Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan referat ini dengan
judul Hipotermia Pada Neonatus. Referat ini disusun sebagai sarana diskusi dan
pembelajaran, serta memenuhi persyaratan dalam penilaian di epaniteraan linik !lmu
esehatan "nak Rumah #akit $mum Tarakan, %akarta.
&iharapkan makalah ini dapat memberikan inf'rmasi yang bermanfaat bagi para
mahasis(a fakultas ked'kteran, d'kter, dan masyarakat !nd'nesia. #erta sem'ga dapat
menambah pengetahuan dalam bidang ked'kteran dan dapat menjadi bekal dalam pr'fesi
kami kelak.
#aya menyadari bah(a referat ini masih terdapat banyak kekurangan baik mengenai
isi, susunan bahasa, maupun kadar ilmiahnya. )leh karena itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak yang memba*a referat ini. "tas perhatian
yang diberikan kami u*apkan terima kasih.
%uni +,-.

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
/ip'termi merupakan suatu keadaan dimana suhu tubuh berada di ba(ah nilai n'rmal
012,3 4 15,3 6 78. #ejak a(al tahun -9,,-an, hip'termi menjadi masalah yang penting pada
bayi baru lahir, karena bayi baru lahir belum mampu menyesuaikan suhu tubuhnya dengan
baik. /ip'termi telah diketahui menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian pada
bayi baru lahir hampir di setiap benua di dunia.
-
:ayi baru lahir memiliki kemampuan yang belum sempurna dalam term'regulasi
suhu tubuhnya sehingga perlu dilindungi dari udara dingin dan panas. &ata dari suatu
penelitian di 7alif'rnia, "merika #erikat menunjukkan bah(a pada tahun +,,2 terdapat
sekitar 2. ; kasus hip'termi pada bayi baru lahir dengan berat lahir *ukup 0<+3,, gr8 dan
insidennya semakin meningkat seiring dengan semakin rendahnya berat bayi baru lahir. /al
ini menunjukkan pentingnya pengetahuan mengenai hip'termi pada bayi baru lahir sehingga
dapat memberikan pelayanan yang maksimal dan mengurangi angka kematian bayi. #ebagai
lini pertama pelayanan kesehatan, d'kter umum diharapkan memiliki k'mpetensi yang
memadai mengenai hip'termi pada bayi baru lahir ,sehingga dapat memberikan pelayanan
yang maksimal sekaligus melakukan pr'm'si dan pre=ensi hip'termi pada bayi baru lahir.
+
1.2 Tujuan
"dapun tujuan yang termuat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut >
-. $ntuk mengetahui apa yang dimaksud dengan hip'termi
+. $ntuk mengetahui penyebab terjadinya hip'termi
1. $ntuk mengetahui gejala-gejala hip'termi
.. $ntuk mengetahui jenis-jenis hip'termi
3. $ntuk mengetahui pen*egahan dan peng'batan hip'termi
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Asek Ter!"regulas# a$a Ba%# Baru La&#r
Term'regulasi adalah kemampuan untuk menyeimbangkan antara pr'duksi panas dan
hilangnya panas dalam rangka menjaga suhu tubuh agar tetap dalam keadaan n'rmal.
emampuan ini sangatlah terbatas pada bayi baru lahir. #uhu n'rmal terjadi jika ada
keseimbangan antara pr'duksi panas dan hilangnya panas.
1
eseimbangan panas menga*u kepada hukum kekekalan energi, dimana dalam
k'ndisi ekuilibrium, pr'duksi panas seimbang dengan kehilangan panas. :ila pr'duksi
meningkat, maka suhu tubuh akan meningkat sampai ter*apai kembali ekuilibrium dan
sebaliknya. :ayi baru lahir mempr'duksi panas tubuhnya melalui akti=itas metab'lik di
seluruh jaringan tubuh. Pr'duksi panas ini digambarkan dalam unit kil'kal'ri per m
+
luas
permukaan tubuh. Nilai maksimumnya akan men*apai 3, kkal?m
+
?jam pada usia 1-2 bulan
yang akan k'nstan sampai usia kanak-kanak hingga de(asa. :ayi baru lahir juga memiliki
kemampuan yang ber=ariasi dalam meningkatkan pr'duksi panas sebagai resp'n terhadap
stres'r berupa suhu dingin terutama pada bayi dengan berat badan lahir rendah.
1
#ama halnya dengan manusia de(asa, bayi baru lahir memiliki resp'n terhadap suhu
lingkungan baik se*ara fisi'l'gis maupun tingkah laku. N'rmalnya terhadap suhu lingkungan
yang dingin, bayi akan meningkatkan pr'duksi panas dengan tidak melakukan akti=itas fisik
seperti menggigil. :ayi baru lahir bergantung pada lemak *'klat yang memiliki akti=itas
metab'lik, tersimpan di antara skapula 0superfisial8 dan di sepanjang a'rta. #ebagai resp'n
terhadap dingin, katek'lamin akan dilepaskan lalu merangsang lemak *'klat se*ara langsung
dengan menstimulasi terjadinya f'sf'rilasi 'ksidatif untuk selanjutnya melepaskan energi
dalam bentuk panas. :ayi baru lahir memiliki kemampuan untuk meningkatkan lebih dari
dua kali lipat pr'duksi panasnya dengan *ara ini. #elain lemak *'klat, =as'k'nstriksi
pembuluh darah perifer juga terjadi sebagai resp'n terhadap dingin dan ini terbatas pada bayi
prematur. Perlu diketahui bah(a mekanisme term'regulasi tanpa menggigil ini hanya terjadi
pada -+ jam pertama.
.

Mekanisme tingkah laku bayi baru lahir berbeda dengan anak dan de(asa. :ila
terpapar suhu dingin, bayi baru lahir dapat terus tertidur, meskipun p'sisinya akan fleksi
untuk mengurangi kehilangan panas dan ini juga berlaku pada bayi prematur.
.

3
arena adanya keterbatasan ini, maka se'rang bayi baru lahir harus dapat dijaga
suhunya diba(ah suhu lingkungan yang netral. #uhu kulit n'rmal dari se'rang bayi baru lahir
adalah 12,, - 12,367. #uhu inti 0rektal8 n'rmal adalah 12,3-15,367. #uhu aksila mungkin
dapat ,,3 - -67 lebih rendah dari suhu inti. #uhu lingkungan yang diharapkan pada bayi baru
lahir dengan berat badan @ +3,, gr dan masa kehamilan @ 12 minggu dapat dirin*i dalam
tabel berikut
3
>
Tabel -. #uhu lingkungan yang diharapkan untuk bayi dengan berat badan lahir @+3,, gr atau
usia gestasi @12 minggu.
3
$sia bayi #uhu lingkungan yang diharapkan 0678
, 4 +. jam 1-,, 4 11,A
+. 4 .A jam 1,,3 4 11,3
.A 4 5+ jam 1,,- 4 11,+
5+ 4 92 jam +9,A 4 1+,A
. 4 -. hari +9,, 4 1+,2
2.2. De'#n#s# H#"ter!# a$a Ba%# Baru La&#r
/ip'termi pada bayi baru lahir adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir memiliki
suhu tubuh diba(ah 12,3
,
7 095,5
,
B8 pada pengukuran di aksila, dengan klasifikasi yakni
hip'termi ringan 12-12.3
,
7 092,A-95,5
,
B8, hip'termi sedang 1+-12
,
7 0A9,2-92,A
,
B8, dan
hip'termi berat diba(ah 1+
,
7 0A9,2
,
B8.
-
:ayi yang lahir preterm memiliki predisp'sisi untuk terjadinya kehilangan panas
karena mereka memiliki lemak subkutan yang lebih sedikit, tingginya rasi' permukaan tubuh
terhadap berat badan dan kurangnya glik'gen serta lemak *'klat yang tersimpan. Namun,
se*ara fisi'l'gis, bayi memiliki p'stur hip't'nik 0seperti katak8 yang menyebabkan pr'p'rsi
kulit terpapar area dingin lebih berkurang.
3

2.(. E#$e!#"l"g#
/ip'termi pada bayi baru lahir terjadi di seluruh dunia dan terjadi lebih sering
daripada yang diperkirakan. /ip'termi terjadi lebih sering pada musim dingin di daerah-
daerah yang memiliki perbedaan suhu yang tinggi antara siang dan malam. "kan tetapi, suhu
lingkungan yang rendah bukan merupakan fakt'r terpenting dalam terjadinya hip'termi.
!nsiden yang tinggi dilap'rkan pada daerah dengan suhu rata-rata +2 4 1, 6 7.
-
#uatu penelitian di sebuah rumah sakit di Ethi'pia, menunjukkan bah(a 25 ; bayi
baru lahir dengan berat badan lahir rendah dan berisik' tinggi, dira(at di unit intensif karena
hip'termi. &i Nepal, suatu penelitian yang dilaksanakan pada bulan-bulan di musim dingin,
ditemukan lebih dari A, ; bayi yang lahir di rumah sakit maternitas di athmandu
4
mengalami hip'termi setelah lahir dan 3, ; tetap hip'termi setelah +. jam. &ata ini
men*akup bayi baru lahir sehat dengan berat lahir *ukup dan bayi sakit dengan berat lahir
rendah.
-
#uatu penelitian besar di beberapa pr'=insi di 7ina memper'leh insiden sklerema
sebesar 2,5 per -,,, bayi yang banyak diderita bayi prematur dan berat lahir rendah dengan
penyebab dasarnya adalah hip'termi. Perlu ditekankan bah(a hip'termi merupakan masalah
yang dapat terjadi pada area tr'pis maupun area pegunungan dengan iklim dingin.
-
Risik' hip'termi lebih tinggi pada bayi yang lahir di rumah daripada di rumah sakit.
/ip'termi ini menjadi salah satu fakt'r m'rtalitas pada bayi muda usia ,-+ bulan, sehingga
C/) merek'mendasikan suatu perlindungan termal pada bayi baru lahir yang adekuat. "kan
tetapi hal ini lebih sulit di*apai pada negara-negara "sia #elatan dan #ub-#ahara "frika.
5
/ip'termi sering terjadi pada lebih dari 3, ; bayi yang (aktu menyusuinya ditunda
+. jam dan 53 ; pada bayi yang umbilikusnya tidak dip't'ng langsung saat lahir. #elain itu,
fakt'r berat badan bayi baru lahir juga berpengaruh. #uatu penelitian menunjukkan bah(a
risik' hip'termi akan meningkat sekitar 5,. ; pada bayi dengan penurunan berat badan -,,
gr pada rentang berat badan +3,,-1,,, gr, dan akan lebih tinggi pada bayi dengan rentang
berat badan +,,,-+3,, gr dan D +,,, gr. Bakt'r jenis kelamin belum dapat dibuktikan
berperan se*ara signifikan dalam insiden hip'termi ini, sama halnya dengan fakt'r s'sial
ek'n'mi.
5
Pada dasarnya, hip'termia pada bayi disebabkan belum sempurnanya pengaturan
suhu tubuh bayi, dan pengetahuan yang kurang tentang pengel'laan bayi baru lahir yang
benar. &i !nd'nesia sendiri kasus bayi meninggal karena hip'termia masih relatif tinggi.
ematian bayi baru lahir umumnya disebabkan 'leh asfiksia, infeksi , dan hep'termi.
'malasari 0+,,58 mengemukakan bah(a di !nd'nesia pada peri'de +,,3 4 +,,5 ,penurunan
angka kematian ne'natal yakni kematian bayi umur D- bulan masih rendah yaitu dari +A,A
per -,,, kelahiran hidup menjadi -3 per -,,, kelahiran hidup,sedangkan di Pr'pinsi :ali
merupakan daerah yang memiliki angka kematian bayi yang rendah di bandingkan dengan
pr'pinsi lain di !nd'nesia. :erdasarkan hasil sur=ey yang dilaksanakan 'leh :ir' Pusat
#tatistik 0:P#8 yang bekerjasama dengan :adan ''rdinasi eluarga :eren*ana Nasi'nal
0::N8 pr'=insi :ali angka kematian bayi pada tahun +,,5 ter*atat 19,3 per -,,,
kelahiran hidup menjadi -. per -,,, kelahiran hidup tahun +,,A. #edangkan untuk balita
juga menurun menjadi -9 pada tahun +,,5-+,,A dari .. pada tahun +,,2. :erdasarkan data
tahun +,,A, angka kematian bayi di pr'pinsi :ali sebesar 5,A per -.,,, kelahiran hidup atau
lebih rendah dari angka nasi'nal sebesar +3 per -.,,, kelahiran hidup dimana sekitar ,,3;
kematian bayi disebabkan karena hip'termia 0"badi,+,,98. :erdasarkan data yang
5
didapatkan di ruang N!7$ !R& bayi R#$P #anglah jumlah bayi yang mengalami hip'termi
didapatkan data dari 1 bulan terakhir 0&esember +,,9-Bebruari +,-,8 dari 3A bayi yang
dira(at sekitar A 'rang 0-1,5;8 pernah mengalami hip'termi, akan tetapi kematian bayi
akibat hip'termi tidak ada. Menurut dr !mral 7hair #p" 08 dari Bakultas ed'kteran
$ni=ersitas !nd'nesiadan etua ! Perkumpulan Perinat'l'gi !nd'nesia 0Perinasia8 dalam
seminar E)rientasi Met'de anguru yang diselenggarakan B'rum Pr'm'si esehatan
!nd'nesia, bayi prematur maupun bayi *ukup bulan yang lahir dengan berat badan rendah,
terutama di ba(ah +.,,, gram, teran*am kematian akibat hip'termia yaitu penurunan suhu
badan di ba(ah 12,367 di samping asfiksia 0kesulitan bernapas8 dan infeksi.
1
2.). *ekan#s!e H#"ter!# a$a Ba%# Baru La&#r
#uhu di dalam rahim ibu adalah sekitar 1A67. #aat lahir, bayi baru lahir akan berada
pada lingkungan yang lebih dingin sehingga dapat mengalami kehilangan panas se*ara tiba-
tiba. Penurunan suhu tubuh bayi terjadi pada menit-menit pertama setelah lahir. &alam -,-+,
menit, bayi baru lahir yang tidak terlindungi, dapat mengalami penurunan suhu tubuh sekitar
+ - .67, bahkan bisa lebih bila tidak diberikan pera(atan yang memadai. /al inilah yang
nantinya akan memi*u terjadinya hip'termi.
-
/ip'termi dapat disebabkan 'leh karena terpapar dengan lingkungan yang dingin
0suhu lingkungan rendah, permukaan yang dingin atau basah8 atau bayi dalam keadaan basah
atau tidak berpakaian. #elain itu, bayi baru lahir memiliki fungsi term'regulasi yang sangat
terbatas untuk menyesuaikan suhu tubuhnya dengan lingkungan di luar rahim ibu. egagalan
term'regulasi akan menjadi salah satu fakt'r penyebab terjadinya hip'termi.
1
Mekanisme-mekanisme yang menyebabkan terjadinya hip'termi diuraikan sebagai
berikut >
1. Penurunan r"$uks# anas
#elain yang telah dijelaskan sebelumnya dalam aspek pengaturan term'regulasi pada
bayi baru lahir, dimana keseimbangan pr'duksi panas dan kehilangan panas berada pada titik
ekuilibrium untuk men*apai suhu tubuh fisi'l'gis, berikut diuraikan fakt'r tambahan yang
dapat menurunkan pr'duksi panas.
.
Pr'duksi panas tubuh merupakan hasil tambahan utama dari metab'lisme. #e*ara
umum laju pr'duksi panas tubuh dipengaruhi 'leh laju metab'lisme basal dari semua sel
tubuh, laju *adangan metab'lisme yang disebabkan 'leh akti=itas 't't, metab'lisme
tambahan yang disebabkan 'leh pengaruh h'rm'n tir'ksin, h'rm'n pertumbuhan,
test'ster'n, epinefrin, n'repinefrin, dan perangsangan saraf simpatis terhadap sel serta
peningkatan akti=itas kimia(i di dalam sel sendiri.
A
Pusat pengaturan suhu tubuh berada pada hip'talamus, tepatnya di area pre'ptik yang
mengandung sejumlah besar neur'n yang sensitif terhadap panas dan diyakini berperan
6
penting sebagai sens'r suhu untuk meng'ntr'l suhu tubuh.
A
/ip'talamus juga berperan
penting dalam meng'ntr'l kinerja kelenjar lain, seperti kelenjar pituitari yang nantinya akan
mensekresikan h'rm'n-h'rm'n pemi*u sekresi kelenjar tir'id dan adrenal. #ebagai
lanjutannya, tir'id dan adrenal berperan penting dalam menghasilkan h'rm'n-h'rm'n yang
berhubungan erat dengan peningkatan metab'lisme sebagai salah satu sarana pr'duksi panas
tubuh sehingga dapat dimengerti bah(a bila terjadi kegagalan dalam sistem end'krin dan
terjadi penurunan metab'lisme basal tubuh, akan diikuti dengan penurunan pr'duksi panas,
misalnya pada keadaan disfungsi kelenjar tir'id, adrenal ataupun pituitaria.
1
#ebagai *'nt'h, pada bayi baru lahir dengan disfungsi kelenjar tir'id atau yang lebih
dikenal sebagai hip'tir'id k'ngenital akan mengalami salah satu gejala klinis berupa suhu
rektal yang rendah, yakni D 13,367 dalam , 4 .3 jam pas*a lahir. /al ini disebabkan karena
tidak berfungsi dengan baiknya kelenjar tir'id yang mensistesis h'rm'n-h'rm'n tir'id, yakni
trii'd'tir'nin 0T18 dan tetrai'd'tir'nin 0T. F tir'ksin8. /'rm'n ini akan merangsang
metab'lisme jaringan yang meliputi k'nsumsi 'ksigen, pr'duksi panas tubuh, fungsi syaraf,
metab'lisme pr'tein, karb'hidrat, lemak dan =itamin serta kerja daripada h'rm'n-h'rm'n
lain.
9
Pada bayi baru lahir yang sakit berat, misalnya mengalami asfiksia dan hip'ksia serta
adanya ri(ayat pemakaian sedatif pada ibu seperti diaGepam, pr'duksi panasnya akan
terganggu, termasuk juga bayi prematur dengan *adangan lemak *'klat yang sedikit. :erikut
disajikan fakt'r-fakt'r yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan pr'duksi panas pada
bayi.
.
Tabel +. Bakt'r-fakt'r yang mempengaruhi pr'duksi panas bayi
.
Peningkatan Pr'duksi Panas Penurunan Pr'duksi Panas
:ayi bangun :ayi yang tertidur dalam
:ayi aktif :ayi sakit, pas*a asfiksia atau dengan
hip'ksia
#etelah ingesti makanan :ayi yang kelaparan
Pada pertumbuhan *epat Malnutrisi
Tir't'ksik'sis ne'natal :ayi dengan hip'tir'id
:ayi dengan gagal jantung, dimana terjadi
shunt dari kiri ke kanan
:ayi dengan penyakit jantung ba(aan
sian'tik
#etelah pemberian 'bat-'bat tertentu,
misalnya te'filin
#etelah pemberian 'bat-'batan tertentu,
seperti kl'rpr'maGin
7
2. Pen#ngkatan anas %ang &#lang
Huas permukaan tubuh bayi baru lahir kira-kira tiga kali luas permukaan tubuh 'rang
de(asa dengan lapisan lemak di ba(ah kulit yang lebih tipis, terutama pada bayi dengan
berat badan lahir rendah. :ayi baru lahir diduga . kali lebih *epat kehilangan panas daripada
'rang de(asa. #uhu kulit bayi baru lahir akan menurun ,,167 melalui pengukuran di aksila
atau ,,-67 =ia pengukuran di rektal ketika bayi baru lahir berada di ruangan bersalin dengan
suhu +, 4 +367. Penurunan suhu tubuh bayi baru lahir sekitar + 4 167, akan setara dengan
kehilangan kal'ri sebesar +,, kal'ri?kg::.
-,

#e*ara struktural, perbedaan antara kulit bayi baru lahir dan de(asa dapat dijelaskan
dalam tabel berikut.
--
Tabel 1. Perbedaan struktur kulit bayi baru lahir prematur, bayi *ukup bulan, dan de(asa.
--
#truktur ulit :ayi Prematur :ayi 7ukup :ulan &e(asa
Epidermis #el-sel lebih tipis,
lapisan stratum
k'rneum sedikit,
dengan pr'duksi
melanin yang rendah
#tratum k'rneum
lebih rapat, kadar
melanin sedikit
Epidermis n'rmal
dengan tahanan
terhadap penetrasi
yang baik dan
k'nsentrasi melanin
n'rmal
Dermo-epidermal
junction
'hesi antara dermis
dan epidermis sedikit
'hesi antara dermis
dan epidermis sedikit
'hesi antara dermis
dan epidermis baik
&ermis #erat elastis sedikit,
lebih tipis
#erat elastis sedikit,
lebih tipis
#erat elastis penuh
elenjar keringat &uktus paten, sel-sel
sekret belum
berdiferensiasi,
kemampuan
berkeringat rendah
&istribusi kelenjar
keringat lebih rapat,
tetapi kemampuan
berkeringat masih
rendah
&istribusi kurang
rapat, mampu
berkeringat dengan
baik
Rambut Hanug' Rambut pendek dan
halus
Rambut pendek halus
dan rambut de(asa
elenjar sebasea :esar dan aktif :esar dan aktif :esar dan aktif
#istem saraf dan
=askuler
:elum sepenuhnya
ter'rganisir, ner=us
tidak termielinisasi,
seperti struktur janin
Ner=us ke*il, tidak
termielinisasi,
berkembang penuh
pada usia 1 bulan
#truktur de(asa
Permeabilitas #angat permeabel
terhadap Gat yang
larut lemak dan
abs'rpsinya akan
meningkat seiring
dengan rasi'
permukaan kulit
Meskipun ketahanan
terhadap penetrasi
sudah baik, tetapi
permeabilitas
terhadap Gat larut
lemak dan
abs'rpsinya masih
etahanan terhadap
penetrasi baik
8
dibanding berat
badan
meningkat seiring
dengan rasi'
permukaan kulit
dibanding berat
badan
&ari tabel diatas, dapat kita lihat bah(a adanya perbedaan struktur kulit antara bayi
baru lahir dengan de(asa akan meningkatkan risik' hilangnya panas pada bayi. Mekanisme
kehilangan panas ini dapat diuraikan sebagai berikut >
Iambar -. Mekanisme kehilangan panas pada bayi baru lahir.
-
K"n$uks#
Yaitu perpindahan panas yang terjadi sebagai akibat perbedaan suhu antara kedua
'byek. ehilangan panas terjadi saat k'ntak langsung antara kulit bayi baru lahir dengan
permukaan yang lebih dingin. #umber kehilangan panas terjadi pada bayi baru lahir yang
berada pada permukaan atau alas dingin, seperti pada (aktu pr'ses penimbangan
1
. 'nduksi
ini juga dapat terjadi bila bayi baru lahir memakai selimut yang dingin atau pakaian yang
basah. "kan tetapi, jumlah panas yang hilang pada bayi baru lahir akibat k'nduksi ini
*enderung sedikit dan dapat diabaikan.
.
K"n+eks#
'n=eksi merupakan transfer panas yang terjadi se*ara sederhana dari selisih suhu
antara permukaan kulit bayi dan aliran udara yang dingin di permukaan tubuh bayi sehingga
sangat ditentukan 'leh perbedaan suhu antara udara dan bayi. ehilangan panas se*ara
k'n=eksi ini juga bergantung pada ke*epatan udara sekitar. #emakin *epat udara yang
mele(ati permukaan tubuh bayi, maka penyekat antara bayi dan udara akan hilang sehingga
kehilangan panas akan meningkat.
.
#umber kehilangan panas disini dapat berupa inkubat'r
dengan jendela yang terbuka, ruangan pera(atan yang dingin dan pada (aktu pr'ses
transp'rtasi bayi baru lahir ke rumah sakit.
1
Ra$#as#
9
Radiasi adalah pr'ses perpindahan panas dari suatu 'bjek panas ke 'bjek dingin yang
ada di sekitar, misalnya dari bayi dengan suhu yang hangat dikelilingi suhu lingkungan yang
lebih dingin.
1
#umber kehilangan panas dapat berupa suhu lingkungan yang dingin atau suhu
inkubat'r yang dingin atau bayi yang telanjang dalam kamar bersalin saat baru lahir dan
langsung terpapar ruangan dingin.
.
E+a"ras#
#aat air menguap dari tubuh bayi, panas juga ikut terbuang. #etiap ml air yang
menguap akan memba(a 32, kal'ri panas. &alam k'ndisi n'rmal, e=ap'rasi pada bayi aterm
terjadi sebanyak seperempat bagian dari keseluruhan pr'duksi panas saat istirahat. E=ap'rasi
ini men*akup yang keluar melalui saluran nafas dan difusi pasif air melalui epidermis
0transepidermal water loss/TECH8. :ayi prematur memiliki TECH yang lebih besar
daripada bayi aterm, sekitar 2 kali per unit area permukaan kulit pada bayi preterm usia +2
minggu. /al ini terjadi karena kulit bayi preterm yang tipis dan resistensi yang kurang,
seperti dijelaskan dalam tabel + di atas.
.
E=ap'rasi juga dapat meningkat melalui alat pemanas dan f't'terapi se*ara tidak
langsung, melalui peningkatan suhu permukaan, ke*epatan aliran udara dan kelembaban l'kal
yang rendah, sehingga pemakaian alat pemanas dan f't'terapi ini perlu dibarengi dengan
pen*egahan tertentu misalnya dengan pemakaian selimut plastik atau lembaran plastik bening
yang akan mengurangi TECH hingga 53 ; .
.
(. Kegagalan ter!"regulas#
egagalan term'regulasi se*ara umum disebabkan kegagalan hip'talamus dalam
menjalankan fungsinya dikarenakan berbagai penyebab. eadaan hip'ksia intrauterin ?saat
persalinan?p'stpartum, defek neur'l'gik dan paparan 'bat prenatal 0analgesik?anestesi8 dapat
menekan resp'n neur'l'gik bayi dalam mempertahankan suhu tubuhnya. :ayi sepsis akan
mengalami masalah dalam pengaturan suhu dapat menjadi hip'termi atau hipertermi.
1
,akt"r R#s#k" H#"ter!#
#uatu penelitian di rumah sakit rujukan di !ran menunjukkan bah(a bayi baru lahir
dengan berat badan rendah, sk'r "pgar rendah, ri(ayat kehamilan multipel dan telah
mendapatkan resusitasi kardi'pulm'ner memiliki risik' yang lebih besar untuk terkena
hip'termi. #eperti telah diungkapkan sebelumnya, jenis kelamin tidak mempengaruhi insiden
hip'termi ini. Bakt'r lain men*akup transp'rtasi bayi baru lahir yang inadekuat, temperatur
lingkungan, pakaian yang tidak sesuai, hingga rendahnya temperatur ruangan bersalin, dan
fakt'r s'si'ek'n'mi ibu, meskipun tidak dijelaskan lebih rin*i pada penelitian tersebut
tentang aspek-aspek s'si'ek'n'minya.
-+
10
Da!ak H#"ter!#
#aat adanya penurunan pr'duksi panas dapat mun*ul k'mpensasi pengumpulan
pr'duksi panas melalui peningkatan laju metab'lik yang meliputi ketidak*ukupan suplai
'ksigen akibat peningkatan k'nsumsi 'ksigen, hip'glikemi sekunder akibat deplesi
penyimpanan glik'gen, asid'sis metab'lik karena hip'ksia dan =as'k'nstriksi perifer,
hambatan pertumbuhan, apneu dan hipertensi pulm'nal sebagai akibat asid'sis dan hip'ksia.
3
etika k'mpensasi terhadap hilangnya panas tubuh yang berlebihan terle(ati maka
akan terjadilah hip'termi. Iangguan pembekuan seperti disseminated intravascular
coagulation dan perdarahan pulm'nal dapat terjadi pada hip'termi berat dan sy'k sebagai
hasil dari pengurangan tekanan arteri sistemik, ='lume plasma, *urah jantung, perdarahan
intra=entrikel dansinus bradikardi berat.
3
2.-. D#agn"s#s $an Klas#'#kas# H#"ter!#
/ip'termi ditandai dengan akral dingin, bayi tidak mau minum, kurang aktif, kutis
marm'rata, pu*at, takipneu dan takikardia. /ip'termi yang berkepanjangan akan
menyebabkan terjadinya peningkatan k'nsumsi 'ksigen, respiratory distress, gangguan
keseimbangan asam basa, hip'glikemi, defek k'agulasi, sirkulasi fetal persisten, gagal ginjal
akut, enter'k'litis nekr'tikan dan pada keadaan yang berat akan menyebabkan kematian.
1
&iagn'sis hip'termi ditegakkan dengan pengukuran suhu baik suhu tubuh atau kulit
bayi. Pengukuran suhu ini sangat bermanfaat sebagai salah satu petunjuk penting untuk
deteksi a(al adanya suatu penyakit. Pengukurannya dapat dilakukan melalui aksila, rektal
atau kulit.
1
Pengukuran suhu melalui aksila merupakan pr'sedur pengukuran suhu bayi yang
dianjurkan karena mudah, sederhana dan aman. Pengukuran melalui rektal hanya dilakukan
satu kali saja, yaitu (aktu bayi baru lahir, karena sekaligus bermanfaat sebagai tes skrining
untuk mengetahui adanya anus imperf'ratus. Pengukuran suhu rektal tidak dilakukan sebagi
pr'sedur pemeriksaan yang rutin ke*uali pada bayi-bayi sakit.
1
esempatan untuk bertahan hidup pada bayi baru lahir ditandai dengan keberhasilan
usahanya dalam men*egah hilangnya panas dari tubuh. $ntuk itu, bayi baru lahir haruslah
dira(at dalam lingkungan suhu netral 0Neutral Thermal Environment?NTE8.
1
$ntuk menentukan apakah hip'termi yang terjadi pada bayi baru lahir ini disebabkan
'leh paparan lingkungan sekitarnya, maka perlu ditanyakan melalui all'anamnesis kepada
ibu bayi atau kepada siapapun yang memba(a bayi untuk dira(at. :eberapa pertanyaan yang
dapat diajukan berupa >
2
-. "pakah bayi dikeringkan setelah lahir dan dijaga kehangatannya J
+. "pakah bayi dipakaikan pakaian yang sesuai dengan *ua*a saat ituJ
1. "pakah bayi dipisahkan dari ibunya saat tidur J
.. "pakah bayi terkena sinar matahari J
11
:ila bayi telah dira(at sebelumnya dengan pemanas atau inkubat'r sebelumnya,
maka mesti diketahui temperatur ruangan tempat bayi dira(at, temperatur pemanas atau
inkubat'r dan frekuensi m'nit'ring bayi tersebut.
2
&alam literatur lain, dapat juga diajukan beberapa pertanyaan dan pemeriksaan
segera, diantaranya >
-1
:agaimana tanda-tanda =ital bayi J "pakah bayi bernapas J Periksa adanya
pulsasi atau tidak, juga kemungkinan adanya aritmia
:agaimana suhu inti tubuh bayi 0lebih akurat digambarkan dengan pengukuran
suhu di rektal8J /ip'termia terjadi bila suhu inti men*apai 1367 atau kurang.
:agaimana keadaan ruangan tempat bayi dira(at J
"pakah bayi memiliki masalah medis yang lain J Pikirkan kemungkinan adanya
hip'glikemia, hip'pituitarisme dan hip'adrenalisme
"pakah ada kemungkinan infeksi pada bayiJ /al ini penting diketahui karena bayi
dengan sepsis bisa memiliki tampilan klinis hip'termi.
Tabel .. lasifikasi /ip'termi.
1
"namnesis Pemeriksaan lasifikasi
:ayi terpapar suhu
lingkungan yang
rendah
Caktu timbulnya
kurang dari + hari
#uhu tubuh 1+-
12,.67
Iangguan nafas
&enyut jantung D
-,, kali ?menit
Malas minum
Hetargi
/ip'termi sedang
:ayi terpapar suhu
lingkungan yang
rendah.
Caktu timbulnya
kurang dari + hari
#uhu tubuh D 1+67
Tanda hip'termia
sedang
ulit teraba keras
Nafas pelan dan
dalam
/ip'termi berat
Tidak terpapar dengan
dingin atau panas yang
berlebihan
#uhu tubuh
berfluktuasi 12-1967
meskipun berada di
suhu lingkungan
yang stabil
Bluktuasi terjadi
setelah peri'de suhu
stabil
#uhu tidak stabil
12
2...Tatalaksana H#"ter!#
:erdasarkan klasifikasinya, tatalaksana hip'termi se*ara rin*i dapat dijelaskan
sebagai berikut >
". /ip'termi berat
1
-. #egera hangatkan bayi di ba(ah peman*ar panas yang telah dinyalakan sebelumnya,
bila mungkin. Iunakan inkubat'r atau ruangan hangat, bila perlu
+. Ianti baju yang dingin dan basah bila perlu. :eri pakaian yang hangat, pakai t'pi dan
selimut dengan selimut hangat.
1. /indari paparan panas yang berlebihan dan p'sisi bayi sering diubah.
.. :ila bayi dengan gangguan nafas 0frekuensi nafas lebih dari 2, atau kurang dari 1,
kali?menit, tarikan dinding dada, merintih saat ekspirasi 8, lakukan manajemen
gangguan nafas.
3. Pasang jalur !K dan beri *airan !K sesuai dengan d'sis rumatan, dan infus tetap
terpasang di ba(ah peman*ar panas, untuk menghangatkan *airan
2. Periksa kadar gluk'sa darah, bila kadar gluk'sa darah kurang dari .3 mg?dl, tangani
hip'glikemi.
5. Nilai tanda kega(atan bayi 0misalnya gangguan nafas, kejang atau tidak sadar8 setiap
jam dan nilai juga kemampuan minum setiap . jam sampai suhu tubuh kembali dalam
batas n'rmal.
A. "mbil sampel darah dan beri antibi'tik sesuai dengan yang disebutkan dalam
penanganan kemungkinan besar sepsis.
9. "njurkan ibu menyusui segera setelah bayi siap >
:ila bayi tidak dapat menyusu, beri "#! peras dengan menggunakan salah satu
alternatif *ara pemberian minum
:ila bayi tidak dapat menyusu sama sekali, pasang pipa lambung dan beri "#! peras
begitu suhu bayi men*apai 1367.
-,. Periksa suhu tubuh bayi setiap jam. :ila suhu naik paling tidak ,,367?jam, berarti
upaya menghangatkan berhasil, kemudian lanjutkan dengan memeriksa suhu bayi
setiap + jam.
--. Periksa juga suhu alat yang dipakai untuk menghangatkan dan suhu ruangan setiap
jam.
-+. #etelah suhu bayi n'rmal >
Hakukan pera(atan lanjutan untuk bayi
Pantau bayi selama -+ jam kemudian dan ukur suhunya setiap 1 jam.
-1. Pantau bayi selama +. jam setelah penghentian antibi'tika. :ila suhu bayi tetap dalam
batas n'rmal dan bayi minum dengan baik dan tidak ada masalah lain yang
13
memerlukan pera(atan di rumah sakit, bayi dapat dipulangkan dan nasehati ibu
bagaimana *ara menjaga agar bayi tetap hangat selama di rumah.
:. /ip'termi sedang
-. Ianti pakaian yang dingin atau basah dengan pakaian yang hangat, memkai t'pi dan
selimuti dengan selimut hangat.
+. :ila ada ibu ? pengganti ibu, anjurkan menghangatkan bayi dengan melakukan k'ntak
kulit dengan kulit atau pera(atan bayi lekat 0Kangaroo Mother are8
1. :ila ibu tidak ada >
/angatkan kembali bayi dengan menggunakan alat peman*ar panas, gunakan
inkubat'r dan ruangan hangat, bila perlu
Periksa suhu alat dan suhu ruangan, beri "#! peras dengan menggunakan salah
satu alternatif *ara pemberian minum dan sesuaikan pengatur suhu.
/indari paparan panas yang berlebihan dan p'sisi bayi lebih sering diubah.
.. "njurkan ibu untuk menyusui lebih sering. :ila bayi tidak dapat menyusu, berikan "#!
peras menggunakan salah satu alternatif *ara pemberian minum.
3. Mintalah ibu untuk mengamati tanda kega(atan 0misalnya gangguan nafas, kejang,
tidak sadar8 dan segera men*ari pert'l'ngan bila terjadi hal tersebut.
2. Periksa kadar gluk'sa darah, bila D.3 mg?dl, tangani hip'glikemia.
5. Nilai tanda kega(atan, misalnya gangguan nafas, bila ada tangani gangguan nafasnya
A. Periksa suhu tubuh bayi setiap jam, bila suhu naik minimal ,,367?jam, berarti usaha
mengahangatkan berhasil, lanjutkan memeriksa suhu tiap + jam.
9. :ila suhu tidak naik, atau naik terlalu pelan, kurang ,,36*?jam, *ari tanda sepsis.
-,. #etelah suhu tubuh n'rmal >
Hakukan pera(atan lanjutan
Pantau bayi selama -+ jam berikutnya, periksa suhu tiap 1 jam.
--. :ila suhu tetap dalam batas n'rmal dan bayi dapat minum dengan baik serta tidak ada
masalah lain yang memerlukan pera(atan di rumah sakit, bayi dapat dipulangkan.
Nasihati ibu *ara menghangatkan bayi di rumah.
1
TERAPI DENGAN INKUBAT/R
!nkubat'r biasanya digunakan pada bayi dengan berat badan lahir kurang dari -A,,
gram. !nkubat'r tertutup akan memberikan panas se*ara k'n=eksi. )leh karena itu, inkubat'r
ini tidak men*egah kehilangan panas se*ara radiasi ke*uali bila inkubat'r ini dilengkapi
dengan dua lapis dinding. &emikian pula, kehilangan panas se*ara e=ap'rasi dapat
dik'mpensasi jika kelembapan ditambahkan ke dalam inkubat'r. elemahan inkubat'r
tertutup ini adalah sulitnya memantau bayi yang sakit dan sulit dalam melaksanakan beberapa
pr'sedur. Perubahan suhu tubuh yang dihubungkan dengan sepsis dapat diatasi melalui sistem
14
k'ntr'l 't'matis dari inkubat'r tertutup. #e'rang bayi dapat dilepaskan dari inkubat'r bila
suhu tubuhnya dapat dijaga pada suhu lingkungan D 1,,,67 0biasanya bila berat badannya
men*apai -2,,--A,, gram8. !nkubat'r tertutup dapat mengatur suhu lingkungan netral
dengan menggunakan satu dari perlengkapan diba(ah ini >
3
a. !ervocontrolled s"in pro#e yang men*apai bagian perut bayi. %ika suhu tubuh
turun, maka panas akan ditambahkan. %ika target suhu kulit telah ter*apai, maka
unit pengangat akan mati se*ara 't'matis. elemahan dari alat ini adalah, dapat
terjadi panas yang berebihan bila sens'r rusak.
0. Perlengkapan k'ntr'l suhu udara. &engan alat ini, suhu udara di dalam inkubat'r
dapat naik atau turun bergantung pada hasil pengukuran suhu bayi. Penggunaan
*ara ini membutuhkan perhatian yang *ukup dan biasanya digunakan pada bayi
yang sudah tua.
1. Pro#e suhu udara. Pr'be ini tergantung di dalam inkubat'r di dekat bayi dan
mengatur suhu udara agar tetap k'nstan.
-
Iambar + menunjukkan gambar in*ubat'r.
3
7ara pemakaian >

15
a. Menggunakan servocontrol, dengan pengaturan suhu untuk kulit perut 12,,-
12,367.
b. Penggunaan inkubat'r dengan dua lapis dinding, bila memungkinkan.
*. Tutup kepala bayi dengan t'pi.
d. %aga kelembapan pada le=el <.,-3,;. elembapan yang berlebihan dan pakaian
yang basah dapat memi*u terjadinya kehilangan panas yang berlebihan dan
pengumpulan *airan yang dapat memungkinkan terjadinya infeksi.
e. %aga suhu =entilat'r pada suhu <1.,,-13,,67.
f. Hetakkan matras penghangat di ba(ah tubuh bayi yang memiliki suhu ber=ariasi
antara 13,,-1A,,67. $ntuk perlindungan, suhu dapat diatur antara 13,, dan
12,,67. $ntuk menghangatkan bayi yang hip'termi, suhu dapat diatur men*apai
15,, dan 1A,,67.
g. :ila temperatur sulit untuk diatur, tingkatkan le=el kelembapan atau gunakan
pan*aran penghangat 0 di beberapa institusi8
3
#e*ara praktis, pera(atan dalam inkubat'r dengan suhu diatur sesuai dengan berat
badan bayi baru lahir, yakni >
1
Tabel 3. Penyesuaian inkubat'r dengan berat badan bayi baru lahir
1
:erat badan lahir #uhu 0678
0Made Cidia8
#uhu 0678
0B $!8
3,, 13,3 L ,,3 -
-,,, 1.,9 L ,,3 13
-3,, 1.,, L ,,3 1.
+,,, 11,3 L ,,3 11,3
+3,, 11,+ L ,,3 11,+
TERAPI DENGAN PE*ANAS
Terapi dengan pemanas digunakan untuk bayi yang sangat tidak stabil atau selama
pelaksanaan suatu pr'sedur medis. Panas dihasilkan dari pr'ses radiasi sehingga tidak
men*egah kehilangan panas se*ara k'n=eksi dan e=ap'rasi. #uhu dapat diatur dalam sebuah
Eservomode dan Enonservomode0 disebut juga tipe manual8. :ila digunakan pemanas tipe
manual, bayi harus diamati se*ara lebih hati-hati untuk menghindari panas yang berlebihan.
Pemanas ini digunakan dalam (aktu yang terbatas seperti dalam ruang persalinan.
ehilangan air yang tak disadari dapat terjadi ekstrim pada bayi dengan berat badan lahir
16
sangat rendah 0 men*apai 5 ml?kg?jam8. Penutupan kulit dengan bahan semipermeabel dapat
membantu mengurangai kehilangan air transepidermal 0TECH8 yang tak disadari.
3
Iambar 1 menunjukkan pemanas
3
2ara engaturan e!anas
-. Pengaturan suhu pada bayi yang sehat 0 berat badan @ +3,, gram8 >
a. Tempatkan bayi di ba(ah pan*aran penghangat segera setelah persalinan.
b. eringkan bayi dengan segera untuk men*egah kehilangan panas se*ara e=ap'rasi
*. Tutup kepala bayi dengan penutup kepala atau t'pi.
d. Hetakkan bayi dan tutup dengan selimut di tempat tidur bayi
+. Pengaturan suhu pada bayi yang sakit >
#ama dengan pengaturan suhu pada bayi yang sehat, ke*uali letakkan bayi diba(ah
pan*aran penghangat dengan temperature servoregulation.
1. Pengaturan suhu pada bayi prematur 0berat badan -,,,-+3,, gram8
a. $ntuk bayi dengan berat badan -A,,-+3,, gram tanpa masalah medis,
penggunaan selimut, t'pi dan tempat penyimpanan biasanya *ukup.
b. $ntuk bayi dengan berat badan -,,,--A,, gram dan sehat dapat ditempatkan di
inkubat'r dengan ser='k'ntr'l. #edangkan bayi yang sakit dapat ditempatkan di
ba(ah pan*aran penghangat dengan ser='k'ntr'l.
.. Pengaturan suhu pada bayi dengan berat badan kurang dari -,,, gram.
17
&i dalam ruang persalinan, kehilangan panas se*ara e=ap'rasi dapat terjadi segera
setelah persalinan. arena itu pengeringan se*ara *epat pada bayi merupakan hal yang
sangat penting dalam tatalaksana pada bayi berat badan lahir rendah. Pendekatan yang
berbeda dan lebih efisien adalah dengan ditemukannya selimut dari p'lietilen yang
dapat dipakai menutupi bahu sampai kaki tanpa pengeringan segera setelah pr'ses
persalinan. &i tempat pera(atan, dapat digunakan pemanas ataupun inkubat'r,
tergantung mana yang lebih disukai.
3
&engan adanya keseluruhan terapi ini, sebaiknya dapat membantu kita sebagai tenaga
kesehatan untuk lebih sensitif dan tanggap dalam menangani masalah hip'termi. Penanganan
yang tepat pada bayi preterm maupun aterm dengan hip'termi dapat mengurangi masalah
pada bayi baru lahir dalam perkembangan selanjutnya.
-+
Pen1ega&an H#"ter!# $engan 13 Langka& Pr"teks# Ter!al
#epuluh langkah pr'teksi termal adalah serangkaian tindakan yang dilakukan pada
bayi baru lahir dengan tujuan untuk menghindarkan terjadinya stress hip'termi maupun
hipertermi, serta menjaga suhu tubuh bayi tetap berada dalam keadaan n'rmal yaitu antara
12,3-15,,67.
Langka& ke 1 4 Ruang !ela&#rkan %ang &angat
#elain bersih, ruang bersalin tempat ibu melahirkan harus *ukup hangat dengan suhu
antara +3-+A67 serta bebas dari aliran arus udara melalui jendela, pintu ataupun kipas angin.
#elain itu, sarana resusitasi lengkap yang diperlukan untuk pert'l'ngan bayi baru lahir sudah
disiapkan serta harus dihadiri paling tidak - 'rang tenaga terlatih dalam resusitasi bayi baru
lahir sebagai penanggung ja(ab pada pera(atannya.
1
Langka& ke 2 4 Penger#ngan segera
#egera setelah lahir, keringkan kepala dan tubuhnya dan segera ganti kain yang basah
dengan kain yang hangat dan kering. emudian letakkan di permukaan yang hangat seperti
dada atau perut ibunya atau segera dibungkus dengan pakaian hangat. esalahan yang sering
dilakukan adalah k'nsentrasi pen'l'ng kelahiran terutama pada 'ksigenasi dan tindakan
p'mpa jantung pada (aktu resusitasi sehingga melupakan k'ntr'l terhadap paparan dingin
yang kemungkinan besar terjadi segera setelah bayi dilahirkan.
1
Langka& ke ( 4 K"ntak kul#t $engan kul#t
18
'ntak kulit dengan kulit adalah *ara yang sangat efektif untuk men*egah hilangnya
panas pada bayi baru lahir, baik pada bayi aterm maupun preterm. &ada atau perut ibu,
merupakan tempat yang sangat ideal bagi bayi baru lahir untuk mendapatkan suhu
lingkungan yang tepat. 'ntak kulit dengan kulit adalah suatu bentuk sentuhan yang dapat
menstimulasi saraf-saraf yang tidak bermielin pada bayi 0ujung saraf 78. Nantinya sensasi
sentuhan pada saraf ini akan mengakti=asi k'rteks insular pada sistem limbik di 'tak
sehingga dilepaskan neur'peptida seperti k'lesist'kinin dan 'pi'id yang akan menyebabkan
=as'dilatasi kulit. #entuhan ini juga akan menstimulasi aksis pituitari-tir'id yang akan
meningkatkan metab'lisme serta suhu kulit ibu dan bayi. #elanjutnya, kalsit'nin l'kal dan
h'rm'n pelepas k'rtik'tr'pin kutan diaktifkan sehingga suhu akan meningkat dan bayi
beserta ibu menjadi lebih hangat.
-.
"pabila 'leh karena sesuatu hal tidak memungkinkan pelekatan bayi ke dada atau ke
perut ibunya, maka bayi yang telah dibungkus dengan kain hangat dapat diletakkan dalam
dekapan lengan ibunya. Met'de pera(atan k'ntak kulit dengan kulit dalam pera(atan bayi
selanjutnya sangat dianjurkan khususnya untuk bayi-bayi ke*il. &ari beberapa penelitian
dilap'rkan adanya penurunan se*ara bermakna angka kesakitan dan angka kematian bayi-
bayi ke*il.
1
Langka& ke ) 5 Pe!0er#an ASI
Pemberian "#! sesegera mungkin sangat dianjurkan dalam jam-jam pertama
kehidupan bayi baru lahir. Pemberian "#! se*ara dini dan dalam jumlah yang men*ukupi
akan sangat menunjang kebutuhan nutrisi serta berperanan dalam pr'ses term'regulasi bayi
baru lahir
1
. #elain itu, ibu p'st-partum baik bayinya aterm maupun preterm akan mengalami
kenaikan temperatur payudara. #timulasi menyusui dini akan meningkatkan pr'duksi
pr'laktin yang memi*u akti=asi lebih baik dari kelenjar susu. "kti=asi ini selanjutnya akan
memi*u efek parasimpatis ke pembuluh darah di payudara sehingga suhunya meningkat dan
dapat menghangatkan bayi sekaligus di saat menyusui.
-.
19
/ubungan kulit ke kulit Met'de kangguru
Iambar .. $saha pen*egahan kehilangan panas tubuh pada bayi baru lahir.
-
Langka& ke - 4 T#$ak segera !e!an$#kan 6 !en#!0ang 0a%#
Memandikan bayi dapat dilakukan beberapa jam kemudian 0paling tidak setelah 2
jam8 yaitu setelah keadaan bayi stabil. Tindakan memandikan bayi segera setelah lahir akan
menyebabkan terjadinya penurunan suhu tubuh bayi. Mek'nium, darah atau sebagian =erniks
dapat dibersihkan pada (aktu tindakan mengeringkan bayi. #isa =erniks yang masih
menempel di tubuh bayi tidak perlu dibuang. Pembuangan sisa =erniks yang masih menempel
akan menyebabkan iritasi kulit juga =erniks tersebut masih bermanfaat sebagi pelindung
panas tubuh bayi, dan akan direabs'rbsi dalam hari hari pertama kehidupan bayi. Menimbang
bayi dapat ditunda beberapa saat kemudian. Tindakan menimbang dapat menyebabkan
terjadinya penurunan suhu tubuh bayi. #angat dianjurkan pada (aktu menimbang bayi,
timbangan yang digunakan diberi alas kain hangat.
1
20
Iambar 3. 7ara memandikan bayi.
-
Langka& ke . 4 Paka#an $an sel#!ut 0a%# %ang a$ekuat
#e*ara umum, bayi baru lahir memerlukan beberapa lapis pakaian dan selimut yang
lebih banyak daripada 'rang de(asa. Pakaian terutama t'pi, dapat dipakaikan pada bayi,
karena sebagian besar 0kurang dari +3 ;8 kehilangan panas dapat terjadi melalui kepala bayi.
Pakaian dan selimut sebaiknya *ukup l'nggar sehingga memungkinkan adanya lapisan udara
diantara permukaannya sebagai penyangga panas tubuh yang *ukup efektif. :ed'ng
0swaddling8 yang biasanya sangat erat sebaiknya dihindarkan. #elain menghilangkan lapisan
udara sebagai penyangga panas, bed'ng juga meningkatkan risik' terjadinya pneum'nia dan
penyakit infeksi saluran nafas lainnya. /al ini terjadi karena paru bayi tidak mengembang
sempurna pada (aktu bernafas. Pada pera(atan bayi preterm selain dengan *ara pera(atan
bayi lekat dengan ibunya, pakaian dan selimut hangat, penggunaan plastik sebagai selimut
pelapis atau meletakkan bayi diba(ah peman*ar panas, dilap'rkan sangat bermanfaat untuk
memperke*il pr'ses kehilangan panas. Pemakaian matras yang hangat juga dapat dilakukan.
-3
&alam hal ini suhu tubuh bayi harus selalu dim'nit'r dengan ketat untuk menghindarkan
terjadinya hipertermi. :ayi yang lahir dari ibu yang menderita demam, mempunyai risik'
untuk terjadinya depresi pernafasan, kejang, palsi serebral atau kematian.
1

Langka& ke 7 4 Ra8at ga0ung
:ayi yang dilahirkan di rumah ataupun di rumah sakit,sey'gyanya digabung dalam
tempat tidur yang sama dengan ibunya selama +. jam penuh dalam ruangan yang *ukup
hangat 0minimal +3678. /al ini sangat menunjang pemberian "#! on demand , serta
mengurangi resik' terjadinya infeksi n's'k'mial pada bayi-bayi yang lahir di rumah sakit.
1
Langka& ke 9 4 Trans"rtas# &angat
21
Kamar
hangat-
Air
hangat
Mandi
segera
dan
cepat
Lap dan
keringka
n dengan
cepat
Pasang
ed!ng
dengan
rapi
"pabila bayi perlu segera dirujuk ke rumah sakit atau bagian lain di lingkungan
rumah sakit seperti di ruang ra(at bayi atau N!7$ sangat penting untuk selalu memjaga
kehangatan bayi selama dalam perjalanan. "pabila memungkinkan, rujuklah bayi bersamaan
dengan ibunya dalam pera(atan bayi lekat. /al ini merupakan *ara sederhana dan aman.
7ara merujuk bayi dapat melalui teknik M7 0Kangaroo Mother are8 dengan meletakkan
bayi di dada ibunya dimana bayi berada di dalam baju ibu dengan k'ntak kulit ke kulit yang
adekuat. :ayi tidak memakai pakaian atasan, dapat memakai t'pi, kaus kaki dan sarung
tangan. #elanjutnya dari luar bayi dapat ditutupi dengan selimut atau kain. Tindakan ini dapat
membuat bayi lebih hangat, lebih mudah disusui dan k'mplikasi hip'terminya dapat
dikurangi.
2
Langka& ke :4 Resus#tas# &angat
#aat resusitasi, tubuh bayi harus dijaga agar tetap hangat. :ayi-bayi yang mengalami
asfiksia tidak dapat menghasilkan panas yang *ukup sehingga berisik' tinggi untuk menderita
hip'termi. Pada (aktu melakukan resusitasi di rumah sakit, berikanlah lingkungan yang
hangat dan kering, yaitu dengan meletakkan bayi di ba(ah alat peman*ar panas. /al ini
merupakan salah satu dari rangkaian pr'sedur standar resusitasi bayi baru lahir.
1
Langka& ke 13 4 Pelat#&an $an s"s#al#sas# ranta# &angat
#emua pihak yang terlibat dalam pr'ses kelahiran serta pera(atan bayi perlu dilatih
dan diberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip serta pr'sedur yang benar tentang rantai
hangat. eluarga dan angg'ta masyarakat yang mempunyai bayi di rumah perlu diberikan
pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya menjaga agar bayinya selalu tetap hangat.
1
*an'aat *e!0e$ung
Untuk !engatas# re'leks kejut atau re'leks !"r"
*e!0antu #0u !en%usu# 0a%#n%a.
*enenangkan 0a%# %ang se$ang k"l#k
*engurang# r#s#k" terja$#n%a SIDS saat t#$ur ;!at# !en$a$ak<
*e!0antu 0a%# le0#& tenang sua%a !u$a& t#$ur.
*ekan#s!e H#erte!#a
22
23
"!#d $tress
BAB III
24
PENUTUP
(.1.Kes#!ulan
-. :ayi baru lahir memiliki keterbatasan dalam term'regulasi tubuhnya. Pengaturan suhu
tubuh merupakan k'mbinasi dari keseimbangan antara pr'duksi panas dan pengeluaran
panas, ditunjang 'leh fakt'r lingkungan, h'rm'nal dan lainnya
+. /ip'termi adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir memiliki suhu tubuh di ba(ah
12,3
,
7 095,5
,
B8 pada pengukuran dengan aksila. lasifikasi hip'termi yakni hip'termi
ringan dengan suhu 12-12.3
,
7 atau 92,A-95,5
,
B, hip'termi sedang dengan suhu 1+-12
,
7
atau A9,2-92,A
,
B, dan hip'termi berat dengan suhu di ba(ah 1+
,
7 atau A9,2
,
B.
1. Mekanisme terjadinya hip'termi meliputi penurunan pr'duksi panas, peningkatan
kehilangan panas 0k'nduksi, k'n=eksi, radiasi, dan e=ap'rasi8 dan kegagalan
term'regulasi
.. &iagn'sis hip'termi dapat ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik yang
tepat, *epat dan adekuat sehingga dapat ditatalaksana dengan segera.
3. Tatalaksana hip'termi men*akup tatalaksana umum, langkah pr'teksi termal, pemakaian
inkubat'r, pemakaian pemanas dan terapi medikament'sa
(.2. Saran
&'kter sebagai pemberi layanan kesehatan di lini pertama sebaiknya memiliki
pengetahuan dan kemampuan yang maksimal dalam tatalaksana hip'termi pada bayi baru
lahir. /al ini juga dapat di(ujudkan melalui kerjasama dengan teman seja(at atau mitra kerja
sehingga bayi mendapatkan pera(atan 'ptimal.
25
DA,TAR PUSTAKA
-. C/).Thermal Pr'te*ti'n 'f Ne(b'rn, " Pra*ti*al Iuide.-995.h. 3-++
+. :hatt &R, Chite R, Martin I. Transiti'nal /yp'thermia in Preterm Ne(b'rns.
%'urnal )f Perinat'l'gy +,,5M+5> .3-5
1. Yunant' ". Term'regulasi. &alam > 'sim M#, Yunant' ", &e(i R, penyunting.
:uku "jar Ne'nat'l'gi. Edisi -. %akarta > :adan Penerbit !&"! M +,,A. h. A9--,+
.. Rennie %M dan R'bert'n NR7. TeNtb''k 'f Ne'nat'l'gy Third Editi'n. -999.$ >
7hur*hill Hi=ingst'ne.
3. I'mela TH. Temperature Regulati'n. &alam > " Hange 7lini*al Manual
Ne'nat'l'gy > Management, Pr'*edures, )n 7all Pr'blems, &iseases, and &rugs 3
th
Editi'n. M*Ira(-/ill M +,,..h. 19-.1
2. C/). "ssesment, Bindings, and Management "bn'rmal :'dy Temperatur. &alam >
Managing Ne(b'rn Pr'blems, " Iuides f'r &'*t'rs, Nurses, and Mid(i=es. +,,1. h.
B29-B51
5. Mullany H, atG %, hatry #, He7lerO #7, &armstadt IH, dan Tiels*h %M. Ne'natal
/yp'thermia and "ss'*iated Risk Ba*t'rs "m'ng Ne(b'rns 'f #'uthern Nepal.
:M7 Medi*ine %uni +,-,MA>.1
A. Iuyt'n 7", /all %E. #uhu Tubuh, Pengaturan #uhu dan &emam. &alam > :uku "jar
Bisi'l'gi ed'kteran. Edisi 9. %akarta > Penerbit :uku ed'kteran EI7 M -995. h.
--.--32
9. BaiGi M dan Netty EP. "rtikel /ip'tir'id. +,,2. &iunduh dari (((.pediatrik.*'m.
#itus resmi #MB !lmu esehatan "nak Bakultas ed'kteran $ni=ersitas "irlangga.
#urabaya. &iakses tanggal -3 N'=ember +,-,.
-,. Markum "/. %anin dan Ne'natus. &alam > :uku "jar !lmu esehatan "nak %ilid !.
%akarta > Bakultas ed'kteran $ni=ersitas !nd'nesia M -99-. h. +-A-9
--. #arkar R, :asu #, "gra(al R, dan Iupta P. #kin 7are f'r The Ne(b'rn. The !ndian
Pediatri*s %uli +,-,M.5>391-A
-+. Payeri M, aGemnejad ", Ianjali M, dan :abaei I. !n*iden*e and Risk Ba*t'rs 'f
Ne'natal /yp'thermia at Referral /'spitals in Tehran, !slami* Republi* 'f !ran. Ha
Re=ue de #ante la Mediterranee 'rientale +,,5M-1>-1,A--1
-1. P'hl ", I'mella 7, dan I'mella HI. " Hange Medi*al :''k > Pediatri*s )n 7all.
+,,.. M*Ira(-/ill.
-.. Hudingt'n #, M'rgan , Reese #. :reast-!nfant Temperature (ith T(ins during
#hared angar'' 7are. %'urnal )bstetri* and Iine*'l'gy Ne'natal Nursing %uni
+,,2M13>++1-1-.
-3. M*7all , "lderdi*e B", /alliday /H, %enkins %I, K'hra #. !nter=enti'ns t' Pre=ent
/yp'thermia "t :irth !n Preterm and?'r H'( :irth(eight :abies. $.# Nati'nal
Hibrary 'f Medi*ine Nati'nal !nstitute 'f /ealth %anuari +,,3M-
26

Anda mungkin juga menyukai