Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Resep adalah suatu permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter
dari dokter dan penyedia obat, untuk memberikan obat kepada pasien sesuai
Resep harus ditulis dengan lengkap, supaya dapat memenuhi syarat untuk
dibuatkan obatnya di apotek. Resep dikatakan lengkap apabila memuat 4 hal yang
terdiri atas 1:
1. Superscriptio yang terdiri dari identitas dokter seperti nama, nomor izin
recipe yang berarti “ harap diambil” pada setiap nama obat atau komposisi
2. Inscriptio yang memuat nama setiap jenis/bahan obat yang diberikan serta
– Remedium cardinale atau obat pokok mutlak harus ada. Dapat berupa
b. Jumlah bahan obat dalam resep dinyatakan dalam satuan berat, untuk
bahan padat (milligram, gram) dan satuan isi untuk cairan (tetes, mililiter,
liter)
c. Penulisan angka untuk satuan berat dan volume menggunakan angka arab
romawi
Bahasa latin yang artinya ialah tanda yang harus ditulis di etiket obatnya,
1. Tepat Obat
Obat dikatakan tepat dilihat dari rasio antara manfaat dan resiko, rasio antara
2. Tepat Dosis
Faktor yang mempengaruhi dosis yaitu : umur, ras, keadaan umum, berat
Berhubungan dengan daya kerja obat, bioavailabilitas, pola makan, pola tidur
geriatri, ibu hamil, obesitas, malnutrisi dan gangguan fungsi organ tubuh.
Kemungkinan interaksi antar obat akan besar, bila jenis obat diberikan
sekaligus.
2. Jumlah obat terlalu banyak, kecuali untuk penyakit yang kronis (misalnya
untuk tuberkulosis).
serta efek dari tiap komponennya; jangan sampai salah satu komponen
Resep
KETERANGAN RESEP
Poliklinik : Bedah (Onkologi) RSUD Ulin Banjarmasin
Pasien : Ny.Sumiati
No. RMK : 84 97 56
Umur : 52 Tahun
Berat :-
Diagnosa : Mastitis
ANALISA RESEP
A. Penulisan Resep
Resep diatas ditulis pada kertas resep tempat pasien berobat yaitu Rumah
Sakit Umum Daerah Ulin, dengan ukuran kertas resep 11 x 20 cm. Ukuran kertas
resep tersebut kurang ideal, dimana ukuran kertas yang ideal adalah 10-12 x 15-18
cm. Dalam hal ini panjang kertas resep tidak sesuai dengan panjang kertas resep
yang ideal.
Pada penulisan resep yang benar tulisan harus dapat dibaca, agar tidak
menimbulkan kekeliruan yang dapat merugikan. Pada resep ini secara umum tulisan
1. Superscriptio
Identitas dokter berupa nama, unit di Rumah Sakit dan tanda tangan dokter penulis
resep sudah dicantumkan. Tetapi pencantuman identitas tidak sesuai tempat yang
ditentukan. Tanda R/ yang singkatan dari recipe sudah ditulis pada setiap jenis
obat yang diresepkan walaupun tidak jelas. Untuk tempat dan tanggal pembuatan
2. Inscriptio
Urutan obat yang ditulis pada resep ini telah sesuai dengan aturan penulisan resep
yang sebenarnya. Pada resep ini, Glucovance yang merupakan obat anti diabetes
sebagai penyebab ditulis paling awal, disusul obat antibiotic dan analgetik paling
akhir. Ketiga obat diberikan dalam bentuk tablet sesuai dengan usia pasien.
3. Subscriptio
4. Signatura
- Tanda signatura (S) pada semua resep tertulis tidak jelas.
- Pada resep ini tidak dicantumkan waktu atau saat pemberian obat seperti a.c, dc
atau p.c.
5. Identitas pasien
Nama penderita dan umur sudah ditulis tapi tidak disertai berat badan dan alamat.
Alamat juga seharusnya ditulis, sehingga mudah dilakukan penelusuran bila terjadi
6. Keabsahan resep
Kertas resep yang digunakan di sini adalah resep dokter rumah sakit. Resep dokter
rumah sakit/klinik/poliklinik, dikatakan sah jika terdapat nama dan alamat rumah
tersebut serta bagian/unit di rumah sakit, pada resep ini sudah dicantumkan nama
rumah sakit dan tanda tangan dokter, serta setelah signatura digaris bawahi dan
B. Dosis, Bentuk Sediaan Obat, Cara, Frekuensi, Waktu dan Lama Pemberian
1. Glucovance (tablet)
Diabetes Mellitus tipe 2 yang tidak dapat dikontrol dengan diet, olah raga, dan
sulfonilurea atau metformin. Tiap tablet 500mg terdiri dari Glibenclamide 2.5 mg
Sediaan berupa tablet 500mg. Terapi awal dosis permulaan yang dianjurkan :
1,25mg/250mg 1-2x sehari. Dan terapi kedua dosis pemeliharaan yang dianjurkan :
makanan. 4
2. Cefspan (cefiksim)
pengobatan infeksi pada saluran urin, otitis media, infeksi saluran nafas termasuk
ureter.5,6
Tersedia dalam bentuk kapsul 50mg. Dosis untuk anak dan dewasa dengan
berat badan 30 Kg atau lebih : 2x sehari 50-100mg. Untuk infeksi yang lebih berat
atau tidak mudah ditangani dapat ditingkatkan sampai 200mg 2x sehari. Cara
3. Ultracet (tablet)
Ultracet adalah obat terapi jangka pendek untuk nyeri akut sedang sampai
berat. Terdiri dari Tramadol HCL 37,5mg dan Acetaminophen 325mg. Dosis untuk
meredakan nyeri adalah 1-2 tablet tiap 4-6jam, maksimal 8 tablet dalam sehar.7
C. Interaksi Obat
Pemberian obat minum diatas ada terdiri atas 3 jenis obat. Pemberian obat
dalam jumlah banyak menurut Joenoes dapat mengakibatkan interaksi obat yang
besar. Penggunaan obat-obatan di atas tidak ada yang menimbulkan interaksi berupa
1. Glucovance
mual, muntah, diare ringan, sakit kepala dan pusing. Hipoglikemia dapat terjadi
apabila dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat, juga pada gangguan fungsi hati atau
ginjal atau pada lansia. Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat antidiabetik
2. Cefspan.
3. Ultracet
E. Analisa Diagnosa
keluhan nyeri pada payudara dan didiagnosa mastitis. Mastitis adalah peradangan
pada payudara, yang dapat disertai atau tidak disertai infeksi. Kadang-kadang dapat
berakibat fatal jika tidak mendapat terapi yang adekuat. Abses payudara,
mastitis. Penyebab tersering adalah stasis ASI dan infeksi. Pada infeksi kebanyakan
Pada kasus ini obat antibiotik cefspan tidak rasional digunakan karena
mastitis.8
Pada kasus ini, dokter yang bersangkutan juga memberikan Glucovance yang
merupakan obat untuk mengatasi diabetes. Salah satu penyebab mastitis juga bisa
berasal dari diabetes mellitus. Tetapi pada rekam medis pasien tidak tercantum
obat penyebab jika memang penderita juga mengidap diabetes. Tetapi karena bukti
Pemberian analgetik pada kasus ini sangat rasional. Karena pasien datang
dengan keluhan nyeri pada payudaranya maka pemberian analgetik sebagai obat
Eritromisin
Digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri yang sensitif terhadap eritromisin
Tersedia dalam bentuk tablet 500mg. Dosis yang dianjurkan untuk dewasa
250-500mg setiap 6-12 jam. Untuk indikasi khusus oral,iv 500-1000mg 4x sehari
selama 10-14 hari. Cara pemberian obat adalah bersamaan dengan makanan.9
demam, nyeri lambung, kram, mual, kandidiasis mulut, muntah, diare, dispepsia,
pancreatitis.9
Ibuprofen
Meringankan nyeri ringan sampai sedang pada penyakit gigi atau penoabutan
gigi, nyeri kepala, nyeri setelah operasi, nyeri pada penyakit reumatik, nyeri karena
gangguan saluran pencernaan termasuk mual, muntah, diare, konstipasi, nyeri lam-
bung atau rasa panas pada perut bagian atas. Pernah dilaporkan: ruam kulit,
dan kesulitan membedakan warna dapat terjadi, tetapi sangat jarang dan akan
Usulan Resep
Dr.M.Thaufiqurrakhman
SIP : 0415/2004
Praktek Umum
Alamat Praktek : Alamat rumah :
Jl. A. Yani Km 37 No. 9 Jl. Kutilang No. 19
Banjarbaru Banjarbaru
Telp. (0511) 7427467 Telp. (0511) 4772976
Banjarbaru, 20 Oktober 2009
S t dd tab I dc (o 8 h)
KESIMPULAN
Peresepan yang diberikan tidak rasional karena identitas resep tidak diisi pada
tempat yang disediakan, tulisan numero (No.) kurang jelas, tulisan signatura (S)
tidak jelas. Berat badan pasien tidak dicantumkan. Antibiotika yang diberikan tidak
MASTITIS
M.Thaufiqurrakhman, S.Ked
I1A004015
Pembimbing
Oktober, 2009