BAB I
PENDAHULUAN
dalam proses pembangunan suatu negara. Di era globalisasi saat ini salah satu bagian
yang merupakan penunjangnya adalah dengan cara menghimpun segala potensi yang
ada dan memanfaatkan segala fasilitas yang tersedia guna mengembangkan industri
yang berkembang saat ini. Kemajuan ilmu teknologi seiring dengan ilmu pegetahuan.
Hal ini dapat dirasakan dengan banyaknya sarana pendidikan yang dapat mendukung
jumlah tenaga asing yang masih menjadi tenaga kerja dibeberapa perusahaan besar.
Lulusan Program D3 Teknik Mesin yang disiapkan sebagai calon tenaga kerja
industri dengan jabatan Ahli Madya, maka perlu dibekali dengan pengalaman
lapangan yang terkait dengan pekerjaannya, yakni pengalaman industri. Untuk itu,
dalam struktur kurikulum yang digunakan, terdapat mata kuliah yang dapat
3
memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman bidang industri (rekayasa, jasa, dan
Praktek Industri merupakan mata kuliah yang wajib diikuti oleh seluruh
telah menyelesaikan mata kuliahnya minimal 80 SKS, mata kuliah ini memiliki bobot
disesuaikan dengan jadwal yang ditetapkan bersama dengan JPTM FPTK UPI dengan
1. 1 (satu) SKS yang setara dengan 4 x SKS Praktek Laboratorium atau setara
2. Mengingat Praktek Industri merupakan mata kuliah yang harus ditempuh oleh
dikenakan atauran yang sama dengan mata kuliah yang lain, yakni harus
C. Tujuan pelaksanaan PI
1. Untuk memenuhi salah satu syarat perkuliahan mata kuliah Praktek Industri
perkuliahan.
D . Manfaat Pelaksanaan PI
Agar lebih terarahnya laporan praktek industri ini, maka penulis membagi
BAB I PENDAHULUAN
Ban ini mengulas tentang latar belakang, batasan pelaksanaan PI, tujuan praktek
industri.
Pada bab ini penulis membahas selintas tentang sejarah PT. Pupuk Kujang (persero),
waktu kerja, sarana dan prasarana), keselamatan kerja dan laporan kegiatan harian.
6
Pada bab ini penulis membahas tentang permasalah di ammonia pump bagian stuffing
box, teori-teori yang bersangkutan dengan Pompa (jenis pompa yang dipakai, prinsip
pompa) dan proses perbaikan, pemeliharaan dan trouble shooting (Vibrasi dan
Pada bab ini penulis membahas tentang kesimpulan dan saran dari hasil mengikuti
BAB II
Pabrik pupuk urea yang pertama kali di Indonesia adalah pupuk Sriwijaya I
(PUSRI I). Pembangunan pabrik ini berjalan sesuai dengan program pemerintah yaitu
PUSRI 1 pada saat itu diprediksi tidak dapat mencukupi kebutuhan petani, menyusul
ditemukannya sumber gas alam dan minyak pada tahun 1969 di Jatibarang (Cirebom
selatan), dan di lepas pantai Cilamaya (kabupaten Kerawang) dibagian utara jawa
barat, maka timbul gagasan untuk mendirikan pabrik urea di jawa barat.
8
Untuk melaksanakan pendirian pabrik pupuk di jawa barat tersebut, pada tahun
barat. Tim teknis dibentuk dan langkah-langkah teknis selanjutnya telah diambil oleh
Pada tahun 1975 keluar surat keputusan presiden tanggal 17 april 1975 yang
baik terhadap segala kebijakan direksi karena adanya kebijakan untuk membayar
kembali hutang luar negeri. Sumber biaya untuk pendirian pabrik ini diperoleh dari
pemerintah Iran sebesar US$ 200 juta untuk pembelian pipa-pipa dan mesin-mesin,
Pemerintah (PMP), perjanjian pinjaman dengan pemerintah Iran ditanda tangani pada
tanggal 9 Maret 1975 dan mulai berklaku pada tanggal 24 Desember 1975. Sebagai
hasil tender internasional terbatas yang dilakukan tanggal 30 mei 1975, maka telah
engineering, design, procurement, dan start up dari pabrik Amonia dan Utilitas,
Perkembangan pabrik Pupuk Kujang dimulai pada awal bulan juli 1976. Bulan
Oktober flushing dan start up dari pabrik sehingga pada tanggal 7 November 1978
pabrik ammonia sudah menghasilkan produksi yang pertama. Pabrik pupuk kujang
Pada tanggal 12 Desember 1978 pabrik Pupuk Kujang diresmikan oleh Presiden
Soeharto. PT Pupuk Kujang mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 1 April
1979. Produk Utamanya adalah pupuk urea 46% N dengan hasil sampingan NH3,
oksigen.
2. Lokasi pabrik
10
mengambil dari tiga buah sumbernya yaitu dari OFFSHORE: Arco dan L.
Perigi dilepas pantai Cilamaya sekitar 70 Km dari kawasan pabrik dan sumber
c. Dekat ke sumber air tawar, yakni daerah patung Kadali, Bandungan Curug
d. Dekat dengan sungai sebagai tempat buangan air dari pabrik, yaitu Cikarang
Gelam.
e. Tersedianya angkutan darat yang baik, dalam hal ini jalan raya dan jalan
kereta api.
3. Struktur Organisasi
industri kimia dasar yang seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah. Struktur
11
organisasi perusahaan terbagi dua bentuk yaitu bentuk lini dan bentuk staf. Tugas dari
pada lini adalah melaksanakan tugas pokok sedangkan tugas staf adalah
melaksanakan tugas menunjang. Struktur organisasi yang berlaku saat ini adalah
oktober 1995. Berdasarkan surat keputusan tersebut PT. Pupuk Kujang dipimpin oleh
a. Direksi Utama
b. Direksi Produksi
d. Direksi Komersial
direktur utama membawahi tiga direktur yang lainnya. Selain itu direktur utama juga
membawahi langsung biro tata usaha, biro kesehatan dan juga bagian humas.
pengawasan proses, biro inspeksi dan keselamatan, biro material, industri peralatan
produksi dan divisi pemeliharaan. Devisi produksi membawahi unit Utility, Unit
ammonia, Unit urea, unit pengantongan, dan shift superintendent. Direktur komersial
12
teknik, biro sistem menajemen, biro pengadaan, biro pengembangan, biro pendidikan
dan pelatihan dan bagian ekologi. Kompartemen teknik membawahi langsung divisi
kostruksi, biro rancang bangun, biro administrasi perusahaan patungan dan unit
4. Tujuan Organisasi
Organisasi di PT. Pupuk Kujang mempunyai tujuan jangka panjang dan jangka
pendek yang menjadi arah pengembangan perusahaan. Tujuan jangka pendek yaitu
a. Mengelola bahan mentah menjadi bahan baku untuk pembuatan urea dan
Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan dibidang industri pupuk dan petrokimia yang efesien dan
Misi perusahaan
berwawasan lingkungan.
Bahan baku dalam proses produksi urea adalah gas alam, air dan udara yang
diolah untuk menghasilkan Nitrogen (N2), Hidrogen (H2), dan karbondioksida (CO2).
Ammonia dibentuk atas dasar reaksi gas nitrogen dan hydrogen, selanjutnya ammonia
unit urea dan selanjutnya dibentuk berupa butiran-butiran (urea prills) dengan
Secara keseluruhan system produksi di PT. Pupuk Kujang dibagi kedalam lima
bagian produksi, yaitu: Dinas Utility, Dinas Ammonia, Dinas Urea, Dinas
a. Dinas Utility
yang diperlukan untuk dinas ammonia dan dinas Urea. Dinas utility dibagi
b. Dinas Ammonia
(CO2) dan Hidrogen (H2), sebagai bahan baku utama dalam pembuatan urea. Dinas
ini menghasilkan ammonia dengan kapasitas sepasang 1000 MT/hari atau 330.00
MT/tahun.
Sebagai bahan baku dasar yang digunakan gas alam yang bersumbar dari gas
alam L. Parigi dan Arco dilepas pantai Cilamaya dan sumber gas alam di Mundu,
kebupaten Indramayu. Untuk mentransfer gas alam tersebut digunakan pipa bawah
tanah sepanjang 114km, dengan beberapa compressor sebagai penggeraknya dan Gas
Umumnya sekarang gas alam yang dapat diterima atau yang memenuhi syarat
adalah kadar CO2 nya rendah (±3%). Kadar H2S yang dalam gas rata-rata kurang dari
5 ppm (part per million). Gas alam yang memasuki pabrik dengan temperatur 900F
dan tekanan 210 Psig (Pounds per square inch gage). Tekanan ini belum cukup tinggi
610 Psig. Untuk pembuatan ammonia sejak dari bahan baku gas alam hingga
2) Deselfurisasi.
5) Sintesa Ammonia.
c. Dinas Urea
Dinas urea ini menghasilkan urea butiran dengan kapasitas terpasang 1725
MT/hari atau 570.000 MT/Tahun. Sebagai bahan untuk proses pembuatan urea
ammonia.
1) Sintesa.
2) Permurnian (Purifikasi).
3) Recovery.
Butiran urea yang dihasilkan dari dinas urea ditransfer ke dinas pengantongan
melalui belt conveyor untuk dikemas. Urea butiran ini dikemas dalam karung plastik
penyimpanan. Dinas ini juga mengatur pengeluaran pupuk urea untuk dipasarkan
Dinas ini berfungsi sebagai pembuat karung plastik yang diperlukan untuk
Dinas ini mempunyai kapsitas produksi 1.100.000 helai karung/bulan, yang masing-
masing karung membuat urea seberat 50kg. pada pembuatan karung plastik ini
pengikat (pita plastik) sedangkan karung plastik yang salah dalam pengecapan yang
6. Divisi pemeliharaan
semua peralatan atau mesin-mesin yang ada di pabrik, yaitu divisi pemeliharaan yang
3) Dinas Perbengkelan.
Dalam hal ini akan ditinjau lebih jauh adalah dinas pemeliharaan lapangan, dinas
pemeliharaan lapangan dibagi lagi menjadi beberapa unit menurut tempat peralatan
produksi, yaitu:
tahunan. Target tahunan PT. Pupuk Kujang adalah ± 570.000 ton/tahun, dengan
Pada dasarnya peralatan di PT. Pupuk Kujang dikelompokan dalam dua kelompok,
yaitu:
1) Rotating Equipment
Bila peralatan ini mengalami kerusakaan dan perbaikan akan menunggu proses
a. Tindakan Pemeliharaan
tersebut adalah sama, sistem pemeliharaan lapangan di PT. Pupuk Kujang terbagi atas
a. Routine Maintenance.
b. Preventive Maintence.
c. Predicyive Maintenance.
e. Perbaikan Tahunan.
b. General rapair.
b. Pelaksanaan Pemeliharaan
program atau jadwal tersebut diserahkan kepada pelaksana untuk dilaksanakan demi
supaya tidak terjadi kerusakan atau ganguan operasi (fail) diantara interval waktu
pemeliharaan.
a. Routine Maintenance
dan gangguan peralatan dapat terdeteksi lebih dini. Kegiatan yang dilakukan
1) Inspeksi berlaporan
(setiap hari) dan disertai suatu formulir. Setelah data dari peralatan dan
dilakukan secara global dalam arti secara langsung mencari adanya kelainan-
perbaikan.
b. Preventive Maintence
setiap satu bulan atau tiga bulan sekali. Tindak pemeliharaan ini juga
kerusakan pada suatu peralatan baik yang mempunyai cadangan ataupun tidak
mempunyai cadangan.
mana suatu perlatan atau mesin memang perlu perawatan, maka peralatan atau
mesin tersebut harus dimatikan dan menggantikannya dengan mesin yang selalu
stand by. Tindak pemeliharan ini tidak diberikan terhadap semua peralatan, tetapi
hanya pada peralatan yang memang perlu saja. Seperti dinas pembangkit uap
c. Predictive maintenance
23
terhadap gejala-gejala yang timbul pada peralatan yang sedang berjalan dengan
pemeliharaan ini antara lain pengukuran getaran dengan vibrasi meter, shock
bagian-bagian yang sudah aus atau mencapai umurnya, untuk menjamin keadaan
siap pakai sampai saat tertentu misalnya satu tahun, sebagai contoh adalah
peralatan untuk waktu yang lama, seperti poros, impeller, sudu-sudu turbin dan
lain-lain.
pengetesan guna mengetahui apakah peralatan tersebut sudah siap pakai atau
belum. Semi overhaul lebih sering dari pada overhaul. Sebagai contoh kita tinjau
24
kerusakan bantalan ini dapat diperiksa atau dilihat dari data vibrasinya.
e. Perbaikan Tahunan
proses produksi. Perbaikan tahunan ini dilakukan setahun sekali (lamanya sekitar
1bulan) untuk semua peralatan yang terpasang, khususnya peralatan yang tidak
tahunan berikutnya atau dengan kata lain tidak ada kerusakan yang berat pada
tinggi dari para teknisi maupun para tenaga ahlinya, mengingat banyaknya
peralatan yang diperbaiki dan waktu yang diperbaiki sangat terbatas. Adapun
1) Tahap persiapan
waktu ± 3 hari.
25
3) Tahap pelaksanaan
dari luar.
4) Tahap start-up
2-3 hari.
tahunan berikutnya.
waktu atau apabila diperlukan dimana perbaikan harus dilakukan, misalnya ada
setelah terjadi kerusakan yang sudah jelas mempengaruhi proses produksi dan ini
mendadak tersebut berarti kerusakan dapat teratasi dan proses produksi dapat
berjalan kembali.
mendadak dan kerusakan tersebut dapat diatasi dengan baik dan cepat maka dapat
2) General repair
berbeda di pabrik, misalnya pembuatan poros, baut, mur, roller dan lain-lain.
7. Keselamatan Kerja
Masalah keselamatan kerja sangat panting dalam pengoprasian pabrik, baik untuk
pabrik. Hal ini ditunjang dengan adanya Udang-undang No.1 tahun 1970 yang
nasional”. Untuk itu di PT. Pupuk Kujang tekah dibenuk bagian keselamatan kerja
27
dan pemadam kebakaran ( fire and safety unit). Tugas dan wewenang badan ini
adalah:
(PSDM)
Produksi
Bagian Humas
Monoksida (PPCo)
20 – 02 - 2009 1. Pengarahan dari Pembimbing Lapangan
Lapangan K1A.
Tambah oli
212.213
centrifugal
28 – 02 - 2009 Libur
01 – 03 – 2009 Libur
30
Pembimbing Lapangan.
Lapangan Urea
urea
04 – 04 – 2009 Libur
05 – 04 – 2009 Libur
06 – 04 – 2009 Pengambilan data pompa UGA 404 dari
Bagian Humas.
Ketenagakerjaan.
Pembimbing Lapangan.
Kebakaran (KPK).
dapat diukur dengan vibrometer pada rumah bantalan dan pada motor.
b. Tidak boleh ada bunyi yang berlebih karena kavitasi atau surjing maupun
Pada kondisi normal, tipe oli pelumas yang digunakan adalah 300 SSU
Viskositas 1000F (SAE-20). Ketingian minyak pelumas dari suatu pompa harus
kostan. Pengisian minyak pelumas dilakukan pada vent plug, sedangkan untuk
level oiler.
c. Temperatur kotak packing yang masih diijinkan adalah tidak lebih dari
tetesan zat cair yang jumlahnya tidak lebih dari 0,5 cm3/s.
packing harus dapat melilit poros secara penuh tanpa celah pada
belakangnya.
dikeraskan secukupnya.
f. Jangan memasang packing dalam satu garis karena akan mudah bocor.
g. Jika ada kebocoran pada saat uji coba operasi dapat diteruskan,
berikut:
b. Buka pompa pada bagian atasnya dan pindahkan ke tempat yang aman
c. Bukalah bagian-bagian yang akan diganti dan bersihkan dari oli sampai
bersih.
pelurus (centering gauge) sepanjang kurang lebih 150 mm. Sisi mistar diimpit
dengan keliling kedua sepasang kopling. Kemudian celah antara sisi mistar dan
keliling luar kopling diukur dengan feeler. Dari pengukuran ini dapat diketahui
menghentikan pompa secara manual dan mengantinya dengan pompa UGA 404
dimatikan.
katup ini air didalam pipa isap akan kembali masuk ke dalam tadah isap
d. Zat cair perapat pada kotak packing harus dibiarkan selama ada zat cair
di dalam pompa.
37
pompa yang stand by, bila terjadi gejala-gejala kerusakan. Langkah langkah
setiap saat.
b. Minyak pelumas, air pendingin bantalan dan air perapat untuk kotak
sekali atau seminggu sekali selama kurang lebih sepuluh menit dan
daripada dibiarkan berhenti untuk jangka waktu lama. Hal ini juga lebih
b. Jika rumah bantalan dipegang dengan tangan, tidak terasa adanya panas
yang berlebihan.
sebagai berikut:
aman.
Pada pompa UGA 212 P pompa diganti satu unit. Langkah langkah
d. Lepaskan baut kopling dan simpan baut tersebut ditempat yang aman.
derek pemindah.
Bersihkan tadah isap yang kotor dan simpan di gudang sebagai persediaan.
40
BAB III
ANALISIS KASUS
KONSENTRASI
Satu hal yang sangat penting dan mutlak harus dilaksanakan dalam suatu
pabrik adalah sistem pemeliharaan pabrik karena hal ini sangat berpengaruh pada
pemeliharaan yang baik adalah apabila susunan atau rangkain antara prosedur,
pada mesin-mesin atau pada pompa khususnya pada ammonia pump bagian stuffing
box. Masalah yang sering dihadapi dalam ammonia pump pada bagian stuffing box
adalah rusaknya gland packing dan water seal packing yang diakibatkan karena
adanya gesekan dengan plunger atau karena usia gland packing tersebut, bisa juga
diakibatkan oleh poros (plunger) yang tidak baik, kotor atau berkarat.
Gland Packing adalah bagian penting dari sebuah mesin atau peralatan, misal:
pompa, valve, untuk mencegah bocornya media dari dalam peralatan tesebut. Namun
41
pada umumnya kerusakan dan bocor tidak mudah dihindari dan waktu/umur pakai
susah untuk diprediksi kapan akan terjadi kerusakan. Kerusakan packing banyak
disebabkan oleh kesalahan pemasangan, tidak mengikuti prosedur yang benar atau
tidak mengikuti petunjuk yang diberikan oleh produsen packing. Salah satu upaya
untuk memperpanjang umur pakai adalah memasang dengan benar serta memilih
Apabila ada kebocoran pada stuffing box yang diakibatkan oleh rusaknya
gland packing, hal ini akan berakibat keluarnya cairan ammonia dan cairan pendingin
dari stuffing box, apabila jumlah kebocoran melebihi 50 tetes/menit harus secepat
mungkin packing diperbaiki, apabila dibiarkan terlalu lama akan sangat berbahaya
bagi lingkungan sekitar, udara yang mengandung cairan ammonia dapat dilihat pada
(penglihatan kabur)
• pernapasan terganggu
2000 PPM • kulit terbakar
5000 PPM • menyebabkan kematian
(sumber: Dinas Pemlap PT. Pupuk Kujang)
campuran tersebut mudah terbakar dan meledak, pada temperatur kamar cairan
ammonia memiliki tekanan uap yang lebih tinggi. Oleh karena itu untuk
B. LANDASAN TEORITIS
1. Pengertian pompa
dan mensirkulasikan zat cair incompressible dengan cara menaikan tekanan dan
kecepatan dari suatu tempat ke tempat lain, atau dengan kata lain pompa adalah alat
yang merubah energi mekanik dari suatu alat penggerak (driver) menjadi energi
potensial yang berupa head, sehingga zat cair tersebut memiliki tekanan sesuai
Agar zat cair tersebut mengalir, maka diperlukan energi tekan yang diberikan
pompa, dan energi tekan ini harus mampu membatasi berbagai macam kerugian-
kerugian yang terjadi sepanjang lintasan atau intalasi pipa yang dilalui zat tersebut.
Perpindahan zat cair ini dapat mendatar, tegak lurus atau arah campuran keduanya.
Pada perpindahan zat cair yang tegak lurus harus dapat mengatasi hambatan-
hambatan, seperti yang terdapat pada pemindahan zat cair arah mandatar, yaitu
aliran dan adanya perbedaan head antara sisi isap (suction) dengan sisi tekan
(discharge).
2. Klasifikasi Pompa
a. Secara Umum
1) Menurut kapasitasnya
a) Pompa Air
b) Pompa Minyak
6) Menurut pemakaian
b) Condensate pump
c) Booster pump
d) Swage pump
e) Fire pump
f) Recirculation pump
a) Motor listrik
b) Motor bakar
Daya dari motor penggerak diberikan kepada poros pompa untuk memutar
impeller di dalam volute casting (rumah spiral), maka zat cair yang ada di dalam
sudu-sudu impeller ikut berputar. Karena timbul gaya sentrifugal, maka zat cair
mengalir dari tengah impeller keluar melalui saluran diantara sudu-sudu impeller.
Disini head tekanan zat cair menjadi lebih tinggi, demikian pula head kecepatannya
bertambah besar karena zat cair mengalami percepatan. Zat cair yang keluar dari
impeller ditampung oleh saluran berbentuk volute (spiral) disekeliling impeller dan
sebagian head kecepatan aliran diubah menjadi head tekanan. Jadi, impeller pompa
berfungsi memberikan kerja kepada zat cair sehingga energi yang dikandungnya
bertambah besar. Selisih energi persatuan berat atau head total zat cair antara flange
hisap dan flange keluar pompa disebut head total pompa. Dari uraian di atas, jelas
bahwa pompa sentrifugal dapat mengubah energi mekanik dalam bentuk kerja poros
menjadi energi fluida. Energi inilah yang menyebabkan pertambahan head tekanan,
head kecepatan, dan head potensial pada zat cair yang mengalir secara continue.
a. Pompa reciprocating
menggunakan gerakan bolak-balik dari elemen pompa, yaitu diperoleh dari gerakan
Single saction
Double saction
2) Pompa Diagfragma
minyak.
46
b. Pompa rotary
Contoh:
Contoh:
Gear pump.
Screw pump.
Lube pump
Roto dynamic Pump Prinsip kerjanya: fluida dihisap oleh impeller yang
berputar, pada impeller terdapat sudu-sudu (blade), saat fluida memasuki impeller
dan melewati ruang antar sudu fluida akan terlempar, sehingga akan mengalami
kenaikan.
Setelah fluida keluar dari impeller akan memasuki daerah volute, kemudian
fluida diarahkan dan sebagian energi kecepatan diubah menjadi energi gerak.
c. Menurut konstruksinya
gerakan sentrifugal. Pompa dalam kelas ini dengan pemasukan tunggal pada gaya
sentrifugal digunakan pada kecepatan di bawah 4200 rpm dan dengan double suction
impeller biasanya kecepatan di bawah 6000 rpm. Pompa dalam kelas ini fluida
biasanya melalui impeller pada bagian poros dan aliran keluar secara radial.
2) Pompa aksial
kebanyakan dalam kenaikan headnya oleh gerakan propelling atau gaya angkat fluida
oleh vane. Pompa ini mempunyai single inlet impeller dengan arah aliran masuk
secara axia dan keluar mendekati gerakan axial. Pompa dengan jenis ini biasanya
Sebuah pompa sebagian kenaikan headnya dengan gaya gaya sentrifugal, fluida
yang ditransfer pompa dengan aliran axial maupun sentrifugal. Pompa semacam ini
1) Pompa volute
rumah volute.
2) Pompa Diffuser
luar impeller. Selain memperbaiki effesiensi pompa, juga membuat kokoh rumah,
maka konstruksi ini juga sering dipakai pada pompa besar dengan head tinggi serta
bertingkat banyak, karena aliran dari satu tingkat berikutnya dapat melakukan tampa
rumah volute.
Pompa ini mempunyai impeller jenis aliran campuran dan sebuah rumah volute.
Adapaun impeller yang digunakan adalah jenis terbuka, yaitu tidak mempunyai tutup
e. Jumlah tingkatanya
Pompa ini mempunyai satu impeller. Head total yang ditimbulkan hanya berasal
dari satu impeller, jadi relatif lebih rendah. Seperti pada gambar dibawah ini.
Pompa ini mempunyai beberapa jenis impeller yang dipasang secara berderet
(seri) pada porosnya. Zat yang keluar dari impeller pertama masuk masuk impeller
berikutnya dan seterusnya, hingga impeller terakhir. Head total merupakan jumlah
dari head yang ditimbulkan oleh masing-masing impeller, sehingga relatif tinggi.
gambar di atas.
Pompa ini mempunyai poros dengan posisi tegak. Pompa aliran campuran dan
pompa aksial sering dibuat dengan posisi tegak, rumah pompa digantungkan oleh
pipa kolom yang menyalurkan fluida dari pompa ke atas. Poros pompa yang
terbuat dari karet. Poros diselubungi oleh pipa, selubungnya yang berfungsi sebagai
pelumas.
g. Sitem masukan
Pompa dengan sistem masukan tunggal dengan satu sisi masukan pada
gaya tersebut harus dihilangkan untuk mencegah ketidak seimbangan, maka diberikan
penyeimbang (balancer).
Pompa dengan impeller dari dua buah saluran yang suction-nya terdiri dari
dua arah yang berlawanan. Gaya desak yang ditimbulkan oleh fluida yang dihisapnya
akan saling mentiadakan dan kapasitas yang dihasilkan akan lebih besar dari pada
h. Sistem susunan
1) Parallel
2) Seri
Tujuan pemasangan pompa secara seri adalah agar headnya menjadi tinggi.
Sistem head adalah penjumlahan head statis dengan head yang bervariasi
1). Tidak bisa menghisap sendiri pada waktu start, jadi harus dipancing.
2). Tidak bisa mencapai suction dan dischrage maksimum untuk putaran
tertentu.
53
a. Indentifikasi Pompa
ke reactor.
Temperatur :370C
2. Stuffing Box
3. Gland packing
4. Bearing Bracket
54
5. Wearing Ring
6. Impeller
7. Shaft (poros)
8. Soupling
9. Sistem pelumasan
1. casing
Casing adalah bagian dari pompa yang berfungsi sebagai rumah pelindung,
pompa sentrifugal GA 101 menggukan casing type volute yang diikat pada baut di
sekelilingnya. Bagian suction dan discharge nozzle bersama dibuat dalam casing ini.
kecepatan dari aliran tidak terjadi secara tiba-tiba, casing ini terbuat dari carbon steel
casting (FC25).
dipasang pada menggunakan nut pada permukaan dan stuffing box disumbat dengan
gasket untuk mencegah kebocoran. Dalam hal ini menggunakan gland packing untuk
menahan kebocoran.
55
3. Gland packing
Glang packing adalah bagian dari pompa yang berfungsi untuk menahan
kebocoran dari fluida yang dipompakan. Gland packing memiliki konstruksi yang
lebih kompleks dan umumnya digunakan untuk fluida yang berbahaya dan bertekan
tinggi misalanya larutan benfild, ammonia dan lain-lain. Gland Packing (statis) dan
shaft sleeve ada pada semua pompa centrifugal yang ada diseluruh pompa. Fungsi
gland packing untuk memisahkan atau membatasi area bertekanan pada poros
(bergerak) dengan area tidak bertekanan (terbuka). Gland packing yang dipakai pada
umumnya terbuat dari fiber 0dengan air pendingin (silling water). Fungsi silling
water adalah untuk melumasi gland packing (sehingga dapat mengurangi gesekan
antara shaft sleeve dan gland packing) dan mengurangi tekanan yang akan masuk ke
Permukaan gland packing ini sangat halus dan licin serta tidak boleh kotor,
apabila ada goresan pada permukaan gland packing dapat mengakibatkan kebocoran.
daya kerja yang teliti dibandingkan dengan packing biasa. Jadi kemungkinan cairan
akan bocor kecil sekali. Disamping itu juga memiliki daya tahan lebih kuat terhadap
bahan kimia, hanya saja harganya mahal dan dalam pemasanganya memerlukan
ketelitian yang tinggi. Gland packing yang digunakan dalam ammonia pump U GA
56
101 adalah Gland packing fiber Tiger 3085 biasanya bias bertahan sampai 3 bulan
4. Bearing Bracket
Bearing dipasang pada bearing bracket dengan pendinginan udara oleh fan,
minyak pelumas disirkulasikan kedalan bearing bracket. Untuk menahan thrust yang
57
timbul akibat putaran digunakan thrust bearing dari jenis double row, bearing
5. Wearing Ring
Pompa ini juga dilengkapi dengan wearing rings yang sewaktu-waktu dapat
diganti. Bagian ini berfungsi untuk mencegah sirkulasi kembali dari aliran fluida
demin.
6. Impeller
Impeller Adalah bagian pompa yang berfungsi untuk menaikan kecepatan dan
tekanan fluida. Hal ini diakibatkan karena adanya dorongan impeller yang berputar,
sehingga fluida akan terlempar dan akan dan mengalami kenaikan kecepatan dan
tekanan. Impeller diletakan poros menggunakan impeller ball dan lock washer atau
impeller dan lock washer, impeller biasanya terbuat dari stainless steel bars
(GA4303/SUS420).
7. Shaft (poros)
Shaft adalah bagian pompa yang berfungsi untuk memindahkan energi dari
8. Coupling
Coupling adalah bagian pompa yang berfungsi sebagai penerus putaran dari
poros penggerak secara pasti (tampa terjadi slip) dimana dalam hal ini kedua poros
58
tersebut harus segaris. Selain itu juga berguna untuk menghilangkan gaya tekan
9. Sistem Pelumasan
pelumas berjenis light machine oil. Sedangkan untuk penempatan pompa di luar
hendaknuya dipilih minyak yang tidak mudah terpengaruh suhu baik panas maupun
dingin sehingga tidak mempengaruhi sifat dari pelumas, selain itu pelumas tidak
boleh mengandung asam klorida, sulfur, unsur alkali dan pelumas yang digunakan
berasal dari cooling tower. Air yang keluar dari cooling tower sudah diijeksikan
bahan kimia yang dimaksudkan untuk mencegah lumut, kerak, dan mengurangi
bakteri. Air yang masuk kedalam ammonia pump akan digunakan kembali setelah air
C. PEMECAHAN MASALAH
1. Proses Perbaikan
Keterangan:
3. Bila pekerjaan memerlukan pergantian spare part, maka kepala unit meminta
4. Setelah pekerjaan selesai, mekanik membuat laporan tertulis maupun lisan kepada
5. Apabila saat pra-starting pompa, pompa dalam keadaan kurang baik. Maka dinas
(perbaikan diulang).
umum, diantaranya kapasitas dan tekanan pompa itu sendiri. Kapasitas dan tekanan
yang besar menunjukan pengoprasian yang normal dari sebuah pompa. Salah satu
komponen yang harus diperiksa peda pompa adalah packing (gland packing dan
water seal pecking) sebagai salah satu mekanisme perawatan pada pompa sehingga
packing agar tetap dingin dan untuk menjaga putaran poros tetap stabil. Akan tetapi
jika dibiarkan lebih lanjut maka akan membuat pompa tersebut berhenti dan bisa
kotoran yang melekat atau keluarnya fluida (cairan ammonia) dari pompa, di bawah
1) Kondisi cairan.
c. Faktor lain
Ketika packing menjadi lelah (aus) dan kebocoran sudah diambang batas maka
packing tersebut harus diganti, di bawah ini adalah urutan proses penggantian
packing, diantaranya:
2. Renggangkan bagian atas dan bawah rumah pompa dan ditahan sambil
3. Setelah tutup pompa terangkat, letakan pada tempat yang aman. Selanjutnya
4. selanjutnya keluarkan bagian yang dilepas tadi (L.P stuffing bix, plunger, dll)
dari porosnya.
7. lumasi poros pompa dengan minyak pelumas agar O ring terhindar dari
kerusakan.
8. dengan bantuan pengait, tarik packing dan lentern ring dari poros
kedudukanya.
63
packing akan dipasang, hal perlu Karena ada kemungkinan keadaan poros
tidak baik, kotor, berkarat yang dapat menyebabkan umur packing jadi
bersih.
10. Gunakan minyak pelumas pada permukaan packing, packing yang telah diset
11. ketika/saat pemasangan packing putar ring pada arah yang berlawanan
sehingga packing terpasang dengan baik. Hati-hati cincin ring jangan tertarik.
12. Masukan packing kedalam stuffing box dan gland mengelilingi poros dan
masukan baut dan kepala baut secar bersamaan. Tarik gland nuts ke atas
tetapi jangan terlalu keras, apabila semua bagian sudah terpasang dengan
13. Pasang kembali semua bagian tadi kedalam pompa seperti pada proses
Ada beberapa cara untuk mengurangi kerusakan pada gland packing di stuffing
box pada ammonia pump U-GA 101 yang bertujuan untuk menambah usia dari gland
packing, diantaranya:
1. Aliran oil pada oil purge diperbesar, hal ini bertujuan untuk memperkecil
gesekan antara plunger dan gland packing menjadi lebih kecil, akan tetapi
cara ini sangat beresiko karena apabila cairan oli terlalu banyak ditakutkan
cairan ammonia pada pompa akan terkontaminasi cairan oli tadi karena oli
2. Proses sama seperti cara yang pertama, yang membedakan adalah saluran air
kepada cairan ammonia pada pompa, karena air pendingin dalam pompa ini
3. Menurut analisis bahan, untuk bahan gland packing ada material yang lebih
bagus dibandingkan gland packing fiber tiger 3085, yaitu gland packing fiber
material lain yang digunakan untuk packing, akan tetapi bahan ini memiliki
kekurangan diantaranya: harganya mahal, bahan ini diimpor dari luar negeri
sehingga waktu untuk mendapatkan bahan ini relatif lama, sedangkan proses
produksi.
2. Pengoprasian Pompa
65
1) pastikan Gland packing dan water seal packing sudah diset/distel dengan baik
berlaku.
3) Berikan minyak pelumas secara lansung pada poros dan bantalan melalui
1) Unit pompa dirapihkan terlebih dahulu, dan periksa sistem perapian untuk
menguji apakah sudah benar. Jika perlu pasang juga saction strainer
diberikan.
2) Periksa suction valve, drain valve, vent valve, flushing valve, sealing valve,
3) Putar poros pompa dengan tangan, yakinkan poros tersebut dapat berputar
dengan bebas.
2) Buka van valve dan yakin tidak ada gas yang terjebak dalam casing pompa,
3) Yakinkan tekanan suction line lebih besar dari minimum suction pressurenya.
5) Jalankan penggerak awalnya, dalam hal ini adalah motor sesuai aturan dan
7) Periksa panas pada packing, bilamana ditemukan panas yang berlebih jalanya
pompa harus pelan atau pompa tidak dijalankan, dilihat terlebih dahulu
apakah ada kemungkinan bocor atau ada kesalahan pemasangan. Bila ada
packing yang baru, lihat juga perubahan atau kenaikan suhu pada komponen-
8) Periksa juga getaran/vibrasinya atau suara-suara bising yang lain. Bila vibrasi
a) stress pipe
b) misalignment
mengatasinya untuk stress pipa biasnya bagian mekanik bekerja sama dengan
bagia pipa filter, kerusakan biasanya terjadi pada posisi pipa yang tidak lurus
sehingga tterjadi tegangan geser. Alat yang digunakan mengukur vibrasi ini
poros dan shaft tidak lurus dapat diketehui menggunakan alat yang dinamakan
Velocity(mm/sec) Displacement(micron)
Sedangkan batas vibrasi yang terlalu tinggi dan perlu dianalisa, yaitu:
3. Trouble Shooting
a. Masalah mekanis
b. Masalah operasional
♦ Miss alignment
♦ Unbalance (kekendoran,poros
yang sama
♦ Over size pada wearing ring
70
(bertahap)
tidak sempurna
4 Noice/suara ♦ Kavasitas
putaran
seimbang
kuat
71
(cairan)
♦ Saluran tersumbat
kecil/tersumbat/tidak tercelup
isap
terlalu cukup
♦ Kebocoran udara padasealsaluran
isap
♦ Impeller/penghisapan tersumbat
BAB IV
A. KESIMPULAN
praktek industri di PT. Pupuk Kujang di dinas Pemeliharaan Lapangan. Penulis dapat
dan pemeliharaan mesin-meisn atau pompa yang ada di PT. Pupuk Kujang. Maka
1. PT. Pupuk Kujang (persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di
swasembada pangan.
2. Bahan baku utama dalam proses produksi urea di PT. Pupuk Kujang adalah
gas alam, air dan udara yang diolah untuk mengasilkan Nitrogen(N2),
3. Kapasitas tepasang produksi pupuk urea PT. Pupuk Kujang adalah 1.725 MT/
4. Pompa adalah suatu alat atau mesin yang dapat mengalirkan fluida cair
dengan cara mangisap fluida cair dari tempat yang satu ketempat yang lain,
74
yang mempunyai ketinggian yang sama maupun tidak sama. Karena mesin
tersebut berfungsi untuk mengubah energi mekanik dari suatu alat penggerak
menjadi tenaga tekan (head) dan tenega kinetik sehingga fluida cair tersebut
dapat berpindah.
mesin-mesin pompa.
lapangan serta dapat dilihat dengan nyata apa yang didapatkan dalam
perkuliahan
8. Kenyataan yang terjadi, kolerasi antara teori dan kenyataan lapangan sebagai
besar sudah sesuai, walaupun sedikit hambatan yang terjadi karena kondisi
lapangan yang tidak sesuai dengan renca kerja dan prediksi, namun masih
B. SARAN
1. Untuk perusahaan
saat ini harus menjadi sebuah motivasi bagi PT. PUPUK KUJANG untuk terus
konsumen akan semakin puas dan tidak beralih pada hasil produk dari perusahaan
lainnya.
lebih luas lagi tidak hanya sekedar menerima para siswa/i dan mahasiswa/i yang akan
kepada para peserta praktek untuk dapat mengembangkan peralatan yang ada di
pabrik, baik dengan cara penelitian maupun Tugas Akhir. Perusahaan juga harus
kesalahan.
b. Mengingat usia mesin-mesin dan peralatan pabrik lainya telah cukup lama/tua
secara dini.
76
Untuk lembaga UPI khususnya Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, agar mulai
kesempatan yang besar untuk belajar lebih banyak tentang dunia kerja sebenarnya.
Kita dapat banyak belajar dari perusahaan, baik dari segi proses produksi maupun
dari segi sistem manejemen perusahaan itu sendiri. Bagi mahasiswa/i yang akan
mengambil mata kuliah Praktek Industri, agar memilih perusahaan yang besar dan
bergerak sesuai dengan konsentrasi jurusan untuk dijadikan tempat praktek industri.
Dengan demikian kita akan memperoleh ilmu dan pengalaman untuk dapat