Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

Latar belakang
Maksud dan Tujuan
Lingkup Pekerjaan
Metodologi dan Pendekatan Studi

FORMULASI KEBIJAKAN PERENCANAAN

2.1. Kajian Tentang Kebijakan dan Sasaran Perencanaan
2.2. Kajian Tentang Lngkungan dan Tata Ruang
2.3. Kajian Tentang Pengadaan Tanah
2.4. Formulasi Alternatif Solusi
GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
3.1. Topografi
3.2. Geografis
3.3. Demgrafis
3.4. Geologi dan geoteknik
3.5. Hidrologi dan Drainase

LALULINTAS
4.1. Survey dan Analisa Lalulintas
Analisa lalulintas dilakukan untuk mendapatkan perkiraan pola pergerakan baru
yang menuju arah lokasi rencana pembangunan jembatan. Perubahan pola pergerakan
secara langsung mengubah karakteristik lalu-lintas seperti kecepatan dan waktu
tempuh untuk setiap kendaraan yang memasuki lokasi rencana pembangunan
jembatan maupun yang berada di jaringan jalan di sekitarnya. Transportasi dan
wilayah merupakan dua hal yang sangat erat hubungannya sedemikian sehingga
perubahan pada salah satunya akan mengubah yang lainnya. Selain faktor ruang,
transportasi juga dipengaruhi oleh karakteristik demografi suatu wilayah, dalam hal ini
jumlah penduduk sedemikian sehingga membentuk pola pergerakan transportasi yang
unik untuk setiap kota/daerah.
Analisis lalulintas dilakukan secara mikro pada sekitar lokasi rencana
pembangunan jembatan untuk melihat kinerjanya sekarang (tanpa Jembatan) dan
secara makro pada seluruh jaringan jalan di Kabupaten Purbalingga untuk melihat
kinerjanya di masa mendatang (dengan Jembatan). Lalu-lintas di sekitar lokasi rencana
kegiatan diamati pada hari-hari normal dan pada hari sibuk. Lokasi pengambilan
sampel arus lalu-llintas dilakukan di empat titik, yaitu di Desa Pengadegan, Desa
Bantarbarang, Desa Pepedan, dan Di Jembatan Kalikarang.
Sebelum melaksanakan survai lalu lintas pekerjaan penyusunan studi kelayakan
dan pra desain harus dilakukan survai lapangan untuk mendapatkan hasil yang
memuaskan. Pengumpulan data dilakukan pada hari kerja selama 1 jam untuk
mengetahui jumlah kendaraan pada puncak kepadatan. Pengumpulan data dilakukan
pada kedua arah (arus bolak-balik). Perhitungn traffic counting di lokasi rencana
kegiatan berdasarkan jenis kendaraan yaitu kendaraan roda dua , kendaraan roda
empat, dan kendaraan roda enam. Jumlah arus kendaraan pada masing-masing titik
pengambilan sampel disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Volume Lalu-lintas di Sekitar dan Menuju Lokasi Rencana Pembangunan
Jembatan
No Dari Arah Menuuju Ke
Jenis Roda
2 4 6
1 Lokai Desa Pepedan
A Desa Kaligondang Rembang 271 45 10
B Rembang Kaligondang 263 52 5
2
Lokasi Desa
Bantarbarang

A Bantaran Karangmoncol 254 44 9
B Karangmoncol Pengadegan 218 42 5
3 Lokasi Desa Pepedan
A Pepedan Rembang 372 46 5
B Bobotsari Pepedan 469 37 4
4
Lokasi Jembatan
Kalikarang

A Pekiringan Wanogara 120 8 6
B Wanogara Pekiringan 124 8 2

4.2. Survey Kecepatan Perjalanan
Survey kecepatan perjalanan dilakukan untuk mengetahui waktu tempuh
kendaraan terutama waktu tempuh kendaraan dari Desa Tegalpingen dan Desa Tetel
Kecamatan Pengadegan menuju ke Desa Pepedan dan Desa Pekiringan Kecamatan
Karangmoncol. Kecepatan perjalanan juga mempengaruhi tingkat kepadatan lalulintas.
Tingkat kecepatan lalulintas pada ruas jalan disekitar lokasi rencana pembangunan
jembatan disajikan pada Tabel


4.3. Peramalan Lalulintas
Kajian lalu lintas bertujuan untuk mendapatkan volume lalu lintas dan
pergerakannya di lokasi dan wilayah jalan pada tahun sekarang dan tahun-tahun
mendatang sampai dengan tahun yang dibutuhkan. Cakupan kegiatan meliputi :
1. Penyusunan Kalibrasi Model Peruntukkan Lalu lintas
Proyeksi lalu lintas dilakukan dengan pendekatan pemodelan konvensional.
Permintaan (demand) lalu lintas dibebankan ke model jaringan jalan (sudah
terkomputerisasi) dengan memanfaatkan perangkat lunak perencanaan transportasi.
Pemodelan dan perangkat lunak yang digunakan harus mendapat persetujuan dari
pengguna jasa.
Untuk meringkas waktu, konsultan hendaknya memanfaatkan sistem database,
model dasar yang sudah dikembangkan oleh Departemen Pekerjaan Umum atau dari
studi-studi lainnya yang relevan. Model-model ini harus dikalibrasi dan divalidasi
berdasarkan hasil survai lalu lintas yang dilakukan.
2. Model Jaringan Jalan
Model jaringan jalan yang dimaksud adalah model yang terkomputerisasi dengan
data-data yang dibuat tahun 2008 (tahun dasar) dan tahun-tahun rencana dimasa
depan berdasarkan suatu skenario pengembangan jaringan jalan yang
mempertimbangkan hasil-hasil studi yang ada maupun rencana di Kementerian
Pekerjaan Umum maupun dari sumber lain yang relevan tentang pengembangan jalan.
3. Kerangka Pengembangan Sosial Ekonomi
Permintaan lalu lintas merupakan permintaan turunan langsung dari kegiatan
Sosial Ekonomi di suatu wilayah. Untuk kepentingan ini, konsultan harus menyusun
kerangka pengembangan sosial-ekonomi dimasa mendatang berdasarkan skenario
perencanaan ditingkat nasional maupun wilayah (misalnya perencanaan Tata Ruang
Wilayah, parameter yang sangat relevan yang harus diprediksikan antara lain populasi,
ketenagakerjaan, PDRB dan kepemilikan kendaraan.
4. Proyeksi Volume Lalu Lintas
Dalam memproyeksi volume lalu intas, konsultan juga harus memberikan analisis
proyeksi pada setiap simpang susun atau segmen-segmen diantaranya bila
pembangunan dilaksanakan bertahap.







REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN
5.1. Konsep dan Standar Perencanaan
5.2. Perencanaan Geometri
Nilai rancangan dari elemen-elemen geomeri jalan dientukan oleh suatu
kecepatan rencana. Kecepatan rencana ini ditentukan berdasarkan perann dari jalan
yang sedang ditinjau, dan kelas jalan yang dipilih. Berdasarkan hasil pengamatn di
lapangan, jalan menuju Kecamatan Karangmoncol terutama Desa Pepedan dan Desa
Pekiringan tidak mengalami kemacetan, begitu juga sebaliknya jalan yang menuju
Kecamatan Pengadegan (Desa Tegalpingen dan Desa Tetel) tidak mengalami
kemacetan atau kepadatan lalulintas. Perencanaan pelebaran jalan disesuaikan dengan
tingkat kepadatan setelah dilakukan pembangunan proyek jembatan.
5.3. Perencanaan Perkerasan Jalan

5.4. Perencanaan Bangunan Atas
5.5. Perencanaan Bangunan Bawah





























ASPEK LINGKUNGAN DAN KESELAMATAN
6.1. Lingkungan Biologi
Komponen biologi di lokasi sekitar lokasi rencana pembangunan jembatan terdiri
atas flora dan fauna. Komponen biologi di lokasi sekitar lokasi rencana pembangunan
jembatan dapat dilihat pada Tabel...
Tabel 2. Tanaman yang ditemukan di sekitar lokasi
No Jenis tanaman Nama Ilmiah
1 Pisang Musa paradisiacal
3 Kelapa Coccos nucifera
4 Singkong Manihot utilisima
5 Rambutan Nephelium lapoceum
6 Petai Parkia speciosa
7 Mangga Mangifer indica
8 Rumput Panicum repens
9 Pepaya Carica papaya
10 Jambu biji Psidium guajava
11 Mahoni Swietenia macrophylla
12 Albasia Albizia sp
13 Nanas Annanas comosus

Berdasar berbagai jenis tumbuhan darat yang ditemukan di sekitar lokasi rencana
pembangunan jembatan, beberapa diantaranya mempunyai nilai ekonomi yang tinggi
misalnya bambu, pisang, pepaya, mahoni, albasia, kelapa, mangga, dan petai.
Disekitar lokasi Pasar Banyumudal dapat ditemui hewan-hewan yang termasuk Reptil
dan Serangga. Hewan-hewan yang perlu mendapat perhatian adalah yang dapat
bertindak sebagai vektor penyakit, seperti kecoa (Periplaneta americana), tikus rumah
(Rattus rattus), nyamuk. Inventarisasi jenis fauna yang dijumpai pada saat survey
adalah seperti tercantum dalam Tabel...
Tabel 3. Beberapa Daftar Hewan (liar/ternak) yang Ditemukan Di sekitar Lokasi
No Jenis Hewan Nama ilmiah
1 Ayam Gallus gallus
2 Belalang Oxya japonica
3 Kupu-kupu Ornithoptera sp
4 Katak Rana sp
5 Semut Camponotus caryae
6 Kecoa Blaberus giganteus
7 Nyamuk Diptera sp.

6.2. Lingkungan Fisika-Kimia
6.3. Liangkungan Sosial, Ekonomi, dan Budaya
a. Pendidikan
Berdasarkan data Kecamatan Pengadegan Dalam Angka Tahun 2013,
Jumlah penduduk Kecamatan Buayan pada Tahun 2012 sebanyak 54.175 jiwa,
laki-laki sebanyak 26.969 dan perempuan sebanyak 27.206, pada tahun 2012
terjadi pertambahan yang disebabkan karena kelahiran dan mutasi. Kepadatan
penduduk di Kecamatan Buayan 788 orang per km
2
. Kepadataan penduduk
tertinggi di Desa Purbowangi sebanyak 2350 orang per km
2
, sedangkan
kepadatan penduduk terkecil di Desa Pakuran sebanyak 191 orang per km
2
.
Jumlah penduduk terbesar ada di Desa Sikayu sebanyak 4.972 jiwa (0.09
% dari total jumlah penduduk Kecamatan Buayan) sedangkan jumlah penduduk
terkecil ada di Desa Geblug sebanyak 1.121 jiwa (0,02 % dari total jumlah
penduduk Kecamatan Buayan). Jumlah rumah tangga Di Kecamatan Buayan
pada tahun 2012 sebanyak 16.585 rumah tangga. Jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan di Kecamatan Buayan tahun 2012 secara terperinci disajikan pada
Tabel B.8.
Tabel B.8.
Tabel 4. Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan di Kecamatan Karangmoncol
Tahun 2013
No Desa/Kelurahan
Penduduk Laki-
Laki
Penduduk
Perempuan
Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
01
02
03
04
05
06
07
08
09
Pasunggingan
Pengadegan
Karangjoho
Larangan
Panunggalan
Bedagas
Tumanggal
Tegalpingen
Tetel

JUMLAH
Sumber : Kecamatan Karangmoncol Dalam Angka 2013




Tabel 5. Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan di Kecamatan Pengadegan
Tahun 2013
No Desa/Kelurahan
Penduduk Laki-
Laki
Penduduk
Perempuan
Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
Karangsari
Pepedan
Pekiringan
Grantung
Rajawana
Tajug
Tamansari
Baleraksa
Tunjungmulu
Kramat
Sirau

JUMLAH
Sumber : Kecamatan Pengadegan Dalam Angka 2013

b. Mata pencaharian penduduk
Perekonomian di Kecamatan Buayan, terdiri berbagai sektor antara lain
perdagangan, perindustrian dan jasa. Jenis mata pencaharian masyarakat
Kecamatan Buayan diantaranya petani, buruh, pedagang, pengerajin, PNS,
TNI/POLRI, penjahit, sopir, montir, prmuwisma, karyawan swasta, kontraktor,
tukang kayu, tukang batu, dan guru swasta. Jenis mata pencaharian masyarakat
Kecamatan Buayan mayoritas berprofesi sebagai petani dan buruh. Hal tersebut
dikarenakan masih luasnya wilayah persawahan yang ada di Kecamatan Buayan.











Desa Petani
Buruh
pengusaha Pedagang Angkutan PNS ABRI Pensiunan Lainnya
Tani Industri Bangunan
Karangsari 763 577 269 199 52 164 26 26 29 60
Pepedan 988 651 276 163 27 155 27 59 15 24 116
Pekiringan 862 718 352 195 90 133 60 88 9 54 171
Grantung 509 259 307 159 5 75 28 9 18 140
Rajawana 488 572 482 198 42 1012 36 26 11 115
Tajug 356 321 635 187 74 685 20 40 1 6 141
Tamansari 804 951 834 685 63 560 45 146 4 74 153
baleraksa 1095 660 864 653 80 358 42 80 3 40 225
tunjungmulu 2586 2028 477 707 377 595 60 37 27 125
kramat 610 379 333 217 144 90 34 14 11 65
sirau 979 273 347 351 230 196 58 31 6 47

Desa Petani
Buruh
pengusaha Pedagang Angkutan PNS ABRI Pensiunan Lainnya
Tani Industri Bangunan
Pasunggingan
Pengadegan
Karangjoho
Larangan
Panunggalan
Bedagas
Tumanggal
Tegalpingen
Tetel
c. Prasarana dan Sarana
Prasarana dan sarana sangat penting dalam menunjang dinamika
kehidupan manusia. Adanya hal tersebut menghasilkan kegiatan menjadi lebih
lancar, bantuan yang sifatnya emergency atau darurat juga segera dapat diatasi,
proses komunikasi lebih baik dan meningkatkan kemampuan sumberdaya
manusia. Prasarana dan sarana tersebut antara lain jalan, tempat ibadah, tempat
pendidikan dan kesehatan yang keberadaan dan fungsinya tidak hanya
dimanfaatkan oleh masyarakat terdekat, namun juga masyarakat yang
domisilinya jauh dari sarana tersebut. Secara umum beberapa sarana diuraikan
dalam tingkat Kecamatan Buayan. Keberadaan prasarana dan sarana di samping
dinikmati oleh masyarakat setempat juga akan sangat bermanfaat dan
menunjang aktivitas usaha yang akan dijalankan. Beberapa prasarana dan
sarana sangat dibutuhkan untuk kelancaran usaha sehingga dalam upaya
memberikan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, pemerintah membangun
berbagai prasarana dan sarana.
1. Sarana jalan
Sarana jalan yang ada di Kecamatan Buayan, umumnya terdapat pada
kondisi baik, bahkan jalan negara dapat dikatakan sangat baik. Jalan kabupaten
juga dikatakan baik dan beraspal.
2. Sarana peribadatan
Sarana peribadatan yang ada di Kecamatan Buayan terdiri dari :
- Masjid : 56 buah
- Langgar / Mushola : 176 buah
- Gereja : 4 buah
- Pura : - buah
- Vihara : 3 buah
c. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Buayan terdiri atas :
Desa TK SD MI SMP MTS SMA MA
Karangsari 3 2 1 1
Pepedan 2 1 1
Pekiringan 2 2 1 1
Grantung 1 2
Rajawana 1 2 1
Tajug 1 2
Tamansari 5 2 4 1 2 1
baleraksa 6 2 3 1
tunjungmulu 6 3 4 1 1 1
Kramat 4 2 2
Sirau 3 3 1 1

d. Sarana Kesehatan
Berdasarkan data Kecamatan Dalam Angka Kecamatan Buayan Tahun 2013, jumlah
posyandu di Kecamatan Buayan sebanyak 89 buah, dengan jumlah kader sebanyak
445 orang dan semuanya merupakan kader telatih. Jumlah kader bertambah lima
orang dari jumlah kader tahun 2011 (sebanyak 440 orang). Rata-rat setiap posyandu
mempunyai kader sebanyak lima orang. Selain posyandu, ada 1 puskesmas di Desa
Buayan dan 2 puskesmas pembantu di Desa Karangbolong dan Desa Adiwarno.
Sedangkan tempat praktek dokter yang ada di Desa Buayan dan praktek bidan ada di
beberapa desa.
Dengan sarana yang ada diharapakan tingkat kesehatan masyarakat Kecamatan
Buayan dapat lebih baik pada waktu yang akan datang. Hal ini terlihat dari
meningkatnya banyaknya peserta keluarga berencana dari tahun 2011 sebanyak 7.868
orang, sekarang bertambah 171 orang menjadi 8.039 orang. Jumlah terbanyak
menggunakan KB suntik sebanyak 4.268 (sebanyak 53 % dari total peserta KB)


6.4. Keselamatan Jalan

ASPEK EKONOMI
7.1. Biaya-Biaya Proyek

7.2. Manfaat Proyek
ASPEK LAIN-LAIN
EVALUASI KELAYAKAN EKONOMI
9.1. B/C-Ratio, NPV, EIRR, dan FYRR
9.2. Analisis Kepekaan (Sensitivity Analysis)

PEMILIHAN ALTERNATIF
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Anda mungkin juga menyukai