Anda di halaman 1dari 9

UNOCAL IN BURMA

PENDAHULUAN
Perusahaan Unocal berpusat di California, Amerika serikat Didirikan tgl 17 Oktober 1890
di Santa Paula Union Oil Company of California. Unocal merupakan perusahaan yang bergerak
dalam bidang eksplorasi dan perdagangan minyak bumi. Unocal beroperasi dalam proyek di
Mexsiko, Alaska/Canada, Brazil, Thailand, Indonesia, Banglades, Netherland, Azebaijan,
Yamman, Congo, Mynmar (Burma), Gabon (Afrika barat), Vietnam, Brunai dan Phlipina. Pada
tanggal 5 April 2005, ChevronTexaco membeli Unocal seharga $16.2 milyar.
Unocal mulai masuk ke Burma pada tahun 1990-an
untuk explorasi sumber migas lepas pantai . tahun 1993 Unocal
ikut dalam proyek pembangunan Yadana untuk menambang gas
alam lepas pantai yang terletak di laut Andaman, dikedalaman
150 kaki (46 m) dari pantai Burma. Ladang gas alam Yadana
Field milik pemerintah Burma/ Myanmar sebanyak 5 trilyun
kubik feet. Pada Tahun 1992, Pemerintah Burma Menunjuk
perusahaan lokal Myanmar Oil and Gas Enterprise (MOGE)
untuk membantu mengembangkan proyek Yadana . burma juga
Menandatangani kontrak dengan Total S.A, sebuah perusahaan
Perancis yang berhak untuk membangun pipa untuk
mengalirkan gas dari Yadana ke Thailand, dimana pemerintah
Thailand akan membeli gas Diperkirakan akan mendapat
keuntungan bersih $200 - $400 juta.
Unocal bertugas untuk membangun pipa sepanjang 256
mil untuk distribusi gas dari Myanmar ke Thailand. Panjang pipa: 346 km (off shore) + 63 km
(onshore) Sebagian besar lewat dasar laut tapi ada bagian yang melewati daratan yang dihuni
oleh suku Karens (suku yang paling berseteru dengan pemerintah). Pada 15 Okt 1996, 15 orang
dari suku Karen menggugat Unocal di US Court dengan tuduhan mereka dan keluarga mereka
telah menjadi subjek atas relokasi tanah, kerja paksa, penyiksaan, pembunuhan dan pemerkosaan
pada proyek pipeline Yadana . Pada Desember 2004, Unocal mengumumkan akan memberikan
kompensasi bagi suku Karen dan menyediakan dana untuk program sosial bagi orang2 di
wilayah pembangunan pipa
Unocal melakukan bisnis pada beberapa bidang usaha, diantaranya :
1. Produksi Migas
2. Bisnis Explorasi sumber daya panas bumi dan proyek tenaga listrik
3. Perdagangan Global
4. Mineral dan Carbon
5. Produksi Pertanian

Burma atau lebi dikenal dengan negara myanmar mempunyai sistem pemerintahan yang
diktator dan rasisme. Penduduk yang berada di myanmar 69 % mayoritas masyarakat burma
selain itu karens, shans, chins, rakhines, india cina dll tingkat ekonomi di negara myanmar
tergolong miskin pendapatan GDP $200 - $ 300 per tahun sedangkan tingkat inflasi lebi dari 20
%. Selain itu dari segi sosial masyarakat burma tergolong memprihatinkan karena Tingkat
kematian bayi cukup tinggi selain itu usia harapan hidup masyarakatnya 53 tahun masa hidup
pria dan 56 tahun masa hidup wanita.
Alasan kenapa burma menarik untuk berbisnis
Buruh murah tetapi relatif berpendidikan
Burma kaya akan gas alam dan banyak sumber daya alam yang belum dimanfaatkan dan menjadi
kesempatan yang besar untuk dimanfaatkan
Merupakan entry point menuju pasar internasional potensial yang menguntungkan
Pemerintah Burma menciptakan iklim politik yang stabil

PETA BURMA


1. Asses whether from a utilitarian, rights, justice, anda caring perspektive, Unocal did the right
thing in deciding to invest in the pipeline and then in the conducting the project as it did.
Assuming there was no way to change the outcome of this case and that the outcome was
foreseen, was Unocal then justified in the deciding to invest in the pipeline?
Jawaban :
Etika adalah semacam investigasi dan meliputi baik kegiatan investigasi sebaik hasil
investigasi itu sedangkan moralitas merupakan subjek bahwa etika menyelidiki. Sederhananya,
Transaksi etika dengan memahami dan membedakan benar dan salah . Validitas kegiatan Unocal
terlibat dalam proyek lapangan Yadana dapat dibahas dari 4 (empat) prinsip moral yang sudut
pandang, yaitu: utilitarian, hak, keadilan, dan perspektif peduli.
a. Perspektif Utilitarian :
Pada konsep utilitarianisme menjelaskan bahwa :
Tindakan dan kebijakan yang harus dievaluasi atas dasar manfaat dan biaya yang akan
dihadapkan atau disodorkan pada masyarakat. Suatu tindakan yang dibenarkan secara moral
dalam situasi apa pun harus dilihat pada sisi kegunaannya atau manfaat terbesar dari semua
alternatif manfaat yang tersedia, baik itu member dampak langsung saat ini atau masa y.a.d.
Konsep inti dari utilitarianisme adalah fokus dari konsekuensi yang baik untuk semua pemangku
kepentingan dan bukan hanya individu.
Dilihat dari konsep utilitarianisme, menurut kami konsep ini cocok untuk apa yang telah
dilakukan Unocal dalam proyek ini, karena dengan merealisasikan investasi, pemerintah dan
masyarakat burma mendapat tambahan pendapatan, pekerjaan, transfer teknologi, pembangunan
infrastruktur, sekolah, dll dan Thailand mendapat supply gas yang stabil untuk pembangkit
listriknya yang dapat menopang pertumbuhan ekonominya. Disamping Unocal sendiri mendapat
profit dari proyek ini, dia juga memberi keuntungan bagi masyarakat Burma yaitu dengan
membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Burma. Adapun profit yang diperoleh oleh
Unocal selain dari segi nominal, juga mendapat kemudahan mendapat tenaga kerja yang cukup
berpendidikan dengan harga yang murah. Begitu halnya bagi masyarakat Burma, tersedianya
lapangan kerja dan kesempatan kerja bagi mereka.
Untuk mengetahui keputusan Unocal berinvestasi dalam proyek Yadana dari perspektif
murni utilitarian, yaitu kita dapat melihat biaya dan manfaat dari proyek, seperti, untuk
pembangunan pipa ini Unocal membangun infrastruktur berupa jalan, base camp, helipad dan
kebutuhan lain dikawasan tersebut. Usaha kecil juga mulai tumbuh, dan dengan adanya proyek
tersebut terbuka lapangan kerja untuk masyarakat Burma. Angka kehidupan dapat meningkat
dimana 31 meninggal dari 1000 kelahiran dibandingkan 78 dari 1000 pada tahun-tahun
sebelumnya, bahkan pada 2002 menjadi 13 dari 1000 kelahiran. Klaim ini didukung oleh CDA
(Collaborative fro Development Action), yang merupakan lembaga independen yang didanai
oleh beberapa negara eropa seperti
Belanda,Denmark, Canada, Germany serta world
bank.
Unocal mengklain dapat menyediakan
7551 lapangan pekerjaan, dan selama produksi
akan mempekerjakan 587 warga Burma. Hingga
2004 proyek ini telah mengirimkan 500-600 juta kubik gas per-hari ke Thailand. Hasil penjualan
gas ini telah menghasilkan pemasukan ratusan juta dollar untuk pemerintah Burma.
Namun, proyek ini juga menyebabkan biaya, sebagai berikut: ratusan orang Karen
digunakan sebagai kerja paksa dan juga dipaksa untuk pindah ke mengakomodasi proyek pipa,
tuduhan pelecehan dan bahkan pembunuhan oleh pemerintah Burma bagi mereka yang
menentang proyek. Mengingat di atas disebutkan manfaat dan biaya, perspektif utilitarian murni
akan mengatakan bahwa itu adalah tepat untuk Unocal untuk berinvestasi dalam pipa Yadana.
Dengan melakukan proyek, ada jauh lebih banyak orang mendapat manfaat dari proyek, sebagai
lawan dari biaya.
b. Perspektif Hak :
Hak merupakan kepemilikan individu akan sesuatu. Hak tersebut akan sangat
berhubungan dengan hukum legal, dimana sebuah hak yang berasal dari sistem hukum
memungkinkan atau memberdayakan seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu atau
membutuhkan orang lain untuk bertindak dengan cara tertentu atas tidakan yang dilakukan orang
lain terhadapnya.
Hak yang jauh lebih besar yang mencakup semua manusia atau lebih baik dikenal sebagai hak
moral. Moral (or human) rights merupakan hak dimana semua manusia memiliki tingkatan yang sama;
yang mempertimbangkan bahwa hak-hak hukum memberi hak pada manusia dimana sistem hukum
tertentu berlaku dan hak moral memberi hak kepada semua orang tanpa memperhatikan (secara kaku)
sistem hukum yang berlaku di wilayah tersebut.

Kasus Unocal ini lmenurut kami bertentangan dengan perlindungan Hak Asasi Manusia
dimana tindakan pemerintahan Burma yang basically military dictator, memiliki SLORC
(StateLaw and Order Restoration Council) yang beranggotakan para petinggi senior militer
Burma sebagai garda depan pemerintahan. Hal ini terbukti dari adanya upaya Unocal dalam
menyewa badan konsultasi Control Risk Group untuk membaca situasi yang terjadi saat
proyek berjalan, dan ternyata didapati bahwa pemerintah Burma melakukan pemaksaan terhadap
forced labor untuk melakukan pembangunan infrastruktur seperti Camp Base, jalan raya dan
sebagainya. Selain itu adanya pihak lain yang merasa dirugikan yaitu ada 15 orangmasyarakat
Karen, salah satu society di Burma yang mengajukan tuntutan ke U.S Courts, bahwa ada anggota
keluarga mereka yang direlokasi paksa dan menjadi forced labor dalam proyek pipa tersebut.
Hal diatas menunjukan bahwa adanya pelanggaran etis terhadap HAM ada di Burma baik
secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan proyek. Landasan paling terkenal
untuk hak moral mensyaratkan bahwa setiap orang diperlakukan sebagai orang bebas dan setara,
seperti yang dinyatakan teori Imanuel Kant Prinsip Ends, yaitu: tidak pernah memperlakukan
seseorang sebagai sarana bunga toadvance milik sendiri melainkan sebagai tujuan mereka
sendiri. Lebih lagi, Manuel Velasquez dalam Etika Bisnis nya Konsep dan buku Kasus ini juga
menyebutkan bahwa:
- Manusia memiliki kepentingan yang jelas dalam yang disediakan dengan pekerjaan perawatan,
makanan, pakaian, perumahan dan kesehatan ketika mereka tidak dapat menyediakan sendiri.
- Manusia memiliki kepentingan yang jelas untuk menjadi bebas dari cedera atau penipuan dan
menjadi bebas untuk berpikir, bergaul, berbicara dan hidup pribadi.
- Manusia memiliki kepentingan yang jelas dalam melestarikan institusi kontrak Dari studi kasus,
kita menemukan bahwa referensi yang dibuat untuk perspektif hak pelanggaran etika, termasuk:
laporan bahwa sepanjang 1993 hingga 1996, yang Human Rights Watch dan Amnesty
Internasional mengeluarkan laporan mengklaim bahwa tentara Burma itu menggunakan kerja
paksa dan brutal penduduk Karen untuk memberikan keamanan bagi pekerja Unocal dan
peralatan. Selanjutnya, sebuah laporan tahun 1995 ditugaskan oleh Unocal juga menyatakan
bahwa pelanggaran HAM telah terjadi dan terus terjadi. Semua laporan yang membuktikan
konflik langsung dengan perspektif hak asasi etika.
c. Perspektif Keadilan :
Keadilan adalah memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya. Menurut
Velasquez keadilan merupakan pendistribusian keuntungan atau manfaat dan beban secara adil
diantara pihak terkait. Pada dasarnya, pendekatan keadilan bagi etika adalah memastikan bahwa
semua diperlakukan secara adil, dengan pemerataan manfaat dan risiko.
Dalam kasus Yadana Field ini, jika dilihat dari sudut pandang masyarakat lokal, justice
itu tidak berlaku bagi mereka. Pemerintahan yang berbasis militer seperti Burma lebih
menggunakan cara-cara yang eksplosif, seperti larangan pemerintah terhadap hak berbicara,
berorganisasi, dan berkumpul, serta mengesampingkan poin-poin demokrasi seperti hak bersuara
maupun diskusi bagi warganya. Selain itu juga adanya ketidak-merataan pendistribusian
keuntungan proyek bagi seluruh masyarakat Burma, hanya beberapa pihak seperti kalangan
menengah dan masyarakat sekitar pelaksanaan proyek yang merasakan keuntungan tersebut.
Mempertimbangkan informasi yang dikumpulkan di bawah perspektif utilitarian dan
Hak, dapat diperiksa posisi Unocal dari tiga kategori yang berbeda keadilan, sebagai berikut:
- Keadilan distributif: keadilan distributif berkaitan dengan distribusi keuntungan dan beban yang
adil masyarakat. Dari keadilan distributif pandang, hal itu muncul bahwa Unocal membuat
keputusan yang salah untuk berinvestasi dalam proyek Yadana karena fakta berbagai laporan
dari Departemen Luar Negeri AS, organisasi non-profit dan bahkan studi yang dilakukan Unocal
sendiri menunjukkan bahwa meskipun manfaat proyek bisa dalam teori telah didistribusikan ke
seluruh Burma melalui pembangunan pemerintah, tampak bahwa beban proyek telah difokuskan
pada mereka yang hidup dalam koridor pipa;
- Keadilan Retributif : hukuman setimpal secara moral dapat diterima untuk melanggar aturan
atau hukum. Dari sudut pandang keadilan retributif, tampak bahwa Unocal tidak benar dalam
keputusannya untuk berinvestasi dalam proyek Yadana seperti yang dituntut di kedua Negara
pengadilan Federaland di AS dan publisitas yang buruk berikutnya dan boikot oleh konsumen di
AS akhirnya memaksa Unocal keluar dari bisnis dengan cara merger dengan Chevron.
- Keadilan Kompensasi : cara hanya untuk mengkompensasi orang untuk apa yang mereka telah
hilang ketika mereka dirugikan oleh lainnya. Dari kompensasi Keadilan pandang, Unocal benar
dalam berinvestasi di pipa Yadana sebagai penduduk Karen yang telah menderita sebagai akibat
dari proyek itu cukup kompensasi melalui penyelesaian di luar pengadilan
d. Perspektif Caring:
Velasquez mendefinisikan ethic of care sebagai tindakan etis yang berdasar pada batasan
pantas tidaknya yang berlaku di lingkungan sekitar kita. Etika dari perspektif peduli menekankan
pentingnya hubungan. Hal ini menyarankan bahwa kita dapat menunjukkan kepedulian terhadap
orang-orang yang tergantung pada kita, baik itu keluarga kita, masyarakat atau bahkan negara,
kita sebagai individu menjalankan risiko membakar dan pengorbanan diri
Tindakan Unocal dalam kasus ini menurut kami sangat bertolak belakang, karena
membiarkan pemerintah Myanmar berbuat tidak peduli dan tidak adil terhadap maryarakatnya
dan Unocal membiarkan tindakan-tindakan yang tidak manusiawi seperti forced labor, berbuat
semena-mena dengan melakukan pemaksaan terhadap masyarakat untuk bekerja serta
menggusur penghuni yang lahannya dilewati jalur pipa tanpa adanya kompensasi.
Melihat dari berbagai laporan dari Departemen Luar Negeri AS, organisasi non-profit dan
bahkan penelitian Unocal sendiri, ternyata Unocal tidak benar dalam berinvestasi di proyek
Yadana froman etika perspektif caring. Hal ini disebabkan sifat etika perawatan yang
menekankan kasih sayang, kebaikan dan perkembangan hubungan. Karena orang Karen
diperlakukan buruk atau tanpa belas kasihan oleh militer Burma, dan dengan kesadaran Unocal,
hal itu melanggar etika perspektif peduli


2. In your view, is Unocal morally responsible for the injuries inflicted on some of the Karen
people? Explain. Is Chevron?
Jawaban :
Ya, mungkin kecelakaan yang terjadi pada
masyarakat Karen tidak secara langsung dilakukan
oleh pihak Unocal. Tetapi apa yang terjadi pada
masyarakat Karen merupakan konsekuensi yang
pasti terjadi dan sudah diketahui oleh pihak
Unocal. Seperti diketahui bahwa masyarakat Karen
merupakan kelompok minoritas yang secara aktif
selalu melakukan perlawanan terhadap pemerintah
militer Burma yang represif. Ketika diketahui
bahwa pembangunan pipa gas sepanjang 256 mil menuju Thailand akan melintasi wilayah yang
ditinggali masyrakat karen sepanjang 40 mil. Tentu saja sudah bisa diprediksikan bahwa akan
terjadi perlawanan olehmasyarakat Karen dan keterlibatan militer akan sangat besar dalam
menangani 40 mil terakhir pembangunan pipa ini. Terlebih lagi masyarakat Karen merupakan
masyarakat minoritas yang sering melakukan perlawanan terhadap pemerintah.
Tujuan dari Unocal memang untuk membangun pipa gas, sehingga membutuhkan kondisi
yang aman serta dibangunnya infrastruktur yang mendukung dikawasan tersebut. Namun hal ini
melahirkan konsekuensi akan ada bentrok antara militer dengan masyrakat, penggusuran
pemukiman penduduk, serta pemaksaan penduduk untuk bekerja dalam proyek tersebut. Kondisi
ini telah diketahui oleh pihak Unocal, sehingga Unocal harus bertanggung jawab atas apa yang
terjadi pada masyarakat Karen. Karena dapat dikatakan bahwa keputusan Unocal untuk tetap
berinvestasi meskipun sudah mengetahui terdapat gejolak politik di Burma yang menyebabkan
terjadinya pelanggaran oleh militer Burma terhadap masyarakat Karen.
Bila dilihat dari teori compensatory justice yang menjelaskan tentang terjadinya
pelanggaran hak oleh kesalahan yang dilakukan oleh pihak lain. Dalam hal ini Unocal terhadap
masyarakat Karen. Sehingga Unocal harus bertanggung jawab atas pelanggaran HAM yang
dilakukan oleh pihak militer Burma terhadap masyarakat Karen.
Untuk menganalisis apakah Unocal secara moral bertanggung jawab atas kecelakaan pada
beberapa orang Karen, perlu untuk meninjau prinsip-prinsip etis atau moral yang telah dilanggar
dan bagaimana empat prinsip utama etika diterjemahkan ke dalam standar moral proyek
lapangan Yadana. Dalam Etika Bisnis nya Konsep dan buku Kasus, Velasquez menunjukkan
bahwa prinsip-prinsip etis (utilitarianisme, hak, keadilan dan perawatan), memberikan dasar
sistematis standar moral yang dapat digunakan untuk menentukan dan mengevaluasi nilai moral
suatu keputusan atau penilaian. Dalam kasus Unocal, sebelum investasi dilakukan, Unocal telah
melakukan analisis sosial-politik Negara Burma. Bahkan, Unocal mengontrak sebuah perusahaan
konsultan untuk meninjau laporan Amnesty International 1991, yang didokumentasikan
pelanggaran terhadap Burmeseby tentara tersebut. Meskipun telah menerima penjelasan dari
pelanggaran hak asasi manusia di Burma, serta resiko yang mungkin terjadi, Unocal terus
berinvestasi ke dalam proyek. Selanjutnya, pada tahun 1995, Unocal menyewa konsultan untuk
menyelidiki kondisi di wilayah Yadana dan lagi memperoleh laporan tentang adanya berbagai
pelanggaran hak asasi manusia selama instalasi pipa. Pelanggaran etika atau moral. yang jelas
terjadi terkait kasus Unocal di Burma, termasuk:
- Pelanggaran prinsip hak, mengingat laporan yang
menunjukkan adanya hak asasi manusia telah meluas;
- Pelanggaran prinsip keadilan, karena manfaat dan
biaya yang tidak merata dan merata;
- Pelanggaran prinsip peduli, karena hilangnya kasih
sayang dasar bagi rakyat Karen oleh tentara Burma;
Sejak Unocal melanjutkan dengan proyek berdasarkan
prinsip Utilitarian Etik di mana konsekuensi
melanjutkan proyek melebihi biaya sosial yang terlibat,
itu dibenarkan untuk melanjutkan. Dengan demikian,
Unocal harus memikul tanggung jawab moral dan
bertanggung jawab atas luka-luka yang diderita orang Karen. Untuk Chevron sendiri dimana
empat bulan kemudian menyatakan membeli Unocal, perlu turut lanjut bertanggung jawab
apabila kondisi karen masih belum stabil serta ikut selanjutnya terlibat dalam bentuk tanggung
jawab sosial berikutnya.

3. do you agree or disagree with Unocals view that engagement rather than isolation is the
proper course to achieve social and poltical change in developing countries with repressive
governments. Explain.
Jawaban :
Kami tidak setuju dengan pandangan Unocal bahwa engagement lebih pas untuk dikaitkan
dengan perubahan kondisi sosial politik di negara tertindas seperti Burma daripada isolation,
karena pada awalnya Unocal menyatakan bahwa engagement diharapkan dapat menjadi jalan
bagi terciptanya Burma yang lebih terbuka serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat
Burma dan juga mengubah kondisi sosial dan politik masyarakat Burma. Secara ekonomi
memang proyek ini memberikan keuntungan ratusan juta dollar untuk pemerintah Burma, namun
keuntungan ini tidak menyentuh seluruh masyarakat Burma, melainkan hanya beberapa
masyarakat kelas menengah keatas dan masyarakat yang tinggal disekitar pembangunan pipa ini
yang mendapaatkan manfaat dari pembangunan pipa ini. Namun, berbeda hal-nya dengan
kondisi perpolitikan Burma yang tetap mengusung paham militer.Pasca proyek ini pun
pemerintah Burma tetap mengusung pandangan politik yang diktator dan represif terhadap
masyarakat, aktivis maupun lawan politiknya. Jadi, walaupun terdapat perubahan, dalam hal ini
perbaikan, kondisi sosial masyarakat Burma, seperti yang telah dibenarkan oleh CDA
(Collaborative for DevelopmentAction, Inc), NGO yang didanai oleh pemerintah Belanda,
Denmark, Kanada, Jerman, dan World Bank. Namun kondisi ini tidak terlalu berpengaruh ketika
point of view pemerintah Burma tetap sama yaitu pemerintahan yang diktaktor, masyarakat pun
masih hidup dibawah tekanan militer.

Anda mungkin juga menyukai