Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
RIFTON METRO
NILEK NASIONAL 12202.1.0044
1
REGULATOR MPLIFIER TAPE RECORDER
RADIO TRANSMITTER PEMANCAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah swt. Atas karunia rahmat dan curahan nikmat sehingga kami
dapat menyusun buku yang sederhana ini. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada
junjungan Nabi kita Muhammad SAW, para keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang
yangmengikuti jaan Alloh dan RasulNya
Saya amati bahwa perkembangan elektronika dewasa ini berkembang sangat pesat
bagaikan tumbuhnya jamur di musim hujan. Hampir setiap rumah mempunyai pesawat
elektronika. Pesawat-pesawat elektronika itu suatu saat pasti akan rusak. Untuk menormalkan
kembali dari kerusakan itu diperlukan keahlian atau ketrampilan dalam mereparasi atau menservis
pesawat elektronika tersebut.
Buku ini saya beri judul TEKNIK AUDIO VIDEO terdiri dari 3 jilid. Jilid I berisikan
tentang yang berhubungan dengan audio, seperti, regulator, amplifier, Tape Recorder, radio dan
Pemancar. Jilid II berisikan tentang yang berhubungan dengan audio dan video, yakni televisi
hitam putih dan televisi warna. Sedang jilid 3 adalah membahas tentang Compac Disc, Video
Compac Disc dan Digital Compac Disc Dilengkapi pula dengan skema diagram, tehnik reparasi
dan klasifikasi kerusakan serta analisisnya. Tata letak, cara kerja,diagram skematic, service,
pengukuran, pengarusan, komponen, contoh-contoh dan lain lebih lanjut dijelaskan dan
dipraktekkan ketika berlangsungnya kursus elektronik di LPPK Rifton.
Buku ini sengaja kami susun sedemikian sederhana supaya mudah difahami dan
dipraktekkan. Buku ini kami jadikan panduan dalam kursus elektronika di LPK Rifton 21C
Yosomulyo Metro Pusat Kota Metro Lampung. Dalam penyusunan buku ini berdasarkan referensi
buku buku teknik elektronika, analisis dan pengalaman lapangan, sehingga bahasa dan isinya
mudah difahami dan tidak menyimpang dari pesawat elektronik yang di pasaran. KURSUS
ELEKTRONIK LPPK RIFTON siap membantu dalam mewujudkan manusia yang memiliki
keahlian atau ketrampilan mereparasi berbagaimacam jenis pesawat elektronika (montir
elektronik). Tujuan Kursus Elektrpnik Rifton adalah membekali para siswa agar mampu mandiri
dan hidup sukses dunia akherat. Pembelajarannya dititk tekankan pada praktek dengan harapan
tamat dari Pendidikan dan Pelatihan mahir dalam dunia perbengkelan elektronik. Kita usaha
semaksimal mungkin untukmeraih cita-cita kita, kemudian bertawakkal kepada Alloh, serta
berdoa kepada Alloh agar usaha kita dikabulkan dan mendapat berkah dan Rridho Allioh SWT.
Semoga kehadiran kursus elektronik LPPK Rifton ini dapat membantu program
pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran. Allah swt. Akan senantiasa memperhatikan
setiap hambaNya yang sungguh-sungguh berupaya untuk merubah nasip hidupnya.
Kami menyadari benar bahwa buku yang kami susun ini sangat sederhana dan masih
banyak kekurangannya. Oleh karena itu kepada penmbaca yang budiman untuk dapat
melengkapinya dan memberi saran kepada kami untuk perbaikan dalam penyusunan berikutnya.
Metro, 10 Oktober 2010
Penyusun,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Multi tester
Kelistrikan
Pemahaman Komponen
1. Resistor
2. Kondensator
3. Induktor
11
4. Trafo
11
5. Dioda
13
6. Transistor
14
7. Integrated circuit
16
Switch
16
Catu Daya
16
PCB
18
Amplifier
19
Tone Control
22
Micro phone
23
Tape recorder
23
Radio
25
Assembling
28
Freqwensi
29
Pemancar
29
MULTI METER
Lembaga Kursus dan Pelatihan
Elektronik Rifton Metro
Cara membaca
dan Kursus
mempergunakan
MeterRifton Metro 03
Lembaga
dan PelatihanMulti
Elektronik
Multi meter disebut juga multi tester, disebut juga AVO meter. A : Ampere, merupakan
satuan kuat arus. V : Volt, merupakan satuan tegangan . O : Ohm, merupakan satuan
tahanan atau hambatan .Multi meter adalah suatu alat untuk mengukur kuat arus,
tegangan dan hambatan.
PAPAN SKALA
JARUM PENUNJUK
SEKRUP PENGATUR
POSISI JARUM
(PRESET)
TOMBOL
PENGATUR POSISI
JARUM
COMMON (+)
COMMON (-)
NILAI SETIAP 1
STRIP KECIL
10
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
0,2
50
5,10,15,20,2530,35,40,45,50
250
25,50,75,100,125,150,175,200,225,250
500
50,100,150,200,250,300,350,400,450,500
10
UKUR
SK
ALA , SKALA VOLT
1000
100,200,300,400,500,600,700,800,900,100
0
20
P= IxV
V= P:I
I= P:V
V= IxR
R= V:I
= VxR
KELISTRIKAN
Listrik adalah sebuah energi yang dapat dimanfaatkan tenaga, daya dan panasnya. Oleh
karena itu orang lalu mendaya gunakan listrik itu untuk kepentingan pabrik, rumah
tangga dan juga untuk kepentingan pesawat elektronika.
Listrik merupakan aliran elektron. Elektron merupakan bagian dari atom. Sedangkan
atom merupakan partikel yang paling kecil dari suatu benda yang tak dapat dibagi-bagi
lagi. Listrik merupakan tenaga kuat sedangkan elektronika merupakan tenaga lemah.
Jadi ilmu listrik adalah ilmu yang mempelajari gerakan elektron. Ilmu elektronika adalah
ilmu yang mempelajari pengendalian elektron.
Tegangan Listrik
Listrik mengandung muatan. Muatan listrik yang terkandung pada zat atau suatu benda
dapat digerakkan dan akhirnya menghasilkan arus listrik. Besaran tegangan listrik
diukur dengan menggunakan volt. Volt merupakan satuan dari tegangan.
= 1.000.000 Ohm
Arus Listrik
Listrik hampir mirip dengan air. Air memiliki arus, demikian listrik. Arus air dinyatakan
dengan liter/detik. Bila air mengalir ( berarus) dari dataran tinggi ke dataran rendah.
Besaran arus listrik dinyatakan dengan ampere. Ampere merupakan satuan dari kuat
Lembagaarus
Kursus
Pelatihan
Elektronik
Rifton Metro
06 rendah.
arus. Listrik mengalirkan
daridan
tegangan
yang
tinggi ke tengan
yang lebih
Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan tetap /tidak berubah. Bahan
pembuatan resistor dari nekelin dan arang. Resistor yang terbuat dari bahan nekelin lebih
kuat tahan terhadap panas. Besar kecilnya nilai resistor ditentukan dengan warna atau
Lembaga
dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 07
angka yang tertera
pada Kursus
badannya.
A. Resistor tetap
Listrik DC (Derect Curent) adalah listrik yang memiliki arus searah. Dikatakan searah
karena arus yang mengalir terus menerus tetap dari negatif ke positif. Proses terjadinya
listrik DC karena adanya proses kimia. Bila digambarkan dengan air yang tenang. Arrus
listrik DC tidak ada frekwensinya karena arusnya rata tidak bergelombang. Sumber arus
DC seperti: accu, battery, adaptor, solar sel dll.
Semua bentuk pesawat elektronika akan dapat bekerja kalau menggunakan arus listrik DC, karena
jaringan listrik PLN yang berarus AC secara langsung tidak dapat menghidupkan psawat
elektronika mengingat listrik AC tidak mempunyai kutub yang tetap. Olehkarenanya harus
dirubah menjadi arus listrik DC
PEMAHAMAN KOMPONEN
1. RESISTOR
Resistor ( R ) = hambatan atau tahanan
Resistor adalah komponen yang dapat mengalirkan arus lisrik yang memiliki hambatan
atau tahanan. Nilai hambatanya sesuai dengan besar kecilnya nilai resistor itu sendiri.
Resistor dibagi 2 macam yaitu resistor tetap dan resistor tidak tetap.
Satuan resistor adalah (ohm).
1000 = 1 K.
1000 K = 1 M
(mega)
1 M = 1000 K
NILAI
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
TOLERANSI
5
10
20
Gelang empat
1.
2.
3.
4.
Gelang 1 jingga : 3
Gelang 2 putih : 9
Gelang 3 emas : ,
Gelang 4 : perak : toleransi
= 3,9 / 3 9
Gelang 1 kuning : 4
Gelang 2 ungu : 7
Gelang 3 ketiga hitam
:0
Gelang keempat jingga : 3
Gelang kelima coklat
: toleransi
= 470000
= 470 K
Resistor yang nilainya tertulis pada badannya. Ada yang menyebutnya micron. Ada yang
menyebutnya balok-an, karena bentuknya seperti balok.
0,5
5 watt
4.7
3 watt
Nilai resistor yang dibutuhkan dapat juga dipenuhi dengan cara mensri atau memparalel.
Cara semacam ini lebih hemat dan mudah ketimbang harus mencari resistor ke pasar
sesuai dengan nilai yang di butuhkan dalam satuan resistor.
Resistor yang dirangkai seri nilai resistansinya merupakan jumlah dari seluruh resistor
yang dirangkai.
R1
+
R2
+
R3
RS = R1 + R2 + R3
b. Rangkaian Paralel
Resistor yang diparalel nilai resistansinya akan semakin kecil, terganting dari hasil
perbandingan nilai masing-masing.
Rp = (R1 x R 2)
(R1 + R2)
atau 1 = 1 + 1
Rp
R1 R2
Rp = Resistansi Paralel
. . . sesuai banyaknya resistor
Rp = 2 K x 2 K
2K+2K
Rp = 1 K
Rp = 1000
1. Trimpot
Nilai tahanan pada trimpot dapat dirubah-rubah dengan memutar
Trimpot ini ada yang stereo dan ada yang mono.
memakaiobeng.
2. Potensio meter
Nilai tahanan pada potensio meter dan dirubah-rubah dengan memutar pada gagang
putarannya. Potensio ada yang mono dan ada yang stereo
Trimpot
Simbol :
5. LDR (Light Dependence Resistor)
Lembaga
Kursus
dandikendalikan
Pelatihan Elektronik
LDR adalah resistor
yang
dapat
dengan Rifton
cahayaMetro
yang 11
diterimanya dan
disebut juga resistor foto. Besar kecilny nilai hambatannya tergantung dari kekuatan
cahaya yang diterimanya .
Potensio
Jika VR ini di putar maka nilai hambatannya akan berubah sesuai dengan besar kecilnya
putarannya. Sebagai titik ukurnya pada kaki yang tengah dengan samping kanan dan
samping kirinya
A.
Resistor khusus adalah resistor yang mempunyai sifat-sifat istimewa dan khusus .
Resistor ini banyak digunakan pada pesawat elektronik dengan sistim suhu, cahaya dan
tegangan. Resistor ini terdiri dari beberapa jenis sesuai dengan jenis penghantar atau
bahan penghambatnya. Disebut resistor tidak linier Nilai hambatan tidak linier
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, misalnya suhu dan cahaya. yaitu :
2. CONDENSATOR
Kondensator (C) terbuat dari dua buah plat penghantar yang berbentuk pipih saling
berhadapan dan disekap dengan isolator atau dielektrika. Kondensator memiliki sifat
melewatkan sinyal dan tidak melewatkan aus DC.
(Sinyal arusnya AC).
Fungsi kondensator adalah:
a. Sebagai filter, yaitu mertakan / meredam arus
b. Sebagai kopling (kopel), yaitu melewatkan atau menghantarkan sinyal
c. Sebagai Bay pass , yaitu menyimpangkan sinyal
Satuan kondensator dinyatakan dengan farad (f)
1 pF (picro farad)
= 1000 F
1 nF (nano farad)
= 1000 pF
1 uF (micro farad)
= 1000 nF
102
104
222
47
1000 pf
1 nf
100000 pf
2200 pf
47 pf
100 nf
2n2 / 2.2 n
Mika, kapasitas
223 Kursus danKondensator/Capasitor
Lembaga
RiftonpFMetro
=Pelatihan
22 x 103Elektronik
pF = 22.000
= 22 13
nF/100 V
100
Kapasitas = 22 nF, tegangan kerja AC 100
V
Volt.
Kegunaan untuk: Filter, Kopling, Blok tegangan
DC
104
250
250 V V
Cara membaca nilai kapasitasnya yang ditunjukkan oleh angka yang tertera pada
tubuhnya adalah sebagai beikut :
angka pertama menunjukkan angka pertama
angka kedua menunjukkan angka ke dua
angka ke tiga menunjukkan angka banyaknya nol
misal :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kondensator mika ,
Kondensator Keramik,
Kondensator kertas.
Kondensator milar
Kondensator tantolum
Kondensator polyester
C1XC2
C1+C2
C1 : 1 nF
1 nF x 1 nF
C2 : 1 nF
1 nF + 1 nF
Nilai voltmya menjadi c1+c2
=
=
1 nF
=
0.5 nF
2 nF
16 v + 25 v
= 36 volt
= 500 pF
2. Condensator paralel
Kondensator paralel adalh dua buah atau lebih kondensator yang digabungkan secara
paralel sehingga menjadi nilai baru. Yang total berubah pada nilai kapasitasnya
sedangkan nilai voltnya tidak berubah. Nilai volt meripakan daya tahan dari masingmasing kondensator
Kondensator tidak tetap adalah kondensator yang nilai kapasitasnya tidak tetap. Nilai
besar kecilnya kondensator ini bisa berubah-rubah sesua dengan yang dikehendaki.
Kondensator ini juga disebut kondensator udara, disebut kondensator udara karena
bahan dielektriumnya dari udara, yakni clari celah udara sebagai pemisah antara plat
yang satu dengan plat yang lainnya. Yang termasuk kondensator udara ini adalah :
1. Variable Condensator (VARCO)
Nilai kapasitas pada varco dapat dirubah-rubah dengan memutar pada as atau
gagangnya. Komponen ini banyak dipakai untuk pesawat penerima radio. Fungsi varco
ini adalah untuk sebagai tuning dan oscillator, atau untuk mecari gelombang atau mencari
Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 15
frekensi dari pemancar.
2. Condensator Trimer
Nilai kapasaitasnya dapat dirubag-rubah dengan memutar pada asnya dengan
menggunakan obeng. Kondensator trimer banyak dijumpai pada pemancar dan radio.
3. L I L I T A N / INDUKTOR
Induktor adalah komponen listrik/elektronika yang digunakan sebagai beban induktif.
Simbol induktor dapat dilihat pada gambar di bawah ini
C1 : 100 uf / 16 V
C1+C2
C2 : 200 uf / 25 V
100 uf / 16 v + 200 uF / 25 V = 300 uf
Voltnya tidak terjadi perubahan. Voltnya merupakan daya tahan masing2 condensator.
Volt pada condensator baik diseri atau parallel tidak ada perubahan
Nilai induktansi sebuah induktor dinyatakan dalam satuan Henry. 1 Henry = 1000 mH (mili
Henry). Induktor yang ideal terdiri dari kawat yang dililit, tanpa adanya nilai resistansi.
Sifat-sifat elektrik dari sebuah induktor ditentukan oleh panjangnya induktor, diameter
induktor, jumlah lilitan dan bahan yang mengelilinginya.
Induktor dapat disamakan dengan kondensator, karena induktor dapat dipakai sebagai
penampung energi listrik. Di dalam induktor disimpan energi, bila ada arus yang mengalir
melalui induktor itu. Energi itu disimpan dalam bentuk medan magnit. Bila arusnya
bertambah, banyaknya energi yang disimpan meningkat pula. Bila arusnya berkurang,
maka induktor itu mengeluarkan energi.
Rumus untuk menetukan induksi sendiri dari sebuah induktor gulungan tunggal ialah:
PRIMER
SKUNDER
Transformator atau Trafo adalah komponen pasif yang dibuat dari kumparan-kumparan
kawat laminasi, trafo memiliki kumparan primer dan kumparan sekunder. Perbandingan
jumlah lilitan serta diameter kawat pada kumparan kumparan primer dan sekunder akan
Kursus
dan Pelatihan
Elektronik
Rifton Metro 17
mempengaruhiLembaga
perbandingan
besarnya
arus dan
tegangan.
Prinsip kerja trafo menggunakan asas induksi resonansi antar kumparan primer dan
sekunder. Apabila pada kumparan primer di aliri arus AC maka akan timbul medan magnit
yang berubah-ubah fluktansinya, akibatnya kumparan sekunder yang berada pada
daerah medan magnit akan membangkitkan gaya gerak listrik (GGL) atau tegangan
induksi. Hal ini apabila tegangan primer di putus maka akan hilang tegangan
sekundernya.
Prinsip kerja trafo dengan sistem induksi :
A. Jika kumparan primer trafo daliri listrik DC akan menyebabkan inti trafo menjadi
mahnet dengan kutub tetap, maka inti skunder akan terpengaruh ke kutub mahnet
yang tetap, sehingga elektron yang terkandung pada kumparan skunder juga tetap
(diam), sehingga output trafo nol (tidak ada output)
B. Juka kumparan primer dialiri listrik AC akan menyebabkan inti trafo menjadi mahnet
dengan kutub yang berpindah-pindah mengikuti listrik AC yang dialirkan, maka
elektron yang terdapat pada skunder akan terpengaruh pada kutub mahnet sehingga
terjadi kutub listrik bolak balik, dengan demikian terjadi output trafo.
c.
Macam-macam trafo
1. TRAFO STEP UP DAN STEP DOWN
Apabila tegangan sekunder lebih besar dari tegangan primernya, maka Transformator
tersebut berfungsi sebagai penaik tegangan (Step up), akan tetapi apabila tegangan
sekunder lebih kecil dari tegangan primernya maka Transformator berfungsi sebagai
penurun tegangan
(Step Kursus
down) dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 18
Lembaga
a. Trafo Step up digunakan menaikkan tegangan dari yang tegangan kecil menjadi
besar. Seperti digunakan untuk Inverter dari primer 12 Volt DC menjadi 110, 220
Volt AC
b. Trafo step down digunakan untuk menurunkan tegangan dari yang besar
menjadi kecil. Seperti digunakan untuk catu daya, dari arus primernya 110 atau
220 vol AC menjadi 3, 4.5, 6, 7.5, 9, 12, 15, 18, 24, 32, 42 volt AC
Trafo yang digunakan untuk catu daya atau power suply ada yang menggunakan jenis
CT dan non CT. pada dasarnya sama antara CT dan non CT. Perbedaannya terletak
pada skundernya dan sistem kerjanya. Hasilnyapun sama antara CT dan non CT. Dalam
sistem CT, CT sebagai tegangan neteral / groung / nol. Sedangkan non CT yang
berfungsi sebagai netral adalah angka nol ( 0 volt )
Pada primernya ada yang 0 110 220 dan ada yang hanya 0 110
0 110,
pemasangannya pada primer yang 0 110 dan 0 110 adalah dengan menggabungkan
tep 110 dengan tep 0 yang berbeda lilitannya sehingga menjadi 220. Sementara di
bagian skundernya: 3, 4.5, 6 7.5, 9, 12, 15, 18, 24, 32, 42 volt
2.TRAFO DAYA
Trafo daya adalah trafo yang dipakai untuk pesawat elektronika dengan tata letak yang
disesuaikan dengan kebutuhan frekwensinya. Trafo daya terdiri dari ;
a. Trafo input (IT), trafo untuk penguat pertama atau penguat depan pada power
b. Trafo output (OT), trafo untuk penguat akhir pada power
a. Sentuhkan penyidik merah pada kaki dioda dan penyidik hitam pada + dioda,
maka jarum bergerak. Sebaliknya jika penyidik merah ditempelkan pada kaki
dioda dan penyidik hitam disentuhkan pada kaki + dioda, maka jarum tidak
bergerak. Penunjukkan jarum semacam ini bahwa dioda baik
b. Jika posisi penyidik disentuhkan pada dua kaki dioda + dan dengan dibolakbalik kakinya dan jarum menunjuk semua dalam pengukuran dua bolak-balik itu,
berarti dioda itu rusak atau bocor
c. Untuk lebih akuratnya gunakanlah batas ukur x ohm yang paling besar yang ada
pada tester untuk mengetahui kebocorannya
Fungsi dan macam dioda
1. Penyearah tegangan
Listrik AC yang melewati dioda penyearah tegangan maka arus listrik AC itu akan
disearahkan menjadi DC, yaitu yang tadinya arus listrik bolak balik ( + -) mengalir secara
bergantian pada kutub anoda / +, maka dioda akan melewatkan arus listrik AC yang
positif (+) dan kutub katoda (-). Dioda akan melewatkan arus listrik AC yang negatif (-).
Kutub dioda + hanya dapat dilewati arus + dan kutub dioda hanya dapat dilewati arus
listrik (negatif). Dioda kutub positifakan dapat melewatkan tegangan positif DC dan
tidak dapat melewatkan tegangan negatif DC. Dioda kutub negatif dapat melewatkan
tegangan negatif DC dan tidak dapat melewatkan tegangan positif DC
Semakin besarnya tegangan yang diumpankan pada Varaktor akan memperkecil nilai
Kapasitansi transisi, hal ini diakibatkan seolah-olah melebarnya depletion layer atau
memperjauh jarak lempengan-lempengan pembentuk Capasitor didalam dioda tersebut.
Oleh karena itu Varaktor adalah Dioda yang nilai kapasitansinya dikendalikan oleh
tegangan.
Dioda faraktor ini terbuat dari silikon yang memiliki keistimewaan khusus yaitu apabila
diberi tegangan maju akan berfungsi sebagai kapasitor atau kondensator dengan besar
kapasitas tertentu. Keistimewaan laian bahwa dioda varaktor ini adalah cara pengaturan
kapasitas oleh arus listrik sehinggajarak jauhpun kapasitasnya dapat diatur
dibandingkan dengan varco yang pengaturan kapasitasnya secara mekanik [manual]
Atau dengan kata lain dioda varaktor dapat memindah |atau mencari gelombang atau
mengendalikan \mengontrol secara automaticdengan jarak jauh Umum digunakan pada
pengontrol[remoute] yang dapat mengendalikan dengan jarak jauh Umum digunakan
pada remoute control, yang dapat mengendalikan darti jarak jauh.
Transistor baik dari jenis PNP maupun NPN mempunyai tiga elektroda yang masingBasis (B)
: sebagai pengendali dan sebagai pintu masuknya signal (input)
Colektor (C) : Sebagai pintu keluarnya (out put) dari hasil proses transistor yang
Berupa frekwensi dan getaran listrik satu fasa (searah) . Hasil outmya
sesuai dengan inputnya
Emitor (E) : Sebagai pintu atau gerbang masuknya arus listrik
Kedua jenis transistor (PNP NPN) itu mempunyai kegunaan yang sama hanya saja
pada kutub pengarusannya yang berbeda.
6, T R AN S I S T O R
( TR )
Transistor berasal dari kata Transfer : mengirim dan Resistor : menghambat atau
menahan. Transistor dapat dinamai sebuah generator pembangkit dan penggerak pulsapulsa atau gelembung-gelembung getaran serta membentuk getaran listik yang berfasa
tunggal. Oleh sebab itu transistor mempunyai azas kerja sebagai berikut :
Penggerak, pemodul, pengirim dan penyekat arus listrik dan frekwensi.
Transistor lebih terkenal sebagai penguat baik arus atau sinyal
Jenis dan bagan transistor
a. PNP (Positif Negatif Positif
b. NPN (Negatif Positif Negatif)
Rifton Metro
23 :
Transistor jenisLembaga
PNP : Kursus dan Pelatihan Elektronik
Transistor
jenis NPN
Basis pada potensial negatif
Basis pada potensial positif
Colektor pada potensial negatif
Colektor pada potensial positif
Emitor pada potensial positif
Emitor pada potensial negatif
Transistor jenis NPN :
Cara menentukan jenis PNP dan NPN serta kaki menetukan Basis, Colektor
dan Emitor
Untuk dapat menentukan jenis PNP atau NPN maka harus mengetahui terlebih dahulu
basisnya. Kalau sudah mengetahui kaki basisnya sudah otomatis mengetahui jenis
transistornya, setelah itu baru menentukan kaki kolektor dan emitornya. Ada dua cara
untuk menentukannya, yaitu cara pertama: dengan mengamati tanda-tanda petunjuk kaki
kolektor yang biasa terdapat pada tubuh transistor itu sendiri. Kadang menggunakan titik
atau kotak pada kaki Colektor . Cara kedua dengan menggunakan multi meter.
Sebagaimana mengukur dioda dengan tester diatas, maka cara menentukan kaki
transistor basis, colektor dan emitornya pun sama.
Batas ukur tester pada x
Bila salah satu kaki transistor ditempelkalkan penyidik merah (+) dan penyidik hitam (-)
ditempelkan pada kedua kaki yang lainnya secara bergantian, posisi yang demikian ini
jarum bergerak/menunjuk. Jika dibalik, penyidik hitam ditempelkan pada kaki yang
semula ditempeli penyidik merah dan penyidik merah ditempelkan pada kedua kaki yang
lainya yang semula ditempeli penyidik hitam, dalam posisi ini jarum diam/tidak bergerak.
Cara seperti ini dapat disimpulkan bahwa kaki transistor yang ditempeli penyidik merah
jarum bergerak dan ditempeli penyidik hitam tak bergerak adalah BASIS. Selanjutnya
kedua kaki transistor yang lainnya adalah Colektor dan Emitor. Dengan demikian dapat
diketahui pula bahwa transistor itu jenis PNP. Cara ini juga untuk dapat mengetahui
apakah transisto itu baik atau tidak (rusak). Jika gerak jarum tidak seperti ketentuan
diatas berarti transisitor itu rusak. Untuk lebih meyakinkan baik atau rusaknya transistor
pergunakan batas ukur pada nilai ohm yang paling besar.
Bila salah satu kaki transistor ditempelkalkan penyidik hitam (-) dan penyidik merah (+)
ditempelkan pada kedua kaki yang lainnya secara bergantian, posisi yang demikian ini
jarum bergerak/menunjuk. Jika dibalik, penyidik merah ditempelkan pada kaki yang
semula ditempeli penyidik hitam dan penyidik hitam ditempelkan pada kedua kaki yang
lainya yang semula ditempeli penyidik merah, dalam posisi ini jarum diam/tidak bergerak.
Cara seperti ini dapat disimpulkan bahwa kaki transistor yang ditempeli penyidik hitam
jarum bergerak dan ditempeli penyidik merah tak bergerak adalah BASIS. Selanjutnya
kedua kaki transistor yang lainnya adalah Colektor dan Emitor. Dengan demikian dapat
diketahui pula bahwa transistor itu jenis NPN. Cara ini juga untuk dapat mengetahui
apakah transisto itu baik atau tidak (rusak). Jika gerak jarum tidak seperti ketentuan
diatas berarti transisitor itu rusak. Untuk lebih meyakinkan baik atau rusaknya transistor
pergunakan batas ukur pada nilai ohm yang paling besar. Ada jtransistor yang cara
Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 24
pengukurannya berbeda dengan Cara pengukuran seperti dikemukakan diatas misalnya
transistyor pada horizontal output televisi warna, akan dijelaskan pada pembahasan
televisi warna.
Untuk mentukan kaki COLEKTOR dan EMITOR nya adalah dengan memperhatikan
secara seksama penunjukannya dengan cara seperti diatas. Colektor nilai hambatannya
lebih kecil dari nilai hambatan Emitor. Pengukuran dengan multimeter tanpa
mengunakan alat bantu untuk mengetahui kaki kolektor dan emitor tidak akan bisa dan
kalau bisa sangat sedikit sekali, sebab abtara emitor dan kolektor bisa dikatakan
penunjukannya sama, olehkarena itu perlu alat bantu dan tau cara-caranya. Cara yang
paling tepat untuk mengetahui kaki Colektor dan Emitor, yakni dengan menggunakan alat
bantu resistor. (diterangkan pada waktu kursus)
Cara menentukan kaki transistor jenis NPN dan PNP adala:
Transistor jenis NPN Basis penyidik tester hitam, Kolektor penyidik merah, Emitor
penyidik merah
Transistor jenis PNP,Basis penyidik tester merah, Kolektor penyidik hitam, Emitor
penyidik hitam
Lembaga Kursus
dan Pelatihan Elektronik
6. INTEGRATED
CIRCUIT Rifton
( IC ) Metro 25
Integrated Circuit merupakan gabungan dri beberapa komponen elektronika, misalnya:
Transistor-transistor, resistor-resistor dan
dioda-dioda dengan maksud untuk
memperoleh integrasi yang kompak, praktis dan sangat luas penggunaannya. IC tidak
ada ketentuan kaki-kakinya dan tidak ada ketentuan dalam mengukurnya sehingga untuk
mengetahui IC itu baik atau tidak ialah dengan memperhatikan gejala yang terjadi atau
dengan dengan membandingkan dengan IC yang sama yang normal. Hti-hati dalam
menentukan rusak tidaknya IC.
Keuntungan menggunakan IC :
a. Rangkaianya sederhana
b. Miniatur pesawat
semua
c. Kwalitas dari sistem terjmin
d. Daya listrik yang diperlukan tidak besar
e. Efisien tempat dan kemasannya
Kerugian menggunakan IC :
a. Daya tidak dapat besar sekali
b. Salah satu sistem rusak maka rusak
c. Tidak dapat dimodifikasi
d. Tidak ada standar kakinya
Untuk lebih mudahnya dalam menentukan jenis transistor dsan kaki basis, kolektor dan
emitor4nya, perhatikan nomer seri dan bentuk transistor berikut ini :
Nomor seri :
Nomor seri :
Nomor seri :
Nomor seri :
D313
jenis NPN
BD 140
BC
jenis PNP
SWITCH (SAKLAR)
Switch(sw) atau saklar adalah alat untuk menghubungkan atau tidak menghubungkan,
menyambung atau memutus. Titik hubung terletak pada kaki tengah. Kaki tengah
merupakan porosnya dan yang terjadi penyaklaran pada kaki sanping kanan dan
kirinya.Berearti ada tiga kaki dalam sistim penyaklaran tengah, (sebagai poros/sumber),
samping kanan dan samping kirinya sebagai yang akan mendapatkan kaki tengah yang
akan disaklar. Saklar ada yang mono dan ada yang setereo. Saklar ada dua macam
yaitu saklar mekanik dan saklar otomatis. Saklar manual adalah saklar yang di
kendalikan secara manual. Yang termasuk saklar manual adalah saklar geser, saklar
putar (rotary) dan saklar tekan. Sedangkan saklar otomatis itu adalah RELAY yaitu saklar
yang dikendalikan secara otomatis yaitu dengan cara memberi kan tegangan AC atau
DC. Pada kedua lilitan jika diberi tegangan akan terjadi penyaklaran pada bagian
switchnya dan ketika tidak ada tegangan pada lilitan relay akan terjadi penyaklaran
sebaliknya.
(+) akan melewatkan araus listrik AC yang positif (+) dan dioda bagian negatif negatif (-)
akan melewatkan arus listrik AC yang negatif (-), setelah itu di filter atau diredam atau
diratakan dengan elco. Sampai di sini adalah rangkaian adaptor. Kemudian untuk lebih
mematangkan atau menguatkan arus diberi regulator.
Contoh adaptor
a. Adaptor sistem penyearah setengah gelombang
Lembaga
Kursus
dan Pelatihan
b. Adaptor sistem
penyearah
gelombang
penuhElektronik Rifton Metro 27
PENYERAHAH
FILTER
EGULATOR
Sistim kerja; Trafo bagian primer mendapatkan AC dari PLN 220 atau 110 kemudian
terjadi induksi sehingga dapat menghasilkan pada skundernya arus AC sesuai dengan
data yang tertera pada trafo bagian skunder. Dari trafo bagian skunder yang beraruskan
AC kemudian disearahkan oleh dioda dengan mempertemukannya, dioda bagain positif
Adaptor yang baik adalah adaptor yang disearahkan dengan sistem penyearahan
gelombang penuh. Supaya adaptor itu mutunya baik maka adaptor itu perlu adanya
regulator. Didalam regulator dipasang komponen yang berfungsi untuk pembatas /
penstabil tegngan. Pembatas tegangan ini berlu diberi agar tegangan tidak melebihi dari
yang diperlukan. Pembatas tegangan ada yang berbentuk dioda zener dan yang
berbentuk IC. Besar kecilnya nilai yang akan dipergunakan telah tercantum dalam tubuh
komponen tersebut. Dioda zener telah diungkapkan di atas. Misal pembatas tegangan
IC. IC 78xx digunakan untuk membatasi/menstabilkan tegangan + sedangklan IC 79xx
digunakan untuk membatsi/menstabilkan tegangan 7805 = 5 volt +
7812 = 12 volt +
7906 = 6 volt 7806 = 6 volt +
7815 = 15 volt +
7909 = 9 volt -
7809 = 9 volt +
7818 = 18 volt +
7912 = 12 volt Kaki pertama input , kaki kedua (tengah) ground dan kaki ke tiga output. Output sama
dengan input. Jika outputbya + maka inputnyapun juga harus + begitu sebaliknya. Catu
daya / adaptor agar dapat diatur besar kecilnya tegangan maka dipasang veriable
resistor pada output pembatas tegangan itu, hanya saja besarnya tegangan tidak dapat
melebihi pembatas tegangannya. Misalnya pembatas tegangannya 12 volt, maka
tegangannya tidak akan dapat melebihi 12 volt. Besar tegangannya minimal 0 volt dan
maksimum 12 volt.. Misal: tegangan 12 volt dipasang IC 78 12 atau Dz 12 volt, maka tegangan
yang keluar menjadi 12 volt.
Regulator merupakan penguat perataan arus DC atau untuk pada catu daya sehingga dapat
mencukupi arus yang dibutuhkan oleh sebuah pesawat. Biasanya di gunakan untuk rangkaian
yang frekwensinya tinggi seperti TV, Pra amp head, oscilator, mixer radio, pre amp mic dll. ngkaian
yang frekwensinya rendah tidak memerlukan regulator, seperti audio amplifier
Kursus
Pelatihan Elektronik Rifton Metro 28
Contoh adaptorLembaga
yang yang
diberidan
regulator
a. Contoh regulator dengan penstabil/pembatas tegangan dioda zener
c.
Trafo
: 3 Ampere
D 1 4 : 3 ampere
C1
: 4700 uf / 16 volt
C2
: 1000 uf / 16 volt
VR
R
Q1
Q2
: 50 K
; 100 Ohm
: D 313
: 2N 3055
Dz
: 12 volt
Lembaga
dan Pelatihan
Elektronik
Rifton
Metro 29
Arus AC yng keluar
dariKursus
trafo skunder
15 volt
kemudian
disearahkan
dengan 4 dioda
sehingga arus listriknya menjadi arus DC yakni + dan denagn tegangan 15 v DC.
Kemudian difilter / diratakan arusnya oleh C1 tegangannya menjadi 18 v, karena elco
menyimpan arus sekitr 3 volt. C untuk filter nilainya semakin besar semakin baik.
Tegangan 18 V ini bisa dikecilkan dengan VR, minimumnya 0 volt dan maksimumnya 15
volt. Tegangan 15 volt ini selanjutnya dikuatkan arusnya dengan Q1 dan Q2. Q1
merupakan penguat awal, Q2 merupakan penguat tingkat akhir atau disebut power
regulator. Output dari regulatornya adalah kaki colektor power regulator. Selanjutnya siap
untuk mengoprasikan pesawat elektronika.
f. Adaptor Simetris
Adaptor simetris ini mengeluarkan tiga kutub, yaitu positif ( + ), negative ( - ) dan graond.
diperuntukkan pada rangkaian yang membutuhkan arus + - dan Ground. Adaptor ini
memiliki tiga kutub, yaitu + - dan ground.
Arus listrik AC dari skunder 18 volt , jika diukur dari CT, dan 18 volt juga jika diukur dari
CT yang satunya, sehingga jika diukur pada dua ujung skunder yang bukan CT
tengannya menjadi 36 volt.Tengan AC tersebut kemudian disearahkan dengan dioda
sehingga arusnya menjadi DC,. Penyearahan itu menghasilkan tegangan + - dan ground.
AMPLIFIER
Power amplifier berfungsi menguatkan getaran listrik suara (AF) yang berasal
dari penguat-penguat pre amp sebelumnya, kekuatan power amplifier dinyatakan dengan
Watt yang dayanya dari 1 Watt hingga ratusan bahkan ribuan Watt.
Semakin besar daya dari suatu penguat AF semakin keras hasil audio yang
dikeluarkannya tetapi loud speaker yang digunakan harus cukup memadai disesuaikan
dengan daya output dari penguat AF itu sendiri. Secara teknis ada beberapa metode
membuat amplifier antara lain; Output Transformer Less(OTL), Output Capasitor Less
Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 31
(OCL), dan Bridge Transformer Less (BTL). Penguat jenis OTL pada outputnya
dihubungkan melalui condensator dan catu daya yang digunakan umumnya catu daya
biasa yang hanya memilki jalur (V- / 0 v) dan (V+).. Penguat OCL memiliki daya keluaran
yang lebih tinggi serta menggunakan catu daya tegangan ganda yaitu (V+), (V0/ gnd) dan
(V-), dan untuk penguatan BTL adalah merupakan gabungan dua buah penguat amplifier
yang harus identik sama persis. Teknik ini adalah teknik multipikasi daya atau pembalik
fasa yang kemudian dikenal dengan nama bridge transformer less (BTL) atapun
penguatan dengan metode jembatan, penguatan jembatan secara teknis akan
menghasilkan daya yang lebih besar setidaknya 2,8 kali lebih besar dari kekuatan audio
sebelumnya.
Amplifier adalah penguat geteran listik. Getaran listrik = freqwensi = signal.
Freqwensi suara/audio = 20 s.d. 20.000 Hz. Jika telah melebihi dari getran itu, maka
sudah tidak dapat diikuti oleh pendengaran telinga. Satuan freqwensi Hertz (Hz).
Amplifier adalah menguatkan suara yang telah dirubah getarannya menjadi getaran
listrik. Yang perlu diketahui dalam amplifier itu adalah :
1. Tegangan (volt)
2. Ground
3. Output
4. Input.
Tegangan + dan groun digunkan untuk memberikan arus pada rangkaian amplifier,
Output terhu bung dengan speaker dan inputnya ke out radio/ tape / VCD
Audio amplifier merupakan rangkaian penguat akhir audsio dan telah lengkap dengan
tone control
1. D R I V E R
Driver merupakan kemudi atau penggerak . Bagian ini memproses lanjut output dari
bagian pre amp, dimana bagian ini mempunyai sifat tidak sensitif dikarenakan signal
yang akan diproses sudah agak besar. Driver ini juga merupakan penguatan sebelum
penguatan tingkat akhir yaitu power ampli. Driver merupakan input amplifier. Input driver
berasal dari pre amp head, pre amp mic, MF radio. Sedangkamn outputnya debrikan
pada loud speaker. Driver juga termasuk penguatan kedua. Penguatan pertama adalah
pre amp dan penguatan ke tiga adalah power amplifier. Input ampli biasanya dimulai dari
volume
2. P O W E R (OUTPUT)
Power merupakan penguat daya. Rangkaian ini melanjutkan proses dari driver output.
Rangkaian power ini merupakan penguatan tingkat akhir dan penentu kuat lemahnya
amplifier. Semakin besar dayanya akan semakin keras suaranya begitu pula semakin
kecil dayanya akan semakin lemah suaramya. Outputnya diteruskan ke loud speakar
untuk dirubah signalnya menjadi suara atau bunyi sesuai dengan bunyi / suara aslinya.
Power atau output amplifier diberikan ke loud speaker untuk dirubah getaran listrik
menjadi suara sehingga dapat kita dengar.
Driver merupakan input amplifier yang biasanya telah dilengkapi dengan tone control
(pengatur nada) bass, treble dan volume. Dan volume merupakan input ampli
Mencari input amplifier dengan mengurut dari pre amp mic atau pre amp head atau dari
Lembaga
danpre
Pelatihan
Elektronik
32 diteruskan ke
MF radio karena
pre ampKursus
mic atau
amp head
atau MFRifton
radioMetro
outputnya
input amplifier. Biasanya input amplifier ditandai dari volume, sedangkan mencari output
amplifier dengan mengurut dari speaker
b. Power OCL ( Output Condensator Less ), penguat daya dengan sistem output
tanpa kopling condensator. Power ini membutuhkan tiga kutub arus listrik, yaitu + - dan
ground sehingga catu dayanyapun harus catu daya kembar. OCL mutu suaranya sangat
baik, hanya saja kerasnya tidak seperti power push pull.OCL ini spesial untuk suara bass
dan trable dan juga fokal. OCL banyak sekali dipergunakan terutama untuk suara musik,
misalnya organ tunggal, karaoke, pertunjukkan musik dll. Hati hati dalam
menghidupkannya sebab sangat rawan terhadap kerusakan. Kabel speaker yang saling
bertemu (konslet) akan menyebabkan power OCL rusak dan sebaliknya power OCL rusak
akan menyebabkan speaker juga ikut rusak sebab out power OCL diantara tegangan +
dan sehingga kalau tidak ada sinyal, outputnya 0 volt. Sebelum menghidupkan dengan
memasang speaker, pastikan dulu bahwa powernya normal. Untuk mengetahui power
OCL normal yaitu dengan cara mengukur pada outputnya dengan batas ukur AC volt x
10, jika tidak ada sinyal, maka tidak ada arus sehingga tegangan 0 volt. Jika ada sinyal
maka jarum tester akan bergerak-gerak sesuai dengan kuat lemahnya sinyal. Jika
ternyata diukur outputnya ada arus atau tegangannya dikala tidak ada sinyal maka itu
pertanda powernya tidak normal / rusak sehingga kalau langsung diberikan ke speaker
maka speakernya akan rusak. Untuk mengamankan power OCL dan speakernya adalah
dengan memasang rangkaian protector (pelindung). Rangkaian berfungsi melindungi
speaker ketika powernya rusak sehingga speakernya tidak ikut rusak dan melindungi
Lembaga
Kursuskabel
dan Pelatihan
Elektronik
Riftonrusak
Metrosehingga
33
powernya ketika
bersentuhan
speaker atau
speakernya
powernya
tidak rusak. Untuk menambah daya watt pada power OCL ini yaitu dengan menambah
transistor power pemasangannya sama dengan transistor power sebelumnya, hanya
pada out ke speaker dengan memberi resistor yang nilainyapun sama dengan resistor
transistor ke out speaker sebelumnya.
c. Power OTL Output Trafo Less ), penguat daya dengan sistem output tanpa trafo.
Power OTL hampir sama dengan OCL, hanya saja OTL arus listrik yang diperlukan
+ dan - dan outputnya dengan menggunakan kopling condensator.
Power AMPLIFIER tda 2002 / 2003
BTL
d. Power Intregrated Circuit (IC). Power IC bisa juga memakai sistim OTL atau OCL,
hanya saja dikemas sedemikian rupa dalam bentuk IC. Untuk mengetahui baik tidaknya
IC dengan memperhatikan gejalanya. Yang paling penting dalam Kebanyakan outputnya
dan
Pelatihan
Elektronik
Rifton
Metroinput
34 dan output.
0.5 volt. DalamLembaga
power ICKursus
ini harus
diketahui
benar
letak kaki
+ ground
SPEAKER
Loud speaker input dari output power amplifier. Loud speaker merupakan alat yang
merubah getaran listrik menjadi suara dari signal yang dihasilkan oleh power amplfier.
Speaker harus di sesuaikan dengan besarnya daya yang dikeluarkan oleh power
amplifier. Alat ini mempunyai mutu yang berbeda beda sehingga yang mutunya bagus
maka suara yang dikeluarkanpun baik. Macam speaker ini adalah:
1. Suf Woofer, special untuk suara bass (rendah)
2. Medium, special untuk suara vokal (menengah/medium)
3. Tweeter, special suara trable (tinggi)
4. Full Range, speaker yang bisa memproses suara bass, medium dan trable.
Untuk memperbagus suara lagi output dari power amplifier dipasang alat Cross over
sebelum ke speaker, yaitu suatu rangkaian yang terdiri dari coil dan condensator yang
dapat memproses pemisahan suara bass, medium dan trable sehingga ada tiga output
dari cross over yait output bass, output medium dan output trable.
Secara umum hanya terdiri dari satu vareable resistor dari masing-masing bass dan
trebleyang akan digunakan untuk mengatur nada-nada itu sehingga nada yang akan
dikehendaki hasilnya kurang memuaskan.
Contoh pengatur nada pasif
TONE CONTROL
Tone control adalah pengatur nada. Nada yang diaturnya adalah nada bass/rendah,
medium/sedang dan treble/tinggi.
20 Hz
s.d. 500 Hz
: nada Bass
500 Hz s.d. 3000 Hz
: nada medium/vokal
3000 Hz s.d. 20.000 Hz : nada tinggi
Tone control ini sangat dibutuhkan untuk mendapatkan keindahan nada sesuai dengan
yang diinginkan. Komponen yang sangat berpengaruh untuk mengatur nada bass,
medium dan treble adalah condensator. Rangkaian Aqualizer dan galaxi termasuk tone
cdontrol. Hanya saja galaxi pengaturan nadanya telah ditentukan sedemikian rupa
sehingga keindahan nadanya tak dapat dirubah-rubah. Tone control dipasang setelah
pre amp sebelum driver, dan inputnya diambil dari volume, output tone control diberikan
ke driver. Biasanya amplifier inputnya diambil dari rangkaian tone control yakni pada
input volume. Untuk memahami cara kerja tone control harus fahan terhadap cara kerja
komponen-konponen yang ada pada tone control khususnya condensator. Semakain
tinggi nilai farad condensator maka akan seakin rendah frekuensi yang dapat
melewatinya, sebaliknya semakin kecil nilai faradnya akan semakin tinggi frekwensi yang
dapat melewatinya. Tone control yang paling baik adalah tone control yang terdiri dari
beberapa pengaturan. Misalnya urntuk suara bass dan treble masing-masing
dan
Pelatihan
Elektronik
Rifton
Metro yang
36 diinginkan .
menggunakan Lembaga
8 atau 10 Kursus
vareable
resistor
sebagai
pengatur
nada-nada
Micro : kecil Phone : suara. Microphone adalah suara yang lemah atau kecil.
Komponenya adalah mic baik dynamic atau condnsor. Mic berfungsi merubah suara
menjadi getaran listrik. Signal yang dihasilkan dari mic ini masih sangan kecil / lemah
sehingga perlu dimodulasikan kembali dan dikuatkan. Rangkaian untuk memodulasikan
dan untuk menguatkan signal itu adalah rangkaian pra amp mic. Sinyal yang telah telah
dikuatkan oleh rangkaian pre amp mic kemudian deberikan kerangkaian amplifier.
1. Kaset, adalah alat yang didalamnya ada pyta. Di pyta itu suara atau bunyi
tersimpan.Pyta mengandung serbuk mahnet. Suara yang keluar dari loud speaker
akan sesuai dengan isi pytanya.
2. Head, komponen untuk merubah getaran mahnet menjadi getaran listrik. Getaran
listrik yang dihasilkan oleh head ini masih sangat kecil/lemah (micro) sehingga perlu
dikuatkan kembali.
3. Pre amp head, merupakan rangkaian pre penguatan.
Rangkaian ini
memodulasikan dan menguatkan getaran listrik yang dihasilkan dari head yang masih
sangat lemah. Signal yang keluar dari pre amp head ini juga masih kecil sehingga
perlu adanya penguatan lagi.
TAPE RECORDER
Tape dibaca tip merupakan pesawat elektronika yang dapat menimbulkan bunyi,
merekam suara dan menghapus suara dengan menggunakan pyta atau casette. Tape
recorder terdiri dari dua bagian, yaitu bagian mekanik dan bagian elektronik. Mekanik ini
yang berperan dalam proses berputarnya roda kaset. Alat mekanik yang berperan
memutarkan roda adalah:
a. Roda karet pres
e. Roda karet gelang
b. Roda gigi kaset
f. Roda-roda gigi pengigit
c. Roda gila
g. Per per lunak
d. Dinamo, ada yang kodenya CW (mutar kiri) dan ada yang CCW (mutar kanan)
Sedangkan dalam bagian elektronik memproses terjadinya bunyi atau suara yang sama
dengan suara dalam kaset. Ada tiga macam proses yang dapat dilakukan oleh tape ini,
yaitu:
A. Proses Play / memainkan, yaitu proses mengoprasikan untuk mendapatkan bunyi
atau suara sesuai dengan pyta atau kasetnya
B. Proses Recording / merekam, yaitu proses menyimpan getaran suara dalam pyta
C. Proses Erase / menghapus, yaitu proses menghapus getaran suara yang ada dalam
kaset sehingga pyta yang terkena proses erase ini akan menjadi netral (tidak ada
getaran suara yang tersimpan). Getaran suaranya menjadi kosong.
A. Blok diagram tape ketika Play
4. Driver, merupakan rangkaian penggerak dan penguat signal dari pra amp head untuk
selanjutnya diberikan ke rangkaian power amplifier.
Lembaga Kursus
dan Pelatihan
Elektronik
Riftontingkat
Metro akhir.
39
5. Power amplifier,
Merupakan
rangkaian
penguatan
Power ini
menguatkan signal dari driver yang masih kecil. Signal yang keluar dari power ini
sudah cukup besar sehingga sudah dapat dirubah menjadi suara. Hasil dari penguat
daya ini selanjutnya diberikan ke loud speaker.
6.
Loud Speaker, merubah getaran listrik menjadi suara. Speaker ini mengeluarkan
7. suara atau bunyi sesuai dengan isi kasetnya dalam pyta.
1. Mic
2. Pre amp mic
3. Driver
4. Head
5. casette
Freqwensi radio menumpangkan pada freqwensi carier (pembawa) atas freqensi audio.
Dalam keadaan penumpangan tersebut freqwensi radio akan beruah-rubah sesuai
dengan naik turunnya freqwensi suara. Apabila freqwensi suara naik, maka freqwensi
radio akan bertambah cepat, dan apabila freqfreqwensi suara turun maka freqwensi radio
akan rendah. Gelombang audio yang dipancarkan oleh stasiun pemancar dan diterima
oleh pembawa penerima melalui antena adalah gelombang termodulasi. Gelombnag
termodulasi ini sesuai dengan stasiun pemancar. Dan bagian yang tepat memodulasi
adalah varco sebagai pemilih sinyal yang diinginkan.
R A D I O
Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronik Rifton Metro 40
Blok diagram semua sistem radio adalah sama, AM/MW, SW dan FM. Perbedaannya
terletak pada rangkaian tuning / tuner atau disebut juga penala yang terdiri dari
penangkap gelombamng, mixer dan oscilator.
Blok diagram radio
4. MEDIUM FREQWENSI ( MF )
Sinyal yang datang dari mixer dan osilator adalah sinyal sinus dengan frekuensi tertentu
dimana getarannya belum cukup / masih lemah. Informasi suara diterima lagi oleh
bagian MF untuk diperkuat dengan penguatan dua tingkat yaitu MF1 dan MF2. Getaran
sinyal frekuensi yang telah diperkuat inilah yang akan dimasukkan ke dalam detektor.
Bahan MF (IF) Trafo MF1 feritnya dicat kuning, trafo MF2 feritnya dicat putih, Trafo MF3
feritnya dicat hitam. Rangkaian ini merupakan penguat freqwensi menengah atau
freqqwensi antara. Signal yang dihasilkan oleh mixer (freqensi menengah) masih lemah
sehingga perlu diperkuat lagi. Hasil penguatan freqwensi oleh rangkaian MF / IF
kemudian diteruskan pada rangkaian detektor untuk dideteksi, sehingga jika rangkaian
ini telah bekerja kan terdengar suara desis / desah pada speaker. Penguatan freqwensi
menengah ini ada yang tiga tingkat dan ada yang dua tingkat. Komponen pada rangkaian
ini biasanya terdiri dari Trafo, transistor, resistor dan kondensator. Trafo MF 1 feritnya
kuning, trafo MF 2 feritnya putih dan Trafo MF 3 feritnya hitam.
5. DETEKTOR
Detektor merupakan bagian yang dapat memisahkan gelombang suara (audio) terhadap
gelombang pembawa (carier) dari tingkat IF (MF) sehingga sinyal ang keluar hanya
tinggal sinyal audio. Sinyal audio inilah yang akan keluar ke speaker atau ke penguat
suara. Biasanya mengguankan satu dioda dibantu dengan 3 kondensator dan 2 resistor.
Detektor adalah rangkaian pemisah. Nama lain adalah demodulator yaitu mengeluarkan
modulasi. Rangkaian detektor berfungsi untuk memisahkan freqwensi pembawa (carier)
dengan frekwensi suara (mengeluarkan freqwensi suara). Juga dapat dikatakan bahwa
detektor berfungsi unruk menyeleksi atau memisahkan freqwensi tinggi dengan freqwensi
rendah (freqwensi audio). Kemudian hasil dari pemisahan ini diteruskan ke rangkaian
audio amplifier untuk dikuatkan tingkat akhir.
Biasanya rangkaian detektor adalah
dioda kristal dibantu dengan kondensator dan resistor.Dioda kristal berfungsi untuk
memisahkan reqwensi tenggi dengan freqwensi rendah, Kondensator berfungsi untuk
menyimpangkan (bay pass) freqwensi tinggi agar tidak kembali ke tempat semula.
Resistor berfungsi untuk menghalangi ke freqwensi tinggi agar tidak masuk melalui
resistor akan tetapi mellui condensator simpang (bay pass). Rangkaian detektor berfungsi
untuk menyeleksi atau memisahkan frekuensi tinggi dengan frekuensi rendah (audio).
6. AUDIO AMPLIFIER
pemisahan detektor agar dapat dirubah menjadi suara oleh loud speaker.
Rangkaian audio amplifier ini terdiri dari rangkaian driver dan rangkaian power.
Rangkaian driver
merupakan
penguatan
freqensi
audio tingkat
dan43
rangkaian power
Lembaga
Kursus
dan Pelatihan
Elektronik
Riftonawal
Metro
amplifier merupakan penguatan freqweni audio tingkat akhir. Hasil dari penguatan itu
diteruskan ke speaker untuk dirubah menjadi suara. Rangkaian tone control biasanya
diletakkan sebelum driver sehingga input audio amplifier terdapat pada tone control
(volume). Jika rangkaian ini normal maka disentuh pada inputnya akan bunyi (ndreeed).
Rangkaian power audio amplifier bemacam-macam sistemnya: yaitu sistem push pull,
OTL, OCL dan Integrated Circuit. Dalam contoh power amplifier radio AM ini
menggunkan power pus pull.
a. Driver amplifier
Bagian ini disebut penguat awal audio karena bagian inilah yang mula-mula meakukan
penguataan terhadap getaran suara dari detektor. Penguat ini dilakukan satu tingkat
dengan menggunakan 1 transistor 3 resistor dan 2 kondensator.
Audio amplifier adalah rangkaian sebagai penguat freqwensi suara hasil dari
b. Powe amplifier
Power amplifier disebut penguat akhir karena pada penguatan ini dilakukan oleh
transistor ang bekerja bergantian dan dapat memberikan hasil penguatan yang cukup
besar, sehingga mampu menggetarkan membran lod speaker 20 Hz 20 KHz
8. SPEAKER
Speaker terdiri dari :
a. Magnet tetap dimana kutub utamanya (kutub utara) dilingkari oleh kutub selatan
dan antara kedua kutub terdapat ruang udara
b. Kumparan (movibg coil) berupa gulungan kawat dean terletak bebas di ruang
udara antara kedua kutub magnet
c. Corong kertas berventuk kerucut yang disebut membran
d. Rangka dari logam.
Ukuran speaker :
a. Garis tengah konus diukur dengan inchi, 1 = 2,54 cm. Dalam praktej terdapat
ukuran speaker 3 4 6 9 12 dll
b. Tenaga listrik yang dibutuhkan speaker diukur dengan watt
c. Impedence speaker diukur dengan ohm. Misal: Speaker dengan ukuran 12 3
ohm 4 watt. Berarti garis tengan konusnya 12 impedencenya 3 ohm dan
tenaganya 4 watt.. Impedence adalah perpaduan dari perubahan DC dan
perubahab AC
oleh telinga manusia yaitu antara 20 Kz 20 KHz. Bagian ini sebagai penentu akhir
dalam proses penerimaan pesawat radio.
Loud speaker merubah freqensi suara hasil penguatan audio amplifiermenjadi suara.
Besar kecilnya nilai speaker disesuaikan dengan kekuatan po wer amplifiernya.
8. CATU DAYA
Catu daya merupakan sumber arus listrik DC untuk disalurkan keseluruh rangkaian
pesawat penerima radio. Catu daya dapat digunakan adaptor, accu, batery , solar sel ..
Besar kecilnya tegangan disesuaikan dengan tegangan yang dibutuhkan oleh masingmasing rangkaian radio.
Rangkaian Radio AM / SW secara keseluruha
Cara kerja speaker ini adalah Bila pada kumparan speaker dimasukkan getaran AF akan
menerbitkan kuat lapang magnit dimana kutub berpindah-pindahtempat kumparan
speaker yang dilalui getaran AF menerbitkan kuat lapang berubah-rubah (kutubnya
berpindah-pindah) .
Lembagaadalah
Kursusmengubah
dan Pelatihan
Elektronik
Fungsi loud speaker
getaran
listrik Rifton
suara Metro
menjadi44getaran suara
(audio). Getaran listrik suara yang telah disesuaikan impedensinya oleh trafo OT dengan
lod speaker, oleh speaker diubah menjadi getaran suara dengan frekuansi terdengar
Pesawat
yang mono hanya memiliki satu sinyal atau satu jalur, sedangkaian
pesawat stereo memiliki pulsa doubel dan jalurnyapun doubel, misalnya
jalur R (Right): jalur kanan, jalur L (Left) : jalur kiri, Input dari jalur R hanya
akan keluar melalui rangkaian R, sedangkan input dari jalur L hanya
akan keluar dari rangkaian L . Kemudian untuk menyeimbangkan atau
mengecilkan salah satu dari rangkaian LR itu digunakan BALANCE
berupa VR.
ASSEMBLING
Merakit ada dua macam yaitu merakit rangkaian dan merakit komponen. Merakit
rangkaian adalah menghubungkan komoponen yang satu dengan yang lainnya
sehingga menjadi suatu rangkaian. Merakit pesawat adalah menghubungkan
antar satu rangkaian dengan rangkaiannya yang lain suhingga menjadi suatu
pesawat yang dapat dinikmati. Merakit suatu hal yang sangat menarik karena
merupakan hasil dari karyanya sehingga hasilnyapun akan memuaskan dirinya.
Merakit suatu hal yang sangat mudah, sebab yang perlu diketahui tidaklah
banyak dan sangat sederhana. Hal-hal yang harus difahami untuk keperluan
dalam perakitan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
FREQUENCY
Freqwensi adalah getaran listrik (ac) atau gelombang atau signal. Satuan freqwensi
adalah Hz / cicle. Satu gelombang/freqwensi = 1 hHz.
1 KHz = 1000 Hz
1MHz = 1.000.000 Hz = 1000 KHz
Gelombang audio (gelombang bunyi) adalah gelombang yang dapat didengar oleh
manusia frekuensinya adalah 20HZ 20 KHz. Gelombang audio ini disebut gelombang
bumi. Salah satu sifat gelombang bumi adalah membutuhkan medium untuk
perambatannya sehingga mudah meredam atau diserap oleh lapisan bumi dan hanya
dapat mencapai jangkauan yang relatif pendek. Untuk mengirimkan informasi dalam
jangakauan yang jauh dibutuhkan gelombang yanghampir tidak meredam. Sifat demikian
Hubungan antara freqwensi dan pola pemancar dikaitkan dengan atmosfir bumi
Pemancar AM, terpantul oleh atmosfir ke bumi, daya pancarnya kira-kira 100 Km, ,
terpengaruh dengan cuaca
SW1, terpantul oleh atmosfir ke bumi, daya pancarnya kira-kira 1000 Km, terpengaruh dengan
cuaca
SW2, terpentul oleh atmosfir ke bumi, daya pancarnya kira-kira 5.000 Km 10.000 Km,
terpengaruh dengan cuaca
e.
Pemancar FM, tidak terpantul atmosfir ke bumi, daya pancarnya tidak begitu jauh, tidak
terpengaruh oleh cuaca. Freqwensi FM termasuk freqwensi TV UHF. VHF, UHV dan EHF daya
pancarnya tidak begitu jauh. Supaya daya pancarnya dapat jauh harus dipasang satelit
Sebagai pemantul buatan. Dan di bumipun dipasang lagi pemancar relay atau pemancar
sambungan
PEMANCAR F M
Komunikasi pada dasarnya adalah pertukaran informasi antara dua tempat yang
berjauhan. Sinyal suara pada dasarnya tidak dapat langsung dipancarkan karena sinyal
suara bukan gelombang elektromanetik. Jika sinyal suara dirubah menjadi gelombang
elektromanitik sekalipun maka berapa panjang antena yangdibutuhkan. Untuk dapat
mengirimkan sinyal suara yang lebih mudah maka sinyal suara tersebut terlebih dahulu
ditumpangkan dengan sinyal radio dengan frekuensi yang lebih tinggi dari sinyal suara.
Metoda untuk menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio disebut modulasi. Modulasi
yang sering pakai adalah Modulasi Amplitudo (AM ; amplitudo modulatiom), modulasi
frekuensi (FM ; Frkuency Modulation) dan modulasi Pasa( PM : Phase M odulation)
Modulasi laian adalah kombinasi dari ketiga metode modulasi ini.
Sistrm pemancar secara umum terdiri dari :
Sumber suara yang dapat digunakan adalah bermacam-macam, Misal: Tape, CD player,
MP3 player, microphone bahkan radiopun dapat digunakan. Segala jenis catu dayapun
dapat dipakai dalam sistem pemancar FM asalkan dapat menghasilkan tegangan yang
sesuai dan arus yang cukup.
Bagaian yang penting dalam sistem pemancar ini adalah antena, saluran transmisi dan
pemancara itu sendiri. Pemancar FM secara umum terdiri dari blok-blok bagian
Pemancar
Sumber suara yang dapat digunakan adalah bermacam-macam, Misal: Tape, CD player,
MP3 player, microphone bahkan radiopun dapat digunakan. Segala jenis catu dayapun
dapat dipakai dalam sistem pemancar FM asalkan dapat menghasilkan
tegangan yang sesuai dan arus yang cukup.
Bagaian yang penting dalam sistem pemancar ini adalah antena, saluran transmisi dan
pemancara itu sendiri. Pemancar FM secara umum terdiri dari blok-blok bagian
OSILATOR
BUFER
FINAL
CATU DAYA
Biasanya penyangga terdiri dari satu atau dua tingkat penguat transistor yang dibias
sebagai kelas A. Dengan penguat kelas A akan didapatkan penguatan liniaritas yang
tinggi, meskipun demikian penguat kelas A memiliki efisiensi yang paling rendah
dibandingkan dengan kelas lain. Osilator yang dilengkapi dengan bufer biasanya disebut
sebagai exciter. Dan exciter sbenarnya sudah dapat dipakai sebagai pemancar FM
dengan daya yang relatif kecil.
F I NAL
Final disebut juga penguat daya atau power.
Sinyal yang didapat dari exciter masih sangat lemah. Untuk mendapatkan sinyal yang
lebih besar dibutuhkan penguat daya frekuensi radioatau final . Parameter-parameter
yang perlu diperhatikan pada penguat daya frekuensi radio adalah:
OSILATOR
Inti dari sebuah pemancar adalah osilator. Untuk dapat membangun sistem komunikasi
hang baik harus dimulai dengan osilator yang dapat bekerja sempurma, Pada sistem
komunikasi, osilator menghasilkan sinal sinus yang dipakai sebagai sinyal pembawa.
Sinyal iformasi kemudian ditumpangkan pada sinyal pembawa dengan proses modulasi.
Osilator dengan frekuensi yang bisa dirubah tersebut fariable frequency oscilator (VFO).
VFO mempunyai kelebihan pada deviase frekuensinya yang lebar. Untuk menghasilkan
frekuensi 88 MHz 108 MHz dapat dakai VFO.Karena pada VFO dipakai induktor dan
kapasitor sebagai pembantu frekuensi maka kesetabilan VFO sangat tergantung dari
kesetabilan nilai induktor dan kapasitor. Komponen pada VFO yang mudah terpengaruh
oleh suhu menyebabkan VFO mempunyai kestabilan yang rendah. VFO yang
frkuensinya bisa berubah karena diberi teganga tertentu pada inputnya disebut sebagai
VCO (Voltage Controled Oscilator). FCO paling banyak dipakai dalam rangkaian osilator
FM karena sinyal suara langsung dapat dimasukkan pada input VCO.
BUFER / PENYANGGA
Semuan jenis osilator memburuhkan bufer atau penyangga. Bufer berfungsi untuk
menstabilkan frekuensi amplitudo osilator akibat dari pembebanan tingakt seklanjutnya.
ANTENA
Antena adalah bagaian yang paling penting dari sistim pemancar. Antena berfungsii
sebagai alat yang meradiasikan gelombang radio. Sebagai bagian dari sistim penerima
antena berfungsi sebagai bagian yang dapat menangkap radiasi gelombang radio.
Pemancar yang ideal akan meradiasikan gelombang radio ke segala arah. Antena yang
ideal disebut sebagai antena isotropis. Sebagai gambaran, jika antena isotropis
diletakkan pada titik pusat dari para bola maka antena isotropis akan mengisi semua
ruang yang ada pada bola tersebut dengan radiasi gelombang radio. Beberapa
parameter-parameter antena adalah :
a. Polaritas
Polaritas dobedakan menjadi polaritas vertikal dan horizontal. Sebagai gambaran
sederhana; sebuah antena diletakkan mempunyai polaritas vertikal jika antena tersebut
diletakkan pada posisi vertikal terhadap bumi. Antena pada polaritas vertikal akan
menghasilakan gelombang radio dengan polaritas vertikal juga. Untuk menangkap
gelombang radio dengan polaritas vertikal pada penerima radio juga dibutuhkan antena
dengan polaritas yang sama.
b. Penguatan Antena
Antena adalah komponen yang pasif. Secara harfiah antena tidak mungkin menguatkan
sinyal yang diberikan kepadanya. Penguatan pada antena sebenarnya adalah seberapa
banyak antena tersebut meradiasikan gelombang radio ke arah yang diinginkan. Sebagai
referensi dipakai antena isotropi 0 dB
c. Pengarahan
Antena dibedakan menjadi omnidirectional (segala arah) dan Bidirection (dua arah).
Antena Omnidirectional dapat dikatakan meradiasikan gelombang radio yang sama kuat
ke segala arah.
Isitengah
INER
GAMMA MATCH
Almunium
Pencarian atau pengurutan rangkaian sangat penting dalam memahami dan menemukan
setiap blok rangkaian sehingga akan mengetahui batasan blok-blok dari setiap
rangkaian. Dalam titik pengurutan ada 4 yang sangat penting untuk diketemukan dan
difahami, yakni:
1. Tegangan, merupakan arus untuk menghidupkan rangkaian
2. Ground, merupakan arus untuk menghidupkan rangkaian
3. Output, merupakan tempat keluarnya rangkaian
4. Input, merupakan tempat masuknya rangkaian
Seorang montir akan dapat menyelesaikan pekerjaannya jika ia mampu memperbaiki
pesawat yang tidak normal . Pesawat yang tidak normal karena adanya komponen atau
jalur yang rusak atau tidak benar. Sedangkan untuk mengganti atau atau memperbaiki
komponen atau jalur yang rusak itu apabila mampu menemukannya. Untuk dapat
menemukan bagian yang rusak itu harus dilakukan pengurutan atau pencaraian, nah
disinilah pentingnya pencarian atau pengurutan jalur rangkaian. Itu semua bisa dilkukan
jika faham terhadap gejala kerusakannya. Penelusuran rangkaian akandapat dilakukan
jika faham akan blok diagram dari setiap pesawat yang akan ditelusuri jalurnya dan
faham terhadap cara kerja dan fungsi setiap rangkaian. Yang perlu diprhatikan dalam
penelusuran jalur ini adalah bahwa B+ atau vcc berasal dari catu daya dan setiap input
akanb mendapatkan output dari satu rangkaian ke rangkaian berikutnya.
PENGUKURAN
Pengukuran sangat penting dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu
rangkaian, komponen atau jalur. Fungsi pengukuran untuk mengetahui standar tegangan
terhadap pesawat yang dihadapi. Misal, seorang montir elektronik mereparasi power
amplifier. Diukur pada titik vcc atau B+ = 3 volt. Sedangkan berdasarkan standar
tegangan yang dilakukan tatkala mengukur yang normasl 12 volt. Dengan demikian akan
diketahui bahwa rangkaian power itu tidak normal. Setelah diketemukan rangkaian blok
yang dicurigai tidak normal, kemudian dilakukan pengukuran pada jalur dan komponen
serta mengukur tegangannya untuk mengetahui baik atau tidaknya .
Untuk mengukur jalur dan komponen dalam reangkaian, harus tidak ada tegangannya
dengan mematikan pesawatnya terlebih dahulu. Sebab batas ukur yang akan digunakan
adalah batas ukur Ohm. Apabila batas ukur ohm digunakan untuk mengukur arus atau
tegangan maka multi meter itu akan rusak.
b.Dalam mengukur tegangan dalam rangkiana atau komponen , maka pesawat harus
dihidupkan atau rangkaian teraliri arus/tegangan. Rangkaian yang pelu diukur adalah :
1. Tegangan
2. Output
3. Input
Lembaga
Kursus dan Pelatihan
Elektronik Rifton Metro 56
Namun paling penting diukur adalah output dan tegangannya. Seseorang akan dapat
mengukur tegangan pada komponen atau inpput, output dan teganganny apabila mampu
menemukannya titik yang akan diukur
MERAKIT
Merakit ada dua macam yaitu merakit rangkaian dan merakit komponen. Merakit
rangkaian adalah menghubungkan komoponen yang satu dengan yang lainnya sehingga
menjadi suatu rangkaian. Merakit pesawat adalah menghubungkan antar satu rangkaian
dengan rangkaiannya yang lain suhingga menjadi suatu pesawat yang dapat dinikmati.
Merakit suatu hal yang sangat menarik karena merupakan hasil dari karyanya sehingga
hasilnyapun akan memuaskan dirinya. Merakit suatu hal yang sangat mudah, sebab yang
perlu diketahui tidaklah banyak dan sangat sederhana. Hal-hal yang harus difahami untuk
keperluan dalam perakitan :
a.
b.
c.
d.
e.
Perhatian
a. Ketika mengukur dengan tegangan jangan memakai batas ukur x ohm
b. Ketika menyolder, menelusuri rangkaian maka pesawat harus dimatikan / pesawat
tidak ada tegangannya
c. Perhatikan baik-baik batas ukur yang akan digunakan.