Anda di halaman 1dari 78

Dr. LIA AMALIA .

SpA

PENYAKIT INFEKSI PD ANAK


1. MORBILI

Peny.infeksi virus akut dan menular


- Ditandai 3 stadium
- Penularan ; Droplet ; Kontak langsung
Nama lain : campak ; measles ; rubeola
Etiologi : terdapat di sekret nasofaring dan
darah,selama stad kataral.
Manifestasi Klinis : masa inkubasi 10 20 hr.
-

1. Stad kataral ( prodomal )


= 4 5 hr
= Gjl spt flu , demam , lemas ,batuk ,fotofobia ,
konjungtivitis
= Bercak KOPLIK
2. Stad. Erupsi
= Enantem di palatum mole dan durum.
= Ruam eritematosa mulai di belakangtelinga,
tengkuk, badan kaki.
= Pembesaran kelenjar getah bening, diare, muntah.
3. Stad konvalensi.
-Hiperpigmentasi di kulit.
Komplikasi :Otitis media akut,ensefalitis,
bronkopneumonia.

Diagnosis banding: german measles, eksantem


subitum , alergi obat.
Penatalaksanaan : isolasi, kebersihan mulut,
kulit dan mata.
Obat simtomatik : antipiretik.
Pencegahan
: imunisasi.
Prognosis
: Baik.

PAROTITIS EPIDEMIKA
= Penyakit akut , menular , pembesaran
kelenjar parotis.
Etologi : Paramyxovirus
Manifestasi Klinis
= Masa inkubasi 1 -2 hr, demam,anoreksia,sakit
kepala,muntah dan nyeri otot.
= pembengkakan kel. Parotis unilateral
bilateral,nyeri, sakit menelan,kadang trismus,
kel submandibularis dan lingualis membesar.

Komplikasi :

Meningoensefalitis,
epididimoorkitis, artritis,mastitis, Miokarditis
Pemeriksaan penunjang :
lekosit N atau
lekopeni ,complement fixing antibodi
,isolasi
virus.
Diagnosis :
= test terdapat virus dlm saliva, urin, LCS ,
Darah.
= Serum neutralisazion .
= Kenaikan titer dr complement fixing antibody.
= Terdapat antibodi terhadap antigen
S.
Penatalaksanaan : Istirahat, obat simptomatik,
diet
lunak.

DEMAM BERDARAH DENGUE


Kreteria klinis
- Demam mendadak tinggi 2 -7 hr.
- Manifestasi pendarahan.
- Pembesaran hati.
- Gangguan sirkulasi / syok.
Kriteria laboratorium
- Trombosit < 100.000.
- Hemokonsentrasi ( kenaikan Ht 20% )

= SINDROM SYOK DENGUE


Pasien DBD dg tanda : - nadi cepat dan
lemah.
tekanan
nadi menyempit
< 20 mm
Hg.
- waktu
pengisian kapiler
menurun > 2
dtk.
- ekstremitas

DERAJAT DBD
Derajat 1 : hanya tourniquet positip.
Derajat 2 : 1 + pendarahan spontan.
Derajat 3 : syok.
Derajat 4 : tekanan darah tak terukur dan nadi
tak teraba.
- Semua pasien DBD hrs terbukti adanya
kebocoran plasma dan trombosit < 100.ooo.
DIAGNOSIS BANDING
- Campak .
- ITP.
- Leptospirosis.

UJI LABORATORIUM INFEKSI DENGUE


- Uji Dini : Isolaso virus, PCR, Deteksi antigen.
- Uji lanjut : Uji serologi Deteksi antibodi.
DIAGNOSIS SEROLOGIS
- DENGUE BLOT.

====================ooo======
==============

PERTUSIS
Defenisi :

peny. Saluran napas yg disebabkan

oleh
Bordetella pertusi s
Nama lain
: Tusis quita, whooping cough,batuk
rejan
Etologi: Bakteri gram negatif,tidak bergerak,swabnasofaring,media agar bordet-gengou
Manifestasi klinis:
ms tunas 7-14 hr dpt
berlangsung 6mgg
Stadium kataralis:
1-2 mgg,batuk ringan malam
hari,pilek,
serak,demam ringan(mirip flu),muntah,anoreksia
Stadium spasmodik:
2-4 mgg,batuk berat,muka
merah,batuk khas serangan batuk panjang dan
tidak

Stadium konvalesensi

: 2 mgg,batuk

berkurang,muntah
berkurang,nafsu makan timbul kembali.
Komplikasi:
Otitis media, bronkopneumonia
atelektasis, empisema,prolapsus rektum, hernia,
kejang,
Perdarahan otak,epistakis,perdarahan
subkonjungtiva.
Diagnosis banding:
Trakeobronkitis,bronkiolitis,pneumonia
interstisialis.
Penatalaksanaan :
Eritromisin 50 mg/ kg BB/hr
dibagi
4 dosis ,Mukolitik,Ekspektoran.

TETANUS
Definisi :

peny. Toksemia akut disebabkan

clostridium
Tetani ,anaerob,berbentuk spora tersebar di
tanah,eksotoksin.
Manifestasi klinis:
nyeri,kaku,spasme dari
daerah yg
terluka,trismus,kekakuan otot wajah( risus
sardonicus),
Kaku kuduk,perut papan,kejang tonik umum,
kejang
rangsang(visual,suara,taktil),kejang spontan,
retensio
Urin.

Penatalaksanaan:
Pencegahan: -

bersihkan portd,entre(luka,

caries,otitis)
dg H2O23 %, ATS 1.500 U im.
-Toksoid Tetanus( TT )
-Penisilin procain(PP)
2 - 3hr,5o.ooo U/kg/BB/hr.
Pengobatan :
- ATS 50 000U drip dan
50.000 U/kg/BB/hr im
-Diazepam 4 mg/kg/BB/hr dibagi
6 dosis
-Metronidazole 15 mg/kg/BB/x diberikan 3 kali
-PP 50.000 U/kg/BB/hr im selama 10 hr
-Diet TKTP

DIFTERI
= Definisi:
Peny.infeksi mendadak oleh kuman
Corynebacterium
diphtheriae
mudah
menular,pseudomembran,
eksotoksin.Penularan mll udara,Droplet
infeksi,jg dpt
melalui makanan terkontaminasi. Masa tunas
2-7 hr.
= Etiology :
- corynebacterium diphtheriae,
bakteri gram positif,tidak bergerak.
-Pseudomembran yg sukar diangkat,mudah
berdarah,
dan berwarna putih keabuan berisi fibrin,

= Uji Schick :
Pemeriksaan utk mengetahui
apakah
seseorang telah mengandung antitoksin.
= Patogenesis :
Basil hidup dan berkembang
biak pd
saluran napas atas dan membentuk
pseudomembran
serta melepaskan eksotoksin.
Manifestasi Klinis :
- Difteri hidung :
pilek dg sekret bercampur
darah,gejala konstitusi ringan.
-Difteri faring dan tonsil(fausial) :
terdapat
radang akut tenggorokan,demam sampai 38,5C,
tahikardi, tampak lemah,timbul pembengkakan
kelenjar regional(bull neck).Membran dpt

.
- Difteri laring :
jenis yg terberat,terdapat
afonia,sesak,stridior inspirasi,demam sampai
40 c,sangat lemah,sianosis,bull neck.
Pemeriksaan Penunjang : le
kopeni.
Diagnosis:
Ditegakkan dg ditemukannya
Corynebacterium diphtheriae
pd preparat
langsung dengan pewarnaan biru metilen atau
biru toluidin atau biakan dengan media
loeffler.

Diagnosis Banding.
-Difteria nasal:
Perdarahan akibat luka dalam hidung,korpus
alienum,atau sifilis kongenital.
-Difteria faring dan tonsil(fausial):
Tonsilitis folikularis atau lakunaris,angina
plaut vincent,infeksi monokukleusis infeksiosa
-Difteria laring :
Laringitis akut,laringotrakeitis,laringitis
membranosa,benda asing pada laring.

Penatalaksanaan.
Dilakukan bila klinis menyokong kearah difteria
tanpa
menunggu hasil pemeriksaan penunjang.
Tatalaksana
Umum dg tirah baring,isolasi pasien,
pengawasan ketat
atas kemungkinan komplikasi,antara lain
pemeriksaan
EKG setiap minggu. Pasien dirawat selama 3-4
mgg.
Sedangkan scr khusus:
= Anti difteria serum( ADS) diberikan dg dosis
20.000-1oo.000 U bergantung pd lokasi,

=Antibiotik.Penisilin prokain 50.000U/kg/BB/hr


sampai 10 hr.Bila alergi berikan eritromisin 40
mg/kg/BB/hr.Bila dilakukan trakeostomi
tambahkan kloramfenikol 75 mg/kg/BB/hr dlm
4 dosis.
=Kortikosteroid.Digunakan utk mengurangi
edema laring dan mencegah komplikasi
miokarditis.Diberikan prednison 2 mg/kg/BB/hr
selama 3 mgg yg dihentikan scr bertahap (
tappering off)
= Bila ada komplikasi paresis otot dpt diberikan
striknin mg dan vitamin B1 100 mg setiap
hari, 10 hari berturut turut.

Komplikasi
Saluran napas : obstruksi jalan napas,

bronkopneumona,atelektasis paru.
Kardiovaskular: miokarditis akibat toksin kuman.
Urogenital : nefritis.
Susunan saraf : paralisis/paresis palatum mole ( mgg I
dan II), otot mata ( mgg III),dan umum ( setelah mgg
IV)
Pencegahan
Isolasi pasien. Isolasi dihentikan bila hasil
pemeriksaan sediaan hasil C. Diphteriae 2 hari
berturut-turut negatif.

2. Imunisasi
3. Pencarian dan pengobatan karier. Dilakukan

dengan uji Schick. Bila hasil negatif,


dilakukan apusan tenggorok. Jika ditemukan
C. Diphteriae, harus diobati.
Prognosis
Prognosis lebih buruk pada pasien dengan usia
yang
lebih muda, perjalanan penyakit yang lama,
letak lesi
yang dalam, gizi kurang, dan pemberian
antitoksin
yang terlambat.

TIFUS ABDOMINALIS
enteric
fever) ialah penyakit infeksi akut yang
biasanya mengenai saluran cerna dengan
gejala demam lebih 7 hari, gangguan pada
saluran cerna , dan gangguan kesadaran.
ETIOLOGI.
Salmonella typhii , basil gram negatip, ,
bergerak dengan rambut getar , tidak
berspora . Mempunyai sekurang-kurangnya
empat macam antigen, yaitu antigen O
(somatik ),H ( flagele ), Vi ,dan protein
membran hialin.
Tifus abdominalis ( demam tifoid,

Patogenesis.

Bakteri msk mll saluran cerna,

butuh
jml bakteri 10 utk dpt menimbulkan infeksi.
Sebagian
besar bakteri mati oleh asam lambung.Bakteri
yg hidup
akan msk kedlm ileum mll mikrofili dan
mencapai
plaik peyeri,selanjutnya msk kedlm pembuluh
darah
(bakteremia primer).Pd tahap berikutnya
s.
typhii
menujuke organ sistim retikuloendotelial : hati,

Manifestasi Klinis.

Masa tunas 7-14 hr(rata-rata 3-30 hr).Selama


masa
inkubasi mungkin ditemukan gejala prodromal
berupa
rasa tidak enak badan.Pd kasus khas tdp
demam remitin
pd minggu pertama,biasanya menurun pd pagi
hari dan
meningkat pd sore hari dan malam hari.Dlm
minggu
kedua, pasien terus berada dlm keadaan
demam,yg
turun scr berangsur-angsur pd minggu ketiga.

Diagnosis Banding.

Paratifoid A,B dan C infeksi dengue,malaria,


tuberkulosis,
influensa.
Pemeriksaan Penunjang.
Pd pemeriksaan darah tepi dpt ditemukan
leukopenia,
Limfositosis relatif,aneosinofilia.Mungkin tdpt
anemia
dan tromboitosis ringan.Dr pemeriksaan widal,
titer antiBodi thdp antigen O yg bernilai
> 1/200 atau
peningkatan > 4 xantara masa akut dan konvalesens
mengarah ke

Penatalaksanaan.
Tirah baring total selama demam sampai dg 2

mgg normal kembali.Semgg kemudian boleh


duduk dan selanjutnya berdiri dan berjalan.
Makanan hrs mengandung cukup cairan,
kalori,dan
tinggi protein,tdk boleh mengandung banyak
serat,
tdk merangsang maupun menimbulkan
banyak gas.
Obat terpilih adalah kloramfenikol 100
mg/kgBB/hari
dibagi dlm 4 dosis selama 10 hari.Dosis
maksimal klo-

Komplikasi.

Perdarahan usus,perforasi usus,peritonitis,


menginitis,
kolesistitis,ensefalopati,bronkopneumonia,
hepatitis.
Prognosis.
Umumnya baik bila pasien cepat berobat.
Prognosis kurang baik bila terdapat gejala klinis yg berat
seperti
hiperpireksia atau febris kontinua;penurunan
kesadaran;komplikasi berat seperti dehidrasi,
asidosis,
perforasi usus, dan gisi buruk.

KEJANG DEMAM
Bangkitan kejang yg terjadi pd kenaikan suhu
tbuh
(rektal lebih 38 C) yg disebabkan oleh satu
proses
ekstralramenium. Menurut
consensus
statement on
pebrile seuzures (1980),kejang demam adalah
suatu
kejadian pd bayi/anak, biasanya terjadi antara
umur 3 ln
dan 5 thn,berhubungan dg demam ttp tdk
pernah
terbukti adanya infeksi intrakranial atau

Klasifikasi kejang demam ada 2 golongan :


1.Kejang demam sederhana :
Berlangsung
kurang dr 15 menit.
2.Kejang demam kompleks :
Berlangsung
lebih dr 15 menit,fokal atau multiple(lbh 1 kali
kejang dlm 24
jam).Disini anak dpt mempunyai kelainan
neurologi atau riwayat kejang demam atau
kejang tanpa demam dlm keluarga.
Epidemiologi
Kej.demam kira-kira 2-4% di Amerika Serikat,
Amerika
Selatan ,dan Eopa Barat. Di Asia lebih tinggi
kira-kira

Faktor risiko.

Riwayat kej. demam pd orang tua atau saudara


kandung ,
perkembangan terlambat,problem pd masa
neonatus,anak dlm
perawatan khusus dan kadar natrium rendah,
Risiko rekurensi meningkat dg usia
dini,cepatnya anak mendapat kejang setelah demam
timbul,temperatur rendah saat kejang,riwayat kejang
demam,dan riwayat keluarga epilepsi.
Etologi.
Belum diketahui dg pasti. Demam sering disebabkan
infeksi saluran pernapasan atas,otitis media,pneumonia
gastoenteritis, dan infeksi saluran kemih.Kejang tdk
selalu
timbul pd suhu tinggi.Kadang-kadang demam tdk
begitu
tinggi dpt menyebabkan kejang.

Manifestasi Klinis.

Demam berlangsung singkat, brp serangan


kejang
klonik atau klonik bilateral,mata terbalik keatas
dg
disertai kekakuan atau kelemahan,gerakan
sentakan
berulang tanpa didahului kekakuan ,atau hanya
sentakan/ kekakuan fokal. Kejang berlangsung
krg dr 6
menit dan krg dr 8% berlangsung lbh dr 15
menit.Seringkali kejang berhenti sendiri.Stlh
kejang
Berhenti anak tdk memberi reaksi apapun utk

Diagnosis Banding.

Penyebab lain kejang yg disertai demam hrs


disingkirkan, khususnya
maningitis
atau
ensefalitis .
Penatalaksanaan.
Ada 3 hal yg perlu dikerjakan:
1. Pengobatan fase akut.
Sering kejang
berhenti sendiri,miringkan utk cegah aspirasi,
jalan napas hrs bebas agar oksigenisasi
terjamin.
Perhatikan tanda vital(kesadaran,tekanan
darah, suhu,pernapasan dan jantung).
obatnya adalah diazepam yg diberikan
intravena/intrarektal.Dosis intravena 0,3-0,5
mg/kg bb/kali dg kecepatan 1-2 mg/menit dg

Mencari dan mengobati penyebab.


Pemeriksaan cairan sesrebrospinal utk
singkirkan kemungkinan meningitis,
terutama pd pasien yg baru kejang pertama
kali.
Pengobatan propilaksis.
1)Propilaksis intermiten, saat demam.
2)Propilaksis terus-menerus dg
antikonvulsan setiap hari.
Utk propilaksis intermiten beri dizepam scr
oral dg dosis 0,3-0,5mg/kgbb/hr dibagi
3dosis saat pasien demam,juga bisa
diberikan scr intrarektal tiap 8 jam sebanyak
5 mg(BB<10kg)dan 10 mg(BB>10kg).

Propilaksis terus-menerus dpt dipertimbangkan


bila ada
2 kreteria tsb:
- Sblm kejang demam yg pertama sdh ada
kelainan neurologi/perkembangan(misalnya
serebral palsi atau mikrosefal)
- kejang demam > 15 menit,fokal,atau diikuti
kelainan neurologis sementara atau tetap.
- ada riwayat kejang tanpa demam pd org tua
atau saudara kandung
- bila kejang demam terjadi pd bayi berumur
< 12 bln atau kejang multiple dlm satu epidose
demam.

Prognosis.

Dg penanggulangan yg tepat dan cepat,


prognosisnya baik
dan tdk menyebabkan kematian.
Frekuensi berulangnya kejang berkisar antara
25-50%
umumnya terjadi pd 6 bln pertama. Resiko
epilepsi
rendah.
===================0000000====
==============

MENINGITIS TUBERKULOSIS
Penyakit ini dpt menyerang semua usia,insidens
tertinggi
pd usia 6 bln-6 thn.Jarang ditemukan pd usia 6
bln,
hampir tdk pernah pd usia < 3 bln.
Patofisiologi.
Umumnya mrpkan penyebaran tuberkulosis
primer,dg
fokus infeksi ditempat lain.Dari fokus infeksi
primer,
kuman masuk ke sirkulasi darah mll duktus
torasikus
dan kelenjar limfe regional dan dpt

Manifestasi Klinis.

Dibagi 3 stadium:
- Stadium pertama/prodromal
dg gejala
demam,sakit perut,nausea,muntah,
apatis/iritabel.
- Stadium kedua/stadium trasisi,pasien
tdk
sadar,sopor,tdpt kelainan neurologis/paresis,
tdpt tanda rangsang meningeal,refleks
abdomen menghilang,timbul klonus
pergelangan kaki dan patela.Saraf otak yg
biasa terkena : N.III,IV,VI,VII.
- Stadium ketiga
pasien dlm keadaan koma,
pupil tdk bereaksi,kadang timbul spasme klonik
pd ekstremitas,napas tdk teratur,demam
tinggi,dpt terjadi hidrosefalus.

Pemeriksaan Penunjang.
Laju endap darah tinggi.
Cairan serebrospinal berwarna jernih atau

xantokrom.
Jumlah sel berkisar 200-500/mm3.
Kadar protein meninggi dan glukosa menurun.
Uji tuberkulin positif,foto dada normal,tdpt
gambaran
milier dan kalsifikasi.
Diagnosis.
Didasarkan gambaran klinis, riwayat kontak
dg pasien TB,uji tuberkulin positif,dan kelainan
cairan
serebrospinal.

Penatalaksanaan.

Kombinasi INH,rifamfisin,dan pirazinamid, kalau


berat
dpt ditambah etambutol/streptomisin.
Pengobatan
minimal 9 bln.Kortikosteroid sbg antiinflamasi,
menurunkan tekanan intrakranial dan
mengobati
edema otak.Kortikosteroid selama 2-3 mgg,
kemudian
diturunkan scr bertahap sampai lama
pemberian 1 bln.
Komplikasi.
Gejala sisa neurologis(paresis spastik,kejang,
paraplegia,
dan gangguan sensoris ekstrematis),atropi

Ensefalitis
Manifestasi Klinis.

Masa prodromal antara 1-4 hr,ditandai dg


demam,sakit
kepala,pusing,muntah,nyeri tenggorokan,
malaise,nyeri
ekstremitas,dan pucat, gelisah,iritabel,
perubahan perilaku,gangguan kesadaran dan
kejang. Tanda rangsang meningeal dpt terjadi
bila
peradangan mencapai meningen.

Pemeriksaan Penunjang.

Cairan serebrospinal,berwarna jernih,jumlah sel


50-200
dg dominasi limfosit. Kadar protein kadangkadang
meningkat,glukosa normal.
Diagnosis banding.
Meningitis TB,sindrom reye,abses otak,tumor
otak,
Ensefalopati.
Penatalaksanaan.
- Rawat di rumah sakit.
- Penatalaksanaan scr umum tdk spesifik.
Tujuannya mempertahankan fungsi organ dg
mengusahakan jalan napas tetap terbuka,
pemberian makanan enteral atau parenteral,

- Atasi kejang.
- Bila terdapat tanda peningkatan tekanan
intrakranial dpt diberikan manitol 0,5-2/kgBB iv
dlm periode 8-12 jam.
- Pada pasien dg gangguan menelan,akumulasi
lendir pd tenggorokan,paralisis pita suara dan
otot napas dilakukan drainase postural dan
aspirasi mekanis yg periodik.
- Pada ensefalitis herpes dpt diberikan asiklovir 10
mg/kgBB/hr iv setiap 8 jam selama 10-12 hr.
Komplikasi.
Retardasi mental,iritabel, gangguan
motorik,epilepsi,emosi tdk stabil,sulit
tidur,halusinasi,enuresis,anak menjadi perusak.
====================00000=======

TUBERKULOSIS.

Penyakit akibat infeksi kuman


tuberculosis.

Mycobacterium

Tanda dan gejala.

Gejala umum/nonspesifik :
- Berat badan turun tanpa sebab yg jelas atau tdk
naik dlm 1 bln dg penanganan gizi.
- Anoreksia dg gagal tumbuh (
failure to thrive)
- Demam lama dan berulang tanpa sebab yg jelas
(bukan tipus,malaria,atau infeksi saluran napas
akut),dapat disertai keringat malam.

- Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yg tdk


sakit dan biasanya multipel.
- Batuk lama > 30 hari.
- Diare persisten yg tdk sembuh dg
pengobatan diare.
Gejala spesifik sesuai organ yg terkena : TB
kulit/skrofuloderma,TB tulang dan sendi
(gibbus,pincang),TB otak saraf/meningitis dg
gejala iritabel,kaku kuduk,muntah,dan
kesadaran menurun,TB mata(konjungtivitis
fliktenulerus,tuberkelkoroid),dll.
Diagnosis.
1. Dicurigai tuberkulosis.
2. Mungkin tuberkulosis.
3. Pasti tuberkulsis( conformed TB)

Pemeriksaan penunjang.

Pembacaan hasil uji tuberkulin dilakukan setelah


48-72
jam,dg hsl positip bila terdpt indurasi diameter >
10
mm,meragukan bila 5-9 mm.Uji tuberkulin dpt
diulang
setelah 1-2 mgg.Pd anak yg sudah dpt BCG,
diameter
indurasi > 15 mm dinyatakan positip,sedangkan
pd
anak kontak erat dg penderitaTB aktip,diameter
indurasi
5 mm hrs dinilai positif.Anergi disebabkan oleh
keadaan

Bakteriologis,bahan biakan kuman TB diambil


dari
bilasan lambung,namua butuh waktu lama.
Serodiagnosis,bbrp di antaranya dg cara ELISA (
enzyme
linkmunoabsorbent assay)
utk immendeteksi
antibodi
atau uji peroxidase-anti-peroxidase
(PAP) utk
menentukan IgG spesifik.
Tehnik biomolekular mrpk pemeriksaan sensitip
dg
mendeteksi DNA spesifik yg dilakukan dg
metode PCR

Penatalaksanaan.

Kombinasi INH dan RIF selama 6 bln dg PZA pd


2 bln
pertama. Pd TB berat dan ekstrapulmonal
biasanya
pengobatan dimulai dg kombinasi 4-5 obat
selama 2
bln ( ditambah EMB dan streptomisin),
dilanjutkan dg
INH dan RIF selama 4-10 bln sesuai
perkembangan
klinis.Pada meningitis TB ,perikarditis,TB milier
dan

Kemoprofilaksis.

= Primer : diberikan pd anak yg blm terinfeksi,


tetapi kontak dg penderita TB aktif.Obat yg
digunakan INH 5-10 mg/kgBB/hr selama 2-3
bln.
= Sekunder : diberikan pd anak dg uji
tuberkulin positip,tanpa gejala klinis,foto paru
normal,memiliki faktor resiko menjadi TB aktif.
Golongan ini adalah balita , anak yg mendapat
pengobatan kortikosteroid atau
imunosupresan lain,penderita penyakit
keganasan,terinfeksi virus ( HIV,morbili),gizi
buruk,masa akil balik, atau infeksi baru TB,
konversi uji tuberkulin < 12 mm.Obat yg
digunakan INH 5-10 mg/kgBB/hr selama 12

ASMA
A dalah mengi berulang dan/atau batuk
persisten dlm
keadaan dimana asma adalah yg paling
mungkin , sebab
lain yg lebih jarang telah disingkirkan.
Etologi.
Belum diketahui. Faktor pencetus adalah
alergen,infeksi
(terutama saluran napas bagian atas),iritasi,
cuaca,giat
jasmani,refluks gastroesofagus,dan psikis.
Patogenesis.
Alergen yg masuk ke dlm tubuh merangsang sel

Manifestasi Klinis.

Mengi berulang,sesak napas,batuk terutama


malam hari
Atau dini hari
Bersifat reversible baik spontan maupun dg
terapi
Serangan timbul bila ada faktor pencetus
Pemeriksaan Penunjang
Foto torak PA : corakan paru meningkat,
hiperinflasi,dan
atelektasis
Foto sinus paranasal : bila asma sulit dikontrol
Pemeriksaan eosinofil
Pemeriksaan Mantoux tes
Penatalaksanaan

Pneumonia

Peny. Saluran pernapasan akut bagian bawah


(parenkim)
Etologi
Streptococcus pneumonia , Haemophillus
infuenzae
Patogenesis
Stadium hepatisasi kelabu, hepatisasi merah,
resolusi
Manifestasi klinis
Demam,nafsu makan kurang ,malaise,gelisah,
iritabel
Batuk,takipnu,napas cuping hidung.
Tanda pneumonia : retraksi,perkusi pekak,suara

Komplikasi

Abses kulit, abses jaringan lunak, otitis media


Diagnosis
Pneumonia sangat berat
: sianosis sentral,
tidak sanggup minum, harus dirawat di RS,
antibiotik
Pneumonia berat
: retraksi tanpa sianosis,
masih sanggup minum,dirawat di RS,
antibiotik
Pneumonia
: tidak ada retraksi, napas cepat
>60 x / mnt ,bayi < 2 bln
>50 x / mnt, 2 bln 1 thn
>40 x / mnt, 1 5 thn
Tidak perlu rirawat, beri antibiotik

Pemeriksaan Penunjang

Darah : lekositosis
Radiologis : bercak konsolidasi
Penatalaksanaan
O2 1-2 L / mnt
IVFD
Pasang NGT
Inhalasi
Koreksi biknat
Antibiotik
====================00000=====
===============

Diare Akut
Diare : Defekasi encer > tiga kali sehari
dg/tanpa
darah/lendir dlm tinja.
Diare akut : diare yg terjadi scr mendadak dan
berlangsung kurang < 7 hr pd bayi
dan anak
yg sehat sebelumnya.
Etologi
1. Infeksi
2. Malabsorpsi
3. Makanan
4. Imunodefisiensi
5. Psikologis

Berdasrkan patofisiologisnya ada 2 penyebab


diare :
1. Diare sekresi.
2. Diare esmotik.
Pada diare akan terjadi kekurangan air
(dihidrasi),gangguan kesimbangan asam basa(asidosis
metabolik),
pernapasan kussmaul,hipoglikemia,gangguan,
gizi dan
gangguan sirkulasi.
Manifestasi Klinis.
Cengeng,gelisah,suhu badan mungkin
meningkat,nafsu

Gejala muntah dpt terjadi sebelum/sesudah


diare.Bila
telah banyak kehilangan air dan elektrolit
terjadilah
gejala dehidrasi.Berat badan turun.Pada bayi,
ubun-ubun
besar cekung.Tonus dan turgor kulit berkurang.
Selaput
lendir mulut dan bibir kering.
Pemeriksaan
Penunjang
1. Pemeriksaan tinja.
2. Pemeriksaan darah.
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin darah
utk mengetahui faal ginjal.

Penatalaksanaan
Prinsip :

1 . Rehidrasi utk mengoreksi kekurangan cairan


dan
elektrolit scr cepat(terapi rehidrasi) kemudian
mengganti cairan yg hilang sampai diarenya
berhenti
(terapi rumatan). Jumlah cairan yg diberi hrs
sama dg
jml cairan yg tlh hilang mll diare/muntah
(p r evios
water
losses=PWL) ;ditambah dg banyaknya cairan yg
hilang
mll keringat,urin,pernapasan
(normal water

2 . Makanan hrs diteruskan bahkan ditingkatkan


selama diare utk menghindari efek buruk pd
status gizi.
3 . Antibiotik dan antiparasit tdk boleh
digunakan scr rutin,tdk ada manfaatnya utk
kebanyakan kasus,terma- suk diare berat,
diare dg panas, kecuali pada:
- Desentri,bila tdk berespon pikirkan
kemiungkinan amoebiasis.
- Suspek kolera dg
dihidrasi berat. - Diare persisten.
4 . Obat-abat antidiare meliputi antimotilitas,
(misal loperamid,difenoksilat,kodein,opium),
adsorben( mis. Norit,kaolin,attapulgit). Anti
muntah termasuk prometazin dan
klorpromazin.Tdk satupun obat-abat ini

Tiga cara dasar terapi di rumah :

1 .Berikan anak lbh banyak cairan drpd biasanya


utk mencegah dihidrasi
- Gunakan cairan rumah tangga yg dianjurkan
seperti cairan oralit,makanan cair(sup,air tajin,
minuman yoghurt)atau air matang.Gunakan
larutan oralit (catatan:jika anak berusia <6
bln dan blm makan makanan padat lbh baik
dberi oralit dan air matang drpd makanan yg
cair ).
- Berikan larutan ini sebanyak anak mau.
- Teruskan pemberian larutan ini hingga diare
berhenti.

2. Berikan makanan utk mencegah kurang gizi.


- Teruskan ASI atau susu yg biasa diberikan.
- Untuk anak < 6 bln dan blm mendpt
makanan padat dpt diberikan susu yg
dicairkan dg air yg sebanding selama 2 hr.
- Bila anak < 6 bln / telah mendapat
makanan padat :
= berikan bubur atau campuran tepung
lainnya,bila
mungkin dicampur dg kacang-kacangan,sayur,
daging/
ikan,tambahkan 1-2 sendok teh minyak sayur
tiap porsi
= Berikan sari buah segar atau pisang halus
utk nam-bah kalium.

Bawa anak kpd petugas bila anak tidak


membaik dalam
3 hari atau menderita :
= Buang air besar cair sering sekali.
= Muntah berulang-ulang.
= Sangat haus sekali.
= Makan atau minum sedikit.
= Demam.
= Tinja berdarah.

Pengobatan Tersangka Kolera.


1. Tetrasiklin dg dosis 12,5 mg/kgBB, 4 x sehari,

selama 3 hr.
2. Doksisiklin dg dosis tunggal 300 mg namun
tdk sesuai utk anak dibawah 12 th.
3. Trimetoprim(TMP)-sulfametoksazol dg dosis 5
mgTMP , 2 x sehari selama 3 hr.
4. Bila berada di daerah resisten V.cholerae,dpt
digunakan furozolidone dg dosis 1,25
mg/kgBB, 4 x sehari,selama 3 hari atau
kloramfenikol.
===================00000======
=============

DESENTRI
Desentri didefinisikan sbg diare yg disertai
darah dlm
tinja.
Etologi.
- Shigella.
Diagnosis :

darah di dalam tinja


Pertama-tama tinja cair kemudian menjadi
berdarah setelah satu atau dua hari.
Penatalaksanaan.
1. Rawat inap pd desentri dg faktor resiko jadi
berat.
2. Cairan diberikan sesuai derajat dehidrasi.

Muntah
Muntah adalah pengeluaran isi lambung secara
eksplosif
melalui mulut dg bantuan kontraksi otot-otot
perut.
Regurgitasi
: makanan yg dikeluarkan
kembali ke mulut
akibat gerakan antiperistaltik esofagus.
Ruminasi : pengeluaran makanan scr sadar
untk
dikunyah kemudian ditelan kembali.
Refluk esofagus merupakan kembalinya isi
lambung
kedalam esofagus dg cara pasif yg dpt
disebabkan oleh

Proses muntah ada 3 fase :

1. Nausea merupakan sensasi psikis yg dpt


ditimbulkan akibat rangsangan pd organ
dalam,labirin,emosi dan tdk selalu diikuti oleh
retching atau muntah.
2. Reyching mrpk fase dimana gerak nafas
spasmodik dg glotis tertutup,bersamaan dg
adanya uasaha aspi- rasi dr otot dada dan
diagframa hingga timbulkan tekanan
intratoraks yg negatip.
3. Emesis (ekspulsi) bila fase retching capai
puncak yg
ditandai dg kontraksi otot perut,diikuti dg
bertam-

Manifestasi Klinis.

Perlu dibedakan antara muntah medis dg


muntah yg memerlukan pertolongan bedah
segera.Tanda akut abdomen seperti nyeri
perut yg mendahului muntah dan / atau
berlangsung selama > 3 jam ,muntah
bercampur empedu,dan distensi abdomen
merupakan petunjuk perlunya pertolongan
bedah segera.Pendekatan utk identifikasi
meliputi:
Usia dan jenis kelamin.
Tentukan lebih dahulu apa yg dihadapi:
muntah/yg lain.
Bagaimana keadaan gizi anak.
Adakah faktor predisposisi.

Bagaimana bentuk(isi)muntahan,apakah

seperti susu/makanan asal(tanda isi dr


esofagus)atau telah merupakan susu yg
megumpal(isi lambung)atau mengandung
empedu(isi duodenum)atau adakah darah.
Apakah saat muntah berhubungan dg saat
makan/minum.
Apakah perubahan posisi tubuh
mempengaruhi muntah.
Informasi diet:kualitas,kuantitas,dan frekuensi
makan(terutama utk anak kecil).
Bagaimana teknik pemberian minum.
Bagaimana kondisi psikososial di rumah.

Pemeriksaan Penunjang.

Sesuai keperluan,seperti analisis urin dan


darah,foto
polos abdomen maupun dg kontras,USG,
pielografi intra
vena atau sistogram,endoskopi dg biopsi,atau
monitoring pH esofagus.Pemeriksaan psikiatri
bila ada
kelainan tingkah laku.
Komplikasi.
Kehilangan cairan dan elektrolit,aspirasi isi
lambung,malnutrisidan gagal tumbuh,sindrom
Mallory-weiss(robekan pd epitel
gastroesophageal juction akibat muntah yg

Penatalaksanaan.
1. Mencari dan mengatasi penyebab.
2. Terapi suportif,seperti menghentikan

makanan per oral dibantu dg pemberian


makanan/cairan sesuai kebutuhan baik scr
oral seperti pemberian teh manis,oralit utk
sementara waktu ataupun pemberian
parental.
3. Anti muntah: antihistamin(prometazin 0,5
/mb/kgbb/hari),antikolinergik,fenotiazin
(proklorperazin 0,25 mg/kg/hari),
metoklopramid 0,5mg/kg/hari,dan cisapride
0,2 mg/kg/hari.
===================00000======

Konstipasi
Konstipasi

adalah kesulitan atau kelambatan


pasase feses yg menyangkut konsistensi tinja
dan frekuensi berhajat
Patofisiologi:
Dipengaruhi
oleh
diet,
komposisi
tinja,motilitas saluran cerna
dan obstruksi mekanis.Agar terjadi defekasi
normal,anak harus merasakan tinja di dalam
rectum,kmd diafragma dan otot abdomen
akan
berkontraksi.
Spingter
anus
hrs
berelaksasi sbg respon thd dorongan bolus
tinja. Kelainan yg mengatur defekasi normal
akan menimbulkan konstipasi.
Manifestasi klinis :Konstipasi akut dan kronik
Akut : 1-4 mgg,pybb virus,obstruksi mekanis,

Kronik : lbh dr 1 bln,pnyb biasanya fungsional,


penyakit Hirschsprung.
Beberapa hal yg perlu diperhatikan pd
pemeriksaan fisis:
Bentuk feses.
Adakah keterlambatan pertumbuhan,dihub dg
pnybb organik atau hipotiroidisme.
Pemeriksaan neurologis umum,dihub dg adanya
inervasi sfingter ani atau striktur.
Adakah distensi abdomen,prominen pd
hirschsprung atau konstipasi fungsional yg lama.
Pemeriksaan rektal dpt ditemukan lesi
stenosis/dugaan hirschsprung brp rektum yg
kosong dan pendek , bila jari-jari dikeluarkan
keluar gush yg tipik dr cairan dan gas.Konstipasi

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan lab : urin lengkap(terutama pd

konstipasi kronik),pemeriksaan kemungkinan


kearah penyakit spesifik seperti hipotiroid,
hiperkalsemi dll.
Barium enema,pd dugaan adanya lesi
obstruksi distal.
Manometri rektal,perlu utk diagnosis
hirschsprung atau ultra short segment
namun
positf/negatif palsu dpt terjadi pd bayi.
Biopsi,pd hirschsprung dpt ditemukan tdk
adanya sel-sel ganglion,aktivitas kolmesterase
meningkat.
Penatalaksanaan :
1. Pengobatan kausal,pd hirschsprung

2. Simtomatik,terutama pd konstipasi

3.
4.

5.

6.

fungsional ringan,brp laksans seperti mineral


oil,laktulosa,natrium sulfosuksinat dan preparat senna pd
kasus berat.
Konservatif utk menjadikan feses lembek,
berupa dietary fibre.
Kebiasaan buang air besar,setiap hari/ke
toilet teratur 2x sehari dan lbh baik sesudah
makan.
Sikap yg baik berupa fleksio pd paha utk
menaikkan tekanan intraabdomen dan
evakuasi mudah tercapai dg
mengistirahatkan kaki.
Utk fissura in-ano perlu salep anastesi dg

Infeksi Saluran Kemih


Infeksi saluran kememih(ISK) adalah keadaan
bertumbuh dan berkembangbiakannya kuman
di dlm
saluran kemih dg jumlah yg bermakna.Pd masa
neonatus sampai umur 3 bln,ISK lbh banyak
ditemukan pd
bayi laki-laki.Pd usia 3 bln sampai 1 thninsidens
pd
laki-laki samadg perempuan.Sedangkan pd usia
sekolah
penderita perempuan banding laki-laki adalah
3-4: 1.

Patogenesis.

ISK terjadi melalui :


Hematogen : biasa terjadi pd bayi sbg akibat
sepsis.
Per kontinuitatun : pd anak besar dr perineum
menjalar scr asendens ke kandung kemih,
ureter,atau parenkim ginjal.
Faktor predisposisi ISK: kelainan kongenital yg
bersifat
obstruktif dan refluks,batu saluran kemih,
pemasangan
kateter kandung kemih,statis urin krn obstipasi,
tumor,
tumor,kandung kemih neurogenik,dll.

Pd bayi baru lahir gejala dpt brp demam,malas


minum,
ikterus,hambatan pertumbuhan,atau tanda-tanda
sepsis.
Pd masa bayi gejala sering brp panas yg tdk jelas
penyebabnya,nafsu makan kurang,gangguan
pertumbuhan,
kadang-kadang diare atau ,sering kencing sangat
berbau.
Pd usia prasekolah berupa sakit perut,muntah,
demam,
demam,sering kencing dan mengompol. Pd usia
sekolah
gejala spesifik makin nyata berupa mengompol,

Pemeriksaan Penunjang.
a. Biakan urin.
b. Urin lengkap.
c. Radiologis.
d. Lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai