Anda di halaman 1dari 17

ASKEP KOMUNITAS

Pertemuan: ke 6 Hari / Tanggal: Rabu, 16 juli 2014



A. LATAR BELAKANG
Usia lanjut atau lanjut usia bukanlah merupakan suatu penyakit, meskipun hal tersebut dapat
menimbulkan masalah sosial. Di beberapa negara, terutama di negara-negara maju umur harapan hidup
telah bertambah panjang sehingga warga-warga yang berusia lebih dari 65
tahun juga bertambah. Tanda-tanda masa tua disertai dengan adanya kemunduran-
kemunduran kemampuan kerja panca indera, gangguan fungsi alat-alat tubuh, perubahan psikologi
serta adanya berbagai penyakit. Dengan banyaknya perubahan yang terjadi pada lansia banyak pula
masalah kesehatan yang dihadapi. Berdasarkan quesioner yang didapatkan, frekuensi
kesehatan lansia yang diinginkan di Dusun Tulung Rejo 1Kec. Gading Rejo Pringsewu
Lampung terdapat 42% reumatik, 16% hipertensi, 8% diabetes meilitus.
Untuk mempertahankan kesehatan perlu adanya upaya-upaya baik besifat perawatan, pengobatan, pola
hidup sehat dan juga upaya lain seperti senam lansia, screening kesehatan, penyuluhan hipertensi dan
rematik.
Lanjut usia merupakan suatu bagian dari tahap perjalanan hidup manusia yang keberadaannya
senantiasa harus diperhatikan. Pandangan sebagian masyarakat yang menganggap lansia sebagai
manusia yang tidak mampu, lemah, dan sakit-sakitan menyebabkan mereka memperlakukan lansia
sebagai manusia yang tidak berdaya, sehingga segala aktivitas sangat dibatasi (Menuh, 2000).
Kondisi ini diperparah oleh tidak adanya waktu, tempat, dan kesempatan bagi lansia dalam melakukan
aktivitas untuk mengisi sisa hidupnya, sehingga lansia menjadi kehilangan self efficacy. Latihan atau
exercise sangat penting untuk menghindari perubahan yang tiba-tiba dan gaya hidup aktif kegaya hidup
sederhana. Menurut Sctotch yang dikutip oleh Darmojo dan Martono (1999), kaum lansia akan
mengalami stres karena perubahan secara drastis dan kesedihan yang sangat, serta kehinaan dari akibat
perubahan pola hidup tersebut.




2. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Komunitas:
1. Resiko penurunan kesehatan pada dewasa/lansia (penyakit rematik, DM,hipertensi) b.d
kurangnya pengetahuan dewasa/ lansia tentang penyakit rematik, hipertensi dan diabetus
meilitus serta kurangnya peran keluarga dalam memelihara kesehatan dewasa/lansia
yang sakit
a. Tujuan umum
Untuk mempertahankan derajat kesehatan lansia
b. Tujuan khusus
1. Mempertahankan dan mengkoordinasikan gerak, sehinga dapat mencegah
terjadinya kecelakaan/jatuh.
2. Melatih kekuatan otot
3. Membantu mencegah terjadinya kekakuan otot persendian dan ligamentum
4. Membuktikan usia sebagai faktor risiko terjadinya hipertensi dan rematik
5. Membuktikan kebiasaan mengkonsumsi garam dan lemak jenuh sebagai
faktor terjadinya risiko hipertensi dan rematik.
6. Mengetahui kondisi kesehatan lansia berdasarkan pemeriksaan GDS, Asam
Urat dan Tekanan darah.


3. RENCANA KEGIATAN
1. Topik : senam kesegaran jasmani, penyuluhan rematik dan hipertensi untuk lansia
2. Metode : latihan gerakan senam lansia, pemeriksaan Tekanan darah, GDS, dan Asama Urat
3. Media : sound system dan kaset, Spignomanometer, Alat GDS dan Asama Urat, LCD
4. Waktu : Rabu, 16 juli 2014
5. Pukul : 07.00 wib s/d selesai
6. Tempat : kediaman ibu parini
7. Pengorganisasian
- Instruktur senam : Dian Anggraini,S.Kep
- Penanggung Jawab Senam Lansia : Retno wulandari, S.Kep
- Penanggung jawab penyuluhan rematik : Sri Hartati,S.Kep
- Penanggung jawab penyuluhan hipertensi: Adelia Mutia Putri, S.Kep
- Penyaji Materi : Trika Siswanti, S.Kep
- Observer : Yuli Lindawati, S.Kep
- Dokumentasi : Rudi Sulaiman,S.kep
- Perlengkapan : Sri Hartati,S.Kep
- Notulen : Mina Melianti, S.Kep
-
4. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1. Dilaksanakan dikediaman ibu Parini
2. Tape recorder, pengeras suara, LCD berfungsi dengan baik
3. Peserta berjumlah 73 orang
4. Setiap anggota kelompok bekerja sesuai peran dan tanggung jawabnya masing-
masing

b. Evaluasi Proses
Acara dimnulai pada pukul 07.00 wib dengan sebelumnya dibuka oleh pembawa
acara, kemudian ketua pelaksana memberi sambutan dan menjelaskan tujuan dari
senam lansia, penyuluhan hipertensi, rematik serta screening kesehatan. Kemudian
instruktur memulai memimpin senam lansia dan dilanjutkan dengan penyuluhan
kesehatan tentang hipertensi, rematik serta screening kesehatan. Acara kemudian
ditutup pada pukul 11.15 wib.

c. Evaluasi Hasil
1. Peserta terlihat antusias mengikuti senam lansia
2. Dilakukan evaluasi subjektif pada para peserta
3. Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
4. Peserta berjumlah 73 orang

LAMPIRAN
a. Langkah-langkah senam lansia:
Gerak gerakan ROM
1. Leher, spina, serfikal
Fleksi : Menggerakan dagu menempel ke dada, rentang 45
Ekstensi : Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45
Hiperektensi :Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang 40-45
Fleksi lateral : Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin kearah
setiap bahu, rentang 40-45.
Rotasi : Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler, rentang
180. Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

2. Bahu
Fleksi : Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke
posisi di atas kepala, rentang 180
Ekstensi : Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, rentang 180
Hiperektensi : Mengerkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus, rentang 45-
60
Abduksi : Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan
telapak tangan jauh dari kepala, rentang 180
Adduksi :Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh
mungkin, rentang 320
Rotasi dalam :Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan lengan
sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang, rentang 90
Rotasi luar : Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas
dan samping kepala, rentang 90
Sirkumduksi : Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360.
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

3. Siku
Fleksi : Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan sendi bahu dan
tangan sejajar bahu, rentang 150
Ektensi : Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150
4. Lengan bawah
Supinasi : Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke
atas, rentang 70-90
Pronasi : Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke bawah, rentang
70-90 . Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

5. Pergelangan tangan
Fleksi : Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan bawah,
rentang 80-90
Ekstensi : Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan, lengan bawah
berada dalam arah yang sama, rentang 80-90.
Hiperekstensi : Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh mungkin,
rentang 80-90
Abduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang 30
Adduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari, rentang 30-50. Dan
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

6. Jari- jari tangan
Fleksi : Membuat genggaman, rentang 90
Ekstensi : Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90
Hiperekstensi : Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin,rentang 30-
60
Abduksi : Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain, rentang 30
Adduksi : Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30 .Ulang gerakan berturut-
turut sebanyak 4 kali.

7. Ibu jari
Fleksi : Mengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan, rentang 90
Ekstensi : menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang 90
Abduksi : Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30
Adduksi : Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30
Oposisi : Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama. Ulang
gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

8. Pinggul
Fleksi : Mengerakan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120
Ekstensi : Menggerakan kembali ke samping tungkai yang lain, rentang 90-120
Hiperekstensi : Mengerakan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50
Abduksi : Menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang 30-50
Adduksi: Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi
jika mungkin, rentang 30-50
Rotasi dalam : Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain, rentang 90
Rotasi luar : Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain, rentang 90
Sirkumduksi :Menggerakan tungkai melingkar,ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 4
kali.

9. Lutut
Fleksi : Mengerakan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130
Ekstensi :Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130. Ulang gerakan berturut-
turut sebanyak 4 kali.

10. Mata kaki
Dorsifleksi : Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas, rentang 20-
30
Flantarfleksi : Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah, rentang
45-50. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

11. Kaki
Inversi: Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10
Eversi : Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10. Ulang gerakan berturut-
turut sebanyak 4 kali.

12. Jari-Jari Kaki
Fleksi : Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60
Ekstensi: meluruskan jari kaki
Abduksi : Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang 15
Adduksi: Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15. Ulang gerakan berturut
turut sebanyak 4 kali

GAMBAR GERAKAN ROM

.






.










b. Materi penyuluhan Rematik
1. Definisi
Rematik adalah penyakit yang mengenai bagian dari tulang / sendi akibat proses
penuaan.
Rheumatik bukan merupakan suatu penyakit ,tapi merupakan suatu sindrom,dan
golongan penyakit yang menampilkan perwujudan sindroma rheumatic cukup banyak
namun semuanya menunjukan adanya persamaan diri. Menurut kesepakatan para ahli
dibidang rheumatologi ,rematik dapat terungkap sebagai keluhan dan/tanda. Dari
kesepakatan , dinyatakan ada 3 keluhan utama pada system musculoskeletal yaitu:
nyeri,kekakuan ( rasa kaku ) dan kelemahan. Serta adanya 3 tanda utama yaitu:
pembengkakan sendi,kelemahan otot,dan gangguan gerak. ( Soenarto,1982)
Rheumatik dapat terjadi pada semua umur dari anak anak sampai usia lanjut . Dan
gangguan rematik akan meningkat dengan meningkatnya umur. ( Felson,1993,Soenarto
dan Wardoyo )
Lebih dari 150 jenis rematik diantaranya adalah Arthritis Rheumatoid dan Osteoarteritis
1. Artritis Rheumatoid merupakan radang yang umumnya menyerang pada
sendi sendi tangan dan kaki ,yang semakin lama semakin bertambah berat
sakitnya.
2. Osteoartritis yaitu peradangan pada sendi yang disebabkan rapuhnya kapsul
sendi ,sehingga merusak lapisan tulang rawan yang menutup permukaan
ujung ujung tulang.
Umumnya menyerang sendi sendi penopang tubuh seperti lutut
,pinggul,tulang belakang. Osteortritis umumnya menyerang usia lanjut ,pada
sebagian penderita tidak sampai parah.
2 Penyebab
a. Artritis rheumatoid
Dapat berasal dari factor genetic atau factor risiko lingkungan tertentu yang dapat
menyebabkan kekacauan daya tahan tubuh atau gangguan autoimun
b. Osteoartritis
Degenerasi atau ausnya kartilago ( jaringan elastic ) yang seharusnya melingkari
ujung ujung tulang tulang persendian
Pencegahanya:
Hindari kegiatan tertenti apabila sendi sudah terasa nyeri,sebaiknya berat badan
diturunkan,sebab bila kegemukan mengakibatkan beban pada sendi lutut atau tulang
pinggul terlalu berat.
Penyebab lain:
1.proses penuaan
2.kelelahan
3.cedera atau jatuh
4.infeksi kuman
5.penurunan daya tahan tubuh
6.tidak diketahui dengan pasti
3.Tanda dan gejalanya
1.mudah lelah
2.tidak nafsu makan
3.demam
4.bengkak dan nyeri pada sendi
5.kemerahan pada sendi yang sakit
6.gerakan terganggu

4.Faktor Resiko
Antara lain bertambahnya usia.pada mereka yang sudah lanjut usia ,lapisan pelindung
persendian mulai menipis dan cairan tulang mulai mengental ,menyebabkan tubuh
mulai kaku dan sakit saat digerakkan.
Mutu tulang rawan dan kelebihan berat badan tulang rawan yang bagus akan lebih
tahan terhadap kondisi aus.
Pada faktor kedua,berat badan yang lebih akan memberi beban pada jaringan tulang
rawan di sendi lutut.
Akibat dari rematik yaitu:
1.terganggunya aktivitas karena nyeri
2.tulang menjadi keropos
3.Terjadi perubahan pada bentuk tulang
5. Manifestasi klinik
a. Osteoarthritis
Nyeri pada persendiansetelah beraktivitas
Nyeri terasa saat terjadi perubahan cuaca dari panas ke dingin
Terjadi peradangan dan hilangnya fleksibilitas sendi
Sendi terlihat kemerahan dan terasa panas
b. Arthritis rematoid
Sendi terasa kaku di pagi hari
Sendi bengkak tanpa sebab yang jelas gerak terbatas,misalnya sulit
bangun dan memakai pakaian
Merasa nyeri di persendian,terutama di pagi hari dan membaik
disiang hari.

6.Pencegahan Dan Penatalaksanaan Mandiri
a.Pencegahan
Mengurangi asupan lemak hewani dan hindari makanan yang mengandung
asam urat
Berjemur dipanas matahari pagi ( jam 7.00 08.00 )
Istirahat yang cukup
Hindari kerja berat
Olahraga ringan secara teratur
Terus berupaya mencapai dan mempertahankan berat badan ideal
Periksa kesehatan ke puskesmas minimal 6 bulan sekali

b.Cara mengurangi nyeri
a. Kompres dingin
Digunakan jika sendi yang sakit bengkak dengan warna kemerahan.
Caranya basahi handuk kecil / washlap dengan air es lalu diperas dan di
tempelkan pada sendi yang sakit.

C. Materi penyuluhan Hipertensi
1. Pengertian
Hipertensi adalah tekanan darah yang lebih besar dibandingkan dengan tekanan darah pada
keadaan normal.
Tekanan darah normal yaitu:
a. sistolik (100-140 mmHg) adalah tekanan jantung saat memompa darah keseluruh tubuh.
b. diastolik (60-90 mmHg) adalah tekanan jantung saat tidak memompa darah keseluruh
tubuh.
Hipertensi yang biasa terjadi pada lansia yaitu: hipertensi sistolik terisolasi dimana tekan
sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik < 90 mmHg.
2
2. Penyebab
Adapun penyebab terjadinya hipertensi pada lansia antara lain:
a. Stress
b. Merokok
c. kelelahan
d. minuman alkohol
e. kegemukan
f. diit yang tidak seimbang
g. konsumsi garam yang tinggi > 30 gram
3. Gejala
Gejala penderita hipertensi yang terjadi antara lain:
a. Gelisah
b. Nadi cepat
c. Sukar tidur
d. Sesak napas
e. sakit kepala
f. Lemah dan lelah
g. Rasa pegal dibahu
h. Jantung berdebar-debar
i. Pandangan menjadi kabur
j. Mata berkunang-kunang
4. Bahaya Hipertensi
Hipertensi pada lansia dapat mengakibatkan timbulnya asma dan kencing manis serta
pecahnya pembuluh darah diotak sehingga terjadi kelumpuhan, kesulitan berbicara sampai
kematian.
5. Pencegahan hipertensi
Pencegahan hipertensi pada lansia dapat dilakukan dengan:
a. Bersantai
b. Hindari obesitas
c. Hindari merokok
d. Berolah raga secara teratur
e. Sering makan buah-buahan dan sayur-sayuran
f. hindari minuman yang mengandung kafein (the,kopi dan coklat)
g. Hindari makan yang mengandung garam, berlemak dan tinggi kalori.

Anda mungkin juga menyukai