Anda di halaman 1dari 9

BAB IV.

STRATIGRAFI



A. Teori Dasar

Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta
distribusi perlapisan tanah dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk
menjelaskan sejarah Bumi. Dari hasil perbandingan atau korelasi antarlapisan
yang berbeda dapat dikembangkan lebih lanjut studi mengenai litologi
(litostratigrafi), kandungan fosil (biostratigrafi), dan umur relatif maupun
absolutnya (kronostratigrafi)

PRINSIP-PRINSIP DASAR STRATIGRAFI

Prinsip-prinsip yang digunakan dalam penentuan urut-urutan kejadian geologi
adalah sebagai berikut:

1. Prinsip Superposisi

Prinsip ini sangat sederhana, yaitu pada kerak bumi tempat diendapkannya
sedimen, lapisan yang paling tua akan diendapkan paling bawah, kecuali pada
lapisan-lapisan yang telah mengalami pembalikan.



Umur Relatif Batuan Sedimen


2. Hukum Datar Asal (Original Horizontality)


Prinsip ini menyatakan bahwa material sedimen yang dipengaruhi oleh gravitasi akan
membentuk lapisan yang mendatar (horizontal). Implikasi dari pernyataan ini adalah
lapisan-lapisan yang miring atau terlipatkan, terjadi setelah proses pengendapan.
Pengecualian :
Pada keadaan tertentu (lingkungan delta, pantai, batugamping, terumbu, dll) dapat
terjadi pengendapan miring yang disebut Kemiringan Asli (Original Dip) dan disebut
Clinoform.

3. Azas Pemotongan (Cross Cutting)

Prinsip ini menyatakan bahwa sesar atau tubuh intrusi haruslah berusia lebih muda dari
batuan yang diterobosnya.

4. Prinsip Kesinambungan Lateral (Continuity)

Lapisan sedimen diendapkan secara menerus dan berkesinambungan sampai batas
cekungan sedimentasinya. Penerusan bidang perlapisan adalah penerusan bidang
kesamaan waktu atau merupakan dasar dari prinsip korelasi stratigrafi. Dalam keadaan
normal suatu lapisan sedimen tidak mungkin terpotong secara lateral dengan tiba-tiba,

kecuali oleh beberapa sebab yang menyebabkan terhentinya kesinambungan lateral,
yaitu :



- Pembajian
Menipisnya suatu lapisan batuan pada tepi cekungan sedimentasinya


Penipisan Lapisan Sedimen pada Tepian Cekungan

-Perubahan Fasies
Perbedaan sifat litologi dalam suatu garis waktu pengendapan yang sama, atau
perbedaan lapisan batuan pada umur yang sama (menjemari).


Penghilangan Lapisan Secara Lateral

- Pemancungan atau Pemotongan karena Ketidakselarasan
Dijumpai pada jenis ketidakselarasan Angular Unconformity di mana urutan batuan di
bawah bidang ketidakselarasan membentuk sudut dengan batuan diatasnya.
Pemancungan atau pemotongan terjadi pada lapisan batuan di bawah bidang
ketidakselarasan.



Gambar Pemancungan

- Dislokasi karena sesar
Pergeseran lapisan batuan karena gaya tektonik yang menyebabkan terjadinya sesar
atau patahan.


Gambar Dislokasi

5. Azas Suksesi Fauna (Faunal Succesions)

Penggunaan fosil dalam penentuan umur geologi berdasarkan dua asumsi dalam evolusi
organik.
Asumsi pertama adalah organisme senantiasa berubah sepanjang waktu dan perubahan
yang telah terjadi pada organise tersebut tidak akan terulang lagi. Sehingga dapat
dikatakan bahwa suatu kejadian pada sejarah geologi adalah jumlah dari seluruh
kejadian yang telah terjadi sebelumnya.
Asumsi kedua adalah kenampakan-kenampakan anatomis dapat ditelusuri melalui
catatan fosil pada lapisan tertua yang mewakili kondisi primitif organisme tersebut.

6. Teori Katastrofisme (Catastrophism)


Teori ini dicetuskan oleh Cuvier, seorang kebangsaan Perancis pada tahun 1830. Ia
berpendapat bahwa flora dan fauna dari setiap zaman itu berjalan tidak berubah, dan
sewaktu terjadinya revolusi maka hewan-hewan ini musnah. Sesudah malapetaka itu
terjadi, maka akan muncul hewan dan tumbuhan baru, sehingga teori ini lebih umum
disebut dengan teori Malapetaka.

7. Teori Uniformitarianisme (Uniformitarianism)

Teori ini dicetuskan oleh James Hutton, teori ini berbunyi The Present is The Key to The
Past , yang berarti kejadian yang berlangsung sekarang adalah cerminan atau hasil dari
kejadian pada zaman dahulu, sehingga segala kejadian alam yang ada sekarang ini,
terjadi dengan jalan yang lambat dan proses yang berkesinambungan seragam dengan
proses-proses yang kini sedang berlaku. Hal ini menjelaskan bahwa rangkaian
pegunungan-pegunungan besar, lembah serta tebing curam tidak terjadi oleh suatu
malapetaka yang tiba-tiba, akan tetapi melalui proses alam yang berjalan dengan sangat
lambat.
Catatan buat adik-adik :
Kesimpulan dari teori Uniformitarianisme adalah :
Proses-proses alam berlangsung secara berkesinambungan.
Proses-proses alam yang terjadi sekarang ini, terjadi pula pada masa lampau
namun dengan intensitas yang berbeda.
8. Siklus Geologi

Siklus ini terdiri dari proses Orogenesa (Pembentukan Deretan Pegunungan), proses
Gliptogenesa (Proses-proses Eksogen/ Denudasi) dan proses Litogenesa (Pembentukan
Lapisan Sedimen). Bumi tercatat telah mengalami sembilan kali siklus geologi, dan yang
termuda adalah pembentukan deretan pegunungan Alpen.



Gambar Siklus Geologi

UNSUR UNSUR STRATIGRAFI

Stratigrafi terdiri dari beberapa elemen penyusun, yaitu :
1. Elemen Batuan, pada stratigrafi batuan yang lebih diperdalam untuk dipelajari
adalah batuan sedimen, karena batuan ini memiliki perlapisan, terkadang
batuan beku dan metamorf juga dipelajari dalam kapasitas yang sedikit.
2. Unsur Perlapisan (Waktu), merupakan salah satu sifat batuan sedimen yang
disebabkan oleh proses pengendapan sehingga menghasilkan bidang batas
antara lapisan satu dengan yang lainnya yang merepresentasikan perbedaan
waktu/periode pengendapan.

Gambar Perlapisan

Bidang perlapisan merupakan hasil dari suatu proses sedimentasi yang berupa:

Berhentinya suatu pengendapan sedimen dan kemudian dilanjutkan oleh
pengendapan sedimen yang lain.
Perubahan warna material batuan yang diendapkan.
Perubahan tekstur batuan (misalnya perubahan ukuran dan bentuk butir).
Perubahan struktur sedimen dari satu lapisan ke lapisan lainnya.
Perubahan kandungan material dalam tiap lapisan (komposisi mineral,
kandungan fosil, dll).
Pada suatu bidang perlapisan, terdapat bidang batas antara satu lapisan dengan lapisan
yang lain. Bidang batas itu disebut sebagai kontak antar lapisan.
Terdapat dua macam kontak antar lapisan, yaitu :
Kontak Tajam, yaitu kontak antara lapisan satu dengan lainnya yang
menunjukkan perbedaan sifat fisik yang sangat mencolok sehingga dapat
dengan mudah diamati perbedaannya antara satu lapisan dengan lapisan lain.
Perbedaan mencolok tersebut salah satu contohnya berupa perubahan litologi.
Kontak Berangsur, merupakan kontak lapisan yang perubahannya bergradasi
sehingga batas kedua lapisan tidak jelas dan untuk menentukannya
mempergunakan caracara tertentu. Terdapat dua jenis kontak berangsur, yaitu
:
1. Kontak Progradasi
2. Kontak Interkalasi
Kontak erosional, merupakan kontak antar lapisan dengan kenampakan bidang
perlapisan yang tergerus/tererosi baik oleh arus maupun oleh material yang
terbawa oleh arus.
Untuk skala yang lebih luas, kontak antar formasi ataupun antar satuan batuan yang
memiliki karakteristik yang sama, dikenal dengan istilah hubungan stratigrafi. Kontak /

hubungan stratigrafi ini terdiri dari dua jenis, yaitu kontak selaras dan kontak tidak
selaras.

Kontak Selaras atau disebut Conformity yaitu kontak yang terjadi antara dua
lapisan yang sejajar dengan volume interupsi pengendapan yang kecil atau tidak
ada sama sekali. Jenis kontak ini terbagi dua, yaitu kontak tajam dan kontak
berangsur.
Kontak Lapisan Tidak Selaras atau disebut Unconformity yaitu merupakan suatu
bidang ketidakselarasan antar lapisan. Terdapat empat macam bidang
ketidakselarasan, yaitu:
1. Angular Unconformity, disebut juga ketidakselarasan sudut, merupakan
ketidakselarasan yang kenampakannya menunjukan suatu lapisan yang telah
terlipatkan dan tererosi, kemudian di atas lapisan tersebut diendapkan lapisan
lain.
2. Disconformity, kenampakannya berupa suatu lapisan yang telah tererosi dan di
atas bidang erosi tersebut diendapkan lapisan lain.
3. Paraconformity, disebut juga keselarasan semu, yang menunjukkan suatu
lapisan di atas dan di bawahnya yang sejajar, dibidang ketidakselarasannya tidak
terdapat tanda-tanda fisik untuk membedakan bidang sentuh dua lapisan
berbeda. Untuk menentukan perbedaannya harus dilakukan analisis
Paleontologi (dengan memakai kisaran umur fosil).
4. Nonconformity, merupakan ketidakselarasan yang yang terjadi dimana terdapat
kontak jelas antara batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.



Gambar Angular Unconformity


Gambar Disconformity


Gambar Paraconformity


Gambar Nonconformity

Untuk hubungan stratigrafi ini, sangat sulit untuk diobservasi dalam skala singkapan.
Hubungan stratigrafi ini dapat diketahui dari rekonstruksi peta pola jurus.

Elemen Struktur Sedimen, struktur sedimen ini merupakan suatu kenampakan yang
terdapat pada batuan sedimen di mana kenampakannya itu disebabkan oleh proses
sedimentasi pada batuan tersebut, seperti aliran air, deformasi, aktivitas biogenik (oleh
hewan dan tumbuhan), serta aliran gravitasi sedimen. Struktur sedimen ini harus
dianalisa langsung di lapangan, dengan tujuan untuk menentukan lingkungan
pengendapan batuan serta untuk menentukan posisi atas dan bawah dari suatu lapisan.

Anda mungkin juga menyukai