Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

RESONANSI SUARA
(Percobaan M1)









Nama : Randi Setiawan
Nomor Mahasiswa : 5215111746
Jurusan / Program Studi : Teknik Elektro / Pendidikan Teknik Elektronika
Nama Partner : Khoirulanhar
Nomor Mahasiswa : 5215111723
Jurusan / Program Studi : Teknik Elektro / Pendidikan Teknik Elektronika
Tanggal Percobaan dilakukan : 14 November 2013



FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2013
A. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan bilangan getar suatu garpu tala dengan turut getar (resonansi).
B. TEORI PERCOBAAN
Resonansi atau turut getar adalah turut bergetarnya suatu benda disebabkan benda lain yang
sedang bergetar. Bilangan getar (frekuensi) kedua getaran, yakni getaran dari benda yang
bergetar mula mula dan dari benda yang turut bergetar adalah sama.
Sebuah garpu tala digetarkan. Garpu tala yang sedang bergetar tersebut diletakkan dimulut
sebuah tabung udara yang dapat diatur kedalamannya. Udara dalam tabung akan turut
bergetar, bila bilangan getar dari getaran yang terjadi (dalam tabung udara) sama dengan
bilangan getar garpu tala. Getaran yang merambat dalam tabung udara sesuai dengan prinsip
perambatan getaran, pada ujung tetap merupakan simpul dan pada ujung bebas berupa perut.
Jarak antara dua titik turut getar yang pertama dan yang kedua adalah :
= 2 . (L2 L1)
= Vt : N
N = Vt :

Kecepatan rambat bunyi di udara berubah sebagai fungsi suhu :
Vt = 331 . (1 + 0.00367 . t ) meter / detik
t = suhu kamar
C. ALAT-ALAT YANG DIPERLUKAN
Alat-alat yang diperlukan adalah :
1. Garpu Tala
2. Martil
3. Tabung udara
4. Bejana yang dapat diatur tinggi rendahnya
5. Penggaris
6. Thermometer ruangan


D. JALANNYA PERCOBAAN
1. Mengatur tabung dan bejana yang dikosongkan dengan pipa karet ke dasar tabung
2. Mengisi bejana dengan air
3. Mengatur tinggi rendah air dalam tabung dengan menurun dan menaikkan bejana
4. Memegang garpu tala tepat di atas tabung udara (tepet diatasnya), pada sikap air tertinggi.
Kemudian pukullah garpu tala tersebut perlahan lahan dengan martil sambil mengatur tinggi
udara dengan menurun dan menaikkan bejana. Pada ketinggian tabung udara tertentu akan
terdengar suara. Dengan lebih halus mengatur ketinggian tabung udara, akan diperoleh suara
yang keras.
5. Ulangi percobaan tersebut.
6. Ulangi percobaan tersebut dengan memperoleh suara itu dari bawah, yakni dengan
menaikkan bejana
7. Kemudian turunkan bejana tersebut perlahan lahan dengan tetap garpu tala yang sedang
bergetar berada dimulut tabung udara. Pada suatu ketinggian tertentu akan diperoleh suara
seperti di atas.
8. Ulangi percobaan tersebut 6 kali, dengan 3 kali diperoleh dengan mendekati suara keras dari
atas, dan 3 kali dari bawah
9. Lanjutkan pekerjaan tersebut di atas, jika masih ada suara keras yang lain.

E. DATA PERCOBAAN
Jenis Garpu Tala L1 Rata rata L2 Rata - rata
Dari atas 1. 22 cm 1. 77 cm
2. 23 cm 23 cm 2. 78 cm 78 cm
3. 24 cm 3. 79 cm

Dari bawah 1. 24 cm 1. 78,5 cm
2. 24,5 cm 24,5 cm 2. 79 cm 79 cm
3. 25 cm 3. 79,5 cm
Nilai Garpu Tala : 400 Hz
Tugas tugas
1. Hitung berapa bilangan getar garpu tala dan perhitungan ralatnya ?
2. Apa yang dimaksud air dengan frekuensi, panjang gelombang dan perioda?
3. Gambarkanlah getaran yang terjadi di dalam tabung suara waktu terjadi resonansi !
4. Sama dengan berapa panjang gelombang jarak anatara L2 dan L1 ?
5. Hukum atau prinsip apa yang digunakan kita menggunakan bejana untuk mengatur tinggi
tabung udara ?
6. Apakah kecepatan rambat antara bunyi yang merambat di tabung udara dan pada garpu tala
sama ? Coba terangkan !
Jawaban
1. Perhitungan Ralat
Garpu tala dari atas
L1 = 23 cm = 0,23

m
L2 = 78 cm = 0,78 m
= 2 . (
2

1
)
= 2 . (0,78 0,23)
= 2 . 0,55 = 1,1
= 331 . (1 +0,00367 . )
= 331 . (1 +0,00367 . 30)
= 331 . 1,05
= 347,55 /
=
= 347,55 1,1
= 315,9 /



Garpu tala dari bawah
L1 = 24,5 cm =0,245 m
L2 = 79 cm = 0,79 m
= 2 . (
2

1
)
= 2. (0,79 0,245)
= 2 . 0,545
= 1,09
= 331 . (1 +0,00367 . )
= 331 . (1 +0,00367 . 30)
= 331 . 1,05
= 347,55 /
=
= 347,55 . 1,09
= 318,4 /

2. Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang waktu yang
diberikan.
Panjang gelombang adalah sebuah jarak antara satuan berulang dari sebuah pola
gelombang. Biasanya memiliki denotasi huruf Yunani lambda ().
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran. Rumus untuk
mencari periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik / sekon.




3.

Gambar 1.
getaran yang terjadi di dalam tabung suara saat terjadi resonansi
4. Garpu tala dari atas
= 2. (L2 L1)
= 2. (0,78 0,23

)
= 1,1 m

Garpu tala dari bawah
= 2. (L2 L1)
= 2. (0,79-0,245

)
= 1,09 m

L1 = 23 cm
L2 = 78 cm
5. Hukum yang digunakan dalam mengatur tinggi tabung udara adalah Hukum Pascal.
6. Kecepatan rambat antara bunyi yang merambat di tabung udara dan pada garpu tala adalah
sama, karena kecepatan rambat garpu tala tersebut dibantu oleh udara melewati dinding
tabung udara, yang menyebabkan dinding tabung udara tersebut ikut bergetar.


F. KESIMPULAN
Resonansi atau turut getar adalah turut bergetarnya suatu benda disebabkan benda lain yang
sedang bergetar. Bilangan getar (frekuensi) kedua getaran, yakni getaran dari benda yang
bergetar mula mula dan dari benda yang turut bergetar adalah sama. Percobaan yang telah
dilakukan memberikan hasil panjang gelombang garpu tala pada pengukuran air yang dimulai dari
atas adalah 1,1 m, dan panjang gelombang garpu tala pada pengukuran air yang dimulai dari
bawah adalah 1,09 m. Dengan ketelitian yang tinggi pada pendengaran, akan didapat hasil yang
lebih teliti dari suara keras yang dihasilkan tabung udara.

Anda mungkin juga menyukai