Spektrofotometri inframerah didasarkan pada vibrasi molekul yang menyerap
sinarinframerah. Semua molekul bervibrasi, namun tidak semua vibrasi dapat
menyebabkanpenyerapan inframerah. Penyerapan inframerah terjadi jika terdapat perubahan nettomomen dipol. Daerah inframerah berada pada panjang gelombang 0,75 sampai 1000 matau pada bilangan gelombang 13000 sampai 10 cm -1 . Spektrokopi IR digunakan untuk penentuan struktur, yakni informasi penting tentang gugus fungsional suatu molekul. Penentuan struktur ini dilakukan dengan melihat plot apektrum IR yang terdeteksi oleh alat spektrofotometer IR. Spektrum ini menyatakan jumlah radiasi IR yang diteruskan melalui cuplikan sebagai fungsi frekuensi atau bilangan gelombang. Penggunaan paling banyak pada spektrofotometri infra merah ini adalah pada daerah inframerah pertengahan.Daerah ini dibagi lagi menjadi daerah gugus fungsi dan daerah finger print . Daerah gugusfungsi merupakan daerah serapan sebagian besar gugus fungsi (berada di sekitar 4000hingga 1500 cm -1 ), sedangkan pada daerah finger print terdapat pola yang khas untuk setiap molekul (berada di lebih kecil dari 1500 cm -1 ). Pada daerah finger print ini bukanhanya ditentukan gugus fungsinya saja, namun juga kerangka molekul secara keseluruhan.Identifikasi senyawa organik sangat baik karena spektrumnya sangat kompleks, terdiri daribanyak puncak-puncak. Selain itu, spektrum IR dari senyawa organik mempunyai sifatfisik yang karakteristik. Sebelum dilakukan pengukuran sampel, dilakukan pengukuran menggunakan blanko terlebih dahulu. Dimana pada IR yang jadi blanko yaitu KBr. KBr yang digunakan yaitu KBr kristal, karena KBr dalam bentuk serbuk bersifat higroskopis, yang mana ia akan cepat menguap sehingga sampel dapat terkontaminasi dan menganggu pengukuran sampel, oleh karena itu digunakan dalam bentuk kristal karena kristal bersifat lebih stabil dari pada serbuknya. Dan juga penggunaanya didasarkan atas sifatnya, dimana tingkatan energi ikatan pada KBr tidak masuk ke dalam daerah spektrum, sehingga ketika spektofotometri IR dilakukan, gugus fungsi atau ikatan-ikatan yang ada di dalam KBr tidak terdeteksi sebagai suatu puncak. Serta karena kristal KBr merupakan padatan ionik penting dari kelompok halida alkali karena bersifat transparan terhadap sinar inframerah sehingga memiliki potensi sebagai bahan dioda dan serat. Oleh karena itu kristal KBr digunakan dalam pengukuran sampel menggunakan spektroskopi IR. Namun sebelum KBr digunakan, serbuk KBr harus dikeringkan terlebih dahulu menggunakan oven. oven berfungsi sebagai alat untuk menjaga kondisi KBr tetap dalam kondisi stabil. Karena KBr merupakan zat yang bersifat higroskopis (suka air), maka penyimpanan KBr harus dilakukan di tempat yang kering. Untuk itulah digunakan oven sehingga KBr tetap kering dan terjaga kestabilannya.
Kemudian dilakukan pengukuran atau cara menganalisis baku dan sampel Guaifenesin. Teknik KBr disk (pellet) dibuat dengan cara membuat serbuk halus dari sampel yang dibuat pelat yang ditekan dengan tekanan tinggi. Serbuk KBr yang telah ditimbang kemudian dihaluskan menggunakan mortir lalu dimasukkan sampel yang telah ditimbang sebelumnya, lalu di haluskan secara bersamaan sehingga kedua zat tersebut bercampur dan homogen. Penggerusan dilakukan untuk memperkecil ukuran molekul-molekul sehingga ketika ditembak dengan menggunakan sindar infra merah, energi dari sinar infra merah dapat diserap langsung oleh gugus fungsi dan ikatan-ikatan yang ada di dalamnya dengan mudah. Jika suatu molekul yang ukurannya besar ditembak dengan menggunakan sinar infra merah, sinar itu juga akan terhambur dan penyerapan yang terjadi tidak maksimal. Hasilnya, puncak- puncak yang dihasilkan oleh spektra infra merah juga tidak akurat. Selain itu, penggerusan juga dilakukan agar kedua zat yang digerus dapat tercampur secara merata atau homogen.
Kemudian serbuk yang telah dihaluskan tersebut ditekan dalam suasana vakum hingga berbentuk pelat pipih. Pemipihan juga dilakukan untuk suatu tujuan yang sama, yaitu agar sisi yang ditembak dengan sinar infra merah tidak terlalu tebal. Jika sisi yang ditembak dengan sinar infra merah terlalu tebal, maka sinar infra merah juga akan terhambur dengan tidak optimal. Ini menyebabkan puncak puncak yang terjadi pada spektra infra merah tidak akurat lagi. Akibat tekanan tinggi pula, campuran membentuk pelat yang tembus sinar (transparan), didalamnya terdapat sedikit sampel padat yang terdispersi secara homogen. Proses penekanan tidak boleh terlalu lama karena jika terlalu lama senyawa tersebut bisa terurai. Pada proses penekanan ini dibutuhkan waktu selama 15 menit . Cara pellet KBr ini memiliki banyak keuntungan, yaitu penghamburan sinar lebih kecilatau rendah, jumlah sampel relatif sedikit yang dibutuhkan, pellet bisa disimpan untuk keperluan pengukuran ulang. Oleh karena KBr tidak menyerap IR, maka spektrum yangdiperoleh adalah spektrum murni dari senyawanya saja. Kemudian pelat campuran antara KBr dan sampel dianalaisis menggunakan spektrofotometri inframerah. Lalu dibuat pula pelat campuran KBr dan BPFI Guaifenesin sama seperti prosedur pembuatan pelat KBr dan sampel Guaifenesin. Setelah itu dianalisis gugus fungsi dari spektrum Guaifenesin BPFI dan sampel guaifenesin. Dari spektrum yang dipeoleh , kita bisa mendapatkan bahwa di dalam Guaifenesin, diperoleh daerah serapan 3245,37 cm -1 merupakan daerah serapan gugus O-H yang menunjukkan alkohol. Sesuai dengan literature yang menyatakan serapan O-H ada pada 3200-3600 cm -1 . Kemudian diperoleh daerah serapan 3070 -3060 cm -1 yang merupakan daerah serapan gugus C-H aromatik. Diperoleh pula daerah serapan 2837,79 cm -1 yang merupakan daerah serapan gugus C-H stretch.Selain itu terdapat juga puncak 1594,23 cm -1 dan 1509,35 cm -1 merupakan daerah serapan C=C aromatic. Pada literature serapan C=C aromatic terdapat pada 1500- 1600 cm -1 . Perbedaan puncak ini terjadi disebabkan oleh karakterisasi ikatan yang selalu berubah akibat adanya interaksi antar atom atau preparasi yang tidak baik sehingga terjadi perubahan pada penyerapannya. Lalu diperoleh daerah serapan 1455,35 cm -1 yang merupakan daerah serapan gugus C-H yang menunjukkan alkana, sesuai dengan literature yang menyatakan serapan C-H ada pada 1340-1470 cm -1 . Dan yang terakhir diperoleh daerah serapan 1120-1140 cm -1 merupakan daerah serapan gugus C-O yang menunjukkan eter .
Secara keseluruhan hasil spektrum yang didapatkan hampir sama dengan yang ada di literatur dan gugus fungsi yang didapatkan juga sama. Ini berarti bahwa pengukuran yang dilakukan dengan metode spektrometri infra merah ini cukup akurat untuk menentukan gugus fungsi dari suatu senyawa. Karena secara prinsip, tingkat energi cahaya di daerah sinar infra merah sesuai dengan energi vibrasi dan rotasi dari ikatan-ikatan yang ada di dalam molekul. Apabila sinar infra merah mengenai ikatan ikatan yang ada di dalam molekul yang tingkat energinya sesuai atau sama dengan tingkat energi tersebut, maka sinar infra merah akan diserap. Karena setiap jenis ikatan mempunyai tingkat energi yang berbeda, maka nilai bilangan gelombang sinar infra merah yang diserap juga akan berbeda. Inilah yang menyebabkan spektrofotometri infra merah dapat dipergunakan untuk menentukan gugus fungsi yang ada di dalam suatu molekul.