1. Lokasi Proyek 2. Peralatan 3. Pengukuran Tata Letak dan ketinggian. 4. Keamanan Proyek dan Tanda pengenal Pekerja 5. J aminan Sosial J aminan kerja (Peraturan Perburuhan). 6. Asuransi Pekerja
PT. BAYU BERLIAN MANDIRI [PEKERJAAN REHAB TOTAL PUSKESMAS KELURAHAN ULUJAMI
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
7. Pemeliharaan Hasil Kerja Selama 90 Hari 8. Tabung Pemadam Kebakaran 9. Papan Nama Proyek.. 10. Izin Bangunan 11. Kantor Dan Gudang Kontraktor 12. Pos Kerja Dan Pos J aga. 13. WC Kerja.. 14. Fasilitas Pengadaan Air Kerja.. 15. Fasilitas Penerangan.. 16. Direksi Keet Dan Perlengkapan 17. Pemeriksaan Pengukuran.. 18. Pengujian Kwalitas 19. Dokumentaso Photo Proyek.. 20. Konsumsi Direksi Dan Tamu-Tamu Direksi Selama Proyek 21. Penyedian Alat-Alat Dokumentasi 22. Fasilitas Direksi Lapangan. 23. Penyediaan Alat-Alat Kerja Direksi Lapangan. 24. Ketentuan Pelaksaan.. 25. Shop Drawing
B. PEKERJ AAN PERSIAPAN..
1. Pekerjaan Pembersihan.. 2. Pagar Sementara 3. Pengupasan Lapisan Tanah 4. Pekerjaan Bouwplank
C. PEKERJ AAN TANAH..
1. Ruang Lingkup Pekerjaan. 2. Syarat-Syarat Umum Dan Peraturan.
D. PEKERJ AAN TEKNIS ARSITEKTUR
1. Syarat-Syarat Umum,Peraturan Dan Standard. 2. Ruang Lingkup Pekerjaan. 3. Uraian Pekerjaan
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 1
BAB I KETENTUAN TEKNIS UMUM
A. RENCANA KERJA PELAKSANAAN PEKERJAAN
(1) Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, pengguna barang/jasa bersama-sama dengan penyedia barang/jasa, perencana, pengawas teknis, suku dinas teknis dan instansi terkait lainnya, terlebih dahulu menyusun rencana pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan surat perjanjian/kontrak/kontrak.
b. Pengguna barang/jasa harus menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterbitkannya SPMK.
c. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan, adalah : 1. Organisasi kerja. 2. Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan. 3. J adwal pelaksanaan pekerjaan. 4. J adwal pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil. 5. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan. 6. Pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat mengenai rencana kerja. 7. Penyusunan program mutu proyek.
(2) Penggunaan Program Mutu a. Program mutu pengadaan barang/jasa harus disusun oleh penyedia barang/jasa dan disepakati pengguna barang/jasa pada saat rapat persiapan pelaksanaan kontrak dan dapat direvisi sesuai dengan kondisi lapangan. b. Program mutu pengadaan barang/jasa paling tidak berisi : 1. Informasi pengadaan barang/jasa. 2. Organisasi Proyek, pengguna barang/jasa dan penyedia barang/jasa 3. J adwal pelaksanaan. 4. Prosedur pelaksanaan pekerjaan. 5. Prosedur instruksi kerja. 6. Pelaksana kerja.
(3) Pemeriksaan bersama a. Pada tahap awal periode pada pelaksanaan pekerjaan, pengguna barang/jasa bersama-sama dengan penyedia barang/jasa melakukan pemeriksaan bersama. b. Untuk pemeriksaan bersama ini, pengguna barang/jasa dapat membentuk panitia peneliti pelaksanaan kontrak.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 2
B. ORGANISASI PELAKSANAAN LAPANGAN
(1) Untuk melaksanakan pekerjaan/proyek sesuai yang ditetapkan dalam surat perjanjian/kontrak, penyedia barang jasa harus membuat organisasi pelaksana lapangan, dengan pembagian tugas, fungsi, dan wewenang yang jelas tanggung jawabnya masing- masing.
(2) Penempatan personil harus proporsional dan sesuai dengan keahlian bidang tugasnya masing-masing, sedangkan untuk tenaga-tenaga ahlinya harus memenuhi ketentuan paraturan dan perundang-undangan yang berlaku, sesuai dengan golongan, bidang dan kualifikasi perusahaan penyedia barang/jasa yang bersangkutan.
(3) Untuk Pelaksanaan Pekerjaan/Proyek penyedia barang/jasa menunjuk penanggung jawab lapangan (Kepala Proyek), yang dalam penunjukannya terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan Kuasa Pengguna Anggaran.
(4) Penyedia barang/jasa tidak diperkenankan memberikan pekerjaan lain kepada wakil ataupun para penanggung jawab lapangan, di luar pekerjaan/proyek yang bersangkutan.
(5) Selama jam-jam kerja tenaga ahli/wakilnya atau para penanggung jawab lapangan harus berada di lapangan pekerjaan kecuali berhalangan/sakit dan Penyedia barang/jasa harus menunjuk/ menempatkan penggantinya apabila yang bersangkutan berhalangan.
(6) J ika ternyata penanggung jawab teknis tersebut tidak memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan, maka Kuasa Pengguna Anggaran berhak memerintahkan kepada Penyedia barang/jasa supaya segera mengganti dengan orang lain yang ahli dan berpengalaman.
C. TENAGA KERJA LAPANGAN
(1) Penyedia barang/jasa wajib memperkerjakan tenaga kerja yang trampil dan berpengalaman, sesuai keahliannya dalam jumlah yang cukup sesuai volume dan kompleksitas pelaksanaan pekerjaan.
(2) Penyedia barang/jasa harus melaksanakan ketertiban, kebersihan, kesehatan dan keamanan lokasi/pekerjaan, dengan menyediakan fasilitas sarana dan prasarana kerja yang memadai.
(3) Penyedia barang/jasa harus menyediakan tempat tinggal yang memadai dan tidak mengganggu lingkungan, untuk para tenaga kerja yang tinggal sementara di lokasi pekerjaan/proyek.
(4) Penyediaan tenaga kerja harus dilaporkan kepada pengguna barang/jasa, dalam bentuk daftar tenaga kerja yang dilampiri identitas diri dan tanda pengenal setiap tenaga kerja.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 3
D. BAHAN DAN PERALATAN
(1) Bahan, peralatan dan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dalam surat perjanjian/kontrak, adalah harus disediakan oleh penyedia barang/jasa.
(2) Bahan/Material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, adalah: a. Sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. b. Memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan dalam surat perjanjian/kontrak, RKS, gambar dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan. c. Sebelum digunakan/dipasang harus diajukan contoh atau brosur setiap bahan dan peralatan tersebut untuk mendapatkan persetujuan dari pengguna barang/jasa. d. Pengguna barang/jasa berhak melakukan pengujian dan menolak terhadap bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan apabila ternyata tidak memenuhi ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan.
(3) Bahan dan peralatan yang ditolak pengguna barang/jasa harus segera disingkirkan dari lokasi/lapangan proyek, dalam waktu 2 (dua) hari kerja sejak tanggal penolakan dilakukan.
(4) Apabila terdapat bahan dan peralatan yang digunakan/terpasang belum atau telah mendapat persetujuan, ternyata tidak memenuhi kualifikasi atau spesifikasi teknis yang dipersyaratkan, maka penyedia barang/jasa wajib mengganti/memperbaiki dengan beban biaya sendiri dan tidak berhak menuntut ganti rugi.
(5) Apabila bahan dan peralatan yang akan digunakan ternyata tidak didapat lagi di pasaran, maka penyedia barang/jasa segera mengajukan bahan dan peralatan pengganti yang setara dan mendapatkan persetujuan tertulis dari pengguna barang/jasa. Prosedur penggantian harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang- undangan yang berlaku.
(6) Penggantian bahan dan peralatan yang dimaksud pada ayat 5 (lima) di atas tidak dapat dijadikan alasan untuk keterlambatan pekerjaan.
(7) Penyediaan dan pengamanan bahan dan peralatan di lokasi/lapangan proyek, adalah menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa termasuk tempat dan cara penyimpanannya harus tertib dan tidak mengganggu mobilisasi kerja di lapangan.
E. MOBILISASI
(1) Mobilisasi meliputi : a. Mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan. b. Mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya. c. Mendatangkan personil dan tenaga kerja lapangan. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 4
(2) Mobilisasi peralatan terkait dan personil penyedia barang/jasa dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
(3) Mobilisasi paling lambat harus sudah dimulai dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkan SPMK.
F. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
(1) Penyedia barang/jasa wajib membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan secara rinci, yang terdiri dari : a. Time schedule dalam bentuk bar chart, dilengkapi dengan perhitungan kemajuan bobot untuk setiap minggunya. b. Pada time schedule dilengkapi pula dengan kurva S. c. Untuk pelaksanaan pekerjaan/proyek yang memiliki kompleksitas tinggi harus dilengkapi dengan network planning.
(2) J angka waktu jadwal pelaksanaan sesuai dengan yang dinyatakan dalam surat perjanjian/kontrak.
(3) J adwal pelaksanaan pekerjaan dibuat secara lengkap dan menyeluruh mencakup seluruh jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan, yang dapat menggambarkan antara rencana dan realisasinya.
(4) J adwal pelaksanaan pekerjaan harus sudah dibuat selambat-lambatnya 7 (tujuh ) hari kerja setelah penandatanganan surat perjanjian/kontrak, untuk dapat diperiksa/disetujui oleh pengawas teknis dan disahkan oleh pengguna barang/jasa.
(5) J adwal pelaksanaan pekerjaan harus tetap berada di lokasi/lapangan selama masa pelaksanaan pekerjaan dan salah satunya ditempel di ruangan rapat proyek.
G. LAPORAN HASIL PEKERJAAN
(1) Laporan Harian
a. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktifitas kegiatan pekerjaan dilapangan dicatat didalam buku harian lapangan (BHL) sebagai laporan harian pekerjaan berupa rencana dan realisasi pekerjaan harian. b. Buku harian Lapangan (BHL) berisi : 1. Kuantitas dan macam bahan yang berada di lapangan. 2. Penempatan tenaga kerja untuk tiap dan macam tugasnya. 3. J umlah, jenis, dan kondisi peralatan. 4. Kuantitas dan kualitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan. 5. Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan. 6. Catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 5
c. Buku harian Lapangan (BHL) disiapkan dan disi oleh penyedia barang/jasa, dan diperiksa oleh pengawas teknis dan dilengkapi catatan instruksi-instruksi dan petunjuk pelaksanaan yang dianggap perlu dan disetujui oleh pengguna barang/jasa. d. Penyedia barang/jasa harus mentaati dan melaksanakan selaku pelaksana proyek, terhadap instruksi, arahan dan petunjuk yang diberikan Pengawas Teknis dalam Buku harian Lapangan (BHL). e. J ika Penyedia barang/jasa tidak dapat menerima/menyetujui pendapat/perintah pengawas harus mengajukan keberatan-keberatan secara tertulis dalam jangka waktu 3x24 jam. f. Penyedia barang/jasa harus memperbaiki atas beban biaya sendiri terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, tidak sempurna dalam pelaksanaannya atas kemauan inisiatif sendiri atau yang diperintahkan oleh pengawas teknis maupun Kuasa Pengguna Anggaran.
(2) Laporan mingguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu dilaporkan.
(3) Laporan bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang perlu dilaporkan.
H. FOTO PROYEK
(1) Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, pengguna barang/jasa dengan menugaskan kepada penyedia barang/jasa, membuat foto-foto dokumentasi untuk tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
(2) Foto proyek dibuat oleh penyedia barang/jasa sesuai petunjuk Pengawas Teknis, disusun dalam 4 (empat) tahapan disesuaikan dengan tahapan pembayaran angsuran tetapi tidak termasuk masa pemeliharaan, yaitu sebagai berikut :
Tahap I Bobot 0% - 25%
Tahap II Bobot 50% - 75%
Tahap III Bobot 50% - 75%
Tahap IV Bobot 75% - 100%
(3) Foto proyek tiap tahapan tersebut di atas dibuat 5 (lima) set dilampirkan pada saat pengambilan angsuran sesuai dengan tahapan angsuran, yang masing-masing adalah untuk :
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 6
a. Untuk proyek/pekerjaan yang diawasi oleh konsultan : 1. Satu set untuk Kuasa Pengguna Anggaran. 2. Satu set untuk Penyedia Barang/J asa. 3. Satu set untuk Konsultan selaku Pengawas Teknis.
b. Untuk proyek/pekerjaan yang diawasi oleh Dinas Teknis : 1. Satu set untuk Kuasa Pengguna Anggaran. 2. Satu set untuk Penyedia Barang/J asa. 3. Satu set untuk Kepala Unit/Satuan Kerja yang bersangkutan.
(4) Pengambilan titik pandang dari setiap pemotretan harus tetap/sama sesuai dengan petunjuk Pengawas Teknis atau Kuasa Pengguna Anggaran.
(5) Foto setiap tahapan ditempelkan pada album/map dengan keterangan singkat, dan penempatan dalam album disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran, untuk teknis penempelan/penempatan dalam album ditentukan oleh Pengawas Teknis.
(6) Khusus untuk pemotretan pada kondisi keadaan kahar/memaksa force majeure diambil 3 (tiga) kali.
I. PERBEDAAN UKURAN
(1) J ika terdapat perbedaan ukuran yang ditulis dengan angka dengan ukuran yang ditulis dengan skala, maka ukuran yang dipakai adalah ukuran yang ditulis dengan angka.
(2) J ika merasa ragu-ragu tentang ukuran harus segera meminta petunjuk Pengawas Teknis atau Perencana.
J. SARANA PENUNJANG PROYEK
(1) Kepada penyedia barang/jasa diwajibkan membuat/mendirikan bangunan sementara seperti: los kerja bangsal/direksi keet yang cukup luas dan lain-lain yang diperlukan. penyedia barang/jasa juga harus menyediakan perlengkapan ruang kerja Kuasa Pengguna Anggaran dan Pengawas Teknis, dengan jumlah sesuai kebutuhan.
(2) Penempatan sarana bangunan sementara harus dibuatkan perencanaannya oleh penyedia barang/jasa, serta terlebih dahulu dan mendapatkan persetujuan Kuasa Pengguna Anggaran.
(3) Sarana penunjang Direksi keet/gudang/bedeng sementara pagar pengaman dan perlengkapannya serta pompa kerja, adalah merupakan sarana penunjang dalam pelaksanaan proyek dan merupakan barang yang dipakai habis pada saat setelah pekerjaan selesai.
(4) Pada prinsipnya penyedia barang/jasa harus menyediakan peralatan kerja bantu yaitu : air, aliran listrik, pompa air, beton molen, vibrator, alat-alat pemadam kebakaran, dll.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 7
(5) Untuk segala kebutuhan/keperluan penyelesaian pelaksanaan pekerjaan, sekalipun tidak disebut dan dinyatakan dalam peraturan dan syarat-syarat (RKS) maupun dalam gambar tetap menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa.
(6) Untuk pelaksanaan pekerjaan dimaksud, tanah dan halaman akan diserahkan kepada penyedia barang/jasa dalam keadaan sedemikian rupa, dengan ketentuan jika pelaksanaan pekerjaan telah selesai, segala kerusakanyang terjadi di atas tanah/halaman akibat pelaksanaan seperti kerusakan saluran/got, tanaman dan lain sebagainya harus diperbaiki kembali seperti keadaan semula atas tanggungan penyedia barang/jasa yang bersangkutan.
(7) Setelah penyedia barang/jasa mendapat batas-batas daerah kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (5) pasal ini, maka penyedia barang/jasa harus bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu yangada didaerahnya meliputi : a. Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kelalaian/kecerobohan yang disengaja maupun tidak disengaja. b. Penggunaan sesuatu yang salah/keliru. c. Kehilangan-kehilangan.
(8) Untuk mencegah kejadian-kejadian tersebut di atas penyedia barang/jasa diizinkan untuk mengadakan pengamanan pelaksanaan proyek pembangunan setempat, antara lain penjagaan, penerangan pada malam hari dan sebagainya.
(9) Penyedia barang/jasa harus mengerjakan pekerjaan pembersihan yaitu segala macam kotoran bekas-bekas bongkaran dan alat-alat lainnya, harus segera diangkut atas persetujuan Pengawas Teknis atau Pejabat Pembuat Komitmen.
K. PAPAN NAMA PROYEK
(1) Pemasangan papan nama proyek sebagaimana diatur pada pasal ini dipancangkan di lokasi proyek pada tempat yang mudah dilihat umum.
(2) Pemasangan papan nama proyek dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan pekerjaan dan dicabut kembali setelah mendapat persetujuan Kuasa Pengguna Anggaran.
(3) Petunjuk bentuk papan nama proyek, ukuran, isi dan warnanya diatur dalam Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI J akarta atau Peraturan Pemerintah Kota/Kabupaten Setempat.
(4) Bentuk dan ukuran papan nama proyek fisik ditetapkan sebagai berikut : a. Papan nama proyek dibuat multiplek tebal 6 mm dengan ukuran lebar 240 cm dan tinggi 175 cm. b. Papan nama dipasang pada tiang kaso ukuran 5/7 cm dengan ketinggian disesuaikan kondisi lapangan. c. J enis tulisan memakai huruf cetak, tulisan dan garis warna hitam.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 8
Logo Pemda
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA UNIT : . Logo Unit Nama Proyek : .. No. Proyek : ... Th.Anggaran : ... Volume : .. Biaya : ... No. SPK : .. Perencana : . Pengawas : Spesifikasi Umum Proyek : . . . Pelaksana PT/CV : No. TDR : Kualifikasi : Alamat :
Mulai : ..... Selesai :.. Masyarakat dapat menyampaikan informasi kepada : Telp/Faks :
Direksi : ... Telp/Faks : ... 1 7 5
C m
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT( RKS ) STRUKTUR
1. SYARAT SYARAT TEKNIS UMUM 1.1. Penjelasan Umum 1.1.1 Pemberian pekerjaan meliputi : Pekerjaan mendatangkan, pengolahan, pengangkutan semua bahan, pengarahan tenaga kerja, pengadaan semua alat-alat bantu dan sebagainya yang pada umumnya langsung atau tidak langsung termasuk di dalam usaha penyelesaian dengan baik dan menyerahkan pekerjaan dengan sempurna dan lengkap. J uga disini dimaksudkan pekerjaan-pekerjaan atau bagian-bagian pekerjaan yang walaupun tidak disebutkan di dalambestek tetapi masih berada di dalamlingkungan pekerjaan haruslah dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi.
1.1.2. Pembangunan yang dilaksanakan ialah : PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RAISER
Pekerjaan struktur meliputi : a. Pekerjaan pondasi struktur Foot plat, Slof, dan Pondasi batu kali. b. Pekerjaan struktur beton lantai panggung, kolom, balok, plat lantai, ring balk dll. c. Pekerjaan beton bukan struktur (praktis) lantai 01 dan lantai panggung d. Pekerjaan struktur atap e. Pekerjaan talud pasangan batu kali untuk jalan masuk f. Dan pekerjaan struktur lainnya sesuai dokumen.
1.2. Lokasi Proyek Pekerjaan ini dilaksanakan / dilakukan di komplek BBI Kalideres
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 2
2. SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN
2.1. Pekerjaan Persiapan / Pembongkaran / Pelaksanaan. 2.1.1. Kontraktor pelaksana harus membuat bangunan darurat untuk keperluan sendiri sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini berupa kantor administrasi lapangan, los kerja dan gudang 2.1.2. Kontraktor pelaksana harus membersihkan lapangan dari segala hal yang bisa mengganggu pelaksanaan pekerjaan, serta mengadakan pengukuran untuk membuat tanda tetap sebagai dasar ukuran ketinggian lantai dan bagian-bagian bangunan yang lainnya. 2.1.3. Tanda tetap itu dibuat dari beton 15x15x100cm, di ujung ujung bangunan yang tempatnya akan ditentukan kemudian oleh Direksi lapanan/ pemberi tugas dan harus dijaga serta dipelihara selama waktu pelaksanaan hingga pekerjaan selesai seluruhnya untuk penyerahan pekerjaan. 2.1.4. Sebagai ukuran dasar 0.00 (peil lantai) adalah dari gambar perencanaan 2.1.5. Untuk dasar ukuran sumbu-sumbu bangunan harus dibuat papan pelaksanaan (Bouwplank) yang harus dibuat dari bahan kayu meranti tebal minimal 3cmdengan permukaan atasnya diserut sipat dasar (waterpass) 2.1.6. Pemborong harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli ukur yang berpengalaman dan setiap kali apabila dianggap perlu siap untuk mengadakan pengukuran ulang, dengan alat ukur minimal Theodolit. 2.1.7.Kendaraan proyek sebelum masuk dan keluar site proyek harus dalamkeadaan bersih. Pada lokasi disiapkan tempat cuci/siram/semprot sebagai filter kendaraan keluar proyek. 2.1.8.Kebersihan dan kerapian di lingkungan sekitar site proyek adalah tanggung jawab kontraktor/pemborong. Lingkup pekrjaan termasuk pembersihan jalan akibat sirkulasi proyek. 2.2. Prosedur Umum Prosedur umumpelaksanaan adalah dijelaskan sebagai berikut : 2.2.1.Kontraktor harus meyerahkan contoh dari semua bahan-bahan atau material yang akan digunakan untuk pekerjaan ini seperti pasir, kerikil, besi beton, dan lain-lain sesuai dengan referensi yang ditentukan dalamRKS ini kepada konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuan. 2.2.2.Shop drawing / gambar kerja 2.2.3.Kontraktor juga harus menyiapkan gambar kerja / shop drawing kepada pengawas untuk keperluan pemeriksaan dan persetujuan yang di dalamnya minimal meliputi :
a. Rencana pembesian (pemotongan, pembengkokan, sambungan-sambungan,angker dan lain-lain) b. Jadwal pengecoran, rencana mix design, tenaga, peralatan dan lain-lain. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 3
2.3. Pekerjaan Tanah
2.3.1. Lingkup pekerjaan Termasuk dalamkegiatan ini adalah penggalian galian pondasi, sloof, pondasibatu kali sesuai dengan dengan gambar rencana.Penggalian material bahan pengisi dan pengangkutanya ke dalam lapangan serta menimbunnya di daerah lapangan dengan pemadatan yang cukup, seperti dicantumkan dalamsyarat-syarat. Termasuk minimal seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Pembongkaran dan memindahkan semua hal yang mungkin merintangi jalannya pekerjaan tanpa menambah biaya pelaksanaan. b. Melindungi benda-benda berharga yang berada di lapangan dan bendabenda yang berfaedah lainnya. c. Pengeringan dan pengontrolan drainase d. Penggalian dan penimbunan (untuk penimbunan dengan tanah sirtu) e. Pemadatan, dengan dibuktikan tes standar f. Pemindahan material-material yang tak berguna dan puing-puing keluar site dan tidak boleh ada penimbunan di site. g. Menyediakan material-material pengisi yang baik.
2.3.2. Syarat-syarat pelaksanaan
a. Pemeriksaaan Lapangan Pemborong harus mengadakan pemeriksaan dan pengecekan langsung ke lapangan guna menentukan dengan pasti kondisi lapangan, bahan bahan yang kelak akan dijumpainya dan keadaan lapangan sekarang yang nanti mungkin akan mempengaruhi jalannya pekerjaan. b. Penggalian dan pembersihan i. Seluruh rintangan yang ada dalam lapangan yang akan merintangi pekerjaan harus disingkirkan, dan dibersihkan dari lapangan, kecuali hal-hal yang mungkin akan ditentukan kemudian untuk dibiarkan tetap.Perlindungan harus diberikan kepada hal-hal yang seperti itu ii. Pelaksanaan penggalin baru bisa dimulai setelah as-as ditetapkan secara cermat dan disetujui oleh direksi lapangan/pemberi tugas. iii. Apabila selama pelasanaan penggalian terjadi kelongsoran, pemborong harus mencegahnya misalkan dengan casing dan lain cara sehingga pekerjaan tetap lancar tanpa menambah biaya pelaksanaan. iv. Pelaksanaan pekerjaan penggalian jalur pondasi, sloof, haruslah sedemikian rupa sehingga menjamin barang-barang berharga yang mungkin berada di lapangan dari kerusakan. v. Reparasi kerusakan pada benda-benda milik kepentingan umum, di dalamatau di luar lapangan pekerjaan semuanya harus ditanggung oleh kontraktor. vi. Pemindahan semua material-material akibat penggalian dan semua benda-benda yang merintangi pekerjaan, harus menurut petunjukpetunjuk Direksi lapangan/pemberi tugas. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 4
vii.Seluruh pohon-pohon, semak-semak, rumput-rumput, dan seluruh tumbuhan-tumbuhan yang semacamitu harus dipindahkan seluruhnya dari daerah yang akan ditimbun keluar site. c. Perlindungan terhadap benda-beda berfaedah. i. Kecuali ditunjukan untuk dipindahkan, seluruh barang-barang berharga yang mungkin ditemui di lapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai menderita kerusakan harus direparasi/diganti oleh pemborong dengan tanggungan biayanya sendiri. ii. Bila didapat alat/pelayanan serta fasilitas dinas/umumyang masih berfungsi ditemui di lapangan dan hal tersebut tak dijumpai pada gambar, atau cara lain yang dapat diketahui oleh pemborong dan ternyata diperlukan perlindungan atau pemindahan, pemborong harus bertanggung jawab untuk mengambil setiap langkah apapun untuk menjamin bahwa pekerjaan yang sedang berlangsung tersebut tidak tergannggu. Termasuk kewajiban untuk berkoordinasi dengan pihak ke tiga yang terkait atas biaya kontraktor. iii. Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan pemborong, pemborong harus segera mengganti kerugian-kerugian yang terjadi yang dapat berupa perbaikan dari barang yang rusak akibat pekerjaan pemborong. iv. Sarana (Utilitas) yang sudah tidak bekerja lagi yang mungkin ditemukan di bawah tanah dan terletak di dalamlapangan pekerjaan harus dipindahkan keluar lapangan ketempat yang disetujui oleh Direksi lapangan/pemberi tugas atas tanggungan pemborong.
d. Pemeriksaan Permukaan Tanah dan Air tanah. i. Daerah sekitar bangunan-bangunan yang lebih rendah dari lapisan sekelilingnya harus dilindungi dari kemungkinan terjadinya bahaya erosi. Untuk itu pemborong harus mempersiapkan saluran pembuangan yang cukup menghindari terjadinya bahaya erosi tersebut. ii. Pemborong diminta untuk mengawasi hal-hal seperti di bawah ini: 1. Tidak diperkenankan air tergenang di dalam/sekitar lapangan pekerjaan kontrak ini. 2. melindungi semua penggalian bebas overflow dan genangan air. 3. Lapisan tanah teratas (Top soll) Dalamdaerah lapangan pekerjaan, topsoll ( lapisan tanah paling atas) harus dikupas sampai kedalaman 20cmdan digunakan sebagai bahan pengisi untuk daerah yang lain seperti yang akan ditentukan oleh Direksi lapangan/pemberi tugas. Setelah topsoll terkupas daerah tersebut harus dipadatkan sampai setebal 15cm sebelum pengisian bahan pengisi dilakukan.
e. Bahan pengisi i. Bahan pengisi harus cukup baik, dan adalah bahan yang telah disetujui oleh Direksi/pemberi tugas yang diambil dari daerah lapangan atau bahan yang telah disetujui oleh Direksi lapangan/pemberi tugas yang diambil dari daerah di luar lapangan pekejaan, dan bahan yang kaya akan tanah berbatu kerikil (granular soil/sirtu) ii. Bahan tersebut harus bebas dari akar-akar bahan-bahan organis, barang-barang bekas/sampah-sampah, dan batu-batu yang besarnya lebih dari 10cm. f. Syarat-syarat penimbunan dan backfill Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 5
i. Seluruh penimbunan harus dibawah pengawasan Direksi lapagan/pemberi tugas yang harus menyetujui seluruh bahan pengisi lebih dahulu digunakan. Direksi lapangan/pemberi tugas juga akan mempersiapkan test-test yang diperlukan dan penyelidikanpenyelidikan yang dibutuhkan atas biaya pemborong.Pemborong tidak diperkenankan melakukan penimbunan tanpa kehadiran dari Direksi lapangan/pemberi tugas. ii. Pemborong harus menempatkan bahan penimbun di atas lapisan tanah yang akan ditimbun, dibasahi seperti yang diharuskan, kemudian digilas atau dipadatkan sampai tercapai kepadatan yang diinginkan. Untuk pemadatan sirtu di bawah pondasi setempat dan plat lajur dengan stemper, sedangkan untuk pemadatan halaman parkir dengan mesin wals 4 sampai dengan 6 ton. iii. Pekerjaan urugan dilakukan pada daerah urugan (fill) sebagai yang tercantumdalam gambar rencana dan daerah-daerah yang peil permukaan akhir (final grade) iv.Pada daerah-daerah basah/tergenang air/ rawa, pelaksanaan pekerjaan/pemborong hars membuat saluran-saluran pembuangan sementara atau memompa air untuk mengeringkan daerah tersebut. Lapisan lumpur yang ada, harus dibuang ketempat yang akan ditunjuk oleh konsultan pengawas sebelumpengurugan dilakukan. v. sebelum pekerjaan dimulai, pada daerah yang telah selesai dibabat dan dibersihkan, pelaksana pekerjaan/harus mengerjakan pengisian lubang-lubang yang disebabkan karena pencabutan akar-akar pohon, bekas-bekas sumur, saluran dan sebagainya dengan menggunakan material yang baik sesuai dengan petunjuk konsultan pengawas dan harus segera dilakukan perataan dan pemadatan pada permukaan tanah tersebut. vi. Penghamparan material urugan dapat dimulai setelah ada persetujuan konsultan pengawas. vii. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dan setiap lapis harus dipadatkan sampai mencapai kepadatan 95% dari kepadatan maxmun menurut AASHTO 99-70. Lapisan dari material lepas selain dari material batu-batuan, tebal tiap lapisan tidak boleh lebih dari 30cm, dan harus dipadatkan dengan alat makanis (compaction equipment). Kadar air pada tanah urugan harus diatur agar dapat dicapai kepadatan yang mximum. viii.Material urugan yang tidak mengandung kadar air yang cukup untuk dapat mencapai kepadatan yang dikehendaki, harus ditambah air dengan alat penyemprot (sprinkler) dan dicampur/aduk sampai merata (homogeny). Material urugan yang mempunyai kadar air lebih tinggi dari seharusnya tidak boleh dipadatkan sebelumdikeringkan dandisetujui oleh konsultan pengawas, pekerjaan pemadatan tanah urugan tadi harus dilaksanakan pada kadar air optimumsesuai dengan sifat alat-alat pemadatan yang tersedia. Pada pelaksanaan pelaksana pekerjaan/pemborong harus mengambil langkah-langkah yang perlu agar pada pekerjaan tersebut air hujan dapat mengalir dengan encer. ix. Kontraktor diharuskan menggunakan peralatan pemadatan dengan mesin untuk seluruh pemadatan, atau mempergunakan stemper. Pemadatan tangan atau dengan menggunakan timbris, sama sekali tidak diperkenankan. x. Pembersihan, seluruh sisa penggalian yang tidak dipakai buat penimbunan dan penimbunan kembali, juga seluruh sisa-sisa puingpuing, runtuhan-runtuhan, sampah- sampah harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan. Seluruh biaya untuk ini adalah tanggung jawab pemborong. xi. Pekerjaan pengurugan dianggap selesai setelah mendapat persetujuan dari konsultan pengawas. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 6
2.4. Pekerjaan Anti Rayap / Terminte Control
2.4.1. Lingkup Pekerjaan J enis pencegahan rayap yang digunakan: a. Ground treatment, soil treatment dan floor treatment yang bertujuan untuk membuat barier pada pondasi dan permukaan tanah yang digunakan untuk bangunan adalah jenis PRG contruction termite control. b. Wood treatment/wood dranching, yang bertujuan untuk memberikan zat kimia aktif yang bisa berfungsi sebagai termida (pembasmi rayap) untuk seluruh bagian yang menggunakan kayu pada bangunan ini. c. Terminte maintenance program, yang bertujuan untuk mencegah, menghalau dan membasmi serangan rayap yang datang dari luarbangunan.
2.4.2. Pengendalian Pekerjaan Seluruh pekerjaan anti rayap harus memenuhi syarat : a. Pelaksanaan anti rayap harus memenuhi dilakukan oleh tenaga kerja yang telah berpengalaman melaksanakan pekerjaan semacamini dan dipimpin oleh tenaga ahli yang berpengalaman. b. Pemborong harus dapat menunjukkan surat ijin yang masih berlaku untuk kegiatan bidang termite control yang dikeluarkan oleh departemen kesehatan. c. Apabila pelaksanaan ini tidak memiliki surat ijin tersebut di atas, maka pemborong boleh bekerjasama dengan pihak ke tiga dalammelaksanakan pekerjaan ini dengan syarat: - Pihak ketiga memiliki surat ijin tersebut - Untuk pihak ketiga diusulkan pada Direksi lapangan/pemberi tugas untuk dapat disetujui oleh konsultan perencana.
2.4.3. Bahan-bahan a. Bahan-bahan yang digunakan disetujui konsultan perencana b. Bahan-bahan termite control dalamproyek ini terlebih dahulu harus diusulkan kepada Direksi lapangan/pemberi tugas dilengkapi dengan brosur dan referensi yang diperlukan. c. Bahan termite control yang akan digunakan adalah bahan yang disetujui oleh direksi lapangan/pemberi tugas
2.4.4. Pencegahan pelaksana Dalampelaksanaan pekerjaan ini pemborong harus sudah melakukan langkah-langkah pengaman yang diperlukan guna mencegah terjadinya kecelakaan, keracunan serta hal-hal lain yang bisa membahayakan kehidupan (manusia, hewan, tanaman dan barang) yang dilakibatkan oleh pekerjaannya.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 7
2.4.5. Peralatan Pekerjaan anti rayap yang sudah terpasang harus diamankan dari perbuatan/ kejadian- kejadian yang bisa merusak pekerjaan anti rayap ini.
2.4.6. J aminan Pemborong harus memberi garansi secara tertulis bagi pekerjaan anti rayap ini selama minimal 10 tahun
2.4.7. Peralatan yang digunakan Dalammelaksanakan pekerjaan ini pemborong harus menggunakan peralatan-peralatan yang memadai dan diperlukan untuk pekerjaan ini.
2.5. Pekerjaan Pondasi Dangkal
2.5.1. Lingkup pekerjaan a. Termasuk dalamlingkup pekerjaan ini adalah pekerjaan pondasi meliputi : Pekerjaan pondasi batu kali untuk dinding, pondasi untuk pagar dinding, saluran, dll sesuai gambar. b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta pelaksanaan pekerjaan beton sesuai RKS dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini.
2.5.2. Pedoman pelaksanaan a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi kontraktor harus mengadakan pengukuran- pengukuran untuk as-as pondasi seperti pada gambar konstruksi dan harus dimintakan persetujuan Direksi lapangan/pemberi tugas. b. Kontraktor wajib melaporkan kepada Direksi/pemberi tugas bila ada perbedaan gambar- gambar dari konstruksi dengan gambar-gambar arsitektur atau apabila ada hal-hal yang kurang jelas. c. Ketentuan tentang kewajiban pembuatan shop drawing.
2.5.3. Penggalian
a. Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan sampai kedlaman dasar lapis pasir (sesuai gambar)
b. J ika pada kedlaman tersebut ternyata masih ditemukan lapisan tanah jelek, maka perlu konsultasi dengan perencana untuk mendapatkan pengarahan lebih lanjut. c. Lebar penggalian di bawah minimal lebar pondasi di tambah 2x10cm.
d. Lebar penggalian di sebelah atas disesuaikan dengan keadaan tanah, dengan pengarahan hindarkan kelongsoran
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 8
e. Tanah dasar pondasi harus dipadatkan dengan stemper atau vibroroller hingga mencapai kepadatan 95% standar proctor.
f. J ika penggalian melampaui kedlaman yang ditentukan sedangkan lapis tanah yang baik sudah mencapai peil yang ditentukan, maka galian yang terlalu dalamtersebut harus ditimbun dengan pasir pasang dan dipadatkan hingga 95% atas beban pemborong.
2.5.4. Pengurugan kembali
a. Semua bekas-bekas sumur harus diurug dengan pasir pasang. b. Lapisan pasir bawah pondasi harus dipadatkan dengan vibroroller/stemper sehingga mencapai kepadatan minimal 95% standar proctor. c. Pengurugan kembali dengan tanah: i. Tanah yang akan digunakan untuk pengurugan harus mendapat persetujuan dari pengawas ii. Semua bahan-bahan organis, sisa-sisa bongkaran bekesting, puing, sampah- sampah harus disingkirkan iii. Bongkaran-bongkaran tanah harus dipecahkan menjadi komponenkomponen yang lebih kecil dahulu. iv. Pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis (max 30cmper-lapis) dengan vibro/stemper dengan memperhatika kadar air tanah sehingga memperoleh kepadatan minimal 90%
2.5.5. Pelaksanaan pondasi a. Pelaksanaan pondasi harus dalamkeadaan lobang pondasi kering. b. Ketentuan mengenai struktur dan kwalitas beton lihat pasal pekerjaan beton dalambuku spesifikasi ini dan gambar pondasi. c. Stek kolom, stek kolompenguat, sparing-sparing yang diperlukan harus terpasang bersamaan dengan pekerjaan pondasi. d. Ketentuan mengenai pondasi batu kali, lihat ketentuan pasangan batu kali, dengan catatan: i. Tidak boleh ada rongga dalampasangan tersebut. ii. Batu kali disusun satu persatu dengan penyangga e. Pelaksanaan pondasi juga harus memperhatikan gambar arsitek dan M.E, jika ada kelainan/ketidakcocokan harus dikonsultasikan dengan perencana.
2.5.6. Pondasi pasangan batu kali a. Kegiatan pekerjaan pasangan pondasi batu kali dilaksanakan pada pekerjaan struktur dinding bata dalambangunan, bak-bak bunga dan lainlain sesuai gambar rencana. b. Bahan-bahan yang digunakan: i. Batu kali dan pasir, harus keras dan kekar serta bermutu yang disetujui Direksi/pemberi tugas/perencana dan owner. ii. Semen, sesuai ketentuan Portland cement Indonesia : NI 80 1972. iii. Air yang dipakai harus besih yang dapat diminum/tawar Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 9
2.6. Pekerjaan Sub Structure (Pekerjaan struktur Bawah)
Dalampekerjaan pondasi ini pemborong diwajibkan untuk mempelajari dan mengajukan penawaran serta mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk pekerjaan pondasi. Pemborong diwajibkan membuat uraian dan metode pekerjaan serta waktu pekerjaan (time schedule) pondasi yang disesuaiakan dengan site yang ada dan diajukan ke Direksi lapangan untuk disetujui.
2.6.1. Pekerjaan persiapan pondasi
a. Lingkup pekerjaan. Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pendaya gunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan, instalasi konstruksi dan perlengkapanperlengkapan untuk semua pekerjaan penggalian, pengisian/pengurugan dan pembuatan konstruksi pondasi. Pelaksanaan pekerjaan pondasi memerlukan ketepatan, ketelitian dan pengetahuan pelaksanaan yang cukup tinggi, karena pembormng harus mampu meyediakan peralatan yang baik, lengkap dan pekerja atau pengawas ahli yang terampil dan berpengalaman.
b. Sifat pekerjaan Kontraktor yang ditunjuk harus memahami secara tepat mengenai sifat penggalian dan pengurugan yang diharuskan, sehingga harga-harga penawarannya telah memungkinkan bagi terlaksananya pekerjaan tersebut dengan baik.
c. Penggalian tanah. Syarat-syarat pelaksanaan : i. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan syarat-syarat yang ditentukan menurut keperluan ii. Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat akar-akar atau bagianbagian gembur, maka ini harus digali keluar dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpass. iii. Terhadap kemungkinan adanya air di dasar, baik pada waktu penggalian maupun pada waktu pekerjaan pondasi, harus disediakan pompa air atau pompa lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus-menerus, untuk menghindari tergenangnya air pada dasar galian. iv. Pemborong harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian agar tidak longsor dengan memberikan suatu dinding penahan atau penunjang sementara atau lereng yang cukup. v. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah tertentu yaitu sampai mencapai ketinggian tanah asli semula, harus segera disigkirkan dari halaman pekerjaan. vi. Seluruh barang-barang berharga yang mungkin ditemui di lapangan harus segera dilaporkan ke Direksi lapangan/pemberi tugas dan juga ke pemberi tugas dan harus dilindungi dari kerusakan dan bila menderita kerusakan akibat kelalaian pemborong maka harus direparasi/diganti oleh pemborong atas tanggunannya sendiri. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 10
vii. Bila suatu alat pelayanan dinas yang masih berfungsi ditemui di lapangan dan hal tersebut tidak tertera pada gambar dan ternyata diperlukan perlindungan atau pemindahan, pemborong harus bertanggungjawab untuk mengembil setiap langkah apapun yang diperlukan untuk perlindungan.
2.6.2. Pengurugan pondasi
a. Lingkup pekerjaan i. Untuk peninggian guna mencapai suatu level konstruksi sesuai dengan gambar ii. Urugan kembali pada akhr pekerjaan untuk pengisian dan leveling disekitar konstruksi pondasi iii. Luas daerah pengurugan adalah sesuai gambar rencana
b. Bahan-bahan i. Bila tidak mencantumkan dalamgambar-gambar detail, maka pada bagian atas urugan, di bawah pelat-pelat bertulang, beton rapat dan pondasi-pondasi harus terdiri dari urugan pasir setebal 10cmpadat. ii. Di bawah lapisan-lapisan atau di samping pondasi, urugan yang dipakai adalah dari jenis tanah sirtu yang bersih tanpa potongan-potongan bahan yang bias lapuk serta batuan yang telah dipecahkan. iii. Pemborong waib mengusahakan agar semua bahan urugan terdiri dari mutu bahan yang baik.
2.6.3. Pekerjaan pondasi batu kali.
a. Batu kali digunakan untuk pondasi harus batu pecah, sudut runcing, berwarna abu-abu hitam, keras, tidak berpori (porous) b. Permukaan dasar galian harus ditimbun dengan pasir urug setebal minimal 10cm, disiramdan diratakan dan di atasnya diberi batu kali pecah yang dipasang sesuai dengan gambar. c. Pondasi batu kali menggunakan adukan dengan campuran 1Pc : 4Ps. Untuk kepala pondasi digunakan adukan kedap air dengan campuran 1Pc:2Ps setinggi 20cm, dihitung dari permukaan pondasi kebawah. Adukan harus membungkus batu kali pada bagian tengah pondasi sedemikian rupa sehingga tidak aa bagian pondasi yang berongga.tidak padat. d. Pada pondasi untuk kolom-kolomharus disediakan stek-stek tulangan kolom dengan diameter dan jumlah besi yang sama dengan tulangan pokok yang teraman baik dalampondasi sedalamsesuai dengan yang tertera dalamgambar.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 11
2.7. Pekerjaan beton bertulang
2.7.1. Pekerjaan beton bertulang dilaksanakan sebagai berikut: a. campuran untuk adukan beton biasa dipergunakan pada: - kolom-kolomutama dan kolom-kolompraktis - balok-balok induk, balok anak, balok ring, plat, lisplang beton dan tangga b. campuran untuk adaukan beton rabat air dipergunakan pada: - lantai yang tekena air langsung, balok dan plat luifel atap dan Teras/ balkon. - Lisplang beton - Dinding ground reservoir, dinding STP - Balok dan lantai WC, pekerjaan beton lainnya yang terkena genangan aiR atau banyak hubungan langsung dengan air.
2.7.2. Ukuran-ukuran, pembesian dari semua bagian konstruksi beton bertulang diberikan secara lengkap di dalamgambar-gambar dan merupakan patokan di dalamperhitungan volume pekerjaan beton pada perincian harga penawaran.
2.7.3. Untuk pelaksanaan pekerjaan beton bertulang berlaku ketentuanketentuan dalam: - SNI-03-2847-2002, standar tata cara perencanaan struktur beton untuk bangunan gedung. - SNI-03-2458-1991, metode pengujian dan pengambilan contoh untuk campuran beton segar. - SNI-03-4810-1998, meetode pembuatan dan perawatan benda uji di lapangan. - SNI-03-1974-1990, metode pengujian kuat tekan beton - SNI-03-2492-1991, metode pengambilan benda uji beton inti - SNI-03-3403-1994, metode pengujian kuat tekan beton inti. - Ni-2-PBI 1971, peraturan beton Indonesia (1971) - SK SNI T-15-1991-03, tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung. - NI-3-1970, peraturan umumbahan bangunan Indonesia - PUUDI-1982, persyaratan umumbeban bangunan di Indonesia. - SII, standar industry Indonesia 2.7.4. Syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan di dalam SNI-03-2847-2002 menegenai bahan- bahan untuk beton bertulang, cara-cara pelaksanaan konstruksi beton bertulang dan pemeriksaan (test), mengenai hal-hal itu harus medapatkan perhatian yang sesame dari kontraktor dan menjadi dasarr dari seluruh pekerjaan. 2.7.5. Kontraktor diharuskan mentaati petunjuk-petunjuk dari pengawas ahli sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang tercantumdalamSNI 03-2847-2002
2.7.6. Tidak diperkenankan kepada kontraktor untuk melaksanakan pengecoran beton, tanpa ijin terlebih dahulu kepada manajemen konstruksi ahli untuk diadakan pengematan/pemeriksaan konstruksi dan selanjutnya dinyatakan persetujuan pengecoran secara tertulis. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 12
2.7.7. Bahan-bahan. a. Bahan-bahan yang dipergunakan pada pekerjaan pembuatan beton bertulang harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang tercantumdi dalamSNI-03-2847- 2002. b. Kontraktor diwajibkan untuk mematuhi setiap petunjuk yang diberikan oleh petugas ahli dan Direksi lapangan dan kontraktor berkewajiban untuk membantu penuh Direksi lapangan dan pengawas ahli di dalam melaksanakan pemeriksaan bahan-bahan. c. Portland cemen dan mutu besi, digunakan porland cemen menurut SNI 15- 2049-1994. Kecuali ditentukan lain dama gambar, untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping adanya certificate dari suppliers3 juga harus ada/dimintakan certificate dari laboratoriumresmi dari perguruan tinggi atau instansi pemerintah baik pada saat pemesanan maupun secara periodic minimal 2 contoh percobaan dan perlengkungan untuk setiap 20cmton besi. Direksi lapangan/pemberi tugas harus menyaksikan pengetesan besi dan segala biaya yang berkenaan dengan pekerjaan ini menjadi tanggung jawab kontraktor. Besi bertulang yang digunakan adalah produk Krakatau steel/setara yang memenuhi standar SNI.
2.7.8. Admixture (bahan-bahan tambahan) dalamadukan beton a. Cara penggunaan additive untuk beton harus sesuai dengan petunjuk petunjuk dari produsen bahan tersebut. b. Penyimpangan dari ketentuan di atas harus dengan persetujuan tenaga ahli/konsultan.
2.7.9. Penyimpanan a. Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan pada umumnya harus sesuai dengan waktu dan urutan pelaksana. b. Cement harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh) tidak terdapat kekurangan berat dari apa yang tercantum pada zak, segera setelah diturunkan disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dan lantai yang bebas dari tanah. Cement harus masih dalamkeadaan fres (belum mulai mengeras) jika ada bagian yang mulai mengeras bagian tersebut masih harus dapat ditekan hancur dengan tangan bebas dan jumlahnya tidak boleh melebihi 5% berat, dan kepada campuran tersebut diberi tambahan cement baik dalamjumlah yang sama. Semuanya dengan catatan kualitas beton yang diminta harus tetap terjamin. c. Besi beton harus bebas dari tanah dengan menggunakan bantalan-bantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asin lainnya (missal :minyak dan lain-lain) d. Aggregates harus ditempatkan dalambak-bak yang cukup terpisah dari satu dan lain jenisnya/gradasi-nya dan di atas latai beton ringan untuk menghindari tercampurnya dengan tanah. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 13
2.7.10. Pelaksanaan pembuatan beton/kualitas beton. Adukan beton adalah campuran dari cement Portland, pasir beton, batu pecah/krikil dan air, semuanya diaduk dalamperbandingan tertentu sehingga didapat kekentalan yang baik dengan kekuatan yang dinginkan.
2.7.11. Pemeriksaan mutu hasil pelaksanaan a. Koontraktor diwajibkan untuk mengadakan pemilihan proporsi campuran beton (trial- mixes) sesuai dengan SNI-03-2847-2002 b. Evaluasi dan penerimaan beton dilakukan sesuai dengan SNI-03- 2847-2002. Frekuensi pengujian kekuatan masing-masing mutu beton yang dicor setiap harinya haruslah dari satu contoh uji per hari atau tidak kurang dari satu contoh uji untuk setiap 120M3 beton atau tidak kurang dari satu contoh uji untuk setiap 500M2 luasan permukaan lantai atau dinding. c. Pemeriksaan benda uji dilakukan di laboratoriumbahan dan kontruksi atas persetujuan konsultan pengawas. Hasil uji dilaporkan kepada pemberi tugas. d. Pengambilan benda uji langsung dilakukan dari bagian-bagian konstruksi yang sedang dalamproses pengecoran sesuai ketentuan dan arahan konsultan pengawas dan tidak boleh diambil langsung dari mixer ready-mix.
2.7.12. Kualitas beton a. Kecuali yang ditentukan lain dalamgambar, kualitas beton untuk beton struktur adalah fc=20 Mpa atau setara K-250 kg/cm2 dan beton pada kolom praktis digunakan fc=15Mpa atau setara K- 175kg/cm2. b. Pelaksanaan haru memberikan jaminan atas kemampuan membuat kwalitas beton ini dengan memperhatika data-data pelaksanaan dilain tempat atau dengan mengadakan trial-mixes. c. Pengambilan benda-benda uji harus dengan periode antara yang disesuaikan dengan kecepatan pembetonan. d. Kontrakto harus membuat laporan tertulis atas data-data kwalitas beton yang dibuat dengan disyahkanya oleh Direksi lapangan, laporan tersebut harus dilengkapi dengan harga karakteristiknya. e. Selama pelaksanan harus ada pengujian slump minimal 5cm, maximum 12 cm. cara pengujian slump adalah sebagai berikut: Contoh : beton diambil saat sebelum dituangkan kedalamcetakan beton (bekisting), cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan di atas kayu yang rata atau plat beton. Cetakan di isi sampai kurang lebih 1/3nya, kemudian adukan tersebut ditusuk-tusuk 25 ali dengan besi 16mm panjang 30cm dengan ujung yang bulat (seperti peluru) Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikurnya. Setiap lapis ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk dalamsatu lapisan yang di bawahnya. Setelah diratakan, sgera cetakan diangkat perlahan lahan dan diukur penurunannya (slum-nya) f. J ika hasil kuat tekan benda-benda uni tidak memberikan angka kekuatan yang diminta, maka harus dilakukan pengujian beton ditempat dengan cara-cara seperti ditetapkan Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 14
dalamSNI-03-2847-2002 dengan tidak menambah beban biaya bagi pemberi tugas (=beban kontraktor) g. Pengadukan beton dalammixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung setelah seluruh komponen aduka ke dalammixer. h. Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran darus dilakukan dengan cara iyang tidak mengakibatkan terjadinya segrasi komponen- komponen beton. i. Harus digunakan vibrator untuk pemadatan beton. 2.7.13. Siar-siar konstruksi dan pembongkaran bekisting. Pembongkaran bekisting dan penempatan siar-siar pelaksanaan, sepanjang tidak ditentukan lain dalam gambar, harus mengikuti SNI- 03-2847-2002, siar-siar tersebut harus dibasahi lebih dahulu dengan air cement tepat sebelum pengecoran lanjutan dimulai. Letak siar-siar tersebut harus disetujui oleh Direksi lapangan.
2.7.14. Penggantian besi a. Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adlah sesuai dengan apa yang tertera pada gambar. b. Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman kontraktor atau pendapatnya terdapat kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian yang ada maka: - kontraktor dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi pembesian yang setara dalam gambar, secepatnya hal ini diberitahukan pada direksi lapangan/pemberi tugas kontruksi dan konsultan perencana sekedar informasi - jika terjadi penambahan ekstra besi maka dapat dimintakan oleh kontraktor sebagai kerja lebih. Penambahan tersebut dapat dilakukan setelah ada persetujuan tertulis dari pemberi tugas. - J ika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian maka perubahan tersebut dapat dijalankan dengan perssetujuan tertulis dari konsultan perencana. c. J ika pemborong tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar maka dapat dilakukan penukaran diameter dengan diameter yang terdekat dengan catatan: - J umlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh kurang dari tertera dalamgambar ( dalamhal ini yang dimaksudkan adalah jumlah luas). - Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian di tempat tersebut atau di daerah overlapping yang dapat menyulitkan pembetonan atau penyampaian penggetar. - Harus menyampaikan perhitungan struktur (analisa) ke konsultan perencana.
2.7.15. Cetakan dan acuan/bekisting a. Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuanketentuan di dalamSNI-03- 2847-2002 Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 15
b. Untuk mencegah terserapnya air beton oleh cetakan, maka cetakan harus dilapis dengan lembaran plastic yang dihubungkan dengan cermat. c. Pekerjaan pembuatan cetakan (formwork) dengan pemotongan dan pemasangan yang rapih serta sistimatis agar mendapatkan kecermatan dan ketelitian kerja untuk mencapai hasil cetakan engan kesempurnaan yang maksimal. d. Di dalam melaksanakan seluruh konstruksi beton bertulang tidak diperkenankan terjadinya kesalahan pembuatan cetakan. Papanpapan bekas cetakan hanya boleh dipergunakan jika masih dalam keadaan baik dan harus disetujui oleh Direksi lapangan. e. Untuk tiang-tiang penyangga acuan tidak diperkenankan menggunakan bambu. f. Bekisting yang digunakan dapat dalambentuk beton, baja, pasangan batu kali diplester atau kayu. Lain-lain jenis yang akan digunakan harus dengan persetujuan Direksi lapangan. g. Bekisting harus direncanakan sedemikianrupa sehingga tidak ada perubahan bentuk yang nyata dan cukup dapat menampung beban-beban sementara sesuai dengan jalannya kecepatan pembetonan. Semua bekisting harus diberi penguat datar dan silangan sehingga kemungkinan bergeraknya bekisting selama pelaksanaan dapat ditiadakan, juga cukup rapat untuk menghindarkan keluarnya adukan (mortar-leakage) h. Cukup penyangga dan silangan-silangan adalah menjadi tanggungjawab kontraktor, demikian juga kedudukan dan dimensi yang tepat dan bekisting adalah menjadi tanggungjawabnya. i. Pada bagian terendam(dari setiap phase pengecoran) dari bekisting kolom atau dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembesian. j. Adakan tindakan untuk menghindarkan pengumpulan air pembasahan tersebut pada sisi bawah. k. Pembongkaran bekisting. Bekisting lantai tingkat harus dipertahankan beberapa lantai teratas dengan catatan harus memenuhi ketentuan bahwa lantai teratas yang sedang dikerjakan atau sedang dicor harus dipandang sebagai beban yang bias dipindahkan bebannya kepada lantai di bawahnya yang betonya sudah berumur lebih dari 28 hari atau sekurangnya melebihi K- 250.
2.7.16. Pemasangan pipa-pipa, pemasangan pipa dalam beton harus tidak boleh sampai merugikan kekuatan konstruksi, untuk ini lihat SNI-03-2847-2002.
2.7.17. Lantai kerja. Untuk bagian-bagian konstruksi beton bertulang yang terletak langsung di atas tanah, dibawahnya harus dibuat lantai kerja setebal 5cmdengan campuran semen pasir dan kerikil dalamperbandingan 1:3;5.
2.7.18. Pekerjaan mengaduk. Pengadukan beton harus dengan mesin pengaduk beton dengan daya aduk seimbang dengan besar bagian pekerjaan beton yang akan dicor. J enis dan daya aduk dari mesin pengaduk yang akan dipergunakan terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan dari Direksi lapangan. Untuk pengadukan minimum 2 (dua) menit setelah seluruh bahan yang diperlukan masuk ke dalammesin pengaduk.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 16
2.7.19. Pengangkutan adukan. Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran harus dilaksanakan dengan cara yang disetujui oleh Direksi lapangan. Cara pengankutan harus memenuhi persyaratan : - Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan - Tidak terjadi perbedaan waktu pengikat yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor. Adukan beton harus dicor dalamwaktu paling lambat 1 (satu) jamsetelah pengadukan dengan air dimulai.
2.7.20. Pengecoran dan pemadatan. a. Sebelum pekerjaan pengecoran beton dilakukan, semua pekerjaan acuan (bekisting) baja-baja tulangan, tarikan pipa-pipa instalasi air dan instalasi listrik serta angkur angkur yang harus ditanamdalambeton, sudah harus selesai terpasang dan mendapat pemeriksaan dan persetujuan tertulis dari Direksi lapangan. b. Acuan harus dibersihkan terlebih dahulu dengan cara penyemprotan air bersih atau dapat memakai compressor sehingga semua kotoran tersapu bersih dari dalamacuan. c. Selama pengecoran berlangsung kepada siapapun dilarang berjalan dan berdiri di atas baja tulangan. Untuk dapat mencapai setiap tempat dengan mudah dan aman kontraktor harus mempersiapkan dan menggunakan jalur-jalur tempat berjalan tersebut dari papan yang cukup lebar ditumpangkan di atas kakikaki yang mudah dipindah-pindahkan dan tidak akan membebani baja tulangan. d. Beton harus dicor pada tempat pekerjaan secepat mungkin setelah bidang acuan dibasahi dengan air dimulai. e. Bilaman pengecoran pada salah satu bagian konstruksi terpaksa harus diputuskan, maka tempatnya harus terletak pada batas/siar pelaksanaan yang akan ditentukan oleh Direksi lapangan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk konstruksi beton bertulang. Sebelum pekerjaan yang diputuskan itu dilanjutkan maka permukaan beton yang telah mengeras itu harus dibersihkan dari benda lepas, dibuat kasar kemudian diberi cairan semen (calbon) dan selanjutnya segera pengecoran beton dilaksanakan. f. Adukan yang telah mulai mengeras atau mencampurnya dengan bahan-bahan campuran beton atau mencampurnya dengan adukan adukan beton baru tidak diperkenankan. Adukan beton pada wktu pengecoran terdapat pemisahan antara kerikil dan spesinya tidak diperkenankan untuk dipakai. Adukan beton tidak boleh dituanhgkan terlau tinggi yang dapat mengakibatkan terjadinya pemisahan kerikil dan spesinya. Tinggi maximal pengecoran menuangkan adukan beton tidak boleh lebih dari 1,5m. g. Selama pengecoran berlangsung adukan beton pada acuan harus dipadatkan dengan menggunkan alat penggetar (vibrator). Alat tersebut sudah harus berada di tempat pekerjaan sebelumpekerjaan pengecoran dimulai.
2.7.21. Perawatan beton. Beton yang sudah dicor terutama plat atap dan luifel harus dijaga agar tidak terlalu cepat kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 14 hari. Untuk kepeluan tersebut dtetapkan cara sebagai berikut: a. Pada umumnya dipergunakan sebagai penutup permukaan beton karung- Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 17
karung yang senantiasa basah. b. Pada plat-plat kedap air seperti plat talang atap dan luifel pembahasan terus menerus ini harus dilakukan dengan cara merendamnya (menggenang) dengan air.
2.7.22. Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti terdapatnya srang krikil, munculnya pembesian pada permukaan beton dan lain-lain hal yang tidak memenuhi syarat atas perintah Direksi lapangan harus dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya. Untuk selanjutnya diganti atau doperbaiki segera dan menjadi resiko kontraktor sepenuhnya. Caracara perbaikan lainnya harus senantasa diketahui dan dapat persetujuan manajemen konstruksi ahli terlebih dahulu.
2.7.23. Tanggungjawab kontraktor a. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai dengan ketentuan- ketentuan di atas dan sesuai dengan gambar-gambar konstruksi yang diberikan. Adanya atau kehadiran Direksi lapangan selaku wakil pemberi tugas atau konsultan yang sejauh mungkin melihat/menegur atau member nasehat tidaklah mengurangi tanggung jawab penuh tersebut di atas. b. Direksi lapangan tidak dibenarkan member ketentuan-ketentuan tambahan yang menyimpang dari ketentuan yang telah digariskan di atas ( dan yang telah tertera dalamgambar)
2.7.24. Gambar kerja a. Sebelum pabrikasi dimulai kontraktor harus membuat gambar gambar kerja yang diperlukan dan harus disetujui Direksi sebelumdimulai dengan pabrikasi. b. Walaupun semua gambar kerja telah disetujui Direksi tidaklah berarti mengurangi tanggung jawab kontraktor apabila terdapat kesalahan atau perubahamdalamgambar. c. Tanggung jawab atas ketepatan ukuran selama erection tetap ada pada kontraktor. d. Pengukuran denga skala dalamgambar tidak diperkenankan.
2.8. Ketentuan lain-lain 2.8.1. Semua bahan dan alat-alat perlengkapan yang akan diperoleh atau dipasang pada bangunan ini sebelumdipergunakan harus diperiksa dan diluluskan oleh Direksi
2.8.2. Apabila diperlukan pemeriksaan bahan, maka biaya pemeriksaan ditanggung oleh pemborong.
2.8.3. J ika ada perbedaan antara gambar dan RKS, gambar petunjuk dan detail maka segera dilaporkan ntuk diputuskan dengan tetap mengindahkan kepentingan bangunan itu sendiri.
2.8.4. Apabila ada hal yang tidak tercantum dalam gambar maupun RKS tetapi itu mutlak diutuhkan maka hal tersebut harus dikerjakan/dilaksanakan.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 18
2.8.5. Hal-hal yang belum tercantum dalam uraian-uraian dalam pasal-pasal RKS ini akan dijelaskan dalamaanwijing.
2.8.6. Pada hakekatnya kontraktor wajib membuat shop drawing untuk seluruh jenis dan tahapan pekerjaan konstruksi / struktur, degan ketentuan sebagai berikut: a. Disetujui konsultan pengawas untuk shop drawing sebagai penjelas da detail dalam pelaksanaan. b. Diperiksa oleh konsultan pengawas dan perencana dan disetujui oleh owner bila terjadi perubahan disain dan atau mengakibatkan perubahan biaya.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 27
BAB - III PEKERJAAN ARSITEKTUR
A. UMUM
1. LOKASI PROYEK
Komplek BBI Kalideres
2. PERALATAN
Kontraktor harus sudah memperhitungkan setiap peralatan yang akan digunakan ditempat kerja untuk melaksanakan pekerjaan dan demi kelancaran pekerjaan.
3. PENGUKURAN TATA LETAK DAN KETINGGIAN
Kontraktor harus sudah memperhitungkan biaya, untuk pekerjaan pengukuran tata letak dan ketinggian bangunan ataupun konstruksi lainnya termasuk pembuatan patok- patok beton atau kayu, maupun bowplank. Pengukuran harus dilakukan dengan theodolite dan waterpass yang dilakukan oleh juru ukur yang berpengalaman. Hasil pengukuran harus diserahkan kepada Direksi Lapangan untuk disetujui.
4. KEAMANAN PROYEK DAN TANDA PENGENAL PEKERJ A
Kontraktor harus menjamin keamanan proyek baik untuk barang-barang milik kontraktor maupun Direksi, menjaga keutuhan bangunan-bangunan yang ada dari gangguan para pekerja kontraktor maupun kerusakan-kerusakan akibat pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor harus menempatkan petugas-petugas keamanan selama 24 jam penuh setiap hari.
Untuk mengawasi dan menjaga ketertiban para pekerjanya, setiap pekerja kontraktor diharuskan menggunakan tanda pengenal pada tempat atau bagian badan yang mudah terlihat oleh petugas keamanan yang bertugas. Tanda pengenal tersebut dapat berupa pening atau kartu pengenal yang tidak mudah rusak, mudah terbaca atau jelas atau pakai seragam sesuai petunjuk dan persetujuan Direksi. Pekerja kontraktor tidak diizinkan menginap di lokasi pekerjaan, kecuali petugas keamanan yang bertugas malam hari. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 28
5. J AMINAN SOSIAL KESELAMATAN KERJ A (Peraturan Perburuhan)
Kontraktor harus mengadakan jaminan sosial untuk semua pekerja sesuai dengan peraturan perburuhan. Kontraktor harus menjamin keselamatan kerja buruh-buruhnya sesuai dengan peraturan perburuhan atau persyaratan-persyaratan yang diwajibkan untuk masing-masing bidang pekerjaan. Untuk hal tersebut diatas, kontraktor harus menyediakan peralatan-peralatan yang diperlukan, obat-obatan (PPPK) bagi keselamatan pekerja tersebut.
6. ASURANSI PEKERJ AAN
Kontraktor harus mengasuransikan semua pekerja-pekerja terhadap segala kemungkinan yang tidak terduga (All Risk Insurance), Astek (Asuransi Tenaga Kerja)
7. PEMELIHARAAN HASIL PEKERJ AAN SELAMA 90 HARI
Kontraktor harus mengadakan pemeliharaan terhadap hasil pekerjaan atau bangunan, baik interior maupun exterior serta semua fasilitasnya, elektrikal mekanikal, jalan dan parkir, pemeliharaan kebersihan, menyiram tanam-tanaman dan bertanggungjawab atas kesalahan teknis yang dilakukan oleh Kontraktor.
8 TABUNG PEMADAM KEBAKARAN
Kontraktor harus menyediakan alat-alat pemadam kebakaran selama proyek berlangsung. Tabung-tabung gas atau zat kimia untuk pemadam api, kapasitas masing-masing 6 Lbs.
9. PAPAN NAMA PROYEK
Papan nama proyek harus dipasang sedemikian rupa sehingga terbaca dari luar batas daerah kerja atau penempatannya, bentuknya akan ditentukan Direksi.
10. IZIN BANGUNAN
Kepala proyek dibantu Konsultan menyiapkan berkas yang berhubungan dengan izin bangunan. Biaya izin bangunan menjadi tanggungan Pemimpin Proyek (pihak pemberi tugas).
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 29
11. KANTOR DAN GUDANG KONTRAKTOR
Kontraktor harus membuat kantor dimana wakil dan seluruh stafnya bekerja, gudang yang diperlukan untuk melindungi material-material dan peralatan dari gangguan cuaca (hujan, dll) serta menjamin keamanannya terhadap pencurian. Untuk memudahkan pemeriksaan oleh Direksi semua material/peralatan, keluar masuknya barang harus teratur rapi.
12. POS KERJ A DAN POS J AGA
Kontraktor harus membuat los kerja dan pos jaga. Los kerja yaitu bangunan tempat berkerja para pekerja/tukang dan harus cukup baik, terlindung dari cuaca, baik hujan maupun gangguan air hujan atau terik panas matahari yang dapat menghambat kelancaran pekerjaan dengan minimal ukuran 50 m 2 (lima puluh) meter persegi.
13 WC PEKERJ A
Kontraktor diwajibkan membuat WC pada tempat-tempat tertentu yang disetujui Direksi Lapangan untuk kepentingan pekerjanya demi terjamin kesehatan didalam proyek.
14 FASILITAS PENGADAAN AIR KERJ A
Kontraktor diwajibkan menyediakan air untuk keperluan air kerja, air minum untuk para pekerja dan air untuk kamar mandi dan WC. Air dimaksud adalah air bersih, baik yang berasal dari PAM atau sumur/pompa, serta pengadaan dan pemasangan pipa-pipa distribusi untuk suplai air yang memenuhi syarat bagi keperluan pelaksanaan pekerjaan dan kebutuhan pekerja serta Direksi pada Direksi Keet atau Mess Pengawas.
15. FASILITAS PENERANGAN Kontraktor menyediakan listrik kerja selama proyek berlangsung, baik untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan, penerangan dan peralatan Direksi Keet atau Mess Pengawas dan lain-lain yang diperlukan untuk menunjang lancarnya pekerjaan, kerja malam dan lain-lain.
Kontraktor harus menyediakan genset sendiri dan kalau memakai arus PLN, biaya selama proyek berlangsung dibebankan pada kontraktor.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 30
16. DIREKSI KEET DAN PERLENGKAPAN Pemborong harus membuat bangunan sementara untuk Direksi sesuai dengan petunjuk Direksi.
Bahan-bahan untuk bangunan Direksi terdiri dari : Lantai pasangan bata merah/batako diplester. Rangka kayu klas II. Dinding papan atau multipleks dengan ketebalan minimal 9 mm dan di cat. Langit-langit eternit lokal. Atap asbes gelombang. Dilengkapi jendela dan pintu sesuai dengan rencana yang disetujui Direksi.
Bangunan terdiri dari : Satu ruang kantor : 3 x 4 =12 m 2
Satu ruang rapat : 4 x 5 =20 m 2
Satu ruang istirahat : 2 x 3 = 6 m 2
Satu KM/WC, wastafel, kaca rak handuk : 2 x 2 = 4 m 2
Dapur : 2 x 3 = 6 m 2
-------------------- + Luas Total..................................................................... = 48 m 2
Peralatan inventaris minimum yang harus dilengkapi : Tiga almari kayu yang dapat dikunci. Tiga meja tulis dengan 8 kursi duduk. Satu stel zice dengan 4 kursi duduk. Satu Set komputer lengkap dengan alat cetak (printer). Satu meja rapat ukuran 1,5 x 2,5 lengkap dengan 8 kursi duduk. Satu mesin ketik, mesin hitung tangan dan peralatan administrasi lainnya. Papan tulis jenis White board pada ruang rapat. AC Split PK
Pemborong harus memelihara kebersihan bangunan Direksi serta Inventarisnya, menyediakan air minum yang bersih dan dimasak (teh/kopi) untuk staf Direksi atau tamu-tamu. Bangunan sementara serta inventarisnya tetap milik pemberi tugas, harus dibongkar dan bahan-bahannya diangkut dari tempat pekerjaan apabila Direksi menghendakinya. Untuk mempermudah komunikasi maka pemborong harus menyediakan dan membayar rekening untuk (minimum) 1 telephone yang dapat dipergunakan, baik oleh Direksi maupun pihak pemborong. Pemborong juga harus menyediakan dan membayar listrik untuk Direksi keet tersebut. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 31
17. PEMERIKSAAN PENGUKURAN
Untuk melaksanakan pemeriksaan atas hasil pekerjaan pengukuran evaluasi, tata letak dan lain-lainnya oleh kontraktor, Direksi Pelaksanaan akan menunjuk Pihak Ketiga untuk melakukannya. Biaya pemeriksaan tersebut seluruhnya menjadi beban dan tanggung jawab kontraktor sesuai jumlah yang telah ditentukan.
18. PENGUJ IAN KWALITAS
Biaya-biaya pengujian kwalitas atas contoh bahan maupun hasil pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor menjadi beban dan tanggung jawab kontraktor dalam jumlah yang telah ditentukan. Pengujian kwalitas akan dilakukan Pihak Ketiga yang berwenang dan mampu dan akan ditentukan oleh Direksi Pelaksana.
19. DOKUMENTASI PHOTO PROYEK
Kontraktor harus memperhitungkan pembuatan photo-photo dokumentasi proyek lengkap dengan albumnya minimal 5 (lima) album besar untuk setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan. Dokumentasi pemotretan dilakukan oleh Kontraktor sejak sebelum mulainya proyek, (lokasi pekerjaan). Photo-photo harus berwarna dan berukuran post card dan diserahkan kepada Direksi Lapangan selama proyek berlangsung. Kontraktor harus menyediakan biaya untuk keperluan photo copy laporan-laporan dan keperluan Direksi Lapangan selama proyek berlangsung.
20. KONSUMSI DIREKSI DAN TAMU-TAMU DIREKSI SELAMA PROYEK
Kontraktor harus sudah memperhitungkan biaya konsumsi selama Pelaksanaan proyek berlangsung, rapat mingguan dan juga jika sewaktu-waktu Pemberi Tugas dan tamu-tamu yang berkepentingan atas pelaksanaan proyek hadir di site. (diproyek)
21. PENYEDIAAN ALAT-ALAT DOKUMENTASI
Untuk keperluan pelaksanaan dokumentasi proyek oleh Direksi Lapangan, Kontraktor diharuskan menyediakan alat-alat dokumentasi berupa kamera dengan ukuran lensa 1:24, sebanyak 1 unit lengkap.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 32
22. FASILITAS DIREKSI LAPANGAN Kontraktor diharuskan menyediakan atau memberikan fasilitas pengangkutan sehari- hari ke lapangan/site proyek bagi staf Direksi Lapangan, selama proyek berlangsung. Fasilitas tersebut minimum untuk 3 (tiga) orang.
23. PENYEDIAAN ALAT-ALAT KERJ A DIREKSI LAPANGAN.
Kontraktor harus mengadakan dan menyerahkan kepada Direksi Lapangan alat-alat kerja dan alat-alat perlengkapan Direksi yang diperlukan untuk kelancaran pekerjaan pengawasan, sesuai yang dicantumkan dalam tabel Perincian Pekerjaan dan Biaya.
24. KETENTUAN PELAKSANAAN
Semua pelaksanaan pekerjaan umum yang sifatnya pengadaan barang, biaya pemeriksaan pengukuran dan biaya pengujian kwalitas untuk kepentingan proyek dan tugas-tugas pengawasan direksi lapangan harus diselenggarakan dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak dikeluarkannya Surat Perintah Kerja. Segala biaya untuk hal tersebut akan menjadi tanggungan kontraktor.
25. SHOP DRAWING
a. Shop drawing akan menunjukan ukuran besaran-besaran, ketentuan, finish, detail-detail pertemuan dan hubungannya dengan konstruksi secara keseluruhan; b. Pekerjaan harus tepat koordinat dengan finish, permukaan-permukaan atau jarak- jarak kolom, ukuran harus diambil di lapangan. Apabila beton, pasangan bata dan material lain akan menerima beban maka dalam pasangan harus dilengkapi dengan rekomendasi dan pengarahan konsultan perencana yang diperlukan agar disiplin lain dapat menentukan daerah kerja mereka; c. Semua pekerjaan akan dirakit dan dipasang sesuai dengan gambar Arsitektur dan gambar kerja yang sudah disetujui.
B. PEKERJAAN PERSIAPAN
1). PEKERJ AAN PEMBERSIHAN
Ruang Lingkup Kontraktor harus melaksanakan pembersihan lokasi sebelum dimulainya proyek, selama pelaksanaan berlangsung dan sebelum selesainya proyek.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 33
Cara Pelaksanaan Sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan, kontraktor diwajibkan membersihkan seluruh lokasi pekerjaan dari puing-puing, sampah-sampah dan benda-benda lainnya sehingga terlihat permukaan lokasi pekerjaan bersih.
Selama Pekerjaan Berlangsung Kontraktor diwajibkan menjaga kebersihan lapangan dan mengatur lokasi penempatan bahan bangunan serta daerah kerja agar kelancaran pelaksanaan pekerjaan tidak terhambat.
Sesudah Pekerjaan Selesai Sebelum pelaksanaan pekerjaan selesai dan sebelum dilakukan penyerahan pekerjaan kepada pemilik proyek, Kontraktor harus membersihkan seluruh site dari segala peralatan yang digunakan selama proyek berlangsung. Segala macam kotoran-kotoran dan puing-puing dan peralatan tersebut harus dibuang dan dikeluarkan dari site.
2). PAGAR SEMENTARA
Sebelum pelaksanaan proyek dimulai, terlebih dahulu Kontraktor harus membuat pagar pengaman mengelilingi lokasi proyek dengan batas-batas sesuai petunjuk Direksi Lapangan. Pagar harus rangka kayu dolken dengan penutup papan atau seng, setinggi 180 cm dengan konstruksi yang cukup kuat dan menjamin keamanan, kemudian pagar tersebut dicat.
3). PENGUPASAN LAPISAN TANAH
Pada daerah-daerah dimana akan dilaksanakan pengurugan, Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan pembuangan tanah atau pekerjaan pembuangan lapisan tanah bagian atas, mencakup pekerjaan pembuangan tanah humus atau tanah subur, terdiri dari pembersihan segala macam tumbuh-tumbuhan, pohon-pohon, semak-semak tanaman lainnya, sampah -sampah dan bahan-bahan lainnya yang mengganggu termasuk pencabutan akar-akar, sisa-sisa kontruksi dan sisa-sisa material lainnya dari pekerjaan pembersihan, kecuali bila Direksi Lapangan menentukan lain. Pada lokasi pekerjaan jalan yang terletak didaerah galian, semua tanggul-tanggul kayu dan akar-akar harus dibersihkan sampai kedalaman tidak kurang dari 50 cm di bawah permukaan air.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 34
4). PEKERJ AAN BOUWPLANK
Dalam pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan penentuan tata letak bangunan, Kontraktor harus membuat papan, patok bouwplank, terbuat dari kayu klas II, dengan ukuran lebar 20 cm dengan tebal 2,5 cm lurus dan diserut pada sisi sebelah atas dan disangga dengan tiang-tiang kayu klas II ukuran 5/7 yang tertancap kuat di atas tanah.
C. PEKERJAAN TANAH
1). RUANG LINGKUP PEKERJ AAN
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan persiapan, penggalian pondasi, penggalian tanah (cut) atau penimbunan (fill) untuk halaman-halaman. Penimbunan dan pemadatan ini untuk peninggian lantai bangunan sesuai dengan peil yang telah ditentukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Penggalian pondasi sesuai dengan rencana gambar. b. Peil Lantai bangunan, penimbunan dan pemadatan lapisan demi lapisan setinggi rencana dalam gambar. c. Untuk memudahkan pelaksanaan pembuatan bouwplank pengurugan dibuat rata jalan dengan kepadatan sesuai ketentuan. d. Untuk urugan peninggian peil bangunan disesuaikan masing-masing bangunan dengan kepadatan dibuat lapisan demi lapisan per 30 cm.
2). SYARAT-SYARAT UMUM DAN PERATURAN
Pemeriksaan lapangan dan pekerjaan persiapan Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan/pengukuran dan pengecekan langsung ke lapangan guna menentukan dengan pasti kondisi lapangan, perletakan bahan-bahan yang nantinya mungkin akan mempengaruhi jalannya pekerjaan. Kontraktor harus membuat patok pengukuran dari beton yang ditentukan letaknya pada referensi tinggi PBM sesuai dengan gambar. Sebelum penggalian pondasi harus membuat gambar kerja dan pemasangan patok-patok profile Kontraktor harus menjaga dan memelihara keutuhan dan ketetapan letak dan tinggi patok-patok pengukuran sampai waktu tidak diperlukan lagi dan dibongkar atas persetujuan Direksi Lapangan.
Pemeriksaan Pekerjaan Tanah Pekerjaan tanah dimana termasuk pula pekerjaan-pekerjaan pemadatan akan diperiksa oleh Laboratorium Mekanika Tanah yang akan ditentukan oleh Pemberi Tugas bersama-sama dengan Direksi.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 35
Pembongkaran dan Pembersihan Seluruh perintang yang berada dalam lapangan yang akan merintangi pekerjaan harus disingkirkan dan dibersihkan dari lapangan, kecuali hal-hal yang dijelaskan dalam gambar untuk dibiarkan tetap. Perlindungan harus diberikan kepada hal-hal seperti ini. Reparasi kerusakan pada benda-benda milik kepentingan umum, atau pribadi di dalam atau di luar lapangan pekerjaan bukanlah tanggung jawab Pemberi Tugas dan semua dipikul oleh Kontraktor.
Seluruh pohon-pohon, semak-semak, rumput-rumput dan seluruh tumbuh-tumbuhan yang semacam itu harus dipindahkan seluruhnya dari daerah yang akan ditimbun, kecuali pohon-pohon yang dinyatakan harus tetap berada disitu.
Perlindungan Terhadap Benda-benda Berfaedah Kecuali ditujukan untuk dipindahkan, seluruh mesin-mesin, pompa-pompa, alat-alat listrik dan barang-barang berharga lainnya harus dilindungi dari kerusakan dan bila sampai menderita kerusakan harus direparasi/diganti oleh kontraktor dengan tanggungan biaya sendiri. Bila suatu alat/pekerjaan/pelayanan Dinas yang sedang bekerja ditemui dilapangan dan hal tersebut tidak dijumpai didalam gambar, atau dengan cara lain yang diketahui oleh Kontraktor dan ternyata diperlukan perlindungan atau pemindahan, Kontraktor harus bertanggungjawab untuk mengambil setiap langkah apapun untuk menjamin bahwa pekerjaan yang sedang berlangsung tersebut tidak terganggu. Apabila pekerjaan terganggu sebagai akibat pekerjaan kontraktor, kontraktor baru mengganti segala kerugian-kerugian yang terjadi yang dapat berupa perbaikan dari barang yang rusak akibat pekerjaan Kontraktor dan sama sekali bukan tanggung jawab Pemberi Tugas.
Pekerjaan Lain-lain Harus selalu dipersiapkan dan dipertahankan selama pekerjaan berlangsung seluruh perlindungan dan pagar-pagar yang disyaratkan oleh sifat dan keadaan pekerjaan, sesuai dengan petunjuk-petunjuk Direksi, segi keamanan dan peraturan-peraturan Pemerintah setempat. Kontraktor harus mempersiapkan saluran-saluran dan perlindungan yang diperlukan untuk melindungi pekerjaan benda-benda berharga lainnya. Perbaikan atau penggantian kerusakan yang mungkin terjadi sehubungan dengan pekerjaan ini adalah diluar tanggung jawab Pemberi Tugas dan semua adalah merupakan tanggung jawab Kontraktor. Daerah sekitar bangunan-bangunan yang lebih rendah dari lapisan sekelilingnya, bahaya erosi yang bisa terjadi dari penggalian saluran, hal-hal lain yang mungkin terjadi. Untuk itu Kontraktor harus mempersiapkan yang cukup menghindari terjadinya bahaya erosi tersebut.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 36
Pemeriksaan Permukaan dan Air Tanah Kontraktor diminta mengawasi hal-hal seperti dibawah ini : Tidak diperkenankan air tergenang di dalam/ di luar/disekitar lapangan pekerjaan selama pelaksanaan pekerjaan kontrak ini. Melindungi semua penggalian bebas dari sewage, over flow dan genangan air, juga oleh sumur-sumur pompa, saluran pembuangan dan hal-hal lain yang mungkin terjadi.
Lapisan Tanah Teratas (Top Soil) Dalam daerah lapangan pekerjaan, top soil (lapisan tanah paling atas) harus dikupas sampai kedalaman minimal 20 cm dan digunakan sebagai bahan pengisi untuk daerah lain seperti yang akan ditentukan oleh Direksi. Setelah Top Soil dikupas daerah tersebut harus dipadatkan sampai setebal 15 cm, sebelum pengisian dilakukan.
D. PEKERJAAN TEKNIS ARSITEKTUR
1). SYARAT-SYARAT UMUM, PERATURAN DAN STANDARD
Dalam melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku didalam Negara Republik Indonesia. Pada khususnya peraturan-peraturan ini berkenaan dengan pasal-pasal diatas, meliputi :
Peraturan umum untuk pemeriksaan bahan-bahan bangunan. a. NI 3 (PUBB) / 1960 b. NI 3 (PUBB) / 1963 c. NI 3 1970
Peraturan Perburuhan di Indonesia (tentang Penggunaan Tenaga Kerja, Harian, Mingguan, dan Bulanan/Borongan)
Peraturan AVWI Tata cara pelaksanaan atau peraturan-peraturan pembangunan dari pemerintah setempat harus ditaati, hanya bila ketentuan-ketentuannya lebih keras daripada yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 37
2). RUANG LINGKUP PEKERJ AAN
Bagian ini mencakup segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan arsitektur sesuai dengan gambar dan spesifikasi. Pekerjaan yang tercakup dalam bagian ini adalah : a. Pekerjaan pasangan batu bata untuk b. Pekerjaan plesteran dinding bata dan beton c. Pekerjaan Detailing Profil GRC d. Pekerjaan Keramik. e. Pekerjaan Kaca dan cermin. f. Pekerjaan langit-langit / plafond gypsum. g. Pekerjaan alat-alat gantung dan kunci. h. Pekerjaan sanitair. i. Pekerjaan aluminium dan stainless steel. j. Pekerjaan cat. k. Pekerjaan water proofing l. halaman dan saluran
3). URAIAN PEKERJ AAN
Pekerjaan Pasangan Batu Bata Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan untuk pekerjaan pasangan bata, penyediaan tempat yang akan didirikan dinding dan melaksanakan pekerjaan pasangan bata untuk pembuatan dinding atau lainnya, satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam gambar denah dan potongan. Kontraktor wajib meneliti/melengkapi sendiri lingkup pekerjaan ini
Bahan bahan yang harus disediakan antara lain : a. Batu bata Harus matang pembakarannya. Ukuran batu bata dapat disesuaikan dengan ketentuan tebal dinding yang diisyaratkan dalam gambar. Karena itu Kontraktor wajib memberikan contoh pada pengawas sebelumnya, untuk diperiksa kwalitasnya. Apabila bahan yang datang oleh pengawas dianggap tidak memenuhi syarat, pengawas berhak menolak bahan-bahan tersebut dan Kontraktor wajib mengangkutnya keluar lokasi pembangunan.
b. Semen / portland cement (PC) Semen yang datang dilokasi pekerjaan dan menunggu pemakaian harus disimpan di dalam gudang yang lantainya kering dan 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah disekitarnya. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 38
Bilamana pada setiap pembukaan kantong, ternyata semennya sudah membatu, maka semen tersebut harus disingkirkan keluar lokasi pembangunan dan tidak boleh dipergunakan. Supplier yang mengirimkan semen, hendaknya dapat menunjukkan sertifikasi dari pabrik. Semen yang sudah lembab atau menunjukkan gejala membatu akan ditolak. Semua semen yang ditolak, secepatnya harus dikeluarkan dari lokasi untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan.
c. Pasir Pasang Untuk konstruksi beton, pasir yang digunakan harus bersih, pasir asli dan bebas dari segala macam kotoran dan bahan-bahan kimia, satu dan lain hal sesuai dengan NI-3 Pasal 14 ayat 2. Bilamana pasir yang dipakai tidak memenuhi syarat-syarat tersebut diatas, Pengawas dapat memerintahkan mencuci pasirnya, melihat hasilnya, sampai didapat persetujuan. Khususnya untuk plester, harus dicarikan pasir yang lebih halus.
Macam pasangan batu bata terdiri dari : Pasangan kedap air Untuk dinding-dinding biasa yang di atas tanah, pasangan kedap air dengan perbandingan 1 semen : 3 Pasir dimulai dari sloof sampai 30 cm diatas lantai. Untuk dinding dapur, pantry, kamar mandi, pasangan kedap air minimum sampai setinggi pintu (atau 210 cm dari lantai), satu dan lain hal sesuai dengan denah dan potongan. Pasangan biasa Pasangan bisa dengan adukan 1Pc : 4 Psr, berada diatas pasangan kedap air tersebut. Tebal tembok jadi, adalah 30 cm dan 15 cm (termasuk plint, porselen, mozaik, spesi acian dan lain-lain) sesuai gambar rencana denah dan potongan. Adukan untuk tembok : Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk dalam bak kayu yang besarnya menenuhi syarat. Mencampur pasir dan semen harus dalam keadaan kering, yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang sudah kering tidak boleh dicampur dengan adukan baru. Tempat-tempat yang harus dibuat lubang harus dipersiapkan terlebih dahulu dengan menyumbat memakai batang pisang untuk diameter besar atau untuk diameter lebih kecil.
Pelaksanaan Membuat Dinding Kontraktor akan mengerjakan pengukuran bangunan (uitzet) secara teliti dan sesuai dengan gambar, sebelah mana dinding-dinding yang akan dipasang. Semua pasangan harus rata (horisontal) dan tiap-tiap kali diukur dengan lantai, dengan menggunakan benang. Pasangan benang tidak boleh lebih dari 30 cm Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 39
diatas pasangan di bawahnya. Pada semua pasangan bata setengah batu, satu sama lain harus terdapat pengikatan yang sempurna. Tidak dibenarkan menggunakan batu bata pecahan separo panjang, kecuali sesuai peraturannya (di sudut). Lapisan satu dengan lapisan di atasnya harus berbeda setengah panjang bata. Pada tiap-tiap pertemuan tegak lurus terdapat ikatan pasangan yang sempurna, kecuali di tiap-tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton yang merupakan bingkai. Semua pertemuan tegak lurus harus benar-benar bersudut 90 derajat. Sebagai persiapan plesteran, maka siarnya harus diketok sedalam 0,5 cm sehingga adukannya akan cukup mengikat plesteran yang akan dipasang. Bilamana di dalam pasangan ternyata terdapat batu bata yang cacat atau tidak sempurna, maka ini harus diganti dengan yang baik atas biaya Kontraktor. Semua rangka kayu/kusen harus dipasang terlebih dahulu untuk dapat melanjutkan pekerjaan pasangan. Semua siar antara kayu/kusen harus diisi dengan adukan sekurang-kurangnnya setebal 1 cm (adukan sesuai dengan tujuan atau dengan tambahan plasticisier).
Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa : Dimana diperoleh pasangan pipa/alat-alat yang ditanam dalam dinding, maka harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa, harus ditutup dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruhnya bidang tembok.
Pekerjaan Plesteran (Dinding Bata dan Beton) Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan plesteran, penyiapan dinding/tempat yang akan diplester, serta pelaksanaan pekerjaan pelesteran itu sendiri pada dinding yang akan diselesaikan dengan cat satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam gambar denah dan notasi penyelesaian dinding. a. Bahan yang harus disediakan antara lain : Semen Yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan satu dan lain hal sesuai dengan NI-8. Merk/hasil produksi pabrik dari semen untuk pekerjaan ini akan ditentukan dalam penjelasan. Pasir Yang dipergunakan adalah jenis pasir yang halus dengan warna asli. Dan harus sesuai dengan NI-3 Pasal 14 dan setelah mendapatkan persetujuan dari Direksi. Air Untuk mengaduk kedua bahan tersebut diatas digunakan air, yang harus sesuai dengan ketentuan pasal 10 dari NI-3. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 40
b. Persiapan dinding yang akan diplester : Semua siar di permukaan dinding batu bata hendaknya sedalam lebih kurang 10 mm, sebelum diplester. Permukaan dinding beton yang akan diplester harus dikerik (dibuat kasar) agar bahan plesterannya dapat merekat. Semua permukaan yang akan diplester harus disikat sampai bersih dan disiram dengan air sebelum plesterannya ditempelkan (permukaan dindingnya harus basah pada waktu diplester). Semua bidang plesteran harus dijaga kelembabannya selama seminggu sejak penempelan plesteran.
c. Pelaksanaan pekerjaan antara lain harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : Sudut-sudut Semua sudut-sudur horizontal luar maupun dalam serta garis tegaknya dalam pekerjaan plesterannya harus dilaksanakan secara sempurna, tegak dan siku. Bilamana terdapat bidang plesteran yang bergelombang harus diusahakan memperbaiki secara keseluruhan. Bagian-bagian yang harus diperbaiki hendaknya dibobok secara teratur (dibuat bobokan yang berbentuk segi empat) dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya. Adukan semen biasa (1 semen : 4 Pasir) Semua bahan plesteran harus diaduk dengan mesin atau dengan tangan sesuai dengan persyaratan pengawas dan Kontraktor akan mendapatkan kesempatan untuk penggunaan bahan kimia tambahan yang diperlukan. Hanya semen yang masih baik diperbolehkan dipakai. Untuk dapat dicapai tebal yang rata dari suatu plesteran, sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh yang mengerjakan sendiri, dengan menggunakan garis panjang yang digerakkan secara vertikal (silang). Biasanya plesteran akan mencapai antara 13 mm dan 18 mm, tergantung dari batu bata yang dipergunakan, yang juga menentukan ratanya permukaan dinding yang belum diplester. Tebal 12 mm dan 8 mm hendaknya dicapai dalam 2 mm merupakan lapisan dengan permukaan kasar (juga dicek secara silang), kemudian lapisan kedua ditempelkan untuk mencapai bidang yang lebih teliti dan kemudian baru dilakukan pengacian. Akhirnya akan didapat plesteran yang tebalnya lebih kurang 20 mm. Bidang beton yang terlihat bilamana harus dilapis dengan plesteran, maka tebalnya akan mencapai lebih kurang 12 mm.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 41
Pekerjaan Detailing Profil GRC a. Lingkup pekerjaan Lingkup pekerjaan ini meliputi : Penyediaan bahan. Penyediaan tempat dimana profil tersebut akan dipasang. Pelaksanaan pemasangan di semua bidang bagian luar dan pada bidang lain sesuai dengan yang tertera dalam gambar.
b. Persyaratan bahan Dipakai GRC pracetak ukuran lihat gambar, kwalitas baik dengan syarat mempunyai sifat-sifat : Daya tahan lengkung (bending straight) melebihi 200 kg/m 3 . Kedap air. Kekerasan melebih 4 skala Machs. Memiliki daya tahan abrasi yang cukup tinggi. Tahan terhadap asam dan basa yang umum dipakai. Tahan api.
c. Pemasangan Pemasangan dilakukan setelah pekerjaan dinding atau beton kering, perletakkan sesuai gambar. Pada bagian sambungan (expansion joint) diberi sealer atau gasket dan di finnish rapi dan di cat sesuai ketentuan pengecatan. Perekat dengan semen+air.
Pekerjaan Pasangan Keramik c. Lingkup pekerjaan Lingkup pekerjaan ini meliputi : Penyediaan bahan keramik dan speci. Penyediaan tempat dimana keramik tersebut akan dipasang. Pelaksanaan pemasangan disemua bidang bagian luar dan pada bidang lain sesuai dengan yang tertera dalam gambar.
d. Persyaratan bahan Dipakai homogenius tile polished untuk lantai utama, anti slip untuk lantai teras dan lantai kamar mandi, ukuran lihat gambar, kwalitas baik dengan syarat mempunyai sifat-sifat : Daya tahan lengkung (bending straight) melebihi 350 kg/m 3 . Pengisapan air dibawah 1 %. Kekerasan melebih 6 skala Mchs. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 42
Memiliki daya tahan abrasi yang cukup tinggi. Tahan terhadap asam dan basa yang umum dipakai. Mempunyai alur-alur spesial pada sisi belakang tegel dan ruang pertemuan sudut yang khusus. Tahan terhadap Termal Shock dan lulus dalam pengujian autoclave. Tidak akan mengalami retak-retak (croshing) baik keresapan glasur maupun body tegel itu sendiri. Warna keramik ditentukan oleh pengawas dari contoh-contoh yang diajukan oleh Kontraktor. Sebagai perekatnya adalah adukan semen +air.
e. Cara Pemasangan Dipasang pada dinding bata atau lantai. Ukuran pemasangan adalah sebagai berikut : Diukur dahulu bidang-bidang yang akan diberi/dipasang keramik. Pengukuran ini meliputi panjang, lebar, peil lantai, sudut-sudut dan lain- lain. Pengukuran ini perlu untuk menentukan letak-letak keramik, jumlah jajaran keramik yang akan dipasang dan lain-lain. Tindakan ini harus dirundingkan dengan konsultan pengawas. Dibuat dahulu plesteran dasar, plesteran dari adukan 1 semen : 2 pasir. Pembuatan plesteran dasar ini bertujuan membentuk dinding agar tercapai hal-hal sebagai berikut : Bentuk menjadi sesuai dengan yang dikehendaki apabila nanti keramik ditempelkan. Dinding tegak serta lurus sesuai dengan gambar Permukaan telah terbentuk dan tidak licin agar penempelan keramik menjadi mudah, kokoh dan tidak bergelombang . Setelah plesteran dasar selesai dibuat, ditentukan dahulu garis-garis siar sebagai pedoman pemasangan secara keseluruhan. Bila dianggap perlu, dalam penentuan siar-siar yang penting ini dipasang keramik kepala. Pemasangan keramik pada plesteran dasar menggunakan adukan PC +air tebal perekat tidak lebih dari 4 mm. Gunakan benang-benang timbangan horizonal maupun vertikal meluruskan pemasangan. Pengisian siar dengan adukan perekat semen +air. Permukaan keramik harus selalu dibersihkan dengan kain pel yang basah sampai bersih sekali. Pembersih ini tidak boleh sama sekali ditunda-tunda karena kotoran/plesteran yang menempel pada keramik apabila terlanjur mengering akan sukar sekali dibersihkan.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 43
Pekerjaan Kayu a. Yang dimaksud dengan pekerjaan kayu yaitu semua pekerjaan yang meliputi : 1. Kusen berikut daun pintu dan jendela; 2. Klos, pelapis dinding interior dan lain-lain yang ditunjukkan gambar; 3. Bekisting (cetakan) beton.
b. Syarat kayu yang dipakai 1. Harus benar mutu kayu yang baik dari jenisnya masing-masing; 2. Dihindarkan adanya cacat kayu antara lain yang berupa kayu, pecah- pecah, mata kayu, melengkung dan lain-lain; 3. Syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat; 4. Semua kayu yang dipakai/dipasang ialah yang disetujui oleh Pemberi Tugas; 5. Untuk bekisting dipakai kayu-kayu yang benar-benar kering dan belahan mesin dan kayu yang tidak mudah meresap air dengan tebal tidak kurang dari 3 cm.
c. Bahan : Profil kamper bermutu baik kelas I
d. Informasi umum 1. Toleransi Dalam disain pemasangan kayu disediakan ruang toleransi serta dihindarkan penyekrupan yang berlebihan kemungkinan kerusakan bila terjadi pemakaian material. Dalam disain dan pemasangan, setiap Expansi On Joint harus didempul dan digosok hingga rata.
2. Semua finishing kayu harus memenuhi standard yang telah ditentukan dimana pengecatan dibutuhkan, maka harus disesuaikan secara ketat mengikuti prosedur yang ditentukan. Apabila ada pekerjaan yang memerlukanpembongkaran, pendempulan cacat pada kayu, maka perbaikan dilakukan setelah bentuk tersebut disetujui dan unit tersebut harus bebas dari bahan-bahan lain yang bisa mengganggu pekerajaan perakitan.
Tanda-tanda cacat akibat proses perakitan yaitu goresan atau lubang yang timbul dipermukaan kayu harus didempul dan digosok hingga tidak kelihatan cacat.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 44
e. Perakitan 1. Umum Semua bagian dari pekerjaan perakitan kusen baik material, disain, ukiran, ketebalan sesuai dengan arsitektur dan spesifikasi.
2. Material lain : Apabila kayu berhubungan dengan material lain (beton atau batu bata) material tadi harus dibobok dengan spesi dan kayu harus diberi angkur. Kusen kayu yang berhubungan dengan material lain (batu bata & beton) tidak perlu dicat meni sedang bagian lain harus di meni dan diplamir kemudian digosok sehingga halus serta dicat. Setiap pertemuan frame (rangka) dengan konstruksi utama (beton, dinding dan lain-lain) agar kedap terhadap air, maka harus diberi dempul elastis semutu thiokol. Perlindungan terhadap permukaan Perlindungan terhadap kayu adalah tanggung jawab setiap kontraktor sampai dengan pemasangan selesai Perlindungan dapat dengan cara didempul dan dicat Instalasi Bench Mark untuk ketinggian dan Line Office Mark harus dipastikan dan disediakan oleh Kontraktor yang bertanggung jawab pada ketepatannya. Apabila ada pekerjaan yang membutuhkan angkur di dinding atau struktur, maka pemasangan tersebut harus disesuaikan dengan ketat seperti gambar shop drawing. Gambar tesebut harus mendapat persetujuan dari kontraktor atau arsitek yang bersangkutan. Apabila diperlukan, maka Pihak Kesatu dapat memintakan pengetesan material kepada lembaga berwenang atas biaya yang diperhitungkan dalam penawaran.
Pekerjaan Alumunium, Stainless steel a. Lingkup Pekerjaan - Rangka Atap (zincallume) - Railling void, tangga dan ramp (stainless steel) - Rangka Kaca dan Partisi pada ruang lounge (auditorium) Meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan, bahan, penyetelan dan pemasangan alumunium pada tempat-tempat yang telah ditentukan dalam gambar. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 45
Mengatur pekerjaan alumunium dengan pekerjaan lainya seperti kusen-kusen, dinding, partisi pintu kamar mandi dan kaca.
b. Bahan - Profil alumunium bermutu baik Dengan finish coating - Alloy/billet menggunakan bahan asli, tidak terbuat dari bahan serap/sisa standard bahan 60 63 - Stainless steel bermutu baik untuk Railing Tangga dan Ramp
c. Referensi dan Standard Mengingat belum adanya standard yang disahkan pekerjaan alumunium, maka digunakan standard dari pabrik yang sudah cukup berpengalaman berproduksi serta mampu mengadakan profil-profil yang diperlukan untuk gedung-gedung di Indonesia (lengkapi dengan sertifikasi keamanan dari laboratorium). Dalam hal ini untuk alumunium memakai standard SII
d. Shop Drawing - Shop Drawing akan menunjukan ukuran besaran-besaran, ketentuan, alloy, tempers, detail-detail pertemuan dan hubungan dengan konstruksi secara keseluruhan - Dimana pekerjaan dan koordinasi dengan finish, permukaan-permukaan atau jarak-jarak kolom, ukuran harus diambil dilapangan, dan tidak dari gambar arsitektur. - Semua Pekerjaan akan dirakit dan dipasang sesuai dengan gambar Arsitektur dan gambar kerja yang sudah disetujui. - J ika beberapa bentuk finish lain tidak disebutkan dalam gambar detail maka kontraktor disarankan untuk menggunakan mill finish (alumunium extrusion dan anodizing) untuk hubungan tempat tersembunyi.
e. Informasi Umum - Toleransi Dalam desain pemasangan alumunium harus disediakan ruang toleransi serta dihindarkan penyekrupan yang berlebihan, kemungkinan kerusakan bila terjadi pemakaian material. Dalam desain dan pemasangan, setiap expancion joint harus tetap kedap air. - Finishing Semua finishing alumunium harus memenuhi standard yang telah ditentukan dimana anodizing dibutuhkan, harus disesuaikan dengan peraturan yang ketat dari standard pabrik-pabrik yang telah sesuai SII. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 46
Apabila ada pekerjaan ynag memerlukan pelengkungan (bending form) maka anodizing dilakukan setelah bentuk tersebut disetujui.
f. Pabrikasi - Umum Semua pekerjaan alumunium baik material desain, bentuk, ukuran dan ketebalan harus sesuai dengan gambar Arsitek dan Spesifikasi. - Material lain Apabila alumunium berhubungan dengan material lain (kecuali galvanised steel, zink, stainless steel/nikel campur perak), material lain harus dilapisi dengan : a. Lapisan alumunium dengan zinkromatterprimer. b. Lapisan material lain tersebut dengan cat bitumnios c. Lapisan tape atau gasket diantaranya - Apabila alumunium dilekatkan dengan beton atau plesteran, disarankan permukaan alumunium tadi dilapisi dulu dengan zinkromatiprimer. - Setiap pertemuan frame (rangka) dengan konstruksi utama ( beton, dinding dll ) agar terhindar terhadap air, maka harus diberi dempul elastis semutu Thiokol. - Perlindungan terhadap alumunium adalah tanggung jawab pabrikator sampai pemasangan selesai. - Instalasi Benc Mark untuk ketinggian dan Line Office Mark harus dipastikan dan disediakan oleh kontraktor yang bertanggung jawab pada ketepatanya. Apabila ada pekerjaan yang mebutuhkan angkur di dinding atau struktur, maka pemasangan tersebut harus disesuaikan dengan ketat seperti gambar shop drawing. Gambar tersebut harus mendapat persetujuan dari kontraktor atau Arsitek yang bersangkutan. Apabila diperlukan, maka pihak Kesatu dapat memintakan pengetesan material kepada lembaga berwenang atas biaya yang diperhitungkan dalam penawaran.
Pekerjaan Kaca dan Cermin a. Pekerjaan Kaca a.1. Lingkup pekerjaan Meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan dan semua peralatan serta pesanan semua kaca, kecuali kaca untuk cermin sesuai dengan gambar dan persyaratannya. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 47
Mengatur pekerjaan kaca dengan perkerjaan lain bersangkutan, terutama pekerjaan kusen alumunium
a.2. Sebelum pekerjaan pemasangan kaca mulai, Kontraktor diwajibkan memberikan contoh-contoh bahan terlebih dahulu untuk disetujui dan diparaf oleh direksi, lengkap dengan brosur dan data teknis. Sebelum mendapatkan hasil yang baik, Kontraktor harus bekerja sama atau koordinasi dengan bidang pekerjaan kusen aluminium dan pekerjaan-pekerjaan lain. Kontraktor diwajibkan memeriksa pekerjaan lain yang bersangkutan dilapangan dan melapor kepada Direksi bila ada hal-hal yang dapat mempengaruhi pekerjaan.
a.3. Bahan Pekerjaan pintu dan jendela sesuai spesifikasi pekerjaan kayu. Pekerjaan kaca lain sesuai gambar Kaca jendela bagian dalam kaca buram tebal 5 mm Kaca pintu bagian luar tebal 6 mm dan jendela lebar tebal 10 mm temperred dengan kualitas baik.
a.4. Pengerjaan/Pemasangan Sebelum pemasangan kaca semua kotoran dan bekas-bekas minyak harus dibersihkan hingga tidak mengganggu pekerjaan. Kaca harus dipasang rata dan tegak lurus pada kusen-kusennya. Pemotongan kaca harus sedemikian rupa sehingga mudah dipasang tanpa paksaan. Pemasangan untuk jendela harus disealant terhadap kusen aluminium. Pemasangan untuk jendela harus dilakukan sebelah dalam, untuk mempermudah penggantian kaca apabila kemudian hari ada yang pecah. Kaca harus duduk dengan baik pada kusen dan tidak bergetar setelah dipasang. Permukaan kaca harus diberi tanda-tanda peringatan dari Tape atau bahan lain yang tidak menimbulkan cacat pada kaca setelah dibersihkan. Sebelum pekerjaan diserahkan, permukaan kaca harus bersih dari segala kotoran, tanda-tanda dan sebagainya. Pembersihan harus dengan bahan sesuai yang ditunjuk supplier dan disetujui oleh Pengawas.
a.5. J aminan Pekerjaan Pemborong harus menyerahkan jaminan tertulis dari pabrik pembuat bahan yang menyatakan bahwa bahan yang digunakan adalah dalam keadaan baru, tidak rusak dan dapat berfungsi dengan baik. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 48
Pabrik pembuat bahan harus mengirimkan tenaga ahli yang berpengalaman dalam bidang ini dan harus berada ditempat pekerjaan selama pekerjaan tersebut berlangsung. J aminan bahan dan pekerjaan yang harus diserahkan oleh pemborong harus berlaku 10 tahun, dan apabila dalam masa tersebut kerusakan pekerjaan akibat ketidakmampuan bahan yang digunakan, maka dalam waktu yang singkat pemborong harus memperbaiki bagian yang rusak tersebut tanpa adanya biaya tambahan.
b. Pemasangan Cermin b.1. Lingkup pekerjaan meliputi : b.1.1. Penyediaan kaca cermin b.1.2. Pemasangan cermin pada dinding-dinding toilet dan lain-lain sesuai dengan gambar perencanaan.
b.2. Bahan (material) Yang dimaksud adalah pemasangan plat kaca cermin tebal 5 mm dengan bahan utama plat kaca bening jenis Polish Plate , cermin harus asli buatan pabrik kaca, bukan assembling, ukuran (panjang dan lebar) satu dan lainnya harus sesuai dengan gambar-gambar penjelas/detail. Sebelum kontraktor menyediakan stock bahan, contoh bahan diperlihatkan dulu kepada pengawas/arsitek untuk mendapatkan persetujuan.
b.3. Dinding yang akan dipasang cermin harus kering (tidak lembab). Cermin tidak langsung menempel tembok tetapi harus diberi alas plywood 6 mm lebih dulu. b.4. Pemasangan cermin harus dilakukan hati-hati dengan menempelkan pada kayu dengan klem besi yang divernikel. Sebelum dipasang, dipinggir/tepi cermin harus digosok dulu dengan batu karborundum agar tidak tajam
Pekerjaan Langit-langit Plafond a. Pekerjaan Persiapan Pada pekerjaan langit-langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan langit-langit ini. Sebelum dilaksanaan pekerjaan langit-langit pekerjaan lain yang terletak diatas langit-langit harus sudah terpasang antara lain : - Elektrikal - AC - Sound system Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 49
- Perlengkapan instalasi yang diperlukan.
b. Langit-langit Beton b.1. Bidang beton dari atap ataupun lantai yang tidak diberi langit-langit lain yang ditugaskan Direksi. Pembuatannya harus sudah rata halus setelah bekisting dibongkar. b.2. Terhadap adanya bidang-bidang yang tidak rata bergelombang ataupun rusak akibat pembongkaran bekistingnya harus diplester dengan adukan 1Pc : 2 Psr. b.3. Setelah diratakan dan dirapihkan permukaan diberi lapisan sealocrete.
c. Bahan c.1. Lembaran gypsum untuk langit-langit harus bermutu tinggi, dengan ketebalan 9 mm. c.2. Lembaran gypsum tersebut harus mempunyai permukaan yang halus mulus, tidak melengkung, rata, datar, cukup keras, tidak basah, tidak mengelupas dan tidak terdapat cacat-cacat lainnya. c.3. Setelah langi-langit gypsum terpasang, segera difinish dengan cat berwarna putih.
d. Pelaksanaan d.1. Plafond Gypsum harus dipaku kerangka hollow dengan hati-hati memakai paku ramset,. d.2. Rangka Hollow dipasang dengan jarak 60 x 120 cm yang dipasang sesuai dengan gambar kerja, agar diperhatikan sudut-sudut sikunya. d.3. Plafond Gypsum tepi-tepinya dihaluskan sebelum dipasang list profil. e. Syarat-syarat bahan penggantung Dibuat dari rangka hollow ukuran 4x4 cm dan 4x2 tebal 4 mm, ketentuan lain mengikuti persyaratan yang ditentukan dalam gambar. f. Syarat-syarat pemasangan Rangka hollow 4/4 cm dipasang melintang arah langit-langit dengan jarak 60/120 cm. Penggantung rangka hollow 4/4 cm dipasang searah dengan panjang langit-langit, dengan pengait dan pada rangka plafond di paku ramset.
Pekerjaan Cat a. Lingkup pekerjaan Persyaratan ini mencakup material, peralatan dan cara pelaksanaan pekerjaan cat untuk bangunan. b. Referensi/Standar Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 50
Material, peralatan dan pelaksanaan pekerjaan jika tidak ada ketentuan didalam persyaratan ini harus sesuai dengan referensi/standard. - NI 3 - NI 4 - Rekomendasi Pabrik.
c. Bahan / Material Material cat dinding yang digunakan untuk bagian luar dengan wheatershield setara ICI, bagian dalam bangunan dengan emulsion yaitu setara Vinilex. c.1. Cat melamin J enis cat melamin ditentukan sesuai tabel persyaratan material. c.2. Perbaikan Perbaikan dengan cat untuk lapisan galvanis harus menggunakan ICI aluminum paint.
d. Pelaksanaan pekerjaan Kecuali ditentukan dalam persyaratan ini, persiapan material dan cara pelaksanaan pekerjaan pengecatan harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat cat. d.1. Pekerjaan persiapan d.1.1. Permukaan kayu dan sejenisnya Permukaan bidang kayu yang akan dimelamic, harus dibersihkan dari kotoran, minyak, partikel lain yang menempel. Seluruh permukaan kemudian digosok dengan amplas sehingga permukaannya benar-benar halus. Setelah selesai lapisan satu (primer) semua lubang dan permukaan kasar yang tidak dapat dihaluskan dengan amplas harus diplamur dengan pewarna sesuai dengan warna lapisan akhir. Untuk kayu yang dicat transparan, tidak perlu primer, plamur harus plamur khusus sesuai dengan warna dasar kayu. Seluruh permukaan kemudian diamplas kembali sampai benar-benar halus. d.1.2. Plester dan sejenisnya. Permukaan bidang plester yang akan dicat harus dibersihkan dari kotoran minyak, partikel yang menempel. Seluruh permukaan kemudian digosok dengan amplas/kertas semen/bongkahan beton atau ubin yang rata, sehingga permukaannya benar-benar halus. Setelah selesai lapisan 1 (primer), semua lubang dapat dan permukaan kasar yang tidak dihaluskan harus diplamur, dengan perwarna sesuai dengan warna lapisan akhir. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 51
Seluruh permukaan kemudian diamplas kembali sampai benar- banar halus. d.1.3. Besi dan sejenisnya. Permukaan besi, seng galvanis yang tidak disendblast dan diberi lapisan dasar (primer) dishop, harus dibersihkan dari kotoran, minyak, oli atau partikel lain yang menempel, kemudian dicuci/dibersihkan dengan cairan pembersih (sovlet). Permukaan yang berkarat mengelupas atau koyak harus dibersihkan dengan sikat besi/ampelas/gerinda bermotor listrik.
d.2. Pengecatan d.2.1. Pengecatan baru dapat dilaksanakan setelah pekerjaan persiapan diperiksa dan disetujui oleh Pengawas. d.2.2. Sejauh diperbolehkan dan direkomendasikan oleh pabrik pembuatnya, pengecatan dapat dilakukan dengan menggunakan kwas, rol maupun spray. d.2.3. Khusus untuk pekerjaan besi struktur, pengecatan lapis akhir harus menggunakan semprot.
Pekerjaan Kunci dan Penggantung a. Lingkup pekerjaan Persyaratan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan daun pintu/jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh pemasangan pada daun pintu kayu, daun pintu aluminium dan daun jendela aluminium seperti ditunjukkan / disyaratkan dalam detail gambar.
b. Persyaratan bahan Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam buku spesifikasi teknis. Bila terjadi perubahan/penggantian hardware akibat dari pemilihan merk, kontraktor harus melaporkan hal tersebut untuk mendapatkan persetujuan. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat aluminium berukuran 3x6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan cincin nekel kesetiap anak kunci. Harus disediakan lemari penyimpanan anak kunci dengan Back Enamel Finish yang dilengkapi dengan kait-kaitan untuk anak kunci yang lengkap dengan nomor pengenalnya. Lemari berukuran lebar x tinggi 40 cm x 50 cm dengan tebal 15 cm berdaun pintu tunggal memakai engsel piano dan handle aluminium.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 52
c. Perlengkapan pintu dan jendela Pekerjaan kunci dan pegangan pintu Semua kunci menggunakan peralatan sebagai berikut : Lockcase Cylinder Handle Back Plat Engsel (Top Hinges) Engsel lantai (floor hinges) Frame less stainless steel Handel pintu luar steinlees steel
Perincian type yang dipakai dari merk-merk diatas lihat pada daftar material. Untuk pintu-pintu aluminium yang dipakai adalah kunci dengan kualitas baik Pada pintu masuk utama yang terdiri dari masing-masing dua daun pintu, maka setiap daun pintu dipasang kunci tersebut. Untuk almari-almari built ini dipakai kunci tanam silinder dengan kulitas baik. Untuk almari-almari selang dan tabung pemadam kebakaran dipakai catch lock, begitu pula untuk almari-almari yang tidak menggunakan kunci silinder. Untuk daun jendela kaca dipakai handle kunci dengan kualitas lihat daftar material. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu dipasang setinggi 110 cm dari lantai, atau sesuai petunjuk konsultan pengawas atau perencana.
d. Pekerjaan engsel Untuk pintu-pintu panil pada umumnya menggunakan engsel dengan kualitas baik. Dipasang minimal 2 buah untuk setiap daun, menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan warna engsel. J umlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun pintu, tiap engsel memikul maksimal 20 kg. Untuk engsel pintu-pintu aluminium dan engsel daun pintu menggunakan engsel dengan kualitas baik - Bahan-bahan (lihat daftar material) Engsel Lock case Cylinder Kunci daun jenela kaca Handle dan block plate Door stopper Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 53
Door holder sesuai dengan rangka dan panel pintu yang terpasang - Warna akan ditentukan kemudian oleh Perencana / Konsultan. - Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan perencana. Persyaratan pelaksanaan Engsel diatas dipasang kurang lebih 28 cm (as) dari permukaan atas pintu. Engsel bawah dipasang 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang 28 cm dari permukaan pintu, engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut. Penarik pintu (door pull) dipasang 110 cm (as) dari permukaan lantai. Pemasangan lock case, handle dan back plate serta door closer harus rapih, lurus dan sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Pengawas atau Perencana. Apabila hal tersebut tidak tercapai, kontraktor wajib mempebaiki tanpa tambahan biaya. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan pengujian secara kasar dan halus. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya. Kontraktor wajib membuat Shop Drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan dilapangan. Didalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau detail- detail khusus yang belum tercantum secara lengkap didalam dokumen gambar kontrak, sesuai dengan standar spesifikasi pabrik. Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Pengawas / Perencana.
Pekerjaan Sanitair a. Lingkup pekerjaan Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang dipergunakan dalam pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam pemakaiannya /operasinya. Pekerjaan pemasangan sanitair ini sesuai yang dinyatakan/ ditunjukkan dalam detail gambar, uraian dan syarat-syarat dalam buku ini.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 54
b. Persyaratan bahan Semua material harus memenuhi ukuran, standard dan mudah didapatkan dipasaran, kecuali bila ditentukan lain. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai dengan yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-masing type yang dipilih. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-masing type yang dipilih. Barang yang sipakai adalah yang telah disyaratkan dalam uraian dan syarat- syarat dalam buku.
c. Syarat-syarat pelaksanaan Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Perencana/Pengawas beserta persyaratan/ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan. J ika dipandang perlu diadakan penukaran-penukaran/penggantian bahan, penggantian harus disetujui perencana/Pengawas berdasarkan contoh yang dilakukan oleh kontraktor. Sebelum pemasangan dimulai, kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara pemasangan dan detai-detail sesuai dengan gambar. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar-gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka kontraktor harus segera melaporkannya kepada Perencana/ Pengawas. Kontaktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada kelainan/perbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan. Selama pelaksanaan harus diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempuranaan hasil pekerjaan dan fungsinya. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan pemilik.
d. Alat-alat sanitair - Pekerjaan Washtafel Washtafel yang digunakan adalah washtafel dengan kualitas baik. Washtafel dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi baik tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui oleh Konsultan/ Pengawas. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 55
Ketinggian dan kontstruksi pemasangan harus disesuaikan gambar untuk itu serta petunjuk-petunjuk dari produsennya dalam brosur. Pemasangan harus baik, rapi, waterpass dan dibersihkan dari semua kotoran dan noda, penyambungan instalasi plumbing tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.
- Pekerjaan Closet Closet duduk berikut kelengkapannya yang dipakai adalah Closet duduk dengan kualitas baik Closet beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat- cacat lainnya dan telah disetujui oleh Perencana. Closet harus terpasang dengan kokoh, letak dan ketinggiannya sesuai dengan gambar, waterpas. Semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan-sambungan pipa tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.
Pekerjaan Atap a. Lingkup pekerjaan Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar, memenuhi uraian syarat-syarat dibawah ini serta memenuhi persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
b. Persyaratan bahan Persyaratan standard mutu bahan Standar dari bahan dan produser yang ditentukan oleh pabrik. Kontraktor tidak dibenarkan merubah standard dengan cara apapun tanpa ijin dari perencana dan Pengawas.
J aminan tenaga dan tenaga ahli Pekekerjaan ini harus dilakukan oleh tenaga ahli yang ditunjuk penyalur dan pekerjaan harus mendapat sertifikat jaminan pemeliharaan secara cuma-cuma selama 10 (sepuluh) tahun berupa : - J aminan ketetapan pemakaian bahan (producers process performance warranty) dan jaminan ketetapan aplikasi (aplicators workmanship warranty).
c. Penutup atap dipergunakan Spandek Roof (Col. Blue) d. Ceiling dan Lisplank menggunakan GRC Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )
Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 56
e. Pemasangan kuda-kuda menggunakan Baja Ringan (zincallume), sesuai gambar.
Pekerjaan Water Proofing a. Semua bidang maupun lantai yang memungkinkan adanya genangan air harus diberi lapisan kedap air (water proofing) seperti : Atap, ruangan- ruangan toilet, reservoir air (baik diatas maupun dibawah tanah), teras-teras terbuka dan sebagainya. b. J enis bahan water proofing dipakai jenis water proofing membrant. c. Spesifikasi pemasangan : - Plesteran dasar (level) Dilaksanakan guna meratakan permukaan beton atau membuat miring dengan kemiringan secukupnya. Perbandingan campuran bahan C:P = 1:2. - Lapisan primer Coating primer harus dilaksanakan pada permukaan beton yang telah kering dan bersih, banyaknya lapisan 1 kali lapis. - Finishing coat Finishing coat dipasang setelah bahan / lapisan primer kering. Banyaknya lapisan 1 kali pada saat lapisan finishing coat setelah mengeras / kering, harus segera ditaburkan pasir yang kering dan disaring halus, hingga merata. - Plesteran pelindung Pelapisan plesteran pelindung coating, harus dilaksanakan setelah lapisan finishing coat kering dengan terbuka 2,5 cm campuran C:P =1:2.
Pekerjaan Halaman dan parkir 1. Septictank dinding bata, grountank beton dan resapan buis beton. 2. Areal parkir dibuat dari konstruksi sebagai berikut : a. Areal Parkir dalam gedung menggunakan Beton K 300 tebal 20 cm b. Halaman Depan Pasangan paving blok T. 8 cm x 10 x 20 K.225 c. Kanstin beton sesuai gambar K.225 3. Pada Penyerahan Pertama, halaman harus sudah dibersihkan dan segala kotoran / sampah, tanah diratakan menurut peil yang ditentukan oleh Perencana dan disahkan Kuasa Pengguna Anggaran. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 57
BAB - IV PEKERJAAN MEKANIKAL
KETENTUAN TEKNIS MEKANIKAL
A. KOORDINASI PEKERJ AAN UMUM
Untuk kelancaran pekerjaan ini harus diadakan koordinasi dari seluruh bagian yang terlibat didalam proyek ini. Penyediaan material & pemasangan slevees/sparing menjadi tanggung jawab pemborong.
Melokalisasi/memperinci kesalahpahaman/konflik sesama Pemborong lainnya dilokasi Proyek ini dan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi/Pengawas Lapangan/Konsultan Perencana.
B. MATERIAL DAN WORKMANSHIP
Seluruh material yang disuplai dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan material tersebut harus sesuai untuk dipasang didaerah tropis. Material-material harus dari produk yang berkualitas baik/tinggi dan dari produksi yang terbaru. Untuk material-material yang disebut dibawah ini. Pemborong harus menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan menunjuk surat order pengiriman dan katalog / brosure dari peralatan tersebut dari agen / dealer / pabrik
C. DAFTAR MATERIAL
Pada waktu mengajukan penawaran, penawaran, pemborong harus menyerahkan / melampirkan daftar material yang lebih terperinci dari semua bahan yang akan dipasang pada proyek ini harus disebutkan pabrik, maka manufacture dan type lengkap dengan memberi tanda pada brosure/katalog yang disertakan. Daftar material yang diajukan pada waktu penawaran ini adalah mengikat, dan harus diajukan secara lengkap dan terperinci, tidak boleh sebagian-sebagian (syarat mutlak yang arus dipenuhi oleh pemenang tender), Daftar harus dibuat dalam rangkap 4 (empat)
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 58
D. NAMA PABRIK / MERK YANG DITENTUKAN
Apabila pada spesifikasi teknis ini disebutkan nama Pabrik/Merk dari satu jenis bahan/material, maka pemborong wajib menawarkan dan memasang sesuai dengan yang telah ditentukan. Untuk barang-barang yang harus di-import, segera setelah ditunjuk sebagai PEMENANG, Pemborong harus secepat mungkin memesannya. Apabila Pemborong telah berusaha untuk memesannya, namun pada saat pemesanan bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh maka konsultan Perencana akan menentukan kemudian,alternatif merek lain dengan spesifikasi teknis yang sama dengan aslinya/yang ditawarkan. Minimal setelah 1 (satu) bulan dari penunjukan pemenang, material importir material bersangkutan yang menyatakan bahwa material-material tersebut telah dipesan (order import).
E. SHOP DRAWING
Setelah persetujuan dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material, pemborong harus menyerahkan shop drawing untuk mendapat persetujuan dari konsultan Perencana. Shop drawing termasuk katalog data dari pabriknya, literature mengenai uraian-uraian, diagram pengkabelan, data-data ukuran dimensi, data pembuatan dan nama serta alamat dari penyalur/service shop atau badan usaha lain yang ditunjuk sebagai TECHNICAL MAINTENANCE dan menyediakan suku cadang yang lengkap dan dapat me BACK UP sistem agar selalu dapat bekerja dengan baik dan sempurna. Shop drawing harus diberi catatan dari Pemborong, yang menyatakan bahwa apa yang diajukan sudah sesuai dengan spesifikasi dan kondisi ruang yang disediakan. Data untuk setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari keseluruhan sistem. Penyerahan secara bertahap (sebagian-sebagian) tidak akan diperhatikan. Shop drawing harus dibuat sebanyak 4 (empat) set.
F. SUBSTITUSI
Produk yang disebutkan nama pabriknya. Material, peralaatan, perkakas, accessories yang disebutkan nama pabriknya dalam RKS, Pemborong harus melengkapi produk yang disebutkan dalam RKS, atau dapat mengajukan produk pengganti yang setaraf, disertakan data-data teknisnya secara lengkap untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas/Direksi.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 59
G. CONTOH
Pemborong harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material instalasi yang akan dipasang untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Perencana/Direksi. Semua biaya untuk kebutuhan tersebut adalah tanggung jawab Pemborong.
H. PROTEKSI
Seluruh material dan peralatan yang berada dilingkungan proyek sebelum, selama pekerjaan dan sesudah selesai masa instalasi (masa garansi) Pemborong harus mengamankan peralatan tersebut secara memadai. Material dan peralatan yang mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan yang ceroboh dan kurangnya pengamanan setelah terpasang, tidak dapat diterima oleh konsultan Pengawas/Direksi. Pemborong berkewajiban mengganti yang baru, sesuai dengan aslinya atas biaya pemborong.
I. GAMBAR PEMASANGAN YANG SEBENARNYA
Pemborong harus mempergunakan secara baik satu set lengkap gambar-gambar pada lapangan yang mana harus diberi tanda yang tepat pada lokasi dari seluruh jenis sistem pemipaant. Peletakan peralatan, pemipaan dan lain-lainnya harus dicantumkan jarak sebenarnya dari as kolam terdekat pada gambar pemasangan yang sebenarnya (as insallet), titik-titik reverensi pengukuran untuk menentukan letak perletakan/instalasi harus cukup jelas yang dilengkapi dengan jarak-jarak ukuran dari titik reverensi tersebut secara jelas dan invormatif. Pemborong pada saat mendekati hari-hari penyerahan (2 minggu sebelum penyerahan) harus sudah menyerahkan gambar gambar sesuai pemasangan sebenarnya (as built drawing) kepada konsultan Pengawas / Direksi sebanyak 1 (satu) set gambar asli 1 (kalkir) +3 (Blue Print).
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 60
A. DATA SUKU CADANGAN
Pemborong harus memberikan daftar suku cadang dari peralatan yang dipasang secara terperinci berikut alamat dan nama badan usaha yang merupakan badan keagenan dari peralatan yang dipasang tersebut kepada konsultan Perencana/Direksi. Apabila Peralatan yang dipasang tersebut dilengkapi dengan suku cadang harap diberikan tugas sebagai kelengkapan dari penyerahan seluruh pekerjaan.
B. BUKU PETUNJ UK (MANUAL BOOK)
Pemborong harus melengkapi buku petunjuk (manual book) pemeliharaan dan petunjuk cara mengoperasikan dari peralatan. Manual book/buku petunjuk harus dalam bahasa Indonesia atau setidak-tidaknya dalam bahasa Inggris.
C. GARANSI DAN MASA PEMELIHAARAAN
Semua pelaratan yang dipasang harus diberi garansi oleh Agen Tunggal di Indonesi selama 1 (satu) tahun untuk kesalahan pabrik. Selama masa garansi seluruh penggantian spare parts dan biaya-biaya lainnya yang terjadi adalah tanggungan Pemborong dikerualikan kerusakan yang disebabkan oleh Operator atau keadaan dimana diluar kontrol Pemborong (Force Majeure). Masa pemeriharaan untuk peralatan dan instalasi adalah 3 (tiga) bulan sejak Serah Terima. Pemborong berkewajiban selama masa pemeliharaan memeriksa, memperbaiki dan selama masa pemeliharaan memeriksa, memperbaiki dan melengkapi segala kekurangan yang terjadi, dengan difungsikannya peralatan tersebut. Melakssanakan masa pemeliharaan dan masa pertanggung jawaban (guarantee) sesuai rencana kerja & persyaratan teknis. Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian/bab/gambar yang lainnya, tetapi lebih menegaskan permasalahan. Seluruh pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaan ini, sekalipun item pekerjaan tersebut tidak disebutkan, akan tetapi merupakan bagian dari pekerjaan harus dikerjakan dengan sempurna dan memenuhi persyaratan teknis. ITEM PEKERJAAN INI MERUPAKAN SYARAT UTAMA YANG HARUS DIPENUHI DALAM MASA PENYERAHAN PEKERJAAN. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 61
I. PEKERJAAN INSTALASI PLUMBING DAN PENGADAAN PEMASANGAN PERALATAN SANITAIR I.1. U M U M I.1.1. Instalasi plumbing & sanitary adalah instalasi pemipaan air bersih, air kotor dan air bekas. I.1.2. Semua pekerjaan instalasi plumbing, sanitary tersebut harus dilaksanakan sesuai gambar dan spesifikasi teknisnya, dan memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan oleh instansi yang berwenang seperti Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Tenaga Kerja dan lain-lain. I.1.3. Pemasangan instalasi plumbing harus sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan semua peraturan yang berlaku di Indonesia umumnya dan pemerintah DKI J akarta khususnya.
I.2. LINGKUP PEKERJ AAN. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah : I.2.1. Sistem pemipaan air bersih dingin. a. Sistem pemipaan air bersih dari jaringan pipa hasil olahan Reverse Osmosis (RO) dan Sumur Dangkal ke-groundtank dan dari groundtank di pompakan ke roof tank dan dari roof tank didistribusikan secara Gravitasi ke tiap lantai dan dialirkan ke jaringan air bersih untuk sanitary yang terdiri dari : closet, wastafel, zink dan kran. b. Sistim pemipaan air bersih. I.2.2. Sistem Pembuangan Air Kotor dan Bekas Sistem pemipaan air kotor dari WC, sampai ke STP (System Bio Packaged) dan pembuangan air bekas dari floor drain, lavatory, kitchen zink disalurkan juga ke STP yang kemudian dialirkan ke saluran keliling bangunan untuk kemudian di salurkan ke saluran luar. .2.3. Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dalam menangani instalasi plumbing, sanitary, beserta pengadaan peralatan-peralatan yang akan digunakan. I.2.4. Pengujian/pengetesan terhadap kebocoran pipa-pipa Air Bersih dengan tekanan hidrolik perbagian-bagian pada tekanan maksimal 10 Bar, dan Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 62
selanjutnya pengujian untuk Air Kotor dan Bekas dengan system Rendam dan Gelontor pada keseluruhan jaringan yang ada pada bangunan. I.2.5. Pengujian (test run) sistem plumbing air bersih, air kotor & bekas secara keseluruhan dan pengadaan peralatan uji coba sampai sistem itu bekerja dengan baik, benar dan aman. I.2.6. Pengangkutan bekas galian, penimbunan kembali dan pembersihan lapangan. I.2.7. Pengadaan dan pemasangan perlengkapan-perlengkapan lainnya agar instalasi bekerja dengan baik, benar, aman walaupun pada gambar dan spesifikasi tekniknya tidak dicantumkan secara jelas, misalnya : fitting-fitting dan accessoriesnya. I.3. MATERIAL. I.3.1. Pipa Air Bersih a. Untuk penyediaan air bersih digunakan pipa Galvanis GIP Medium, merk PPI, Bakrie, atau Spindo b. Sumua cabang dan elbow harus buatan pabrik. I.3.2. Pipa Air Kotor dan Bekas a. Pipa-pipa air kotor, bekas digunakan dari pipa PVC Class AW, merk ; setara wavin, Pralon, Rucika. b. Semua cabang harus dibuat dengan cabang Y, elbow harus buatan pabrik. d. Semua floor drain, yang dipasang pada lantai dengan lapisan "Water proofing" harus dibuat dengan konstruksi yang baik dan benar sehingga dapat mencegah perembesan air sepanjang pipanya sendiri. e. Semua lavatory, floor drain dan WC harus dilengkapi dengan "water trap" I.3.3. Fitting. a. Semua fitting-fitting untuk pipa-pipa harus terbuat dari material dan merek yang sama dengan pipa. b. Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan luas penampang yang berbeda harus digunakan "reducer" c. Sedapat mungkin harus digunakan belokan-belokan dengan "long radius", belokan dari jenis short tidak memungkinkan penggunaan jenis long radius, dan pelaksana harus memberitahukan hal ini kepada Direksi Pengawas. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 63
d. Pipa-pipa untuk pengadaan fitting-fitting beserta pemasangannya termasuk dalam biaya penawaran pipa. I.3.4. Valves & Sink Tap a. Valve untuk semua pipa dari diameter 3" (80 mm) keatas harus disambung dengan sambungan flange Valve dengan diameter 22" (65 mm) kebawah dapat disambung dengan sambungan ulir (screw) dan memenuhi J IS Standart. b. Semua valve harus mempunyai diameter yang sama dengan pipanya. c. Water closet, wastafel, kitchen sink, lainnya harus terbuat dari bahan yang tidak berkarat (brass, chrome plated) dengan handle/kepala (acrylic) merk setara : Toto, San-ei, atau American Standard. d. Tekanan valve harus disesuaikan dengan tekanan kerjanya (working pressure). e. Merek valve (gate/globe/chek) : setara KITAZAWA, TOYO atau ONDA. f. Setiap penawaran harus dilengkapi dengan brosur lengkap dan diberi tanda pada brosur tersebut. I.3.5. Lavatory (wastafel) Untuk tiap toilet adalah dari jenis yang terpasang pada meja beton setaraf kualitas baik lengkap dengan peralatannya. I.3.6. (Water Closet) Untuk Water Closet dari jenis wash down system (closet duduk) setaraf kualitas baik lengkap dengan peralatannya.. I.3.7. Floor Drain (FD). Berbentuk pelat berlubang-lubang dilengkapi water trap terbuat dari zinc, chrome plated merk setara Toto, San-ei, atau American Standard.
I.4. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN. I.4.1. Perencanaan 4.1.1.Sebelum melaksanakan pekerjaan instalasi plumbing, pelaksana diwajibkan membuat gambar kerja (shop drawing) yang diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pengawas. Gambar-gambar tersebut antara lain : - Penggambaran jaringan pipa air bersih dan kotor. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 64
- Pemutusan pipa/sleeves pada pondasi, pelat beton dan lain-lain. - Detail pemasangan setiap sanitary fixtures. I.4.2. Pelaksanaan. 1.4.2.1. Setelah gambar-gambar kerja (shop drawing) disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas, maka pelaksana dapat melakukan Pekerjaan Pelaksanaan. 1.4.2.2. Sebelum Melakukan pekerjaan pelaksanaan, pelaksana-pelaksana terlebih dahulu menyerahkan dokumen-dokumen dariperalatan/material kepada Direksi / Konsultan Pengawas 1.4.2.3. Pemasangan Pipa. a. Pipa yang dipasang dan ditanam dibawah/didalam harus mempunyai kedalaman 80 cm diukur dari pipa bagian atas sampai permukaan tanah. b. Apabila dijumpai perletakan pipa melintang jalan kendaraan karena dalamnya galian memenuhi syarat (80 cm), maka pipa pada bagian pengurugan teratas harus dilindungi dengan plat beton bertulang setebal 10 cm yang dipasang sedemikian rupa sehingga plat beton tidak bertumpu pada pipa, untuk selanjutnya diurug sampai padat, Konstruksi dipermukaan tanah/jalan bekas galian harus dikembalikan seperti semula. c. Pipa yang ditanam didalam tanah/tembok lantai, yaitu untuk pipa mendatar dan pipa tegak harus menggunakan penggantung (hanger) atau penyangga yang sesuai dengan diameternya, dimana jarang penggantung/ penyangga yang satu dengan yang lainnya maksimal 2 m dan jarak antara suport/hanger disesuaikan agar memudahkan pemasangan terhadap dinding. d. Bila pipa-pipa tersebut menembus pondasi atau dinding, maka pipa harus diberi perlindungan/sleeves yang dibuat dari besi tuang atau pipa baja, Antara pipa dengan besi sleeves tersebut harus diisi dengan flexible sealing material. Pemasangan jaringan-jaringan bahan logam yang tahan karat disesuaikan dengan kebutuhan yang tahan karat disesuaikan dengan kebutuhan dan mendapat persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 65
1.4.3 Penimbunan Galian. a. Setelah hasil testing terhadap tekanan dan kebocoran dinyatakan baik dan benar, maka dilakukan penimbunan tanpa merusak pipa dan merubah letak pipa. b. Penimbunan dilakukan sekeliling dengan pasir urug setebal 10 cm, kemudian didapatkan. c. Disekitar fitting dari pipa harus dipasang blok enguat dari beton agar fitting-fitting tidak bergerak jika beban tekan diberikan. d. Kemudian diurug dengan tanah bekas galian yang bebas dari puing dan sampah-sampah. e. Didapatkan dengan hari-hati setiap lapisan sampai mencapai seperti keadaan semula. 1.4.4. Pemasangan Pipa dalam Bangunan. a. Pipa yang tidak ditanam didalam tanah/tembok/lantai, yaitu untuk pipa mendatar dan pipa tegak harus menggunakan penggantung (hanger) atau penyanggah (support) terbuat dari besi/baja kanal serta U-klem yang sesuai dengan diameternya, dimana jarak peng-gantung/penyangga yang satu dengan yang lainnya atau jarak antara support/hanger terhadap dinding dan pembongkaran/disesuaikan dengan keadaan dilapangan. b. Semua pipa harus dilihat/diklem kuat dengan penggantung(hanger) atau penyangga(support) yang cukup kokoh (rigid) Pipa tersebut ditumpu untuk menjaga agar tidak berubah tempatnya, agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran dan harus sedemikian sehingga masih memungkinkan konstruksi dan expansi pipa oleh perubahan temperatur. c. Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur (Adjustable) dengan jarak yang telah ditentukan. d. Pelaksana harus mengajukan Konstruksi dari penggantungnya untuk disetujui oleh Pengawas. e. Penggantung atau penumpu pipa harus disekrupkan (terikat) pada konstruksi bangunan dengan insert yang dipasang pada waktu pengecoran beton atau penembakan atau dengan baut tembak (ramset balt). f. Pipa vertikal harus ditumpu dengan klem (clamp). g. Penggantung/penumpu pipa dan peralatan logam lainnya yang akan tertutup oleh tembok atau bagian bangunan lainnya harus dilapis terlebih dahulu dengan cat menie/cat penahan karat. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 66
h. Semua pipa dari besi/baja yang dilapis dengan coated harus dicat dengan dua lapis cat minyak. i. Pipa tidak boleh menembus kolom, kaki kolom, kepala kolom, ataupun balok, tanpa mendapat ijin tertulis dari Direksi Pengawas. j. Bila pipa-pipa tersebut menembus pondasi atau dinding, maka pipa harus diberi perlindungan/sleeves yang dibuat dari besi tuang atau pipa baja. Antara pipa dengan sleeves tersebut harus diisi dengan flexible sealing material. Pemasangan jaringan-jaringan bahan-bahan logam yang tahan karat disesuaikan dengan kebutuhan dan harus mendapat persetujuan dari Direksi Pengawas. k. Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik. Setiap kali pipa tersebut menembus konstruksi beton. l. Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup dengan ketebalan minimum 0,2 cm dan memberikan kelonggaran kira-kira 1 cm pada masing-masing sisi diluar pipa ataupun isolasinya. Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa baja. m. Untuk pipa yang menembus konstruksi bangunan yang mempunyai lapisan kedap air (water proofing) sleeves tersebut harus khusus untuk penggunaan tersebut. Flens dari sleeves tersebut harus lmlenjadi satu atau diberi klem yang akan mengikat flaxhing sleeves harus dibuat kedap air dengan mengisinya dengan gasket atau material lain yang kedap air. n. Pipa tegak dan mendatar didalam tembok yang menuju fixture unit harus ditanam didalam tembok/lantai. Pelaksana harus membuat alur-alur lubang yang diperlukan pada tembok sesuai dengan kebutuhan pipa. o. Kemudian testing terhadap kebocoran dan tekanan. p. Setelah hasil testing dinyatakan baik dan benar, maka alur-alur/lubang- lubang ditutup kembali sehing- ga pipa tidak kelihatan dari luar. q. Penutupan kembali harus seperti semula, kemudian difinish sehingga tidak terlihat bekas-bekas dari pembobokan. I.4.5. Pemasangan Pipa Air bekas dan kotor. a. Untuk mendapatkan suatu kecepatan pengaliran yang memenuhi syarat, maka pemasangannya pipa air bekas, kotor dan pipa mempunyai kemiringan minimal 2% untuk pipa sampai dengan diameter 3" dan minimal 1% untuk pipa 4" atau ditentukan lain dalam gambar. I.4.6. Penyambungan Pipa. Penyambungan pipa didalam instalasi plumbing ini harus rapat air. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 67
a. Pipa PVC. Semua pipa PVC yang akan disambung dengan pipa PVC lainnya atau dengan fitting sebelumnya, harus dibersihkan terlebih dahulu terhadap kotoran-kotoran, minyak yang masih menempel pada pipa/ fitting tersebut. Penyambungan pipa PVC harus menggunakan perekat dengan kualitas terbaik sesuai dengan persetujuan Direksi Pengawas. b. Untuk pipa air kotor jenis PVC, perubahan arah aliran harus memakai 450 (Tee Y), long sweep elbow. 1.4.7. Pemasangan Floor Drain Pemasangan floor drain harus lebih rendah 0,5 cm dari atas lantai finish. 1.4.8. Pemasangan Sanitary Fixtures & Kelengkapannya. Pemasangan harus dilakukan secara lengkap sesuai dengan Rencana Kerja & Syarat-syarat dan sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuat, sehingga fixtu res-fixtures tersebut berfungsi dengan baik. Penambahan peralatan yang dibutuhkan untuk kesempur- naan sanitary fixture agar dapat berfungsi menjadi tanggung jawab Pelaksana. 1.4.9. Support untuk Fixture dan Alat-alat. a. Semua fixtures dan alat-alat sanitary harus ditumpu dan ditempatkan ditempatnya dengan baik dan kuat. b. Insert (tempat penyekrupan) harus tertanam dengan baik dalam dinding atau lantai dan rata dengan permukaan akhir (finish) dari dinding atau lantai tersebut. Setelah alat-alat tersebut terpasang, insert harus tidak kelihatan. c. Semua baut, mur dan sekrup yang kelihatan harus dibuat dengan lapisan chromium atau nickel, demikian pula cincin/washer untuk pemasangannya.
I.5. PENGUJ IAN & DISINFEKSI TEST 5.1. Pengujian terhadap tekanan kebocoran. a. Pengujian ini dilakukan terhadap seluruh instalasi pipa air bersih dan air kotor. Sistem pengujiannya dilaksanakan melalui dua tahap - Pengujian yang dilakukan perbagian-bagian Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 68
- Pengujian yang dilakukan terhadap seluruh instalasi/pipa. b. Peralatan/fasilitas pengujian ini harus disediakan oleh Pelaksana. c. Pengujian harus disaksikan oleh Direksi Pengawas atau yang dikuasakan untuk pengujian tersebut serta instansi yang berwenang. d. Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian, pelaksana harus memperbaiki bagian-bagian yang rusak dan melakukan pengujian ulang kembali. e. Direksi Pengawas berhak meminta pengulangan dari pada pengujian bila dianggap perlu. f. Semua biaya/fasilitas pengujian atau pengulangan pengujian merupakan tanggung jawab Pelaksana. g. Pelaksana harus membuat Berita Acara pengujian. 5.1.1. Pengujian Pipa Distribusi Air Bersih. a. Setelah semua pipa terpasang dan perlengkapannya terpasang harus dilakukan pengujian dengan tekanan hidrolik sebesar 8 - 10 kg/cm selama 1 x 24 jam terus menerus tanpa terjadi penurunan tekanan. b. Pelaksana melakukan pengujian terhadap sistem kerja (trial run) dari seluruh pekerjaan sistem instalasi air bersih termasuk juga pompa dan switch boardnya, sampai seluruh sistem instalasi bisa bekerja dengan baik, benar dan aman. 5.1.2. Pengujian Pipa Air Bekas dan Kotor. a. Pipa-pipa pembuangan harus diuji sebelum peralatan saniter terpasang dengan menyumbat semua ujung pipa dan menyediakan lubang yang tertinggi untuk pengisian air. b. Sistem tersebut harus menahan air yang diisikan minimum selama 120 menit tanpa terjadi penurunan air ( Test Rendam ) selama 2 x 24 Jam.
5.2. DISINFEKSI a. Pelaksana harus melaksanakan pembilasan dan disinfeksi terhadap seluruh instalasi air dan bak penampung air sebelum diserahkan kepada Pemberi Tugas. b. Disinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan chlorine kedalam sistem pipa dengan cara/metode yang disetujui Direksi Pengawas. Dosis chlorine adalah sebesar 50 ppm Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 69
c. Setelah 24 jam seluruh pipa tersebut harus dibilas dengan air bersih sehingga chlorine tidak lebih dari 0,2 ppm d. Disinfeksi terhadap sistem penyediaan air minum.
2. PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN POMPA
1. U M U M Pompa berfungsi untuk mensuplay air bersih yang diperlukan untuk kegiatan bangunan ini. 2. LINGKUP PEKERJ AAN 2.1. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah penyediaan, pemasangan dan pengujian pompa air, lengkap dengan alat-alat perlengkapan yang diperlukan . 2.2. Pelaksana bertanggung jawab atas pengawasan yang ketat terhadap schedule atau urutan pekerjaannya sehingga tidak mengganggu penyelesaian proyek ini secara keseluruhan pada waktu yang ditetapkan. 2.3. Pelaksana harus memeriksa dengan teliti ruangan yang disediakan agar pompa/pressure tank/priming tank dapat dipasang dengan tepat dan baik ( pada Ruang Pompa ). 2.4. Pelaksana harus menyatakan secara tertulis bahwa bahan-bahan dari pompa/pressure tank yang diserahkannya adalah dari kwalitas terbaik, juga cara pelaksanaan/pengerjaan dilakukan dengan cara yang wajar dan sempurna, Dan bahwa instalasi yang diserahkan adalah lengkap dan dapat bekerja dengan baik, tanpa mengurangi atau menghilangkan bahan-bahan peralatan-peralatan yang sewajarnya disediakan, walaupun tidak disebutkan secara nyata dalam spesifikasi ini ataupun tidak dinyatakan secara tegas dalam gambar-gambar yang menyertai spesifikasi ini. 2.5. Pelaksana harus menyediakan peralatan pengatur dan pengaman tambahan untuk menjamin keamanan dan kelancaran kerja dari pompa.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 70
3. MATERIAL 3.1. Komponen-komponen yang ada untuk pompa-pompa yang dipergunakan harus mempergunakan bahan yang sesuai dengan standart perencanaan dari pabrik pembuatnya serta dalam keadaan baik dan baru. 3.2. Pipa untuk discharge dan suction dari Galvanis Gip medium. 4. PERENCANAAN DAN PEMASANGAN. 4.1. Perencanaan a. Semua bahan/material pompa air harus cocok untuk kondisi operasi dalam ruangan (indoor) dengan temperatur 29 derajat C relatif humidity 70% - 80%. b. Pompa harus mempunyai kurva head capacity yang kontiniu dan design harus dipilih pada efisiensi yang paling baik bagi impeller pompa. c. NPSH Pompa : NPSH yang tersedia harus lebih besar dari NPSH yang diperlukan. d. Pelaksana harus menyediakan dan memasang semua peralatan pompa menjadi satu kesatuan, sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah ditetapkan pabrik pembuatnya. e. Pompa dan motornya harus diletakkan pada alat beton yang diatasnya terdapat single bed plate dan baja cast iron atau baja yang dilas dipasang dan disekrup dengan baik sehingga kedudukan pompa kuat dan stabil. f. Pelaksana harus menjamin bahwa instalasi pompa air yang dipasang tidak akan menyebabkan penerusan getaran (vibration and noise transmission) kedalam ruangan-ruangan atau bangunan-bangunan sekitarnya. k. Instalasi pompa air harus dilengkapi dengan katup-katup seperti yang dijelaskan dalam gambar mekanikal dan pengukur tekanan pada bagian discharge dan impeller pompa. Pengukur tekanan tersebut harus dari jenis range dan merk yang disetujui. l. Pada setiap pompa harus dipasang label yang terbuat dari lembaran stainless steel yang menjelaskan pompa tentang : - Nama pabrik pembuat - Ukuran dan dimensi pompa - Diameter impeller Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 71
- Putaran minimal (rpm) - Kapasitas/debit/flow rate pada titik kerja nominal. - Besarnya total head - Besarnya daya penggerak/konsumsi daya listrik voltase, phase - Nomor serial pembuatan (nomor serial pembuatan ini juga harus tertera pada casing pompa) Label chasiss dipasang kuat dan permanen. m. Untuk setiap pompa juga harus dilengkapi dengan dokumenasi pelengkap unit sebagai berikut : - Sertifikat garansi dari manufacturer - Sertifikat hasil permormance dari manufacturer - Grafik-grafik karakteristik - Spesifikasi teknis dan brosur-brosur - Buku-bku pedoman terawatan dan pengoperasian pompa - Sertifikat keaslian unit dari manufacturer ( untuk barang impor ) berikut nomor seri pembuatannya. - Pernyataan bahwa peralatan tersebut adalah dalam keadaan baru (brand new) 4.2. Gambar-gambar Rencana Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan pompa air beserta instalasi penunjang lainnya. Apabila pelaksana menganggap perlu adanya perubahan tata letak, ukuran dan sebagainya, maka pelaksana wajib menyerahkan gambar-gambar kerja kepada Direksi Pengawas untuk diminta persetujuannya. 4.3. Gambar-gambar pelaksana (As Built Drawing) Pelaksana harus membuat catatan yang cermat dari pelaksanaan dan penyesuaian-penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set gambar lengkap sebagai gambar-gambar sesuai pelaksanaan (As Built Drawing) Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 72
As Built Drawing harus segera diserahkan kepada Direksi Pengawas setelah pekerjaan selesai sebanyak lima set. 4.4. Pemasangan 1. Sebelum memulai pekerjaan, pelaksana harus memeriksa dan memahami pekerjaan lain yang ada dalam proyek ini, apabila pelaksanaan pekerjaan dari pihak lain tersebut dapat mempengaruhi kualitas dan kelancaran pengerjaan instalasi pompa air ini sendiri. Apabila terjadi suatu keadaan dimana pelaksana ini tidak mungkin menghasilkan kualitas pekerjaan yang terbaik, maka pelaksana ini wajib memberi tahukan secara tertulis kepada Direksi Pengawas dan mengajukan saran-saran perubahan/perbaikan. apabila hal itu tidak dilakukan, maka pelaksana ini tetap bertanggung jawab atas kerugian-kerugian yang mungkin ditimbulkannya. 2. Pompa air yang dipergunakan harus dipasang seperti rekomendasi dari pabrik pembuatnya. 3. Semua pompa air dengan motornya harus benar benar terpasang secara baik sebelum distart. 4. Pompa dipasang diatas pondasi beton sesuai dengan gambar perencanaan. Berat pondasi minimal 2 x dari berat pompa. Isolasi vibration/damper dipasang diantara base plate poompa dan pondasi beton. 5. Pembuatan pondasi beton disesuaikan dengan base plate dari pompa yang akan dipasang dan telah disetujui oleh Direksi Pengawas sehingga baut yang ditanam pada pondasi beton sesuai dengan lubang baut pada base plate. 6. Semua baut-baut dan clamp pengikat harus tertanam didalam pondasi atau pada tempat lainnya dengan baik dan tepat, dan untuk itu pelaksana harus memberikan informasi yang tegas dan jelas kepada Direksi Pengawas.
5. PENGUJ IAN Sebelum penyerahan pertama pekerjaan, pihak kontraktor harus melaksanakan pengujian-pengujian terhadap pompa beserta instalasi dan accessories lainnya sebagai salah satu persyaratan yang harus dipenuhi. Pengujian-pengujian ini harus disaksikan oleh Direksi Pengawas. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 73
Pengujian final dari pompa beserta instalasinya harus menghasilkan kapasitas dan head yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Pelaksana diwajibkan untuk menyediakan fasilitas pengujian. 6. J AMINAN / GARANSI. 6.1. Pelaksana harus menyerahkan Surat J aminan "After Sales Service" dari agen tunggal atau dari distributor yang ditunjuk oleh pabrik. 6.2. Pelaksana bertanggung jawab penuh terhadap pelaksa naan "After Sales Service" yang disebutkan diatas. 7. SUKU CADANG/SPARE PARTS. 7.1. Pelaksana harus menyerahkan kepada Direksi Pengawas spare parats yang perlu disediakan selama 1tahun. 7.2. Pelaksana harus melengkapi standard tools untuk tiap unit peralatan. 8. SPESIFIKASI PERALATAN POMPA. 8.1. Pompa Air Bersih ( di Ruang Pompa ) Pompa air bersih ini meliputi pengadaan dan pemasangan 2 (dua) unit pompa transfer, untuk pengisian ke roof tank. Pompa-pompa harus memenuhi persyaratan-persyaratan dan ketentuan dari peraturan pemerintah yang ada dan NFPA standard. Pompa Air Bersih: - Kapasitas : 46 Gpm - Head : 50 m - Daya : 5 Kw /2900 Rpm /380 V/50 Hz /3 phase - Motor : Elektrik - Type : Centrifugal And Suction. - Lokasi : Ruang Pompa - Ref. Merk : Setara Versa, Torishima, Grundfos dan Ebara. 8.2. Pompa Air Bersih J et Pump ( di Bangunan Utama ) Pompa Air Bersih ini meliputi pengadaan dan pemasangan 1 (satu) unit pompa J et Pump termasuk Housing dan kerangkeng, untuk pengisian ke roof tank. Pompa Air Bersih: Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 74
- Head : 30 m - Daya : 500 Watt/220 V/50 Hz /1 phase - Motor : Elektrik - Lokasi : Samping Kanan Bangunan Utama - Ref. Merk : Setara Sanyo, Shimizu, Grundfos. 9. Spesifikasi Material a. Pipa Air Bersih menggunakan Pipa Galvanis GIP Medium Merk : PPI, Bakrie, dan Spindo Pipa Air Kotor menggunakan Pipa PVC Klas : AW Merk : Rucika, Wavin, Pralon dan Maspion b. Gate Valve Diameter : s/d 2 1/2" Type : Non rissing steam, screw type body Bahan : Cast iron Standard ASTM : A 126 class B Pressure : 125 psi Packing : Graphitic asbestoscord. Merk : KITZ, ONDA, TOYO, CRANE Setara.
4. PEKERJAAN PENGADAAN PEMASANGAN AIR CONDITIONING (AC) 1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan untuk instalasi tata udara disini adalah seluruh pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar dan buku spesifikasi ini, yang meliputi (tetapi tidak terbatas) pada hal-hal sebagai berikut yaitu : Pengadaan dan pemasangan lengkap dengan instalasinya sesuai gambar rencana dan buku spesifikasi ini dari : a. AC Split Wall. b. Refrigerant menggunakan R 410A. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 75
c. Pemipaan Refrigerant menggunakan Isolasi dengan kwalitas baik. d. Indoor Unit e. System Control f. Pondasi Mesin-mesin g. Testing dan Balancing h. Pemeliharaan.
2. Koordinasi
a. Adalah bukan tujuan spesifikasi ini atau gambar-gambar rencana untuk menggambarkan secara detail tentang semua masalah dari peralatan-peralatan, dan sambungan-sambungannya. Pemborong harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan-peralatan bantu yang dibutuhkan. b. Gambar-gambar rencana hanya menunjukkan secara umum tentang posisi dari peralatan-peralatan, pemipaan, ducting dan lain-lain. Pemborong harus mengadakan perubahan-perubahan yang diperlukan yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi bangunan tanpa tambahan-tambahan biaya. c. Setiap pekerjaan yang disebut pada spesifikasi tapi tidak ditunjukkan pada gambar atau sebaliknya, harus dilengkapi dan dipasang.
3. Gambar-gambar Kerja dan Petunjuk Instalasi
a. Pemborong harus mengirimkan, sebelum instalasi di pasang hal-hal sebagai berikut : 1. Gambar kerja (Shop Drawing) yang menunjukkan secara detail tentang pemasangan (instalasi) peralatan-peralatan serta hubungan-hubungannya dengan pekerjaan lain. 2. Gambar-gambar kerja yang menunjukkan posisi-posisi elevasi, pengkabelan serta detail-detail pemasangan peralatan pada posisinya atau pada ruangannya. 3. Prosedur pemasangan yang disarankan oleh pabrik pembuat peralatan. 4. Brosur-brosur/katalog yang lengkap tentang ukuran-ukuran peralatan (mesin-mesin) berat, cara- cara pemasangan dan persyaratannya, serta wiring diagram dari peralatan-peralatan utama. b. Pemborong juga diharuskan membuat gambar kerja pada bagian-bagian tertentu yang dianggap perlu dan ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 76
4. Gambar Instalasi Terpasang dan Petunjuk Operasi
a. Pemborong diharuskan membuat dan menyerahkan gambar- gambar instalasi terpasang (As Built Drawing) yang telah disetujui Konsultan pengawas, kepada Pemberi tugas sebanyak 3 set yang terdiri dari 1 set transparant dan 2 set cetak biru. Bila pekerjaan telah selesai dan paling lambat 30 hari kalender setelah serah terima pertama. b. Pemborong juga harus menyerahkan 3 set buku yang berisi petunjuk operasi dan perawatan dari seluruh instalasi, dan peralatan kepada Pemberi tugas paling lambat 30 hari kalender setelah serah terima pertama. c. Pemborong bertanggung jawab untuk mendidik operator yang ditunjuk Pemberi tugas, sampai yang bersangkutan terbukti sanggup menjalankan/ mengoperasikan seluruh sistem dengan baik.
5. S y s t e m a. Air Conditioning System / Tata Udara. Sistem tata udara disini menggunakan sistem Air Cooled Split Wall, Exhaust untuk toilet menggunakan system individual, dimana suatu exhaust fan akan menarik udara dari toilet dan ruang kerja untuk dibuang keluar.
8. Masa Pemeliharaan dan Garansi
Setelah serah terima kedua Pemborong/Supplier harus memberikan garansi terhadap peralatan-peralatan yang dipasang serta mengadakan service / pemeliharaan selama masa yang ditentukan yaitu : Garansi selama 1 tahun Pemeliharaan selama 6 bulan. Selama masa pemeliharaan Pemborong diwajibkan : a. Menyelesaikan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan pekerjaan. b. Memelihara dan merawat peralatan yang dipasang secara berkala sesuai dengan persyaratan pabrik. c. Melatih operator yang ditugaskan oleh Pemberi Tugas, sehingga petugas tersebut mahir dalam menjalankan dan merawat peralatan-peralatan yang dipasang. d. Merk : PANASONIC, DAIKIN, YORK, FUJIAIRE atau yang setara.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 77
6. Spesifikasi Teknis Spesifikasi Teknis Air Cooled System adalah sebagai berikut : - Indoor Unit (cool/Heat): 220 V/240V Total Input (KW) : 0.72/0.69 Total Running Current A: 2.32/2.08
- Out door Unit : 380 V / 415 V Running Current (A) : 33.10/30.70 30.30/28.10 Power (%) : 94/91 Inrush Current (A) : 8.00 Input (KW) : 20.37/18.48
KETENTUAN TEKNIS ELEKTRIKAL
A. SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH
A.1. PEKERJ AAN INSTALASI. A.1.1. Ketentuan Umum. a. Pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam bidang keahlian meliputi : Menyediakan seluruh pekerjaan, material, perlengkapan, peralatan dan melaksanakan seluruh pekerjaan sistem listrik, instalasi penangkal petir sehingga dapat beroperasi dengan sempurna. b. Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan dilaksanakan harus dikerjakan oleh kontraktor Instalasi Listrik yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi yang baik dan ditunjang oleh tenaga- tenaga yang cakap dan berpengalaman dalam bidangnya, serta terdaftar sebagai pemegang/ rekanan Instalatur PLN dengan kelas minimal "C" dan masih berlaku hingga tahun terakhir yang sedang berjalan. c Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) di Indonesia/ Peraturan PLN Setempat edisi terakhir sebagai petunjuk dan juga peraturan-peraturan yang berlaku pada daerah setempat dan standard-standard/"code-code" lainnya yang diakui secara Internasional (VDE, DIN, IES, NEMA, BS dan sebagainya). Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 78
A.1.2. Lingkup Pekerjaan. a. Pengadaan material/ peralatan, pemeliharaan, testing, pengawasan untuk konstruksi, pemasangan sistem listrik yang lengkap sesuai dengan gambar Perencanaan dan Rencana Kerja & Syarat-syarat Teknis. b. Pengadaan dan pemasangan kabel distribusi daya Tegangan Rendah (TR) dari panel bagi bantu (LVMDP/ Sub Distribution), Panel Penerangan (LP), Power Panel (PP) dan Peralatan. c. Pengadaan dan pemasangan Instalasi penerangan stop kontak biasa, stop kontak daya secara lengkap. d. Pengadaan dan pemasangan "fixtures" penerangan (unit lampu), stop kontak biasa/ daya (1 fase/ 3 fase) lengkap dengan "plug" dan peralatan penunjang (accessories) e. Pengadaan dan pemasangan panel- panel (SDP, LP) didalam maupun di luar bangunan serta peralatan penunjang lainnya (sesuai dengan gambar perencanaan). f. Pengadaan dan pemasangan sistem pentanahan peralatan dari alat- alat kontrol yang peka terhadap tegangan asing dan frekwensi tinggi. g. Mengadakan "Testing Coomissioning" untuk seluruh peralatan instalasi listrik, sesuai rencana kerja & persyaratan teknis sesuai dengan ketentuan- ketentuan dari pabrik dan standard-standard lainnya. h. Membuat gudang, ruang kerja (kantor) serta pengamanannya selama konstruksi dari bangunan tersebut berjalan. i Menyediakan sarana listrik, air dan keperluan kerja lainnya pada saat berjalannya konstruksi bangunan tersebut berjalan. j. Menyerahkan manual kerja dan peralatan penunjang kerja bagi pengelola teknis serta mengadakan training bagi pengelola teknis. k. Melaksanakan masa pemeliharaan dan masa pertanggung jawaban (guarantee) sesuai rencana kerja & persyaratan teknis. l. Apabila ada hal- hal yang disebutkan kembali pada bagian/ bab/ gambar yang lainnya, maka hal ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lainnya, tetapi untuk lebih menegaskan permasalahan. m. Seluruh pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaan ini, sekalipun item pekerjaan tersebut tidak disebutkan, akan tetapi merupakan bagian Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 79
yang harus dikerjakan agar sistem tersebut dapat bekerja dengan sempurna dan memenuhi persyaratan teknis. n. Mengurus perizinan- perizinan, dan persyaratan- persyaratan lain yang berkaitan erat dengan sistem kelistrikan yang dipersyaratkan oleh PLN.
A.1.3. Koordinasi Pekerjaan. Untuk kelancaran pekerjaan ini harus diadakan koordinasi dari seluruh bagian yang terlibat di dalam proyek ini. Penyediaan material & pemasangan slevees/ sparing menjadi tanggung jawab Pemborong. Melokalisasi/ memperinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk menghindari kesalah-fahaman/ konflik sesama Pemborong lainnya di lokasi Proyek ini dan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi/ Pengawas Lapangan/ Konsultan Perencana.
A.1.4. Material dan Workmanship. Seluruh material yang disuplai dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan material tersebut harus sesuai untuk dipasang di daerah tropis. Material-material harus dari produk yang berkualitas baik dan dari produksi yang terbaru. Untuk material-material yang disebut dibawah ini, Pemborong harus menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan menunjukkan surat order pengiriman dan katalog/ brosure dari peralatan tersebut dari agen/ dealer/ pabrik. -Peralatan Panel : Circuit Breaker, Relay- relay, Kontaktor, meter- meter, rotary switch, dan lain-lain. -Peralatan lampu : Armature, bola lampu, capacitor, Ballast. -Peralatan Instalasi : Kotak Kontak, Saklar, dan lain-lain. - Kabel : NYY, NYFGbY, NYM - Peralatan listrik lainnya.
A.1.5. Daftar Material. Pada waktu mengajukan penawaran, Pemborong harus menyertakan/ melampirkan Daftar material yang lebih terperinci dari semua bahan yang akan dipasang pada Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 80
Proyek ini dan harus disebutkan pabrik, merek, manufacture dan type lengkap dengan memberi tanda pada brosure/ catalog yang disertakan. Daftar material yang diajukan pada waktu penawaran ini adalah mengikat, dan harus diajukan secara lengkap dan terperinci, tidak boleh sebagian-sebagian ("SYARAT MUTLAK YANG HARUS DIPENUHI OLEH PEMENANG TENDER PELAKSANAAN"). Daftar harus dibuat dalam rangkap 4 (empat).
A.1.6. Nama Pabrik/Merk Yang Ditentukan. Apabila pada spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/ merek dari satu jenis bahan/ material, maka Pemborong wajib menawarkan dan memasang sesuai dengan yang telah ditentukan. Tidak ada alasan bagi Pemborong pada waktu pemasangan menyatakan bahwa barang tersebut sudah tidak ada lagi di pasaran ataupun sukar didapat di pasaran. Untuk barang-barang yang harus di import, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang, Pemborong harus secepat mungkin memesannya pada agen/ dealer. Apabila Pemborong telah berusaha untuk memesannya, namun pada saat pemesanan bahan/ merek tersebut tidak/ sukar diperoleh, maka Konsultan Perencana akan menentukan kemudian, alternatif merek lain dengan spesifikasi teknis yang sama dengan aslinya/ yang ditawarkan. Minimal setelah 1 (satu) bulan dari penunjukkan pemenang, Pemborong harus memberikan fotocopy dari surat order/ pemesanan material import dari agen/ importir material bersangkutan yang menyatakan bahwa material- material tersebut telah dipesan (order import).
A.1.7. Shop Drawing. Setelah persetujuan dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material, Pemborong harus menyerahkan shop drawing untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana. Data untuk setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari keseluruhan sistem. Penyerahan secara bertahap (sebagian-sebagian) tidak akan diperhatikan. Shop drawing harus dibuat sebanyak 4 (empat) set. Shop drawing yang harus diajukan yaitu : Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 81
a. Instalasi lengkap, mulai dari sumber PLN, sampai dengan rangkaian akhir. b. Panel penerangan (LP), panel utama (LVMDP), Power Panel (PP) outlet box dll. c. Detail-detail pemasangan lampu. d. Dan lain-lain yang diminta oleh Pengawas lapangan/ Direksi.
A.1.8. Subtitusi. a. Produk yang disebutkan nama pabriknya. Material, peralatan, perkakas, accessories yang disebutkan nama pabriknya dalam spesifikasi. Pemborong harus melengkapi produk yang disebutkan pada spesifikasi disertakan data-data teknisnya secara leng kap mendapat persetujuan Konsultan Perencana/ Direksi. b. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya. Material, peralatan, perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak disebutkan nama pabriknya didalam spesifikasi. Pemborong harus mengajukan secara tertulis nama negara pembuatnya, nama pabrik yang memproduksinya, katalog dan selanjutnya menguraikan data yang menunjukkan secara benar bahwa produk yang dipergunakan adalah sesuai dengan spesifikasi dan kondisi dilapangan.
A.1.9. Contoh. Pemborong harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material yang akan dipasang untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana/Direksi. Semua biaya untuk kebutuhan tersebut adalah tanggung jawab Pemborong.
A.1.10. Proteksi. Seluruh material dan peralatan yang berada di lingkungan proyek, sebelum, selama pengerjaan dan sesudah selesai masa instalasi (masa garansi), Pemborong harus mengamankan peralatan tersebut secara memadai. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 82
Material dan peralatan yang mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan yang ceroboh dan kurangnya pengaman an setelah terpasang, tidak dapat diterima oleh Konsultan Pengawas/ Direksi. Pemborong berkewajiban mengganti yang baru, sesuai dengan aslinya atas biaya Pemborong.
A.1.11. Access Opening. Pemborong harus menyediakan "Access Opening" (bukaan) pada tempat- tempat tertentu guna pemeliharaan instalasi listrik. Bukaan (access opening) pada konstruksi bangunan seperti pada dinding, plafond, lantai beton (atap bangunan) atau dibutuhkan pada lain bagian. Bukaan tersebut harus dilengkapi dengan fasilitas penutup yang tepat dan estatis pada permukaannya serta penutup tersebut dapat dilepaskan / dibuka/ dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan pada permukaan yang berdekatan.
A.1.12. Pengecatan. Apabila peralatan-peralatan dari pabrik sudah mengalami pengecatan dan tambahan pengecatan dilapangan tidak dipersyaratkan maka permukaan yang mengalami cacat-cacat gesek harus diperbaiki atau dilakukan pengecatan kembali untuk mendapatkan hasil pengecatan yang seragam dan sempurna. Apabila peralatan yang seharusnya dicat tetapi tidak dicat dari pabrik, maka pemborong berkewajiban dan bertanggung jawab atas pengecatan material tersebut. Seluruh rangka, penutup, cover plate dan pintu panel seluruhnya harus di cat dasar (prime coating) dan diberi cat akhir (finishing paint). Penentuan jenis warna dan merek cat, sebelumnya harus dimintakan persetujuan dahulu dari Konsultan Perencana/Direksi. Pengecatan untuk panel listrik sebelum dilaksanakan pengecatan harus dilakukan dahulu pelapisan anti karat dengan cara "Galvanized Cadmium Plating" atau "Zincromatic Primer" dan di cat bakar.
A.1.13. Papan Nama. Seluruh kabinet, panel listrik, pemutus daya (Circuit Breaker), saklar dan bagian-bagian lain dari peralatan jika tidak disebutkan dalam hal-hal lain, maka harus dibuatkan papan nama untuk mengindikasikan/mengindenti- fikasikan/ penggunaan/ nama dari peralatan tersebut. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 83
Papan nama harus terbuat dari plat plastik dengan huruf timbul. Untuk keseluruhan, papan nama harus berukuran maximal tinggi : 1.5 inchi. (3.81 cm) dengan lebar seperlunya dan ukuran minimal yang dipersyaratkan tinggi : 1.0 inch. (2.54 cm) dan ketebalan plat minimum : 3 mm.
A.1.14. Gambar Pemesanan Yang Sebenarnya. Pemborong harus mempergunakan secara baik satu set lengkap gambar- gambar pada lapangan yang mana harus diberi tanda yang tepat pada lokasi dari seluruh jenis sistem outlet. Panel/kabinet, peralatan, pengkabelan dan lain-lainnya harus dicantumkan jarak sebenarnya dari as kolom terdekat pada gambar pemasangan yang sebenarnya (as installed), titik-titik referensi pengukuran untuk menentukan letak peralatan/ instalasi harus cukup jelas dan dilengkapi dengan jarak- jarak ukuran dari titik referensi tersebut secara jelas dan informatif. Pemborong pada saat mendekati hari-hari penyerahan (2 minggu sebelum penyerahan) harus sudah menyerahkan gambar-gambar sesuai pemasangan sebenarnya (as built drawing) kepada Konsultan Perencana/Direksi sebanyak 1 (satu) set gambar asli (kalkir) +3 (tiga) set gambar cetak biru (blue print). "ITEM PEKEKERJ AAN INI MERUPAKAN SYARAT UTAMA YANG HARUS DIPENUHI DALAM MASA PENYERAHAN PEKERJ AAN".
A.1.15. Data Suku Cadang. Pemborong harus memberikan daftar suku cadang dari peralatan yang dipasang secara terperinci berikut alamat dan nama badan usaha yang merupakan badan keagenan dari peralatan yang dipasang tersebut kepada Konsultan Perencana/Direksi. Apabila peralatan yang dipasang tersebut dilengkapi dengan suku cadang harap diberikan kepada Pemberi Tugas sebagai kelengkapan dari penyerahan seluruh pekerjaan dan pemborong berkewajiban memberikan daftar harga dari suku cadang tersebut.
A.1.16. Peraturan Hak Paten. Pemborong harus melindungi Pemberi Tugas terhadap klaim atau tuntutan, biaya atau kenaikan harga yang diakibatkan oleh keadaan Perusahaan/Agen/Distributor peralatan bersangkutan dalam hubungan merek dagang atau nama produksi, baik hak cipta pada semua material, peralatan yang dipergunakan pada proyek ini. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 84
A.1.17. Kebersihan. Pemborong harus membersihkan seluruh kotoran/sampah dan sisa-sisa dari material tidak terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaan dan harus menyelesaikan tiap-tiap bagian secara teratur dan rapuh.
A.1.18. Built In Insert, Sleeves dan Perlengkapannya. Melengkapi insert, sleeves dan perlengkapan lainnya untuk keperluan built in dalam beton atau pekerjaan konstruksi lainnya, lengkap dengan keterangan konstruksi, dimensi, lay-out dan keperluan informasi lainnya untuk pekerjaan bersangkutan.
A.1.19. Buku Petunjuk (Manual Book) Dan Instruksi. Pemborong harus melengkapi buku petunjuk (manual book) pemeliharaan dan petunjuk cara mengoperasikan dari peralatan. Manual book/buku petunjuk harus dalam bahasa Indonesia atau setidak-tidaknya dalam bahasa Inggris.
A.1.20. Gambar-gambar. Gambar listrik menunjukkan keseluruhan besaran dan jumlah nya serta persyaratan dari keperluan instalasi listrik, instalasi harus menyesuaikan dengan kondisi setempat. Gambar-gambar Arsitektur dan Struktur harus berkaitan dengan konstruksi dan detail akhir dari pelaksanaan, sedangkan gambar-gambar lainnya harus berkaitan dengan detail yang berhubungan dengan masing-masing pekerjaan. Pemborong ha rus melengkapi seluruh pekerjaan yang akan dikerjakan deng an "Shop Drawing/ Detail Drawing" dan disetujui Konsultan Pengawas/ Direksi. Diartikan bahwa bila ketidak sesuaian teknis maupun fisik, hal ini harus segera disampaikan secara tertulis 4 (empat) hari sebelum dilakukan penjelasan pekerjaan (Aanwijzing). Bila hal ini tidak segera diberitahukan kepada Konsultan Perencana/ Direksi maka hal-hal yang menyangkut kekurangan harga barang/ material (Unit Price) adalah tanggungan Pemborong.
A.1.21. Perihal Iklim. a. Temperatur luar ruang berkisar antara 24 C sampai 34 C pada curah hujan yang tinggi. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 85
b. Temperatur dalam ruang berkisar antara 24 C sampai 32 C dengan kelembaban 90 %. c. Seluruh peralatan harus tahan terhadap pengoperasian secara terus d. menerus (continue) pada temperatur 50 C dengan temperatur rata-rata 30 C untuk periode 24 jam.
A.2. PRINSIP PERENCANAAN.
A.2.1. Prinsip Distribusi. a. Sistem pelayanan untuk distribusi listrik adalah sebagai berikut : Catu daya dari PLN 220/ 380 V. Distribusi TR (Tegangan Rendah) 220/380 V secara radial dari Panel Utama Tegangan Rendah (PUTR) didistribusikan ke Panel Bagi Bantu (LVMDP) setiap Bangunan/ Panel-panel Daya, Panel Penerangan (LP) melalui kabel (NYY dan NYFGbY). b. Karakteristik Tegangan Rendah 220/380 Volt, Distribusi daya untuk penerangan dan peralatan, sistem suplai daya yaitu : 1. Suply dari Catu Daya PLN 2. Suply dari Genset. c. Fluktuasi tegangan yang diizinkan untuk penerangan sekitar 3 % dan untuk mesin- mesin sekitar 2 %.
A.2.2. Pengaman Sistem Listrik (Proteksi). a. Seluruh sistem listrik harus dilengkapi dengan pengaman terhadap hubung singkat dan beban lebih pada seluruh panel atau disebut lain pada gambar. b. Seluruh bagian dari material yang terbuat dari metal pada peralatan listrik harus dihubungkan dengan sistem pentanahan sirkuit listrik dan seluruh panel masing-masing harus dilengkapi dengan elektroda pentanahan.
A.3. TEKNIS INSTALASI. A.3.1. Instalasi Kabel. a. U m u m. Semua kabel yang digunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan SII dan SPLN. Semua kabel harus baru dan jelas ditandai mengenai ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintal lannya. Semua kabel dengan penampang diatas 6 mm2 harus terbuat secara dipilin (stranded). Instalasi listrik harus berpenampang minimal 2.1/2 mm2. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 86
Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai adalah : - Untuk instalasi penerangan, stop kontak dan instalasi lain dalam pipa dengan daya kecil dan ada pada ruangan kering digunakan kabel NYM. - Untuk kabel distribusi dalam ruangan digunakan kabel dari type NYY atau disebut lain pada gambar. b. Splice/ Pencabangan. Tidak diperkenankan adanya "Splice" ataupun sambungan dalam pipa/ saluran cabang maupun feeder utama terkecuali pada outlet atau stop kotak penghubung yang dapat dicapai (accessible). Sambungan pada kabel sirkuit cabang harus dibuat secara mekanis dan harus teguh secara listrik dengan cara-cara "solderless connector". Untuk penyambungan dengan sistem "soldered atau compression" harus digunakan peralatan sambung yang benar-benar digunakan untuk kebutuhan itu, peralatan tersebut harus dilampirkan data teknis dan brosur serta diajukan dahulu kepada Konsultan Perencana/ Direksi untuk mendapat persetujuan penggunaannya. Dalam penyambungan dengan sistem soldered atau compression harus betul-betul tertutup rapat dan tidak boleh ada kebocoran (leak proof) serta dijamin tidak akan lepas bila ada getaran. c. Bahan Isolasi. Semua bahan isolasi untuk splica, connection dan lain-lain seperti karet, PVC, asbes, gelas, tape sintetis, resin, splica case compaction dan lain-lain harus dari type yang direkomendasi/ disetujui untuk : penggunaan, lokasi, tegangan kerja, kondisi sekelilingnya dan lain-lain, oleh instansi yang berwenang (PLN), perwakilan pemerintah setempat dan/ atau manufacturer. d. Penyambungan Kabel. - Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak penyambungan yang khusus digunakan untuk itu (junction box dan lain- lain). Pemborong harus memberikan brosur- brosur mengenai cara-cara penyambungan yang dinyatakan oleh Pabrik kepada Konsultan Perencana/ Direksi. - Warna kabel atau indentitas lain pada kabel yang akan disambung, antara yang satu dengan yang lainnya harus sama dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Konsultan Perencana/ Direksi. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 87
- Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan- penyambungan tembaga yang dilapisi timah putih dengan kuat. Penyambungan-penyambungan harus dari ukuran yang sesuai. - Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa PVC/ porcelen yang khusus untuk listrik. - Penyekat- penyekat khusus harus dipergunakan bila diperlukan untuk menjaga nilai isolasi tertentu. e. Saluran Penghantar Dalam Bangunan. - Untuk instalasi penerangan di daerah yang menggunakan ceiling gantung saluran penghantar (conduit) di pasang diatas ceiling tidak boleh membebani ceiling. - Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa couduit dengan diameter minimum 20 mm. Setiap pencabangan ataupun pengambilan keluar harus menggunakan junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan terminal strip di dalam junction box - Ujung pipa yang masuk ke dalam panel dan juncti on box harus dilengkapi dengan "socket/ lock nut", sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel. Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada pada ketinggian 2 m dari muka lantai, harus dimasukkan pada pipa metal dan pipa harus diklem pada dinding dengan jarak antara masing-masing klem 50 cm. J umlah pipa keluar dari panel harus dilebihkan 20% dari jumlah sirkuit yang dikeluarkan dari panel bersangkutan dengan line cadangan (blind pipe). A.3.2. Instalasi Saklar Kotak Kontak (Outlet). a. Saklar. Saklar- saklar dari type rocker mekanisme dengan rating 10 A, 250 V pada umumnya dipasang inbow terkecuali disebut lain pada gambar. J ika ditentukan lain, saklar-saklar tersebut bingkainya harus dipasang rata pada tembok, ketinggian letak saklar 150 cm dari muka lantai atau ditentukan lain pada gambar. Saklar-saklar tersebut harus dipasang dalam kotak sambung yang diperuntukkan untuk itu, type pemasangan harus dipilih dari type pemasangan menggunakan skrup (screw), tidak boleh type cakar (claw). Sambungan-sambungan hanya dibolehkan antara stop kotak yang bersekatan. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 88
b. Stop Kontak. Stop kontak adalah type yang memakai terminal pentanahan (earthing contact) dengan rating 10A/16A 250 V (1 fase) dan 25A/32A, 500V (3 fase). Stop kontak harus dipasang rata dengan permukaan dinding (flush mounting type) dengan ketinggian 30 cm dari permukaan lantai atau disebut lain pada gambar.
A. 3.3. Instalasi Fixtures Penerangan. a. U m u m. Fixtures penerangan harus dari jenis yang tertera dalam gambar. Harus dibuat dari bahan yang sesuai dan bentuknya harus menarik dan pekerjaannya harus rapi dan baik, tebal plat baja yang dipakai untuk fixture minimal 0,8 mm. Pemborong harus menyediakan contoh-contoh dari semua fixtures yang akan dipasang kepada Konsultan Perencana/ Direksi untuk disetujui. Seluruh peralatan fixtures penerangan beserta armature adalah kwalitas artolite, phillips atau setaraf. b. Kabel-kabel untuk fixture. Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk "fixture" harus ditutup asbestos dan tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang lebih kecil dari 2,5 mm 2 , kawat harus dilindungi dengan "tape" atau "tubing" disemua tempat dimana mungkin ada abrasi. Semua kabel- kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature kecuali dimana diperlukan penggantungan rantai atau pemasangan/ perencanaan fixture menunjuk lain. Tidak boleh ada sambungan kabel dalam suatu armature dan penggantungan, dan harus terus menerus mulai kotak sambung ke terminal-terminal khusus pada armature-armature lampu. Saluran- saluran kabel harus tidak tajam dan dilindungi sehingga tidak merusak kabel. c. Lampu- lampu. Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu- lampu dan dipasang sesuai dengan persyaratan dan gambar. Untuk lampu fluorescent type TL memakai dari jenis coolday light. Semua lampu fluorescent atau lainnya yang memerlukan perbaikan faktor daya harus dilengkapi dengan capasitor. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 89
Dalam spesifikasi ini besarnya microfarad dari kapasitor untuk setiap lampu tidak terlalu ditekankan karena yang dibutuhkan adalah hasil dari power factor menjadi sekurang-kurangnya 0,85.
A.3.4. Instalasi/ Konstruksi Panel. a. Kabinet. Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan tebal minimal 2,00 mm, atau dibuat dari bahan lain seperti polyester atau kabelita. Kabinet untuk "Panel Board" mempunyai ukuran yang profesional seperti dipersyarat kan untuk panel board, yang besarnya sesuai dengan ukuran pada gambar perencana atau menurut kebutuhan sehingga untuk jumlah dan ukuran kabel yang dipakai tidak terlalu sesak. Frame/ rangka panel harus di-grounding/ ditanahkan. Pada kabinet harus ada cara-cara yang baik untuk memasang, mendukung dan menyetel "Panel Board" serta tutupnya. Kabinet dengan kabel- kabel "Trought feader" harus di atur sedemikian rupa sehingga saluran dengan lebar tidak kurang dari 10 cm untuk branch circuit panel board. Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci-kunci. Untuk satu kabinet harus dilengkapi dengan kunci-kunci, dengan sistem MASTER KEY. b. Finishing. Semua kabinet harus dicat dengan warna yang ditentukan oleh Direksi. Semua kabinet dari pintu-pintu untuk panel-panel board listrik, harus dibuat tahan karat dengan cara "Galvanized plating" atau dengan "zink chromate primer". Selain yang tersebut diatas, harus dilapisi dengan lapisan anti karat yaitu sebagai berikut : 1. Bagian dalam dari box dan pintu. 2. Bagian luar dari box yang digalvanisir atau cadnium plating tak perlu dicat kalau seluruhnya terendam, kalau dipakai zink chromate primer harus dicat dengan cat bakar. c. Pemasangan kabel. Pemasangan kabel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel dengan mudah dapat dijangkau, tergantung dari pada macam/type panel. Maka bila dibu tuhkan alas/ pondasi/ penumpu/ penggantung maka Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 90
Pemborong harus menyediakannya dan memasangnya sekalipun tidak tertera pada gambar. d. Panel Distribusi. Panel- panel distribusi harus seperti ditunjuk pada gambar, kecuali ditunjuk lain. Seluruh assembly termasuk housing, busbar, alat-alat pelindung harus direnca nakan, dibuat, dicoba dan dimana perlu diperbaiki sesuai dengan persyaratan. Panel Distribusi utama dari jenis in door type terbuat dari plat baja (metal clad). Konstruksi harus terbuat dari rangka baja struktur yang baku, yang dapat memper tahankan strukturnya oleh stress mekanis yang pada waktu hubung singkat, rangka ini secara konstruktif tertutup plat-plat penutup (metal enclosed) harus cukup louvers untuk ventilasi dimana perlu untuk menga tasi kenaikan suhu dari bagian-bagian yang mengalirkan arus dan bagian-bagian yang bertegangan sesuai dengan persyaratan PUIL/LMK/VDE/ BS/DIN untuk peralatan yang tertutup. Material-material yang bertegangan harus dicegah deng- an sempurna terhadap kemungkinan percikan air. Semua material dan tombol transfer yang dipersyaratkan dikelompokkan pada satu papan panel yang berengsel yang tersembunyi. Semua panel diletakkan di shaft- shaft panel dan ruang- ruang panel yang diperuntukkan untuk itu seperti tertera pada gambar. e. Papan Nama. Setiap pemutus daya (circuit breaker) harus dilengkapi dengan papan nama, pada pintu pada pemutusan dan dapat dilihat dengan mudah. Cara-cara pemberian nama pada pemutusan dan dapat dilihat dengan mudah. Cara-cara pemberian nama harus menunjukkan dengan jelas rangkaian dari pemutus daya atau alat-alat yang tersambung padanya. Keterangan mengenai ini harus diajukan dalam shop drawings. f. Busbar/Rel. Busbar minimal harus dari bahan tembaga, dengan ukuran sesuai dengan kemampuan arus 150 % dari arus beban terpasang yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran PUIL (daftar no. 630 - DI - D4/PUIL 1977). Semua busbar/rel harus dicat, dipegang oleh beban isolator dengan kuat dan baik kerangka panel. Semua busbar/ rel harus dicat dengan warna yang sesuai dengan yang disebutkan pada PUIL. Cat-cat tersebut harus tahan sampai temperatur 75 C. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 91
Busbar disusun dan dipegang oleh isolator dengan baik untuk sistem 3 phase 4 kawat seperti ditunjuk dalam gambar. Setiap panel harus mempunyai bus netral yang diisolir terhadap tanah, dan sebuah bus pentanahan yang selanjutnya diklem dengan kuat pada trem panel dan dilengkapi dengan klem untuk pentanahan dari peralatan yang perlu di ketanahkan. g. Terminal dan Mur Baut. Semua terminal cabang harus diberi lapis tembaga (vertin) dan disekrup dengan mengggunakan mur baut ring dari bahan tembaga atau mur baut yang divertin (atau stainless) dengan ring tembaga. h. Cadangan/Penyambungan dikemudian hari. Bila dalam gambar dinyatakan adanya cadangan maka ruangan-ruangan tersebut harus dilengkapi dengan bus, klem-klem pemasangan, pendukung dan sebagainya untuk peralatan yang dipasang dikemudian hari, dapat berupa equipment busbar, switch, circuit breaker dan lain-lain. i. Kabel-kabel pengontrol. Kabel-kabel pengontrol dari panel-panel harus dipasang dipabrik/bengkel secara lengkap dan dibundel dan dilindungi terhadap kerusakan mekanis. Ukuran minimal adalah 1,5 mm 2 dari type 600 Volt PVC. k. Peralatan Pemutus Daya. Peralatan-peralatan pengaman adalah pemutus daya type dengan rumah tuangan (moulded case) dilengkapi dengan sikring pembatas arus dan pemutus sikring. Arus kerja dari draw out circuit breaker harus sesuai dengan sikring berkapasitas interupsi 45 KA, minimum pemutus sikring harus dari type membuka dan menutup dengan cepat. l. Pilot lamp. Semua tutup muka panel harus dilengkapi dengan : 1. Pilot lampu untuk menyatakan adanya tegangan R.S.T. 2. Pilot lampu untuk push button on/off, untuk menyata kan sistem telah on atau off. 3. Pilot lampu untuk remote control pada panel, untuk menyatakan sistem telah menjalankan/memberhentikan sistem yang diinginkan. Penyediaan pilot lamp. yang disebutkan diatas merupakan keharusan, biarpun pada gambar-gambar tidak disebutkan/tertera.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 92
Warna-warna untuk pilot lamp. : 1. Untuk phase R : Warna merah 2. Untuk phase S : Warna kuning 3. Untuk phase T : Warna hijau 4. Untuk hantaran netral : Warna biru 5. Untuk menyatakan sistem telah dijalankan dengan push button atau dengan saklar ataupun time switch, menyatakan sistem on : Warna merah 6. Untuk menyatakan sistem telah off : Warna hijau
A.5. PERALATAN TEKNIS.
A.5.1. Peralatan Breaker. a. Circuit Breaker. Circuit Breaker 4 A - 63 A, 3 fasa/1 fasa guna pengaman sirkuit penerangan, instalasi kotak kontak biasa atau disebut lain pada gambar dapat digunakan MCCB/MCB.
1.Data Circuit Breaker Utama PP (Power Panel), LP (Panel Penerangan), Circuit Cabang atau kebutuhan lain seperti disebut lain pada gambar adalah sebagai berikut : Type : Mulded Case Circuit Breaker Tegangan kerja : 660 V. Frekwensi : 50/60 Hz. Kelas Isolasi : c, 1000 V, 50/60 Hz. Kutub (Pole) : 3 / 4 Rating Amp (40deg.C) : 125AF, 160AF, 250AF, 400AF,660AF,800AF. Breaking Cap. (KA rms) : 18 - 50 KA Dilengkapi dengan : - Pengaman beban lebih (Setting trip Amp). - Indikasi beban, kontrol & fault - Under Voltage release. - Pengaman hubung singkat. 2. Data Circuit Breaker untuk sirkuit penerangan, sirkuit kotak kontak biasa dan sirkuit cabang lainnya untuk suplai daya dibawah 2 KVA atau disebut lain pada gambar. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 93
Type : Mini Circuit Breaker/Nofuse Breaker Tegangan kerja : 660 V. Frekwensi : 50/60 Hz. Kelas Isolasi : c, 1000 V, 50/60 Hz. Kutub (Pole) : 1 / 3 Rating Amp (40 deg.C) : 6,10,16,25,32,40,50,63,80 Amp. Breaking Cap. (KA rms): 8 KA Dilengkapi dengan : - Pengaman beban lebih (Fixed trip Amp). - Pengaman hubung singkat. A.5.2. Armature Lampu / Fixtures. a. Armature TLD 2x36 W, dengan louvre lamellaeM2 dipasang menempel plafond/beton (atau diletakkan di tempat lain sesuai gambar). Housing : bahan plat metal/besi min. 0,7 mm, pembuatan harus dengan mesin, peralatan lampu built in. Lampu : Tubular Fluorecent lamp warna no 54. Komponen : harus diletakkan didalam rumah-rumahan/ housing dari armature lampu secara tersembunyi, rapih danharus mempunyai ventilasi yang cukup untuk menghindari panas tinggi yang diakibatkan oleh peralatan. Lamp holder : individual lamp holder. Reflektor : bahan plat metal/alumunium yang mengkilat dan harus mempunyai derajat pemantulan yang baik dan kuat. Pemasangan menempel pada plafond / beton atau disebut lain pada gambar. Konstruksi dari fixture lampu harus kuat dan kokoh serta dibuat sedemikian rupa agar dapat .lm 35 dibuka/dilepas untuk perbaikan/ penggantian komponen yang berada di dalamnya. Reff. Unit. LAMP : PHILIPS, ARTOLITE, MENTARI, INTERLITE dan SETARA.
b. Armature Down Light, lampu PLC 1 x 18 W dengan dilengkapi reflektor dipasang rata plafond. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 94
Housing : bahan plat metal/besi 0,7 mm, pembuatan harus dengan mesin, peralatan lampu built in. Lampu : PLC 18 W. Komponen : harus diletakkan didalam rumah-rumahan/ housing dari armature lampu secara tersembunyi, rapih dan harus mempunyai ventilasi yang cukup untuk menghindari panas tinggi yang diakibatkan oleh peralatan Lamp holder : individual lamp holder. Reflektor : bahan satin alumunium plat yang mengkilat dan harus mempunyai dera jat pemantulan yang baik dan kuat. Pemasangan rata pada plafond atau disebut lain pada gambar. Konstruksi dari fixture lampu harus kuat dan kokoh serta dibuat sedemikian rupa agar dapat dibuka/dilepas untuk perbaikan/penggantian komponen yang berada dida lam nya. Penggunaan : Ruang Tidur, Ruang Keluarga dan tempat lain seperti disebut dalam gambar rencana. Reff. Unit lamp. : PHILIPS, ARTOLITE, MENTARI, INTERLITE dan SETARA.
f. Armature lampu taman Type LAR Newslayar Mercury 125 W. Penggunaan : Taman, dan tempat lain seperti disebut dalam gambar. Reff. Unit lamp. : Mercury 125 W. PHILIPS, ARTOLITE, MENTARI, INTERLITE dan SETARA.
Pemasangan lengkap dengan Konstruksi dari fixture lampu harus kuat dan kokoh serta dibuat sedemikian rupa agar dapat dibuka/dilepas untuk perbaikan/penggantian komponen yang berada dida- lamnya. Rumah harus dilengkapi dengan Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 95
sekrup, agar dapat dilepas bilamana diperlukan untuk perbaikan. A.5.3. Ballast. Ballast harus leakproof, mempunyai temperatur kerja rendah, noisless, housing ballast dari polyester/metal dengan kwalitas tinggi. Untuk lampu TL dengan 2 lampu digunakan masing-masing 1 ballast (ballast harus digunakan dari type anti stroboscopic). Rated tegangan 220 V, 50 Hz, cos phi 0.7 - 0.8. Setiap ballast harus dilengkapi dengan terminal connection. Ballast harus dari produksi Phillips.
A.5.4. S t a r t e r. Starter untuk lampu flourescent harus mempunyai relia bility cukup tinggi. Terbuat dari high quality white polycarbonat, rating dari starter disesuaikan dengan besar/daya lampu yang dipasang. Merek : Phillips atau setara. A.5.5. K a b e l. Kabel TR yang dipergunakan pada proyek ini terdiri dari :
NYFGbY memiliki pelindung lembaran pita baja yang melindungi kabel penghantar dari gangguan mekanis, standard SII 0211-78/SPLN 302. Susunan : Penghantar tembaga, isolasi PVC bag. dalam, pita baja, isolasi PVC bag. luar. Penggunaan untuk instalasi dibawah tanah yang tidak memerlukan pengamanan kabel khusus : Instalasi lampu taman. NYY hanya memiliki pelindung PVC pada bagian luarnya. Susunan : Penghantar tembaga, isolasi PVC bag. dalam, isolasi bag. luar. Penggunaan : Instalasi luar dengan pengamanan khusus, instalasi distribusi dalam bangunan, instalasi dalam "duct/parit kabel". Contoh : dari LVMDP ke LP, PP, dll.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 96
A.6. INSTALASI HUBUNGAN PENTANAHAN. A.6.1. Ketentuan Umum. Pemasangan instalasi pentanahan harus disesuaikan dengan peraturan PLN/PUIL edisi terakhir/ketentuan dari instansi berwenang setempat serta harus diikuti seluruh spesifikasi yang tertulis beserta gambar kerja yang ada. Seluruh pekerjaan hubungan instalsi pentanahan harus mendapat persetujuan dahulu dari Konsultan Perencana/Direksi sebelum dilaksanakan. A.6.2. Sistem Pentanahan. Seluruh bagian yang tidak bertegangan harus dihubungkan dengan sistem pentanahan batang tembaga dia." 3/4" ditanam sedalam min. 6 m atau sampai dida pat tahanan tanah max. 3 ohm pada musim kemarau. Material-material yang harus dihubungkan dengan sistem pentanahan adalah sebagai berikut : - Motor-motor. - Seluruh panel-panel. - Kotak kontak. - Peralatan yang terbuat dari metal. - Seluruh peralatan electronc. - dll. Kawat penghantar adalah kawat berisolasi dengan diameter minimal 16 mm2. Sistem pengukuran harus digunakan dengan sistem yang direkomendasikan oleh PLN atau peraturan instansi setempat yang berwenang didalam hal ini. Pentanahan untuk masing-masing kecuali untuk sistem pentanahan panel harus terhubung satu sama lain. A.7. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN. A.7.1. Persyaratan Instalasi. a. Pemborong secepatnya diharuskan meneliti semua dimensi-dimensi setelah mendapat Surat Perintah kerja agar dengan segera dapat mengajukan kepada Konsultan Perencana/Direksi segala perubahan-peru bahan, penyesuaian dan dapat diatur kembali agar semua peralatan dalam sistem dapat bekerja sesuai rencana serta bekerja sebaik-baiknya (optimum). Pemborong diwajibkan membuat layout dari peralatan dengan tepat dan disertakan pula koordinat-koordi nat dari peralatan yang akan dipasang tersebut karena Pemborong bertanggung jawab penuh atas ketelitiannya. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 97
b. Pemborong harus berkonsultasi dengan Pemborong lain dan Direksi sebelum memulai pekerjaan pemasangan kabel-kabel, konduit, hanger, peralatan dan sebagainya. Seluruh pemasangan instalasi pipa instalasi, kabel-kabel instalasi dan peralatan listrik lainnya adalah tanggung jawab Pemborong sepenuhnya terhadap tabrakan dan crossing dengan peralatan dari pemborong lain dan kesemua itu harus diselesaikan dengan baik dan tidak menimbulkan saling perselisihan. Apabila terjadi perselisihan paham diantara Pemborong maka keputusan akhir sepenuhnya ada ditangan Direksi dan keputusan Direksi adalah mutlak tidak dapat diganggu gugat. c. Seluruh pemasangan instalasi yang dilaksanakan diatas bangunan harus dipenuhi seluruh ketentuan-ketentuan dari Dep. Tenaga Kerja, yang erat kaitannya dengan keselamatan kerja. Peralatan-peralatan yang seharusnya disediakan dalam pekerjaan-pekerjaan berbahaya harus sepe nuhnya disediakan oleh semua Pemborong, Pengawas/ Direksi tidak bertanggung jawab penuh bila terjadi kecelakaan yang diakibatkan oleh keteledoran Pemborong dengan tidak menyediakan fasilitas-fasilitas keamanan kerja tersebut diatas. d. Semua bahan instalasi dan peralatan instalasi sebelum dibeli atau dipesan atau masuk kedalam proyek harus diajukan terlebih dahulu kepada Kon-sultan Pengawas/Direksi untuk disetujui. Apabila diketemukan bahan/peralatan instalasi yang menurut Direksi/Pengawas tidak dapat digunakan di Proyek dan belum mendapat persetujuan, maka Direksi/ Pengawas mempunyai wewenang secara mutlak menge- luarkan bahan/peralatan instalasi tersebut dari dalam proyek. A.7.2. Pemasangan Peralatan. a. Panel-panel Listrik. - Panel pada umumnya dengan ketinggian 1.80 m terpasang secara "Free Standing" sedangkan panel dengan tinggi kurang dari 1.50 m terpasang tertanam pada dinding dengan penguatan setempat pada dinding/rangka tersen diri yang menuju pada lantai. - Seluruh sirkuit cabang dari panel pada umumnya keluar pada sisi atas panel atau disebut lain pada gambar. b. Kabel-kabel Feeder. - Sebelum kabel-kabel feeder dipasang, Pemborong diha ruskan membuat gambar layout dari jalur kabel ter sebut secara jelas dan terperinci peralatan penun jangnya, detail-detail penyanggah, elevasi, koordi nat, Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 98
jarak dari titik-titik referensi agar memudahkan dikemudian hari dalam pembuatan gambar-gambar terlak- sana (as-built drawing). - Pemborong diharuskan memberikan tanda-tanda dari jalur kabel feeder tersebut secara jelas bilamana feeder dari kabel tersebut tidak terlihat secara langsung oleh mata, setidak-tidaknya Pemilik dapat menduga dengan tepat bilamana diadakan pembongkaran material yang menutup feeder tersebut. - Pemasangan kabel feeder diatas plafond harus diletakkan pada kabel yang terpasang menggantung pada plat beton lantai diatasnya, untuk kabel feeder yang diletakkan didalam shaft listrik harus secara rapih terpasang dalam klem setiap 0.50 m. - Penyambungan ditengah panjang kabel feeder sebaiknya dihindarkan sekalipun penyambungan tersebut memenuhi persyaratan teknis dari sistem penyambungan. Kecuali hanya berlaku bagi kabel feeder yang panjangnya melebihi panjang kabel dalam 1 (satu) drum/gulungan. - Setiap pembelokan kabel harus diperhitungkan terhadap keadaan sekelilingnya dan radius dari belokan tidak boleh kurang dari 15 x dia. kabel. - Setiap pencabangan dari kabel utama harus dilakukan dipanel, tidak dibenarkan dilakukan pencabangan ditengah jalur kabel feeder tersebut. - Pada ujung-ujung kabel feeder yang masuk pada panel harus disediakan cadangan/spare panjang kabel secu kupnya dengan sedikit menekuk/dibuatkan loop agar me mudahkan bila terjadi penggeseran panel/gangguan pada ujung panel yang berakibat kabel feeder harusdipotong c. Angkur, kelos, trobosan, rangka dan rak besi. Setiap pemasangan angkur, kelos, terobosan (pembobokan) kesemuanya harus betul-betul dikoordinasikan dengan pemborong sipil agar pemasangan dari material tersebut terpasang dengan baik dan kokoh serta letaknya dapat di sepakati bersama sebelum pemasangan dari material- material tersebut diatas dilaksanakan terlebih dahulu harus dibuatkan gambar rencana kerja untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Direksi.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 99
A.8. PENGUJ IAN / TESTING. A.8.1. Ketentuan Umum. Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji sehingga mencapai hasil yang baik dan optimum sesuai persyaratan dari PUIL, LMK, PLN dan Pabrik. Bilamana diperlukan oleh Direksi pengujian dilaborato rium, pemborong harus menyediakan peralatan yang ha- rus diuji tersebut dan kesemua biaya pengujian ditang gung oleh pemborong. A.8.2. Tahap Pengujian. a. Pengujian Swicth Gear (Circuit Breaker, LBS dsb). Sebelum diberikan aliran listrik periksa semua hubungan sirkuit instalasi, adakan test pembebanan pada setiap CB (secara "random") untuk memperli hatkan apakah karakteristik CB yang terpasang sesuai dengan karakteristik yang dimaksud. b. Pengujian Instalasi Kabel Feeder. Semua instalasi kabel feeder harus ditest terhadap getaran (Vibrasi), test tahanan isolasi hingga memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi dalam standard PLN, LMK, PUIL, dan Pabrik. c. Pengujian-pengujian lainnya yang harus dipenuhi oleh peraturan- peraturaninstansi setempat/PLN yang berkaitan dengan pekerjaan yang sedang dilak sanakan, diutamakan pada pekerjaan-pekerjaan prin- sip yang berakibat menyulitkan dalam pengurusan ijin-ijin. d. Setiap pengujian harus disaksikan oleh Direksi/ Konsultan Pengawas dan semuapengujian harus dibuatkan laporan tertulis secara rinci dan ditanda tangani bersama. A.8.3. Testing Sistem Instalasi Listrik. a. Setelah pekerjaan instalasi dinyatakan selesai, seluruh sistem yang terpasang harus ditest dan menda patkan pengesahan dari PLN, semua prosedur itu harus dilalui dan hasil test harus tertuang dalam surat per nyataan PLN setempat yang menyatakan bahwa instalasi telah memenuhi persyaratan yang distandardkan. b. Instalasi penerangan maupun tenaga/daya siap untuk diberikan aliran listrik dan kerja dari sistem tidak mengalami gangguan dan bekerja sebagaimana mestinya. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 100
c. Pemborong harus menyiapkan alat-alat ukur, marger 0.5 - 1 KV. d. Pengukuran untuk instalasi penerangan. - Hubungan ke Armatur lampu diputuskan dengan memati kan saklar yang menghubungkan ke sirkuit lampu atau peralatan lainnya. - MCB (mini Circuit breaker) padapanel dlm posisi off - Pengukuran dilakukan pada setiap group/sirkuit untuk fasa, netral maupun pentanahan. - Untuk pengukuran instalasi penerangan tahanan kawat harus disesuaikan dengan standard PUIL 1977, pasal 251 (atau PUIL edisi terakhir). - Setiap hasil pengukuran harus tercatat dalam daftar isian yang dilampirkan dalam laporan pengetesan dan disahkan oleh PLN, Direksi/Pengawas Lapangan. - Pada waktu pengukuran dilaksanakan, semua sumber daya Genset tidak boleh dimasukkan. e. Pengetesan terhadap armatur/lampu penerangan. Lampu dinyalakan secara terus menerus 7 x 24 jam, dan pelaksanaan dapat dilakukan secara random. Bila dalam pengetesan tersebut terjadi kerusakan harus segera dilakukan penggantian dengan material yang baru atas biaya pemborong. f. Pengukuran untuk instalasi daya/tenaga. - Hubungan keperalatan (equipment) diputuskan dengan mematikan saklar yang menghubungkan keperalatan tersebut. - MCB (Mini Circuit Breaker) pada panel dalam posisi off. - Pengukuran dilakukan pada setiap group/sirkuit untuk fasa, netral maupun pentanahan. - Untuk pengukuran instalasi daya/tenaga tahanan kawat harus disesuaikan dengan standard PUIL 1977, pasal 251 (atau PUIL edisi terakhir). - Setiap hasil pengukuran harus tercatat dalam daftar isian yang dilampirkan dalam laporan pengetesan dan disahkan oleh PLN, Direksi/Pengawas Lapangan. - Pada waktu pengukuran dilaksanakan, semua sumber daya dari PLN tidak boleh dimasukkan. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 101
g. Pengukuran Pentanahan. Setelah penanaman batang tembaga pentanahan dan kawat penghubung pentanahan beserta perlengkapan penunjang lainnya terpasang. Alat ukur yang digunakan harus dari type yang benar-benar untuk penggunaan penguku ran tahanan tanah serta hasil dari pengukuran harus memenuhi standard PUIL pasal 330 B.L. Semua hasil dari pengukuran harus dituangkan dalam berkas laporan dan harus mendapatkan persetujuan PLN, Direksi dan Konsultan Pengawas. A.9. P R O D U K. Bahan dan peralatan harus memenuhi Spesifikasi. Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan. Pemborong baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis. Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut : ------------------------------------------------------------- Bahan / Peralatan Merk / Pembuat ------------------------------------------------------------- 1. Komponen Panel : Merlin Gerin, Schneider, ABB. 2. Pembuat Panel : BEL, Cipta Abadi E, Himalaya, Indusprima Perkasa 3. Kabel : Kabel Metal, Kabelindo, Supreme, Kabel Tranka. 4. Konduit hight inpact : EGA, CLIPSAL, DOUBLE-H 5. Lampu TLD. : - Fluorescent : Phillips - Starter : Phillips - Condensator : Phillips - Fitting : Phillips, BJ B - Ballast Low Loss : Phillips, ATCO - Pembuat : Phillips, Artholite, InterLite, Mentari - Kotak kontak : Legrand, Clipsal, Berker, MK. - Saklar : Legrand, Clipsal, Berker, MK. - Lasdop : 3M, Legrand. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 102
C. KETENTUAN TEKNIS PENANGKAP PETIR.
1. U M U M a. Pemborong wajib mengikuti/memenuhi semua persyaratan yang tertulis dalam buku ini, juga wajib mengikuti/ memenuhi persyaratan umum yang dikeluarkan oleh Pemberi Tugas. b. Dalam penawaran, Pemborong wajib melampirkan daftar perincian peralatan/bahan yang akan dipasang. c. Dalam penawaran, pemborong wajib menyertakan brosur, kata log, diagram, ukuran, keterangan-keterangan lain yang diterbitkan oleh pabrik pembuat dan menandai spesifikasi peralatan/bahan yang akan dipasang dengan jelas. d. Pemborong wajib menyertakan ahli yang ditunjuk oleh pabrik pembuat peralatan yang dipasang untuk menga wasi, memeriksa dan menyetel peralatan-peralatan sehingga sistem tersebut dapat bekerja dengan sempurna. e. J ika pemborong menemukan kesalahan dalam gambar perencanaan atau spesifikasi teknis, maka pemborong wajib memberitahu kan kepada Direksi/Pengawas Lapangan secara tertulis untuk mendapat penjelasan. f. Pemborong harus membuat gambar-gambar instalasi yang diper lukan sebelum memulai pekerjaan untuk diperiksa dan disyah kan oleh Konsultan Perencana, Direksi Pemberi Tugas (Shop Drawing). g. Pemborong wajib memperlihatkan peralatan/bahan yang akan dipasang kepada Direksi/Pengawas lapangan jika diminta. Bila contoh yang diberikan ditolak oleh Direksi, Pemborong wajib mengganti dengan yang lainnya. h. Peralatan/bahan yang dipasang harus memenuhi persya ratan-persyaratan pengujian dari pabrik dan Instansi yang ber sangkutan dengan pekerjaan tersebut. i. Semua peralatan/bahan instalasi semua harus baru dan diran cang khusus untuk kebutuhan instalasi penangkal petir dan mendapat jaminan tertulis dari pabrik pembuatnya. j. J ika dikarenakan pekerjaan, Pemborong harus membong kar, membobok, menggali dan lain-lain. Pemborong berkewajiban/ harus mengembalikan kekeadaan seperti semula.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 103
k. Pemborong harus memperhitungkan adanya pembobokan dinding untuk pemasangan pipa instalasi. l. Pemborong harus membersihkan lingkungan kerja setelah pemasangan dianggap selesai. m. Pemborong wajib menyediakan tenaga ahli yang ditem patkan dilapangan secara "Full Time" n. Pemborong harus melakukan koordinasi dengan pemborong lainnya (sipil, mekanikal, arsitektur, dsb) atas petunjuk Direksi/Pengawas lapangan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dilapangan. Penyediaan material dan pemasangan sleeves/sparing menjadi tanggung jawab Pemborong. o. J ika karena kesalahan-kesalahan atau kelalaian Pemborong, menyebabkan instalasi berbeda dengan "Shop Drawing" yang sudah disetujui atau peralatan-peralatan yang dipasang tidak memenuhi persyaratan, maka pemborong berkewajiban/ harus membongkar, memper baiki, mengganti peralatan/bahan tersebut dan mengem balikan kekeadaan semula. Biaya-biaya yang ditimbul kan oleh hal-hal tersebut diatas, menjadi tanggung jawab Pemborong. p. Pemborong wajib menyerahkan gambar terpasang (As Built Drawing) kepada Pemberi Tugas/Direksi sebanyak 1 (satu) set gambar "Asli"/kalkir dan 3 (tiga) set gambar cetak biru (blue print) setelah disetujui oleh Pengawas Lapangan, untuk semua pekerjaan yang telah dilaksanakan. q. Pemborong harus memperbaiki dan mengganti peralatan yang dipasang bila terjadi kerusakan pada masa peme liharaan dan perawatan. Masa pemeliharaan/garansi adalah 1 (satu) tahun terhi tung dari persetujuan bersama penyerahan pertama. r. Pemborong harus mempunyai Surat Izin Instalasi yang sesuai dengan kelas yang dipersyaratkan pada instala si penangkal petir dari Instalasi Pemerintah yang berkaitan dengan pekerjaannya, dan masa berlaku dari izin tersebut harus masih berlaku hingga pekerjaan tersebut diserahkan pada akhir pekerjaan. Ketentuan-ketentuan, peraturan-peraturan dari daerah setempat harus dipenuhi oleh pihak pemborong dan mendapat izin tertulis dari pengawas setempat.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 104
s. Pemborong pek. Sipil, Struktur dan seluruh pemborong yang mempunyai lingkup pekerjaan diluar bangunan, diharuskan membuat penangkal petir sementara dengan ketinggian minimum 6 m' dari titik pekerjaan tertinggi dari pekerjaan yang sedang dikerjakan.
2. LINGKUP PEKERJ AAN
Pekerjaan instalasi Penangkal Petir meliputi : a. Pengadaan dan pemasangan titik penangkal petir type Konvensional. Air Terminal kepala penangkal petir sesuai dengan gambar rencana lengkap dengan peralatan penunjangnya. b. Pengadaan dan Pemasangan instalasi "Down Conductor" memakai kabel Coaxial Kabel /NYY 50 mm2. c. Pengadaan dan pemasangan peralatan penunjang yang dibutuhkan sehingga bekerjanya sistem tersebut sekalipun tidak disebutkan pada lingkup pekerjaan ini.
3. PERSYARATAN-PERSYARATKAN TEKNIS. Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut : 3.1. Kepala Penangkap Petir. Kepala penangkap petir harus dari type Splitzen ( Copper ). 3.2. Batang Peninggi. Batang peninggi harus terbuat dari pipa GIP dia. 25 mm dan dilengkapi dengan isolator berkwalitas isolasi tinggi dan menghubungkan kepala penangkal petir dengan batang penyambung yang terbuat dari metal (t=6 m). Konstruksi batang peninggi tersebut harus kuat dan diper hitungkan terhadap tiupan angin yang kencang (Badai/ Topan). 3.3. Down Conductor. Terdiri dari kabel Coaxial atau NYA dengan luas penampang penghantar bagian tidak kurang dari 70 mm2 yang menghubungkan secara listrik dengan sempurna antara "Air Termination" tersebut diatas dengan sistem pentanahan penangkal petir. 3.4. Sistem Pentanahan. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 105
Sistem pentanahan terdiri dari : a. Terminal pengukuran pentanahan. b. Elektroda pentanahan yang terbuat dari batang tembaga massif panjang 6 m dan @ 25 mm sebanyak dua titik. c. Tahanan/hambatan/resistansi tanah tidak boleh lebih dari 1 ohm pada musim kemarau. Bila tahanan tanah tersebut tidak dapat dicapai dengan 1 (satu) elekt troda maka harus dibuatkan elektroda lain yang dipa-sang secara paralel sampai tahanan tanah yang diper-syaratkan terpenuhi.
4. INSTALASI PENANGKAP PETIR. Pemasangan instalasi penangkal petir harus sesuai dengan gambar rencana dan harus mengikuti petunjuk pengawas dan harus mengikuti aturan dari pabrik serta memenuhi persya- ratan-persyaratan dari standard-standard yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang (Depnaker/Peraturan daerah setempat/PUIL edisi terakhir). Cara-cara pemasangan adalah sebagai berikut : a. Down conductor sepanjang dinding vertikal ataupun dibawah atap harus dipasang pakai klem dengan jarak setiap 50 cm. b. Down conductor pada ketinggian 2.00 dari muka tanah harus dipasang didalam pipa PVC kelas AW. c. Pada elektroda pentanahan harus dibuat terminal pentanahan dengan baut dan ring. Sambungan pada elektroda pentanahan harus memakai bak kontrol yang dapat dibuka bilamana diperlukan. d. Elektroda pentanahan dari batang tembaga @ 25 mm dan panjang 6 meter harus dimasukkan kedalam tanah secara vertikal, serta harus dilindungi terhadap korosi dengan serbuk arang disekitar batang tembaga tersebut. Pemasangan elektroda pentanahan dengan cara, tentukan dahu lu letak dimana akan dipasang titik pentanahan tersebut yang sesuai dengan gambar rencana. Tanam secara vertikal pipa baja berdiameter 5" sampai sedalam 6 meter, kemudian pipa dicabut kembali sehingga akan meninggalkan lubang dengan diameter kurang lebih 5" (+- 12.5 cm) sedalam 6 meter. Isi lubang tersebut dengan serbuk arang padat kemudian tanam elektroda pentanahan tersebut ditengah-tengah bumbung serbuk arang tersebut. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 106
Setiap elektroda pentanahan harus disediakan bak kontrol guna pengecekkan rutin tahanan pentanahan secara berkala.
5. GAMBAR-GAMBAR RENCANA. Gambar-gambar secara umum menunjukkan, tata letak, instalasi dan lain-lain. Penyesuaian harus dilakukan dilapangan, karena keadaan sebenarnya dari lokasi jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.
6. GAMBAR-GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN (As Built Drawing). Pemborong harus membuat catatan yang cermat dari pelaksanaan dan penyesuaian- penyesuaian dilapangan. atatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set gambar lengkap (kalkir) sebagai gambar-gambar sesuai pelaksa naan (As Built Drawing). As Built Drawing harus diserahkan kepada Pengawas setelah pekerjaan selesai, berupa 1 set kalkir +3 set cetak biru.
7. STANDARD DAN PERATURAN. Seluruh pekerjaan instalasi penangkal petir harus dilaksana kan mengikuti standard dan peraturan setempat atau PUIL atau standard-standard yang berlaku secara international. urat izin bekerja sebagai instalatir penangkal petir dengan kelas yang sesuai dengan pekerjaan ini harus dimiliki secara sah oleh Pemborong. atu copy dari surat izin tersebut harus diserahkan kepada Pengawas lapangan. elain itu harus ditaati pula Peraturan atau Hukum setempat (state and Local Laws) yang ada hubungannya dengan pekerja an-pekerjaan tersebut diatas.
8. P E N G U J I A N. Pengujian instalasi sistem penangkal petir meliputi : * Pengujian instalasi yang terdiri dari : - insulation resistance test. - Continuity test. Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 107
- Test Pentanahan / grounding maks. 2 ohm * Pengujian pentanahan dengan menggunakan peralatan benar-benar penggunaanya untuk keperluan pengukuran tahanan tanah.
9. PENYERAHAN PEKERJ AAN. Pekerjaan instalasi penangkal petir dapat dinyatakan selesai dan diterima oleh Pemberi Tugas bila telah diperiksa bersama dan diuji oleh instansi berwenang yang berkaitan dengan pekerjaan ini, semua pernyataan ditanda tangani bersama antara Pemberi tugas, Pengawas Lapangan, Instansi Pemerintah setempat dan Pemborong. Penyerahan pekerjaan dapat dilaksanakan setelah masa garansi dilewati.
10. MASA PEMELIHARAAN DAN J AMINAN (GUARANTIE). Masa pemeliharaan untuk seluruh sistem penangkal petir yang dipasang adalah selama 6 (enam) bulan terhitung sejak pernyataan pekerjaan pemeriksaan instalasi ditanda tangani bersama dan dapat diterima. Dalam masa pemeliharaan Pembo rong wajib memperbaiki dan mengganti dari perlengkapan instalasi yang rusak akibat dari kecerobohan pemborong, atas biaya sendiri.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri
Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 108
BAB V
PENUTUP
Hal-hal yang belum ditetapkan atau tercantum dalam RKS ini, jika dianggap perlu akan disampaikan kemudian dengan berpedoman kepada Peraturan Presiden Nomor : 54 Tahun 2010.
J akarta, ..
Mengesahkan/Meneliti, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI J akarta
Ir. YONATHAN PASODUNG, MT NIP. 195811241989031005 Dibuat Oleh, PT. BAYU BERLIAN MANDIRI
BAMBANG SUDARISNO, BE Direktur Utama
Mengetahui, Kepala Pusat Budidaya Perikanan Selaku Kuasa pengguna Anggaran