeutik, yang berarti
bahwa tiap interaksi yang dilakukan menimbulkan dampak terapeutik yang memungkinkan klien
untuk tumbuh dan berkembang! 'uuan hubungan terapeutik diarahkan pada pertumbuhan klien
yang menurut Stuart dan Sundeen (1**8, dan 1imberg, ?uter 5 7ruszweski (1*+E, meliputi
1. realisasi diri, penerimaan diri dan rasa hormat terhadap diri sendiri>
2. indentitas diri yang elas dan rasa integritas yang tinggi>
3. kemampuan untuk membina hubungan interpersonal yang intim dan saling tergantung
dan mencintai>
4. peningkatan #ungsi dan kemampuan memuaskan kebutuhan serta mencapai tuuan
personal yang realistik!
'uuan hubungan terapeutik akan tercapai apabila perawat dalam =helping relationship =
memiliki karakteristik sebagai berikut!
1. 7esadaran diri terhadap yang dianutnya!
%erawat mampu menelaskan tentang diri sendiri, keyakinan, apa yang menurutnya penting
dalam kehidupannya, baru kemudian ia akan mampu menolong orang lain menawab pertanyaan
tersebut!
1. 7emampuan untuk menganalisa perasaan sendiri!
%erawat secara bertahap belaar mengenal dan mengatasi berbagai perasaan antara lain perasaan
marah, duka dan #rustasi!
1. 7emampuan menadi contoh peran!
%erawat perlu mempunyai pola dan gaya hidup yang sehat termasuk mempertahankan kesehatan
agar dapat dicontoh orang lain!
1. )ltruistik!
%erawat merasakan kepuasan karena mampu menolong orang lain dengan cara manusiawi!
1. 4asa tanggung awab etik dan moral!
'iap keputusan yang dibuat selalu memperhatikan prinsip2prinsip yang menunung tinggi
kesehatan/ keseahteraan manusia!
1. 'anggung awab!
"ua dimensi tanggung awab yaitu bertanggung awab terhadap tindakan sendiri dan berbagi
tanggung awab dengan orang lain!
"engan karakteristik tersebut, diharapkan perawat akan mampu menggunakan dirinya sendiri
secara terapeutik (therapeutic use of self,! Selanutnya upaya perawat untuk meningkatkan
kemampuan yang berhubungan dengan pengetahuan tentang dinamika komunikasi, penghayatan
terhadap kelebihan dan kekurangan diri, dan kepekaan terhadap kebutuhan orang lain sangat
diperlukan dalam =therapeutic use of selfI! $enggunakan diri secara terapeutik memerlukan
integrasi dari ketiga kemampuan tersebut ()chir Fani, 1**8,!
0ENIS KOM#NIKASI
7omunikasi interpersonal adalah interaksi yang pernah teradi antara sedikitnya dua orang atau
lebih dalam kelompok kecil, terutama dalam bentuk tatap muka dan paling sering digunakan
dalam pelayanan keperawatan! 7omunikasi interpersonal yang sehat memungkinkan
penyelesaian masalah, berbagi ide, pengambilan keputusan dan pertumbuhan personal!$enurut
%otter dan %erry (1**E,, Swansburg (1**0,, Szilagyi (1*+4,, dan 'appen (1**8, ada tiga enis
komunikasi yaitu -erbal, tertulis dan non -erbal!
KOM#NIKASI 1ERBA$
Jenis komunikasi yang paling lazim digunakan dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit
adalah pertukaran in#ormasi secara -erbal terutama pembicaraan dengan alat atau simbol yang
dipakai untuk mengekspresikan ide atau perasaan, membangkitkan respon emosional, atau
menguraikan obek, obser-asi dan ingatan! Sering uga untuk menyampaikan arti yang
tersembunyi, dan mengui minat seseorang! 7euntungan komunikasi -erbal dalam tatap muka
yaitu memungkinkan tiap indi-idu untuk berespon secara langsung!
7omunikasi -erbal yang e#ekti# harus :
1. elas dan ringkas!
7omunikasi yang e#ekti# harus sederhana, pendek dan langsung! $akin sedikit kata2kata yang
digunakan makin kecil kemungkinan teradi kerancuan! 7eelasan dapat dicapai dengan
berbicara secara lambat dan mengucapkannya dengan elas! %enggunaan contoh bisa membuat
penelasan lebih mudah untuk dipahami! Ulang bagian yang penting dari pesan yang
disampaikan! %enerima pesan perlu mengetahui apa, mengapa, bagaimana, kapan, siapa, dan
dimana! 4ingkasnya, dengan menggunakan kata2kata yang mengekspresikan ide secara
sederhana! = 7atakan kepada saya dimana rasa nyeri andaI lebih baik dari pada =saya ingin anda
menguraikan kepada saya bagian yang anda rasakan tidak enakI!
1. perbendaharaan kata!
7omunikasi tidak akan berhasil, ika pengirim pesan tidak mampu meneremahkan kata dan
ucapan! &anyak istilah teknis yang digunakan dalam keperawatan dan kedokteran, dan ika
digunakan oleh perawat, klien menadi bingung dan tidak mampu mengikuti petunuk atau
mempelaari in#ormasi penting! Ucapkan pesan dengan istilah yang dimengerti oleh klien! "ari
pada mengatakan =duduk, sementara saya akan mengauskultasi paru2paru anda= akan lebih baik
ika dikatakan =duduklah sementara saya mendengarkan paru2paru andaI!
1. arti denotati# dan konotati#!
)rti denotati# memberikan pengertian yang sama terhadap kata yang digunakan, sedangkan arti
konotati# merupakan pikiran, perasaan atau ide yang terdapat dalam suatu kata! 7ata =seriusI
dipahami oleh klien sebagai suatu kondisi mendekati kematian, tetapi perawat akan
menggunakan kata =kritisI untuk menelaskan keadaan yang mendekati kematian! 7etika
berkomunikasi dengan klien, perawat harus hati2hati memilih kata2kata sehingga tidak mudah
disalahta#sirkan! 'erutama sangat penting ketika menelaskan tuuan terapi, terapi dan kondisi
klien!
1. selaan dan kecepatan bicara!
7ecepatan dan tempo bicara yang tepat turut menentukan keberhasilan komunikasi -erbal!
Selaan yang lama dan pengalihan yang cepat pada pokok pembicaraan lain mungkin akan
menimbulkan kesan bahwa perawat sedang menyembunyikan sesuatu terhadap klien! %erawat
sebaiknya tidak berbicara dengan cepat sehingga kata2kata tidak elas! Selaan perlu digunakan
untuk menekankan pada hal tertentu, memberi waktu kepada pendengar untuk mendengarkan
dan memahami arti kata! Selaan yang tepat dapat dilakukan dengan memikirkan apa yang akan
dikatakan sebelum mengucapkannya, menyimak isyarat non -erbal dari para pendengar yang
mungkin menunukkan ketidakmengertian! %erawat uga bisa menanyakan kepada pendengar
apakah ia berbicara terlalu lambat atau terlalu cepat dan perlu untuk diulang!
1. waktu dan rele-ansi!
/aktu yang tepat sangat penting untuk menangkap pesan! &ila klien sedang menangis kesakitan,
tidak waktunya menelaskan resiko operasi! 7endatipun pesan diucapkan secara elas dan
singkat, tetapi waktu yang tidak tepat dapat menghalangi penerimaan pesan secara akurat! 6leh
karena itu, perawat harus peka terhadap ketepatan waktu untuk berkomunikasi! &egitu pula
komunikasi -erbal akan lebih bermakna ika pesan yang disampaikan berkaitan dengan minat
dan kebutuhan klien!
1. humor!
"ugan (1**+, menyatakan bahwa tertawa membantu mengurangi ketegangan dan rasa sakit yang
disebabkan oleh stress, meningkatkan keberhasilan perawat dalam memberikan dukungan
emosional terhadap klien! Sulli-an dan "eane (1*++, melaporkan bahwa humor merangsang
produksi catecholamines , mengurangi ansietas, mem#asilitasi relaksasi perna#asan dan
meningkatkan metabolisme! ;amun perawat perlu berhati2hati angan menggunakan humor
untuk menutupi rasa takut dan tidak enak atau menutupi ketidakmampuannya untuk
berkomunikasi dengan klien!
KOM#NIKASI NON 1ERBA$
7omunikasi non -erbal adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan kata2kata! $erupakan
cara yang paling tepat dan menyakinkan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain! %erawat
perlu menyadari pesan -erbal dan non -erbal yang disampaikan klien mulai dari saat pengkaian
sampai e-aluasi asuhan keperawatan, kareana isyarat non -erbal menambah arti terhadap pesan
-erbal! %erawat yang mempersepsikan pesan non -erbal akan lebih mampu memahami klien,
mendeteksi suatu kondisi dan menentukan kebutuhan asuhan keperawatan!
7omunikasi non -erbal teramati pada :
1. metakomunikasi!
7omunikasi tidak hanya tergantung pada pesan tetapi uga pada hubungan antara pembicara
dengan lawan bicaranya! $etakomunikasi adalah suatu komentar terhadap isi pembicaraan dan
si#at hubungan antara yang berbicara, yaitu pesan di balik kata2kata yang menyampaikan sikap
dan perasaan pengirim terhadap pendengar contoh : tersenyum ketika sedang marah!
1. penampilan personal!
%enampilan seseorang merupakan salah satu hal pertama yang diperhatikan selama komunikasi
interpersonal! 7esan pertama timbul dalam 20 detik sampai 4 menit pertama! "elapan puluh
empat persen dari kesan terhadap seseorang berdasarkan penampilannya (1alli2ascosi, 1**0
dalam potter dan %erry, 1**E,! &entuk #isik, cara berpakaian dan berhias menunukkan
kepribadian, status sosial, pekeraan, agama, budaya dan konsep diri! %erawat yang
memperhatikan penampilan dirinya dapat menimbulkan citra diri dan pro#esional yang positi#!
%enampilan #isik perawat mempengaruhi persepsi klien terhadap pelayanan/asuhan keperawatan
yang diterima, karena tiap klien mempunyai citra bagaimana seharusnya penampilan seseorang
perawat! /alaupun penampilan tidak sepenuhnya mencerminkan kemampuan perawat, tetapi
mungkin akan lebih sulit bagi perawat untuk membina rasa percaya terhadap klien ika perawat
tidak memenuhi citra klien!
1. intonasi (nada suara,!
;ada suara pembicaraan mempunyai dampak yang besar terhadap arti sebuah pesan yang
dikirimkan, karena emosi seseorang dapat secara langsung mempengaruhi nada suaranya!
%erawat harus menyadari emosinya ketika sedang berinteraksi dengan klien, karena maksud
untuk menyampaikan rasa tertarik yang tulus terhadap klien dapat terhalangi oleh nada suara
perawat!
1. ekspresi waah!
?asil suatu penelitian menunukkan enam keadaan emosi utama yamg tampak melalui ekspresi
waah : terkeut, takut, marah, iik, bahagia dan sedih! Akspresi waah sering digunakan sebagai
dasar penting dalam menentukan pendapat interpersonal! 7ontak mata sangat penting dalam
komunikasi interpersonal! 6rang yang mempertahankan kontak mata selama pembicaraan
dipersepsikan sebagai orang yang dapat dipercaya, dan memungkinkan untuk menadi pengamat
yang baik! %erawat sebaiknya tidak memandang ke bawah ketika sedang berbicara dengan klien,
oleh karena itu ketika berbicara sebaiknya duduk sehingga perawat tidak tampak dominan ika
kontak mata dengan klien dilakukan dalam keadaan seaar!
1. sikap tubuh dan ekspresi waah!
Sikap tubuh dan ekspresi menggambarkan sikap, emosi, konsep diri, dan keadaan #isik! %erawat
dapat menyimpulkan in#ormasi yang berman#aat dengan mengamati sikap tubuh dan langkah
klien! 1angkah dapat dipengaruhi oleh #aktor #isik seperti rasa sakit, obat atau #raktur!
1. sentuhan!
7asih sayang, dukungan emosional, dan perhatian disampaikan melalui sentuhan! Sentuhan
merupakan bagian yang penting dalam hubungan perawat2klien, namun harus memperhatikan
norma sosial! 7etika memberikan asuhan keperawatan, parawat menyentuh klien, seperti ketika
memandikan, melakukan pemeriksaan #isik, atau membantu memakaikan pakaian! %erlu disadari
bahwa keadaan sakit membuat klien tergantung kepada perawat untuk melakukan kontak
interpersonal sehingga sulit untuk menghindari sentuhan! &radley 5 Adinburg (1*+2, dan /ilson
5 7neisl (1**2, menyatakan bahwa perlu diperhatikan apakah penggunaan sentuhan dapat
dimengerti dan dapat diterima oleh klien, sehingga harus dilakukan dengan kepekaan dan hati2
hati!
'ASE2'ASE !HELPING RELATIONSHIPS"
Stuart dan Sundeen (1**8, mengenalkan empat #ase =helping relationshipsI yang berkembang
secara berurutan dan tiap #ase mempunyai tugas yang berbeda! 9ase hubungan tersebut adalah
sebagai berikut!
1. 9ase prainteraksi!
%ada #ase prainteraksi, tugas keperawatan adalah (1, menggali perasaan, #antasi, dan rasa takut
dalam diri sendiri> (2, menganalisis kekuatan dan keterbatasan pro#esional diri sendiri> (E,
mengumpulkan data tentang klien ika memungkinkan> (4, merencanakan pertemuan pertama
dengan klien!
1. 9ase orientasi dan perkenalan!
'ugas keperawatan pada #ase ini adalah (1, menetapkan alasan klien untuk mencari bantuan> (2,
membina rasa saling percaya, penerimaan dan komunikasi terbuka> (E, menggali pikiran,
perasaan dan tindakan klien> (4, mengidenti#ikasikan masalah klien> (8, mende#inisikan tuuan
dengan klien> (<, merumuskan bersama kontrak termasuk nama, peran, tanggung awab, harapan,
tuuan, tempat pertemuan, waktu pertemuan, kondisi untuk terminasi, dan kerahasiaan!
1. 9ase kera!
$enurut Stuart dan Sundeen (1**8, pada #ase kera, keperawatan bertugas> (1, menggali stressor
yang berhubungan> (2, meningkatkan pengembangan penghayatan klien dan penggunaan
mekanisme koping yang konstrukti#> dan (E, membahas dan mengatasi perilaku resisten!
1. 'erminasi!
"alam #ase terakhir ini, keperawatan bertugas> (1, membina kenyataan tentang perpisahan> (2,
meninau kemauan terapi dan pencapaian tuuan> dan (E, menggali bersama perasaan ditolak,
kehilangan, kesedihan dan kemarahan serta perilaku yang terkait lainnya!
%EKNIK KOM#NIKASI %ERAPE#%IK
'iap klien tidak sama oleh karena itu diperlukan penerapan teknik komunikasi yang berbeda
pula! 'eknik komunikasi berikut ini, terutama menggunakan re#erensi dari Shi-es (1**4,, Stuart
dan Sundeen (1**8,, /ilson dan 7neisl (1**2,, yaitu
1. mendengarkan dengan penuh perhatian
&erusaha mendengarkan klien, menyampaikan pesan non -erbal bahwa perawat perhatian
terhadap kebutuhan dan masalah klien! $endengarkan dengan penuh perhatian merupakan upaya
untuk mengerti seluruh pesan -erbal dan non -erbal yang sedang dikomunikasikan! 7etrampilan
mendengarkan sepenuh perhatian adalah dengan :
1. pandang klien ketika sedang berbicara,
2. pertahankan kontak mata yang memancarkan keinginan untuk mendengarkan,
3. sikap tubuh yang menunukkan perhatian dengan tidak menyilangkan kaki atau tangan,
4. hindarkan gerakan yang tidak perlu,
5. anggukkan kepala ika klien membicarakan hal penting atau memerlukan umpan balik,
6. condongkan tubuh ke arah lawan bicara!
1. menunukkan penerimaan
$enerima tidak berarti menyetuui! $enerima berarti bersedia untuk mendengarkan orang lain
tanpa menunukkan keraguan atau tidak setuu! 'entu saa sebagai perawat kita tidak harus
menerima semua perilaku klien! %erawat sebaiknya menghindarkan ekspresi waah dan gerakan
tubuh yang menunukkan tidak setuu, seperti mengerutkan kening atau menggelengkan kepala
seakan tidak percaya! &erikut ini menunukkan sikap perawat yang menerima apa yang
dikatakan klien!
1. $endengarkan tanpa memutuskan pembicaraan!
2. $emberikan umpan balik -erbal yang menampakkan pengertian!
3. $emastikan bahwa isyarat non -erbal cocol dengan komunikasi -erbal!
4. $enghindarkan untuk berdebat, mengekspresikan keraguan, atau mencoba untuk
mengubah pikiran klien!
5. %erawat dapat menganggukkan kepalanya atau berkata =yaI, =saya mengikuti apa yang
)nda ucapkan = (3ook, 1**0,!
1. menanyakan pertanyaan yang berkaitan
'uuan perawat bertanya adalah untuk mendapatkan in#ormasi yang spesi#ik mengenai klien!
%aling baik ika pertanyaan dikaitkan dengan topik yang dibicarakan dan gunakan kata2kata
dalam konteks sosial budaya klien! Selama pengkaian aukan pertanyaan secara berurutan!
1. mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata2kata sendiri
"engan mengulang kembali ucapan klien, perawat memberikan umpan balik sehingga klien
mengetahui bahwa pesannya dimengerti dan mengharapkan komunikasi berlanut! ;amun
perawat harus berhati2hati ketika menggunakan metode ini, karena pengertian bisa rancu ika
pengucapan ulang mempunyai arti yang berbeda!
3ontoh : 7 : =Saya tidak dapat tidur, sepanang malam saya teraga!I
% : =Saudara mengalami kesulitan untuk tidurJJ!I
1. mengklari#ikasi
)pabila teradi kesalahpahaman, perawat perlu menghentikan pembicaraan untuk
mengklari#ikasikan dengan menyamakan pengertian, karena in#ormasi sangat penting dalam
memberikan pelayanan keperawatan! )gar pesan dapat sampai dengan benar, perawat perlu
memberikan contoh yang konkret dan mudah dimengerti klien!
3ontoh : K =Saya tidak yakin saya mengikuti apa yang )nda katakan =
2 =)pa yang )nda katakan tadi adalahJJJJJI
1. mem#okuskan
$etode ini dilakukan dengan tuuan membatasi bahan pembicaraan sehingga lebih spesi#ik dan
dimengerti! %erawat tidak seharusnya memutuskan pembicaraan berlanut tanpa in#ormasi yang
baru!
3ontoh: =?al ini tampaknya penting, mari kita bicarakan lebih dalam lagi!I
1. menyatakan hasil obser-asi
%erawat perlu memberikan umpan balik kepada klien dengan menyatakan hasil pengamatannya,
sehingga dapat diketahui apakah pesan diterima dengan benar! $enyampaikan hasil pengamatan
perawat sering membuat klien berkomunikasi lebih elas tanpa harus bertanya, mem#okuskan
atau mengklari#ikasi pesan!
3ontoh : K =)nda tampak tegang =
2 =)pakah )nda merasa tidak tenang apabila )ndaJJJJJI
1. menawarkan in#ormasi
'ambahan in#ormasi memungkinkan penghayatan yang lebih baik bagi klien terhadap
keadaannya!, memberikan tambahan in#ormasi merupakan penyuluhan kesehatan bagi klien
perawat! )pabila ada in#ormasi yang ditutupi oleh dokter, perawat perlu mengklari#ikasi
alasannya! %erawat tidak boleh memberikan nasihat kepada klien ketika memberikan in#ormasi,
tetepi mem#asilitasi klien untuk membuat keputusan!
1. diam
"iam memberikan kesempatan kepada perawat dan klien untuk mengorganisasi pikirannya!
%enggunaan metode diam memerlukan ketrampilan dan ketepatan waktu, ika tidak maka akan
menimbulkan perasaan tidak enak! "iam memungkinkan klien berkomunikasi terhadap dirinya
sendiri, mengorganisir pikirannya, dan memproses in#ormasi! "iam terutama berguna pada saat
klien harus mengambil keputusan!
1. meringkas
$eringkas adalah pengulangan ide utama yang telah dikomunikasikan secara singkat! $etode ini
berman#aat untuk membantu mengingat topik yang telah dibahas sebelum meneruskan pada
pembicaraan selanutnya! $eringkas pembicaraan membantu perawat mengulang aspek penting
dalam interaksinya, sehingga dapat melanutkan pembicaraan dengan topik yang berkaitan!
3ontoh : K =Selama beberapa am, )nda dan saya telah membicarakanJ!I
1. memberikan penghargaan
$emberikan salam kepada klien dengan menyebutkan namanya, menunukkan kesadaran
tentang perubahan yang teradi, menghargai klien sebagai manusia seutuhnya mempunyai hak
dan tanggung awab atas dirinya sendiri sebagai indi-idu! %enghargaan tersebut angan sampai
menadi beban baginya, dalam arti kata angan sampai klien berusaha keras melakukan segalanya
demi mendapatkan puian dan persetuuan atas perbuatannya! "an tidak pula dimaksudkan untuk
menyatakan bahwa yang ini =bagusI dan yang sebaliknya =burukI!
%eplau mengatakan: =)pabila klien mencapai sesuatu yang nyata, maka perawat dapat
mengatakan yang demikianI!
3ontoh : K =Selamat pagi @bu SriI, atau =)ssalamualaikumI
2 =Saya perhatikan @bu sudah menyisir rambut @buI
"alam aaran islam, memberi salam dan penghargaan menggambarkan akhlak terpui, karena
berarti mendoakan orang lain memperoleh rahmat dari )llah S/'! Salam menunukkan betapa
perawat peduli terhadap orang lain dengan bersikap ramah dan akrab
1. menawarkan diri
7lien mungkin belum siap untuk berkomunikasi secara -erbal dengan orang lain, atau klien tidak
mampu untuk membuat dirinya mengerti! Seringkali perawat hanya menawarkan kehadirannya,
rasa tertarik, teknik komunikasi ini harus dilakukan tanpa pamrih!
3ontoh : K =Saya akan duduk bersama sebantar!I
2 =Saya ingin )nda merasa tenang dan nyaman!I
1. memberi kesempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan
$emberi kesempatan pada klien untuk berinisiati# dalam memilih topik pembicaraan! &iarkan
klien merasa bahwa dia yang memimpin pembicaraan! Untuk klien yang merasa ragu2ragu dan
tidak pasti tentang peranannya dalam interaksi ini, perawat dapat menstimulasinya untuk
mengambil inisiati# dan merasakan bahwa ia diharapkan untuk membuka pembicaraan!
3ontoh : K =)dakah sesuatu yang ingin )nda bicarakanBI
2 =)pa yang sedang Saudara pikirkanBI
2 ="arimana )nda ingin memulai pembicaraan iniBI
1. menganurkan untuk meneruskan pembicaraan
'eknik ini menganurkan klien untuk mengarahkan hampir seluruh pembicaraan yang
mengidenti#ikasi bahwa klien sedang mengikuti apa yang sedang dibicarakan dan tertarik dengan
apa yang akan dibicarakan selanutnya! %erawat lebih berusaha untuk mena#sirkan daripada
mengarahkan diskusi/pembicaraan!
3ontoh: K =JJJteruskanJ!BI
2 =JJJdan kemudianJ!!BI
2 =3eritakan kepada saya tentang ituJI
1. menempatkan keadian dan waktu secara berurutan
$engurutkan keadian secara teratur akan menolong perawat dan klien untuk melihatnya dalam
suatu perspekti#! 7elanutan dari suatu keadian akan menuntun perawat dan klien untuk melihat
keadian berikutnya sebagai akibat keadian yang pertama! %erawat akan dapat menemukan pola
kesukaran interpersonal, dan memberikan data tentang pengalaman yang memuaskan dan berarti
bagi klien dalam memenuhi kebutuhannya!
3ontoh : K =)pakah yang teradi sebelum dan sesudahnyaBI
2 =7apan keadian tersebut teradiBI
1. menganurkan klien untuk menguraikan persepsinya
)pabila perawat ingin mengerti klien, maka ia harus melihat segalanya dari perspekti#! 7lien
harus merasa bebas untuk menguraikan persepsinya kepada perawat! 7etika menceritakan
pengalamannya, perawat harus waspada akan timbulnya geala ansietas!
3ontoh : K =3eritakan kepada saya bagaimana perasaan Saudara ketika akan dioperasiI
2 =)pa yang sedang teradiBI
1. re#leksi
4e#leksi menganurkan klien untuk mengemukakan dan menerima ide dan perasaannya sebagai
bagian dari dirinya sendiri! )pabila klien bertanya apa yang harus ia pikirkan dan kerakan atau
rasakan, maka perawat dapat menawab: =&agaimana menurutmuBI atau =&agaimana
perasaanmuBI! "engan demikian perawat mengidenti#ikasi bahwa pendapat klien adalah
berharga dan klien mempunyai hak untuk mengemukakan pendapatnya, untuk membuat
keputusan, dan memikirkan dirinya sendiri! $enyadari bahwa perawat mengharapkan klien
untuk mampu melakukan hal tersebut, maka iapun akan berpikir bahwa dirinya adalah manusia
yang mempunyai kapasitas dan kemampuan sebagai indi-idu yang terintegrasi dan bukan
sebagai bagian daripada orang lain!
3ontoh: 7 : =)pakah menurutmu saya harus mengatakannya kepada dokterBI
% : =)pakah menurut )nda , )nda harus mengatakannyaBI
7 : =Suami saya sudah lama tidak datang mengunungi saya, bahkan tidak menelpon saya, kalau
dia datang saya tidak ingin berbicara dengannyaI
% : = @ni menyebabkan )nda marahI!
$A%IHAN
1. %rogram latihan empati di rumah, dengan komunikasi dengan orang yang paling dekat,
re#leksikan kemampuan perawat dalam melatih menggunakan teknik komunikasi
klari#ikasi, re#leksi dan membagi persepsi!
2. %erawat dibagi kelompok masing2masing E orang, satu sebagai perawat, satu sebagai
pasien, satu sebagai obser-er!
3. "engan skenario, perawat di poliklinik, bagaimana perawat berkomunikasi dengan
pasien!
4. 'ugas obser-er :
1. menilai perawat, bagaimana dia mendengar,
2. mem#okuskan pertanyaan,
3. mengklari#ikasi,
4. teknik komunikasi yang digunakan,
5. memperhatikan bahasa non -erbal pasien dan perawat,
6. melaporkan hasil obser-asi pada kelompok lain,
7. masukan dari kelompok!
1. 7esimpulan tentang beberapa yang penting dilatih terus dan melakukan re#leksi tentang
perasaan dan pikiran perawat pada saat menghadapi pasien!
%ES% 'ORMA%I'
1. %ada tahap apa )nda melakukan kontrak dengan pasienB
1. pra interaksi
2. interaksi
3. terminasi
4. kera
5. kontrak
1. %asien datang ke 4SJ dengan halusinasi mendengar bahwa =ada sesorang yang mau
membunuhnyaI! %engkaian yang harus di kembangkan ber#okus pada
1. apa yang teradi di rumah
2. riwayat hidup
3. teman bergaul
4. pekeraan
5. orang tuanya
1. $engenal pasien dengan mengumpulkan data apa adanya termasuk tahap apa dalam
hubungan perawat pasienB
1. pre interaksi
2. interaksi
3. kera
4. terminasi
5. kontrak
1. "alam hubungan terapeutik, mengenal kesedihan karena perpisahan termasuk tahap
1. pre interaksi
2. interaksi
3. kera
4. terminasi
5. kontrak
1. "alam hubungan terapeutik, mengenal kelemahan dan kelebihan perawat sendiri
termasuk tahap
1. pre interaksi
2. interaksi
3. kera
4. terminasi
5. kontrak
1. &ila pasien tidak mau diaak berkomunikasi oleh seorang perawat, penyebabnya adalah
1. belum kenal
2. karena perawat
3. belum berpengalaman
4. tidak ada rasa percaya pasien
5. pasien sedang mau sendiri
1. &ila perawat mengatakan =)pa yang @bu maksud dengan tidak betah di 4SBI termasuk
teknik komunikasi
1. klari#ikasi
2. pertanyaan terbuka
3. in#ormasi
4. humor
5. membagi persepsi
1. 7alau perawat menggunakan tehnik komunikasi klari#ikasi dengan pertanyaan =bisa ibu
ceritakan apa yang dimaksud ibu marah sama suamiI tuuannya adalah:
1. Supaya ibu cerita
2. )gar dapat teradi komunikasi yang baik
3. $enolong ibu untuk merasakan perasaannya yang sebenarnya terhadap suaminya!
4. )gar masalahnya dengan suami bisa diatasi dengan bain
5. )gar ibu tersebut lega dan tidak marah lagi!
1. &agaimana cara meningkatkan kesadaran diriB
1. membuka diri pada orang lain
2. terbuka
3. ramah
4. percaya dengan orang lain
5. baik dengan orang lain!
1. 7esadaran diri yang tinggi menurut Johari /indow, daerah yang harus diperluas dalam
hati kita adalah
1. publik
2. semi publik
3. rahasia
4. buta
5. semu
1. 7alau seseorang dianggap udes, tetapi dia tidak merasa udes, orang tersebut tergolong
pada daerah
1. publik
2. semi publik
3. rahasia
4. buta
5. semu
1. %ada saat )nda ditugasi mengelola satu kasus, kemudian anda merencanakan pertemuan
pertama dengan pasien yang ternyata sudah sampai satu minggu dirawat, langkah
pertama )nda adalah
1. bertanya nama dan alamat serta diagnosa
2. mencari in#ormasi dari perawat ruangan
3. mencari status pasien
4. menyusun da#tar pertanyaan
5. langsung menemui pasien
1. 3iri2ciri hubungan terapeutik adalah, kecuali
1. memberi aminan kembali
2. tuuan spesi#ik
3. batas waktu elas
4. ber#okus pada klien
5. ada kontrak atau peranian
1. Alemen2elemen berikut ini harus dikerakan perawat pada #ase pertama hubungan
terapeutik, kecuali
1. perkenalan perawat2klien
2. membuat tuuan yang akan dicapai
3. menentukan lamanya waktu
4. negosiasi waktu pertemuan
5. negosiasi imbalan asa yang diberikan
1. 7omunikasi dikatakan e#ekti# bila
1. penyampaian pesan beralan sangat lancar
2. penyampaian pesan dapat menangkau banyak orang
3. pesan disampaikan dengan bahasa sederhana
4. pesan dapat menadi milik penerima
5. pesan disampaikan melaui media menarik
1. =apa yang dimaksud dengan ibu bingungB, adalah contoh teknik komunikasi:
1. 'ehnik klari#ikasi
2. 'ehnik membagi persepsi
3. 'ehnik diam
4. 'ehnik re#leksi
5. 'ehnik #ocusing
1. pada saat pasien memberikan kartu berobat kepada perawat, perawat bertanyaI ibu mau
dioperasiIB tehnik komunikasi apa yang digunakan perawatB
1. 'ehnik klari#ikasi
2. 'ehnik membagi persepsi
3. 'ehnik diam
4. 'ehnik re#leksi
5. 'ehnik #ocusing
1. = ibu kelihatan capai, apakah ada hubungannya tadi malam tidak bisa tidur B, tehnik
komunikasi apa yang digunakan perawatB
1. 'ehnik klari#ikasi
2. 'ehnik membagi persepsi
3. 'ehnik diam
4. 'ehnik re#leksi
5. 'ehnik #ocusing
1. =ners saya mau pulangI , respon terbaik perawat adalah
1. =bisa ibu ceritakan apa yang ibu rasakanIB
2. = ya bu nanti ibu pulangI
3. =ingin cepat pulang buIB
4. =Fa bu harus mengurus administrasi duluI
5. = bolehI
1. %asien dengan post amputasi kaki kiri karena kecelakaan lalu lintas, tidak mau
memperlihatkan kakinya, dia mengatakan =kaki saya tidak apa2apa kokI! %ernyataan
pasien tersebut menunukan
1. belum menerima keadaan post amputasi
2. gangguan harga diri
3. gangguan citra tubuh
4. gangguan konsep diri
5. gangguan sosial
K#NCI 0A&ABAN3
4.5, 6. a. 7.a, 8. d, 9. a. :. d, ;.a, <.c, =. a, 4>.a, 44.5, 46.c, 47.a, 48.a, 49.d, 4:.a, 4;.5, 4<. 5,
4=.a, 6>. c.
RANK#MAN
7emampuan menerapkan teknik komunikasi memerlukan latihan dan kepekaan serta ketaaman
perasaan, karena komunikasi teradi tidak dalam kehampaan, tetapi dalam dimensi nilai, waktu
dan ruang yang turut mempengaruhi keberhasilan komunikasi yang terlihat melalui dampak
terapeutiknya bagi klien dan uga kepuasan bagi perawat!
DA'%AR P#S%AKA
3ook, !S!, dan 9ontaine, 7!1! (1*+0,! *ssentials of Mental Health Nursing. California :addition2
/esley %ublishing 3ompany!
7ozier, &!, dan Arb!, D! (1**2, ,undamental of Nursing ' Concepts and &rocedure. (2 nd ed,!
3ali#ornia : )ddition /esley %ublishing 3ompany
1indberg!, J!&! ?unter, $!1!, dan 7ruszewki, )!L! (1*+E,! 1ntroduction to &erson2Centered
Nursing! %hiladelphia : J!&! 1ippincott 3ompany!
%otter, %!)!, dan perry, )!D!, (1*+*,! ,undamentals of Nursing Concepts, &rocess and &ractice!
(2 nd ed,! St 1ouis : 'he $osby 3ompany!
Stuart, D!/!, dan Sundeen, S!J! (1**1,! &rinciples and &ractice of &sychiatric Nursing. (E rd ed,!
St! 1ouis : $osby Fear &ook
BAB III
A'@7) 7A%A4)/)');
%A;")?U1U);
Atika sebagai ilmu yang normati#, dengan sendirinya berisi norma dan nilai2nilai yang dapat
digunakan dalam kehidupan sehari2hari! &anyak permasalahan etika yang sudah dirasakan oleh
pro#esi keperawatan, walaupun belum menadi inti perhatian bagi dunia keperawatan baik dalam
teori maupun praktek! Atika merupakan hal penting dalam pro#esionalisme keperawatan, proses
pembelaaran etika bukan hanya memahami di#inisi tetapi uga memahami masalah2masalah
yang ada di pelayanan kesehatan saat ini, sehingga diharapakan mampu memahami teori dan
mampu mamahami masalah yang menadi kenyataan! "iharapkan perawat dibekali cara berpikir
kritis sehingga dapat memberikan alternati# penyelesaian etik dan antisipasinya!7ompetensi yang
harus dimiliki perawat adalah perawat mampu mendi#inisikan konsep etik dan mampu
mengidenti#ikasi masalah yang teradi di pelayanan kesehatan, serta mampu menerapkan
pelayanan keperawatan dengan memperhatikan sikap etik dengan menggukan kode etik
keperawatan sebagai pedoman!
76;SA% A'@7
%erawat harus mempunyai kemampuan yang baik untuk pasien maupun dirinya didalam
menghadapi masalah yang menyangkut etika! Seseorang harus berpikir secara rasional, bukan
emosional dalam membuat keputusan etis! 7eputusan tersebut membutuhkan ketrampilan
berpikir secara sadar yang diperlukan untuk menyelamatkan keputusan pasien dan memberikan
asuhan!
'eori dasar/prinsip2prinsip etika merupakan penuntun untuk membuat keputusan etis praktik
pro#esional! 'eori2teori etik digunakan dalam pembuatan keputusan bila teradi kon#lik antara
prinsip2prinsip dan aturan2aturan! %ara ahli #alsa#ah moral telah mengemukakan beberapa teori
etik, yang secara garis besar dapat diklasi#ikasikan menadi teori teleologi dan deontologi!
1. 'eleologi!
'eleologi berasal dari bahasa Funani telos yang berarti akhir! %endekatan ini sering disebut
dengan ungkapan the end fustifies the means atau makna dari suatu tindakan ditentukan oleh
hasil akhir yang teradi! 'eori ini menekankan pada pencapaian hasil dengan kebaikan maksimal
dan ketidakbaikan sekecil mungkin bagi manusia!3ontoh penerapan teori ini misalnya bayi2bayi
yang lahir cacat lebih baik diizinkan meninggal daripada nantinya menadi beban di masyarakat!
1. "eontologi!
"eontologi berasal dari bahasa Funani deon yang berarti tugas! 'eori ini berprinsip pada aksi
atau tindakan! 3ontoh penerapan deontologi adalah seorang perawat yang yakin bahwa pasien
harus diberitahu tentang apa yang sebenarnya teradi, walaupun kenyataan tersebut sangat
menyakitkan! 3ontoh lain misalnya seorang perawat menolak membantu pelaksanaan abortus
karena keyakinan agamanya yang melarang tindakan membunuh!
%enerapan teori ini perawat tidak menggunakan pertimbangan, misalnya seperti tindakan abortus
dilakukan untuk menyelamatkan nyawa ibu, karena setiap tindakan yang mengakhiri hidup
(dalam hal ini calon bayi, merupakan tindakan yang secara moral buruk! %rinsip etika
keperawatan meliputi kemurahan hati (-eneficence3!@nti dari prinsip kemurahan hati adalah
tanggung awab untuk melakukan kebaikan yang menguntungkan pasien dan menghindari
perbuatan yang merugikan atau membahayakan pasien!
%rinsip ini seringkali sulit diterapkan dalam praktik keperawatan! &erbagai tindakan yang
dilakukan sering memberikan dampak yang merugikan pasien, serta tidak ada kepastian yang
elas apakah perawat bertanggung awab atas semua cara yang menguntungkan pasien! "alam
hal ini yang perlu diperhatikan adalah adanya sumbangsih perawat terhadap keseahteraan
kesehatan, keselamatan dan keamanan pasien!
1. keadilan +/ustice,
%rinsip keadilan ini menyatakan bahwa mereka yang sederaat harus diperlakukan sederaat,
sedangkan yang tidak sederaat harus diperlakukan tidak sederaat sesuai dengan kebutuhan
mereka! @ni berarti bahwa kebutuhan kesehatan dari mereka yang sederaat harus menerima
sumber pelayanan kesehatan dalam umlah sebanding! 7etika seseorang mempunyai kebutuhan
kesehatan yang besar, maka menurut prinsip ini ia harus mendapatkan sumber kesehatan yang
besar pula!7eadilan berbicara tentang keuuran dan pendistribusian barang dan asa secara
merata! 9okus hukum adalah perlindungan masyarakat, sedangkan #okus hukum kesehatan
adalah perlindungan konsumen!
1. otonomi
%rinsip otonomi menyatakan bahwa setiap indi-idu mempunyai kebebasan menentukan tindakan
atau keputusan berdasarkan rencana yang mereka pilih! %ermasalaan yang muncul dari
penerapan prinsip ini adalah adanya -ariasi kemampuan otonomi pasien yang dipengaruhi oleh
banyak hal, seperti tingkat kesadaran, usia, penyakit, lingkungan rumah sakit, ekonomi,
tersedianya in#ormasi dll!
1. keuuran +veracity3
%rinsip keuuran menyatakan hal yang sebenarnya dan tidak bohong! 7euuran harus dimiliki
perawat saat berhubungan dengan pasien! 7euuran merupakan dasar terbinanya hubungan
saling percaya antara perawat dan pasien! %erawat sering kali tidak memberitahukan keadian
sebenarnya kepada pasien yang sakit parah! 7euuran berarti perawat tidak boleh membocorkan
in#ormasi yang diperoleh dari pasien dalam kapasitasnya sebagai seorang pro#esional tanpa
persetuuan pasien! 7ecuali ika pasien merupakan korban atau subek dari tindak keahatan,
maka perbuatan tersebut dapat diaukan ke depan pengadilan dimana perawat menadi seorang
saksi!
1. ketaatan +fidelity3
%rinsip ketaatan merupakan tanggung awab untuk tetap setia pada suatu kesepakatan! 'anggung
awab dalam konteks hubungan perawat2pasien meliputi tanggung awab menaga ani,
mempertahankan kon#idensi dan memberikan perhatian/kepedulian! %eduli pada pasien
merupakan salah satu aspek dari prinsip ketaatan! %eduli kepada pasien merupakan komponen
paling penting dari praktik keperawatan, terutama pada pasien dalam kondisi terminal! %rinsip
ketaatan uga mempunyai arti tidak melanggar untuk melakukan hal yang membahayakan pasien!
%ermasalahan etis yang dihadapi perawat dalam praktik keperawatan telah menimbulkan kon#lik
antara kebutuhan pasien dengan harapan perawat dan #alsa#ah keperawatan! $asalah etika
keperawatan pada dasarnya merupakan masalah etika kesehatan, dalam hal ini dikenal dengan
istilah masalah etika biomedis atau bioetis! @stilah bioetis mengandung arti ilmu yang
mempelaari masalah2masalah yang timbul akibat kemauan ilmu pengetahuan terutama di
bidang biologi dan kedokteran
K*de Etik Keperawatan Ind*ne)ia -PPNI,6>>>.3
%angg(ng jawa5 perawat ter/adap indi?id(, ke+(arga dan ,a)yarakat.
%erawatan dalam melaksanakan pengabdian senantiasa berpedoman pada tanggungawab yang
pangkal tolaknya bersumber pada adanya kebutuhan terhadap perawatan untuk indi-idu,
keluarga dan masyarakat,%erawatan dalam melaksanakan pengabdian dalam bidang perawatan
senantiasa memelihara situasi lingkungan yang menghormati nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsungan hidup beragama dari indi-idu, keluarga dan masyarakat!%erawatan dalam
melaksanakan kewaibannya bagi indi-idu dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus
ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan!%erawatan senantiasa menalin
hubungan kerasama yang baik dengan indi-idu dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan
mengadakan upaya kesehatan khususnya serta upaya keseahteraan pada umumnya sebagai
bagian dari tugas kewaiban pada kepentingan masyarakat!
%angg(ng jawa5 perawat ter/adap t(ga)!
%erawatan senantiasa memelihara mutu pelayanan perawatan yang tinggi disertai keuuran
pro#esional dalam menerapkan pengetahuan serta keterampilan perawatan sesuai dengan
kebutuhan indi-idu dan atau klien, keluarga dan masyarakat!%erawat waib merahasiakan segala
sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya!%erawatan tidak
akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan perawatan untuk tuuan yang bertentangan
dengan norma perawatan!%erawatan dalam menunaikan tugas dan kewaiban senantiasa
berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh dengan pertimbangan kebangsaan,
kesukuan, keagamaan, warna kulit, umur, enis kelamin, aliran politik serta kedudukan
sosial!%erawat senantiasa melakukan perlindungan dan keselamatan pasien dalam melaksanakan
tugas keperawatan serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan ika menerima atau
mengalih tugaskan tangungawab yang ada hubungan dengan perawatan!
%angg(ng jawa5 perawat ter/adap )e)a,a perawat dan pr*@e)i ke)e/atan +ainnya.
%erawat senantiasa memelihara hubungan baik antar sesama perawat dan dengan tenaga
kesehatan lain, baik dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kera ataupun dalam
mencapai tuuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan!%erawat senantiasa menyebarluaskan
pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya terhadap sesama perawat serta menerima
pengetahuan dan pengalaman dari pro#esi lain dalam rangka meningkatkan pengetahuan dalam
bidang perawatan!'anggung awab perawat terhadap pro#esi perawatan!%erawat senantiasa
meningkatkan pengetahuan kemampuan pro#esional secara sendiri atau bersama2sama dengan
alan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang berman#aat bagi
perkembangan perawatan!%erawat selalu menungung tinggi nama baik pro#esi perawatan
dengan menunukkan tingkahlaku dan kepribadian yang luhur!%erawat senatiasa berperan dalam
penentuan pembakuan pendidikan dan pelayanan perawatan serta menerapkan dalam kegiatan
pelayanan dan pendidikan perawatan!%erawatan secara bersama2sama membina dan memelihara
mutu organisasi pro#esi perawatan sebagai sarana pengabdian!
%angg(ng jawa5 perawat ter/adap pe,erinta/, 5ang)a, dan tana/ air.
%erawat senantiasa melaksanakan ketentuan sebagai kebiaksanaan yang digariskan oleh
pemerintah dalam bidang kesehatan dan perawatan!%erawatan senantiasa berperan akti# dalam
menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan
dan perawatan kepada masyarakat!
'AK%OR AAN MEMPENAR#HI PEMB#A%AN KEP#%#SAN E%IS
7emampuan membuat keputusan masalah etis merupakan salah satu persyaratan bagi perawat
untuk menalankan praktik keperawatan pro#esional! "alam membuat keputusan etis, ada
beberapa unsur yang mempengaruhi seperti nilai dan kepercayaan pribadi, kode etik
keperawatan, konsep moral perawatan dan prinsip2 prinsip etik!
9aktor2#aktor yang berpengaruh terhadap seseorang dalam membuat keputusan etis antara lain
#aktor agama dan adat istiadat, sosial, ilmu pengetahuan/teknologi, legalisasi/keputusan uridis,
dana/keuangan, pekeraan/posisi pasien maupun perawat, kode etik keperawatan dan hak2hak
pasien!
1. 9aktor agama dan adat istiadat!
)gama serta latar belakang adat2istiadat merupakan #aktor utama dalam membuat keputusan etis!
Setiap perawat disarankan untuk memahami nilai2nilai yang diyakini maupun kaidah agama
yang dianutnya! Untuk memahami ini memang diperlukan proses! Semakin tua dan semakin
banyak pengalaman belaar, seseorang akan lebih mengenal siapa dirinya dan nilai2nilai yang
dimilikinya!
@ndonesia merupakan negara kepulauan yang dihuni oleh penduduk dengan berbagai
agama/kepercayaan dan adat istiadat! Setiap penduduk yang menadi warga negara @ndonesia
harus beragama/berkeyakinan! @ni sesuai dengan sila pertama %ancasila : 7etuhanan Fang $aha
Asa, dimana di @ndonesia menadikan aspek ketuhanan sebagai dasar paling utama! Setiap warga
negara diberi kebebasan untuk memilih kepercayaan yang dianutnya!
1. 9aktor sosial!
&erbagai #aktor sosial berpengaruh terhadap pembuatan keputusan etis! 9aktor ini antara lain
meliputi perilaku sosial dan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, hukum, dan peraturan
perundang2undangan!
%erkembangan sosial dan budaya uga berpengaruh terhadap sistem kesehatan nasional!
%elayanan kesehatan yang tadinya berorientasi pada program medis lambat laun menadi
pelayanan komprehensi# dengan pendekatan tim kesehatan!
1. 9aktor ilmu pengetahuan dan tekhnologi!
%ada era abad 20 ini, manusia telah berhasil mencapai tingkat kemauan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang belum dicapai manusia pada abad sebelumnya! 7emauan yang telah dicapai
meliputi berbagai bidang!
7emauan di bidang kesehatan telah mampu meningkatkan kualitas hidup serta memperpanang
usia manusia dengan ditemukannya berbagai mesin mekanik kesehatan, cara prosedur baru dan
bahan2bahan/obat2obatan baru! $isalnya pasien dengan gangguan ginal dapat diperpanang
usianya berkat adanya mesin hemodialisa! @bu2ibu yang mengalami kesulitan hamil dapat diganti
dengan berbagai inseminasi! 7emauan2kemauan ini menimbulkan pertanyaan2pertanyaan yang
berhubungan dengan etika!
1. 9aktor legislasi dan keputusan uridis!
%erubahan sosial dan legislasi secara konstan saling berkaitan! Setiap perubahan sosial atau
legislasi menyebabkan timbulnya tindakan yang merupakan reaksi perubahan tersebut! 1egislasi
merupakan aminan tindakan menurut hukum sehingga orang yang bertindak tidak sesuai hukum
dapat menimbulkan kon#lik!
Saat ini aspek legislasi dan bentuk keputusan uridis bagi permasalahan etika kesehatan sedang
menadi topik yang banyak dibicarakan! ?ukum kesehatan telah menadi suatu bidang ilmu, dan
perundang2undangan baru banyak disusun untuk menyempurnakan perundang2undangan lama
atau untuk mengantisipasi perkembangan permasalahan hukum kesehatan!
1. 9aktor dana/keuangan!
"ana/keuangan untuk membiayai pengobatan dan perawatan dapat menimbulkan kon#lik! Untuk
meningkatkan status kesehatan masyarakat, pemerintah telah banyak berupaya dengan
mengadakan berbagai program yang dibiayai pemerintah!
1. 9aktor pekeraan!
%erawat perlu mempertimbangkan posisi pekeraannya dalam pembuatan suatu keputusan! 'idak
semua keputusan pribadi perawat dapat dilaksanakan, namun harus diselesaikan dengan
keputusan/aturan tempat ia bekera! %erawat yang mengutamakan kepentingan pribadi sering
mendapat sorotan sebagai perawat pembangkang! Sebagai konsekuensinya, ia mendapatkan
sanksi administrasi atau mungkin kehilangan pekeraan!
1. 7ode etik keperawatan!
7elly (1*+0,, dikutip oleh 4obert %riharo, menyatakan bahwa kode etik merupakan salah satu
ciri/persyaratan pro#esi yang memberikan arti penting dalam penentuan, pertahanan dan
peningkatan standar pro#esi! 7ode etik menunukkan bahwa tanggung awab kepercayaan dari
masyarakat telah diterima oleh pro#esi!
Untuk dapat mengambil keputusan dan tindakan yang tepat terhadap masalah yang menyangkut
etika, perawat harus banyak berlatih mencoba menganalisis permasalahan2permasalahan etis!
1. ?ak2hak pasien!
?ak2hak pasien pada dasarnya merupakan bagian dari konsep hak2hak manusia! ?ak merupakan
suatu tuntutan rasional yang berasal dari interpretasi konsekuensi dan kepraktisan suatu situasi!
%ernyataan hak2hak pasien cenderung meliputi hak2hak warga negara, hak2hak hukum dan hak2
hak moral! ?ak2hak pasien yang secara luas dikenal menurut $egan (1**+, meliputi hak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang adil dan berkualitas, hak untuk diberi in#ormasi, hak
untuk dilibatkan dalam pembuatan keputusan tentang pengobatan dan perawatan, hak untuk
diberi informed concent, hak untuk mengetahui nama dan status tenaga kesehatan yang
menolong, hak untuk mempunyai pendapat kedua(secand opini,, hak untuk diperlakukan dengan
hormat, hak untuk kon#idensialitas (termasuk privacy,, hak untuk kompensasi terhadap cedera
yang tidak legal dan hak untuk mempertahankan dignitas (kemuliaan, termasuk menghadapi
kematian dengan bangga!
SIKAP ME$IND#NI PASIEN -ADVOCACY.
Sikap melindungi pasien (advocacy, mempunyai pemahaman kemampuan seseorang (perawat,
untuk memberikan suatu pernyataan/pembelaan untuk kepentingan pasien! dvocacy merupakan
kamampuan untuk bisa melakukan suatu kegiatan ataupun berbicara untuk kepentingan orang
lain dengan tuuan memberikan perlindungan hak pada orang tersebut !
dvocacy sering digunakan dalam konteks hukum yang berkaitan dengan upaya melindungi hak2
hak manusia bagi mereka yang tidak mampu membela diri! )rti advocacy menurut @katan
%erawat )merika/);) (1*+8, adalah melindungi klien atau masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan dan keselamatan praktik tidak sah yang tidak kompeten dan melanggar etika yang
dilakukan oleh siapapun!
%erawat sebagai ad-okat pasien ber#ungsi sebagai penghubung antara klien dengan tim
kesehatan lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan pasien, membela kepentingan pasien dan
membantu pasien memahami semua in#ormasi dan upaya kesehatan yang diberikan oleh tim
kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun pro#esional! %eran advocacy sekaligus
mengharuskan perawat bertindak sebagai nara sumber dan #asilitator dalam tahap pengambilan
keputusan terhadap upaya kesehatan yang harus dialani oleh pasien! %erawat uga harus
melindungi dan mem#asilitasi keluarga/masyarakat dalam pelayanan keperawatan
!
$A%IHAN
1. MARI BELAJAR ETIK DARI PENGALAMAN
=Seorang pedagang miskin yang kiosnya meledak, saat itu oleh keluarga dan beberapa tetangga
langsung dibawa ke 4umah Sakit! ;amun apa yang teradi setelah mereka sampai ke 4umah
SakitB 7ebetulan malam itu seorang perawat M sedang tugas aga di bagian administrasi, entah
mengapa setelah menunukkan askeskinnya pedagang tersebut dipersulit, padahal kondisinya
sangat kritis karena luka bakar! 7emudian datang seorang nyonya kaya yang pingsan! "engan
mudahnya perawat M mengiinkan dia masuk rumah sakit dan mendapatkan pelayanan yang
selayaknya! Setelah melalui banyak prosedur akhirnya pedagang tersebut diperolehkan masuk!
"engan tidak ramah dan tidak santun perawat menyuruh klien (pedagang, menunggu giliran
untuk masuk ruang UD"! 7lien diminta untuk menunggu di ruangan yang tidak layak huni dan
ditinggalkan begitu saa!I (&erdasarkan kasus yang disampaikan oleh perawat,!
"ari kasus dapat dianalisis bahwa sikap perawat M tidak sesuai kode etik keperawatan dan
pro#esi keperawatan! 7asus tersebut menggambarkan situasi pelayanan kesehatan saat ini
memang sedang mengalami pergeseran paradigma! %erkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi telah mendorong pelayanan kesehatan yang seharusnya menadi hak warga negara,
menadi industri asa kesehatan yang diperdagangkan!
1. %asien mempunyai banyak -ariasi pengalaman sehubungan dengan sakit dan penyakit!
'idak semua dari mereka bisa di sembuhkan dengan pengobatan, operasi, atau tindakan
tertentu, beberapa pasien mungkin lama tidak bertemu keluarga atau teman, ada yang
mungkin tidak punya tangan, tidak mampu mendengar, takut dengan ketidakmampuan
dan takut mati adalah masalah sendiri bagi pasien! &anyak yang sakit dengan waktu lama
kehilangan peran atau tidak akan mampu lagi hidup seperti sebelumnya! 3oba )nda
perhatikan orang yang datang ke klinik, dan coba )nda rasakan apa sebenar2benarnya
yang mereka butuhkan, dan mengapa dia datang ke klinik!
2. )pakah perawat harus menggunakan identitas nama yang elas, bila merawatB Jelaskan
menurut kode etik keperawatan!
%ES% 'ORMA%I'
1. "alam kontek pro#esionalisme keperawatan aspek etik merupakan hal penting elaskanB
2. )nda telah mendapatkan gambaran penerapan etik di pelayanan, berikan contoh dan
elaskan sesuai kode etik keperawatan @ndonesia!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teman seawatB
RANK#MAN
%engetahuan etika keperawatan :
2 ;ilai dan kepercayaan pribadi
2 7ode etik perawatan
2 7onsep moral keperawatan
2 %rinsip2prinsip etika
Sikap melindungi
pasien (advocacy,
7eputusan etis
")9')4 %US')7)
)li! (asar2(asar !epera"atan &rofesional! Jakarta, /idya $edika, 2004!
4r2%uiastuti, SA! Model (*41!N Meningkatkan !emampuan &rinsip *tika Se-agai (asar
&engam-ilan !eputusan !linik &ada &era"at !epera"atan dan !e-idanan &oltekes Semarang.
Semarang, %oltekes, 2008!
&aharudin! *tika 1ndividual +&ola (asar ,ilsafat Moral3. 3etakan @, Jakarta, 4ineka 3ipta, 2000!
@smani! *tika !epera"atan! Jakarta, /idya $edika, 2001!
7usnanto! &engantar &rofesi % &raktik !epera"atan &rofesional! Jakarta,
AD3, 2004!
%riharo! &engantar *tika !epera"atan! Fogyakarat, 7anisius, 1**8!
%otter, %)! #uku /ar ,undamental ' !onsep, &roses dan &raktik. )lih &ahasa, Fasmin )sih,
Adisi 4, Jakarta, AD3, 2008!
&)& @N
7A&U'U?); S%@4@'U)1 %)S@A;
PENDAH#$#AN
%enting bagi perawat untuk memahami konsep yang mendasari kesehatan spiritual! Spiritualitas
merupakan suatu konsep yang unik pada masing2masing indi-idu!$anusia adalah makhluk yang
mempunyai aspek spiritual yang akhir2akhir ini banyak perhatian dari masyarakat yang di sebut
kecerdesan spiritual yang sangat menentukan kehagiaan hidup seseorang! %erawat atau ners
memahami bahwa aspek ini adalah bagian dari pelayanan yang komprehensi#! 7arena respon
spiritual kemungkian akan muncul pada pasien!
7ompetensi standar yang di capai adalah perawat mampu mengidenti#ikasi aspek spiritual yang
teradi pada pasien! "engan kompetensi dasar sebagai berikut!
1. %erawat mampu mendi#inisikan aspek spiritual pada manusia atau pasien!
2. %erawat mampu mengidenti#ikasi kebutuhan spiritual pada pasien yang sakit!
3. %erawat mampu memberikan alternati# cara untuk memenuhi kebutuhan spiritual!
PENER%IAN SPIRI%#A$
Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya dengan Fang $aha 7uasa dan $aha
%encipta! $enurut &urkhardt (1**E, spiritualitas meliputi aspek2aspek :
1, berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam kehidupan,
2, menemukan arti dan tuuan hidup,
E, menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri,
4, mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan Fang $aha 'inggi!
$empunyai kepercayaaan atau keyakinan berarti mempercayai atau mempunyai komitmen
terhadap sesuatu atau seseorang!

7onsep kepercayaan mempunyai dua pengertian! %ertama,
kepercayaan dide#inisikan sebagai kultur atau budaya dan lembaga keagamaan seperti @slam,
7risten, &udha, dan lain2lain! 7edua, kepercayaan dide#inisikan sebagai sesuatu yang
berhubungan dengan 7etuhanan, kekuatan tertinggi, orang yang mempunyai wewenang atau
kuasa, suatu perasaan yang memberikan alasan tentang keyakinan (-elief, dan keyakinan
sepenuhnya (action,! ?arapan (hope,, harapan merupakan suatu konsep multidimensi, suatu
kelanutan yang si#atnya berupa kebaikan, perkembangan, dan bisa mengurangi sesuatu yang
kurang menyenangkan! ?arapan uga merupakan energi yang bisa memberikan moti-asi kepada
indi-idu untuk mencapai sutau prestasi dan berorientasi ke depan! )gama, adalah sebagai sistem
organisasi kepercayaan dan peribadatan dimana seseorang bisa mengungkapkan dengan elas
secara lahiriah mengenai spiritualitasnya! )gama adalah suatu sistem ibadah yang terorganisasi
atau teratur!
"e#inisi spiritual setiap indi-idu dipengaruhi oleh budaya, perkembangan, pengalaman hidup,
kepercayaan dan ide2ide tentang kehidupan! Spiritualitas uga memberikan suatu perasaan yang
berhubungan dengan intrapersonal (hubungan antara diri sendiri,, interpersonal (hubungan antara
orang lain dan lingkungan, dan transpersonal (hubungan yang tidak dapat dilihat yaitu suatu
hubungan dengan ketuhanan yang merupakan kekuatan tertinggi,! )dapun unsur2unsur
spiritualitas meliputi kesehatan spiritual, kebutuhan spiritual dan kesadaran spiritual! "imensi
spiritual merupakan suatu penggabungan yang menadi satu kesatuan antara unsur psikologikal,
#isiologikal atau #isik, sosiologikal dan spiritual!
7ata =spiritualI sering digunakan dalam percakapan sehari2hari! Untuk memahami pengertian
spiritual dapat dilihat dari berbagai sumber! $enurut 56ford *nglish (ictionary, untuk
memahami makna kata spiritual dapat diketahui dari arti kata2kata berikut ini : persembahan,
dimensi supranatural, berbeda dengan dimensi #isik, perasaan atau pernyataan iwa, kekudusan,
sesuatu yang suci, pemikiran yang intelektual dan berkualitas, adanya perkembangan pemikiran
dan perasaan, adanya perasaan humor, ada perubahan hidup, dan berhubungan dengan organisasi
keagaamaan! Sedangkan berdasarkan etimologinya, spiritual berarti sesuatu yang mendasar,
penting, dan mampu menggerakan serta memimpin cara ber#ikir dan bertingkah laku seseorang !
&erdasarkan konsep keperawatan, makna spiritual dapat dihubungkan dengan kata2kata : makna,
harapan, kerukunan, dan sistem kepercayaan ("yson, 3obb, 9orman, 1**0,! "yson mengamati
bahwa perawat menemukan aspek spiritual tersebut dalam hubungan seseorang dengan dirinya
sendiri, orang lain, dan dengan 'uhan! $enurut 4eed (1**2, spiritual mencakup hubungan intra2,
inter2, dan transpersonal! Spiritual uga diartikan sebagai inti dari manusia yang memasuki dan
mempengaruhi kehidupannya dan dimani#estasikan dalam pemikiran dan prilaku serta dalam
hubungannya dengan diri sendiri, orang lain, alam, dan 'uhan ("ossey 5 Duzzetta, 2000,!
%ara ahli keperawatan menyimpulkan bahwa spiritual merupakan sebuah konsep yang dapat
diterapkan pada seluruh manusia! Spiritual uga merupakan aspek yang menyatu dan uni-ersal
bagi semua manusia! Setiap orang memiliki dimensi spiritual! "imensi ini mengintegrasi,
memoti-asi, menggerakkan, dan mempengaruhi seluruh aspek hidup manusia!
KE%ERKAI%AN AN%ARA SPIRI%#A$, KESEHA%AN DAN SAKI%
7eyakinan spiritual sangat penting bagi perawat karena dapat mempengaruhi tingkat kesehatan
dan perilaku self2care klien! 7eyakinan spiritual yang perlu di pahami antara lain
1. menuntun kebiasaan hidup sehari2hari
%raktik tertentu pada umumnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan mungkin
mempunyai makna keagamaan bagi klien, seperti tentang makanan diet!
1. sumber dukungan
Saat stress indi-idu akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya!
1. sumber kekuatan dan penyembuhan
@ndi-idu bisa menahan distress #isik yang luar biasa karena mempunyai keyakinan yang kuat!
1. sumber kon#lik
%ada situasi tertentu, bisa teradi kon#lik antara keyakinan agama dengan praktik kesehatan,
seperti pandangan penyakit!
"apat disimpulkan bahwa kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan untuk mencari arti dan
tuuan hidup, kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta rasa keterikatan, dan kebutuhan untuk
memberikan dan mendapatkan maa# !
KARAK%ERIS%IK SPIRI%#A$

Spiritualitas mempunyai suatu karakter, sehingga bisa diketahui bagaimana tingkat spiritualitas
seseorang! 7arakteristik spiritual tersebut, antara lain
1. hubungan dengan diri sendiri
1, %engetahuan diri (siapa dirinya, apa yang dapat dilakukannya,!
2, Sikap (percaya pada diri sendiri, percaya pada kehidupan atau masa depan, harmoni atau
keselarasan diri,!
1. hubungan dengan alam
1, $engetahui tentang tanaman, pohon, margasatwa dan iklim!
2, &erkomunikasi dengan alam (bertanam, beralan kaki,, mengabadikan dan melindungi
alam!
1. hubungan dengan orang lain
Harmonis
1, &erbagi waktu, pengetahuan dan sumber secara timbal balik!
2, $engasuh anak, orang tua dan orang sakit!
E, $enyakini kehidupan dan kematian!
Tidak harmonis
1, 7on#lik dengan orang lain!
2, 4esolusi yang menimbulkan ketidakharmonisan dan #riksi!
1. hubungan dengan 7etuhanan
gamis atau tidak agamis
1, Sembahyang/berdoOa/meditasi!
2, %erlengkapan keagamaaan!
E, &ersatu dengan alam!
Sehingga dapat disimpulkan bahwa seseorang terpenuhi kebutuhan spiritualnya apabila mampu :
1, merumuskan arti personal yang positi# tentang tuuan keberadaannya di dunia/kehidupan,
2, mengembangkan arti penderitaan dan menyakini hikmah dari suatu keadian atau
penderitaan,
E, menalin hubungan positi# dan dinamis melalui keyakinan, rasa percaya dan cinta,
4, membina integritas personal dan merasa diri berharga,
8, merasakan kehidupan yang terarah yang terlihat melalui harapan,
<, mengembangkan hubungan antar manusia yang positi#!
KONSEP2KONSEP AAN %ERKAI% DENAN SPIRI%#A$
Sebuah isu yang sering muncul dalam konsep keperawatan adalah kesulitan dalam membedakan
antara spiritual dengan aspek2aspek yang lain dalam diri manusia, khususnya membedakan
spiritual dari religi! Selain itu perawat uga perlu memahami perbedaan dimensi spiritual dengan
dimensi psikologi, dan memperkirakan bagaimana kebudayaan dengan spiritual saling
berhubungan!
1. 4eligi
&erdasarkan kamus, religi berarti suatu sistem kepercayaan dan praktek yang berhubungan
dengan Fang $aha 7uasa (Smith, 1**8,! %argamet (1**0, mende#inisikan religi sebagai suatu
pencarian kebenaran tentang cara2cara yang berhubungan dengan korban atau persembahan!
Seringkali kali kata spiritual dan religi digunakan secara bertukaran, akan tetapi sebenarnya ada
perbedaan antara keduanya! "ari de#inisi religi, dapat digunakan sebagai dasar bahwa religi
merupakan sebuah konsep yang lebih sempit daripada spiritual! $engingat spiritual lebih
mengacu kepada suatu bagian dalam diri manusia, yang ber#ungsi untuk mencari makna hidup
melalui hubungan intra2, inter2, dan transpersonal (4eed, 1**2,! Jadi dapat dikatakan religi
merupakan embatan menuu spiritual yang membantu cara ber#ikir, merasakan, dan berperilaku
serta membantu seseorang menemukan makna hidup! Sedangkan praktek religi merupakan cara
indi-idu mengekspresikan spiritualnya !
1. "imensi %sikologi
7arena #isik, psikologi, dan spiritual merupakan aspek yang saling terkait, sangat sulit
membedakan dimensi psikologi dengan dimensi spiritual! )kan tetapi sebagai perawat harus
mengetahui perbedaan keduanya!Spilka, Spangler, dan ;elson (1*+E, membedakan dua dimensi
ini dengan mengatakan bahwa dimensi psikologi berhubungan dengan hubungan antar manusia
seperti : berduka, kehilangan, dan permasalahan emosional! Sedangkan dimensi spiritual
merupakan segala hal dalam diri manusia yang berhubungan dengan pencarian makna, nilai2
nilai, dan hubungan dengan Fang $aha 7uasa!
1. 7ebudayaan
7ebudayaan merupakan kumpulan cara hidup dan ber#ikir yang dibangun oleh sekelompok
orang dalam suatu daerah tertentu ($artsol#, 1**0,! 7ebudayaan terdiri dari nilai, kepercayaan,
tingkah laku sekelompok masyarakat! 7ebudayaan uga meliputi perilaku, peran, dan praktek
keagamaan yang diwariskan turun2temurun! $enurut $artsol# (1**0, ada tiga pandangan yang
menelaskan hubungan spiritual dengan kebudayaan, yaitu spiritual dipengaruhi seluruhnya oleh
kebudayaan, spiritual dipengaruhi pengalaman hidup yang tidak berhubungan dengan
kebudayaan, dan spiritual dapat dipengaruhi kebudayaan dan pengalaman hidup yang tidak
berhubungan dengan kebudayaan!
MANI'ES%ASI SPIRI%#A$
$ani#estasi spiritual merupakan cara kita untuk dapat memahami spiritual secara nyata!
$ani#estasi spiritual dapat dilihat melalui bagaimana cara seseorang berhubungan dengan diri
sendiri, orang lain, dan dengan Fang $aha 7uasa, serta bagaimana sekelompok orang
berhubungan dengan anggota kelompok tersebut (7oenig 5 %ritchett, 1**+,!
3ontoh kebutuhan spiritual indi-idu adalah kebutuhan seseorang untuk mencari tuuan hidup,
harapan, mengekspresikan perasaan kesedihan maupun kebahagiaan, untuk bersyukur, dan untuk
terus beruang dalam hidup! 7ebutuhan spiritual menyangkut indi-idu dengan orang lain
meliputi keinginan memaa#kan dan dimaa#kan serta mencintai dan dicintai! $enurut ;olan 5
3raw#ord (1**0, kebutuhan spiritual sekelompok orang meliputi keinginan kelompok tersebut
untuk dapat memberikan kontribusi positi# terhadap lingkungannya!
"alam kenyataannya, semua manusia memiliki dimensi spiritual, semua klien akan
mengekspresikan dan memani#estasikan kebutuhan spiritual mereka kepada perawat! 7arena
kurangnya pemahaman tentang kebutuhan spiritual, seringkali perawat gagal dalam mengenali
ekspresi kebutuhan spiritual klien, sehingga perawat gagal dalam memenuhi kebutuhan
tersebut!7eseahteraan Spiritual,merupakan suatu kondisi yang ditandai adanya penerimaan
hidup, kedamaian, keharmonisan, adanya kedekatan dengan 'uhan, diri sendiri, masyarakat, dan
lingkungan sehingga menunukkan adanya suatu kesatuan (Dreer 5 $oberg, 1**+,! "alam
hierarki kebutuhan dasar manusia, keseahteraan spiritual termasuk dalam tingkat kebutuhan
aktualisasi diri !
'AK%OR2'AK%OR AAN MEMPENAR#HI SPIRI%#A$
$enurut 'aylor 5 3ra-en (1**0,, #aktor2#aktor yang mempengaruhi spiritual seseorang adalah
1. tahap perkembangan seseorang
&erdasarkan hasil penelitian terhadap anak2anak dengan empat negara berbeda, ditemukan
bahwa mereka mempunyai persepsi tentang 'uhan dan bentuk sembahyang yang berbeda
menurut usia, seks, agama, dan kepribadian anak!
1. keluarga
%eran orang tua sangat menentukan dalam perkembangan spiritual anak! ?al yang penting bukan
apa yang diaarkan oleh orang tua pada anak tentang 'uhan, tetapi apa yang anak pelaari
mengenai 'uhan, kehidupan, diri sendiri dari perilaku orang tua mereka! 6leh karena keluarga
merupakan lingkungan terdekat dan pengalaman pertama anak dalam mempersepsikan
kehidupan di dunia, maka pandangan anak ada umumnya diwarnai oleh pengalaman mereka
dalam berhubungan dengan saudara dan orang tua!
1. latar belakang etnik dan budaya
Sikap, keyakinan, dan nilai dipengaruhi oleh latar belakang etnik dan budaya! %ada umumnya
seseorang akan mengikuti tradisi agama dan spiritual keluarga! )nak belaar pentingnya
menalankan kegiatan agama termasuk nilai moral dari hubungan keluarga! )kan tetapi perlu
diperhatikan apapun tradisi agama atau sistem kepercayaan yang dianut indi-idu, tetap saa
pengalaman spiritual unik bagi setiap indi-idu!
1. pengalaman hidup sebelumnya
%engalaman hidup baik yang positi# maupun pengalaman negati# dapat mempengaruhi spiritual
seseorang! %engalaman hidup yang menyenangkan seperti pernikahan, kelulusan, atau kenaikan
pangkat menimbulkan syukur pada 'uhan! %eristiwa buruk dianggap sebagai suatu cobaan yang
diberikan 'uhan pada manusia untuk mengui imannya!
1. krisis dan perubahan
7risis dan perubahan dapat menguatkan kedalaman spiritual seseorang! 7risis sering dialami
ketika seseorang menghadapi penyakit, penderitaan, proses penuaan, kehilangan, dan bahkan
kematian! &ila klien dihadapkan pada kematian, maka keyakinan spiritual dan keinginan untuk
sembahyang atau berdoa lebih meningkat dibandingkan dengan pasien yang berpenyakit tidak
terminal!
1. terpisah dari ikatan spiritual
$enderita sakit terutama yang bersi#at akut, seringkali membuat indi-idu terpisah atau
kehilangan kebebasan pribadi dan sistem dukungan sosial! 7ebiasaan hidup sehari2hari uga
berubah antara lain tidak dapat menghadiri acara sosial, mengikuti kegiatan agama dan tidak
dapat berkumpul dengan keluarga atau teman yang biasa memberikan dukungan setiap saat
diinginkan! 'erpisahnya klien dari ikatan spiritual beresiko teradinya perubahan #ungsi spiritual!
1. isu moral terkait dengan terapi
%ada kebanyakan agama, proses penyembuhan dianggap sebagai cara 'uhan untuk menunukkan
kebesaran;ya walaupun ada uga agama yang menolak inter-ensi pengobatan! %rosedur medis
seringkali dapat dipengaruhi oleh aaran agama seperti sirkumsisi, transplantasi organ,
sterilisasi,dll! 7on#lik antara enis terapi dengan keyakinan agama sering dialami oleh klien dan
tenaga kesehatan!
CARA PEMEN#HAN KEB#%#HAN SPIRI%#A$ PERA&A%
%erawat diharapkan terlebih dahulu terpenuhi kebutuhan spiritualnya, sebelum membantu pasien
dalam memenuhi kebutuhan spiritual klien! "engan hal ini diharapkan perawat dapat lebih
memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas! &eberapa cara yang dapat dilakukan untuk
dapat memenuhi kebutuhan spiritual perawat antara lain sebagai berikut!
1. &eribadah dalam suatu komunitas!
&erpartisipasi dalam suatu komunitas rohani dapat meningkatkan spiritualitas! &anyak orang
merasa asing dengan orang2orang yang memiliki agama atau kepercayaan sama! 'etapi dengan
bergabung dalam suatu komunitas rohani dapat menimbulkan rasa nyaman dan dapat
meningkatkan rasa spiritual!
1. &erdoa!
&erdoa, membaca kitab suci, merenungkan berkat dalam hidup dan berserah kepada Fang $aha
7uasa merupakan cara yang baik dalam meningkatkan spiritual!
1. $editasi!
&eberapa orang manggunakan yoga atau meditasi untuk kembali menenangkan diri dan
mem#okuskan pikiran kembali untuk menemukan makna dari suatu hal!
1. %embenaran yang positi#!
%embenaran yang positi# dapat membantu seseorang menghadapi situasi stress! Salah satu cara
untuk mendapat pembenaran positi# adalah dengan berdiam diri, sambil merenungkan kitab suci
atau nyanyian!
1. $enulis pengalaman spiritual!
%erawat dapat menulis perasaan yang sedang dirasakan, pengalaman spiritual yang dialami, atau
semua inspirasi dan pikiran2pikiran yang timbul! 3ara ini sangat berman#aat bagi perawat untuk
dapat keluar dari situasi stress!
1. $encari dukungan spiritual!
"ukungan spiritual dapat datang dari mana saa! %erawat dapat mencari dukungan spiritual dari
komunitas rohaninya! Selain itu dukungan spiritual uga dapat diperoleh dari teman, mentor,
ataupun konselor!
$enurut )gus (2002, inti dari pemenuhan kebutuhan spiritual untuk mencapai kecerdasan
spiritual (Spiritual 7uotient, adalah proses transendensi dan realisasi! "alam proses transendensi
(menyendiri,, pencerahan2pencerahan spiritual teradi! Seseorang dapat menalankan hubungan
yang paling intim dengan hakikat diri terdalamnya atau dengan 'uhannya! "engan memusatkan
diri untuk sementara waktu dari keributan dunia, seseorang dapat mencurahkan segenap
kemampuannya untuk memahami makna dari apa yang telah teradi dan bagaimana seharusnya
keadian itu dapat diperbaiki !
?al serupa uga dikemukakan oleh "anah Lohar 5 @an $arshall (2002,! Secara umum kita dapat
meningkatkan kecerdasan spiritual dengan meningkatkan proses tersier psikologi kita, yaitu
kecenderungan untuk bertanya mengapa, untuk mencari keterkaitan antara segala sesuatu, untuk
membawa ke permukaan asumsi2asumsi mengenai makna dibalik atau di dalam sesuatu! 7ita
menadi lebih suka merenung, sedikit menangkau di luar diri kita, bertanggung awab, lebih
sadar diri, lebih uur terhadap diri sendiri, dan lebih pemberani!
$A%IHAN
1. )nda merawat pasien beragama kristen, kemudian anda melihat pasien yang sudah sakit
lama sedang berdoa, sambil menangis, apa yang harus )nda lakukan sebagai perawat
yang beragama islamB
2. )nda mendengar ibu pasien berkata =7enapa anak saya sakit ya )llah, apa dosa sayaIB,
elaskan bagaimana )nda memenuhi kebutuhan spiritual pasien!
3. &agaimana )nda mengenal aspek spiritual anda sendiri sebagai seorang perawat!
%ES% 'ORMA%I'
1. Jelaskan tentang kebutuhan spiritual pada pasienB
2. 3ara2cara perawat memenuhi kebutuhan spiritual pada pasein bagaimanaB
3. $engapa perawat harus memperhatikan aspek spiritualB
4. &agaimana anda mengetahui bahwa pasien mempunyai masalah spiritualB
5. %rinsip apa yang harus anda pahami dalam memenuhi kebutuhan spiritual pasienB
RANK#MAN
7eyakinan spiritual sangat penting bagi perawat karena dapat mempengaruhi tingkat kesehatan
dan perilaku self care klien! 7eyakinan spiritual yang perlu dipahami ,menuntun kebiasaan hidup
sehari2hari gaya hidup atau perilaku tertentu pada umumnya yang berhubungan dengan
pelayanan kesehatan mungkin mempunyai makna keagamaan bagi klien seperti tentang
permintaan menu diet!
Sumber dukungan, spiritual sering menadi sumber dukungan bagi seseorang untuk menghadapi
situasi stress! "ukungan ini sering menadi sarana bagi seseorang untuk menerima keadaan hidup
yang harus dihadapi termasuk penyakit yang dirasakan!
Sumber kekuatan dan penyembuhan,indi-idu bisa memahami distres #isik yang berat karena
mempunyai keyakinan yang kuat! %emenuhan spiritual dapat menadi sumber kekuatan dan
pembangkit semangat pasien yang dapat turut mempercepat proses kesembuhan!
Sumber kon#lik pada situasi tertentu dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pasien, bisa teradi
kon#lik antara keyakinan agama dengan praktik kesehatan seperti tentang pandangan penyakit
ataupun tindakan terapi! %ada situasi ini, perawat diharapkan mampu memberikan alternati#
terapi yang dapat diterima sesuai keyakinan pasien!
DA'%AR P#S%AKA
)ziz )limul ?idayat! 2004! &engantar !onsep (asar !epera"atan! Jakarta : Salemba $edika
&lack $! Joyce5Jane ?! ?awks! 2008! Medical Surgical Nursing ' Clinical Management ,or
&ositive 5utcome. 0th edition! St 1ouis : Alsei-er @nc!
"ugan, "!6! (1*+*,! 4aughter and Tears' #est Medicine for Stress. Nursing ,orum, 89 +:3
' :;
9arland $51eininger $! 2002! Transcultural Nursing, Concept, Theories, $esearch % &ractice.
$c! Drow2?ill 3ompanies!
1eininger $! $adeline! Culture Care (iversity and )niversality ' Theory 5f Nursing! 1**1!
;ew Fork : ;ational league #or nursing press!
1indbert, J! ?unter, $! 5 7ruszweski, )! (1*+E,! 1ntroduction to &erson < Centered Nursing!
%hiladelphia : J!&!1ippincott 3ompany!
$eidiana "widiyanti! 1**+! plikasi Model !onseptual !epera"atan! Adisi 1! Semarang :
)kper "epkes Semarang
%otter, %!)! 5 %erry, )!D! (1**E,! ,undamental of Nursing Concept, &rocess and &ractice. 'hird
edition! St! 1ouis : $osby Fears &ook!
Soekido ;otoatmodo! 1**E! &endidikan !esehatan dan &erilaku Manusia! Adisi re-isi!
Jakarta : 4ineka 3ipta!
Stuart D! /, 1araia $! '! 2001! &rinciples and &ractice 5f &sychiatric Nursing. 0th edition! St
1ouis : $osby!
;o tags
4 C*,,ent @*r t/i) entry
Maldives =acation
July 12th, 2010 on 12:1< am
)bsolutely DreatP 'he conteGts were -ery in#ormational and educational! @O-e learned a
lot o# ideas through this stu##! 'hank youP
$ea?e a Rep+y
;ame (re.uired,
$ail (will not be published, (re.uired,
/ebsite
4SS #eed #or this post (comments, Q 'rack&ack U4@
Search keywo
Categ*rie)
Uncategorized
B+*gr*++
/ord%ress!com
/ord%ress!org
Meta
1og in
4SS
3omments 4SS
Recent P*)t)
?6$A ?A)1'? 3)4A
4A91A3'@NA %4)3'@3A
7A%A4)/)'); J@/)
%A4); 64D);@S)S@ %469AS@
E0
Arc/i?e)
June 2010
$arch 2010
%ag)
3opyright R 1**<22010 $eidiana "widiyanti, S!7p!,$Sc! )ll rights reser-ed!

Anda mungkin juga menyukai