Anda di halaman 1dari 7

Media & Pembelajaran

Media dan Pembelajaran

Komunikasi Pembelajaran

Pembelajaran adalah susunan informasi untuk menghasilkan belajar. Transfer


informasi dari sumber ke penerima disebut sebagai komunikasi. Karena pembelajaran
baru biasanya bergantung pada pengambilan dalam informasi baru, pembelajaran yang
efektif tidak bisa berjalan tanpa adanya komunikasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi
kita untuk mengetahui sesuatu tentang proses komunikasi untuk digunakan dalam media
pembelajaran secara efektif.

Model-Model Komunikasi

Satu dari model pertama proses komunikasi telah dikembangkan oleh Claude E.
Shannon. Warren Weaver juga mengkolaborasikan dengan Shannon untuk
mengembangkan lebih luas pengaplikasian model ini untuk mengatasi masalah
komunikasi lainnya. Model Shannon-Weaver dapat digunakan untuk menganalisis situasi
pembelajaran.
Sebuah pesan yang akan disampaikan telah diseleksi oleh sumber informasi yaitu
otak. Karena kemungkinan pesan yang tidak terbatas jumlahnya. Pesan kemudian
dimasukkan oleh transmiter atau pemancar ke dalam sinyal. Sinyal dapat berupa kata-
kata, sebuah gambar, atau materi bahan cetak. Sinyal kemudian diterima oleh penerima
dengan destinasinya. Destination ini adalah otak manusia yang menerima pesan yang
berisi bermacam-macam hal, ingatan atau pemikiran mengenai kemungkinan dari arti
pesan. Penerima pesan telah menerima signal mungkin melalui pendengaran, penglihatan,
penciuman dan sebagainya kemudian signal itu diuraikan dan diinterpretasikan dalam
otak. Dalam model komunikasi ini terlihat adanya faktor sumber gangguan pada waktu
memindahkan signal dari transmitter kepada si penerima. Misalnya pada waktu anda
berbicara dengan teman di jalan kedengarannya suara mobil lewat anak-anak berteriak
yang semuanya itu mengganggu pembicaraan anda sesaat dan gangguan itu dinamakan
noise.

Pemanfaatan &Pengembangan Media Pembelajaran 1


Media & Pembelajaran

Daerah Pengalaman

Satu tujuan besar dari komunikasi dalam pembelajaran adalah memperluas dan
melebarkan daerah pengalaman si pembelajar.
Adaptasi model Shannon memasukkan kepedulian Shannon dengan aspek teknik
dari komunikasi, tetapi yang menjadi pusat perhatian dari komunikasi adalah penerimaan
dan penafsiran makna simbol-simbol.
Sebagai guru ruang kelas, untuk contoh, anda akan mempersiapkan siswa untuk
menonton sebuah film sebagai pembelajaran dari sebuah topik, anda akan mendesain
dengan mengikuti aktivitas memperkokoh dan melebarkan jangkauan apa yang telah
dipelajari dari film tersebut.
Idealnya, materi dipresentasikan untuk siswa sesuai dengan daerah
pengalamannya agar siswa dapat mempelajari apa yang butuh untuk dipelajari, tetapi jika
dipelajari diluar dari daerah pengalaman siswa maka akan sulit siswa untuk memperluas
daerah pengalamannya.
Ada kalanya saat pembelajaran terjadi, tugas pembelajaran (pesan) mungkin tidak
ada dalam daerah pengalaman si pengajar. Saat ini terjadi, keduanya pengajar dan siswa
mencari untuk mempeluas daerah pengalamannya secara masing-masing, dan pengajar
seharusnya tidak merasa aneh dengan situasi seperti ini. Beberapa pembelajaran yang
yang paling efektif adalah saat pengajar dan siswa harus mencari jawaban secara
bersama-sama atas semua masalah tentang materi pelajaran yang tidak ada di daerah
pengalaman keduanya.

Pemanfaatan &Pengembangan Media Pembelajaran 2


Media & Pembelajaran

Kita sering merasa bahwa umpan balik dianggap sebagai beberapa bentuk tes,
tetapi banyak teknik lainnya yang tersedia untuk menunjukkan kepada guru bahwa siswa
itu menerima petunjuk gurunya. Ekspresi wajah, bahasa tubuh, respon diskusi,
perundingan siswa, pekerjaan rumah siswa semua itu adalah bentuk umpan balik.
Jika gangguan terlalu banyak mengganggu dengan sinyal anda, anda dapat
mengulangi instruksi lebih banyak dibawah kondisi yang menyenangkan.

Transaksional Alami Komunikasi

Kita menekankan bahwa komunikasi adalah sebuah tafsiran transaksi diantara atau
ditengah-tengah individu. Sebagai catatan sebelumnya, pengirim pesan mengodekan ini
berdasarkan keahlian dan pengetahuan (daerah pengalaman) mereka, dan penerima
mengubah sandi ke dalam bahasa yang dikenal (decode) berdasarkan daerah pengalaman
mereka. Dalam proses umpan balik, bagaimanapun, penerima (siswa) men-decode lebih
banyak pesan. Siswa harus juga mengodekan tafsiran dari sinyal untuk merelai kembali
ke pengirim (guru). Dalam efeknya, penerima menjadi pengirim dan pengirim menjadi
penerima.

Media, Pesan dan Metode

Sebuah perantara adalah saluran dari komunikasi. Berasal dari kata latin ”between”,
istilah mereferensi ”ke apapun yang membawa informasi dari sumber ke penerima”.
Contoh media adalah film, televisi, diagram, materi cetak, komputer dan pengajar.
Media Pembelajaran

Pesan
Dalam situasi pembelajaran apapun ada pesan yang dikomunikasikan. Pesan itu biasanya
adalah isi pokok dari materi, tetapi mungkin diarahkan pada pembelajar, pertanyaan
tentang isi, umpan balik pada keserasian dari respon atau informasi lain.
Metode
Dalam teks ini kita akan membedakan antara metode pembelajaran dan media
pembelajaran. Metode adalah prosedur dari instruksi yang dipilih untuk membantu

Pemanfaatan &Pengembangan Media Pembelajaran 3


Media & Pembelajaran

pembelajar mencapai maksud tujuan atau untuk menghayati isi atau pesan. Media adalah
pengangkut/pembawa informasi antara sumber dan penerima. Seperti kendaraan yang
dipertimbangkan pada media pembelajaran saat mereka digunakan untuk membawa
pesan yang disengaja untuk merubah tingkah laku.
Delapan metode diuraikan di sini diterapkan untuk pembelajar semua usia. Metode itu
adalah presentation, demonstration, drill and practice, tutorial, gaming, simulation,
discovery dan problem solving.
Presentation
Dalam metode presentasi sumber bercerita, mendramatisasi, atau menyebarkan informasi
ke pembelajar. Ini adalah komunikasi satu arah yang dikontrol oleh sumber, dengan tanpa
tanggapan instan dari interaksi dengan pembelajar. Sumber itu bisa saja berupa buku teks,
sebuah audiotape, videotape, film, instruktur. Membaca sebuah buku, mendengarkan
audio kaset, menonton film atau kaset video dan mengikuti perkuliahan adalah contoh
dari metode presentasi.
Demonstration
Metode pengajaran ini, pembelajar melihat secara nyata dari keahlian atau prosedur yang
dipelajari. Demonstrasi mungkin direkam dan dimainkan kembali oleh cara media seperti
video atau film. Jika interaksi dua arah atau pembelajar berlatih dengan umpan balik itu
diharapkan, maka instruksi langsung atau totur dalam metode demonstrasi ini sangat
dibutuhkan. Dengan maksud si pembelajar dapat menirukan secara fisik gerak-
gerakannya. Seperti seseorang yang berlatih golf dengan memegang stik sendiri lalu ia
mengikuti perintah dan menirukan pengajarnya yang mengayunkan stik golf itu.
Drill and Practice
Dalam drill and practice, si pembelajar dibimbing melalui rangkaian latihan-latihan
praktek yang didesain untuk meningkatkan kefasihan dari keahlian baru atau
menyegarkan kembali sesuatu atau suatu keahlian yang sudah ada. Fungsi metode ini
menganggap bahwa pembelajar sebelumnya menerima beberapa pengajaran pada konsep,
prinsip atau prosedur yang akan dipraktekkan. Agar efektif, latihan pada metode ini harus
memasukkan umpan balik untuk mengkoreksi dan memperbaiki segala kesalahan cara
yang mungkin dibuat si pembelajar.

Pemanfaatan &Pengembangan Media Pembelajaran 4


Media & Pembelajaran

Tutorial
Sebuah tutor dapat berupa dalam bentuk orang, komputer atau materi khusus yang
dicetak-mempresentasikan isi, menghajukan pertanyaan atau masalah, meminta
tanggapan si pembelajar, menganalisis tanggapan, menyediakan umpan balik yang sesuai
dan menyediakan praktek sampai si pembelajar mendemonstrasikannya sesuai dengan
level kompetensi yang telah ditetapkan sebelumnya. Membimbing ini paling sering
dilakukan pada satu persatu dasar dan sering kali digunakan untuk mengajar keahlian
dasar, seperti membaca dan berhitung.
Gaming
Metode ini mengkondisikan suatu lingkungan yang suka bermain dalam si pembelajar
mengikuti aturan-aturan yang diberi sebagai upaya mereka untuk mencapai tujuan sulit.
Metode ini memotivasi si pembelajar secara ekstrem, terutama untuk mengatasi
kebosanan dan untuk meraih kesenangan yang berulang-ulang. Permainan mungkin
melibatkan satu pembelajar atau pun suatu grup dari pembelajar. Melakukan permainan
sering mewajibkan si pembelajar untuk menggunakan keahlian pemecahan masalah dan
atau memperagakan kemahiran isi secara spesifik menuntut tingkatan tinggi dari akurasi
dan efisiensi.
Simulation
Menggunakan metode ini, si pembelajar akan menghadapi situasi seperti pada aslinya.
Metode ini memperbolehkan praktek yang secara realistik tanpa biaya atau risiko yang
dilibatkan seperti pada kondisi yang sebenarnya. Simulasi mungkin melibatkan peserta
untuk berdialog, manipulasi bahan dan perlengkapan atau interaksi dengan komputer.
Discovery
Metode ini menggunakan suatu yang bersifat induktif atau biasa disebut penyelidikan,
pendekatan ke pembelajaran yaitu menghadapkan permasalahan yang akan dipecahkan
melalui percobaan dan kesalahan. Maksud dari metode discovery ini adalah untuk
mendidik lebih dalam serta memahami isi melalui keterkaitan dengan hal ini secara
langsung. Aturan atau prosedurnya itu si pembelajar sebagai penemu (discovers) yang
mungkin diturunkan dari pengalamannya yang lalu, didasarkan pada informasi dalam
referensi buku atau disimpan dalam database komputer.

Pemanfaatan &Pengembangan Media Pembelajaran 5


Media & Pembelajaran

Problem Solving
Dalam metode ini, si pembelajar menggunakan keahlian yang telah dikuasai sebelumnya
untuk mencari sebuah solusi dari permasalahan sulit. Si pembelajar harus mendefinisikan
masalah lebih jelas, mungkin dengan mengutarakan hipotesis, memeriksa data dan
menghasilkan solusi. Melalui proses ini si pembelajar bisa diharapkan untuk sampai pada
level tertinggi atas pemahaman beberapa materi yang ditemuinya pada saat belajar.

Kenapa Menggunakan Media Pembelajaran ?

Terlalu sering pengajar menggunakan media tanpa ada referensi untuk mengantarkan
kepada prinsip bagaimana pengalaman-pengalaman itu berisikan media yang akan
digunakan oleh si pembelajar.
Media Pembelajaran dapat digunakan untuk memfasilitasi dan dalam beberapa
kasus media pembelajaran digunakan untuk menyediakan bagi pengembangan
intelektual. Tiga konsep yang telah diuraikan oleh Jean Piaget yaitu schema
(plural,schemata), assimilation, dan accommodation.
Schemata
Schemata adalah struktur mental yang mana setiap individu mengelola lingkungan yang
dirasakan oleh mereka sendiri. Mengadaptasi ini atau merubah selama pengembangan
mental dan belajar. Schemata ini digunakan untuk mengidentifikasi, memproses dan
menyimpan informasi yang masuk.
Assimilation
Assimilation adalah proses kognitif oleh pembelajar yang menggabungkan informasi
baru dan pengalaman ke dalam skema yang sudah ada (informasi lama) atau biasa disebut
pembauran. Selama proses pembelajaran, pembauran merupakan hasil dari pengalaman.
Dengan pengalaman-pengalaman baru, skema memperluas ukurannya tetapi tidak
merubah struktur dasarnya.
Accomodation
Schemata berubah seiring dengan pengalaman belajar si pembelajar, maka pembelajar
yang usia dewasa lebih luas jangkauan schematanya daripada anak-anak. Proses dari

Pemanfaatan &Pengembangan Media Pembelajaran 6


Media & Pembelajaran

memodifikasi skemata yang sudah ada atau menciptakan skemata yang baru adalah
sebuah akomodasi.

Peranan Media dalam Pembelajaran

Media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi)
pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini
anak didik ataupun warga belajar). Peran media pembelajaran yaitu memperjelas
penyajian materi agar tidak hanya bersifat verbal (dalam bentuk kata-kata tertulis atau
tulisan), menghindari kesalahpahaman terhadap suatu objek dan konsep, mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, karena menurut para ahli kemampuan daya
serap manusia dalam memahami masalah dengan panca indera yaitu pendengaran (13%),
penglihatan (75%), penciuman (3%), kulit (6%), perasa (3%).

Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Edgar Dale dalam Kerucut Pengalaman Dale (Dale’s Cone Experience) mengatakan :

“hasil belajar seseorang diperoleh melalui


pengalaman langsung (kongkrit), kenyataan yang ada
dilingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui
benda tiruan, sampai kepada lambang verbal
(abstrak). Semakin keatas puncak kerucut semakin
abstrak media penyampai pesan itu. Proses belajar
dan interaksi mengajar tidak harus dari pengalaman
langsung, tetapi dimulai dengan jenis pengalaman
yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa yang dihadapi
dengan mempertimbangkan situasi belajar”. Pengalama langsung akan memberikan
informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu, oleh karena ia melibatkan
indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba”.

Pemanfaatan &Pengembangan Media Pembelajaran 7

Anda mungkin juga menyukai