Anda di halaman 1dari 6

Volcanic Hosted Massif Sulphide

Endapan VHMS
Endapan VHMS atau volcanic hosted massif sulphide yang dikenal juga dengan nama
endapan volcanic-associated, volcanic-hosted, dan volcano-sedimentary-hosted massive
sulphide adalah endapan sulfida logam dasar yang terdapat di sekuen vulkanik submarin.
Endapan bijih ini memiliki kadar sulfida sangat tinggi sampai mencapai 95% sulfida dari
setiap endapan bijihnya. Endapan VHMS biasanya terjadi sebagai lensa polymetallic masif
sulfida yang terbentuk pada atau dekat dasar laut di lingkungan vulkanik bawah laut.
Endapan ini terbentuk dari cairan logam diperkaya terkait dengan konveksi hidrotermal
dasar laut. Host endapan ini dapat berupa batuan vulkanik atau batuan sedimen. Endapan
VHMS merupakan sumber utama Zn, Cu, Pb, Ag, dan Au, dan sumber yang signifikan untuk
Co, Sn, Se, Mn, Cd, In, Bi, Te, Ga, dan Ge.

Endapan VHMS berada di, atau dekat,dasar laut melalui fokus pelepasan panas, larutan
hidrotermal yang kaya logam. Untuk alasan ini, endapan VHMS diklasifikasikandi bawah
klasifikasi umum dari endapan Exhalative, yang termasuk sedimen exhalative (SEDEX)
dan endapan nikel (Eckstrand et al., 1995)


Kebanyakan endapan VHMS memiliki komponen sebagai berikut (Gambar 1). biasanya
berbentuk gundukan sampai tabular, tubuh terdiri atas batas strata terutama kandungan
sulfida yang besar (> 40%), kuarsa dan bagian bawahnya merupakan phyllosilicates,dan
mineral dan oksida besi serta silikat yang mengubah dinding-batu, serta terdapat white
smoker dan black smoker.




Gambar 3. Diagram skematik TAG modern endapan sulfida di zona pemekaran
samudera. Ini mewakili penampang klasik dari endapan VHMS, dengan semi-massif
sampai massif sulfida lensa ditutupi oleh sistem urat stockwork dan berasosiasi dengan
alterasi yang berasal dari pipa. Dari Hannington et al. (1998).

Tatanan Geologi & Tektonik
Endapan VHMS ini, berasosiasi dengan back arc rifting, pada tatanan busur vulkanik dan
berasosiasi dengan pembentukan kaldera dan struktur di lingkungan submarin. Endapan
VHMS ini, juga berasosiasi dengan pemekaran samudera aktif pada back arc basin serta
pegunungan api bawah laut, juga berperan dalam pembentukan endapan VHMS.

Tatanan tektonik dan geologi yang paling umum di antara semua jenis endapan VHMS
adalah bahwa mereka terbentuk dalam perpanjangan tektonik dasar laut, termasuk
didalamnya pemekaran lantai samudera dan lingkungan busur (Gambar 2) (Herzig dan
Hannington, 1995), tetapi endapan yang tercatat dalam geologi yang terbentuk terutama di
busur samudera, busur benua dan sistem back-arc (Franklin et al. 1998; Allen et al., 2002).
Ini dikarenakan selama aktivitas tektonik subduksi kebanyakan dari lantai samudera tua
tersubduksi .

Proses Hidrotermal VHMS

Endapan VHMS berhubungan erat dengan kegiatan vulkanik bawah laut. Larutan
hidrotermal yang berperan sangat dipengaruhi oleh fluida magmatis serta aliran air laut
yang masuk ke dalam sistem hidrotermal. Fluida meteorik berasal dari air laut yang
mempunyai karakter kimiawi tertentu dengan komposisi tinggi kadar klorida dan sulfat.
Karena merupakan percampuran antara fluida magmatis dan air laut mengakibatkan fluida
mineralisasi mempunyai salinitas tinggi (umumnya 5-20 wt%NaCl eq.) dengan tingginya
kadar sulfida & sulfat

Tahapan-tahapan mineralisasi endapan VHMS sebagai berikut :
1. Air laut meresap melalui rekahan yang terbentuk di lantai samudera
2. Fluida tersebut dipanaskan oleh batuan bagian dalam yang melebur pada
kerak samudera sampai ketinggian temperatur setinggi 400C
3. Fluida yang panas perlahan naik ke permukaan
4. Lalu memancar ke permukaan dan terbentuklah black smoker





Gambar 4 & 5. Menggambarkan proses sistem hidrotermal yang terjadi di bawah laut
yang menghasilkan endapan VHMS

Proses urat hidrotermal ini menghasilkan 2 tipe proses geologi, yaitu black smoker dan
white smoker.

Perbedaan antara black smoker dan white smoker :
Pada black smoker :
1. mempunyai suhu lebih dari 360 0C
2. endapan mineral yang dihasilkan, yaitu pirit (FeS2), kalkopirit (CuFeS2),
anhidrit (CaSO4)
3. mineral yang dihasilkan yaitu mineral sulfida
Pada white smoker:
1. memiliki suhu antara 260-300 0C.
2. endapan mineral yang dihasilkan yaitu pirit (FeS2) dan sphalerit (ZnS).
3. kaya akan zinc
4. lebih dalam berada pada pinggir sekuen vulkanik submarin
Tipe-tipe Endapan VHMS

Terdapat tipe-tipe endapan VHMS di dunia ini berdasarkan pada litologi footwall dan
sistem geotektonik :
1. Cyprus type : berhubungan dengan tholeiitic batuan basalt dalam sekuen
ofiolit(back arc spreading ridge), e.g. Troodos Massif (Siprus).
2. Besshi-type : berasosiasi dengan lempeng vulkanik dan turbidit kontinental,
e.g. Sanbagwa (Jepang).
3. Kuroko-type : berasosiasi dengan batuan vulkanik felsik terutama kubah
rhyolite (back arc rifting), e.g. Kuroko deposits (Jepang).
4. Primitive-type : berasosiasi dengan differensiasi magma, e.g Canadian
Archean rocks.

Karakteristik setiap tipe endapan ditunjukkan pada tabel 1.


Tabel 1. Tipe endapan Vulkanik Hosted Massif Sulphide terminologi konvensional
(dimodifikasi dari Hutchinson, 1980)

Mineralogi ubahan & Urat

Mineral ubahan dan tekstur yang terdapat di urat, adalah sebagai berikut :
1. Mineral sulfida dominan : pirit, pirhotit, markasit, arsenopirit,kalkopirit, sfalerit, galena
2. Mineral sulfat : barit, anhidrit
3. Mineral lempung : smektit, illit, serisit (temperatur meningkat)
4. lain-lain : kuarsa, klorit, albit; zeolit terbentuk pada bagian yang lebih dingin
5. Tekstur: tekstur-tekstur yang mencirikan akumulasi, pertumbuhan (growth) dan
pengendapan (deposition) merupakan penciri endapan VHMS. Contoh : pirit bertekstur
koloform, growth-zoned sphalerite, perlapisan sulfida (clastic bedding & banding) di
endapan Kuroko maupun endapan VHMS lain yang tidak terdeformasi.

mineralisasi Fe dan Fe-Cu bertekstur stockwork yang berkembang dibagian footwall (dari
endapan VHMS) sama halnya dengan mineralisasi epitermal dimana proses pendidihan
dari fluida hidrotermal merupakan proses pembentukan mineral yang penting.

Zonasi Alterasi/Ubahan Endapan VHMS

Gambar 6. Penampang endapan Kuroko (Shirozo,1974;Urabe dkk, 1983, dikutip dari
Kingstone & Morrison, 1997)

Zone 1 : smektit, zeolit, barit, oksida besi, silika

zone 2 : smektit illit, barit, anhidrit, kuarsa,klorit

zone 3 : serisit illit, barit, albit, klorit, anhidrit (epidot), kuarsa

Meskipun Endapan VHMS memiliki berbagai bentuk, namun endapan ini mempunyai pola
yang konsisten dalam hal zonasi logam, tekstur bijih maupun ubahan (gambar 6).

Penyebaran logam yang radial (dari bagian dalam) yaitu: zone Fe-rich (kondisi lebih panas)
berturut-turut kemudian zone Fe-Cu, Cu-Pb-Zn, hingga zone Pb-Zn- Ba dibagian luar dan
lebih dingin.

Emas pada VHMS hadir berasosiasi dengan mineral lain, dibagian yang berbeda pula dari
endapan ini.

- dibagian barit (atas) : berupa elektrum

- di lensa-lensa bagian tengah dan atas : berupa inklusidalam arsenopirit dan berasosiasi
dengan sfalerit

- dibagian bawah, emas hadir berupa elektrum atau tellurid, berasosiasi dengan kalkopirit
dan/tanpa pirit (Huston, et al.1992).

Pola ubahan : umumnya terdeformasi, termetamorfosis lemah, kecuali endapan tipe Kuroko

- outer zones : zeolit, smektit, silika (kristobalit)

- inner zone : interlayered illite-smectite, klorit, kuarsa, illite, albit, anhidrit

- inner footwall : serisit (temperatur lebih tinggi); epidot dan fuchsite dapat terbentuk pada
kondisi ini dengan catatan batuannya basaltik.
Diposkan oleh tambang itm di 06.52 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Link ke posting ini
Label: Hidrothermal, Teknik Pertambangan

Anda mungkin juga menyukai