(paya mengerahkan segenap jerih payah dalam memerangi kaum ka*ir.(,ihat$ )bn
3ajar al!sh#alani, 8ath al!Bari 1yarh 1hahCh al!BukhDriI sy!1yaukani, /ayl al!
+thDrI s!:ar#ani, 1yarh a9!:ar#ani)
.ika kata jihad dalam nash!nash tidak memiliki #arCnah (indikasi) yang menunjukkan
pada makna al!#itDl (perang), maka ia hanyalah jihad dalam pengertian bahasa saja.
1ebaliknya, jika ia mengandung #arCnah (indikasi) yang menunjukkan pada makna al!#itDl
(perang), maka ia termasuk ke dalam jihad dalam makna syar6i, yakni memerangi 'rang!
'rang ka*ir. 1edangkan makna syar") lebih diutamakan dari pada makna bahasa.
.enis jihad $
.ihad de*ensi*
.ihad ini dilakukan manakala kaum 0uslim atau negeri mereka diserang 'leh
'rang!'rang atau negara ka*ir, sebagaimana *irman llah 1+t $ J K L M
K
NO
K
P
Q
RSK LTU
V
WKXY
Q
Z
Q
[Q \]K^Q_` aV b
`
L cd eK \V f
Q
J
Q
L gh i
K
LZ]V^Q_` WQ f
Q
Z
Q
j
`
k
V
lQTU
V
WKXm
Q
\V [Q \nKb
h
L
1tatus jihad ini *ardu a"in bagi 'rang muslim di negeri yang diserang, dan *ardu
ki*ayah bagi muslim di luar negeri tersebut.
7ilayah jihad dalam k'nteks ini adalah negeri kaum muslim yang secara militer
dikuasai 'leh 'rang atau negara ka*ir
.ihad <*ensi* $
.ihad ini dilakukan manakala dak+ah )slam yang dilakukan Daulah )slam (Bhila*ah)
dihadang 'leh penguasa ka*ir dengan kekuatan *isik mereka, sebagaimana *irman
llah 1+t $
J K
K
oV U
d
p
V
[V \]qbL gQ Tk
V
\QZ
Q
r
s
tQ^
`
SK gQ Tk
V
WQ f
Q
u^
h
v
Q
j
`
wV TU
V
WKXY
Q
Z
Q
.ihad ini bertujuan memaksa 'rang ka*ir untuk tunduk terhadap syari"at )slam, bukan
memaksa mereka masuk )slam
Diharamkan dalam jihad ini membunuh para +anita, anak!anak, 'rang tua, atau yang
semisal dengan mereka (lihat$ l -urthubi, l jami" al ahkam al!-ur"an)
8akta tindakan ter'r (pengeb'man)$
Dilakukan di +ilayah yang bukan terkateg'ri +ilayah jihad
Banyak jatuh k'rban +arga sipil ( perempuan, anak!anak dll)
Tindakan ter'risme (pengeb'man) di negeri inibukan termasuk jihadbahkan ter'risme
merupakan tindakan yang diharamkan dan termasuk d'sa besar
8P) dalam masyarakat
Perlakuan 8P) terhadap kekerasan bukanlah tidak setuju melainkan memerangi nahi
mungkar dan mengamali amal maxru* dimuka bumi ind'nesia tercinta ini, seperti hal sahabat
kanjeng nabi muhammad 17, li bin abi thalib 4 dan (mar bin khattab 4 yg
memerangi kemungkaran di tanah suci alias timur tengah, dan satu hal yg terpenting islam
bukanlah agama radikal,pluralisme dan liberalisme.
Densus yy
(. Perspekti berbusana dalam pandangan para ahli
Dalam literature *i#h )slam, pembahasan di seputar pakaianGbusana dikaitkan dengan
beberapa istilah, yaitu hijab, jilbab, khimar, dir sabigh dan milha$. 1ecara sederhana, hijab
adalah segala sesuatu yang menutupi bagian!bagian tubuh pribadi. l!-uran juga
mengungkapkan penutup se'rang +anita dengan kata hijab yang artinya penutup secara
umum seperti terdapat dalam surat l!h9ab ayat &y, yang memerintahkan kepada para
shahabat /abi 1a+. Pada +aktu mereka meminta suatu barang kepada istri!istri /abi 1a+.
(ntuk memintanya dari balik hijab (penutup). 3ijab dalam penggunaan pakaian yang
bermakna penutup tubuh perempuan, bersumber dari pemahaman terhadap dua hadis yang
diri+ayatkan 'leh bu Daud dan )bn Bhu9aimah, dengan perbandingan surat n!/ur ayat ?%
dan surat al!h9ab ayat ?? yang dilengkapi dengan beberapa pandangan ulama *i#h tentang
ke+ajiban perempuan menutup aurat.
Jilbab merujuk pada pakaian yang lebih besar dibanding dengan khimar, biasanya
dipakai untuk menutupi kepala dan bagian dada perempuan, tetapi bisa juga untuk menutupi
seluruh tubuh. Badang!kadang jilbab dipakai sebagai sin'nim dari khimar, dan dalam kasus
yang lain digunakan sebagai sin'nim bagi i-ar. Dalam kamus .isan al/Arab, khimar adalah
pakaian yang biasanya dipakai untuk menutupi kepala kaum perempuan. l!-urxan
mengartikan khimar sebagai kerudung (-.1. an!/ur ayat ?%). Dalam ayat ini diperintahkan
bagi perempuan menutupi dengan kerudung panjang, dada atau dada bersama leher mereka.
0uhammad 1yahrur berpendapat, kata khumur berbentuk jamak, tunggalnya khimaar yang
berarti penutup, tetapi bukan penutup kepala saja, dan karena itu llah memerintahakan
untuk menutup semua juyub (bagian badan) yang merupakan perhiasan perempuan yang
tersembunyi kecuali kepada delapan kel'mp'k, suami, ayah, anak suami, anak mereka,
saudara!saudara laki!laki mereka, anak!anak saudara laki!laki mereka dan anak!anak saudara
perempuan mereka.
(ir sabigh biasanya merujuk pada pakaian l'nggar yang menutupi tubuh sese'rang
hingga ke kaki. 1edangkan milha$ adalah selimut (ditsar) atau kain penutup yang dipakai
untuk menutupi pakaian yang lain.
0enurut al!1hanxani /abi sa+. pernah mengatakan agar perempuan muslim merdeka
yang sudah menstruasi harus mengenakan khimar. .ika tidak maka shalat mereka tidak
diterima. Bata menstruasi digunakan sebagai acuan kede+asaan atau usia de+asa. Perempuan
yang belum de+asa tidak dikenakan ke+ajiban ini. Dalam hadis lain disebutkan bah+a dir
yang baik harus panjang dan l'nggar untuk menutupi kaki perempuan, tetapi tanpa khimar
belumlah cukup.
Dari penulis nasi'nal )nd'nesia yang memiliki pemikiran agak liberal tentang jilbab adalah
Pr'*. Dr. -uraish 1yihab yang menyatakan bah+a
0asalah .ilbab adalah masalah khila*iah$
yat> l!-uran tentang pakaian +anita mengandung aneka interpretasi.
Betetapan hukum tentang batas yang dit'leransi dari aurat +anita bersi*at 9hanniy.
Perbedaan para *u#aha tentang jilbab adalah perbedaan dalam k'nteks situasi 9aman serta
k'ndisi masa dan masyarakat serta pertimbangan!pertimbangan nalar, bukan hukum llah
yang jelas, pasti dan tegas.
0embaca pemikiran -uraish 1hihab di atas, dapat menimbulkan pengertian, bah+a
k'nsep aurat +anita dalam )slam bersi*at k'ndisi'nal, l'kal dan ztemp'ral. Banyak
yang menentang kesimpulan -uraish 1hihab bah+a jilbab adalah masalah khila*iah. l!
-uran tegas menyebutkan batas aurat +anita, yaitu seluruh tubuh, kecuali yang biasa tampak,
yakni muka dan telapak tangan. Para ulama tidak berbeda pendapat tentang masalah ini.
Yang berbeda adalah pada masalah$ apakah +ajah dan telapak tangan +ajib ditutup{
1ebagian mengatakan +ajib menutup +ajah, dan sebagian lain menyatakan, +ajah b'leh
dibuka, sebagaimana yang telah dicatat sebelumnya.
Di tengah arus budaya p'rn'gra*i dan p'rn'aksi yang melanda masyarakat di satu
pihak, dan justru munculnya arus budaya memakai jilbab di kalangan +anita muslimah di
pihak lain, banyak yang menilai pemikiran tentang .ilbab dari Pr'*. -uraish 1yihab ini,
bukanlah tindakan yang bijaksana. Pr'*. -uraish 1hihab sendiri, k'n'n meskipun bertahan
dengan pendapatnya bah+a jilbab bukan +ajib tetapi sebuah anjuran, namun beliau mengaku
tetap menganjurkan keluarganya untuk memakai jilbab. Dan beliau berharap, para perempuan
muslimah juga berjilbab, tidak lantas melepas jilbabnya, karena membaca pendapatnya.
-uraish juga menekankan, bah+a 6daerah!daerah ra+an +anita" tetap +ajib untuk ditutup.
.ika demikian agak ganjil juga, sebab bukankah ini bermakna Pr'*. -uraisy 1yihab
menerbitkan pendapatnya justru untuk tidak diikuti { ,alu buat apa beliau mengeluarkan
pendapat seperti itu{ <leh karena itu kiranya jauh lebih aman jika kita mengikuti pendapat
yang menyatakan bah+a jilbab adalah ke+ajiban.