Anda di halaman 1dari 75

SIKA

BAB 1 BESARAN
Besaran adalah sesuatu yang memiliki nilai
dan dapat diukur. Menurut penyusunnya
besaran dibagi menjadi dua, yaitu besaran
pokok dan turunan. Sedang menurut
arahnya terbagi menjadi 2, yaitu besaran
skalar dan vektor.
A. BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN
B. BESARAN SKALAR DAN VEKTOR
- Besaran skalar: besaran yang hanya
memiliki nilai tetapi tidak memiliki arah,
contoh: massa dan waktu.
- Besaran vektor: besaran yang memiliki
nilai dan arah, contoh: kecepatan,
perpindahan, momentum.
n Dua Vektor Berpadu
- Besaran pokok: besaran yang
satuannya telah ditentukan terlebih
dahulu.
Resulta
n:

R = F
1
+ F
2
=
(F
)2
+ (F
)2
+ 2F
1
F
2
cos
Besaran turunan: besaran yang
diturunkan dari

2 2
besaran pokok.
Satuan dan Dimensi Besaran
Pokok
Selisih: F
1

F
2
=
(F
1
)
+ (F
2
)
2F
1
F
2
cos
n Resultan dari Dua Vektor dengan
Sudut Tertentu

2
R =
(
F
1
)

2
+
(
F
2
)

R = F
1

F
2

R = F
1
+ F
2
Contoh Besaran
Turunan
n Uraian Vektor
y

F
x
= F cos dan F
y
= F sin
IF
Raja
!uku
o. com
1 2
Besaran
Pokok
Satua
n
Dimens
i
panjang m "#$
mass
a
kg "M$
wakt
u
s "%$
kuat arus listrik & "'$
suhu ( "q$
intensitas
cahaya
cd ")$
jumlah *at mol "+$
Besaran
Turunan
Satuan Dimen
si
,ercepatan
-a.
m/s
2
#%

2
0aya -1. kg m/s
2
2
newton
M#%
2
Momentum
-p.
kg m/s M# %
1
3nergi/usaha kg -m/s.
2
2
joule
M#
2
%
2
4aya -,. kg m
2
/s
5
M#
2
%
5
&rah: tan =

F
y

F
x
x
C. PENGUKURAN
Alat ukur Ketelitian
Mista
r
1
mm
Rol meter 1
mm
)angka sorong 6,1 mm
Mikrometer
sekrup
6,61 mm
D. ATURAN ANGKA PENTING
a. Semua angka bukan nol adalah angka
penting.
b. &ngka nol yang terletak di antara dua
angka bukan
nol termasuk angka penting.
7ontoh: 5,662 memiliki 8 angka
penting.
c. Semua angka nol yang terletak pada
deretan akhir
dari angkaangka yang ditulis di
belakang koma
desimal termasuk angka penting.
7ontoh: 6,65966 memiliki 8 angka
penting.
2,56 memiliki 5 angka
penting.
d. 4alam notasi ilmiah, semua angka
sebelum orde
termasuk angka penting.
7ontoh: 2,9 16
8
memiliki dua angka
penting.
:,96 16
8
memiliki tiga angka
penting.
e. &ngkaangka nol yang digunakan
hanya untuk tempat titik desimal
adalah bukan angka penting. 7ontoh:
6,66;< memiliki 2 angka penting.
n Aturan Penjumlahan atau
Pengurangan
=asil penjumlahan atau pengurangan
hanya boleh
mengandung satu angka taksiran
-angka terakhir
dari suatu bilangan penting..
7ontoh: 8,891

1 adalah angka
taksiran
1,6; > ; adalah
angka taksiran
<,<51 ada dua angka
taksiran
Sehingga dibulatkan menjadi <,<5?
karena hanya
boleh mengandung satu angka taksiran.
n Aturan Perkalian atau Pembagian
=asil operasi perkalian atau
pembagian hanya
boleh memiliki angka penting sebanyak
bilangan
yang angka pentingnya paling sedikit.
7ontoh: 2,82

5 angka
penting
1,2

2 angka
penting
2,:68

8 angka
penting
4ibulatkan menjadi 2,: -2 angka
penting..
BAB 2 KINEMATIKA GERAK LURUS
Suatu benda dikatakan bergerak jika ia
berpindah posisi ditinjau dari suatu titik
acuan dalam selang waktu tertentu.
Penerapan dari GLBB
1 !erak jatuh bebas
a 2 g -percepatan
gravitasi.
kecepa tan =
p erpindaha n
besaran
vektor
V 2 6
waktu
6
h V 2 g t
laju =
lin ta sa n
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
1
1
a
1
1
2
t
besaran
skalar

h =
1
g.t
2
waktu
t
2
Konsep" Gerak Lurus, dibagi menjadi !
GLB "a # $%
dan GLBB "a&$%'
A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB
,ercepatan, a 2 6
V 2 V
# !erak benda dilempar
$ertikal ke atas
a 2 @
g
(etinggian maksimum:
2
o
t 6
h =
( 2 V t
B. GERAK LURUS BERUBA! BERATURAN (GLBB
h
mak
s
maA
2.g
Baktu sampai
puncak:
v
a C
6
V 2
V
>
at
t
pun)a
k
=
o
g
( 2 V t > 1/2 a t
2
t 6
V
2
2 V
2
> 2as
t 6
C. PERPADUAN DUA GERAK LURUS
1 !%B dengan !%B


d v
n ,ercepatan: a =
dt
2 2
v
*
v
v =
(
v
)
2
+
(
v
)
2
besar -|a|.:
a =
(a
x
)
+
(
a
y
)
R *
(
R
r r r
n (ecepatan ratarata: v = =
2 1
t t
# !%BB
dengan !%B

v
v v
!enda diluncurkan hori*ontal dari
ketinggian h
dengan kecepatan v.
v
Baktu sampai
di tanah:
t
=

2 h
h
g
)arak mendatar
maksimum:
n ,ercepatan ratarata: a = =
2 1
t t
E. GERAK MELINGKAR
Konsep"
Rumus gerak melingkar beraturan
"G+B% identik
,
maks
& !erak
parabola
2h
,
ma ks
= v
g
dengan GLB, dan gerak melingkar berubah
beraturan
"G+BB% identik dengan GLBB'
!"#"n$an $era% r&'a(i dan $era% )"r"(
-
maks
( 2 q '
R
V 2 w. R
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
v
t o
(
v
a 2 D. R w 2 2 E . 2 2 E//
v
o
a
,
maks
1 Si'at dari sistem roda sederhana
n K e(ep at an"
arah ,: v
A
2 v
o
cosa
arah -: v
y
2 v
o
sina @
g.t
n Posisi"
arah , 2 -v
o
cosa..t
dan
0 B 0 B
0 B
1
2
arah - 2 -v
o
sina.t @
2
g.t
Baktu sampai ke
puncak: t
p
=
v
6
si n
g
# !erak )elingkar Beraturan *!)B +
, -.
= .t
%inggi maksimum:
-
maA
v
2
sin
2

=
6
2
g
V
2
0aya sentripetal: F
s
= m
R
V
2
, a
s
=
R
)arak mendatar
maksimum:
2.v
2
sin
cos
v
2
sin-2 .
& !erak )elingkar Berubah
Beraturan *!)BB+ ,
konstan.
,
maA
=
6
=
6
g
g
w w > a.t
F
s
=
m
V
2
V
2
, a
s
=
D. PERSAMAAN GERAK LURUS
q 2 w .t > F a.t
R
R
w
2
= w
2
+ 2 a.q
2 2

t o t
a
total
=
a
t
+ a
s
n ,osisi benda: r
-t .
= x
-t .
i + y
-t .
j atau r
-t .
=

v.dt + r
6
besar -|r|.:
r =
( x )2 + ( y )2

n (ecepatan: v
=
r
dt
atau
v
-t
.
=

a.dt + v
6
besar -|v|.:
v =
(v )2
+
(
v
)2
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
Dua roda
sepusat
Bersinggun
gan
Dihubung
kan
0 0 B 0
B
= v = v v = v
2
t
o
t
o
x
y
BAB * GA+A
Gaya adalah tarikan atau
dorongan.
1 1 1
1
1 .sin

F = m . a
a =
0
B
?
m
0
+
m
B
a =
0
?
m
0
+
m
B
a =
0 B
m
0
+ m
B
m 2 massa benda -kg.
a 2 percepatan benda -m/s
2
.
Konsep"
Resultan gaya gaya yang searah
dijumlahkan, dan
yang berla1anan arah dikurangkan'
1. !"%", Ne-'&n
n /ukum 0e1ton 2

F = 6 , a 2 6, benda diam
atau 0#!
n /ukum 0e1ton 22
a 2 percepatan sistem -massa 0 dan massa
B.
/ 2 tegangan tali ? /
0
2 /
B
2 /
m
B
2 massa B
m
0
2 massa 0
2 2 gaya normal
.. Ga/a pada Gera% Me)in$%ar
0aya
sentripetal:
v
2
F = m =
m
2
R
s
R
,ercepatan
sentripetal:
2

F = m.a
, a C 6, benda
ber0#!!
n /ukum 0e1ton 222
F aksi 2 @F
reaksi
&rah F
s
: ke pusat
ingkaran.
n Tali berputar
$ertikal
a =
v
=
2
R
s
R
2. Ga/a Ge(e%
0aya gesek adalah gaya yang timbul
akibat gesekan
dua benda.
3
F
(
/
4i titik tertinggi -B.:
F
s
2 / > 1
4i titik terendah -0.:
F
s
# / 4 1
4i titik 7:
F
s
2 / @ 1.cosq
F
x
2 gaya searah
perpindahan
-menyebabkan
pergeseran.
.
gesek
2 gaya gesek
1 2 berat
benda
/ 2 tegangan
tali
n Tali berputar
hori3ontal
F
s
2 / 2
tegangan tali
m 2 koeGsien gesek
statis
m 2 koeGsien gesek
kinetis
F
(
n Pada luar bidang melingkar
!enda dari keadaan diam,
maka
2
4i titik tertinggi -0.:
-i. )ika F
x

s
2
benda
diam
.
gesek
= F
x
(
(
F
s
2 1 @ 2
-ii. )ika F
x
>

s
2
benda bergerak
dengan
3
4i titik B:
percepatan a

.
gesek
=
k
2
F
s
2 1.cosq
@ 2 2 2 gaya
normal
3
s
k
2
F
F
+ adalah gaya normal benda, yaitu gaya
yang diberikan
bidang pada benda, tegak lurus dengan
bidang.
*. Ka("( pada Si('e, Ka'r&) Li0in
n Pada dalam bidang melingkar
4i titik tertinggi -B.:
F
s
2 2 >
1
3
2
F
4i titik terendah -0.:
F
s
2 2 @
1
3
B
3
0
3
0
3
0
1. Pada Ka("( Ti%"n$an
(etika suatu kendaraan membelok di
tikungan, bisa didekati sebagai gerak
melingkar agar tidak terjadi selip
v 2 laju maksimum kendaraan
m 2 koeGsien gesekan statis antara roda dengan
jalan
R 2 jarijari putaran jalan
q 2 sudut kemiringan jalan terhadap hori*ontal
g 2 percepatan gravitasi
2. Ka("( pada T&n$ S'an
#aju minimum putaran
motor:
maka:
n %ikungan
4atar:
v
2
R.
g
v
2
=
s

+ tan
v
min
=
g.R

s
n %ikungan
Miring:
R.
g
=
s
1
s
tan
BAB . USA!A DAN ENERGI
A. USA!A
5saha adalah kerja atau aktivitas yang
menyebabkan suatu perubahan, dalam
mekanika, kuantitas dari
sehingga:
n #aju benda
berubah:
1
2
1
2
suatu kerja atau usaha diberikan sebagai
berikut.
F cos
3 = 6k
akhir
6k
a1al
=
mv
2
2
n ,osisi tinggi benda
berubah:
mv
1
2
3 = 6p
akhir
6p
a1al
= mg-h.
)ika sebuah benda ditarik dengan gaya
sebesar 1 dan benda berpindah sejauh S ,
maka usaha yang dilakukan gaya terhadap
benda adalah:
3 = F . ( .
cos
untuk q 2 6
o
,
maka
3 = F . (
B. ENERGI
6nergi adalah kemampuan untuk
melakukan usaha atau kerja.
(
s
!"%", Ke%e%a)an Ener$i
Me%ani%
,ada sistem yang konservatiH -hanya
gaya gravitasi saja yang diperhitungkan.
berlaku kekekalan energi mekanik, yaitu
energi mekanik di setiap kedudukan
adalah sama besar. 7ontohcontohnya:
6+
0
= 6+
B
= 6+
7
n 3nergi
(inetik:
6k =
1
m.v
2
4ari hukum kekekalan energi mekanik
pada kasus
gambargambar di atas, untuk puncak
dan dasar
n 3nergi ,otensial
0ravitasi:
6p =
m.g.h
berlak
u:
2
0

n 3nergi
Mekanik:
6+ = 6k +
6p
v
0
= 2.g
h
B
atau h
B
=
2.g
Isaha dapat merubah energi yang dimiliki benda
Se#"a3 Band") Dip"'ar Ver'i%a)
4ari penerapan hukum kekekalan energi
mekanik, maka syarat agar bandul bergerak
1 lingkaran penuh adalah:
U(a3a dan Ener$i P&'en(ia) Pe$a(
3nergi potensial pegas: 6 =
1
k.x
2
* 2
Isaha: 3 = 6 =
1
k.x
2

1
k.x
2
* 2
2
#aju di titik tertinggi
-B.:
)ika simpangan di mulai dari titik setimbang,
maka:
v
B
=
g.
R
3 = 6 =
1
k.x
2
k 2 konstanta pegas -+/m.,
x 2 simpangan pegas -m..
#aju di titik terendah -0.:
v
B
=
V
0
<g.
R
Ener$i pada Gera% !ar,&ni(
n 3nergi potensial:
1
2 2
Ener$i pada Gera% Para#&)a
Di dasar"
6
*
=
2
k.0 sin
k 2 konstanta pegas, 0 2 amplitudo, q 2
sudut Hase.
1
2
6
*
2 6 dan 6
8
=
2
m.
(
v
o
)
n 3nergi
kinetik:
1 2 2
Di pun(ak"
6
8
=
2
k.0
cos
6
*
=
1
m.-v
o
.
2
.sin
2

2
k 2 m.w
2
? m 2 massa? w 2 2p.
n 3nergi mekanik:
6 =
1
m.-v .
2
.cos
2

Ener$i P&'en(ia) Gra4i'a(i


8
2
o
6 = G
+.m
P
R
6
+
2 6
*
> 68
G 2 konstanta gravitasi
R 2 jarak 2 massa
2
v
2
1
*
2
BAB 1 GA+A GRAVITASI DAN PEGAS
A. GA+A GRAVITASI
F = G
+
1
.+
2
R
2
2. !"%", Kepp)er
a /ukum Keppler 2
JLintasan planet berbentuk elips
dan
matahari di salah satu titik
.okusnyaK.
0phelium: titik terjauh, *erihelium: titik
terdekat.
b /ukum Keppler 22
1 2 gaya tarikmenarik antara M
1
dan M
2
0 2 konstanta gravitasi 2 9,9;5 L 16
11
+m
2
/kg
2
1. K"a' Medan Gra4i'a(i (Per0epa'an Gra4i'a(i
+edan gravitasi: tempat di mana gaya
gravitasi terjadi.
JGaris yang menghubungkan
planet dan matahari akan
menyapu luas juring dan dalam
1aktu yang samaK.
g = G
+
R
2
'
''
'''
)ika:
luasan ' 2 luasan '' 2 luasan
'''

t
t
6F
t
0B
2 waktu dari 0 ke B
2 t
79
2
2. Gera% !ar,&ni% pada Pe$a(
n Simpangan

( /ukum Keppler 222
J*erbandingan kuadrat periode
revolusi
y =
0sin
= q 2 wt > q
2
planet "/

% terhadap jari-jari rata-rata


planet pangkat tiga "R
:
% selalu tetap
untuk setiap planet.K
4irumuskan:
y : simpangan getar -m.
0 : amplitudo -simpangan maksimum.
-m.
q : sudut Hase
w : Hrekuensi sudut -rad/s.
2 5
6
: sudut Hase awal
/ R
0
=

0

n Ke(epatan getar
B. ELASTISITAS
1. Te$an$an

/
B
R
B
*. M&d")"( +&"n$
v = .0 cos =

v: kecepatan getar
y: simpangan getar
0
2
y
2
=
F
- =

=
F .L
0: amplitudo -simpangan maksimum.
n 4rekuensi sudut *rad5s.
0
F : gaya
0.L
=
2
= 2 .
/
0 : #uas penampang
2. Re$an$an


=

L L
DL : perubahan panjang
L : panjang mulamula
0
B
o
q

C. PEGAS
. 2 Hrekuensi getaran -=*.
/ 2 periode getaran -s.
n Per(epatan getar
a =
2
.0 sin =
2
y
y : simpangan getar
0 : amplitudo -simpangan maksimum.
n 4rekuensi dan periode pada
pegas dan bandul sederhana
1. Ga/a Pada Pe$a(
. =
1
2
k
m
/ =
1
.
)ika pegas diberi gaya akan mengalami
perubahan panjang yang dirumuskan:
F = k.x
F : gaya yang menarik/
mendorong
pegas
k : konstanta pegas
-+/m.
x : perubahan panjang
-m.
k 2 konstanta pegas
Sedangkan untuk a6unan bandul
sederhana
Hrekuensi diberikan:
. =
1 g
2 l
g : percepatan gravitasi
l : panjang tali
BAB 2 IMPULS DAN MOMENTUM
A. IMPULS DAN MOMENTUM
1. I,p")( (I
B. !UKUM KEKEKALAN MOMENTUM
,ada proses tumbukan/ledakan berlaku
kekekalan momentum.
0aya bekerja pada suatu benda dalam selang
waktu

p
=


p
m v
+

m v =
m
v +
m v
Dt adalah 'mpuls -;..
n Intuk gaya F
tetap
; = F.t
sebelum
sesudah
C. TUMBUKAN
1 1 2 2
1 1

2 2

n Intuk gaya F 2
H-t.
t
(elentingan suatu tumbukan
ditentukan dengan koeHisien restitusi -e..
2
1
n Intuk graGk -F - t., impuls ;
dinyatakan oleh
luas di bawah graGk.
F
t
; 2 luas daerah yang
diarsir
'mpuls juga merupakan
perubahan hukum momentum. 4apat
ditulis:
( v
1

v
2

)
e =
v
1

v
2
1 %enting Sempurna: (oeGsien restitusi e 2 1
# %enting Sebagian: (oeGsien restitusi 6 M e M
1
& Tidak %enting Sama sekali: (oeHisien restitusi
e 2 6
D. BENDA DI5ATU!KAN DAN MEMANTUL
!enda yang jatuh kemudian memantul, maka
besarnya
koeGsien restitusi dirumuskan dengan:
; = p = p
akhir

p
a1al
2. M&,en'", (p
p =
mv
!erlak
u:
e =

v
1
N
=
v
1
h
2

h
1
p 2 momentum -kgms
1
.,
besaran vektor
m 2 massa -kg.
v 2 kecepatan -ms
1
.
e =
h
n +1
h
n
4engan h
n
adalah tinggi pantulan ken -n 2 6, 1, 2..
;
=

t
F.dt
BAB 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
A. DINAMIKA ROTASI n /ukum Dinamika Rotasi"

= ;.
(ita dapat meninjau suatu kasus benda
yang menggelinding -berotasi dan
bertranslasi. seperti gambar di bawah
ini.
Dinamika lurus"
F @ .
gesek
2 m'a ... -1.
Dinamika rotasi"
t 2 ;.a
.
gesek
-R. 2 k'm'R
-
a
.
R
.
gesek
2 k'm'a
... -2.
,ersamaan -2. disubtitusikan ke -1. akan didapat:
k 2 konstanta pada rumus momen inersia: silinder
pejal
k 2
1
? bola pejal k 2
2
? dan seterusnya.
2
<
n )omen 2nersia
!esaran yang analog dengan massa
untuk gerak
Intuk beberapa kasus seperti gambar dapat
diberikan
percepatannya adalah:
rotas
i.
l = k . m .
R
2
a =
g. si n
1 + k
a =
g
(1 + k )
dengan k 2 konstanta.
Intuk benda yang sudah baku
diberikan tabel sebagai berikut.
1
0
1
B
1
0
1
A
1
B
si n
a =
m m k +
a =
m + m +
k.+
a =
m + m + k.+
; 2
5
ml
0
+
B
+
.
katr
ol
; 2
12
ml
n 7nergi Kinetik
Intuk benda menggelinding -rotasi O translasi.
<
mR
6k
transl
asi
=
1
.m.v
2
2
6k
rotasi
=
1
.;.
2
=
1
.-kmR
2
.-
v
.
2
=
1
.km.v
2
2 2 R 2
6k
=
6k
+

6k
=

1
mv
2
-1
+
k.
2
mR
!erak
%urus
!erak
Rotasi
/ubungan
Keduan6a
=
(
R
R: jarijari
putarann
ya
v =
d(
dt
=
d
dt
=
v
R
a
=


d
v
=
d
dt
=
a
R
0aya =

F
Momen gaya
2

= R.F.sin
q: sudut antara F
dengan R
Massa 2 m
Momen
'nersia 2 ;
; = k.m.R
2
k 2 konstanta
Intuk satu
partikel
k 2 1
2
0o Bentuk Benda )omen
2nersia
1 !enda berupa titik ; 2 mR
2
2
!enda panjang,
homogen, diputar di
salah satu ujung
1 2
5
!enda panjang,
homogen, diputar
tepat di tengah
1 2
8 !ola berongga
; 2
2
mR
2
< !ola pejal
; 2
2 2
9 Silinder berongga tipis ; 2 mR
2
; Silinder pejal
; 2
1 2
P Silinder berongga tidak
tipis
; 2
1 2
2
2
m-R
1
> R
2
total translasi rotasi
2
n Kesetimbangan Rotasi
Setimbang rotasi jika di setiap titik
tumpu: jumlah
momen gaya 2 6

= 6
6k =
1
m.v
2
(
1
+ k
)
?
m.gh =
1
m.v
2
(
1
+ k
)
)ika terdapat gaya w, 1, dan %
bekerja pada
batang seperti gambar:
total 2 2
v
0
=
2 g .h
(1 + k
)
?
v
0
2 laju di dasar
n )omentum
Sudut L = ;.

L
sebelum
=

L
sesudah
n Usaha dan Da6a pada
!erak Rotasi
)ika sistem tetap dalam keadaan
setimbang
rotasi maka:

= 6
Isah
a:
3 = .
4aya:
* =
3

-1. -R
. . sin

+ -F. -R . .
sin
-/ .-R . sin
= 6
t
B. KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
!enda dikatakan setimbang jika benda
tidak bergerak -percepatan 2 6. baik
secara translasi atau secara rotasi. n
Se(ara Translasi
0ayagaya dalam arah mendatar
haruslah 2 6

F
x
= 6
0ayagaya dalam arah vertikal
haruslah 2 6

F
y
= 6
Sehingga jika diberikan kasus
setimbang di
bawah:
3 3 F F
/ /
-1. -R
3
. . sin
3
+ -F. -R
F
. . sin
F
=
-/ . -R
/
. sin
/
n Titik Berat
a. %itik berat benda pejal homogen
0o Bentuk Benda Titik Berat
1 Silinder pejal y
o
2 F t
2 !ola pejal y
o
2 R
5 #imas pejal y
o
2 Q t
8 (erucut pejal y
o
2 Q t
< Setengah bola
pejal
5
y
o
2 /
P
R
b. %itik berat benda homogen
berbentuk garis
6
2
l

F
x
=
6

F
y
=
6
1
2
@ /cosq 2 6 1
2
2 /cosq
w
1
@ /sinq 2 6 1
1
2 /sinq
c. %itik berat benda berbentuk luasan
-selimut
bangun ruang.
n Setimbang oleh & Buah !a6a

0o Bentuk Benda Titik Berat


1. 0aris lurus
y 2
1
2. !usur lingkaran
y 2 R 2
0

B
5.
!usur
setengah
lingkara
y 2 2
R
8. Segitiga sikusiku
x 2
1
1
6 5
x ? y
6
2
0o Bentuk Benda Titik
Berat
1. (ulit kerucut
1
y
6
2
5
l
2. (ulit
limas
y 2
1
t
5. (ulit setengah bola
1
y
6
2
2
R
8. (ulit silinder
y 2
1
t
!erlaku:
F
1
=
F
2
=
F
5
sin
1
sin
2
sin
5
%itik berat gabungan dari benda
benda teratur yang mempunyai berat
3
1
, 3
2
, 3
5
, R dan seterusnya.
x =


1


n
x


n
=

1
1
x
1
+ 1
2
x
2
+
1
5
x
5
+ ...
1 *berat. 8 m *massa. 8 V *Volum.
8 A *luas. 8 % *panjang.

1
n
1
1
+ 1
2
+ 1
5
+
...
rumus di atas bisa diganti dengan
besaran
besaran di atas.
y =

1
n
y
n
=
1
1
y
1
+ 1
2
y
2
+ 1
5
y
5
+ ...

1
n
1
1
+ 1
2
+ 1
5
+ ...
1 2 berat benda
BAB 7 GELOMBANG
A. GELOMBANG MEKANIK
!elombang adalah getaran yang
merambat/energi yang menjalar.
Setiap gelombang memiliki cepat rambat:
l
v = l. .
=
/
v 2 cepat rambat gelombang -m/s.
l 2 panjang gelombang -m.
. 2 Hrekuensi gelombang -=*. 2 jumlah
gelombang tiap
waktu
/ 2 periode gelombang -s. 2 waktu untuk
terjadi satu
gelombang
,erut
n Persamaan !elombang
1 !elombang berjalan
> awal gelombang merambat ke atas
- = 0sin-wt + kx + q
o
.
)arak tempuh gelombang: s
= v t
n Beberapa Bentuk
!elombang
dan t 2
waktu -s.
@ awal gelombang merambat ke bawah
Sudut 'ase" q = -wt kx + q
o
.
q q
4ase" j = =
2p
596
6
# !elombang stasioner
@ Ijung terikat
Ijung
- = 20sin-kx.cos-wt - k.
@ Ijung bebas
Ijung
- = 20cos-kx.sin-wt - k.
0 : amplitudo gelombang transversal
w : Hrekuensi sudut: w = 2p. . =
2p
. =
w
/ 2p
. : Hrekuensi dan /: periode
k : bilangan gelombang:
k =
2p
l =
2p
o
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
o
l : panjang gelombang
l k
x : posisi dan t : waktu
l : panjang tali
Raja
!uku
o. com
7epat rambat gelombang dapat juga
dirumuskan:
w
v = l.H
=
n 4rekuensi pada Da1ai dan Pipa
organa
@ 1rekuensi 0etaran 4alam
4awai: -n + 1.
k
.
n
= v
2L
n Per(obaan )elde
@ 1rekuensi ,ipa Srgana %erbuka:
. =
-n + 1.
v n
2L
@ 1rekuensi ,ipa Srgana %ertutup:
4idapat cepat rambat gelombang
pada dawai:
. =
-2n + 1.
v n
8L
v =
F
m
F 2 gaya tegangan tali -+.
m 2 massa dawai
sepanjang # -kg.
L 2 panjang dawai -m.
m 2 massa per satuan panjang dawai -kg
m s
@1
.,
m
dengan
m =
L
B. GELOMBANG BUN+I
n 9enis bun6i berdasarkan
'rekuensin6a
1. 2n'rasonik? Hrekuensi M 26 =*,
dapat didengar
n 2 6, 1, 2,
5, ....
n 2 6 nada
dasar n 2 1
nada atas ' n 2
2 nada atas ''
n 7'ek Doppler
@ )ika sumber bunyi dan
pendengar relatiH mendekat, maka
Hrekuensi terdengar lebih tinggi - .
p
> .
s
. .
@ )ika sumber bunyi dan
pendengar relatiH menjauh, maka
Hrekuensi terdengar lebih rendah - .
p
< .
s
. .
@ )ika sumber bunyi dan pendengar
relatiH diam,
oleh jangkrik dan
anjing.
maka Hrekuensi terdengar
sama - .
= . . .
2. Audiosonik? Hrekuensi antara 26
=*26.666
=*, dapat didengar oleh manusia.
5. Ultrasonik? Hrekuensi T 26.666
=*, dapat
didengar oleh lumbalumba dan
kelelawar.
!unyi dengan Hrekuensi teratur
disebut nada,
tinggi rendahnya nada ditentukan oleh
Hrekuensi
bunyi.
n Cepat Rambat Bun6i
@ 7epat rambat bunyi dalam gas.
p s

v
v
p
.
p
=
.
s
v
v
v
p
->.: pendengar mendekat
sumber bunyi.
v
s
->.: sumber bunyi menjauh
pendengar.
n 7nergi Bun6i
dan Da6a
3nergi
0elombang:
!erdasarkan <ukum
Lapla)e: v =
g
R
/
+
6 =
1
m0
2
w
2
= 2p
2
m. .
2
.0
2
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
s
R 2 konstanta gas umum 2 P,51 A
16
5
) mol
@1
(
@1
/ 2 suhu mutlak
+ 2 berat molekul -kg mol
@1
.
g 2 konstanta #aplace, bergantung
jenis gas
4ay
a:
2
* =
6
t
@ 7epat rambat bunyi dalam *at cair: v
=
B
r
B 2 modulus !ulk, -+ m
-2
.
r 2 massa jenis *at cair, -kg m
-5
.
@ 7epat rambat bunyi dalam *at
padat:
n 2ntensitas Bun6i *Da6a tiap satu:
satuan luas.
; =
*
=
6
0
0.t
v =
6

Intuk luasan
bola:
; =
*
8pr
2
6 2 modulus Uoung *at padat,
-+ m
-2
.
r 2 masa jenis *at padat, -kg
m
-5
.
%araH intensitas bunyi adalah
tingkat/derajat kebisingan bunyi. !atas
kebisingan bagi telinga manusia: 16
12
watt.m
2
sampai 1 watt.m
2
.
Raja
!uku
o. com
%araH 'ntensitas !unyi
diberikan:
n Kuat )edan %istrik dan Kuat )edan
)agnetik
/; = 16log
;
;
6
-desi !ell atau
d!.
,ersamaan medan listrik dan magnetik
masing
masing:
,erbedaan taraH intensitas bunyi
terjadi karena
perbedaan jarak.
Sumber bunyi
6 = 6
maks
cos-kx - wt.
B = B
maks
cos-kx - wt.
/; = /;
+ 16log
;
2
Maka akan diperoleh hubungan:
2 1
r
1
1
/;
1
r
2
6
m aks
=-
6
=
w
=)
B
maks
B k
/;
2
makin jauh
/;
semakin
kecil
/;
n
= /;
1
+
16log n
6
mak
s
B
2 amplitudo medan listrik , -+/7.
2 amplitudo medan magnetik, -Bb/m
2
.
%araH intensitas bunyi n kali sumber
makin banyak makin besar.
/;
1
: taraH intensitas 1 sumber bunyi
/;
n
: taraH intensitas n kali sumber
bunyi
C. GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
mak
s
7 2 laju gelombang elektromagnetik
dalam vakum
n 2ntensitas *laju energi tiap
luasan. !elombang
7lektromagnetik
'ntensitas gelombang elektromagnetik
-laju energi per m
2
. disebut juga
,oynting -lambang (., yang nilai rata
ratanya:
(ecepatan rambat gelombang elektromagnetik dalam
* 6
m
.B
m
6
m
2

).B
m
2
( = ; = = = =
vakum memenuhi
hubungan:
7 =
1
0
2m
o
2m
o
.
)
2m
o
m
o
e
o
m 2 permeabilitas vakum -8p A 16
;
Bb/&.m.
e 2 permitivitas vakum -P,P< A 16

12
7
2
/+.m
2
.
n Rapat 7nergi Rata:rata
u =
(
)
o
n Si'at:si'at !elombang
7lektromagnetik !erdasarkan hasil
percobaan =.R.=ert*, gelom bang
elektromagnetik memiliki siHatsiHat
sebagai berikut.
@ Merupakan gelombang transversal.
@ 4apat merambat dalam ruang
hampa.
@ 4apat mengalami reVeksi, reHraksi,
diHraksi.
@ 4apat mengalami interHerensi.
@ 4apat mengalami polarisasi.
@ %idak dibelokkan oleh medan listrik
maupun
magnet.
n Spektrum !elombang
7lektromagnetik
Irutan spektrum gelombang
elektromagnetik
mulai dari Hrekuensi terkecil ke Hrekuensi
terbesar:
a
gelombang radio
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
;
o
) 2 laju 03M dalam vakum
D. OPTIK FISIS
n ;arna Caha6a
@ 7ahaya polikromatik: cahaya
yang dapat
terurai menjadi beberapa
macam warna.
@ 7ahaya monokromatik: hanya
terdiri dari satu
warna.
@ 1 warna: memiliki satu kisaran
panjang
gelombang.
n Dispersi Sinar Putih
@ Dispersi adalah penguraian
cahaya menjadi
komponenkomponen warna
dasarnya.
@ Sinar putih dapat terurai menjadi
beberapa
warna. ,enguraian sinar putih
dapat
a
gelombang
televisi
a
gelombang radar
a
sinar
inHramerah
a
cahaya
tampak
a
sinar ultraviolet
a
sinar W
a
sinar gamma
mera
h
jingg
a
kunin
g
hijau
biru
nila
ungu
@
Hrekuensi
membes
ar
@
panjang
gelomba
ng
mengeci
l
menggunakan prisma. 4ari
percobaan
didapat deviasi minimum berurutan
dari kecil
ke besar: merah : jingga : kuning :
hijau : biru
: nila : ungu
@ Sudut dispersi -j. adalah beda
sudut deviasi
minimum ungu dengan sudut
deviasi
minimum merah.
Raja
!uku
o. com
j = 9
u
-
9
m
= -n
u
-1. - -n
m
-1.b
= -n
u
- n
m
.b
n
u
2 indeks bias sinar
ungu n
m
2 indeks bias
sinar merah b 2 sudut
prisma
9
u
2 deviasi minimum ungu
9
m
2 deviasi minimum merah
n Per(obaan 2nter'erensi
Thomas <oung
4engan membangkitkan sumber
sinar koheren
dengan menggunakan celah
ganda. =asil
perpaduan -interHerensi. berkas sinar
adalah pola
garis gelap terang pada layar.
Intuk sudut yang relatiH kecil maka
berlaku
pendekatan:
sinq
y
n
=
tanq
L
n Di'raksi pada Kisi *Celah Ban6ak.
)ika + menyatakan banyaknya garis
-celah. per
satuan panjang dan d adalah jarak
antar kisi,
maka:
d =
1
2
@ 'nterHerensi maksimum
-terang. terjadi:
d sinq =
m.l
m 2 6, 1, 2, ...
@ 'nterHerensi minimum terjadi jika:
! 1
d sinq = m -
"
l
terang pusat
@ 'nterHerensi maksimum
-terang. terjadi:
d sinq =
m.l
@ 'nterHerensi minimum -gelap.
terjadi:
! 1
d sinq = m -
"
l
#
"
$
%
2
&
"
Intuk sudut yang relatiH kecil maka
berlaku
pendekatan:
sinq
y
n
=
tanq
L
n 9arak Terang5!elap Berurutan
m 2 1, 2,
5, ....
dengan:
$
%
2 Dy =
L
l
d
n Perhitungan Di'raksi pada Da6a
Urai Suatu %ensa
d : jarak antar celah
q : sudut antara terang pusat
dengan terang
ken
X : panjang gelombang cahaya
Intuk sudut yang relatiH kecil
maka berlaku
pendekatan:
sinq
y
n
= tanq
L
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
q 2 sudut pemisah -sudut resolusi minimum.
&gar dua benda titik masih dapat dipisahkan
secara tepat berlaku:
y
n
2 jarak antara terang pusat dengan
terang ke n
L 2 jarak antara celah dan layar
n Di'raksi Celah Tunggal
sinq
m
=
l
1,22
9
4iHraksi celah tunggal terjadi jika
cahaya dirintangi
(arena sudut q sangat kecil, maka
berlaku
oleh celah yang
sempit.
sin
q
q = tan q =
d
m
, sehingga
persamaan
@ 'nterHerensi maksimum
terjadi jika:
d sin

=

m +
1

menjadi:
#

2

q .L =
d = 1,22
l.L
m 2 1, 2, 5, ...
@ 'nterHerensi minimum
terjadi jika:
d sinq = m.l
m m
9
m 2 1, 2, 5, ...
dengan d = lebar celah.
Raja
!uku
o. com
m
m

m m
m
n 2nter'erensi pada %apisan Tipis
@ 'nterHerensi
maksimum:
2nd cos r = -m -
1
.l
m 2 1, 2, ...
@ 'nterHerensi
minimum:
2nd cos r =
ml
m 2 6, 1, 2, ...
n = indeks bias
lapisan
tipi
s
tan i =
n
2
1
n
1
2 indeks bias medium 1
n
2
2 indeks bias medium 2
n Polarisasi Karena Pembiasan !anda
,olarisasi yang terjadi jika sinar
dilewatkan pada
sebuah bahan yang anisotropik -arah
perjalanan
cahaya di setiap titik di dalam bahan
tersebut
tidak sama..
n Cin(in 0e1ton
@ 'nterHerensi maksimum -lingkaran terang.
terjadi jika
n.r
2
= -m -
1
..l.R t
2
m 2 1, 2, 5, ...
r
t
2 jarijari lingkaran
terang kem n 2 indeks
bias medium
@ 'nterHerensi minimum
-lingkaran gelap.
terjadi jika:
n.r
g
= m.l.R
m 2 6, 1, 2, 5, ....
r
g
2 jarijari lingkaran gelap
kem
n 2 indeks bias medium
n Polarisasi Karena Pen6erapan
Selekti'
@ ,roses ini menggunakan dua
lensa, pola
risator, dan analisator.
@ Mulamula cahaya dilewatkan
polarisator
sehingga terpolarisasi. Intuk
melihat bahwa
cahaya tersebut terpolarisasi maka
digunakan
keping yang sama sebagai
analisator. 4engan
memutar analisator pada sumbu
antara kedua
keping dapat teramati penurunan
intensitas
karena telah terjadi penyerapan.
E. POLARISASI CA!A+A
; =
1
;
2
6
cos
2
q
@ *olarisasi adalah proses penyerapan
sebagian arah getar gelombang
transversal.
@ &kibat polarisasi, cahaya merambat
dengan arah getar tertentu saja,
sedang arah getar lain terserap atau
terkurangi.
n Polarisasi Karena Pemantulan
Sudut sinar datang yang menyebabkan
cahaya
terpolarisasi seperti pada gambar
adalah <;'.
n Polarisasi Karena Pembiasan dan
Pemantulan
2
n
p
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
2
@ ,olarisasi dapat terjadi antara sudut
sinar bias dan sinar pantul sikusiku
2 :6'.
@ Sudut datang yang menjadi
sinar ini terpolarisasi disebut
sudut !rewster -i
*
..
'2 intensitas cahaya
setelah melalui
analisator
'
6
2 intensitas cahaya
setelah melalui
polarisator
q2 sudut antara
analisator dan
polarisator
n Polarisasi Karena /amburan
@ ,olarisasi juga dapat terjadi
ketika cahaya
tak terpolarisasi dilewatkan pada
bahan,
kemudian cahaya tersebut
dihamburkan.
@ a dan ): cahaya
terpolarisasi
sebagian
@ b: cahaya
terpolarisasi
seluruhnya
@ 7ontoh: cahaya matahari
dihamburkan oleh molekulmolekul
di atmosHer, hingga langit terlihat
biru, karena cahaya biru paling
banyak dihamburkan.
Raja
!uku
o. com
BAB 8 LISTRIK STATIS
A. !UKUM COULOMB (
q 2 sudut
antara
6
dan garis normal luasan
!esar gaya:
F = k.
=
1
.=
2
r
2
)
= 2 muatan total yang dilingkupi oleh
permukaan tertutup
2. Ener$i P&'en(ia) Li('ri%
6* = k
=.= N
r
)ika tidak dalam ruang
hampa, maka:
*. P&'en(ia) Li('ri%
V =
6*
=
6* = =.V
k =
1
8pe
r
.e
o
e
o
=
permitivitas listrik dalam hampa
e
r
= permitivitas relatiH bahan -di hampa
e
r
= 1 .
B. MEDAN LISTRIK DAN KUAT MEDAN LISTRIK
+edan Listrik: daerah dimana gaya
listrik masih terjadi.
,otensial oleh muatan titik potensial:
V = k
=
r
V 2 potensial listrik pada jarak r dari muatan
sumber -Y.
= 2 muatan sumber -7.
r 2 jarak titik terhadap muatan sumber -m.
r

Kuat medan"
6 =
F
=
atau !a6a listrik"
F = =.6
,otensial listrik di titik , yang
ditimbulkan oleh 8
6 : kuat medan listrik, merupakan
besaran vektor.
(
muatan sumber =
>
, =
2
, =
5
dan =
8
ditulis:
Medan listrik merupakan vektor,
arah 6
menjau
hi
V
*
= V
1
+ V
2
+ V
5
+ V
8
muatan sumber positiH dan menuju
muatan negatiH.
= = = =
= k
1
+ k
2
- k
5
- k
8
r
1
r
2
r
5
r
8
.. U(a3a Un'"% Me,inda3%an M"a'an
1. !"%", Ga"((
Fluks listrik total yang menembus suatu
permukaan tertutup sama dengan jumlah
aljabar muatan-muatan listrik yang
dilingkupi oleh permukaan tertutup itu
dibagi dengan permitivitas udara e '
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
$
3
*?
= =-V
2
-V
1
.
= =.DV
1. Medan dan P&'en(ia) Li('ri% Be#erapa Keadaan
n ,ada konduktor keping sejajar
@ Rapat muatannya:
s =
=
* =
+ = 60cos q =
e
6
0
@ (uat medan listrik antara
keping:
s
6 =
6 2 kuat medan listrik, -+/7.
e
6
0 2 luas permukaan tertutup, -m
2
.
+ 2 Vuks listrik
@ (uat medan di luar keping:
6 2 6
Raja
!uku
o. com
@ ,otensial listrik di antara kedua
keping
- 6 M r d .:
V =
6.r
@
,otensial listrik di luar keping - r T
d .:
V =
6.d
n Pada konduktor bola logam
berongga
!ila konduktor bola berongga
dimuati, maka
n Susunan
Kapasitor
@ Seri
!eda potensial
totalnya adalah:
V = V
1
+ V
2
+ V
5
!
%
"
%
"
muatan pada konduktor bola
berongga akan
menyebar di permukaan bola, sedang
di dalam
%
$
7
1 7
2
7
5
&
bola tidak ada muatan.
Kuat medan
listrik"
4engan demikian pada rangkaian
seri berlaku
perbandingan tegangan:
@ di dalam bola -r M
R.: 6 2 6
V : V
: V
=
1
:
1
:
1
r R @ di luar bola serta kulit
-r

R.:
6 = k
=
1 2
5
7
1
7
2
7
5
r
2
R 2 jarijari bola
4an didapat (apasitas ekivalennya
adalah:
1
=
1
+
1
+
1
,otensial listrik:
@ di dalam bola:
V = k
=
R
=
@ di luar bola serta di kulit:
V = k
r
@
Paralel
7 7
1
7
2
7
5
C. KAPASITOR
,erbandingan antara ? dan V
disebut kapasitansi kapasitor,
yang diberi lambang 7.
7 =
?
V
? 2 besar muatan pada tiaptiap
keping -7.
V 2 beda potensial antara kedua
keping -Y.
4engan demikian muatan totalnya
adalah:
? = ?
1
+ ?
2
+ ?
5
+ ...
+ ?
n
? = -7
1
+ 7
2
+ 7
5
+ ... +
7
n
..V
(apasitas ekivalennya adalah:
7 =
?
= 7 + 7
+ 7
V
1 2 5
n 7nergi 6ang Tersimpan dalam
Kapasitor
Salah satu Hungsi kapasitor
adalah untuk
n Kapasitas
Kapasitor
7
o
=
e
r
e
o
0
d
menyimpan energi:
V =
1
+
1
+
1
#
"
.?
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
"
3 =
1
7
.
V
2
2
0 2 luas tiap
keping, -m
2
.
d 2 jarak antar
keping, -m.
(arena ? 2 7V
maka:
1 1 ?
2
3 = ?V =
e 2 permitivitas listrik dalam
vakum/udara
e 2 permitivitas relatiH bahan
2 2 7
n Rapat 7nergi dalam )edan %istrik
n Untuk Bola !eda potensial diberikan:
!
1 1
#
= k? -
1 2
%
%
$ R
1
"
R
2
&
"
7 =
R
2
R
1
=
8 pe
o
R
2
R
1
=asil bagi antara 3 dan V disebut rapat
energi
k,R
2
- R
1
- R
2
-
R
1
listrik u
e
.
)adi:
u =
3
=
1
e 6
2
Intuk yang hanya terdiri 1 bola
konduktor saja,
e
V
2
o
maka bisa dianggap R
2
2
.
.
u 2 rapat energi listrik -)/m
5
.
e 2 peritivitas listrik dalam
vakum ,
7
2
+m
2 -
6 2 kuat medan listrik -+/7.
Raja
!uku
o. com
o
r
e
o
BAB 19 LISTRIK DC
0rus listrik adalah aliran dari elektron
elektron bebas dari suatu potensial rendah
ke tinggi -dapat juga aliran muatan..
n Susunan
Penghambat
@ Susunan
Seri
; =
D?
t
; 2 kuat arus -&.
D? 2 besar perubahan
muatan -7.
t 2 waktu -s.
Si'a
t"
R
(
= R
1
+ R
2
+ R
5
@ &rah aliran muatan negatiH
berlawanan dengan
arah arus listrik yang ditimbulkan.
@ &rah aliran muatan positiH searah
dengan arah
&rus: ;
t otal
= ;
1
= ;
2
= ;
5
=ambatan:
V
total
=
V
1
=
V
2
=
V
5
arus listrik yang
ditimbulkan.
R
tot
al
R
1
R
2
R
5
4ari percobaan oleh Shm bahwa
perbandingan antara beda potensial
dengan kuat arus listrik nilainya selalu
konstan, nilai tersebut disebut hambatan:
R =
V
V = ;
. R
!eda potensial:
V
t otal
= e = V
1
+ V
2
+
V
5
@ Susunan Paralel
1
=
1
+
1
+
1
;
V 2 beda potensial listrik -Y.
; 2 kuat arus listrik -&.
R 2 hambatan -/.
Secara Gsiknya hambatan dapat dicari,
perhatikan
gambar penghantar kawat homogen
berikut ini.
Si'a
t"
&rus
2
;
t otal
= ;
1
+ ;
2
+ ;
5
R
p
R
1
R
2
R
5
L
,erbandingan arus2 ;
1
: ;
2
: ;
5
=
0
!eda potensial
6
j
V
t otal
= e = V
1
= V
2
= V
5
1
:
1
:
1
R
1
R
2
R
5
a b
i
Intuk penghantar kawat homogen dan
berpenampang
,;
total
-,R
total
- = ;
1
R
1
= ;
2
R
2
= ;
5
R
5
n Susunan )embatan Bheatstone
lintang sama,
besaran hantar.
)adi:
r

#
&
disebut hambatan peng
R = r
L
0
r 2 hambatan jenis bahan logam -/ m.,
L 2 panjang penghantar -m.,
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
7ara menentukan hambatan
ekivalen pada susunan -rangkaian.
jembatan Bheatstone.
0 2 luas penampang lintang
penghantar -m
2
.,
)ika R
.R
2 R .R ,
maka R
tidak berHungsi
-dapat
1 8 2 5 <
R 2 hambatan penghantar -/..
+ilai hambatan penghantar logam
dapat berubah dikarenakan perubahan
suhu:
dihilangkan.,
R
t
= R
o
-1 + a.D/ .
Raja
!uku
o. com
)ika R
1
.R
8
0
R
2
.R
5
, maka hambatan
ekivalennya dapat diselesaikan dengan
transHormasi D -delta. menjadi U -star.
sebagai berikut.
; =
-e
1
- e
2
.R
5
+ -e
5
- e
2
.R
1
R
1
.R
2
+ R
2
.R
5
+ R
1
.R
5
4engan nilainilai R
a
, R
b
dan R
)
sebagai
berikut.
n Alat Ukur %istrik
1 Amperemeter
R =
R
1
.R
5
? R
=
R
1
.R
<
? R
=
R
5
.R
<
!atas ukur amperemeter dapat
diperbesar n
a b )
R
1
+ R
5
+
R
<
R
1
+ R
5
+
R
<
R
1
+ R
5
+
R
<
kali dengan menambahkan suatu
hambatan paralel, disebut hambatan
Shunt.
n /ukum Kir(hho=
1 /ukum 2 Kir(hho=
@Aumlah aljabar kuat arus listrik
yang melalui
titik )abang sama
dengan nol'B
R =
1
.R sh
,n -1-
0
# Voltmeter
R
0
R
s
h
2 hambatan
dalam
amperemeter
2 hambatan
shunt
!atas ukur voltmeter dapat
diperbesar de ngan menambahkan
suatu hambatan secara seri, disebut
hambatan depan.
R = ,n -1-R
R
v
2 hambatan
dalam
%anda positiH ->. jika arah arus
listrik menuju ke titik cabang.
%anda negatiH -@. jika arah
arus listrik meninggalkan titik
cabang yang sama.
9
v
n 7nergi dan Da6a
%istrik
- 7nergi
%istrik
voltmet
er
R
9
2 hambatan
depan
n 2 pengali
-kelipatan.
2
)
' 2
6
; - ;
1
- ;
2
- ;
5
= 6
3 = V
.;.t
= ;
2
.R.t
=
V
t
R
# /ukum #
Kir(hho=
; = ;
1
+ ;
2
+
;
5
V : beda potensial , -v.
; : kuat arus listrik, -&.
@9alam rangkaian tertutup
"loop% jumlah aljabar GGL "e% dan
jumlah penurunan potensial ";R%
sama dengan nol'B
R : hambatan listrik, -/.
t : waktu, -s.
- Da6a %istrik
2
* =
3
=V .; =
V
= ;
2
.R
)
;R +
)
e = 6
(etentuan tanda untuk e dan ;:
e 2 ->., jika gerak mengikuti arah
loop bertemu
dengan kutub ->. sumber
tegangan terlebih
dahulu.
t R
Intuk alat dengan spesiGkasi ,
t
watt, Y
t
volt, yang dipasang pada
tegangan Y -Y
0
Y .,
t
maka daya yang diserap alat:
2
2
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
e 2 --., jika gerak mengikuti arah
loop bertemu dengan kutub --.
sumber tegangan terlebih dahulu.
* =
!
V
#
"
% "
t
.*
t
; 2 ->., jika arah loop searah dengan
arah arus.
; 2 --., jika arah loop berlawanan
dengan arah arus.
Intuk rangkaian berikut dapat juga
digunakan aturan loop, namun perhitungan
akan panjang sehingga dapat juga
digunakan rumus praktis untuk mencari
arus.
* 2 daya listrik yang diserap
V 2 tegangan yang dipakai
V
t
2 tegangan tertulis
*
t
2 daya tertulis
Raja
!uku
o. com
$
V
&
BAB 11 MEDAN MAGNET
A. MEDAN MAGNET
n )edan )agnet di sekitar Ka1at
Berarus %istrik 0unakan kaidah
tangan kanan ' seperti digambarkan di
bawah:
Solenoida adalah kumparan yang
cukup panjang. (uat medan induksi
magnet adalah:
4i pusat solenoida: 4i salah
satu ujung:
kawat
berarus
listrik
I
I
B
m .
;. 2
B =
6
L
2 : jumlah lilitan
solenoida
L : panjang solenoid
m .
;. 2
B =
6
2
L
B
n Kuat )edan )agnet
> Ka1at Berarus %istrik 6ang
Panjangn6a Tak
Berhingga
;
a
> Kuat )edan 2nduksi )agnet
pada Toroida
/oroida adalah solenoida yang
dibengkokkan
hingga membentuk lingkaran. (uat
medan
magnet dalam toroida yang
berjarak r dari
pusat lingkaran adalah:
m .
;.2
B =
6
2pr
p
B
m
6
.;
B. GA+A LORENT:
n !a6a %orent3 pada Ka1at Berarus
@;
p
=
2pa
m 2 8p L
16
%m/
&
F
#
= B.;.L sin q
> Ka1at Berarus %istrik 6ang
Panjangn6a
Berhingga
1
q = sudut antara ! dan '
n !a6a %orent3 pada Partikel
Bermuatan
F
#
=
=.v.Bsin q
q
1
a
q
2
2
p
q = sudut antara ! dan arah gerak Z
I
B
p
=
m
6
.
;
8p.
a
,cos q
1
+ cos
q
2
-
0rah gaya LorentC
diatur pakai kaidah
B
tangan kanan ;;'
> Kuat )edan )agnet oleh
Ka1at )elingkar
4i pusat lingkaran
-titik S.
F
n !a6a %orent3 pada Dua Ka1at %urus
Sejajar
B =
m
6
.;
D
2a
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
o
;
1
;
2
4i titik , -sepanjang sumbu
lingkaran.
B =
m
6
. ;
sin
5
q *
2a
> Kuat )edan )agnet oleh
Solenoida
F
=
m
6
.;
1
.;
2
L 2.p.a
Raja
!uku
o. com
n !erak melingkar muatan pada
medan magnet homogen
!ila partikel bermuatan bergerak
dalam medan magnet homogen secara
tegak lurus, maka yang terjadi partikel
akan bergerak dengan lintasan
melingkar. )arijari lintasan diberikan:
R =
1 2.m.
-DV .
B
=
n !erak lurus muatan pada medan
magnet dan listrik saling tegak
lurus
R =
m .
v =
.B
)ika muatan dipercepat dengan beda
potensial
DV maka:

v =
6
B
BAB 12 INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
A. FLUKS MAGNETIK
Fluks magnetik adalah banyaknya garis
garis magnet yang menembus secara
tegak lurus pada suatu luasan.

+
m
= B.0 =
B.0.cos-q.
C. PENERAPAN !UKUM FARADA+ DAN !UKUM LEN:
n Perubahan luas pada ka1at
segiempat
0 2 luas permukaan,
a 2 sudut antara vektor B dengan garis normal
0.
B. !UKUM FARADA+ DAN !UKUM LEN:
/ukum 2mbas
4arada6
Gaya gerak listrik "GGL% dalam sebuah
rangkaian
sebanding dengan laju perubahan Euks
yang melalui
rangkaian
tersebut'
e = -2
d+
dt
!ila kawat *? digeser ke kanan,
maka luasan segiempat akan
berubah -bertambah besar/
berkurang. ( 1luks juga berubah (
timbul 00#:
e =
-.B.v
B 2 kuat medan magnet -%.,
l 2 panjang kawat *?,
v 2 laju gerak kawat *? -m/s..
Intuk menentukan arah arus dapat
diatur dengan kaidah tangan kanan ''
Intuk 00# rata
rata:
2: banyaknya
lilitan
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
e = -2
D
+
Dt
%anda negatiH -@. menujukkan Vuks yang
muncul melawan perubahan. Seperti
dijelaskan pada hukum #en*.
/ukum
%en3
J0rus imbas akan mun)ul di dalam
arah yang
sedemikian rupa sehingga arah tersebut
menentang
perubahan yang
menghasilkannya.K
n Ka1at diputar sejajar bidang 6ang
tegak lurus B
Raja
!uku
o. com
!ila kawat D* diputar maka luasan
juring S,[ akan berubah ( 1luks
juga berubah ( timbul 00#.
!esarnya:
3 =
1
L.;
2
B.p.
2
e =
/
n 2nduktansi Bersama5Silang
l 2 panjang kawat S, -jarijari.
/ 2 periode - waktu 1 kali putar.
n !enerator AC
,embuatan generator &7 didasari
pada konsep
perubahan Vuks magnetik akibat
perubahan
sudut.
e = 2B0-w.sin-wt.
!esarnya 00# maksimum: e = 2B0w
00# yang timbul pada kumparan
primer -e .
maupun sekunder -e . akibat Vuks pada
kumparan
2
primer/sekunder disebut induksi
silang atau
induksi timbal balik
!esarnya 00# induksi adalah:
4 4i kumparan 1:
w = laju putaran
sudut
n Trans'ormator
e
1
=
-2
1
d+
1

2
=
-+
d ;
2

dt dt
4 4i kumparan 2:
V
S
=
2
S
e =
-2
d+
21
=
-+
d;
1
V
,
2
,
2 2
dt
21
dt
4 2
,
dan 2
S
2 jumlah lilitan pada
kumparan primer dan sekunder,
4 V
*
dan V
(
2 %egangan primer dan
sekunder.
7?siensi tra'o diberikan"
h =
*
S
=
V
S
.;
S
2
1
= jumlah lilitan di kumparan 1,
2
2
= jumlah lilitan di kumparan 2,
d+ = perubahan Vuks, timbul oleh
kumparan 2 di
kumparan 1,
d+ = perubahan Vuks, timbul oleh
kumparan 1 di
kumparan 2,
d;
1
= perubahan arus di kumparan 1 -&.,
*
,
V
,
.;
,
d;
2
= perubahan arus di kumparan 2 -&.,
+
12
= induktansi bersama dari kumparan 1
terhadap
*
*
2 daya kumparan primer
-watt.,
*
(
2 daya kumparan
sekunder -watt..
n 2nduktansi Diri
kumparan 2,
+
21
= induktansi bersama dari kumparan 2
terhadap kumparan 1.
e
ind
= -L
d;
dt
ata
u
e
in
d
= -L
D;
Dt
!esar induktansi
bersama:
2 .+
m 2 .2 .0
+ =
1 1 2
=
o 1 2 1
L 2 induktansi diri
-henry.,
12
;
2 2
1 henry 2 1
volt.detik/ampere.
2 .
+
m 2 .2 .0
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
2
1
12
12
21
Untuk solenoida atau
toroida"
+
21
=
2 21
=
o 1 2 2
m m 2
2
0
L =
r 6

2 2 jumlah lilitan solenoida


atau toroida,
D. ARUS AC
;
1

1
0 2 luas penampang solenoida atau
toroida -m
2
.,
l 2 panjang solenoida atau keliling
toroida -m.,
m 2 permeabilitas relatiH bahan ? m 2 1
-untuk
n Sumber arus dan tegangan AC
e = 2B0w sin-wt. = e
maA
.sin-wt. atau
lebih sering ditulis:
hampa
..
V =
V
maA
.sin-wt.
3nergi yang tersimpan dalam
solenoida atau toroida adalah:
; = ;
maA
.sin-wt.
Raja
!uku
o. com
r r
n 0ilai rata:rata arus dan
tegangan bolak:balik
; =
2.;
maks
dan V =
2.V
maks
4 ,
7
reaktansi kapasitiH -nilai
hambatan pada
induktor.
r
p
r
p
,
7
=
1
n 0ilai e'ekti' arus dan tegangan
bolak:balik
w.7
; =
;
m aks
dan V
=
V
m aks
4 F 2 'mpedansi -nilai hambatan
total.
e.. e..
2
2
F =
R
2
+ , , - , -
2
n Rangkaian seri R+ %+ dan C
4 1asa antara arus dan tegangannya
adalah:
cos q =
R
F
(etika
,
#
=
,
7
hal ini disebut
keadaan
V
R
= V
R-maA
sin-wt - q.
JR3SS+&+S'K, yang terjadi ketika
Hrekuensi -..
tegangan 07 adalah:
. =
1
1
V
L
= V
L-maA
sin-wt - q +
:6
o
.
V =
V
R
2
+ ,V -V
-
2
2p L7
V
7
= V
7 -maA
sin-wt - q - :6
o
.
(arena pada rangkaian seri ( arus
sama besar
n Da6a pada rangkaian arus bolak:
balik
4 4aya sesaat:
!
mak
a:
* = V
;
%
cos q sin
2
wt +
1
sinq
sin2wt
"
;.F =
-;.R.
2
+ ,-;.,
L
. -
-;.,
7
.-
2
maks maks
%
$
2
4 4aya Ratarata:
1
4 ,
#
reaktansi induktiH -nilai
hambatan pada
induktor.
* = V
maks
;
maks
cos q atau * = V
e..
.;
e..
cos q
2
,
#
= w.L
cos q 2 Haktor daya.
BAB 1* MEKANIKA FLUIDA
A. TEKANAN
1. Pen$er'ian Te%anan
* =
F
0
F 2 besar gaya yang tegak lurus bidang
tekanan -+.,
0 2 luas bidang tekanan -m
2
.,
* 2 tekanan -+/m
2
..
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
#
#
Satuan tekanan: atmosHer -atm. atau
,a -pascal.
2 +/m
2
-S'..
1 !ar 2 16
9
,a dan
1 atm 2 ;9 cm=g 2 1,61 L 16
<
,a
2. Te%anan !idr&('a'i(
%ekanan pada dasar bejana yang
disebabkan oleh berat *at cair yang
diam di atasnya dinamakan tekanan
hidrostatik, yang dirumuskan:
p =
1
=
r.g.h h
0
2 massa jenis *at cair
-kg/m
5
.,
g 2 percepatan gravitasi
bumi -m/s
2
.,
h 2 kedalaman *at cair dari
permukaannya-m.,
p 2 tekanan hidrostatik pada
kedalaman h -+/m
2
..
%ekanan mutlak -total. pada
kedalaman h dari permukaan *at cair
adalah:
p
+
= p
o
+
r.g.h
p
D
2 tekanan
atmosHer
Raja
!uku
o. com
h
n /ukum Pokok
/idrostatis
*
1
=
*
2
r
1
1 g 1 h
1
= r
2
1
g 1 h
2
r
1
1 h
1
= r
2
1 h
2
r 2 massa jenis minyak -kg/m
5
.
r 2 massa jenis air -kg/m
5
.
h
m
2 ketinggian minyak -m.
h
a
2 beda tinggi kaki kiri dan
kanan
*. !"%", Pa(0a)
@/ekanan yang diberikan pada suatu
Cat )air yang ada di dalam ruang
tertutup diteruskan ke segala arah
dengan sama besar'B
*
2
=
*
1
F
2
=
F
1
(eterangan:
F 2 gaya permukaan -+.,
l 2 panjang permukaan -m.,
g 2 tegangan permukaan -+/m..
,eristiwa terkait tegangan permukaan:
> ,ermukaan *at cair cenderung
mempunyai
luas yang sekecilkecilnya. 7ontoh:
%etesan air
hujan cenderung berbentuk bola.
> ,ermukaan *at cair cenderung
mirip kulit
elastis yang liat. 7ontoh: +yamuk
dapat
hinggap di permukaan air.
2. Kapi)ari'a(
(apilaritas adalah gejala naik
turunnya permukaan *at cair di
dalam pembuluh yang sempit -pipa
kapiler..
0
2
0
1
.. !"%", Ar03i,ede(
J(ebuah benda yang ter)elup ke
dalam Cat )air "Euida% mengalami
gaya apung yang besarnya sama
dengan berat Cat )air yang
( e te ran g
an:
y =
2 g
c o s
q rgr
dipindahkannya'B
y 2 selisih tinggi permukaan *at cair -m.,
g 2 tegangan permukaan -+m
@1
.,
F
a
= r.g.V
r 2 massa jenis *at cair
-kg/m
@5
.,
r 2 massa jenis air -kg/m
5
.,
g 2 percepatan gravitasi bumi -m/s
2
.,
V 2 volume benda yang tercelup -m
5
.,
F
a
2 gaya apung 2 gaya &rchimedes -+..
&kibatnya berat benda di dalam *at
cair lebih kecil daripada beratnya di
udara.
1
.
= 1 -
F
a
1 2 berat benda di udara
1
.
2 berat benda di
dalam *at cair
F
a
2 gaya apung
g 2
percepatan
gravitasi -m s
@
2
.,
r 2 jari
jari pipa
kapiler -m..
B. FLUIDA
1. F)"ida Ber$era%
m
a
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
? =
V
= 0.v t
2. Per(a,aan K&n'in"i'a(
Y 2 volume -m
5
.
v 2 laju aliran -m/s.
[ 2 debit -m
5
/s.
t 2 waktu
-sekon.
& 2 luas -m
2
.
?
1
= ?
2
> !enda akan
tenggelam, jika r
bend
a
T r
*at cair
0
1
.v
1
= 0
2
.v
2
> !enda akan
melayang, jika r
> !enda akan
terapung, jika r
,ada kasus terapung berlaku:
bend
a
benda
2 r
*at
cair
M r
*at
cair
*. Per(a,aan Bern&"))i
r
benda
.V
benda
= r
)air
.V
)elup
1. Te$an$an Per,"%aan
g =
F

Raja
!uku
o. com
!erlaku:
* +
1
r.v
2
+ r.g.h =
kons tan
v
1
2 kecepatan *at cair yang
melewati &
1
-m/s., v
2
2 kecepatan *at
cair yang melewati &
2
-m/s., h 2
selisih tinggi *at cair di dalam pipa I
-m.,
* +
1
rv
2
+
rgh
= * +
1
rv
2
+
rgh
g 2 percepatan gravitasi -m/s
2
.,
1
2
1
1 2
2
2
2
r 2 massa jenis *at cair di dalam tabung
aliran
-kg/m
5
..
Pen$$"naan Per(a,aan Bern&"))i
1 Pipa mendatar
Pada $enturimeter dengan
manometer
r 2 massa jenis *at cair di dalam
pipa I,
-sering pakai =g. -kg/m
5
.. Intuk
mencari v
1
dapat digunakan rumus:
0
1.
v
1
2 0
2.
v
2
(arena v
1
M v
5
M v
2
maka berlaku:
*
1
T *
5
T *
2
# Bejana dengan %ubang Aliran
@ Tabung Pitot
%abung ,itot adalah alat untuk
mengukur laju
aliran gas. 4itunjukkan gambar
berikut ini.
-1.
v
2
=
x = 2
2.g.h
h-h
2
.
-2.
h
1
2
h
2
h
& Venturimeter
4igunalan untuk mengukur laju
aliran Vuida.
v
1
=
2 .g .h -r
2
.
r
&da 2 jenis venturimeter, yaitu:
a. Yenturimeter tanpa
manometer
#aju aliran
Vuida di
bagian pipa
besar:
v 2 laju gas dalam pipa aliran -ms
@1
.,
r 2 massa jenis gas -kgm
@5
.,
r\ 2 massa jenis air raksa -kgm
@5
.,
g 2 percepatan gravitasi -ms
@2
.,
h 2 selisih tinggi permukaan air raksa -m..
A !a6a Angkat Sa6ap
Pesa1at Terbang
v =
2.g.h
1
!
3 4
2
%
5
1
6
%
$
5
0
2
6
#
"
-1
"
"
&
b. Yenturimeter dengan manometer
-1.
-2.
v
h
y # h
h
1
2 h
2
2
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
.
1

7 8
/aruslah berlaku" v
1
T v
2
dan *
1
M *

!a6a angkat sa6ap"


1
2
1
2
F = -*
2
- *
1
..0 = -
2
rv
1
- rv ..0
F 2 gaya angkat sayap pesawat
terbang -+.,
@2
2.g.h,r
2
-
r-
*
2
2 tekanan di bawah sayap -+m .,
@2
v
1
=
!
3 4
2
#
*
1
2 tekanan di atas sayap -+m .,
r
%
5
0
1
6
-1
"
0 2 luas total bidang di bawah sayap
-m
2
..
%
5
0
2
6
" $
7 8
&
0
1
2 luas penampang tabung -1. -m .,
0
2
2 luas penampang tabung pada bagian -2.
-m
2
.,
Raja
!uku
o. com
2
2
"
2
BAB 1. :AT DAN KALOR
A. SU!U
=ubungan antara skala termometer yang
satu dengan lainnya diberikan:
Setelah suhu naik D/, luasnya menjadi:
0 2 0
o
>
D0
*. Pe,"aian V&)",e
DV 2 g.V .D/
, - ,
6
=
-
--
6
V 2 volume mula
mula -m
5
., DV 2
perubahan volume -m
5
.,
D/ 2 perubahan suhu
-7
o
.,
g 2 koeGsien muai volume - /7
o
.,
g 2 5 a.
Setelah suhu naik D/, luasnya
menjadi:
,
t
- ,
6
-
t
--
6
V 2 V
o
> DV
4 , : suhu yang ditunjukkan termometer W,
4 - : suhu yang ditunjukkan termometer U.
Intuk skala Cel(ius+ 4ahrenheit+
Reamur+ dan Kel$in
hubungannya adalah sebagai berikut:
7 : R : -F @ 52. 2 < : 8 : :
8 2 2;5 > 7
!"%", pada Pe,"aian Ga(
/ukum Bo6le>!a6
%ussa(
@*erbandingan antara hasil kali tekanan
dan volume
gas dengan suhu mutlaknya "satuan
8elvin% adalah
konstan
'B
* .V
=
tetap
/
)ika pada suhu /
1
volume gas V
1
dan
tekanannya *
1
dan pada suhu /
2
volume
gas V
2
dan tekanannya *
2
maka berlaku:
*
1
.V
1
=
*
2
.V
2
B. PEMUAIAN
(ebanyakan *at memuai jika dipanaskan
dan menyusut ketika didinginkan. Memuai
berarti bertambah pan jang, bertambah
luas, dan bertambah volume.
C. KALOR
/
1
/
2
1. Pe,"aian Pan;an$
DL 2 a'L .
D/
L
$
2 panjang mulamula, -m.
DL 2 perubahan panjang, -m.
D/ 2 perubahan suhu, -( atau 7
o
.
a 2 koeGsien muai panjang, -/( atau /7
o
.
Setelah suhu naik D%, panjangnya
menjadi:
L 2 L
o
> DL
2. Pe,"aian L"a(
D0 2 b.0 .D/
0
o
2 luas mulamula -m .,
D0 2 perubahan luas -m
2
.,
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
o
o
o
2
o
b 2 koeGsien muai luas - /( atau /7
o
.,
b 2 2a.
1. Ka)&r Menai%%an<Men"r"n%an S"3"
? = m.)
.D/
m 2 massa benda -kg, gr.,
) 2 kalor jenis benda -)/kg (? kal/gr (.,
D/ 2 perubahan suhu.
suhu naik kalor
diserap/diterima suhu turun
kalor dilepas
2. Ka)&r Per"#a3an =";"d
? =
m.L
m 2 massa benda -kg, gr.,
L 2 kalor #aten/kalor lebur/kalor uap
-)/kg? kal/gr..
Mencair , menguap

kalor
diserap
Membeku , mengembun

kalor
dilepas
Raja
!uku
o. com
*. A(a( B)a0%
? = ?
lepas
diserap
2. La;" Perpinda3an Ka)&r (e0ara K&n4e%(i
?
= h.
0.D/
t
? Gt : laju kalor secara konveksi -)/s atau B.,
D. PERPINDA!AN KALOR
&da 5 cara perpindahan kalor, yaitu:
1. 8onduksi -hantaran/rambatan.

biasa pada *at
padat.
2. 8onveksi -aliran

biasa pada *at
cair dan gas.
5. Radiasi -pancaran.

tanpa *at
perantara.
1. La;" Perpinda3an Ka)&r (e0ara K&nd"%(i
< =
?
= k
0 . D/
t
L
? Gt : laju kalor secara konduksi -)/s.,
k : (onduktivitas -koeGsien konduksi. termal
*at, -B/m
( .,
0 : luas penampang lintang -m
2
.,
D/ : selisih suhu antara ujungujung *at
padat -(.,
L : panjang -tebal. *at padat -m..
,ada persambungan 2 konduktor
berlaku laju rambatan kalor sama
0 : luas permukaan benda yang kontak
dengan Vuida
-m
2
.
,
D/ : beda suhu antara benda dan Vuida
-7
o
atau (.,
h : koeGsien konveksi
-)/s m
2
(..
*. La;" Perpinda3an Ka)&r (e0ara Radia(i
* =
?
= e s
0/
8
t
* : daya -laju. radiasi energi - )/s
atau B .,
e : emisivitas
permukaan,
s : konstanta SteHan!olt*mann -s 2 <,9;
16
P
B/
m
2
(
8
.,
0 : luas permukaan
benda -m
2
.
/ : suhu mutlak
benda -(.,
)ika sebuah benda berada dalam
kesetimbangan termis dengan
sekitarnya, / 2 /
s
, dan benda
memancarkan serta menyerap radiasi
pada laju yang sama, maka laju total
radiasi sebuah benda pada suhu %
dengan lingkungan pada suhu %
s
adalah:
/
* 2 e s 0 -/
8
, -
, -
@ /
8
.
h
,
= h
-
k
0
,
.,/
,
- / -
= k
,
0
-
.,/
- /
-
-
L
-
) )
Raja
!uku
o. com
/
/
tota
l
s
L
- ,
BAB 11 TEORI KINETIK GAS DAN TERMODINAMIKA
A. TEORI KINETIK GAS
1. Ga( Idea)
SiHatsiHat gas ideal:
1. 0as ideal terdiri dari partikel
partikel yang
tersebar merata dalam ruang
dengan jumlah
sangat banyak.
2 2 jumlah molekul
v
2
2 ratarata kuadrat kecepatan -m
2
/s
2
.
m
o
2 massa sebuah partikel -molekul. -kg.
V 2 volum e gas -m
5
.
(arena m
o
.v
2
= 26
k
-2 kali energi
kinetik rata
rata., maka:
* =
2
2.6
k
2. ,artikel gas ideal bergerak secara acak.
5
V
5. 0erak partikel gas ideal menuruti hukum
+ewton tentang gerak.
8. Ikuran partikel gas ideal jauh
lebih kecil
daripada jarak antara partikel
partikelnya.
<. %idak ada gaya luar yang bekerja
pada partikel
gas, kecuali bila terjadi tumbukan.
9. !ila ada tumbukan antar partikel
atau partikel
dengan dinding, siHatnya lenting
sempurna.
Rumus"
*. Te,pera'"r Men"r"' Te&ri Kine'i% Ga(
6 k =
5
k/
2
/ 2 temperatur gas -(elvin.,
6
k
2 energi kinetik ratarata,
k 2 tetapan !olt*mann 2 1,5P L 16
25
)/(.
p.V =
nR/
atau p.V =
2k/
.. Ke0epa'an E>e%'i> Par'i%e) Ga(
p 2 tekanan gas -,a.
V 2 volume gas -m
5
.
n 2 jumlah mol -gr/mol. 2 n =
m
=
2
v
r .m.s
=
5k.%
=
5R./
=
5*
m
6
+ r
/ 2 suhu
mutlak -(.
+
r
2
0
R 2 tetapan gas umum 2 P,51
).mol
@ 1
. (
@1
2 2 jumlah partikel gas
k 2 konstanta !ol*mann 2 k 2 1,5P
. 16
-25
).(
-1
m 2 massa gas
+
r
2 berat molekul gas
/ 2 suhu mutlak gas,
+
r
2 berat molekul gas -kg/mol.,
R 2 tetapan suhu umum -P,518 )/mol (.,
* 2 tekanan gas -,a.,
r 2 massa jenis gas,
k 2 tetapan !olt*mann,
R 2 k .
2
0
2
0
2 9,62 .
16
molekul/m
ol
m
$
2 massa satu molekul gas.
p
1
.V
1
=
p
2
.V
2
1. Dera;a' Ke#e#a(an
4erajat kebebasan adalah
banyaknya bentuk
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
25
2
1
./
1
4engan 2 m n'
2
2
.
/
2
energi yang dimiliki oleh molekul
gas sesuai dengan jenis dan arah
gerak. 4erajat kebebasan
!ila jumlah *at sudah tertentu/ *at
tidak ada tambah dan kurang/ *at
ada di ruang tertutup, berlakulah: 2
1
2 2
2
. )adi,
p
1
.V
1
=
p
2
.V
2
/
1
/
2
2. Te%anan Ga( Men"r"' Te&ri Kine'i%
* =
1 2.m
o
v
2
ada tiga jenis.
@ 4erajat (ebebasan %ranslasi -,, -,
F..
@ 4erajat (ebebasan Rotasi -Rotasi
terhadap
sumbu ,, -, F..
@ 4erajat (ebebasan Yibrasi.
,rinsip ekuipartisi energi
menyatakan bahwa
tiap derajat kebebasan dalam
molekul gas
memberikan kontribusi -sumbangan.
energi pada
gas sebesar -
1
k%..
5 V
* 2 tekanan gas -,a.
Raja
!uku
o. com
2
n Intuk gas monoatomik: derajat
kebebasan: f 2 5
C atat an "
!1
3nergi kinetik:
6 k
= .
%
k/
#
"
=
5
k/
,roses terjadi perubahan volume, dan
suhu
V
V
3nergi
dalam:
%
$
2
&
2
mutlak gas, berlaku:
1
=
2
/
1
/
2
!1
6 k = .
%
$
2
2k/
#
"
=
"
&
5
2k/ =
5
2
2
nR
/
b. Proses isokhorik -,roses iso
volume,
Yolume: Y 2 konstan.
n 0as diatomik suhu rendah - 2<6
(.: f 2 5
5
3nergi kinetik:
6
k
= k/
2
3nergi dalam:
6 k =
5
2k/ =
5
nR/
2 2
n 0as diatomik suhu sedang - <66
(.: f 2 <
3nergi kinetik: 6 k =
<
k/
3 2
6
4iagram * @ V pada proses
isokhorik
*
7
*
2
*
1 1
V
2
3nergi dalam: 6 k =
<
2k/
=
<
nR/
Intuk 2 keadaan yang berbeda
berlaku:
*
1
=
*
2
2 2
n 0as diatomik suhu tinggi - 1666
(.: f 2 ;
3nergi kinetik: 6
k
=
;
k/
2
/
1
/
2
c. Proses isotermis -Suhu mutlak: %
2 konstan.
3nergi dalam: 6 k =
;
2k/
=
;
nR/
2 2
3 = nR/ n
V
2
V
1
atau 3 = nR/ n
*
1
*
2
n 0as poliatomik:
f 2 :
B. TERMODINAMIKA
1. U(a3a &)e3 Ga( Idea)
d. Proses adiabatik adalah
proses yang
berlangsung tanpa adanya kalor
yang masuk
ke sistem atau keluar dari sistem ?
2 6. 4i
bawah adalah diagram p @ V
pada proses
adiabatik dan isotermik.
V
2
3 =
9
*.dV
* : tekanan gas
-,a.
V : volume gas
-m
5
.
*
1
,roses &diabatik
7
,roses 'sotermik
*
V
1
/
1
Sehingga jika diberikan perubahan tekanan 2
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
"
2
2
*
0 V
1
V
2
,roses adiabatik berlaku juga:
7
B
V
*
1
,V
1
-
= *
2
,V
2
-
Isaha dari B ke 7:
3
B7
2 #uasan segiempat x7By
Isaha dari 0 ke B:
3
0B
2 #uasan trapesium 0Byx
Isaha siklus 2 netto 2 3
&!7&
2 #uasan
segitiga 0B7
2. U(a3a da)a, #er#a$ai Pr&(e(
7
p
dengan g = .
7
v
2 tetapan #aplace -gas monoatomik g
2 1,8? gas diatomik suhu sedang g 2
1,9;.,
7
p
2 kapasitas kalor jenis gas pada
tekanan tetap, 7
V
2 kapasitas kalor jenis
gas pada volume tetap. Usaha
dirumuskan"
a. Proses isobarik -%ekanan: *
2 konstan.
3 = *,V
2
-V
1
-
3 =
1

g -1
,p
1
V
1
-
p
2
V
2
-
ata
u
3 =
nR
g -1
,/
1
-/
2
-
Raja
!uku
o. com
*. !"%", I Ter,&dina,i%a
@6nergi kalor mengalir ke dalam
sebuah sistem, akan diterima sistem
untuk mengubah energi di dalamnya
dan atau melakukan usaha terhadap
lingkungannya'B
? = 3 +
D5
? 2 banyaknya kalor yang
diserap/dilepaskan oleh sistem.
3 2 usaha yang dilakukan oleh
gas terhadap lingkungan.
D5 2 perubahan energienergi dalam
sistem.
Perubahan 7nergi:dalam
Intuk gas monoatomik: D5 2
5
nRD/
Intuk gas diatomik suhu sedang: D5
2
<
nRD/
Perjanjian untuk tanda Q dan W
B2 >
1. E>i(ien(i Me(in
n )esin Pemanas
Carnot
Diagram alir"
/
>
3
?

n )esin Pendingin
Carnot
Diagram Alir"
/
>
>
3
/
1
> /
2
h =
3
?
1
h =
?
1
- ?
2
?
1
h =
/
1
- /
2
/
1
/
1
> /
2
8 =

?
2
3
8 =

?
2
Menyerap [
2 >
Si('e,
melakukan kerja
-memuai.
?
1
- ?
2
8 =
/
2
/
1
-/
2
Melepas [
2 @
B 2
@
: 2 eGsiensi mesin pemanas 7arnot,
3 2 usaha yang dilakukan oleh mesin -).,
dikenakan kerja
-memampat.
?
1
2 kalor yang diserap dari reservoir suhu
tinggi -).,
?
2
2 kalor yang dilepas ke reservoir suhu
rendah -).,
.. Kapa(i'a( Ka)&r Ga(
7 =
?
D/
(apasitas kalor gas pada tekanan tetap
7
*
dan (apasitas kalor gas pada volume
tetap 7
V
, hubungan keduanya adalah:
7
*
4 7
V
2
nR
7
*
2 kapasitas kalor gas pada
tekanan tetap
7
V
2 kapasitas kalor gas pada
volume tetap
Sehingga
berlaku"
n 0as monoatomik dan diatomik suhu
rendah:
/
1
2 suhu dari reservoir tinggi -(.,
/
2
2 suhu dari reservoir rendah -(.,
8 2 (oeGsien perHormansi mesin
pendingin.
2. !"%", II Ter,&dina,i%a
n Pern6ataan Clausius"
@8alor mengalir se)ara spontan
dari benda
bersuhu tinggi ke benda bersuhu
rendah dan
tidak mengalir se)ara spontan
dalam arah
kebalikanny
a'B
n Pern6ataan Kel$in>Vlan(k"
@/idak mungkin membangun
suatu mesin
yang bekerja dalam satu siklus
dengan
2
2
?
>
/
?
?

Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
mengambil panas dari suatu benda
reservoir
5 <
dan menghasilkan
kerja sebesar panas yang
7
V
= nR dan 7
*
=
nR
2
2
n 0as diatomik suhu
sedang:
diambil
'B
n /ukum 22 Termodinamika
din6atakan dalam
7 =
<
nR
V
2
dan 7 =
;
nR
*
2
entropi
@/otal entropi jagad raya tidak
berubah
n 0as diatomik suhu
tinggi:
ketika proses reversible terjadi
bertambah
7 =
;
nR
V
2
dan 7 =
:
nR
*
2
ketika proses ireversibel
terjadi'B
Perubahan 7ntropi"
!?
(
%
$
/
&
reversibel
Raja
!uku
o. com
D =
%
"
BAB 12 OPTIK DAN ALAT OPTIK
A. PEMANTULAN CA!A+A
1. !"%", Pe,an'")an Ca3a/a
@ Sinar datang, garis normal, sinar
pantul ada pada satu bidang datar.
@ Sudut datang -i. 2 sudut pantul -r..
2. Pe,an'")an Ca3a/a pada Cer,in Da'ar
SiHatsiHatnya:
@ maya,
@ tegak seperti bendanya,
@ sama besar dengan bendanya,
@ jarak bayangan ke cermin 2 jarak
benda ke
cermin,
@ banyaknya bayangan dari dua
buah cermin
datar diletakkan saling membentuk
sudut a;
596
6
n =
-1
a
Si'at ba6angan 6ang dibentuk
oleh (ermin (ekung
=ubungan antara ruang benda -R
benda
.
dan ruang bayangan -R
bay
., yaitu:
R
benda
> R
bay
2 <
Cer,in Ce,#"n$
Sinar@sinar istimewa pada cermin
cembung:
a. sinar datang sejajar sumbu utama,
dipantulkan
seolah@olah berasal dari titik Hokus,
b. sinar datang menuju Hokus,
dipantulkan
sejajar sumbu utama,
c. sinar datang menuju jari@jari M atau
pusat
kelengkungan, dipantulkan melalui M
juga.
R 'Y R '' R '' R '''
)
a
+
1. Pe,#en'"%an Ba/an$an pada Cer,in Ce%"n$ dan
b
Ce,#"n$
Cer,in Ce%"n$
Sinar istimewa cermin cekung, yaitu:
a. sinar datang yang sejajar
dengan sumbu
utama akan dipantulkan melalui
titik Hokus
utama -1.,
Si'at ba6angan" maya, tegak, diperkecil.
2. R","( Pe,#en'"%an Ba/an$an dan
Per#e(aran Ba/an$an pada Cer,in
Rumus"
1 1 1 2
b. sinar datang yang melalui titik
Hokus utama -1.
+ = = Keterangan"
s
o
s
i
. R
(
o
2 jarak benda dari
cermin,
akan dipantulkan sejajar sumbu
utama,
(
i
2 jarak bayangan dari
cermin,
c. sinar datang yang melalui titik
kelengkungan
-M
.
ak
an dipantulkan
melalui M juga.
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
Si'at ba6angan
!enda ruang
''', bayangan
ruang ''
nyata, terbalik,
diperkecil
!enda ruang
'', bayangan
ruang '''
nyata, terbalik,
diperbesar
!enda ruang
', bayangan
ruang 'Y
maya, tegak
diperbesar
+ =
s
i
=
h
i
. 2 jarak
Hokus dari
cermin,
R 2 jari@
jari,
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
a
s
o
h
o
+ 2 perbesaran
bayangan,
h
<
2 tinggi benda,
)
b
R = 2 .
+ F
h
i
2 tinggi bayangan.
Raja
!uku
o. com
C. PEMBIASAN CA!A+A
,embiasan cahaya yaitu peristiwa
pembelokkan arah
@ Sinar -5. sudut datang 2 i
)
,
dibiaskan berimpitan permukaan
bidang batas.
@ Sinar -8. sudut datang T i ,
dipantulkan total
rambatan cahaya karena melewati dua
medium yang
berbeda kecepatan optiknya.
oleh permukaan
bidang
)
batas
.
1. !"%", Pe,#ia(an Men"r"' Sne))i"(
@ Sinar datang, garis normal,
dan sinar bias terletak pada satu
bidang datar dan berpotongan pada
satu titik.
)adi syarat terjadinya pemantulan total
adalah
@ Sinar merambat dari rapat ke kurang
rapat.
@ Sudut datang -i. T sudut kritis -i
)
..
(udut kritis atau sudut batas adalah
sudut datang yang sudut biasnya
adalah
@ Sinar datang dari medium
kurang rapat ke
medium lebih rapat akan dibiaskan
mendekati
garis normal. )ika sebaliknya akan
dibiaskan
menjauhi garis normal.
sin-i
)
.
=
n
2
n
1
n
1
2 indeks bias medium
'
n
2
2 indeks bias medium
''
;ndeks bias mutlak -n.: ;ndeks
bias relati.:
*. Keda)a,an Se,"
n =
7
n
2
1
=
n
2
=
7
2
Rumus"
7
n
n
1
7
1
d N =
n
2
d
n
1
dH 2 kedalaman semu
d 2 kedalaman
sesungguhnya
7 2 cepat rambat cahaya pada ruang
hampa 2 5
16
P
m/s,
7
n
2 cepat rambat cahaya dalam
medium.
n
1
2 indeks bias medium 1.
7
1
2 cepat rambat cahaya dalam
medium 1.
.. Pe,#ia(an Ca3a/a pada Ka0a P)anpara)e)
1
q
1
n
1
2 T 1
d
n
2
2
n
2
=
si n q
1
=
v
1
=
l
1
n
1
sinq
2
v
2
l
2
t = d
sin -i
1

r
1
.
t 2 pergeseran sinar
d 2 tebal kaca planparalel
q 2 sudut
datang? q
2 sudut
bias
cos-r
1
.
i
1
2 sudut datang mulamula
n
1
2 indeks bias mutlak
medium '
n
2
2 indeks bias mutlak
medium ''
v
1
2 kecepatan cahaya dalam medium '
v
2
2 kecepatan cahaya dalam medium ''
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
i
2
n
u
n
k
r
2
1
i
2
r
2
t
n n
q
1 2
r
1
2 sudut bias
di dalam kaca
1. Pe,#ia(an Ca3a/a pada Pri(,a
l
1
l
1
n
2
n
1
2 panjang gelombang cahaya dalam medium '
2 panjang gelombang cahaya dalam medium ''
2 indeks bias relatiH medium '' terhadap medium '
2. Pe,an'")an Se,p"rna
n Sudut deviasi -4. dirumuskan:
9 = q
1
+ q
8
- b dan b = q
2
+ q
5
n Sudut deviasi 2 minimum
jika: q
2
q
5
dan
q q
1
8
n !esar sudut deviasi minimum dapat
ditentukan dengan rumus:
Raja
!uku
o. com
2
2
1
2
1<'.
sin
2
b, untuk
-b

R > )ika permukaannya


cembung
- )ika permukaannya
cekung
] )ika permukaannya
datar
!
n
9
#
b
, untuk -b M 1<'.
@
= %
%
2
-1"
"
2. Len(a Ce%"n$ (K&n%a>? Len(a Ne$a'i> (@
$
n
1
&
SiHat: menyebarkan cahaya -divergen..
2. Pe,#ia(an pada Per,"%aan S>eri%
,embentukan bayangan yang dibentuk
oleh permukaan sHerik -lengkung bola.
dengan jarijari R ditunjukkan pada
gambar berikut.
h
R
n
2
s
hH
n
2
sH
=ubungan antara s, s\, dan R:
n
1
+
n
2
=
n
2
- n
1
a b
c
Lensa bikonka. -cekung rangkap -a..,
lensa plankonka. -cekung datar-b.., dan
lensa konveks- konka. -cekung
cembung -c...
Sina r :sinar i s tim e 1 a pada
lensa (e k ung"
a. Sinar datang sejajar sumbu utama
dibiaskan
seolaholah berasal dari Hokus
pertama.
b. Sinar datang menuju ke
Hokus kedua
dibiaskan sejajar sumbu utama.
c. Sinar datang melalui titik pusat
lensa tidak
dibelokkan.
,erbesaran: + =
h N
=
n
1

s N
s s N
R
-@.
a
h n
2
s
D
n
1
2 indeks bias medium tempat benda
berada
n
2
2 indeks bias medium tempat
pengamatan
s 2 jarak benda
sH 2 jarak bayangan
R 2 jarijari kelengkungan
Per;an;ian 'anda "n'"% (? (A dan RB
s --. 2 -benda maya. jika letak benda
di belakang
permukaan sHerik.
sH --. 2 -bayangan maya. jika letak
bayangan di
depan permukaan sHerik.
R 2 ->. jika titik pusat kelengkungan
di belakang
permukaan sHerik, --. jika
titik pusat
kelengkungan di depan
permukaan sHerik.
4epan permukaan sHerik 2 tempat di
mana sinar
datang.
D. LENSA
1. Len(a Tipi(
)arak Hokus pada lensa tipis:
@ n
1
sin
2
-9
m
>
1
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
m
F
1
F
2
)
b
*. Len(a Ce,#"n$ (K&n4e%(? Len(a P&(i'i> (C
#ensa cembung terdiri dari lensa
cembung@ cembung -bikonveks -a..,
lensa cembung datar -plankonveks -b..,
lensa cekung cembung -konka. konveks
-c..
a b
c
Sina r :sinar i s tim e 1 a pada
lensa (embung"
a. Sinar datang sejajar sumbu utama
dibiaskan
melalui titik Hokus.
b. Sinar datang melalui titik pusat
lensa tidak
dibelokkan.
c. Sinar datang melalui titik Hokus
dibiaskan
sejajar sumbu utama.
1
=
!
n
L
#!
1
1
#
. 2 jarak Hokus
lensa tipis
n
L
2 indeks bias
lensa
depa
n
b
->
.
belakang
.
%
$
n
m
"
&
%
$
R
1
R
2
n
m
2 indeks bias medium tempat
lensa berada
a
R
1
2 jarijari kelengkungan '
)
R
2
2 jarijari kelengkungan ''
D
2 1
Raja
!uku
o. com
% -1
"
% +
"
F F
.. Me'&de Pen&,&ran R"an$ "n'"% Len(a
b Ca(at mata miopi
*rabun jauh.
%itik dekat: ** 2 2<
cm dan
Ruan
g
bend
a
5
Ruang
bayang
an
depan
2
1
+
1
F
1
'Y
->.
D
'
belakan
g
8
F
2
''
+
2
'''
%itik jauh: *R MM ]
4itolong pakai lensa negatiH:
p =
-
166
*R
( /ipermetropi *rabun dekat.
%itik dekat: ** T 2< cm dan
Ruang
bayang
an
'''
depan
''
'
--.
belakan
g
'Y
%itik jauh: *R 2 ]
4i tolong dengan lensa positiH:
p =
166
-
166
Ruan
g
bend
a
+
2
F
2
8
D F
1
+
1
1 2
5
s
n
!iasanya
s
n
**
2 2< cm.
a. +omor ruang benda > nomor ruang
bayangan
2 <
b. +omor ruang benda M +omor
ruang bayangan
diperbesar dan kebalikannya
c. !ayangan di depan lensa
Maya, tegak
d. !ayangan di belakang lensa
+yata,
terbalik
2. L"p (Ka0a Pe,#e(ar
@ Mata berakomodasi maksimum:
+
=
(
n
+ 1
.
@ Mata berakomodasi minimum: +
=
(
n
.
@ ,engamatan pada akomodasi x
!ayangan sH 2 @x 2 titik jauh
pengamat
1. R","( Pada Len(a Ce%"n$ dan Ce,#"n$
,erbesaran:
+
a
=
s
n
+
s
n
. x
1
=
1
+
1
. s
6
s
i
+ =
s
i
=

h
i
s
o
h
o
*. Mi%r&(%&p
n ,erbesaran lensa objektiH:
I . ->. untuk lensa cembung dan .
-@. untuk lensa cekung,
^ jarak benda s
o
->. jika terletak di
depan benda,
^ jarak bayangan s
i
->. jika berada
di belakang
lensa.
+ =
h
ob
N
=
s
ob
N
=
.
ob
ob
h s
s - .
ob ob ob ob
n ,erbesaran lensa okuler:
@ &komodasi maksimum -sH
ok
2
-s
n
.:
2. Ke%"a'an Len(a
+
ok
=
s
n
+ 1
.
ok
* =
166
.
* 2 dioptri -4.? .
dalam cm
@ &komodasi
minimum -s
ok
2
.
ok
dan sH
ok
.:
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
6. Len(a Ga#"n$an
+
ok
=
s
n
.
ok
)arak Hokus lensa gabungan
berhimpit
dirumuskan:
1
=
1
+
1
+
1
+ ...
n ,embesaran total mikroskop:
+
tot
= +
ob
+
ok
n )arak antara lensa obyektiH dan lensa
okuler:
.
gab
.
1
.
2
.
5
d = s
o
2
b
> s
ok
.. Ter&p&n$ Bin'an$<Ter&p&n$ A('r&n&,i
E. ALATDALAT OPTIK
n %anpa
&komodasi
.
ob
1. Ma'a dan Ka0a Ma'a
@ ,erbesaran anguler: +
a
=
.
ok
a )ata
normal
.
ok
2 jarak Hokus lensa obyektiH
%itik dekat: ** 2 2<
cm dan
%itik jauh: *R 2 ] -tak
hingga.
.
ob
2 jarak Hokus lensa
okuler
@ ,anjang teropong
dirumuskan:
d 2 .
ob
>
.
ok
Raja
!uku
o. com
n &komodasi maksimum
@ ,erbesaran
anguler: +
a
=
.
ob
+ =
s N
ob
s
ok
s
ok
s
ok
2 jarak benda -bayangan lensa
obyektiH.
ke lensa okuler
@ ,anjang teropong dirumuskan:
d 2 .
ob
>
s
ok
1. Ter&p&n$ Pan'")
sH
ob
2 jarak bayangan lensa obyektiH
.
ob
2 jarak Hokus lensa objektiH
.
ok
2 jarak Hokus lensa okuler
s
ok
2 jarak benda -bayangan lensa
pembalik. ke
lensa okuler.
n ,anjang teropong
dirumuskan:
d 2 sH
ob
> J.
p
> s
ok
n ,engamatan tanpa
akomodasi:
,erbesaran
anguler:
+
a
=
.
ob
.
ok
d 2 .
ob
> J.
p
> .
ok
.
p
2 jarak Hokus lensa pembalik
.
ok
2 jarak Hokus lensa obyektiH
.
ob
2 jarak Hokus lensa okuler
2. Ter&p&n$ B",i<+&;ana<Ter&p&n$ Medan
n ,erbesaran tanpa
akomodasi:
6. Ter&p&n$ Pan$$"n$<Ter&p&n$ Ga)i)ei<Ter&p&n$
Sandi-ara
n ,erbesaran anguler tanpa akomodasi:
+ =
s N
ob
+ =
s N
ob
=

.
ob
.
ok
.
ok
.
o
k
n ,anjang teropong: d 2 sH
ob
4 .
ok
n ,erbesaran akomodasi
maksimum:
n ,erbesaran anguler tanpa akomodasi:
+ =
s
N
ob
s
ok
BAB 16 TEORI RELATIVITAS K!USUS
A. TEORI RELATIVITAS EINSTEIN
P o s tul a t
per t ama "
@<ukum-hukum Ksika dapat
dinyatakan dalam
persamaan yang berbentuk sama
dalam semua
kerangka a)uan
inersialB
P o s tul a t
k edua "
@8elajuan )ahaya dalam
ruang hampa adalah sama
untuk semua pengamat,
tidak bergantung pada
gerak
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
a
a
a
a
#aju peluru 7 menurut
pengamat &
adalah:
relati. antara pengamat dan sumber
)ahayaB
&kibat postulat kedua 3instein besaran
besaran Gsika nilainya menjadi bersiHat
relatiH bergantung pada kerangka acuan
satu dengan lainnya -pembuktian
7atata
n:
v
0
7
=
v
0B
+
v
B7
1 +
v
0B
.v
B7
)
2
dengan perhitungan transHormasi #orent*..
B KECEPATAN RELATIVITAS
(ecepatan bersiHat relatiH yang berdasar
teori relativitas
khusus dapat digambarkan dengan:
)ika arah berlawanan laju bertanda negatiH -@..
Raja
!uku
o. com
&
Y
&7
Catatan"
v = 6,9)

v = 6,P)

1 - v
2
/ )
2
= 6,P
1 - v
2
/ )
2
= 6,9
#aju peluru 7
menurut
pengamat !
adalah:
v =
1
)

1 -
v
2
/ )
2
=
1
5
v
B7
=
v
0B
v
07
v
0B
.v
07
C. MOMENTUM dAN ENERGI RELATIVISTIK
7atata
n:
1
2
)
1. M&,en'", Re)a'i4i('i%
Intuk mempertahankan hukum
kekekalan
)ika arah berlawanan laju bertanda negatiH -@..
1. Re)a'i4i'a( Pan;an$
Sebuah benda dengan panjang L
o
akan terukur
momentum linier tetap berlaku dalam
relativitas
3instein, maka momentum relativistik
dideGnisikan
sebagai:
m
6
v

memendek menjadi L bila benda dan
kerangka pengukur saling bergerak
dengan kecepatan relatiH v. Maka
diberikan persamaan:
v
2
p = m.v
2. Ener$i Re)a'i4i('i%
1 - v
2
)
2
# = #
6
2. Re)a'i4i'a( Ma((a
1
2
c
Menurut 3instein massa adalah bentuk
lain dari energi, suatu benda saat diam
bermassa m
o
, maka benda tersebut
memiliki energi -energi diam.:
2
Sebuah benda dengan panjang m
o
akan terukur lebih berat -m., bila benda
dan kerangka pengukur
saling bergerak dengan kecepatan
relatiH v. Maka diberikan persamaan:
m =
m
6

1 -
v
2
)
2
6
6
= m
6
)
!ila benda bergerak dengan laju v
maka massa bertambah dan energi
bertambah, energi total:
m
o
)
2
2
6
t
= =
m.)
1 -
v
2
)
2
*. Di)a'a(i =a%'"
Relativitas khusus mengharuskan kita
memandang perbedaan selang waktu
antara dua kerangka yang bergerak
dengan kecepatan relatiH v. Maka
diberikan persamaan:
Dt
Dt =
o
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
2
2
(arena dengan bergerak, maka
energinya ditambah dengan energi
gerak -3k. maka:
6
t
= 6k +
6
o
*. !"#"n$an Ener$i dan M&,en'", di#eri%anB
2 2
2 2
v
2
1 -
)
2
6
t
=
6
o
+ p )
Dt 2selang waktu yang terukur oleh Jpengukur
waktuK yang diam relatiH terhadap pengamat.
Dt 2 selang waktu yang terukur oleh
Jpengukur
waktuK yang bergerak relatiH terhadap
pengamat.
Raja
!uku
o. com
D
BAB 17 RADIASI BENDA !ITAM DAN TEORI KUANTUM
A. RADIASI KALOR
n 3nergi radiasi: 6 =
e.s./
8
0.t
e : 3misivitas 2 koeGsien emisi, -6 e
1.
s : %etapan SteHan@!olt*mann 2 s 2
<,9;L16
@P
B/m
2
.(
8
/ : Suhu mutlak benda, -kelvin.
n 4aya Radiasi: *
=
6
t
n 'ntensitas Radiasi: =
=
*
0
o
0
o
2 luasan yang ditembus oleh radiasi
kalor -seringnya berupa luasan bola
8p.R
2
..
n !enda hitam sempurna memiliki
nilai e 2 1.
B. INTENSITAS RADIASI BENDA !ITAM
!enda hitam pada suhu tertentu akan
meradiasikan energi dalam bentuk
gelombang elektromagnetik dengan
panjang gelombang yang bervariasi.
=ubungan antara panjang gelombang pada
intensitas maksimum dan saat suhu
mutlaknya tertentu diselidiki oleh Bien
didapat graGk seperti di bawah:
4ari graGk dapat dirumuskan
-pergeseran Bien.:
l
m
./ =
)
l 2 panjang gelombang pada intensitas
maksimum -m.,
/ 2 suhu mutlak benda
-kelvin.,
) 2 konstanta Bien 2 2,:P:
L 16
-5
m(.
C. TEORI FOTON
)enurut
Plank"
1. Molekulmolekul yang
bergetar akan
memancarkan energi diskrit:
6
n
=
n.h. .
n 2 bilangan bulat positiH : 1, 2, 5, ..., yang
dinamakan
bilangan
kuantum.
. 2 Hrekuensi getaran molekulmolekul.
h 2 tetapan ,lanck, yang besarnya: h 2
9,95 L 16
@58
)s.
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
m
2. Molekulmolekul memancarkan atau
menyerap energi dalam bentuk
satuansatuan diskrit yang disebut
'oton atau kuanta. %iaptiap Hoton
mempunyai energi sebesar:
6 =
h. .
Molekul akan memancarkan atau
menyerap energi hanya ketika molekul
itu berubah tingkat energinya. )ika
molekul tetap tinggal pada satu tingkat
energi tertentu, maka tidak ada energi
yang dipancarkan atau diserapnya.
D. EFEK FOTOLISTRIK
(etika Hrekuensi cahaya diubahubah
maka didapatlah graGk sebagai berikut.
Penjelasan 7instein tentang
7'ek 4otolistrik
Menurut 3instein, cahaya merambat
dalam bentuk
paketpaket energi disebut .oton. 1oton
berperilaku
seperti partikel dan tiap Hoton
mengandung energi
sebesa
r:
6 = h. . =
h
)
l
(etika Hoton cahaya membentur permukaan
logam, energi satu Hoton cahaya ini diserap
seluruhnya oleh sebuah elektron. !ila
energi Hoton sebesar hH ini cukup besar,
maka sebagian energi digunakan untuk
melepaskan elektron dari ikatannya,
dan sisanya
Raja
!uku
o. com
dipakai untuk energi kinetik elektron.
h. . = h

. .
o
+ 6k
maA
3
o
h. 2 energi Hoton cahaya yang digunakan,
h.
D
2 energi Hoton minimal diperlukan untuk
melepaskan
F. PRODUKSI PASANGAN
Selain dua peristiwa di atas ada juga
peristiwa lain yakni produksi pasangan
adalah peristiwa dimana Hoton lenyap dan
menjelma menjadi dua materi saling anti,
contoh elektron dan positron,
persamaannya:
elektron 2 energi ambang 2 Hungsi kerja
-ditulis B
o
.,
68
maks
2 energi kinetik maksimum
Hotoelektron.
6
.oton
=
6
materi
h. . = 2m
o
)
2
+ 6k
tot
E. EFEK COMPTON
. 2 Hrekuensi gelombang Hoton,
h 2 tetapan ,lanck,
m
o
2 massa diam elektron/positron,
) 2 kecepatan cahaya dalam vakum,
n 7'ek Campton adalah peristiwa
terhamburnya
sinarW akibat tumbukan dengan
elektron. ,anjang
6k
to
t
2 energi kinetik total -kedua materi..
gelombang sinarW yang terhambur
menjadi lebih besar dari sebelum
tumbukan.
n 1oton -03M, termasuk cahaya.
memiliki siHat sebagai materi, tapi tetap
saja Hoton tidak bermassa dan tidak
pula bermuatan, hanya dia memiliki
momentum -terkait tumbukkan.
besarnya:
p =
h
l
n 4ari hukum kekekalan momentum serta
kekekalan energi panjang gelombang
pada hamburan 7ompton diperoleh:
l N = l +
h
,1 -
cos q-
m
)
l 2 panjang gelombang Hoton sebelum
tumbukan,
l\ 2 panjang gelombang Hoton setelah
tumbukan,
h 2 tetapan ,lanck,
m 2 massa elektron,
) 2 kecepatan cahaya dalam vakum,
4apat juga proses kebalikan dari produksi
pasangan di
mana materi lenyap dan menjelma
menjadi Hoton.
6
materi
#
6
.oton
G. !IPOTESA DE BROGLIE
4ari hal di atas 4e !roglie beranggapan
cahaya -Hoton. punya siHat sebagai partikel,
maka partikel juga harus punya siHat
sebagai cahaya -03M., yang mana partikel
bergerak memiliki panjang gelombang:
l =
h
m.
v
l 2 panjang gelombang de
!roglie,
m 2 massa
partikel,
v 2 kecepatan
partikel.
4an jika partikel dipercepat oleh suatu
beda potensial,
maka panjang gelombang
diberikan:
q 2 sudut hamburan Hoton tehadap
arah semula.
l =
h
=
m
v
h
2m=-DV
.
= 2 muatan partikel,
DV 2 beda potensial.
Raja
!uku
o. com
BAB 18 ATOM !IDROGEN
A. SPEKTRUM ATOM !IDROGEN
1. Spektrum garis atom hidrogen
mempunyai keteraturan jarak garis
garisnya, semakin ke kiri semakin rapat.
1. 3lektron pada atom hidrogen tidak
menempati sembarang orbit, tetapi
hanya pada salah satu orbit tertentu
yang momentum angulernya sama
dengan kelipatan harga, atau:
2. !ila elektron bertransisi dari kulit luar
ke dalam
!
h
#
m.v.r n
?n
1,2,5,...
maka atom akan melepaskan energi
berupa Hoton.
&nalisis terhadap gelombang yang
dipancarkan
atom hidrogen digambarkan dalam
bentuk garis
garis spektrum, yang besarnya
diberikan:
1
3
1
1
4
= R
-
=
%
$
2p
&
"
=
,ada lintasan orbit tertentu itu,
elektron mengelilingi inti tanpa
memancarkan energi, dinamakan
orbit stasioner.
5 2 2 6
l
7
5
n
B
n
0
8
6
!erdasarkan postulat ini dapat
diturunkan suatu
hubungan:
(eterangan:
l 2 panjang
gelombang
r
n
2 <,5 .
16
15,
9
11
'n
2
R 2 tetapan Rydberg
-1,66;8L16
;
m
1
.
6
m
= -
2
n
-dalam eY.
n
B
2 kulit yang dituju
5. 4eretderet spektrum atom
hidrogen lainnya adalah:
6
m
=
-
2, 1; 8 1 6
-

1P
n
2
-dalam ).
1. 9eret Lyman? terletak pada
daerah ultra
,ada atom lain dengan atom 1 elektron
maka
2
ungu
.
1 ! 1 #
%
1
"
?n =
2,5,8,...
6 = -
15, 9 -F .
-dalam eY. m
n
2
l
n
2
2. 9eret Balmer! terletak pada
daerah cahaya
Keterangan"
@ n 2 1, 2, 5, R
-@. menunjukkan energi total 3
n
merupakan energi
tampak.
1
= R
! 1
-
1 #
"
?n =
5,8,<,...
ikat.
@ Intuk n 2 1
r 2 <,5. 16
11
meter, merupakan jarijari
terke)il,
l
%
$
2
2
n
2
&
1
disebut jari-jari Bohr
5. 9eret *as)hen? terletak pada
daerah inHra
merah1.
1
= R
! 1
-
1 #
"
?n =
8,<,9,...
6
>
2 @15,9 eY, merupakan energi ikat
terbesar, yaitu pada saat elektron
berada pada jarijari !ohr.
@ Intuk n 2 ]
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
"
5 6
= R -
"
%
"
%
"
l
%
$
5
2
n
2
&
r
]
2 ], elektron sangat jauh dari inti
8. 9eret Bra)ket? terletak pada
daerah inHra
merah2.
1
= R
! 1
-
1 #
"
?n =
<,9,;,...
6
]
2 6, elektron tidak lagi terikat
oleh inti
@ F 2 nomor atom
2. !ila ada energi radiasi yang
dipancarkan atau
l
%
$
8
2
n
2
&
diserap oleh atom, energi harus
berupa paket
<. 9eret *.und? terletak pada
daerah inHra
merah5.
1
= R
! 1
-
1 #
"
?n =
9,;,P,...
paket energi -Hoton. yang besarnya
sama dengan
perubahan energi di dalam atom.
h ' . # 6
>
4 6

dengan ketentuan:
%
" @
6
T 6 ? energi radiasi h. dipancarkan
atom
l
%
$
<
2
n
2
& > 2
B. MODEL ATOM BO!R
Model &tom +iels !ohr didasarkan atas
dua postulat
Hundamental, yaitu:
@ 6
1
M 6
2
? energi radiasi h. diserap
atom
6
1
2 energi awal atom? 6
2
2 energi
keadaan akhir
atom.
+amun demikian ada beberapa hal
terkait dengan
elektron pada kulit atom.
3lektron dapat berpindah dari satu kulit
ke kulit
Raja
!uku
o. com
%
"
lain dengan disertai
melepas/menyerap energi
-D6..
@ 4ari luar ke dalam

melepas D6
2 negatiH.
!esar D6 pada transisi atom bukan
=idrogen dengan ion satu elektron:
!
#
"
@ 4ari dalam ke luar menyerap
D3 2 positiH.
D6 = -15,9%
1
-
1
"
.F
2
eY
%
2 2
"
!esar D6 pada transisi atom
=idrogen:
! #
"
$
n
B
n
0
&
D6 = -15,9%
1
-
1
"
eY
%
2 2
" $
n
B
n
0
&
BAB 29 FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS
A. ATOM
'nti atom disusun oleh nuklida yang
didominasi oleh
proton dan netron:
e
e
0 0
e
F
,
2
F
,
> >
> 'nti atom
B. DEFEK MASSA
!eberapa proton dan neutron bergabung
membentuk inti atom, ternyata massa inti
yang terbentuk selalu lebih kecil dari
jumlah massa pembentuknya, selisih massa
tersebut disebut de.ek massa.
Dm = F.m
p
+ -0 - F..m
n
- m
int i
, 2 lambang atom -unsur,
partikel juga.
F 2 nomor atom -jumlah
proton.
m
p
: massa proton dan m
n
: massa neutron
4eHek massa inilah yang digunakan
sebagai energi pengikat inti, disebut
energi ikat inti.
0 2 nomor massa -jumlah proton
> netron.
6
ika
t
=
Dm.)
2
-kgm
2
/s
2
.
)umlah neutron: N , A Z
Intuk &tom bukan ion Z selain
menujukkan jumlah
proton, juga menujukkan jumlah
elektron.
6
ika
t
= Dm.-:51 +eV .
Intuk unsur yang sama ( memiliki F
yang sama meskipun 0 kadang berbeda
-isotop.. 7ontoh:
%embaga:
91
7u ,
95
7u ,
9<
7u , dan
lainnya.
2: 2:
2:
(arbon:
11
7 ,
12
7 ,
18
7 , dan lainnya.
C. RADIOAKTIVITAS
n (estabilan inti atom ditentukan oleh
banyaknya proton -F. dan netron -2.
dalam inti. Syarat nuklida mantap:
Simbol nomor atom dan nomor massa
juga dipakai
untuk partikelpartikel:
-1 6
@ Intuk F 26 , nilai
2
= 1
@ Intuk -26 M F M P5., nilai
2

1,<
n +uklidanuklida yang tidak stabil akan
berusaha untuk menjadi stabil dengan
beberapa cara seperti: - nuklida sebutan
0
, .
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
F
F
F
@ Meluruh, memancarkan partikel
beta negatiH
b
6
1 1
-e 2
1
. hingga muncul unsur baru
dengan F
tambah 1 dan + kurang 1 dari
sebelumnya.
1
@ Meluruhkan partikel beta
positiH -e
>
2 b
6
1
1
6
6
6
2
<e
hingga ada unsur baru dengan F
kurang 1 dan
2 tambah 1 dari sebelumnya.
@ Meluruh dengan memancarkan
partikel
alHa -
2
=e ., sehingga F berkurang
2 dan 2
berkurang 2.
@ Selain peluruhan dapat juga proses
penang
kapan e dan e
>
.
Raja
!uku
o. com
3lektron 2 6
e
2 sinar b
Sinar g 2
6
g 2 0el.
3lektro magnet
,ositron 2
6
e 4etron 2
2
<
-inti dari atom detrium
2
<
.
,roton 2
1
p %riton 2
5
<
+eutron 2
1
n +eutrino 2
6
n
Sinar a 2 inti
=e
2
8
&ntineutrino 2
6
n
.,
>
1
8
n ,roses inti meluruh menuju stabil
sering disebut radioaktivitas yang
reaksinya dapat dituliskan:
n Ketetapan pada Reaksi 2nti
Misalkan diberikan reaksi inti seperti di
bawah:
0
0 @ =
=
a b ) d
F
,
_at
F @ k
-
>
Insur
k
*
Uan
g
e
, +
.
*
(
g
-
+
h
R
+ ?
,energi -
tersis
a
bar
u
4iluruhk
an
,ada Reaksi inti -termasuk peluruhan.
selalu
Uang mana jumlah *at tersisa terhadap
waktu dari hasil eksperimen dapat
digambarkan:
t
!1 #/
o
.
%
$
2
&
"
2
2 2 jumlah *at sisa -menujuk kuantitas
*at: massa, jumlah partikel, mol, `,
bagian.,
2
o
2 jumlah awal -menujuk kuantitas
*at: massa, jumlah partikel, mol,
166`, 1 bagian.,
berlaku:
@ =ukum kekekalan nomor atom
9umlah nomor atom+
sebelum reaksi ,
sesudah reaksi
e > . 2 g
> h
@ =ukum kekekalan nomor massa
9umlah nomor massa+
sebelum reaksi ,
sesudah reaksi
a > b 2 )
> d
@ =ukum kekekalan energi
9umlah energi+ sebelum reaksi ,
sesudah
reaksi
4engan 1 sma setara :51
MeY, maka:
t 2 waktu
berjalan,
? 2
a-m
> m . @ -m > m .b L :51MeY
/
1
2 waktu paruh -saat 2
2 F 2 ..
Intuk tiaptiap *at radioaktiH memiliki
waktu paruh sendirisendiri yang sering
juga dinyatakan dengan konstanta
peluruhan -l..
l =
l n 2
=
6 , 9:5
x p y
R
? T 6 dibebaskan energi
-eksotermik.
? M 6 diserap energi -endotermik.
@ =ukum kekekalan
momentum #inier
9umlah momentum linier+
sebelum reaksi ,
sesudah reaksi
/
1
/
1 momentum -
e
, . > momentum -
.
* . 2
2 2
momentum - -
)
. >
momentum - R
d
.
g h
D. REAKSI INTI
Reaksi inti adalah proses perubahan
susunan inti atom akibat tumbukan dengan
partikelpartikel atau inti lain yang
berenergi tinggi dan terbentuklah inti baru
yang berbeda dengan inti semula.
n Contoh:
(ontoh"
a. Reaksi 4usi -terbentuk inti
atom yang lebih
berat.
Raja
!uku
o. com
2 = 2
"
1
2
6
@ =ukum kekekalan momentum Sudut
9umlah momentum sudut+ sebelum
reaksi ,
sesudah reaksi
2
<e
> 2
18

P
>
1
<
2
<e
> Be
:

12
> n
1
b. Reaksi 4isi -terbentuk inti atomatom lebih
ringan.
:2
5
25
<
> n
1

<8
,
e
18
6
>
(r
:8
> 2- n
1
. > 3nergi
5
Li
> p
1

2
<
e
> <e
8
Raja
!uku
th e king_of_book@ y aho
o. com
;
8
D
1;
8
8
7
9
6 5P 6
2
1
8
;
1

Anda mungkin juga menyukai