Anda di halaman 1dari 7

SISTEM POLITIK DI INDONESIA

Pengertian sistem Politik di Indonesia


Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam
Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan,
upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala
prioritasnya.

B. Perbedaan sistem politik di berbagai Negara
1. Pengertian Sistem Politik
a) Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi.
b) Pengertian Politik
Politik berasal dari bahasa yunani yaitu polis yang artinya Negara kota. Pada awalnya
politik berhubungan dengan berbagai macam kegiatan dalam Negara/kehidupan Negara.
Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan, dasar dasar
pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan Negara. Politik pada dasarnya menyangkut
tujuan-tujuan masyarakat, bukan tujuan pribadi.Politik biasanya menyangkut kegiatan
partai politik, tentara dan organisasi kemasyarakatan.
Dapat disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat
dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang
kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
c) Pengertian Sistem Politik
Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang
membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur
pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur
individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan
Negara dengan Negara.
SISTEM POLITIK menurut Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja
seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama lain
dan menunjukkan suatu proses yang langggeng





2. Macam-Macam Sistem Politik
Dalam kehidupan bernegara dikenal tiga macam sistem politik yaitu:
Sistem politik liberal ( Amerika Serikat, Eropa Barat, dan Australia)
Sistem politik komunis (RRC)
Sistem politik Pancasila (Indonesia)
Berbagai sistem politik tersebut memiliki perbedaan dalam hal tujuan, sistem filsafat, sistem
social budaya, sistem ekonomi.
Tujuan :
Tujuan sistem politik liberal adalah mewujudkan masyarakat bahagia, sejahtera, dan
tenteram dengan mengutamakan kesejahteraan individu.
Tujuan sistem politik komunis adalah mewujudkan masyarakat yang bahagia, sejahtera,
dan tenteram dengan mengutamakan kesejahteraan.
Tujuan sistem politik Pancasila adalah mewujudkan masyarakat yang bahagia, sejahtera,
dantenteram dengan cara menjaga keseimbangan antara kesejahteraan individu dan
masyarakat.
3. Sistem Politik Di Negara Lain
a) Sistem Politik Di Negara Komunis :
Bercirikan pemerintahan yang sentralistik, peniadaan hak milk pribadi, peniadaan hak-
haak sipil dan politik, tidak adanya mekanisme pemilu yang terbuka, tidak adanya
oposisi, serta terdapat pembatasan terhadap arus informasi dan kebebasan berpendapat

b) Sistem Politik Di Negara Liberal :
Bercirikan adanya kebebasan berpikir bagi tiap individu atau kelompok; pembatasan
kekuasaan; khususnya dari pemerintah dan agama; penegakan hukum; pertukaran
gagasan yang bebas; sistem pemerintahan yang transparan yang didalamnya terdapat
jaminan hak-hak kaum minoritas

c) Sistem Politik Demokrasi Di Indonesia :
Sistem politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang
demokratis. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia
adalah :
1. Ide kedaulatan rakyat
2. Negara berdasarkan atas hukum
3. Bentuk Republik
4. Pemerintahan berdasarkan konstitusi
5.Pemerintahan yang bertanggung jawab
6. Sistem Perwakilan
7. Sistem peemrintahan presidensiil
C. Infrastuktur dan Suprastuktur Politik
A. Infrastuktur Politik
Infrastuktur politik adalah Keterkaitan dan keterhubungan kehidupan politik rakyat dengan
kelompok lain dalam berbagai macam golongan yang biasa disebut dengan kekuatan sosial
politik masyarakat, dan kelompok tersebut yang merupakan kekuatan politik riil di masyarakat.
Komponen-komponen Infrastuktur Politik, antara lain :

I. Partai Politik (political party)
Partai politik adalah sebuah organisasi atau intitusi yang mewakili beberapa golongan
masyarakat yang memiliki tujuan sama, yang kemudian bersama-sama berusaha untuk mencapai
tujuannyan tersebut.
(1). Tujuan Partai Politik
Berpatisipasi dalam sector pemerintahan, dalam arti mendudukan orang-orangnya
menjadi pejabat pemerintahan, sehingga dapat turut serta mengambil atau menentukan
keputusan politik atau out put pada umumnya.
Berusaha melakukan pengawasan, bahkan bila perlu oposisi terhadap kelakuan, tindakan,
kebijakan para pemegang otoritas (terutama dalam keadaan mayoritas pemerintahn tidak
berada di tangan partai politik yang bersangkutan).
Berperan untuk menyerap tuntutan-tuntutan yang masih mentah, sehingga partai politik
bertindak sebagai penafsir kepentingan dengan memancangkan isu-isu politik yang dapat
dicerna dan dapat diterima oleh masyarakat secara luas.

(2). Sistem kepartaian
Menurut Maurice Duverger, partai politik suatu Negara dapat digolongkan menjadi tiga macam,
yaitu:
1. Sistem Monopartai (Sistem Satu Partai)
Suatu system politik dikatakan menganut system monoparti, apabila di dalam wilayah
Negara tersebut hanya terdapat satu partai politik yang diakui dan diperbolehkan hidup
serta berkembang.
2. Sistem Dwipartai (Sistem Dua Partai)
Suatu sistem politik dikatakan menganut dua partai, apabila di dalam wilayah Negara
tersebut konstitusional hanya diakui adanya dua partai yang hidup dan berkembang.
Contoh Negara yang menganut sistem dua partai adalah Amerika Serikat dengan Partai
Republik dan Demokrat serta Inggris dengan Partai Konservatif dan Partai Buruhnya.
3. Sistem mulipartai (Sistem Banyak Partai)
Suatu sistem politik dikatakan menganut sistem multipartai, apabila di dalam wilayah
negara tersebut terdapat lebih dari dua partai yang diakui secara konstitusional. Contoh
Negara yang menganut sistem multipartai, antara lain Indonesia, Filipina, Jepang,
Malaysia, Belanda, dan Prancis.
II. Kelompok Kepentingan (interest group)
Aktivitasnya umumnya menyangkut tujuan-tujuan yang lebih terbatas, dengan sasaran-
sasaran yang monolitas dan intesitas usaha yang tidak berlebihan. Kelompok kepentingan
bias menghimpun ataupun mengeluarkan dana dan tenaganya untuk melaksanakan tindakan-
tindakan politik yang biasanya berada di luar tugas partai politik.
Menurut Gabriel A. Almond, kelompok kepentingan dapat diidentifikasikan kedalam jenis-
jenis kelompok sebagai berikut:
1. Kelompok Anomik
Kelompok kepentingan ini dapat terjadi secara mendadak dan tidak bernama.
Aktivitas pada umumnya berupa aksi-aksi demonstrasi atau aksi-aksi bersama.
Apabila kegiatannya tidak dikendalikan, dapat menimbulkan keresahan dan
kerusuhan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat serta
stabilitas nasional. Untuk mencegah dampak buruk aktivitas kelompok ini,
pemerintah mengeluarkan UUD No.9 Tahun 1998 tentang hak mengeluarkan
pendapat dimuka umum.
2. Kelompok Non-asosiasional
Kelompok kepentingan ini tidak didirikan secara khusus dan kegiatannya juga
tidak dijalankan secara teratur atau berkesinambungan, tetapi aktivitasnya hanya
kelihatan dari luar apabila masyarakat memerlukan dan dalam keadaan mendesak.
Yang dimaksud dengan masyarakat dalam hal ini, dapat berwujud masyarakat
setempat tinggal, masyarakat sekelurahan (trah Jawa), masyarakatseasal
pendidikan, masyarakat paguyuban, masyarakat patembayan,dsb.
3. Kelompok instutusional
Kelompok kepentingan tersebut pada umumnya terdiri atas berbagai kelompok
manusia berasal dari lembaga yang ada, dengan tujuan untuk memperjuangkan
kepentingan-kepentingan orang-orang yang menjadi anggota lembaga yang
dimaksudkan. Misalnya PGRI, IDI, dan organisasi profesi lainnya.
4. Kelompok asosiasional
Kelompok kepentingan khusus didirikan memperjuangkan kepentingan-
kepentingan tertentu dari masyarakat atau dari golongan, namun masih mencakup
beberapa yang luas. Yang termasuk kelompok ini adalah ormas. Misalnya NU,
Muhamadiyah, kadin, SPSI dll.
III. Media Komunukasi Politik (political communication media)
Media komunikasi politik merupakan salah satu instrument politik yang dapat berfungsi
untukmenyampaikan informasi dan persuasi mengenai politik baik dari pemerintah kepada
masyarakat maupun sebaliknya. Media komunikasi seperti surat kabar, telepon, fax, internet,
televise, radio, film dsb dapat memainkan peran pentingterhadap penyampaian informasi serta
pembentukan/mengubah pendapat umum dan sikap politik publik.

IV. Kelompok penekan (pressure group)
Yang dimaksud dengan kelompok penekan ialah sekelompok manusia yang tergabung menjadi
anggota suatu lembaga kemasyarakatan dengan aktivitas yang tampak dari luar sebagai
kelompok yang sering mempunyai kemauan untuk memaksakan kehendaknya kepada pihak
penguasa.
Kelompok penekan dapat terhimpun dalam beberapa asosiasi yaitu:
Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM),
Organisasi-organisasi social keagamaan,
Organisasi Kepemudaan,
Organisai lingkungan Hidup,
Organisasi pembela Hukum dan HAM,
Yayasan atau Badan Hukum lainnya,
V. Tokoh Politik (political/figure)
Pengangkatan tokoh politik merupakan proses transformasi seleksi terhadap anggota masyarakat
dari berbagai sub-kultur dan kualifikasi yang kemudian memperkenalkan mereka pada peranan
khusus dalam sistem politik.
Pengangkatan tokoh politik akan berakibat terjadinya pergeseran sekor infrastuksur politik,
organisasi, asosiasi, kelompok kepentingan serta derajat politisasi dan partisipasi masyarakat.
Menurut lester G. Seligman, proses pengangkatan tokoh politik akan berkaitan dengan beberapa
aspek, yaitu:
Legitimasi elit politik,
Masalah kekuasaan,
Representativitas elit politik,
Hubungan antara pengangkatan tokoh-tokoh politik dengan perubahan politik.
B. Suprastuktur Politik di Indonesia
Suprastruktur politik merupakan mesin politik resmi di suatu negara sebagai penggerak politik
formal.Dalam perkembangan ketatanegaraan modern, elit politik pemerintah dibagi dalam
kekuasaan eksekutif, kekuasaan legislatif, dan kekuasaan yudikatif. Untuk terciptanya dan
mantapnya kondisi politik negara,suprastruktur politik harus memperoleh dukungan dari
infrastruktur politik yang mantap pula.
Sistem politik dan juga mekanisme pemerintahan dapat memenuhi fungsinya jika :
a) Sistem politik dapat mempertahankan pola yang berlaku. Pola ini dapat dipertahankan
bila rakyat menerima dan meyakininya.
b) Sistem politik mampu menyelesaikan ketegangan yang selalu timbul dalam masyarakat
dengan prosedur yang sedapat mungkin dapat memuaskan semua pihak.
c) Perubahan-perubahan, dalam arti memiliki kemampuan adaptasi yang besar untuk
menyesuaikan diri dengan perkembangan-perkembangannya yangterjadi baik di dalam
negeri maupun dalam rangka hubungan internasional yang bersifat interdependesi dan
interrelasi antaranegara.
d) Sistem politik harus mampu mewujudkan tujuan nasional. Hal ini berupa Garis-garis
Besar Haluan Negara dan peraturan perundang-undangan lainnya sebagai dasar yuridis
formal dalam upaya meraihnya
e) Sistem politik harus mampu mengintegrasikan dan menjamin keutuhan seluruh sistem
sosial, karena ancaman, hambatan terhadap sistem sosial berupa rasa ketidak puasan,
keresahan, ketegangan, perpecahan merupakan masalah yang harus diselesaikan oleh
sistem politik itu sendiri
Suprastuktur di Indonesia menurut UUD 1945 sebelum amandemen
MPR (Majelis Permusyawaratan rakyat)
DPR (Dewan perwakilan Rakyat)
Presiden dan Wakil presiden
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)
DPA (Dewan Pertimbangan Agung)
MA (Mahkamah Agung)
Peran Serta Dalam Sistem Politik Di Indonesia
Partisipasi politik dapat diartikan sebagai sikap dan keterlibatan individu dalam situasi dan
kondisi organisasinya, sehingga medorong individu agar berperan serta dalam pencapaian tujuan
organisasi.
Peran serta masyarakat dalam politik adalah terciptanya masyarakat politik yang Kritis
Partisipatif dengan ciri-ciri
a. Meningkatnya respon masyarakat terhadapkebijakan pemerintah
b. Adanya partisipasi rakyat dalam mendukung atau menolak suatu kebijakan politik
c. Meningkatnya partisipasi rakyat dalam berbagai kehiatan organisasi politik,
organisasi kemasyarakatan, dan kelompok-kelompok penekan.
TUGAS REMEDIAL PKN
D
I
S
U
S
U
N

O
L
E
H

NAMA : HAIDAR DIWANTARA
KELAS : X-4
ABSEN : 15

Anda mungkin juga menyukai