Anda di halaman 1dari 53

HAM DAN MAQSID SYARAH

1
Oleh: Dr. Asmawi, M.Ag
2
Yet the concepts of right, human rights,
and of human dignity are not entirely
objective and value-free as they are
often read in the context of tradition,
public opinion, and culture. (Mohammad
Hashim Kamali).
3
Pendahuluan
Tesis Mohammad Hashim Kamali,
pakar hukum Islam yang kampiun-itu
menunjukkan baha konsepsi H!M tidak
sepenuhnya obyekti" dan bebas-nilai
karena ia a#apkali dikemukakan dalam
konteks tradisi, opini masyarakat luas
dan budaya.
1 Makalah dipresentasikan pada a#ara $elatihan bagi %alon $elatih &
'osialisasi Hak !sasi Manusia bagi (ai dan Khotib se-(KI )akarta *,
yang diselenggarakan $+'K+MH!M +I, 'yari" Hidayatullah )akarta dan
-adan Kesatuan -angsa, $empro. (KI )akarta, di Hotel /.er 0reen,
%isarua, -ogor, tanggal 12 ,opember 3445.
2 Dr. Asmawi M.Ag, Ketua $rogram 'tudi )inayah 'iyasah 6akultas
'yariah dan Hukum +I, 'yari" Hidayatullah )akarta +I, 'yari"
Hidayatullah )akarta, (ean 0uru $ondok $esantren !7-IT8!,,
(urikosambi, %engkareng, )akarta -arat.
3 Mohammad Hashim Kamali, The Dignity of Man: n !slamic
"erspective, (t.np.9 Ilmiah $ublishers, 3443), h. i:.
1
Hak !sasi Manusia (H!M) adalah
seperangkat hak yang melekat pada
hakikat keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan ;ang Maha /sa dan
merupakan anugerah-,ya yang ajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi
oleh negara, hukum, pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat
manusia. Hadirnya H!M menis#ayakan
adanya Keajiban !sasi Manusia (K!M),
yakni seperangkat keajiban yang
apabila tidak dilaksanakan, tidak
memungkinkan terlaksana dan tegaknya
H!M.
'e#ara historis, prinsip-prinsip H!M
sudah diaplikasikan oleh ,abi
Muhammad sa. pada masa aal
kepemimpinan beliau di Madinah. (i
2
Madinah, di samping ber"ungsi sebagai
<asul, Muhammad sa. juga menjabat
sebagai kepala negara, yang arganya
terdiri atas berbagai ma#am aliran dan
golongan yang jauh sebelumnya saling
bersengketa dan bermusuhan.
=
+ntuk
mempersatukan arga yang majemuk
itu, diperlukan adanya satu konsensus
yang meajibkan semua pihak tunduk
pada persetujuan bersama (common
platform). $ersetujuan bersama inilah
yang diberi nama $iagam Madinah, yang
nota bene sebuah konstitusi bagi negara
yang dipimpin Muhammad sa.
>
$iagam
Madinah inilah yang menjadi tonggak
pertama dan "ondasi tertua bagi
4 ,ourou??aman 'hiddi@i, & $iagam Madinah &, dalam M.7u@man
Hakiem, (ed.) (eklarasi Islam tentang H!M, ('urabaya9 <isalah 0usti,
1223), hlm. 1A5.
5 ibid.
3
bangunan doktrin H!M yang berkembang
pada abad kontemporer ini.
H!M merupakan hak yang se#ara
alamiah diperoleh seseorang sejak lahir.
Karena itu, H!M itu sejalan dengan "itrah
manusia itu sendiri. H!M pada
hakikatnya merupakan anugerah !llah
kepada semua manusia. Maka dari itu,
H!M yang melekat pada diri manusia
bersi"at uni.ersal. Manusia sebagai
hamba !llah diberikan hak-hak oleh-,ya
dalam rangka mengemban tanggung
jaab dan keajiban indi.idualnya.
Manusia sebagai khali"ah !llah diberikan
hak-hak dalam rangka mengemban
tanggung jaab dan keajiban
kolekti.itas memakmurkan kehidupan di
muka bumi. (alam pandangan Islam,
memelihara dan mengapresiasi hak-hak
4
indi.idu sama pentingnya dengan
memelihara dan mengapresiasi hak-hak
masyarakat. Hak-hak dasar yang dimiliki
manusia adalah anugerah !llah yang
perlu dijaga, dipelihara dan dilindungi.
$elanggaran terhadap hak-hak ini dapat
digolongkan ke dalam tindakan tirani
yang berdosa. $ena"ian terhadap H!M
berarti penolakan nilai "itri yang
merupakan anugerah !llah yang sungguh
paling berharga. (alam pandangan
Islam, H!M itu dianugerahkan oleh !llah,
bukan oleh siapapun. Bleh karena itu,
tidak satu pihak pun atau institusi pun di
muka bumi yang punya otoritas
mengamandemen, mengubah,
mengurangi atau menghilangkan hak-hak
yang telah dianugerahkan !llah
5
tersebut.
C
!bu !Dla Maududi
mengkonstatir baha setiap orang
memiliki hak asasi utama hanya karena
ia sebagai manusia semata, di mana hak
tersebut harus dihormati dan dijunjung
tinggi oleh setiap orang, di manapun dan
kapanpun.
A

Bleh Islam, manusia ditempatkan
sebagai makhluk yang memiliki
kemuliaan dan keutamaan, memiliki
harkat dan martabat yang tinggi,
sebagaimana dinyatakan dalam 8.s. al-
IsrEFG159A4, yakni

Dan sesungguhnya telah #ami mulia#an
ana#-ana# dam, #ami ang#ut mere#a di
daratan dan di lautan, #ami beri mere#a
re$#i dari yang bai#-bai# dan #ami
lebih#an mere#a dengan #elebihan yang
%empurna atas #ebanya#an ma#hlu#
6 !bu !Dla Maududi, &uman 'ights in !slam, (,e (elhi9 Marka?i
Maktaba Islami, 1225), h. 15.
7 !bu !Dla Maududi, &uman 'ights in !slam, h. 31.
6
yang telah #ami cipta#an. (8.s. al-
IsrEFG1A9A4).
'ehubungan dengan itu, dalam
upaya merumuskan 6i@h -erperspekti"
H!M, diperlukan kerangka pikir sebagai
berikut9
5
1. al-Mab(di) ($rinsip (asar)
Ia merupakan prinsip uni.ersal, tidak
memerlukan bukti. Ia juga bersi"at tidak
berubah (ts(bit, imutable) dan mengikat
semua. Ma*(sid al-%yar+)ah termasuk
dalam kategori al-Mab(di).
3. al-,a-(.id ($rinsip $arsial)
Ia merupakan prinsip parsial, yang tidak
berubah (ts(bit, imutable). Ia memiliki
#akupan yang spesi"ik dibanding dengan
al-Mab(di).
8 Husein Muhammad, (et.al), Da-rah /i*h "erempuan: Modul 0ursus
!slam dan 1ender, (%irebon9 6ahmina Institute, 344C), h. 1C2.
7
3. al-2u$)iyyah ($ersoalan $arsial-
Implementati")
Ia bersi"at kasuistik-parsial. Ia juga
bersi"at relati" dan memerlukan bukti
dan argumentasi. Ia terikat dengan
prinsip-prinsip. Ia juga memerlukan
ujian empirik. ;ang termasuk al-
2u$)iyyah ialah persoalan-persoalan
parsial yang harus didasarkan pada al-
Mab(di) dan al-,a-(.id serta
didialogkan dengan realitas.
Maqsid al-Syarah : Kerangka
Acuan Penetapan Hukum slam
(iskusi tentang ma*(sid al-%yar+)ah
tentu harus menempatkan buah pikir al-
'yEtibi sebagai "okus perhatian, karena
8
beliaulah yang merupakan icon bagi
konsep ma*(sid al-%yar+)ah dalam jagat
a#ana teori hukum Islam. (alam
karyanya al-Mu-(fa*(t, al-'yEtibi
menggunakan istilah yang berbeda-beda
sehubungan dengan isu Ma*(sid al-
%yar+)ah, yakni berupa istilah ma*(sid al-
%yar+)ah, al-ma*(sid al-%yar)iyyah fi al-
%yar+)ah, dan ma*(sid min %yar)i al-
hu#m. Meskipun demikian, semua itu
mengandung pengertian yang sama,
yakni tujuan, arah sasaran, dan dasar
pijakan bagi hukum yang ditetapkan oleh
!llah st.
2
+raian berikut ini sepenuhnya
merujuk kepada magnum opus al-'yEtibi
tersebut.
(alam proposisi utama yang
diutarakannya, al-'yEtibi menegaskan
9 !bu IshE@ IbrEhHm al-'yEtibi, al-Mu-(fa*(t fi 3sul al-%yar+)ah,
(-eirut9 (ar al-Kutub al-DIlmiyyah, t.th.), -uku I, )u? ke-3, h. 3 dan
seterusnya.
9
baha sesungguhnya 'yariahGhukum
Islam itu bertujuan meujudkan
maslahah bagi manusia, baik di dunia
maupun di akhirat.
14
$ada bagian lain,
beliau mengungkapkan9 &Hukum-hukum
ditetapkan untuk meujudkan maslahah
bagi umat manusia.*
11
(engan demikian,
jelaslah baha al-'yEtibi memandang
substansi utama dari ma*(sid al-%yar+)ah
ialah maslahah bagi umat manusia. Bleh
karena itu, isu maslahah menjadi "okus
analisis penting dalam rangka memahami
ma*(sid al-%yar+)ah.
Menurut pendapat al-'yEtibi,
pembebanan hukum oleh 'yariah
bermuara kepada sasaran terpeliharanya
tujuan-tujuan 'yariah. !dapun tujuan-
10 !bu IshE@ IbrEhHm al-'yEtibi, al-Mu-(fa*(t fi 3sul al-%yar+)ah, -uku I,
)u? ke-3, h. =.
11 !bu IshE@ IbrEhHm al-'yEtibi, al-Mu-(fa*(t fi 3sul al-%yar+)ah, -uku I,
)u? ke-3, h. =.
10
tujuan 'yariah ini tidak melebihi tiga
ma#am, yaitu (1) dar4riyyah, (3)
h(jiyyah, dan (3) tahs+niyyah.
13

;ang dimaksud dar4riyyah ialah
sesuatu yang tidak boleh tidak ada demi
tegaknya kehidupan, di mana manakala
ia tidak terujud, maka tidak dapat
terujud pula kehidupan, bahkan, akan
rusak kehidupan se#ara keseluruhan.
13
Dar4riyyah itu men#akup > (lima) hal,
yaitu perlindunganGpenghormatan
agama, perlindunganGpenghormatan
jia, perlindunganGpenghormatan akal
budi, perlindunganGpenghormatan
keturunan, dan
perlindunganGpenghormatan harta
kekayaan.
1=

12 !bI IshE@ IbrEhHm al-'yEtibi, al-Mu-(fa*(t fi 3s4l al-%yar+)ah, -uku I,
)u? ke-3, h. A.
13 !bI IshE@ IbrEhHm al-'yEtibi, al-Mu-(fa*(t fi 3s4l al-%yar+)ah, -uku I,
)u? ke-3, h. A.
14 !bI IshE@ IbrEhHm al-'yEtibi, al-Mu-(fa*(t fi 3s4l al-%yar+)ah, -uku I,
)u? ke-3, h. 5.
11
Menurut pandangan al-'yEtibi,
maslahah dibangun dengan beralaskan
"ondasi perlindunganGpenghormatan
kelima ma#am hal tersebut (al-#ulliyy(t
al-#hams, al-ma*(sid al-#hamsah).
1>
(alam urusan keduniaan. tidak ada
sesuatu yang se#ara murni mengandung
maslahah seratus persen. -egitu juga,
tidak ada sesuatu yang se#ara murni
mengandung mafsadah seratus persen.
1C
Maka, dalam urusan keduniaan,
maslahah dan mafsadah harus
dipertimbangkan beradasarkan aspek
dominan yang dikandungnya. !pabila
kandungannya didominasi aspek
maslahah maka ia merupakan maslahah.
!pabila kandungannya didominasi aspek
15 !bI IshE@ IbrEhHm al-'yEtibi, al-Mu-(fa*(t fi 3s4l al-%yar+)ah, -uku I,
)u? ke-3, h. A.
16 !bI IshE@ IbrEhHm al-'yEtibi, al-Mu-(fa*(t fi 3s4l al-%yar+)ah, -uku I,
)u? ke-3, h. 34.
12
mafsadah maka ia merupakan
mafsadah.
56

(alam pandangan al-'yEtibi, yang
dimaksud h(jiyyah ialah sesuatu yang
dibutuhkan dari sisi kemampuannya
untuk mendatangkan kelapangan dan
menghilangkan kesempitanGkesukaran
(raf. al-haraj -a al-masya**ah). !pabila
h(jiyyah tidak diperhatikan maka akan
mun#ul kesukaran dan kesusahan, tetapi
tidak sampai menimbulkan kerusakan
terhadap dar4riyyah. ;ang termasuk
h(jiyyah, misalnya, segala bentuk
ru#hsah, biasanya terdapat pada urusan
ibadah,kebiasaan-kebiasaan masyarakat,
muamalat, dan kepidanaan. (alam
urusan ibadat, misalnya segala ru#hsah
dan bayF salam.
15
&(jiyyah sesungguhnya
17 !bI IshE@ IbrEhHm al-'yEtibi, al-Mu-(fa*(t fi 3s4l al-%yar+)ah, -uku I,
)u? ke-3, h. 34.
18 !bI IshE@ IbrEhHm al-'yEtibi, al-Mu-(fa*(t fi 3s4l al-%yar+)ah, -uku I,
13
hadir dalam rangka mendukung
sempurnanya dar4riyyah.
12

Menurut pendapat al-'yEtibi,
tahs+niyyah ialah sesuatu yang
berkenaan dengan ma#(rim al-a#hl(*,
etika dan etiket.
34
Tahs+niyyah
sesungguhnya hadir dalam rangka
mendukung sempurnanya h(jiyyah, yang
pada gilirannya mendukung
sempurnanya dar4riyyah. Ketiadaan
tahs+niyyah tidak mendatangkan
kerusakan pada h(jiyyah, apalagi
dar4riyyah.
31
(alam pandangan al-'yEtibi, al-
%y(riF-dalam program tasyr+F-nya-
bertujuan menegakkan maslahah
)u? ke-3, h. 2
19 !bI IshE@ IbrEhHm al-'yEtibi, al-Mu-(fa*(t fi 3s4l al-%yar+)ah, -uku I,
)u? ke-3, h. 1=.
20 !bI IshE@ IbrEhHm al-'yEtibi, al-Mu-(fa*(t fi 3s4l al-%yar+)ah, -uku I,
)u? ke-3, h. 2-14.
21 !bI IshE@ IbrEhHm al-'yEtibi, al-Mu-(fa*(t fi 3s4l al-%yar+)ah,
-uku I, )u? ke-3, h. 1=.
14
u#hra-iyyah dan maslahah dunya-iyyah
sekaligus. Hal demikian harus melalui
#ara yang tidak merusak tatanan, baik
se#ara keseluruhan maupun sebagian,
baik menyangkut perkara dar4riyyah,
perkara h(jiyyah maupun perkara
tahs+niyyah.
!ele"ansi Ma#$sid al%&'ar()ah
dengan HAM
!dapun rele.ansi ma*(sid al-%yar+)ah
dengan H!M dapat dikemukakan sebagai
berikut. $ertama, $rinsip Memelihara
!gama ( ). $rinsip ini
merupakan salah satu prinsip ma*(sid
al-%yar+)ah. $rinsip ini punya rele.ansi
dengan perlindungan H!M, yakni hak
untuk beragama. $rinsip ini melandasi
15
ketentuan baha setiap orang berhak
memeluk agama yang diyakininya dan
untuk beribadat menurut agamanya itu.
!rtinya, prinisip ini merupakan jaminan
bagi tumbuh kembangnya kehidupan
beragama yang sehat dan harmonis. Hal
demikian karena salah doktrin dari Islam
sebaga al-d+n ialah keajiban
menghormati keper#ayaanGkeyakinan
agama lain.
Kedua, $rinsip Memelihara )ia (
( . $rinsip ini merupakan salah satu
prinsip ma*(sid al-%yar+)ah. $rinsip ini
punya rele.ansi dengan perlindungan
H!M, yakni hak untuk hidup. $rinsip ini
melandasi ketentuan baha setiap orang
berhak untuk hidup, mempertahankan
hidup dan meningkatkan tara"
kehidupannyaJ baha setiap orang
16
berhak hidup tenteram, aman, damai,
bahagia, dan sejahtera, baik lahiriah
maupun batiniahJ dan baha setiap
orang berhak atas rasa aman dan
tenteram serta berhak atas perlindungan
terhadap an#aman ketakutan.
Ketiga, $rinsip Memelihara !kal (
( . $rinsip ini merupakan salah
satu prinsip ma*(sid al-%yar+)ah. $rinsip
ini punya rele.ansi dengan perlindungan
H!M. $rinsip ini melandasi ketentuan
baha setiap orang berhak memperoleh
pendidikan. $rinsip ini juga mendasari
ketentuan baha setiap orang berhak
untuk mengembangkan dan memperoleh
man"aat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya sesuai
dengan martabat manusiaJ baha setiap
orang berhak untuk berkomunikasi dan
17
memperoleh in"ormasi. $rinsip ini juga
melandasi ketentuan baha setiap orang
bebas untuk memilih dan mempunyai
keyakinan politikJ baha setiap orang
bebas menyatakan pendapat sesuai hati
nuraninya, baik se#ara lisan maupun
tulisan.
Keempat, $rinsip Memelihara
Keturunan ( (. $rinsip ini
merupakan salah satu prinsip ma*(sid
al-%yar+)ah. $rinsip ini punya rele.ansi
dengan perlindungan H!M. $rinsip ini
melandasi ketentuan baha setiap orang
berhak membentuk suatu keluarga dan
melanjutkan keturunan melalui
perkainan yang sahJ baha setiap
orang berhak atas perlindungan
keluarganya dan kehormatannya.
18
Kelima, $rinsip Memelihara Harta (
). $rinsip ini merupakan salah
satu prinsip Ma*(sid al-%yar+)ah. $rinsip
ini punya rele.ansi dengan perlindungan
H!M. $rinsip ini melandasi ketentuan
baha setiap orang berhak mempunyai
milik, baik se#ara sendiri maupun
bersama-sama dengan orang lain demi
pengembangan dirinya, keluarga, bangsa
dan masyarakat dengan #ara yang tidak
melanggar hukumJ baha tidak
seorangpun boleh dirampas miliknya
dengan seenang-enang dan se#ara
melaan hukumJ dan baha setiap
orang berhak atas perlindungan hak
miliknya.
Hak asasi yang dianugerahkan Islam
terhadap manusia itu dapat diklasi"ikasi
menjadi 3 (dua) kategori, yaitu (1) hak-
19
hak dasar yang dianugerahkan Islam
kepada semua manusia tanpa
diskriminasi sedikitpunJ dan (3) hak-hak
yang se#ara khusus dianugerahkan
kepada subyek manusia tertentu sesuai
dengan keadaan dirinya, kedudukannya,
dan sebagainya. ;ang termasuk kategori
kedua ialah hak-hak arga non-muslim,
hak-hak perempuan, hak-hak buruh,
hak-hak anak, dan sebagainya.
33

Ke*e*asan +eragama
$luralisme agama adalah suatu
paham yang mengajarkan baha semua
agama adalah sama dan karennya
kebenaran setiap agama adalah relati".
Bleh sebab itu, setiap pemeluk agama
tidak boleh mengklaim baha hanya
22 'heikh 'hakat Husain, & Human <ights in Islam9 $rin#iples and
$re#edents &, dalam Tahir Mahmood, &uman 'ights in !samic 7a-,
(,e (elhi9 Institute o" Bbje#ti.e 'tudies, 1223), h. 5=.
20
agamanya saja yang benar, sedang
agama yang lain salah. $luralisme agama
juga mengajarkan baha semua
pemeluk agama akan masuk dan hidup
berdampingan di surga.
33
$luralitas
agama adalah sebuah kenyataan baha
di negara atau daerah tertentu terdapat
berbagai pemeluk agama yang hidup
damai se#ara berdampingan.
3=
$luralitas
agama merupakan sunnatullah dan ini
ditunjukkan oleh 8.s. al-HujurEtG=2913.
Melalui pengkajian ayat-ayat al-8urFan
yang terkait, diperoleh kesimpulan
baha al-8urFan mengakui eksistensi
semua agamaJ akan tetapi ini tidak
berarti !llah mengakui kebenaran dan
meridhai semua agama itu karena agama
23 7ihat Majelis +lama Indonesia, /at-a Munas 8!! Majelis 3lama
!ndonesia Tahun 9::;, ()akarta9 M+I, 344>), h. >5-CC.
24 Majelis +lama Indonesia, /at-a Munas 8!! Majelis 3lama !ndonesia
Tahun 9::;, h. >5-CC.
21
yang diridhai dan diakui kebenarannya
hanyalah satu, yakni Islam. ($erhatikan
8.s. !liDImrEnG3912, 53 dan 5>, dan 8.s.
al-MEFidahG>93).
3>

(alam masalah akidah dan ibadah,
umat Islam ajib bersikap eksklusi",
dalam arti haram men#ampuradukkan
akidah dan ibadah umat Islam dengan
akidah dan ibadah pemeluk agama lain.
-agi masyarakat muslim yang tinggal
bersama pemeluk agama lain (pluralitas
agama) dalam masalah sosial yang tidak
berkaitan dengan akidah dan ibadah,
umat Islam bersi"at inklusi", dalam arti
tetap melakukan pergaulan sosial dengan
pemeluk agama lain sepanjang tidak
saling merugikan.
3C

25 Muhammad !min 'uma, "luralisme gama Menurut al-,ur)an :
Telaah *idah dan %yari)ah, ()akarta9 $ustaka 6irdaus, 344=), h. 135-
132.
26 Majelis +lama Indonesia, /at-a Munas 8!! Majelis 3lama !ndonesia
Tahun 9::;, h. >5-CC.
22
Hal ini diatas didasarkan pada dalil-
dalil berikut9

&ai manusia, %esungguhnya #ami
mencipta#an #amu dari seorang la#i-la#i
dan seorang perempuan dan menjadi#an
#amu berbangsa - bangsa dan bersu#u-
su#u supaya #amu saling #enal-
mengenal. %esungguhnya orang yang
paling mulia diantara #amu disisi llah
ialah orang yang paling ta*-a diantara
#amu. %esungguhnya llah Maha
mengetahui lagi Maha Mengenal. (8.s.
al-HujurEtG=2913).

%esungguhnya agama <yang diridhai=
disisi llah hanyalah !slam. (8.s. !li
DImrEnG3912)

>arangsiapa mencari agama selain
agama islam, Ma#a se#ali-#ali tida#lah
a#an diterima <agama itu= darinya, dan
dia di a#hirat termasu# orang-orang
yang rugi. (8.s. !li DImrEnG395>).

23
"ada hari !ni telah 0usempurna#an
untu# #amu agamamu, dan telah 0u-
cu#up#an #epadamu ni#mat-0u, dan
telah 0u-ridhai !slam itu jadi agama
bagimu. (8.s. al-MEFidahG>93)

3ntu#mu agamamu, dan untu##u,
agama#u. (8.s. al-KE"irInG1429C).

llah tida# melarang #amu untu#
berbuat bai# dan berla#u adil terhadap
orang-orang yang tiada memerangimu
0arena agama dan tida# <pula= mengusir
#amu dari negerimu. %esungguhnya
llah menyu#ai orang-orang yang
berla#u adil. (8.s. al-MumtahanahGC495).

%esungguhnya llah hanya melarang
#amu menjadi#an sebagai #a-anmu
orang-orang yang memerangimu #arena
agama dan mengusir #amu dari
negerimu, dan membantu <orang lain=
untu# mengusirmu. Dan barangsiapa
menjadi#an mere#a sebagai #a-an,
ma#a mere#a itulah orang-orang yang
$alim. (8.s. al-MumtahanahGC492).
24

! " #$ "% &' ($) *+
( ) ", - - ./ 01 2 3 4,5-
&Demi D$at yang menguasai ji-a
Muhammad, tida# ada seorang pun, bai#
yahudi maupun ?asrani, yang
mendengar tentang diri#u dari umat
!slam ini, #emudian ia mati dan tida#
beriman terhadap ajaran yang a#u ba-a,
#ecuali ia a#an menjadi penghuni
nera#a*. (H.<. Muslim).
(alam sejarah Islam aal, ,abi sa.
pernah mengirimkan surat-surat dakah
kepada orang-orang non-muslim.
Misalnya, Kaisar Heraklius, <aja <omai
yang beragama ,asrani, al-,ajasyi, <aja
!besinia yang beragama ,asrani, dan
Kisra, <aja $ersia yang beragama Majusi,
di mana ,abi mengajak mereka untuk
masuk Islam.
3A
,abi sa. juga
melakukan pergaulan sosial se#ara baik
27 Hal ini diartakan dalam Kitab 'ahHh al--ukhEri.
25
dengan komunitas-komunitas non-
muslim, seperti Komunitas ;ahudi yang
tinggal di Khaibar dan ,asrani yang
tinggal di ,ajran.
35

Memeluk suatu agama merupakan
"itrah dan naluri insani yang tidak bisa
diingkari. Bleh karena itu, agama ajib
dipelihara oleh setiap orang, baik dimensi
akidah, ibadah maupun muamalah
darinya. +paya memelihara dan
melindungi agama dilakukan dengan
aksi9 (1) meajibkan manusia untuk
menghargai hak orang lain menyangkut
berakidah dan tidak boleh memaksa
orang lain untuk menganut akidah
tertentuJ (3) meajibkan orang yang
mempunyai akidah untuk memelihara
28 Hal ini diartakan dalam Kitab 'ahHh al--ukhEri dan Kitab 'ahHh
Muslim
26
akidahnya. Inilah makna penting dari
hurriyyat al-i.ti*(d.
32
$rinsip kebebasan, toleransi dan
persamaan merupakan prinsip-prinsip
yang dianut Islam. $rinsip-prinsip
tersebut merupakan ujud
penghormatan Islam terhadap H!M.
Kebebasan beragama merupakan salah
satu pesan penting al-8urFan. Hal ini
dapat dilihat pada 8.s. al-
-a@arahG393>C, 8.s. al-0EsyiyahG55931-
33, 8.s. al-'yIrEG=39=5, 8.s.
;InusG14922-144, dan 8.s. al-
KE"irInG1429C, yang teks ayatnya
sebagai berikut.

Tida# ada pa#saan untu# <memasu#i=
agama <!slam=@ %esungguhnya Telah
jelas jalan yang benar daripada jalan
29 D!bd al-8Edir D!udah, al-Tasyr+) al-2in()iy al-!sl(miy Mu*(ran(n bi al-
,(n4n al-Aad.iy, (-eirut9 MuFassasat al-<isElah, 1=12 HG1225 M), )u?
ke-, h. 31-33.
27
yang sesat. 0arena itu barangsiapa yang
ing#ar #epada ThaghutB5C9D dan
beriman #epada llah, Ma#a
%esungguhnya ia Telah berpegang
#epada buhul tali yang amat 0uat yang
tida# a#an putus. dan llah Maha
mendengar lagi Maha Mengetahui. (8.s.
al--a@arahG393>C).

2i#a mere#a berpaling ma#a #ami tida#
mengutus #amu sebagai "enga-as bagi
mere#a. #e-ajibanmu tida# lain
hanyalah menyampai#an <risalah=. (8.s.
al-'yIrEG=39=5).

Dan 2i#alau Tuhanmu menghenda#i,
tentulah beriman semua orang yang di
mu#a bumi seluruhnya. Ma#a apa#ah
#amu <henda#= mema#sa manusia
supaya mere#a menjadi orang-orang
yang beriman semuanya E Dan tida# ada
seorangpun a#an beriman #ecuali
dengan i$in llah. (;unusG149 22-144).
28
-erpijak pada ayat-ayat di atas jelaslah
baha Islam sangat menjunjung tinggi
prinsip kebebasan beragama. Tidak boleh
ada pemaksaan terhadap seseorang
untuk memeluk agama Islam.
$enyebaran agama Islam dengan #ara
paksaan dan kekerasan tidak ditolerir
oleh ajaran Islam sendiri.
&tatus N,n%Muslim
(alam ajaran Islam, arga non-
muslim, yang tinggal di negara Islam.
memiliki hak-hak dasar yang ajib
dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi. 6ondasi dasar kedudukan
arga non muslim ialah 8.s. al-
MumtahanahGC495-2, yakni

llah tida# melarang #amu untu#
berbuat bai# dan berla#u adil terhadap
29
orang-orang yang tiada memerangimu
0arena agama dan tida# <pula= mengusir
#amu dari negerimu. %esungguhnya
llah menyu#ai orang-orang yang
berla#u adil. %esungguhnya llah &anya
melarang #amu menjadi#an sebagai
#a-anmu orang-orang yang
memerangimu 0arena agama dan
mengusir #amu dari negerimu, dan
membantu <orang lain= untu#
mengusirmu. dan barangsiapa
menjadi#an mere#a sebagai #a-an,
Ma#a mere#a !tulah orang-orang yang
$alim. (8.s. al-MumtahanahGC495-2).
-erdasarkan ayat ini dapat
disimpulkan baha orang muslim
dituntut untuk membina hubungan yang
baik, harmonis dan adil dengan orang
non-muslim sepanjang mereka tidak
memerangi dan mengusir orang muslim
dari ilayah yang didiaminya (alam
kaitan ini, $erjanjian Hudaibiyah
merupakan suatu bentuk mani"estasi
30
hubungan tersebut dalam sejarah Islam
masa ,abi sa.
34
Hak-hak dasar utama arga
non-muslim di negara Islam ada 3 (dua),
yaitu (1) hak untuk dilindungi dari segala
an#aman luar negeriGasingJ dan (3) hak
untuk dilindungi dari tirani dan
penganiayaan ;ang disebut pertama
juga merupakan hak yang dimiliki arga
muslim 'edangkan yang disebut terakhir
merupakan hak atas perlindungan yang
sangat penting, sehingga arga non-
muslim memperoleh keadilan yang
diidamkannya.
31
(ari hak dasar utama itu
dapat dirin#i lagi menjadi berbagai hak
arga non-muslim seperti diuraikan
berikut ini.
30 7ihat !. <ahman I. (oi, ?on-Muslims under %hari.ah <!slamic 7a-=,
(7ondon9 Ta-Ha $ublishers, 1253), h. 3=
31 !. <ahman I. (oi, ?on-Muslims under %hari.ah <!slamic 7a-=, h. 3C.
31
$ertama, Hak Ikut 'erta dalam
$emerintahan, yakni berupa hak untuk
dipilih dan memilih dalam pemilihan
umumJ hak turut serta dalam
pemerintahanJ hak untuk diangkat
dalam setiap jabatan pemerintahanJ dan
hak mengajukan pendapat, permohonan,
pengaduan danGatau usulan kepada
pemerintah dalam rangka pelaksanaan
pemerintahan.
33
'ehubungan dengan ini, D!bd al-KarHm
KaidEn menjelaskan9
33
* 678 9 :; <&=> ?$@
:,8 ( A ")2 * BCD$ (52
. :9 3$A .=E :; * .=EF
(boleh mengi#utserta#an -arga non-
muslim dalam urusan penyelenggaran
32 !bd al-KarHm KaidEn, h#(m al-D$immiyy+n -a al-Musta)min+n fi D(r
al-!sl(m, (-eirut9 MuFassasat al-<isElah, 1=43 HG1253 M), h. AA-5>.
-uku ini semula merupakan disertasi doktor penulisnya yang diujikan
pada Kulliyat al-Hu@I@, )EmiDah al-8Ehirah (+ni.ersity o" %airo),
Mesir., tahun 12C3. D!bd al-KarHm KaidEn kemudian menjadi 0uru
-esar Hukum Islam di )EmiDah -agdad (+ni.ersity o" -aghdad).
33 !bd al-KarHm KaidEn, h#(m al-D$immiyy+n -a al-Musta)min+n fi D(r
al-!sl(m, h. A2.
32
negara dan tugas-tugas umum
pemerintahan. &al ini ditunju##an oleh
al-,ur)an dan %unnah. Di dalam al-
,ur)an terdapat firman llah9

&ai orang-orang yang beriman,
janganlah #amu ambil menjadi teman
#epercayaanmu orang-orang yang, di
luar #alanganmu <#arena= mere#a tida#
henti-hentinya <menimbul#an=
#emudharatan bagimu@ mere#a
menyu#ai apa yang menyusah#an #amu@
telah nyata #ebencian dari mulut
mere#a@ dan apa yang disembunyi#an
oleh hati mere#a adalah lebih besar lagi.
%ungguh telah #ami terang#an
#epadamu ayat-ayat <0ami=, ji#a #amu
memahaminya. <,.s. Flu .!mr(nGH:55I=.
)8 *G ") 01 ; *+ 4H A
. 39 " ",5 3,8 3, :,/ 3, $5-
*,I J-$' ") *I GK9 8 ,
, ) 0 ); J(-$ ($ ) #A 2
6!); ,, ")98 #&)D :,8 L'
. 0 : *I "GK9 ?$@
?$@ *M5 *, J8 ") N&9
-&5+ ")$8($= *I "GK9 ,,
. *) * 0!> :; ")& 0$=
33
")2 * BCD$ (52 ?$O P :
*+ H1& :; *I7 0( =Q
(yat ini turun sehubungan dengan
#asus orang-orang yang punya i#atan
d$immah dan .ahd pada masa 'asulullah
sa-. . !a tida# melarang orang !slam
menjadi#an orang-orang tersebut
sebagai teman #epercayaan secara
mutla#@ a#an tetapi, ia membatasi
larangan itu dengan batasan-batasan
yang terdapat di dalam ayat ini. rtinya,
arah larangan tersebut dialamat#an pada
orang yang nyata-nyata menunju##an
permusuhannya #epada #aum muslimin,
sehingga mere#a ini tida# boleh
dijadi#an orang #epercayaan. !ni berarti
bah-a -arga non-muslim <d$immiy=
yang nyata-nyata tida# menunju##an
permusuhan #epada negara !slam boleh
diang#at menjadi orang #epercayaan
yang menyimpan rahasia dan membantu
melalui pi#iran dalam rang#a
penyelenggaraan negara. 2uga berarti
bah-a adanya #ebolehan pemberian
tugas-tugas umum pemerintahan #epada
mere#a, yang merupa#an posisinya di
ba-ah teman #epercayaan dari segi titi#
fo#usnya dan urgensinya).
34
!dapun 'unnah yang melandasi hal
tersebut-menurut D!bd al-KarHm
KaidEnDsebagaimana berikut. $ertama,
terjadi peristia di mana usai $erang
-adar, diperoleh taanan musyrik
Mekkah berjumlah A4 orang, dan
ternyata mereka tidak punya harta untuk
membayar tebusan, ,abi sa.
menetapkan kepada mereka sebagai
pengganti tebusan berupa tugas
memberikan pengajaran tulis-ba#a
kepada orang-orang muslim Madinah.
3=
(ari 'unnah ini dapat disimpulkan baha
,abi sa. telah mengangkat orang non-
muslim menjalankan tugas
penyelenggaraan urusan negara berupa
tugas pengajaran tulis-ba#a kepada
34 !bd al-KarHm KaidEn, h#(m al-D$immiyy+n -a al-Musta)min+n fi D(r
al-!sl(m, h. A2.
35
orang muslim. Kedua, terjadi peristia
dimana ,abi sa. berada dalam
perjalanan menuju Mekkah-pada tahun C
H-dan setibanya di (?u al-Hulai"ah ,abi
sa. mengutus seorang non muslim
untuk menjalankan tugas intelejen agar
diperoleh in"ormasi ihal kaum 8uraisy
Mekkah.
3>
(ari 'unnah ini dapat
disimpulkan baha ,abi sa. telah
mengangkat orang non-muslim untuk
menjalankan tugas kenegaraan yang
sangat penting, yakni tugas intelej!tas
dasar itu semua dapat disimpulkan
baha arga non-muslim boleh dan
berhak untuk ikut serta dalam
pemerintahan dan untuk diangkat dalam
setiap jabatan pemerintahan.
3C
35 !bd al-KarHm KaidEn, h#(m al-D$immiyy+n -a al-Musta)min+n fi D(r
al-!sl(m, h. 54.
36 !bd al-KarHm KaidEn, h#(m al-D$immiyy+n -a al-Musta)min+n fi D(r
al-!sl(m, h. 54.
36
Kedua, Hak atas Kebebasan
$ribadi, yakni berupa9
3A
(1) hak untuk
se#ara bebas bergerak, berpindah, dan
bertempat tinggal dalam ilayah
negaranyaJ (3) hak untuk meninggalkan
dan masuk kembali ke ilayah
negaranyaJ (3). hak untuk memeluk
agama dan beribadat menurut
agamanya
35
(=) hak untuk
menyampaikan pendapatJ (C) hak untuk
berkumpul dan berserikat J (A)hak untuk
memperoleh pendidikanJ dan (5) hak
atas jaminan sosial yang dibutuhkan
untuk hidup layak serta untuk
perkembangan pribadinya se#ara utuh
Ketiga, Hak atas <asa !man,
yakni berupa9
32
(1) hak atas
37 !bd al-KarHm KaidEn, h#(m al-D$immiyy+n -a al-Musta)min+n fi D(r
al-!sl(m, h. 5A-2>, 141, 143.
38 ;Isu" al-8aradai, 1air al-Muslim+n fi al-Mujtama. al-!sl(miy, (Kairo9
(Er 0arHb li al-TibEFah, 132A HG12AA M), h. 15
39 !bd al-KarHm KaidEn, h#(m al-D$immiyy+n -a al-Musta)min+n fi D(r
al-!sl(m, h. 5A-23.
37
perlindungan diri pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat, dan hak
miliknyaJ (3) hak atas rasa aman dan
tenteram serta perlindungan terhadap
an#aman ketakutanJ(3). hak untuk bebas
dari penyiksaan dan penindasanJ(=) hak
untuk tidak diperlakukan se#ara
seenang-enangJ (>) dan hak untuk
hidup damai, aman, dan tenteram
Keempat, Hak atas Kesejahteraan,
yakni berupa9
=4
(1) hak atas pekerjaan
yang layakJ (3) hak untuk bebas memilih
pekerjaan yang disukainyaJ (3) hak atas
upah yang adil dari melakukan
pekerjaanJ (=) hak untuk bertempat
tinggal serta berkehidupan yang layakJ
dan (>) hak atas jaminan sosial yang
dibutuhkan untuk hidup layak
40 ;Isu" al-8aradai, 1air al-Muslim+n fi al-Mujtama. al-!sl(miy, h. 33.
38
Kelima Hak Memperoleh Keadilan, yakni
hak untuk diperlakukan se#ara adil dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.9
=1
(alil pijakan bagi eksistensi hak-hak
arga non-muslim tersebut, antara lain9

janganlah #amu melampaui batas,
0arena %esungguhnya llah tida#
menyu#ai orang-orang yang melampaui
batas. (8.s. al--a@arahG39124).

Ma#a tida# ada permusuhan <lagi=,
#ecuali terhadap orang-orang yang
$alim. (8.s. al--a@arahG39123).
9 A 3 ",5 3,8 3, :,/ 7 8 -
3=AR S$; 3,1 3'= ",D
T$ 3@@ U; 3 LR &V W> 3 X
( ) )7 (( $ - *
(Diri-ayat#an dari ?abi sa-.
bah-asanya beliau bersabda:
J>arangsiapa men$alimi orang non-
muslim mu)(had atau mengurangi
41 !bd al-KarHm KaidEn, h#(m al-D$immiyy+n -a al-Musta)min+n fi
D(r al-!sl(m, h. 5A-23.
39
ha#nya atau membeban#annya dengan
sesuatu yang di luar #emampuannya
atau mengambil sesuatu nili#nya tanpa
#erelaan hatinya ma#a #u <?abi=
menjadi la-annyaGseterunya*). (H.<.
!bI (aud).
9 G YG A ",5 3,8 3, :,/ 7 0
* T$ 3='X 3'X 41 3'X U;
( ) &7I -
(bah-a ?abi sa-. bersabda:
J>arangsiapa yang menya#iti orang non-
muslim d$immiy ma#a #u <?abi=
menjadi la-annyaGseterunya@ dan
barangsiapa yang a#u menjadi
la-annyaGseterunya ma#a #u <?abi=
mela-annya pada &ari 0iamat.*) (H.<.al-
TabrEni).
Hak%hak Perempuan
'esungguhnya hak-hak asasi
manusia itu berlaku untuk semua orang
tanpa membedakan sukuGras, arna
kulit, jenis kelamin, bahasa, agama,
40
ideologi, kebangsaan, asal-usul, dan
sebagainya. Hal ini dinyatakan dalam
$asal 1 (eklarasi Kairo9
=3
. %emua manusia adalah satu #eluarga
di mana setiap anggota #eluarga
bersatu dengan taat #epada Tuhan dan
<semuanya= adalah #eturunan ?abi
dam. %emua manusia sederajat
dalam berhubungan dengan
sesamanya dalam mela#sana#an
#e-ajiban-#e-ajiban serta tanggung
ja-abnya yang mendasar, tanpa ada
dis#riminasi dalam rasGsu#u, -arna
#ulit, bahasa, jenis #elamin, agama
dan #epercayaan, aliran politi#, status
sosial atau pertimbangan lainnya.
#idahG#eimanan yang sejati
merupa#an jaminan bagi martabatnya
menuju insan yang paripurna.
-. %emua manusia adalah ma#hlu#
Tuhan dan yang sangat disayangi-?ya
ialah yang sangat berguna bagi
hamba-?ya yang lainnya, dan tida#
seorang pun dinilai lebih dari yang
42 7ihat teks lengkap (eklarasi Kairo dalam -aharuddin 7opa, al-,ur)an
dan &a#-ha# sasi Manusia, (;ogyakarta9 (ana -hakti $rima ;asa,
122C), h. 311-312.
41
lainnya #ecuali berdasar#an #eta#-aan
dan amal bai#nya.
'e#ara umum dapat dikatakan baha
hak-hak asasi yang berlaku bagi orang
laki-laki juga berlaku bagi orang
perempuan. -erikut dalil-dalilnya9

&ai manusia, %esungguhnya #ami
mencipta#an #amu dari seorang la#i-la#i
dan seorang perempuan dan menjadi#an
#amu berbangsa - bangsa dan bersu#u-
su#u supaya #amu saling #enal-
mengenal. %esungguhnya orang yang
paling mulia diantara #amu disisi llah
ialah orang yang paling ta*-a diantara
#amu. %esungguhnya llah Maha
mengetahui lagi Maha Mengenal. (8.s.
al-HujurEtG=2913).

Dan orang-orang yang beriman, lela#i
dan perempuan, sebahagian mere#a
<adalah= menjadi penolong bagi
sebahagian yang lain. mere#a menyuruh
42
<mengerja#an= yang maKruf, mencegah
dari yang mun#ar. (8.s. al-TaubahG29A1).

>arangsiapa yang mengerja#an amal-
amal saleh, bai# la#i-la#i maupun -anita
sedang ia orang yang beriman, Ma#a
mere#a itu masu# #e dalam surga dan
mere#a tida# dianiaya -alau sedi#itpun.
(8.s. al-,isEFG=913=).

Ma#a Tuhan mere#a memper#enan#an
permohonannya <dengan berfirman=:
L%esungguhnya #u tida# menyia-
nyia#an amal orang-orang yang beramal
di antara #amu, bai# la#i-la#i atau
perempuan, <#arena= sebagian #amu
adalah turunan dari sebagian yang lain
(8.s. Lli DImrEnG3912>).

>arangsiapa yang mengerja#an amal
saleh, bai# la#i-la#i maupun perempuan
dalam #eadaan beriman, Ma#a
%esungguhnya a#an #ami beri#an
#epadanya #ehidupan yang bai# dan
sesungguhnya a#an #ami beri balasan
43
#epada mere#a dengan pahala yang
lebih bai# dari apa yang Telah mere#a
#erja#an. (8.s. al-,ahlG1C92A).
Islam mengakui baha terdapat hak
yang se#ara khusus dianugerahkan
kepada setiap orang perempuan, yakni
(1) hak-hak "ungsi reproduksi, (3) hak-
hak dalam ikatan perkainan, dan (3)
hak atas status kearganegaraan.
'etiap orang perempuan memiliki
hak-hak "ungsi reproduksi, yang meliputi
hak memilih pasangan, hak menikmati
hubungan seks, hak memiliki keturunan,
hak menentukan keturunan, hak
meraat anak, hak jaminan
kesejahteraan, dan hak #uti reproduksi.
-erikut ini teks al-8urFan dan Hadis yang
menjadi dasar pijakan lahirnya hak-hak
tersebut.
44

#amu tida# menganiaya dan tida# <pula=
dianiaya. (8.s. al--a@arahG393A2).

dan bergaullah dengan mere#a secara
patut. 0emudian, bila #amu tida#
menyu#ai mere#a, <ma#a bersabarlah=,
#arena mung#in #amu tida# menyu#ai
sesuatu, padahal llah menjadi#an
padanya #ebai#an yang banya#. (8.s. al-
,isEFG=912).

Mere#a adalah pa#aian bagimu, dan
#amupun adalah pa#aian bagi mere#a.
(8.s. al--a@arahG3915A).

dan para -anita mempunyai ha# yang
seimbang dengan #e-ajibannya menurut
cara yang maKruf. a#an tetapi para
suami, mempunyai satu ting#atan
#elebihan daripada isterinya dan llah
Maha "er#asa lagi Maha >ija#sana. (8.s.
al--a@arahG39335).

dan #e-ajiban ayah memberi ma#an dan
pa#aian #epada para ibu dengan cara
maKruf. (8.s. al--a@arahG39333).
45
( ) 3O - -&Z -&Z
Tida# boleh merugi#an orang lain dan
juga tida# boleh merugi#an diri sendiri.
(H.<. Ibn Majah).
&+ 6[ 0 \ ",8 0 #(- E
( ) C 3O - 6>
...yang penting <dari pengaduan saya
ini= orang tahu bah-a dalam masalah
perni#ahan tida# berha# mema#sa#an
#ehenda#nya. (H.<. Ibn Majah, al-
,asaFiy dan !hmad).
)G2&U=9 &E7 ) ) ] L^
( ) ", - )9$E5
"erempuan janda lebih berha# atas
dirinya daripada ayahnya, sedang#an
ana# gadis harus didengar
persetujuannya, dan diamnya itulah
persetujuannya. (H.<. Muslim).
H 0 8 ",5 3,8 3, :,/ 3, $5- :)
( ) 3O - )G_ 2 J& 8
'asulullah sa-. melarang seorang
<suami= mela#u#an Da?l tanpa sei$in
istrinya. (H.<. Ibn Majah).
46
3=O :PA G_; )A',; 3, "1 O G2
:P := ),@ M; )=O P9 0 7A
( ) 3O - )=O
2i#a seorang <suami= di antara #alian
bersetubuh dengan istrinya ma#a
henda#lah ia mela#u#annya dengan
sungguh-sungguh. >ila ia sudah lebih
dahulu terpenuhi hajatnya <mencapai
orgasme= sebelum istri merasa#annya,
henda#lah ia tida# terburu-buru
<mengeluar#an $a#arnya= hingga istri
terpenuhi hajatnya <memperoleh
orgasmenya=. (H.<. Ibn Majah).
'eorang perempuan-selama dalam
ikatan perkainan-mempunyai hak yang
sama dengan suaminya atas semua yang
berkenaan dengan kehidupan
perkainannya, hubungan dengan anak-
anaknya, dan kepemilikan serta
pengelolaan harta bersama. 'eorang
perempuan-setelah ikatan
perkainannya putus-mempunyai hak
yang sama dengan mantan suaminya
47
atas semua hal yang berkenaan dengan
anak-anaknya dan harta bersama.
'etiap orang perempuan memiliki
hak atas status kearganegaraannya.
Maka, seorang perempuan yang menikah
dengan seorang laki-laki
berkearganegaraan asing tidak se#ara
otomatis mengikuti status
kearganegaraan suaminya tetapi
mempunyai hak untuk mempertahankan,
mengganti atau memperoleh kembali
status kearganegaraannya. 'etiap
orang perempuan yang telah deasa
atau telah menikah berhak untuk
melakukan perbuatan hukum sendiri.
Penutup
$ada bagian penutup ini, penulis
merasa penting untuk mengemukakan
48
tesis yang dikemukakan oleh -aharuddin
7opa (alm), 0uru -esar Ilmu Hukum
yang punya perhatian tinggi terhadap
pengembangan hukum Islam di
Indonesia9 & Hak asasi manusia (H!M) di
dalam Islam mengandung kepastian,
namun tetap memelihara keluesan.*
=3
(alam pada itu, Mohammad Hashim
Kamali, pakar hukum Islam, mengambil
konklusi baha implementasi norma-
norma H!M Internasional tentu
disesuaikan dengan kekhususan-
kekhususan sosial, kultural dan historis
dari negara yang bersangkutan,* 7ebih
dari itu, beliau menegaskan baha
pandangan Islam tentang H!M tidak
didasarkan pada premis pikiran yang
mempertentangkan antara
43 -aharuddin 7opa, al-,ur)an dan &a#-ha# sasi Manusia, h. 155.
49
indi.iduGarga negara dan negara-
bangsa.
==

Aallahu .lam bi al-%a-(b.
(!6T!< $+'T!K!
D!bd al-8Edir D!udah, al-Tasyr+) al-2in()iy
al-!sl(miy Mu*(ran(n bi al-,(n4n al-
Aad.iy, -eirut9 MuFassasat al-<isElah,
1=12 HG1225 M, )u? ke-1,
!bd al-KarHm KaidEn, h#(m al-
D$immiyy+n -a al-Musta)min+n fi D(r
al-!sl(m, -eirut9 MuFassasat al-<isElah,
1=43 HG1253 M.
!. <ahman I. (oi, ?on-Muslims under
%hari.ah <!slamic 7a-=, 7ondon9 Ta-Ha
$ublishers, 1253.
!bu !Dla Maududi, &uman 'ights in
!slam, ,e (elhi9 Marka?i Maktaba
Islami, 1225.
44 Mohammad Hashim Kamali, The Dignity of Man: An Islamic Perspective, h.
xiii.
50
!bu IshE@ IbrEhHm al-'yEtibi, al-
Mu-(fa*(t fi 3sul al-%yar+)ah, -eirut9
(ar al-Kutub al-DIlmiyyah, t.th., -uku
I, )u? ke-3.
-aharuddin 7opa, al-8urFan dan Hak-hak
!sasi Manusia, ;ogyakarta9 (ana
-hakti $rima ;asa, 122C.
Hasan -asri, & Hak !sasi Manusia9 !ntara
+ni.ersalitas dan $artikularitas &,
dalam <usjdi !li Muhammad, &a# sasi
Manusia dalam "erspe#tif %yariat
!slam, -anda !#eh9 !r-<aniry $ress
dan Mihrab, 344=.
Husein Muhammad, (et.al), Da-rah /i*h
"erempuan: Modul 0ursus !slam dan
1ender, %irebon9 6ahmina Institute,
344C
Majelis +lama Indonesia, /at-a Munas
8!! Majelis 3lama !ndonesia Tahun
9::;, )akarta9 M+I, 344>.
51
Mohammad Hashim Kamali, The Dignity
of Man: n !slamic "erspective, t.np.9
Ilmiah $ublishers, 3443.
Muhammad !min 'uma, "luralisme
gama Menurut al-,ur)an : Telaah
*idah dan %yari)ah, )akarta9 $ustaka
6irdaus, 344=.
<usjdi !li Muhammad, &a# sasi Manusia
dalam "erspe#tif %yariat !slam, -anda
!#eh9 !r-<aniry $ress dan Mihrab,
344=.
'heikh 'hakat Husain, & Human <ights
in Islam9 $rin#iples and $re#edents*
dalam Tahir Mahmood, &uman 'ights
in !samic 7a-, ,e (elhi9 Institute o"
Bbje#ti.e 'tudies, 1223.
Tahir Mahmood, &uman 'ights in !samic
7a-, ,e (elhi9 Institute o" Bbje#ti.e
'tudies, 1223.
Tri Mahyu Hidayati, pa#ah 0ebebasan
>eragama M "indah gama E, 'alatiga,
'urabaya9 'T!I, 'alatiga $ress dan )$
-ooks, 3445.
52
;usril Ih?a Mahendra, & <eaktualisasi
$rinsip-prinsip H!M dalam Islam dan
++( 12=>9 'uatu $engantar *, dalam
<usjdi !li Muhammad, &a# sasi
Manusia dalam "erspe#tif %yariat
!slam, -anda !#eh9 !r-<aniry $ress
dan Mihrab, 344=.
;Isu" al-8aradai, 1air al-Muslim+n fi al-
Mujtama. al-!sl(miy, Kairo9 (Er 0arHb li
al-TibEFah, 132A HG12AA M.
53

Anda mungkin juga menyukai