Anda di halaman 1dari 8

Penyakit Kulit Karena Virus Penyakit Kulit Karena Virus

Rusmawardiana Rusmawardiana
Bagian kulit dan kelamin Bagian kulit dan kelamin
FK UNSRI/RSMH Palembang FK UNSRI/RSMH Palembang
Virus Dermatotrofik Virus Dermatotrofik
I. Kelompok virus dengan lesi makulopapula I. Kelompok virus dengan lesi makulopapula
I.1. Paramyxovirus ( measles virus ) I.1. Paramyxovirus ( measles virus )
I.2. Virus Ruella ( german !easles ) I.2. Virus Ruella ( german !easles )
I.". Parovirus ( virus #1$ ) I.". Parovirus ( virus #1$ )
II. Kelompok virus dengan lesi papulovesikel II. Kelompok virus dengan lesi papulovesikel
II.1. %amili &erpes virus ' II.1. %amili &erpes virus '
( &erpes )implek ( &erpes )implek
( Vari*ella &erpes +oster ( Vari*ella &erpes +oster
( ,itomegalovirus ( ,!V ) ( ,itomegalovirus ( ,!V )
( -pstein #arr Virus ( -#V ) ( -pstein #arr Virus ( -#V )
II.2. %amili Pox virus II.2. %amili Pox virus
( )mall Pox ( )mall Pox
( !ilker.s nodul virus ( !ilker.s nodul virus
( /rf virus ( /rf virus
( !olus*um ,ontagiosum ( !olus*um ,ontagiosum
II.". %amili Pi*orna virus II.". %amili Pi*orna virus
III. Kelompok virus dengan lesi tumor III. Kelompok virus dengan lesi tumor
III.1. Papilloma virus III.1. Papilloma virus
III.2. -pstein #arr virus III.2. -pstein #arr virus
HERPES SIMPE! HERPES SIMPE!
Infeksi virus 0erpes simplex sangat umum Infeksi virus 0erpes simplex sangat umum
Diseakan dua tipe &)V Diseakan dua tipe &)V
!anifestasi klinik utama' infeksi mukokutan !anifestasi klinik utama' infeksi mukokutan
&)V tipe 1 (&)V(1) paling anyak er0uungan dengan &)V tipe 1 (&)V(1) paling anyak er0uungan dengan
penyakit orofasial penyakit orofasial
&)V tipe 2 (&)V(2) iasanya er0uungan dengan &)V tipe 2 (&)V(2) iasanya er0uungan dengan
infeksi perigenital. infeksi perigenital.
Penelitian terda0ulu meneliti aspek iologi molekular Penelitian terda0ulu meneliti aspek iologi molekular
&)V1 epidemiologi dan presentasi dari infeksinya1 terapi &)V1 epidemiologi dan presentasi dari infeksinya1 terapi
dan pen*ega0an. dan pen*ega0an.
EPI"EMI##$I%%%%%%%%&'( EPI"EMI##$I%%%%%%%%&'(
Insiden infeksi primer &)V(11 yang ertanggung Insiden infeksi primer &)V(11 yang ertanggung
2a3a ter0adap 0erpes laial erulang1 paling anyak 2a3a ter0adap 0erpes laial erulang1 paling anyak
selama masa kanak(kanak1 "4(54 6 anak(anak selama masa kanak(kanak1 "4(54 6 anak(anak
terpapar virus. terpapar virus.
Infeksi &)V(1 meningkat erdasarkan umur1 $4 6 Infeksi &)V(1 meningkat erdasarkan umur1 $4 6
de3asa 784 t0n memiliki seropositive &)V(1. de3asa 784 t0n memiliki seropositive &)V(1.
24(94 6 populasi mengalami episode 0erpes laialis 24(94 6 populasi mengalami episode 0erpes laialis
%rekuensi episode rekuren ervariasi1 rata(rata %rekuensi episode rekuren ervariasi1 rata(rata
1x:ta0un1 tetapi terdapat ukti frekuensi dan para0nya 1x:ta0un1 tetapi terdapat ukti frekuensi dan para0nya
penyakit &)V(1 rekuren menurun sepan2ang 3aktu. penyakit &)V(1 rekuren menurun sepan2ang 3aktu.
EPI"EMI##$I%%) &*( EPI"EMI##$I%%) &*(
Infeksi &)V(2 er0uungan dengan tingka0 laku Infeksi &)V(2 er0uungan dengan tingka0 laku
seksual dan prevalensi infeksi kelompok partner seksual dan prevalensi infeksi kelompok partner
seksual yang potensial. seksual yang potensial.
;ntiodi &)V(2 2arang pada orang seelum onset dari ;ntiodi &)V(2 2arang pada orang seelum onset dari
aktivitas seksual1 dan mun*ul terus(menerus aktivitas seksual1 dan mun*ul terus(menerus
setela0nya. &)V(2 seroprevalens di ;) 22 6 ter2adi setela0nya. &)V(2 seroprevalens di ;) 22 6 ter2adi
pada usia 12 ta0un atau lei0. pada usia 12 ta0un atau lei0.
Pasien asimptomatik dapat menularkan virus. Pasien asimptomatik dapat menularkan virus.
Peneltian D<; P,R menun2ukkan rata(rata D<; Peneltian D<; P,R menun2ukkan rata(rata D<;
&)V(2 pada sekret genital individu asimptomatik = &)V(2 pada sekret genital individu asimptomatik =
rata(rata D<; virus yang perna0 mengalami 0erpes rata(rata D<; virus yang perna0 mengalami 0erpes
genital simptomatik tetapi asimptomatik saat test genital simptomatik tetapi asimptomatik saat test
(suklinik). (suklinik).
E+I##$I ",N P,+#$ENESIS E+I##$I ",N P,+#$ENESIS
VIRUS HSV-' dan HSV-* VIRUS HSV-' dan HSV-*
%amili' &erpesviridae1 %amili' &erpesviridae1
Virus Virus double stranded double stranded D<;1 diseluungi lipid yang D<;1 diseluungi lipid yang
erperan pada infeksi. erperan pada infeksi.
)ufamili' ;lp0a(0erpesviridae. )ufamili' ;lp0a(0erpesviridae.
Infeksi alami ditandai' lesi pada epidermis1 mukosa1 Infeksi alami ditandai' lesi pada epidermis1 mukosa1
dengan perluasan virus ke sistem syaraf dan infeksi dengan perluasan virus ke sistem syaraf dan infeksi
laten pada neuron1 virus se*ara periodik reaktivasi. laten pada neuron1 virus se*ara periodik reaktivasi.
)e*ara in vivo1 infeksi diagi tiga stadium' infeksi akut1 )e*ara in vivo1 infeksi diagi tiga stadium' infeksi akut1
infeksi laten1 dan reaktivasi virus. infeksi laten1 dan reaktivasi virus.
E+I##$I ",N P,+#$ENESIS E+I##$I ",N P,+#$ENESIS
Pada infeksi akut' virus V&) 1 ereplikasi pada Pada infeksi akut' virus V&) 1 ereplikasi pada
permukaan mukokutan (lesi primer)1 virus se*ara *epat permukaan mukokutan (lesi primer)1 virus se*ara *epat
meluas menginfeksi saraf sensoris terminal1 dimana meluas menginfeksi saraf sensoris terminal1 dimana
akan er2alan melalui axon retrograde ke nukleus akan er2alan melalui axon retrograde ke nukleus
neuron pada ganglia sensoris >rigeminal. neuron pada ganglia sensoris >rigeminal.
V&) 2 men2adi laten pada ganglion lumosakral V&) 2 men2adi laten pada ganglion lumosakral
M,NIFES+,SI KINIK%%%%%%))&'( M,NIFES+,SI KINIK%%%%%%))&'(
In.eksi /r/.aring In.eksi /r/.aring
&erpes gingivostomatitis dan p0aringitis er0uungan &erpes gingivostomatitis dan p0aringitis er0uungan
dengan infeksi primer &)V(1. dengan infeksi primer &)V(1.
?e2ala primer ' stomatitis apatosa1 meliputi lesi ulseratif ?e2ala primer ' stomatitis apatosa1 meliputi lesi ulseratif
pada palatum1 lida01 mukosa ukal dan 2uga area 3a2a0 pada palatum1 lida01 mukosa ukal dan 2uga area 3a2a0
sekitarnya sekitarnya
. .
?e2ala lain' demam1 malaise1 myalgia1 nyeri saat ?e2ala lain' demam1 malaise1 myalgia1 nyeri saat
menelan1 iritailitas dan adenopati servikal menelan1 iritailitas dan adenopati servikal
M,NIFES+,SI KINIK%%%%%%))&*( M,NIFES+,SI KINIK%%%%%%))&*(
Progresi lesi 0erpes klasik diagi erdasarkan stadium' Progresi lesi 0erpes klasik diagi erdasarkan stadium'
( prodormal1 eritema dan papula (stadium ( prodormal1 eritema dan papula (stadium
perkemangan) perkemangan)
( vesikel1 ulkus dan 0ard krusta (stadium penyakit) ( vesikel1 ulkus dan 0ard krusta (stadium penyakit)
( diikuti lapisan kering dan pemengkakan yang residual ( diikuti lapisan kering dan pemengkakan yang residual
@esi dapat diatasi dalam 8(18 0ari @esi dapat diatasi dalam 8(18 0ari
%aktor pen*etus rekurensi 0erpes laial' stres emosi1 %aktor pen*etus rekurensi 0erpes laial' stres emosi1
penyakit1 paparan sinar mata0ari1 trauma1 fatigue1 penyakit1 paparan sinar mata0ari1 trauma1 fatigue1
menses1 iir mereka01 dan musim. menses1 iir mereka01 dan musim.
Pen*etus lain' irradiasi AV1 eda0 <. trigeminus1 trauma Pen*etus lain' irradiasi AV1 eda0 <. trigeminus1 trauma
oral1 pemasukan morpin epidural1 dan arasive1 laser1 oral1 pemasukan morpin epidural1 dan arasive1 laser1
dan prosedur kosmetik 3a2a0 kimia. dan prosedur kosmetik 3a2a0 kimia.
!ekanisme yang pasti dari faktor pen*etus reaktivasi !ekanisme yang pasti dari faktor pen*etus reaktivasi
&)V tidak diketa0ui. &)V tidak diketa0ui.
M,NIFES+,SI KINIK%%%%%%))&0( M,NIFES+,SI KINIK%%%%%%))&0(
In.eksi genital In.eksi genital
Klinis episode akut pertama 0erpes genital &)V(1 dan Klinis episode akut pertama 0erpes genital &)V(1 dan
&)V(2 adala0 sama. &)V(2 adala0 sama.
Pada laki(laki1 lesi umumnya pada glans penisB pada Pada laki(laki1 lesi umumnya pada glans penisB pada
3anita1 lesi dapat meliputi vulva1 perineum1 okong1 3anita1 lesi dapat meliputi vulva1 perineum1 okong1
vagina dan *ervix. Cang diikuti rasa nyeri1 gatal1 vagina dan *ervix. Cang diikuti rasa nyeri1 gatal1
disuria1 sekret vagina dan uretra1 dan *enderung disuria1 sekret vagina dan uretra1 dan *enderung
lymp0adenopat0y inguinal. lymp0adenopat0y inguinal.
?e2ala sistemik umum' sakit kepala1 demam1 malaise ?e2ala sistemik umum' sakit kepala1 demam1 malaise
dan myalgia dan myalgia
. .
&erpes sa*ral radi*ulomyelitis1 dengan retensi urin1 &erpes sa*ral radi*ulomyelitis1 dengan retensi urin1
neuralgia1 dan konstipasi dapat ter2adi. neuralgia1 dan konstipasi dapat ter2adi.
M,NIFES+,SI KINIK%%%%%%))&1( M,NIFES+,SI KINIK%%%%%%))&1(
Rekurensi *enderung lei0 sering pada ulan(ulan Rekurensi *enderung lei0 sering pada ulan(ulan
pertama setela0 infeksi pertama. pertama setela0 infeksi pertama.
!anifestasi klinik klasik infeksi &)V(2' lesi vesikular !anifestasi klinik klasik infeksi &)V(2' lesi vesikular
ke*il multipel erkelompok pada area genital. ke*il multipel erkelompok pada area genital.
Rekurensi lesi genital iasanya dida0ului ge2ala Rekurensi lesi genital iasanya dida0ului ge2ala
prodormal ketidaknyamanan1 gatal1 rasa terakar dan prodormal ketidaknyamanan1 gatal1 rasa terakar dan
tingling. >anpa pengoatan1 semu0 dalam 5(14 0ari. tingling. >anpa pengoatan1 semu0 dalam 5(14 0ari.
>anda dan ge2ala agak klasik pada infeksi &)V >anda dan ge2ala agak klasik pada infeksi &)V
genital'lesi eritem ke*il1 fisura1 pruritus dan ge2ala genital'lesi eritem ke*il1 fisura1 pruritus dan ge2ala
urinari. urinari.
&)V dapat menyeakan uret0ritis (dis*0arge mu*oid &)V dapat menyeakan uret0ritis (dis*0arge mu*oid
2erni01 disuri1 dan frekuensi)1 endometritis1 salpingitis1 2erni01 disuri1 dan frekuensi)1 endometritis1 salpingitis1
atau prostatitis. atau prostatitis.
Infeksi rektal dan perianal yang simptomatik dan Infeksi rektal dan perianal yang simptomatik dan
asimptomatik umumnya ditemukan. Proktitis 0erpes asimptomatik umumnya ditemukan. Proktitis 0erpes
memerikan rasa nyeri anore*tal1 dis*0arge anorektal1 memerikan rasa nyeri anore*tal1 dis*0arge anorektal1
tenesmus dan konstipasi1 dengan lesi ulserative pada tenesmus dan konstipasi1 dengan lesi ulserative pada
mukosa rektal distal mukosa rektal distal
M,NIFES+,SI KINIK%%%%%%))&2( M,NIFES+,SI KINIK%%%%%%))&2(
In.eksi kulit yang lain In.eksi kulit yang lain
&erpes 30itlo3 ' infeksi pada 2ari ole0 &)V yang &erpes 30itlo3 ' infeksi pada 2ari ole0 &)V yang
didapatkan melalui inokulasi langsung:penyearan didapatkan melalui inokulasi langsung:penyearan
langsung dari sisi mukosa pada saat infeksi primer. langsung dari sisi mukosa pada saat infeksi primer.
#iasanya diseakan &)V(11 tetapi 30itlo3 &)V(2 #iasanya diseakan &)V(11 tetapi 30itlo3 &)V(2
dapat timul seagai manifestasi dari inokulasi primer dapat timul seagai manifestasi dari inokulasi primer
yang mengikuti kontak manual(genital pada patner yang yang mengikuti kontak manual(genital pada patner yang
terinfeksi. Regio terinfeksi men2adi eritem dan edema. terinfeksi. Regio terinfeksi men2adi eritem dan edema.
@esi iasanya pada u2ung 2ari1 dapat men2adi pustular @esi iasanya pada u2ung 2ari1 dapat men2adi pustular
dan sangat nyeri. Amumnya ditemukan demam dan dan sangat nyeri. Amumnya ditemukan demam dan
lymp0adenopat0y lokal. lymp0adenopat0y lokal.
D0itlo3 sering sala0 D: dengan infeksi akteri D0itlo3 sering sala0 D: dengan infeksi akteri
paronikia1 tetapi eda0 drainage pada infeksi akteri paronikia1 tetapi eda0 drainage pada infeksi akteri
tidak penting dan potensial era0aya. tidak penting dan potensial era0aya.
M,NIFES+,SI KINIK%%%%%%))&3( M,NIFES+,SI KINIK%%%%%%))&3(
In.eksi /kular In.eksi /kular
&)V menyeakan keratokon2unktivitis rekuren dan &)V menyeakan keratokon2unktivitis rekuren dan
er0uungan dengan opasifikasi i kornea dan er0uungan dengan opasifikasi i kornea dan
ke0ilangan pengli0atan. ke0ilangan pengli0atan.
#iasanya diseakan ole0 &)V(11 ke*uali pada #iasanya diseakan ole0 &)V(11 ke*uali pada
neonatus &)V(2 lei0 sering. neonatus &)V(2 lei0 sering.
Penyakit mata &)V terutama diseakan reaktivasi Penyakit mata &)V terutama diseakan reaktivasi
virus pada ganglia trigeminus1 tetapi infeksi primer pada virus pada ganglia trigeminus1 tetapi infeksi primer pada
mata 2uga dapat ter2adi. mata 2uga dapat ter2adi.
!anifestasi utama' lep0aro*on2un*tivitis1 ulkus !anifestasi utama' lep0aro*on2un*tivitis1 ulkus
dendriti* atau ulkus epitel geografi pada kornea1 dendriti* atau ulkus epitel geografi pada kornea1
keratitis stroma1 atau uvea anterior (iritis) yang dapat keratitis stroma1 atau uvea anterior (iritis) yang dapat
menyeakan ke0ilangan pengli0atan permanen. menyeakan ke0ilangan pengli0atan permanen.
<ekrosis retina akut 2arang tapi merupakan penyakit <ekrosis retina akut 2arang tapi merupakan penyakit
progresif yang *epat ditandai ole0 retinal arteriolar progresif yang *epat ditandai ole0 retinal arteriolar
s0eat0ing1 uveitis dan opasifikasi dari retina perifer1 s0eat0ing1 uveitis dan opasifikasi dari retina perifer1
dengan nyeri yang variael dan ke0ilangan pengli0atan. dengan nyeri yang variael dan ke0ilangan pengli0atan.
M,NIFES+,SI KINIK%%%%%%))&''( M,NIFES+,SI KINIK%%%%%%))&''(
#ell.s palsy akut1 merupakan paresis fasial perifer yang #ell.s palsy akut1 merupakan paresis fasial perifer yang
tidak diketa0ui penyeanya1 dan diduga akiat tidak diketa0ui penyeanya1 dan diduga akiat
inflamasi dan kompresi mekanik <. fasialis pada tulang inflamasi dan kompresi mekanik <. fasialis pada tulang
temporal. temporal.

&)V en*ep0alitis iasanya onset akut dengan ge2ala &)V en*ep0alitis iasanya onset akut dengan ge2ala
neurologis fokal dan demam. )angat sulit untuk neurologis fokal dan demam. )angat sulit untuk
memedakan &)V en*ep0alitis se*ara klinik dari memedakan &)V en*ep0alitis se*ara klinik dari
en*ep0alitis virus lainnya. en*ep0alitis virus lainnya.

M,NIFES+,SI KINIK%%%%%%))&'*( M,NIFES+,SI KINIK%%%%%%))&'*(
Immun/4/m5r/mised H/st Immun/4/m5r/mised H/st
!anifestasi iasanya lei0 erat1 lei0 ekstensive dan !anifestasi iasanya lei0 erat1 lei0 ekstensive dan
sulit dioati1 dan anyak diantaranya 2uga sering sulit dioati1 dan anyak diantaranya 2uga sering
rekuren. rekuren.
Defek sel > imun merupakan risiko utama untuk Defek sel > imun merupakan risiko utama untuk
mukokutan yang progresif atau infeksi virus. Paling mukokutan yang progresif atau infeksi virus. Paling
umum' lesi &)V yang rekuren dan umum' lesi &)V yang rekuren dan
ul*erative1merupakan infeksi oportunistik pada pasien ul*erative1merupakan infeksi oportunistik pada pasien
;ID). ;ID).
&erpes genital sangat umum pada pasien &IV1 dapat &erpes genital sangat umum pada pasien &IV1 dapat
persisten E erat. persisten E erat.
&)V orop0aryngeal meliputi mukosa dan sangat nyeri1 &)V orop0aryngeal meliputi mukosa dan sangat nyeri1
friael1 perdara0an1 lesi nekrotik1 sama dengan friael1 perdara0an1 lesi nekrotik1 sama dengan
mu*ositis yang diseakan agen toksik:infeksius mu*ositis yang diseakan agen toksik:infeksius
lainnya. lainnya.
M,NIFES+,SI KINIK%%%%%%))&'1( M,NIFES+,SI KINIK%%%%%%))&'1(
Her5es Ne/natal Her5es Ne/natal
<eonatus termasuk kategori k0usus 0ost immune( <eonatus termasuk kategori k0usus 0ost immune(
defi*ient. defi*ient.
F46 &)V neonatal diseakan &)V(2 yang diokulasi F46 &)V neonatal diseakan &)V(2 yang diokulasi
se*ara langsung ole0 sekret genital yang infeksius pada se*ara langsung ole0 sekret genital yang infeksius pada
saat persalinan. saat persalinan.
Risiko penularan ke neonatus paling tinggi pada 3anita Risiko penularan ke neonatus paling tinggi pada 3anita
yang erkemang 0erpes primer pada trimester pertama. yang erkemang 0erpes primer pada trimester pertama.
!anifestasi infeksi 0erpes neonatal satu dari tiga !anifestasi infeksi 0erpes neonatal satu dari tiga
entuk' kulit1 mata dan mulut ()-!)B en*ep0alitisB atau entuk' kulit1 mata dan mulut ()-!)B en*ep0alitisB atau
penyakit menular. penyakit menular.
PENEMU,N ,B#R,+#RIUM%%%%%%&'( PENEMU,N ,B#R,+#RIUM%%%%%%&'(
Isolasi virus dengan iakan sel merupakan metode Isolasi virus dengan iakan sel merupakan metode
pili0an. Pada iakan1 &)V menyeakan efek pili0an. Pada iakan1 &)V menyeakan efek
*ytopat0i* tipikal dan anyak spesimen yang terukti *ytopat0i* tipikal dan anyak spesimen yang terukti
positif dalam 9G($5 2am setela0 inokulasi. )ensitivitas positif dalam 9G($5 2am setela0 inokulasi. )ensitivitas
tergantung kuantitas virus dalam spesimen. Isolasi tergantung kuantitas virus dalam spesimen. Isolasi
virus paling er0asil saat lesi dikultur selama stadium virus paling er0asil saat lesi dikultur selama stadium
vesikular dan ketika spesimen diamil dari pasien vesikular dan ketika spesimen diamil dari pasien
immuno*ompromised atau pasien infeksi primer. immuno*ompromised atau pasien infeksi primer.
Penge*atan antiody fluores*ent langsung dari Penge*atan antiody fluores*ent langsung dari
s*rapings lesi dan pemeriksaan antigen dete*tion. s*rapings lesi dan pemeriksaan antigen dete*tion.
>etapi sensitivitasnya lei0 renda0 dari kultur virus >etapi sensitivitasnya lei0 renda0 dari kultur virus
Penge*atan >Hank kurang sensitif diandingkan kultur Penge*atan >Hank kurang sensitif diandingkan kultur
dan penge*atan dengan antiodi fluores*en. dan penge*atan dengan antiodi fluores*en.
PENEMU,N ,B#R,+#RIUM%%%%%)&*( PENEMU,N ,B#R,+#RIUM%%%%%)&*(
P,R lei0 sensitive daripada isolasi virus1 dan tela0 P,R lei0 sensitive daripada isolasi virus1 dan tela0
sering digunakan untuk mendiagnosis infeksi @,)1 sering digunakan untuk mendiagnosis infeksi @,)1
tetapi masi0 tidak praktis untuk digunakan se*ara rutin tetapi masi0 tidak praktis untuk digunakan se*ara rutin
#iopsi spesimen kulit1 sel epitel memesar1 #iopsi spesimen kulit1 sel epitel memesar1
memengkak dan sering terpisa0. )el multinu*leated memengkak dan sering terpisa0. )el multinu*leated
dengan in*lusion odies eosinop0ili* intranu*lear dengan in*lusion odies eosinop0ili* intranu*lear
dapat tampak dapat tampak
Deteksi seerologi antiodi &)V1 dapat mematnu Deteksi seerologi antiodi &)V1 dapat mematnu
tetapi 0asilnya sering misinterpretasi. %ungsi untam tetapi 0asilnya sering misinterpretasi. %ungsi untam
untuk memedakan episoden primer dari infeksi untuk memedakan episoden primer dari infeksi
rekuren. rekuren.
>eknik pemeriksaan serologi tradisional untuk &)V >eknik pemeriksaan serologi tradisional untuk &)V
Destern lot assay Destern lot assay
)imple kits untuk serologi* assay tipe spesifik. )imple kits untuk serologi* assay tipe spesifik.
PEN,+,,KS,N,,N%%%%%%%&'( PEN,+,,KS,N,,N%%%%%%%&'(
)emua individu yang seksual aktif seaiknya dididik )emua individu yang seksual aktif seaiknya dididik
mengenai penularan dan penerimaan alami dan risiko mengenai penularan dan penerimaan alami dan risiko
infeksi menular seksual1 diantaranya &)V. infeksi menular seksual1 diantaranya &)V.
Pasien seaiknya dikonsulkan mengenai praktek sex Pasien seaiknya dikonsulkan mengenai praktek sex
yang lei0 aman. &arus ditekankan a03a penularan yang lei0 aman. &arus ditekankan a03a penularan
utama ter2adi pada fase asimptomatik dan dari utama ter2adi pada fase asimptomatik dan dari
individu yang memiliki lesi klasik. individu yang memiliki lesi klasik.
Pasien dengan 0erpes genital seaiknya dikonsulkan Pasien dengan 0erpes genital seaiknya dikonsulkan
untuk mena0an 0uungan sexual selama sakitnya dan untuk mena0an 0uungan sexual selama sakitnya dan
selama 1 sampai 2 0ari sesuda0nya1 dan menggunakan selama 1 sampai 2 0ari sesuda0nya1 dan menggunakan
kondom diantara sakitnya. kondom diantara sakitnya.
>erapi supresif mungkin 2uga pili0an1 tetapi elum >erapi supresif mungkin 2uga pili0an1 tetapi elum
terukti mengurangi penularan. terukti mengurangi penularan.
PEN,+,,KS,N,,N%%%%%%))&*( PEN,+,,KS,N,,N%%%%%%))&*(
Danita 0amil yang diketa0ui menderita 0erpes genital Danita 0amil yang diketa0ui menderita 0erpes genital
seaiknya dipastikan a03a risiko penularan 0erpes seaiknya dipastikan a03a risiko penularan 0erpes
ke ayi selama kela0iran ayi renda0. ke ayi selama kela0iran ayi renda0.
Danita dengan infeksi primer &)V selama ke0amilan1 Danita dengan infeksi primer &)V selama ke0amilan1
k0ususnya selama trimester kedua dan ketiga1 k0ususnya selama trimester kedua dan ketiga1
seaiknya dioati dengan antiviral. seaiknya dioati dengan antiviral.
)e*tio se*aria tidak men*ega0 infeksi &)V neonatal )e*tio se*aria tidak men*ega0 infeksi &)V neonatal
apaila ketuan ruptur dalam 3aktu yang lama ( apaila ketuan ruptur dalam 3aktu yang lama ( 29 29
2am) 2am)
Danita dengan lesi genital yang aktif dan ayinya Danita dengan lesi genital yang aktif dan ayinya
seaiknya dikultur se*ara serial. seaiknya dikultur se*ara serial.
PEN,+,,KS,N,,N%%%%%%))&2( PEN,+,,KS,N,,N%%%%%%))&2(
Infeksi 0erpes yang menyear dan erat' a*y*lovir 8( Infeksi 0erpes yang menyear dan erat' a*y*lovir 8(
14 mg:kg setiap G 2am. 14 mg:kg setiap G 2am.
Infeksi &)V life(t0reatening1 seperti en*e0alitis' Infeksi &)V life(t0reatening1 seperti en*e0alitis'
a*y*lovir 18 mg :kg IV setiap G 2am. a*y*lovir 18 mg :kg IV setiap G 2am.
&erpes menyear atau 0erpes neonatal @,)' a*y*lovir &erpes menyear atau 0erpes neonatal @,)' a*y*lovir
24 mg:kg per dosis yang dierikan setiap G 2am 24 mg:kg per dosis yang dierikan setiap G 2am
intravena. intravena.
Penggunakan terapi supresif antiviral selama fase Penggunakan terapi supresif antiviral selama fase
ak0ir ke0amilan untuk meng0indari 0erpes neonatal. ak0ir ke0amilan untuk meng0indari 0erpes neonatal.
PEN,+,,KS,N,,N%%%%%%))&2( PEN,+,,KS,N,,N%%%%%%))&2(
?ingivostomatitis &V) primer'a*y*lovir oral1 anak'18 ?ingivostomatitis &V) primer'a*y*lovir oral1 anak'18
mg:kg suspensi a*y*lovir 8x:0ari selama F 0ari. mg:kg suspensi a*y*lovir 8x:0ari selama F 0ari.
;*y*lovir oral 8x944 mg:0ari selama 8 0ari ;*y*lovir oral 8x944 mg:0ari selama 8 0ari
ermanfaat 2ika dimulai pada 2am pertama atau dua ermanfaat 2ika dimulai pada 2am pertama atau dua
2am dari sakitnya. 2am dari sakitnya.
%am*i*lovir "x844 mg:0ari selama 8 0ari1 ketika %am*i*lovir "x844 mg:0ari selama 8 0ari1 ketika
dimulai 9G 2am setela0 radiasi AV1 menurunkan 3aktu dimulai 9G 2am setela0 radiasi AV1 menurunkan 3aktu
paru0 penyemu0an dari 5(8 0ari. paru0 penyemu0an dari 5(8 0ari.
;*y*lovir 944 mg:0ari oral efektif menurunkan ;*y*lovir 944 mg:0ari oral efektif menurunkan
rekurensi 0erpes laialis. rekurensi 0erpes laialis.
VERUK, VERUK,
V-RAK; V-RAK;
"e.inisi 6 Veruka 6 Pr/li.erasi 7inak kulit dan "e.inisi 6 Veruka 6 Pr/li.erasi 7inak kulit dan
muk/sa yang disebabkan Human muk/sa yang disebabkan Human
Pa5il/ma Virus) Pa5il/ma Virus)
Eti/l/gi 6 - Human Pa5ill/ma Virus & HPV( Eti/l/gi 6 - Human Pa5ill/ma Virus & HPV(
&'28 &'28
$en/ti5(9 "/uble stranded "N,9 sirkuler $en/ti5(9 "/uble stranded "N,9 sirkuler
Ka5sid I4/sa:edral di ;* ka5s/mer Ka5sid I4/sa:edral di ;* ka5s/mer
+ermasuk P,P#V, <irus +ermasuk P,P#V, <irus
+a:an 5emanasan9 5embekuan dan +a:an 5emanasan9 5embekuan dan
:idu5 :idu5 lama diluar sel H/st lama diluar sel H/st
V)Vulgaris umumnya 6 $en/ti5 V)Vulgaris umumnya 6 $en/ti5
*)1)*;)*3) *)1)*;)*3) sedikit '9=9''9'=90'900- sedikit '9=9''9'=90'900-
02903-1892;-=8 02903-1892;-=8
V)Plana 6 $en/ti5 09'89*>91' V)Plana 6 $en/ti5 09'89*>91'
Patogenesis Patogenesis
HPV HPV
In/kulasi kedalam e5itel yang rusak In/kulasi kedalam e5itel yang rusak
Pr/li.erasi Keratin/sit9 $en/m <irus 7uga Pr/li.erasi Keratin/sit9 $en/m <irus 7uga
bere5likasi ditrans.er ke sel anak bere5likasi ditrans.er ke sel anak
Menguba: struktur e5idermis Menguba: struktur e5idermis
Pen/n7/lan kutan atau muk/sa Pen/n7/lan kutan atau muk/sa
Klinis Klinis
') Veruka <ulgaris ? V) .ili./rmis ') Veruka <ulgaris ? V) .ili./rmis
*) Veruka 5lana *) Veruka 5lana
0) Veruka 5lantar 0) Veruka 5lantar
1) @/ndyl/ma ,44uminata & IMS ( 1) @/ndyl/ma ,44uminata & IMS (
Veruka Vulgaris Veruka Vulgaris
Papul I papul keras Papul I papul keras
Permukaan kasar Permukaan kasar
Darna ke au(auan Darna ke au(auan
1 mm ( 7 1 *m 1 mm ( 7 1 *m
)ering di tangan J 2ari(2ari )ering di tangan J 2ari(2ari
Veruka Plana Veruka Plana
1 I " mm1 multipel 1 I " mm1 multipel
Permukaan rata E li*in Permukaan rata E li*in
Darna keau(auan I 3arna kulit Darna keau(auan I 3arna kulit
#entuk poligonal #entuk poligonal
>erutama dorsal tangan E pergelangan tangan >erutama dorsal tangan E pergelangan tangan
%enomena Koener (J) %enomena Koener (J)
&istopatologi &istopatologi
;kantosis ;kantosis
Papilomatosis Papilomatosis
&iperkeratosis &iperkeratosis
)el vakuola )el vakuola stratum granular. Inti asofil1 ulat stratum granular. Inti asofil1 ulat
ke*il dikelilingi 0alo terang1 sitoplasma pu*at (koilosit) ke*il dikelilingi 0alo terang1 sitoplasma pu*at (koilosit)
sel(sel parakeratotik yang vertikal sel(sel parakeratotik yang vertikal
Kumpulan granula(granula kerato0ialin Kumpulan granula(granula kerato0ialin
Diagnosis Diagnosis
?e2ala klinik ?e2ala klinik
&istopatologi &istopatologi
Imuno0istokimia (protein) Imuno0istokimia (protein)
&iridisasi &iridisasi
P,R P,R
Diagnosis #anding Diagnosis #anding
Keratosis seoroik Keratosis seoroik
Keratosis solaris Keratosis solaris
<evus <evus
;krokordon ;krokordon
,a *ell sKuamousa ,a *ell sKuamousa
Pengoatan Pengoatan
Veruka sebagian besar meng:an4urkan sel-sel Veruka sebagian besar meng:an4urkan sel-sel
terin.eksi terin.eksi
Beda: kimia 6 asam salisil9 +@, Beda: kimia 6 asam salisil9 +@,
Beda: listrik Beda: listrik
@ry/ surgery @ry/ surgery
aser aser
Sistemik 6 Sistemik 6
@inetidine @inetidine
Retin/ids Retin/ids
V,RISE, V,RISE,
Sin/nim 6 Sin/nim 6 Chicken pox Chicken pox
Eti/ Eti/: :
Virus Varisela Virus Varisela
%amili virus 0erpes %amili virus 0erpes
Ak 144 Lm1D<; tdd kapsid Ak 144 Lm1D<; tdd kapsid
ikosa0edral 152 su unit protein Virion lengkap ikosa0edral 152 su unit protein Virion lengkap
diameter 184(244 nm1 mati ila diameter 184(244 nm1 mati ila kena deter2en1 kena deter2en1
panas dan suasana asam panas dan suasana asam
Pat/genesis Pat/genesis
Virus masuk ke dalam tuu0 melalui mukosa saluran Virus masuk ke dalam tuu0 melalui mukosa saluran
nafas agian atas dan orop0aring1 ermultipikasi nafas agian atas dan orop0aring1 ermultipikasi
penyearan virus dalam 2umla0 sedikit melalui dara0 penyearan virus dalam 2umla0 sedikit melalui dara0
dan limfe ( dan limfe (<iremia 5rimer <iremia 5rimer). dimusna0kan ole0 ). dimusna0kan ole0
sel R-) melalui mekanisme perta0anan tuu0 sel R-) melalui mekanisme perta0anan tuu0
(interferon1 sel <K dan respon imun) 2umla0 virus 2adi (interferon1 sel <K dan respon imun) 2umla0 virus 2adi
lei0 anyak 2 minggu setela0 infeksi ( lei0 anyak 2 minggu setela0 infeksi (<iremia <iremia
sekunder( sekunder( ge2ala E lesi kulit ge2ala E lesi kulit
Pat/l/gi Pat/l/gi
;kiat infeksi pada sel endotel kapiler di dermis pars ;kiat infeksi pada sel endotel kapiler di dermis pars
papilaris papilaris
pemengkakan sel epitel1 edema dan kongesti vaskuler pemengkakan sel epitel1 edema dan kongesti vaskuler
dia3a0 dermis. Pada dermis superfisial1 sel endotel dia3a0 dermis. Pada dermis superfisial1 sel endotel
kapiler memengkak dan inti mengandung adan kapiler memengkak dan inti mengandung adan
inklusi intranukleus yang k0as. inklusi intranukleus yang k0as.
Pada epidermis terdapat Pada epidermis terdapat ballooning degeneration ballooning degeneration sel sel
lapisan germinal dan agian dalam stratum spinosum lapisan germinal dan agian dalam stratum spinosum
ke0ilangan 2ematan interseluler (akantolisis)1 sel ke0ilangan 2ematan interseluler (akantolisis)1 sel
terpisa0 akiat edema interseluler terpisa0 akiat edema interseluler
$e7ala Klinis $e7ala Klinis
$e7ala 5r/dr/mal $e7ala 5r/dr/mal
Menggigil Menggigil
Malaise Malaise
Sakit ke5ala Sakit ke5ala
,n/reksia ,n/reksia
Sakit 5unggung Sakit 5unggung
Radang tengg/r/kan Radang tengg/r/kan
Batuk kering) Batuk kering)
Ras: Varisela Ras: Varisela
Makula mera: 4e5at beruba: men7adi 5a5ul <esikel9 Makula mera: 4e5at beruba: men7adi 5a5ul <esikel9
5ustul9 dan krusta) 5ustul9 dan krusta)
"iameter <esikel <arisela adala: *-0 mm9 berbentuk "iameter <esikel <arisela adala: *-0 mm9 berbentuk
eli5s eli5s
aksis 5an7ang se7a7ar ter:ada5 li5atan kulit) aksis 5an7ang se7a7ar ter:ada5 li5atan kulit)
"ikelilingi /le: eritema ireguler se5erti Aembun "ikelilingi /le: eritema ireguler se5erti Aembun
diatas daun bunga mawarB) diatas daun bunga mawarB)
@airan <esikel men7adi keru: berawan akibat sel- @airan <esikel men7adi keru: berawan akibat sel-
sel radang 5ustula sel radang 5ustula
5ustula umbilikal krusta 5ustula umbilikal krusta
$ambaran k:as 6 $ambaran k:as 6
tam5ak berbagai bentuk lesi yang berbeda 5ada satu tam5ak berbagai bentuk lesi yang berbeda 5ada satu
area) area)

"iagn/sis Banding "iagn/sis Banding
im5etig/9 eksantem 4/4ksaki <irus dan e4:/ <irus9 im5etig/9 eksantem 4/4ksaki <irus dan e4:/ <irus9
ri4ketsia5/C9 urtikaria9 urtikaria 5a5uler9 ri4ketsia5/C9 urtikaria9 urtikaria 5a5uler9
dermatitis k/ntak9 skabies9 dermatitis akne./rmis9 dermatitis k/ntak9 skabies9 dermatitis akne./rmis9
eru5si /bat9 si.ilis sekunder9 dan eritema multi./rm eru5si /bat9 si.ilis sekunder9 dan eritema multi./rm
K/m5likasi Varisela K/m5likasi Varisela
sering ter7adi 5ada ne/natus9 /rang dewasa dan sering ter7adi 5ada ne/natus9 /rang dewasa dan
I Imunocompromised munocompromised
K/m5likasi tersering K/m5likasi tersering
adala: in.eksi kulit yang disebabkan /le: bakteri S) adala: in.eksi kulit yang disebabkan /le: bakteri S)
aureus aureus atau atau group A beta-hemolitic streptococci group A beta-hemolitic streptococci
Pneum/nia Pneum/nia
adala: k/m5likasi terbanyak 5ada /rang dewasa adala: k/m5likasi terbanyak 5ada /rang dewasa
ge7ala beru5a batuk9 dis5neu9 taki5neu9 demam ge7ala beru5a batuk9 dis5neu9 taki5neu9 demam
tinggi9 nyeri dada 5leuritik9 sian/sis9 kadang- tinggi9 nyeri dada 5leuritik9 sian/sis9 kadang-
kadang :em/5tisis yang ter7adi 5ada :ari 5ertama kadang :em/5tisis yang ter7adi 5ada :ari 5ertama
:ingga keenam setela: timbulnya ras:) :ingga keenam setela: timbulnya ras:)
$angguan sistem sara. 5usat $angguan sistem sara. 5usat
ense.alitis ense.alitis
ataksia sereberal ataksia sereberal
meningitis se5tik meningitis se5tik
myelitis transverse myelitis transverse
sindr/ma $uillain-Bare sindr/ma $uillain-Bare
sindr/ma Reye) sindr/ma Reye)
K/m5likasi yang 7arang K/m5likasi yang 7arang
Pneum/nia bakteri sekunder Pneum/nia bakteri sekunder
#titis media #titis media
Meningitis su5urati. Meningitis su5urati.
My/karditis My/karditis
$l/merul/ne.ritis $l/merul/ne.ritis
#r4:itis #r4:itis
Pankreatitis Pankreatitis
,rt:ritis ,rt:ritis
Peng/batan Varisela Peng/batan Varisela
+/5ikal +/5ikal
Bedak salisil9 K/m5res l/kal dan l/si/n kalamin9 Bedak salisil9 K/m5res l/kal dan l/si/n kalamin9
dan mandi dengan menggunakan baking s/da atau dan mandi dengan menggunakan baking s/da atau
/atmeal /atmeal
+era5i ,nti<irus +era5i ,nti<irus
,nak n/rmal ,nak n/rmal
,sikl/<ir *8mg/kgBB 1 kali se:ari selama 2 :ari ,sikl/<ir *8mg/kgBB 1 kali se:ari selama 2 :ari
Keuntungan terapi asiklovir oral' Keuntungan terapi asiklovir oral'
menurunkan 2umla0 lesi menurunkan 2umla0 lesi
3aktu pementukan lesi aru 3aktu pementukan lesi aru
lama ras01 demam1 ge2ala konstitusional lama ras01 demam1 ge2ala konstitusional
"ewasa dan Rema7a N/rmal "ewasa dan Rema7a N/rmal
;siklovir G44 mg 8 kali per 0ari selama 8 0ari ;siklovir G44 mg 8 kali per 0ari selama 8 0ari
komplikasi selama 0amil karena risiko ter0adap 2anin komplikasi selama 0amil karena risiko ter0adap 2anin
+era5i K/m5likasi <arisela 5ada /rang n/rmal +era5i K/m5likasi <arisela 5ada /rang n/rmal
asikl/<ir intra<ena dalam 0= 7am 5erawatan di asikl/<ir intra<ena dalam 0= 7am 5erawatan di
ruma: sakit '8 mg/kg setia5 > 7am ruma: sakit '8 mg/kg setia5 > 7am
+era5i K/m5likasi 5ada Pasien +era5i K/m5likasi 5ada Pasien I Imunocompromised munocompromised
asiklovir intravena diberikan dalam 72 jam onset asiklovir intravena diberikan dalam 72 jam onset
Kel/m5/k 5asien dan Regimen Kel/m5/k 5asien dan Regimen
<eonatus <eonatus
;siklovir 844 mg:m2 setiap G 2am x 14 0ari ;siklovir 844 mg:m2 setiap G 2am x 14 0ari
;nak(anak ;nak(anak
>erapi 0anya simtomatik atau asiklovir 24 mg:kg 9x : >erapi 0anya simtomatik atau asiklovir 24 mg:kg 9x :
0ari 0ari
Rema2a1 de3asa1 pengguna kortikosteroid Rema2a1 de3asa1 pengguna kortikosteroid
;siklovir G44 mg 8x : 0ari x F 0ari ;siklovir G44 mg 8x : 0ari x F 0ari
Pneumonia1 0amil Pneumonia1 0amil
;siklovir G44 per oral 8x:0ari x F 0ari atau asiklovir14 ;siklovir G44 per oral 8x:0ari x F 0ari atau asiklovir14
mg:kg IV setiap G 2am x F 0ari mg:kg IV setiap G 2am x F 0ari
Imunocomprimised Imunocomprimised
Varisela ringan Varisela ringan
;siklovir G44 mg per oral 8x:0ari x F(14 0ari ;siklovir G44 mg per oral 8x:0ari x F(14 0ari
Varisela erat Varisela erat
;siklovir 14 mg:kg IV tiap G 2am x F 0ari atau lei0 ;siklovir 14 mg:kg IV tiap G 2am x F 0ari atau lei0
Resisten ter0adap asiklovir Resisten ter0adap asiklovir
%os*arnet 94 mg:kg IV tiap G 2am 0ingga semu0 %os*arnet 94 mg:kg IV tiap G 2am 0ingga semu0
) Pen4ega:an Varisela ) Pen4ega:an Varisela
imunisasi aktif imunisasi aktif
Kemoprofilaksis Kemoprofilaksis
atau men*ega0 pa2anan atau men*ega0 pa2anan
HERPES D#S+ER HERPES D#S+ER
Departemen Ilmu Kese0atan Kulit dan Kelamin %K Departemen Ilmu Kese0atan Kulit dan Kelamin %K
A<)RI R)!& Palemang 2445 A<)RI R)!& Palemang 2445
&erpes Hoster &erpes Hoster
)uatu penyakit yang terlokalisasi1 nyeri radikuler yang )uatu penyakit yang terlokalisasi1 nyeri radikuler yang
unilateral dan erupsi vesikuler yang diatasi ole0 unilateral dan erupsi vesikuler yang diatasi ole0
inervasi dermatome ole0 ganglion sensoris kranium inervasi dermatome ole0 ganglion sensoris kranium
atau singel spinal. atau singel spinal.
/rang tua 77 /rang tua 77
&asil dari reaktivasi virus endogenous dalam entuk &asil dari reaktivasi virus endogenous dalam entuk
laten pada sensori ganglion ter2adi setela0 serangan laten pada sensori ganglion ter2adi setela0 serangan
varisela. varisela.
Insiden komplikasi meM dengan kondisi immune Insiden komplikasi meM dengan kondisi immune
impairing impairing
-pidemiologi -pidemiologi
>er2adi se*ara sporadik1 sepan2ang ta0un tanpa >er2adi se*ara sporadik1 sepan2ang ta0un tanpa
prevalensi musiman. Insiden &erpes Hoster prevalensi musiman. Insiden &erpes Hoster
ditentukan ole0 faktor(faktor yang mempengaru0i ditentukan ole0 faktor(faktor yang mempengaru0i
0uungan 0ost(virus. 0uungan 0ost(virus.
%aktor resiko tinggi' orang(orang tua %aktor resiko tinggi' orang(orang tua
%x resiko utama lainnya' disfungsi imun seluler. %x resiko utama lainnya' disfungsi imun seluler.
)ering )ering manifestasi a3al dari infeksi &IV. manifestasi a3al dari infeksi &IV.
Pasien dengan 0erpes Hoster N menular daripada Pasien dengan 0erpes Hoster N menular daripada
pasien varisela. pasien varisela.
-tiologi -tiologi
Virus Hoster(varisela (V+V)' famili 0erpesvirus. Virus Hoster(varisela (V+V)' famili 0erpesvirus.
V+V genom mengkodekan F4 gen1 memiliki D<; dan V+V genom mengkodekan F4 gen1 memiliki D<; dan
fungsi 0omolog pada 0erpesvirus lainnya. fungsi 0omolog pada 0erpesvirus lainnya.
&anya ada satu serotipe V+V. &anya ada satu serotipe V+V.
Diagnosis klinik dan laoratorium Diagnosis klinik dan laoratorium
Diagnosis Klinik Diagnosis Klinik
>ampak erupsi >ampak erupsi
!eluasnya V+V dari area yang tidak nyeri1 atau !eluasnya V+V dari area yang tidak nyeri1 atau
ganglion sensori yang terkena ganglion sensori yang terkena
Diagnosis @aoratorium Diagnosis @aoratorium
>Hank smear1 di3arnai dengan &-1 ?iemsa1 >Hank smear1 di3arnai dengan &-1 ?iemsa1
Papani*ulaou1 atau multipel Paragon Papani*ulaou1 atau multipel Paragon
Isolasi virus dalam kultur sel Isolasi virus dalam kultur sel
Imunofluoresens atau imunoperoksida Imunofluoresens atau imunoperoksida
tes serologi1 -@I); tes serologi1 -@I);
Patogenesis Patogenesis
V+V mele3ati lesi pada kulit dan permukaan mukosa V+V mele3ati lesi pada kulit dan permukaan mukosa
menu2u ak0ir saraf sensorik1 se*ara sentripetal ke seraut menu2u ak0ir saraf sensorik1 se*ara sentripetal ke seraut
sensori pada ganglion sensorik. Dalam ganglion virus sensori pada ganglion sensorik. Dalam ganglion virus
menetap dan menimulkan infeksi laten . menetap dan menimulkan infeksi laten .
&erpes Hoster timul pada dermatome pada ruam yang &erpes Hoster timul pada dermatome pada ruam yang
timul saat varisela1 diinervasi saraf trigeminus pertama timul saat varisela1 diinervasi saraf trigeminus pertama
dan ganglion spinal sesori dari >1 sampai @2. dan ganglion spinal sesori dari >1 sampai @2.
!anifestasi klinis !anifestasi klinis
?e2ala prodromal. ?e2ala prodromal.
<yeri dan parestesia I dermatome <yeri dan parestesia I dermatome eerapa 0ari' gatal1 eerapa 0ari' gatal1
rasa terakar1 nyeri yang para01 dalam1 memosankan. rasa terakar1 nyeri yang para01 dalam1 memosankan.
Dapat menetap atau intermiten1 diikuti kekakuan dan Dapat menetap atau intermiten1 diikuti kekakuan dan
0yperestesia pada kulit. 0yperestesia pada kulit.
Ruam. Ruam.
Anilateral1 tidak menyeerangi midline1 teratas pada area Anilateral1 tidak menyeerangi midline1 teratas pada area
kulit yang diinervasi singel ganglion sensori. kulit yang diinervasi singel ganglion sensori.
Komplikasi. Komplikasi.
Komplikasi viseral1 neurologi1 okuler1 dan kutaneus. Komplikasi viseral1 neurologi1 okuler1 dan kutaneus.
Ruam timul setela0 erupsi dermatomal. Ruam timul setela0 erupsi dermatomal.
>imul eerapa vesikel >imul eerapa vesikel dermatome dermatome
Varisela(like erupsi Varisela(like erupsi imunodefisiensi yang didapat1 imunodefisiensi yang didapat1
malignansi1 atau terapi imunosupresif malignansi1 atau terapi imunosupresif
Infeksi akteri sekunder Infeksi akteri sekunder meng0amat meng0amat
penyemu0an dan menimulkan skar. penyemu0an dan menimulkan skar.
!ata !ata nekrosis retinal akut (;R<) nekrosis retinal akut (;R<)
Post &erpeti* <euralgia (P&<) Post &erpeti* <euralgia (P&<) nyeri setela0 ruam nyeri setela0 ruam
semu0 atau nyeri 1 atau " ulan setela0 onset ruam. semu0 atau nyeri 1 atau " ulan setela0 onset ruam.
Pada 0ost yang mengalami imunokompromise' Pada 0ost yang mengalami imunokompromise'
nekrosis pada kulit dan timul skar. nekrosis pada kulit dan timul skar.
Pengoatan Pengoatan
>/PIK;@ >/PIK;@
%ase akut' %ase akut'
Kompres dingin Kompres dingin meNNsimptom meNNsimptom
@otion*alamin @otion*alamin E mengeringkan E mengeringkan
,orsstar*0:aking soda ,orsstar*0:aking soda lesi vesikuler lesi vesikuler
>erapi ;ntiviral >erapi ;ntiviral
?rup ?rup Regimen Regimen
<ormal <ormal
Amur N 84 ta0un Amur N 84 ta0un ( >0: simptomatik1 atau ( >0: simptomatik1 atau
a*yslovir G44 mg:po 8 x 0ari a*yslovir G44 mg:po 8 x 0ari
x F0ari x F0ari
Amur O 84 ta0un atau de Amur O 84 ta0un atau de ( ;*y*lovir G44 mg po ( ;*y*lovir G44 mg po
8x:0ari 8x:0ari
ngan keterliatan op0tal ngan keterliatan op0tal x F 0ari1 atau x F 0ari1 atau
vala*i*lovir 1 vala*i*lovir 1
mi* mi* g po KG0 x F 0ari1 atai g po KG0 x F 0ari1 atai
fami*lovir 844 mg po KG0 x fami*lovir 844 mg po KG0 x F F
0ari 0ari
>erapi ;ntiviral >erapi ;ntiviral
?rup ?rup Regimen Regimen
Immuno*ompromised Immuno*ompromised
!ild *ompromise1 atau !ild *ompromise1 atau ( ;*y*lovir G44 g po ( ;*y*lovir G44 g po
8x:0ari 8x:0ari
&IV &IV x F(14 0ari1 atau vala*i*lovir x F(14 0ari1 atau vala*i*lovir
atau fam*i*lovir atau fam*i*lovir
)evere *ompromise )evere *ompromise ( ( ;*y*lovir 14 mg:kg IV ;*y*lovir 14 mg:kg IV
KG0 x KG0 x
F(14 0ari F(14 0ari
Resisten a*y*lovir Resisten a*y*lovir ( ( %os*arnet 94 mg:kg IV %os*arnet 94 mg:kg IV
KG0 KG0
(advan*ed ;ID)) (advan*ed ;ID)) sampai semu0 sampai semu0
>erapi ;ntiinflamasi >erapi ;ntiinflamasi
?lukokortikoid I fase akut ?lukokortikoid I fase akut mengurangi nyeri mengurangi nyeri akut dan akut dan
men*ega0 P&<. men*ega0 P&<.
;nalgesik ;nalgesik
;nalgesik nonopiate atau opiate ;nalgesik nonopiate atau opiate mengurangi nyeri mengurangi nyeri
sampai nilai "(9 dari skala 4 I 141 dan tidak sampai nilai "(9 dari skala 4 I 141 dan tidak
mempengaru0i tidur. mempengaru0i tidur.
Pika nyeri tetap ada inadekuate Pika nyeri tetap ada inadekuate pertimangkan lok pertimangkan lok
saraf dengan anastetik lokal atau regional saraf dengan anastetik lokal atau regional
Pen*ega0an dan kontrol Pen*ega0an dan kontrol
>u2uan' men*ega0 reaktivasi dan penyearan >u2uan' men*ega0 reaktivasi dan penyearan
virus. virus.
,ara' menstimulasi imunitas ter0adap V+V ,ara' menstimulasi imunitas ter0adap V+V vaksinasi. vaksinasi.
M#USKUM K#N+,$I#SUM M#USKUM K#N+,$I#SUM
Definisi Definisi
!oluskum kontagiosum adala0 penyakit yang sering !oluskum kontagiosum adala0 penyakit yang sering
ter2adi1 tidak era0aya1 diseakan ole0 infeksi virus ter2adi1 tidak era0aya1 diseakan ole0 infeksi virus
pada kulit dan memran mukosa1 terutama menyerang pada kulit dan memran mukosa1 terutama menyerang
anak(anak. anak(anak. Pada orang de3asa1 infeksi ditularkan Pada orang de3asa1 infeksi ditularkan
melalui 0uungan seksual melalui 0uungan seksual
-pidemiologi -pidemiologi
Penyakit ini ditemukan diseluru0 dunia dengan Penyakit ini ditemukan diseluru0 dunia dengan
frekuensi ervariasi di tiap negara frekuensi ervariasi di tiap negara
Data di pulau pasifik1 8 6 penderita erusia kurang Data di pulau pasifik1 8 6 penderita erusia kurang
dari 14 ta0un dari 14 ta0un
Pasien ;ID) merupakan faktor resiko infeksi !,V1 Pasien ;ID) merupakan faktor resiko infeksi !,V1
dengan prevalensi rata(rata 8(1G61 frekuensi dan dengan prevalensi rata(rata 8(1G61 frekuensi dan
eratnya infeksi eranding teralik dengan 2umla0 eratnya infeksi eranding teralik dengan 2umla0
,D9J. ,D9J. @esi pada pasien ;ID) seringkali sukar semu0 @esi pada pasien ;ID) seringkali sukar semu0
3alaupun denan terapi 3alaupun denan terapi
Penyakit ini ditemukan pada anak(anak yang sering Penyakit ini ditemukan pada anak(anak yang sering
erenang di kolam renang1 orang de3asa dengan erenang di kolam renang1 orang de3asa dengan
seksual aktif serta seseorang dengan daya ta0an tuu0 seksual aktif serta seseorang dengan daya ta0an tuu0
menurun menurun
Penderita anak(anak lei0 anyak dari de3asa Penderita anak(anak lei0 anyak dari de3asa
er0uungan dengan kemampuan resistensi ter0adap er0uungan dengan kemampuan resistensi ter0adap
infeksi infeksi
-tiologi dan Patogenesis -tiologi dan Patogenesis
Virus moluskum kontagiosum (!,V) diseakan ole0 Virus moluskum kontagiosum (!,V) diseakan ole0
Pox virus Pox virus1 tergolong virus esar dengan diameter 244( 1 tergolong virus esar dengan diameter 244(
"44 nm erinti D<;1 replikasi dalam sitoplasma dan "44 nm erinti D<;1 replikasi dalam sitoplasma dan
menyeakan 0iperplasi sel terinfeksi menyeakan 0iperplasi sel terinfeksi
?enom D<; !,V terdiri dari 2(" gen menyerupai ?enom D<; !,V terdiri dari 2(" gen menyerupai
virus ort0opox (misalnya virus va**inia1 virus variola) virus ort0opox (misalnya virus va**inia1 virus variola)
dan sekitar 1(" gen tampak menyerupai molekul dan sekitar 1(" gen tampak menyerupai molekul
perta0anan imun yang aru perta0anan imun yang aru
Pertumu0an viru teratas pada epidermis dan Pertumu0an viru teratas pada epidermis dan
disintesa dalam sitoplasma sel pada lapisan spinosum disintesa dalam sitoplasma sel pada lapisan spinosum
dan granulosum dan granulosum
>er2adinya 0iperplasi elum 2elas1 mungkin erkaitan >er2adinya 0iperplasi elum 2elas1 mungkin erkaitan
dengan proses in0iisi apoptotik pada keratinosit dengan proses in0iisi apoptotik pada keratinosit
normal normal
?en(gen aru pada genom !,V erperan dalam ?en(gen aru pada genom !,V erperan dalam
pengenalan imun dan mekanisme perta0anan 0ost1 pengenalan imun dan mekanisme perta0anan 0ost1
meliputi ' meliputi '
1. !a2or *ompatiility *omplex1 0omolog dengan 1. !a2or *ompatiility *omplex1 0omolog dengan
fungsi meng0amat timulnya peptida spesifik untuk fungsi meng0amat timulnya peptida spesifik untuk
!,V !,V
2. ,0emokine1 0omolog dengan fungsi meng0amat 2. ,0emokine1 0omolog dengan fungsi meng0amat
inflamasi inflamasi
". ?lut0ation peroksidase1 0omolog dengan fungsi ". ?lut0ation peroksidase1 0omolog dengan fungsi
proteksi ter0adap virus dan sel terinfeksi dari kerusakan proteksi ter0adap virus dan sel terinfeksi dari kerusakan
oksidatif akiat peroksidase yang di0asilkan seagai oksidatif akiat peroksidase yang di0asilkan seagai
respon ter0adap infeksi respon ter0adap infeksi
!anifestasi klinis !anifestasi klinis
@esi tampak seagai papul(papul dengan diameter "(5 @esi tampak seagai papul(papul dengan diameter "(5
mm1 diskret1 lunak1 er3arna puti0 seperti mutiara1 mm1 diskret1 lunak1 er3arna puti0 seperti mutiara1
papul meninggi disertai papul meninggi disertai central umbilication central umbilication
@esi terdapat pada kulit atau memran mukosa1 sendiri @esi terdapat pada kulit atau memran mukosa1 sendiri
atau erkelompok pada suatu agian dan dapat atau erkelompok pada suatu agian dan dapat
menyear keagian tuu0 lain menyear keagian tuu0 lain
@esi timul pada kepala1 kelopak mata1 trunkus1 @esi timul pada kepala1 kelopak mata1 trunkus1
ekstremitas dan genitalia. ekstremitas dan genitalia.
Pasien de3asa lesi iasanya pada daera0 genital Pasien de3asa lesi iasanya pada daera0 genital
@esi pada pasien ;ID) erukuran lei0 esar1 @esi pada pasien ;ID) erukuran lei0 esar1
asimptomatis atau dapat timul pruritus dan eksem asimptomatis atau dapat timul pruritus dan eksem
pada eerapa lesi pada eerapa lesi
Kon2ugtivitis dan keratitis dapat timul seagai Kon2ugtivitis dan keratitis dapat timul seagai
komplikasi pada lesi disekitar kelopak mata komplikasi pada lesi disekitar kelopak mata
Dermatitis atop0i atau kondisi lain yang disertai Dermatitis atop0i atau kondisi lain yang disertai
penurunan fungsi imun dapat menyeakan penyearan penurunan fungsi imun dapat menyeakan penyearan
lesi dengan muda0 serta infeksi akteri sekunder lesi dengan muda0 serta infeksi akteri sekunder
@esi dapat semu0 spontan dengan atau tanpa inflamasi @esi dapat semu0 spontan dengan atau tanpa inflamasi
Patologi Patologi
-pidermis mengalami 0ipertrofi dan 0iperplasi -pidermis mengalami 0ipertrofi dan 0iperplasi
Diatas lapisan asal yang normal terdapat loulus sel( Diatas lapisan asal yang normal terdapat loulus sel(
sel epidermal yang memesar erisi adan moluskum sel epidermal yang memesar erisi adan moluskum
(mollus*um odies atau &enderson(Patterson odies). (mollus*um odies atau &enderson(Patterson odies).
#adan inklusi merupakan partikel virus yang semakin #adan inklusi merupakan partikel virus yang semakin
ertama0 ukurannya seiring dengan proliferasi sel ertama0 ukurannya seiring dengan proliferasi sel
terinfeksi ke permukaan terinfeksi ke permukaan
Pada lapisan epidermis1 adan moluskum terperangkap Pada lapisan epidermis1 adan moluskum terperangkap
dalam 2aringan firosa mementuk dalam 2aringan firosa mementuk central cord central cord
Diagnosa dan Diagnosa anding Diagnosa dan Diagnosa anding
Diagnosa ditegakkan dari gamaran klinis1 pe3arnaan Diagnosa ditegakkan dari gamaran klinis1 pe3arnaan
dan iopsi dari isi lesi dan iopsi dari isi lesi
!oluskum kontangiosum dapat di diagnosa anding !oluskum kontangiosum dapat di diagnosa anding
dengan veruka vulgaris1 varisela1 pioderma1 epitelioma1 dengan veruka vulgaris1 varisela1 pioderma1 epitelioma1
karsinoma sel asal1 epitelioma1 dan liken planus karsinoma sel asal1 epitelioma1 dan liken planus
Pada pasien dengan penurunan imun1 dapat difikirkan Pada pasien dengan penurunan imun1 dapat difikirkan
adanya infeksi akteri dan 2amur adanya infeksi akteri dan 2amur
>erapi >erapi
Self limited Self limited1 dapat semu0 sendiri tanpa skar 1 dapat semu0 sendiri tanpa skar
Pengangkatan lesi dengan kuretase ta2am Pengangkatan lesi dengan kuretase ta2am
#eda0 eku (*ryot0erapi) dengan nitrogen *air #eda0 eku (*ryot0erapi) dengan nitrogen *air
#a0an inflamasi atau destruksi seperti potassium #a0an inflamasi atau destruksi seperti potassium
0idroksida dan perak nitrat 0idroksida dan perak nitrat
>opikal dengan podop0yllotoksin *ream >opikal dengan podop0yllotoksin *ream
,ant0ardin dan tretinoin ,ant0ardin dan tretinoin
>opikal imiKuimod dan *idofir >opikal imiKuimod dan *idofir
>opikal *airan asam nitrat >opikal *airan asam nitrat

Anda mungkin juga menyukai