Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya pada kelompok kami, sehingga dapat menyelesaikan laporan Problem Based
Learning sistem Muskuloskeletal modul skenario ! tepat pada "aktunya# Shala"at serta salam
tak lupa kami junjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, serta pengikutnya hingga
akhir $aman# Amien ya robbal alamin#
Laporan ini kami buat untuk memenuhi tugas "ajib yang dilakukan selesai diskusi pleno#
Pembuatan laporan ini pun bertujuan meringkas semua materi yang ada di modul yang
berkaitan dengan %raktur#
Terimakasih kami u&apkan pada tutor kami dr# Adib ', Sp# (rth yang telah membantu kami
dalam kelan&aran pembuatan laporan ini# Terimakasih juga kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam men&ari in)ormasi, mengumpulkan data dan menyelesaikan laporan ini#
Semoga laporan ini dapat berman)aat bagi kelompok kami pada khususnya dan bagi pada
pemba&a pada umumnya#
Laporan kami masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
dari para pemba&a sangatlah kami harapkan untuk menambah kesempurnaan laporan kami#
*akarta, Maret !+,,

1
DAFTAR ISI
'ata Pengantar ######################################################################################################## ,
-a)tar .si ################################################################################################################# !
BAB .
P/N-A01L1AN
Tujuan Pembelajaran ################################################################################################
Sasaran Pembelajaran ##############################################################################################
BAB ..
T.N*A1AN P1STA'A
Skenario 22222222222222222222222222222 3
'ata 4 'ata Sulit 2222222222222222222222222## 3
'ata5'alimat 'un&i 222222222222222222222222## 3
Pertanyaan berdasarkan skenario 2222222222222222222## 6
BAB ...
P/MBA0ASAN 22222222222222222222222222
BAB .7
P/N1T1P 2222222222222222222222222222##
2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan diskusi modul ini, mahasis"a dapat menjelaskan tentang
penyebab, patomekanisme, gambaran klinik, pemeriksaan penunjang, penatalaksaan,
proses penyembuhan, komplikasi tindakan rehalibitasi medi& dan pen&egahan dari
penyakit-penyakit yang dapat mengakibatkan terjadinya )raktur pada tulang#
B. Sasaran Pembelajaran
Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasis"a diharapkan dapat 8
,# Menjelaskan mekanisme terjadinya )raktur pada tulang
!# Menjelaskan mekanisme proses penyembuhan pada tulang akibat )raktur
# Menjelaskan klasi)ikasi )raktur tulang menurut penyebab terjadinya, hubungan
dengan jaringan ikat sekitarnya, dan menurut bentuknya
3# Menjelaskan )aktor risiko terjadinya )raktur akibat trauma mekanik atau
osteoporosis
6# Menjelaskan langkah-langkah menegakkan diagnostik )raktur
9# Menjelaskan pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada kasus )raktur tulang
:# Menjelaskan komplikasi yang terjadi pada )raktur tulang
;# Menjelaskan prinsip penatalaksanaan )raktur tulang
<# Menjelaskan tujuan pengobatan5penatalaksanaan )raktur tulang
,+# Menjelaskan tindakan5langkah-langkah pen&egahan timbulnya )raktur pada tulang
terutama akibat osteoporosis
,,# Menjelaskan tindakan rehabilitas medi& pada kasus )raktur
,!# Menentukan prognosa pada kasus )raktur
3
BAB II
TINJAU PUSTAKA
A. Skenari
Skenario !
Seorang laki-laki usia 6 tahun datang ke 1=- dengan digotong oleh orang rekannya#
Laki-laki tersebut jatuh dari motornya akibat menabrak lubang galian dan terpental &ukup
jauh dan jatuh di aspal yang keras dengan kaki kanan terlebih dahulu menghantam aspal#
Laki-laki tersebut masih sadar# 'orban tak bisa berjalan sama sekali, bahkan tidak bisa
dipapah, hingga harus digotong# Terjadinya bengkak hebat sampai kebas di ujung kaki#
Nyeri terus menerus tapi tidak Nampak adanya perdarahan atau luka terbuka#
B. Ka!a Suli!
'ebas 8 Mati >asa atau Baal
". Ka!a#Kalima! Kun$i
? Laki-laki usia 6 tahun
? *atuh dan terpental dari motornya
? Menabrak lubang galian dan terpental &ukup jauh
? 'aki kanan terlebih dahulu mengahantam aspal
? Nyeri terus menerus
? Tak bisa jalan sama sekali
? Bengkak hebat sampe kebas diujung kaki
? Tidak nampak adanya pendarahan atau luka
4
D. Per!an%aan Ber&asarkan Skenari
,# 'enapa )raktur dapat menyebabkan nyeri, bengkak, dan kebas @
!# *enis )raktur apa yang terjadi pada s&enario @
# Mengapa tidak ada pendarahan pada s&enario @
3# Tulang manakah yang mengalami )raktur @
6# Bagaimanakah mekanisme terjadinya )raktur pada tulang @
9# Bagaimanakah proses remodeling pada tulang yang )raktur @
:# *elaskan klasi)ikasi )raktur tulang menurut penyebab terjadinya hubungan dengan
jaringan @
;# Bagaimanakah pen&egahan dan penatalaksaan pada kasus @
<# Apa komplikasi )raktur jika tidak ditangani dengan baik @
,+# Bagaimana prognosis pada kasus @
5
BAB III
PE'BAHASAN
(. Frak!ur men%ebabkan n%eri
Nyeri dapat terjadi akibat trauma ataupun akibat pembedahan# A*ong, !++!B# >asa nyeri
merupakan stresor yang dapat menimbulkan stress dan ketegangan dimana indiCidu dapat
berespon se&ara biologis dan perilaku yang menimbulkan respon )isik dan psikis# >espon
)isik meliputi perubahan keadaan umum, "ajah, denyut nadi, perna)asan, suhu badan,
sikap badan, dan apabila na)as makin berat dapat menyebabkan kolaps kardioCaskuler
dan syok, sedangkan respon psikis akibat nyeri dapat merangsang respon stress yang
dapat mengurangi sistem imun dalam peradangan, serta menghambat penyembuhan
respon yang lebih parah akan mengarah pada an&aman merusak diri sendiri ADor"in,
!++,B# Nyeri pas&a operasi mungkin sekali disebabkan oleh luka operasi, tetapi
kemungkinan sebab lain harus dipertimbangkan# Sebaiknya pen&egahan nyeri sebelum
operasi diren&anakan agar penderita tidak terganggu oleh nyeri
). Si&rma Km*ar!emen
Sindroma kompartemen adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan
intertisial di dalam ruangan yang terbatas, yaitu di dalam kompartemen osteo)asial yang
tertutup# Penyebab terjadinya sindroma kompartemen adalah tekanan di dalam
kompartemen yang terlalu tinggi, lebih dari + mm0g# >uangan tersebut berisi otot, sara)
dan pembuluh darah# 'etika tekanan intrakompartemen meningkat, per)usi darah ke
jaringan akan berkurang dan otot di dalam kompartemen akan menjadi iskemik# Adapun
penyebab terjadinya peningkatan tekanan intrakompartemen adalah peningkatan Colume
&airan dalam kompartemen atau penurunan Colume kompartemen# A<B
Peningkatan Colume &airan dalam kompartemen dapat disebabkan oleh 8
? Peningkatan permeabilitas kapiler, akibat syok, luka bakar, trauma langsung#
? Peningkatan tekanan kapiler, akibat latihan atau adanya obstruksi Cena#
? 0ipertro)i otot#
? Pendarahan#
? .n)us yang in)iltrasi#
6
Penurunan Colume kompartemen dapat disebabkan oleh 8
? Balutan yang terlalu ketat#
Tanda klinis yang umum dari sindrom kompartemen adalah
? Nyeri ApainB
? Parestesia Akebas atau kesemutanB
? Paresis Aterjadi kelemahanB dan disertai
? -enyut nadi yang hilang ApulselessB
? Serta mengalami kepu&atan ApallorB #
Sindroma kompartemen diklasi)ikasikan menjadi
? Akut
? 'ronik ,
tergantung dari penyebab peningkatan tekanan kompartemen dan lamanya gejala#
Penyebab umum terjadinya sindroma kompartemen akut adalah )raktur, trauma jaringan
lunak, kerusakan arteri, dan luka bakar# Sedangkan sindroma kompartemen kronik dapat
disebabkan oleh aktiCitas yang berulang misalnya lari# Sindroma kompartemen lebih
sering didiagnosa pada pria daripada "anita, 0al ini dikarenakan pria lebih sering
melakukan pekerjaan yang dapat berisiko )raktur pada tulang# Sekitar 9< E sindroma
kompartemen yang berhubungan dengan )raktur terjadi pada )raktur tulang tibia
AM&Fueen A!+++BB#
Penyebab terjadinya sindroma kompartemen adalah adanya tekanan di dalam
kompartemen yang terlalu tinggi, lebih dari + mm0g# Adapun penyebab terjadinya
peningkatan tekanan intrakompartemen adalah peningkatan Colume &airan dalam
kompartemen atau penurunan Colume kompartemen#
Peningkatan Colume &airan dalam kompartemen dapat disebabkan oleh 8
? Peningkatan permeabilitas kapiler, akibat syok, luka bakar, trauma langsung#
? Peningkatan tekanan kapiler, akibat latihan atau adanya obstruksi Cena#
7
? 0ipertro)i otot#
? Pendarahan#
? .n)us yang in)iltrasi#
? Balutan yang terlalu ketat Adapat menyebabkan penurunan Colume kompartemenB#
'ompartemen sendiri terdapat pada region 4 region, antara lain8
Pada regio bra&hium, kompartemen dibagi menjadi ! bagian yaitu 8
? 'ompartemen Colar 8 otot )leGor pergelangan tangan dan jari tangan, nerCus ulnar
dan nerCus median#
? 'ompartemen dorsal 8 otot ekstensor pergelangan tangan dan jari tangan, nerCus
interosseous posterior#
Pada regio antebra&hium, kompartemen dibagi menjadi bagian yaitu 8
? 'ompartemen Colar 8 otot )leGor pergelangan tangan dan jari tangan, nerCus
ulnar dan nerCus median#
? 'ompartemen dorsal 8 otot ekstensor pergelangan tangan dan jari tangan, nerCus
interosseous posterior#
? Mobile "ad 8 otot ekstensor &arpi radialis longus, otot ekstensor &arpi radialis
breCis, otot bra&hioradialis#
Pada regio "rist joint atau pergelangan tangan, kompartemen dibagi menjadi 9 bagian
yaitu 8
? 'ompartemen . 8 otot abduktor polli&is longus dan otot ekstensor polli&is breCis
? 'ompartemen .. 8 otot ekstensor &arpi radialis breCis, otot ekstensor &arpi radialis
longus#
? 'ompartemen ... 8 otot ekstensor polli&is longus#
? 'ompartemen .7 8 otot ekstensor digitorum &ommunis, otot ekstensor indi&is#
? 'ompartemen 7 8 otot ekstensor digiti minimi#
8
? 'ompartemen 7. 8 otot ekstensor &arpi ulnaris#
Pada regio &ruris, kompartemen dibagi menjadi 3 bagian yaitu 8
? 'ompartemen anterior 8 otot tibialis anterior dan ekstensor ibu jari kaki, nerCus
peroneal pro)unda#
? 'ompartemen lateral 8 otot peroneus longus dan breCis, nerCus peroneal
super)isial#
? 'ompartemen posterior super)isial 8 otot gastro&nemius dan soleus, nerCus sural#
? 'ompartemen posterior pro)unda 8 otot tibialis posterior dan )leGor ibu jari kaki,
nerCus tibia#
Pato)isiologi sindroma kompartemen melibatkan hemostasis jaringan lokal normal yang
menyebabkan peningkatan tekanan jaringan, penurunan aliran darah kapiler dan
nekrosishipoksia# 'etika tekanan dalam kompartemen melebihi tekanan darah dalam
kapiler dan menyebabkan kapiler kolaps, nutrisi tidak dapat mengalir keluar ke sel-sel
dan hasil metabolisme tidak dapat dikeluarkan# 0anya dalam beberapa jam, sel-sel yang
tidak memperoleh makanan akan mengalami kerusakan# Pertama-tama sel akan
mengalami pembengkakan, kemudian sel akan berhenti melepaskan $at-$at kimia
sehingga menyebabkan terjadi pembengkakan lebih lanjut# Pembengkakan yang terus
bertambah menyebabkan tekanan meningkat#
Aliran darah yang mele"ati kapiler akan berhenti# -alam keadaan ini penghantaran
oksigen juga akan terhenti# Terjadinya hipoksia menyebabkan sel-sel akan melepaskan
substansi Casoakti) Amisal 8 histamin, serotoninB yang meningkatkan permeabilitas
endotel# -alam kapiler-kapiler terjadi kehilangan &airan sehingga terjadi peningkatan
tekanan jaringan dan memperberat kerusakan disekitar jaringan dan jaringan otot
mengalami nekrosis#
+. Jenis Frak!ur
a# %raktur komplet8 patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami
pergeseran#
b# %raktur tidak komplet8 patah hanya pada sebagian dari garis tengah tulang
&# %raktur tertutup8 )raktur tapi tidak menyebabkan robeknya kulit
9
d# %raktur terbuka8 )raktur dengan luka pada kulit atau membran mukosa sampai ke
patahan tulang#
e# =reensti&k8 )raktur dimana salah satu sisi tulang patah, sedang sisi lainnya
membengkak#
)# TransCersal8 )raktur sepanjang garis tengah tulang
g# 'ominuti)8 )raktur dengan tulang pe&ah menjadi beberapa )ragmen
h# -epresi8 )raktur dengan )ragmen patahan terdorong ke dalam
Gi# 'ompresi8 %raktur dimana tulang mengalami kompresi Aterjadi pada tulang
belakangB
j# Patologik8 )raktur yang terjadi pada daerah tulang oleh ligamen atau tendo pada
daerah perlekatannnya# berkaitan dengan pasien tumor muskuloskeletal,
penipisan pada korteks#
10
,. 'en-a*a !i&ak a&a *en&ara.an /
Sindroma kompartemen
Sindroma kompartemen adalah suatu sindrom yang terjadi karena beberapa hal, bisa
disebabkan oleh )raktur, di mana terjadi peningkatan tekanan intrakompartemen Alebih
dari + mm0gB sehingga terjadi iskemia jaringan# Peningkatan tekanan ini disebabkan
oleh terisinya &airan ke dalam kompartemen A)as&iaB, dan tidak diikuti oleh pertambahan
luas5Colume kompartemen itu sendiri# Dairan tersebut dapat berupa darah atau edema
yang disebabkan oleh )raktur#
-engan meningkatnya tekanan intrakompartemen AinterstitialB yang melampaui tekanan
per)usi kapiler Apembuluh darahB, akan menyebabkan aliran darah yang seyogyanya
mensuplai oksigen dan nutrisi ke jaringan menjadi tidak adekuat AkolapsB# 0al ini akan
memi&u terjadinya iskemia jaringan, yang menyebabkan edema sehingga tekanan
intrakompartemen tersebut akan semakin meningkat# Bila hal ini tidak diatasi, maka
iskemia yang terjadi akan menimbulkan kematian jaringan dan nekrosis, yang pada
akhirnya dapat mengan&am nya"a#
'ompartemen osteo)asial merupakan ruangan yang berisi otot, sara) dan pembuluh darah
yang dibungkus oleh tulang dan )as&ia serta otot-otot indiCidual yang dibungkus oleh
epimisium#
Se&ara anatomik, sebagian besar kompartemen terletak di anggota gerak Berdasarkan
letaknya komparteman terdiri dari beberapa ma&am, antara lain8
,# Anggota gerak atas
a# Lengan atas 8 Terdapat kompartemen anterior dan posterior
b# Lengan ba"ah 8 Terdapat tiga kompartemen,yaitu8 )leGor super)i&ial, )leksor
pro)undus, dan ekstensor
11
!# Anggota gerak ba"ah
a# Tungkai atas8 Terdapat tiga kompartemen, yaitu8 anterior, medial, dan posterior
b# Tungkai ba"ah
Terdapat empat kompartemen, yaitu8 kompartemen anterior, lateral, posterior super)isial,
posterior pro)undus
Syndrome kompartemen yang paling sering terjadi adalah pada daerah tungkai ba"ah
Ayaitu kompartemen anterior, lateral, posterior super)i&ial, dan posterior pro)undusB serta
lengan atas Akompartemen Colar dan dorsalB
Se&ara umum terdapat beberapa tanda AsignB untuk sindroma kompartemen, yang
disingkat menjadi 6P8
,# Pain AnyeriB, yang sering ditemukan dan terjadi di a"al sindrom
!# Parestesia, yaitu gangguan pada sara) sensorik
# Paralisis, yaitu gangguan motorik yang ditemukan setelah beberapa "aktu
3# Pallor, yaitu pu&at pada kulit akibat berkurangnya suplai darah
6# Pulselessness, yaitu kehilangan denyut arteri
Dara untuk mengatasi hal ini adalah dengan teknik )as&iotomi, suatu tindakan operati)
untuk membebaskan &airan yang terperangkap di dalam kompartemen#
0. Tulan- %an- men-alami 1rak!ur
ANAT(M. /'ST>/M.TAS .N%/>.(>
Ran-ka
(s PelCis
- (s sa&rum
- (s ilium
- (s is&hii
- (s pubis
(s %emur
(s Patella
(s Tibia
(s %ibula
(s Dal&aneus
(s Talus
12
(s Duboideum
(s Dunei)orme mediale, intermedium, dan laterale
(s NaCi&ulare
(s Metatarsi ., .., ..., .7, dan 7
(s PhalanG proGimalis
(s PhalanG distalis
2!!
(tot-otot paha dan tungkai ba"ah
Se&ara anterior8
M# iliopsoas
- M# ilia&us
- M# psoas major
M# tensor )as&iae latae
M# sartorius
M# pe&tineus
M# addu&tor longus, pada posterior terdapat M# addu&tor breCis dan M# addu&tor magnus
M# gra&ilis
M# Huadri&eps )emoris
- M# Castus lateralis
- M# re&tus )emoris, pada posterior terdapat M#Castus intermedius
- M# Castus medialis
M# )ibularis IperoneusJ longus
M# )ibularis IperoneusJ breCis
M# gastro&nemius
13
M# tibialis anterior
M# soleus
M# eGtensor digitorum longus
M# eGtensor hallu&is longus
Se$ara *s!erir3
M# gluteus medius
M# gluteus maGimus
M# semitendinosus
M# bi&eps )emoris
M# semimembranosus
M# gastro&nemius
M# soleus
2!!4!! kaki
-orsal
M# tibialis anterior, Tendo
M# eGtensor hallu&is longus, Tendo
M# eGtensor hallu&is breCis
M# eGtensor digitorum longus, Tendines
M# eGtensor digitorum breCis
M# abdu&tor digiti minimi
Mm# .nterossel dorsales pedis
Plantar
14
M# )leGor digitorum breCis
M# abdu&tor hallu&is
M# )leGor hallu&is breCis
M# abdu&tor digiti minimi
M# )leGor digiti minimi breCis
M# interosseus plantaris ...
Arti&ulatio ekstremitas in)erior
Arti&ulatio &oGae
Arti&ulatio genus
- Arti&ulatio )emoropatellaris
- Arti&ulatio menis&o)emoralis
- Arti&ulatio menis&otibialis
Arti&ulatio tibio)ibularis
Arti&ulatio talo&ruralis
Arti&ulatio &al&aneo&uboidea
Arti&ulatio subtalaris
Arti&ulatio talo&al&aneonaCi&ularis
Arti&ulatio &uneonaCi&ularis
Arti&ulatio &uneo&uboidea
Arti&ulatio inter&unei)ormes
Arti&ulatio tarsometatarsales
Arti&ulatio metatarsophalangeae
Arti&ulatio interphalangeae pedis
15
5. 'ekanisme 1rak!ur
Pada dasarnya ada dua tipe dasar yang dapat menyebabkan terjadinya )raktur, kedua
mekanisme tersebut adalah8 mekanisme dire&t )or&e Adimana energi kinetik akan
menekan langsung pada atau daerah dekat )rakturB dan mekanisme indire&t )or&e Aenergi
kinetik akan disalurkan dari tempat terjadinya tekanan ke tempat dimana tulang
mengalami kelemahanB#
%raktur tersebut akan terjadi pada titik atau tempat yang mengalami kelemahan# Pada saat
terjadi )raktur periosteum, pembuluh darah, sumsum tulang dan daerah sekitar jaringan
lunak akan mengalami gangguan# Sementara itu perdarahan akan terjadi pada bagian
ujung dari tulang yang patah serta dari jaringan lunak AototB terdekat# 0ematoma akan
terbentuk pada medularry &anal antara ujung )raktur dengan bagian dalam dari
periosteum# *aringan tulang akan segera berubah menjadi tulang yang mati# 'emudian
jaringan nekrotik ini akan se&ara intensi) menstimulasi terjadinya peradangan yang
dikarakteristikan dengan terjadinya Casodilatasi, edema, nyeri, hilangnya )ungsi, eksudasi
dari plasma dan leukosit serta in)iltrasi dari sel darah putih lainnya# Proses ini akan
berlanjut ke proses pemulihan tulang yang )raktur tersebut# Penyebab )arktur ada !, yaitu8
-ire&t
.ndire&t
Lalu ada penyebab )raktur lain yaitu 8
Adanya high energy
Adanya lo" energy
6. Prses *en%embu.an *a&a 1rak!ur
*ika satu tulang sudah patah, jaringan lunak sekitarnya jugarusak, periosteum terpisah
dari tulang dan terjadi perdarahan yang &ukup berat# Bekuan darah terbentuk pada
daeraah tersebut# Bekuan akan membentuk jaringan granulasi di dalamnya dengan sel-sel
pembentuk tulang primitiCe AosteogenikB berdi)erensiasi menjadi kondroblas dn
osteoblas# 'ondroblas akan mensekresi )os)at yang merangsang deposisi kalsium#
Terbentuk lapisan tebal AkalusB di sekitar lokasi )raktur# Lapisan ini terus menebal dan
meluas, bertemu dengan lapisan kalus dari )ragmen satunya, dan menyatu# Penyatuan dari
dua )ragmen Apenyembuhan )rakturB terus berlanjut dengan terbentuknya trabekula oleh
osteoblas, yang melekat pada tulang dan meluas menyebrangi lokasi )raktur# Penyatian
tulang pro)isional ini akan menjalani trans)ormasi metaplastik untuk menjadi lebih kuat
dan lebih terorganisasi# 'alus tulan akan mengalami remodeling utuk mengambil bentuk
tulang yang utuh seperti bentuk osteoblas tulang baru dan osteoklas akan menyingkirkan
bagian yang rusak dan tulang sem,,!!H!entara#
16

Penyembuhan )raktur terdiri dari 6 )ase yaitu 8
,# 'erusakan jaringan dan pembentukan hematoma
0ematom terbentuk dari darah yang mengalir dari pembuluh darah yang rusak, hematom
dibungkus jaringan lunak sekitar A periosteum dan ototB terjadi ,-! G !3 jam# Tiap )raktur
biasanya disertai putusnya pembuluh darah sehingga terdapat penimbunan darah di
sekitar )raktur# Pembuluh darah robek dan membentuk hematoma disekitar daerah )raktur#
0ematoma ini disertai dengan pembengkakan jaringan lunak# Sel-sel darah membentuk
)ibrin guna melindungi tulang yang rusak dan sebagai tempat tumbuhnya kapiler baru dan
)ibroblast#Pada ujung tulang yang patah terjadi iskemia sampai beberapa milimeter dari
garis patahan yang mengakibatkan matinya osteosit pada daerah )raktur tersebut#
17

!# >adang dan proli)erasi seluler
Pada stadium ini terjadi proli)erasi dan di))erensiasi sel-sel periosteal dan endoosteal
menjadi )ibro kartilago yang berasal dari periosteum,Kendosteum,dan bone marro" yang
telah mengalami trauma# 'emudian, hematoma akan terdesak oleh proli)erasi ini dan
diabsorbsi oleh tubuh# Sel-sel yang mengalami proli)erasi ini terus masuk ke dalam
lapisan yang lebih dalam dan di sanalah osteoblast beregenerasi dan terjadi proses
osteogenesis# Bersamaan dengan aktiCitas sel-sel sub periosteal maka terjadi akti)itas sel-
sel dari kanalis medularis dari lapisan endosteum dan dari bone marro" masing-masing
)ragmen# Proses dari periosteum dan kanalis medularis dari masing-masing )ragmen
bertemu dalam satu preses yang sama, proses terus berlangsung kedalam dan keluar dari
tulang tersebut sehingga menjembatani permukaan )raktur satu sama lain# Pada saat ini
mungkin tampak di beberapa tempat pulau-pulau kartilago, yang mungkin banyak
sekali,"alaupun adanya kartilago ini tidak mutlak dalam penyembuhan tulang# -alam
beberapa hari terbentuklah tulang baru yang menggabungkan kedua )ragmen tulang yang
patah# Pada )ase ini sudah terjadi pengendapan kalsium# %ase ini berlangsung selama ;
jam setelah )raktur sampai selesai, tergantung )rakturnya#
Sel-sel berproli)erasi dari lapisan dalam periosteum, disekitar lokasi )raktur sel-sel ini
menjadi pre&ursor osteoblast dan akti) tumbuh ke arah )ragmen tulang# Proli)erasi juga
terjadi di jaringan sumsum tulang, terjadi setelah hari kedua ke&elakaan terjadi#

# Pembentukan kalus
Pada )ase ini terbentuk )ibrous &allus dan disini tulang menjadi osteoporotik akibat
resorbsi kalsium untuk penyembuhan# Sel4sel yang berkembang memiliki potensi yang
kondrogenik dan osteogenik mulai membentuk tulang dan juga kartilago# Populasi sel ini
18
dipengaruhi oleh kegiatan osteoblast dan osteoklast yang mulai ber)ungsi dengan
mengabsorbsi sel-sel tulang yang mati# Sel-sel osteoblas mengeluarkan matriks intra
selluler yang terdiri dari kolagen dan polisakarida, yang segera bersatu dengan garam-
garam kalsium, membentuk tulang immature atau young &allus# Massa sel yang tebal
dengan tulang yang imatur dan kartilago, membentuk kallus atau bebat pada permukaan
endosteal dan periosteal makapada akhir stadium akan terdapat dua ma&am &allus yaitu
didalam disebut internal &allus dan diluar disebut eGternal &allus# Sementara tulang yang
imatur Aanyaman tulang B menjadi lebih padat sehingga gerakan pada tempat )raktur
berkurang pada 3 minggu setelah )raktur menyatu#
(steoblast membentuk tulang lunak5kalus memberikan rigiditas pada )raktur, massa kalus
terlihat pada L-ray yang menunjukkan )raktur telah menyatu# Terjadi setelah 9-,+ hari
setelah ke&elakaan terjadi#

3# 'onsolidasi
Pada )ase ini &allus yang terbentuk mengalami maturisasi lebih lanjut oleh aktiCitas
osteoblas, &allus menjadi tulang yang lebih de"asa AmatureB dengan pembentukan
lamela-lamela# Pada setadium ini sebenarnya proses penyembuhan sudah lengkap# Pada
)ase ini terjadi pergantian )ibrous &allus menjadi primary &allus# %ase ini terjadi sesudah
empat minggu, namun pada umur-umur lebih mudah lebih &epat# Se&ara berangsur-
angsur primary bone &allus diresorbsi dan diganti dengan se&ond bone &allus yang sudah
mirip dengan jaringan tulang yang normal# .ni adalah proses yang lambat dan mungkin
perlu beberapa bulan sebelum tulang kuat untuk memba"a beban yang normal#
'allus mengeras dan terjadi proses konsolidasi, )raktur teraba telah menyatu, se&ara
bertahap-tahap menjadi tulang matur# Terjadi pada minggu ke -,+ setelah ke&elakaan#
19

6# >emodeling
Pada )ase ini se&ondary bone &allus sudah ditimbuni dengan kalsium yang banyak dan
tulang sudah terbentuk dengan baik, serta terjadi pembentukan kembali dari medula
tulang# Apabila union sudah lengkap, tulang baru yang terbentuk pada umumnya
berlebihan, mengelilingi daerah )raktur di luar maupun di dalam kanal, sehingga dapat
membentuk kanal medularis# -engan mengikuti stress5tekanan dan tarik mekanis,
misalnya gerakan, kontraksi otot dan sebagainya, maka &allus yang sudah mature se&ara
pelan-pelan terhisap kembali dengan ke&epatan yang konstan sehingga terbentuk tulang
yang sesuai dengan aslinya#
%raktur telah dijembatani oleh manset tulang yang padat# Selama beberapa bulan, atau
bahkan beberapa tahun# Pada )ase remodeling ini, perlahan-lahan terjadi resorbsi se&ara
osteoklasik dan tetap terjadi osteoblastik pada tulang dan kalus eksterna se&ara perlahan-
lahan menghilang# 'alus intermediat berubah menjadi tulang yang kompak dan berisi
system 0aCersian dan kalus bagian dalam akan mengalami peronggaan untuk membentuk
ruang sumsum#

7. Klasi1ikasi 1rak!ur !ulan-
Penampikan )raktur dapat sangat berCariasi tetapi untuk alasan yang praktis , dibagi
menjadi beberapa kelompok, yaitu8
a# Berdasarkan si)at )raktur Aluka yang ditimbulkanB#
,B# %aktur Tertutup ADlosedB, bila tidak terdapat hubungan antara )ragmen
tulang dengan dunia luar, disebut juga )raktur bersih Akarena kulit masih
utuhB tanpa komplikasi#
20
!B# %raktur Terbuka A(pen5DompoundB, bila terdapat hubungan antara
hubungan antara )ragmen tulang dengan dunia luar karena adanya
perlukaan kulit#
b# Berdasarkan komplit atau ketidakklomplitan )raktur#
,B# %raktur 'omplit, bila garis patah melalui seluruh penampang tulang atau
melalui kedua korteks tulang seperti terlihat pada )oto#
!B# %raktrur .nkomplit, bila garis patah tidak melalui seluruh penampang
tulang seperti8
aB 0air Line %raktur Apatah retidak rambutB
bB Bu&kle atau Torus %raktur, bila terjadi lipatan dari satu korteks
dengan kompresi tulang spongiosa di ba"ahnya#
&B =reen Sti&k %raktur, mengenai satu korteks dengan angulasi
korteks lainnya yang terjadi pada tulang panjang#
&# Berdasarkan bentuk garis patah dan hubbungannya dengan mekanisme trauma#
,B# %raktur TransCersal8 )raktur yang arahnya melintang pada tulang dan
merupakan akibat trauma angulasi atau langsung#
!B# %raktur (blik8 )raktur yang arah garis patahnya membentuk sudut
terhadap sumbu tulang dan meruakan akibat trauma angulasijuga#
B# %raktur Spiral8 )raktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral yang
disebabkan trauma rotasi#
3B# %raktur 'ompresi8 )raktur yang terjadi karena trauma aksial )leksi yang
mendorong tulang ke arah permukaan lain#
6B# %raktur ACulsi8 )raktur yang diakibatkan karena trauma tarikan atau traksi
otot pada insersinya pada tulang#
d# Berdasarkan jumlah garis patah#
,B %raktur 'omuniti)8 )raktur dimana garis patah lebih dari satu dan saling
berhubungan#
!B %raktur Segmental8 )raktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak
berhubungan#
B %raktur Multiple8 )raktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak pada
tulang yang sama#
e# Berdasarkan pergeseran )ragmen tulang#
,B# %raktur 1ndispla&ed Atidak bergeserB8 garis patah lengkap ttetapi kedua
)ragmen tidak bergeser dan periosteum masih utuh#
!B# %raktur -ispla&ed AbergeserB8 terjadi pergeseran )ragmen tulang yang juga
disebut lokasi )ragmen, terbagi atas8
aB -islokasi ad longitudinam &um &ontra&tionum Apergeseran searah
sumbu dan oCerlappingB#
bB -islokasi ad aGim Apergeseran yang membentuk sudutB#
21
&B -islokasi ad latus Apergeseran dimana kedua )ragmen saling
menjauhB#
)# Berdasarkan posisi )rakur
Sebatang tulang terbagi menjadi tiga bagian 8
,# ,5 proksimal
!# ,5 medial
# ,5 distal
g# %raktur 'elelahan8 )raktur akibat tekanan yang berulang-ulang#
h# %raktur Patologis8 )raktur yang diakibatkan karena proses patologis tulang#
Pada )raktur tertutup ada klasi)ikasi tersendiri yang berdasarkan keadaan jaringan
lunak sekitar trauma, yaitu8
a# Tingkat +8 )raktur biasa dengan sedikit atau tanpa &eddera jaringan lunak
sekitarnya#
b# Tingkat ,8 )raktur dengan abrasi dangkal atau memar kulit dan jaringan
subkunyasardihutan#
&# Tingkat !8 )raktur yang lebih berat dengan kontusio jaringan lunak bagian
dalam dan pembengkakan#
d# Tingkat 8 &edera berat dengan kerusakan jaringan lunak yang nyata ddan
an&aman sindroma kompartement#
8. Pen$e-a.an &an Pena!alaksaan
- Pen&egahan
,# *aga asupan kalsium ,+++-,6++ mg5hari, baik melalui makanan sehari-hari
maupun suplementasi#
!# 0indari de)isiensi Citamin -, terutama pada orang-orang yang kurang terpajan
sinar matahari #
# 0indari peningkatan ekskresi kalsium le"at ginjal dengan membatasi asupan
Natrium sampai gram5hari untuk meningkatkan rearbsorpsi kalsium di tubulus
ginjal#
3# -iagnosis dini dan terapi yang tepat terhadap de)isiensi testosterone pada laki-laki
dan menopause a"al pada "anita#
- Penatalaksaan
Pengelolaan )raktur se&ara umum mengikuti prinsip pengobatan kedokteran pada
umumnya, yaitu yang pertama dan utama adalah jangan &ederai pasien Aprimum non
no&ereB# Mang kedua, pengobatan didasari atas diagnosis yang tepat dan prognosisnya#
'etiga, bekerja sama dengan hukum alam, dan keempat, memilih pengobatan dengan
memperhatikan setiap pasien se&ara indiCidu#
/nam prinsip umum pengobatan )raktur
22
,# *angan membuat keadaan lebih jelek
!# Pengobatan berdasarkan atas diagnosis dan prognosis yang akurat
# Seleksi pengobatan dengan tujuan khusus
a# Menghilangkan nyeri
b# Memperoleh posisi yang baik dari )ragmen
&# Mengusahakan terjadinya penyambungan tulang
d# Mengembalikan )ungsi se&ara optimal
3# Mengingat hukum-hukum penyembuhan se&ara alami
6# Bersi)at realistik dan praktis dalam memilih jenis pengobatan
9# Seleksi pengobatan sesuai dengan penderita se&ara indiCidual
1ntuk )rakturnya sendiri, prinsipnya adalah mengembalikan posisi patahan tulang ke
posisi semula AreposisiB dan mempertahankan posisi itu selama masa penyembuhan
)raktur AimobilisasiB# >eposisi yang dilakukan tidak harus men&apai keadaan
sepenuhnya seperti semula karena tulang mempunyai kemampuan untuk
menyesuaikan bentuknya kembali seperti bentuk semula Aremodeling5proses
s"apugarB# 'elayakan reposisi suatu dislokasi )ragmen ditentukan oleh adanya dan
besarnya dislokasi ad aksim, ad peripheriam, dan kum kontraktione, yang berupa
rotasi, atau perpendekan#
Se&ara umum, angulasi dalam bidang gerak sendi sampai kurang lebih !+-+ derajat
akan dapat mengalami s"apugar, sedangkan angulasi yang tidak dalam bidang gerak
sendi tidak akan mengalaminya# Akan tetapi, rotasi antara ! )ragmen tidak pernah
terkoreksi sendiri oleh proses s"apugar# Ada tidaknya rotasi )ragmen tidak dapat
diketahui dari )oto >ontgen, melainkan harus diketahui dari pemeriksaan klinis# Dara
yang termudah untuk memeriksa rotasi ini adalah dengan membandingkan rotasi
anggota yang patah dengan rotasi anggota yang sehat# Pemendekan anggota yang
patah disebabkan oleh tarikan tonus otot sehingga )ragmen patahan tulang berada
sebelah menyebelah# Pemendekan anggota atas pada orang de"asa dan pemendekan
pada anggota atas maupun ba"ah pada anak, umumnya tidak menimbulkan masalah#
Ma&am-ma&am &ara untuk penanganan )raktur 8
,# Proteksi tanpa reposisi dan imobilisasi
-igunakan pada penanganan )raktur dengan dislokasi )ragmen patahan yang minimal
atau dengan dislokasi yang tidak akan menyebabkan ke&a&atan di kemudian hari#
Dontoh &ara ini adalah )raktur &osta, )raktur &laCi&ula pada anak, dan )raktur Certebra
dengan kompresi minimal#
!# .mobilisasi dengan )iksasi
-apat pula dilakukan imobilisasi luar tanpa reposisi, tetapi tetap memerlukan
imobilisasi agar tidak terjadi dislokasi )ragmen# Dontoh &ara ini adalah pengelolaan
)raktur tungkai ba"ah tanpa dislokasi yang penting#
# >eposisi dengan &ara manipulasi diikuti dengan imobilisasi
23
.ni dilakukan pada )raktur dengan dislokasi )ragmen yang berarti seperti pada )raktur
radius distal#
3# >eposisi dengan traksi
-ilakukan se&ara terus menerus selama masa tertentu, misalnya beberapa minggu,
dan kemudian diikuti dengan imobilisasi# .ni dilakukan pada )raktur yang bila
direposisi se&ara manipulasi akan terdislokasi kembali di dalam gips# Dara ini
dilakukan pada )raktur dengan otot yang kuat, misalnya )raktur )emur#
6# >eposisi diikuti dengan imobilisasi dengan )iksasi luar
1ntuk )iksasi )ragmen patahan tulang, digunakan pin baja yang ditusukkan pada
)ragmen tulang, kemudian pin baja tadi disatukan se&ara kokoh dengan batangan
logam di luar kulit# Alat ini dinamakan )iksator ekstern#
9# >eposisi se&ara non operati) diikuti dengan pemasangan )iksasi dalam pada tulang
se&ara operati)
Misalnya reposisi )raktur &ollum )emur# %ragmen direposisi se&ara non-operati)
dengan meja traksi, setelah tereposisi, dilakukan pemasangan pen ke dalam &ollum
)emur se&ara operati)#
:# >eposisi se&ara operati) diikuti dengan )iksasi patahan tulang dengan pemasangan
)iksasi interna
.ni dilakukan misalnya, pada )raktur )emur, tibia, humerus, atau lengan ba"ah#
%iksasi interna yang dipakai bisa berupa pen di dalam sumsum tulang panjang, bisa
juga berupa plat dengan sekrup di permukaan tulang# 'euntungan reposisi se&ara
operati) adalah bisa di&apai reposisi sempurna dan bila dipasang )iksasi interna yang
kokoh, sesudah operasi tidak perlu lagi dipasang gips dan segera bisa dilakukan
mobilisasi# 'erugiannya adalah reposisi se&ara operati) ini mengundang resiko in)eksi
tulang#
;# /ksisi )ragmen )raktur dan menggantinya dengan prosthesis
-ilakukan pada )raktur &ollum )emur# Daput )emur dibuang se&ara operati) dan
diganti dengan prostesis# .ni dilakukan pada orang tua yang patahan pada &ollum
)emur tidak dapat menyambung kembali#

(9. Km*likasi 1rak!ur
%raktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang
ra"an yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa# Trauma yang menyebabkan tulang
patah dapat berupa trauma langsung, misalnya benturan pada lengan ba"ah yang
24
menyebabkan patah tulang radius dan ulna, dan dapat berupa trauma tidak langsung,
misalnya jatuh bertumpu pada tangan yang menyebabkan tulang klaCikula atau radius
distal patah#
'omplikasi )raktur
,B 'omplikasi A"al
aB 'erusakan Arteri
Pe&ahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya nadi, D>T menurun,
&yanosis bagian distal, hematoma yang lebar, dan dingin pada ekstrimitas yang
disebabkan oleh tindakan emergensi splinting, perubahan posisi pada yang sakit, tindakan
reduksi, dan pembedahan#
bB 'ompartement Syndrom
Syndrome kompartemen merupakan suatu kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan
interstitial dalam sebuah ruangan terbatas yakni kompartemen osteo)asial yang tertutup#
Sehingga mengakibatkan berkurangnya per)usi jaringan dan tekanan oksigen jaringan#
=ejala utama dari sindrom kompartemen adalah rasa sakit yang bertambah parah
terutama pada pergerakan pasi) dan nyeri tersebut tidak hilang oleh narkotik# Tanda lain
adalah terjadinya paralysis, dan berkurangnnya denyut nadi#
&B %at /mbolism Syndrom
%at /mbolism Syndrom A%/SB adalah komplikasi serius yang sering terjadi pada kasus
)raktur tulang panjang# %/S terjadi karena sel-sel lemak yang dihasilkan bone marro"
kuning masuk ke aliran darah dan menyebabkan tingkat oksigen dalam darah rendah
yang ditandai dengan gangguan perna)asan, ta&hykardi, hypertensi, ta&hypnea, demam#
Serangan biasanya !- hari setelah &edera#
dB .n)eksi
System pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan# Pada trauma orthopedi&
in)eksi dimulai pada kulit Asuper)i&ialB dan masuk ke dalam# .ni biasanya terjadi pada
kasus )raktur terbuka, tapi bisa juga karena penggunaan bahan lain dalam pembedahan
seperti pin dan plat#
eB ACaskuler Nekrosis
ACaskuler Nekrosis AA7NB terjadi karena aliran darah ke tulang rusak atau terganggu
yang bisa menyebabkan nekrosis tulang dan dia"ali dengan adanya 7olkmanNs .s&hemia#
)B Sho&k
25
Sho&k terjadi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya permeabilitas kapiler
yang bisa menyebabkan menurunnya oksigenasi# .ni biasanya terjadi pada )raktur#
!B 'omplikasi -alam Waktu Lama
aB -elayed 1nion dan nonunion
Sambungan tulang yang terlambat dan tulang patah yang tidak menyambung kembali#
-elayed union adalah proses penyembuhan yang terus berjalan tetapi dnegan ke&epatan
yang lebih lambat dari keadaan normal# Nonunion dari tulang yang telah patah dapat
menajdi komplikasi yang membahayakan Banyak keadaan yang menjadi predisposisi dari
nonunion seperti reduksi yang tidak benar akan menyebabkan bagian-bagian tulang yang
patah tetap tidak menyatu, imobilisasi yang kurang tepat baik &ara terbuka maupun
tertutup#
bB Malunion
Malunion adalah suatu keadaan dimana tulang yang patah telah sembuh dalam posisi
yang tidak seharusnya, membentuk sudut, atau miring# Dontoh yang khas adalah patah
tulang paha yang dira"at dengan traksi, dan kemudian diberi gips untuk imobilisasi
dimana kemungkinan gerakan untuk rotasi dari )ragmen-)ragmen tulang yang patah
kurang diperhatikan# Akibatnya sesudah gips dibuang ternyata anggota tubuh bagian
distal memutar ke dalam atau ke luar, dan penderita tidak dapat mempertahankan posisi
tubuhnya dalam posisi netral#
>ehabilitasi
>ehabilitasi adalah tindakan dengan maksud agar bagian yang menderita )raktur tersebut
dapat kembali normal# Menurut kumar A,<<:B, prinsip dasar penanganan )raktur adalah
aposisi dan immobilisasi serta pera"atan setelah operasi yang baik# Pertimbangan-
pertimbangan a"al saat menangani kasus )raktur adalah menyelamatkan ji"a penderita
yang kemungkinan disebabkan oleh banyaknya &airan tubuh yang keluar dan kejadian
sho&k, kemudian baru menormalkan kembali )ungsi jaringan yang mengalami kerusakan#
((. Pr-nsis
Lamanya Waktu PenyembuhanOPrognosis
Waktu yang diperlukan untuk penyembuhan )raktur tulang sangat bergantung pada lokasi
)raktur juga umur pasien# >ata-rata masa penyembuhan )raktur 8
>ata-rata masa penyembuhan 8 Anak-anak AO3 mingguB, de"asa A3O9 mingguB, lansia
AP; mingguB#
*umlah kematian dari )raktur adalah 3 kasus per ,++#+++ dari ,+! kasus di 'anada
tahun ,<<:#
26
Lokasi %raktur Masa Penyembuhan Lokasi %raktur Masa Penyembuhan
Pergelangan Tangan -3 Qminggu 'aki -3 minggu
%ibula 3-9 minggu Metatasal 6-9 minggu
Tibia 3-9 minggu Metakarpal -3 minggu
Pergelangan 'aki 6-; minggu 0airline !-3 minggu
Tulang >usuk 3-6 minggu *ari Tangan !- minggu
*oness %ra&ture -6 minggu *ari 'aki !-3 minggu
Pen&egahan %raktur
,# %raktur Stres
Lokasi yang paling umum untuk )raktur stress atau )raktur kelelahan tulang metatarsal
dan tulang tungkai ba"ah Atibia dan )ibulaB# Pada lanjut usia, melemahnya tulang
akibat osteoporosis dapat berkontribusi pada berbagai jenis )raktur stres# Terapi
osteoporosis adalah meningkatkan massa tulang dengan melakukan pemberian obat-
obatan antara lain hormon pengganti Aestrogen dan progesterone dosis rendahB#
'alsitonin, bi)os)at, dan nutrisi seperti kalsium serta senam beban#
a# Bisphosphonates digunakan untuk preCensi atau penanganan osteoporosis# (bat
ini mengurangi )raktur, namun tidak terdapat in)ormasi yang baik mengenai
seberapa lama seseorang sebaiknya mengkonsumsi obat ini# /)ek samping obat
ini termasuk re)luks asam, dan masalah pada oeso)agusR e)ek samping yang jarang
namun serius adalah kerusakan tulang rahang#
b# /strogen mengurangi insiden )raktur namun meningkatkan resiko beberapa jenis
kanker, stroke, dan endapan darah#
&# (bat non-estrogen yang ber)okus terhadap reseptor estrogen Ajuga diketahui
sebagai S/>M, atau sele&tiCe estrogen re&eptor modulatorB men&egah )raktur
spinal namun tidak mengurangi ke&endrungan )raktur pinggul# /)ek samping
termasuk endapan darah Ablood &lothB#
d# 'alsitonin digunakan untuk penanganan# Penulis men&atat bukti bah"a obat ini
mngurangi insiden )raktur spinal, "alaupun bukti menyatakan kalsitonin tidak
mengurangi jenis )raktur lainnya# Tidak ada e)ek samping bermaka yang diketahui
dari panduan ini#
e# Teriparatide digunakan untuk penanganan osteoporosis# (bat ini men&egah
)raktur spinal, namun bukti terhadap jenis )raktur yang lainnya menunjukkan hasil
yang beragam# Tidak ada e)ek samping bermakna yang diketahui pada panduan#
27
)# 7itamin - dan suplemen kalsium, jika dikonsumsi bersamaan, memiliki e)ek
yang &ukup terhadap )raktur# Tidak jelas see)ekti) bagaimana jika kombinasi obat
tersebut dikonsumsi sendiri-sendiri#
g# Mengurangi kegiatan dengan peningkatan aktiCitas berlebih, seperti mengangkat
tas belanja#
h# Mengurangi makanan5minuman mengandung al&ohol, sedatiCe, ka)ein, dan
diuretik#
!# %raktur Patologis
%raktur patologis adalah yang terjadi pada tulang yang telah melemah oleh kondisi
sebelumnya# %raktur patologis terjadi pada proses patologis, seperti neoplasia,
osteomalasia, osteomyelitis, dan penyakit lainnya# 1ntuk men&egah terjadinya )raktur
patologis adalah mengurangi atau menghindari risiko terjadinya penyakit-penyakit
tersebut, seperti 8
,# Mengurangi makanan yang banyak mengandung karbohidrat karena berisiko
menyebabkan penyakit diabetes mellitus# Begitupula makanan yang dapat
meningkatkan kadar kolesterol dalam darah#
!# Mengurangi makanan yang dapat meningkatkan kadar lemak dalam tubuh dan
meningkatkan risiko obesitas#
# Meningkatkan konsumsi Citamin - dalam tubuh untuk membantu penyerapan
kalsium dalam tulang dan memperkuat kondisi tulang
3# Meskipun penyebab tumor atau kanker tulang belum diketahui tetapi men&egah
konsumsi makanan yang meningkatkan risiko kanker seperti makanan yang
banyak mengandung radikal bebas dan lain sebagainya#
# %raktur Trauma
1ntuk men&egah )raktur akibat trauma atau ke&elakaan )isik adalah seperti
penggunaan alat perlindungan diri yang lengkap saat mengendarai kendaraan beroda
dua atau saat bekerja di tempat yang berisiko tinggi terjadi ke&elakaan, seperti helm
dan pelindung persendian# Sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti
ke&elakaan kerja dan ke&elakaan lalu lintas, kejadian )raktur dapat diminimalisasi#
28
29

Anda mungkin juga menyukai