Anda di halaman 1dari 19

PEMBAHASAN

DEFINISI ICHTHYOSIS
Ichthyosis secara klinis dan genetik merupakan kelompok kelainan kulit
heterogen, yang digambarkan oleh adanya skuama yang difus, uniform dan gambaran
skuama persisten tanpa keterlibatan mukosa atau ekstra-kutan.
1
Sedangakan skuama
menggambarkan adanya perubahan diferensiasi epidermis. Kata ichthys berasal dari
bahasa Yunani yang berarti ikan, hal ini menunukkan kesamaan gambaran kulit
dengan sisik ikan.
!
Ichthyosis uga dapat dimakni sebagai suatu kelompok kelainan
yang ditandai dengan fungsi barrier kulit yang abnormal, kelainan keratinisasi, dan
deskuamasi.
1
Ichthyosis merupakan kelompok kelainan keratinisasi atau kornifikasi.
Karakteristiknya berupa kulit yang kering, kasar pada area tubuh yang luas.
1
Kebanyakan ditentukan secara genetik, sementara yang lainnya mungkin di dapat dan
berkembang sehubungan dengan berbagai penyakit sistemik atau bentuk yang elas
pada sindrom genetis tertentu.
!
KLASIFIKASI ICHTYHOSIS
"dapun klasifikasi ichthyosis yaitu
#
$
a. ICHTYHOSIS KONGENITAL
Ichtyosis %ulgaris
Ichtyhosis &-link
Ichtyhosis 'amellar
Ichtyhosis (arie)uin
*+I, -Bullous Congenital Ichtyorisform Erythroderma.
/*+I, -Non Bullous Congenital Ichtyorisform Erythroderma.
b. ICHTYHOSIS disertai dengan lesi rgan !SYND"OM ICHTYHOSIS#
Sindrom Sogren-'arsson
Sindrom /etherton
Sindrom 0efsum
1
Sindrom 0ud
Sindrom +onradi
Sindrom KI1
Sindrom 1orfman-+harin
$. ICHTYHOSIS DIDAPAT
2
FISIOLOGI%HISTOLOGI
Pert&'b&(an Dan Di)erensiasi E*ider'is
0roliferasi dimulai oleh sel stem dan terutama teradi di lapisan basal.
1iferensiasi terminal dimulai dengan keluarnya sel keratinosit ke lapisan suprabasal,
pemuncakan produksi ke permukaan sel yang banyak mengandung ikatan disulfida
dan agregasi keratin. (asil akhir dari diferensiasi epidermis adalah stratum korneum,
lapisan terluar epidermis kulit yang selanutnya bertanggung a2ab sebagai barier
kulit terhadap pencegahan kehilangan air dan dari kerusakan kulit akibat lingkungan
luar.
!
Sel epitel memiliki sistem homeostatis dimana sel-sel tua dan sel-sel yang
cedera akan digantikan oleh sel-sel baru. 'apisan sel yang mati akan terlepas dari
kulit, namun ketebalan kulit tetap teraga dengan adanya diferensiasi dari lapisan
basal. 3aktu yang dibutuhkan sel epidermis untuk transit dari lapisan basal ke lapisan
terluar sekitas !4-56 hari. Selama peralanan ini struktur sel berbeda, seperti yang
tampak pada gambar di ba2ah ini.
!
La*isan basal, lapisan terdalam epidermis, merupakan selapis sel kolumnar. 0ada
kulit yang normal #67 sel basal bersiap untuk berdi%isi dan tumbuh. Saat sel basal
membelah, salah satu sel akan meninggalkan lapisan basal dan kehilangan
kemampuan membelahnya serta akan mensintesis keratin. Sel ini akan memasuki
lapisan spinosum.
8
3
La*isan s*ins&' tersusun atas sel keratinosit yang akan menghasilkan
keratin. Keratinosit saling terikat satu sama lain oleh prosesus sitoplasmik, desmosom
dan kaderin. Secara mikroskopik desmosom ini tampak seperti 9duri:; mengandung
desmoplakins, desmogleins, dan desmocolins. 0erannya adalah untuk memisahkan
antara keratinosit yang satu dengan yang lain. Seumlah serabut kecil beralan dari
sitoplasma ke desmosom yang disebut sebagai tonofilamen. <onofibril adalah
kumpulan tonofilamen. *eberapa granular lamelar, berasal dari aparatus golgi,
tampak di permukaan keratinosit pada lapisan ini. =ranular ini mengandung
polisakarida, en>im hidrolitik, dan kumpulan lipid yang terdiri dari fosfolipid,
kolesterol, dan glukosilseramid. ?at->at ini akan keluar ke ruang interseluler dari
lapisan granular dan menadi prekursor lipid di ruang interseluler pada lapisan
korneum.
8
4
<ahap berikutnya sel memasuki la*isan gran&ls&'. Sel pada lapisan ini
mengandung granul keratohialin basofilik irreguler yang muncul bersama tonofibrils.
=ranul keratohialin ini mengandung protein, termasuk in%olukrin, lorikrin, dan
profilaggrin, yang membelah menadi filaggrin oleh en>im fosfatase, bersamaan
dengan perpindahan sel granular ke lapisan korneum.
8
Keratinosit melanutkan perpindahan ke lapisan terluar yaitu strat&'
+rne&'. Selama perpindahan ini, granul-granul pecah dan mengeluarkan isinya.
0eptida filaggrin beragregasi dengan sitoskleton keratin dan selanutnya
mengkon%ersi sel granular menadi sel skuamosa. @ereka membentuk lapisan protein
perifer yang tebal dan kuat pada stratum korneum. 'orikrin dan in%olukrin sebagai
protein struktural. In%olukrin berikatan dengan ceramide di ruang interseluler diba2ah
pengaruh transglutaminase. Ailagrin, in%olukrin, dan lorikrin adalah marker yang baik
untuk diferensiasi epidermis.
8
Stratum korneum tersusun atas sel pipih-mati atau korneosit. Secara bersama-
sama sel ini memberi pertahanan yang efektif terhadap kehilangan air dan in%asi
agen-agen infeksius dan toksik. Sitoplasma korneosit dibungkus oleh filamen keratin,
tertanam dalam matriB dan ditutupi amplop dari pecahan granul keratohialin. "mplop
dan agregasi keratin ini memberi korneosit ketegaran untuk menunang fungsi
pertahanannya. Korneosit normalnya tidak memiliki organela intrasel karena telah
dihidrolisis dan dihancurkan oleh en>im degradasi dari granul lamelar dan lisosom
dari sel granular.
8
5
KE"ATINISASI
Semua sel memiliki struktur tulang internal yang tersusun atas
mikrofilamen, mikrotubulus, dan filamen intermediat. Keratin adalah filamen
intermediate utama di sel epitel. Sebuah keratin terdiri atas sepasang filamen yang
selalu terdiri dari sebuah polipeptida keratin basa dan sebuah polipeptida keratin
asam. =abungan serabut keratin akan membentuk fibril yang besar. Keratin yang
berbeda ditemukan dalam setiap tahap diferensiasi sel. Selama diferensiasi, fibril
keratin di staratum korneum berbaris dan beragregasi diba2ah pengaruh filaggrin.
Sistein ditemukan diantara keratin pada lapisan ini, memberi ikatan antar fibril yang
selanutnya memberi epidermis kekuatan mela2an trauma.
8
KE"ATINOSIT
Keratinosit memiliki peran sentral dalam membentuk stratum korneum yang
bersifat protektif dan untuk menyokong epitel paling luar dari tubuh, tidak hanya itu
keratinosit uga memiliki peran imunologis. Keratinoist menghasilkan seumlah besar
sitokin dan dapat diinduksi oleh interferon gama untuk mengekspresikan ('"-1C.
8
6
Keratinosit melepaskan I'-1 dalam umlah besar setelah teradinya trauma,
dan hal ini menginisiasi kaskade imun dan inflmasi yang beragam. Keratinosit
berperan sentral dalam penyembuhan setelah cedera epidermal melalui self-regulating
proliferasi dan diferensiasi epidermis. Keratinosit uga dapat menghasilkan D-
melanocyte-stimulating hormone, dimana bersifat imunosupresan.
8
7
DEFINISI ICHTHYOSIS ,-LGA"IS
1isebut uga dengan Ichthyosis simpleB. @erupakan bentuk Ichthyosis yang
paling sering diumpai, diturunkan sebagai ciri dominan autosomal -ada uga yang
menyebut autosomal semidominan
1
., dengan onset beberapa saat setelah tahun
pertama kehidupan, khususnya mendekati masa pubertas yang ditandai oleh adanya
sisik halus yang elas terutama pada permukaan ekstensor anggota tubuh dan
punggung, tidak mengenai daerah lipatan dan relatif tidak mengenai 2aah dan perut;
lipatan dan tanda telapak tangan dan kaki menadi lebih elasE hiperlinear; dan
kemungkinan atopi.
1,!,#,F
ETIOLOGI . FAKTO" P"EDISPOSISI

,tiologi ichthyosis %ulgaris belum diketahui pasti namun dikatan disebabkan
oleh mutasi gen yang mengkode profilaggrin -A'=. dimana di2ariskan dalam pola
autosom dominan, yang berarti bah2a seorang anak me2arisi satu salinan gen terkait
dalam pengembangkan penyakit ini.
!,F
"nak-anak dengan bentuk gangguan ini
biasanya memiliki kulit normal pada 2aktu lahir namun dapat mengembangkan
skuama dalam beberapa tahun pertama kehidupan.
Ichthyosis %ulgaris didapat sangat arang teradi. Genis ini biasanya berperan
pada de2asa dan biasanya terkait dengan penyakit internal lain, seperti$ kanker,
penyakit tiroid atau gagal ginal kronis.
#
@anifestai penyakit ini adalah kulit yang kering sehingga perlu diketahui hal-
hal lain sebagai penyebab kulit kering selain karena terlalu sering mandi yaitu$
Sabun keras atau deteren, sabun atau lotion yang mengandung aroma atau
parfum tertentu
=angguan genetik yang teradi secara spontan.
+uaca 1ingin, kondisi ini sering kali lebih terlihat di musim dingin. (al itu
dapat teradi bersama dengan dermatitis atopik, keratosis pilaris -benolan kecil
di bagian belakang lengan., atau gangguan kulit lainnya.
Sering atau lamanya mandi, terutama dalam air panas.
8
1apat pula disebabkan karena efek samping dari penyakit seperti sarcoidosis,
limfoma, tiroid kurang aktif, "I1S dll mungkin uga menadi penyebab penyakit
ini.
+uaca, umumnya teradi saat musim dingin karena memiliki kelembaban yang
rendah.
Selain pendingin dan penghangat ruangan; angin dan panas yang terlalu ekstrim
uga bisa membuat kulit dehidrasi yang menyebabkan menadi kering.
0erubahan metabolisme yang bisa teradi karena faktor usia atau akibat dari
kondisi pengobatan tertentu.
EPIDEMIOLOGI
Ichtyosis %ulgaris merupakan tipe ichtyosis yang paling sering dengan insiden
1 dari !F6 indi%idu berdasarkan sur%ey yang dilakukan pada 5.6F1 anak sekolah di
Inggris.
1
Kelainan ini dapat diturunkan secara dominan autosomal atau sporadik,
sehingga pasien memilki presentasi yang beragam. "ngka keadian tidak berbeda
antara laki-laki dan perempuan. Hnset penyakit umumnya dimulai pada masa bayi
atau anak, namun tidak saat lahir. Hnsetnya pada usia #-1! bulan.
F
PATOGENESIS
Stratum korneum terdiri dari keratinosit, korneosit, dikelilingi oleh matriks
interseluler -mortar.. Korneosit kaya protein, mortal interseluler terdiri dari membran
bilayer yang hidrofobik dan kaya lipid. Sementara yang berperan untuk elastisitas dan
retensi cairan pada stratum korneum adalah keratin-laden korneosit, sementara
matriksnya membentuk barier permeabilitas terhadap kehilangan cairan. Stratum
korneum yang normal akan mengalami deskuamasi.
!
Kulit ichtyhiosis merngalami abnormalitas pada kualitas dan kuantitas
skuama, sementara fungsi imunitasnya tetap baik dan mungkin ada gangguan pada
proliferasi kinetik sel epidermal. 0enebalan pada stratum korneum akibat sel yang
masuk kompartemen dengan kecepatan tinggi sementara deskuamasinya sangat
lambat.
!
9
0ada ichthyosis %ulgaris teradi kelainan keratinisasi dimana terdapat
hiperkeratosis ringan dan atau tidak adanya granul keratohialin di epidermis. 1ari
penelitian didapatkan tidak adanya atau menurunnya komponen mayor granul
keratohialin yaitu profilaggrin. Selain itu melalui hibridisasi in situ diketahui bah2a
mC/" profilaggrin pada pasien II hanya sedikit. Sementara kultur keratinosit
epidermis pasien II menunukkan profilaggrin yang rendah yaitu kurang 167
dibandingkan kontrol. 'e%el mC/" uga lebih rendah #6-567 dibanding grup
kontrol, namun ekspresi K1 dan loricrin -marker lain dari diferensiasi epidermal. pada
pasien II tidak terkena.
5
0rofilaggrin merupakan prekursor filaggrin, dimana profilaggrin diekspresikan
pertama kali di lapisan granuler dan sebagai penanda tahap akhir diferensiasi
epidermal. 0rofilaggrin terfosforilasi, terakumulasi di granul keratohialin dan
kemudian mengalami defosforilasi dan proteolisis menadi filaggrin. 0ada ichthyosis
%ulgaris teradi penurunan sintesis danEatau akumulasi profilaggrin.
1,!,5,4
Ailaggrin -filament aggregating protein) merupakan komponen mayor granul
keratohialin pada stratum granulosum. Ailaggrin terikat pada filamen keratin
menyebabkan agregasinya dan menyebabkan terbentuknya korneosit. 0rotein
intraselulernya berikatan silang dengan transglutaminase sehingga membentuk
selubung kornifikasi yang berperan sebagai barier epidermis. ,kspresi mC/"
filaggrin menurun, ekspresi keratin dan markernya normal dan aktifitas proliferasi
menurun.
1,!,5,4
*eratnya deraat klinis tergantung pada umlah penurunan granul keratohialin
yang menunukkan defek pada sintesis filaggrin. Ailaggrin mengagregasi filamen
intermediate di lapisan terba2ah stratum korneum yang kemudian mengalami
proteolisis untuk membentuk asam amino bebas sebagai komponen pengikat air di
stratum korneum, seperti urocanic atau pyrrolidone carboxylic acid. (al inilah yang
menyebabkan deskuamasi abnormal dan skumaEsisik yang tebal.
2,7
10
MANFESTASI KLINIS
Ichtyosis %ulgaris merupakan ichtyosis yang paling sering dan biasanya
ringan. @eskipun kulit bayi biasanya normal, penyakit ini sering bermanifestasi pada
tahun pertama. Skuama pada ichthyosis %ulgaris permukaan ekstensor ekstremitas
tanpa terkenanya fleksura. *agian antecubiti dan fossa poplitea biasanya sedikit
terkena. Skuama yang ber2arna putih -hite scale. dapat mengenai area yang luas,
terutama pada ekstremitas ba2ah -yang biasanya terkena paling parah.. Skuama
melekat pada kulit pada bagian tengahnya dan dengan sisinya terdapat fisura
superfisial yang terbatas stratum korneum -cracking. pada sisinya. Sisi sisik terangkat
sehingga kulit terasa kasar ika diraba.
1,2
*eberapa kelainan lain dapat ditemukan pada ichthyosis %ulgaris. (iperlinear
palmar sering ditemukan dan beberapa pasien dapat memilki penebalan telapak
tanganEkaki yang mendekati keratoderma. Keratosis piliaris cukup sering ditemukan,
bahkan pada ichtyosis %ulgaris yang ringan, dan biasanya mengenai lengan bagian
luar, bagian ekstensor paha, pantat. "topi uga sering ditemukan dan bisa
bermanifestasi sebagai hay fe%er, ec>ema, atau asma. <emuan-temuan ini dapat
mengacaukan diagnosis karena hiperliniar palmar dan keratosis piliaris dapat
ditemukan pada indi%idu yang atopi tanpa ichtyosis %ulgaris. Garang teradi, pasien
dengan ichtyosis %ulgaris bisa memilki hypohidrosis dengan intoleransi terhadap
panas. <erdapat %ariasi yang besar dalam se%eritas manifestasi klinis pada masing-
masing indi%idu yang terkena dalam satu keluarga. Kondisi ini akan memburuk pada
cuaca dingin atau kering dan membaik saat cuaca hangat atau pada lingkungan yang
lembab dimana penyakit dapat menghilang secara dramatis.
1,2
11
SIND"OM TE"KAIT ICHTYOSIS ,-LGA"IS !I,#
Suatu sindrom yang sebenarnya arang, dapat teradi bersama II. Kelompok
ini terdiri dari multiple sulfatase deficiency !"#$) dan %efsum disease !%$). =eala
klinis dari C1 disebut uga neruopati motorik dan sensorik herediter tipe 8
-hereditary motor and sensory neuropathy type 8E (@S/8. termasuk buta sena
-retinitis pigmentosa., anosmia, tuli progresid, neuropati perifer dan ataksia serebelar.
Sementara @S1 merupakan kelainan neruopediatrik yang arang teradi dimana ada
kombinasi defisiensi en>im dan gambaran klinis seperti leukodistrofi metakromatik,
mukopolisakaridosa dan defisiensi steroid sulfat. "nak yang terkena akan mengalami
deteriorasi psikomotor yang progresif dan prognosis yang sangat buruk.
7
12
DIAGNOSIS
/. ANAMNESIS
a. I$(t(0sis Herediter
0ada saat lahir kulit pasien iktiosis %ulgaris herediter terlihat dan teraba
normal, namun kulit akan perlahan-lahan menadi kasar dan kering pada masa kanak-
kanak. Kulit akan tampak bersisik dan cenderung tampak lebih menonol pada
permukaan ekstensor ekstremitas dan tidak ditemukan pada permukaan fleksura. "rea
popok biasanya tidak terkena. *agian kening dan pipi mungkin terlibat pada tahap
a2al, namun kulit yang bersisik biasanya menghilang pada area tersebut seiring
dengan pertambahan usia. =eala yang tampak elas biasanya teradi pada musim
dingin.
2
0ada iktiosis %ulgaris herediter, mungkin sulit dilakukan didiagnosis karena
adanya %ariasi pada deraat penetrasi dan perbaikan umum dari geala seiring dengan
2aktu. Kebanyakan pasien Ichthyosis %ulgaris herediter memiliki manifestasi atopik
yg terkait -asma, eksema, hay fe&er.. Kondisi atopik uga dapat ditemukan pada
banyak anggota keluarga yang lain dengan atau tanpa geala Ichthyosis %ulgaris.
2
b. I$(t(0sis Dida*at
Ichthyosis didapat secara klinis tidak bisa dibedakan dari Ichthyosis herediter,
namun Ichthyosis didapat biasanya terkait dengan penyakit sistemik. <ampakan dari
iktiosis pada de2asa dapat muncul sebelum atau setelah diagnosis penyakit sistemik.
Keparahan penyakit ber%ariasi berdasarkan peralanan dari penyakit sistemik yang
terkait. Ichthyosis didapat biasanya terkait dengan kanker -khususnya limfoma,
sarkaidosis, lepra, penyakit tiroid, hiperparatiroidisme, gangguan nutrisi, gagal ginal
kronis, transplantasi sumsum tulang dan (II.. 0enyakit autoimun seperti S', dan
dermatomiositis uga terkait dengan penyakit ini.
Genis-enis kanker yang kebanyakan terkait dengan iktiosis didapat adalah
hodgkin disease, non hodgkin limfoma -meliputi mikosis fungoides., myeloma,
13
sarkoma kaposi, leiomiosarkoma dan kanker pada paru-paru, payudara, o%arium, dan
ser%iks. 0enggunaan obat-obatan tertentu uga dikaitkan dengan iktiosis didapat,
diantaranya asam nikotinat, triparanol, butirofenon, diksira>in, simetidin, dan
klofa>imin.
2
1. PEME"IKSAAN FISIK
Ichthyosis %ulgaris didapat maupun herediter ditandai dengan skuama pada
kulit yang simetris yang ber%ariasi mulai dari kekasaran yang tidak bisa dilihat
dengan elas hingga kekeringan yang terlihat elas. Skuama biasanya kecil, berbatas
tegas, ireguler, dan bentuknya poligonal, biasanya tampak mengeriting pada tepi-
tepinya yang memberikan sensasi kasar pada perabaan. Skuama ber%ariasi mulai dari
ukuran 1mm-1cm dan 2arnanya mulai dari 2arna putih, abu-abu kotor hingga 2arna
coklat.
2,5
0ada orang yang berkulit gelap, skuamanya uga tampak lebih gelap. Genis
skuama yang berbeda mungkin uga ditemukan pada bagian tubuh yang lain 2alaupun
pada pasien yang sama. Sebagian besar skuama ditemukan pada permukaan ekstensor
ekstremitas, dengan batas yang tegas, tanpa terkena pada bagian fleksura. ,kstremitas
ba2ah biasanya lebih sering diserang dibandingkan ekstremitas atas. 1ibandingkan
dengan bagian tubuh yang lain, skuama pada bagian betis lebih tebal, lebih gelap dan
tersusun dengan pola mo>aik. Gika trunkus ikut terlibat skuama cenderung terlihat
pada bagian punggung dibandingkan bagian abdomen.
2,5
(iperkeratosis sering kali ditemukan pada telapak tangan dan telapak kaki,
sehingga tampak kotor. Kulit pada area tersebut dapat dengan mudah membentuk
fisura yang nyeri khususnya pada cuaca yang kering. Infeksi sekunder pada fisura
sering ditemukan. Keratosis pilaris atau hiperkeratosis folikuler teradi pada bagian
pipi dan leher, bagian dorsum dari lengan atas, pantat, dan paha. Kondisi ini terdiri
dari papula parafolikuler yang runcing yang ketika dipalpasi terapa seperti keu. Kulit
yang kering pada bagian sentral papul tampak ber2arna putih dan sering dikira
sebagai pus.
2,5
0ruritus atau rasa gatal mungin teradi akibat kulit yang kering 2alaupun tidak
ada tanda inflamasi. Sebagai hasilnya, rasa gatal dan garukan dapat menyebabkan
eritema pada daerah yang terkena.
2,5
14
15
16
2. PEME"IKSAAN PEN-N3ANG
Der'at*atlgi
(iperkeratosis kompakta, pengurangan atau hilangnya stratum granuler,
stratum germinati%um merata.
5
<emuan histopatologi uga dapat dibedakan
berdasarkan$

(omo>igot$ hyperkeratosis ringan, tidak ada lapisan granuler


2

(etero>igot$ ada lapisan granuler -mikroskop cahaya., tapi di mikroskop elektron


ditemukan granul keratohialin sedikit dengan bentuk yang abnormal dan rapuh.
2
Gadi untuk diagnosis biasanya digunakan tampakan klinis dan keabnormalan
granula keratohialin pada mikroskop elektron.
DIAGNOSA BANDING
1iagnosa banding II antara lain$
8
J "c)uired ichthyosis
J "steatotic ec>ema
J "topic dermatitis
J +(I@, syndrome
J 1ermatophytosis
J 1ermatosis neglecta
17
J I*I1S syndrome
J KI1 syndrome
J /etherton syndrome
J /eutral lipid storage disease
J Cefsum disease
J Sarcoidosis
J SogrenK'arsson syndrome
J &erosis
J &-'inked ichthyosis
TE"API
<uuan utama terapi iktiosis adalah untuk menghilangkan skuama dan
mengurangi kekeringan kulit -Berosis. tanpa menyebabkan iritasi yang berat. Karena
itu, beberapa hal harus dipertimbangkan dalam melakukan terapi.
1. (idrasi stratum korneum dan lubrikasi untuk meningkatkan fungsi barier dan
memfasilitasi deskuamasi. hidrasi diikuti dengan pemberian petrolatum. Krim
yang mengandung urea yang dapat mengikat air pada stratum korneum.
!. "gen keratolitik seperti propylene glycol, glycerina, campuran asal laktat. 57
asam salisilat dalam propylene glycol dan alcohol.
#. Cetinoid sistemik. Isotretinoin dan acitretin sangat efektif namun perlu monitoring
untuk efek toksik obat. (anya kasus berat yang membutuhkan terapi intermitten.
0engobatan iktiosis %ulgaris melibatkan penggunaan asal salisilat topical, asam laktat,
atau lotion urea, krim, atau ointment. Hbat-obat ini dapat melembabkan dan
melembutkan kulit, dan membantu deskuamasi.
1,2,3,4,5
18
Ge4ala +linis De5asa Ana+ Nenat&s
Cingan ,molien dengan urea ,molien dengan gliserol ,molien murni
Sedang Keratolitik sederhana ,molien dengan urea atau
propylene glycerol
0araffinEpetrolatum
*erat Keratolitik dengan
kombinasi alfa-
hydroxy acid,
propylene glycerol
atau urea, ta'arotene
Keratolitik dengan
kombinasi alfa-hydroxy
acid, propylene glycerol
atau urea
0araffinEpetrolatum
KOMPLIKASI
0enyakit ini menyebabkan kulit yang tetap kering selama musim dingin dan
menyebabkan mudah teriritasi oleh agen-agen tertentu. (al ini perlu difikirkan dalam
menentukan pekeraan. Ichthyosis %ulgaris dapat muncul bersamaEberkombinasi
dengan ec>ema atopik, karena mutasi pada gen filagrin merupakan predisposes kuat
untuk ec>ema atopik.
4
P"OGNOSIS
Ichthyosis %ulgaris bisa mernadi sebuah gangguan, tapi biasanya arang
menimbulkan gangguan kesehatan. *iasanya kondisinya ini menghilang setelah
de2asa. <api bisa kambuh beberapa tahun kemudian. 0enyakit ini keadaannya lebih
baik saat musim panas, iklim yang lembab, dan pada de2asa. Keratosis pilaris teradi
pada pipi selama masa kanak-kanak biasanya membaik saat de2asa.
3,5
19

Anda mungkin juga menyukai