TINJAUAN PUSTAKA
Bila dalam suatu system terdapat gradient suhu atau bila dua system yang
Fluida T∞
Q q” T1
q’1
surfaceT21
q’1
daerah yang bersuhu rendah didalam suatu medium padat, cair, gas atau antara
dT
q r kA
dR
A 2rL
T T2 .....................................JP.Holman;
qr 1
r
ln 0
r1
2rL
dimana:
benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah bila benda – benda
tersebut terpisah di dalam ruang, bahkan bila ada ruang hampa di antara benda –
benda tersebut. Istilah radiasi pada umumnya dipergunakan untuk segala jenis
gelombang elektromagnetis.
tergantung pada suhu mutlak dan sifat permukaan tersebut. Radiator sempurna
atau benda hitam (black body) memancarkan energi radiasi dari permukaannya
qr = σA1T4 (watt)...............................
dimana:
suhu permukaan antara dua benda dimana panas berlangsung, maka laju bersih
qr = σA1(T1 – T4).........................
2.1.3. Perpidahan Panas Secara Konveksi
dengan kerja gabungan dari konduksi panas, penyimpanan panas dan gerakan
fluida yang viskositasnya besar, profil kecepatan aliran akan berbentuk relative
tumpul jika dibandingkan dengan fluida yang viskositasnya kecil. Hal ini
disebabkan oleh gaya yang terjadi, maka makin besar viskositas gradient
temperature sehingga panas yang dibawa fluida tersebut akan semakin besar pula
dimana:
bilangan Nuselt yang didapat dari percobaan atau analitik. Adapun persamaan dari
hxL
NU ......................
k
dimana :
L = panjang karakteristik ( m )
dengan bilangan Reynold dan bilangan Prandtl tergantung dari bentuk aliran dan
h.m.L
ShL ....................ref . Geankoplis
D AB
L = panajang karakteristik (m )
Reynold (Re) dan bilangan Schmidt (Sc). Hubungan antara bilangan Sherwood
dengan bilangan Scmidt tergantung dari bentuk aliran dan bentuk lintasan,
adalah menentukan apakah aliran tersebut aliran laminer atau turbulen. Gesekan
tersebut. Pada lapisan batas laminer, pergerakan fluida adalah sangat memanjang
kontribusi yang cukup pada perpindahan momentum, energi melalui lapisan batas.
Berbeda dengan pergerakan pada lapisan batas turbulen yang sangat tidak
lapisan batas temperatur dan lapisan batas konsentrasi adalah lebih datar daripada
lapisan pada plat datar. Lapisan batas mula – mula terjadi fluktuasi fluida untuk
berkembang pada daerah transisi dan lapisan batas akhirnya menjadi turbulen
penuh. Perpindahan menjadi turbulen diikuti oleh kenaikan yang cukup berarti
pada ketebalan lapisan batas, tahanan geser dinding dan koefisien konveksi.
Pada perhitungan sifat lapisan batas, sering digunakan untuk
mengasumsikan bahwa transisi terjadi pada lokal Xc. Bilangan Reynold kritis
adalah nilai dari Rex dimana transisi terjadi dan untuk aliran luar bilangan tersebut
Retnold sebesar :
Rex = 5 x 105...........................................
Salah satu larutan fluida dari daaerah yang konsentrasinya lebuh tinggi
dalam arah yang mengurangi gradient suhu yang ada. Perpindahan panas berhenti
bila tidak terdapat beda suhu lagi dan perpindahan massa berhenti bila gradient
Bentuk perpindahan massa secara garis besar dapat dibagi dua macam,
yaitu:
dimana :
persamaan difusi fluks massa yang digunakan bukanlah sebagai fungsi koefisien
difusi, melainkan sebagai fungsi permeabilitas antara solid dengan uap atau gas
yang melewati lapisan permeable tersebut. Difusi pada lapisan permeable dapat
PA1 PA2
Lapisan
permeable
CA1
CA2
N”A
Z1 Z2
Pm ( PA1 PA 2 )
N'A kg.mol / s.m 2 ..................ref .geankoplis
22,414 ( Z 1 Z 2 )
dimana:
( m2 )
Pm = permeable uap atau gas dengan solid, satuan
s.m 2 atm / m
dimaksud dengan bahan disini adalah kertas. Untuk menyatakan kandungan air
a. System Basah
Kandungan air ini dinyatakan oleh perbandingan massa air dalam bahan
WB Wm
M WB x 100% x 100% .......... ......ref .geankoplis ; 524
Wt Wm Wdm
dimana :
Wt = massa total
b. System Basah
Wm
M db x100%.............ref .Geankoplis
Wdm
dimana :
percobaan test pengeringan. Kandungan air kritis adalah kandungan air pada akhir
periode pengeringan konstant. Dalam beberapa hal kandungan air ini adalah
konstan tetapi dapat juga berubah jika kandungan air kritis ini meningkat maka
volume atur yaitu melakukan pembatasan terhadap daerah yang dilalui energi atau
Laju energi termal dan mekanika yang memasuki volume atur dikurangi
dengan laju energi yang meninggalkan volume atur sama dengan energi yang di
Estorage
Econcration
Ein Eout
begitupula dengan energi yang dibangkitkan Eg dan yang disimpan dalam volume
atur adalah Est. Bentuk umum dari kekekalan energi dapat dinyatakan sebagai
berikut:
Pada kasus yang khusus dimana permukaan tidak mempunyai massa atau
volume dan tidak berhubungan dengan energi bangkitan, serta syarat kekekalan
berlaku untuk keadaan lunak (steady state) dan kondisi transisi, maka persamaan
Dinding
silinder
(Tx) qradiasi
udara bebas
T2 T∞U∞
qkond
qkonv
Tsur
permukaan atur
atur, konveksi dari permukaan fluida dan pertukaran radiasi netto dari permukaan
sekeliling, sehingga kesetimbangan energi dapat dilihat pada gambar 2.5 adalah:
1 2
3 4 5 6 7 8
Bahan baku dibuat menjadi bubur dan dicampur dengan chemical dibagian
stock preparation (3). Pada bagian ini disuplay juga buburan berkualitas tinggi
dari bagian deinking plant (1). Tahapan – tahapan proses pada bagian stock
1. Repulping adalah suatu proses penghancuran pulp atau waste paper dan
semaksimal mungkin bahan terlarut dalam pulp baik bahan organic dan
anorganik.
a. Drainage rate
tekanan.
b. Dilution factor
c. Soda loss
tertinggal dalam pulp atau sejumlah soda yang harus di “make up“
Gbr. 2.5.3.1.Repulping
2. Cleaning yaitu pembersihan bubur.
basket.
berputar.
kesebelah luar.
Primary Screen
Tahap yang sangat penting karena bagaimanapun accept tersebut akan
diterima oleh sistem. Reject dari tahap primer terlalu banyak mengandung fiber
yang bagus dan tidak dapat dibuang atau dilakukan tanpa screening tambahan.
tercapai, acceptnya dapat discreen kembali dalam tahap primer kedua, yang
Secondary Screen
mengentalkan sisa reject dari screen primer dengan kata lain untuk
Tertiary Screen
Jika reject sekunder screen masih banyak mengandung fiber yang bagus,
level debris
- Konsistensi umpan
- laju reject
- temperature stock
stock papaer.
reaksi.
satu tahap terakhir atau langkah akhir seprai dengan cara pengembunan.
kertas disepraikan dan masuk kepada alat pengering maka pada lembaran
kertas masih terdapat serabut sekitar 40% dan 60% air. Embun adalah
diameter dari nozzle tersebut adalah 0,18 mm (0,007 in) seprai diatas uap
air dan di alat pengeringa yang dipanaskan. Panas dari uap air yang
mensepraikan lembaran kertas pada sisi dryer. Pada proses tahap awal ini
sebanyak 5%, dimana pada tahap awal ini kertas dalam keadaan mencair.
2. Press part yaitu pengurangan kadaar air dengan cara penekanan, setelah
bersekitar 48 – 52%.
Gbr. Wash press
Pada drying part ini terdapat kevacuman pada silinder (roll) dan dilengkapi
dengan suatu pelat buang internal pada sisi bagian roll untuk melakukan
dilakukan harus dari permukaan plat logam harus ditutup selama benang
melalui ujung dan stabilisize jalur lembar seprai selama benang masih
mengikutinya.
kertas yang sudah ditentukan dari pabrik. Maka kertas tersebut di setrika,
5. Pope reel yaitu penggulungan kertas, setelah pope reel kandungan air pada
kertas 3 – 5%.
Pada jenis kertas ini agar dapat menghasilkan kertas yang baik dan
menurut standart,sebelum itu akan mengalami satu proses lagi yaitu bagian
converting room. Dimana bagian ini kertas akan dilapisi dengan bahan
kimia dan tepung tapioca, yang mana gunanya adalah agar kertas
memenuhi dan juga agar kertas menjadi licin/halus (gloss) dan terang
(brighness). Bahan kimia tersebut disupply dari bagian color room yang
kertas yang tidak memenuhi standart dibroke untuk diolah lagi dan tahap
kertas putus – putus hal ini di akibatkan oleh kekurangan bahan dan
pembuatan kertas sebelum masuk ke calendar dan di gulung di pope reel. Pada
pada proses sebelumnya. Untuk itu dalam pengoperasian mesin pengeringan perlu
diketahui atau dipahami dalam proses yang terjadi di dalam mesin pengering
permukaan silinder, dengan cara berjalan dari silinder satu ke silinder yang
steam menuju ke silinder dan dari silinder, panas dialirkan ke kertas. Supaya
proses berjalan dengan baik, maka kertas harus menempel pada permukaan
silinder dengan baik. Sehingga untuk menempel kertas tersebut maka digunakan
canvas. Canvas ini akan menekan kertas pada dinding silinder pengering,
sehingga kertas dapat menempel dengan rata pada silinder tersebut. Akibat dari itu
semua proses perpindahan panas berlangsung dengan cepat dan efisien. Jumlah
dari silinder pengeringan tergantung pada jenis kertas yang akan dibuat dan kadar
air yang di harapkan. Dalam hal ini jumlah dryer tersebut adalah 68 buah. Silinder
tersebut berputar secara linier yang sama dimana silinder diputar dengan satu
sumber yaitu motor listrik yang dihubungkan dengan roda gigi pada setiap
silindernya. Adapun skema dari mesin pengering kertas yang ditunjukkan pada
II
III
I
canvas
silinder
silinder sampai saat canvas mulai menyentuh silinder. Phase kedua adalah phase
phase perjalanan kertas pada permukaan luar silinder saat canvas meninggalkan
silinder, dimana kertas masih menempel pada silinder. Phase ke empat adalah
phase perjalanan kertas bebas tidak menempel pada silinder, letaknya di antara
Akibat dari temperatur silinder lebih tinggi dari temperatur kertas maka akan
menyebabkan naiknya temperatur dan tekanan uap air pada permukaan lembaran
Phase kedua, pada pahse ini canvas akan membungkus dan menekan
lembaran kertas lebih kuat ke silinder sehingga perpindahan panas dari silinder
lembaran kertas akan bertambah besar. Panas yang masuk akan menaikkan
temperatur dengan demikian tekanan uap air akan naik juga yang menyebabkan
naiknya laju penguapan. Setelah canvas mulai meniggalkan silinder, kertas mulai
memasuki phase ketiga, laju penguapan bertambah, itu disebabkan karena pada
saat kertas di selimuti oleh canvas terjadi kenaikkan temperatur yang cukup
tinggi. Setelah melewati phase ketiga kertas akan menuju phase keempat, pada
phase ini kertas tidak menempel pada silinder dan juga pada canvas (bebas
tertentu didalam dinding silinder akan mengalir secara konduksi atau rambatan
Tsat
Ks
Tsil
dimana :
TK = temperatur kertas ( 0C )
termal tersebut meliputi tebal dinding silinder, kotoran pada permukaan silinder
Panas yang dipindahkan dari kertas menuju udara sekeliling ada dua
bentuk yaitu panas akibat penguapan ( Evaporasi ) dan panas akibat konveksi.
Panas akibat konveksi berupa panas sensible yang terjadi karena adanya
perbedaan temperatur antara udara dengan permukaan kertas basah. Panas akibat
penguapan berupa panas laten yang terjadi karena terdapat beda tekanan parsial
antara uap air di udara dan tekanan air pada kertas basah. Adapun model
Qconv Qevap
TK
Kertas
terjadi secara bersama – sama. Perpindahan massa ini terjadi karena adanya
perbedaan tekanan parsial dari uap air pada permukaan kertas dengan tekanan uap
Kertas
Gbr. 2.10. Model perpindahan massa dari kertas ke udara sekeliling
Pada tahap awal pengeringan serat – serat kertas mudah bergerak, tetapi
bila air dikeluarkan dari serat serat akan saling tarik – menarik dan ikatan mulai
terjadi, tapi bila titik pengeringan kritis tercapai. Maka penyusutan mulai terjadi
dryer.
tidak sama, permukaan silinder kotor dan beban tidak merata pada
pengepresan.
harga suatu fungsi maksimum dan minimum. Dalam pengertian maksimum dan
minimum ini dikaitkan dengan kriteria yang di ambil, yang kebanyakan system
termal adalah segi ekonomis, dalam suatu analisis yang dilandasi oleh konsep
optimum. Parameter – parameter yang ada di anggap sebagai variabel bebas yang
put steam untuk proses pengeringan kertas. Sehingga steam yang dihasilkan
suatu syarat untuk suatu perencanaan, karena dasar dari optimasi adalah
2. Ekonomic
Biaya minimum merupakan salah satu criteria dari optimasi, tapi tidak
selamanya biaya dari suatu proses menentukan optimal atau tidaknya suatu
3. Equating Fitting
Penentuan hubungan persamaan yang digunakan adalah sangat penting
4. System simulasi
dapat dikalkulasikan ( temperatur, tekanan dan rata – rata aliran energi dan
seluruh komponen.
fungsi objektif yang simple. Permasalahan yang biasa timbul adalah dalam
dan tekanan.
ada.
persoalan dioptimasikan secara bertahap dan bukan secara sekaligus. Jadi inti dari
teknik ini adalah membagi suatu persoalan atas beberapa bagian persoalan yang
dalam proses dinamik disebut tahap. Kemudian memecahkan persoalan pada tiap
pengoptimalan.
prinsip pengulangan dari berbagai tahap yang ada. Dalam proses pengeringan
kertas ini, dimana kertas berjalan berkelok – kelok dari dryer yang satu ke dryer
yang lainnya lagi dinyatakan sebagai tahap. Keputusan yang diambil adalah