Suspensi dapat didefinisikan sebagai preparat yang mengandung
partikel obat yang terbagi secara halus (dikenal sebagai suspensoid) disebarkan secara merata dalam pembawa dimana obat menunjukkan kelarutan yang sangat minimum (Ansel, 1989 ) Suspensi digunakan untuk bagian dalam (mikstura), ditakar dengan sendok, atau digunakan untuk mengobati kulit Suspensi yang digunakan secara farmasetik, tergolong kedalam sistem dispersi kasar !artikel tersuspensi mempunyai garis tengah yang lebih besar daripada 1 "m (jadi daerah ukurannya lebih tinggi daripada larutan koloid) dan dapat mencapai 1## "m atau lebih $ergantung daerah penggunaannya, konsentrasi bahan padat sebuah suspensi terletak antara #,% dan &#' Analog dengan emulsi pada suspensi juga dapat dibedakan bahan terdispersi dan pendispersi, dimana pada suspensi fase terdispersi terdiri dari bahan padat, yang praktis tidak larut didalam fase cair sebelah luar, paling tidak sukar larut ((oight, 199%) )leh karena bahan obat tak larut atau sukar larut (sulfonamida, antibiotika, hipnotika, antasida dan sebagainya), diracik menjadi sediaan oleh suspensi sehingga harus diubah menjadi bentuk sediaan cair, yang memudahkan penggunaannya secara oral, perbaikan rasa, merupakan keuntungannya yang lain ((oight, 199%) Ada beberapa alasan pembuatan suspensi oral, salah satunya adalah karena obat*obat tertentu tidak stabil secara kimia bila ada dalam larutan stabil bila disuspensi +alam hal seperti ini suspensi oral menjamin stabilitas kimia dan memungkinkan terapi dengan cairan ,ntuk banyak pasien, bentuk cair lebih disukai ketimbang bentuk padat (tablet atau kapsul dari obat yang sama), karena kemudahan menelan cairan dan keluwesan dalam pemberian dosis yang relatif besar, aman, mudah diberikan untuk anak*anak, juga mudah diatur penyesuaian dosisnya untuk anak (Ansel, 1989 ) Sifat*sifat yang diinginkan dalam semua sediaan farmasi dan sifat*sifat lain yang lebih spesifik untuk suspensi farmasi yaitu- Suatu suspensi farmasi yang dibuat dengan tepat mengendap secara lambat dan harus rata lagi bila dikocok .arakteristik suspensi harus sedemikian rupa sehingga ukuran partikel dari suspensoid tetap agak konstan untuk yang lama pada penyimpanan Suspensi harus bisa dituang dari wadah dengan cepat dan homogen (Ansel,1989) Pembuatan suspensi +alam pembuatan sediaan suspensi, penting diketahui baik karakteristik fase terdispers dan medium terdispersinya +alam beberapa hal fase terdispers mempunyai afinitas terhadap pembawa untuk untuk digunakan dan dengan mudah /dibasahi0 oleh pembawa tersebut selama penambahannya )bat*obat lain tidak dipenetrasi dengan mudah oleh pembawa tersebut dan mempunyai kecenderungan untuk bergabung menjadi satu atau mengembang diatas pembawa tersebut +alam hal yang terakhir, serbuk mula*mula harus dibasahi dahulu dengan apa yang disebut /1at pembasah0 agar serbuk tersebut lebih bisa dipenetrasi oleh medium dispersi Alkohol, gliserin, dan cairan higroskopis dan lainnya digunakan sebagai 1at pembawa air akan digunakan sebagai fase dispersi 2ahan* bahan tersebut berfungsi menggantikan udara dicelah*celah partikel, mendispersikan partikel tersebut dan menyebabkan terjadinya penetrasi medium dispersi kedalam serbuk +alam pembuatan suspensi skala besar, 1at pembasah dicampur dengan partikel*partikel menggunakan suatu alat seperti penggiling koloid (colloid mill) pada skala kecil diapotek, bahan*bahan tersebut dicampur dengan mortir dan stamfer 2egitu serbuk dibasahi, medium dispersi (yang telah ditambah semua komponen*komponen formulasi yang larut seperti pewarna, pemberi rasa dan pengawet) ditambah sebagian*sebagian keserbuk tersebut, dan campuran itu dipadu secara merata sebelum penambahan pembawa berikutnya Sebagian dari pembawa tersebut digunakan untuk mencampur agar bebas dari suspensoid, dan bagian ini digunakan untuk mencukupi 3olume suspensi dan menjamin bahwa suspensi tersebut mengandung konsentrasi 1at padat yang diinginkan 4asil akhir tersebut kemudian dilewatkan melalui penggiling koloid, blender atau mikser lainnya untuk menjamin sifat ratanya (Ansel, 1989)
Penggemasan dan menyimpanan Semua suspensi harus dikemas dalam wadah mulut lebar yang mempunyai ruang udara yang memadai diatas cairan sehingga dapat dikocok dan mudah dituang .ebanyakan suspensi harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat dan terlindung dari pembekuan, panas yang berlebihan, dan cahaya Suspensi perlu dikocok setiap kali sebelum digunakan untuk menjamin distribusi 1at padat yang merata dalam pembawa sehingga dosis yang diberikan setiap kali tepat dan seragam (Ansel, 1898) Suspensi Oral Antasida Antasida dimaksudkan untuk menetralkan efek dari kelebihan asam lambung dan hal seperti ini digunakan oleh seseorang, seperti pasien tukak lambung, yang harus mengurangi derajat keasaman dalam lambung .ebanyakan preparat antasida disusun dari bahan*bahan yang tidak larut dalam air yang bekerja didalam membatasi saluran cerna dengan menetralkan asam dan atau meredakan iritasi atau peradangan pada batas dinding saluran cerna (Ansel, 1989) !enggunaan antasida yang akan digunakan merupakan suatu pertimbangan umum dalam pemilihan obat Sebagai contoh kadang*kadang pada pengobatan dari rasa panas dalam perut, atau jarang*jarang pada keadaan dari stress lambung .arena kebanyakan bahan*bahan antasida khususnya produk* produk yang mengandung kalsium dan alumunium, menganggu absorpsi obat lain, khususnya kelompok antibiotik tetrasiklin, ahli farmasi harus memperingatkan pasiennya untuk tidak memakai obat (Ansel, 1989) Teknologi Pembuatan !embuatan sediaan obat suspensi dibedakan menjadi empat fase yakni - !endistribusian atau penghalusan fase terdispersi !encampuran dan pendispersian fase terdispersi didalam bahan pendispersi Stabilisasi untuk mencegah atau mengurangi pemisahan fase 4omogenisasi, yang diartikan sebagai perataan fase terdispersi dalam bahan pendispersi Setelah penghalusan sampai ukuran partikel yang dikehendaki, bahan pada mula*mula digerus homogen dengan sejumlah kecil bahan pendispersi, kemudain sejumlah cairan dimasukkan sebagian demi sebagian 5ika pembawa terdiri dari beberapa cairan, maka untuk menggerus digunakan cairan dengan 3iskositas tertinggi atau yang memiliki daya pembasahan paling baik terhadap partikel terdispersi Akan sangat bermanfaat, jika pembuatan suspensi dilakukan dengan peralatan masinel, misalnya alat pencampur dengan berkecepatan tinggi (batang pengaduk, palang pisau berputar), serta ,ltra 6 $urra7 +engan peralatan pendispersi seperti itu, pada umumnya dicapaii mengalami homogenisasi lebih lanjut fase terdispersi ((oight, 199%) Pembentukan sedimentasi 8ara e3aluasi suspensi farmasetika yang sangat tepat adalah bahwa fase tersuspensinya sendiri tidak menunjukkan kecenderungan bersedimentasi pada penyimpanan yang lama !etunjuk, tentang upaya mana yang cocok untuk mengurangi atau mencegah peristiwa sedimentasi, dapat mengacu kepada hukum jatuh S$).9S, yaitu bahwa kecepatan sedimentasi dapat ditekan melalui penyeimbangan bobot jenis kedua fase dan bahwa melalui peningkatan 3iskositas bahan pendispersi, misalnya dengan penambahan bahan lendir atau dalam skala yang lebih kecil, alkohol ber3alensi banayak (gliserol, sorbitol), dapat menghambat terjadinya sedimentasi !eningkatan 3iskositas sekaligus memperbaiki daya lekat suspensi yang digunakan dibagian luar sehingga sedimentasi dapat dihindari ((oight, 199%) Stabilisai suspensi 5ika pada suspensi, dimana proses sedimentasi tidak dapat dicegah, maka dipilih suatu bahan pendispersi dengan sifat rheologis tertentu, yang tidak memungkinkan turunnya setiap partikel terdispersi Artinya diupayakan agar proses sedimentasi ataupun proses lain yang dapat mempengaruhi homogenitas sediaan, seperti aglomerasi, flotasi dan flokulasi dapat dihambat 4al ini dapat diatasi dengan penambahan stabilisator yang mempertinggi 3iskositas sediaan Akan tetapi daya alir suspensi (terutama pada suspensi peroral) tetap dipertahankan )leh karena beberapa suspensi merupakan medium bahan makanan yang baik untuk mikroorganisme, maka dalam kasus ini diperlukan penambahan pengawet ((oight, 199%) Pengujian Sediaan Suspensi Analisa Sedimentasi ,ntuk mengkarakterisasikan suspensi digunakan analisa sedimentasi, dimana kelas ukuran partikel suatu suspensi dapat ditentukan (olume sedimen, :aktu paro endap ,ntuk mengidentifikasi suspensi digunakan 3olume sedimen 4al ini dapat ditentukan didalam sebuah silinder ukur setelah berakhirnya sedimentasi 5uga waktu paro endap diartikan sebagai waktu, dimana batas atas sedimen telah berada pada separo jalannya (pada sedimentasi menurun dihitung dari atas kebawah, pada sedimentasi menaik dari bawah keatas) ((oight, 199%) .oofesien suspensi ;nformasi tentang stabilitas suspensi lebih lanjut diperoleh melalui penentuan koofesien suspensi (.S) 4arganya dihasilkan dari perbandingan 3olume sedimen ((S) terhadap 3olume total (($) dengan memperlihatkan faktor waktu (t) ((oight, 199%)