Anda di halaman 1dari 6

Hematopoiesis : pembentukan darah dalam sumsum tulang.

Terdiri dari
- Eritropoiesis
- Granulopoiesis
- Trombopoiesis


Eritropoiesis
- adalah proses pembentukan eritrosit.
- Apabila eritrositnya kurang akan menyebabkan anemia.
- Jika berlebih, akan menyebabkan polisitemia.
Polisitemia ada dua yaitu
- polisitemia primer yang disebut juga vera (PV). Polisitemia primer berkaitan dengan MPD
(myeloid poliferasi disease).
- polisitemia sekunder.

Granulopoiesis
- merupakan proses pembentukan granula, disebut juga proses pembentukan leukosit.
- Apabila pembentukan ini kurang, akan menyebabkan leukopeni.
- Jika pembentukan berlebih, akan menyebabkan leukositosis.
- Leukositosis dapat disebabkan oleh infeksi, reaksi leukomoid, dan keganasan.
- Leukositosis akibat keganasan sering disebut leukemia.
- Leukimia ini dibedakan lagi jadi akut dan kronik.
- Leukimia akut dibedakan jadi ALL dan AML. Leukemia kronik juga dibedakan jadi CLL dan
CML.

Trombopoiesis
- Yaitu proses pembentukan thrombosis
- Jika kekurangan akan menyebabkan trombositopenia
- Keadaan trombositopenia dapat menyebabkan terjadinya perdarahan. Keadaan ini juga ditemukan
pada demam berdarah dan demam thypoid.
- Jika trombosis berlebihan akan menyebabkan trombositosis.
- Trombositosis ini juga dibedakan lagi jadi primer dan sekunder. Untuk yang primer
(trombositemia) berkaitan dengan MPD juga.
- Jadi jika kekurangan akan terjadi perdarahan dan jika kelebihan akan ada hiperkoagulasi.
Hiperkoagulasi ini kaitannya dengan penyakit stroke, varises, dll

Gangguan hemostatis
- Hemofli, DIC (disease intramuscular coagulasi), DVT, PAD, dll

Keganasan Hematologi
- Leukimia (udah dijelasin tadi)
- Limfoma maligna. Disebut juga kanker kelenjar getah bening. Ditandai dengan adanya pembesaran
kelenjar getah bening, misal di leher.
- Gamopatia monoclonal (kanker sel plasma) karena diskrasia sel plasma. Pada penyakit ini dikenal
MGUS (monoclonal gamopathy of unknown significance), mulitiple myeloma, plasmositoma.

Onkologi Medik
- Digunakan untuk membedakan tumor solid
- Untuk kemoterapi (sitostatika)
- Untuk terapi biologi
Sekarang, kita focus untuk membahas anemia. Sebelumnya, kita bahas dulu tentang sel darah
merah.


Eritrosit
- Umurnya 100 120 hari (kurang lebih 3-4 bulan).
- Setiap harinya 1% eritrosit ini rusak dan dalam 3 bulan itu, eritrosit akan dihancurkan oleh
makrofag yang ada di hepar, lien, sumsum tulang. Tapi karena tubuh memiliki sistem
hemopoiesis (khususnya eritropoiesis) keadaan ini bisa dikompensasi dengan baik
- Pada keadaan patologis (ketika eritropoiesisnya terganggu) atau pada perdarahan akan
menyebabkan anemia karena tubuh ga bisa mengompensasi.

Anemia
- Secara fisiologis dapat dibedakan jadi 2.
- Pertama, karena insufisiensi eritrosit untuk memenuhi kebutuhan jaringan perifer.
- Kedua, karena destruksi eritrosit.
- Kenapa bisa jadi anemia?? karena kadar Hb-nya kurang, hemotocrit kurang, atau jumlah
eritrosit yang kurang.

Kadar hemoglobin dan hematokrit
- Pemeriksaan Hb dan Hct penting untuk diagnosis anemia.
- Hb dan Hct dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, keadaan hidrasi pasein (misal pada pasien
dehidrasi), dan populasi pasien.
- Cara mengetahui kadar Hb dengan melihat spektrofotometrik dari sianmetameglobin,
sedangkan untuk hematokrit dilihat dari hasil sentrifugasi.
- Kadar normal Hct untuk laki-laki dewasa 42-52%, untuk wanita 37-47%.

Berdasarkan Hb dan Hct, anemia dapat dibedakan jadi anemia berat, sedang, dan ringan.
- Anemia berat : Hb kurang dari 7
- Anemia sedang : Hb antara 7 10
- Anemia ringan : Hb antara 10 - normal
Berdasarkan onsetnya dibedakan jadi anemia akut dan kronik
Untuk menegakkan diagnosis dapat dilakukan pemerikasaan apusan darah tepi dan aspirasi
sumsum tulang.

Eritrosit
- Eritrosit dihitung dengan indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC). Ketiga jenis penghitungan
ini penting untuk melihat morfologi eritrosit. Jadi bisa tau kapan dikatakan anemia
makrositik, mikrositik, dll.
- Dari penghitungan MCV,
o jika didapatkan hasil 80-100fl berarti normositik
o Jika kurang dari 80fl mikrositik
o Lebih dari 100fl makrositik
- Dari penghitungan MCHC,
o Jika normal disebut normokromik
o Jika dibawah normal, hipokromik
o Tapi, tidak ada istilah hiperkromik


- Untuk menerapkan jenis morfologi ini dilakukan dengan pemeriksaan dengan darah apus.

Untuk lihat anemia (pemeriksaan fisik) bisa dilihat dari konjungtiva, sublingual, dan telapak
tangan. Kalau pucat, itu pertanda anemia. Apalgi kalau sampai putih, tandanya sudah anemia
berat.

Dari penghitungan MCV didapatkan anemia makrostik, normositik, atau mikrositik.
Sekarang, kita bahas satu-satu.

MAKROSITIK
- Pertama, cek dulu apakah ada makrositik oval dan hipersegmen neutrofil.
o Jika ada, berarti anemia megaloblastik
o Jika ga ada, anemia non-megaloblastik
- Anemia Megaloblastik
o Cek dulu apakah ada defisiensi vit B12 dan asam folat
Jika ada, berate anemia defisiensi vit B12 dan asam folat
Jika ga ada, lihat riwayat medis
o Dari riwayat medis
Jika ada, berarti karena efek medis
Jika ga ada, bisa karena gangguan sintesis DNA
o Jadi anemia megaloblastik, bisa dibedakan diklasifikasikan jadi
Anemia defisiensi vit B12
Anemia defisiensi asam folat
Kombinasi defisiensi vit B12 dan asam folat
Gangguan sintesi DNA
- Anemia Nonmegaloblastik
o Cek retikulositnya
Jika meningkat, berarti kaitannya dengan eritropoiesis (hemolitik, hemorage)
o Jika menurun, cek riwayat dll
Jika ada, berarti bisa karena alkoholi, penyakit liver, myeloma, diamond-
blackfan, dll
Jika ga ada, cek sumsum tulang
o Dari pemeriksaan sumsum tulang.
Jika positif, berarti bisa anemia aplastik, anemia congenital, myelodiplatik
Jika negative, bisa karena keracunan arsenic, dll
o Jadi, anemia nonmegaloblastik bisa dilkasifikasikan jadi
Berhubungan dengan eritropoiesis
Alcoholism
Penyakit liver
Aplastik anemia
Myelodipalstik sindrom
Myelophtisic anemia
Anemia sideroblastik
Anemi konginital (tipe I dan III)
Diamond-Blackan anemia
Hipotiroid

NORMOSITIK
- Hitung retikulosit
o Jika menurun atau tidak meningkat, cek riwayat
o Jiak meningkat, cek parameter hemolitik
- Setelah cek riwayat
o Jika positif, bisa karena anemia defisiensi besi, anemia penyakit kronik, karena
medis, disfungsi renal dan hepar
o Jika negative, bisa karena apalasia sel darah murni
- Setelah cek parameter hemolitik
o Jika postif, cek DAT
o Jika negative, berarti anemia karena perdarahan
- Setelah cek DAT
o Jika positif, bisa anemia hemolitik
o Jika negative, cek lagi trombositnya
- Jika negative, bisa eritropoesis poriporphyria
- Secara garis besar, anemia normokromik diklasifikasikan jadi
o Anemia karena peningkatan produksi eritrosit
o Penurunan sekresi eritropoietin
o Berkaitan dengan respon sumsum tulang

MIKROSITIK
- Cek retikulosit
- Jika retikulosit kurang,
o cek fe
Jika menurun, anemia defisiensi fe
Jika normal. Cek hemoglobin elektrophoreisis
o Cek hemoglobin elektrophoresis
Jika menurun, hemoglobinopati
Jika normal, cek alfa thalasemia
o Cek alfa thalasemia
Jika positif, alfa thalasemia
Jika negative, cek populasi papenheimer disease
o Cek populasi
Jika positif, kegagalan sumsum tulang
Jika negative, cek basofil
o Cek basofil
Jika positif, karena toksisitas
Jika negative, cek riwayat
o Cek riwayat
Jika postif, karena penyakit kronik
- Pada retikulosit meningkat
o Cek fe
Jika turun, defisiensi fe
Jika normal, cek parameter hemolitik
o Cek parameter
Jika positif, beta thalasemia
Negative, cek poikilositosis
o Cek poikilositosis
Jika postif, herediter poikilositosis
Negative, cliptositosis
o Cek cliptositosis
Jika positif, herediter cliptositosis
Negative, hemoglobinuria atau eritpoietic porphyria
o Jadi secara garis besar, diklasifakan menjadi
Penyakit metabolism fe
Sintesis globin
Anemia sideroblastik
Toksis

Terapi Anemia
- Tergantung dengan penyebabnya
- Jadi harus dicari penyebabnya dengan pemeriksaan diferensial diagnosis yang tepat


Silakan download...
Tinjauan Umum Anemia
Email This BlogThis! Share to Twitter

Anda mungkin juga menyukai

  • Referat Obgyn
    Referat Obgyn
    Dokumen19 halaman
    Referat Obgyn
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • KALA DUA
    KALA DUA
    Dokumen1 halaman
    KALA DUA
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • Autisme Pada Anak
    Autisme Pada Anak
    Dokumen33 halaman
    Autisme Pada Anak
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • Status Mental
    Status Mental
    Dokumen16 halaman
    Status Mental
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • Patofisiologi Retinopati Diabetik
    Patofisiologi Retinopati Diabetik
    Dokumen16 halaman
    Patofisiologi Retinopati Diabetik
    Winda Fricilia Oktarina
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Ondansentron Suci
    Jurnal Ondansentron Suci
    Dokumen17 halaman
    Jurnal Ondansentron Suci
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • REFERAT
    REFERAT
    Dokumen28 halaman
    REFERAT
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan GGG Tidur
    Penyuluhan GGG Tidur
    Dokumen24 halaman
    Penyuluhan GGG Tidur
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • Brady Lengkap
    Brady Lengkap
    Dokumen10 halaman
    Brady Lengkap
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • REFERAT Gangguan Cemas
    REFERAT Gangguan Cemas
    Dokumen24 halaman
    REFERAT Gangguan Cemas
    Suci Joe Armstrong
    100% (1)
  • Word BP Ok
    Word BP Ok
    Dokumen25 halaman
    Word BP Ok
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • Vina Nurhasanah
    Vina Nurhasanah
    Dokumen3 halaman
    Vina Nurhasanah
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • Update On Mpharyanagement of Acute Ngitis in Children
    Update On Mpharyanagement of Acute Ngitis in Children
    Dokumen18 halaman
    Update On Mpharyanagement of Acute Ngitis in Children
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • OM Baru Refisi Yes
    OM Baru Refisi Yes
    Dokumen23 halaman
    OM Baru Refisi Yes
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • Referat
    Referat
    Dokumen27 halaman
    Referat
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • BAB 1-Tinjauan Pustaka DR, Khotib
    BAB 1-Tinjauan Pustaka DR, Khotib
    Dokumen1 halaman
    BAB 1-Tinjauan Pustaka DR, Khotib
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • Status Pasien Lapkas
    Status Pasien Lapkas
    Dokumen14 halaman
    Status Pasien Lapkas
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • Retno Suci
    Retno Suci
    Dokumen5 halaman
    Retno Suci
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • ISPA
    ISPA
    Dokumen29 halaman
    ISPA
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • Pterigium
    Pterigium
    Dokumen9 halaman
    Pterigium
    miss.JEJE
    Belum ada peringkat
  • Retinopati Diabetik
    Retinopati Diabetik
    Dokumen6 halaman
    Retinopati Diabetik
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • Tumor Pada Colli
    Tumor Pada Colli
    Dokumen16 halaman
    Tumor Pada Colli
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • STRABISMUS
    STRABISMUS
    Dokumen29 halaman
    STRABISMUS
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • Amenore
    Amenore
    Dokumen2 halaman
    Amenore
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • Tutorial
    Tutorial
    Dokumen24 halaman
    Tutorial
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • STRABISMUS
    STRABISMUS
    Dokumen29 halaman
    STRABISMUS
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • Tutorial
    Tutorial
    Dokumen24 halaman
    Tutorial
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • Strabismus Referat
    Strabismus Referat
    Dokumen40 halaman
    Strabismus Referat
    Suci Joe Armstrong
    75% (4)
  • Kel 12
    Kel 12
    Dokumen10 halaman
    Kel 12
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat
  • Modul 3 Kelompok 5
    Modul 3 Kelompok 5
    Dokumen16 halaman
    Modul 3 Kelompok 5
    Suci Joe Armstrong
    Belum ada peringkat