Oleh: Mahendra Pandu Negara, S.Kep NIM 082!!!0!02 Er"#na N$"# Su%an&#, S.Kep NIM 082!!!0!008 R#'a De(# A%'ar#n#, S.Kep NIM !02!!!0!0!) *agu% Se&+$ Pra,$($, S.Kep NIM 082!!!0!00- .#/&+ R$0h#'a&un Nura#n#, S.Kep NIM 012!!!0!00! PROGRAM PENDIDIKAN PRO.ESI NERS 2PN3 PROGRAM STUDI I4MU KEPERAWATAN UNI5ERSITAS 6EM*ER 20!7 STANDART ASUHAN KEPERAWATAN A. DE.INISI Konstipasi adalah kondisi sulit atau jarang untuk defekasi. Karena frekuensi defekasi berbeda setiap individu, definisi ini bersifat subjektif dan dianggap sebagai penurunan relatif jumlah buang air besar pada individu. Pada umumnya, pengeluaran defekasi kurang dari 1 setiap tiga hari yang dianggap suatu konstipasi (Corin, !""#$. Konstipasi adalah keluarnya feses yang sedikit, kering, keras, atau tidak keluarnya feses dalam jangka aktu lama (%erman et al, !""#$. Konstipasi adalah penurunan pada frekuensi normal defekasi yang disertai oleh kesulitan atau pengeluaran yang tidak lengkap feses dan&atau pengeluaran feses yang keras, kering dan banyak ('(')(, !"1!$ *. *ATASAN KARAKTERISTIK 1. 'yeri abdominal !. 'yeri tekan abdomen dengan teraba resistensi otot *. 'yeri tekan abdomen tanpa teraba resistensi otot +. (noreksia ,. Penampilan tidak khas pada lansia (misalnya: perubahan pada status mental, inkonintensia urinarius, jatuh yang tidak diketahui penyebabnya, peningkatan suhu tubuh -. %orborygmi (bunyi di usus yang keras, %iasanya sinkron dengan bunyi kolik yang timbul. .al ini terjadi oleh karena meningkatnya peristaltik$. /. 0eses disertai darah 1. Perubahan pada pola defekasi #. Penurunan frekuensi 1". Penurunan voleme feses 11. )istensi abdomen 1!. Perasaan penuh pada rektal 1*. Perasaan adanya tekanan pada rektal 1+. Kelemahan umum 1,. 0eses keras dan berbentuk 1-. 'yeri kepala 1/. %ising usus hipera2tiv 11. %ising usus hipoa2tive 1#. Peningkatan tekanan abdominal !". 3idak dapat makan !1. 'ausea !!. 4embesan feses 2air !*. 'yeri saat defekasi !+. 5assa abdomen yang dapat di raba !,. 5asa re2tal yang dapat diraba !-. Perkusi abdomen dullness (pekak$ !/. (danya feses lunak, seperti pasta di dalam re2tum !1. 5engejan saat defekasi !#. 3idak dapat mengeluarkan feses *". 5untah 8. DIAGNOSA KEPERAWATAN 2DIAGNOSA TUNGGA43 )iagnosa keperaatan yang dapat di angkat untuk masalah konstipasi menurut '(')( (!"1!$ yaitu: 1. Konstipasi !. Konstipasi yang dirasakan *. 4isiko Konstipasi D. KRITERIA HASI4 !. Tu9uan NO8: *$(e; E;#'#na&#$n 20)0!3 2. Kr#&er#a e"a;ua%# Pen#;a#an u'u' ,$(e; e;#'#na%# Sanga& &erganggu Tergang gu 8u0up &erganggu Sed#0#& &ergangg u T#da0 &ergang gu Ind#<a&$r ! 2 7 ) Pola eliminasi Pergerakan usus terkontrol 6arna feses 7umlah feses sesuai diet 0eses yang lunak dan berbentuk pengeluaran feses yang nyaman Kekuatan sfingter Kekuatan otot untuk mengeluarkan feses pengeluaran feses tanpa obat8obatan bising usus *era& 8u0up ,era& Sedang R#ngan T#da0 ada 9emak pada feses )arah pada feses 9endir pada feses Konstipasi )iare Penyalahgunaan obat8obatan 'yeri saat mengeluarkan feses E. INTER5ENSI KEPERAWATAN NI8: <$n%&#pa&#$n=#'pa<&#$n 'anage'en& 207)03 )efinisi: men2egah dan mengurangi konstipasi&impaksi !. O,%er"a%# a. Pantau motilitas usus, termasuk frekuensi, konsistensi, bentuk, volume, dan arna, se2ara tepat (frekuensi defekasi orang deasa adalah !8* kali&hari dengan jumlah rata8rata pembuangan per hari adalah 1," g: konsistensi feses lunak, lembab, semi padat, dan berbentuk: bentuk silindris berdiameter !,, 2m sesuai dengan diameter re2tum, arna ke2oklatan karena adanya sterkobilin dan urobilin (%erman et al, !""#$$. b. 5onitor bising usus. (nilai normal bisisng usus yaitu ,81! ; permenit$. (hypoa2tif: sangat halus dan jarang, hanya satu kali per menit: hiperaktif: keras, berisik dan sering terjadi, setiap * detik atau disebut juga borborygmus: tidak ada bisisng usus: tidak terdengar dalam pemeriksaaan *8, menit$ (%erman et al, !""#$$. 2. 5onitor untuk tanda dan gejala ruptur usus dan & atau peritonitis d. <dentifikasi faktor (misalnya: pengobatan, bed rest, dan diet$ yang dapat menyebabkan atau berkontribusi dalam konstipasi e. =valuasi pemberian obat, untuk menentukan efek samping pada gastrointestinal f. =valuasi intake asupan nutrisi 2. T#nda0an 0epera(a&an a. 3imbang berat badan se2ara teratur b. )orong penambahan asupan 2airan, ke2uali ada kontraindikasi 2. (njurkan pasien&keluarga melaporkan arna, volume, frekuensi dan konsistensi d. (njurkan pasien&keluarga untuk diit tinggi serat, se2ara tepat (makanan berserat seperti sayur8sayuran, roti, gandum utuh, dan buah8buahan, batasi makanan yang tinggi lemak dan gula (seperti makanan yang manis8manis, keju, dan makanan olahan, 5akanan8 makanan tersebut dapat menimbulkan konstipasi$ e. (njurkan pasien&keluarga dalam penggunaan obat pen2ahar&la;ative, se2ara tepat f. (njurkan pasien untuk tetap menjaga diet, olahraga, dan asupan 2airan untuk men2egah kostipasi&impaksi g. 7adalkan untuk ke toilet, se2ara tepat h. (njurkan pasien untuk menggunakan obat pen2ahar&pelunak feses, se2ara tepat i. %erikan informasi pada pasien tentang prosedur pembersihan feses se2ara manual, jika perlu j. 9akukan pembersihan feses se2ara manual, jika perlu k. %erikan enema atau irigasi, se2ara tepat l. %erikan 2airan hangat setelah makan makanan ringan, se2ara tepat . Pend#d#0an 0e%eha&an a. 7elaskan etiologi penyakit dan rasional tindakan yang dilakukan untuk pasien b. (jarkan pasien atau keluarga tentang proses pen2ernaan normal 2. (jarkan pasien&keluarga tentang aktu, dan 2ara untuk mengatasi konstipasi 7. K$;a,$ra%# a. Kolaborasi dengan dokter tentang penurunan & kenaikan frekuensi bising usus b. Kolaborasi dengan dokter apabila konstipasi&impaksi tidak teratasi DA.TAR PUSTAKA %erman et al. !""#. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier & Erb. 7akarta: =>C. Corin, =li?abeth. !""#. Buku Saku Patofisiologi. 7akarta: =>C '(')(. !"1!. Nursing Diagnosis Definition and Classifiation! O;ford: 6iley8 %la2kell. '<C. !"1!. Nursing "nter#ention Classifiation. 5osby: =lsevier 'OC. !"1!. Nursing $uto%es Classifiation. 5osby: =lsevier