Penyakit alergi merupakan kumpulan penyakit yang sering dijumpai di masyarakat dan golongan penyakit dengan iri peradangan yang tim!ul aki!at reaksi imunologis ter"adap alergi lingkungan. #alaupun $aktor lingkunan merupakan $aktor penting% $aktor genetik dalam mani$estasi alergi tidak dapat di a!aikan. Adanya alergi ter"adap suatu alergi tertentu menunjukkan !a"&a sesorang perna" terpajan dengan alergi !ersangkutan se!elumnya. Penyakit alergi merupakan kumpulan penyakit yang sering dijumpai di masyarakat. Penyakit alergi merupakan kumpulan penyakit yang sering dijumpai di masyarakat. '#HO AR(A ta"un )**1+ Alergi "idung adala" keadaan atopi yang paling sering dijumpai menyerang )*, anak dan de&asa muda di Amerika Utara dan Eropa Barat. Di tempat lain alergi "idung dan penyakit atopi lainya le!i" renda"% terutama pada negara yang kurang !erkem!ang. (nsidensi penyakit tinggi pada anak-anak di !a&a" . ta"un dan akan menurun seara !erta"ap sesuai dengan !ertam!a"nya umur. Rinitis merupakan sala" satu penyakit paling umum yang terdapat di Amerika /erikat% mempengaru"i le!i" dari .* juta orang Dilaporkan penyakit alergi yang sering dijumpai di Bagian Penyakit Dalam R/01 2akarta adala" asma% rinitis% urtikaria dan alergi makanan. Di 1edan dilaporkan mani$estasi klinis pasien alergi saluran pernapasan adala" rinitis 31%4,% asma 5*%6,% asma 7 rinitis )., dan !atuk kronik .,. Diperkirakan 1*-)* , penduduk perna" atau sedang menderita penyakit terse!ut. Alergi dapat menyerang setiap organ tu!u". 8etapi organ yang sering terkena adala" saluran napas% kulit dan saluran penernaan. 9eadaan ini sering !er"u!ungan dengan kelainan pernapasan lainnya% seperti asma. R"initis mem!erikan pengaru" yang signi$ikan pada kualitas "idup. Pada !e!erapa kasus% dapat menye!a!kan kondisi lainnya seperti masala" pada sinus% masala" pada telinga% gangguan tidur% dan gangguan untuk !elajar. Pada pasien dengan asma% rinitis yg tidak terkontrol dapat memper!uruk kondisi asmanya. Rinitis terse!ar di seluru" dunia% !aik !ersi$at endemis maupun munul se!agai 9LB. Di daera" !eriklim sedang% insidensi penyakit ini meningkat di musim gugur% musim dingin% dan musim semi. RH(N(8(/ ALER:( DAN UR8(9AR(A ).1.1 De$inisi R"initis alergi adala" penyakit peradangan yang dise!a!kan ole" reaksi alergi pada pasien-pasien yang memiliki atopi% yang se!elumnya suda" tersensitisasi atau terpapar dengan allergen ';at<materi yang menye!a!kan tim!ulnya alergi+ yang sama serta meliputi mekanisme pelepasan mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan allergen yang serupa '=on Pir>uet% 14?6+. R"initis alergi adala" kelainan pada "idung dengan gejala-gejala !ersin-!ersin% keluarnya airan dari "idung% rasa gatal dan tersum!at setela" mukosa "idung terpapar dengan allergen yang mekanisme ini diperantarai ole" (gE '#HO AR(A ta"un )**1+. Rinitis alergi adala" penyakit umum yang paling !anyak di derita ole" perempuan dan laki-laki yang !erusia 5* ta"unan. 1erupakan in$lamasi mukosa saluran "idung yang dise!a!kan ole" alergi ter"adap partikel% seperti@ de!u% asap% ser!uk<tepung sari yang ada di udara. R"initis adala" istila" untuk peradangan mukosa. 1enurut si$atnya dapat di!edakan menjadi dua@ a. R"initis akut 'ory;a% ommond old+ merupakan peradangan mem!ran mukosa "idung dan sinus-sinus aksesoris yang dise!a!kan ole" suatu Airus dan !akteri. Penyakit ini dapat mengenai "ampir setiap orang pada suatu &aktu dan sering kali terjadi pada musim dingin dengan insidensi tertinggi pada a&al musim "ujan dan musim semi. !. R"initis kronis adala" suatu peradangan kronis pada mem!ran mukosa yang dise!a!kan ole" in$eksi yang !erulang% karena alergi% atau karena rinitis Aasomotor. Urtikaria adala" lesi sementara yang terdiri dari !entol sentral yang dikelilingi ole" "aloeritematosa. Lesi tersendiri adala" !ulat% lonjong% atau !er$igurata% dan seringkali menim!ulkan rasa gatal. 'Harrison% )**.+ Urtikaria% yang dikenal dengan "iAes% terdiri atas plak edematosa '&"eal+ yang terkait dengan gatal yang "e!at 'pruritus+. Urtikaria terjadi aki!at pelepasan "istamine selama respons peradangan ter"adap alegi se"ingga indiAidu menjadi tersensitisasi. Urtikaria kronis dapat menyertai penyakit sistemik seperti "epatitis% kanker atau gangguan tiroid. 'Eli;a!et"% )**B+. Urtikaria merupakan istila" klinis untuk suatu kelompok kelainan yang ditandai dengan adanya pem!entukan C!ilur-!ilurD E pem!ekakan kulit yang dapat "ilang tanpa meninggalkan !ekas yang terli"at. Pada umumnya kita semua perna" merasakan sala" satu !entuk urtikaria aki!at jat" 'atau didorong+ "ingga gatal-gatal. :am!aran patologis yang utama adala" didapatkannya edema dermal aki!at terjadinya dilatasi Aasular% seringkali se!agai respons ter"adap "istamine 'dan mungkin juga mediator-mediator yang lain+ yang dilepas ole" sel mast.'8ony% )**.+ ).1.) Anatomi Fisiologi /istem (mun A. Pengertian sistem imun /istem (mun '!a"asa (nggris@ immune system+ adala" sistem perta"anan manusia se!agai perlindungan ter"adap in$eksi dari makromolekul asing atau serangan organisme% termasuk Airus% !akteri% proto;oa dan parasit. /istem keke!alan juga !erperan dalam perla&anan ter"adap protein tu!u" dan molekul lain seperti yang terjadi pada autoimunitas% dan mela&an sel yang tera!erasi menjadi tumor. '#ikipedia.om+ /istem keke!alan atau sistem imun adala" sistem perlindungan pengaru" luar !iologis yang dilakukan ole" sel dan organ k"usus pada suatu organisme. 2ika sistem keke!alan !ekerja dengan !enar% sistem ini akan melindungi tu!u" ter"adap in$eksi !akteri dan Airus% serta meng"anurkan sel kanker dan ;at asing lain dalam tu!u". 2ika sistem keke!alan melema"% kemampuannya melindungi tu!u" juga !erkurang% se"ingga menye!a!kan patogen% termasuk Airus yang menye!a!kan demam dan $lu% dapat !erkem!ang dalam tu!u". /istem keke!alan juga mem!erikan penga&asan ter"adap sel tumor% dan ter"am!atnya sistem ini juga tela" dilaporkan meningkatkan resiko terkena !e!erapa jenis kanker. B. Fungsi dari /istem (mun G /umsum /emua sel sistem keke!alan tu!u" !erasal dari sel-sel induk dalam sumsum tulang. /umsum tulang adala" tempat asal sel dara" mera"% sel dara" puti" 'termasuk lim$osit dan makro$ag+ dan platelet. /el-sel dari sistem keke!alan tu!u" juga terdapat di tempat lain. G 8imus Dalam kelenjar timus sel-sel lim$oid mengalami proses pematangan se!elum lepas ke dalam sirkulasi. Proses ini memungkinkan sel 8 untuk mengem!angkan atri!ut penting yang dikenal se!agai toleransi diri. G :eta" !ening 9elenjar geta" !ening !er!entuk kaang keil ter!aring di sepanjang perjalanan lim$atik. 8erkumpul dalam situs tertentu seperti le"er% aHillae% selangkangan dan para- aorta daera". Pengeta"uan tentang situs kelenjar geta" !ening yang penting dalam pemeriksaan $isik pasien. G 1ukosa jaringan lim$oid terkait '1AL8+ Di samping jaringan lim$oid !erkonsentrasi dalam kelenjar geta" !ening dan limpa% jaringan lim$oid juga ditemukan di tempat lain% terutama saluran penernaan% saluran perna$asan dan saluran urogenital. 0. 1ekanisme Perta"anan 1ekanisme perta"anan pada system imun atau yang sering dikenal dengan nama respon imunitas% ter!agi menjadi ) yaitu respon non spesi$ik dan respon spesi$ik. Respon non spesi$ik tidak ditujukan ter"adap sel<!akteri<Airus tertentu. 0onto" respon non spesi$ik adala" in$lamasi% inter$eron% natural killer dan komplemen. /edangkan respon spesi$ik le!i" ditujukan ter"adap sel< !akteri< Airus tertentu. 0onto" dari aktiAitas respon spesi$ik adala" lim$osit B yang mem!erikan respon anti!odi< immunoglo!ulin 'A!<(g+ dan lim$osit 8.
1. Respon (munitas Non /pesi$ik@ G (n$lamasi (n$lamsi sering dise!ut juga peradangan 'radang+. (n$lamasi !iasanya dise!a!kan ole" in$eksi mikro!ial dan agen $isik seperti trauma% luka !akar% dan jaringan nekrosis. (n$lamasi !ertujuan meng"anurkan agen asing dan mempersiapkan proses penyem!u"an atau per!aikan. E$ek dari respon in$lamasi !erupa ru!or 'mera"+ karena Aasodilatsi Aasular% panas 'kalor+ karena peningkatan Aaskularisasi% !engkak 'tumor+ karena akumulasi airan 'edema+% dan nyeri '$ungsio laesa+ karena peningkatan tekanan dan !erkurangnya oksigenisasi. (n$lamasi terdiri dari !e!erapa rangkaian mekanisme. Bila jaringan diinAasi ole" !akteri atau mengalami kerusakan% maka mast ell dari jaringan terse!ut akan melepas "istamine dan kemotaksin. Histamine dan kemotaksin memau Aasodilatasi arteri dan meningkatkan permea!ilitas kapiler. Aki!atnya% sel dara" dan airan akan terakumulasi di jaringan. Akumulasi ini !ertujuan untuk me$asilitasi $agositosis ;at asing dan memau pem!ekuan dara". 9ondisi ini menye!a!kan area in$lamsi dilokalisasi. G (nter$eron inter$eron adala" protein yang meng"am!at replikasi Airus agar tidak menye!ar ke sel- sel se"at yang !elum terin$eksi. /aat Airus masuk ke suatu sel% sel yang terin$eksi melepas inter$eron. (nter$eron menye!ar ke reseptor sel yang se"at. /el se"at akan memproduksi en;im pemea" mRNAAirus. Bila Airus menye!ar ke sel yang se"at yang tela" ditempeli inter$eron% maka Airus terse!ut akan di!lokade en;im se"ingga Airus gagal !ereproduksi. G Naturall 0ell 9iller /el pem!unu" alami termasuk dalam kelompok sel lim$osit. /el ini mem!unu" sel Airus dan sel maligna 'ganas+ dengan ara meIlisis 'melumatkan+ mem!ran sel target. /el-sel ini akti$ pada in$eksi atau malignansi yang !aru. Akan tetapi% sel ini !er!eda dengan sel lim$osit yang lain karena tidak memiliki kemampuan memori. G /istem 9omplemen /ystem komplemen adala" kelompok protein yang diakti$kan ole" organisme asing dan distimulasi ole" anti!ody 'A!+. Protein komplemen terdiri dari 11 maam '01-011+ dengan karakter yang !er!eda-!eda. /eara umum% system komplemen !erperan menunjang aktiAitas A! 'komplemenJpenunjang+.
). 1ekanisme Perta"anan /pesi$ik Respon imun spesi$ik "anya !ekerja menyerang agen patogen tertentu. Respon imun ini terdiri dari ) tipe yaitu tipe imunitas "umoral dan imunitas mediasi sel. (munitas "umoral adala" imunitas yang dimediasi ole" anti!odi yang diproduksi ole" lim$osit B. imunitas "umoral e$ekti$ untuk !akteri% toksin% dan !e!erepa Airus. /edangkan imunitas mediasi sel diaktiAasi ole" lim$osit 8. (munitas ini e$ekti$ untuk sel yang !ermasala" seperti sel yang terin$eksi atau sel kanker. G (munitas Humoral 'mediasi A!+ /el lim$osit B terdiri dari sel plasma dan sel memori. sel plasma !anyak mengandung retikulum endoplasma kasar. Retiulum endoplasma ini !erperan meng"asilkan anti!ody. /el memori !erperan mengenali Ag asing yang !erperan memapar tu!u" se!elumnya. G (munitas mediasi sel (munitas ini !erespon pada sel-sel yang !ermasala". (munitas ini !ertujuan untuk melindungi tu!u" ter"adap agen aptogen yang !ersem!unyi di dalam sel dan tidak dapat diapai ole" anti!ody maupun komplemen. 0onto" imunitas mediasi sel ini adala" sel sitotoksik 8% sel "elper 8% sel suppressor 8 'sitokin+. (munitas ini !ekerja dengan ara mengeliminasi sel-sel yang !ermasala". D. Anti!odi '(mmunoglo!ulin+ Anti!odi '!a"asa (nggris@anti!ody% gamma glo!ulin+adala" glikoprotein dengan struktur tertentu yang disekresi dari penerap lim$osit-B yang tela" teraktiAasi menjadi sel plasma% se!agai respon dari antigen tertentu dan reakti$ ter"adap antigen terse!ut. - Pem!agian (mmunglo!ulin Anti!odi A '!a"asa (nggris@ (mmunoglo!ulin A% (gA+ adala" anti!odi yang memainkan peran penting dalam imunitas mukosis 'en@muosal immune+. (gA !anyak ditemukan pada !agian sekresi tu!u" 'liur% mukus% air mata% kolostrum dan susu+ se!agai s(gA 'en@seretory(gA+ dalam perlindungan permukaan organ tu!u" yang terpapar dengan menega" penempelan !akteri dan Airus ke mem!ran mukosa. 9ontri!usi $ragmen konstan s(gA dengan ikatan komponen mukus memungkinkan pengikatan mikro!a. Anti!odi D '!a"asa (nggris@ (mmunoglo!ulin D% (gD+ adala" se!ua" monomer dengan $ragmen yang dapat mengikat ) epitop. (gD ditemukan pada permukaan penerap sel B !ersama dengan (g1 atau s(ga% tempat (gD dapat mengendalikan aktiAasi dan supresi sel B. (gD !erperan dalam mengendalikan produksi autoanti!odi sel B. Rasio serum (gD "anya sekitar *%),. Anti!odi E '!a"asa (nggris@ anti!ody E% immunoglo!ulin E% (gE+ adala" jenis anti!odi yang "anya dapat ditemukan pada mamalia. (gE memiliki peran yang !esar pada alergi terutama pada "ipersensitiAitas tipe 1. (gE juga tersirat dalam sistem keke!alan yang merespon aing parasit '"elmint"+ seperti /"istosoma mansoni% 8ri"inella spiralis% dan Fasiola "epatia% serta ter"adap parasit proto;oa tertentu sepertiPlasmodium $aliparum% dan artropoda. Anti!odi : '!a"asa (nggris@ (mmunoglo!ulin :% (g:+ adala" anti!odi monomeris yang ter!entuk dari dua rantai !erat dan rantai ringan % yang saling mengikat dengan ikatan disul$ida% dan mempunyai dua $ragmen antigen-!inding. Populasi (g: paling tinggi dalam tu!u" dan terdistri!usi ukup merata di dalam dara" dan airan tu!u" dengan rasio serum sekitar B., pada manusia dan &aktu paru" B "ingga )5 "ari !ergantung pada su!-tipe. Anti!odi 1 '!a"asa (nggris@ (mmunoglo!ulin 1% (g1% maroglo!ulin+ adala" anti!odi dasar yang !erada pada plasma B. Dengan rasio serum 15,% (g1 merupakan anti!odi dengan ukuran paling !esar% !er!entuk pentameris 1* area epitop pengikat% dan teredar segera setela" tu!u" terpapar antigen se!agai respon imunitas a&al 'en@primary immune response+ pada rentang &aktu paru" sekitar . "ari. Bentuk monomeris dari (g1 dapat ditemukan pada permukaan lim$osit- B dan reseptor sel-B. (g1 adala" anti!odi pertama yang teretus pada )* minggu pertama masa janin ke"idupan seorang manusia dan !erkem!ang seara $itogenetik 'en@p"ylogeneti+. Fragmen konstan (g1 adala" !agian yang menggerakkan lintasan komplemen klasik. ).1.5 9lasi$ikasi Da"ulu rinitis alergi di!edakan dalam ) maam !erdasarkan si$at !erlangsungnya% yaitu@ 1. Rinitis alergi musiman 'seasonal% "ay $eAer% polinosis+ ). Rinitis alergi sepanjang ta"un 'perenial+ :ejala keduanya "ampir sama% "anya !er!eda dalam si$at !erlangsungnya '(ra&ati% 9asakeyan% Rusmono% )**?+. /aat ini digunakan klasi$ikasi rinitis alergi !erdasarkan rekomendasi dari #HO (niatiAeAR(A 'Allergi R"initis and its (mpat on Ast"ma+ ta"un )***% yaitu !erdasarkan si$at !erlangsungnya di!agi menjadi @ 1. (ntermiten 'kadang-kadang+@ !ila gejala kurang dari 3 "ari<minggu atau kurang dari 3 minggu. ). Persisten<menetap !ila gejala le!i" dari 3 "ari<minggu dan atau le!i" dari 3 minggu. - 1enurut si$anya R"initis Alergi di!agi mejadi @ R"initis akut 'ory;a% ommond old+ merupakan peradangan mem!ran mukosa "idung dan sinus-sinus aksesoris yang dise!a!kan ole" suatu Airus dan !akteri. Penyakit ini dapat mengenai "ampir setiap orang pada suatu &aktu dan sering kali terjadi pada musim dingin dengan insidensi tertinggi pada a&al musim "ujan dan musim semi. ' Hassan% rusepno dkk. 14?.. (lmu 9ese"atan Anak Edisi ). 2akarta@ (n$o 1edika+ !. R"initis kronis adala" suatu peradangan kronis pada mem!ran mukosa yang dise!a!kan ole" in$eksi yang !erulang% karena alergi% atau karena rinitis Aasomotor. . ' Hassan% rusepno dkk. 14?.. (lmu 9ese"atan Anak Edisi ). 2akarta@ (n$o 1edika+ /edangkan untuk tingkat !erat ringannya penyakit% rinitis alergi di!agi menjadi '#HO (nitiatiAe AR(A ta"un )***+@ 1. Ringan% !ila tidak ditemukan gangguan tidur% gangguan akti$itas "arian% !ersantai% !erola"raga% !elajar% !ekerja dan "al-"al lain yang mengganggu. ). /edang atau !erat !ila terdapat satu atau le!i" dari gangguan terse!ut diatas 2enis urtikaria @ '1ark%1446+ (diopatik adala" kelompok ter!esar% merupakan sepertiga dari kasus urtikaria akut dan dua pertiga dari urtikaria kronik. Fisik@ /ekitar 1., kasus. Biasanya dapat ditemukan penye!a! yang dikenali. 8erdapat !e!erapa jenis K Dermatogra$isme @ reaksi ter"adap goresan keras pada kulit yang tim!ul dalam 1 sampai 5 menit dan !erlangsung . sampai 1* menit. Urtikaria kolinergik. Ola"raga atau !erkeringat merupakan agen penetusnya% menye!a!kan tim!ulnya 1*, reaksi% mengenai orang muda% dan dapat !erlangsung selama 6 sampai ? ta"un. Lesi tim!ul se!agai &"eal !erukuran 1 sampai ) mm pada dasar eritematosa yang menyaru serta ditemukan pada !atang !adan dan lengan tanpa mengenai telapak tangan% telapak kaki% dan aksila. Urtikaria dingin. Reaksi ter"adap pajanan dingin atau peng"angatan kem!ali setela" terpajan dingin Urtikaria sinar mata"ari. Reaksi yang jarang terjadi% dise!a!kan ole" pajanan sinar mata"ari. Penyakit ini tim!ul se!agai pruritus dan eritema% yang diikuti ole" urtikaria. A&itan mendadak dan tim!ul pada setiap kelompok usia. Urtikaria tekanan lam!at. Reaksi yang jarang terjadi% dise!a!kan ole" tekanan terus- menerus. Urtikaria akuagenik. Reaksi yang jarang terjadi% dise!a!kan ole" kontak dengan air. Urtikaria panas setempat. Reaksi yang jarang terjadi% dise!a!kan ole" air panas. ).1.3 Etiologi EtiologiR"initis alergi Etiologi R"initis alergi adala" penyakit peradangan yang dia&ali ole" dua ta"ap sensitisasi yang diikuti ole" reaksi alergi. Reaksi alergi terdiri dari dua $ase yaitu @ (mmediate P"ase Allergi Reation% Berlangsung sejak kontak dengan allergen "ingga 1 jam setela"nya Late P"ase Allergi Reation% Reaksi yang !erlangsung pada dua "ingga empat jam dengan punak 6-? jam setela" pemaparan dan dapat !erlangsung "ingga )3 jam. Berdasarkan ara masuknya allergen di!agi atas @ G Alergen (n"alan% yang masuk !ersama dengan udara perna$asan% misalnya de!u ruma"% tungau% serpi"an epitel dari !ulu !inatang serta jamur. G Alergen (ngestan% yang masuk ke saluran erna% !erupa makanan% misalnya susu% telur% oklat% ikan dan udang. G Alergen (njektan% yang masuk melalui suntikan atau tusukan% misalnya penisilin atau sengatan le!a". G Alergen 9ontaktan% yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa% misalnya !a"an kosmetik atau per"iasan Dengan masuknya allergen ke dalam tu!u"% reaksi alergi di!agi menjadi tiga ta"ap !esar @ 1. Respon Primer% terjadi eliminasi dan pemakanan antigen% reaksi non spesi$ik ). Respon /ekunder% reaksi yang terjadi spesi$ik% yang mem!angkitkan system "umoral% system selular saja atau !isa mem!angkitkan kedua system tere!ut% jika antigen !er"asil di"ilangkan maka !er"enti pada ta"ap ini% jika antigen masi" ada% karena de$ek dari ketiga mekanisme system terse!ut maka !erlanjut ke respon tersier 5. Respon 8ersier % Reaksi imunologik yang tidak meguntungkan. EtiologiUrtikaria. 'Harrison% )**.+@ a. :angguan kulit primer Urtikaria $isikal% yang terdiri dari@ 1. Dermatogra$isme ). Urtikaria solaris 5. Urtikaria dingin 3. Penyakit sistemik Urtikaria kolinergik Penye!a! terjadinya urtikari !isa karena@ 'DaAey% )**.+ @ 1. O!at-o!atan sistemik dapat menim!ulkan urtikaria seara imunologik yang mampu menginduksi degranasi sel mast% !a"an kolinergik misalnya asetilkolin% dilepaskan ole" sara$ kolinergik kulit yang mekanismenya !elum diketa"ui langsung dapat mempengaru"i sel mast untuk melepaskan mediator. O!at-o!atan seperti @ Aspirin% kodein% mor$in% OA(N/ ). 2enis makanan yang dapat menye!a!akan alergi misalnya@ telur% ikan% kerang% oklat% jenis kaang tertentu% tomat% tepung% terigu% daging sapi% udang% dll. 5. (n"alan !isa dari ser!uk sari% spora% de!u ruma". 3. (n$eksi /epsis $okal 'misalnya in$eksi saluran kemi"% in$eksi saluran perna$asan atas% "epatitis%0andida spp% proto;oa% aing+ .. /istemik @ /LE% retikulosis% dan karsinoma 6. Faktor $isik seperti a"aya 'urtikaria solar+% dingin 'urtikaria dingin+% gesekan atau tekanan 'dermogra$isme+% panas 'urtikaria panas+% dan getaran 'Ai!rasi+ dapat langsung menginduksi degranulasi sel mast. B. :enetik% terjadi di$esiensi al$a-) glikoprotein yang mengaki!atkan pelepasan mediator alergi. ).1.. Pato$isiologi Pato$isiologi R"initis Alergi@ 8epung sari yang di"irup% spora jamur% dan antigen "e&an di endapkan pada mukosa "idung. Alergen yang larut dalam air !erdi$usi ke dalam epitel% dan pada indiAidu indiAidu yang keenderungan atopik seara genetik% memulai produksi imunoglo!ulin lokal '(g + E. Pelepasan mediator sel mast yang !aru% dan selanjutnya% penarikan neutro$il% eosino$il% !aso$il% serta lim$osit !ertanggung ja&a! atas terjadinya reaksi a&al dan reaksi $ase lam!at ter"adap alergen "irupan. Reaksi ini meng"asilkan mukus% edema% radang% gatal% dan Aasodilatasi. Peradangan yang lam!at dapat turut serta menye!a!kan "iperresponsiAitas "idung ter"adap rangsangan nonspesi$ik suatu pengaru" persiapan. 'Be"rman% )***+. Histamin merupakan mediator penting pada gejala alergi di "idung. Histamine !ekerja langsung pada reseptor "istamine selular% dan seara tidak langsung melalui re$leks yang !erperan pada !ersin dan "ipersekresi. 1elalui sara$ otonom% "istamin menim!ulkan gejala !ersin dan gatal% serta Aasodilatasi dan peningkatan permea!ilitas kapiler yang menim!ulkan gejala !eringus ener dan edema loal reaksi ini tim!ul segera setela" !e!erapa menit pasa pajanan allergen. 9urang le!i" .*, R"initis alergik merupakan mani$estasi reaksi "ipersensiti$itas tipe ( $ase lam!at% gejala :ejala r"initis alergik $ase lam!at seperti "idung tersum!at% kurangnya peniuman% dan "iperreaktiAitas le!i" diperankan oole" eosino$il. Pato$isiologi urtikaria @ Urtikaria sering terjadi dan merupakan aki!at dari degranulasi sel mast 'reaksi imunolpgis tipe 1+ se!agai respons ter"adap antigen% dengan pelepasan "istamin dan mediator Aasoakti$ lainnya% yang menye!a!kan tim!ulnya eritema dan edema. Pasien- pasien dengan kondisi ini% B*, diantaranya mengalami urtikaria idiopatik 'dimana antigennya tidak diketa"ui+% sisanya mengalami !entuk urtikaria lain. Urtikaria% jika !erat juga dapat mengenai jaringan su!kutan dan mengaki!atkan terjadinya angioedema 'pem!engkakan pada tangan% !i!ir% sekitar mata% dan &alaupun jarang tetapi penting untuk diper"atikan yaitu pada lida" atau laring+. 'DaAey% )**.+ Proses urtikaria akut dimulai dari ikatan antigen pada reseptor (gE yang saling !er"u!ungan dan kemudian menempel pada sel mast atau !aso$il. /elanjutnya% aktiAasi dari sel mast dan !aso$il akan memperantarai keluarnya !er!agai mediator peradangan. /el mast meng"asilkan "istamine% triptase% kimase% dan sitokin. Ba"an-!a"an ini meningkatkan kemampuan degranulasi sel mast dan merangsang peningkatan aktiAitas ELA1 dan =0A1% yang memiu migrasi lim$osit dan granulosit menuju tempat terjadinya lesi urtikaria 'Anonimous% )**B+. Peristi&a ini memiu peningkatan permea!ilitas Aasular dan menye!a!kan terjadinya edema lokal yang dikenal se!agai !intul '&"eal+. Pasien merasa gatal dan !engkak pada lapisan dermal kulit. Urtikaria akut !isa terjadi seara sistemik jika allergen diserap kulit le!i" dalam dan menapai sirkulasi. 9ondisi ini terjadi pada urtikaria kontak% misalnya urtikaria yang terjadi karena pemakaian sarung tangan lateH% dimana lateH diserap kulit dan masuk ke aliran dara"% se"ingga menye!a!kan urtikaria sistemik. Urtikaria akut juga !isa terjadi pada stimulasi sel mast tanpa adanya ikatan (gE dengan allergen. 1isalnya% pada eksposure pada media radioontrast% dimana pada saat proses radiologi !erlangsung% akan terjadi peru!a"an osmolalitas pada lingkungan yang mengaki!atkan sel mast !erdegranulasi 'Anonimous% )**B+. Faktor imunologik maupun nonimunologik mampu merangsang sel mast atau !aso$il untuk melepaskan mediator terse!ut. Pada yang nonimunologik mungkin sekali siklik A1P 'adenosin mono p"osp"ate+ memegang peranan penting pada pelepasan mediator. Be!erapa !a"an kimia seperti golongan amin dan deriAate amidin% o!at-o!atan seperti mor$in% kodein% polimiksin% dan !e!erapa anti!ioti !erperan pada keadaan ini. Ba"an kolinergik misalnya asetilkolin% dilepaskan ole" sara$ kolinergik kulit yang mekanismenya !elum diketa"ui langsung dapat mempengaru"i sel mast untuk melepaskan mediator. Faktor $isik misalnya panas% dingin% trauma tumpul% sinar L% dan pemijatan dapat langsung merangsang sel mast. Be!erapa keadaan misalnya demam% panas% emosi% dan alo"ol dapat merangsang langsung pada pem!ulu" dara" kapiler se"ingga terjadi Aasodilatasi dan peningkatan permea!ilitas 'Djuanda% )**?+. Faktor imunologik le!i" !erperan pada urtikaria yang akut daripada yang kronik% !iasanya (gE terikat pada permukaan sel mast dan atau sel !aso$il karena adanya reseptor F !ila ada antigen yang sesuai !erikatan dengan (gE maka terjadi degranulasi sel% se"ingga mampu melepaskan mediator. 9eadaan ini jelas tampak pada reaksi tipe ( 'ana$ilaksis+% misalnya alergi o!at dan makanan. 9omplemen juga ikut !erperan% aktiAasi komplemen seara klasik maupun seara alternatiAe menye!a!kan pelepasan ana$ilatoksin '05a% 0.a+ yang mampu merangsang sel mast dan !aso$il% misalnya tampak aki!at Aenom atau toksin !akteri. (katan dengan komplemen juga terjadi pada urtikaria aki!at reaksi sitotoksik dan kompleks imun pada keadaan ini juga dilepaskan ;at ana$ilatoksin. Urtikaria aki!at kontak terjadi pemakaian !a"an serangga% !a"an kosmetik% dan se$alosporin. 2.1.6Patoflow
Degranulsai /el 1ast
Pelepasan Histamin 1ediator =asoakti$
Eritema < Edema 8erjadi kerusakan pada kulit /u!stansi BPH Nekrosis jaringan Reseptor ujung sara$ !e!as Penurunan Harga diri 1em!angkitkan ujung sara$ !e!as Luka /ara$ A$$eren
Nyeri 9erusakan (ntegritas jaringan kulit Renda"nya tindakan 9urang Pengeta"uan :g. Body (mage Potensial (n$eksi Urtikara
2amur% tepung sari% Antigen 8er"irup indiAidu yang rentan 1asuk ke mukosa "idung Alergen larut !erdi$usi 1asuk ke dalam epitel 1emulai produksi (g E lokal Pelepasan mediator sel mast yg !aru Penarikan netro$il% eosino$il% !aso$il% dan lim$osit Reaksi a&al M reaksi $ase lam!at tr"dp alergen "irupan
8erjadi penyum!atan ) * R"initis Alergi Adanya mukus O)Berkurang Adanya in$lamsi 8erjadi kelema"an 1eng"am!at pernapasan 9etidakseim!angan Aentilasi :g. Pertukaran gas Pola napas ine$ekti$ Hipot"alamu s /u!stansi BPH /ara$ A$$eren Nyeri Peningkatan sekresi :g. Pola (stira"at AktiAitas terganggu< ter!atas :g. (ntoleransi aktiAitas 9urangnya pengeta"uan Renda"nya tindakan 0emas ).1.B 1ani$estasi 9linis - R"initis Alergi @ 1. Bersin !erulang-ulang% terutama setela" !angun tidur pada pagi "ari 'umumnya !ersin le!i" dari 6 kali+. ). Hidung tersum!at. 5. Hidung meler. 0airan yang keluar dari "idung meler yang dise!a!kan alergi !iasanya !ening dan ener% tetapi dapat menjadi kental dan puti" keru" atau kekuning-kuningan jika !erkem!ang menjadi in$eksi "idung atau in$eksi sinus. 3. Hidung gatal dan juga sering disertai gatal pada mata% telinga dan tenggorok. .. Badan menjadi lema" dan tak !ersemangat. :ejala klinis yang k"as adala" terdapatnya serangan !ersin yang !erulang-ulang terutama pada pagi "ari% atau !ila terdapat kontak dengan sejumla" de!u. /e!enarnya !ersin adala" mekanisme normal dari "idung untuk mem!ersi"kan diri dari !enda asing% tetapi jika !ersin suda" le!i" dari lima kali dalam satu kali serangan maka dapat diduga ini adala" gejala r"initis alergi. :ejala lainnya adala" keluar ingus 'rinore+ yang ener dan !anyak. Hidung tersum!at% mata gatal dan kadang-kadang disertai dengan keluarnya air mata. - Urtikaria@ Bentuk klinis Urtikaria $isik @ '8ony% )**.+ 1. Dermogra$isme @ !ilur-!ilur tampak sesuda" adanya !ekas-!ekas garukan. Hal ini !isa tim!ul tersendiri atau !ersama dengan !entuk-!entuk urtikaria yang lain. ). Penekanan 'tim!ulnya !elakangan+ @ !ilur-!ilur tim!ul dalam &aktu sampai )3 jam sesuda" terjadinya penekanan. 5. Urtikaria kolinergik @ yang diserang adala" laki-laki muda K kulit yang !erkeringat disertai ole" adanya !ilur-!ilur keil !er&arna puti" dengan lingkaran !er&arna mera" pada !adan !agian atas. ).1.? 9omplikasi Rinitis alergi @ 1. Polip "idung. Rinitis alergi dapat menye!a!kan atau menim!ulkan kekam!u"an polip "idung. ). Otitis media. Rinitis alergi dapat menye!a!kan otitis media yang sering residi$ dan terutama kita temukan pada pasien anak-anak. 5. /inusitis kronik. Otitis media dan sinusitis kronik !ukanla" aki!at langsung dari rinitis alergi melainkan adanya sum!atan pada "idung se"ingga meng"am!at drainase Urtikaria @ 1. Purpura dan eHoriasi ). (n$eksi sekunder 5. Bi!ir kering ).1.4 Pemeriksaan diagnostik - Rinitis alergi @ Diagnosis rinitis alergika !erdasarkan pada kelu"an penyakit% tanda $isik dan uji la!oratorium. 9elu"an pilek !erulang atau menetap pada penderita dengan ri&ayat keluarga atopi atau !ila ada kelu"an terse!ut tanpa adanya in$eksi saluran na$as atas merupakan kuni penting dalam mem!uat diagnosis rinitis alergika. Pemeriksaan $isik meliputi gejala utama dan gejala minor. Uji la!oratorium yang penting adala" pemeriksaan in AiAo dengan uji kulit goresan% (gE total% (gE spesi$ik% dan pemeriksaan eosino$il pada "apusan mukosa "idung. Uji ProAokasi nasal masi" ter!atas pada !idang penelitian. Pemeriksaan Diagnostis Urtikaria @ 1. a. Urtikaria akut. Uji la!oratorium pada umumnya tidak diperlukan. !. Urtikaria kronik. 2ika penye!a! agen $isik tela" disingkirkan% maka penggunaan pemeriksaan la!oratorium% radiogra$ik% dan patologik !erikut ini dapat mem!erikan petunjuk untuk diagnosis penyakit sistemik yang samar. ). Uji rutin a. La!oratorium. Hitung dara" lengkap dengan di$erensial% pro$il kimia% laju endap dara" 'LED+% 83% pengukuran 8/H% urinalisis dan !iakan urine% anti!ody antinulear !. Radiogra$ik. Radiogra$ dada% $oto sinus% $oto gigi% atau panoreH . Uji selekti$. 9rioglo!ulin% analisis serologi "epatitis dan si$ilis% $ator r"eumatoid% komplemen serum% (g1% (gE serum d.Biopsi kulit. 2ika laju endap dara" meningkat% lakukan !iopsy nyingkirkakulit untuk men kemungkinan Aaskulitis urtikaria. ).1.1*Penatalaksanaan1edis Rinitis alergi @ Adapun !e!erapa ara penatalaksaan dari R"initis Alergi itu seperti @ N 8erapi yang paling ideal adala" dengan meng"indari kontak dengan allergen penye!a! N Pengo!atan% penggunaan o!at anti"istamin H-1 adala" o!at yang sering dipakai se!agai lini pertama pengo!atan r"initis alergi atau dengan kom!inasi dekongestan oral. O!at 9ortikosteroid dipil N 2ika gejala utama sum!atan "idung aki!at repon $ase lam!at tidak !er"asil diatasi ole" o!at lain N 8indakan Operasi 'konkotomi+ dilakukan jika tidak !er"asil dengan ara diatas N Penggunaan (munoterapi. Pemili"an o!at-o!atan dilakukan dengan mempertim!angkan !e!erapa "al antara lain@ 1. O!at-o!at yang tidak memiliki e$ek jangka panjang. ). 8idak menim!ulkan taki$ilaksis. 5. Be!erapa studi menemukan e$ekti$itas kortikosteroid intranasal. 1eskipun demikian pili"an terapi "arus dipertim!angkan dengan kriteria yang lain. 3. 9ortikosteroid intramuskuler dan intranasal tidak dianjurkan se"u!ungan dengan adanya e$ek samping sistemik. Penatalaksanaan rinitis alergika meliputi edukasi% peng"indaran alergen% $armakoterapi dan imunoterapi. (nterAensi tunggal mungkin tidak ukup dalam penatalaksanaan rinitis alergika% peng"indaran alergen "endaknya merupakan !agian terpadu dari strategi penatalaksanaan% terutama !ila alergen penye!a! dapat diidenti$ikasi. Edukasi se!aiknya selalu di!erikan !erkenaan dengan penyakit yang kronis% yang !erdasarkan kelainan atopi% pengo!atan memerlukan &aktu yang lama dan pendidikan penggunaan o!at "arus !enar terutama jika "arus menggunakan kortikosteroid "irupan atau semprotan. (munoterapi sangat e$ekti$ !ila penye!a!nya adala" alergen "irupan. Farmakoterapi "endaknya mempertim!angkan keamanan o!at% e$ekti$itas% dan kemuda"an pem!erian. Farmakoterapi masi" merupakan andalan utama se"u!ungan dengan kronisitas penyakit. 8a!el 5 menunjukkan o!at-o!at yang !iasanya dipakai !aik tunggal maupun dalam kom!inasi. 9om!inasi yang sering dipakai adala" anti"istamin H1 dengan dekongestan. 1edikamentosa di!erikan !ila perlu% dengan anti"istamin oral se!agai o!at pili"an utama. Urtikaria @ - Pengo!atan 'ArAin% 1446+ Pada ke!anyakan keadaan% urtikaria merupakan penyakit yang sem!u" sendiri yang memerlukan sedikit pengo!atan lainnya% selain dari anti"istamin. Hidroksi;in 'AtaraH+ *%. ml<kg% merupakan sala" satu anti"istamin yang paling e$ekti$ untuk mengendalikan urtikaria% tetapi di$en"idramin 'Benadryl+% 1%). mg<kg% dan anti"istamin lainnya juga e$ekti$. 2ika perlu% dosis ini dapat diulangi pada interAal 3-6 jam. Epine$rin 1 @ 1***% *%*1 ml<kg% maksimal *%5 ml% !iasanya meng"asilkan penyem!u"an yang epat atas urtikaria akut yang !erat. Hidroksi;in '*%. ml<kg setiap 3-6 jam+ merupakan o!at pili"an untuk urtikaria kolinergik dan urtikaria kronis. Penggunaan !ersama anti"istamin tipe H1 dan H) kadang-kadang mem!antu mengendalikan urtikaria kronis. Anti"istamin ") saja dapat menye!a!kan eksaser!asi urtikaria. /ipro"eptadin 'Periatin+ ')-3 mg setiap ?-1) jam+ terutama !erman$aat se!agai agen pro$ilaksis untuk urtikaria dingin. /ipro"eptadin dapat menye!a!kan rangsangan na$su makan dan penam!a"an !erat pada !e!erapa penderita. 8a!ir surya merupakan satu-satunya pengo!atan yang e$ekti$ untuk urtikaria sinar mata"ari. 9ortikosteroid mempunyai pengaru" yang !erAariasi pada urtikaria kronis K dosis yang diperlukan untuk mengendalikan urtikaria sering !egitu !esar se"ingga o!at-o!at terse!ut menim!ulkan e$ek samping yang serius. Urtikaria kronis sering tidak !erespons dengan !aik pada manipulasi diet. /ayang sekali% urtikaria kronis dapat menetap selama !erta"un-ta"un. ).) A/UHAN 9EPERA#A8AN RH(N(8(/ ALER:( ).).1 Pengkajian 1. (dentitas ). 9elu"an utama Bersin-!ersin% "idung mengeluarkan sekret% "idung tersum!at% dan "idung gatal ). Ri&ayat peyakit da"ulu Perna"kan pasien menderita penyakit 8H8 se!elumnya. 3. Ri&ayat keluarga Apaka" keluarga adanya yang menderita penyakit yang di alami pasien .. Pemeriksaan $isik @ - (nspeksi @ permukaan "idung terdapat sekret mukoid - Palpasi @ nyeri% karena adanya in$lamasi 6. Pemeriksaan penunjang @ a. Pemeriksaan nasoendoskopi !. Pemeriksaan sitologi "idung . Hitung eosino$il pada dara" tepi d. Uji kulit allergen penye!a! ).).) Diagnosa 1. 9etidake$ekti$an jalan na$as !<d o!struksi <adanya seret yang mengental ). Pertukaran gas% kerusakan !<d gangguan suplai oksigen 'o!struksi jalan napas ole" sekresi+. 5. 9etidaknyamanan pasien !<d "idung yang meler 3. Rasa nyeri di kepala !<d kurangnya suplai okseigen .. 0emas !<d 9urangnya Pengeta"uan tentang penyakit dan prosedur tindakan medis 6. :angguan pola tidur !<d penyum!atan pada "idung B. (ntoleransi aktiAitas !<d kelema"an $isik. ?. :angguan konsep diri !<d r"inore ).).5 (nterAensi - DH @ 9etidake$ekti$an jalan na$as !<d o!struksi <adnya seret yang mengental. 8ujuan @ 2alan na$as e$ekti$ setela" seret dikeluarkan 9riteria Hasil @ a. 9lien tidak !erna$as lagi melalui mulut !. 2alan na$as kem!ali normal terutama "idung (nterAensi Rasional a. Auskultasi !unyi napas. 0atat adanya !unyi napas !. O!serAasi tanda-tanda Aital. . 9aji penumpukan seret yang ada. d. 9aji pasien untuk posisi yang nyaman e. Perta"ankan polusi lingkungan minimum O a. O!struksi jalan napas dan dapat atau tak di maneAestasikan adanya !unyi napas adAentisius. !. 8ingkat dari suatu kepara"an penyakit akan menye!a!kan diadakanya suatu tindakan. . 1engeta"ui tingkat kepara"an dan tindakan selanjutnya. d. Peningian kepala tempat tidur mempermuda" $ungsi pernapasan dengan menggunakan gra$itasi e. Penetus tipe reaksi alergi pernapasan yang dapat mentreger episode akut ). DH @ :angguan nutrisi kurang dari ke!utu"an !.d Na$su makan menurun 8ujuan @ Nutrisi terpenu"i sesuai dengan ke!utu"an tu!u" 9riteria Hasil @ a. Na$su makan mem!aik !. 9eadaan umum mem!aik . 9lien tampak mau makan (nterAensi Rasional a. 2elaskan tentang man$aat makan !ila dikaitkan dengan kondisi klien saat ini !. Anjurkan agar klien memakan makanan yang tersedia di R/ . Lakukan dan ajarkan pera&atan mulut se!elum dan sesuda" makan serta se!elum dan sesuda" interAensi<periksaan peroral. d. tingkakan lingkungan yang menenangkan untuk makan dengan teman jika memungkinkan e. Berikan makanan dalam keadaan "angat - a. Dengan pema"aman klien akan le!i" kooperati$ mengikuti aturan. !. Untuk meng"indari makanan yang justru dapat mengganggu proses penyem!u"an klien. . Higiene oral yang !aik akan meningkatkan na$su makan klien d. 1akanan adala" !agian dari peristi&a sosial% dan na$su makan dapat meningkat dengan sosialisasi. e. 1akanan "angat dapat meningkatkan na$su makan. $. 1em!antu memenu"i ke!utu"an dan meningkatkan pemasukan. $. !erikan makanan selingan 'misK keju% !iskuit% sup% !ua"-!ua"an+yang tersedia dalam )3 jam. g. 9ola!orasi tentang pemenu"an diet klien. g. 1eningkatkan pemenu"an sesuai dengan kondisi klien 5. DH @ 9etidaknyamanan pasien !<d "idung yang meler 8ujuan @ a. Pasien merasa nyaman !. Hidung klien suda" tidak meler<tidak ada mukus 9riteria Hasil @ klien suda" merasa nyaman (nterAensi Rasional - A. 9aji jumla" mukus% !entuk dan &arna B. Anjurkan pasien mengeluarkan muus 0. !antu pasien mengidenti$ikasi perilaku mem!antu. 1is@ posisi yang nyaman dan $okus !ernapas. D. Anjurkan pasien untuk mem!ersi"kan "idung . E. jelaskan pentingnya istira"at dalam renana pengo!atan
- A. 1eli"at tingkat kepara"an penyakit B. 1engurangi mukus dalam "idung agar !isa !erna$as dengan nyaman. 0. mem!erikan pasien tindakan mengontrol atau meningkatkan rasa nyaman. D. Hidung akan menjadi !ersi" . E E. 8ira" !aring "arus diperta"ankan untuk ke!utu"an meta!olik% gangguan pernapasan dan penyem!u"an. 3. DH @ Rasa nyeri di kepala !<d kurangnya suplai oksigen 8ujuan @ 1engurangi rasa nyeri di kepala 9riteria Hasil @ a. 9lien tidak merasa nyeri !. 9lien mengeta"ui ara pemijatan re$leksi (nterAensi Rasional a. 9aji /kala nyeri !. O!serAasi isyarat Eisyarat non Aer!al dari ketidaknyamanan. . 1em!erikan pijatan re$leksi di kepala d. Anjurkan pasien untuk !eristira"at e. Berikan analgetik a. 1engeta"ui tingkatan sakit !. Dapat !erkomunikasi seara e$ekti$ . 1erasakan kenyamanand. 1engem!alikan kondisi yang !aik pada tu!u". e. Untuk mengurangi rasa nyeri .. DH @ 0emas !<d 9urangnya Pengeta"uan tentang penyakit dan prosedur tindakan medis 8ujuan @ 0emas klien !erkurang<"ilang 9riteria Hasil@ a. 9lien akan menggam!arkan tingkat keemasan dan pola kopingnya !. 9lien mengeta"ui dan mengerti tentang penyakit yang dideritanya serta pengo!atannya. (nterAensi Rasional a. 9aji tingkat keemasan klien!. Berikan kenyamanan dan ketentaman pada klien @ - 8emani klien - Perli"atkan rasa empati' datang dengan menyentu" klien +. Berikan penjelasan pada klien tentang penyakit yang dideritanya perla"an% tenang seta gunakan kalimat yang jelas% singkat muda" dimengertid. /ingkirkan stimulasi yang !erle!i"an misalnya @ - 8empatkan klien diruangan yang le!i" tenang - Batasi kontak dengan orang lain <klien lain yang kemungkinan mengalami keemasane. O!serAasi tanda-tanda a. 1enentukan tindakan selanjutnya !. 1emuda"kan penerimaan klien ter"adap in$ormasi yang di!erikan . 1eningkatkan pema"aman klien tentang penyakit dan terapi untuk penyakit terse!ut se"ingga klien le!i" kooperati$ d. Dengan meng"ilangkan stimulus yang menemaskan akan meningkatkan ketenangan klien. Aital.$. Bila perlu % kola!orasi dengan tim medis e. 1engeta"ui perkem!angan klien seara dini. $. O!at dapat menurunkan tingkat keemasan klien 6. DH @ :angguan pola istira"at !<d penyum!atan pada "idung 8ujuan @ klien dapat istira"at dan tidur dengan nyaman 9riteria Hasil @ 9lien tidur 6-? jam se"ari (nterAensi Rasional a. a. 9aji ke!utu"an tidur klien. !. 0iptakan suasana yang nyaman. 0 . Buat rutinitas tidur !aru yang dimasukkan dalam pola lama dan lingkungan !aru. d. 8ingkatkan regimen kenyamanan &aktu tidur. e. (nstruksikan tindakan relaksasi. $. 9ola!orasi dengan tim medis - pem!erian o!at sedatiAe. a. a. 1engeta"ui permasala"an klien dalam pemenu"an ke!utu"an istira"at tidur. !. Agar klien dapat tidur dengan tenang. . Bila rutinitas !arumenggandung aspek se!anyak ke!iasaan lama%stres dan ansietas yang !er"u!ungan dapat !erkurang. d. 1eningkatkan e$ek relaksasi. e. 1em!antu menginduksi tidur. $. 1em!antu pasien agar muda" !eristira"at. B. DH @ (ntoleransi aktiAitas !<d kelema"an $isik. 8ujuan @ 1em!antu pasien dalam aktiAitas 9riteria Hasil @ 9lien suda" !isa melakukan aktiAitas seperti !iasa. (nterAensi Rasional a. 9aji kegiatan pasien a. Pasien !isa melakukan aktiAitas seperti !. Berikan lingkungan yang tenang dan !atasi pengunjung. . Anjurkan Pasien untuk istira"at d. Bantu pasien memili" posisi nyaman untuk istira"at atau tidur. e. Bantu aktiAitas pera&atan diri yang diperlukan. Berikan kemajuan peningkatan aktiAitas selama $ase penyem!u"an. !iasa !. 1enurunkan rangsangan !erle!i"an dan meningkatkan istira"at. . 1engem!alikan kondisi pasien menjadi $it. d. Pasien mungkin nyaman dengan kepala tinggi% tidur di kursi% atau menunduk kedepan meja atau !antal. e. 1eminimalkan kelema"an dan mem!antu keseim!angan suplai dan ke!utu"an oksigen. ?. DH @ :angguan konsep diri !<d dengan r"inore 8ujuan @ Hidung klien suda" tidak meler<tidak ada mukus 9riteria @ 9lien suda" merasa nyaman (nterAensi Rasional a a. Dorong indiAidu untuk !ertanya mengenai masala"% penanganan% perkem!angan dan prognosis kese"atan !. !. ajarkan indiAidu menegenai sum!er komunitas yang tersedia% jika di!utu"kan 'misalnya @ pusat kese"atan mental . dorong indiAidu untuk mengekspresikan perasaannya% k"ususnya !agaimana indiAidu merasakan% memikirkan% atau memandang dirinya d. Dorong pasien untuk menerima situais pada ta"ap yang keil. a. a. mem!erikan minat dan per"atian% mem!erikan kesempatan untuk memper!aiakikesala"an konsep !. !. pendekatan seara komper"ensi$ dapat mem!antu memenu"i ke!utu"an pasienuntuk memeli"ara tingka" laku koping . . dapat mem!antu meningkatkan tingkat keperayaan diri% memper!aiki "arga diri% mrnurunkan pikiran terus menerus ter"adap peru!a"an dan meningkatkan perasaan ter"adap pengendalian diri. D d. 1erasa se"at<mengalami kesulitan e. Dorong pasien< orang terdekat untuk saling mengkomunkasikan perasaan. dalam mengatasi gam!aran yang le!i" !esar tetapi dapat mengatasi satu !agian pada saat itu. e. /emua yang terli!at dapat mengalami kesulitan dalam area ini 'karena $ungsi suara atau kerusakan+. 8etapi memerlukan pema"aman !a"&a mereka dapat saling meningkatkan dorongan atau !antuan. ).).3 (mplementasi (mplementasi adala" serangkai kegiatan yang di lakukan ole" pera&at untuk mem!antu klien dari status masala" kese"atan yang di "adapi ke status kese"atan yang le!i" !aik yang menggam!arkan kreteria "asil yang di "arapkan ' gordon% 1443% dalam potter dan perry% 144B+ ).).. EAaluasi 1. jalan napas e$ekti$ dan tidak terdapatnya seret yang mengental ). suplai oksigen terpenu"i dan jalan napas kem!ali normal 5. pasien merasa nyaman dan "idung pasien tidak meler< tidak ada muus lagi. 3. rasa nyeri di kepala !erkurang< tidak terjadi lagi .. rasa emas klien !erkurang< "ilang 6. klien dapat istira"at dan tidur dengan nyaman 6-? jam B. klien suda" !isa melakukan aktiAitas seperti !iasa. ?. Hidung klien suda" tidak meler<tidak ada mukus
).5 A/UHAN 9EPERA#A8AN UR8(9AR(A ).5.1 Pengkajian 1. (dentitas Pasien. ). 9elu"an Utama. Biasanya pasien mengelu" gatal% ram!ut rontok. 5. Ri&ayat 9ese"atan. a. Ri&ayat Penyakit /ekarang @ 8anyakan sejak kapan pasien merasakan kelu"an seperti yang ada pada kelu"an utama dan tindakan apa saja yang dilakukan pasien untuk menanggulanginya. !. Ri&ayat Penyakit Da"ulu @ Apaka" pasien dulu perna" menderita penyakit seperti ini atau penyakit kulit lainnya. . Ri&ayat Penyakit 9eluarga @ Apaka" ada keluarga yang perna" menderita penyakit seperti ini atau penyakit kulit lainnya. d. Ri&ayat Psikososial @ Apaka" pasien merasakan keemasan yang !erle!i"an. Apaka" sedang mengalami stress yang !erkepanjangan. e. Ri&ayat Pemakaian O!at @ Apaka" pasien perna" menggunakan o!at-o!atan yang dipakai pada kulit% atau perna"ka" pasien tidak ta"an 'alergi+ ter"adap sesuatu o!at. $. Pemeriksaan $isik 9U @ lema" 88= @ su"u naik atau turun. - 9epala @ Bila kulit kepala suda" terkena dapat terjadi alopesia. - 1ulut @ Dapat juga mengenai mem!rane mukosa terutama yang dise!a!kan ole" o!at. - A!domen @ Adanya lim$adenopati dan "epatomegali. - Ekstremitas @ Peru!a"an kuku dan kuku dapat lepas. - 9ulit @ 9ulit perior!ital mengalami in$lamasi dan edema se"ingga terjadi ekstropion pada keadaan kronis dapat terjadi gangguan pigmentasi. Adanya eritema % pengelupasan kulit % sisik "alus dan skuama. ).5.) Diagnosa 1. Potensial terjadinya in$eksi !er"u!ungan dengan adanya luka aki!at gangguan integritas ). Resiko kerusakan kulit !er"u!ungan dengan terpapar alergen 5. Peru!a"an rasa nyaman !er"u!ungan dengan pruritus 3. :angguan pola tidur !er"u!ungan dengan pruritus .. :angguan itra tu!u" !er"u!ungan dengan penampakan kulit yang tidak !agus. 6. 9urang pengeta"uan tentang program terapi !er"u!ungan dengan inadekuat in$ormasi ).5.5 (nterAensi 1. DH @ Potensial terjadinya in$eksi !er"u!ungan dengan adanya luka aki!at gangguan integritas 8ujuan @ 8idak terjadi in$eksi 9riteria Hasil @ a. Hasil pengukuran tanda Aital dalam !atas normal. !. 8idak ditemukan tanda-tanda in$eksi 'kalor%dolor% ru!or% tumor% in$usiolesa+ (nterAensi Rasional a. Lakukan tekni asepti dan antisepti dalam melakukan tindakan pada pasien. !. Ukur tanda Aital tiap 3-6 jam a. Dengan teknik septik dan aseptik dapat mengirangi dan menega" kontaminasi kuman. !. /u"u yang meningkat adala" imdikasi terjadinya proses in$eksi . O!serAasi adanya tanda-tanda in$eksi d. 9ola!orasi dengan a"li gi;i untuk pem!erian diet e. Li!atkan peran serta keluarga dalam mem!erikan !antuan pada klien. $. 2aga lingkungan klien agar tetap !ersi" . Deteksi dini ter"adap tanda-tanda in$eksi d. Untuk meng"indari alergen dari makanan e. 1emandirikan keluarga $. 1eng"indari alergen yang dapat meningkatkan urtikaria. ). DH @ Resiko kerusakan kulit !er"u!ungan dengan terpapar alergen 8ujuan @ 8idak terjadi kerusakan pada kulit 9riteria Hasil @ 9lien akan memperta"ankan integritas kulit% ditandai dengan meng"indari alergen. (nterAensi Rasional a. Ajari klien meng"indari atau menurunkan paparan ter"adap alergen yang tela" diketa"ui. !. Pantau kegiatan klien yang dapat menye!a!kan terpapar langsung dengan alergen. /eperti @ stimulan $isik. dan kimia . Baa la!el makanan kaleng agar ter"indar dari !a"an makan yang mengandung alergen. d. Hindari !inatang peli"araan. e. :unakan penyejuk ruangan 'A0+ di ruma" atau di tempat kerja% !ila memungkinkan. $. a. 1eng"indari alergen akan menurunkan respon alergi. !. 1eng"indari dari !a"an makanan yang mengandung alergen. . Binatang se!aiknya "indari memeli"ara !inatang atau !atasi ke!eradaan !inatang di sekitar area ruma". d. A0 mem!antu menurunkan paparan ter"adap !e!erapa alergen yang ada di lingkungan. 5.. DH @ Peru!a"an rasa nyaman !er"u!ungan dengan pruritus 8ujuan @ Rasa nyaman klien terpenu"i 9riteria Hasil @ a.9lien menunjukkan !erkurangnya pruritus% ditandai dengan !erkurangnya leet aki!at garukan. !. klien tidur nyenyak tanpa terganggu rasa gatal . klien mengungkapkan adanya peningkatan rasa nyaman (nterAensi Rasional 1. a. 2elaskan gejala gatal !er"u!ungan dengan penye!a!nya 'misal keringnya kulit+ dan prinsip terapinya 'misal "idrasi+ dan siklus gatal-garuk-gatal-garuk. ). !. 0ui semua pakaian se!elum digunakan untuk meng"ilangkan $ormalde"id dan !a"an kimia lain serta "indari menggunakan pelem!ut pakaian !uatan pa!rik. . :unakan deterjen ringan dan !ilas pakaian untuk memastikan suda" tidak ada sa!un yang tertinggal. 3. d. 2aga ke!ersi"an kulit pasien e. 9ola!orasi dengan dokter untuk pem!erian o!at pengurang rasa gatal 1. a. Dengan mengeta"ui proses $isiologis dan psikologis dan prinsip gatal serta penangannya akan meningkatkan rasa kooperati$. ). !. Pruritus sering dise!a!kan ole" dampak iritan atau allergen dari !a"an kimia atau komponen pelem!ut pakaian. 5. . Ba"an yang tertinggal 'deterjen+ pada penuian pakaian dapat menye!a!kan iritasi. d. 1engurangi penye!a! gatal karena terpapar alergen. .. e. 1engurangi rasa gatal. 3. DH @ :angguan pola tidur !er"u!ungan dengan pruritus 8ujuan @ 9lien !isa !eristira"at tanpa adanya pruritus 9riteria Hasil @ a. 1enapai tidur yang nyenyak. !. 1elaporkan gatal mereda . 1emperta"ankan kondisi lingkungan yang tepat. d. 1eng"indari konsumsi ka$ein e. 1engenali tindakan untuk meningkatkan tidur. $. 1engenali pola istira"at<tidur yang memuaskan. (nterAensi Rasional 1. a. 1engerjakan "al ritual menjelang tidur. ). !. 1enjaga agar kulit selalu lem!a!. 5. . 1eng"indari minuman yang mengandung ka$ein menjelang tidur. 3. d. 1elaksanakan gerak !adan seara teratur. 1 a. Udara yang kering mem!uat kulit terasa gatal% lingkungan yang nyaman meningkatkan relaksasi. ) !. 8indakan ini menega" ke"ilangan air% kulit yang kering dan gatal !iasanya tidak dapat disem!u"kan tetapi !isa dikendalikan. 5 . 9a$ein memiliki e$ek punak )-3 jam setela" dikonsumsi. 3 d. 1em!erikan e$ek menguntungkan !ila dilaksanakan di sore "ari. . e. 1emuda"kan perali"an dari keadaan terjaga ke keadaan tertidur. .. e. Nasi"ati klien untuk menjaga kamar tidur agar tetap memiliki Aentilasi dan kelem!a!an yang !aik. .. DH @ :angguan itra tu!u" !er"u!ungan dengan penampakan kulit yang tidak !agus. 8ujuan @ Pengem!angan peningkatan penerimaan diri pada klien terapai 9riteria Hasil @ - 1engem!angkan peningkatan kemauan untuk menerima keadaan diri. - 1engikuti dan turut !erpartisipasi dalam tindakan pera&atan diri. - 1elaporkan perasaan dalam pengendalian situasi. - 1enguatkan kem!ali dukungan positi$ dari diri sendiri. - 1engutarakan per"atian ter"adap diri sendiri yang le!i" se"at. - 8ampak tidak mepri"atinkan kondisi. - 1enggunakan teknik penyem!unyian kekurangan dan menekankan teknik untuk meningkatkan penampilan (nterAensi Rasional 1. a. 9aji adanya gangguan itra diri 'meng"indari kontak mata%uapan merenda"kan diri sendiri+. ). !. (denti$ikasi stadium psikososial ter"adap perkem!angan. 5. . Berikan kesempatan pengungkapan perasaan. 3. d. Nilai rasa kepri"atinan dan a. :angguan itra diri akan menyertai setiap penyakit<keadaan yang tampak nyata !agi klien% kesan orang ter"adap dirinya !erpengaru" ter"adap konsep diri. !. 8erdapat "u!ungan antara stadium perkem!angan% itra diri dan reaksi serta pema"aman klien ter"adap kondisi kulitnya. 5. . 9lien mem!utu"kan pengalaman didengarkan dan dipa"ami. 3. d. 1em!erikan kesempatan pada petugas untuk menetralkan keemasan yang tidak perlu terjadi dan memuli"kan ketakutan klien% !antu klien yang emas mengem!angkan kemampuan untuk menilai diri dan mengenali masala"nya. .. e. Dukung upaya klien untuk memper!aiki itra diri % spt merias% merapikan. $. 1endorong sosialisasi dengan orang lain. realitas situasi% ketakutan merusak adaptasi klien . .. e. 1em!antu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi. $. 1em!antu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi. 6. DH @ 9urang pengeta"uan tentang program terapi !er"u!ungan dengan inadekuat in$ormasi 8ujuan@ 8erapi dapat dipa"ami dan dijalankan 9riteria Hasil @ a. 1emiliki pema"aman ter"adap pera&atan kulit. !. 1engikuti terapi dan dapat menjelaskan alasan terapi. . 1elaksanakan mandi% pem!ersi"an dan !alutan !asa" sesuai program. d. 1enggunakan o!at topikal dengan tepat. e. 1ema"ami pentingnya nutrisi untuk kese"atan kulit. (nterAensi Rasional 1. a. 9aji apaka" klien mema"ami dan mengerti tentang penyakitnya. !. 2aga agar klien mendapatkan in$ormasi yang !enar% memper!aiki kesala"an konsepsi<in$ormasi. . Peragakan penerapan terapi seperti% mandi dan pem!ersi"an serta !alutan !asa". d. Nasi"ati klien agar selalu menjaga a. 1em!erikan data dasar untuk mengem!angkan renana penyulu"an ) !. 9lien "arus memiliki perasaan !a"&a sesuatu dapat mereka per!uat% ke!anyakan klien merasakan man$aat. . 1emungkinkan klien memperole" ara yang tepat untuk melakukan terapi. 3. d. Dengan terjaganya "ygiene% dermatitis alergi sukar untuk kam!u" "ygiene pri!adi juga lingkungan. e. tekankan perlunya melanjutkan terapi < penggunaan o!at-o!atan topikal. $. identi$ikasi sum!er-sum!er pendukung yang memungkinkan untuk memperta"ankan pera&atan di ruma" yang di!utu"kan. kem!ali. e. peng"entian dini dapat mempengaru"i perta"anan alami tu!u" mela&an in$eksi. $. keter!atasan aktiAitas dapat mengganggu kemampuan pasien untuk memenu"i ke!utu"an se"ari-"ari. ).5.3 (mplementasi (mplementasi adala" serangkai kegiatan yang di lakukan ole" pera&at untuk mem!antu klien dari status masala" kese"atan yang di "adapi ke status kese"atan yang le!i" !aik yang menggam!arkan kreteria "asil yang di "arapkan ' gordon% 1443% dalam potter dan perry% 144B+ ).5.. EAaluasi 1. 8idak terjadinya in$eksi ). 8idak terjadinya kerusakan kulit klien 5. klien tidur nyenyak tanpa terganggu rasa gatal karena !erkurangnya pruritus dan ditandai dengan !erkurangnya leet aki!at garukan. 3. 8erapainya pola tidur<istira"at yang memuaskan .. 1enerima keadaan diri 6. 1ema"ami tentang pera&atan kulit dan terapi pengo!atan DAF8AR PU/8A9A Ais"a" /. Urtikaria. ln@Djuanda A% Ham;a" 1o"tar% Aisa" /% eds. (lmu Penyakit 9ulit dan 9elamin 8empat. (ndonesia@ Balai Pener!it F9U( 2akartaK )**B.p.164 Anenomouse. Askep R"initis Alergik. AAai!a!le $rom P"yperlink C"ttp@<<askepr"initisalergika.!logspot.om<% Qaessed 13<*.<)*1)RDS Anenomouse. /inusitis. AAai!a!le $rom P"yperlink C"ttp@<<kumpulan-asu"an- kepera&atan.!logspot.om<)**?<1)<asu"an-kepera&atan-sinusitis."tml% Doenges% 1arilynn E. 1444. Renana Asu"an 9epera&atan@ Pedoman untuk Perenanaan dan Pendokumentasian Pera&atan Pasien. 2akarta@ E:0. E$iaty Arsyad /oepardi. ')**B+. Buku Ajar (lmu 9ese"atan 8elinga Hidung 8enggorok 9epala Dan Le"er% edisi 6. 2akarta @ F9U(. 9umala% Poppy. 144?. 9amus /aku 9edokteran Dorland. 2akarta @ E:0. Potter% Patriia A. )**.. Buku Ajar Fundamental 9epera&atan@ 9onsep% Proses dan Praktik. 2akarta @ E:0. /melt;er% /u;anne 0. ')**)+. Buku Ajar 9epera&atn 1edikal- Beda"% =ol 1. 2akarta @ E:0.