alas x tinggi.
Ilustrasi tersebut dapat dilakukan langsung dengan benda nyata, yakni melalui
kegiatan melipat atau memotong kertas. Focus utama dari kegiatan tersebut adalah
melalui koneksi antar segitiga, jajar genjang, dan persegi panjang, anak memperoleh
pengetahuan, tentang luas daerah segitiga.
Koneksi matematika dengan ilmu pengetahuan lain dan kehidupan sehari-hari
kurang dikenal lebih jauh oleh masyarakat atau siswa. Biasanya siswa atau
t
t
t
a
a a
masyarakat sering bertanya apa arti matematika dalam kehidupan sehari-hari atau apa
kontribusi nyata dari matematika terrhadap perkembanngan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Pada umumnya, masyarakat hanya mengenal matematika sebatas
aritmatika dan operasinya, yakni penggunaan mateamtika dalam kehidupan sehari-
hari sebagai sarana atau alat komunikasi dalam menghitung untung atau rugi,
penerimaan dan pengluaran pendapatan. Akibatnya, siswa atau masyarakat tidak
memandang matematika sebagai suatu yang harus dipelajari lebih lanjut.
Dijkgraaf, R. (2008) memberikan ilustrasi tentang bagaimana publik
mengabaikan tentang koneksi matematika yang lebih dalam dengan ilmu pengetahuan
lain, misalnya dalam fisika. Secara sederhana Dijgkraaf memberi contoh tentang
tanda sama dengan = yang menghubungkan dua pernyataan.
Most people therefore overlook a modest but crucial ingredient in these
equations: the equals sign. In its archeptypal form A=B, the equals sign
connects two worlds represented by A and B. Through it ideas can flow from
A to B and back, as if the equals sign conducts the electric current thats lights
up the Aha! light bulb in the mind indicating the insight gained. Albert
Enstein was an absolute master in finding equations with that property. Take
E=mc
2
, which connect mass and energy and is, without a doubt, the most
famous equation in the public imagination. The equations of general relativity,
although less catchy and well-known, link in an equally surprising and elegant
way the worlds of geometry and matter.
Dalam pembelajaran matematika, guru matematika harus memilih tugas
sehingga dapat mendukung aktivitas siswa melakukan eksplorasi mengembangkan
peningkatan ide-ide matematika yang canggih. Siswa harus difasilitasi dengan
pertanyaan-pertanyaan yang mendorong dan menantang mereka untuk menjelaskan
ide-ide baru matematika dan pengembangan strategi baru yang didasarkan pada
matematika yang telah diketahuinya. Sebagai contoh, siswa ditanya untuk
menjelaskan dua cara berbeda dalam menaksir harga 12 buku catatan dengan cepat.
Guru harus meminta siswa untuk mengeksploraasi dan menjelaskan
keterkaitan matematika dan memastikan bahwa mereka melihat ide-ie matematika
dalamberbagai konteks dan model. Konsep sains dapat secara khusus dihasilkan dari
dari eksplorasi dan penggunaan matematika. Matematika dan sains mempunyai
sejarah panjang yang saling mengisi satu sama lain, sains berkembang dengan
bantuan matematika. Begitu juga sebaliknya, masalah dalam sains memunculkan teori
matematika.
Siswa yang berada di sekolah menengah harus meningkatkan kapasitasnya
untuk mengaitkan ide-ide matematika dan pemahaman yang lebih mendalam
bagaimana menggunakan pendekatan yang lebih dari satu dalam pemecahan suatu
masalah. Misalkan siswa diberi masalah sebagai berikut.
Tunjukkan bahwa titik tengah (midpoint) dari sisi miring suatu segitiga siku-
siku jaraknya sama dari ketiga titik.
Untuk memudahkan pemahaman, biasanya siswa menggambar masalah di
atas sebagai berikut:
Gambar 2
Masalah Midpoint
Harus ditunjukkan bahwa panjang segmen AM = BM = CM.
C
A
B
M
Dalam menyelesaikan masalah tersebut, guru harus mendorong siswa untuk
menggunakan berbagai pendekatan, misalnya melalui koordinat kartesius, lingkaran,
bangun datar geometri atau transformasi. Di sini jelas bahwa, mengaitkan masalah
matematika dengan berbagai konsep matematika akan memberi banyak pilihan pada
siswa dalam menyelesaikan masalah tersebut. Siswa akan terbiasa dengan
memandang suatu masalah dari berbagai topik matematika. Seperti masalah midpoint
di atas.
B (2b,0)
A (0,0)
M(b,c)
C (0,2c)
(a)
C
A
B
M
C
A
B
M
D
(c)
C
A= A
C
B= B
M
(d)
M
Gambar 3
Beberapa Penyelesaian Masalah Midpoint
Pendekatan menggunakan koordinat kartesius. Siswa akan lebih mudah
menyelesaikannya melalui perhitungan jarak antara dua titik. Mereka akan sampai
pada penyelesaian bahwa panjang segmen AM, BM, dan CM adalah
.
Pendekatan yang kedua menggunakan lingkaran. Karena lingkaran yang berpusat di
M melalui semua titik A, B, dan C maka AM, BM, dan CM adalah jari-jari lingkaran
tersebut. Dengan demikian, panjang keempat segmen tersebut sama. Pendekatan yang
ketiga dilakukan melalui konstruksi persegi panjang ABCD. Titik M adalah
perpotongan diagonal persegi panjang ABCD, artinya panjang AM, BM, dan CM
adalah sama. Cara yang lebih kompleks menggunakan transformasi. Segitiga ABC
direfleksikan terhadap garis AB sehingga terbentuk segitiga ABC. Oleh karena M
dan M titik tengah dari segmen BC dan BC maka segitiga MBM sebangun dengan
segitiga CBC, dengan panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada segitiga MBM
setengah dari panjang sisi segitiga CBC. Demikian juga hal yang sama berlaku
antara segitiga AMC dengan CBC. Akibatnya, segitiga MBM kongruen dengan
AMC, dari kaitan tersebut dapat disimpulkan bahwa CM dan MB sama panjang.
Aktifitas di atas memberi inspirasi bahwa guru harus memberi dorongan
agar siswa mencoba dan membuat koneksi matematika. Koneksi matematika tersebut
akan muncul apabila masalah/problem yang dipilih guru berpotensi mmberikan ruang
pada siswa untuk melakukan eksplorasi dan investigasi, tidak terpaku pada satu
konsep matematika, serta ada dorongan dari siswa mencoba berbagai pendekatan
dalam menyelesaikan masalah matematika yang diberikan. Selain itu, ketika jawaban
yang muncul tersebut tidak tepat maka guru harus membantu siswa untuk
memperoleh hal/ide yang benar dari jawaban yang kurang tepat atau salah tersebut
yang dapat menjadi ide untuk mengonstruksi penyelesaian atau koneksi baru. Ketika
siswa telah mampu menyelesaikan masalah yang diberikan maka siswa harus
didorong untuk membuat generalisasi hasil pekerjaannya. Masalah yang kaya
(kompleks) merupakan iklim yang dapat mendukung berpikir matematika dan
merupakan jalan untuk memperluas berbagai ide matematika sehingga dapat
mengengembangkan kemampuan koneksi matematika siswa.