Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Termodinamika Dosen Pengampu : Ir. Ainie Khuriati R.S, DEA Disusun oleh : Arifin Budi Putro 24040111130025 JURUSAN FISIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Listrik merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Dengan semakin berkembangnya tekonologi maka kebutuhan akan energi listrik juga semakin meningkat. Sebagian besar pembangkit listrik di Indonesia menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar utamanya. Penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar memiliki banyak sekali kekurangan yang terutama adalah menimbulkan polusi dan jumlahnya semakin sedikit karena tidak bisa diperbaharui. Oleh karena itu untuk menjaga ketersediaan energi listri maka diperlukan suatu alternatif pembangkit listrik yang menggunakan energi yang ramah ligkungan dan bisa diperbarui. Salah satu tenaga alternative adalah tenaga air. Air laut memiliki banyak manfaat.Salah satunya, menghasilkan energi listrik dari pusat pembangkit listrik tenaga ombak.Sifat kontinyuitasnya yang tersedia terus setiap waktu menjadikan ombak baik untuk dijadikan sebagai pembangkit tenaga listrik melalui pembangkit listrik ini, energi besar yang dimiliki ombak dapat diubah menjadi tenaga listrik. Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Pengkajian dan Penerepan Teknologi (BPPT) dan pemerintah Norwegia sejak tahun 1987, terlihat banyak daerah-daerah pantai yang berpotensi sebagai pembangkit listrik tenaga ombak. 2. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan PLTGL? 2. Bagaimana proses PLTGL? 3. Tujuan 1. Mengetahui pengertian dari PLTGL. 2. Mengetahui proses PLTGL. 4. Manfaat Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu : 1. Mengetahui mengenai prinsip kerja PLTGL. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian PLTGL Ombak adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan, menyebabkan riak- riak yang kemudian berubah menjadi apayang kita sebut sebagai gelombang. Energi ombak laut adalah energi kinetik yang ada pada gelombang laut digunakan untuk menggerakkan turbin. Ombak naik ke dalam ruang generator, lalu air yang naik menekan udara keluar dari ruang generator dan menyebabkan turbin berputar. Ketika air turun, udara bertiup dari luar ke dalam ruang generator dan memutar turbin kembali.Putaran turbin kemudian dihubungkan ke generator dan diubah menjadi energi listrik dan di distribusikan ke beban. 2.2. Proses PLTGL Pertama aliran gelombang laut yang mempunyai energi kinetik masuk kedalam mesin konversi energi gelombang. Kemudian dari mesin konversi aliran gelombang yang mempunyai energi kinetik ini dialirkan menuju turbin. Di dalam turbin ini, energi kinetik yang dihasilkan gelombang digunakan untuk memutar rotor. Kemudian dari perputaran rotor inilah energi mekanik yang kemudian disalurkan menuju generator. Di dalam generator, energi mekanik ini dirubah menjadi energi listrik (daya listrik). Dari generator ini, daya listrik yang dihasilkan dialirkan lagi menuju sistem tranmisi (beban). 2.2.1 PLTGL OWC (Oscilatting Water Column) OWC merupakan salah satu sistem dan peralatan yang dapat mengubah energi gelombang laut menjadi energi listrik dengan menggunakan kolom osilasi. Alat OWC ini akan menangkap energi gelombang yang mengenai lubang pintu OWC, sehingga terjadi fluktuasi atau osilasi gerakan air dalam ruang OWC, kemudian tekanan udara ini akan menggerakkan baling-baling turbin yang dihubungkan dengan generator listrik sehingga menghasilkan listrik. Gambar 2.2.1. Skema Oscilatting Water Coloumn Pada teknologi OWC ini, digunakan tekanan udara dari ruangan kedap air untuk menggerakkan whells turbine yang nantinya pergerakan turbin ini digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Ruangan kedap air ini dipasang tetap dengan struktur bawah terbuka ke laut. Tekanan udara pada ruangan kedap air ini disebabkan oleh pergerakan naik-turun dari permukaan gelombang air. Gambar 2.2.2. Konsep PLTGL Gerakan gelombang di dalam ruangan ini merupakan gerakan compresses dan gerakan decompresses yang ada di atas tingkat air di dalam ruangan. Gerakan ini mengakibatkan, dihasilkannya sebuah alternating streaming kecepatan tinggi dari udara. Aliran udara ini didorong melalui pipa ke turbin generator yang digunakan untuk menghasilkan listrik. Sistem OWC ini dapat ditempatkan permanen di pinggir pantai atau bisa juga ditempatkan di tengah laut. Pada sistem yang ditempatkan di tengah laut, tenaga listrik yang dihasilkan dialirkan menuju transmisi yang ada di daratan menggunakan kabel. BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Pembangkit ini, Pembangkit Listik Tenaga Gelombang Laut, cocok untuk diterapkan di Indonesia selain karena Indonesia memiliki pantai yang cukup panjang, pembangkit ini lebih ekonomis juga mampu menghasilkan energy yang cukup besar dan ramah lingkungan. Namun ini perlu support dari semua warga Indonesia terutama pemerintah terkait pengembangan teknologi PLTGL agar mampu dihasilkan pembangkit yang baik dan awet digunakan mengingat akan tingginya korosi di laut. DAFTAR PUSTAKA Arismunandar, W. 2004. Penggerak Mula Turbin. Bandung : ITB. Arismunandar, W. 2004. Teknik Tenaga Listrik Jilid 1. Jakarta : Pradnya Paramitha. Mandiharta, A. 2007. Kajian Potensi Pengembangan Energi Pasang Surut Sebagai Energi Alternatif. Bukit Jimbaran : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Udayana. Pudjanarsa, A. 2006. Mesin Konversi Energi. Yogyakarta : ANDI.