Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Endoftalmitis merupakan kejadian yang jarang namun merupakan komplikasi yang
membahayakan. Endoftalmitis sering terjadi setelah trauma pada mata termasuk setelah
dilakukannya operasi mata yang merupakan faktor risiko masuknya mikroorganisme ke
dalam mata. Mikroorganisme ini menyebabkan infeksi intraokuler yang disebut
endoftalmitis
Diagnosis endoftalmitis selalu berdasarkan kondisi klinis. Ini biasanya ditandai
dengan edema palpebra, kongesti konjungtiva, dan hipopion atau eksudat pada COA.
isus menurun bahkan dapat menjadi hilang. !rognosis penglihatan menjadi jelek pada
pasien"pasien dengan endoftalmitis.
#arena hasil pengobatan akhir sangat tergantung pada diagnosis a$al, maka
penting untuk melakukan diagnosis sedini mungkin. !enelitian tentang endoftalmitis pada
beberapa tahun terakhir telah menunjukkan beberapa %ara sebagai profilaksis yang
terjadinya endoftalmitis. &erikut akan diuraikan lebih jauh mengenai endoftalmitis.
I.2 Rumusan Masalah
I.'.( &agaimana etiologi dan patofisiologi endoftalmitis)
I.'.' &agaimana diagnosis dan penatalaksanaan endoftalmitis)
I.3 Tujuan
I.*.( Mengetahui etiologi dan patofisiologi endoftalmitis.
I.*.' Mengetahui %ara diagnosis dan penatalaksanaan endoftalmitis.
I. Man!aat
(.+.( Menambah $a$asan mengenai ilmu kedokteran pada umumnya, dan ilmu penyakit
mata pada khususnya.
I.+.' ,ebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang mengikuti kepaniteraan
klinik bagian ilmu penyakit mata.
Page (
BAB II
"TATU" PA"IEN
2.1 IDENTITA" PA"IEN
-ama . /n. #
0enis #elamin . 1aki"laki
2mur . 3* tahun
Alamat . sikur
!endidikan . "
!ekerjaan . /ani
,tatus . Menikah
,uku &angsa . sasak
/anggal !eriksa . (3"(4" '4(*
-o. 5M . "
2.2 ANAMNE"I"
(. #eluhan 2tama . -yeri pada mata sebelah kanan
'. 5i$ayat !enyakit ,ekarang .
!asien datang ke poli mata dengan keluhan nyeri pada mata sebelah kanan sejak
( tahun yang lalu, -yeri dirasakan hilang timbul dan nyeri dirasakan paling sering
pada malam hari, nyeri dirasa seperti ditusuk"tusuk menjalar ke seluruh kepala. Mata
sebelah kanan pasien juga merah, bengkak, sukar dibuka dan tidak bisa melihat.
A$alnya pasien mengaku (4 tahun yang lalu mata sebelah kanan merah dan sering
berair, ,etelah itu pasien berobat ke dukun dan diberikan obat tradisional 6buah
pinang7, kemudian pasien merasakan mata kanannya semakin nyeri dan penglihatan
menurun.
*. 5i$ayat !enyakit Dahulu . 8ipertensi 697, Diabetes Mellitus 6"7, Alergi makanan
dan obat 6"7.
+. 5i$ayat !enyakit #eluarga . ,akit yang sama dengan pasien 6"7, Alergi makanan
dan obat 6"7.
:. 5i$ayat !engobatan . pasien berobat ke dukun dan diberikan obat tradisional
6buah pinang7.
2.3 "TATU" #ENERALI"
#esadaran . %ompos mentis 6;C, +:37
Page '
ital sign .
/ensi . (+4<(44 mm8g
-adi . => ?< menit
!ernafasan . '+ ?< menit
,uhu . *3,>
4
C
2. "TATU" $%TALM$L$#I"
Pemer&ksaan $D $"
isus .
" /anpa koreksi
" Dengan koreksi
4
/idak dilakukan
'<34
/idak dilakukan
/IO -<! -<!
#edudukan Orthophoria Orthophoria
!ergerakan -ormal -ormal
!alpebra
" Edema
" 8iperemi
" /rikiasis
9
9
"
"
"
"
#onjungtiva
" &ulbi. injeksi konjungtiva
" Injeksi siliar
" 8iperemi
" Injeksi silier
9
9
9
"
"
"
"
"
#ornea
" @arna
" !ermukaan
" Infiltrate
#eruh
Edema
9
Arkus senilis
Cembung
"
COA
" #edalaman
" 8ifema
" 8ipopion
" Alare
dangkal
"
"
9
Dalam
"
"
"
Iris < pupil
" @arna iris
" &entuk pupil
" 5eflek %ahaya
#eruh
"
"
Coklat
&ulat, %entral
9
1ensa
" @arna
" Iris shado$
"
"
#eruh
9
Page *
itreus /idak dilakukan /idak dilakukan
5etina /idak dilakukan /idak dilakukan
2.' DIA#N$"I"
Diagnosis primer . OD Endoftalmitis
Diagnosis sekunder . O, #atarak senilis imatur
Differential Diagnosis . Abrasi kornea
2veitis anterior
#onjungtivitis
;laukoma kongestif akut
2.( PENATALA)"ANAAN
(. Infuse 51 *4 /pm
'. Cefota?im '?( gram I
*. Chlorampeni%ol EO /ube B ' dd ( OD
+. Asam mefenamat %apl :44 mg B * dd ( p.%
:. Amlodipin tab (4 mg B ( dd (
3. !uasakan mulai jam '+.44
>. !ro OD evis%eration bulbi
Pemer&ksasan Penunjang
(. 5ontgen /oraks
Page +
'. E#;
-,5 6-ormal ,inus 5itme7
*. 1aboratorium
8b 6(+,*gr<dl7
8b,Ag 6"7
;D, 6 C+ gr<dl7
&/ 6 (D:+E7
C/ 6+D*=E77
,ekret mata
" #uman batang gram positif 6"7
" #uman batang gram negatif 6"7
" #uman kokus gram positif 6"7
" #uman kokus gram negative 6"7
$D E*&s+erat&,n Bul-&
/anggal (>"(4"'4(*
0am ((.*4"('.44
(. !asien tidur diatas meja operasi dalam general anastesi 6;A7
'. Dilakukan desinfeksi dengan betadin :F
*. Dilakukan evis%eration, dijahit dengan benang surgery%ril nomor 3<4
+. ,%lera interrupted
#onjungtiva kontinues
:. Dilakukan pemasangan D.C
3. Operasi selesai
P,st ,.eras& /
(. A$asi keadaan umum dan vital sign
'. 0ika pasien sadar baik, boleh mulai minum dan makan sedikit"sedikit
*. /erapi .
" Infuse 51 '4 /pm
" #altropin sup
" /ransamin inj. *?( ampul I
" Cefota?im '?( gram I
%$LL$0 UP /
P,st e*&s+erat&,n har& .ertama tanggal 1121322313
Page :
#eadaan umum . baik
#eluhan . mata sebelah kanan terasa sakit seperti ditusuk"tusuk, pusing 697
Pemer&ksaan $D $"
isus .
" /anpa koreksi
" Dengan koreksi
Anophthalmia
/idak dilakukan
'<34
/idak dilakukan
!ergerakan -ormal -ormal
!alpebra
" Edema
" 8iperemi
" Ektropion
" /rikiasis
9
9
9
"
"
"
"
#onjungtiva
" Injeksi konjungtiva
" Injeksi siliar
" 8iperemis
" 0ahitan
9
9
9
5apat, rembesan
darah 697, pus 6"7
"
"
"
"
,%lera
" 0ahitan 5apat, rembesan
darah 697, pus 6"7
"
#ornea
" @arna
" !ermukaan
" Infiltrate
"
"
"
Arkus senilis
Cembung
"
COA
" #edalaman
" 8ifema
" 8ipopion
" Alare
"
"
"
"
Dalam
"
"
"
Iris < pupil
" @arna iris
" &entuk pupil
" 5eflek %ahaya
"
"
"
Coklat
&ulat, %entral
9
1ensa
" @arna
" Iris shado$
"
"
#eruh
9
itreus /idak dilakukan /idak dilakukan
Page 3
5etina /idak dilakukan /idak dilakukan
Tera.& /
(. %efota?im '?( gram I
'. /rane?amid *?( ampul I
*. Asam mefenamat %apl :44mg * dd ( p.%
+. Infuse dilepas < dipasang ein Alun
%$LL$0 UP /
P,st e*&s+erat&,n har& ke4ua tanggal 1521322313
#eadaan umum . &aik
#eluhan . /idak ada
Pemer&ksaan $D $"
isus .
" /anpa koreksi
" Dengan koreksi
Anophthalmia
/idak dilakukan
'<34
/idak dilakukan
!ergerakan -ormal -ormal
!alpebra
" Edema
" 8iperemi
" Ektropion
" /rikiasis
"
"
9
"
"
"
"
#onjungtiva
" Injeksi konjungtiva
" Injeksi siliar
" 8iperemis
" 0ahitan
"
"
9
5apat, rembesan
darah 6"7, pus 6"7
"
"
"
"
,%lera
" 0ahitan 5apat, rembesan
darah 6"7, pus 6"7
"
#ornea
" @arna
" !ermukaan
" Infiltrate
"
"
"
Arkus senilis
Cembung
"
COA
" #edalaman
" 8ifema
" 8ipopion
" Alare
"
"
"
"
Dalam
"
"
"
Page >
Iris < pupil
" @arna iris
" &entuk pupil
" 5eflek %ahaya
"
"
"
Coklat
&ulat, %entral
9
1ensa
" @arna
" Iris shado$
"
"
#eruh
9
itreus /idak dilakukan /idak dilakukan
5etina /idak dilakukan /idak dilakukan
&oleh pulang, kontrol hari rabu, tanggal '*"(4"'4(*
Tera.& /
(. Cloramfeni%ol EO tube
'. Amo?ilin tab :44 mg * dd I p.%
*. Asam mefenamat %apl :44mg * dd ( p.%
+. Amlodipine (?(4 64"4"(7
2.6 PR$#N$"I"
Dubia et malam
BAB III
TIN7AUAN PU"TA)A
2.1 Anat,m& 4an %&s&,l,g& 8&tre,us Hum,ur
itreous humour atau badan ka%a menempati daerah belakang lensa. ,truktur ini
merupakan gel transparan yang terdiri atas air 6lebih kurang CCF7, sedikit kolagen, dan
molekul asam hialuronat yang sangat terhidrasi. &adan vitreous mengandung sangat
sedikit sel yang menyintesis kolagen dan asam hialuronat. &erfungsi mengisi ruang untuk
meneruskan sinar dari lensa. #ebeningan badan vitreous disebabkan tidak terdapatnya
pembuluh darah dan sel. !ada pemeriksaan tidak terdapatnya kekeruhan badan vitreous
akan memudahkan melihat bagian retina pada pemeriksaan oftalmoskopi
Page =

;ambar ( anatomi penampang sagital bola mata
2.2 De!&n&s& En4,!talm&t&s
Endoftalmitis merupakan radang purulen pada seluruh jaringan intraokuler,
disertai dengan terbentuknya abses di dalam badan ka%a. &ila terjadi peradangan lanjut
yang mengenai ketiga dinding bola mata, maka keadaan ini disebut panoftalmitis.
!asien terlihat sakit disertai dengan demam, dan pada mata timbul gejala berupa
mata sakit, merah, kelopak bengkak, edema kornea, keratik presipitat, disertai hipopion,
refleks fundus hilang akibat adanya nanah di dalam badan ka%a. /ajam penglihatan sangat
menurun. /ekanan bola mata sangat merendah dan kadang"kadang meninggi akibat massa
supuratif yang tertumpuk di dalam bola mata.
2.2 Et&,l,g& En4,!talm&t&s
!enyebab peradangan ini adalah .
(. Endogen akibat sepsis, selulitis orbita, dan penyakit sistemik lainnya
'. Eksogen, yang sering terjadi akibat trauma tembus, tukak perforasi, dan penyulit
infeksi pada pembedahan.
#uman penyebab biasanya disebabkan oleh Staphylococcus albus, Staphylococcus
aureus, proteus dan pseudomonas dengan masa inkubasi '+">' jam. &ila endoftalmitis
terjadi dalam ' minggu setelah trauma, maka keadaan ini mungkin disebabkan karena
infeksi bakteri, sedangkan bila gejala terlambat mungkin infeksi disebabkan oleh jamur.
2. E.&4em&,l,g& En4,!talm&t&s
Endophthalmitis endogen jarang terjadi, hanya terjadi pada '"(:F dari semua
kasus endophthalmitis. #ejadian rata"rata tahunan adalah sekitar : per (4.444 pasien yang
Page C
dira$at. Dalam beberapa kasus, mata kanan dua kali lebih mungkin terinfeksi sebagai
mata kiri, mungkin karena lokasinya yang lebih proksimal untuk mengarahkan aliran
darah ke arteri karotid kanan. ,ejak tahun (C=4, infeksi Candida dilaporkan pada
pengguna narkoba suntik telah meningkat. 0umlah orang yang beresiko mungkin
meningkat karena penyebaran AID,, sering menggunakan obat imunosupresif, dan lebih
banyak prosedur invasif 6misalnya, transplantasi sumsum tulang7.
,ebagian besar kasus endophthalmitis eksogen 6sekitar 34F7 terjadi setelah
operasi intraokular. #etika operasi merupakan penyebab timbulnya infeksi,
endophthalmitis biasanya dimulai dalam $aktu ( minggu setelah operasi. Di Amerika
,erikat, endophthalmitis post%atara%t merupakan bentuk yang paling umum, dengan
sekitar 4,("4,*F dari operasi menimbulkan komplikasi ini, yang telah meningkat selama
beberapa tahun terakhir. @alaupun ini adalah persentase ke%il, sejumlah besar operasi
katarak yang dilakukan setiap tahun memungkinkan untuk terjadinya infeksi ini lebih
tinggi.
!ost traumati% Endophthalmitis terjadi pada +"(*F dari semua %edera penetrasi
okular. Insiden endophthalmitis dengan %edera yang menyebabkan perforasi pada bola
mata di pedesaan lebih tinggi bila dibandingkan dengan daerah perkotaan. #eterlambatan
dalam perbaikan luka tembus pada bola mata berkorelasi dengan peningkatan resiko
berkembangnya endophthalmitis. #ejadian endophthalmitis yang disebabkan oleh benda
asing intraokular adalah >"*(F.

2.' Pat,!&s&,l,g& En4,!talm&t&s
Dalam keadaan normal, sa$ar darah"mata 6blood"o%ular barrier7 memberikan
ketahanan alami terhadap serangan dari mikroorganisme. Dalam endophthalmitis
endogen, mikroorganisme yang melalui darah menembus sa$ar darah"mata baik oleh
invasi langsung 6misalnya, emboli septik7 atau oleh perubahan dalam endotelium
vaskular yang disebabkan oleh substrat yang dilepaskan selama infeksi. #erusakan
jaringan intraokular dapat juga disebabkan oleh invasi langsung oleh mikroorganisme
dan atau dari mediator inflamasi dari respon kekebalan.
Endophthalmitis dapat terlihat nodul putih yang halus pada kapsul lensa, iris,
retina, atau koroid. 8al ini juga dapat timbul pada peradangan semua jaringan okular,
mengarah kepada eksudat purulen yang memenuhi bola mata. ,elain itu, peradangan dapat
menyebar ke jaringan lunak orbital. ,etiap prosedur operasi yang mengganggu integritas
bola mata dapat menyebabkan endophthalmitis eksogen.
Page (4
2.( #ejala 4an Tan4a En4,!talm&t&s
a. ;ejala
,evere o%ular pain
Mata merah
1akrimasi
!enurunan visus
Aotofobia
b. /anda
#elopak mata bengkak dan eritema
#onjungtiva tampak %hemosis
#ornea edema, keruh, tampak infiltrate
8ypopion 6lapisan sel"sel inflamasi dan eksudat di ruang anterior7
Iris odem dan keruh
!upil tampak yello$ reflek
Eksudat pada vitreus
/IO meningkat atau menurun
2.6 7en&s27en&s En4,!talm&t&s
a. En4,!talm&t&s Akut Pas+a Be4ah )atarak
Merupakan bentuk yang paling sering dari endoftalmitis, dan hampir selalu
disebabkan oleh infeksi bakteri. /anda"tanda infeksi dapat mun%ul dalam $aktu satu
sampai dengan enam minggu dari operasi. -amun, dalam >:"=4F kasus mun%ul di
minggu pertama pas%a operasi. ,ekitar :3"C4F dari bakteri yang menyebabkan
endoftalmitis akut adalah gram positif, dimana yang paling sering adalah
Staphylococcus epidermis, Staphylococcus aureus dan Streptococcus. !ada pasien
dengan endoftalmitis akut pas%a operasi biasa ditemui Injeksi silier, hilangnya reflek
fundus, hipopion, pembengkakan kelopak mata, fotofobia, penurunan visus dan
kekeruhan vitreus .
Page ((
;ambar ' Endoftalmitis Akut !as%a &edah #atarak
-. En4,!talm&t&s Pseu4,!ak& )r,n&k
Endoftalmitis pseudofaki kronik biasanya berkembang empat minggu hingga
enam minggu. &iasanya, keluhan pasien ringan dengan tanda"tanda mata merah,
penurunan ketajaman visus dan adanya fotofobia. ,edangkan tanda"tanda yang dapat
ditemui yaitu adanya eksudat serosa dan fibrinous dari berbagai derajat dapat diamati,
dihubungkan dengan adanya hipopion dan tanda"tanda moderat dari kekeruhan dan
opa%ity dalam vitreous body
,alah satu yang khas dari endoftalmitis pseudofaki kronik adalah adanya plak
kapsul putih dan se%ara proporsional tingkat kekeruhan badan vitreous yang lebih
rendah dibandingkan dengan endophthalmitis akut. 8al ini dianggap bah$a penyebab
endoftalmitis pseudofaki kronik adalah adanya beberapa bakteri yang memiliki
virulensi rendah, dengan tanda"tanda inflammation yang berjalan lambat. Arekuensi
paling sering yang menjadi penyebab dari %hroni% endiphthalmitis adalah
!ropioniba%terium a%nes dan Coryneba%terium spe%ies.
;ambar * Endoftalmitis !seudofaki #ronik
Page ('
+. En4,!talm&t&s Pas+a $.eras& %&ltras& Ant&glauk,ma
Diantara semua kasus endoftalmitis pas%a operasi, komplikasi ini terjadi pas%a
operasi filtrasi antiglaukoma yang terjadi sebanyak (4F dari kasus. Dari total jumlah
kasus dengan operasi filtrasi antiglaukoma, endoftalmitis terjadi dalam persentase
yang sama seperti di #atarak 64,(F7. Trabeculectomy dan trepanotrabeculectomy,
sebagai metode yang tersering, membentuk filtrasi fistula yang mengarahkan %airan
ke ruang ba$ah konjungtiva. Akumulasi %airan ini memungkinkan menjadi tempat
peradangan yang dapat disebabkan oleh inokulasi bakteri selama operasi, atau bisa
terjadi selama periode pas%a operasi. /anda"tanda endoftalmitis mun%ul empat minggu
setelah operasi pada (CF pasien, atau bahkan kemudian dalam sebagian besar kasus.
Infeksi juga dapat terjadi satu tahun berikutnya setelah operasi. Manfestasi klinis yang
terjadi sangat mirip dengan salah satu endoftalmitis akut dengan tanda"tanda
kumpulan pus di tempat akumulasi %airan dan kerusakan nekrotik dari s%lera sebagai
konsekuensi dari efek toksik. &akteri penyebab paling umum adalah jenis
Streptococcus dan Staphylococcus aureus, disamping itu Haemophilus influenza juga
menjadi salah satu penyebabnya.
4. En4,!talm&t&s Pas+a Trauma
,etelah terjadinya %edera mata, endoftalmitis terjadi dalam persentase tinggi
6'4F7, terutama jika %edera ini terkait dengan adanya benda asing intraokular. Dengan
temuan klinis berupa luka perforasi, infeksi berkembang sangat %epat. /anda"tanda
infeksi biasanya berkembang segera setelah %edera, tapi biasanya diikuti oleh reaksi
post"traumati% jaringan mata yang rusak. Informasi yang sangat penting dalam
anamnesis adalah apakah pasien berasal dari lingkungan pedesaan atau perkotaan,
%edera di lingkungan pedesaan lebih sering diikuti oleh endoftalmitis 6*4F7
dibandingkan dengan pasien dari lingkungan perkotaan. 6((F7. ,e%ara klinis,
Endoftalmitis pas%a"trauma ditandai dengan rasa sakit, hiperemi %iliary, gambaran
hipopion dan kekeruhan pada vitreous body. Dalam kasus endoftalmitis pas%a"trauma,
agen %ausative paling umum adalah bakteri dari kelompok Bacillus dan
Staphylococcus. Dalam Endoftalmitis post"traumatik, khususnya dengan masuknya
benda asing, sangat penting untuk dilakukan vitrekomi sesegera mungkin, dengan
membuang benda asing intraokular dan aplikasi terapi antibiotik yang tepat.
e. En4,!talm&t&s En4,gen
Page (*
!ada bentuk endoftalmitis ini tidak ada ri$ayat operasi mata ataupun trauma
mata. &iasanya ada beberapa penyakit sistemik yang mempengaruhi, baik melalui
penurunan mekanisme pertahanan host atau adanya fokus sebagai tempat potensial
terjadinya infeksi. Dalam kelompok ini penyebab tersering adalahG adanya
septi%aemia, pasien dengan imunitas lemah, penggunaan %atethers dan #anula
intravena kronis. Agen bakteri yang biasanya menyebabkan endoftalmitis endogen
adalah Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan spesies Streptococcus. -amun,
agen yang paling sering menyebabkan Endoftalmitis endogen adalah jamur 63'F7,
gram positive bakteri 6**F7, dan gram negatif bakteri dalam :F dari kasus .
;ambar + Endoftalmitis Endogen
!. %ungal En4,!talm&t&s
Aungal endoftalmitis dapat berkembang melalui mekanisme endogen setelah
beberapa trauma atau prosedur bedah dengan inokulasi langsung ke ruang anterior
atau vitreous body, atau transmisi se%ara hematogen dalam bentuk candidemia. /idak
seperti fungal %horioretinitis yang disebabkan oleh kandidiasis, yang disertai dengan
tanda peradangan minimal pada vitreous body, fungal endoftalmitis merupakan
penyakit serius dengan karakteristik tanda"tanda endoftalmitis akut .
Page (+
;ambar : Aungal Endoftalmitis
2.1 D&agn,sa Ban4&ng
Endophthalmitis yang disebabkan oleh bakteri dan jamur seringkali sulit untuk
dibedakan dengan peradangan intrao%ular lainnya. !eradangan berlebihan tanpa
endopthalmitis sering ditemui pas%a operasi yang rumit, uveitis yang sudah ada
sebelumnya dan keratitis, diabetes, terapi glaukoma, dan bedah sebelumnya. Toxic
anterior segment syndrome 6/A,,7 juga termasuk dalam diagnosis diferensial
endoftalmitis. /A,, disebabkan oleh pengenalan substansi Hat bera%un selama operasi
yang umumnya disebabkan oleh instrumen, %airan, atau lensa intraokular. #eratitis dan
infeksi pas%a operasi sering disertai dengan hipopion tanpa infeksi intraokular. lt ini
penting untuk menghindari memperkenalkan infeksi eksternal 6seperti dalam kasus
keratitis bakteri7 ke mata dengan melakukan para%entesis yang tidak perlu. ,el tumor dari
limfoma mungkin menumpuk di vitreous, atau sel retinoblastoma dapat terakumulasi di
ruang depan, simulasi peradangan intrao%ular. !ada retinoblastoma intraokular biopsi
merupakan kontraindikasi. karakteristik yang paling membantu untuk membedakan
endophthalmitis yang benar adalah bah$a vitritis ini progresif dan keluar dari proporsi
lain temuan segmen anterior. 0ika ragu, dokter harus menangani kondisi ini sebagai suatu
proses infeksi.
2.5 Pemer&ksaan Penunjang
Laboratorium
Endoftalmitis eksogen. sampel vitreous 6vitreous tap7 diambil untuk diteliti
mikroorganisme penyebab dari endoftalmitis.
Endoftalmitis endogen. darah lengkap dan kimia darah mengetahui sumber infeksi
Studi Imaging
&"s%an 62,;7. tentukan apakah ada keterlibatan peradangan vitreous. 8al ini juga
penting untuk mengetahui dari ablasi retina dan Choroidal, yang nantinya penting
dalam pengelolaan dan prognosis.
Chest ?"ray " Mengevaluasi untuk sumber infeksi
2,; 0antung " Mengevaluasi untuk endokarditis sebagai sumber infeksi
Page (:
Prosedur Diagnosa (evaluasi ophtalmologi)
!eriksa visus
,lit lamp
/ekanan intraokular
Melebar fundus%opy
ultrasonografi
2.13 Tera.&
!engobatan tergantung pada penyebab yang mendasari endophthalmitis. 8asil
akhir ini sangat tergantung pada penegakan diagnosis dan pengobatan tepat $aktu.
/ujuan dari terapi endophthalmitis adalah untuk mensterilkan mata, mengurangi
kerusakan jaringan dari produk bakteri dan peradangan, dan mempertahankan
penglihatan. Dalam kebanyakan kasus terapi yang diberikan adalah antimikroba
intravitreal, periokular, dan topikal. sedangkan dalam kasus yang parah, dilakukan
vitre%tomy. antibiotik di endophthalmitis.
a. N,n %armak,l,g&
(. Menjelaskan bah$a penyakit yang diderita memiliki prognosa yang buruk yang
mengan%am bola mata dan nya$a apabila tidak tertangani.
'. Menjelaskan bah$a penyakit tersebut dapat mengenai mata satunya, sehingga
perlu dilakukan penga$asan yang ketat tentang adanya tanda"tanda inflamasi pada
mata seperti mata merah, bengkak, turunnya tajam penglihatan, kotoran pada mata
untuk segera untuk diperiksakan ke dokter mata.
*. Menjelaskan bah$a penderita menderita diabetes yang memerlukan pengontrolan
yang ketat baik se%ara diet maupun medikamentosa. 8al ini disebabkan oleh
karena kondisi hiperglikemia akan meningkatkan resiko terjadinya bakteriemi
yang dapat menyerang mata satunya, atau bahkan dapat berakibat fatal jika
menyebar ke otak.
+. !erlunya menjaga kebersihan gigi mulut, sistem saluran ken%ing yang
memungkinkan menjadi fokal infeksi dari endoftalmitis endogen.
-. %armak,l,g&
1. Ant&-&,t&k
Page (3
/erapi antimikroba empiris harus komprehensif dan harus men%akup semua
kemungkinan patogen dalam konteks pengaturan klinis.
Intravitreal antibiotik
!ilihan pertama . an%omi%in ( mg dalam 4.( ml 9 %eftaHidine '.': mg dalam 4.(ml
!ilihan kedua . an%omi%in ( mg dalam 4.(ml 9 amika%in 4.+ mg dalam 4.(
ml
!ilihan ketiga . an%omi%in ( mg dalam 4.(ml 9 gentami%in 4.' mg dalam 4.(
ml
Antibiotik topikal
an%omi%in 6:4 mg<ml7 atau %efaHolin 6:4 mg<ml7, dan
Amika%in 6'4 mg<ml7 atau tobramy%in 6(:mgF7
Antibiotik sistemik (jarang).
Ciproflo?a%in intravena '44 mg &D selama '"*hari, diikuti :44 mg oral
&D selama 3"> hari, atau
an%omi%in (gm I &D dan %eftaHidim 'g I setiap = jam
2. Tera.& ster,&4
De?amethasone intravitreal 4.+ mg dalam 4.( ml
De?amethasone + mg 6( ml7 OD selama : I > hari
,teroid sistemik. /erapi harian dengan prednisolone 34 mg diikuti dengan :4
mg, +4 mg, *4 mg, '4 mg, dan (4 mg selama ' hari.
3. Tera.& su.,rt&!
,iklopegik. Disarankan tetes mata atropin (F atau bisa juga hematropine 'F ' I
* hari sekali.
Obat"obat antiglau%oma disarankan untuk pasien dengan peningkatan tekanan
intraokular. A%etaHolamide 6* ? ':4 mg7 atau /imolol 64.: F7 ' kali sehari
.$.erat&!
itre%tomy adalah tindakan bedah dalam terapi endophthalmitis. &edah
debridemen rongga vitreous terinfeksi menghilangkan bakteri, sel"sel inflamasi, dan
Hat bera%un lainnya untuk memfasilitasi difusi vitreal, untuk menghapus membran
vitreous yang dapat menyebabkan ablasio retina, dan membantu pemulihan
penglihatan. Endophthalmitis vitre%tomy ,tudy 6E,7 menunjukkan bah$a di mata
dengan akut endophthalmitis operasi post%atara%t dan lebih baik dari visi persepsi
Page (>
%ahaya. itre%tomy juga memainkan peran penting dalam pengelolaan endoftalmitis
yang tidak responsif terhadap terapi medikamentosa .
Pen+egahan /
(. Identifikasi keadaan pasien yang memiliki faktor resiko sebelum operasi
6blepharitis, kelainan drainase lakrimal, adanya infeksi yg aktif7
'. !ersiapan operasi, termasuk .
!ov. Iodine :"(4F
,arung tangan steril
!rofilaksis topikal < perikoular antibiotik
!rofilaksis intravitreal 6pada kasus I kasus trauma7
2.11 Pr,gn,s&s
!rognosis dari endoftalmitis sendiri bergantung Durasi dari endoftalmitis, jangka
$aktu infeksi sampai penatalaksanaan, irulensi bakteri dan #eparahan dari trauma.
Diagnosa yang tepat dalam $aktu %epat dengan tatalaksana yang tepat mampu
meningkatkan angka kesembuhan endoftalmi 6;an IM, et al., '44:7.

BAB III
)E"IMPULAN
Endophthalmitis adalah adanya peradangan hebat intraokular, terjadi yang
diakibatkan dari bakteri, jamur atau keduanya. /anda dan gejala yang ditunjukan antara
lain adanya penurunan visus, hiperemi konjungtiva, nyeri, pembengkakan, dan hipopion.
#onjungtiva %hemosis dan edema kornea. ,edangkan jenis dari endoftalmitis ini sendiri
Endoftalmitis akut pas%a bedah katarak, Endoftalmitis pseudofaki kronik, Endoftalmitis
pas%a operasi filtrasi anti";laukoma, Endoftalmitis pas%a trauma, Endoftalmitis endogen,
Page (=
Endoftalmitis jamur. !emeriksaan penunjang untuk endoftalmitis adalah vitreous tap
untuk mengetahui organisme penyebab sehingga terapi yang diberikan sesuai. /erapi
operatif 6vitre%tomy7 dilakukan pada endoftalmitis berat. !rognosis dari endoftalmitis
sendiri bergantung durasi dari endoftalmitis, jangka $aktu infeksi sampai
penatalaksanaan, virulensi bakteri dan keparahan dari trauma. Diagnosa yang tepat dalam
$aktu %epat dengan tatalaksana yang tepat mampu meningkatkan angka kesembuhan
endoftalmitis.
DA%TAR PU"TA)A
Ilyas ,. Dalam. !enuntun Ilmu Penyait !ata. 0akarta, A#2I. (CC=G : #alamalarajah ,,
,ilvestri ;, ,harma -. ,urveillan%e of endophthalmitis follo$ing %atara%t surgery in the
2#. Eye '44+G (=.3. :=4">.
,her$ood Dr, 5i%h @0, 0a%ob 0,. &a%terial %ontamination of intrao%ular and e?trao%ular
fluids during e?tra%apsular %atara%t e?tra%tion. Eye (C=CG*.*4="('.
aughan D, Asbury /. #orpus itreum Dalam.. "ftalmologi #mum $%eneral "pthalmology&.
Edisi (+. 0akarta, @idya Medika. (CC+G (C: I C3
Page (C
Page '4

Anda mungkin juga menyukai