Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LATAR BELAKANG
KECELAKAAN KERJA CENDERUNG
TERJADI DI TEMPAT KERJA
KERUGIAN YANG TIMBUL :
MORIL/JIWA
MATERIIL
IMAGE
PENGERTIAN
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) :
Upaya memberi pertolongan pertama pada korban
kecelakaan atau penyakit mendadak, dg cepat & tepat
sebelum korban mendapat pertolongan lebih lanjut
Pengertian
Petugas P3K di tempat kerja :
Pekerja/buruh yang ditunjuk oleh pengurus/pengusaha
dan diserahi tugas tambahan untuk melaksanakan P3K
di tempat kerja.
Fasilitas P3K di tempat kerja :
Peralatan, perlengkapan, dan bahan yang digunakan
dalam pelaksanaan P3K di tempat kerja.
Dasar Hukum
Undang-Undang No. 1 tahun 1970 ttg
Keselamatan Kerja.
Permenakertrans No 01 tahun 1976 ttg
Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi Dokter
Perusahaan
Permenakertrans No 01 tahun 1979 ttg
Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi
Paramedis Perusahaan
Permennaker No. Per. 03/Men/1982 ttg
Pelayanan Kesehatan Kerja.
Permennakertrans No. Per.
15/Men/VIII/2008 ttg Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan di Tempat Kerja
Permenakertrans No.
Per.15/Men/VIII/2008 ttg P3K Di
Tempat Kerja
Syarat Petugas P3K Di Tempat Kerja (Ps 3) :
1)Harus memiliki lisensi dan buku kegiatan
P3K dari instansi ketenagakerjaan.
2)Syarat-syarat pemberian lisensi petugas
P3K Di Tempat Kerja :
a.
b.
c.
d.
Ps 4
Petugas P3K dalam melaksanakan tugasnya
dapat meninggalkan pekerjaan utamanya
untuk memberikan pertolongan bagi
pekerja/buruh dan/atau orang lain yang
mengalami sakit atau cidera di tempat kerja
Petugas P3K di tempat kerja ditentukan
berdasarkan jumlah pekerja/buruh dan potensi
bahaya di tempat kerja (dengan rasio
sebagaimana Lampiran I Permenakertrans No.
Per.15 Tahun /2008 .
Jumlah pekerja
25 150 org
1 org
>150
100
1 orang
>100
Ruang P3K;
Kotak P3K dan isi;
Alat evakuasi dan alat transportasi; dan
Fasilitas tambahan berupa alat pelindung diri
dan/atau peralatan khusus di tempat kerja yang
memiliki potensi bahaya yang bersifat khusus.
2. Alat pelindung diri khusus : peralatan yang disesuaikan
dengan potensi bahaya yang ada di tempat kerja yang
digunakan dalam keadaan darurat.
3. Peralatan khusus : alat untuk pembasahan tubuh cepat
(shower) dan pembilasan/pencucian mata.
1. Luas minimal cukup untuk menampung satu tempat tidur pasien dan masih
terdapat ruang gerak bagi seorang petugas p3k serta penempatan fasilitas p3k
lainnya;
2. Bersih dan terang, ventilasi baik, memiliki pintu dan jalan yang cukup lebar
untuk memindahkan korban;
3. Diberi tanda yang jelas dengan papan nama yang jelas dan mudah dilihat;
4. Sekurang-kurangnya dilengkapi dengan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
ISI
KOTAK A
(untuk 25 TK/
kurang)
KOTAK B
(untuk 50 TK/
kurang)
KOTAK C
(untuk 100
TK/kurang)
20
2
2
2
10
1
2
1
12
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
40
4
4
4
15
2
4
1
12
3
4
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
40
6
6
6
20
3
6
1
12
4
6
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
< 26 org
26 s.d 50 org
B/A
C/B/A
1 kotak C atau,
2 kotak B atau,
4 kotak A atau,
1 kotak B dan 2 kotak A
C/B/A
1 kotak C atau,
2 kotak B atau,
4 kotak A atau,
1 kotak B dan 2 kotak A
Keterangan :
1 kotak B setara dengan 2 kotak A
1 kotak C setara dengan 2 kotak B
Pelaksanaan P3K
Di Tempat Kerja
Pengorganisasian melalui : P2K3
Penerapan melalui :
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Kerja
Merupakan bagian dari upaya
penanggulangan keadaan darurat
(Emergency Respond)
Kedaruratan
Alam, Buatan dan
kompleks
Banjir
Hurricane
Tornado
Kebakaran
Serangan senjata
kimia dan biologi
Kebocoran gas
beracun
Tumpahan bahan
kimia
Kec. Radiologi
New emerging
diseases
EAP
EAP
mengantisipasi
semua potensi
kedaruratan di
tempat kerja.
Diperlukan hazard
assessment utk
mengenal potensi
keadaan bahaya.
Elemen perencanaan
Prosedur evakuasi dan emergency
escape route.
Prosedur untuk t.k yang bertugas pada
waktu kritis sebelum evakuasi.
Prosedur untuk menghitung seluruh tk
setelah evakuasi.
Elemen perencanaan
Tugas medik dan penyelamatan oleh tk yang
ditugaskan.
Laporan kebakaran dan bencana lainnya.
Nama dan jabatan yang dapat dihubungi dalam
kaitan EAP.
Muster point/Assembly Point: Tempat tertentu
yang digunakan untuk berkumpul bila terjadi
bencana. Harus merupakan tempat yang luas,
aman, tidak tertutup
Tersosialisasikan dan
Menetap
Rantai komando
Mengurangi kepanikan dan meyakinkan
mereka yang mempunyai otoritas untuk
membuat keputusan
Mengkoordinasi kerja tim emergensi
respons dan bantuan luar.
Menjamin dukungan adekuat dari personil
terlatih.
Program Training
Dilaksanakan di awal
rencana
Terdapat revisi
prosedur
Penggunaan
peralatan, bahan dan
proses yang baru
Minimal setahun
sekali (biasanya 6
bln/x)
Materi Training
(1) Rencana evakuasi,
(2) Sistem alarm,
(3) Prosedur pelaporan,
(4) Prosedur penghentian produksi, dan
(5) Jenis potensi darurat.
Komunikasi
Waktu merupakan elemen penting untuk
respon yang adekuat
Antisipasi terputusnya saluran telepon,
listrik dan air.
Tetapkan focal point untuk komunikasi
keluar masuk.
Bantuan medis
Pertolongan pertama terjangkau dalam
waktu 3 4 menit
Tenaga terlatih tersedia
Alat, bahan dan latihan untuk irigasi mata
Tersedia tenaga medis pemberi saran dan
konsultasi
Tersedia ambulan
Pengamanan
Lokalisir area
darurat
Pembatasan
personil yang tidak
bertugas
Pengamanan
dokumen penting
Perlindungan Respirasi
(1) Air-purifying devices; tidak dapat digunakan pada
atmosfer dengan kadar oksigen yang rendah.
(2)
Response standard
3 -4 menit untuk akses pertolongan
pertama
15 menit untuk tempat kerja tanpa risiko
tinggi
Kemampuan CPR dan First Aid
Kemampuan AED
Emergency Oxygen
TRIAGE
Pemilahan kondisi korban sebagai dasar
prioritas penanganan pada multiple
casualty incident
Kondisi korban dibagi atas 4 kategori:
Hitam: meninggal
Merah: Immediate (segera rujuk)
Kuning: Delayed (rujuk setelah immediate)
Hijau: Minor (cedera ringan)
TRIAGE
Parameter Pemilahan
Dapat merespons (Yang bisa berjalan,
berkumpul di sebelah kanan saya : Hijau)
Tanda vital
Beberapa sistem skor: START, ETATWHO (anak), dll
Kode kategori menggunakan kartu/tag
yang disematkan pada badan pasien
TERIMA KASIH