Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan Kesehatan Masyarakat Veteriner serta hubungan antara
kesehatan atau penyakit hewan dengan manusia sebenarnya telah lama diketahui
orang, tetapi baru disadari sepenuhnya oleh para ahli setelah Perang Dunia II. Di
banyak negara, unit kesehatan masyarakat veteriner dimasukkan ke dalam
Dapartemen Kesehatan dengan tujuan supaya dokter hewan dapat berpartisipasi
secara maksimal untuk meningkatkan kesehatan masyarakat! tanpa menghilangkan
tugas dan kewajiban teman sejawatnya yang ada di Dapartemen Pertanian sedangkan
perkembangan Kesehatan Masyarakat Veteriner di Indonesia telah dimulai sejak
adanya Veterinary "ygiene di beberapa Kotamadya pada permulaan abad ke#$%
yakni di &urabaya, 'akarta dan &emarang pada tahun ()(( dan di *andung pada
tahun ()(+.
,dapun -ungsi dari Kesmavet antara lain. /(0 melindungi konsumen dari
bahaya yang dapat mengganggu kesehatan manusia, misalnya kemungkinan adanya
penularan penyakit yang diakibatkan karena mengkonsumsi bahan makanan asal
hewan, yang disebut dengan istilah -oodborne diseases /$0. menjamin ketentraman
batin masyarakat terhadap kemungkinan adanya penularan penyakit dari hewan ke
manusia atau sebaliknya /1oonosis0 /20. melindungi peternak terhadap penurunan
nilai dan mutu bahan makanan asal hewan yang diproduksinya. &ebagaian besar
3egara#negara di dunia termasuk juga Indonesia telah memberikan perhatian yang
sangat besar terhadap keamanan dan kemurnian makanan bagi kepentingan
perlindungan dan kesehatan konsumen.
Ketelitian pengamatan serta adanya kandungan residu dalam makanan
merupakan salah satu upaya untuk menjaga agar makanan yang dikonsumsi manusia
memiliki resiko membahayakan kesehatan sekecil mungkin. Disamping itu, ada
kecenderungan dari negara#negara pengimpor bahan asal ternak di era globalisasi
untuk menjadikan residu kimia dalam makanan sebagai hambatan perdagangan
bukan tari- / non#tari- trade barrier0. Dengan semakin meningkatnya arus
1
perdagangan domestik maupun internasional dan semakin ketatnya persaingan
antaranegara dalam mengahasilkan produk bermutu tinggi dan aman, maka makin
ketat pula negara#negara pengimpor mengatur stadar perdagangan yang memenuhi
persyaratan teknis yang diinginkan. Dalam menjamin keamanan bahan pangan asal
hewan maka perlu dilakukan pengawasan, pemeriksaan dan pengujian melalui
pemeriksaan laboratorium. Pengawasan yang dilakukan meliputi pengawasan
kesehatan hewan dan lalu lintas hewan.
&umber daya alam yang dimiliki Indonesia dengan nilai ekonomi tinggi
sudah lama diakui oleh berbagai negara di dunia, dan sangat penting artinya sebagai
modal dasar dalam pembangunan nasional. 4leh karena itu, sumber daya alam
tersebut harus dijaga dan dilindungi kelestariannya. &elain itu, dari aspek peternakan
antara lain sapi, domba, kambing, ayam, dan babi serta produk lain yang dihasilkan
yang disebut juga hasil bahan asal hewan meliputi daging, susu, dan telur sebagai
sumber protein hewani sangat berperan dalam peningkatan tara- hidup masyarakat,
kemakmuran serta kesejahteraan bangsa juga dapat menjadi sumber penyakit
1oonosis. Penyakit 1oonosis merupakan penyakit yang berasal dari hewan yang bisa
ditularkan ke manusia baik secara langsung maupun tidak langsung melalui proses
yang. Misalnya Avian Influenza /,I0 , Anthrax, Bruccelosis, Rabies dan Jembrana
/4ktaviani. $%((0.
&ejarah berulangkali telah membuktikan bahwa hama penyakit hewan dan
tumbuhan dapat menyebar dari negara ke negara lain, atau area satu ke area lainnya
di suatu negara, melalui lalu lintas manusia, hewan, bahan asal hewan, hasil bahan
asal hewan dan benda lain yang dapat menjadi media pembawa. 4leh karena itu
perlu adanya pengawasan dalam menangani dan mengatur lalu#lintas perdagangan
hewan dan produk asal hewan. Dan instansi pemerintah yang mengatur itu adalah
*alai Karantina Pertanian. 5ntuk mengatur kegiatan karantina ini disusun pula
5ndang#undang nomor (6 tahun ())$ yang berisi tentang karantina hewan, ikan, dan
tumbuhan. &ehingga karantina memiliki peran yang sangat penting dan menjadi
bagian yang tak terpisahkan dalam pembangunan peternakan.
Pulau *ali sebagai pulau yang terkenal dan mengandalkan sektor
pariwisatanya tidak bisa lepas dari kunjungan wisatawan, baik wisatawan asing
2
maupun domestik. "al ini berpengaruh terhadap tingginya kebutuhan akan komoditi
hewani /baik hewan, komoditi asal hewan atau komoditi hasil bahan asal hewan0
yang seringkali tidak dapat dipenuhi oleh produsen lokal di *ali, sehingga harus
mendatangkan dari daerah lain ataupun negara lain. Karantina dalam hal ini *alai
Karantina Kelas I Denpasar sangat memiliki peran untuk menjaga lalu#lintas
pengiriman komoditi tersebut.
7akultas Kedokteran "ewan 5niversitas 5dayana sebagai salah satu lembaga
pendidikan yang mencetak dokter hewan di Indonesia merasa perlu membekali para
calon dokter hewan#nya dalam bidang perkarantinaan khususnya tentang peran
dokter hewan dalam pencegahan dan penyebaran penyakit hewan ke *ali atau daerah
lain dengan menentukan status kesehatan hewan yang akan keluar atau masuk.
Kesehatan hewan yang merupakan salah satu syarat komoditi itu bisa masuk atau
keluar pada suatu daerah harus melalui pemeriksaan baik secara klinis maupun
laboratorium. 4leh karena itu, Pendidikan Pro-esi Dokter "ewan /PPD"0 7akultas
Kedokteran "ewan 5niversitas 5dayana dibidang Kesehatan Masyarakat Veteriner
mengadakan Praktek Kerja 8apangan /PK80 yang bekerjasama dengan *alai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.
1.2 Tujuan Penulisan
9ujuan praktek kerja lapangan ini adalah .
(. ,gar mahasiswa PPD" mengetahui tugas pokok dan -ungsi *alai
Karantina Pertanian dalam mencegah masuk, keluar dan tersebarnya
hama dan penyakit hewan.
$. Mahasiswa lebih khusus mengenal tugas dan perananan dokter hewan
dalam bidang perkarantinaan.
.
1.3 Manfaat Penulisan
Man-aat yang diperoleh dengan adanya Praktek kerja lapangan di *alai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar diharapkan dapat lebih mempertajam
pengetahuan mahasiswa tentang peranan Karantina dalam mencegah masuk dan
3
keluar serta tersebarnya penyakit ke suatu daerah serta memahami peranan dokter
hewan dalam kaitannya dengan kesehatan hewan.
1.1 Waktu an Te!"at
Pelaksanaan dilakukan dari tanggal (: ,pril hingga $$ ,pril $%(2.
*ertempat di 8aboratorium *alai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dari
tanggal (:#$% ,pril $%(2 dan tanggal $(#$$ ,pril $%(2 bertempat di ;ilayah
Kerja Pelabuhan <ilimanuk.
BAB II
TIN#AUAN PU$TA%A
2.1 Balai %arantina Pertanian %elas I Den"asar
Menurut 5ndang = 5ndang >epublik Indonesia 3o.(6 9ahun ())$ karantina
adalah tempat pengasingan dan atau tindakan sebagai upaya pencegahan masuk dan
tersebarnya hama dan penyakit atau organisme pengganggu dari luar negeri dan dari
4
suatu area lain di dalam negeri atau keluarnya dari dalam wilayah 3egara >epublik
Indonesia.
*alai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar merupakan salah satu 5nit
Pelaksana 9eknis *adan Karantina Pertanian. Visi dan misi dari *alai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar, yaitu .
Visi . Menuju terwujudnya Karantina Pertanian yang 9angguh, Pro-esional dan
9erpercaya.
Misi .
a. Melindungi kelestarian sumber daya alam hayati hewan.
b. Mendukung keberhasilan program pengembangan agribisnis dan peningkatan
perdagangan nasional.
c. Mem-asilitasi kelancaran perdagangan atau pemasaran produk agribisnis.
d. Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat.
e. Mendorong partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan perkarantinaan
hewan.
*erdasarkan &urat Keputusan Menteri Pertanian 3o. ?@:AKptsA49.(@%A)A$%%@, *alai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar terdiri dari ? wilayah kerja, sebagai berikut.
a. *andar 5dara 3gurah >ai di Kab. *adung
b. Pelabuhan 8aut *enoa di Kota Denpasar
c. Pelabuhan 8aut Belukan *awang di Kab. *uleleng
d. Pelabuhan penyebrangan Padang *ai di Kab. Karangasem
e. Pelabuhan 8autA7erry <ilimanuk di Kab. 'embrana
2.2 Tugas P&k&k an 'ungsi %arantina He(an
(. Mencegah masuknya hama dan penyakit hewan karantina dari luar negeri ke
dalam wilayah 3egara >epublik Indonesia.
$. Mencegah tersebarnya hama dan penyakit hewan karantina dari suatu area ke
area lain di dalam wilayah 3egara >epublik Indonesia.
2. Mencegah keluarnya hama dan penyakit hewan karantina dari wilayah
3egara >epublik Indonesia.
5
Disamping melaksanakan tugas pokok, *alai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
juga melaksanakan -ungsi sebagai berikut.
a. 9indakan karantina terhadap media pembawa hama dan penyakit hewan
karantina.
b. Pengembangan teknik dan metode tindakan karantina hewan
c. Pemantauan daerah sebar hama dan penyakit hewan karantina.
d. Pembuatan koleksi hama dan penyakit hewan karantina.
e. Pengumpulan dan pengolahan data tindakan karantina hewan
-. 5rusan tata usaha
2.3 )uang Lingku" Pengaturan tentang %arantina He(an
(. Persyaratan Karantina
&etiap media pembawa hama dan penyakit hewan karantina yang
dimasukkan ke dalam wilayah 3egara >epublik Indonesia, yang dibawa atau
di kirim dari suatu area ke area lain di dalam wilayah 3egara >epublik
Indonesia atau yang akan dikeluarkan dari wilayah 3egara >epublik Indonesia
wajib.
a. Dilengkapi serti-ikat kesehatan hewan, bahan asal hewan dan hasil bahan
asal hewan dari 3egara asal atau 3egara transit.
b. Melalui tempat = tempat pemasukan yang telah ditetapkan.
c. Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina di tempat = tempat
pemasukan dan pengeluaran untuk keperluan tindakan karantina.
$. 9indakan Karantina
a. Pemeriksaan
9indakan pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui kelengkapan dan
kebenaran isi dokumen serta untuk mendeteksi hama dan penyakit hewan
karantina, status kesehatan dan sanitasi media pembawa atau kelayakan
sarana dan prasarana karantina dan alat angkut. 9indakan pemeriksaan
dilakukan dengan dua cara yaitu pemeriksaan klinis pada hewan dan
6
pemeriksaan kemurnian atau keutuhan secara organoleptik bahan asal
hewan, hasil bahan asal hewan dan benda lain.
b. Pengasingan
5ntuk mendeteksi lebih lanjut terhadap hama dan penyakit hewan
karantina dapat dilakukan pengasingan untuk diadakan pengamatan,
pemeriksaan dan perlakuan guna mencegah kemungkinan penularan hama
penyakit hewan karantina.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk mendeteksi lebih lanjut hama penyakit
hewan karantina dengan cara mengamati timbulnya gejala hama penyakit
hewan karantina pada media pembawa selama diasingkan dengan
menggunakan sistem semua masuk dan semua keluar.
d. Perlakuan
,pabila media pembawa hama dan penyakit hewan karantina tertular
atau diduga tertular hama dan penyakit hewan karantina atau tidak bebas
atau diduga tidak bebas dari organisme penggaggu maka diberikan
perlakuan untuk membebaskan atau menyucihamakan media pembawa
tersebut.
e. Penahanan
9indakan penahanan dilakukan apabila dokumen yang di bawa tidak
memenuhi syarat atau belum seluruhnya dipenuhi dan pemerintah
menetapkan batas waktu pemenuhan persyaratan yang dimaksudkan.
-. Penolakan
9indakan penolakan dilakukan apabila.
&etelah dilakukan pemeriksaan di atas alat angkut, tertular hama dan
penyakit hewan karantina.
&etelah dilakukan penahanan keseluruhan persyaratan yang harus
dilengkapi dalam batas waktu yang ditetapkan tidak dapat dipenuhi.
7
&etelah diberi perlakuan di atas alat angkut tidak dapat disembuhkan
dan atau disucihamakan dari hama dan penyakit hewan karantina.
g. Pemusnahan
9indakan pemusnahan dilakukan apabila.
C &etelah media pembawa tersebut diturunkan dari alat angkut dan
dilakukan pemeriksaan, tertular hama dan penyakit hewan karantina
tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah atau merupakan jenis = jenis
yang dilarang pemasukkannya.
C &etelah dilakukan penolakan, media pembawa yang bersangkutan
tidak segera di bawa ke luar dari wilayah 3egara >epublik Indonesia
atau dari area tujuan oleh pemiliknya dalam batas waktu yang
ditetapkan.
C &etelah dilakukan pengamatan alam pengasingan, tertular hama dan
penyakit hewan karantina tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.
C &etelah media pembawa tersebut diturunkan dari alat angkut dan
diberi perlakuan, tidak dapat disembuhkan dan atau disucikan dari
hama dan penyakit hewan karantina. Dalam hal dilakukan tindakan
pemusnahan pemilik media pembawa hama dan penyakit hewan
karantina tidak berhak menuntut ganti rugi apapun.
h. Pembebasan
9indakan pembebasan dilakukan apabila .
&etelah dilakukan pemeriksaan media pembawa tidak tertular hama
dan penyakit hewan karantina.
&etelah dilakukan pengamatan dalam pengasingan, tidak tertular hama
dan penyakit hewan karantina.
&etelah dilakukan perlakuan dapat disembuhkan dari hama dan
penyakit hewan karantina.
&etelah dilakukan penahanan, seluruh persyaratan yang diwajibkan
telah terpenuhi.
8
Pembebasan media pembawa disertai pemberian serti-ikat pelepasan
dan kesehatan.
2. Kawasan Karantina
Dalam hal ditemukan atau terdapat petunjuk terjadinya serangan suatu
"ama dan penyakit hewan karantina, pemerintah dapat menetapkan kawasan
yang bersangkutan untuk sementara waktu sebagai kawasan karantina, serta
pemasukan dan pengeluaran media pembawa hama dan penyakit hewan
karantina ke dan dari kawasan karantina diatur oleh pemerintah.
@. 'enis hama dan penyakit, organism pengganggu dan media pembawa
Pemerintah menetapkan jenis hama dan media pembawa hama dan
penyakit hewan karantina yang dilarang untuk dimasukkan dan atau dibawa
atau dikirim ke suatu area ke area lain di dalam wilayah negara >epublik
Indonesia.
?. 9empat pemasukan dan pengeluaran
9empat#tempat pemasukan dan pengeluaran media pembawa hama dan
penyakit hewan serta ketentuan terhadap alat angkut ditetapkan oleh
pemerintah.
4byek karantina hewan meliputi .
a. "ewanAternak yaitu semua binatangAhewan yang hidup didarat baik yang
dipelihara maupun yang hidup secara liar.
b. *ahan asal hewan /*,"0 yaitu bahan yang berasal dari hewan yang dapat
diolah lebih lanjut seperti . dendeng, kulit, tulang, telur, tanduk, lemak,
susu segar, madu, tepung tulang, tepung hati, dll.
c. "asil bahan asal hewan /"*,"0 yaitu bahan asal hewan yang telah diolah
lebih lanjut seperti . daging kaleng, keju, cream, mentega, sosis, daging
olahan, dll.
9
d. *enda lain adalah media pembawa yang bukan tergolong hewan, *,",
dan "*,", yang mempunyai potensi penyebaran hama penyakit hewan
karantina.
2.* '&r!ulir Penting i %arantina Pertanian
Dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas karantina "ewan diperlukan
berbagai macam bentuk -ormulir dokumen operasional karantina hewan yang
meliputi .
%H.1 /Permohonan Pemeriksaan "ewan ,tau Komoditi ,sal "ewan kepada
karantina hewan. Diajukan paling lambat $ hari sebelum mendatangkan atau
memberangkatkan hewan atau komoditi asal hewan0.
%H.2 /&urat Penugasan Dari Karantina Kepada Petugas yang ditunjuk guna
memeriksa hewan atau komoditi asal hewan0.
%H.3 /&urat Keterangan Muatan0.
%H.* /&urat Penolakan *ongkar Muatan, karena komoditi tersebut adalah
komoditi yang tidak boleh masuk ke daerah tujuan atau transit0.
%H.+ / &urat Persetujuan *ongkar Muatan, bongkar muatan biasanya
dilakukan *ea cukai atas persetujuan karantina saat transit atau pindah
pesawat0.
%H., /&urat Persetujuan Muat0.
%H.- /&urat Perintah Masuk Karantina hewan sementara, untuk daging
biasanya proses karantina dilakukan di IK"& 0.
%H..a /*erita ,cara Penahanan jika komoditi tersebut tidak memiliki
dokumen yang lengkap. Pemilik diberikan waktu maDimal + hari untuk
melengkapinya0.
%H../ /*erita ,cara Penolakan Komoditi Masuk atau Keluar wilayah tersebut
komoditi tersebut tidak boleh masuk atau keluar wilayah0.
%H..0 /*erita acara pemusnahan, jika komoditi tersebut terbukti membawa
penyakit <olongan ( atau sudah melewati batas waktu untuk melengkapi
dokumen0
10
%H.1 / &erti-ikat Kesehatan "ewan0
%H.12 /&erti-ikat &anitasi Produk "ewan0.
%H.11 /&erti-ikat &anitasi Produk "ewan 3on Pangan0.
%H.12 /&erti-ikat Pelepasan Karantina0
2.+ Pr&seur %arantina
Prosedur Ekspor atau pengeluaran dan Impor atau pemasukan untuk komoditi
wajib periksa karantina hewan mempunyai persyaratan sesuai dengan jenis komoditi.
(. PE3<E85,>,3 AEK&P4>
a. Prosedur Pengeluaran "ewanA 9ernak
(0 Pemilik melaporkan rencana pengeluaran hewannya ke instalasi
karantina hewan selambatnya $ hari sebelum keberangkatan
$0 Mengisi -orm K"#( melampirkan surat dari Instansi terkait yang
berwenang /&esuai Kebijakan daerah asal dan daerah tujuan0, surat
kesehatan dari lab yang berwenang.
20 Kepala *alai menerbitkan -orm K"#$
@0 "ewan tersebut harus menjalani masa karantina selama 2#(@ hari
?0 Petugas karantina melakukan pemeriksaan klinis dan perlakuan
tindakan karantina
60 Petugas karantina melakukan pemeriksaan terhadap alat angkut
/packing0 sebelum hewan dimuat
+0 5ntuk ekspor pemilik harus menyerahkan surat ijin pengeluaran
/ekspor permit0, surat keterangan kesehatan hewan dan menyelesaikan
pembayaran jasa karantina
:0 Petugas menerbitkan &erti-ikat Kesehatan "ewan /-orm K"#)0.
b. Prosedur Pengeluaran *ahan ,sal "ewan dan "asil *ahan ,sal "ewan
(0 Pemilik melaporkan rencana pengeluaran hewannya ke instalasi
karantina hewan selambatnya $ hari sebelum keberangkatan
11
$0 Mengisi -orm K"#( melampirkan surat dari Instansi terkait yang
berwenang /&esuai Kebijakan daerah asal dan daerah tujuan0, surat
kesehatan dari lab yang berwenang.
20 Kepala *alai menerbitkan -orm K"#$
@0 "ewan tersebut harus menjalani masa karantina selama 2#(@ hari
?0 Petugas karantina melakukan pemeriksaan klinis dan perlakuan
tindakan karantina
60 Petugas karantina melakukan pemeriksaan terhadap alat angkut
/paking0 sebelum hewan dimuat
+0 5ntuk ekspor pemilik harus menyerahkan surat ijin pengeluaran
/ekspor permit0, surat keterangan kesehatan hewan dan menyelesaikan
pembayaran jasa karantina
:0 Petugas menerbitkan &erti-ikat Kesehatan "ewan /-orm K"#(%0.
c. Prosedur Pengeluaran *enda 8ain
(0 Pemilik melaporkan rencana pengeluaran hewannya ke instalasi
karantina hewan selambatnya $ hari sebelum keberangkatan
$0 Mengisi -orm K"#( melampirkan surat dari Instansi terkait yang
berwenang /&esuai Kebijakan daerah asal dan daerah tujuan0, surat
kesehatan dari lab yang berwenang.
20 Kepala *alai menerbitkan -orm K"#$
@0 Petugas karantina melakukan pemeriksaan klinis dan perlakuan
tindakan karantina
?0 Petugas karantina melakukan pemeriksaan terhadap alat angkut
/packing0 sebelum dimuat
60 5ntuk ekspor pemilik harus menyerahkan surat ijin pengeluaran
/ekspor permit0, surat keterangan kesehatan hewan dan
menyelesaikan pembayaran jasa karantina
$. PEM,&5K,3 AIMP4>
12
a. Prosedur pemasukan "ewan
(0 Pemilik melaporkan rencana pemasukan hewannya ke instalasi karantina
hewan dengan membawa semua dokumen dari daerah asal /K"#(. K"#$.
K"#6. K"#) dan dokumen#dokumen lain0
$0 Petugas karantina melakukan pemeriksaan dokumen meliputi.
&erti-ikat kesehatan hewan dari karantina daerah asal.
&urat rekomendasi i1in pemasukan dari Dinas PeternakanADinas
Perijinan.
&urat Persetujuan Pemasukan /impor permit0 dari Dirjen
Peternakan.
20. Petugas menerbitkan surat i1in bongkar /K"#?0 dan surat perintah masuk
karantina hewan sementara untuk dilakukan pemeriksaan klinis dan
perlakuan tindak karantina /K"#+0.
@0. "ewan tersebut harus menjalani masa karantina selama +#(@ hari.
?0. Pemilik menyelesaikan pembayaran jasa karantina.
60. Petugas menerbitkan &erti-ikat Pelepasan Karantina /K"#($0.
b. Prosedur pemasukan *ahan ,sal "ewan dan "asil *ahan ,sal "ewan
(0 Pemilik melaporkan rencana pemasukan hewannya ke instalasi karantina
hewan dengan membawa semua dokumen dari daerah asal /K"#(. K"#$.
K"#6. K"#(% dan dokumen#dokumen lain0
$0 Petugas karantina melakukan pemeriksaan dokumen meliputi .
20 &erti-ikat &anitasi Produk "ewan dari Karantina Daerah asal /K"#(%0
@0 &urat rekomendasi i1in pemasukan dari Dinas PeternakanADinas
Perijinan
?0 &urat Persetujuan Pemasukan /impor permit0 dari Dirjen Peternakan
60 Petugas menerbitkan surat i1in bongkar /K"#?0 dan surat perintah masuk
karantina untuk dilakukan pemeriksaan klinis dan perlakuan tindak
karantina /K"#+0
+0 *," tersebut harus menjalani masa karantina selama +#(@ hari
:0 Pemilik menyelesaikan pembayaran jasa karantina
13
)0 Petugas menerbitkan &erti-ikat Pelepasan Karantina /K"#($0.
c. Prosedur Pemasukan *enda 8ain
(0 Pemilik melaporkan rencana pemasukan komoditi ke instalasi karantina
hewan dengan membawa semua dokumen dari daerah asal /K"#(. K"#$.
K"#6. K"#(% dan dokumen#dokumen lain0
$0 Petugas karantina melakukan pemeriksaan dokumen meliputi &erti-ikat
&anitasi untuk *enda 8ain dari Karantina Daerah asal
20 Petugas melakukan pemeriksaan -isik
@0 Pemilik menyelesaikan pembayaran jasa karantina
?0 Petugas menerbitkan &erti-ikat Pelepasan Karantina /K"#($0
2., Peraturan Perunangan 3ang !enjai asar 4uku! karantina i In&nesia
Karantina di Indonesia memiliki landasan hukum agar segala upaya yang
dilakukannya dapat dipatuhi segala pihak yang terkait dan berjalan dengan e-isien.
Peraturan perundangan yang menjadi dasar karantina di Indonesia adalah
(. 5ndang#undang 3omor (6 9ahun ())$ tentang karantina hewan, ikan dan
tumbuhan
$. Peraturan Karantina "ewan. Peraturan karantina hewan terdiri dari
a. Peraturan Pemerintah 3omor :$ 9ahun $%%% tentang Karantina "ewan
b. Peraturan Pemerintah 3omor (? 9ahun ()++ tentang Penolakan,
Pencegahan, Pemberantasan, dan Pengobatan Penyakit "ewan
c. &K Menteri Pertanian 3omor @$$AKptsA8*.+$%A6A():: tentang Peraturan
Karantina "ewan
d. &K Menteri Pertanian 3omor +?%AKptsA5mA(%A():$ tentang &yarat#syarat
pemasukkan bibit 9ernak dari 8uar 3egeri.&K Menteri Pertanian 3omor
+?$AKptsA5mA(%A():$ tentang &yarat#syarat pemasukkan bibit &api Perah
dari 8uar 3egeri
e. &K Menteri Pertanian 3omor +@?AKptsA93.$@%A($A())$ tentang
Persyaratan dan Pengawasan Pemasukkan Daging dari 8uar 3egeri.
14
-. &K Menteri Pertanian 3omor ?%(AKptsA49.$(%A:A$%%$ tentang
4rganisasi dan 9ata Kerja *alai dan &tasiun Karantina "ewan.
g. &K Menteri Pertanian 3omor $%6AKptsA93.?2%A2A$%%2 tentang
Penggolongan 'enis#jenis "ama Penyakit "ewan Karantina ,
Penggolongan dan Klasi-ikasi Media Pembawa.
BAB III
MATE)I DAN MET5DE
3.1 Materi
Materi yang digunakan dalam pemeriksaan 9otal Plate Bount /9PB0 ini terdiri dari.
3.1.1 Ba4an
a0 Plate Bount ,gar /PB,0 /BM%@62*0
# Bampurkan $$,? gram PB, dalam ( 8iter aFuadest
15
# MiD larutan sampai homogen
# Masak larutan sampai mendidih untuk membantu homogenisasi
# ,utoclave pada suhu ($(
%
B selama (? menit
b0 *u--er Peptone ;ater /*P;0 %,( G , /BM%?%)*0
# Bampurkan ( gram *P; dalam ( 8iter aFuadest
# MiD larutan sampai homogen
# ,utoclave pada suhu ($(
%
B selama (? menit
3.1.2 Alat
a0 Bawan Petri k0 p" meter
b0 9abung reaksi l0 9imbangan
c0 Pipet volumetric m0 Magnetik stirer
d0 *otol media n0 MiDer
e0 Penghitung koloni /colony counter0 o0 Inkubator
-0 <unting p0 Penangas air
g0 Pinset F0 ,utokla-
h0 'arum inokulasi r0 8emari &teril
i0 &tomacher s0 8emari Pendingin /refrigerator0
j0 Pembakar *unsen t0 -ree1er
u0 8aminar ,ir 7low
3.2 Met&e
Pada 8aboratorium *akteriologi *KP Kelas I Denpasar menggunakan uji
9PB /Total Plate Count0 dengan metode tuang. Prinsip Kerja 9PB /Total Plate
Count0 adalah jika sel mikroba masih hidup ditumbuhkan pada media agar, maka
sel mikroba akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat
langsung dengan mata. ,dapun tahapan yang dilakukan adalah.
3.2.2 Pen3ia"an $a!"el
a. 9imbang atau ukur sampel secara aseptik sebanyak $? gram atau $? ml
kemudian masukkan ke dalam wadah steril
b. 5ntuk sampel daging, *,", "*," dan telur
9ambahkan $$? ml larutan *P; steril ke dalam kantong steril yang berisi
sampel, homogenkan dengan stomacher selama ( = $ menit, dengan
kecepatan (%.%%% = $%.%%% rpm. Ini merupakan larutan dengan pengenceran
(%
#(
.
16
c. 5ntuk sampel susu
9ambahkan $$? ml larutan *P; steril ke dalam kantong atau wadah steril
yang berisi sampel, homogenkan. Ini merupakan larutan dengan pengenceran
(%
#(
.
3.2.3 Pr&seur %erja
a0 Pindahkan ( ml suspensi pengenceran (%
#(
tersebut dengan pipet steril ke
dalam larutan ) ml *P; untuk mendapatkan pengenceran (%
#$
.
b0 *uat pengenceran (%
#2
(%
#@
dan (%
#?
dengan cara yang sama seperti pada butir
a0 sesuai kebutuhan.
c0 &elanjutnya masukkan sebanyak ( ml suspensi dari setiap pengenceran ke
dalam cawan petri secara duplo
d0 9ambahkan (? ml sampai $% ml PB, yang sudah didinginkan hingga
temperature @@
%
B sampai dengan @6
%
B pada masing#masing cawan yang
sudah berisi suspensi. &upaya larutan sampel dan media PB, tercampur
seluruhnya, lakukan pemutaran cawan ke depan dan ke belakang atau
membentuk angka delapan dan diamkan sampai menjadi padat
e0 Inkubasikan pada temperatur 2?
%
B # 2+
%
B selama $@ # @: jam, dengan
meletakkan cawan pada posisi terbalik /posisi tutup cawan petri dibawah0.
17
BAB I6
HA$IL DAN PEMBAHA$AN
*. 1 Hasil %egiatan
Praktek Kerja 8apangan /PK80 mahasiswa Pendidikan Pro-esi Dokter
"ewan /PPD"0 7akultas Kedokteran "ewan 5niversitas 5dayana di *alai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar berlangsung dari tanggal + = (( ,pril $%(@. Kami
ditugaskan di Kantor *alai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dan Kantor
Karantina Pertanian Kelas I ;ilayah Kerja Pelabuhan 7erry <ilimanuk. *erikut
jadwal dan kegiatan yang telah kami lakukan .
9abel ( 'adwal Kegiatan di *alai Karantina Pertanian Kelas ( Denpasar
3o "ariA9anggal Kegiatan 9empat
( &enin, + ,pril
$%(2
Penerimaan Mahasiswa PPD"
oleh sta- *alai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar serta
dilanjutkan dengan diskusi
tentang tugas pokok dan -ungsi
karantina. Dilanjutkan dengan
Pengarahan dan diskusi dengan
>uang
Pertemuan *alai
Karantina
Pertanian Kelas
I Denpasar
18
drh. 3i ;ayan &udarmini. 9erkai
pembagian kelompok kerja,
terbagi atas dua kelompok ,
/pria @ orang0 dan * /wanita 2
orang0
$
&elasa, () ,pril
$%(2
Kelompok ,.
a. Pengarahan dan diskusi
mengenai tugas pokok dan
-ungsi Karantina khususnya
*alai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar ;ilker
Pelabuhan 7erry <ilimanuk.
b. *ertugas jaga pada malam
hari hari di Pos dan Pos II
Pelabuhan <ilimanuk
Kelompok *.
Kegiatan di 8aboratorium
yaitu sterilisasi, pembuatan
media dan pemeriksaan
bakteri /penanaman bakteri
dengan metode tuang0
sampel daging sapi, sosis
ayam, butter.
Kelompok ,.
*alai Karantina
Pertanian Kelas
I Denpasar
;ilker
Pelabuhan -erry
<ilimanuk
Kelompok *.
8aboratorium
bakteriologi
*alai Karantina
Pertanian Kelas
I Denpasar
2
>abu, $% ,pril
$%(2
Kelompok ,.
Evaluasi dan pembuatan
laporan
Kelompok *.
a. Kegiatan di 8aboratorium
yaitu pembuatan media,
sterilisasi alat dan media, dan
penghitungan jumlah bakteri
yang ditanam sehari
sebelumnya.
b. Diskusi mengenai kegiatan di
8aboratorium *akteriologi
dengan drh. Made ,ry
,nggraeni &.
Kelompok ,.
*alai Karantina
Pertanian Kelas
I Denpasar
;ilker
Pelabuhan -erry
<ilimanuk
Kelompok *
8aboratorium
bakteriologi
*alai Karantina
Pertanian Kelas
I Denpasar
19
@
Kamis, $( ,pril
$%(2
Kelompok ,.
a. Kegiatan di 8aboratorium
yaitu sterilisasi, pembuatan
media dan pemeriksaan
bakteri /penanaman bakteri
dengan metode tuang0
sampel sosis ayam, sapi,
babi, Keju.
Kelompok *.
a. Pengarahan dan diskusi
mengenai tugas pokok dan
-ungsi Karantina khususnya
*alai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar ;ilker
Pelabuhan 7erry <ilimanuk.
b. *ertugas jaga pada malam
hari hari di Pos dan Pos II
Pelabuhan <ilimanuk
Kelompok ,.
8aboratorium
bakteriologi
*alai Karantina
Pertanian Kelas
I Denpasar
Kelompok *.
*alai Karantina
Pertanian Kelas
I Denpasar
;ilker
Pelabuhan 7erry
<ilimanuk
?
'umHat, $$ ,pril
$%(2
Kelompok ,.
a. Kegiatan di 8aboratorium
yaitu pembuatan media,
sterilisasi alat dan media, dan
penghitungan jumlah bakteri
yang ditanam sehari
sebelumnya.
b.Diskusi mengenai kegiatan di
8aboratorium *akteriologi
dengan drh. Made ,ry
,nggraeni &.
Kelompok *.
Evaluasi dan pembuatan
laporan
Kelompok ,.
8aboratorium
bakteriologi
*alai Karantina
Pertanian Kelas
I Denpasar
Kelompok *.
*alai Karantina
Pertanian Kelas
I Denpasar
;ilker
Pelabuhan -erry
<ilimanuk
@. $ Pembahasan
*alai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar memiliki lima wilayah kerja
/wilker0 yaitu. ;ilker *andara 3gurah >ai, ;ilker Pelabuhan *enoa, ;ilker
20
Pelabuhan Padang *ay, ;ilker Pelabuhan <ilimanuk, dan ;ilker Pelabuhan
Belukan *awang. &elama kegiatan PK8 berlangsung, kami dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok , terdiri dari @ pria dan kelompok * terdiri dari 2 wanita.
Pada hari selasa hingga rabu kelomok , ditempatkan *alai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar selama tiga hari dan ;ilker Pelabuhan 7erry <ilimanuk selama
dua hari, sedangkan kelompok * melakukan uji *," dan "*," di 8aboratorium
bakteriologi *alai karantina pertanian kelas I Denpasar.
"ari pertama, kami mendapatkan pengarahan dari drh. Ketut &onen dan drh.
I<M &uastawa,MM, mengenai hal#hal yang berkaitan dengan karantina seperti
pengertian karantina, tujuan pokok dan -ungsi karantina, peraturan#peraturan
mengenai karantina, pro-il *alai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dan diskusi.
&etelah itu, kami mendapatkan pengarahan dan diskusi dari drh. 3i ;ayan &udarmini
tentang administrasi serta teknis penerimaan dan pengujian sampel di 8aboratorium
karantina.
Kegiatan lapangan kelompok , tanggal :#) ,pril $%(@ berangkat menuju
Pelabuhan <ilimanuk untuk PK8 di *alai Karantina Pertanian Kelas I ;ilayah Kerja
Pelabuhan 7erry <ilimanuk. &ampai di ;ilker <ilimanuk kami diterima oleh bapak
drh. I 3yoman *udiarta dan drh. <ede Manik serta diberikan pengarahan dan diskusi
mengenai tugas pokok dan -ungsi karantina serta teknis di lapangan *alai Karantina
Pertanian Kelas I ;ilayah Kerja Pelabuhan 7erry <ilimanuk. Pada malam hari pukul
$%.%% ;I9, , kami melakukan kegiatan pengawasan lalu lintas keluar masuknya
komoditas hewan /sapi potong, D4B0, *ahan ,sal "ewan /*,"0, "asil *ahan ,sal
"ewan /"*,"0. Dalam pelaksanaanya di lapangan, kami diajak untuk melihat
kandang karantina serta ikut membantu dalam mengawasi lalu lintas komoditas
hewan di pelabuhan <ilimanuk. &elain itu kami juga membantu dalam memeriksa
dokumen serta kelengkapan pemasukan dan pengeluaran komoditi hewan. Kegiatan
dilaksanakan dari pukul $%.%%#%2.%% ;I9,, dilanjutkan dengan pembuatan laporan
serta evaluasi.
Kegiatan lapangan kelompok * tanggal (%#(( ,pril $%(@ bernahgkat menuju
Pelabuhan <ilimanuk untuk PK8 di *alai Karantina Pertanian Kelas I ;ilayah Kerja
21
Pelabuhan 7erry <ilimanuk. &ampai di ;ilker <ilimanuk kami diterima oleh drh.
;ahyu &avitri kami diberikan pengarahan tentang tgas pokok dan -ungsi karantina
serta teknis lapangan *alai Karantina Pertanian Kelas I ;ilayah Kerja Pelabuhan
7erry <ilimanuk. /K,DEEEEEEEEEEEEEE *55555555555,9 I3I0
Kegiatan laboratorium kelompok , tanggal (%#(( ,pril $%(@ dan kelompok
* tanggal :#) ,pril $%(@, melakukan kegiatan di laboratorium hewan *alai
Karantina Pertanian Kelas ( Denpasar. Kegiatan yang dilakukan adalah sterilisasi
alat dan media, pembuatan media, penanaman bakteri dengan metode tuang
menggunakan media PB, kelompok , menggunakan sampel sosis ayam,babi,sapi
serta keju sedangkan kelompok * menggunakan sampel daging sapi, butter, sosis
ayam. "ari ketiga, kami membuat media PB, untuk penanaman selanjutnya,
sterilisasi alat dan media, lalu menghitung jumlah bakteri yang ditanam di hari
sebelumnya. Penghitungan jumlah bakteri harus memperhatikan standar &3I untuk
menentukan batas toleransi cemaran bakteri yang diperbolehkan ada pada sampel
yang mewakili produk asal hewan. *erikut ini merupakan &3I +2::. $%%).
N&.
%ateg&ri
Pangan
%ateg&ri Pangan #enis 0e!aran
!ikr&/a
Batas Maksi!u!
%(.% Produk#produk susun dan analognya, kecuali yang termasuk kategori
%$.%
%(.( &usu dan minuman berbasis susu
&usu segar /susu
yang tidak
dipasteurisasi0
untuk diproses
lebih lanjut /susu
sapi, kuda,
kambing dan
ternak lain0
,89 /2%I B, +$ jam0
Koli-orm
,PM scherichia coli
!almonella sp
!taphylococcus aureus
( D (%
6
koloniA ml
$ D (%
(
koloniA ml
J 2A ml
3egativeA $? ml
( D (%
$
koloniA ml
&usu segar /susu
yang tidak
,89 /2%I B, +$ jam0
Koli-orm
?D (%
@
koloniA ml
$D(%
(
koloniAml
22
dipasteurisasi0
untuk konsumsi
langsung, /susu
sapi, kuda,
kambing, dan
kerbau0
,PM scherichia coli
!almonella sp
!taphylococcus aureus
"isteria monocytogenes
Campylobacter sp
J 2A ml
3egativeA $? ml
( D (%
$
koloniAml
3egati-A$? ml
3egati-A$? ml
&usu pasteurisasi
/tawar atau
berperisa0
,89 /2%I B, +$ jam0
,PM Koli-orm
,PM scherichia coli
!almonella sp
!taphylococcus aureus
"isteria monocytogenes
? D (%
@
koloniAml
(%Aml
J 2Aml
3egativeA$? ml
( D (%
$
koloni Aml
3egativeA$? ml
&usu steril dan
susu 5"9 /tawar
atau berperisa0
,89 /2%I B, +$ jam0
&etelah inkubasi selama
(? hari
J (% koloniA %,( ml
%(.$ &usu -ermentasi dan produk susu hasil hidrolisasi en1im negati-
/tawar0
&usu -ermentasi
/yoghurt0 tawar
atau berperisa
,PM Koli-orm
!almonella sp#
"isteria monocytogenes
(%A ml
3egati-A $? ml
3egati-A $? ml
%(.2 &usu kental manis dan analognya /tawar0
&usu evaporasi dan
susu skim
evaporasi
,89 /2%I B, +$ jam0
,PM Koli-orm
!almonella sp.
!taphylococcus aureus
( D (%
$
koloniAml
(%Aml
3egati-A $? ml
( D (%
$
koloniAml
&usu kental manis
dan susu skim
kental manis
/tawar atau
berperisa0
,89 /2%I B, +$ jam0
,PM Koli-orm
!almonella sp.
!taphylococcus aureus
Kapang dan khamir
( D (%
@
koloniAml
(%Ag
3egati-A $? g
( D (%
$
koloniAg
$ D (%
$
koloniAg
Krimer nabati
bubuk
,89 /2%I B, +$ jam0
,PM Koli-orm
? D (%
@
koloniAg
(%A g
23
!almonella sp.
!taphylococcus aureus
3egati-A $? g
( D (%
$
koloniA g
%(.@ Krim /tawar0 dan sejenisnya
Krim pasteurisasi ,89 /2%I B, +$ jam0
,PM Koli-orm
!almonella sp.
!taphylococcus aureus
"isteria monocytogenes
? D (%
@
koloniAg
(%A g
3egati-A $? g
( D (%
$
koloniA g
3egati-A$? g
%(.? &usu bubuk dan krim bubuk dan bubuk analog /tawar0
&usu bubuk dan
susu skim bubuk
,89 /2%I B, +$ jam0
,PM Koli-orm
!almonella sp.
!taphylococcus aureus
? D (%
@
koloniAg
(%A g
3egati-A $? g
( D (%
$
koloniA g
3egati-A$? g
*uttermilk bubuk ,89 /2%I B, +$ jam0
,PM Koli-orm
!almonella sp.
$ D (%
?
koloniAg
(% koloniAg
3egati-A$? g
%(.6 Keju dan keju analog
Keju /semua
jenisnya0
,PM scherichia coli
!almonella sp#
!taphylococcus aureus
"isteria monocytogenes
(%Ag
3egati- A $? g
( D (%
$
koloniAg
3egati-A $? g
%:.% Daging dan produk daging, termasuk daging unggas dan daging
hewan buruan
%:.( Daging, daging unggas dan daging hewan buruan mentah
%:.(.( Daging ayam
segar, beku /karkas
dan tanpa tulang0
dan cicang
,89 /2%I B, +$ jam0
Koli-orm
scherichia coli
!almonella sp#
!taphylococcus aureus
Campylobacter sp
( D (%
6
koloniAg
( D (%
$
koloniAg
( D (%
(
koloniAg
3egati-A $? g
( D (%
$
koloniAg
3egati-A $? g
24
%:.(.( Daging segar, beku
/karkas dan tanpa
tulang0 dan daging
cincang
,89 /2%I B, +$ jam0
Koli-orm
scherichia coli
!almonella sp#
!taphylococcus aureus
Campylobacter sp
( D (%
6
koloniAg
( D (%
$
koloniAg
( D (%
(
koloniAg
3egati-A $? g
( D (%
$
koloniAg
3egati-A $? g
%:.$ Produk olahan daging, daging unggas dan daging hewan buruan,
utuhApotongan
Dendeng sapi,
daging asap yang
diolah dengan
panas
,89 /2%I B, +$ jam0
,PM scherichia coli
!almonella sp#
!taphylococcus aureus
Bacillus cereus
( D (%
?
koloniAg
J 2Ag
3egati-A $? g
( D (%
$
koloniAg
( D (%
2
koloniAg
Produk daging
kering /termasuk
abon0K kerupuk
kulit, kerupuk
paru, keripik usus
ayam
,89 /2%I B, +$ jam0
,PM scherichia coli
!almonella sp#
!taphylococcus aureus
( D (%
?
koloniAg
J 2Ag
3egati-A $? g
( D (%
$
koloniAg
%:.2 Produk olahan daging, daging unggas dan daging hewan buruan,
dihaluskan
Daging olahan dan
daging ayam
olahan /bakso,
sosis, nugget,
burger0
,89 /2%I B, +$ jam0
,PM Koli-orm
,PM scherichia coli
!almonella sp#
!taphylococcus aureus
Clostri$ium pefringens
( D (%
?
koloniAg
(%Ag
J 2Ag
3egati-A$? g
( D(%
$
koloniAg
( D(%
$
koloniAg
&osis masak /tidak
dikalengkan, siap
,89 /2%I B, +$ jam0
,PM Koli-orm
( D (%
@
koloniAg
J 2Ag
25
konsumsi0 !almonella sp#
!taphylococcus aureus
Clostri$ium pefringens
"isteria monocytogenes
3egati-A$? g
( D (%
$
koloniAg
(% koloniAg
3egati-A$? g
Corne$ beef dalam
kaleng, sosis dalam
kaleng
,89 /2%I B, +$ jam0
Clostri$ium pefringens
( D (%
$
koloniAg
3egati-Ag
(%.% 9elur dan produk#produk telur
(%.( 9elur segar ,89 /2%I B, +$ jam0
Koli-orm
scherichia coli
!almonella sp#
( D (%
?
koloniAg
( D (%
$
koloniAg
( D (%
(
koloniAg
3egati-A$? g
(%.2 9elur yang diawetkan, termasuk produk tradisional telur yang
diawetkan, termasuk dengan cara dibasakan, diasinkan dan
dikalengkan
9elur asin !almonella sp#
!taphylococcus aureus
3egati-A$? g
J ( D (%
(
koloniAg
Pangan penutup
berbahan dasar
telur /misalnya
custard0
,89 /2%I B, +$ jam0
,PM Koli-orm
!almonella sp#
!taphylococcus aureus
( D (%
@
koloniAg
J 2Ag
3egati-A$? g
3egati-A$? g
@. 2 5ji Bemaran *akteri pada *ahan ,sal "ewan /*,"0 dan "asil *ahan ,sal
"ewan /"*,"0.
9ujuan . Menjamin deteksi cemaran mikroba pada pangan asal hewan dengan
metode 9PB dapat dilaksanakan dengan benar.
(. >uang 8ingkup. Deteksi cemaran mikroba pada *ahan ,sal "ewan
/*,"0 dan "asil *ahan ,sal "ewan /"*,"0.
26
$. *ahan
a. Media Plate Bount ,gar /PB,0 /BM%@62:0
Bampurkan $$,? g PB, dalam ( 8iter ,Fuadest
MiD larutan sampai homogen
Masak larutan sampai mendidih untuk membantu
homogenisasi
,utoclave pada suhu ($(
%
B selama (? menit
b. *u--er Peptone water /*P;0 %,( G, /BM%?%)*0
Bampurkan ( g *P; dalam ( 8 aFuadest
MiD larutan sampai homogen
,utoclave pada suhu ($(
%
B selama (? menit
2. ,lat
a0 Bawan Petri
b0 9abung reaksi
c0 Pipet volumetric
d0 *otol media
e0 Penghitung koloni /colony conter0
-0 <unting
g0 Pinset
h0 'arum inokulasi /ose0
i0 &tomacher
j0 Pembakar bubnsen
k0 p" meter
l0 9imbangan
m0 Magnetic stirrer
n0 Pengocok tabung /vorteD0
o0 Inkubator
p0 Penangas air
F0 ,utokla-
r0 8emari steril /clean bench0
s0 8emari pendingin /re-rigerator0
t0 7re1eer
@. Penyiapan sampel
a. 9imbang atau ukur contoh secara aseptic sebanyak (% gram kemudian
dimasukkan dalam wadah /plastik0 steril.
b. 5ntuk contoh daging dan telut
9ambahkan )% ml larutan *P; kedalam kantong steril yang berisi
contoh. "omogenkan dengan stomacher selama ( menit sampai
dengan $ menit, dengan kecepatan (%.%%% rpm sampai dengan ($.%%%
rpm. Ini merupakan larutan dengan pengenceran (%
#(
.
?. Prosedur Kerja
27
a0 Pindahkan ( ml suspensi dari pengenceran (%
#(
tersebut dengan pipet steril
kedalam larutan ) ml *P; untuk mendapatkan pengenceran (%
#$
.
b0 *uat pengenceran secara seri (%
#2
,(%
#@
,(%
#?
dengan cara yang sama seperti
pada butir a! sesuai kebutuhan.
c0 &elanjutnya masukkan sebanyak ( ml suspense dari setiap pengenceran ke
dalam cawan petri secara duplo.
d0 9ambahkan (? ml sampai dengan $% ml PB, yang sudah didinginkan
hingga temperature @@
%
B sampai dengan @6
%
B pada masing#masing cawan
yang sudah berisi suspense. &upaya larutan contoh dan media PB,
tercampur seluruhnya, lakukan pemutaran cawan membentuk angka delapan
dan diamkan sampai menjadi padat.
e0 Inkubasikan pada temperature 2?
%
B sampai dengan 2+
%
B selama $@ jam
sampai dengan @: jam dengan meletakkan cawan pada posisi terbalik.
6. Penghitungan Koloni
"itung jumlah koloni pada setiap seri pengenceran kecuali cawan petri yang
berisi koloni menyebar /spreder koloni0 pilih cawan yang mempunyai jumlah
koloni $? sampai dengan $?%.
+. Interpretasi "asil
a. Bawan dengan jumlah koloni kurang dari $?
*ila cawan duplo dan pengenceran terendah menghasilkan koloni kurang dari
$? hitung jumlah yang ada pada cawan dari setiap pengenceran.>erata jumlah koloni
per cawan dan kalikan dengan -aktor pengencerannya untuk menetukan nilai 9PB
yang diperkirakan. 9andai nilai 9PB dengan tanda bintang /lihat tabel petunjuk
perhitungan 9PB /no.20 untuk menandai bahwa penghitungannya diluar $? koloni
sampai dengan $?% koloni per cawan.
b. Bawan dengan jumlah koloni lebih dari $?%
*ila jumlah koloni per cawan lebih dari $?%, hitung koloni#koloni pada
cawan untuk memberikan gambaran penyebaran koloni secara representative.
9andai penghitungan 9PB dengan tanda bintang untuk menandai bahwa
penghitungannya diluar $?#$?% koloni percawan /lihat tabel $. no.@0.
c. &preaders
Penyebaran koloni biasanya dibagi dalam 2 bentuk .
a0 >antai koloni, tidak terlalu kelihatan terpisah, disebabkan disintergrasi
rumpun bakteri.
28
b0 9erbentuknya lapisan air antara agar dan dasar cawan
c0 9erbentuknya lapisan air pada sisi atau permukaan agar.
*ila cawan yang disiapkan untuk contoh lebih banyak ditumbuhi oleh
spreaders seperti /a0 dan total area yang melebihi $?G dan ?%G
pertumbuhannya dilaporkan sebagai cawan spreader.
"itung rerata jumlah koloni dari setiap pengenceran, kemudian laporkan
jumlahnya sebagai 9PB /lihat table ( no.?0. selain 2 /tiga0 bentik spreader dapat
dihitung sebagai satu pertumbuhan koloni. 5ntuk tipe /a0, bila hanya terdapat (
rantai, hitunglah sebagai koloni tunggal. *ila ada satu atau lebih rantai yang terlihat
dari sumber lain, hitung tiap sumber itu sebagai satu koloni, termasuk untuk tipe /b0
dan /c0 juga dihitung sebagai koloni. <abungkan penghitungan koloni spreader
untuk menhitung 9PB.
d. Bawan tanpa koloni
*ila cawan petri dari semua pengenceran tidak menghasilkan koloni,
laporkan 9PB sebagai kurang dari ( kali pengenceran terendah yang digunakan.
9andai 9PB dengan tanda bintang bahwa penghitungannya diluar $? koloni sampai
dengan $?% koloni /lihat tabel $. no 60
e. Bawan duplo, cawan yang satu dengan $? koloni sampai dengan $?% koloni
dan cawan yang lain lebih dari $?% koloni.
*ila cawan yang satu menghasilkan koloni antara $? sampai $?% dan yang
lain lebih dari $?% koloni, hitung kedua cawan dalam penghitungan 9PB /lihat tabel
$ no.+0
-. Bawan duplo, satu cawan dari setiap pengenceran dengan $? koloni sampai
dengan $?% koloni.
*ila satu cawan dari setiap pengenceran menghasilkan $? koloni sampai $?%
,dan cawan lain kurang dari $?% koloni, atau menghasilkan lebih dari $?% koloni,
hitung keempat dengan penghitungan 9PB /lihat tabel $ no.:0.
g. Bawan duplo, dua cawan dari satu pengenceran dengan $? koloni sampai
dengan $?% koloni, hanya ( cawan dari pengenceran yang lain dengan $? koloni
sampai dengan $?% koloni. *ila ke dua cawan dari satu pengenceran menghasilakan
$? koloni sampai dengan $?% koloni, hitung ke empat cawan termasuk cawan yang
29
kurang dari $? atau yang lebih dari $?% koloni dalam penghitungan 9PB /lihat tabel
$ no.)0.
Penghitungan "asil
a0 *ulatkan angka menjadi $ angka yang sesuai, bila angka ke tiga 6 atau
diatasnya maka angka ketiga menjadi % /nol0 dan angka kedua naik (, misalnya @?6
menjadi @6%.
b0 *ila angka ke 2 empat atau dibawahya, maka angka ketiga menjadi % /nol0
dan angka kedua adalah angka genap, misalnya @@? menjadi @@%
c0 *ila angka ketiganya ?, maka angka tersebut dapat dibulatkan menjadi %
/nol0 dan angka kedua naik ( angka, misalnya @@? menjadi @6%.
I. 9otal Plate Bount
(. "4M4<E3I&,&I
&ampel
$$? ml *P;
(.(% $? gram
/(%
#(
0
30
( ml
( ml ( ml ( ml ( ml
$.
( ml
pengenceran
selanjutnya

Kedalam ) ml *P;
*P;
(.(%% (.(%%% (.(%,%%% (.(%%,%%% (.(,%%%,%%%
/(%
#$
0 /(%
#2
0 /(%
#@
0 /(%
#?
0 /(%
#6
0
2. PIPE9
( ml ke dalam
Plat steril
@. 95,3<
(?#$% ml PB,
?. I3K5*,&I
Pada suhu 2?
%
B selama $@#@: jam
6. "I953<
Bawan petri yang mengandung $?#$?% koloni dan kalikan dengan -actor
pengencerannya. 3yatakan ,erobic Plate Bount sebaga jumlah mikroba per
gram contoh /B75A gram7.
9abel $ ,turan Perhitungan 9PB
3o (%
#$
(%
#2
(%
#@
9PB per ml
atau gram
Keterangan
( L L L
L L L
(+?
$%:
(6
(+
()%.%%% *ila hanya satu pengenceran yang
berada dalam batas yang sesuai hitung
jumlah rerata dari pengenceran tersebut
$ L L L
L L L
$$@
$$?
$?
2%
$?%.%%% *ila ada $ pengenceran yang berada
dalam batas yang sesuai,hitung jumlah
masinhg#masing dari pengenceran
31
sebelum merata# ratakan jumlah yang
sebenarnya.
2 (:
(@
$
%
%
%
(.6%%M 'umlah koloni kurang dari $? koloni
pada pegenceran terendah, hitung
jumlahnya dan kalikan dengan -actor
pengencerannya dan beri tanda M
/diluar jumlah koloni $? sampai dengan
$?%0
@ L L L
L L L
L L L
L L L
?$2
@:+
?.(%%.%%%M 'umlah koloni lebih dari $?% koloni,
hitung koloni yang dapat dihitung atau
yang mewakili beri tanda M /diluar
jumlah koloni $? sampai dengan $?%0
? L L L
L L L
$@?
$2%
2?
&pread
er
$)%.%%% *ila ada dua pengenceran diantara
jumlah koloni $? sampai dengan $?%,
tetapi ada spreader, hitung jumlahnya
dan kalikan dengan -actor
pengenceran , namun untuk spreader
tidak dihitung.
6 %
%
%
%
%
%
(%%M *ila cawan tanpa koloni, jumlah 9PB
adalah kurang dari ( kali pengenceran
terendah yang digunakan, dan beri
tanda M
+ L L L
L L L
$@?
$+:
$2
$%
$6%.%%% 'ika salah satu jumlah koloni $? sampai
dengan $?%, dan yang lain lebih dari
$?% koloni, hitung kedua cawan petri
termasuk yang lebih dari $?% koloni,
dan rerata jumlahnya.
: L L L
L L L
$$?
$??
$(
@%
$+%.%%% *ila salah satu cawan dengan jumlah
koloni $? sampai dengan $?% koloni
dari tiap pengenceran, hitung jumlah
dari tiap pengenceran termasuk yang
kurang dari $? koloni, lalu rerata
jumlah yang sebenarnya.
) L L L
L L L
$$%
$@%
(:
@:
$2%.%%% *ila hanya satu cawan yang
menyimpang dari setiap pengenceran,
hitung jumlah dari tiap pengenceran
termasuk yang kurang dari $? koloni
atau lebih dari $?% koloni, kemudian
rerata jumlah sebenarnya.
9abel 2. 5ji *akteri 9erhadap &ampel di 8aboratorium *akteriologi *alai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar / kelompok , tanggal (%#(( ,pril $%(@ 0.
3
3o
3
Kode
'enis Pengenceran 'umla 'umlah &tandar K
32
&amp
el
&ampel *akteri et
( ?
)6?
&osis &osis
&api
(%
#$
$
tt
$
D(%
$
(
D (%
6
,
man
(%
#2
(
2?
(
2?D(%
2
(
D (%
6
,
man
(%
#@
(
$:
(
$:D(%
@
(
D (%
6
,
man
$ )
)66
Daging ,yam
*eku
(%
#$
+ +
D(%
$
(
D (%
6
,
man
(%
#2
@ @
D(%
2
(
D (%
6
,
man
(%
#@
2 2
D(%
@
(
D (%
6
,
man
2 ?
)6+
Daging ,yam
*eku
(%
#$
9
tt
:
D(%
$
(
D (%
6
,
man
(%
#2
@
@?
2
@?D(%
2
(
D (%
6
,
man
(%
#@
$
$@
(
D(%
@
(
D (%
6
,
man
@ ?
)6:
Daging sapi
beku
(%
#$
@
(?(
@
(?(D(%
$
(
D (%
6
,
man
(%
#2
2
2$
?
2$D(%
2
(
D (%
6
,
man
(%
#@
?
?
@
?D(%
@
(
D (%
6
,
man
? ?
)6)
Keju (%
#$
(
($+
@
:D(%
$
(
D (%
6
,
man
(%
#2
+
+:
?
D(%
2
(
D (%
6
,
man
(%
#@
@
@$
@
D(%
@
(
D (%
6
,
man
33
9abel @. 5ji *akteri 9erhadap &ampel di 8aboratorium *akteriologi *alai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar / Kelompok * tanggal :#) ,pril
$%(@ 0.
3
o
3
o.
&amp
el
'e
nis &ampel
P
engenceran
'
umlah
koloni
'
umlah
*akteri
&
tandar
K
et.
( ?
@)
D
aging &api
(
%
#$
:
:
:
:D(%
$
(
D (%
6
,
man
(
%
#2
$
%
$
%D(%
2
(
D (%
6
,
man
(
%
#@
$ $
D(%
@
(
D (%
6
,
man
$ ?
?%
D
aging
Kambing
(
%
#$
$
+
$
+D(%
$
(
D (%
6
,
man
(
%
#2
$ $
D(%
2
(
D (%
6
,
man
(
%
#@
# # (
D (%
6
#
2 ?
?(
*
utter
(
%
#$
(
%
(
%D(%
$
(
D (%
6
,
man
(
%
#2
# # (
D (%
6
#
(
%
#@
# # (
D (%
6
#
@ ?
?$
*
utter
(
%
#$
2 2
D(%
$
(
D (%
6
,
man
(
%
#2
# # (
D (%
6
#
(
%
#@
# # (
D (%
6
#
34
? ?
?2
D
aging 4lahan
(
%
#$
(
%
(
%D(%
$
(
D (%
6
,
man
(
%
#2
# # (
D (%
6
#
(
%
#@
# # (
D (%
6
#
6 ?
?@
D
aging 4lahan
(
%
#$
$
)
$
)D(%
$
(
D (%
6
,
man
(
%
#2
$
@
$
@D(%
2
(
D (%
6
,
man
(
%
#@
$
%
$
%D(%
@
(
D (%
6
,
man
+ ?
??
D
aging ,yam
(
%
#$
6 6
D(%
$
(
D (%
6
,
man
(
%
#2
# # (
D (%
6
#
(
%
#@
# # (
D (%
6
#
: ?
?6
D
aging ,yam
(
%
#$
$
@
$
@D(%
$
(
D (%
6
,
man
(
%
#2
(
2
(
2D(%
2
(
D (%
6
,
man
(
%
#@
$
(
$
(D(%
@
(
D (%
6
,
man
) ;
*3
D
aging &api
(
%
#$
@
+
@
+D(%
$
(
D (%
6
,
man
(
%
#2
?
6
?
6D(%
2
(
D (%
6
,
man
(
%
#@
@
(
@
(D(%
@
(
D (%
6
,
man
(
%
;
*3
K
eju
(
%
#$
2
+
2
+D(%
$
(
D (%
?
,
man
35
(
%
#2
2
%
2
D(%
@
(
D (%
?
,
man
(
%
#@
(
6
(
%D(%
@
(
D (%
?
,
man
Kelompok , .
*erdasarkan hasil penghitungan jumlah bakteri semua sampel daging dan
bahan olahan daging selama dua hari tidak ditemukan sampel memiliki kontaminan
di atas standar cemaran /&3I0 yang bermakna *," dan "*," layak serta aman
untuk dikonsumsi. *akteri yang mengkontaminasi dengan jumlah di atas standar &3I
pada daging biasanya disebabkan oleh beberapa -aktor diantaranya penanganan
produk dari awal produksi yang kurang bagus, penyimpanan komoditi yang tidak
memenuhi standar, dan peluang kontaminasi juga dapat terjadi saat pengambilan
sampel yang akan dibawa ke laboratorium. Produsen atau pemilik komoditi
bertanggung jawab atas mutu atau kualitas dari komoditi yang akan diedarkan ke
masyarakat.
Proses produksi maupun penanganan terhadap komoditi harus dilakukan sesuai
standar yang ada. 'ika tidak, maka akan terdapat banyak peluang terjadinya
kontaminasi bakteri pada produkAkomoditi yang akan dikonsumsi oleh masyarakat.
Kontaminasi juga kemungkinan terjadi saat pengambilan sampel, proses
pengambilan yang tidak aseptis, mulai dari peralatan hingga kantong penampung
sampel juga berpeluang menyebabkan adanya kontaminasi bakteri &ampel yang
diambil langsung dari produk memiliki peluang terkontaminasi sangat besar jika
penanganan saat akan di kirim ke laboratorium karantina tidak aseptis. Dalam
penanaman bakteri di laboratorium juga memiliki peluang menyebabkan adanya
kontaminasi apabila alat#alat yang digunakan kurang steril dan operator yang kurang
higienis Pada saat penghitungan banyak ditemukan kontaminan berupa jamur pada
permukaan agar. Ini merupakan kontaminan yang berasal dari lingkungan baik dari
udara di laboratorium maupun operator yang melakukan uji. 5ntuk mempermudah
penghitungan kami membersihkan kontaminan dengan mengusapnya menggunakan
kapas steril yang dibasahi dengan aFuades. &emakin besar pengenceran maka jumlah
36
bakteri yang tumbuh dalam media agar akan lebih rendah, tetapi pada beberapa
media agar ditemukan jumlah bakteri yang -luktuati- pada setiap pengenceran. "al
ini kemungkinan disebabkan oleh kesalahan penghitungan maupun kurang teliti saat
pengambilan inokulum yang akan dituang.
Kelompok , .
Pada tanggal :#) ,pril $%(@ kami diberikan pengarahan dan diskusi mengenai
tugas pokok dan -ungsi karantina serta teknis di lapangan *alai Karantina Pertanian
Kelas I ;ilayah Kerja Pelabuhan 7erry <ilimanuk, dengan bapak drh. I 3yoman
*udiarta yang menerima kami di *alai Karantina Pertanian Kelas I ;ilker
Pelabuhan 7erry <ilimanuk. Kemudian kami diberi pengarahan oleh drh. <ede
Manik, meliputi -ungsi karantina, -asilitas penunjang seperti kandang karantina,
tugas dan daerah tugas karantina. Pada malam hari pukul $%.%% ;I9, , kami
melakukan kegiatan pengawasan lalu lintas keluar masuknya komuditas hewan /sapi
potong, D4B0, *ahan ,sal "ewan /*,"0, "asil *ahan ,sal "ewan /"*,"0, serta
benda lainya. Dalam pelaksanaanya di lapangan, kami dibagi menjadi dua kelompok
untuk menempati dua pos pengawasan yang telah ada.
Keseokan harinya kami melakukan evaluasi bersama PP3& /Penyidik Pegawai
3egeri &ipil0 mengenai hasil pengawasan yang telah kami lakukan di Pelabuhan
penyeberangan <ilimanuk dan dilanjutkan dengan melakukan revisi laporan yang
telah kami kerjakan. Dengan melakukan kegiatan PPD" di Karantina Pertanian
;ilker Pelabuhan 7erry <ilimanuk, kami dapat meningkatkan pengetahuan
pelaksanaan tindakan karantina hewan dan kegiatan pengawasan lalu lintas media
pembawa "ama Penyakit "ewan Karantina /"P"K0.
Kelompok * /lab0.
Kelompok * /lapangan0.
37
BAB 6
$IMPULAN DAN $A)AN
+.1 $i!"ulan
*erdasarkan hasil kegiatan Praktek Kerja 8apangan /PK80 di *alai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar, kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut .
Keberadaan karantina hewan sangat diperlukan untuk menjaga dan
mencegah penyebaran penyakit dari hewan, bahan asal hewan /*,"0, hasil
bahan asal hewan /"*,"0 serta benda lain yang mempunyai potensi
penyebaran penyakit dari hewan, dan juga memberikan jaminan kualitas
terhadap produk ekspor dan impor asal hewan.
;ilayah kerja dari *alai Karantina "ewan Klas I Denpasar meliputi ?
wilayah kerja yaitu. *andar 5dara 3gurah >ai, Pelabuhan 8aut *enoa,
Pelabuhan 7erry <ilimanuk, Pelabuhan 8aut Belukan *awang, dan
Pelabuhan Penyebrangan Padang *ai.
38
9indakan operasional yang dilakukan oleh petugas karantina hewan dikenal
dengan :P yaitu. Pe!eriksaan8 Pengasingan8 Penga!atan8 Perlakuan8
Pen&lakan8 Pena4anan8 Pe!usna4an an Pe!/e/asan.
+.2 $aran
,dapun saran yang diperoleh dari kegiatan Praktek Kerja 8apangan /PK80 ini
adalah .
Perlu ditingkatkan tindakan pengawasan dan pemeriksaan di berbagai
;ilayah Kerja yang padat lalu lintas untuk menghindari adanya
penyelundupan hewan, bahan asal hewan /*,"0, hasil bahan asal hewan
/"*,"0.
Memperhatian pelabuhan#pelabuhan kecil yang bukan wilayah kerja.
&arana dan prasarana di laboratorium di perbanyak untuk memperlancar
pemeriksaan sample.
Dalam pembagian kelompok kerja hendaknya mempertimbangkan rasio
antara mahasiswa dan mahasiswi untuk meningkatkan keamanan,
mengingat jarak wilker <ilimanuk yang cukup jauh.
DA'TA) PU$TA%A
*alai Karantina "ewan Kelas I. $%%6. Peraturan Perundang = 5ndangan
Karantina "ewan.
4ktiviani, Eva. $%((. &kripsi.!trategi Customer Relations %alam &enangani
'eluhan Pelanggan %i Balai 'arntina Pertanian !emarang. Program studi
Ilmu Komunikasi 7akultas &osial Dan Ilmu politikK universitas Pembangunan
3oasional VeteranK 'ogja
39
LAMPI)AN
40
Kegiatan kelompok 2I di 8ab karantina .
<ambar (.( persiapan media meliputi sterilisasi
media menggunakan panas.
<ambar (.$ dengan suhu menurun setiap waktunya
dimulai dari )%N B, hingga 6%NB
<ambar (.2 pemotongan sampel. <ambar (.@ Penimbangan sampel.
<ambar. (.? pencampuran pepton water dengan
sampel
<ambar. (.6 penumbukan sampel menggunakan
mesin &tomacher.
41
<ambar (.+ penuangan sampel yang telah
diencerkan pada cawan petri.
<ambar (.: penuangan PB, pada cawan petri yang
telah diisi sampel yg diencerkan sebelumnya.
42
Kegiatan 2i di ;ilker <ilimanuk .
<ambar (.). drh <ede manik memberikan
pengarahan mengenai tugas, -ungsi dari -asilitas
karantina.
<ambar (.(%. 8okasi penurunan sapi /gang way0
untuk tindakan spraying dan pengecekan
kesehatan.
<ambar (.((. 7asilitas kandang karantina kuda
yang dimiliki karantina wilker <ilimanuk.
<ambar (.($. 7asilitas kandang karantina sapi
ang dimiliki karantina wilker <ilimanuk
43
<ambar. (.(2. suasana pintu keluar pelabuhan
<ilimanuk.
<ambar. (.(@. ikut membantu pemeriksaan pada
pintu keluar pelabuhan <ilimanuk.
44

Anda mungkin juga menyukai