Anda di halaman 1dari 9

1 | T u g a s S t a t i s t i k U j i T D e p e d e n

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohim,
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan
Rahmat, Taufiq serta Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Uji T
Dependen dengan baik.
Makalah ini berisi tentang Uji T dengan 2 sampel berpasangan..Makalah ini kami
susun dari sumber sumber referensi yang saling relevan yang kami jelaskan secara
detail.Penyusunan makalah ini kami harapkan dapat bermanfaat bagi pembaca , dan kami
sebagai penulis serta menjadi ilmu yang bermanfaat.
Kami menyadari masih banyaknya kekurangan dari penulisan hasil makalah ini, kritik
dan saran yang membangun sangat membantu kami untuk mengurangi segala kekurangan
tersebut kedepannya. Dengan kerendahan hati, kami berharap makalah ini bermanfaat bagi
kami maupun bagi pembaca. Amin.



Solo , 17 Maret 2014








2 | T u g a s S t a t i s t i k U j i T D e p e d e n

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................2
DAFTAR ISI......................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang...4
1.2 Identifikasi Masalah..................................7
1.3. Batasan Masalah........................................7
1.4. Rumusan Masalah......7
1.5. Tujuan Penelitian...8
1.6. Manfaat.8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perilaku.....9
2.2. Napza Suntik..11
2.3. HIV / AIDS....16
2.4 Kerangka Konsep................................................................................19
2.5. Hipotesis ....... 20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21









3 | T u g a s S t a t i s t i k U j i T D e p e d e n

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Statistika adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang bagaimana mengumpulkan,
menganalisis dan menginterpretasikan data. Atau dengan kata lain, statistika menjadi
semacam alat dalam melakukan suatu riset empiris.Dalam menganalisis data, para
ilmuwan menggambarkan persepsinya tentang suatu fenomena.
Uji hipotesa adalah prosedur yang memungkinkan untuk menentukan apakah
menerima atau menolak hipotesa. Apabila kita menolak sebuah hipotesa, padahal
seharusnya kita menerima hipotesa tersebut,maka dikatakan telah terjadi kesalahan jenis I
dan jika menerima sebuah hipotesa padahal seharusnya ditolak, dikatakan bahwa telah
terjadi kesalahan jenis II. Secara statistik hipotesis menyatakan parameter populasi dari
suatu variabel yang terdapat dalam populasi dan dihitung berdasarkan statistik
sampel.Karena merupakan dugaan sementara, maka hipotesis mungkin benar, tetapi
mungkin juga tidak benar .
Rumusan hipotesis menurut tingkat eksplanasi yang akan diuji dapat dibedakan
menjadi 3 yaitu :
Hipotesis deskriptif
Hipotesis komparatif
Hipotesis assosiatif
Pengujian hipotesis tentang perbedaan dua parameter rata-rata dilakukan ketika ingin
membandingkan atau membedakan rata-rata variabel kriterium dua kelompok. Misalnya
rata-rata variabel dua kelompok. Penelitian bermaksud menguji keadaan (sesuatu) yang
terdapat dalam suatu kelompok dengan kelompok lain, dan menguji apakah terdapat
perbedaan yang signifikan di antara masing-masing kelompok.
Analisis perbedaan dapat dibagi menjadi dua, yaitu Uji Beda Rata-Rata dan Uji Beda
Proporsi. Data yang digunakan dalam Uji Beda Rata-Rata adalah bersifat data kontinyu,
sedangkan untuk Uji Beda Proporsi adalah data dalam bentuk prosentase.



4 | T u g a s S t a t i s t i k U j i T D e p e d e n

BAB II
PEMBAHASAN

A. UJI T
Tes t atau Uji t adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran atau
kepalsuan hipotesis nol .Uji t pertama kali dikembangkan oleh William Seely Gosset
pada 1915.Awalnya ia menggunakan nama samaran Student, dan huruf t yang terdapat
dalam istilah Uji t dari huruf terakhir nama beliau. Uji t disebut juga dengan nama
Student t.
Uji-t (t-test) merupakan statistik uji yang sering kali ditemui dalam masalah-masalah
praktis statistika. Uji-t termasuk dalam golongan statistika parametrik. Statistik uji ini
digunakan dalam pengujian hipotesis., uji-t digunakan ketika informasi mengenai nilai
variance (ragam) populasi tidak diketahui.Uji-t adalah salah satu uji yang digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan (meyakinkan) dari dua
buah mean sampel (dua buah variabel yang dikomparasikan). (Hartono, 2008)
Uji-t dapat dibagi menjadi 2, yaitu uji-t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 1-
sampel dan uji-t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 2-sampel. Bila dihubungkan
dengan kebebasan (independency) sampel yang digunakan (khusus bagi uji-t dengan 2-
sampel), maka uji-t dibagi lagi menjadi 2, yaitu uji-t untuk sampel bebas (independent)
dan uji-t untuk sampel berpasangan (paired).

B. PENGERTIAN UJI T BERPASANGAN
Uji-t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana
data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Uji-t ini membandingkan satu kumpulan
pengukuran yang kedua dari contoh yang sama. Uji ini sering digunakan untuk
membandingkan skor sebelum dan sesudah percobaan untuk menentukan apakah
perubahan nyata telah terjadi. Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang
berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai 2 buah perlakuan yang
berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap memperoleh 2
macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama dan data dari perlakuan kedua.
Perlakuan pertama mungkin saja berupa kontrol, yaitu tidak memberikan perlakuan sama
sekali terhadap objek penelitian.

5 | T u g a s S t a t i s t i k U j i T D e p e d e n

C. PENGGUNAAN UJI T DEPENDEN
Dalam melakukan pemilihan uji, seorang peneliti harus memeperhatikan beberapa
aspek yang menjadi syarat sebuah uji itu digunakan. Peneliti tidak boleh sembarangan
dalam meilih uji, sehingga sesuai dengan tujuan penelitian yang diinginkan. Ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menggunakan Uji-t Berpasangan. Dalam hal
ini untuk Uji Komparasi antar dua nilai pengamatan berpasangan, (paired) misalnya
sebelum dan sesudah (Pretest & postest) di gunakan pada :
Satu sampel (setiap elemen ada 2 pengamatan)
Data kuantitatif (interval rasio)
Berasal dari populasi yang berdistribusi normal (di populasi terdapat distribusi
deference = d yang berdistribusi normal dengan mean md = 0 dan variance sd
2
= 1).
(Purnomo, 2006)

D. CARA PENGGUNAAN UJI T DEPENDEN
Langkah-langkah melakukan uji T berpasangan:
1. Memeriksa syarat uji t untuk kelompok berpasangan:
o Sebaran data harus normal
o varians data tidak perlu diuji karena kelompok data berpasangan
2. Jika memenuhi syarat (sebaran data normal), maka dipilih uji t berpasangan.
3. Jika tidak memenuhi syarat (sebaran data tidak normal) dilakukan terlebih dahulu
transformasi data.
4. Jika variabel baru hasil transformasi mempunyai sebaran data yang normal, maka
dipakai uji t berpasangan
5. Jika variabel baru hasil transformasi mempunyai sebaran data yang tidak normal,
maka dipilih uji wilcoxon.

E. CONTOH KASUS UJI T DEPENDEN
Data nilai ujian Fisika di suatu kelas. Dipilih sampel 20 siswa. Dicatat hasil ujian
Fisika nya. Kemudian dilakukan pengayaan materi. Lalu dicatat kembali nilai ujian fisika
nya. Guru ingin mengetahui apakah program pengayaan materi memberikan nilai rata-
rata yang berbeda secara statistik. Gunakan taraf kepercayaan 95 % (alfa=5% ) untuk
menguji pernyataan (Hipotesis) tersebut. Berikut datanya :
6 | T u g a s S t a t i s t i k U j i T D e p e d e n


No Nama Sebelum Sesudah
1 A 67,00 75,00
2 B 36,00 67,00
3 C 63,00 92,00
4 D 38,00 63,00
5 E 45,00 100,00
6 F 100,00 80,00
7 G 33,00 49,00
8 H 75,00 78,00
9 I 28,00 37,00
10 J 37,00 58,00
11 K 14,00 84,00
12 L 78,00 65,00
13 M 77,00 78,00
14 N 17,00 69,00
15 O 96,00 80,00
16 P 76,00 65,00
17 Q 53,00 73,00
18 R 65,00 66,00
19 S 42,00 73,00
20 T 23,00 51,00


F. UJI HIPOTESIS
Langkah langkah uji hipotesis :
1. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis Teori
Ada perbedaan nilai Fisika antara sebelum dan sesudah di terapkannya
pengayaan.
Hipotesis Statistik
H
0
: tidak ada perbedaan hasil ujian sebelum dan sesudah pengayaan
H
1
: ada perbadaan hasil ujian sebelum dan sesudah pengayaan
2. Menentukan nilai kritis
Dalam penelitian ini nilai kritis yang diambil adalah 5% ( 0,05 ) , nilai kepercayaan
95%
3. Menentukan Kriteria Uji
Ho diterima jika T hitung T table atau sig ( P )
Ho ditolak jika T hitung > T table atau sig ( P ) <
4. Menentukan nilai hitung
Masukkan data tersebut ke dalam software SPSS , pertama tama buka SPSS :
7 | T u g a s S t a t i s t i k U j i T D e p e d e n


Langkah awal, pengidentifikasian variabel.

Ketikkan nama-nama variabel pada kolom Name

Mengisikan data
8 | T u g a s S t a t i s t i k U j i T D e p e d e n


Data telah siap dianalisis
Mengolah Data



Tampak output SPSS sebagai berikut.
Mengartikan Output SPSS

9 | T u g a s S t a t i s t i k U j i T D e p e d e n


T test paired
H
0
: tidak ada perbedaan hasil ujian sebelum dan sesudah pengayaan
H
1
: ada perbedaan hasil ujian sebelum dan sesudah pengayaan
Karena nilai sig = 0,005 lebih kecil dari nilai alpha 0,05. Maka H
0
ditolak.
Kesimpulan : ada pengaruh pengayaan terhadap nilai ujian

Anda mungkin juga menyukai