Anda di halaman 1dari 9

Ninik Sri Widayati

Hafis Muaddab


29












Model- Model
Pembelajaran Inovatif

2
29 Model-Model Pembelajaran Inovatif



29 Model- Model Pembelajaran Inovatif
Oleh: Ninik Sri Widayati dan Hafis Muaddab
Copyright 2012 by Ninik Sri Widayati & Hafis Muaddab


Desain Sampul:
Fezha





Penerbit :
ElHaf Publishing
A Home Of Knowledge from Jombang - Jawa Timur
http://homeofknowledge.com
Email: afaradhita@gmail.com





Diterbitkan melalui:
www.nulisbuku.com




Hak cipta dilindungi oleh undang-undang; dilarang
memperbanyak menyalin, merekam sebagian atau seluruh
bagian buku ini dalam bahasa atau bentuk apapun tanpa izin
tertulis dari penerbit.
:
3
29 Model-Model Pembelajaran Inovatif






buku ini di dipersembahkan untuk
para guru di Indonesia,
dan semua orang yang percaya, bahwa pendidikan
mewakili semua harapan untuk adanya perubahan yang
mendasar bagi peradaban manusia




4
29 Model-Model Pembelajaran Inovatif




Daftar Isi


Kata Pengantar 5
Bab 1 Konsep Belajar dan Pembelajaran di Kelas 10
Bab 2 Konsep Model Pembelajaran 27
Bab 3 Peran Guru dalam Model Pembelajaran 36
Bab 4 Pembagian Model Pembelajaran 64
Bab 5 Memilih Model Pembelajaran 69
Bab 6 Model-Model Pembelajaran Inovatif 76
Bab 7 Mengevaluasi Model Pembelajaran 175
Bab 8 Menerapkan Model Pembelajaran Dalam
Penelitian Tindakan Kelas 184
:
5
29 Model-Model Pembelajaran Inovatif





making learning possible
: sebuah pengantar


Mengajar adalah merupakan proses membuat hasil
belajar dapat tercapai (teaching as making learning
possible). Hal ini selanjutnya secara kontekstual
diterjemahkan sebagai beragam upaya yang dilakukan
oleh guru dalam memudahkan suatu pembelajaran
untuk difahami oleh siswa. Untuk itulah beragam alat
dan bahan digunakan oleh guru untuk mencapai hal
tersebut. Sebab pembelajaran tentu tidak akan
bermakna disaat tidak memiliki dampak yang berarti
terhadap siswa sebagai peserta didik.

Meski dengan semua karakteristik mata pelajaran yang
harus disampaikan oleh guru, tentunya penguasaan

6
29 Model-Model Pembelajaran Inovatif

materi yang dimiliki telah cukup memberikan modal
yang cukup besar untuk guru dapat membahasakan
materi pembelajaran itu dalam bahasa siswa. Untuk
itulah maka guru perlu menyusun langkah-langkah
sistematis untuk melaksanakan pembelajaran. Dengan
tahapan langkah yang sistematis, seorang guru berharap
pembelajaran dapat berlaku sebagaimana dia inginkan
dan siswa dengan mudah memahami materi
pembelajaran betapa pun tingkat kesulitannya. Dalam
hal ini terlihat betapa peran guru menjadi sangat
penting untuk menjadikan pembelajaran menjadi hal
menyenangkan. Sebab relasi hubungan antara siswa,
guru dan ruang kelas adalah hubungan

Semua langkah-langkah yang telah disusun dan diuji
keberhasilannnya oleh guru melalui pelaksanaan
pembelajaran dikelas, dan yang telah teruji akan
menjadi pedoman bagi guru lain. Pedoman inilah yang
kita kenal kemudian sebagai model pembelajaran,
sehingga dapat diartikan secara bebas sebagai pedoman
atau petunjuk mengajar yang dirancang untuk mencapai
suatu tujuan pembelajaran. Pedoman ini memuat
tanggung jawab seorang guru untuk merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran.
Sehingga dalam penggunaannya model pembelajaran
dapat meningkatkan kemampuan siswa selama belajar.
Dengan pemilihan model pembelajaran, diharapkan
adanya perubahan dari mengingat (memorizing) atau
menghafal (rote learning) ke arah berpikir (thinking)
dan pemahaman (understanding), dari model
ceramah ke pendekatan discovery learning atau
inquiry learning, dari belajar individual ke
:
7
29 Model-Model Pembelajaran Inovatif

kooperatif, serta dari subject centered ke learner
centered atau terkonstruksinya pengetahuan siswa.

Mencermati hal ini tampak jelas betapa pentingnya
keterkaitan antara guru dan model pembelajaran. Selain
sebagai pencipta model pebelajaran yang tepat untuk
digunakannya dalam pembelajaran di kelas, guru juga
dapat berperan sebagai pelaksana dari model yang
dipilihnya. Untuk menerapkan model pembelajaran
guru tentunya perlu memiliki pengetahuan tentang
karakteristik setiap model yang ada. Tanpa hal itu
tentunya model pembelajran tidak akan menghadirkan
perubahan yang diharapkan dari sebuah pembelajaran.
Guru perlu menyesuaikannya dengan kondisi siswa dan
sekolah, keterbatasan alat dan bahan yang dimiliki dan
hal-hal yang dianggap penting. Disinilah mengapa
pengetahuan guru tentang model-model pembelajaran
menjadi penting, agar dengan mengenal karakateristik
setiap model seorang guru dalam mengkorelasikannya
dengan kondisi pembelajaran sehingga mampu
menghasilkan perubahan sebagaimana diharapkan.

Seiring kehadiran Permennegpan dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. Dalam peraturan
baru ini kegiatan pengembangan profesi guru ini
disebut sebagai pengembangan keprofesian
berkelanjutan (PKB) yang mengandung arti sebagai
pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan
untuk meningkatkan profesionalitasnya.


8
29 Model-Model Pembelajaran Inovatif

Dalam hal ini melakukan kegiatan karya tulis
ilmiah/karya ilmiah di bidang pendidikan adalah salah
satu kegiatan pengembangan profesi guru yang populer
dilaksanakan. Karya tulis ilmiah guru (KTI) salah
satunya dapat berasal dari hasil penelitian tindakan kelas
yang diangkat dari permasalahan yang dihadapinya
dalam melaksanakan pembelajaran di kelas melalui
penerapan salah satu jenis model pembelajaran. Oleh
sebab itu penguasaan model pembelajaran memiliki
keterkaitan yang tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan
pengembangan profesi guru. Dan bagi guru adalah
menjadi wajib untuk menguasai model pembelajaran
dan selanjutnya dapat menerapkannya di kelas.
Sekaligus menjadikannya sebagai hasil dari kegiatan
penelitian kolaboratif yang dilakukannya dikelas,
sebagai bentuk pengembangan profesi.

Namun pada kenyataannya, kurangnya pemahaman
terhadap model pembelajaran dan bagaimana
menerapkannya di kelas telah menjadikan kualitas karya
tulis ilmiah guru menjadi jauh dari layak untuk dinilai.
Hal ini berdasarkan data karya yang telah diterima oleh
LPMP Propinsi Jawa Timur tahun 2007, diketahui
bahwa KTI guru IPA hanya sekitar 178 judul karya
dari 5876 judul karya dalam 3 (tiga) masa penilaian.
Kelemahan yang jamak terjadi disetiap karya tulis ilmiah
ini adalah tidak adanya deskripsi tahapan tindakan yang
jelas disetiap siklus. Kondisi ini ternyata berangkat dari
keterbatasan pengetahuan guru tentang penerapan
model pembelajaran

:
9
29 Model-Model Pembelajaran Inovatif

Oleh sebab itu maka kehadiran literatur yang
memberikan pengetahuan guna memperluas
pengetahuan guru tentang model pembelajaran menjadi
penting adanya. Dengan harapan seorang guru akan
memiliki modal pengetahuan untuk mampu
menghadirkan proses yang mampu membuat hasil
belajar dapat tercapai (making learning possible).
Disinilah buku ini ditulis dengan harapan dapat
membantu guru dalam memahami penerapan model
pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas. Untuk
mewujudkan hal tersebut, setiap model pembelajaran
dalam buku ini telah dilengkapi dengan sintak (langkah-
langkah) sekaligus menyertakan contoh penyusunan
tindakan dalam penelitian tindakan kelas.

Selanjutnya, semoga buku ini dapat berguna bagi semua
guru dan pembaca diseluruh Indonesia



Ninik Sri Widayati
Hafis Muaddab

Anda mungkin juga menyukai