Anda di halaman 1dari 111

PT.

BAYU BERLIAN MANDIRI [PEKERJAAN REHAB TOTAL PUSKESMAS KELURAHAN ULUJAMI



RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


Daftar Isi

BAB I. KETENTUAN TEKNIS UMUM
A. RENCANA KERJ A DAN PELAKSANAAN PEKERJ AAN

B. ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJ AAN..

C. TENAGA KERJ A LAPANGAN

D. BAHAN DAN PERALATAN

E. MOBILISASI..

F. J ADWAL PELAKSANAAN PEKERJ AAN.

G. PELAPORAN HASIL PEKERJ AAN

H. POTO PROYEK.

I. PERBEDAAN UKURAN..

J . SARANA PENUNJ ANG PROYEK..

K. PAPAN NAMA PROYEK.

BAB II. STRUKTUR
A. KETERANGAN UMUM

B. PEKERJ AAN PEMASANGAN LANTAI RABAT BETON

1. Lingkup Pekerjaan.
2. Persyaratan Bahan.
3. Persyaratan Pelaksanaan

C. PEKERJ AAN GALIAN PONDASI..

1. Lingkup Pekerjaan.
2. Syarat-Syarat Pelaksanaan.

D. PEKERJ AAN URUGAN PASIR PADAT.

1. Lingkup Pekerjaan.
2. Persyaratan Bahan Pasir
3. Syarat-Syarat Pelaksaan

































PT. BAYU BERLIAN MANDIRI [PEKERJAAN REHAB TOTAL PUSKESMAS KELURAHAN ULUJAMI

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

E. PEKERJ AAN URUGAN TANAH DAN PEMADATAN

1. Lingkup Pekerjaan.
2. Persyaratan Bahan-Bahan.
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan

F. PEKERJ AAN PONDASI TELAPAK SETEMPAT..

1. Umum...
2. Metoda Pelaksanaan.

G. PEKERJ AAN KOSTRUKSI BETON

1. Umum
2. Penyimpanan Besi Beton..
3. Penekukan Besi Beton..
4. Pemasangan Besi Beton

H. PEKERJ AAN TULANGAN BETON/PEMBESIAN BETON..

I. PEKERJ AAN SELIMUT BETON.

1. Umum
2. Pembongkaran Bekisting

J . PEKERJ AAN BEGISTING

1. Umum
2. Pembongkaran Bekisting..

K. PEKERJ AAN STRUKTUR ATAP

1. Lingkup Pekerjaan.
2. Persyaratan Bahan.
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan.
4. Syarat Pemeliharaan...
5. Syarat Penerimaan.


BAB III. ARSITEKTUR

A. UMUM

1. Lokasi Proyek
2. Peralatan
3. Pengukuran Tata Letak dan ketinggian.
4. Keamanan Proyek dan Tanda pengenal Pekerja
5. J aminan Sosial J aminan kerja (Peraturan Perburuhan).
6. Asuransi Pekerja

PT. BAYU BERLIAN MANDIRI [PEKERJAAN REHAB TOTAL PUSKESMAS KELURAHAN ULUJAMI

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

7. Pemeliharaan Hasil Kerja Selama 90 Hari
8. Tabung Pemadam Kebakaran
9. Papan Nama Proyek..
10. Izin Bangunan
11. Kantor Dan Gudang Kontraktor
12. Pos Kerja Dan Pos J aga.
13. WC Kerja..
14. Fasilitas Pengadaan Air Kerja..
15. Fasilitas Penerangan..
16. Direksi Keet Dan Perlengkapan
17. Pemeriksaan Pengukuran..
18. Pengujian Kwalitas
19. Dokumentaso Photo Proyek..
20. Konsumsi Direksi Dan Tamu-Tamu Direksi Selama Proyek
21. Penyedian Alat-Alat Dokumentasi
22. Fasilitas Direksi Lapangan.
23. Penyediaan Alat-Alat Kerja Direksi Lapangan.
24. Ketentuan Pelaksaan..
25. Shop Drawing

B. PEKERJ AAN PERSIAPAN..

1. Pekerjaan Pembersihan..
2. Pagar Sementara
3. Pengupasan Lapisan Tanah
4. Pekerjaan Bouwplank

C. PEKERJ AAN TANAH..

1. Ruang Lingkup Pekerjaan.
2. Syarat-Syarat Umum Dan Peraturan.

D. PEKERJ AAN TEKNIS ARSITEKTUR

1. Syarat-Syarat Umum,Peraturan Dan Standard.
2. Ruang Lingkup Pekerjaan.
3. Uraian Pekerjaan




Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 1

BAB I
KETENTUAN TEKNIS UMUM



A. RENCANA KERJA PELAKSANAAN PEKERJAAN

(1) Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan

a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, pengguna barang/jasa bersama-sama dengan
penyedia barang/jasa, perencana, pengawas teknis, suku dinas teknis dan instansi
terkait lainnya, terlebih dahulu menyusun rencana pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan surat perjanjian/kontrak/kontrak.

b. Pengguna barang/jasa harus menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterbitkannya SPMK.

c. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan
pekerjaan, adalah :
1. Organisasi kerja.
2. Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan.
3. J adwal pelaksanaan pekerjaan.
4. J adwal pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil.
5. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan.
6. Pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat mengenai
rencana kerja.
7. Penyusunan program mutu proyek.

(2) Penggunaan Program Mutu
a. Program mutu pengadaan barang/jasa harus disusun oleh penyedia barang/jasa dan
disepakati pengguna barang/jasa pada saat rapat persiapan pelaksanaan kontrak dan
dapat direvisi sesuai dengan kondisi lapangan.
b. Program mutu pengadaan barang/jasa paling tidak berisi :
1. Informasi pengadaan barang/jasa.
2. Organisasi Proyek, pengguna barang/jasa dan penyedia barang/jasa
3. J adwal pelaksanaan.
4. Prosedur pelaksanaan pekerjaan.
5. Prosedur instruksi kerja.
6. Pelaksana kerja.

(3) Pemeriksaan bersama
a. Pada tahap awal periode pada pelaksanaan pekerjaan, pengguna barang/jasa
bersama-sama dengan penyedia barang/jasa melakukan pemeriksaan bersama.
b. Untuk pemeriksaan bersama ini, pengguna barang/jasa dapat membentuk panitia
peneliti pelaksanaan kontrak.





Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 2

B. ORGANISASI PELAKSANAAN LAPANGAN

(1) Untuk melaksanakan pekerjaan/proyek sesuai yang ditetapkan dalam surat
perjanjian/kontrak, penyedia barang jasa harus membuat organisasi pelaksana lapangan,
dengan pembagian tugas, fungsi, dan wewenang yang jelas tanggung jawabnya masing-
masing.

(2) Penempatan personil harus proporsional dan sesuai dengan keahlian bidang tugasnya
masing-masing, sedangkan untuk tenaga-tenaga ahlinya harus memenuhi ketentuan
paraturan dan perundang-undangan yang berlaku, sesuai dengan golongan, bidang dan
kualifikasi perusahaan penyedia barang/jasa yang bersangkutan.

(3) Untuk Pelaksanaan Pekerjaan/Proyek penyedia barang/jasa menunjuk penanggung
jawab lapangan (Kepala Proyek), yang dalam penunjukannya terlebih dahulu harus
mendapatkan persetujuan Kuasa Pengguna Anggaran.

(4) Penyedia barang/jasa tidak diperkenankan memberikan pekerjaan lain kepada wakil
ataupun para penanggung jawab lapangan, di luar pekerjaan/proyek yang bersangkutan.

(5) Selama jam-jam kerja tenaga ahli/wakilnya atau para penanggung jawab lapangan harus
berada di lapangan pekerjaan kecuali berhalangan/sakit dan Penyedia barang/jasa harus
menunjuk/ menempatkan penggantinya apabila yang bersangkutan berhalangan.

(6) J ika ternyata penanggung jawab teknis tersebut tidak memenuhi ketentuan yang telah
ditetapkan, maka Kuasa Pengguna Anggaran berhak memerintahkan kepada Penyedia
barang/jasa supaya segera mengganti dengan orang lain yang ahli dan berpengalaman.


C. TENAGA KERJA LAPANGAN

(1) Penyedia barang/jasa wajib memperkerjakan tenaga kerja yang trampil dan
berpengalaman, sesuai keahliannya dalam jumlah yang cukup sesuai volume dan
kompleksitas pelaksanaan pekerjaan.

(2) Penyedia barang/jasa harus melaksanakan ketertiban, kebersihan, kesehatan dan
keamanan lokasi/pekerjaan, dengan menyediakan fasilitas sarana dan prasarana kerja
yang memadai.

(3) Penyedia barang/jasa harus menyediakan tempat tinggal yang memadai dan tidak
mengganggu lingkungan, untuk para tenaga kerja yang tinggal sementara di lokasi
pekerjaan/proyek.

(4) Penyediaan tenaga kerja harus dilaporkan kepada pengguna barang/jasa, dalam bentuk
daftar tenaga kerja yang dilampiri identitas diri dan tanda pengenal setiap tenaga kerja.

Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 3


D. BAHAN DAN PERALATAN

(1) Bahan, peralatan dan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai dalam surat perjanjian/kontrak, adalah harus disediakan oleh penyedia
barang/jasa.

(2) Bahan/Material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, adalah:
a. Sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia.
b. Memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan dalam surat perjanjian/kontrak,
RKS, gambar dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.
c. Sebelum digunakan/dipasang harus diajukan contoh atau brosur setiap bahan dan
peralatan tersebut untuk mendapatkan persetujuan dari pengguna barang/jasa.
d. Pengguna barang/jasa berhak melakukan pengujian dan menolak terhadap bahan
dan peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan apabila ternyata
tidak memenuhi ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan.

(3) Bahan dan peralatan yang ditolak pengguna barang/jasa harus segera disingkirkan dari
lokasi/lapangan proyek, dalam waktu 2 (dua) hari kerja sejak tanggal penolakan
dilakukan.

(4) Apabila terdapat bahan dan peralatan yang digunakan/terpasang belum atau telah
mendapat persetujuan, ternyata tidak memenuhi kualifikasi atau spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan, maka penyedia barang/jasa wajib mengganti/memperbaiki dengan
beban biaya sendiri dan tidak berhak menuntut ganti rugi.

(5) Apabila bahan dan peralatan yang akan digunakan ternyata tidak didapat lagi di
pasaran, maka penyedia barang/jasa segera mengajukan bahan dan peralatan pengganti
yang setara dan mendapatkan persetujuan tertulis dari pengguna barang/jasa. Prosedur
penggantian harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.

(6) Penggantian bahan dan peralatan yang dimaksud pada ayat 5 (lima) di atas tidak dapat
dijadikan alasan untuk keterlambatan pekerjaan.

(7) Penyediaan dan pengamanan bahan dan peralatan di lokasi/lapangan proyek, adalah
menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa termasuk tempat dan cara
penyimpanannya harus tertib dan tidak mengganggu mobilisasi kerja di lapangan.


E. MOBILISASI

(1) Mobilisasi meliputi :
a. Mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
b. Mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung laboratorium, bengkel,
gudang, dan sebagainya.
c. Mendatangkan personil dan tenaga kerja lapangan.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 4


(2) Mobilisasi peralatan terkait dan personil penyedia barang/jasa dapat dilakukan secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan.

(3) Mobilisasi paling lambat harus sudah dimulai dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh)
hari kalender sejak diterbitkan SPMK.


F. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

(1) Penyedia barang/jasa wajib membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan secara rinci, yang
terdiri dari :
a. Time schedule dalam bentuk bar chart, dilengkapi dengan perhitungan kemajuan
bobot untuk setiap minggunya.
b. Pada time schedule dilengkapi pula dengan kurva S.
c. Untuk pelaksanaan pekerjaan/proyek yang memiliki kompleksitas tinggi harus
dilengkapi dengan network planning.

(2) J angka waktu jadwal pelaksanaan sesuai dengan yang dinyatakan dalam surat
perjanjian/kontrak.

(3) J adwal pelaksanaan pekerjaan dibuat secara lengkap dan menyeluruh mencakup seluruh
jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan, yang dapat menggambarkan antara rencana
dan realisasinya.

(4) J adwal pelaksanaan pekerjaan harus sudah dibuat selambat-lambatnya 7 (tujuh ) hari
kerja setelah penandatanganan surat perjanjian/kontrak, untuk dapat diperiksa/disetujui
oleh pengawas teknis dan disahkan oleh pengguna barang/jasa.

(5) J adwal pelaksanaan pekerjaan harus tetap berada di lokasi/lapangan selama masa
pelaksanaan pekerjaan dan salah satunya ditempel di ruangan rapat proyek.


G. LAPORAN HASIL PEKERJAAN

(1) Laporan Harian

a. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh
aktifitas kegiatan pekerjaan dilapangan dicatat didalam buku harian lapangan
(BHL) sebagai laporan harian pekerjaan berupa rencana dan realisasi pekerjaan
harian.
b. Buku harian Lapangan (BHL) berisi :
1. Kuantitas dan macam bahan yang berada di lapangan.
2. Penempatan tenaga kerja untuk tiap dan macam tugasnya.
3. J umlah, jenis, dan kondisi peralatan.
4. Kuantitas dan kualitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan.
5. Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan.
6. Catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 5

c. Buku harian Lapangan (BHL) disiapkan dan disi oleh penyedia barang/jasa, dan
diperiksa oleh pengawas teknis dan dilengkapi catatan instruksi-instruksi dan
petunjuk pelaksanaan yang dianggap perlu dan disetujui oleh pengguna
barang/jasa.
d. Penyedia barang/jasa harus mentaati dan melaksanakan selaku pelaksana proyek,
terhadap instruksi, arahan dan petunjuk yang diberikan Pengawas Teknis dalam
Buku harian Lapangan (BHL).
e. J ika Penyedia barang/jasa tidak dapat menerima/menyetujui pendapat/perintah
pengawas harus mengajukan keberatan-keberatan secara tertulis dalam jangka
waktu 3x24 jam.
f. Penyedia barang/jasa harus memperbaiki atas beban biaya sendiri terhadap
pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, tidak sempurna dalam pelaksanaannya
atas kemauan inisiatif sendiri atau yang diperintahkan oleh pengawas teknis
maupun Kuasa Pengguna Anggaran.

(2) Laporan mingguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari rangkuman laporan harian
dan berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal
penting yang perlu dilaporkan.

(3) Laporan bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan
berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang
perlu dilaporkan.


H. FOTO PROYEK

(1) Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, pengguna barang/jasa dengan
menugaskan kepada penyedia barang/jasa, membuat foto-foto dokumentasi untuk
tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

(2) Foto proyek dibuat oleh penyedia barang/jasa sesuai petunjuk Pengawas Teknis,
disusun dalam 4 (empat) tahapan disesuaikan dengan tahapan pembayaran angsuran
tetapi tidak termasuk masa pemeliharaan, yaitu sebagai berikut :

Tahap I
Bobot
0% - 25%

Tahap II
Bobot
50% - 75%

Tahap III
Bobot
50% - 75%

Tahap IV
Bobot
75% - 100%



(3) Foto proyek tiap tahapan tersebut di atas dibuat 5 (lima) set dilampirkan pada saat
pengambilan angsuran sesuai dengan tahapan angsuran, yang masing-masing adalah
untuk :


Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 6

a. Untuk proyek/pekerjaan yang diawasi oleh konsultan :
1. Satu set untuk Kuasa Pengguna Anggaran.
2. Satu set untuk Penyedia Barang/J asa.
3. Satu set untuk Konsultan selaku Pengawas Teknis.

b. Untuk proyek/pekerjaan yang diawasi oleh Dinas Teknis :
1. Satu set untuk Kuasa Pengguna Anggaran.
2. Satu set untuk Penyedia Barang/J asa.
3. Satu set untuk Kepala Unit/Satuan Kerja yang bersangkutan.

(4) Pengambilan titik pandang dari setiap pemotretan harus tetap/sama sesuai dengan
petunjuk Pengawas Teknis atau Kuasa Pengguna Anggaran.

(5) Foto setiap tahapan ditempelkan pada album/map dengan keterangan singkat, dan
penempatan dalam album disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran, untuk teknis
penempelan/penempatan dalam album ditentukan oleh Pengawas Teknis.

(6) Khusus untuk pemotretan pada kondisi keadaan kahar/memaksa force majeure diambil
3 (tiga) kali.

I. PERBEDAAN UKURAN

(1) J ika terdapat perbedaan ukuran yang ditulis dengan angka dengan ukuran yang ditulis
dengan skala, maka ukuran yang dipakai adalah ukuran yang ditulis dengan angka.

(2) J ika merasa ragu-ragu tentang ukuran harus segera meminta petunjuk Pengawas Teknis
atau Perencana.


J. SARANA PENUNJANG PROYEK

(1) Kepada penyedia barang/jasa diwajibkan membuat/mendirikan bangunan sementara
seperti: los kerja bangsal/direksi keet yang cukup luas dan lain-lain yang diperlukan.
penyedia barang/jasa juga harus menyediakan perlengkapan ruang kerja Kuasa
Pengguna Anggaran dan Pengawas Teknis, dengan jumlah sesuai kebutuhan.

(2) Penempatan sarana bangunan sementara harus dibuatkan perencanaannya oleh penyedia
barang/jasa, serta terlebih dahulu dan mendapatkan persetujuan Kuasa Pengguna
Anggaran.

(3) Sarana penunjang Direksi keet/gudang/bedeng sementara pagar pengaman dan
perlengkapannya serta pompa kerja, adalah merupakan sarana penunjang dalam
pelaksanaan proyek dan merupakan barang yang dipakai habis pada saat setelah
pekerjaan selesai.

(4) Pada prinsipnya penyedia barang/jasa harus menyediakan peralatan kerja bantu yaitu :
air, aliran listrik, pompa air, beton molen, vibrator, alat-alat pemadam kebakaran, dll.

Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 7

(5) Untuk segala kebutuhan/keperluan penyelesaian pelaksanaan pekerjaan, sekalipun tidak
disebut dan dinyatakan dalam peraturan dan syarat-syarat (RKS) maupun dalam gambar
tetap menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa.

(6) Untuk pelaksanaan pekerjaan dimaksud, tanah dan halaman akan diserahkan kepada
penyedia barang/jasa dalam keadaan sedemikian rupa, dengan ketentuan jika
pelaksanaan pekerjaan telah selesai, segala kerusakanyang terjadi di atas tanah/halaman
akibat pelaksanaan seperti kerusakan saluran/got, tanaman dan lain sebagainya harus
diperbaiki kembali seperti keadaan semula atas tanggungan penyedia barang/jasa yang
bersangkutan.

(7) Setelah penyedia barang/jasa mendapat batas-batas daerah kerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (5) pasal ini, maka penyedia barang/jasa harus bertanggung jawab penuh atas
segala sesuatu yangada didaerahnya meliputi :
a. Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kelalaian/kecerobohan yang disengaja
maupun tidak disengaja.
b. Penggunaan sesuatu yang salah/keliru.
c. Kehilangan-kehilangan.

(8) Untuk mencegah kejadian-kejadian tersebut di atas penyedia barang/jasa diizinkan
untuk mengadakan pengamanan pelaksanaan proyek pembangunan setempat, antara
lain penjagaan, penerangan pada malam hari dan sebagainya.

(9) Penyedia barang/jasa harus mengerjakan pekerjaan pembersihan yaitu segala macam
kotoran bekas-bekas bongkaran dan alat-alat lainnya, harus segera diangkut atas
persetujuan Pengawas Teknis atau Pejabat Pembuat Komitmen.


K. PAPAN NAMA PROYEK

(1) Pemasangan papan nama proyek sebagaimana diatur pada pasal ini dipancangkan di
lokasi proyek pada tempat yang mudah dilihat umum.

(2) Pemasangan papan nama proyek dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan pekerjaan
dan dicabut kembali setelah mendapat persetujuan Kuasa Pengguna Anggaran.

(3) Petunjuk bentuk papan nama proyek, ukuran, isi dan warnanya diatur dalam Surat
Keputusan Gubernur Provinsi DKI J akarta atau Peraturan Pemerintah Kota/Kabupaten
Setempat.

(4) Bentuk dan ukuran papan nama proyek fisik ditetapkan sebagai berikut :
a. Papan nama proyek dibuat multiplek tebal 6 mm dengan ukuran lebar 240 cm
dan tinggi 175 cm.
b. Papan nama dipasang pada tiang kaso ukuran 5/7 cm dengan ketinggian
disesuaikan kondisi lapangan.
c. J enis tulisan memakai huruf cetak, tulisan dan garis warna hitam.



Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 8







Logo
Pemda

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH
KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
UNIT : .
Logo
Unit
Nama Proyek : ..
No. Proyek : ...
Th.Anggaran : ...
Volume : ..
Biaya : ...
No. SPK : ..
Perencana : .
Pengawas :
Spesifikasi Umum Proyek
: .
.
.
Pelaksana
PT/CV :
No. TDR :
Kualifikasi :
Alamat :

Mulai : .....
Selesai :..
Masyarakat dapat menyampaikan
informasi kepada :
Telp/Faks :

Direksi : ...
Telp/Faks : ...
1
7
5

C
m

Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 1

RENCANA KERJA DAN SYARAT( RKS )
STRUKTUR

1. SYARAT SYARAT TEKNIS UMUM
1.1. Penjelasan Umum
1.1.1 Pemberian pekerjaan meliputi :
Pekerjaan mendatangkan, pengolahan, pengangkutan semua bahan, pengarahan tenaga
kerja, pengadaan semua alat-alat bantu dan sebagainya yang pada umumnya langsung
atau tidak langsung termasuk di dalam usaha penyelesaian dengan baik dan
menyerahkan pekerjaan dengan sempurna dan lengkap. J uga disini dimaksudkan
pekerjaan-pekerjaan atau bagian-bagian pekerjaan yang walaupun tidak disebutkan di
dalambestek tetapi masih berada di dalamlingkungan pekerjaan haruslah dilaksanakan
sesuai petunjuk Direksi.

1.1.2. Pembangunan yang dilaksanakan ialah :
PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RAISER

Pekerjaan struktur meliputi :
a. Pekerjaan pondasi struktur Foot plat, Slof, dan Pondasi batu kali.
b. Pekerjaan struktur beton lantai panggung, kolom, balok, plat lantai, ring balk dll.
c. Pekerjaan beton bukan struktur (praktis) lantai 01 dan lantai panggung
d. Pekerjaan struktur atap
e. Pekerjaan talud pasangan batu kali untuk jalan masuk
f. Dan pekerjaan struktur lainnya sesuai dokumen.

1.2. Lokasi Proyek
Pekerjaan ini dilaksanakan / dilakukan di komplek BBI Kalideres


Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 2

2. SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN

2.1. Pekerjaan Persiapan / Pembongkaran / Pelaksanaan.
2.1.1. Kontraktor pelaksana harus membuat bangunan darurat untuk keperluan sendiri sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan ini berupa kantor administrasi lapangan, los kerja dan gudang
2.1.2. Kontraktor pelaksana harus membersihkan lapangan dari segala hal yang bisa mengganggu
pelaksanaan pekerjaan, serta mengadakan pengukuran untuk membuat tanda tetap sebagai dasar
ukuran ketinggian lantai dan bagian-bagian bangunan yang lainnya.
2.1.3. Tanda tetap itu dibuat dari beton 15x15x100cm, di ujung ujung bangunan yang tempatnya akan
ditentukan kemudian oleh Direksi lapanan/ pemberi tugas dan harus dijaga serta dipelihara selama
waktu pelaksanaan hingga pekerjaan selesai seluruhnya untuk penyerahan pekerjaan.
2.1.4. Sebagai ukuran dasar 0.00 (peil lantai) adalah dari gambar perencanaan
2.1.5. Untuk dasar ukuran sumbu-sumbu bangunan harus dibuat papan pelaksanaan (Bouwplank) yang
harus dibuat dari bahan kayu meranti tebal minimal 3cmdengan permukaan atasnya diserut sipat
dasar (waterpass)
2.1.6. Pemborong harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli ukur yang
berpengalaman dan setiap kali apabila dianggap perlu siap untuk mengadakan pengukuran ulang,
dengan alat ukur minimal Theodolit.
2.1.7.Kendaraan proyek sebelum masuk dan keluar site proyek harus dalamkeadaan bersih. Pada lokasi
disiapkan tempat cuci/siram/semprot sebagai filter kendaraan keluar proyek.
2.1.8.Kebersihan dan kerapian di lingkungan sekitar site proyek adalah tanggung jawab
kontraktor/pemborong. Lingkup pekrjaan termasuk pembersihan jalan akibat sirkulasi proyek.
2.2. Prosedur Umum
Prosedur umumpelaksanaan adalah dijelaskan sebagai berikut :
2.2.1.Kontraktor harus meyerahkan contoh dari semua bahan-bahan atau material yang akan digunakan
untuk pekerjaan ini seperti pasir, kerikil, besi beton, dan lain-lain sesuai dengan referensi yang
ditentukan dalamRKS ini kepada konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
2.2.2.Shop drawing / gambar kerja
2.2.3.Kontraktor juga harus menyiapkan gambar kerja / shop drawing kepada pengawas untuk keperluan
pemeriksaan dan persetujuan yang di dalamnya minimal meliputi :

a. Rencana pembesian (pemotongan, pembengkokan, sambungan-sambungan,angker
dan lain-lain)
b. Jadwal pengecoran, rencana mix design, tenaga, peralatan dan lain-lain.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 3

2.3. Pekerjaan Tanah

2.3.1. Lingkup pekerjaan
Termasuk dalamkegiatan ini adalah penggalian galian pondasi, sloof, pondasibatu kali sesuai
dengan dengan gambar rencana.Penggalian material bahan pengisi dan pengangkutanya ke dalam
lapangan serta menimbunnya di daerah lapangan dengan pemadatan yang cukup, seperti
dicantumkan dalamsyarat-syarat. Termasuk minimal seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut
:

a. Pembongkaran dan memindahkan semua hal yang mungkin merintangi jalannya pekerjaan
tanpa menambah biaya pelaksanaan.
b. Melindungi benda-benda berharga yang berada di lapangan dan bendabenda yang berfaedah
lainnya.
c. Pengeringan dan pengontrolan drainase
d. Penggalian dan penimbunan (untuk penimbunan dengan tanah sirtu)
e. Pemadatan, dengan dibuktikan tes standar
f. Pemindahan material-material yang tak berguna dan puing-puing keluar site dan tidak boleh
ada penimbunan di site.
g. Menyediakan material-material pengisi yang baik.

2.3.2. Syarat-syarat pelaksanaan

a. Pemeriksaaan Lapangan
Pemborong harus mengadakan pemeriksaan dan pengecekan langsung ke lapangan guna
menentukan dengan pasti kondisi lapangan, bahan bahan yang kelak akan dijumpainya dan
keadaan lapangan sekarang yang nanti mungkin akan mempengaruhi jalannya pekerjaan.
b. Penggalian dan pembersihan
i. Seluruh rintangan yang ada dalam lapangan yang akan merintangi pekerjaan harus
disingkirkan, dan dibersihkan dari lapangan, kecuali hal-hal yang mungkin akan ditentukan
kemudian untuk dibiarkan tetap.Perlindungan harus diberikan kepada hal-hal yang seperti
itu
ii. Pelaksanaan penggalin baru bisa dimulai setelah as-as ditetapkan secara cermat dan
disetujui oleh direksi lapangan/pemberi tugas.
iii. Apabila selama pelasanaan penggalian terjadi kelongsoran, pemborong harus mencegahnya
misalkan dengan casing dan lain cara sehingga pekerjaan tetap lancar tanpa menambah
biaya pelaksanaan.
iv. Pelaksanaan pekerjaan penggalian jalur pondasi, sloof, haruslah sedemikian rupa sehingga
menjamin barang-barang berharga yang mungkin berada di lapangan dari kerusakan.
v. Reparasi kerusakan pada benda-benda milik kepentingan umum, di dalamatau di luar
lapangan pekerjaan semuanya harus ditanggung oleh kontraktor.
vi. Pemindahan semua material-material akibat penggalian dan semua
benda-benda yang merintangi pekerjaan, harus menurut petunjukpetunjuk Direksi
lapangan/pemberi tugas.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 4

vii.Seluruh pohon-pohon, semak-semak, rumput-rumput, dan seluruh tumbuhan-tumbuhan
yang semacamitu harus dipindahkan seluruhnya dari daerah yang akan ditimbun keluar
site.
c. Perlindungan terhadap benda-beda berfaedah.
i. Kecuali ditunjukan untuk dipindahkan, seluruh barang-barang berharga yang mungkin
ditemui di lapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai menderita kerusakan
harus direparasi/diganti oleh pemborong dengan tanggungan biayanya sendiri.
ii. Bila didapat alat/pelayanan serta fasilitas dinas/umumyang masih berfungsi ditemui di
lapangan dan hal tersebut tak dijumpai pada gambar, atau cara lain yang dapat diketahui
oleh pemborong dan ternyata diperlukan perlindungan atau pemindahan, pemborong harus
bertanggung jawab untuk mengambil setiap langkah apapun untuk menjamin bahwa
pekerjaan yang sedang berlangsung tersebut tidak tergannggu. Termasuk kewajiban untuk
berkoordinasi dengan pihak ke tiga yang terkait atas biaya kontraktor.
iii. Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan pemborong,
pemborong harus segera mengganti kerugian-kerugian yang terjadi yang dapat berupa
perbaikan dari barang yang rusak akibat pekerjaan pemborong.
iv. Sarana (Utilitas) yang sudah tidak bekerja lagi yang mungkin ditemukan di bawah tanah
dan terletak di dalamlapangan pekerjaan harus dipindahkan keluar lapangan ketempat yang
disetujui oleh Direksi lapangan/pemberi tugas atas tanggungan pemborong.

d. Pemeriksaan Permukaan Tanah dan Air tanah.
i. Daerah sekitar bangunan-bangunan yang lebih rendah dari lapisan sekelilingnya harus
dilindungi dari kemungkinan terjadinya bahaya erosi. Untuk itu pemborong harus
mempersiapkan saluran pembuangan yang cukup menghindari terjadinya bahaya erosi
tersebut.
ii. Pemborong diminta untuk mengawasi hal-hal seperti di bawah ini:
1. Tidak diperkenankan air tergenang di dalam/sekitar lapangan pekerjaan kontrak ini.
2. melindungi semua penggalian bebas overflow dan genangan air.
3. Lapisan tanah teratas (Top soll)
Dalamdaerah lapangan pekerjaan, topsoll ( lapisan tanah paling atas) harus dikupas
sampai kedalaman 20cmdan digunakan sebagai bahan pengisi untuk daerah yang lain
seperti yang akan ditentukan oleh Direksi lapangan/pemberi tugas. Setelah topsoll
terkupas daerah tersebut harus dipadatkan sampai setebal 15cm sebelum pengisian
bahan pengisi dilakukan.

e. Bahan pengisi
i. Bahan pengisi harus cukup baik, dan adalah bahan yang telah disetujui oleh
Direksi/pemberi tugas yang diambil dari daerah lapangan atau bahan yang telah disetujui
oleh Direksi lapangan/pemberi tugas yang diambil dari daerah di luar lapangan pekejaan,
dan bahan yang kaya akan tanah berbatu kerikil (granular soil/sirtu)
ii. Bahan tersebut harus bebas dari akar-akar bahan-bahan organis, barang-barang
bekas/sampah-sampah, dan batu-batu yang besarnya lebih dari 10cm.
f. Syarat-syarat penimbunan dan backfill
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 5

i. Seluruh penimbunan harus dibawah pengawasan Direksi lapagan/pemberi tugas yang harus
menyetujui seluruh bahan pengisi lebih dahulu digunakan. Direksi lapangan/pemberi tugas
juga akan mempersiapkan test-test yang diperlukan dan penyelidikanpenyelidikan yang
dibutuhkan atas biaya pemborong.Pemborong tidak diperkenankan melakukan
penimbunan tanpa kehadiran dari Direksi lapangan/pemberi tugas.
ii. Pemborong harus menempatkan bahan penimbun di atas lapisan tanah yang akan ditimbun,
dibasahi seperti yang diharuskan, kemudian digilas atau dipadatkan sampai tercapai
kepadatan yang diinginkan. Untuk pemadatan sirtu di bawah pondasi setempat dan plat
lajur dengan stemper, sedangkan untuk pemadatan halaman parkir dengan mesin wals 4
sampai dengan 6 ton.
iii. Pekerjaan urugan dilakukan pada daerah urugan (fill) sebagai yang tercantumdalam
gambar rencana dan daerah-daerah yang peil permukaan akhir (final grade)
iv.Pada daerah-daerah basah/tergenang air/ rawa, pelaksanaan pekerjaan/pemborong hars
membuat saluran-saluran pembuangan sementara atau memompa air untuk mengeringkan
daerah tersebut. Lapisan lumpur yang ada, harus dibuang ketempat yang akan ditunjuk
oleh konsultan pengawas sebelumpengurugan dilakukan.
v. sebelum pekerjaan dimulai, pada daerah yang telah selesai dibabat dan dibersihkan,
pelaksana pekerjaan/harus mengerjakan pengisian lubang-lubang yang disebabkan karena
pencabutan akar-akar pohon, bekas-bekas sumur, saluran dan sebagainya dengan
menggunakan material yang baik sesuai dengan petunjuk konsultan pengawas dan harus
segera dilakukan perataan dan pemadatan pada permukaan tanah tersebut.
vi. Penghamparan material urugan dapat dimulai setelah ada persetujuan konsultan pengawas.
vii. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dan setiap lapis harus dipadatkan sampai
mencapai kepadatan 95% dari kepadatan maxmun menurut AASHTO 99-70. Lapisan dari
material lepas selain dari material batu-batuan, tebal tiap lapisan tidak boleh lebih dari
30cm, dan harus dipadatkan dengan alat makanis (compaction equipment). Kadar air pada
tanah urugan harus diatur agar dapat dicapai kepadatan yang mximum.
viii.Material urugan yang tidak mengandung kadar air yang cukup untuk dapat mencapai
kepadatan yang dikehendaki, harus ditambah air dengan alat penyemprot (sprinkler) dan
dicampur/aduk sampai merata (homogeny). Material urugan yang mempunyai kadar air
lebih tinggi dari seharusnya tidak boleh dipadatkan sebelumdikeringkan dandisetujui oleh
konsultan pengawas, pekerjaan pemadatan tanah urugan tadi harus dilaksanakan pada
kadar air optimumsesuai dengan sifat alat-alat pemadatan yang tersedia. Pada pelaksanaan
pelaksana pekerjaan/pemborong harus mengambil langkah-langkah yang perlu agar pada
pekerjaan tersebut air hujan dapat mengalir dengan encer.
ix. Kontraktor diharuskan menggunakan peralatan pemadatan dengan mesin untuk seluruh
pemadatan, atau mempergunakan stemper. Pemadatan tangan atau dengan menggunakan
timbris, sama sekali tidak diperkenankan.
x. Pembersihan, seluruh sisa penggalian yang tidak dipakai buat penimbunan dan
penimbunan kembali, juga seluruh sisa-sisa puingpuing, runtuhan-runtuhan, sampah-
sampah harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan. Seluruh biaya untuk ini adalah
tanggung jawab pemborong.
xi. Pekerjaan pengurugan dianggap selesai setelah mendapat persetujuan dari konsultan
pengawas.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 6

2.4. Pekerjaan Anti Rayap / Terminte Control

2.4.1. Lingkup Pekerjaan
J enis pencegahan rayap yang digunakan:
a. Ground treatment, soil treatment dan floor treatment yang bertujuan untuk membuat
barier pada pondasi dan permukaan tanah yang digunakan untuk bangunan adalah
jenis PRG contruction termite control.
b. Wood treatment/wood dranching, yang bertujuan untuk memberikan zat kimia
aktif yang bisa berfungsi sebagai termida (pembasmi rayap) untuk seluruh bagian
yang menggunakan kayu pada bangunan ini.
c. Terminte maintenance program, yang bertujuan untuk mencegah, menghalau dan
membasmi serangan rayap yang datang dari luarbangunan.

2.4.2. Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan anti rayap harus memenuhi syarat :
a. Pelaksanaan anti rayap harus memenuhi dilakukan oleh tenaga kerja yang
telah berpengalaman melaksanakan pekerjaan semacamini dan dipimpin oleh
tenaga ahli yang berpengalaman.
b. Pemborong harus dapat menunjukkan surat ijin yang masih berlaku untuk
kegiatan bidang termite control yang dikeluarkan oleh departemen kesehatan.
c. Apabila pelaksanaan ini tidak memiliki surat ijin tersebut di atas, maka
pemborong boleh bekerjasama dengan pihak ke tiga dalammelaksanakan
pekerjaan ini dengan syarat:
- Pihak ketiga memiliki surat ijin tersebut
- Untuk pihak ketiga diusulkan pada Direksi lapangan/pemberi tugas untuk
dapat disetujui oleh konsultan perencana.

2.4.3. Bahan-bahan
a. Bahan-bahan yang digunakan disetujui konsultan perencana
b. Bahan-bahan termite control dalamproyek ini terlebih dahulu harus diusulkan
kepada Direksi lapangan/pemberi tugas dilengkapi dengan brosur dan
referensi yang diperlukan.
c. Bahan termite control yang akan digunakan adalah bahan yang disetujui oleh
direksi lapangan/pemberi tugas

2.4.4. Pencegahan pelaksana
Dalampelaksanaan pekerjaan ini pemborong harus sudah melakukan langkah-langkah
pengaman yang diperlukan guna mencegah terjadinya kecelakaan, keracunan serta hal-hal
lain yang bisa membahayakan kehidupan (manusia, hewan, tanaman dan barang) yang
dilakibatkan oleh pekerjaannya.


Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 7

2.4.5. Peralatan
Pekerjaan anti rayap yang sudah terpasang harus diamankan dari perbuatan/ kejadian-
kejadian yang bisa merusak pekerjaan anti rayap ini.

2.4.6. J aminan
Pemborong harus memberi garansi secara tertulis bagi pekerjaan anti rayap ini selama
minimal 10 tahun

2.4.7. Peralatan yang digunakan
Dalammelaksanakan pekerjaan ini pemborong harus menggunakan peralatan-peralatan
yang memadai dan diperlukan untuk pekerjaan ini.


2.5. Pekerjaan Pondasi Dangkal

2.5.1. Lingkup pekerjaan
a. Termasuk dalamlingkup pekerjaan ini adalah pekerjaan pondasi meliputi :
Pekerjaan pondasi batu kali untuk dinding, pondasi untuk pagar dinding, saluran, dll
sesuai gambar.
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
pelaksanaan pekerjaan beton sesuai RKS dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah
disediakan untuk proyek ini.

2.5.2. Pedoman pelaksanaan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi kontraktor harus mengadakan pengukuran-
pengukuran untuk as-as pondasi seperti pada gambar konstruksi dan harus dimintakan
persetujuan Direksi lapangan/pemberi tugas.
b. Kontraktor wajib melaporkan kepada Direksi/pemberi tugas bila ada perbedaan gambar-
gambar dari konstruksi dengan gambar-gambar arsitektur atau apabila ada hal-hal yang
kurang jelas.
c. Ketentuan tentang kewajiban pembuatan shop drawing.

2.5.3. Penggalian

a. Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan sampai kedlaman dasar lapis pasir
(sesuai gambar)

b. J ika pada kedlaman tersebut ternyata masih ditemukan lapisan tanah jelek, maka perlu
konsultasi dengan perencana untuk mendapatkan pengarahan lebih lanjut.
c. Lebar penggalian di bawah minimal lebar pondasi di tambah 2x10cm.

d. Lebar penggalian di sebelah atas disesuaikan dengan keadaan tanah, dengan pengarahan
hindarkan kelongsoran

Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 8

e. Tanah dasar pondasi harus dipadatkan dengan stemper atau vibroroller hingga mencapai
kepadatan 95% standar proctor.

f. J ika penggalian melampaui kedlaman yang ditentukan sedangkan lapis tanah yang baik
sudah mencapai peil yang ditentukan, maka galian yang terlalu dalamtersebut harus
ditimbun dengan pasir pasang dan dipadatkan hingga 95% atas beban pemborong.

2.5.4. Pengurugan kembali

a. Semua bekas-bekas sumur harus diurug dengan pasir pasang.
b. Lapisan pasir bawah pondasi harus dipadatkan dengan vibroroller/stemper
sehingga mencapai kepadatan minimal 95% standar proctor.
c. Pengurugan kembali dengan tanah:
i. Tanah yang akan digunakan untuk pengurugan harus mendapat persetujuan
dari pengawas
ii. Semua bahan-bahan organis, sisa-sisa bongkaran bekesting, puing, sampah-
sampah harus disingkirkan
iii. Bongkaran-bongkaran tanah harus dipecahkan menjadi komponenkomponen
yang lebih kecil dahulu.
iv. Pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis (max 30cmper-lapis) dengan
vibro/stemper dengan memperhatika kadar air tanah sehingga memperoleh
kepadatan minimal 90%

2.5.5. Pelaksanaan pondasi
a. Pelaksanaan pondasi harus dalamkeadaan lobang pondasi kering.
b. Ketentuan mengenai struktur dan kwalitas beton lihat pasal pekerjaan beton
dalambuku spesifikasi ini dan gambar pondasi.
c. Stek kolom, stek kolompenguat, sparing-sparing yang diperlukan harus terpasang
bersamaan dengan pekerjaan pondasi.
d. Ketentuan mengenai pondasi batu kali, lihat ketentuan pasangan batu kali,
dengan catatan:
i. Tidak boleh ada rongga dalampasangan tersebut.
ii. Batu kali disusun satu persatu dengan penyangga
e. Pelaksanaan pondasi juga harus memperhatikan gambar arsitek dan M.E,
jika ada kelainan/ketidakcocokan harus dikonsultasikan dengan perencana.

2.5.6. Pondasi pasangan batu kali
a. Kegiatan pekerjaan pasangan pondasi batu kali dilaksanakan pada pekerjaan struktur
dinding bata dalambangunan, bak-bak bunga dan lainlain sesuai gambar rencana.
b. Bahan-bahan yang digunakan:
i. Batu kali dan pasir, harus keras dan kekar serta bermutu yang disetujui
Direksi/pemberi tugas/perencana dan owner.
ii. Semen, sesuai ketentuan Portland cement Indonesia : NI 80 1972.
iii. Air yang dipakai harus besih yang dapat diminum/tawar
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 9

2.6. Pekerjaan Sub Structure (Pekerjaan struktur Bawah)

Dalampekerjaan pondasi ini pemborong diwajibkan untuk mempelajari dan mengajukan penawaran
serta mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk pekerjaan pondasi. Pemborong
diwajibkan membuat uraian dan metode pekerjaan serta waktu pekerjaan (time schedule) pondasi
yang disesuaiakan dengan site yang ada dan diajukan ke Direksi lapangan untuk disetujui.

2.6.1. Pekerjaan persiapan pondasi

a. Lingkup pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pendaya gunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan,
instalasi konstruksi dan perlengkapanperlengkapan untuk semua pekerjaan penggalian,
pengisian/pengurugan dan pembuatan konstruksi pondasi. Pelaksanaan pekerjaan pondasi
memerlukan ketepatan, ketelitian dan pengetahuan pelaksanaan yang cukup tinggi, karena
pembormng harus mampu meyediakan peralatan yang baik, lengkap dan pekerja atau
pengawas ahli yang terampil dan berpengalaman.

b. Sifat pekerjaan
Kontraktor yang ditunjuk harus memahami secara tepat mengenai sifat penggalian dan
pengurugan yang diharuskan, sehingga harga-harga penawarannya telah memungkinkan
bagi terlaksananya pekerjaan tersebut dengan baik.

c. Penggalian tanah.
Syarat-syarat pelaksanaan :
i. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan syarat-syarat
yang ditentukan menurut keperluan
ii. Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian
masih terdapat akar-akar atau bagianbagian gembur, maka ini harus digali
keluar dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpass.
iii. Terhadap kemungkinan adanya air di dasar, baik pada waktu penggalian
maupun pada waktu pekerjaan pondasi, harus disediakan pompa air atau
pompa lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus-menerus, untuk
menghindari tergenangnya air pada dasar galian.
iv. Pemborong harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian
agar tidak longsor dengan memberikan suatu dinding penahan atau
penunjang sementara atau lereng yang cukup.
v. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai
jumlah tertentu yaitu sampai mencapai ketinggian tanah asli semula, harus
segera disigkirkan dari halaman pekerjaan.
vi. Seluruh barang-barang berharga yang mungkin ditemui di lapangan harus
segera dilaporkan ke Direksi lapangan/pemberi tugas dan juga ke pemberi
tugas dan harus dilindungi dari kerusakan dan bila menderita kerusakan akibat
kelalaian pemborong maka harus direparasi/diganti oleh pemborong atas
tanggunannya sendiri.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 10

vii. Bila suatu alat pelayanan dinas yang masih berfungsi ditemui di lapangan
dan hal tersebut tidak tertera pada gambar dan ternyata diperlukan
perlindungan atau pemindahan, pemborong harus bertanggungjawab untuk
mengembil setiap langkah apapun yang diperlukan untuk perlindungan.

2.6.2. Pengurugan pondasi

a. Lingkup pekerjaan
i. Untuk peninggian guna mencapai suatu level konstruksi sesuai dengan gambar
ii. Urugan kembali pada akhr pekerjaan untuk pengisian dan leveling disekitar
konstruksi pondasi
iii. Luas daerah pengurugan adalah sesuai gambar rencana

b. Bahan-bahan
i. Bila tidak mencantumkan dalamgambar-gambar detail, maka pada bagian atas
urugan, di bawah pelat-pelat bertulang, beton rapat dan pondasi-pondasi harus
terdiri dari urugan pasir setebal 10cmpadat.
ii. Di bawah lapisan-lapisan atau di samping pondasi, urugan yang dipakai adalah
dari jenis tanah sirtu yang bersih tanpa potongan-potongan bahan yang bias
lapuk serta batuan yang telah dipecahkan.
iii. Pemborong waib mengusahakan agar semua bahan urugan terdiri dari mutu
bahan yang baik.

2.6.3. Pekerjaan pondasi batu kali.

a. Batu kali digunakan untuk pondasi harus batu pecah, sudut runcing, berwarna
abu-abu hitam, keras, tidak berpori (porous)
b. Permukaan dasar galian harus ditimbun dengan pasir urug setebal minimal 10cm,
disiramdan diratakan dan di atasnya diberi batu kali pecah yang dipasang sesuai
dengan gambar.
c. Pondasi batu kali menggunakan adukan dengan campuran 1Pc : 4Ps. Untuk
kepala pondasi digunakan adukan kedap air dengan campuran 1Pc:2Ps setinggi
20cm, dihitung dari permukaan pondasi kebawah. Adukan harus membungkus
batu kali pada bagian tengah pondasi sedemikian rupa sehingga tidak aa bagian
pondasi yang berongga.tidak padat.
d. Pada pondasi untuk kolom-kolomharus disediakan stek-stek tulangan kolom
dengan diameter dan jumlah besi yang sama dengan tulangan pokok yang
teraman baik dalampondasi sedalamsesuai dengan yang tertera dalamgambar.




Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 11

2.7. Pekerjaan beton bertulang

2.7.1. Pekerjaan beton bertulang dilaksanakan sebagai berikut:
a. campuran untuk adukan beton biasa dipergunakan pada:
- kolom-kolomutama dan kolom-kolompraktis
- balok-balok induk, balok anak, balok ring, plat, lisplang beton dan tangga
b. campuran untuk adaukan beton rabat air dipergunakan pada:
- lantai yang tekena air langsung, balok dan plat luifel atap dan Teras/ balkon.
- Lisplang beton
- Dinding ground reservoir, dinding STP
- Balok dan lantai WC, pekerjaan beton lainnya yang terkena genangan aiR atau
banyak hubungan langsung dengan air.

2.7.2. Ukuran-ukuran, pembesian dari semua bagian konstruksi beton bertulang
diberikan secara lengkap di dalamgambar-gambar dan merupakan patokan di
dalamperhitungan volume pekerjaan beton pada perincian harga penawaran.

2.7.3. Untuk pelaksanaan pekerjaan beton bertulang berlaku ketentuanketentuan dalam:
- SNI-03-2847-2002, standar tata cara perencanaan struktur beton untuk
bangunan gedung.
- SNI-03-2458-1991, metode pengujian dan pengambilan contoh untuk campuran
beton segar.
- SNI-03-4810-1998, meetode pembuatan dan perawatan benda uji di lapangan.
- SNI-03-1974-1990, metode pengujian kuat tekan beton
- SNI-03-2492-1991, metode pengambilan benda uji beton inti
- SNI-03-3403-1994, metode pengujian kuat tekan beton inti.
- Ni-2-PBI 1971, peraturan beton Indonesia (1971)
- SK SNI T-15-1991-03, tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan
gedung.
- NI-3-1970, peraturan umumbahan bangunan Indonesia
- PUUDI-1982, persyaratan umumbeban bangunan di Indonesia.
- SII, standar industry Indonesia
2.7.4. Syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan di dalam SNI-03-2847-2002 menegenai bahan-
bahan untuk beton bertulang, cara-cara pelaksanaan konstruksi beton bertulang dan
pemeriksaan (test), mengenai hal-hal itu harus medapatkan perhatian yang sesame dari
kontraktor dan menjadi dasarr dari seluruh pekerjaan.
2.7.5. Kontraktor diharuskan mentaati petunjuk-petunjuk dari pengawas ahli sesuai dengan
ketentuan dan syarat-syarat yang tercantumdalamSNI 03-2847-2002

2.7.6. Tidak diperkenankan kepada kontraktor untuk melaksanakan pengecoran beton, tanpa ijin
terlebih dahulu kepada manajemen konstruksi ahli untuk diadakan
pengematan/pemeriksaan konstruksi dan selanjutnya dinyatakan persetujuan pengecoran
secara tertulis.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 12


2.7.7. Bahan-bahan.
a. Bahan-bahan yang dipergunakan pada pekerjaan pembuatan beton bertulang
harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang tercantumdi dalamSNI-03-2847-
2002.
b. Kontraktor diwajibkan untuk mematuhi setiap petunjuk yang diberikan oleh
petugas ahli dan Direksi lapangan dan kontraktor berkewajiban untuk
membantu penuh Direksi lapangan dan pengawas ahli di dalam
melaksanakan pemeriksaan bahan-bahan.
c. Portland cemen dan mutu besi, digunakan porland cemen menurut SNI 15-
2049-1994. Kecuali ditentukan lain dama gambar, untuk mendapatkan jaminan
akan kualitas besi yang diminta, maka disamping adanya certificate dari
suppliers3 juga harus ada/dimintakan certificate dari laboratoriumresmi dari
perguruan tinggi atau instansi pemerintah baik pada saat pemesanan maupun secara
periodic minimal 2 contoh percobaan dan perlengkungan untuk setiap 20cmton besi.
Direksi lapangan/pemberi tugas harus menyaksikan pengetesan besi dan segala biaya
yang berkenaan dengan pekerjaan ini menjadi tanggung jawab kontraktor. Besi
bertulang yang digunakan adalah produk Krakatau steel/setara yang memenuhi standar
SNI.

2.7.8. Admixture (bahan-bahan tambahan) dalamadukan beton
a. Cara penggunaan additive untuk beton harus sesuai dengan petunjuk
petunjuk dari produsen bahan tersebut.
b. Penyimpangan dari ketentuan di atas harus dengan persetujuan tenaga
ahli/konsultan.

2.7.9. Penyimpanan
a. Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan pada umumnya harus sesuai
dengan waktu dan urutan pelaksana.
b. Cement harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh) tidak terdapat
kekurangan berat dari apa yang tercantum pada zak, segera setelah diturunkan
disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari pengaruh cuaca, berventilasi
secukupnya dan lantai yang bebas dari tanah. Cement harus masih dalamkeadaan fres
(belum mulai mengeras) jika ada bagian yang mulai mengeras bagian tersebut masih
harus dapat ditekan hancur dengan tangan bebas dan jumlahnya tidak boleh melebihi
5% berat, dan kepada campuran tersebut diberi tambahan cement baik dalamjumlah
yang sama. Semuanya dengan catatan kualitas beton yang diminta harus tetap
terjamin.
c. Besi beton harus bebas dari tanah dengan menggunakan bantalan-bantalan kayu dan
bebas dari lumpur atau zat-zat asin lainnya (missal :minyak dan lain-lain)
d. Aggregates harus ditempatkan dalambak-bak yang cukup terpisah dari satu dan lain
jenisnya/gradasi-nya dan di atas latai beton ringan untuk menghindari tercampurnya
dengan tanah.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 13


2.7.10. Pelaksanaan pembuatan beton/kualitas beton. Adukan beton adalah campuran dari cement
Portland, pasir beton, batu pecah/krikil dan air, semuanya diaduk dalamperbandingan
tertentu sehingga didapat kekentalan yang baik dengan kekuatan yang dinginkan.

2.7.11. Pemeriksaan mutu hasil pelaksanaan
a. Koontraktor diwajibkan untuk mengadakan pemilihan proporsi campuran beton (trial-
mixes) sesuai dengan SNI-03-2847-2002
b. Evaluasi dan penerimaan beton dilakukan sesuai dengan SNI-03- 2847-2002.
Frekuensi pengujian kekuatan masing-masing mutu beton yang dicor setiap harinya
haruslah dari satu contoh uji per hari atau tidak kurang dari satu contoh uji untuk
setiap 120M3 beton atau tidak kurang dari satu contoh uji untuk setiap 500M2 luasan
permukaan lantai atau dinding.
c. Pemeriksaan benda uji dilakukan di laboratoriumbahan dan kontruksi atas persetujuan
konsultan pengawas. Hasil uji dilaporkan kepada pemberi tugas.
d. Pengambilan benda uji langsung dilakukan dari bagian-bagian konstruksi yang sedang
dalamproses pengecoran sesuai ketentuan dan arahan konsultan pengawas dan tidak
boleh diambil langsung dari mixer ready-mix.

2.7.12. Kualitas beton
a. Kecuali yang ditentukan lain dalamgambar, kualitas beton untuk beton struktur adalah
fc=20 Mpa atau setara K-250 kg/cm2 dan beton pada kolom praktis digunakan
fc=15Mpa atau setara K- 175kg/cm2.
b. Pelaksanaan haru memberikan jaminan atas kemampuan membuat kwalitas beton ini
dengan memperhatika data-data pelaksanaan dilain tempat atau dengan mengadakan
trial-mixes.
c. Pengambilan benda-benda uji harus dengan periode antara yang disesuaikan dengan
kecepatan pembetonan.
d. Kontrakto harus membuat laporan tertulis atas data-data kwalitas beton yang dibuat
dengan disyahkanya oleh Direksi lapangan, laporan tersebut harus dilengkapi dengan
harga karakteristiknya.
e. Selama pelaksanan harus ada pengujian slump minimal 5cm, maximum 12 cm. cara
pengujian slump adalah sebagai berikut:
Contoh : beton diambil saat sebelum dituangkan kedalamcetakan beton (bekisting),
cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan di atas kayu yang rata atau plat beton.
Cetakan di isi sampai kurang lebih 1/3nya, kemudian adukan tersebut ditusuk-tusuk 25
ali dengan besi 16mm panjang 30cm dengan ujung yang bulat (seperti peluru)
Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikurnya. Setiap lapis
ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk dalamsatu lapisan yang di
bawahnya. Setelah diratakan, sgera cetakan diangkat perlahan lahan dan diukur
penurunannya (slum-nya)
f. J ika hasil kuat tekan benda-benda uni tidak memberikan angka kekuatan yang diminta,
maka harus dilakukan pengujian beton ditempat dengan cara-cara seperti ditetapkan
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 14

dalamSNI-03-2847-2002 dengan tidak menambah beban biaya bagi pemberi tugas
(=beban kontraktor)
g. Pengadukan beton dalammixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung setelah
seluruh komponen aduka ke dalammixer.
h. Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran darus
dilakukan dengan cara iyang tidak mengakibatkan terjadinya segrasi komponen-
komponen beton.
i. Harus digunakan vibrator untuk pemadatan beton.
2.7.13. Siar-siar konstruksi dan pembongkaran bekisting. Pembongkaran bekisting dan
penempatan siar-siar pelaksanaan, sepanjang tidak ditentukan lain dalam gambar, harus
mengikuti SNI- 03-2847-2002, siar-siar tersebut harus dibasahi lebih dahulu dengan air
cement tepat sebelum pengecoran lanjutan dimulai. Letak siar-siar tersebut harus
disetujui oleh Direksi lapangan.

2.7.14. Penggantian besi
a. Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adlah sesuai dengan apa
yang tertera pada gambar.
b. Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman kontraktor atau pendapatnya terdapat
kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian yang ada maka:
- kontraktor dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi pembesian yang
setara dalam gambar, secepatnya hal ini diberitahukan pada direksi
lapangan/pemberi tugas kontruksi dan konsultan perencana sekedar informasi
- jika terjadi penambahan ekstra besi maka dapat dimintakan oleh kontraktor
sebagai kerja lebih. Penambahan tersebut dapat dilakukan setelah ada
persetujuan tertulis dari pemberi tugas.
- J ika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian maka perubahan
tersebut dapat dijalankan dengan perssetujuan tertulis dari konsultan
perencana.
c. J ika pemborong tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan yang
ditetapkan dalam gambar maka dapat dilakukan penukaran diameter dengan diameter
yang terdekat dengan catatan:
- J umlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh
kurang dari tertera dalamgambar ( dalamhal ini yang dimaksudkan adalah jumlah
luas).
- Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian di tempat
tersebut atau di daerah overlapping yang dapat menyulitkan pembetonan atau
penyampaian penggetar.
- Harus menyampaikan perhitungan struktur (analisa) ke konsultan perencana.

2.7.15. Cetakan dan acuan/bekisting
a. Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuanketentuan di dalamSNI-03-
2847-2002
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 15

b. Untuk mencegah terserapnya air beton oleh cetakan, maka cetakan harus dilapis
dengan lembaran plastic yang dihubungkan dengan cermat.
c. Pekerjaan pembuatan cetakan (formwork) dengan pemotongan dan pemasangan yang
rapih serta sistimatis agar mendapatkan kecermatan dan ketelitian kerja untuk
mencapai hasil cetakan engan kesempurnaan yang maksimal.
d. Di dalam melaksanakan seluruh konstruksi beton bertulang tidak diperkenankan
terjadinya kesalahan pembuatan cetakan. Papanpapan bekas cetakan hanya boleh
dipergunakan jika masih dalam keadaan baik dan harus disetujui oleh Direksi
lapangan.
e. Untuk tiang-tiang penyangga acuan tidak diperkenankan menggunakan bambu.
f. Bekisting yang digunakan dapat dalambentuk beton, baja, pasangan batu kali diplester
atau kayu. Lain-lain jenis yang akan digunakan harus dengan persetujuan Direksi
lapangan.
g. Bekisting harus direncanakan sedemikianrupa sehingga tidak ada perubahan bentuk
yang nyata dan cukup dapat menampung beban-beban sementara sesuai dengan
jalannya kecepatan pembetonan. Semua bekisting harus diberi penguat datar dan
silangan sehingga kemungkinan bergeraknya bekisting selama pelaksanaan dapat
ditiadakan, juga cukup rapat untuk menghindarkan keluarnya adukan (mortar-leakage)
h. Cukup penyangga dan silangan-silangan adalah menjadi tanggungjawab kontraktor,
demikian juga kedudukan dan dimensi yang tepat dan bekisting adalah menjadi
tanggungjawabnya.
i. Pada bagian terendam(dari setiap phase pengecoran) dari bekisting kolom atau dinding
harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembesian.
j. Adakan tindakan untuk menghindarkan pengumpulan air pembasahan tersebut
pada sisi bawah.
k. Pembongkaran bekisting. Bekisting lantai tingkat harus dipertahankan
beberapa lantai teratas dengan catatan harus memenuhi ketentuan bahwa lantai teratas
yang sedang dikerjakan atau sedang dicor harus dipandang sebagai beban yang bias
dipindahkan bebannya kepada lantai di bawahnya yang betonya sudah berumur lebih
dari 28 hari atau sekurangnya melebihi K- 250.

2.7.16. Pemasangan pipa-pipa, pemasangan pipa dalam beton harus tidak boleh sampai
merugikan kekuatan konstruksi, untuk ini lihat SNI-03-2847-2002.

2.7.17. Lantai kerja. Untuk bagian-bagian konstruksi beton bertulang yang terletak langsung di
atas tanah, dibawahnya harus dibuat lantai kerja setebal 5cmdengan campuran semen
pasir dan kerikil dalamperbandingan 1:3;5.

2.7.18. Pekerjaan mengaduk. Pengadukan beton harus dengan mesin pengaduk beton dengan
daya aduk seimbang dengan besar bagian pekerjaan beton yang akan dicor. J enis dan
daya aduk dari mesin pengaduk yang akan dipergunakan terlebih dahulu harus
mendapatkan persetujuan dari Direksi lapangan. Untuk pengadukan minimum 2 (dua)
menit setelah seluruh bahan yang diperlukan masuk ke dalammesin pengaduk.

Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 16

2.7.19. Pengangkutan adukan. Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat
pengecoran harus dilaksanakan dengan cara yang disetujui oleh Direksi lapangan. Cara
pengankutan harus memenuhi persyaratan :
- Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan
- Tidak terjadi perbedaan waktu pengikat yang menyolok antara
beton yang sudah dicor dan yang akan dicor. Adukan beton harus dicor dalamwaktu
paling lambat 1 (satu) jamsetelah pengadukan dengan air dimulai.

2.7.20. Pengecoran dan pemadatan.
a. Sebelum pekerjaan pengecoran beton dilakukan, semua pekerjaan acuan (bekisting)
baja-baja tulangan, tarikan pipa-pipa instalasi air dan instalasi listrik serta angkur
angkur yang harus ditanamdalambeton, sudah harus selesai terpasang dan mendapat
pemeriksaan dan persetujuan tertulis dari Direksi lapangan.
b. Acuan harus dibersihkan terlebih dahulu dengan cara penyemprotan air bersih atau
dapat memakai compressor sehingga semua kotoran tersapu bersih dari dalamacuan.
c. Selama pengecoran berlangsung kepada siapapun dilarang berjalan dan berdiri di atas
baja tulangan. Untuk dapat mencapai setiap tempat dengan mudah dan aman
kontraktor harus mempersiapkan dan menggunakan jalur-jalur tempat berjalan
tersebut dari papan yang cukup lebar ditumpangkan di atas kakikaki yang mudah
dipindah-pindahkan dan tidak akan membebani baja tulangan.
d. Beton harus dicor pada tempat pekerjaan secepat mungkin setelah bidang acuan
dibasahi dengan air dimulai.
e. Bilaman pengecoran pada salah satu bagian konstruksi terpaksa harus diputuskan,
maka tempatnya harus terletak pada batas/siar pelaksanaan yang akan ditentukan oleh
Direksi lapangan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk konstruksi
beton bertulang. Sebelum pekerjaan yang diputuskan itu dilanjutkan maka
permukaan beton yang telah mengeras itu harus dibersihkan dari benda lepas, dibuat
kasar kemudian diberi cairan semen (calbon) dan selanjutnya segera pengecoran
beton dilaksanakan.
f. Adukan yang telah mulai mengeras atau mencampurnya dengan bahan-bahan
campuran beton atau mencampurnya dengan adukan adukan beton baru tidak
diperkenankan. Adukan beton pada wktu pengecoran terdapat pemisahan antara
kerikil dan spesinya tidak diperkenankan untuk dipakai. Adukan beton tidak boleh
dituanhgkan terlau tinggi yang dapat mengakibatkan terjadinya pemisahan kerikil dan
spesinya. Tinggi maximal pengecoran menuangkan adukan beton tidak boleh lebih
dari 1,5m. g. Selama pengecoran berlangsung adukan beton pada acuan harus
dipadatkan dengan menggunkan alat penggetar (vibrator). Alat tersebut sudah harus
berada di tempat pekerjaan sebelumpekerjaan pengecoran dimulai.

2.7.21. Perawatan beton.
Beton yang sudah dicor terutama plat atap dan luifel harus dijaga agar tidak terlalu cepat
kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 14 hari. Untuk kepeluan tersebut dtetapkan
cara sebagai berikut:
a. Pada umumnya dipergunakan sebagai penutup permukaan beton karung-
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 17

karung yang senantiasa basah.
b. Pada plat-plat kedap air seperti plat talang atap dan luifel pembahasan terus menerus
ini harus dilakukan dengan cara merendamnya (menggenang) dengan air.

2.7.22. Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti terdapatnya srang krikil, munculnya
pembesian pada permukaan beton dan lain-lain hal yang tidak memenuhi syarat atas
perintah Direksi lapangan harus dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya. Untuk
selanjutnya diganti atau doperbaiki segera dan menjadi resiko kontraktor sepenuhnya.
Caracara perbaikan lainnya harus senantasa diketahui dan dapat persetujuan manajemen
konstruksi ahli terlebih dahulu.

2.7.23. Tanggungjawab kontraktor
a. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai dengan ketentuan-
ketentuan di atas dan sesuai dengan gambar-gambar konstruksi yang diberikan.
Adanya atau kehadiran Direksi lapangan selaku wakil pemberi tugas atau konsultan
yang sejauh mungkin melihat/menegur atau member nasehat tidaklah mengurangi
tanggung jawab penuh tersebut di atas.
b. Direksi lapangan tidak dibenarkan member ketentuan-ketentuan tambahan yang
menyimpang dari ketentuan yang telah digariskan di atas ( dan yang telah tertera
dalamgambar)

2.7.24. Gambar kerja
a. Sebelum pabrikasi dimulai kontraktor harus membuat gambar gambar kerja yang
diperlukan dan harus disetujui Direksi sebelumdimulai dengan pabrikasi.
b. Walaupun semua gambar kerja telah disetujui Direksi tidaklah berarti mengurangi
tanggung jawab kontraktor apabila terdapat kesalahan atau perubahamdalamgambar.
c. Tanggung jawab atas ketepatan ukuran selama erection tetap ada pada kontraktor.
d. Pengukuran denga skala dalamgambar tidak diperkenankan.

2.8. Ketentuan lain-lain
2.8.1. Semua bahan dan alat-alat perlengkapan yang akan diperoleh atau dipasang pada bangunan
ini sebelumdipergunakan harus diperiksa dan diluluskan oleh Direksi


2.8.2. Apabila diperlukan pemeriksaan bahan, maka biaya pemeriksaan ditanggung oleh
pemborong.

2.8.3. J ika ada perbedaan antara gambar dan RKS, gambar petunjuk dan detail maka segera
dilaporkan ntuk diputuskan dengan tetap mengindahkan kepentingan bangunan itu sendiri.

2.8.4. Apabila ada hal yang tidak tercantum dalam gambar maupun RKS tetapi itu mutlak
diutuhkan maka hal tersebut harus dikerjakan/dilaksanakan.

Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri

Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 18

2.8.5. Hal-hal yang belum tercantum dalam uraian-uraian dalam pasal-pasal RKS ini akan
dijelaskan dalamaanwijing.

2.8.6. Pada hakekatnya kontraktor wajib membuat shop drawing untuk seluruh jenis dan tahapan
pekerjaan konstruksi / struktur, degan ketentuan sebagai berikut:
a. Disetujui konsultan pengawas untuk shop drawing sebagai penjelas da detail dalam
pelaksanaan.
b. Diperiksa oleh konsultan pengawas dan perencana dan disetujui oleh owner bila terjadi
perubahan disain dan atau mengakibatkan perubahan biaya.












Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 27

BAB - III
PEKERJAAN ARSITEKTUR

A. UMUM

1. LOKASI PROYEK

Komplek BBI Kalideres

2. PERALATAN

Kontraktor harus sudah memperhitungkan setiap peralatan yang akan digunakan
ditempat kerja untuk melaksanakan pekerjaan dan demi kelancaran pekerjaan.

3. PENGUKURAN TATA LETAK DAN KETINGGIAN

Kontraktor harus sudah memperhitungkan biaya, untuk pekerjaan pengukuran tata
letak dan ketinggian bangunan ataupun konstruksi lainnya termasuk pembuatan patok-
patok beton atau kayu, maupun bowplank.
Pengukuran harus dilakukan dengan theodolite dan waterpass yang dilakukan oleh juru
ukur yang berpengalaman. Hasil pengukuran harus diserahkan kepada Direksi
Lapangan untuk disetujui.

4. KEAMANAN PROYEK DAN TANDA PENGENAL PEKERJ A

Kontraktor harus menjamin keamanan proyek baik untuk barang-barang milik
kontraktor maupun Direksi, menjaga keutuhan bangunan-bangunan yang ada dari
gangguan para pekerja kontraktor maupun kerusakan-kerusakan akibat pelaksanaan
pekerjaan. Kontraktor harus menempatkan petugas-petugas keamanan selama 24 jam
penuh setiap hari.

Untuk mengawasi dan menjaga ketertiban para pekerjanya, setiap pekerja kontraktor
diharuskan menggunakan tanda pengenal pada tempat atau bagian badan yang mudah
terlihat oleh petugas keamanan yang bertugas.
Tanda pengenal tersebut dapat berupa pening atau kartu pengenal yang tidak mudah
rusak, mudah terbaca atau jelas atau pakai seragam sesuai petunjuk dan persetujuan
Direksi.
Pekerja kontraktor tidak diizinkan menginap di lokasi pekerjaan, kecuali petugas
keamanan yang bertugas malam hari.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 28


5. J AMINAN SOSIAL KESELAMATAN KERJ A (Peraturan Perburuhan)

Kontraktor harus mengadakan jaminan sosial untuk semua pekerja sesuai dengan
peraturan perburuhan. Kontraktor harus menjamin keselamatan kerja buruh-buruhnya
sesuai dengan peraturan perburuhan atau persyaratan-persyaratan yang diwajibkan
untuk masing-masing bidang pekerjaan.
Untuk hal tersebut diatas, kontraktor harus menyediakan peralatan-peralatan yang
diperlukan, obat-obatan (PPPK) bagi keselamatan pekerja tersebut.

6. ASURANSI PEKERJ AAN

Kontraktor harus mengasuransikan semua pekerja-pekerja terhadap segala
kemungkinan yang tidak terduga (All Risk Insurance), Astek (Asuransi Tenaga
Kerja)

7. PEMELIHARAAN HASIL PEKERJ AAN SELAMA 90 HARI

Kontraktor harus mengadakan pemeliharaan terhadap hasil pekerjaan atau bangunan,
baik interior maupun exterior serta semua fasilitasnya, elektrikal mekanikal, jalan
dan parkir, pemeliharaan kebersihan, menyiram tanam-tanaman dan
bertanggungjawab atas kesalahan teknis yang dilakukan oleh Kontraktor.

8 TABUNG PEMADAM KEBAKARAN

Kontraktor harus menyediakan alat-alat pemadam kebakaran selama proyek
berlangsung. Tabung-tabung gas atau zat kimia untuk pemadam api, kapasitas
masing-masing 6 Lbs.

9. PAPAN NAMA PROYEK

Papan nama proyek harus dipasang sedemikian rupa sehingga terbaca dari luar batas
daerah kerja atau penempatannya, bentuknya akan ditentukan Direksi.

10. IZIN BANGUNAN

Kepala proyek dibantu Konsultan menyiapkan berkas yang berhubungan dengan izin
bangunan. Biaya izin bangunan menjadi tanggungan Pemimpin Proyek (pihak
pemberi tugas).


Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 29

11. KANTOR DAN GUDANG KONTRAKTOR

Kontraktor harus membuat kantor dimana wakil dan seluruh stafnya bekerja, gudang
yang diperlukan untuk melindungi material-material dan peralatan dari gangguan
cuaca (hujan, dll) serta menjamin keamanannya terhadap pencurian.
Untuk memudahkan pemeriksaan oleh Direksi semua material/peralatan, keluar
masuknya barang harus teratur rapi.

12. POS KERJ A DAN POS J AGA

Kontraktor harus membuat los kerja dan pos jaga. Los kerja yaitu bangunan tempat
berkerja para pekerja/tukang dan harus cukup baik, terlindung dari cuaca, baik hujan
maupun gangguan air hujan atau terik panas matahari yang dapat menghambat
kelancaran pekerjaan dengan minimal ukuran 50 m
2
(lima puluh) meter persegi.

13 WC PEKERJ A

Kontraktor diwajibkan membuat WC pada tempat-tempat tertentu yang disetujui
Direksi Lapangan untuk kepentingan pekerjanya demi terjamin kesehatan didalam
proyek.

14 FASILITAS PENGADAAN AIR KERJ A

Kontraktor diwajibkan menyediakan air untuk keperluan air kerja, air minum untuk
para pekerja dan air untuk kamar mandi dan WC. Air dimaksud adalah air bersih,
baik yang berasal dari PAM atau sumur/pompa, serta pengadaan dan pemasangan
pipa-pipa distribusi untuk suplai air yang memenuhi syarat bagi keperluan
pelaksanaan pekerjaan dan kebutuhan pekerja serta Direksi pada Direksi Keet atau
Mess Pengawas.

15. FASILITAS PENERANGAN
Kontraktor menyediakan listrik kerja selama proyek berlangsung, baik untuk
kepentingan pelaksanaan pekerjaan, penerangan dan peralatan Direksi Keet atau
Mess Pengawas dan lain-lain yang diperlukan untuk menunjang lancarnya pekerjaan,
kerja malam dan lain-lain.

Kontraktor harus menyediakan genset sendiri dan kalau memakai arus PLN, biaya
selama proyek berlangsung dibebankan pada kontraktor.



Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 30


16. DIREKSI KEET DAN PERLENGKAPAN
Pemborong harus membuat bangunan sementara untuk Direksi sesuai dengan
petunjuk Direksi.

Bahan-bahan untuk bangunan Direksi terdiri dari :
Lantai pasangan bata merah/batako diplester.
Rangka kayu klas II.
Dinding papan atau multipleks dengan ketebalan minimal 9 mm dan di cat.
Langit-langit eternit lokal.
Atap asbes gelombang.
Dilengkapi jendela dan pintu sesuai dengan rencana yang disetujui Direksi.

Bangunan terdiri dari :
Satu ruang kantor : 3 x 4 =12 m
2

Satu ruang rapat : 4 x 5 =20 m
2

Satu ruang istirahat : 2 x 3 = 6 m
2

Satu KM/WC, wastafel, kaca rak handuk : 2 x 2 = 4 m
2

Dapur : 2 x 3 = 6 m
2

-------------------- +
Luas Total..................................................................... = 48 m
2


Peralatan inventaris minimum yang harus dilengkapi :
Tiga almari kayu yang dapat dikunci.
Tiga meja tulis dengan 8 kursi duduk.
Satu stel zice dengan 4 kursi duduk.
Satu Set komputer lengkap dengan alat cetak (printer).
Satu meja rapat ukuran 1,5 x 2,5 lengkap dengan 8 kursi duduk.
Satu mesin ketik, mesin hitung tangan dan peralatan administrasi lainnya.
Papan tulis jenis White board pada ruang rapat.
AC Split PK

Pemborong harus memelihara kebersihan bangunan Direksi serta Inventarisnya,
menyediakan air minum yang bersih dan dimasak (teh/kopi) untuk staf Direksi atau
tamu-tamu. Bangunan sementara serta inventarisnya tetap milik pemberi tugas, harus
dibongkar dan bahan-bahannya diangkut dari tempat pekerjaan apabila Direksi
menghendakinya. Untuk mempermudah komunikasi maka pemborong harus
menyediakan dan membayar rekening untuk (minimum) 1 telephone yang dapat
dipergunakan, baik oleh Direksi maupun pihak pemborong. Pemborong juga harus
menyediakan dan membayar listrik untuk Direksi keet tersebut.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 31

17. PEMERIKSAAN PENGUKURAN

Untuk melaksanakan pemeriksaan atas hasil pekerjaan pengukuran evaluasi, tata
letak dan lain-lainnya oleh kontraktor, Direksi Pelaksanaan akan menunjuk Pihak
Ketiga untuk melakukannya. Biaya pemeriksaan tersebut seluruhnya menjadi beban
dan tanggung jawab kontraktor sesuai jumlah yang telah ditentukan.

18. PENGUJ IAN KWALITAS

Biaya-biaya pengujian kwalitas atas contoh bahan maupun hasil pekerjaan yang
dilakukan oleh kontraktor menjadi beban dan tanggung jawab kontraktor dalam
jumlah yang telah ditentukan.
Pengujian kwalitas akan dilakukan Pihak Ketiga yang berwenang dan mampu dan
akan ditentukan oleh Direksi Pelaksana.

19. DOKUMENTASI PHOTO PROYEK

Kontraktor harus memperhitungkan pembuatan photo-photo dokumentasi proyek
lengkap dengan albumnya minimal 5 (lima) album besar untuk setiap tahapan
pelaksanaan pekerjaan.
Dokumentasi pemotretan dilakukan oleh Kontraktor sejak sebelum mulainya proyek,
(lokasi pekerjaan). Photo-photo harus berwarna dan berukuran post card dan
diserahkan kepada Direksi Lapangan selama proyek berlangsung.
Kontraktor harus menyediakan biaya untuk keperluan photo copy laporan-laporan
dan keperluan Direksi Lapangan selama proyek berlangsung.

20. KONSUMSI DIREKSI DAN TAMU-TAMU DIREKSI SELAMA PROYEK

Kontraktor harus sudah memperhitungkan biaya konsumsi selama Pelaksanaan
proyek berlangsung, rapat mingguan dan juga jika sewaktu-waktu Pemberi Tugas
dan tamu-tamu yang berkepentingan atas pelaksanaan proyek hadir di site. (diproyek)

21. PENYEDIAAN ALAT-ALAT DOKUMENTASI

Untuk keperluan pelaksanaan dokumentasi proyek oleh Direksi Lapangan,
Kontraktor diharuskan menyediakan alat-alat dokumentasi berupa kamera dengan
ukuran lensa 1:24, sebanyak 1 unit lengkap.

Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 32

22. FASILITAS DIREKSI LAPANGAN
Kontraktor diharuskan menyediakan atau memberikan fasilitas pengangkutan sehari-
hari ke lapangan/site proyek bagi staf Direksi Lapangan, selama proyek berlangsung.
Fasilitas tersebut minimum untuk 3 (tiga) orang.

23. PENYEDIAAN ALAT-ALAT KERJ A DIREKSI LAPANGAN.

Kontraktor harus mengadakan dan menyerahkan kepada Direksi Lapangan alat-alat
kerja dan alat-alat perlengkapan Direksi yang diperlukan untuk kelancaran pekerjaan
pengawasan, sesuai yang dicantumkan dalam tabel Perincian Pekerjaan dan Biaya.

24. KETENTUAN PELAKSANAAN

Semua pelaksanaan pekerjaan umum yang sifatnya pengadaan barang, biaya
pemeriksaan pengukuran dan biaya pengujian kwalitas untuk kepentingan proyek dan
tugas-tugas pengawasan direksi lapangan harus diselenggarakan dalam waktu
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak dikeluarkannya Surat
Perintah Kerja. Segala biaya untuk hal tersebut akan menjadi tanggungan kontraktor.

25. SHOP DRAWING

a. Shop drawing akan menunjukan ukuran besaran-besaran, ketentuan, finish,
detail-detail pertemuan dan hubungannya dengan konstruksi secara keseluruhan;
b. Pekerjaan harus tepat koordinat dengan finish, permukaan-permukaan atau jarak-
jarak kolom, ukuran harus diambil di lapangan. Apabila beton, pasangan bata dan
material lain akan menerima beban maka dalam pasangan harus dilengkapi
dengan rekomendasi dan pengarahan konsultan perencana yang diperlukan agar
disiplin lain dapat menentukan daerah kerja mereka;
c. Semua pekerjaan akan dirakit dan dipasang sesuai dengan gambar Arsitektur dan
gambar kerja yang sudah disetujui.


B. PEKERJAAN PERSIAPAN

1). PEKERJ AAN PEMBERSIHAN

Ruang Lingkup
Kontraktor harus melaksanakan pembersihan lokasi sebelum dimulainya proyek, selama
pelaksanaan berlangsung dan sebelum selesainya proyek.


Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 33

Cara Pelaksanaan
Sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan, kontraktor diwajibkan membersihkan seluruh
lokasi pekerjaan dari puing-puing, sampah-sampah dan benda-benda lainnya sehingga
terlihat permukaan lokasi pekerjaan bersih.

Selama Pekerjaan Berlangsung
Kontraktor diwajibkan menjaga kebersihan lapangan dan mengatur lokasi penempatan
bahan bangunan serta daerah kerja agar kelancaran pelaksanaan pekerjaan tidak
terhambat.

Sesudah Pekerjaan Selesai
Sebelum pelaksanaan pekerjaan selesai dan sebelum dilakukan penyerahan pekerjaan
kepada pemilik proyek, Kontraktor harus membersihkan seluruh site dari segala
peralatan yang digunakan selama proyek berlangsung.
Segala macam kotoran-kotoran dan puing-puing dan peralatan tersebut harus dibuang
dan dikeluarkan dari site.

2). PAGAR SEMENTARA

Sebelum pelaksanaan proyek dimulai, terlebih dahulu Kontraktor harus membuat pagar
pengaman mengelilingi lokasi proyek dengan batas-batas sesuai petunjuk Direksi
Lapangan. Pagar harus rangka kayu dolken dengan penutup papan atau seng, setinggi
180 cm dengan konstruksi yang cukup kuat dan menjamin keamanan, kemudian pagar
tersebut dicat.

3). PENGUPASAN LAPISAN TANAH

Pada daerah-daerah dimana akan dilaksanakan pengurugan, Kontraktor harus
mengerjakan pekerjaan pembuangan tanah atau pekerjaan pembuangan lapisan tanah
bagian atas, mencakup pekerjaan pembuangan tanah humus atau tanah subur, terdiri
dari pembersihan segala macam tumbuh-tumbuhan, pohon-pohon, semak-semak
tanaman lainnya, sampah -sampah dan bahan-bahan lainnya yang mengganggu
termasuk pencabutan akar-akar, sisa-sisa kontruksi dan sisa-sisa material lainnya dari
pekerjaan pembersihan, kecuali bila Direksi Lapangan menentukan lain.
Pada lokasi pekerjaan jalan yang terletak didaerah galian, semua tanggul-tanggul kayu
dan akar-akar harus dibersihkan sampai kedalaman tidak kurang dari 50 cm di bawah
permukaan air.


Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 34

4). PEKERJ AAN BOUWPLANK

Dalam pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan penentuan tata letak bangunan,
Kontraktor harus membuat papan, patok bouwplank, terbuat dari kayu klas II, dengan
ukuran lebar 20 cm dengan tebal 2,5 cm lurus dan diserut pada sisi sebelah atas dan
disangga dengan tiang-tiang kayu klas II ukuran 5/7 yang tertancap kuat di atas tanah.

C. PEKERJAAN TANAH

1). RUANG LINGKUP PEKERJ AAN

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan persiapan, penggalian pondasi, penggalian tanah (cut)
atau penimbunan (fill) untuk halaman-halaman.
Penimbunan dan pemadatan ini untuk peninggian lantai bangunan sesuai dengan peil
yang telah ditentukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Penggalian pondasi sesuai dengan rencana gambar.
b. Peil Lantai bangunan, penimbunan dan pemadatan lapisan demi lapisan setinggi
rencana dalam gambar.
c. Untuk memudahkan pelaksanaan pembuatan bouwplank pengurugan dibuat rata
jalan dengan kepadatan sesuai ketentuan.
d. Untuk urugan peninggian peil bangunan disesuaikan masing-masing bangunan
dengan kepadatan dibuat lapisan demi lapisan per 30 cm.

2). SYARAT-SYARAT UMUM DAN PERATURAN

Pemeriksaan lapangan dan pekerjaan persiapan
Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan/pengukuran dan pengecekan langsung ke
lapangan guna menentukan dengan pasti kondisi lapangan, perletakan bahan-bahan
yang nantinya mungkin akan mempengaruhi jalannya pekerjaan.
Kontraktor harus membuat patok pengukuran dari beton yang ditentukan letaknya pada
referensi tinggi PBM sesuai dengan gambar. Sebelum penggalian pondasi harus
membuat gambar kerja dan pemasangan patok-patok profile
Kontraktor harus menjaga dan memelihara keutuhan dan ketetapan letak dan tinggi
patok-patok pengukuran sampai waktu tidak diperlukan lagi dan dibongkar atas
persetujuan Direksi Lapangan.

Pemeriksaan Pekerjaan Tanah
Pekerjaan tanah dimana termasuk pula pekerjaan-pekerjaan pemadatan akan diperiksa
oleh Laboratorium Mekanika Tanah yang akan ditentukan oleh Pemberi Tugas
bersama-sama dengan Direksi.

Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 35

Pembongkaran dan Pembersihan
Seluruh perintang yang berada dalam lapangan yang akan merintangi pekerjaan harus
disingkirkan dan dibersihkan dari lapangan, kecuali hal-hal yang dijelaskan dalam
gambar untuk dibiarkan tetap. Perlindungan harus diberikan kepada hal-hal seperti ini.
Reparasi kerusakan pada benda-benda milik kepentingan umum, atau pribadi di dalam
atau di luar lapangan pekerjaan bukanlah tanggung jawab Pemberi Tugas dan semua
dipikul oleh Kontraktor.

Seluruh pohon-pohon, semak-semak, rumput-rumput dan seluruh tumbuh-tumbuhan
yang semacam itu harus dipindahkan seluruhnya dari daerah yang akan ditimbun,
kecuali pohon-pohon yang dinyatakan harus tetap berada disitu.

Perlindungan Terhadap Benda-benda Berfaedah
Kecuali ditujukan untuk dipindahkan, seluruh mesin-mesin, pompa-pompa, alat-alat
listrik dan barang-barang berharga lainnya harus dilindungi dari kerusakan dan bila
sampai menderita kerusakan harus direparasi/diganti oleh kontraktor dengan tanggungan
biaya sendiri.
Bila suatu alat/pekerjaan/pelayanan Dinas yang sedang bekerja ditemui dilapangan dan
hal tersebut tidak dijumpai didalam gambar, atau dengan cara lain yang diketahui oleh
Kontraktor dan ternyata diperlukan perlindungan atau pemindahan, Kontraktor harus
bertanggungjawab untuk mengambil setiap langkah apapun untuk menjamin bahwa
pekerjaan yang sedang berlangsung tersebut tidak terganggu. Apabila pekerjaan
terganggu sebagai akibat pekerjaan kontraktor, kontraktor baru mengganti segala
kerugian-kerugian yang terjadi yang dapat berupa perbaikan dari barang yang rusak
akibat pekerjaan Kontraktor dan sama sekali bukan tanggung jawab Pemberi Tugas.

Pekerjaan Lain-lain
Harus selalu dipersiapkan dan dipertahankan selama pekerjaan berlangsung seluruh
perlindungan dan pagar-pagar yang disyaratkan oleh sifat dan keadaan pekerjaan, sesuai
dengan petunjuk-petunjuk Direksi, segi keamanan dan peraturan-peraturan Pemerintah
setempat.
Kontraktor harus mempersiapkan saluran-saluran dan perlindungan yang diperlukan
untuk melindungi pekerjaan benda-benda berharga lainnya.
Perbaikan atau penggantian kerusakan yang mungkin terjadi sehubungan dengan
pekerjaan ini adalah diluar tanggung jawab Pemberi Tugas dan semua adalah merupakan
tanggung jawab Kontraktor. Daerah sekitar bangunan-bangunan yang lebih rendah dari
lapisan sekelilingnya, bahaya erosi yang bisa terjadi dari penggalian saluran, hal-hal lain
yang mungkin terjadi. Untuk itu Kontraktor harus mempersiapkan yang cukup
menghindari terjadinya bahaya erosi tersebut.


Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 36

Pemeriksaan Permukaan dan Air Tanah
Kontraktor diminta mengawasi hal-hal seperti dibawah ini :
Tidak diperkenankan air tergenang di dalam/ di luar/disekitar lapangan pekerjaan
selama pelaksanaan pekerjaan kontrak ini.
Melindungi semua penggalian bebas dari sewage, over flow dan genangan air, juga
oleh sumur-sumur pompa, saluran pembuangan dan hal-hal lain yang mungkin
terjadi.


Lapisan Tanah Teratas (Top Soil)
Dalam daerah lapangan pekerjaan, top soil (lapisan tanah paling atas) harus dikupas
sampai kedalaman minimal 20 cm dan digunakan sebagai bahan pengisi untuk daerah
lain seperti yang akan ditentukan oleh Direksi.
Setelah Top Soil dikupas daerah tersebut harus dipadatkan sampai setebal 15 cm,
sebelum pengisian dilakukan.


D. PEKERJAAN TEKNIS ARSITEKTUR

1). SYARAT-SYARAT UMUM, PERATURAN DAN STANDARD

Dalam melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus mematuhi peraturan-peraturan yang
berlaku didalam Negara Republik Indonesia. Pada khususnya peraturan-peraturan ini
berkenaan dengan pasal-pasal diatas, meliputi :

Peraturan umum untuk pemeriksaan bahan-bahan bangunan.
a. NI 3 (PUBB) / 1960
b. NI 3 (PUBB) / 1963
c. NI 3 1970

Peraturan Perburuhan di Indonesia (tentang Penggunaan Tenaga Kerja, Harian,
Mingguan, dan Bulanan/Borongan)

Peraturan AVWI
Tata cara pelaksanaan atau peraturan-peraturan pembangunan dari pemerintah setempat
harus ditaati, hanya bila ketentuan-ketentuannya lebih keras daripada yang dikeluarkan
oleh Pemerintah Pusat.



Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 37

2). RUANG LINGKUP PEKERJ AAN

Bagian ini mencakup segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
arsitektur sesuai dengan gambar dan spesifikasi.
Pekerjaan yang tercakup dalam bagian ini adalah :
a. Pekerjaan pasangan batu bata untuk
b. Pekerjaan plesteran dinding bata dan beton
c. Pekerjaan Detailing Profil GRC
d. Pekerjaan Keramik.
e. Pekerjaan Kaca dan cermin.
f. Pekerjaan langit-langit / plafond gypsum.
g. Pekerjaan alat-alat gantung dan kunci.
h. Pekerjaan sanitair.
i. Pekerjaan aluminium dan stainless steel.
j. Pekerjaan cat.
k. Pekerjaan water proofing
l. halaman dan saluran

3). URAIAN PEKERJ AAN

Pekerjaan Pasangan Batu Bata
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan untuk pekerjaan pasangan bata,
penyediaan tempat yang akan didirikan dinding dan melaksanakan pekerjaan pasangan
bata untuk pembuatan dinding atau lainnya, satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera
dalam gambar denah dan potongan. Kontraktor wajib meneliti/melengkapi sendiri
lingkup pekerjaan ini

Bahan bahan yang harus disediakan antara lain :
a. Batu bata
Harus matang pembakarannya. Ukuran batu bata dapat disesuaikan dengan ketentuan
tebal dinding yang diisyaratkan dalam gambar. Karena itu Kontraktor wajib
memberikan contoh pada pengawas sebelumnya, untuk diperiksa kwalitasnya.
Apabila bahan yang datang oleh pengawas dianggap tidak memenuhi syarat,
pengawas berhak menolak bahan-bahan tersebut dan Kontraktor wajib
mengangkutnya keluar lokasi pembangunan.

b. Semen / portland cement (PC)
Semen yang datang dilokasi pekerjaan dan menunggu pemakaian harus disimpan di
dalam gudang yang lantainya kering dan 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah
disekitarnya.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 38

Bilamana pada setiap pembukaan kantong, ternyata semennya sudah membatu, maka
semen tersebut harus disingkirkan keluar lokasi pembangunan dan tidak boleh
dipergunakan.
Supplier yang mengirimkan semen, hendaknya dapat menunjukkan sertifikasi dari
pabrik. Semen yang sudah lembab atau menunjukkan gejala membatu akan ditolak.
Semua semen yang ditolak, secepatnya harus dikeluarkan dari lokasi untuk
menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan.

c. Pasir Pasang
Untuk konstruksi beton, pasir yang digunakan harus bersih, pasir asli dan bebas dari
segala macam kotoran dan bahan-bahan kimia, satu dan lain hal sesuai dengan NI-3
Pasal 14 ayat 2. Bilamana pasir yang dipakai tidak memenuhi syarat-syarat tersebut
diatas, Pengawas dapat memerintahkan mencuci pasirnya, melihat hasilnya, sampai
didapat persetujuan. Khususnya untuk plester, harus dicarikan pasir yang lebih halus.


Macam pasangan batu bata terdiri dari :
Pasangan kedap air
Untuk dinding-dinding biasa yang di atas tanah, pasangan kedap air dengan
perbandingan 1 semen : 3 Pasir dimulai dari sloof sampai 30 cm diatas lantai.
Untuk dinding dapur, pantry, kamar mandi, pasangan kedap air minimum sampai
setinggi pintu (atau 210 cm dari lantai), satu dan lain hal sesuai dengan denah
dan potongan.
Pasangan biasa
Pasangan bisa dengan adukan 1Pc : 4 Psr, berada diatas pasangan kedap air
tersebut.
Tebal tembok jadi, adalah 30 cm dan 15 cm (termasuk plint, porselen, mozaik,
spesi acian dan lain-lain) sesuai gambar rencana denah dan potongan.
Adukan untuk tembok :
Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk dalam bak kayu yang
besarnya menenuhi syarat. Mencampur pasir dan semen harus dalam keadaan
kering, yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan
yang sudah kering tidak boleh dicampur dengan adukan baru.
Tempat-tempat yang harus dibuat lubang harus dipersiapkan terlebih dahulu
dengan menyumbat memakai batang pisang untuk diameter besar atau untuk
diameter lebih kecil.

Pelaksanaan Membuat Dinding
Kontraktor akan mengerjakan pengukuran bangunan (uitzet) secara teliti dan
sesuai dengan gambar, sebelah mana dinding-dinding yang akan dipasang.
Semua pasangan harus rata (horisontal) dan tiap-tiap kali diukur dengan lantai,
dengan menggunakan benang. Pasangan benang tidak boleh lebih dari 30 cm
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 39

diatas pasangan di bawahnya. Pada semua pasangan bata setengah batu, satu
sama lain harus terdapat pengikatan yang sempurna.
Tidak dibenarkan menggunakan batu bata pecahan separo panjang, kecuali sesuai
peraturannya (di sudut). Lapisan satu dengan lapisan di atasnya harus berbeda
setengah panjang bata.
Pada tiap-tiap pertemuan tegak lurus terdapat ikatan pasangan yang sempurna,
kecuali di tiap-tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton yang merupakan
bingkai. Semua pertemuan tegak lurus harus benar-benar bersudut 90 derajat.
Sebagai persiapan plesteran, maka siarnya harus diketok sedalam 0,5 cm sehingga
adukannya akan cukup mengikat plesteran yang akan dipasang. Bilamana di
dalam pasangan ternyata terdapat batu bata yang cacat atau tidak sempurna, maka
ini harus diganti dengan yang baik atas biaya Kontraktor.
Semua rangka kayu/kusen harus dipasang terlebih dahulu untuk dapat
melanjutkan pekerjaan pasangan. Semua siar antara kayu/kusen harus diisi
dengan adukan sekurang-kurangnnya setebal 1 cm (adukan sesuai dengan tujuan
atau dengan tambahan plasticisier).

Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa :
Dimana diperoleh pasangan pipa/alat-alat yang ditanam dalam dinding, maka
harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester).
Pahatan tersebut setelah dipasang pipa, harus ditutup dengan adukan plesteran
yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan
plesteran seluruhnya bidang tembok.

Pekerjaan Plesteran (Dinding Bata dan Beton)
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan plesteran, penyiapan
dinding/tempat yang akan diplester, serta pelaksanaan pekerjaan pelesteran itu
sendiri pada dinding yang akan diselesaikan dengan cat satu dan lain hal sesuai
dengan yang tertera dalam gambar denah dan notasi penyelesaian dinding.
a. Bahan yang harus disediakan antara lain :
Semen
Yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi
persyaratan satu dan lain hal sesuai dengan NI-8. Merk/hasil produksi
pabrik dari semen untuk pekerjaan ini akan ditentukan dalam penjelasan.
Pasir
Yang dipergunakan adalah jenis pasir yang halus dengan warna asli. Dan
harus sesuai dengan NI-3 Pasal 14 dan setelah mendapatkan persetujuan
dari Direksi.
Air
Untuk mengaduk kedua bahan tersebut diatas digunakan air, yang harus
sesuai dengan ketentuan pasal 10 dari NI-3.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 40

b. Persiapan dinding yang akan diplester :
Semua siar di permukaan dinding batu bata hendaknya sedalam lebih
kurang 10 mm, sebelum diplester.
Permukaan dinding beton yang akan diplester harus dikerik (dibuat kasar)
agar bahan plesterannya dapat merekat.
Semua permukaan yang akan diplester harus disikat sampai bersih dan
disiram dengan air sebelum plesterannya ditempelkan (permukaan
dindingnya harus basah pada waktu diplester). Semua bidang plesteran
harus dijaga kelembabannya selama seminggu sejak penempelan
plesteran.

c. Pelaksanaan pekerjaan antara lain harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
Sudut-sudut
Semua sudut-sudur horizontal luar maupun dalam serta garis tegaknya
dalam pekerjaan plesterannya harus dilaksanakan secara sempurna, tegak
dan siku.
Bilamana terdapat bidang plesteran yang bergelombang harus
diusahakan memperbaiki secara keseluruhan. Bagian-bagian yang harus
diperbaiki hendaknya dibobok secara teratur (dibuat bobokan yang
berbentuk segi empat) dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.
Adukan semen biasa (1 semen : 4 Pasir)
Semua bahan plesteran harus diaduk dengan mesin atau dengan tangan
sesuai dengan persyaratan pengawas dan Kontraktor akan mendapatkan
kesempatan untuk penggunaan bahan kimia tambahan yang diperlukan.
Hanya semen yang masih baik diperbolehkan dipakai.
Untuk dapat dicapai tebal yang rata dari suatu plesteran, sebaiknya
diadakan pemeriksaan secara silang. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh
yang mengerjakan sendiri, dengan menggunakan garis panjang yang
digerakkan secara vertikal (silang).
Biasanya plesteran akan mencapai antara 13 mm dan 18 mm, tergantung
dari batu bata yang dipergunakan, yang juga menentukan ratanya
permukaan dinding yang belum diplester. Tebal 12 mm dan 8 mm
hendaknya dicapai dalam 2 mm merupakan lapisan dengan permukaan
kasar (juga dicek secara silang), kemudian lapisan kedua ditempelkan
untuk mencapai bidang yang lebih teliti dan kemudian baru dilakukan
pengacian. Akhirnya akan didapat plesteran yang tebalnya lebih kurang
20 mm. Bidang beton yang terlihat bilamana harus dilapis dengan
plesteran, maka tebalnya akan mencapai lebih kurang 12 mm.


Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 41

Pekerjaan Detailing Profil GRC
a. Lingkup pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi :
Penyediaan bahan.
Penyediaan tempat dimana profil tersebut akan dipasang.
Pelaksanaan pemasangan di semua bidang bagian luar dan pada bidang
lain sesuai dengan yang tertera dalam gambar.


b. Persyaratan bahan
Dipakai GRC pracetak ukuran lihat gambar, kwalitas baik dengan syarat
mempunyai sifat-sifat :
Daya tahan lengkung (bending straight) melebihi 200 kg/m
3
.
Kedap air.
Kekerasan melebih 4 skala Machs.
Memiliki daya tahan abrasi yang cukup tinggi.
Tahan terhadap asam dan basa yang umum dipakai.
Tahan api.

c. Pemasangan
Pemasangan dilakukan setelah pekerjaan dinding atau beton kering, perletakkan
sesuai gambar.
Pada bagian sambungan (expansion joint) diberi sealer atau gasket dan di
finnish rapi dan di cat sesuai ketentuan pengecatan.
Perekat dengan semen+air.

Pekerjaan Pasangan Keramik
c. Lingkup pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi :
Penyediaan bahan keramik dan speci.
Penyediaan tempat dimana keramik tersebut akan dipasang.
Pelaksanaan pemasangan disemua bidang bagian luar dan pada bidang lain
sesuai dengan yang tertera dalam gambar.

d. Persyaratan bahan
Dipakai homogenius tile polished untuk lantai utama, anti slip untuk lantai
teras dan lantai kamar mandi, ukuran lihat gambar, kwalitas baik dengan syarat
mempunyai sifat-sifat :
Daya tahan lengkung (bending straight) melebihi 350 kg/m
3
.
Pengisapan air dibawah 1 %.
Kekerasan melebih 6 skala Mchs.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 42

Memiliki daya tahan abrasi yang cukup tinggi.
Tahan terhadap asam dan basa yang umum dipakai.
Mempunyai alur-alur spesial pada sisi belakang tegel dan ruang pertemuan
sudut yang khusus.
Tahan terhadap Termal Shock dan lulus dalam pengujian autoclave.
Tidak akan mengalami retak-retak (croshing) baik keresapan glasur
maupun body tegel itu sendiri.
Warna keramik ditentukan oleh pengawas dari contoh-contoh yang
diajukan oleh Kontraktor.
Sebagai perekatnya adalah adukan semen +air.

e. Cara Pemasangan
Dipasang pada dinding bata atau lantai.
Ukuran pemasangan adalah sebagai berikut :
Diukur dahulu bidang-bidang yang akan diberi/dipasang keramik.
Pengukuran ini meliputi panjang, lebar, peil lantai, sudut-sudut dan lain-
lain.
Pengukuran ini perlu untuk menentukan letak-letak keramik, jumlah
jajaran keramik yang akan dipasang dan lain-lain.
Tindakan ini harus dirundingkan dengan konsultan pengawas.
Dibuat dahulu plesteran dasar, plesteran dari adukan 1 semen : 2 pasir.
Pembuatan plesteran dasar ini bertujuan membentuk dinding agar tercapai
hal-hal sebagai berikut :
Bentuk menjadi sesuai dengan yang dikehendaki apabila nanti keramik
ditempelkan.
Dinding tegak serta lurus sesuai dengan gambar
Permukaan telah terbentuk dan tidak licin agar penempelan keramik
menjadi mudah, kokoh dan tidak bergelombang .
Setelah plesteran dasar selesai dibuat, ditentukan dahulu garis-garis siar
sebagai pedoman pemasangan secara keseluruhan. Bila dianggap perlu,
dalam penentuan siar-siar yang penting ini dipasang keramik kepala.
Pemasangan keramik pada plesteran dasar menggunakan adukan PC +air
tebal perekat tidak lebih dari 4 mm. Gunakan benang-benang timbangan
horizonal maupun vertikal meluruskan pemasangan.
Pengisian siar dengan adukan perekat semen +air.
Permukaan keramik harus selalu dibersihkan dengan kain pel yang basah
sampai bersih sekali.
Pembersih ini tidak boleh sama sekali ditunda-tunda karena
kotoran/plesteran yang menempel pada keramik apabila terlanjur
mengering akan sukar sekali dibersihkan.

Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 43

Pekerjaan Kayu
a. Yang dimaksud dengan pekerjaan kayu yaitu semua pekerjaan yang meliputi :
1. Kusen berikut daun pintu dan jendela;
2. Klos, pelapis dinding interior dan lain-lain yang ditunjukkan gambar;
3. Bekisting (cetakan) beton.

b. Syarat kayu yang dipakai
1. Harus benar mutu kayu yang baik dari jenisnya masing-masing;
2. Dihindarkan adanya cacat kayu antara lain yang berupa kayu, pecah-
pecah, mata kayu, melengkung dan lain-lain;
3. Syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat;
4. Semua kayu yang dipakai/dipasang ialah yang disetujui oleh Pemberi
Tugas;
5. Untuk bekisting dipakai kayu-kayu yang benar-benar kering dan belahan
mesin dan kayu yang tidak mudah meresap air dengan tebal tidak kurang
dari 3 cm.

c. Bahan : Profil kamper bermutu baik kelas I

d. Informasi umum
1. Toleransi
Dalam disain pemasangan kayu disediakan ruang toleransi serta
dihindarkan penyekrupan yang berlebihan kemungkinan kerusakan bila
terjadi pemakaian material.
Dalam disain dan pemasangan, setiap Expansi On Joint harus didempul
dan digosok hingga rata.

2. Semua finishing kayu harus memenuhi standard yang telah ditentukan
dimana pengecatan dibutuhkan, maka harus disesuaikan secara ketat
mengikuti prosedur yang ditentukan. Apabila ada pekerjaan yang
memerlukanpembongkaran, pendempulan cacat pada kayu, maka
perbaikan dilakukan setelah bentuk tersebut disetujui dan unit tersebut
harus bebas dari bahan-bahan lain yang bisa mengganggu pekerajaan
perakitan.

Tanda-tanda cacat akibat proses perakitan yaitu goresan atau lubang yang
timbul dipermukaan kayu harus didempul dan digosok hingga tidak
kelihatan cacat.



Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 44

e. Perakitan
1. Umum
Semua bagian dari pekerjaan perakitan kusen baik material, disain,
ukiran, ketebalan sesuai dengan arsitektur dan spesifikasi.

2. Material lain :
Apabila kayu berhubungan dengan material lain (beton atau batu
bata) material tadi harus dibobok dengan spesi dan kayu harus
diberi angkur.
Kusen kayu yang berhubungan dengan material lain (batu bata &
beton) tidak perlu dicat meni sedang bagian lain harus di meni dan
diplamir kemudian digosok sehingga halus serta dicat.
Setiap pertemuan frame (rangka) dengan konstruksi utama (beton,
dinding dan lain-lain) agar kedap terhadap air, maka harus diberi
dempul elastis semutu thiokol.
Perlindungan terhadap permukaan
Perlindungan terhadap kayu adalah tanggung jawab setiap
kontraktor sampai dengan pemasangan selesai
Perlindungan dapat dengan cara didempul dan dicat
Instalasi
Bench Mark untuk ketinggian dan Line Office Mark harus
dipastikan dan disediakan oleh Kontraktor yang bertanggung
jawab pada ketepatannya.
Apabila ada pekerjaan yang membutuhkan angkur di dinding
atau struktur, maka pemasangan tersebut harus disesuaikan
dengan ketat seperti gambar shop drawing. Gambar tesebut
harus mendapat persetujuan dari kontraktor atau arsitek yang
bersangkutan.
Apabila diperlukan, maka Pihak Kesatu dapat memintakan
pengetesan material kepada lembaga berwenang atas biaya yang
diperhitungkan dalam penawaran.

Pekerjaan Alumunium, Stainless steel
a. Lingkup Pekerjaan
- Rangka Atap (zincallume)
- Railling void, tangga dan ramp (stainless steel)
- Rangka Kaca dan Partisi pada ruang lounge (auditorium)
Meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan, bahan, penyetelan dan
pemasangan alumunium pada tempat-tempat yang telah ditentukan dalam
gambar.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 45

Mengatur pekerjaan alumunium dengan pekerjaan lainya seperti kusen-kusen,
dinding, partisi pintu kamar mandi dan kaca.

b. Bahan
- Profil alumunium bermutu baik Dengan finish coating
- Alloy/billet menggunakan bahan asli, tidak terbuat dari bahan serap/sisa
standard bahan 60 63
- Stainless steel bermutu baik untuk Railing Tangga dan Ramp

c. Referensi dan Standard
Mengingat belum adanya standard yang disahkan pekerjaan alumunium,
maka digunakan standard dari pabrik yang sudah cukup berpengalaman
berproduksi serta mampu mengadakan profil-profil yang diperlukan untuk
gedung-gedung di Indonesia (lengkapi dengan sertifikasi keamanan dari
laboratorium).
Dalam hal ini untuk alumunium memakai standard SII

d. Shop Drawing
- Shop Drawing akan menunjukan ukuran besaran-besaran, ketentuan, alloy,
tempers, detail-detail pertemuan dan hubungan dengan konstruksi secara
keseluruhan
- Dimana pekerjaan dan koordinasi dengan finish, permukaan-permukaan
atau jarak-jarak kolom, ukuran harus diambil dilapangan, dan tidak dari
gambar arsitektur.
- Semua Pekerjaan akan dirakit dan dipasang sesuai dengan gambar
Arsitektur dan gambar kerja yang sudah disetujui.
- J ika beberapa bentuk finish lain tidak disebutkan dalam gambar detail
maka kontraktor disarankan untuk menggunakan mill finish
(alumunium extrusion dan anodizing) untuk hubungan tempat
tersembunyi.

e. Informasi Umum
- Toleransi
Dalam desain pemasangan alumunium harus disediakan ruang toleransi
serta dihindarkan penyekrupan yang berlebihan, kemungkinan kerusakan
bila terjadi pemakaian material. Dalam desain dan pemasangan, setiap
expancion joint harus tetap kedap air.
- Finishing
Semua finishing alumunium harus memenuhi standard yang telah
ditentukan dimana anodizing dibutuhkan, harus disesuaikan dengan
peraturan yang ketat dari standard pabrik-pabrik yang telah sesuai SII.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 46

Apabila ada pekerjaan ynag memerlukan pelengkungan (bending form)
maka anodizing dilakukan setelah bentuk tersebut disetujui.

f. Pabrikasi
- Umum
Semua pekerjaan alumunium baik material desain, bentuk, ukuran dan
ketebalan harus sesuai dengan gambar Arsitek dan Spesifikasi.
- Material lain
Apabila alumunium berhubungan dengan material lain (kecuali
galvanised steel, zink, stainless steel/nikel campur perak), material lain
harus dilapisi dengan :
a. Lapisan alumunium dengan zinkromatterprimer.
b. Lapisan material lain tersebut dengan cat bitumnios
c. Lapisan tape atau gasket diantaranya
- Apabila alumunium dilekatkan dengan beton atau plesteran, disarankan
permukaan alumunium tadi dilapisi dulu dengan zinkromatiprimer.
- Setiap pertemuan frame (rangka) dengan konstruksi utama ( beton,
dinding dll ) agar terhindar terhadap air, maka harus diberi dempul
elastis semutu Thiokol.
- Perlindungan terhadap alumunium adalah tanggung jawab pabrikator
sampai pemasangan selesai.
- Instalasi
Benc Mark untuk ketinggian dan Line Office Mark harus
dipastikan dan disediakan oleh kontraktor yang bertanggung
jawab pada ketepatanya.
Apabila ada pekerjaan yang mebutuhkan angkur di dinding atau
struktur, maka pemasangan tersebut harus disesuaikan dengan
ketat seperti gambar shop drawing. Gambar tersebut harus
mendapat persetujuan dari kontraktor atau Arsitek yang
bersangkutan.
Apabila diperlukan, maka pihak Kesatu dapat memintakan
pengetesan material kepada lembaga berwenang atas biaya
yang diperhitungkan dalam penawaran.

Pekerjaan Kaca dan Cermin
a. Pekerjaan Kaca
a.1. Lingkup pekerjaan
Meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan dan semua peralatan serta
pesanan semua kaca, kecuali kaca untuk cermin sesuai dengan gambar
dan persyaratannya.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 47

Mengatur pekerjaan kaca dengan perkerjaan lain bersangkutan,
terutama pekerjaan kusen alumunium

a.2. Sebelum pekerjaan pemasangan kaca mulai, Kontraktor diwajibkan
memberikan contoh-contoh bahan terlebih dahulu untuk disetujui dan
diparaf oleh direksi, lengkap dengan brosur dan data teknis.
Sebelum mendapatkan hasil yang baik, Kontraktor harus bekerja sama
atau koordinasi dengan bidang pekerjaan kusen aluminium dan
pekerjaan-pekerjaan lain.
Kontraktor diwajibkan memeriksa pekerjaan lain yang bersangkutan
dilapangan dan melapor kepada Direksi bila ada hal-hal yang dapat
mempengaruhi pekerjaan.

a.3. Bahan
Pekerjaan pintu dan jendela sesuai spesifikasi pekerjaan kayu.
Pekerjaan kaca lain sesuai gambar
Kaca jendela bagian dalam kaca buram tebal 5 mm
Kaca pintu bagian luar tebal 6 mm dan jendela lebar tebal 10 mm
temperred dengan kualitas baik.

a.4. Pengerjaan/Pemasangan
Sebelum pemasangan kaca semua kotoran dan bekas-bekas minyak
harus dibersihkan hingga tidak mengganggu pekerjaan. Kaca harus
dipasang rata dan tegak lurus pada kusen-kusennya. Pemotongan kaca
harus sedemikian rupa sehingga mudah dipasang tanpa paksaan.
Pemasangan untuk jendela harus disealant terhadap kusen aluminium.
Pemasangan untuk jendela harus dilakukan sebelah dalam, untuk
mempermudah penggantian kaca apabila kemudian hari ada yang
pecah. Kaca harus duduk dengan baik pada kusen dan tidak bergetar
setelah dipasang. Permukaan kaca harus diberi tanda-tanda peringatan
dari Tape atau bahan lain yang tidak menimbulkan cacat pada kaca
setelah dibersihkan. Sebelum pekerjaan diserahkan, permukaan kaca
harus bersih dari segala kotoran, tanda-tanda dan sebagainya.
Pembersihan harus dengan bahan sesuai yang ditunjuk supplier dan
disetujui oleh Pengawas.

a.5. J aminan Pekerjaan
Pemborong harus menyerahkan jaminan tertulis dari pabrik pembuat
bahan yang menyatakan bahwa bahan yang digunakan adalah dalam
keadaan baru, tidak rusak dan dapat berfungsi dengan baik.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 48

Pabrik pembuat bahan harus mengirimkan tenaga ahli yang
berpengalaman dalam bidang ini dan harus berada ditempat pekerjaan
selama pekerjaan tersebut berlangsung.
J aminan bahan dan pekerjaan yang harus diserahkan oleh pemborong
harus berlaku 10 tahun, dan apabila dalam masa tersebut kerusakan
pekerjaan akibat ketidakmampuan bahan yang digunakan, maka dalam
waktu yang singkat pemborong harus memperbaiki bagian yang rusak
tersebut tanpa adanya biaya tambahan.

b. Pemasangan Cermin
b.1. Lingkup pekerjaan meliputi :
b.1.1. Penyediaan kaca cermin
b.1.2. Pemasangan cermin pada dinding-dinding toilet dan lain-lain
sesuai dengan gambar perencanaan.

b.2. Bahan (material)
Yang dimaksud adalah pemasangan plat kaca cermin tebal 5 mm
dengan bahan utama plat kaca bening jenis Polish Plate , cermin harus
asli buatan pabrik kaca, bukan assembling, ukuran (panjang dan lebar)
satu dan lainnya harus sesuai dengan gambar-gambar penjelas/detail.
Sebelum kontraktor menyediakan stock bahan, contoh bahan
diperlihatkan dulu kepada pengawas/arsitek untuk mendapatkan
persetujuan.

b.3. Dinding yang akan dipasang cermin harus kering (tidak lembab).
Cermin tidak langsung menempel tembok tetapi harus diberi alas
plywood 6 mm lebih dulu.
b.4. Pemasangan cermin harus dilakukan hati-hati dengan menempelkan
pada kayu dengan klem besi yang divernikel. Sebelum dipasang,
dipinggir/tepi cermin harus digosok dulu dengan batu karborundum
agar tidak tajam

Pekerjaan Langit-langit Plafond
a. Pekerjaan Persiapan
Pada pekerjaan langit-langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain
yang dalam pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan
langit-langit ini. Sebelum dilaksanaan pekerjaan langit-langit pekerjaan lain
yang terletak diatas langit-langit harus sudah terpasang antara lain :
- Elektrikal
- AC
- Sound system
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 49

- Perlengkapan instalasi yang diperlukan.

b. Langit-langit Beton
b.1. Bidang beton dari atap ataupun lantai yang tidak diberi langit-langit
lain yang ditugaskan Direksi. Pembuatannya harus sudah rata halus
setelah bekisting dibongkar.
b.2. Terhadap adanya bidang-bidang yang tidak rata bergelombang ataupun
rusak akibat pembongkaran bekistingnya harus diplester dengan
adukan 1Pc : 2 Psr.
b.3. Setelah diratakan dan dirapihkan permukaan diberi lapisan sealocrete.

c. Bahan
c.1. Lembaran gypsum untuk langit-langit harus bermutu tinggi, dengan
ketebalan 9 mm.
c.2. Lembaran gypsum tersebut harus mempunyai permukaan yang halus
mulus, tidak melengkung, rata, datar, cukup keras, tidak basah, tidak
mengelupas dan tidak terdapat cacat-cacat lainnya.
c.3. Setelah langi-langit gypsum terpasang, segera difinish dengan cat
berwarna putih.

d. Pelaksanaan
d.1. Plafond Gypsum harus dipaku kerangka hollow dengan hati-hati
memakai paku ramset,.
d.2. Rangka Hollow dipasang dengan jarak 60 x 120 cm yang dipasang
sesuai dengan gambar kerja, agar diperhatikan sudut-sudut sikunya.
d.3. Plafond Gypsum tepi-tepinya dihaluskan sebelum dipasang list profil.
e. Syarat-syarat bahan penggantung
Dibuat dari rangka hollow ukuran 4x4 cm dan 4x2 tebal 4 mm, ketentuan lain
mengikuti persyaratan yang ditentukan dalam gambar.
f. Syarat-syarat pemasangan
Rangka hollow 4/4 cm dipasang melintang arah langit-langit dengan jarak
60/120 cm. Penggantung rangka hollow 4/4 cm dipasang searah dengan
panjang langit-langit, dengan pengait dan pada rangka plafond di paku
ramset.

Pekerjaan Cat
a. Lingkup pekerjaan
Persyaratan ini mencakup material, peralatan dan cara pelaksanaan pekerjaan
cat untuk bangunan.
b. Referensi/Standar
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 50

Material, peralatan dan pelaksanaan pekerjaan jika tidak ada ketentuan
didalam persyaratan ini harus sesuai dengan referensi/standard.
- NI 3
- NI 4
- Rekomendasi Pabrik.

c. Bahan / Material
Material cat dinding yang digunakan untuk bagian luar dengan wheatershield
setara ICI, bagian dalam bangunan dengan emulsion yaitu setara Vinilex.
c.1. Cat melamin
J enis cat melamin ditentukan sesuai tabel persyaratan material.
c.2. Perbaikan
Perbaikan dengan cat untuk lapisan galvanis harus menggunakan ICI
aluminum paint.

d. Pelaksanaan pekerjaan
Kecuali ditentukan dalam persyaratan ini, persiapan material dan cara
pelaksanaan pekerjaan pengecatan harus sesuai dengan rekomendasi dari
pabrik pembuat cat.
d.1. Pekerjaan persiapan
d.1.1. Permukaan kayu dan sejenisnya
Permukaan bidang kayu yang akan dimelamic, harus
dibersihkan dari kotoran, minyak, partikel lain yang menempel.
Seluruh permukaan kemudian digosok dengan amplas sehingga
permukaannya benar-benar halus. Setelah selesai lapisan satu
(primer) semua lubang dan permukaan kasar yang tidak dapat
dihaluskan dengan amplas harus diplamur dengan pewarna
sesuai dengan warna lapisan akhir.
Untuk kayu yang dicat transparan, tidak perlu primer, plamur
harus plamur khusus sesuai dengan warna dasar kayu. Seluruh
permukaan kemudian diamplas kembali sampai benar-benar
halus.
d.1.2. Plester dan sejenisnya.
Permukaan bidang plester yang akan dicat harus dibersihkan
dari kotoran minyak, partikel yang menempel. Seluruh
permukaan kemudian digosok dengan amplas/kertas
semen/bongkahan beton atau ubin yang rata, sehingga
permukaannya benar-benar halus. Setelah selesai lapisan 1
(primer), semua lubang dapat dan permukaan kasar yang tidak
dihaluskan harus diplamur, dengan perwarna sesuai dengan
warna lapisan akhir.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 51

Seluruh permukaan kemudian diamplas kembali sampai benar-
banar halus.
d.1.3. Besi dan sejenisnya.
Permukaan besi, seng galvanis yang tidak disendblast dan diberi
lapisan dasar (primer) dishop, harus dibersihkan dari kotoran,
minyak, oli atau partikel lain yang menempel, kemudian
dicuci/dibersihkan dengan cairan pembersih (sovlet).
Permukaan yang berkarat mengelupas atau koyak harus
dibersihkan dengan sikat besi/ampelas/gerinda bermotor listrik.

d.2. Pengecatan
d.2.1. Pengecatan baru dapat dilaksanakan setelah pekerjaan persiapan
diperiksa dan disetujui oleh Pengawas.
d.2.2. Sejauh diperbolehkan dan direkomendasikan oleh pabrik
pembuatnya, pengecatan dapat dilakukan dengan menggunakan
kwas, rol maupun spray.
d.2.3. Khusus untuk pekerjaan besi struktur, pengecatan lapis akhir
harus menggunakan semprot.

Pekerjaan Kunci dan Penggantung
a. Lingkup pekerjaan
Persyaratan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan
daun pintu/jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan
sehingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh
pemasangan pada daun pintu kayu, daun pintu aluminium dan daun jendela
aluminium seperti ditunjukkan / disyaratkan dalam detail gambar.

b. Persyaratan bahan
Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam buku spesifikasi teknis. Bila terjadi perubahan/penggantian
hardware akibat dari pemilihan merk, kontraktor harus melaporkan hal
tersebut untuk mendapatkan persetujuan.
Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat
aluminium berukuran 3x6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini
dihubungkan dengan cincin nekel kesetiap anak kunci. Harus disediakan
lemari penyimpanan anak kunci dengan Back Enamel Finish yang
dilengkapi dengan kait-kaitan untuk anak kunci yang lengkap dengan nomor
pengenalnya. Lemari berukuran lebar x tinggi 40 cm x 50 cm dengan tebal 15
cm berdaun pintu tunggal memakai engsel piano dan handle aluminium.

Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 52

c. Perlengkapan pintu dan jendela
Pekerjaan kunci dan pegangan pintu
Semua kunci menggunakan peralatan sebagai berikut :
Lockcase
Cylinder
Handle
Back Plat
Engsel (Top Hinges)
Engsel lantai (floor hinges)
Frame less stainless steel
Handel pintu luar steinlees steel

Perincian type yang dipakai dari merk-merk diatas lihat pada daftar material.
Untuk pintu-pintu aluminium yang dipakai adalah kunci dengan kualitas
baik
Pada pintu masuk utama yang terdiri dari masing-masing dua daun pintu,
maka setiap daun pintu dipasang kunci tersebut.
Untuk almari-almari built ini dipakai kunci tanam silinder dengan kulitas
baik. Untuk almari-almari selang dan tabung pemadam kebakaran dipakai
catch lock, begitu pula untuk almari-almari yang tidak menggunakan
kunci silinder.
Untuk daun jendela kaca dipakai handle kunci dengan kualitas lihat daftar
material.
Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu
dipasang setinggi 110 cm dari lantai, atau sesuai petunjuk konsultan
pengawas atau perencana.

d. Pekerjaan engsel
Untuk pintu-pintu panil pada umumnya menggunakan engsel dengan kualitas
baik. Dipasang minimal 2 buah untuk setiap daun, menggunakan sekrup
kembang dengan warna yang sama dengan warna engsel. J umlah engsel yang
dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun pintu, tiap engsel
memikul maksimal 20 kg. Untuk engsel pintu-pintu aluminium dan engsel
daun pintu menggunakan engsel dengan kualitas baik
- Bahan-bahan (lihat daftar material)
Engsel
Lock case
Cylinder
Kunci daun jenela kaca
Handle dan block plate
Door stopper
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 53

Door holder sesuai dengan rangka dan panel pintu yang terpasang
- Warna akan ditentukan kemudian oleh Perencana / Konsultan.
- Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan
persetujuan perencana.
Persyaratan pelaksanaan
Engsel diatas dipasang kurang lebih 28 cm (as) dari permukaan
atas pintu.
Engsel bawah dipasang 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu.
Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel
tersebut.
Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang 28 cm dari
permukaan pintu, engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara
kedua engsel tersebut.
Penarik pintu (door pull) dipasang 110 cm (as) dari permukaan lantai.
Pemasangan lock case, handle dan back plate serta door closer harus
rapih, lurus dan sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh
Pengawas atau Perencana. Apabila hal tersebut tidak tercapai,
kontraktor wajib mempebaiki tanpa tambahan biaya.
Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus
dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
Kontraktor wajib membuat Shop Drawing (gambar detail
pelaksanaan) berdasarkan gambar dokumen kontrak yang telah
disesuaikan dengan keadaan dilapangan.
Didalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang
diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau detail-
detail khusus yang belum tercantum secara lengkap didalam dokumen
gambar kontrak, sesuai dengan standar spesifikasi pabrik.
Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh
Pengawas / Perencana.

Pekerjaan Sanitair
a. Lingkup pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang dipergunakan
dalam pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan
sempurna dalam pemakaiannya /operasinya.
Pekerjaan pemasangan sanitair ini sesuai yang dinyatakan/ ditunjukkan dalam
detail gambar, uraian dan syarat-syarat dalam buku ini.


Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 54

b. Persyaratan bahan
Semua material harus memenuhi ukuran, standard dan mudah didapatkan
dipasaran, kecuali bila ditentukan lain.
Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya,
sesuai dengan yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-masing type
yang dipilih.
Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh pabrik
untuk masing-masing type yang dipilih.
Barang yang sipakai adalah yang telah disyaratkan dalam uraian dan syarat-
syarat dalam buku.

c. Syarat-syarat pelaksanaan
Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada
Perencana/Pengawas beserta persyaratan/ketentuan pabrik untuk
mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa
biaya tambahan.
J ika dipandang perlu diadakan penukaran-penukaran/penggantian bahan,
penggantian harus disetujui perencana/Pengawas berdasarkan contoh yang
dilakukan oleh kontraktor.
Sebelum pemasangan dimulai, kontraktor harus meneliti gambar-gambar
yang ada dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola,
penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara pemasangan dan detai-detail
sesuai dengan gambar.
Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar-gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya, maka kontraktor harus segera melaporkannya
kepada Perencana/ Pengawas.
Kontaktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada
kelainan/perbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
Selama pelaksanaan harus diadakan pengujian/pemeriksaan untuk
kesempuranaan hasil pekerjaan dan fungsinya.
Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan
yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya
kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan pemilik.

d. Alat-alat sanitair
- Pekerjaan Washtafel
Washtafel yang digunakan adalah washtafel dengan kualitas baik.
Washtafel dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah
diseleksi baik tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat
lainnya dan telah disetujui oleh Konsultan/ Pengawas.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 55

Ketinggian dan kontstruksi pemasangan harus disesuaikan gambar
untuk itu serta petunjuk-petunjuk dari produsennya dalam brosur.
Pemasangan harus baik, rapi, waterpass dan dibersihkan dari semua
kotoran dan noda, penyambungan instalasi plumbing tidak boleh ada
kebocoran-kebocoran.

- Pekerjaan Closet
Closet duduk berikut kelengkapannya yang dipakai adalah Closet
duduk dengan kualitas baik
Closet beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah
diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-
cacat lainnya dan telah disetujui oleh Perencana.
Closet harus terpasang dengan kokoh, letak dan ketinggiannya sesuai
dengan gambar, waterpas. Semua noda-noda harus dibersihkan,
sambungan-sambungan pipa tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.

Pekerjaan Atap
a. Lingkup pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan, alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang dinyatakan dalam
gambar, memenuhi uraian syarat-syarat dibawah ini serta memenuhi
persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.

b. Persyaratan bahan
Persyaratan standard mutu bahan
Standar dari bahan dan produser yang ditentukan oleh pabrik. Kontraktor
tidak dibenarkan merubah standard dengan cara apapun tanpa ijin dari
perencana dan Pengawas.

J aminan tenaga dan tenaga ahli
Pekekerjaan ini harus dilakukan oleh tenaga ahli yang ditunjuk penyalur dan
pekerjaan harus mendapat sertifikat jaminan pemeliharaan secara cuma-cuma
selama 10 (sepuluh) tahun berupa :
- J aminan ketetapan pemakaian bahan (producers process performance
warranty) dan jaminan ketetapan aplikasi (aplicators workmanship
warranty).

c. Penutup atap dipergunakan Spandek Roof (Col. Blue)
d. Ceiling dan Lisplank menggunakan GRC
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S )

Pekerjaan Rehab Total Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Page 56

e. Pemasangan kuda-kuda menggunakan Baja Ringan (zincallume), sesuai
gambar.

Pekerjaan Water Proofing
a. Semua bidang maupun lantai yang memungkinkan adanya genangan air
harus diberi lapisan kedap air (water proofing) seperti : Atap, ruangan-
ruangan toilet, reservoir air (baik diatas maupun dibawah tanah), teras-teras
terbuka dan sebagainya.
b. J enis bahan water proofing dipakai jenis water proofing membrant.
c. Spesifikasi pemasangan :
- Plesteran dasar (level)
Dilaksanakan guna meratakan permukaan beton atau membuat miring
dengan kemiringan secukupnya. Perbandingan campuran bahan C:P =
1:2.
- Lapisan primer
Coating primer harus dilaksanakan pada permukaan beton yang telah
kering dan bersih, banyaknya lapisan 1 kali lapis.
- Finishing coat
Finishing coat dipasang setelah bahan / lapisan primer kering. Banyaknya
lapisan 1 kali pada saat lapisan finishing coat setelah mengeras / kering,
harus segera ditaburkan pasir yang kering dan disaring halus, hingga
merata.
- Plesteran pelindung
Pelapisan plesteran pelindung coating, harus dilaksanakan setelah lapisan
finishing coat kering dengan terbuka 2,5 cm campuran C:P =1:2.

Pekerjaan Halaman dan parkir
1. Septictank dinding bata, grountank beton dan resapan buis beton.
2. Areal parkir dibuat dari konstruksi sebagai berikut :
a. Areal Parkir dalam gedung menggunakan Beton K 300 tebal 20 cm
b. Halaman Depan Pasangan paving blok T. 8 cm x 10 x 20 K.225
c. Kanstin beton sesuai gambar K.225
3. Pada Penyerahan Pertama, halaman harus sudah dibersihkan dan segala
kotoran / sampah, tanah diratakan menurut peil yang ditentukan oleh
Perencana dan disahkan Kuasa Pengguna Anggaran.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 57

BAB - IV
PEKERJAAN MEKANIKAL

KETENTUAN TEKNIS MEKANIKAL

A. KOORDINASI PEKERJ AAN UMUM

Untuk kelancaran pekerjaan ini harus diadakan koordinasi dari seluruh bagian yang terlibat
didalam proyek ini. Penyediaan material & pemasangan slevees/sparing menjadi tanggung
jawab pemborong.

Melokalisasi/memperinci kesalahpahaman/konflik sesama Pemborong lainnya dilokasi
Proyek ini dan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi/Pengawas
Lapangan/Konsultan Perencana.

B. MATERIAL DAN WORKMANSHIP

Seluruh material yang disuplai dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan material
tersebut harus sesuai untuk dipasang didaerah tropis.
Material-material harus dari produk yang berkualitas baik/tinggi dan dari produksi yang
terbaru.
Untuk material-material yang disebut dibawah ini. Pemborong harus menjamin bahwa
barang tersebut adalah baik dan baru dengan menunjuk surat order pengiriman dan katalog /
brosure dari peralatan tersebut dari agen / dealer / pabrik

C. DAFTAR MATERIAL

Pada waktu mengajukan penawaran, penawaran, pemborong harus menyerahkan /
melampirkan daftar material yang lebih terperinci dari semua bahan yang akan dipasang
pada proyek ini harus disebutkan pabrik, maka manufacture dan type lengkap dengan
memberi tanda pada brosure/katalog yang disertakan.
Daftar material yang diajukan pada waktu penawaran ini adalah mengikat, dan harus
diajukan secara lengkap dan terperinci, tidak boleh sebagian-sebagian (syarat mutlak yang
arus dipenuhi oleh pemenang tender), Daftar harus dibuat dalam rangkap 4 (empat)

Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 58

D. NAMA PABRIK / MERK YANG DITENTUKAN

Apabila pada spesifikasi teknis ini disebutkan nama Pabrik/Merk dari satu jenis
bahan/material, maka pemborong wajib menawarkan dan memasang sesuai dengan yang
telah ditentukan. Untuk barang-barang yang harus di-import, segera setelah ditunjuk sebagai
PEMENANG, Pemborong harus secepat mungkin memesannya.
Apabila Pemborong telah berusaha untuk memesannya, namun pada saat pemesanan
bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh maka konsultan Perencana akan menentukan
kemudian,alternatif merek lain dengan spesifikasi teknis yang sama dengan aslinya/yang
ditawarkan.
Minimal setelah 1 (satu) bulan dari penunjukan pemenang, material importir material
bersangkutan yang menyatakan bahwa material-material tersebut telah dipesan (order
import).

E. SHOP DRAWING

Setelah persetujuan dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material, pemborong harus
menyerahkan shop drawing untuk mendapat persetujuan dari konsultan Perencana.
Shop drawing termasuk katalog data dari pabriknya, literature mengenai uraian-uraian,
diagram pengkabelan, data-data ukuran dimensi, data pembuatan dan nama serta alamat dari
penyalur/service shop atau badan usaha lain yang ditunjuk sebagai TECHNICAL
MAINTENANCE dan menyediakan suku cadang yang lengkap dan dapat me BACK UP
sistem agar selalu dapat bekerja dengan baik dan sempurna.
Shop drawing harus diberi catatan dari Pemborong, yang menyatakan bahwa apa yang
diajukan sudah sesuai dengan spesifikasi dan kondisi ruang yang disediakan.
Data untuk setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari keseluruhan
sistem. Penyerahan secara bertahap (sebagian-sebagian) tidak akan diperhatikan. Shop
drawing harus dibuat sebanyak 4 (empat) set.

F. SUBSTITUSI

Produk yang disebutkan nama pabriknya. Material, peralaatan, perkakas, accessories yang
disebutkan nama pabriknya dalam RKS, Pemborong harus melengkapi produk yang
disebutkan dalam RKS, atau dapat mengajukan produk pengganti yang setaraf, disertakan
data-data teknisnya secara lengkap untuk mendapatkan persetujuan Konsultan
Pengawas/Direksi.

Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 59

G. CONTOH

Pemborong harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material instalasi yang akan
dipasang untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Perencana/Direksi.
Semua biaya untuk kebutuhan tersebut adalah tanggung jawab Pemborong.

H. PROTEKSI

Seluruh material dan peralatan yang berada dilingkungan proyek sebelum, selama pekerjaan
dan sesudah selesai masa instalasi (masa garansi) Pemborong harus mengamankan peralatan
tersebut secara memadai.
Material dan peralatan yang mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan yang
ceroboh dan kurangnya pengamanan setelah terpasang, tidak dapat diterima oleh konsultan
Pengawas/Direksi.
Pemborong berkewajiban mengganti yang baru, sesuai dengan aslinya atas biaya
pemborong.

I. GAMBAR PEMASANGAN YANG SEBENARNYA

Pemborong harus mempergunakan secara baik satu set lengkap gambar-gambar pada
lapangan yang mana harus diberi tanda yang tepat pada lokasi dari seluruh jenis sistem
pemipaant. Peletakan peralatan, pemipaan dan lain-lainnya harus dicantumkan jarak
sebenarnya dari as kolam terdekat pada gambar pemasangan yang sebenarnya (as insallet),
titik-titik reverensi pengukuran untuk menentukan letak perletakan/instalasi harus cukup
jelas yang dilengkapi dengan jarak-jarak ukuran dari titik reverensi tersebut secara jelas
dan invormatif.
Pemborong pada saat mendekati hari-hari penyerahan (2 minggu sebelum penyerahan)
harus sudah menyerahkan gambar gambar sesuai pemasangan sebenarnya (as built
drawing) kepada konsultan Pengawas / Direksi sebanyak 1 (satu) set gambar asli 1 (kalkir)
+3 (Blue Print).







Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 60




A. DATA SUKU CADANGAN

Pemborong harus memberikan daftar suku cadang dari peralatan yang dipasang secara
terperinci berikut alamat dan nama badan usaha yang merupakan badan keagenan dari
peralatan yang dipasang tersebut kepada konsultan Perencana/Direksi.
Apabila Peralatan yang dipasang tersebut dilengkapi dengan suku cadang harap diberikan
tugas sebagai kelengkapan dari penyerahan seluruh pekerjaan.

B. BUKU PETUNJ UK (MANUAL BOOK)

Pemborong harus melengkapi buku petunjuk (manual book) pemeliharaan dan petunjuk
cara mengoperasikan dari peralatan. Manual book/buku petunjuk harus dalam bahasa
Indonesia atau setidak-tidaknya dalam bahasa Inggris.

C. GARANSI DAN MASA PEMELIHAARAAN

Semua pelaratan yang dipasang harus diberi garansi oleh Agen Tunggal di Indonesi selama
1 (satu) tahun untuk kesalahan pabrik.
Selama masa garansi seluruh penggantian spare parts dan biaya-biaya lainnya yang terjadi
adalah tanggungan Pemborong dikerualikan kerusakan yang disebabkan oleh Operator atau
keadaan dimana diluar kontrol Pemborong (Force Majeure).
Masa pemeriharaan untuk peralatan dan instalasi adalah 3 (tiga) bulan sejak Serah Terima.
Pemborong berkewajiban selama masa pemeliharaan memeriksa, memperbaiki dan selama
masa pemeliharaan memeriksa, memperbaiki dan melengkapi segala kekurangan yang
terjadi, dengan difungsikannya peralatan tersebut.
Melakssanakan masa pemeliharaan dan masa pertanggung jawaban (guarantee) sesuai
rencana kerja & persyaratan teknis.
Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian/bab/gambar yang lainnya, tetapi
lebih menegaskan permasalahan.
Seluruh pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaan ini, sekalipun item pekerjaan
tersebut tidak disebutkan, akan tetapi merupakan bagian dari pekerjaan harus dikerjakan
dengan sempurna dan memenuhi persyaratan teknis.
ITEM PEKERJAAN INI MERUPAKAN SYARAT UTAMA YANG HARUS DIPENUHI
DALAM MASA PENYERAHAN PEKERJAAN.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 61


I. PEKERJAAN INSTALASI PLUMBING DAN PENGADAAN PEMASANGAN
PERALATAN SANITAIR
I.1. U M U M
I.1.1. Instalasi plumbing & sanitary adalah instalasi pemipaan air bersih, air kotor
dan air bekas.
I.1.2. Semua pekerjaan instalasi plumbing, sanitary tersebut harus dilaksanakan
sesuai gambar dan spesifikasi teknisnya, dan memenuhi semua persyaratan
yang telah ditentukan oleh instansi yang berwenang seperti Departemen
Pekerjaan Umum, Departemen Tenaga Kerja dan lain-lain.
I.1.3. Pemasangan instalasi plumbing harus sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan dan semua peraturan yang berlaku di Indonesia umumnya dan
pemerintah DKI J akarta khususnya.

I.2. LINGKUP PEKERJ AAN.
Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
I.2.1. Sistem pemipaan air bersih dingin.
a. Sistem pemipaan air bersih dari jaringan pipa hasil olahan Reverse Osmosis
(RO) dan Sumur Dangkal ke-groundtank dan dari groundtank di pompakan
ke roof tank dan dari roof tank didistribusikan secara Gravitasi ke tiap lantai
dan dialirkan ke jaringan air bersih untuk sanitary yang terdiri dari : closet,
wastafel, zink dan kran.
b. Sistim pemipaan air bersih.
I.2.2. Sistem Pembuangan Air Kotor dan Bekas Sistem pemipaan air kotor dari
WC, sampai ke STP (System Bio Packaged) dan pembuangan air bekas dari
floor drain, lavatory, kitchen zink disalurkan juga ke STP yang kemudian
dialirkan ke saluran keliling bangunan untuk kemudian di salurkan ke saluran
luar.
.2.3. Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dalam menangani instalasi
plumbing, sanitary, beserta pengadaan peralatan-peralatan yang akan
digunakan.
I.2.4. Pengujian/pengetesan terhadap kebocoran pipa-pipa Air Bersih dengan
tekanan hidrolik perbagian-bagian pada tekanan maksimal 10 Bar, dan
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 62

selanjutnya pengujian untuk Air Kotor dan Bekas dengan system Rendam dan
Gelontor pada keseluruhan jaringan yang ada pada bangunan.
I.2.5. Pengujian (test run) sistem plumbing air bersih, air kotor & bekas secara
keseluruhan dan pengadaan peralatan uji coba sampai sistem itu bekerja
dengan baik, benar dan aman.
I.2.6. Pengangkutan bekas galian, penimbunan kembali dan pembersihan lapangan.
I.2.7. Pengadaan dan pemasangan perlengkapan-perlengkapan lainnya agar instalasi
bekerja dengan baik, benar, aman walaupun pada gambar dan spesifikasi
tekniknya tidak dicantumkan secara jelas, misalnya : fitting-fitting dan
accessoriesnya.
I.3. MATERIAL.
I.3.1. Pipa Air Bersih
a. Untuk penyediaan air bersih digunakan pipa Galvanis GIP Medium, merk
PPI, Bakrie, atau Spindo
b. Sumua cabang dan elbow harus buatan pabrik.
I.3.2. Pipa Air Kotor dan Bekas
a. Pipa-pipa air kotor, bekas digunakan dari pipa PVC Class AW, merk ; setara
wavin, Pralon, Rucika.
b. Semua cabang harus dibuat dengan cabang Y, elbow harus buatan pabrik.
d. Semua floor drain, yang dipasang pada lantai dengan lapisan "Water
proofing" harus dibuat dengan konstruksi yang baik dan benar sehingga dapat
mencegah perembesan air sepanjang pipanya sendiri.
e. Semua lavatory, floor drain dan WC harus dilengkapi dengan "water trap"
I.3.3. Fitting.
a. Semua fitting-fitting untuk pipa-pipa harus terbuat dari material dan merek
yang sama dengan pipa.
b. Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan luas penampang
yang berbeda harus digunakan "reducer"
c. Sedapat mungkin harus digunakan belokan-belokan dengan "long radius",
belokan dari jenis short tidak memungkinkan penggunaan jenis long radius,
dan pelaksana harus memberitahukan hal ini kepada Direksi Pengawas.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 63

d. Pipa-pipa untuk pengadaan fitting-fitting beserta pemasangannya termasuk
dalam biaya penawaran pipa.
I.3.4. Valves & Sink Tap
a. Valve untuk semua pipa dari diameter 3" (80 mm) keatas harus disambung
dengan sambungan flange Valve dengan diameter 22" (65 mm) kebawah
dapat disambung dengan sambungan ulir (screw) dan memenuhi J IS Standart.
b. Semua valve harus mempunyai diameter yang sama dengan pipanya.
c. Water closet, wastafel, kitchen sink, lainnya harus terbuat dari bahan yang
tidak berkarat (brass, chrome plated) dengan handle/kepala (acrylic) merk
setara : Toto, San-ei, atau American Standard.
d. Tekanan valve harus disesuaikan dengan tekanan kerjanya (working pressure).
e. Merek valve (gate/globe/chek) : setara KITAZAWA, TOYO atau ONDA.
f. Setiap penawaran harus dilengkapi dengan brosur lengkap dan diberi tanda
pada brosur tersebut.
I.3.5. Lavatory (wastafel)
Untuk tiap toilet adalah dari jenis yang terpasang pada meja beton setaraf
kualitas baik lengkap dengan peralatannya.
I.3.6. (Water Closet)
Untuk Water Closet dari jenis wash down system (closet duduk) setaraf kualitas
baik lengkap dengan peralatannya..
I.3.7. Floor Drain (FD).
Berbentuk pelat berlubang-lubang dilengkapi water trap terbuat dari zinc, chrome
plated merk setara Toto, San-ei, atau American Standard.

I.4. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN.
I.4.1. Perencanaan
4.1.1.Sebelum melaksanakan pekerjaan instalasi plumbing, pelaksana diwajibkan
membuat gambar kerja (shop drawing) yang diperlukan dan disetujui oleh
Direksi Pengawas.
Gambar-gambar tersebut antara lain :
- Penggambaran jaringan pipa air bersih dan kotor.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 64

- Pemutusan pipa/sleeves pada pondasi, pelat beton dan lain-lain.
- Detail pemasangan setiap sanitary fixtures.
I.4.2. Pelaksanaan.
1.4.2.1. Setelah gambar-gambar kerja (shop drawing) disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas, maka pelaksana dapat melakukan
Pekerjaan Pelaksanaan.
1.4.2.2. Sebelum Melakukan pekerjaan pelaksanaan, pelaksana-pelaksana
terlebih dahulu menyerahkan dokumen-dokumen
dariperalatan/material kepada Direksi / Konsultan Pengawas
1.4.2.3. Pemasangan Pipa.
a. Pipa yang dipasang dan ditanam dibawah/didalam harus mempunyai
kedalaman 80 cm diukur dari pipa bagian atas sampai permukaan
tanah.
b. Apabila dijumpai perletakan pipa melintang jalan kendaraan karena
dalamnya galian memenuhi syarat (80 cm), maka pipa pada bagian
pengurugan teratas harus dilindungi dengan plat beton bertulang
setebal 10 cm yang dipasang sedemikian rupa sehingga plat beton
tidak bertumpu pada pipa, untuk selanjutnya diurug sampai padat,
Konstruksi dipermukaan tanah/jalan bekas galian harus dikembalikan
seperti semula.
c. Pipa yang ditanam didalam tanah/tembok lantai, yaitu untuk pipa
mendatar dan pipa tegak harus menggunakan penggantung (hanger)
atau penyangga yang sesuai dengan diameternya, dimana jarang
penggantung/ penyangga yang satu dengan yang lainnya maksimal 2
m dan jarak antara suport/hanger disesuaikan agar memudahkan
pemasangan terhadap dinding.
d. Bila pipa-pipa tersebut menembus pondasi atau dinding, maka pipa
harus diberi perlindungan/sleeves yang dibuat dari besi tuang atau
pipa baja, Antara pipa dengan besi sleeves tersebut harus diisi dengan
flexible sealing material. Pemasangan jaringan-jaringan bahan logam
yang tahan karat disesuaikan dengan kebutuhan yang tahan karat
disesuaikan dengan kebutuhan dan mendapat persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas.

Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 65

1.4.3 Penimbunan Galian.
a. Setelah hasil testing terhadap tekanan dan kebocoran dinyatakan baik dan
benar, maka dilakukan penimbunan tanpa merusak pipa dan merubah letak
pipa.
b. Penimbunan dilakukan sekeliling dengan pasir urug setebal 10 cm,
kemudian didapatkan.
c. Disekitar fitting dari pipa harus dipasang blok enguat dari beton agar
fitting-fitting tidak bergerak jika beban tekan diberikan.
d. Kemudian diurug dengan tanah bekas galian yang bebas dari puing dan
sampah-sampah.
e. Didapatkan dengan hari-hati setiap lapisan sampai mencapai seperti
keadaan semula.
1.4.4. Pemasangan Pipa dalam Bangunan.
a. Pipa yang tidak ditanam didalam tanah/tembok/lantai, yaitu untuk pipa
mendatar dan pipa tegak harus menggunakan penggantung (hanger) atau
penyanggah (support) terbuat dari besi/baja kanal serta U-klem yang
sesuai dengan diameternya, dimana jarak peng-gantung/penyangga yang
satu dengan yang lainnya atau jarak antara support/hanger terhadap
dinding dan pembongkaran/disesuaikan dengan keadaan dilapangan.
b. Semua pipa harus dilihat/diklem kuat dengan penggantung(hanger) atau
penyangga(support) yang cukup kokoh (rigid) Pipa tersebut ditumpu
untuk menjaga agar tidak berubah tempatnya, agar inklinasinya tetap,
untuk mencegah timbulnya getaran dan harus sedemikian sehingga masih
memungkinkan konstruksi dan expansi pipa oleh perubahan temperatur.
c. Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur
(Adjustable) dengan jarak yang telah ditentukan.
d. Pelaksana harus mengajukan Konstruksi dari penggantungnya untuk
disetujui oleh Pengawas.
e. Penggantung atau penumpu pipa harus disekrupkan (terikat) pada
konstruksi bangunan dengan insert yang dipasang pada waktu pengecoran
beton atau penembakan atau dengan baut tembak (ramset balt).
f. Pipa vertikal harus ditumpu dengan klem (clamp).
g. Penggantung/penumpu pipa dan peralatan logam lainnya yang akan
tertutup oleh tembok atau bagian bangunan lainnya harus dilapis terlebih
dahulu dengan cat menie/cat penahan karat.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 66

h. Semua pipa dari besi/baja yang dilapis dengan coated harus dicat dengan
dua lapis cat minyak.
i. Pipa tidak boleh menembus kolom, kaki kolom, kepala kolom, ataupun
balok, tanpa mendapat ijin tertulis dari Direksi Pengawas.
j. Bila pipa-pipa tersebut menembus pondasi atau dinding, maka pipa harus
diberi perlindungan/sleeves yang dibuat dari besi tuang atau pipa baja.
Antara pipa dengan sleeves tersebut harus diisi dengan flexible sealing
material. Pemasangan jaringan-jaringan bahan-bahan logam yang tahan
karat disesuaikan dengan kebutuhan dan harus mendapat persetujuan dari
Direksi Pengawas.
k. Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik. Setiap kali pipa
tersebut menembus konstruksi beton.
l. Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup dengan ketebalan minimum
0,2 cm dan memberikan kelonggaran kira-kira 1 cm pada masing-masing
sisi diluar pipa ataupun isolasinya. Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa
baja.
m. Untuk pipa yang menembus konstruksi bangunan yang mempunyai
lapisan kedap air (water proofing) sleeves tersebut harus khusus untuk
penggunaan tersebut. Flens dari sleeves tersebut harus lmlenjadi satu atau
diberi klem yang akan mengikat flaxhing sleeves harus dibuat kedap air
dengan mengisinya dengan gasket atau material lain yang kedap air.
n. Pipa tegak dan mendatar didalam tembok yang menuju fixture unit harus
ditanam didalam tembok/lantai. Pelaksana harus membuat alur-alur
lubang yang diperlukan pada tembok sesuai dengan kebutuhan pipa.
o. Kemudian testing terhadap kebocoran dan tekanan.
p. Setelah hasil testing dinyatakan baik dan benar, maka alur-alur/lubang-
lubang ditutup kembali sehing- ga pipa tidak kelihatan dari luar.
q. Penutupan kembali harus seperti semula, kemudian difinish sehingga
tidak terlihat bekas-bekas dari pembobokan.
I.4.5. Pemasangan Pipa Air bekas dan kotor.
a. Untuk mendapatkan suatu kecepatan pengaliran yang memenuhi syarat,
maka pemasangannya pipa air bekas, kotor dan pipa mempunyai
kemiringan minimal 2% untuk pipa sampai dengan diameter 3" dan
minimal 1% untuk pipa 4" atau ditentukan lain dalam gambar.
I.4.6. Penyambungan Pipa.
Penyambungan pipa didalam instalasi plumbing ini harus rapat air.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 67

a. Pipa PVC.
Semua pipa PVC yang akan disambung dengan pipa PVC lainnya atau
dengan fitting sebelumnya, harus dibersihkan terlebih dahulu terhadap
kotoran-kotoran, minyak yang masih menempel pada pipa/ fitting tersebut.
Penyambungan pipa PVC harus menggunakan perekat dengan kualitas
terbaik sesuai dengan persetujuan Direksi Pengawas.
b. Untuk pipa air kotor jenis PVC, perubahan arah aliran harus memakai 450
(Tee Y), long sweep elbow.
1.4.7. Pemasangan Floor Drain
Pemasangan floor drain harus lebih rendah 0,5 cm dari atas lantai finish.
1.4.8. Pemasangan Sanitary Fixtures & Kelengkapannya.
Pemasangan harus dilakukan secara lengkap sesuai dengan Rencana Kerja &
Syarat-syarat dan sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuat, sehingga fixtu
res-fixtures tersebut berfungsi dengan baik.
Penambahan peralatan yang dibutuhkan untuk kesempur- naan sanitary fixture
agar dapat berfungsi menjadi tanggung jawab Pelaksana.
1.4.9. Support untuk Fixture dan Alat-alat.
a. Semua fixtures dan alat-alat sanitary harus ditumpu dan ditempatkan
ditempatnya dengan baik dan kuat.
b. Insert (tempat penyekrupan) harus tertanam dengan baik dalam dinding
atau lantai dan rata dengan permukaan akhir (finish) dari dinding atau
lantai tersebut. Setelah alat-alat tersebut terpasang, insert harus tidak
kelihatan.
c. Semua baut, mur dan sekrup yang kelihatan harus dibuat dengan lapisan
chromium atau nickel, demikian pula cincin/washer untuk
pemasangannya.

I.5. PENGUJ IAN & DISINFEKSI TEST
5.1. Pengujian terhadap tekanan kebocoran.
a. Pengujian ini dilakukan terhadap seluruh instalasi pipa air bersih dan air
kotor. Sistem pengujiannya dilaksanakan melalui dua tahap
- Pengujian yang dilakukan perbagian-bagian
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 68

- Pengujian yang dilakukan terhadap seluruh instalasi/pipa.
b. Peralatan/fasilitas pengujian ini harus disediakan oleh Pelaksana.
c. Pengujian harus disaksikan oleh Direksi Pengawas atau yang dikuasakan
untuk pengujian tersebut serta instansi yang berwenang.
d. Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian, pelaksana harus memperbaiki
bagian-bagian yang rusak dan melakukan pengujian ulang kembali.
e. Direksi Pengawas berhak meminta pengulangan dari pada pengujian bila
dianggap perlu.
f. Semua biaya/fasilitas pengujian atau pengulangan pengujian merupakan
tanggung jawab Pelaksana.
g. Pelaksana harus membuat Berita Acara pengujian.
5.1.1. Pengujian Pipa Distribusi Air Bersih.
a. Setelah semua pipa terpasang dan perlengkapannya terpasang harus dilakukan
pengujian dengan tekanan hidrolik sebesar 8 - 10 kg/cm selama 1 x 24 jam
terus menerus tanpa terjadi penurunan tekanan.
b. Pelaksana melakukan pengujian terhadap sistem kerja (trial run) dari seluruh
pekerjaan sistem instalasi air bersih termasuk juga pompa dan switch
boardnya, sampai seluruh sistem instalasi bisa bekerja dengan baik, benar dan
aman.
5.1.2. Pengujian Pipa Air Bekas dan Kotor.
a. Pipa-pipa pembuangan harus diuji sebelum peralatan saniter terpasang dengan
menyumbat semua ujung pipa dan menyediakan lubang yang tertinggi untuk
pengisian air.
b. Sistem tersebut harus menahan air yang diisikan minimum selama 120 menit
tanpa terjadi penurunan air ( Test Rendam ) selama 2 x 24 Jam.

5.2. DISINFEKSI
a. Pelaksana harus melaksanakan pembilasan dan disinfeksi terhadap seluruh
instalasi air dan bak penampung air sebelum diserahkan kepada Pemberi
Tugas.
b. Disinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan chlorine kedalam sistem
pipa dengan cara/metode yang disetujui Direksi Pengawas. Dosis chlorine
adalah sebesar 50 ppm
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 69

c. Setelah 24 jam seluruh pipa tersebut harus dibilas dengan air bersih sehingga
chlorine tidak lebih dari 0,2 ppm
d. Disinfeksi terhadap sistem penyediaan air minum.

2. PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN POMPA

1. U M U M
Pompa berfungsi untuk mensuplay air bersih yang diperlukan untuk kegiatan
bangunan ini.
2. LINGKUP PEKERJ AAN
2.1. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah penyediaan, pemasangan dan
pengujian pompa air, lengkap dengan alat-alat perlengkapan yang diperlukan .
2.2. Pelaksana bertanggung jawab atas pengawasan yang ketat terhadap schedule
atau urutan pekerjaannya sehingga tidak mengganggu penyelesaian proyek ini
secara keseluruhan pada waktu yang ditetapkan.
2.3. Pelaksana harus memeriksa dengan teliti ruangan yang disediakan agar
pompa/pressure tank/priming tank dapat dipasang dengan tepat dan baik ( pada
Ruang Pompa ).
2.4. Pelaksana harus menyatakan secara tertulis bahwa bahan-bahan dari
pompa/pressure tank yang diserahkannya adalah dari kwalitas terbaik, juga
cara pelaksanaan/pengerjaan dilakukan dengan cara yang wajar dan sempurna,
Dan bahwa instalasi yang diserahkan adalah lengkap dan dapat bekerja dengan
baik, tanpa mengurangi atau menghilangkan bahan-bahan peralatan-peralatan
yang sewajarnya disediakan, walaupun tidak disebutkan secara nyata dalam
spesifikasi ini ataupun tidak dinyatakan secara tegas dalam gambar-gambar
yang menyertai spesifikasi ini.
2.5. Pelaksana harus menyediakan peralatan pengatur dan pengaman tambahan
untuk menjamin keamanan dan kelancaran kerja dari pompa.




Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 70

3. MATERIAL
3.1. Komponen-komponen yang ada untuk pompa-pompa yang dipergunakan harus
mempergunakan bahan yang sesuai dengan standart perencanaan dari pabrik
pembuatnya serta dalam keadaan baik dan baru.
3.2. Pipa untuk discharge dan suction dari Galvanis Gip medium.
4. PERENCANAAN DAN PEMASANGAN.
4.1. Perencanaan
a. Semua bahan/material pompa air harus cocok untuk kondisi operasi dalam
ruangan (indoor) dengan temperatur 29 derajat C relatif humidity 70% -
80%.
b. Pompa harus mempunyai kurva head capacity yang kontiniu dan design harus
dipilih pada efisiensi yang paling baik bagi impeller pompa.
c. NPSH Pompa :
NPSH yang tersedia harus lebih besar dari NPSH yang diperlukan.
d. Pelaksana harus menyediakan dan memasang semua peralatan pompa
menjadi satu kesatuan, sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah
ditetapkan pabrik pembuatnya.
e. Pompa dan motornya harus diletakkan pada alat beton yang diatasnya
terdapat single bed plate dan baja cast iron atau baja yang dilas dipasang dan
disekrup dengan baik sehingga kedudukan pompa kuat dan stabil.
f. Pelaksana harus menjamin bahwa instalasi pompa air yang dipasang tidak
akan menyebabkan penerusan getaran (vibration and noise transmission)
kedalam ruangan-ruangan atau bangunan-bangunan sekitarnya.
k. Instalasi pompa air harus dilengkapi dengan katup-katup seperti yang
dijelaskan dalam gambar mekanikal dan pengukur tekanan pada bagian
discharge dan impeller pompa. Pengukur tekanan tersebut harus dari jenis
range dan merk yang disetujui.
l. Pada setiap pompa harus dipasang label yang terbuat dari lembaran stainless
steel yang menjelaskan pompa tentang :
- Nama pabrik pembuat
- Ukuran dan dimensi pompa
- Diameter impeller
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 71

- Putaran minimal (rpm)
- Kapasitas/debit/flow rate pada titik kerja nominal.
- Besarnya total head
- Besarnya daya penggerak/konsumsi daya listrik voltase, phase
- Nomor serial pembuatan (nomor serial pembuatan ini juga harus tertera
pada casing pompa)
Label chasiss dipasang kuat dan permanen.
m. Untuk setiap pompa juga harus dilengkapi dengan dokumenasi pelengkap
unit sebagai berikut :
- Sertifikat garansi dari manufacturer
- Sertifikat hasil permormance dari manufacturer
- Grafik-grafik karakteristik
- Spesifikasi teknis dan brosur-brosur
- Buku-bku pedoman terawatan dan pengoperasian pompa
- Sertifikat keaslian unit dari manufacturer ( untuk
barang impor ) berikut nomor seri pembuatannya.
- Pernyataan bahwa peralatan tersebut adalah dalam
keadaan baru (brand new)
4.2. Gambar-gambar Rencana
Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan
pompa air beserta instalasi penunjang lainnya. Apabila pelaksana
menganggap perlu adanya perubahan tata letak, ukuran dan sebagainya,
maka pelaksana wajib menyerahkan gambar-gambar kerja kepada Direksi
Pengawas untuk diminta persetujuannya.
4.3. Gambar-gambar pelaksana (As Built Drawing)
Pelaksana harus membuat catatan yang cermat dari pelaksanaan dan
penyesuaian-penyesuaian di lapangan.
Catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set gambar lengkap
sebagai gambar-gambar sesuai pelaksanaan (As Built Drawing)
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 72

As Built Drawing harus segera diserahkan kepada Direksi Pengawas setelah
pekerjaan selesai sebanyak lima set.
4.4. Pemasangan
1. Sebelum memulai pekerjaan, pelaksana harus memeriksa dan memahami
pekerjaan lain yang ada dalam proyek ini, apabila pelaksanaan pekerjaan
dari pihak lain tersebut dapat mempengaruhi kualitas dan kelancaran
pengerjaan instalasi pompa air ini sendiri. Apabila terjadi suatu keadaan
dimana pelaksana ini tidak mungkin menghasilkan kualitas pekerjaan yang
terbaik, maka pelaksana ini wajib memberi tahukan secara tertulis kepada
Direksi Pengawas dan mengajukan saran-saran perubahan/perbaikan.
apabila hal itu tidak dilakukan, maka pelaksana ini tetap bertanggung jawab
atas kerugian-kerugian yang mungkin ditimbulkannya.
2. Pompa air yang dipergunakan harus dipasang seperti rekomendasi dari
pabrik pembuatnya.
3. Semua pompa air dengan motornya harus benar benar terpasang secara baik
sebelum distart.
4. Pompa dipasang diatas pondasi beton sesuai dengan gambar perencanaan.
Berat pondasi minimal 2 x dari berat pompa. Isolasi vibration/damper
dipasang diantara base plate poompa dan pondasi beton.
5. Pembuatan pondasi beton disesuaikan dengan base plate dari pompa yang
akan dipasang dan telah disetujui oleh Direksi Pengawas sehingga baut
yang ditanam pada pondasi beton sesuai dengan lubang baut pada base
plate.
6. Semua baut-baut dan clamp pengikat harus tertanam didalam pondasi atau
pada tempat lainnya dengan baik dan tepat, dan untuk itu pelaksana harus
memberikan informasi yang tegas dan jelas kepada Direksi Pengawas.

5. PENGUJ IAN
Sebelum penyerahan pertama pekerjaan, pihak kontraktor harus melaksanakan
pengujian-pengujian terhadap pompa beserta instalasi dan accessories lainnya sebagai
salah satu persyaratan yang harus dipenuhi. Pengujian-pengujian ini harus disaksikan
oleh Direksi Pengawas.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 73

Pengujian final dari pompa beserta instalasinya harus menghasilkan kapasitas dan
head yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Pelaksana diwajibkan
untuk menyediakan fasilitas pengujian.
6. J AMINAN / GARANSI.
6.1. Pelaksana harus menyerahkan Surat J aminan "After Sales Service" dari agen
tunggal atau dari distributor yang ditunjuk oleh pabrik.
6.2. Pelaksana bertanggung jawab penuh terhadap pelaksa naan "After Sales Service"
yang disebutkan diatas.
7. SUKU CADANG/SPARE PARTS.
7.1. Pelaksana harus menyerahkan kepada Direksi Pengawas spare parats yang perlu
disediakan selama 1tahun.
7.2. Pelaksana harus melengkapi standard tools untuk tiap unit peralatan.
8. SPESIFIKASI PERALATAN POMPA.
8.1. Pompa Air Bersih ( di Ruang Pompa )
Pompa air bersih ini meliputi pengadaan dan pemasangan 2 (dua) unit pompa
transfer, untuk pengisian ke roof tank.
Pompa-pompa harus memenuhi persyaratan-persyaratan dan ketentuan dari peraturan
pemerintah yang ada dan NFPA standard.
Pompa Air Bersih:
- Kapasitas : 46 Gpm
- Head : 50 m
- Daya : 5 Kw /2900 Rpm /380 V/50 Hz /3 phase
- Motor : Elektrik
- Type : Centrifugal And Suction.
- Lokasi : Ruang Pompa
- Ref. Merk : Setara Versa, Torishima, Grundfos dan Ebara.
8.2. Pompa Air Bersih J et Pump ( di Bangunan Utama )
Pompa Air Bersih ini meliputi pengadaan dan pemasangan 1 (satu) unit pompa J et
Pump termasuk Housing dan kerangkeng, untuk pengisian ke roof tank.
Pompa Air Bersih:
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 74

- Head : 30 m
- Daya : 500 Watt/220 V/50 Hz /1 phase
- Motor : Elektrik
- Lokasi : Samping Kanan Bangunan Utama
- Ref. Merk : Setara Sanyo, Shimizu, Grundfos.
9. Spesifikasi Material
a. Pipa Air Bersih menggunakan Pipa Galvanis GIP Medium
Merk : PPI, Bakrie, dan Spindo
Pipa Air Kotor menggunakan Pipa PVC
Klas : AW
Merk : Rucika, Wavin, Pralon dan Maspion
b. Gate Valve
Diameter : s/d 2 1/2"
Type : Non rissing steam, screw type body
Bahan : Cast iron
Standard ASTM : A 126 class B
Pressure : 125 psi
Packing : Graphitic asbestoscord.
Merk : KITZ, ONDA, TOYO, CRANE Setara.

4. PEKERJAAN PENGADAAN PEMASANGAN AIR CONDITIONING (AC)
1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan untuk instalasi tata udara disini adalah seluruh pekerjaan yang
ditunjukkan dalam gambar dan buku spesifikasi ini, yang
meliputi (tetapi tidak terbatas) pada hal-hal sebagai berikut yaitu :
Pengadaan dan pemasangan lengkap dengan instalasinya sesuai gambar rencana dan buku
spesifikasi ini dari :
a. AC Split Wall.
b. Refrigerant menggunakan R 410A.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 75

c. Pemipaan Refrigerant menggunakan Isolasi dengan kwalitas baik.
d. Indoor Unit
e. System Control
f. Pondasi Mesin-mesin
g. Testing dan Balancing
h. Pemeliharaan.

2. Koordinasi

a. Adalah bukan tujuan spesifikasi ini atau gambar-gambar rencana untuk
menggambarkan secara detail tentang semua masalah dari peralatan-peralatan, dan
sambungan-sambungannya. Pemborong harus melengkapi dan memasang seluruh
peralatan-peralatan bantu yang dibutuhkan.
b. Gambar-gambar rencana hanya menunjukkan secara umum tentang posisi dari
peralatan-peralatan, pemipaan, ducting dan lain-lain. Pemborong harus mengadakan
perubahan-perubahan yang diperlukan yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi
bangunan tanpa tambahan-tambahan biaya.
c. Setiap pekerjaan yang disebut pada spesifikasi tapi tidak ditunjukkan pada gambar atau
sebaliknya, harus dilengkapi dan dipasang.

3. Gambar-gambar Kerja dan Petunjuk Instalasi

a. Pemborong harus mengirimkan, sebelum instalasi di pasang hal-hal sebagai berikut :
1. Gambar kerja (Shop Drawing) yang menunjukkan secara detail tentang pemasangan
(instalasi) peralatan-peralatan serta hubungan-hubungannya dengan pekerjaan lain.
2. Gambar-gambar kerja yang menunjukkan posisi-posisi elevasi, pengkabelan serta
detail-detail pemasangan peralatan pada posisinya atau pada ruangannya.
3. Prosedur pemasangan yang disarankan oleh pabrik pembuat peralatan.
4. Brosur-brosur/katalog yang lengkap tentang ukuran-ukuran peralatan (mesin-mesin)
berat, cara- cara pemasangan dan persyaratannya, serta wiring diagram dari
peralatan-peralatan utama.
b. Pemborong juga diharuskan membuat gambar kerja pada bagian-bagian tertentu yang
dianggap perlu dan ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas.




Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 76

4. Gambar Instalasi Terpasang dan Petunjuk Operasi

a. Pemborong diharuskan membuat dan menyerahkan gambar- gambar instalasi terpasang
(As Built Drawing) yang telah disetujui Konsultan pengawas, kepada Pemberi tugas
sebanyak 3 set yang terdiri dari 1 set transparant dan 2 set cetak biru. Bila pekerjaan
telah selesai dan paling lambat 30 hari kalender setelah serah terima pertama.
b. Pemborong juga harus menyerahkan 3 set buku yang berisi petunjuk operasi dan
perawatan dari seluruh instalasi, dan peralatan kepada Pemberi tugas paling lambat 30
hari kalender setelah serah terima pertama.
c. Pemborong bertanggung jawab untuk mendidik operator yang ditunjuk Pemberi tugas,
sampai yang bersangkutan terbukti sanggup menjalankan/ mengoperasikan seluruh
sistem dengan baik.

5. S y s t e m
a. Air Conditioning System / Tata Udara.
Sistem tata udara disini menggunakan sistem Air Cooled Split Wall, Exhaust untuk
toilet menggunakan system individual, dimana suatu exhaust fan akan menarik udara
dari toilet dan ruang kerja untuk dibuang keluar.

8. Masa Pemeliharaan dan Garansi

Setelah serah terima kedua Pemborong/Supplier harus memberikan garansi terhadap
peralatan-peralatan yang dipasang serta mengadakan service / pemeliharaan selama masa
yang ditentukan yaitu :
Garansi selama 1 tahun
Pemeliharaan selama 6 bulan.
Selama masa pemeliharaan Pemborong diwajibkan :
a. Menyelesaikan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan pekerjaan.
b. Memelihara dan merawat peralatan yang dipasang secara berkala sesuai dengan
persyaratan pabrik.
c. Melatih operator yang ditugaskan oleh Pemberi Tugas, sehingga petugas tersebut mahir
dalam menjalankan dan merawat peralatan-peralatan yang dipasang.
d. Merk : PANASONIC, DAIKIN, YORK, FUJIAIRE atau yang setara.



Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 77

6. Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis Air Cooled System adalah sebagai berikut :
- Indoor Unit (cool/Heat): 220 V/240V
Total Input (KW) : 0.72/0.69
Total Running Current A: 2.32/2.08

- Out door Unit : 380 V / 415 V
Running Current (A) : 33.10/30.70 30.30/28.10
Power (%) : 94/91
Inrush Current (A) : 8.00
Input (KW) : 20.37/18.48


KETENTUAN TEKNIS ELEKTRIKAL

A. SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH

A.1. PEKERJ AAN INSTALASI.
A.1.1. Ketentuan Umum.
a. Pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam bidang keahlian meliputi :
Menyediakan seluruh pekerjaan, material, perlengkapan, peralatan dan
melaksanakan seluruh pekerjaan sistem listrik, instalasi penangkal petir
sehingga dapat beroperasi dengan sempurna.
b. Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan dilaksanakan harus
dikerjakan oleh kontraktor Instalasi Listrik yang dapat dipercaya,
mempunyai reputasi yang baik dan ditunjang oleh tenaga- tenaga yang
cakap dan berpengalaman dalam bidangnya, serta terdaftar sebagai
pemegang/ rekanan Instalatur PLN dengan kelas minimal "C" dan masih
berlaku hingga tahun terakhir yang sedang berjalan.
c Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut Peraturan Umum
Instalasi Listrik (PUIL) di Indonesia/ Peraturan PLN Setempat edisi
terakhir sebagai petunjuk dan juga peraturan-peraturan yang berlaku pada
daerah setempat dan standard-standard/"code-code" lainnya yang diakui
secara Internasional (VDE, DIN, IES, NEMA, BS dan sebagainya).
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 78

A.1.2. Lingkup Pekerjaan.
a. Pengadaan material/ peralatan, pemeliharaan, testing, pengawasan untuk
konstruksi, pemasangan sistem listrik yang lengkap sesuai dengan gambar
Perencanaan dan Rencana Kerja & Syarat-syarat Teknis.
b. Pengadaan dan pemasangan kabel distribusi daya Tegangan Rendah (TR)
dari panel bagi bantu (LVMDP/ Sub Distribution), Panel Penerangan
(LP), Power Panel (PP) dan Peralatan.
c. Pengadaan dan pemasangan Instalasi penerangan stop kontak biasa, stop
kontak daya secara lengkap.
d. Pengadaan dan pemasangan "fixtures" penerangan (unit lampu), stop
kontak biasa/ daya (1 fase/ 3 fase) lengkap dengan "plug" dan peralatan
penunjang (accessories)
e. Pengadaan dan pemasangan panel- panel (SDP, LP) didalam maupun di
luar bangunan serta peralatan penunjang lainnya (sesuai dengan gambar
perencanaan).
f. Pengadaan dan pemasangan sistem pentanahan peralatan dari alat- alat
kontrol yang peka terhadap tegangan asing dan frekwensi tinggi.
g. Mengadakan "Testing Coomissioning" untuk seluruh peralatan instalasi
listrik, sesuai rencana kerja & persyaratan teknis sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dari pabrik dan standard-standard lainnya.
h. Membuat gudang, ruang kerja (kantor) serta pengamanannya selama
konstruksi dari bangunan tersebut berjalan.
i Menyediakan sarana listrik, air dan keperluan kerja lainnya pada saat
berjalannya konstruksi bangunan tersebut berjalan.
j. Menyerahkan manual kerja dan peralatan penunjang kerja bagi pengelola
teknis serta mengadakan training bagi pengelola teknis.
k. Melaksanakan masa pemeliharaan dan masa pertanggung jawaban
(guarantee) sesuai rencana kerja & persyaratan teknis.
l. Apabila ada hal- hal yang disebutkan kembali pada bagian/ bab/ gambar
yang lainnya, maka hal ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan
satu terhadap yang lainnya, tetapi untuk lebih menegaskan permasalahan.
m. Seluruh pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaan ini, sekalipun
item pekerjaan tersebut tidak disebutkan, akan tetapi merupakan bagian
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 79

yang harus dikerjakan agar sistem tersebut dapat bekerja dengan sempurna
dan memenuhi persyaratan teknis.
n. Mengurus perizinan- perizinan, dan persyaratan- persyaratan lain yang
berkaitan erat dengan sistem kelistrikan yang dipersyaratkan oleh PLN.

A.1.3. Koordinasi Pekerjaan.
Untuk kelancaran pekerjaan ini harus diadakan koordinasi dari seluruh bagian yang
terlibat di dalam proyek ini. Penyediaan material & pemasangan slevees/ sparing
menjadi tanggung jawab Pemborong.
Melokalisasi/ memperinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk menghindari
kesalah-fahaman/ konflik sesama Pemborong lainnya di lokasi Proyek ini dan harus
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi/ Pengawas Lapangan/ Konsultan
Perencana.

A.1.4. Material dan Workmanship.
Seluruh material yang disuplai dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan
material tersebut harus sesuai untuk dipasang di daerah tropis. Material-material
harus dari produk yang berkualitas baik dan dari produksi yang terbaru.
Untuk material-material yang disebut dibawah ini, Pemborong harus menjamin
bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan menunjukkan surat order
pengiriman dan katalog/ brosure dari peralatan tersebut dari agen/ dealer/ pabrik.
-Peralatan Panel : Circuit Breaker, Relay- relay, Kontaktor, meter- meter,
rotary switch, dan lain-lain.
-Peralatan lampu : Armature, bola lampu, capacitor, Ballast.
-Peralatan Instalasi : Kotak Kontak, Saklar, dan lain-lain.
- Kabel : NYY, NYFGbY, NYM
- Peralatan listrik lainnya.

A.1.5. Daftar Material.
Pada waktu mengajukan penawaran, Pemborong harus menyertakan/ melampirkan
Daftar material yang lebih terperinci dari semua bahan yang akan dipasang pada
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 80

Proyek ini dan harus disebutkan pabrik, merek, manufacture dan type lengkap
dengan memberi tanda pada brosure/ catalog yang disertakan. Daftar material yang
diajukan pada waktu penawaran ini adalah mengikat, dan harus diajukan secara
lengkap dan terperinci, tidak boleh sebagian-sebagian ("SYARAT MUTLAK
YANG HARUS DIPENUHI OLEH PEMENANG TENDER PELAKSANAAN").
Daftar harus dibuat dalam rangkap 4 (empat).

A.1.6. Nama Pabrik/Merk Yang Ditentukan.
Apabila pada spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/ merek dari satu jenis
bahan/ material, maka Pemborong wajib menawarkan dan memasang sesuai dengan
yang telah ditentukan.
Tidak ada alasan bagi Pemborong pada waktu pemasangan menyatakan bahwa
barang tersebut sudah tidak ada lagi di pasaran ataupun sukar didapat di pasaran.
Untuk barang-barang yang harus di import, segera setelah ditunjuk sebagai
pemenang, Pemborong harus secepat mungkin memesannya pada agen/ dealer.
Apabila Pemborong telah berusaha untuk memesannya, namun pada saat
pemesanan bahan/ merek tersebut tidak/ sukar diperoleh, maka Konsultan
Perencana akan menentukan kemudian, alternatif merek lain dengan spesifikasi
teknis yang sama dengan aslinya/ yang ditawarkan.
Minimal setelah 1 (satu) bulan dari penunjukkan pemenang, Pemborong harus
memberikan fotocopy dari surat order/ pemesanan material import dari agen/
importir material bersangkutan yang menyatakan bahwa material- material tersebut
telah dipesan (order import).

A.1.7. Shop Drawing.
Setelah persetujuan dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material, Pemborong
harus menyerahkan shop drawing untuk mendapat persetujuan dari Konsultan
Perencana.
Data untuk setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari
keseluruhan sistem. Penyerahan secara bertahap (sebagian-sebagian) tidak akan
diperhatikan.
Shop drawing harus dibuat sebanyak 4 (empat) set.
Shop drawing yang harus diajukan yaitu :
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 81

a. Instalasi lengkap, mulai dari sumber PLN, sampai dengan rangkaian akhir.
b. Panel penerangan (LP), panel utama (LVMDP), Power Panel (PP) outlet box
dll.
c. Detail-detail pemasangan lampu.
d. Dan lain-lain yang diminta oleh Pengawas lapangan/ Direksi.

A.1.8. Subtitusi.
a. Produk yang disebutkan nama pabriknya.
Material, peralatan, perkakas, accessories yang disebutkan nama pabriknya
dalam spesifikasi.
Pemborong harus melengkapi produk yang disebutkan pada spesifikasi
disertakan data-data teknisnya secara leng kap mendapat persetujuan Konsultan
Perencana/ Direksi.
b. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya.
Material, peralatan, perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak
disebutkan nama pabriknya didalam spesifikasi.
Pemborong harus mengajukan secara tertulis nama negara pembuatnya, nama
pabrik yang memproduksinya, katalog dan selanjutnya menguraikan data yang
menunjukkan secara benar bahwa produk yang dipergunakan adalah sesuai
dengan spesifikasi dan kondisi dilapangan.

A.1.9. Contoh.
Pemborong harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material yang akan
dipasang untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana/Direksi.
Semua biaya untuk kebutuhan tersebut adalah tanggung jawab Pemborong.

A.1.10. Proteksi.
Seluruh material dan peralatan yang berada di lingkungan proyek, sebelum, selama
pengerjaan dan sesudah selesai masa instalasi (masa garansi), Pemborong harus
mengamankan peralatan tersebut secara memadai.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 82

Material dan peralatan yang mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan
yang ceroboh dan kurangnya pengaman an setelah terpasang, tidak dapat diterima
oleh Konsultan Pengawas/ Direksi. Pemborong berkewajiban mengganti yang baru,
sesuai dengan aslinya atas biaya Pemborong.

A.1.11. Access Opening.
Pemborong harus menyediakan "Access Opening" (bukaan) pada tempat-
tempat tertentu guna pemeliharaan instalasi listrik.
Bukaan (access opening) pada konstruksi bangunan seperti pada dinding,
plafond, lantai beton (atap bangunan) atau dibutuhkan pada lain bagian.
Bukaan tersebut harus dilengkapi dengan fasilitas penutup yang tepat dan
estatis pada permukaannya serta penutup tersebut dapat dilepaskan /
dibuka/ dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan pada permukaan yang
berdekatan.

A.1.12. Pengecatan.
Apabila peralatan-peralatan dari pabrik sudah mengalami pengecatan dan
tambahan pengecatan dilapangan tidak dipersyaratkan maka permukaan
yang mengalami cacat-cacat gesek harus diperbaiki atau dilakukan
pengecatan kembali untuk mendapatkan hasil pengecatan yang seragam
dan sempurna. Apabila peralatan yang seharusnya dicat tetapi tidak dicat
dari pabrik, maka pemborong berkewajiban dan bertanggung jawab atas
pengecatan material tersebut.
Seluruh rangka, penutup, cover plate dan pintu panel seluruhnya harus di
cat dasar (prime coating) dan diberi cat akhir (finishing paint). Penentuan
jenis warna dan merek cat, sebelumnya harus dimintakan persetujuan
dahulu dari Konsultan Perencana/Direksi.
Pengecatan untuk panel listrik sebelum dilaksanakan pengecatan harus
dilakukan dahulu pelapisan anti karat dengan cara "Galvanized Cadmium
Plating" atau "Zincromatic Primer" dan di cat bakar.

A.1.13. Papan Nama.
Seluruh kabinet, panel listrik, pemutus daya (Circuit Breaker), saklar dan
bagian-bagian lain dari peralatan jika tidak disebutkan dalam hal-hal lain,
maka harus dibuatkan papan nama untuk mengindikasikan/mengindenti-
fikasikan/ penggunaan/ nama dari peralatan tersebut.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 83

Papan nama harus terbuat dari plat plastik dengan huruf timbul. Untuk
keseluruhan, papan nama harus berukuran maximal tinggi : 1.5 inchi. (3.81
cm) dengan lebar seperlunya dan ukuran minimal yang dipersyaratkan
tinggi : 1.0 inch. (2.54 cm) dan ketebalan plat minimum : 3 mm.

A.1.14. Gambar Pemesanan Yang Sebenarnya.
Pemborong harus mempergunakan secara baik satu set lengkap gambar-
gambar pada lapangan yang mana harus diberi tanda yang tepat pada lokasi
dari seluruh jenis sistem outlet.
Panel/kabinet, peralatan, pengkabelan dan lain-lainnya harus dicantumkan
jarak sebenarnya dari as kolom terdekat pada gambar pemasangan yang
sebenarnya (as installed), titik-titik referensi pengukuran untuk menentukan
letak peralatan/ instalasi harus cukup jelas dan dilengkapi dengan jarak-
jarak ukuran dari titik referensi tersebut secara jelas dan informatif.
Pemborong pada saat mendekati hari-hari penyerahan (2 minggu sebelum
penyerahan) harus sudah menyerahkan gambar-gambar sesuai pemasangan
sebenarnya (as built drawing) kepada Konsultan Perencana/Direksi
sebanyak 1 (satu) set gambar asli (kalkir) +3 (tiga) set gambar cetak biru
(blue print).
"ITEM PEKEKERJ AAN INI MERUPAKAN SYARAT UTAMA YANG
HARUS DIPENUHI DALAM MASA PENYERAHAN PEKERJ AAN".

A.1.15. Data Suku Cadang.
Pemborong harus memberikan daftar suku cadang dari peralatan yang
dipasang secara terperinci berikut alamat dan nama badan usaha yang
merupakan badan keagenan dari peralatan yang dipasang tersebut kepada
Konsultan Perencana/Direksi. Apabila peralatan yang dipasang tersebut
dilengkapi dengan suku cadang harap diberikan kepada Pemberi Tugas
sebagai kelengkapan dari penyerahan seluruh pekerjaan dan pemborong
berkewajiban memberikan daftar harga dari suku cadang tersebut.

A.1.16. Peraturan Hak Paten.
Pemborong harus melindungi Pemberi Tugas terhadap klaim atau tuntutan,
biaya atau kenaikan harga yang diakibatkan oleh keadaan
Perusahaan/Agen/Distributor peralatan bersangkutan dalam hubungan
merek dagang atau nama produksi, baik hak cipta pada semua material,
peralatan yang dipergunakan pada proyek ini.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 84


A.1.17. Kebersihan.
Pemborong harus membersihkan seluruh kotoran/sampah dan sisa-sisa dari
material tidak terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaan dan harus
menyelesaikan tiap-tiap bagian secara teratur dan rapuh.

A.1.18. Built In Insert, Sleeves dan Perlengkapannya.
Melengkapi insert, sleeves dan perlengkapan lainnya untuk keperluan built
in dalam beton atau pekerjaan konstruksi lainnya, lengkap dengan
keterangan konstruksi, dimensi, lay-out dan keperluan informasi lainnya
untuk pekerjaan bersangkutan.

A.1.19. Buku Petunjuk (Manual Book) Dan Instruksi.
Pemborong harus melengkapi buku petunjuk (manual book) pemeliharaan
dan petunjuk cara mengoperasikan dari peralatan. Manual book/buku
petunjuk harus dalam bahasa Indonesia atau setidak-tidaknya dalam bahasa
Inggris.

A.1.20. Gambar-gambar.
Gambar listrik menunjukkan keseluruhan besaran dan jumlah nya serta
persyaratan dari keperluan instalasi listrik, instalasi harus menyesuaikan
dengan kondisi setempat. Gambar-gambar Arsitektur dan Struktur harus
berkaitan dengan konstruksi dan detail akhir dari pelaksanaan, sedangkan
gambar-gambar lainnya harus berkaitan dengan detail yang berhubungan
dengan masing-masing pekerjaan. Pemborong ha rus melengkapi seluruh
pekerjaan yang akan dikerjakan deng an "Shop Drawing/ Detail Drawing"
dan disetujui Konsultan Pengawas/ Direksi.
Diartikan bahwa bila ketidak sesuaian teknis maupun fisik, hal ini harus
segera disampaikan secara tertulis 4 (empat) hari sebelum dilakukan
penjelasan pekerjaan (Aanwijzing). Bila hal ini tidak segera diberitahukan
kepada Konsultan Perencana/ Direksi maka hal-hal yang menyangkut
kekurangan harga barang/ material (Unit Price) adalah tanggungan
Pemborong.

A.1.21. Perihal Iklim.
a. Temperatur luar ruang berkisar antara 24 C sampai 34 C pada curah
hujan yang tinggi.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 85

b. Temperatur dalam ruang berkisar antara 24 C sampai 32 C dengan
kelembaban 90 %.
c. Seluruh peralatan harus tahan terhadap pengoperasian secara terus
d. menerus (continue) pada temperatur 50 C dengan temperatur rata-rata 30
C untuk periode 24 jam.

A.2. PRINSIP PERENCANAAN.

A.2.1. Prinsip Distribusi.
a. Sistem pelayanan untuk distribusi listrik adalah sebagai berikut :
Catu daya dari PLN 220/ 380 V.
Distribusi TR (Tegangan Rendah) 220/380 V secara radial dari Panel
Utama Tegangan Rendah (PUTR) didistribusikan ke Panel Bagi Bantu
(LVMDP) setiap Bangunan/ Panel-panel Daya, Panel Penerangan (LP)
melalui kabel (NYY dan NYFGbY).
b. Karakteristik Tegangan Rendah 220/380 Volt, Distribusi daya untuk
penerangan dan peralatan, sistem suplai daya yaitu :
1. Suply dari Catu Daya PLN 2. Suply dari Genset.
c. Fluktuasi tegangan yang diizinkan untuk penerangan sekitar 3 % dan untuk
mesin- mesin sekitar 2 %.

A.2.2. Pengaman Sistem Listrik (Proteksi).
a. Seluruh sistem listrik harus dilengkapi dengan pengaman terhadap hubung
singkat dan beban lebih pada seluruh panel atau disebut lain pada gambar.
b. Seluruh bagian dari material yang terbuat dari metal pada peralatan listrik
harus dihubungkan dengan sistem pentanahan sirkuit listrik dan seluruh
panel masing-masing harus dilengkapi dengan elektroda pentanahan.

A.3. TEKNIS INSTALASI.
A.3.1. Instalasi Kabel.
a. U m u m.
Semua kabel yang digunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi
persyaratan SII dan SPLN.
Semua kabel harus baru dan jelas ditandai mengenai ukurannya, jenis
kabelnya, nomor dan jenis pintal lannya. Semua kabel dengan penampang
diatas 6 mm2 harus terbuat secara dipilin (stranded). Instalasi listrik harus
berpenampang minimal 2.1/2 mm2.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 86

Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai adalah :
- Untuk instalasi penerangan, stop kontak dan instalasi lain dalam pipa
dengan daya kecil dan ada pada ruangan kering digunakan kabel NYM.
- Untuk kabel distribusi dalam ruangan digunakan kabel dari type NYY atau
disebut lain pada gambar.
b. Splice/ Pencabangan.
Tidak diperkenankan adanya "Splice" ataupun sambungan dalam pipa/
saluran cabang maupun feeder utama terkecuali pada outlet atau stop kotak
penghubung yang dapat dicapai (accessible). Sambungan pada kabel sirkuit
cabang harus dibuat secara mekanis dan harus teguh secara listrik dengan
cara-cara "solderless connector". Untuk penyambungan dengan sistem
"soldered atau compression" harus digunakan peralatan sambung yang
benar-benar digunakan untuk kebutuhan itu, peralatan tersebut harus
dilampirkan data teknis dan brosur serta diajukan dahulu kepada Konsultan
Perencana/ Direksi untuk mendapat persetujuan penggunaannya. Dalam
penyambungan dengan sistem soldered atau compression harus betul-betul
tertutup rapat dan tidak boleh ada kebocoran (leak proof) serta dijamin
tidak akan lepas bila ada getaran.
c. Bahan Isolasi.
Semua bahan isolasi untuk splica, connection dan lain-lain seperti karet,
PVC, asbes, gelas, tape sintetis, resin, splica case compaction dan lain-lain
harus dari type yang direkomendasi/ disetujui untuk : penggunaan, lokasi,
tegangan kerja, kondisi sekelilingnya dan lain-lain, oleh instansi yang
berwenang (PLN), perwakilan pemerintah setempat dan/ atau
manufacturer.
d. Penyambungan Kabel.
- Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak
penyambungan yang khusus digunakan untuk itu (junction box dan lain-
lain). Pemborong harus memberikan brosur- brosur mengenai cara-cara
penyambungan yang dinyatakan oleh Pabrik kepada Konsultan
Perencana/ Direksi.
- Warna kabel atau indentitas lain pada kabel yang akan disambung,
antara yang satu dengan yang lainnya harus sama dan harus diadakan
pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah penyambungan
dilakukan. Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Konsultan
Perencana/ Direksi.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 87

- Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan-
penyambungan tembaga yang dilapisi timah putih dengan kuat.
Penyambungan-penyambungan harus dari ukuran yang sesuai.
- Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa
PVC/ porcelen yang khusus untuk listrik.
- Penyekat- penyekat khusus harus dipergunakan bila diperlukan untuk
menjaga nilai isolasi tertentu.
e. Saluran Penghantar Dalam Bangunan.
- Untuk instalasi penerangan di daerah yang menggunakan ceiling
gantung saluran penghantar (conduit) di pasang diatas ceiling tidak
boleh membebani ceiling.
- Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa couduit dengan
diameter minimum 20 mm. Setiap pencabangan ataupun pengambilan
keluar harus menggunakan junction box yang sesuai dan sambungan
yang lebih dari satu harus menggunakan terminal strip di dalam junction
box
- Ujung pipa yang masuk ke dalam panel dan juncti on box harus
dilengkapi dengan "socket/ lock nut", sehingga pipa tidak mudah
tercabut dari panel. Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang
berada pada ketinggian 2 m dari muka lantai, harus dimasukkan pada
pipa metal dan pipa harus diklem pada dinding dengan jarak antara
masing-masing klem 50 cm.
J umlah pipa keluar dari panel harus dilebihkan 20% dari jumlah sirkuit
yang dikeluarkan dari panel bersangkutan dengan line cadangan (blind
pipe).
A.3.2. Instalasi Saklar Kotak Kontak (Outlet).
a. Saklar.
Saklar- saklar dari type rocker mekanisme dengan rating 10 A, 250 V pada
umumnya dipasang inbow terkecuali disebut lain pada gambar.
J ika ditentukan lain, saklar-saklar tersebut bingkainya harus dipasang rata
pada tembok, ketinggian letak saklar 150 cm dari muka lantai atau
ditentukan lain pada gambar. Saklar-saklar tersebut harus dipasang dalam
kotak sambung yang diperuntukkan untuk itu, type pemasangan harus
dipilih dari type pemasangan menggunakan skrup (screw), tidak boleh type
cakar (claw).
Sambungan-sambungan hanya dibolehkan antara stop kotak yang
bersekatan.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 88

b. Stop Kontak.
Stop kontak adalah type yang memakai terminal pentanahan (earthing
contact) dengan rating 10A/16A 250 V (1 fase) dan 25A/32A, 500V (3
fase).
Stop kontak harus dipasang rata dengan permukaan dinding (flush
mounting type) dengan ketinggian 30 cm dari permukaan lantai atau
disebut lain pada gambar.

A. 3.3. Instalasi Fixtures Penerangan.
a. U m u m.
Fixtures penerangan harus dari jenis yang tertera dalam gambar. Harus
dibuat dari bahan yang sesuai dan bentuknya harus menarik dan
pekerjaannya harus rapi dan baik, tebal plat baja yang dipakai untuk fixture
minimal 0,8 mm. Pemborong harus menyediakan contoh-contoh dari
semua fixtures yang akan dipasang kepada Konsultan Perencana/ Direksi
untuk disetujui.
Seluruh peralatan fixtures penerangan beserta armature adalah kwalitas
artolite, phillips atau setaraf.
b. Kabel-kabel untuk fixture.
Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk "fixture" harus
ditutup asbestos dan tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang lebih kecil
dari 2,5 mm
2
, kawat harus dilindungi dengan "tape" atau "tubing" disemua
tempat dimana mungkin ada abrasi.
Semua kabel- kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature
kecuali dimana diperlukan penggantungan rantai atau pemasangan/
perencanaan fixture menunjuk lain. Tidak boleh ada sambungan kabel
dalam suatu armature dan penggantungan, dan harus terus menerus mulai
kotak sambung ke terminal-terminal khusus pada armature-armature
lampu.
Saluran- saluran kabel harus tidak tajam dan dilindungi sehingga tidak
merusak kabel.
c. Lampu- lampu.
Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu- lampu dan dipasang sesuai
dengan persyaratan dan gambar.
Untuk lampu fluorescent type TL memakai dari jenis coolday light.
Semua lampu fluorescent atau lainnya yang memerlukan perbaikan faktor
daya harus dilengkapi dengan capasitor.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 89

Dalam spesifikasi ini besarnya microfarad dari kapasitor untuk setiap
lampu tidak terlalu ditekankan karena yang dibutuhkan adalah hasil dari
power factor menjadi sekurang-kurangnya 0,85.

A.3.4. Instalasi/ Konstruksi Panel.
a. Kabinet.
Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan tebal minimal 2,00 mm,
atau dibuat dari bahan lain seperti polyester atau kabelita. Kabinet untuk
"Panel Board" mempunyai ukuran yang profesional seperti dipersyarat
kan untuk panel board, yang besarnya sesuai dengan ukuran pada gambar
perencana atau menurut kebutuhan sehingga untuk jumlah dan ukuran
kabel yang dipakai tidak terlalu sesak.
Frame/ rangka panel harus di-grounding/ ditanahkan. Pada kabinet harus
ada cara-cara yang baik untuk memasang, mendukung dan menyetel
"Panel Board" serta tutupnya.
Kabinet dengan kabel- kabel "Trought feader" harus di atur sedemikian
rupa sehingga saluran dengan lebar tidak kurang dari 10 cm untuk branch
circuit panel board.
Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci-kunci.
Untuk satu kabinet harus dilengkapi dengan kunci-kunci, dengan sistem
MASTER KEY.
b. Finishing.
Semua kabinet harus dicat dengan warna yang ditentukan oleh Direksi.
Semua kabinet dari pintu-pintu untuk panel-panel board listrik, harus
dibuat tahan karat dengan cara "Galvanized plating" atau dengan "zink
chromate primer".
Selain yang tersebut diatas, harus dilapisi dengan lapisan anti karat yaitu
sebagai berikut :
1. Bagian dalam dari box dan pintu.
2. Bagian luar dari box yang digalvanisir atau cadnium plating tak perlu
dicat kalau seluruhnya terendam, kalau dipakai zink chromate primer
harus dicat dengan cat bakar.
c. Pemasangan kabel.
Pemasangan kabel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel
dengan mudah dapat dijangkau, tergantung dari pada macam/type panel.
Maka bila dibu tuhkan alas/ pondasi/ penumpu/ penggantung maka
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 90

Pemborong harus menyediakannya dan memasangnya sekalipun tidak
tertera pada gambar.
d. Panel Distribusi.
Panel- panel distribusi harus seperti ditunjuk pada gambar, kecuali
ditunjuk lain. Seluruh assembly termasuk housing, busbar, alat-alat
pelindung harus direnca nakan, dibuat, dicoba dan dimana perlu diperbaiki
sesuai dengan persyaratan.
Panel Distribusi utama dari jenis in door type terbuat dari plat baja (metal
clad). Konstruksi harus terbuat dari rangka baja struktur yang baku, yang
dapat memper tahankan strukturnya oleh stress mekanis yang pada waktu
hubung singkat, rangka ini secara konstruktif tertutup plat-plat penutup
(metal enclosed) harus cukup louvers untuk ventilasi dimana perlu untuk
menga tasi kenaikan suhu dari bagian-bagian yang mengalirkan arus dan
bagian-bagian yang bertegangan sesuai dengan persyaratan
PUIL/LMK/VDE/ BS/DIN untuk peralatan yang tertutup.
Material-material yang bertegangan harus dicegah deng- an sempurna
terhadap kemungkinan percikan air.
Semua material dan tombol transfer yang dipersyaratkan dikelompokkan
pada satu papan panel yang berengsel yang tersembunyi.
Semua panel diletakkan di shaft- shaft panel dan ruang- ruang panel yang
diperuntukkan untuk itu seperti tertera pada gambar.
e. Papan Nama.
Setiap pemutus daya (circuit breaker) harus dilengkapi dengan papan
nama, pada pintu pada pemutusan dan dapat dilihat dengan mudah.
Cara-cara pemberian nama pada pemutusan dan dapat dilihat dengan
mudah. Cara-cara pemberian nama harus menunjukkan dengan jelas
rangkaian dari pemutus daya atau alat-alat yang tersambung padanya.
Keterangan mengenai ini harus diajukan dalam shop drawings.
f. Busbar/Rel.
Busbar minimal harus dari bahan tembaga, dengan ukuran sesuai dengan
kemampuan arus 150 % dari arus beban terpasang yang ukurannya
disesuaikan dengan ukuran PUIL (daftar no. 630 - DI - D4/PUIL 1977).
Semua busbar/rel harus dicat, dipegang oleh beban isolator dengan kuat
dan baik kerangka panel.
Semua busbar/ rel harus dicat dengan warna yang sesuai dengan yang
disebutkan pada PUIL. Cat-cat tersebut harus tahan sampai temperatur 75
C.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 91

Busbar disusun dan dipegang oleh isolator dengan baik untuk sistem 3
phase 4 kawat seperti ditunjuk dalam gambar.
Setiap panel harus mempunyai bus netral yang diisolir terhadap tanah, dan
sebuah bus pentanahan yang selanjutnya diklem dengan kuat pada trem
panel dan dilengkapi dengan klem untuk pentanahan dari peralatan yang
perlu di ketanahkan.
g. Terminal dan Mur Baut.
Semua terminal cabang harus diberi lapis tembaga (vertin) dan disekrup
dengan mengggunakan mur baut ring dari bahan tembaga atau mur baut
yang divertin (atau stainless) dengan ring tembaga.
h. Cadangan/Penyambungan dikemudian hari.
Bila dalam gambar dinyatakan adanya cadangan maka ruangan-ruangan
tersebut harus dilengkapi dengan bus, klem-klem pemasangan,
pendukung dan sebagainya untuk peralatan yang dipasang dikemudian
hari, dapat berupa equipment busbar, switch, circuit breaker dan lain-lain.
i. Kabel-kabel pengontrol.
Kabel-kabel pengontrol dari panel-panel harus dipasang dipabrik/bengkel
secara lengkap dan dibundel dan dilindungi terhadap kerusakan mekanis.
Ukuran minimal adalah 1,5 mm
2
dari type 600 Volt PVC.
k. Peralatan Pemutus Daya.
Peralatan-peralatan pengaman adalah pemutus daya type dengan rumah
tuangan (moulded case) dilengkapi dengan sikring pembatas arus dan
pemutus sikring. Arus kerja dari draw out circuit breaker harus sesuai
dengan sikring berkapasitas interupsi 45 KA, minimum pemutus sikring
harus dari type membuka dan menutup dengan cepat.
l. Pilot lamp.
Semua tutup muka panel harus dilengkapi dengan :
1. Pilot lampu untuk menyatakan adanya tegangan R.S.T.
2. Pilot lampu untuk push button on/off, untuk menyata kan sistem telah
on atau off.
3. Pilot lampu untuk remote control pada panel, untuk
menyatakan sistem telah menjalankan/memberhentikan
sistem yang diinginkan.
Penyediaan pilot lamp. yang disebutkan diatas merupakan keharusan,
biarpun pada gambar-gambar tidak disebutkan/tertera.


Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 92

Warna-warna untuk pilot lamp. :
1. Untuk phase R : Warna merah
2. Untuk phase S : Warna kuning
3. Untuk phase T : Warna hijau
4. Untuk hantaran netral : Warna biru
5. Untuk menyatakan sistem telah dijalankan dengan
push button atau dengan saklar ataupun time switch,
menyatakan sistem on : Warna merah
6. Untuk menyatakan sistem telah off : Warna hijau

A.5. PERALATAN TEKNIS.

A.5.1. Peralatan Breaker.
a. Circuit Breaker.
Circuit Breaker 4 A - 63 A, 3 fasa/1 fasa guna pengaman sirkuit
penerangan, instalasi kotak kontak biasa atau disebut lain pada gambar
dapat digunakan MCCB/MCB.

1.Data Circuit Breaker Utama PP (Power Panel), LP (Panel
Penerangan), Circuit Cabang atau kebutuhan lain seperti disebut lain
pada gambar adalah sebagai berikut :
Type : Mulded Case Circuit Breaker
Tegangan kerja : 660 V.
Frekwensi : 50/60 Hz.
Kelas Isolasi : c, 1000 V, 50/60 Hz.
Kutub (Pole) : 3 / 4
Rating Amp (40deg.C) : 125AF, 160AF, 250AF,
400AF,660AF,800AF.
Breaking Cap. (KA rms) : 18 - 50 KA
Dilengkapi dengan :
- Pengaman beban lebih (Setting trip Amp).
- Indikasi beban, kontrol & fault
- Under Voltage release.
- Pengaman hubung singkat.
2. Data Circuit Breaker untuk sirkuit penerangan, sirkuit kotak kontak
biasa dan sirkuit cabang lainnya untuk suplai daya dibawah 2 KVA
atau disebut lain pada gambar.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 93

Type : Mini Circuit Breaker/Nofuse Breaker
Tegangan kerja : 660 V.
Frekwensi : 50/60 Hz.
Kelas Isolasi : c, 1000 V, 50/60 Hz.
Kutub (Pole) : 1 / 3
Rating Amp (40 deg.C) : 6,10,16,25,32,40,50,63,80 Amp.
Breaking Cap. (KA rms): 8 KA
Dilengkapi dengan :
- Pengaman beban lebih (Fixed trip Amp).
- Pengaman hubung singkat.
A.5.2. Armature Lampu / Fixtures.
a. Armature TLD 2x36 W, dengan louvre lamellaeM2 dipasang menempel
plafond/beton (atau diletakkan di tempat lain sesuai gambar).
Housing : bahan plat metal/besi min. 0,7 mm,
pembuatan harus dengan mesin, peralatan
lampu built in.
Lampu : Tubular Fluorecent lamp warna no 54.
Komponen : harus diletakkan didalam rumah-rumahan/
housing dari armature lampu secara tersembunyi,
rapih danharus mempunyai ventilasi yang cukup
untuk menghindari panas tinggi yang diakibatkan
oleh peralatan.
Lamp holder : individual lamp holder.
Reflektor : bahan plat metal/alumunium yang mengkilat dan
harus mempunyai derajat pemantulan yang baik
dan kuat.
Pemasangan menempel pada plafond / beton atau disebut lain pada
gambar. Konstruksi dari fixture lampu harus kuat dan kokoh serta dibuat
sedemikian rupa agar dapat .lm 35 dibuka/dilepas untuk perbaikan/
penggantian komponen yang berada di dalamnya.
Reff. Unit. LAMP : PHILIPS, ARTOLITE, MENTARI,
INTERLITE dan SETARA.

b. Armature Down Light, lampu PLC 1 x 18 W dengan dilengkapi reflektor
dipasang rata plafond.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 94

Housing : bahan plat metal/besi 0,7 mm, pembuatan harus
dengan mesin, peralatan lampu built in.
Lampu : PLC 18 W.
Komponen : harus diletakkan didalam rumah-rumahan/
housing dari armature lampu secara tersembunyi,
rapih dan harus mempunyai ventilasi yang cukup
untuk menghindari panas tinggi yang
diakibatkan oleh peralatan
Lamp holder : individual lamp holder.
Reflektor : bahan satin alumunium plat yang mengkilat dan
harus mempunyai dera jat pemantulan yang baik
dan kuat.
Pemasangan rata pada plafond atau disebut lain pada gambar. Konstruksi
dari fixture lampu harus kuat dan kokoh serta dibuat sedemikian rupa agar
dapat dibuka/dilepas untuk perbaikan/penggantian komponen yang berada
dida lam nya.
Penggunaan : Ruang Tidur, Ruang Keluarga dan tempat lain
seperti disebut dalam gambar rencana.
Reff. Unit lamp. : PHILIPS, ARTOLITE, MENTARI,
INTERLITE dan SETARA.

f. Armature lampu taman Type LAR Newslayar Mercury 125 W.
Penggunaan : Taman, dan tempat lain seperti disebut dalam
gambar.
Reff. Unit lamp. : Mercury 125 W.
PHILIPS, ARTOLITE, MENTARI,
INTERLITE dan SETARA.

Pemasangan lengkap dengan Konstruksi dari
fixture lampu harus kuat dan kokoh serta dibuat
sedemikian rupa agar dapat dibuka/dilepas untuk
perbaikan/penggantian komponen yang berada
dida- lamnya. Rumah harus dilengkapi dengan
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 95

sekrup, agar dapat dilepas bilamana diperlukan
untuk perbaikan.
A.5.3. Ballast.
Ballast harus leakproof, mempunyai temperatur kerja rendah, noisless, housing
ballast dari polyester/metal dengan kwalitas tinggi. Untuk lampu TL dengan 2
lampu digunakan masing-masing 1 ballast (ballast harus digunakan dari type
anti stroboscopic). Rated tegangan 220 V, 50 Hz, cos phi 0.7 - 0.8. Setiap
ballast harus dilengkapi dengan terminal connection. Ballast harus dari produksi
Phillips.

A.5.4. S t a r t e r.
Starter untuk lampu flourescent harus mempunyai relia bility cukup tinggi.
Terbuat dari high quality white polycarbonat, rating dari starter disesuaikan
dengan besar/daya lampu yang dipasang.
Merek : Phillips atau setara.
A.5.5. K a b e l.
Kabel TR yang dipergunakan pada proyek ini terdiri dari :

NYFGbY memiliki pelindung lembaran pita baja yang melindungi kabel
penghantar dari gangguan mekanis, standard SII 0211-78/SPLN 302.
Susunan : Penghantar tembaga, isolasi PVC bag. dalam, pita baja, isolasi PVC
bag. luar.
Penggunaan untuk instalasi dibawah tanah yang tidak memerlukan pengamanan
kabel khusus : Instalasi lampu taman.
NYY hanya memiliki pelindung PVC pada bagian luarnya.
Susunan : Penghantar tembaga, isolasi PVC bag. dalam, isolasi bag. luar.
Penggunaan : Instalasi luar dengan pengamanan khusus, instalasi distribusi
dalam bangunan, instalasi dalam "duct/parit kabel".
Contoh : dari LVMDP ke LP, PP, dll.


Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 96

A.6. INSTALASI HUBUNGAN PENTANAHAN.
A.6.1. Ketentuan Umum.
Pemasangan instalasi pentanahan harus disesuaikan dengan peraturan
PLN/PUIL edisi terakhir/ketentuan dari instansi berwenang setempat serta
harus diikuti seluruh spesifikasi yang tertulis beserta gambar kerja yang ada.
Seluruh pekerjaan hubungan instalsi pentanahan harus mendapat persetujuan
dahulu dari Konsultan Perencana/Direksi sebelum dilaksanakan.
A.6.2. Sistem Pentanahan.
Seluruh bagian yang tidak bertegangan harus dihubungkan dengan sistem
pentanahan batang tembaga dia." 3/4" ditanam sedalam min. 6 m atau sampai
dida pat tahanan tanah max. 3 ohm pada musim kemarau. Material-material
yang harus dihubungkan dengan sistem pentanahan adalah sebagai berikut :
- Motor-motor.
- Seluruh panel-panel.
- Kotak kontak.
- Peralatan yang terbuat dari metal.
- Seluruh peralatan electronc.
- dll.
Kawat penghantar adalah kawat berisolasi dengan diameter minimal 16 mm2.
Sistem pengukuran harus digunakan dengan sistem yang direkomendasikan
oleh PLN atau peraturan instansi setempat yang berwenang didalam hal ini.
Pentanahan untuk masing-masing kecuali untuk sistem pentanahan panel harus
terhubung satu sama lain.
A.7. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN.
A.7.1. Persyaratan Instalasi.
a. Pemborong secepatnya diharuskan meneliti semua dimensi-dimensi setelah
mendapat Surat Perintah kerja agar dengan segera dapat mengajukan kepada
Konsultan Perencana/Direksi segala perubahan-peru bahan, penyesuaian dan
dapat diatur kembali agar semua peralatan dalam sistem dapat bekerja sesuai
rencana serta bekerja sebaik-baiknya (optimum). Pemborong diwajibkan
membuat layout dari peralatan dengan tepat dan disertakan pula koordinat-koordi
nat dari peralatan yang akan dipasang tersebut karena Pemborong bertanggung
jawab penuh atas ketelitiannya.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 97

b. Pemborong harus berkonsultasi dengan Pemborong lain dan Direksi sebelum
memulai pekerjaan pemasangan kabel-kabel, konduit, hanger, peralatan dan
sebagainya. Seluruh pemasangan instalasi pipa instalasi, kabel-kabel instalasi dan
peralatan listrik lainnya adalah tanggung jawab Pemborong sepenuhnya terhadap
tabrakan dan crossing dengan peralatan dari pemborong lain dan kesemua itu
harus diselesaikan dengan baik dan tidak menimbulkan saling perselisihan.
Apabila terjadi perselisihan paham diantara Pemborong maka keputusan akhir
sepenuhnya ada ditangan Direksi dan keputusan Direksi adalah mutlak tidak
dapat diganggu gugat.
c. Seluruh pemasangan instalasi yang dilaksanakan diatas bangunan harus dipenuhi
seluruh ketentuan-ketentuan dari Dep. Tenaga Kerja, yang erat kaitannya dengan
keselamatan kerja. Peralatan-peralatan yang seharusnya disediakan dalam
pekerjaan-pekerjaan berbahaya harus sepe nuhnya disediakan oleh semua
Pemborong, Pengawas/ Direksi tidak bertanggung jawab penuh bila terjadi
kecelakaan yang diakibatkan oleh keteledoran Pemborong dengan tidak
menyediakan fasilitas-fasilitas keamanan kerja tersebut diatas.
d. Semua bahan instalasi dan peralatan instalasi sebelum dibeli atau dipesan atau
masuk kedalam proyek harus diajukan terlebih dahulu kepada Kon-sultan
Pengawas/Direksi untuk disetujui. Apabila diketemukan bahan/peralatan instalasi
yang menurut Direksi/Pengawas tidak dapat digunakan di Proyek dan belum
mendapat persetujuan, maka Direksi/ Pengawas mempunyai wewenang secara
mutlak menge- luarkan bahan/peralatan instalasi tersebut dari dalam proyek.
A.7.2. Pemasangan Peralatan.
a. Panel-panel Listrik.
- Panel pada umumnya dengan ketinggian 1.80 m terpasang secara "Free
Standing" sedangkan panel dengan tinggi kurang dari 1.50 m terpasang
tertanam pada dinding dengan penguatan setempat pada dinding/rangka
tersen diri yang menuju pada lantai.
- Seluruh sirkuit cabang dari panel pada umumnya keluar pada sisi atas
panel atau disebut lain pada gambar.
b. Kabel-kabel Feeder.
- Sebelum kabel-kabel feeder dipasang, Pemborong diha ruskan membuat
gambar layout dari jalur kabel ter sebut secara jelas dan terperinci
peralatan penun jangnya, detail-detail penyanggah, elevasi, koordi nat,
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 98

jarak dari titik-titik referensi agar memudahkan dikemudian hari dalam
pembuatan gambar-gambar terlak- sana (as-built drawing).
- Pemborong diharuskan memberikan tanda-tanda dari jalur kabel feeder
tersebut secara jelas bilamana feeder dari kabel tersebut tidak terlihat
secara langsung oleh mata, setidak-tidaknya Pemilik dapat menduga
dengan tepat bilamana diadakan pembongkaran material yang menutup
feeder tersebut.
- Pemasangan kabel feeder diatas plafond harus diletakkan pada kabel yang
terpasang menggantung pada plat beton lantai diatasnya, untuk kabel
feeder yang diletakkan didalam shaft listrik harus secara rapih terpasang
dalam klem setiap 0.50 m.
- Penyambungan ditengah panjang kabel feeder sebaiknya dihindarkan
sekalipun penyambungan tersebut memenuhi persyaratan teknis dari
sistem penyambungan. Kecuali hanya berlaku bagi kabel feeder yang
panjangnya melebihi panjang kabel dalam 1 (satu) drum/gulungan.
- Setiap pembelokan kabel harus diperhitungkan terhadap keadaan
sekelilingnya dan radius dari belokan tidak boleh kurang dari 15 x dia.
kabel.
- Setiap pencabangan dari kabel utama harus dilakukan dipanel, tidak
dibenarkan dilakukan pencabangan ditengah jalur kabel feeder tersebut.
- Pada ujung-ujung kabel feeder yang masuk pada panel harus disediakan
cadangan/spare panjang kabel secu kupnya dengan sedikit
menekuk/dibuatkan loop agar me mudahkan bila terjadi penggeseran
panel/gangguan pada ujung panel yang berakibat kabel feeder
harusdipotong
c. Angkur, kelos, trobosan, rangka dan rak besi.
Setiap pemasangan angkur, kelos, terobosan (pembobokan) kesemuanya
harus betul-betul dikoordinasikan dengan pemborong sipil agar
pemasangan dari material tersebut terpasang dengan baik dan kokoh serta
letaknya dapat di sepakati bersama sebelum pemasangan dari material-
material tersebut diatas dilaksanakan terlebih dahulu harus dibuatkan
gambar rencana kerja untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
Direksi.

Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 99

A.8. PENGUJ IAN / TESTING.
A.8.1. Ketentuan Umum.
Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji sehingga mencapai hasil yang
baik dan optimum sesuai persyaratan dari PUIL, LMK, PLN dan Pabrik.
Bilamana diperlukan oleh Direksi pengujian dilaborato rium, pemborong harus
menyediakan peralatan yang ha- rus diuji tersebut dan kesemua biaya pengujian
ditang gung oleh pemborong.
A.8.2. Tahap Pengujian.
a. Pengujian Swicth Gear (Circuit Breaker, LBS dsb). Sebelum diberikan
aliran listrik periksa semua hubungan sirkuit instalasi, adakan test
pembebanan pada setiap CB (secara "random") untuk memperli hatkan
apakah karakteristik CB yang terpasang sesuai dengan karakteristik yang
dimaksud.
b. Pengujian Instalasi Kabel Feeder.
Semua instalasi kabel feeder harus ditest terhadap getaran (Vibrasi), test
tahanan isolasi hingga memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi dalam
standard PLN, LMK, PUIL, dan Pabrik.
c. Pengujian-pengujian lainnya yang harus dipenuhi oleh peraturan-
peraturaninstansi setempat/PLN yang berkaitan dengan pekerjaan yang
sedang dilak sanakan, diutamakan pada pekerjaan-pekerjaan prin- sip yang
berakibat menyulitkan dalam pengurusan ijin-ijin.
d. Setiap pengujian harus disaksikan oleh Direksi/ Konsultan Pengawas dan
semuapengujian harus dibuatkan laporan tertulis secara rinci dan ditanda
tangani bersama.
A.8.3. Testing Sistem Instalasi Listrik.
a. Setelah pekerjaan instalasi dinyatakan selesai, seluruh sistem yang
terpasang harus ditest dan menda patkan pengesahan dari PLN, semua
prosedur itu harus dilalui dan hasil test harus tertuang dalam surat per
nyataan PLN setempat yang menyatakan bahwa instalasi telah memenuhi
persyaratan yang distandardkan.
b. Instalasi penerangan maupun tenaga/daya siap untuk diberikan aliran listrik
dan kerja dari sistem tidak mengalami gangguan dan bekerja sebagaimana
mestinya.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 100

c. Pemborong harus menyiapkan alat-alat ukur, marger 0.5 - 1 KV.
d. Pengukuran untuk instalasi penerangan.
- Hubungan ke Armatur lampu diputuskan dengan memati kan saklar yang
menghubungkan ke sirkuit lampu atau peralatan lainnya.
- MCB (mini Circuit breaker) padapanel dlm posisi off
- Pengukuran dilakukan pada setiap group/sirkuit untuk fasa, netral
maupun pentanahan.
- Untuk pengukuran instalasi penerangan tahanan kawat harus disesuaikan
dengan standard PUIL 1977, pasal 251 (atau PUIL edisi terakhir).
- Setiap hasil pengukuran harus tercatat dalam daftar isian yang
dilampirkan dalam laporan pengetesan dan disahkan oleh PLN,
Direksi/Pengawas Lapangan.
- Pada waktu pengukuran dilaksanakan, semua sumber daya Genset tidak
boleh dimasukkan.
e. Pengetesan terhadap armatur/lampu penerangan.
Lampu dinyalakan secara terus menerus 7 x 24 jam, dan pelaksanaan
dapat dilakukan secara random.
Bila dalam pengetesan tersebut terjadi kerusakan harus segera dilakukan
penggantian dengan material yang baru atas biaya pemborong.
f. Pengukuran untuk instalasi daya/tenaga.
- Hubungan keperalatan (equipment) diputuskan dengan mematikan saklar
yang menghubungkan keperalatan tersebut.
- MCB (Mini Circuit Breaker) pada panel dalam posisi off.
- Pengukuran dilakukan pada setiap group/sirkuit untuk fasa, netral
maupun pentanahan.
- Untuk pengukuran instalasi daya/tenaga tahanan kawat harus disesuaikan
dengan standard PUIL 1977, pasal 251 (atau PUIL edisi terakhir).
- Setiap hasil pengukuran harus tercatat dalam daftar isian yang
dilampirkan dalam laporan pengetesan dan disahkan oleh PLN,
Direksi/Pengawas Lapangan.
- Pada waktu pengukuran dilaksanakan, semua sumber daya dari PLN
tidak boleh dimasukkan.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 101

g. Pengukuran Pentanahan.
Setelah penanaman batang tembaga pentanahan dan kawat penghubung
pentanahan beserta perlengkapan penunjang lainnya terpasang. Alat ukur
yang digunakan harus dari type yang benar-benar untuk penggunaan
penguku ran tahanan tanah serta hasil dari pengukuran harus memenuhi
standard PUIL pasal 330 B.L.
Semua hasil dari pengukuran harus dituangkan dalam berkas laporan dan
harus mendapatkan persetujuan PLN, Direksi dan Konsultan Pengawas.
A.9. P R O D U K.
Bahan dan peralatan harus memenuhi Spesifikasi.
Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang
dispesifikasikan.
Pemborong baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis.
Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :
-------------------------------------------------------------
Bahan / Peralatan Merk / Pembuat
-------------------------------------------------------------
1. Komponen Panel : Merlin Gerin, Schneider, ABB.
2. Pembuat Panel : BEL, Cipta Abadi E, Himalaya, Indusprima Perkasa
3. Kabel : Kabel Metal, Kabelindo, Supreme, Kabel Tranka.
4. Konduit hight inpact : EGA, CLIPSAL, DOUBLE-H
5. Lampu TLD. :
- Fluorescent : Phillips
- Starter : Phillips
- Condensator : Phillips
- Fitting : Phillips, BJ B
- Ballast Low Loss : Phillips, ATCO
- Pembuat : Phillips, Artholite, InterLite, Mentari
- Kotak kontak : Legrand, Clipsal, Berker, MK.
- Saklar : Legrand, Clipsal, Berker, MK.
- Lasdop : 3M, Legrand.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 102


C. KETENTUAN TEKNIS PENANGKAP PETIR.

1. U M U M
a. Pemborong wajib mengikuti/memenuhi semua persyaratan yang tertulis dalam buku
ini, juga wajib mengikuti/ memenuhi persyaratan umum yang dikeluarkan oleh Pemberi
Tugas.
b. Dalam penawaran, Pemborong wajib melampirkan daftar perincian peralatan/bahan
yang akan dipasang.
c. Dalam penawaran, pemborong wajib menyertakan brosur, kata log, diagram, ukuran,
keterangan-keterangan lain yang diterbitkan oleh pabrik pembuat dan menandai
spesifikasi peralatan/bahan yang akan dipasang dengan jelas.
d. Pemborong wajib menyertakan ahli yang ditunjuk oleh pabrik pembuat peralatan yang
dipasang untuk menga wasi, memeriksa dan menyetel peralatan-peralatan sehingga
sistem tersebut dapat bekerja dengan sempurna.
e. J ika pemborong menemukan kesalahan dalam gambar perencanaan atau spesifikasi
teknis, maka pemborong wajib memberitahu kan kepada Direksi/Pengawas Lapangan
secara tertulis untuk mendapat penjelasan.
f. Pemborong harus membuat gambar-gambar instalasi yang diper lukan sebelum
memulai pekerjaan untuk diperiksa dan disyah kan oleh Konsultan Perencana, Direksi
Pemberi Tugas (Shop Drawing).
g. Pemborong wajib memperlihatkan peralatan/bahan yang akan dipasang kepada
Direksi/Pengawas lapangan jika diminta.
Bila contoh yang diberikan ditolak oleh Direksi, Pemborong wajib mengganti dengan
yang lainnya.
h. Peralatan/bahan yang dipasang harus memenuhi persya ratan-persyaratan pengujian
dari pabrik dan Instansi yang ber sangkutan dengan pekerjaan tersebut.
i. Semua peralatan/bahan instalasi semua harus baru dan diran cang khusus untuk
kebutuhan instalasi penangkal petir dan mendapat jaminan tertulis dari pabrik
pembuatnya.
j. J ika dikarenakan pekerjaan, Pemborong harus membong kar, membobok, menggali dan
lain-lain. Pemborong berkewajiban/ harus mengembalikan kekeadaan seperti semula.

Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 103

k. Pemborong harus memperhitungkan adanya pembobokan dinding untuk pemasangan
pipa instalasi.
l. Pemborong harus membersihkan lingkungan kerja setelah pemasangan dianggap
selesai.
m. Pemborong wajib menyediakan tenaga ahli yang ditem patkan dilapangan secara "Full
Time"
n. Pemborong harus melakukan koordinasi dengan pemborong lainnya (sipil, mekanikal,
arsitektur, dsb) atas petunjuk Direksi/Pengawas lapangan agar tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan dilapangan.
Penyediaan material dan pemasangan sleeves/sparing menjadi tanggung jawab
Pemborong.
o. J ika karena kesalahan-kesalahan atau kelalaian Pemborong, menyebabkan instalasi
berbeda dengan "Shop Drawing" yang sudah disetujui atau peralatan-peralatan yang
dipasang tidak memenuhi persyaratan, maka pemborong berkewajiban/ harus
membongkar, memper baiki, mengganti peralatan/bahan tersebut dan mengem balikan
kekeadaan semula. Biaya-biaya yang ditimbul kan oleh hal-hal tersebut diatas, menjadi
tanggung jawab Pemborong.
p. Pemborong wajib menyerahkan gambar terpasang (As Built Drawing) kepada Pemberi
Tugas/Direksi sebanyak 1 (satu) set gambar "Asli"/kalkir dan 3 (tiga) set gambar cetak
biru (blue print) setelah disetujui oleh Pengawas Lapangan, untuk semua pekerjaan
yang telah dilaksanakan.
q. Pemborong harus memperbaiki dan mengganti peralatan yang dipasang bila terjadi
kerusakan pada masa peme liharaan dan perawatan.
Masa pemeliharaan/garansi adalah 1 (satu) tahun terhi tung dari persetujuan bersama
penyerahan pertama.
r. Pemborong harus mempunyai Surat Izin Instalasi yang sesuai dengan kelas yang
dipersyaratkan pada instala si penangkal petir dari Instalasi Pemerintah yang berkaitan
dengan pekerjaannya, dan masa berlaku dari izin tersebut harus masih berlaku hingga
pekerjaan tersebut diserahkan pada akhir pekerjaan.
Ketentuan-ketentuan, peraturan-peraturan dari daerah setempat harus dipenuhi oleh
pihak pemborong dan mendapat izin tertulis dari pengawas setempat.

Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 104

s. Pemborong pek. Sipil, Struktur dan seluruh pemborong yang mempunyai lingkup
pekerjaan diluar bangunan, diharuskan membuat penangkal petir sementara dengan
ketinggian minimum 6 m' dari titik pekerjaan tertinggi dari pekerjaan yang sedang
dikerjakan.

2. LINGKUP PEKERJ AAN

Pekerjaan instalasi Penangkal Petir meliputi :
a. Pengadaan dan pemasangan titik penangkal petir type Konvensional. Air Terminal
kepala penangkal petir sesuai dengan gambar rencana lengkap dengan peralatan
penunjangnya.
b. Pengadaan dan Pemasangan instalasi "Down Conductor" memakai kabel Coaxial Kabel
/NYY 50 mm2.
c. Pengadaan dan pemasangan peralatan penunjang yang dibutuhkan sehingga bekerjanya
sistem tersebut sekalipun tidak disebutkan pada lingkup pekerjaan ini.

3. PERSYARATAN-PERSYARATKAN TEKNIS.
Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
3.1. Kepala Penangkap Petir.
Kepala penangkap petir harus dari type Splitzen ( Copper ).
3.2. Batang Peninggi.
Batang peninggi harus terbuat dari pipa GIP dia. 25 mm dan dilengkapi dengan
isolator berkwalitas isolasi tinggi dan menghubungkan kepala penangkal petir dengan
batang penyambung yang terbuat dari metal (t=6 m).
Konstruksi batang peninggi tersebut harus kuat dan diper hitungkan terhadap tiupan
angin yang kencang (Badai/ Topan).
3.3. Down Conductor.
Terdiri dari kabel Coaxial atau NYA dengan luas penampang penghantar bagian tidak
kurang dari 70 mm2 yang menghubungkan secara listrik dengan sempurna antara
"Air Termination" tersebut diatas dengan sistem pentanahan penangkal petir.
3.4. Sistem Pentanahan.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 105

Sistem pentanahan terdiri dari :
a. Terminal pengukuran pentanahan.
b. Elektroda pentanahan yang terbuat dari batang tembaga massif panjang 6 m dan
@ 25 mm sebanyak dua titik.
c. Tahanan/hambatan/resistansi tanah tidak boleh lebih dari 1 ohm pada musim
kemarau. Bila tahanan tanah tersebut tidak dapat dicapai dengan 1 (satu) elekt troda
maka harus dibuatkan elektroda lain yang dipa-sang secara paralel sampai tahanan
tanah yang diper-syaratkan terpenuhi.

4. INSTALASI PENANGKAP PETIR.
Pemasangan instalasi penangkal petir harus sesuai dengan gambar rencana dan harus
mengikuti petunjuk pengawas dan harus mengikuti aturan dari pabrik serta memenuhi
persya- ratan-persyaratan dari standard-standard yang dikeluarkan oleh instansi yang
berwenang (Depnaker/Peraturan daerah setempat/PUIL edisi terakhir).
Cara-cara pemasangan adalah sebagai berikut :
a. Down conductor sepanjang dinding vertikal ataupun dibawah atap harus dipasang
pakai klem dengan jarak setiap 50 cm.
b. Down conductor pada ketinggian 2.00 dari muka tanah harus dipasang didalam pipa
PVC kelas AW.
c. Pada elektroda pentanahan harus dibuat terminal pentanahan dengan baut dan ring.
Sambungan pada elektroda pentanahan harus memakai bak kontrol yang dapat dibuka
bilamana diperlukan.
d. Elektroda pentanahan dari batang tembaga @ 25 mm dan panjang 6 meter harus
dimasukkan kedalam tanah secara vertikal, serta harus dilindungi terhadap korosi
dengan serbuk arang disekitar batang tembaga tersebut.
Pemasangan elektroda pentanahan dengan cara, tentukan dahu lu letak dimana akan
dipasang titik pentanahan tersebut yang sesuai dengan gambar rencana.
Tanam secara vertikal pipa baja berdiameter 5" sampai sedalam 6 meter, kemudian
pipa dicabut kembali sehingga akan meninggalkan lubang dengan diameter kurang
lebih 5" (+- 12.5 cm) sedalam 6 meter. Isi lubang tersebut dengan serbuk arang padat
kemudian tanam elektroda pentanahan tersebut ditengah-tengah bumbung serbuk
arang tersebut.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 106

Setiap elektroda pentanahan harus disediakan bak kontrol guna pengecekkan rutin
tahanan pentanahan secara berkala.

5. GAMBAR-GAMBAR RENCANA.
Gambar-gambar secara umum menunjukkan, tata letak, instalasi dan lain-lain.
Penyesuaian harus dilakukan dilapangan, karena keadaan sebenarnya dari lokasi jarak-jarak
dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.

6. GAMBAR-GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN (As Built Drawing).
Pemborong harus membuat catatan yang cermat dari pelaksanaan dan penyesuaian-
penyesuaian dilapangan.
atatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set gambar lengkap (kalkir) sebagai
gambar-gambar sesuai pelaksa naan (As Built Drawing).
As Built Drawing harus diserahkan kepada Pengawas setelah pekerjaan selesai, berupa 1
set kalkir +3 set cetak biru.

7. STANDARD DAN PERATURAN.
Seluruh pekerjaan instalasi penangkal petir harus dilaksana kan mengikuti standard dan
peraturan setempat atau PUIL atau standard-standard yang berlaku secara international.
urat izin bekerja sebagai instalatir penangkal petir dengan kelas yang sesuai dengan
pekerjaan ini harus dimiliki secara sah oleh Pemborong.
atu copy dari surat izin tersebut harus diserahkan kepada Pengawas lapangan.
elain itu harus ditaati pula Peraturan atau Hukum setempat (state and Local Laws) yang ada
hubungannya dengan pekerja an-pekerjaan tersebut diatas.

8. P E N G U J I A N.
Pengujian instalasi sistem penangkal petir meliputi :
* Pengujian instalasi yang terdiri dari :
- insulation resistance test.
- Continuity test.
Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 107

- Test Pentanahan / grounding maks. 2 ohm
* Pengujian pentanahan dengan menggunakan peralatan benar-benar penggunaanya
untuk keperluan pengukuran tahanan tanah.

9. PENYERAHAN PEKERJ AAN.
Pekerjaan instalasi penangkal petir dapat dinyatakan selesai dan diterima oleh Pemberi
Tugas bila telah diperiksa bersama dan diuji oleh instansi berwenang yang berkaitan
dengan pekerjaan ini, semua pernyataan ditanda tangani bersama antara Pemberi tugas,
Pengawas Lapangan, Instansi Pemerintah setempat dan Pemborong. Penyerahan pekerjaan
dapat dilaksanakan setelah masa garansi dilewati.

10. MASA PEMELIHARAAN DAN J AMINAN (GUARANTIE).
Masa pemeliharaan untuk seluruh sistem penangkal petir yang dipasang adalah selama 6
(enam) bulan terhitung sejak pernyataan pekerjaan pemeriksaan instalasi ditanda tangani
bersama dan dapat diterima. Dalam masa pemeliharaan Pembo rong wajib memperbaiki
dan mengganti dari perlengkapan instalasi yang rusak akibat dari kecerobohan pemborong,
atas biaya sendiri.

Rencana Kerja dan Syarat Syarat ( R.K.S ) PT. Bayu Berlian Mandiri


Pekerjaan Pembangunan Reiser BBI Kalideres Page 108



BAB V

PENUTUP



Hal-hal yang belum ditetapkan atau tercantum dalam RKS ini, jika dianggap perlu akan disampaikan
kemudian dengan berpedoman kepada Peraturan Presiden Nomor : 54 Tahun 2010.



J akarta, ..

Mengesahkan/Meneliti,
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung
Pemda Provinsi DKI J akarta





Ir. YONATHAN PASODUNG, MT
NIP. 195811241989031005
Dibuat Oleh,
PT. BAYU BERLIAN MANDIRI






BAMBANG SUDARISNO, BE
Direktur Utama


Mengetahui,
Kepala Pusat Budidaya Perikanan
Selaku Kuasa pengguna Anggaran





Ir. H.R UNA RUSMANA,MM
NIP. 19600119 198703 1005

Anda mungkin juga menyukai