Anda di halaman 1dari 28

CASE REPORT SESSION

Oleh :
Preceptor:
Iwan Fuandi,dr. SpAn
BAGIAN ANESTESIOOGI ! REANI"ASI
FA#$TAS #E%O#TERAN
$NI&ERSITAS PA%'A%'ARAN
BAN%$NG
())*+()),
Statu- Pa-ien
Nama: Ny IIs
Umur: 26 Tahun
Almat: Tasik Malaya
Agama: Islam
No. RM:
Tgl. Masuk RS: 10 Sepemer 200!
Tgl. "ioperasi: 11 Septemer 200!
Ana.ne-i-
#eluhan $ta.a:#uka akar akiat terkena $ompo
Ana.ne-i- #hu-u-:
6 hari Sorang tua pen%erita memperaiki antene tele&isi %i rumah %an pen%erita hen%ak
memasukkan kael antene ke tele&isi tia'tia pen%erita tersengat oleh aliran listrik
%iakiatkan antene menyentuh (aringan listrik yang ertegangan $ukup tinggi yang era%a
%iatas rumah.. )en%erita ti%ak memakai san%al pa%a saat ke(a%ian* ti%ak ter%apat karet atau
penghalang apapun antara lantai %engan kaki pen%erita. penderita .e.e/an/ 0a1el -ela.a
2+3 4.enit +rang tua pen%erita mengatakan pen%erita pingsan setelah tersengat listrik
selama , - menit* pen%erita kemu%ian %ia.a ke rumah sakit /ah Ma(alaya %an %ieri
peran yang erisi antiiotik* %ieri salep luka akar* karena sarana yang ti%ak men%ukung
pen%erita kemu%ian %i ru(uk ke Rumah Sakit 0asan Sa%ikin. Se(ak %i ra.at %i RS0S*
pen%erita telah %ioperasi seanyak empat kali yaitu:
1 1.tanggal 1!'01'200! : nekrotomi %eri%ement %an es$harotomi
1 2.tanggal 1-'02'200! : %eri%ement %an amputasi %igiti I* II* III* I2* 2 pe%is sinistra*
%igiti 2 pe%is %ekstra* %an %igiti I manus %ekstra.
1 Ri.ayat sesak napas yang ka%ang hilang timul %an %isertai mengi ti%ak a%a* ri.ayat
penyakit asma %alam keluarga ti%ak a%a. Ri.ayat a%anya leam'leam pa%a kulit
yang mun$ul tanpa %i%ahului oleh enturan ti%ak a%a* ri.ayat a%anya luka yang sulit
semuh ti%ak a%a.
Ri.ayat alergi makanan ti%ak a%a* ri.ayat alergi terha%ap oat'oatan ti%ak a%a.Ri.ayat
a%anya penyakit gula pa%a keluarga %isangkal oleh orang tua pen%erita. Ri.ayat alergi*
mual'muntah* gatal'gatal atau sesak napas setelah operasi ter%ahulu ti%ak a%a.
2
Pe.eri0-aan Fi-i0
3esa%aran umum : 4ompos mentis* tampak sakit se%ang.
Status gi5i : 66:60 kg 7 T6: 189 $m
1: Tan%a &ital
Tensi %arah : 1-0;!9mm0g
Na%i : 110<;menit
Respirasi : 28<;menit
Suhu : =eris -->0?*: @eneralis
3epala : Mata : 3on(ungti&a ti%ak anemis
S$lera ti%ak ikterik
)upil isokor A;A
Mulut : 3elihatan pharyngeal pillars* seluruh palatum molle %an u&ula
BMalampati I:
#eher : C2) ti%ak meningkat
3@6 ti%ak teraa memesar
"a%a : 6entuk %an gerak simetris* retraksi ';'
)ulmo : Sonor* 26S kiri D kanan* .hee5ing ';'* ron$hi ';'
4or : 6C murni regular* murmur B':
A%omen : "atar lemut
6U BA: normal
0epar %an lien ti%ak teraa
-: Status lokalis :
a;r ra$hii %ekstra tertutup peran
a;r ante ra$hii %ekstra tertutup peran
a;r trunkus anterior tertutup peran
%ia/no-i- #er5a:
Pe.eri0-aan penun5an/
a1oratoriu.:
0 : 10.2 gr;%l
-
1 #eukosit : !900;mm-
1 0t : -9 E
1 Tromosit :--2.000;mm-
1 )T;)TT : 10*0;26*9
1 Alumin : 2*9 g;%l
1 )rotein total : 9*? g;%l
1 S@+T;S@)T : 2!;8 U;# -!o4
1 Ureum;kreatinin : 6;0*8 mg;%#
1 @ula %arah se.aktu : 66 mg;%#
1 NaA;3A : 12>;-1 m/F;#
1 4)3 : 26 U;#G-!04
1 43M6 : 22 U;#;-!04
)emeriksaan Urine:
1 6C :1*019
1 p0 : >*0
1 protein : '
1 @lukosa : '
1 6iliruin : '
1 Uroilinogen : 0*2
1 Nitrit : '
1 3eton : '
Thoraks Hoto
' Ti%ak tampak pemesaran (antung
' Ti%ak tampak T6 paru aktiH
Statu- 6i7i0: ASA III
Radiolo/i 8Thora0- 6oto9
4or
'ti%ak memesar
'Sinus %an %iaHragma normal
)ulmo
'0ilus normal
8
'4orakan paru normal
'Ti%ak tampak perer$akan lunak
3esan :3or %an pulmo ti%ak tampak kelainan
Tinda0an Opera-i
%ia/no-a opera-i : 4omustio 98E*%iagno Po-t Operati6:
Rencana Ane-te-i
General Ane-te-i Intra:ena
)ersiapan )rae%ah:
9
)uasa untuk peme%ahan %engan anestesia umum ti%ak oleh %ierikan makanan pa%at 8
(am seelum operasi. Minum;$airan ening masih %iperolehkan %ierikan kira'kira 2
(am seelum peme%ahan pa%a anak'anak %ia.ah 2 tahun.
Untuk menghin%ari aspirasi karena ostruksi intestinal atau puasa ti%ak $ukup perlu
%ipasang Nasogastri$ tue.
)reme%ikasi:
@olongan yang sering %ipakai simpatolitik* antihistamin* %an se%atiH hipnotik.
1. SulHas atropin %an s$opolamin7
o mengurangi sekresi trakea ronkial* sekresi lamung
o ke%ua oat ini menyeakan takikar%i %an menahan keluar keringat sehingga
o isa timul hipertermia /Hek SA I s$opolamin
o %osis s$opolamin 0*1 mg;kg66
o sulHas atropin 0*1 mg; 2*29 kg66
2. Antihistamin
)rometha5ine7
' Se%atiH* antiemetik* antihistamin. "osis 1'2 mg;kg66
-. Se%atiH
)henoarital
' Seagai se%atiH %an %ikeluarkan %ari tuuh melalui gin(al. "osis -0'100 mg IM
Mi%a5olam 0*-'0*9 mg;kg66
=entanyl %alam entuk lollipop BA$tiF 9'19 Jg;kg66:
Terapi $airan seelum peme%ahan
a. Normal maintenan$e $airan :
8 < 10 $$
2 < 10 $$
1 < 16 $$
Total !6 $$
"itamah puasa preop misal7 8 (am* maka 8 < !6 $$ D -08 $$
1 (am I7 B K < -08 $$ : A !6 $$ D 192 A !6 $$ D 22> $$;(am
1 (am II7 B1;2 < 192 $$: A !6 $$ D 192 $$;(am
6
1 (am III7 B K < 1-0 $$: A !6 $$ D 192$$;(am
. "itamah kehilangan elektrolit apaila a%a.
%urante opera-i :
In%uksi
' In%uksi intra&ena7
Thiopental 9'6 mg;kg66 atau )ropoHol 2'- mg;kg%iikuti %engan non%epolari5ing mus$le
relaksan Atra$urium
' In%uksi inhalasi
"ilakukan %engan $ampuran N2+ B60E: %an +2 B80E:. Se&oHluran %itamahkan pa%a
$ampuran gas anestesi %engan 0*9E setiap -'9 naHas.
6anyak yang memakai se&oHluran seagai in%uksi %ian%ing %esHluran %an isoHluran karena
Lmore pungentM* atuk sering* tahanan naHas* laringospasm. 3a%ang %engan teknik in%uksi
single reath %engan se&oHluran !'>E se&oHlurane %engan N2+ 60E. Setelah anestesi
$ukup %alam %apat %ilakukan pemasangan i& line %an pemerian mus$le relaksan.
In%uksi trakea
"iameter /TT: 8 A Usia;8 D %iameter tue Bmm:
/TT %ise%iakan ukuran 0*9 mm %iatas %an %ia.ah %ari yang %iperkirakan. Apaila
%i%apatakan ti%ak a%a keo$oran kemungkinan ukuran keesaran atau ila keo$oran
erleih menyeakan &entilasi ti%ak a%ekuat %an kontaminasi kamar operasi %engan gas
anestesi.
)an(ang //T: 12 A Usia;2 D pan(ang tue B$m:
Maintenan$e anestesia:
' @as anestesi
N2+7 eHek toksik se%ikit %an mu%ah %ieleminasi* analgetik $ukup kuat* relaksasi ti%ak a%a
Maintenan$e anestesi %engan N2+ ; +2 60 E : 80 E %itamah &olatile anestesi teknik
semi'$lose%7
Cika memakai se&oHluran maka pemerian Hentanyl 1'1*9 Jg;kg66 19'20 menit seelum
operasi selesai untuk mengurangi %elirium %an agitasi.
!
+at pelemas otot
' Tuo$rurarine7 %osis a.al 0*!9 mg;kg66 %osis ulangan 0*29 mg;kg
' )an$uronium anak'anak %osis a.al 0*1- mg;kg %iulang %engan %osis 0*02 mg;kg
Anti%otum mus$le relaksan7
Neostigmin 0*016 mg;kg yang harus %ikominasi %engan SA 0*08'0*09 mg;kg
Monitoring
a:Man$et %i pasang untuk mengukur tekanan %arah
:/3@ untuk HreFuensi na%i*irama (antung*mengetahui gangguan pa%a (antung %an
elektolit
$: Na%i %i ukur %engan pulse o<ymetry
%:3ea%aan $airan;gin(al7 %ipasang 42) B(arang: %an %ipasang kateter %an urin yang
keluar %itampung.
e:Suhu tuuh %ipasang %i ketiak* rektal* atau mulut.
Terapi $airan
3ehilangan %arah saat operasi7
A:era/e 1lood :olu.e-
A/e Blood :olu.e 8.l+0/BB
Neonatus
)rematur
=ull'term
?9
>9
InHants >0
A%ults
Men
Nomen
!9
69
Allo.ale loo% loss D B 2olum %arah 0t preoperatiH O 2olum %arah 0t-0E: < -
Misal: 66 -6kg anak umur 18 tahun 0t 82E
6loo% &olume7 -6 kg < 69 m#;kg D 2-80m#
2olum %arah 0tpreoperatiH7 2-80 < 82E D ?>2.>m#
2olum %arah 0t-0E7 2-80 < -0E D !02.0m#
Allo.ale loo% loss7 B?>2.>'!02.0: < - D >82.8m#
>
TranHusi %arah %iperlukan ila %arah hilang I >82.8m#
Atau tranHusi %arah %iperhitungkan ila %arah hilang I 10'20E &olume %arah misal
66 -6 kg usia 18 tahun
20E < 2-80 D 86>m#
3ehilangan $airan karena peme%ahan
%e/ree o6 ti--ue trau.a Additional 6luid re;uire.ent
8.+0/9
Minimal Beg herniorraphy: 0'2
Mo%erateBeg$hole$yste$tomy: 2'8
Se&ere Beg o.el rese$tion0 8'>
Cumlah $airan hilang karena peme%ahan > < -6 D 2>> m#

)ost operasi
Po-t ane-thetic Aldrete -core7
Ori/inal 0riteria "odi6ied Point
?
Color
)ink
)ale or %usky
4yanoti$
+ksigenisasi
Sp+2 I ?2E on room air
Sp+2 I ?0E on o<ygen
Sp+2 P ?0E on o<ygen
2
1
0
Re-piration
4an reath %eeply an% $ough
Shallo. ut a%eFuate e<$hange
Apnea or ostruksi
6reathes %eeply an% $ough Hreely
"yspnei$* shallo. or limite% reathing
Apnea
2
1
0
Circulation
6loo% pressure .ithin 20E oH normal
6loo% pressure .ithin 20'90E oH
normal
6loo% pressure %e&iating I 90E Hrom
normal
6loo% pressure , 20 mm0g oH normal
6loo% pressure , 20'90 mm0g oH normal
6loo% pressure more than , 90 mm0g oH
normal
2
1
0
Conciou-ne--
A.ake*alert* an% oriente%
Arousale ut rea%ily %riHts a$k to
sleep
No respon
=ully a.ake
Arousale on $alling
Not responsiH
2
1
0
Acti:it<
Mo&es all e<tremities
Mo&es t.o e<tremities
No mo&ement
Same
Same
Same
2
1
0
)asien isa %is$harge %ari anestesi ila total skor Al%rete 10 tetapi minimum ? isa
%itoleran
)emerian +ksigen %engan nasal kanul
"ana5e.en n<eri:
+at'oatan parenteral
' Hentanyl 1'2 Jg;kg*
' morHin 0*09'0*1 mg;kg isa %engan $ontinous inHus 0'12 Jg;kg;(am
' ketorola$ 0*9'0*!9 mg;kg
' epi%ural inHusion upi&a$aine 0*1'0*129E %engan Hentanyl 2'2*9 Jg;m#
' %rip analgetik BTrama%ol 90 mg %alam 900 m# Na4l: 19 gtt;min
"onitorin/:
1. 2ital signs
2. 2olume input ' Urine output
-. #aoratorium: 0* 0t* eritrosit* leukosit* tromosit
10
8. @I Hun$tion
4airan %imulai pa%a hari ke'2. Makanan %imulai ila ising usus BA:
Po-tane-the-ia di-char/e -corin/ -<-te. 8PA%S9
Criteria Point-
&ital -i/n
Nithin 20E preoperatiH aseline
Nithin 20'80E preoperatiH aseline
I 80E preoperatiH aseline
2
1
0
Acti:it< le:el
Stea%y gait* no %i55iness* at preoperatiH le&el
ReFuires assistan$e
Unale to amulate
2
1
0
Nau-ea and :o.itin/
Minimal* treate% .ith oral me%i$ation
Mo%erate* treate% .ith parenteral me%i$ation
4ontinues aHter repeate% me%i$ation
2
1
0
Pain: .ini.al or none, accepta1le to patient,
controlled with oral .edication
Qes
No
2
1
Sur/ical 1leedin/
Minimal: %ressing $hange reFuire%
Mo%erate: up to t.o %ressing $hanges
Se&ere: three or more %ressing $hanges
2
1
0
Skor ? %iperlukan untuk pasien pin%ah ke ruangan.
$#A BA#AR 8CO"B$STIO9
BATASAN :
Suatu penyakit yang %iseakan oleh panas* arus listrik atau ahan kimia yang
11
mengenai kulit* mukosa %an (aringan leih %alam
PATOFISIOOGI
1. Akiat pertama luka akar a%alah syok karena kaget %an kesakitan.)emuluh kapiler yang
terkena suhu tinggi rusak sel %arah yang %i %alamnya ikut rusak sehingga %apat ter(a%i
animea.
2. Meningkatnya permeailitas menyeakan u%em %an menimulkan ula %engan mema.a
serta elektrolit. 0al ini menyeakan erkurangnya &olume $airan intra &askuler. Tuuh
kehilangan $airan antara K E ' 1 E* RBlood Volume S setiap 1 E luka akar. 3erusakan kulit
akiat luka akar menyeakan kehilangan $airan tamahan karena penguapan yang erleih
Binsensible water loss meningkat:.
-. 6ila luka akar leih %ari 20 E akan ter(a%i syok hipo&olemik %engan ge(ala yang khas
yaitu : gelisah* pu$at %ingin erkeringat* na%i ke$il* %an $epat* tekanan %arah menurun %an
pro%uksi urine menurun Bkegagalan Hungsi gin(al:.
8. )a%a keakaran %aerah muka %apat ter(a%i kerusakan mukosa (alan naHas karena gas* asap
atau uap panas yang terisa. @e(ala yang timul a%alah sesak naHas* takipneu* stri%or* suara
serak %an er%ahak er.arna gelap karena (elaga. "apat (uga ter(a%i kera$unan gas 4+ atau
gas era$un lain. 4+ akan mengikat hemogloin %engan kuat sehingga tak mampu mengikat
o<ygen lagi. Tan%a kera$unan yang ringan a%alah lemas* inggung* pusing* mual %an muntah.
)a%a kera$unan erat ter(a%i koma. 6ila leih 60 E hemogloin terikat 4+* pen%erita akan
meninggal.
9. )a%a luka akar yang erat ter(a%i ileus paralitik. Stres %an ean Haali yang ter(a%i pa%a
luka akar erat %apat menyeakan tukak %i mukosa lamung atau %uo%enum %engan ge(ala
yang sama ge(ala tukak pepti$. 3elainan ini %ikenal %engan RTukak CurlingS yang
%ikha.atirkan pa%a tukak 4urling ini a%alah pen%arahan yang timul seagai hematesis
melena.
FRE#$ENSI :
"i Amerika %i laporkan sekitar 2 sampai - (uta pen%erita setiap tahunnya %engan
(umlah kematian 9 ' 6 riu kematian pertahun* se%angkan %i In%onesia elum a%a laporan
tertulis. Rumah Sakit 4ipto Mangun 3usumo Cakarta pa%a tahun 1??> %i laporkan 10! kasus
12
luka akar yang %ira.at* %engan angka kematian -!*-> se%angkan %i Rumah Sakit "r.
Sutomo Suraaya pa%a tahun 2000 %ira.at 106 kasus luka akar* kematian 26* 81 E
PE"ERI#SAAN %AN %IAGNOSIS
Se$ara klinis
#aoratorium : 0* 0ematokrit* /le$trolit %s
#O"PI#ASI
1. Syok karena kehilangan $airan.
2. Sepsis ; toksis.
-. @agal @in(al men%a%ak
8. )eneumonia
PROGNOSA :
Tergantung %era(a% luka akar.
#uas permukaan
"aerah yang terkena* perineum* ketiak* leher %an tangan karena sulit pera.atan %an
mu%ah kontraktur.
Usia %an kesehatan pen%erita.
FASE $#A BA#AR
Untuk mempermu%ah penanganan luka akar maka %alam per(alanan penyakitnya
%ie%akan %alam - Hase akut* suakut %an Hase lan(ut. Namun %emikian pemagian Hase
men(a%i tiga terseut ti%aklah erarti ter%apat garis pematas yang tegas %iantara ketiga Hase
1-
ini. "engan %emikian kerangka erpikir %alam penanganan pen%erita ti%ak %iatasi oleh
kotak Hase %an tetap harus terintegrasi. #angkah penatalaksanaan Hase seelumnya akan
erimplikasi klinis pa%a Hase selan(utnya.
=ase 3eterangan
4. Fa-e
a0ut + 6a-e
-<o0 + 6a-e
awal.
=ase ini mulai %ari saat ke(a%ian sampai pen%erita men%apat pera.atan %i
IR" ;Unit luka akar.
)a%a Hase ini pen%erita luka akar* seperti pen%erita trauma
lainnya* akan mengalami an$aman %an gangguan air.ay B(alan napas:*
reathingBmekanisme ernaHas: %an gangguan circulation Bsirkulasi:.
@angguan air.ay ti%ak hanya %apat ter(a%i segera atau eerapa saat
setelah ter(a%i trauma * inhalasi %alam 8>'!2 (am pas$a trauma.
4e%era inhalasi merupakan penyea kematian utama pen%erita pa%a Hase
akut.
)a%a Hase ini %apat ter(a%i (uga gangguan keseimangan sirkulasi $airan
%an elektrolit akiat $e%era termal;panas yang
er%ampak sistemik.
A%anya syok yang ersiHat hipo%inamik %apat erlan(ut %engan kea%aan
hiper%inamik yang masih erhuungan akiat prolem instailitas
sirkulasi
(.Fa-e
Su1a0ut
=ase ini erlangsung setelah Hase syok erakhir atau %apat teratasi. #uka yang
ter(a%i %apat menyeakan eerapa masalah yaitu :
a. )roses inHlamasi atau inHeksi.
. )rolem penutupan luka
$. 3ea%aan hipermetaolisme.
=.Fa-e
an5ut
=ase ini pen%erita su%ah %inyatakan semuh tetapi tetap %ipantau melalui
ra.at (alan.
)rolem yang mun$ul pa%a Hase ini a%alah penyulit erupa parut yang
hipertroHik* keloi%* gangguan pigmentasi* %eHormitas %an timulnya
kontraktur.
PEN>EBAB $#A BA#AR
6er%asarkan penyea luka akar* luka akar %ie%akan atas eerapa (enis penyea* antara
lain :
1. #uka akar karena api
18
2. #uka akar karena air panas
-. #uka akar karena ahan kimia
8. #uka akar karena listrik* petir %an ra%iasi
9. #uka akar karena sengatan sinar matahari.
6. #uka akar karena tungku panas;u%ara panas
!. #uka akar karena le%akan om.
%ERA'AT #E%AA"AN
3e%alaman kerusakan (aringan akiat luka akar tergantung pa%a %era(at panas
sumer* penyea %an lamanya kontak %engan tuuh pen%erita. "ahulu "upuytren memagi
atas 6 tingkat* sekarang leih praktis hanya %iagi - tingkat;%era(at* yaitu seagai erikut:
u0a 1a0ar Ciri3Ciri
dera5at I 3erusakan teratas pa%a lapisan epi%ermis BsurperHi$ial:* kulit hipermik
erupa eritem* ti%ak %i(umpai ullae* terasa nyeri karena u(ung'u(ung
saraH sensorik teriritasi.
)enyemuhan ter(a%i se$ara spontan tanpa pengoatan khusus.
dera5at II 3erusakan meliputi epi%ermis %an seagian %ermis* erupa reaksi
inHlamasi %isertai proses eksu%asi. Ter%apat ullae* nyeri karena u(ung'
u(ung saraH sensorik teriritasi.
"ie%akan atas 2 B%ua: agian :
%era5at II dan/0al+-uper6icial 8IIA9
3erusakan mengenai agian epi%ermis %an lapisan atas %ari
$orium;%ermis. +rgan O organ kulit seperti Holikel ramut* kelen(ar
see$ea masih anyak. Semua ini merupakan enih'enih epitel.
)enyemuhan ter(a%i se$ara spontan %alam .aktu 10'18 hari tanpa
terentuk $i$atrik.
%era5at II dala. + deep 8IIB9
3erusakan mengenai hampir seluruh agian %ermis %an sisa O sisa
(aringanepitel tinggal se%ikit.
+rgan O organ kulit seperti Holikel ramut* kelen(ar keringat* kelen(ar
sea$ea tinggal se%ikit.
)enyemuhan ter(a%i leih lama %an %isertai parut hipertroHi.
6iasanya penyemuhan ter(a%i %alam .aktu leih %ari satu ulan.
dera5at III 3erusakan meliputi seluruh teal kulit %an lapisan yang leih %alam
19
sampai men$apai (aringan sukutan* otot %an tulang. +rgan kulit
mengalami kerusakan* ti%ak a%a lagi sisa elemen epitel.
Ti%ak %i(umpai bullae, kulit yang terakar er.arna au'au %an leih
pu$at sampai er.arna hitam kering.
Ter(a%i koagulasi protein pa%a epi%ermis %an %ermis yang %ikenal seagai
esker.
Ti%ak %i(umpai rasa nyeri %an hilang sensasi karena u(ung O u(ung
sensorik rusak.
)enyemuhan ter(a%i lama karena ti%ak ter(a%i epitelisasi spontan.
$AS $#A BA#AR
Nalla$e memagi tuuh atas agian O nagian ? E atau kelipatan %ari ? terkenal
%engan nama Rule oH Nine atau Rule oH Nalla$e.
3epala %an leher ? E
#engan 1> E
16
6a%an "epan 1> E
6a%an 6elakang 1> E
Tungkai -6 E
@enitalia;perineum 1 E
Total 4)) ?
"alam perhitungan agar leih mempermu%ah %apat %ipakai luas telapak tangan
pen%erita a%alah 1 E %ari luas permukaan tuuhnya. )a%a anak Oanak %ipakai mo%iHikasi
Rule oH Nine menurut #un% an% 6ro.er* yaitu %itekankan pa%a umur 19 tahun* 9 tahun %an 1
tahun.
#RITERIA BERAT RINGANN>A BAmeri$an 6urn Asso$iation:
4. u0a Ba0ar Rin/an.
' #uka akar %era(at II P19 E
' #uka akar %era(at II P 10 E pa%a anak O anak
1!
' #uka akar %era(at III P 2 E
(. u0a 1a0ar -edan/
' #uka akar %era(at II 19'29 E pa%a orang %e.asa
' #uka akar II 10 O 20 9 pa%a anak O anak
' #uka akar %era(at III P 10 E
=. u0a 1a0ar 1erat
' #uka akar %era(at II 29 E atau leih pa%a orang %e.asa
' #uka akar %era(at II 20 E atau leih pa%a anak O anak.
' #uka akar %era(at III 10 E atau leih
' #uka akar mengenai tangan* .a(ah* telinga* mata* kaki %an genitalia;perineum.
' #uka akar %engan $e%era inhalasi* listrik* %isertai trauma lain.
PENATAA#SANAAN PEN%ERITA $#A BA#AR FASE A#$T
)a%a penanganan pen%erita %engan trauma luka akar* seperti pa%a pen%erita trauma O
trauma lainnya harus %itangani se$ara teliti %an sistematik.
I. E:alua-i Perta.a 8Tria/e9
A. Airway, )rioritas pertama pen%erita luka akar yang harus %ipertahankan
1>
sirkulasi, ventilasi meliputi air.ay* &entilasi %an perHusi sistemik.
3alau %iperlukan segera lakukan intuasi en%otrakeal* pemasangan
inHuse untuk mempertahankan &olume sirkulasi.
B. Pemeriksaan
fisik keseluruhan.
)a%a pemeriksaan pen%erita %i.a(ikan memakai sarung tangan
yang steril*easkan pen%erita %ari a(u yang terakar* pen%erita
luka akar %apat pula mengalami trauma lain* misalnya ersamaan
%engan trauma a%omen %engan a%anya internal lee%ing atau
mengalami patah tulang punggung ; spine.
C. Anamnesis Mekanisme trauma perlu %iketahui karena ini penting* apakah
pen%erita ter(eak %alam ruang tertutup sehingga ke$urigaan
a%anya trauma inhalasi yang %apat menimulkan ostruksi (alan
napas.
3apan ke(a%iannya ter(a%i* serta %itanyakan penyakit O penyakit
yang pernah %i alami seelumnya
D. Pemeriksaan
luka bakar
#uka akar %iperiksa apakah ter(a%i luka akar erat* luka akar
se%ang atau ringan.
1. "itentukan luas luka akar. "ipergunakan Rule of Nine untuk
menentukan luas luka akarnya.
2. "itentukan ke%alaman luka akar B%era(at ke%alaman:
.
II. Penan/anan di Ruan/ E.er/enc<
i. "i.a(ikan memakai sarung tagan steril ila melakukan pemeriksaan pen%erita.
ii. 6easkan pakaian yang terakar.
iii. "ilakukan pemeriksaan yang teliti %an menyeluruh untuk memastikan a%nya trauma
lain yang menyertai.
i&. 6easkan (alan napas.
a: )a%a luka akar %engan %istress (alan napas %apat %ipasang en%otra$heal tue.
1?
: Traheostomy hanya ila a%a in%ikasi.
&. )emasangan intra&eneous kateter yang $ukup esar %an ti%ak %ian(urkan
pemasangan s$alp &ein.
a: "ierikan $airan ringer #aktat %engan (umlah -0'90 $$;(am untuk %e.asa %an
20'-0 $$;(am untuk anak O anak %i atas 2 tahun %an 1 $$;kg;(am untuk anak
%ia.ah 2 tahun.
&i. "ilakukan pemasangan =oley kateter untuk monitor (umlah urine pro%uksi.
a: "i$atat (umlah urine;(am.
&ii. "i lakukan pemasangan nosogastrik tue untuk gastri$ %ekompresi %engan
intermitten pengisapan.
&iii. Untuk menghilangkan nyeri heat %apat %ierikan morHin intra&ena %an (angan
se$ara intramuskuler.
i<. Timang erat a%an
<. "ierikan tetanus toksoi% ila %iperlukan. )emerian tetanus toksoi% ooster ila
pen%erita ti%ak men%apatkannya %alam 9 tahun terakhir.
<i. )en$u$ian #uka %i kamar operasi %alam kea%aan pemiusan umum. #uka %i$u$i
%eri%ement %an %i %isinHektsi %engan sal&on 1 : -0.
a: Setelah ersih tutup %engan tulle kemu%ian olesi %engan Sil&er SulHa "ia5ine
BSS": sampai teal.
: Ra.at tertutup %engan kasa steril yang teal.
$: )a%a hari ke 9 kasa %i uka %an pen%erita %iman%ikan %engan air %i$ampur
Sal&on 1: -0 12.
%: /skarotomi a%alah suatu prose%ur atau memuang (aringan yang mati
Beskar:%engan teknik eksisi tangensial erupa eksisi lapis %emi lapis (aringan
nekrotik sampai %i %apatkan permukaan yang er%arah.
e: =asiotomi %ilakukan pa%a luka akar yang mengenai kaki %an tangan melingkar*
agar agian %istal ti%ak nekrose karena ste.ing.
<ii. )enutupan luka %apat ter(a%i atau %apat %ilakukan ila preparasi e% luka telah
%ilakukan %imana %i%apatkan kon%isi luka yang relati&e leih ersih %an ti%ak
inHeksi.
a: #uka %apat menutup tanpa prose%ur operasi.
: Se$ara persekun%am ter(a%i proses epitelisasi pa%a luka akar yang relati&e
superHi$ial.
$: Untuk luka akar yang %alam pilihan yang tersering yaitu split ti$kness skin
graHting.
%: Split ti$kness skin graHting merupakan tin%akan %eHiniti&e penutup luka
yang luas. Tan%ur alih kulit %ilakukan ila luka terseut ti%ak semuh O
semuh %alam .aktu 2 minggu %engan %iameter I - $m.
PENANGANAN SIR#$ASI
20
)a%a luka akarerat ; mayor ter(a%i peruahan permeailitaskapiler yang akan %iikuti
%engan ekstrapasi $airan Bplasma protein %an elektrolit: %ari intra&askuler ke (aringan
interHisial mengakiatkan ter(a%inya hipo&olemi$ intra &askuler %an e%ema interstisial.
3eseimangan tekanan hi%rostatik %an onkotik tergangu sehingga sirkulasi keagian %istal
terhamat* menyeakan gangguan perHusi ; sel ; (aringan ; organ.
)a%a luka akar yang erat %engan peruahan permeailitas kapiler yang hamper
menyeluruh* ter(a%i penimunan $airan massiH %i (aringan interstisial menyeakan kon%isi
hipo&olemik. 2olume $airan intra&askuler mengalami %eHi$it* timul keti%akmampuan
menyelenggaraan proses transportasi oksigen ke (aringan. 3ea%aan ini %ikenal %engan
seutan syok. Syok yang timul harus %iatasi %alam .aktu singkat* untuk men$egah
kerusakan sel %an organ ertamah parah* sea syok se$ara nyata ermakna memiliki
korelasi %engan angka kematian.
6eerapa penelitian memuktikan ah.a penatalaksanaan syok %engan meto%e
resusutasi $airan kon&ensional Bmenggunakan regimen $airan yang a%a: %engan
penatalaksanaan syok %alam .aktu singkat* menun(ukkna peraikkan prognosis* %era(at
kerusakan (aringan %iperke$il Bpemantauan ka%ar asam laktat:* hipotermi %ipersingkat %an
koagulatiH %iperke$il kemungkinannya* ketiganya %iketahui memiliki nilai prognosti$
terha%ap angka mortalitas.
)a%a penanganan peraikan sirkulasi pa%a luka akar %ikenal eerapa Hormula erikut :
' /&ans =ormula
' 6rooke =ormula
' )arklan% =ormula
' Mo%iHikasi =ormula
' MonaHo =ormula
RES$STASI CAIRAN
BA@TER 6or.ula
Aari Perta.a :
"e.asa : Ringer #aktat 8 $$ < erat a%an < E luas luka akar per 28 (am
Anak : Ringer #aktat: "e<tran D 1! : -2 $$ < erat a%an < E luas luka %itamah keutuhan
Haali.
3eutuhan Haali :
P 1 Tahun : erat a%an < 100 $$
1 O - Tahun : erat a%an < !9 $$
- O 9 Tahun : erat a%an < 90 $$
21
K (umlah $airan %ierikan %alam > (am pertama.
K %ierikan 16 (am erikutnya.
Aari 0edua
"e.asa : K hari I
Anak : %ieri sesuai keutuhan Haali
"enurut E:an- Cairan <an/ di1utuh0an :
1. R# ; Na4l D luas $omustio TTE U 66; 3g U 1 $$
2. )lasma D luas $omustio TTE U 66 ; 3g U 1 $$
-. )engganti yang hilang karena penguapan "9 2000 $$
0ari I > (am U K 16 (am U K
0ari II K hari I
0ari ke III hari ke II
"ONITORING PEN%ERITA $#A BA#AR FASE A#$T
Monitoring pen%erita luka akar harus %iikuti se$ara $ermat. )emeriksaan Hisik
meliputi inspeksi* pen%erita palpasi* perkusi %an auskultasi a%alah prose%ur yang harus
%ilakukan pa%a pera.atan pen%erita. )emeriksaan laoratoris untuk monitoring (uga
%ilakukan untuk mengikuti perkemanagn kea%aan pen%erita. Monitoring pen%erita kita
%iagi %alam - situasi yaitu pa%a saat %i triage* selama resusitasi B0'!2 (am pertama:%an pos
resustasi.
I. TRIAGE B INTAASI GACAT %AR$RAT
A. A3B3C :
)a%a .aktu pen%erita %atang ke Rumah sakit* harus %inilai %an %ilakukan segera
%iatasi a%akah problem airway, breathing* sirkulasi yang segera %iatasi life saving.
)en%eritaluka akar %apat pula mengalami trauma toraks atau mengalami pneumotoraks.
B. &ITA SIGN :
22
Monitoring %an pen$atatan tekanan %arah* repsirasi* na%i* re$tal temperature.
Monitoring (antung terutama pa%a pen%erita karena trauma listrik* %apat ter(a%i aritmia
ataupun sampai ter(a%i cardiac arrest.
C. $RINE O$TP$T :
6ilamana urine ti%ak isa %iukur maka %apat %ilakukan pemasangan foley kateter.
Urine pro%uksi %apat %iukur %an %i$atat tiap (am. +ser&asi urine %iperiksa .arna urine
terutama pa%a pen%erita luka akar %era(at III atau akiat trauma listrik* myogloin*
hemogloin ter%apat %alam urine menun(ukkna a%anya kerusakaan yang heat.
II . "ONITORING %AA" FASE RES$SITASI 8-a.pai *( 5a.9
1. Mengukur urine pro%uksi. Urine pro%uksi %apat seagai in%ikator apakah
resusitasi $ukup a%ekuat ; ti%ak. )a%a orang %e.asa (umlah urine -0'90 $$ urine;(am.
2. 6erat (enis urine. )as$atrauma luka akar (enis %apat normal atau meningkat.
3ea%aan ini %apat menun(ukkna kea%aan hi%rasi pen%erita. 6ilamana erat (enis
meningkat erhuungan %engan naiknya ka%ar glukosa urine.
-. 2ital Sign
8. p0 %arah.
9. )erHusi periHer
6. laoratorium
a. serum elektrolit
. plasma alumin
$. hematokrit* hemogloin
%. urine so%ium
e. elektrolit
H. liver function test
g. renal function tes
h. total protein ; alumin
i. pemeriksaan lain sesuai in%ikasi
!. )enilaian kea%aan paru
)emeriksaan kon%isi paru perlu %ioser&asi tiap (am untuk mengetahui a%anya
2-
peruahan yang ter(a%i antara lain stri%or* ronkhospam* a%anya se$ret* .hee5ing*
atau %ispnae merupakan a%annya impen%ing ostruksi.)emeriksaan toraks Hoto ini.
)emeriksaan arterial loo% gas.
>. )enilaian gastrointestinal.
Monitoring gastrointestinal setiap 2'8 (am %engan melakukan auskultasi untuk
mengetahui ising usus %an pemeriksaan sekresi lamung. A%anya %arah %an p0
kurang %ari 9 merupakan tan%a a%anya 4uling Ul$er.
?. )enilaian luka akarnya.
6ila %ilakukan pera.atan tertutup* %inilai apakah kasa asah* a%a $airan erau atau
a%a tan%a'tan%a pus maka kasa perlu %iganti. 6ila ersih pera.atan selan(utnya
%ilakukan 9 hari kemu%ian.
PENANGANAN+SPECIA "ANAGE"ENT
A. PRIMARY !R"#Y
a. Air.ay O $er&i$al spine.
. 6reathing
$. 4ir$ulation
%. "isaility')emeriksaan kesa%aran @4S %an periksa pupil
e. /<posure'$egah pen%erita %ari hipotermi.
$. #%&!N'ARY !R"#Y
1. )emeriksaan %ari kepala sampai kaki.
2. )akaian %an perhiasan %iuka
a. )eriksa titik kontak
. /stimasi luas luka akar ; %era(at luka akarnya.
$. )emeriksaan neurologist
%. )emeriksaan traumalain* patah tulang;%ilokasi.
28
e. 3alau perlu %ipasang en%otrakeal intuasi.
%. R#!I(AI
1. 6ila %i%apatkan luka akar* %apat %ierikan $airan 2'8 $$;kg; luas luka
akar.
2. 3alau %i%apatkan haemo$romogen Bmyogloin:* urine output %ipertahankan
antara !9'100 $$;(am sampai tampak men(a%i (ernih.
-. So%ium i$aronate %apat %itamahkan pa%a ringer laktat sampai p0 I 6*0
8. Monitor (arang %ipergunakan.
'. %AR'IA% M&NI(&RIN)
1. Monitoring /4@ kontinu untuk %isritmia.
2. &entri$ular Hirilasi* asystole %an aritmia %iterapi sesuai Advanced %ardiac
*ive upport.
III. "ONITORING POST RES$SITASI B!2 (am pas$atrauma:
0al hal yang perlu %ioser&asi setiap harinya se$ara sistematik %an teliti meliputi
oser&asi klinis %an %ata pemeriksaan laoratorium yaitu :
1. 4airan O elektrolit
2. 3ea%aan luka akarnya
-. 3on%isi potensial inHeksi
8. Status nutrisi ; gi5i
29
#ESI"P$AN
Mengingat kasus luka akar merupakan suatu $i%era erat yang memerlukan
penanganan %an penatalaksanaan yang sangat komplek %engan iaya yang $ukup tinggi serta
angka mori%itas %an mortalitas karena eerapa Haktor pen%erita* Ha$tor pelayanan petugas*
Ha$tor Hasilitas pelayanan %an Haktor $i%eranya. Untuk penanganan luka akar perlu perlu
%iketahui Hase luka akar* penyea luka akar* %era(at ke%alaman luka akar* luas luka
akar. )a%a penanganan luka akar seperti penanganan trauma yang lain %itangani se$ara
teliti %an sistematik. )enatalaksanaan se(ak a.al harus seaik O aiknya karena pertolongan
pertama kali sangat menentukan per(alanan penyakit ini.
26
%a6tar Pu-ta0a :
1. M S(aiHu%in Noer* )enanganan #uka 6akar* Airlangga Uni&ersity )ress* 2006
2. "a&i% S. )er%anakusuma* )enanganan #uka akar* Airlangga Uni&ersity )ress*
2006
-. R S(amsuhi%a(at* Nim "e Cong* 6uku A(ar Ilmu 6e%ah )enerit 6uku
3e%okteran* /@4. 200!
8. )e%oman "iagnosis %an Terapi* #a; Ilmu 6e%ah* Rumah Sakit "r. Sutomo
Suraaya. 2006
2!

2>

Anda mungkin juga menyukai