( PTK ) MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FIQIH DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENUGASAN PADA SISWA KELAS IV
Oleh : NURYAMAH,S.Pd.I MADRASAH IBTIDAIYAH AL JIHAD KECAMATAN CIATER KABUPATEN SUBANG TAHUN !" BAB I PENDAHULUAN A. L#$#% B&'#(#)* Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan. Perubahan- perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan semakin mengalami kemajuan. Sejalan dengan kemajuan tersebut, maka dewasa ini pendidikan di sekolah-sekolah telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu terjadi karena terdorong adanya pembaharuan tersebut, sehingga di dalam pengajaranpun guru selalu ingin menemukan metode dan peralatan baru yang dapat memberikan semangat belajar bagi semua siswa. Bahkan seara keseluruhan dapat dikatakan bahwa pembaharuan dalam sistem pendidikan yang menakup seluruh komponen yang ada. Pembangunan di bidang pendidikan barulah ada artinya apabila dalam pendidikan dapat diman!aatkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bangsa Indonesia yang sedang membangun. Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. "uru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar menganjar merupakan pemegang peran yang sangat penting. "uru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran. Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. #arena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebeh e!ekti! juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut. "uru mengemban tugas yang berat untuk terapainya tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang beriman dan bertakwa terhadap $uhan %ang &aha 'sa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, erdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa inta terhadap tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. (epdikbud )*+++,. Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak !aktor di antaranya adalah !aktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru seara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan keerdasan serta keterampilan siswa. -ntuk mengatasi permasalahan di atas dan guna menapai tujuan pendidikan seara maksirnal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki ara.model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan. -ntuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih strategi atau ara dalam menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan prestasi belajar siswa khususnya pelajaran !i/ih. &isalnya dengan mmbimbing siswa untuk bersama-sama terlibat akti! dalam proses pembelajaran dan mampu membantu siswa berkembang sesuai dengan tara! intelektualnya akan lebih menguatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang diajarkan. Pemahaman ini memerlukan minat dan moti0asi. $anpa adanya minat menandakan bahwa siswa tidak mempunyai moti0asi untuk belajar. -ntuk itu, guru harus memberikan suntikan dalam bentuk moti0asi sehingga dengan bantuan itu anak didik dapat keluar dari kesulitan belajar. Sehingga nilai rata-rata mata pelajaran !i/ih yang diharapkan oleh guru adalah 12,33. Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, kegagalan dalam belajar rata-rata dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak memiliki dorongan belajar. Sehingga nilai rata-rata mata pelajaran !i/ih sangat rendah yaitu menapai 23,33. 4al ini disebabkan karena guru dalam proses belajar mengajar hanya menggunakan metode eramah, tanpa menggunakan alat peraga, dan materi pelajaran tidak disampaikan seara kronologis. -ntuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan upaya membangkitkan moti0asi belajar siswa, misalnya dengan membimbing siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang melibatkan siswa serta guru yang berperan sebagai pembimbing untuk menemukan konsep !i/ih. &oti0asi tidak hanya menjadikan siswa terlibat dalam kegiatan akademik, moti0asi juga penting dalam menentukan seberapa jauh siswa akan belajar dari suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa jauh menyerap in!ormasi yang disajikan kepada mereka. Siswa yang termoti0asi untuk belajar sesuatu akan menggunakan proses kogniti! yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih baik. $ugas penting guru adalah merenanakan bagaimana guru mendukung moti0asi siswa )5ur, 633* : 7,. -ntuk itu sebagai seorang guru disamping menguasai materi, juga diharapkan dapat menetapkan dan melaksanakan penyajian materi yang sesuai kemampuan dan kesiapan anak, sehingga menghasilkan penguasaan materi yang optimal bagi siswa. Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis menoba menerapkan salah satu metode pembelajaran, yaitu metode pembelajaran Penugasan )$he Assignment, untuk mengungkapkan apakah dengan model Penugasan )$he Assignment, dapat meningkatkan moti0asi belajar dan prestasi belajar !i/ih. Penulis memilih metode pembelajaran ini dalam mengkondisikan siswa untuk terbiasa menemukan, menari, mendikusikan sesuatu yang berkaitan dengan pengajaran. )Siadari, 633*: 8,. (alam metode pembelajaran Penugasan )$he Assignment, siswa lebih akti! dalam memeahkan untuk menemukan sedang guru berperan sebagai pembimbing atau memberikan petunjuk ara memeahkan masalah itu. (ari latar belakang tersebut di atas maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Fiqih dengan Metode Pembelajaran Penugasan Pada Siswa Kelas IV di MI l ! "ihad Ke#amatan $iater %ahun Pelajaran &'(()&'(&*+ B. R+,+-#) M#-#'#. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut : *. Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran $he Assignment terhadap moti0asi belajar siswa mata pelajaran !i/ih pada siswa kelas I9 di &I Al - :ihad #eamatan ;iater $ahun Pelajaran 63**.63*6 < 6. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa dengan diterapkannya pembelajaran $he Assignment mata pelajaran !i/ih pada siswa kelas I9 di &I Al - :ihad #eamatan ;iater $ahun Pelajaran 63**.63*6 < C. T+/+#) P&)&'0$0#) Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk : *. Ingin mengetahui pengaruh moti0asi belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran $he Assignment mata pelajaran !i/ih pada siswa kelas I9 di &I Al - :ihad #eamatan ;iater $ahun Pelajaran 63**.63*6. 6. Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran $he Assignment mata pelajaran !i/ih pada siswa kelas I9 di &I Al - :ihad #eamatan ;iater $ahun Pelajaran 63**.63*6. D. M#)1##$ P&)&'0$0#) Penulis mergharapkan dengan hasil penelitian ini dapat berman!aat bagi : *. "uru &emberikan in!ormasi tentang metode pembelajaran yang sesuai dengan materi !i/ih. 6. Siswa &eningkatkan moti0asi dan prestasi pada mata pelajaran !i/ih 7. Sekolah &emberikan masukan bagi sekolah sebagai pedoman untuk mengambil kebijakan di sekolah tersebut. E. H023$&-0- T0)d#(#) 4ipotesis tindakan dalam penelitian tindakan adalah sebagai berikut : *. Penerapan pembelajaran dis0o0ery dapat meningkatkan moti0asi belajar mata pelajaran !i/ih pada siswa kelas I9 di &I Al - :ihad #eamatan ;iater $ahun Pelajaran 63**.63*6. 6. Penerapan pembelajaran $he Assignment dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran !i/ih pada siswa kelas I9 di &I Al - :ihad #eamatan ;iater $ahun Pelajaran 63**.63*6. F. R+#)* L0)*(+2 P&)&'0$0#) =uang lingkup dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : *. Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah masalah peningkatan moti0asi dan prestasi belajar siswa. 6. Penelitian tindakan kelas ini dikenakan pada siswa kelas I9 7. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di &I Al - :ihad #eamatan ;iater 8. (alam penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 63**.63*6. 2. Penelitian tindakan kelas ini dibatasi pada kompetensi dasar mengenal tata ara mandi wajib. G. D&10)0-0 O2&%#-03)#' Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu dide!inisikan hal-hal sebagai berikut : *. &etode Penugasan )$he Assignment, adalah : Suatu ara mengajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui Penampilan ,keberanian mengemukakan pendapat, dengan tampil kedepan kelas, seminar, membaa sendiri dan menoba sendiri agar anak dapat belajar sendiri. 6. &oti0asi belajar adalah : Suatu proses untuk menggiatkan moti!-moti! menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan menapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri indiI9du yang mendorong tingkah. lakunya untuk berbuat sesuatu dalam menapai tujuan tertentu. 7. Prestasi belajar adalah : 4asil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran. BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. M&$3d& P&)+*#-#) $eknik Penugasan adalah terjemahan dari $he Assignment. &enurut Sund $he Assignment adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. %ang dimaksudkan dengan proses mental tersebut antara lain ialah: mengamati, menerna, mengerti, menggolong-golongkan, manbuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebainya. Suatu konsep misalnya: wudlu, mandi, sholat dan sebagainya, sedang yang dimaksud dengan prisnsip antara lain ialah : mandi apabila tidak menetapi rukunnya tidak akan sah. (alam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi. (r. :. =ihard dan asistennya menoba sel!-learning siswa )belajar sendiri, itu, sehingga situasi belajar mengajar berpindah dari situasi teaher learning menjadi situasi student dominated learning. (engan menggunakan $he Assignment learning, ialah suatu ara mengajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar, membaa sendiri dan menoba sendiri agar anak dapat belajar sendiri. Penggunaan teknik $he Assignment ini guru berusaha meningkatkan aktiI9tas siswa dalam proses belajar mengajar. &aka teknik ini memiliki keuntungan sebagai berikut : $eknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan, memperbanyak kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses kogniti!.pengenalan siswa. Siswa memperoleh pengetahuan yang bersi!at sangat pribadi indiI9dual sehingga dapat kokoh.mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut. (apat membangkitkan kegairahan belajar mengajar para siswa. $eknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing. &u mengarahkan ara siswa belajar, sehingga lebih memiliki moti0asi yang kuat untuk belajar lebih giat. &embantu siswa untuk memperkuat dan menambah keperayaan pada diri sendiri dengan proses Penugasan sendiri. >alaupun demikian baiknya teknik ini toh masih ada pula kelemahan yang perlu diperhatikan ialah : Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk ara belajar ini. Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik. Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini akan kurang berhasil. Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perenaan dan pengajaran tradisional mungkin akan sangat keewa bila diganti dengan teknik Penugasan. (engan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan.pembentukan sikap dan keterampilan bagi siswa. $eknik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berpikir seara kreati!. . M3$04#-0 B&'#/#% #) P&)*&%$0#) M3$04#-0 B&'#/#% &oti0asi adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu, atau keadaan seseorang atau organisme yang menyebabkan kesiapan-kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan. Sedangkan belajar adalah suatu proses untuk menggiatkan moti!-moti! menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan menapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri indiI9du yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam menapai tujuan tertentu )-sman, 6333: 61,. Sedangkan menurut (jamarah )6336: **8, moti0asi adalah suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang kedalam bentuk aktiI9tas nyata untuk menapai tujuan tertentu. (alam proses belajar, moti0asi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak mempunyai moti0asi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktiI9tas belajar. 4al ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh 5ur )633*: 7, bahwa siswa yang termoti0asi dalam belajar sesuatu akan menggunakan proses kogniti! yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih baik. :adi moti0asi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu dalam menapai tujuan tertentu. 5). M#6#,7,#6#, M3$04#-0 &enurut jenisnya moti0asi dibedakan menjadi dua, yaitu : (,+ Motivasi Intrinsik a. :enis moti0asi ini timbul sebagai akibat dari dalam indiI9du, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar )-sman, 6333: 6+,. Sedangkan menurut (jamarah )6336: **2,, moti0asi instrinsik adalah moti!-moti! yang menjadi akti! atau ber!ungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri indi0idu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. &enurut >inata )dalam 'rriniati, *++8 : 32, ada beberapa strategi dalam mengajar untuk membangun moti0asi intrinsik. Strategi tersebut adalah sebagai berikut : b. &engaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa. . &emberikan kebebasan dalam memperluas materi pelajaran sebatas yang pokok. d. &emberikan banyak waktu ekstra bagi siswa untuk mengerjakan tugas dan meman!aatkan surnber belajar di sekolah. e. Sesekali memberikan penghargaan pada siswa atas pekerjaannya. !. &eminta siswa untuk menjeiaskan hasil pekerjaannya. (ari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa moti0asi instrinsik adalah moti0asi yang timbul dari dalam indiI9du yang ber!ungsinya tidak perlu dirangsang dari luar. Seseorang yang memiliki moti0asi intrinsik dalam darinya maka seara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan moti0asi dari luar dirinya. &,+Motivasi-kstrinsik :enis moti0asi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar indiI9du, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar. &isalnya seseorang mau belajar karena ia disuruh oleh orang tuanya agar mendapat peringkat pertama di kelasnya )-sman, 6333: 6+,. Sedangkan menurut (jamarah )6336: **?,, moti0asi ekstrinsik adalah kebalikan dari moti0asi intrinsik. &oti0asi ekstrinsik adalah moti!-moti! yang akti! dan ber!ungsi karena adanya perangsang yang timbul dari jiwa seseorang atau perang yang timbul dari dari luar. Beberapa ara membangkitkan moti0asi ekstrinsik dalam menumbuhkan moti0asi instrinsik antata lain : *. #ompetisi )persaingan, : guru berusaha meniptakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah diapai sebelumnya dan mengatasi prestasi orang lain. 6. Pae &aking )membuat tujuan sementara atu dekat,: Pada awal kegiatan belajar mengajar guru, hendaknya terlebih dahulu menyampaikan kepada siswa $P# yang akan diapai sehingga dengan demikian siswa berusaha untuk menapai $P# tersebut. 7. $ujuan yang jelas : &oti! mendorong indiI9du untuk menapai tujuan. &akin jelas tujuan, makin besar ni@ai tujuan bagi indiI9du yang bersangkutan dan makin besar pula moti0asi dalam melakuakan sesuatu perbuatan. 8. #esempurnaan untuk sukses : #esuksesan dapat menimbulkan rasa puas, kesenangan dan keperayaan terhadap diri sendiri, sedangkan kegagalan akan membawa e!ek yang sebaliknya. (engan demikian, guru hendaknya banyak memberikan kesempatan kepada anak untuk meraih sukses dengan usaha mandiri, tentu saja dengan bimbingan guru. 2. &inat yang besar: &oti! akan timbul jika indiI9du memiliki minat yang besar. A. &engadakan penilaian atau tes. Pada umumnya semua siswa mau belajar dengan tujuan memperoleh nilai yang baik. 4al ini terbukti dalam kenyataan bawa banyak siswa yang tidak belajar bila tidak ada ulangan. Akan tetapi, bila guru mengatakan bahwa lusa akan diadakan ulangan lisan, barulah siswa giat belajar dengan mengha!al agar ia mendapat nilai yang baik. :adi, angka atau nilai itu merupakan moti0asi yang kuat bagi siswa. (ari uraian di atas diketahui bahwa moti0asi ekstrinsik adalah moti0asi yang timbul dari luar indi0idu yang ber!ungsinya karena adanya perangsang dari luar, misalnya adanya persaingan, untuk menapai nilai yang tinggi, dan lainsebagainya. 8. P%&-$#-0 B&'#/#% F090. Belajar dapat membawa suatu perubahan pada indiI9du yang belajar. Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik menjadi lebih baik. Pengalaman dalam belajar merupakan pengalaman yang dituju pada hasil yang akan diapai siswa dalam proses belajar di sekolah. &enurut Poerwodarminto )*++*: ?A1,, prestasi belajar adalah hasil yang diapai )dilakukan, dekerjakan,, dalam hal ini prestasi belajar merupakan hasil pekerjaan, hasil peniptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan ketelitian kerja serta perjuangan yang membutuhkan dan memerlukan pengorbanan dan memerlukan dasar pikiran. Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa prestasi belajar yang diapai oleh siswa dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya setelah siswa itu melakukan kegiatan belajar. Penapaian hasil belajar tersebut dapat diketahui dengan mengadakan penilaian tes hasil belajar. Penilaian diadakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. (i samping itu guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar di lingkungan sekolah serta dapat melihat output dari anak. Sejalan dengan prestasi belajar, maka dapat diartikan bahwa prestasi belajar !i/ih adalah nilai yang diperoleh siswa setelah melibatkan seara langsung.akti! seluruh potensi yang dimilikinya baik aspek kogniti! )pengetahuan,, a!ekti! )sikap, dan psikomotor )keterampilan, dalam proses belajar mengajar !i/ih. :. H+5+)*#) M3$04#-0 d#) P%&-$#-0 B&'#/#% T&%.#d#2 M&$3d& P&)+*#-#) &oti0asi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu dalam menapai tujuan tertentu. Siswa yang termoti0asi untuk belajar sesuatu akan menggunakan proses kogniti! yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih baik )5ur, 633*: 7,. Sedangkan prestasi belajar adalah hasil yang diapai oleh siswa dengan melibatkan seluruh ptensi yang dimilikinya setelah siswa itu melakukan kegiatan belajar dan berinteraksi dalam setiap kegiatan pembelajaran. Sedangkan metode pembelajaran Penugasan )$he Assignment, adalah suatu metode pembelajaran yarg memberikan kesempatan dan menuntut siswa terlibat seara akti! di dalam menapai tujuan pembelajaran dengan memberikan in!ormasi singkat )Siadari, 633*: ?,. Pengetahuan yang diperoleh dengan belajar Penugasan )$he Assignment, akan bertahan lama, mempunyai e!ek trans!er yang lebih baik dan meningkatkan siswa dan kemampuan ber!ikir seara bebas. Seara umum belajar Penugasan )$he Assignment, ini melatih keterampilan kogniti! untuk menemukan dan memeahkan masalah tanpa pertolongan orang lain. Selain itu, belajar Penugasan membangkitkan keingintahuan siswa, memberi moti0asi untuk bekerja sampai menemukan jawaban yang diharapkan dengan mempraktekan berbagai teori )Sya!iBudin, 6336:*+,. (ari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya moti0asi dalam pembelajaran model Penugasan )$he Assignment, tersebut maka hasil-hasil belajar akan menjadi optimal. &akin tepat moti0asi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. (engan moti0asi yang tinggi maka intensitas usaha belajar siswa akan tinggi pula. :adi moti0asi akan senantiasa menentukan intesitas usaha belajar siswa. 4asil ini akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. BAB III METODE PENELITIAN #. J&)0- P&)&'0$0#) :enis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas )P$#, yang bersi!at re!lekti!, partisipati!, kolaborati!, dan spiral, bertujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, ara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi pembelajaran. P$# yaitu suatu kegitan menguji obakan suatu ide ke dalam praktik atau situasi nyata dalam harapan kegiatan tersebut mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar ) =iyanto, 633*, 5. K&.#d0%#) P&)&'0$0 Pada penelitian ini, peneliti sebagai guru dan merenanakan kegiatan berikut : *. &enyusun angket untuk pembelajaran dan menyusun renana program pembelajaran 6. &engumpulkan data dengan ara mengamati kegiatan pembelajaran dan wawanara untuk mengetahui proses pembelajaran yangdilakukan oleh guru kelas 7. &elaksanakan renana program pembelajaran yang telah dibuat 8. &elaporkan hasil penelitian 6. L3(#-0P&)&'0$0#) Penelitian dilaksanakan di &I Al - :ihad #eamatan ;iater d. D#$# d#) -+,5&% *. (ata dalam penelitian ini adalah kemampuan ber!ikir siswa yang diperoleh dengan mengamati munulnya pertanyaan dan jawaban yang munul selama diskusi berlangsung dan diklasi!ikasikan menjadi ;* C ; A. (ata untuk hasil penelian diperoleh berdasarkan nilai ulangan harian )test,. 2. Sumber data penelitian adalah siswa kelas I9 Sebagai obyek penelitian &. P%3-&d+% 2&)*+,2+'#) d#$# Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sebagai berikut : *. >awanara >awanara awal dilakukan pada guru dan siswa untuk menentukan tindakan. >awanara dilakukan untuk mengetahui kondisi awal siswa 6. Angket Angket merupakan data penunjang yang digunakan untuk mengumpulkan in!ormasi terkait dengan respon atau tanggapan siswa terhadap penerapan pembelajaran kooperati! 7. Obser0asi Obser0asi dilaksanakan untuk memperoleh data kemampuan berpikir siswa yang terdiri dari beberapa deskriptor yang ada selama pembelajaran berlangsung. Obser0asi ini dilakukan dengan menggunakan lembar obser0asi yang telah disusun. Obse0asi dilakukan oleh 7 orang obser0er. 8. $est $est dilaksanakan setiap akhir siklus, hal ini dimaksudkan untuk mengukur hasil yang diperoleh siswa setelah pemberian tindakan. $est tersebut berbentuk multiple hoise agar banyak materi terakup 2. ;atatan lapangan ;atatan lapangan digunakan sebagai pelengkap data penelitian sehingga diharapkan semua data yang tidak termasuk dalam obser0asi dapat dikumpulkan pada penelitian ini
1. A)#'0-0- d#$# *. #emampuan Ber!ikir #ualitas pertanyaan dan jawaban siswa dianalisis dengan rubrik. #emudian untuk mengetahui peningkatan skor kemampuan ber!ikir, pertanyaan dan jawaban yang telah dinilai dengan rubrik pada siklus I dibandingkan dengan pertanyaan dan jawaban yang telah dinilai dengan rubrik pada siklus II. =umus untuk menari skor klasikal kemampuan bertanya siswa D Skor riil E 8 Skor maks #eterangan: Skor riil : skor total yang diperoleh siswa Skor maksimal : Skor total yang seharusnya diperoleh siswa 8 : Skor maksimal dari tiap jawaban ) pedoman penskoran lihat lampiran , 6. 4asil Belajar 4asil belajar pada aspek kogneti! dari hasil test dianalisis dengan teknik analisis e0aluasi untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. ;aranya adalah dengan menganalisis hasil test !ormati! dengan menggunakan kriteria ketuntasan belajar. Seam Aswirara indiI9du, siswa dianggap telah belajar tuntas apabila daya serapnya menapai A2 F, Seara kelompok dianggap tuntas jika telah belajar apabila menapai 12 F dari jumlah siswa yang menapai daya serap minimal A2 F )(edikbud 6333 dalam Aswirda 633?, *. T#.#27$#.#2 2&)&'0$0#) Berdasarkan obser0asi awal yang dilakukan proses pembelajaran yang dilakukan adalah model pembelajaran kooperati!. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 6 siklus. Setiap siklus tediri dari perenanaan, tindakan, penerapan tindakan, obser0asi,re!leksi. Siklus I *. Perenanaan Sebelum melaksanakan tindakan maka perlu tindakan persiapan. #egiatan pada tahap ini adalah : Penyusunan =PP dengan model pembelajaran yang direnanakan dalam P$#. Penyusunan lembar masalah.lembar kerja siswa sesuai dengan indikator pembelajaran yang ingin diapai &embuat soal test yang akan diadakan untuk mengetahui hasil pembelajaran siswa. &embentuk kelompok yang bersi!at heterogen baik dari segi kemampuan akademis, jenis kelamin, maupun etnis. &emberikan penjelasan pada siswa mengenai teknik pelaksanaan model pembelajaran yang akan dilaksanakan 6. Pelaksanaan $indakan &elaksanakan kegiatan sesuai dengan renana pembelajaran yang telah dibuat. (alam pelaksanaan penelitian guru menjadi !asilitator selama pembelajaran, siswa dibimbing untuk belajar !i/ih seara kooperati! learning dengan model $he Assignment. Adapun langkah C langkah yang dilakukan adalah )sesuaikan dengan senario pembelajaran, #egiatan penutup (i akhir pelaksanaan pembelajaran pada tiap siklus, guru memberikan test seara tertulis untuk menge0alausi hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 7. Obser0asi Pengamatan dilakukan selama proses proses pembelajaran berlangsung dan hendaknya pengamat melakukan kolaborasi dalam pelaksanaannya. 8. =e!leksi Pada tahap ini dilakukan analisis data yang telah diperoleh. 4asil analisis data yang telah ada dipergunakan untuk melakukan e0aluasi terhadap proses dan hasil yang ingin diapai. =e!leksi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah atau belum terjadi, apa yang dihasilkan,kenapa hal itu terjadi dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya. 4asil re!leksi digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya unttuk menghasilkan perbaikan pada siklus II SiklusII #egiatan pada siklus dua pada dasarnya sama dengan pada siklus I hanya saja perenanaan kegiatan mendasarkan pada hasil re!leksi pada siklus I sehingga lebih mengarah pada perbaikan pada pelaksanaan siklus I. H. P&%-3)#'0# P&)&'0$0#) Penelitian ini melibatkan $im peneliti, identitas dari $im tersebut adalah : *. 5ama : 5-=%A&A4,S.Pd.I 5IP : - Pekerjaan : "uru &I Al - :ihad $ugas dalam penelitian : Sebagai Peneliti 6. 5ama : Saepunajah,S.Pd.I 5IP : *+?1316+63323**336 Pekerjaan : "uru &I Al - :ihad I $ugas dalam penelitian : Pengumpulan dan Analisis (ata 7. 5ama : Ahmad Bakri Saepuloh,S.Pd.I 5IP : - Pekerjaan : "uru &I Al - :ihad $ugas dalam penelitian : Obser0er
I. J#d;#' K&*0#$#) MINGGU KE KEGIATAN I PERSIAPAN a+ %elaah Pustaka b+ .bservasi dan .rientasi /a0angan #+ Men1usun 2en#ana Penelitian d+ Pengurusan Peri3inan Penelitian II PELAKSANAAN DILAPANGAN a+ Diskusi Masalah 1ang akan diteliti b+ Pegum0ulan data #+ Peren#anaan 0embelajaran+ Pelaksanaan Pembelajaran d+ 2e4leksi tindakan e+ -VIaluasi keseluruhan 4+ Menghasilkan model 0embelajaran 9I PENGOLAHAN DATA a+ Pen1usunan konse0 la0angan b+ Diskusi konse0 la0angan #+ 2eVIisi konse0 la0angan d+ Pengetikan hasil 0enelitian e+ Penggandaan hasil 0enelitian 4+ Pela0oran hasil 0enelitian J. BIAYA PENELITIAN N3 URAIAN KEBUTUHAN BESAR UANG * =apat =p *3.333,33,- 6 Penyusunan Proposal =p 23.333,33,- 7 PeriGinan Penelitian =p 62.333,33,- 8 Pengetikan laporan =p *33.333,33,- 2 Penjilidan =p. *2.333,33,- JUMLAH =p 633.333,33,- K. TAHAP PELAKSANAAN N3 URAIAN KEBUTUHAN < KEGIATAN BESAR UANG * Penjadwalan =P 62.333,33 6 Pelaksanaan P$# =p *?2.333,33 7 Pengumpulan (ata =p *23.333,33 8 &elakukan =e!leksi =p ?2.333,33 2 '9Ialuasi =p 23.333,33 A Hembaran Obser0asi =p ?2.333,33 JUMLAH R2 ==!,!!!,!! L. LAPORAN HASIL PENELITIAN N3 URAIAN KEBUTUHAN < KEGIATAN BESAR UANG * Analisis (ata =p 23.333,33 6 #onsep Haporan (iskusi =p *33.333,33 7 (iskusi 4asil $emuan =p ?2.333,33 8 =apat Haporan =p 23.333,33 2 Pengetikan Haporan Akhir =p 633.333,33 A Penggandaan Haporan Akhir =p 82.333,33 ? Penjilidan Haporan =p ?3.333,33 1 Pengiriman 4asil Haporan =p 72.333,33 JUMLAH R2 >?=.!!!,!! BAB V KESIMPULAN Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak !aktor di antaranya adalah !aktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru seara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan keerdasan serta keterampilan siswa. -ntuk mengatasi permasalahan di atas dan guna menapai tujuan pendidikan seara maksirnal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki ara.model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan. -ntuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih strategi atau ara dalam menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan prestasi belajar siswa khususnya pelajaran !i/ih. DAFTAR PUSTAKA
(epartemen Pendidikan (an #ebudayaan. *++3. #amus Besar Bahasa Indonesia. :akarta: Balai Pustaka (imyati dan &ujiono. 6336. Belajar dan Pembelajaran. :akarta: =ineka ;ipta Arikunto, Suharsimi. 6336. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. :akarta:=ineksa ;ipta. (epartemen Pendidiakan dan #ebudayaan, *++8. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. :akarta. Balai Pustaka. (jamarah, Syai!ul Bahri. 6336. Strategi Belajar Mengajar. :akarta: =ineksa ;ipta. (jamarah. Syai!ul Bahri. 6336. Psikologi Belajar. :akarta:=ineksa ;ipta. 'rriniati, *++?. Penera0an Strategi Motivasi Belajar Siswa dalam Proses Belajar Menajar Fisika Pokok Bahasan /istrik Statis Kelas IVI B $awu III %ahun Pelajaran (556)(557 di S/%P8 &9 Suraba1a. Skripsi yang tidak dipublikasikan. -ni0ersitas 5egeri Surabaya. 5galim, Purwanto &. *++3. Psikologi Pendidikan. Bandung: =emaja =osdakarya. Poerwodarminto. *++*. Kamus :mum Bahasa Indonesia. :akarta:Bina Ilmu. Sya!iBudin. 6336. Penera0an Pendekatan KonstruktiIVs dengan menggunakan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas I M%s8 Denan1ar. Skripsi yang tidak dipublikasikan -ni0ersitas 5egeri Surabaya.