Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN UMUM

PAPER TENTANG PERENCANAAN


(E-Learning Pertemuan 4)




Oleh:
I Putu Gede Dharma Pradita (120010098)
Kelas: AC131






SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER
STIKOM BALI
2014


Pengertian dan Pentingnya Perencanaan
Masing-masing orang memberikan pemahaman yang berbeda sesuai dengan bidang
yang mereka kaji dan amati dalam perencanaan. Namun, dalam konteks ini
perencanaan diartikan sebagai suatu proses menetapkan tujuan dan sasaran,
menentukan pilihan-pilihan tindakan yang akan dilakukan dan mengkaji cara-cara
terbaik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dengan demikian, perencanaan mengandung beberapa arti antara lain:
Proses. Yaitu suatu konsep dasar yang menjelaskan bahwa kegiatan yang
dilakukan akan berjalan sesuai dengan tahap-tahap yang di tentukan.dalam hal
ini kegiatan dalam perencanaan dilakukan menurut proses yang berlaku.
Penetapan tujuan dan sasaran. Yaitu kegiatan merencanakan ke arah mana
organisasi dapat menetapkan tujuannya secara khusus ataupun umum,tujuan
jangka panjang maupun tujuan jangka pendek.
Pemilihan tindakan. Yaitu organisasi harus mengoptimalkan pada beberapa
tindakan yang efektif ketimbang harus menggunakan semua tindakan yang
kadang kala tidak efektif
Mengakaji cara terbaik. Walaupun pilihan tindakan itu sudah dianggap baik
namun bisa saja tetap tidak efektif kalau dilakukan dengan cara kurang
baik.sebaliknya,sesuatu yang baik apabila dilakukan dengan cara yang baik
pula maka akan menghasilkan sesuatu yang efektif.
Tujuan . Hal ini menyangkut hasil akhir atau sasaran khusus yang diinginkan
oleh organisasi.keinginan itu bisa dinyatakan dalam suatu standar-standar yang
berlaku baik kualitatif maupun kuantitatif.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah tindakan integratif yang mencoba
untuk memaksimumkan efektifitas secara total dari organisasi sehingga apa yang
dibutuhkan tercapai. Dengan demikian perncanaan paling tidak harus memiliki tiga
aspek utama yaitu
1. Menyangkut masa yang akan datang.
2. Harus menyangkut tindakan.
3. Memiliki serangkaian tindakan di masa yang akan datang yang akan diambil
oleh perencana.

Perencanaan sangat penting dan perlu untuk setiap usaha mencapai tujuan. Alasan ini
didasarkan pada suatu pandangan bahwa kondisi masa depan tidaklah pasti.
Lingkungan yang berubah begitu cepat menuntut siapa pun baik perseorangan maupun
lembaga untuk selalu membuat rencana. Tanpa membuat perencanaan, organisasi
akan kehilangan arah dan sulit untuk mengantisipasi ancaman perubahan lingkungan.
Selain untuk lebih memantapkan arah bagi organisasi dalam mencapai tujuannya,
perencanaan juga memiliki peranan penting lainnya, seperti:
a) Untuk mengkooordinasikan usaha-usaha
Didalam suatu organisasi pekerjaan-perkerjaan dilakukan individu dan kelompok yang
memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda-beda. Maka perlu dilakukan
koordinasi, agar tujuan dan kepentingan itu tidak keluar dari tujuan organisasi.
b) Untuk mengatasi perubahan
Dengan adanya perencanaan yang matang maka perubahan-perubahan potensial yang
akan terjadi akan dapat diantisipasi secepat mungkin.
c) Untuk pengembangan manajer
Manajer harus bertindak proaktif dan membuat hal-hal terjadi dan bukan sebaliknya,
bertindak rekatif dan membiarkan hal-hal terjadi. Tindakan perencanaan akan
mempertajam kemampuan manajer untuk berfikir ketika mereka mempertimbangkan
gagasan-gagasan abstrak dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
d) Untuk pengembangan standar kinerja
Keberhasilan yang dicapai pada masa lalu akan menjadi standar kinerja untuk masa
yang akan datang. Tanpa perencanaan, standar performa mungkin menjadi tidak
rasional dan subjektif.
Hubungan Perancanaan dengan Fungsi Manajemen
Perencanaan merupakan fungsi dasar dari fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi
perencanaan meresap ke fungsi manajemen lainnya. Sebagai fungsi manajemen fungsi
perencanaan dan fungsi lainnya harus berhubungan, saling tergantung antara satu
dengan yang lainnya. Setiap kegiatan yang yang dilakukan para manajer harus
didahului oleh perencanaan.
Hubungan Pengorganisasian dan Perencanaan
Pengorganisasian adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya-sumber
daya keuangan, fisik dan manusia dalam organisasi. Perencanaan menunjukan
cara dan menunjukan sumber daya-sumber daya tersebut untuk mencapai
efektivitas paling tinggi.
Hubungan Pengarahan dan Perencanaan
Fungsi pengarahan selalu berkaitan dengan perencanaan. Perencanaan
menentukan kombinasi yang paling baik dari faktor-faktor, kekuatan-kekuatan,
sumber daya-sumber daya dan hubungan-hubungan yang di perlukan untuk
mengarahkan dan memotivasi karyawan.
Hubungan Pengawasan dan Perencanaan
Perencanaan dengan pengawasan sangat erat sekali hubungannya, karena
pengawasan merupakan kegiatan yang paling akhir dilakukan dalam setiap
kegiatan manajemen sehingga apa yang tidak sesuai dengan yang diharapkan
memerlukan perencanaan yang tepat pada periode kegiatan berikutnya.
Demikian juga sebaliknya, agar tingkat pengawasan dapat dilakukan sekecil
mungkin maka dilakukan perencanaan yang tepat. Hal ini karena kegiatan
pengawasan dapat membutuhkan peralatan sehingga dengan kecilnya kegiatan
pengawasan akan dapat mencapai hasil yang efisien. (Dr. Wilson Bangun, S.E,
M.Si dalam buku Intisari Manajemen : 81/2008)
Jenis-jenis Perencanaan
Menurut Asnawir ada tujuh jenis-jenis perencanaan, yang kesemua itu dilihat dari
sudut pandang berbeda, di antara jenis-jenis perencanaan tersebut adalah:
- Dilihat dari segi waktu
Dari segi waktu perencanaan dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Perencanaan jangka panjang, yang termasuk dalam perencanaan jangka
panjang adalah rentang waktu sepuluh sampai tiga puluh tahun.
Perencanaan jangka panjang ini bersifat umum, dan belum terperinci.
2. Perencanaan jangka menengah, jangka menengah biasanya mempunyai
jangka waktu antara lima sampai sepuluh tahun.
3. Perencanaan jangka pendek, yaitu perencanaan yang mempunyai jangka
waktu antar satu tahun sampai lima tahun.
- Dilihat dari segi sifatnya
Perencanaan dibagi menjadi dua yaitu:
1. Perencanaan kuantitatif, yang termasuk perencaan kuantitatif adalah semua
target dan sasaran dinyatakan dengan angka-angka.
2. Perencanaan kualitatif adalah perencanaaan yang ingin dicapai dinyatakan
secara kualitas.
- Perencanaan dari segi luas wilayah
Perencanaan pendidikan dipandang dari segi luas wilayah dapat dibagi menjadi
empat, yaitu:
1. Perencanaan local, yaitu perencanaan yang disusun dan ditetapkan oleh
lembaga-lembaga yang ada di daerah-daerah dengan sifat yang terbatas.
2. Perencanaan regional adalah perencanaan yang ditetapkan di tingkat
propinsi.
3. Perencanaan nasional, adalah perencanaan di suatau Negara dan dijadikan
dasar untuk perencanaan local dan regional.
4. Perencanaan internasional yaitu perencanaan oleh bebebrapa Negara yang
melewati batas-batas suatu negara yang dilaksanakan melalui dari Negara-
negara tersebut.
- Perencanaan dari segi luas jangkauan
Terbagi menjadi dua yaitu:
1. Perencanaan makro yaitu perencanaan yang bersifat universal, menyeluruh
dan meluas.
2. Perencanaan mikro adalah perencanaan yang ditetapkan dan di susun
berdasarkan kondisi dan situasi tertentu.
- Dari segi prioritas pembuatnya
Perencanaan dapat dibagi menjadi tiga:
1. Perencanaan sentralisasi, yaitu perencanaan yang ditentukan oleh
pemerintah pusat pada suatu Negara.
2. Perencanaan desentralisasi yaitu perencanaan yang di susun oleh masing-
masing wilayah.
3. Perencanaan dekonsentrasi yaitu perencanaan gabungan antara sentralisasi
dengan desentralisasi.
- Dari segi obyek
Perencanaan dibagi menjadi dua:
1. Perencanaan rutin yaitu perencanaan yang di susun untuk jangka waktu
tertentu yang dilakukan setiap tahun.
2. Perencanaan eksendental, yaitu perencanaan yang di susun sesuai dengan
kebutuhan yang mendesak pada saat tertentu.
- Dari segi proses
Perencanaan dapat dibagi menjadi tiga kelompok:
1. Perencanaan filosofikal, yaitu perencanaan yang bersifat umum, hanya
berupa konsep-konsep dari nilai yang bersifat ideal dan masih memerlukan
penafsiran-penafsiran dalam bentuk program.
2. Perencanaan programial adalah perencanaan berupa penjabaran dari
perencanaan filosofikal.
3. Perencanaan operasional yaitu perencanaan yang jelas dan dapat
dilakukan.
Ada juga yang membagi jenis perencanaan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Rencana strategik
Yang disusun untuk mencapai tujuan umum organisasi, yaitu melaksanakan misi
organisasi. Sering juga disebut Perencanaan Jangkah Panjang (longe range
planning) adalah proses pengambilan keputusan yang menyangkut tujuan jangka
panjang organisasi, kebijakan yang harus diperhatikan, serta strategi yang harus
dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk melaksanakan strategi tersebut
harus pula disusun program kerja yang terinci, mencakup kegiatan yang harus
dilakukan, kapan harus dimulai, kapan harus selesai, dan siapa yang harus
bertanggung jawab, serta sumber daya manusia yang diperlukan. Singkatnya
perencanaan strategik adalah proses perencanaan jangka panjang yang sudah
diformalkan, yang digunakan untuk merumuskan tujuan organisasi serta cara
menghadapinya.
2. Rencana operasional
Yang merupakan rincian tentang bagaimana rencana strategik dilaksanakan.
Rencana Operasional terdiri atas bentuk , yaitu : (1) rencana sekali pakai (single use
plan) yakni rencana yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu dan dibubarkan
segera setelah tujuan ini tercapai; (2) rencana permanen (standing plans), yakni
pendekatan pendekatan yang sudah di standarisasi untuk menghadapi situasi
berulang dan dapat diramalkan sebelumnya.
Menurut G.R. Terry bahwa jenis rencana dapat di klasifikasikan menjadi:
a. Rencana Pengembangan
b. Rencana Pemakai
c. Rencana Anggota-Anggota Manajemen
Klasifikasi dari rencana-rencana tersebut adalah sesuai dengan waktu yang di liput
oleh rencana-rencana yang bersangkutan. Dengan demikian terdapat rencana-rencana
dilihat dari segi waktu jangka panjang (meliputi waktu lima tahun atau lebih) dan
rencana jangka pendek (meliputi waktu dua tahun atau kurang). Rencana-rencana
yang meliputi waktu tiga hingga limatahun kadang-kadang dianggap berjangka
pendek atau juga dianggap jangka panjang, tergantung dari organisasi yang
bersangkutan, ada juga menyatakan rencana-rencana seperti adalah berjangka sedang,
tetapi tidak begitu umum disebut demikian. G.R. Terry lebih condong memakai
periode waktu membenarkan pengeluaran-pengeluaran seperti ditetapkan di dalam
rencana yang bersangkutan.Artinya, mereka menginginkan agar rencana
mencakup waktu yang diperlukan untuk menutup komitmen pengeluaran mereka. Hal
tersebut sering dinyatakan sebagai Recovery Cost. Menerima konsepsi komitmen
tersebut berarti bahwa yang direncanakan itu selalu berbeda,tergantung dari hal-hal
tersebut di atas dan keyakinan dari para top manajer. Jenis-jenis rencana lainnya ialah
rencana orientasi dan rencana operasional.Rencana-rencana tersebut dapat berupa
rencana jangka pendekdan rencana jangka panjang.Rencana orientasi berusaha untuk
memperjelas sasaran-sasaran perusahaan yang masih aktuil, kegiatannya, kemampuan,
personil dan hubungannya dengan para langganan. Dengan latar belakang rencana
rencana seperti itu, dapat dibuat proyeksi tentang hal-hal yang diharapkan akan
terjadi. Sebaliknya, rencana-rencana tersebut dapat memberi evaluasi kepada para
manajer tentang situasi, rencana. Rencana-rencana operasional meliputi kegiatan-
kegiatan yang segera akan dilaksanakan. Ia dapat menjawab siapa yang akan
melaksanakan apa mengaktifkan sumber-sumber fisik. yakni fasilitas, bahan dan
personil, merupakan hal-hal yang dicakup oleh rencana tersebut.
Sumber:
http://fitridtrind.wordpress.com/2014/04/19/makalah-perencanaan-pengantar-
manajemen/
http://lizhasyafar.blogspot.com/2012/06/fungsi-perencanaan-homework.html
http://dimasnovrana05.blogspot.com/2012/10/jenis-jenis-perencanaan.html
http://goenable.wordpress.com/2012/01/08/jenis-jenis-perencanaan/

Anda mungkin juga menyukai