Anda di halaman 1dari 12

REFERAT FARMASI

RHEUMATOID ARTHRITIS
oleh:
Medika Putri Perwita Sari
G99131!1
"EPA#ITERAA# "$I#I" $A%&SMF I$MU FARMASI
FA"U$TAS "EDO"TERA# U#S & RSUD Dr' MOE(ARDI
SURA"ARTA
)1*
Ny. Ina usia 35 tahun datang ke dokter praktek umum dengan keluhan sendi sendi
tangan dan lutut yang membengkak. Selain ini terasa badan dan sendi sendi mengalami kekakuan
dan nyeri untuk digerakkan. Sudah beberapa hari ini badan terasa letih dan demam serta tidak
nafsu makan. Keluhan dirasakan hilang timbul selama lebih dari 4 bulan berturut-turut. Keluhan
dirasakan pagi hari, setelah aktiitas dan kadang terus dirasakan sepan!ang hari. Ibu pasien !uga
mengalami keluhan serupa."
RHEUMATOID ARTRITIS

1' De+i,i-i
#heumatoid arthritis $#%& adalah peradangan kronis dan biasanya merupakan gangguan
inflamasi progresif dengan etiologi yang belum diketahui yang ditandai dengan keterlibatan
sendi simetris polyarti'ular dan manifestasi sistemik $(ells et al., )**+&.
)' Etiolo.i
,enyebab ter!adinya #% belum diketahui se'ara pasti tetapi biasanya dikaitkan dengan
genetic susceptibility, environmental arthritogen, dan autoimmunity. -enurut .urns et al.
$)**/&, faktor resiko yang berhubungan dengan perkembangan penyakit #% antara lain0
1 !enis kelamin 0 2anita 3 kali lebih berisiko dibanding pria
1 pertambahan usia 0 rentang 35-5* tahun
1 perokok
1 ri2ayat penyakit dalam keluarga
1 lingkungan 0 orang yang beker!a di daerah industri memiliki ke'enderungan lebih tinggi
untuk mengalami #% tetapi hubungan antara faktor lingkungan dan ke!adian #% belum diketahui
se'ara pasti. ,enggunaan kontrasepsi oral, konsumsi itamin 3 dosis tinggi dan teh menurunkan
resiko #%.
,ada saat ini artritis reumatoid diduga disebabkan oleh faktor autoimun dan infeksi.
%utoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II dari tulang ra2an sendi penderita. -enurut 3hillon
and #aymond $)**+& ri2ayat infeksi !uga diasosiasikan dengan #%, dimana terdapat pendapat
bah2a onset #% dapat ter!adi setelah infeksi irus 4pstein5.arr, parvoviruses, dan mikobakteri.
3' Ge/ala da, Data "li,ik
a' Ge/ala
6e!ala pada #% umumnya nonspesifik, seperti letih, lemah, demam ringan, dan hilangnya
nafsu makan yang disertai dengan ge!ala pada sendi. Kekakuan sendi dan myalgia $rasa sakit
pada otot& mun'ul mendahului perkembangan sinoitis. Kekakuan sendi 'enderung men!adi
masalah pada pagi hari $3ipiro et al., )**/ dan 7inn et al., )**+&. 3urasi kaku pada sendi
berhubungan langsung dengan aktiitas penyakit. 8mumnya, durasi kaku pada sendi melebihi 3*
menit dan dapat menetap sepan!ang hari $3ipiro et al., )**/&.
Rheumatoid arthritis umumnya menyebabkan arthritis simetrik yang dikarakterisasi dengan
adanya keterlibatan sendi-sendi tertentu, yaitu metacarpophalangeal $-9,&, interphalangeal
proksimal $,I,&, metatarsophalangeal $-:,&, dan sendi pergelangan. Sendi interphalangeal
distal !arang menun!ukkan ge!ala $;au'i et al., )**/ dan .urns et al., )**/&.
0' Data "li,ik
:idak ada pengu!ian yang spesifik untuk diagnosis #%. Namun, faktor rheumatoid $#;&,
yang merupakan autoantibodi reaktif pada bagian ;' dari Ig6, ditemukan pada lebih dari dua
pertiga penderita de2asa. %ntibodi ini digunakan untuk mengealuasi pasien RA. Keberadaan #;
tidak spesifik untuk penyakit #% karena #; ditemukan pada 5< populasi normal. %ntibodi lain,
yaitu anti-99, $cyclic citrullinated peptide& !uga dapat digunakan untuk mengealuasi pasien
#%. 8!i anti-99, memiliki sensitiitas yang sama dan spesifisitas yang lebih baik dibandingkan
dengan u!i #;. 7a!u sedimentasi eritrosit $erythrocyte sedimentation rate =ESR& meningkat pada
hampir semua pasien dengan #% aktif $> )* mm=!am pada pria dan >3* mm=!am pada 2anita&.
%nalisis 'airan sinoial memastikan adanya artritis inflamatori, 2alaupun hasil temuannya tidak
spesifik. 9airan ini umumnya keruh dengan penurunan iskositas, ber2arna kekuningan,
memiliki kandungan protein yang meningkat, memiliki konsentrasi glukosa yang normal atau
sedikit di ba2ah normal, angka leukosit 5***-)5.*** (.9=mm
3
$55)5 ? @*
+
=7&, dan negatif bila
dikultur. 8!i hematologi umumnya menun!ukkan anemia ringan hingga sedang dengan indeks
normosistik dan normokromik. ,ada #% ditemukan peningkatan 9#, $> *,A mg=d7 atau > A
mg=7&. #adiografi sendi dapat menun!ukkan osteoporosis periartikular, penyempitan ruangan
sendi, atau erosi $;au'i et al., )**/, 3ipiro et al., )**/, dan .urns et al., )**/&.
*' Pe,atalak-a,aa, Tera1i
A' Tera1i #o, Far2akolo.i
Istirahat, terapi okupasi, terapi fisik, penggunaan alat bantu, penurunan berat badan, dan
operasi merupakan terapi non farmakologi pada pasien #%. Istirahat dapat mengurangi stres
pada radang sendi, men'egah kerusakan sendi, dan membantu dalam pengentasan rasa sakit.
Namun, terlalu banyak istirahat dan imobilitas dapat menyebabkan penurunan rentang gerak, dan
atrofi otot serta kontraktur. :erapi okupasi dan fisik diperlukan untuk meningkatkan atau
mempertahankan mobilitas. ,enurunan berat badan membantu untuk meringankan stres pada
radang sendi. Tenosynovectomy, perbaikan tendon, dan penggantian sendi adalah pilihan bedah
untuk pasien #% $3ipiro et al., )**5&.
%' Tera1i Far2akolo.i
Kelas obat yang biasa diresepkan untuk pengobatan #% antara lain non-steroid anti-
inflammatory drugs $NS%I3&, glukokortikoid $kortikosteroid&, 3-%#3s, dan pengubah respon
biologis atau Biologic Response Modifiers $.#-s& $.urns et al., )**/&.
9ontoh resep0
#= -eloBi'am tab mg A,5 No.CI
D @ dd tab @ p.'
#= -etil ,rednisolon tab mg 4 No. CI
D 3 dd tab @
#= 3aflon tab mg 5** No. EII
D 3 dd tab I
,ro0 Ny. %ni $35 th&
@. NS%I3
NS%I3 bermanfaat sebagai analgesik dan antiinflamasi untuk nyeri sendi dan bengkak,
namun tidak men'egah merusaknya sendi dengan menghambat sintesis prostaglandin $.urns et
al., )**/&. NS%I3 terutama beker!a dengan menginhibit sintesis prostaglandin, yang hanya
merupakan sebagian ke'il dari rangkaian inflamasi. NS%I3 mempunyai efek analgesik dan anti
inflamasi tapi tidak memperlambat progres penyakit atau men'egah erosi tulang atau deformitas
sendi.
NS%I3 umumnya diterima sebagai terapi pertama untuk pera2atan simtom dari #%
ringan. 3igunakan sebagai terapi primer, NS%I3 seharusnya diberikan dalam dosis inflamasi
dan tidak boleh digunakan sebagai terapi tunggal selama lebih dari 3 bulan ke'uali pasien
memberikan respon yang baik. Kebanyakan rheumatologis menyarankan terapi kombinasi lebih
a2al dengan obat memodifikasi-penyakit antirematik $disease-modifying antirheumati' drugs,
3-%#3& ke'uali pada penyakit ringan. NS%I3 9FE-) selektif memberikan profil keamanan
saluran 'erna yang lebih baik dan mempunyai efek serupa dengan NS%I3 konensional.
9ontoh obat -eloBi'am $6ol. FBi'am&, Nimesulide, 9ele'oBib, #ofe'oBib, ,are'oBib,
7umira'oBib, Calde'oBib, 3era'oBib, 4tori'oBib, 4todolak
-eloBi'am
Indikasi0 Fsteoarthritis dan #heumatoid %rthritis.
Kontra Indikasi0
,asien yang hipersensitif terhadap -eloBi'am, %spirin atau obat-obat %nti inflamasi Non
Steroid lainnya.
,enderita dengan penyakit gin!al berat.
(anita hamil dan menyusui.
%nak-anak.
:ukak lambung aktif selama G bulan terakhir atau memiliki ri2ayat penyakit tukak
lambung yang berulang.
6agal gin!al non-dialisis berat.
,erdarahan gangguan saluran pen'ernaan, perdarahan 'erebrosaskular atau perdarahan
penyakit lainnya.
Komposisi0
-47FEI9%- A,5 mg
:iap tablet mengandung0
-eloBi'am A,5 mg
-47FEI9%- @5 mg
:iap tablet mengandung0
-eloBi'am @5 mg
;armakologi0
-eloBi'am merupakan golongan %nti Inflamasi Non steroid $NS%I3& deriat asam enolat
yang beker!a dengan 'ara menghambat biosintesis prostaglandin yang merupakan mediator
inflamasi melalui penghambat 'y'looBygenase ) $9FE-)&, sehingga ter!adinya proses
inflamasi dapat dihambat tanpa ter!adi efek samping terhadap gin!al dan gastro intestinal
yang merupakan 'iri khas pada penggunaan obat-obat %nti Inflamasi Non Steroid selama ini.
3osis0
,emberian oral0
,ada osteoarthritis0 A,5 mg satu kali sehari, !ika diperlukan dosis dapat ditingkatkan hingga
@5 mg satu kali sehari.
,ada rheumatoid arthritis0 @5 mg satu kali sehari, dapat dikurangi sampai A,5 mg=hari
tergantung respon klinis.
8ntuk pasien dengan resiko tinggi diberikan dosis a2al A,5 mg satu kali sehari.
8ntuk pasien penderita gagal gin!al dosis tidak lebih dari A,5 mg satu kali sehari.
,eringatan dan perhatian0
Iritasi saluran 'erna, tukak lambung, pendarahan dan perforasi dapat ter!adi pada
penggunaan obat-obat NS%I3.
Hati-hati !ika diberikan kepada pasien dengan ri2ayat penyakit gastrointestinal
$pendarahan dan tukak&, penurunan fungsi gin!al, kegagalan fungsi hati, penyakit hepatik,
dehidrasi, hipertensi ataupun asma.
Hati-hati !ika diberikan pada orang tua.
Hati-hati !ika digunakan bersamaan dengan antikoagulan.
Keamanan penggunaan pada anak belum diketahui dengan pasti.
Keamanan penggunaan untuk ibu menyusui belum diketahui dengan pasti maka
tergantung dari pentingnya pengobatan bagi si ibu disarankan untuk menghntikan
penggunaan obat atau berhenti menyusui.
,enderita sebaiknya diberitahu tentang tanda-tanda atau ge!ala-ge!ala toksisitas gangguan
pen'ernaan yang serius dan langkah-langkah yang harus diambil !ika ter!adi.
,engobatan harus dihentikan pada kasus tukak lambung atau perdarahan gangguan
saluran pen'ernaan.
4fek samping
4fek samping !arang ter!adi, seperti0
6angguan pen'ernaan0 sakit perut, konstipasi, diare, dispepsia, flatulen'e, mual dan
muntah.
Seluruh tubuh0 edema, pain.
Sistem saraf pusat dan periferal0 pusing, sakit kepala.
Hematologi0 anemia.
-us'ulo-skeletal0 artralgia, ba'k pain.
,sikiatri0 insomnia.
Sistem pernafasan0 batuk, sistem pernafasan bagian atas, infeksi saluran pernafasan.
Kulit0 pruritus, rash.
Saluran kemih0 mi'turition freIuen'y, infeksi saluran kemih.
Interaksi obat
#isiko pendarahan dapat meningkat !ika diberikan bersamaan dengan antikoagulan
$2alfarin, heparin&, anti platelet $ti'lopidine, 'lopidogrel, aspirin, ab'iBimab,
dipyridamole, eptifibatide, tirofiban&.
NS%I3 dapat menurunkan efek antihipertensi dari %94 Inhibitor, hidralaJine dan
thiaJide.
,enggunaan bersamaan dengan kortikosteroid dapat meningkatkan risiko tukak lambung.
%spirin meningkatkan konsentrasi meloBi'am dalam serum.
9holestyramine $kemungkinan !uga 'olestipol& meningkatkan meloBi'am 'learan'e.
NS%I3 dapat meningkatkan nefrotoksisitas 'ylosporine.
NS%I3 dapat meningkatkan kadar litium.
Konsumsi alkohol dapat meningkatkan iritasi mukosa lambung
). 6lukokortikoid $Kortikosteroid&
6lukokortikoid mempunyai sifat anti-inflamasi dan imunosupresif, tapi tidak merubah
per!alanan penyakit. ,ada dosis oral rendah $K@* mg=hari atau prednisone yang setara&, ini bisa
men!adi terapi antara sebelum 3-%#3 memberikan efek penuh atau untuk terapi berkelan!utan
pada pasien yang penyakitnya sulit dikontrol dengan NS%I3 dan satu atau lebih 3-%#3. 3osis
oral tinggi atau !alur intraena bisa digunakan selama beberapa hari untuk menekan flares
penyakit. Setelah simtom dikontrol, obat harus dikurangi sampai ke dosis efektif terendah.
#ute intramuskular lebih disukai pada pasien yang tidak patuh. .entuk depot
$triam'inolone a'etonide, triam'inolone heBa'etonde, methylprednisolone a'etate& memberikan
kontrol simtom )-/ minggu. Fnset dari efek bisa tertunda selama beberapa hari. 4fek depo
memberikan kesempatan untuk pengurangan fisiologis, menghindari supresi aBis hipotalamik-
pituitari.
In!eksi intra-artikular bentuk depot bisa berguna hanya ketika sedikit persendian yang
terlibat. Lika efektif, in!eksi bisa diulangi tiap 3 bulan. :idak boleh dii!eksi pada sendi yang sama
lebih dari )-3kali setahun.
4fek samping glukokortikoid sistemik membatasi penggunaan !angka pan!angnya.
,enurunan dosis dan penghentian harus dipertimbangkan pada saat tertentu pada pasien yang
menerima terapi kronik.
Kortikosteroid digunakan dalam #% sebagai antiinflamasi dan imunosupresif.
-ekanismenya yaitu mengganggu presentasi antigen ke limfosit :, menghambat prostaglandin
dan sintesis leukotrien, dan menghambat neutrofil dan monosit superoksida. Kortikosteroid !uga
mengganggu migrasi sel dan menyebabkan redistribusi monosit, limfosit, dan neutrofil, sehingga
menghentikan respon inflamasi dan autoimun $3ipiro et al., )**5&.
9ontoh0 .etametason, 3eBametason, ,rednison, -etil ,rednisolon, :riamnisolon
-etil ,rednisolon tablet sediaan )mg, 4mg, /mg
;armakologi0
-etilprednisolon adalah glukokortioid turunan prednisolon yang mempunyai efek ker!a dan
penggunaan yang sama seperti senya2a induknya. -etilprednisolon tidak mempunyai aktiitas
retensi natrium seperti glukokortikoid yang lain.
Indikasi0
%bnormalitas fungsi adrenokortikal, penyakit kolagen, keadaan alergi dan peradangan pada kulit
dan saluran pernafasan tertentu, penyakit hematologik, hiperkalsemia sehubungan dengan
kanker.
Kontraindikasi0
Infeksi !amur sistemik dan pasien yang hipersensitif.
,emberian kortikosterooid yang lama merupakan kontraindikasi pada ulkus duodenum
dan peptikum, osteoporosis berat, penderita dengan ri2ayat penyakit !i2a, herpes.
,asien yang sedang diimunisasi.
3osis0
3e2asa0
3osis a2al dari metilprednisolon dapat berma'am-ma'am dari 4 mg - 4/ mg per hari, dosis
tunggal atau terbagi, tergantung keadaan penyakit.
3alam multiple sklerosis0
Fral @G* mg sehari selama @ minggu, kemudian G4 mg setiap ) hari sekali dalam @ bulan.
%nak-anak0
Insufisiensi - adrenokortikal0
Fral *,@@A mg=kg bobot tubuh atau 3,33 mg per m
)
luas permukaan tubuh sehari dalam dosis
terbagi tiga.
Indikasi lain0
Fral *,4@A mg - @,GA mg per kg berat tubuh atau @),5 mg - 5* mg per m
)
luas permukaan
tubuh sehari dalam dosis terbagi 3 atau 4.
4fek samping0
4fek samping biasanya terlihat pada pemberian !angka pan!ang atau pemberian dalam dosis
besar, misalnya gangguan elektrolit dan 'airan tubuh, kelemahan otot, resistensi terhadap infeksi
menurun, gangguan penyembuhan luka, meningkatnya tekanan darah, katarak, gaangguan
pertumbuhan pada anak-anak, insufisiensi adrenal, cushing syndrome, osteoporosis, tukak
lambung.
,eringatan dan perhatian0
:idak dian!urkan untuk 2anita hamil dan menyusui, ke'uali memang benar-benar
dibutuhkan, dan bayi yang lahir dari ibu yang ketika hamil menerima terapi
kortikosteroid ini harus diperiksa. Kemungkinan adanya ge!ala hipoadrenalism.
,asien yang menerima terapi kortikosteroid ini dian!urkan tidak diaksinasi terhadap
smallpo, !uga imunisasi lain terutama yang mendapat dosis tinggi, untuk men'egah
kemungkinan bahaya komplikasi neurologi.
:idak dian!urkan untuk bayi dan anak-anak, karena penggunaaan !angka pan!ang dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.
Lika kortikosteroid digunakan pada pasien dengan :.9 latent atau Tuber !ulin Reactivity
perlu dilakukan penga2asan yang teliti sebagai pengaktifan kembali penyakit yang dapat
ter!adi.
%da peningkatan efek kortikosteroid pada pasien dengan hipotiroidi dari cirrhosis.
:idak dian!urkan penggunaan pada penderita ocular herpes simple, karena kemungkinan
ter!adi perforasi 'orneal.
,emakaian obat ini dapat menekan ge!ala-ge!ala klinis dari suatu penyakit infeksi.
,emakaian !angka pan!ang dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit
infeksi.
Interaksi obat0
.erikan dengan makanan untuk meminumkan iritasi gastrointestinal.
,enggunaan bersama-sama dengan antiinflamasi non-steroid atau antirematik lain dapat
mengakibatkan risiko gastrointestinal, perdarahan gastrointestinal.
,enggunaan bersama-sama dengan anti-diabetes harus dilakukan penyesuaian dosis.
,asien yang menerima aksinasi terhadap smallpoB, !uga imunisasi lain terutama yang
mendapat dosis.

3. 3-%#3s
3-%#3s merupakan andalan pengobatan #% karena mampu memodifikasi proses penyakit dan
men'egah atau mengurangi kerusakan sendi. Fbat-obat yang termasuk 3-%#3s adalah
methotreate, hydroychloro"uine, sulfasala#ine, dan leflunomide $.urns et al., )**/&. Selain itu
!uga gold salts, aJathioprin, d-peni'illamin, siklosporin, siklofosfamis, dan minocycline $3ipiro
et al., )**5&.
4. .#-s
.#-s se'ara genetik merupakan molekul protein rekayasa yang mampu memblokir sitokin
proinflamasi. Fbat ini mungkin efektif bila 3-%#3s lainnya gagal untuk men'apai respon,
tetapi obat ini !auh lebih mahal. Fbat ini tidak memiliki toksisitas yang membutuhkan
pemantauan laboratorium, tetapi memiliki peningkatan risiko ke'il untuk infeksi. Fbat yang
termasuk golongan ini antara lain 4taner'ept $sebagai Tumor $ecrosis %actor Antagonists&,
%nakinra $sebagai &nterleu'in ( Receptor Antagonist&, %bata'ept $sebagai !ostimulation
Blo'ers&, #ituBimab $Anti-!)*+ Monoclonal Antibody&, %dalimumab $%ntibodi Ig6@ manusia
terhadap :N;&, dan InfliBimab $%ntibodi anti-:N;& $.urns et al., )**/M 3ipiro et al., )**5&.
%lgoritma ,engobatan Rheumatoid Athritis ditun!ukkan pada gambar @.
6ambar @. %lgoritma ,engobatan Rheumatoid Athritis $3ipiro et al., )**/&.

Anda mungkin juga menyukai