Anda di halaman 1dari 33

Laporan kasus

Kepaniteraan klinik kulit


dermatitis atopik
Pembimbing :
Dr. fliandini p.a,, sp.kk
Dr. yuni lidya, msc, spkk
Disusun :
Evanh purwa narendra.H
61100!0
Prodi s1 kedokteran
"akultas kedokteran dan ilmu kesehatan
Universitas batam
#01$
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan menyusunan laporan kasus ini yang berjudul
DERMT!T!" T#P!$%& 'aporan kasus ini saya susun untuk menambah ilmu
pengetahuan yang saya miliki dan untuk melengkapi tugas di $epaniteraan $linik !lmu
$ulit dan $elamin di Rumah "akit R"(D Embung )atimah *atam&
Ter+ujudnya re,erat ini adalah berkat bantuan dan dorongan berbagai pihak&
Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan u-apan terima kasih sebesar-besarnya
kepada pembimbing saya, dr&)iliandini P&,, "p&$$ dan dr& Yuni 'idya, M"-, "p&$$
yang telah banyak memberikan masukan dan meluangkan +aktu untuk membimbing
saya& Terima kasih kepada keluarga atas doa dan dukungannya, serta teman-teman
seperjuangan yang sedang menjalani kepaniteraan klinik di R"(D Embung )atimah&
"aya menyadari masih banyak kekurangan baik pada isi maupun ,ormat re,erat
ini, #leh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran, sehingga penulisan ini dapat
lebih baik sesuai dengan hasil yang diharapkan& "emoga tulisan ini dapat berman,aat bagi
proses pembelajaran di kepaniteraan $linik !lmu $ulit dan $elamin&
*atam, .uli /012
D)TR !"!
#
$T PEN3NTR 44444444444444444444444& /
D)TR !"! 444444444444444444444444444& 5
BAB I
DE)!N!"! 44444444444444444444444&& 2
EP!DEM!#'#3! 4444444444444444444444 2
)$T#R PEN6ET(" 444444444444444444444 2
ET!#'#3! 444444444444444444444444& 7
PT#)!"!#'#3! 444444444444444444444&& 7
3E.' $'!N!" 4444444444444444444444&& 12
D!3N#"!" 4444444444444444444444& 18
PEMER!$"N PEN(N.N3 444444444444444& /0
D!)ERENT!' D!3N#" 44444444444444444&& /1
PEN3#*TN 4444444444444444444444& //
$#MP'!$"! 44444444444444444444444&& /7
PR#3N#"!" 444444444444444444444444 /9
BAB II
'P#RN $"(" DERMT!T!" T#P!$ 444444444444&& /:
BAB III
PEM*;"N 4444444444444444444& 51
BAB I
!
TINJAUAN PUSTAKA
1. DEFINISI
Dermatitis atopik <D= adalah peradangan kulit kronis residi, disertai gatal yang
umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak, sering berhubungan dengan
peningkatan kadar !gE dalam serum dan ri+ayat atopi pada penderita atau keluarganya&
Dermatitis atopik disebut juga penyakit multi,aktorial, termasuk di antaranya
,aktor genetik, emosi, trauma, keringat, dan ,aktor imunologis&
1,5,2
2. EPIDEMIOLOGI
$ejadian dermatitis atopik menunjukkan ke-enderungan yang terus meningkat,
baik di negara maju maupun di negara berkembang& Di negara industri, angka kejadian
dermatitis atopik yang tinggi&
/
Dinegara maju <amerika,eropa,jepang dan negara industri lain= Pre>alensi D
telah meningkat selama 50 tahun Terakir& "aat ini diperkirakan bah+a 10-/0? dari anak-
anak dan 1-5? orang de+asa Menderita Dermatitis -topi- dimana Penderita +anita
lebih banyak menderita dermatitis atopi daripada pria dengan rasio 1,5 @ 1&
2
Dermatitis atopik sering dimulai pada masa bayi a+al <yang disebut a+al-a+al
dermatitis atopik=& "ebanyak 2A? dari semua kasus dermatitis atopik dimulai dalam 7
bulan pertama kehidupan, 70? mulai pada tahun pertama, dan :A? dimulai sebelum usia
A tahun& 'ebih dari A0? anak yang terpengaruh dalam / tahun pertama kehidupan tidak
memiliki tanda sensitisasi !gE, tetapi mereka menjadi peka selama terjadi dermatitis
atopik&2 "ampai dengan 90? dari anak-anak ini memiliki remisi spontan sebelum masa
remaja& Penyakit ini juga dapat dimulai pada orang de+asa <yang disebut dermatitis
atopik onset lambat=&
,5
3 FAKTOR PENCETUS
Makanan
Makanan yang diberikan kepada bayi akan berdampak pada terjadinya alergi,
termasuk dermatitis atopik& "ebab, sejumlah makanan mengandung alergen yang dapat
memi-u terjadinya dermatitis atopik& Menurut beberapa peneliti, bahan makanan yang
banyak menimbulkan reaksi alergi adalah bahan makanan yang mempunyai kandungan
$
protein tinggi, misalnya susu sapi, telur, ka-ang tanah, -oklat, ikan laut& $arena itu,
pengenalan makanan yang mengandung alergen sebelum 2 bulan akan meningkatkan
angka kejadian dermatitis atopik sebesar 1,7 kali& "ensitisasi umumnya terjadi terhadap
alergen makanan, terutama susu sapi, telur, ka-ang-ka-angan, dan gandum& #leh karena
itu, salah satu -ara yang dilakukan untuk men-egah terjadinya dermatitis atopik adalah
memberikan air susu ibu <"!= se-ara eksklusi,& *anyak penelitian memperlihatkan
bah+a pemberian "! eksklusi, yang berarti penghindaran terhadap paparan alergen susu
sapi, menurunkan angka kejadian dermatitis atopik& Dimana "e-ara umum, alergi
makanan mungkin bertanggung ja+ab untuk memperburuk keadaan penyakitnya&
"ebaliknya, alergi makanan kurang berperan peran pada penderita D de+asa &
/,A
Faktor ln!k"n!an #Al$r!$n%
Paparan aeroallergen debu rumah serta serbuk sari merupakan alergen hirup yang
berkaitan erat dengan asma bronkiale pada atopi dapat menjadi ,aktor pen-etus D& 8A?
penderita D mempunyai !gE spesi,ik terhadap debu rumah& Derajat sensitisasi terhadap
aeroalergen berhubungan langsung dengan tingkat keparahan D&
2
lergen hirup sebagai penyebab D dapat le+at kontak, yang dapat dibuktikan
dengan uji tempel positi, pada 50-A0? penderita D, atau le+at inhalasi& Reaksi positi,
dapat terlihat pada alergi debu rumah, dimana pada pemeriksaan in >itro <R"T= 8A?
penderita D mengandung !gE spesi,ik positi, terhadap debu rumah dibandingkan pada
penderita asma yang hanya 2/? di merika "erikat& Perlu juga diperhatikan bah+a D
juga bisa diakibatkan oleh alergen hirup lainnya seperti bulu binatang rumah tangga,
jamur di negara-negara dengan 2 musim&
7
"uhu dan kelembaban udara juga merupakan ,aktor pen-etus D, suhu udara yang
terlampau panasBdingin, keringat dan perubahan udara tiba-tiba dapat menjadi masalah
bagi penderita D
2
In&$k' k"lt
Penderita dengan D mempunyai tendensi untuk disertai in,eksi kulit oleh kuman
umumnya Staphylococcus aureus, >irus dan jamur& "ta,ilokokus dapat ditemukan pada
80? lesi penderita D dan jumlah koloni bisa men-apai 10
9
koloniB-m
/
pada bagian lesi
tersebut& kibat in,eksi kuman "ta,ilokokus akan dilepaskan sejumlah toksin yang
bekerja sebagai superantigen, mengakti,kan makro,ag dan lim,osit T, yang selanjutnya
melepaskan histamin& #leh karena itu penderita D dan disertai in,eksi harus diberikan
kombinasi antibiotika terhadap kuman sta,ilokokus dan steroid topikal&
5
Str$' E(o'
A
%
"tress emosi tidak menyebabkan dermatitis atopik, namun sering menjadi ,aktor
pen-etus kekambuhan penyakit& Penderita dermatitis atopik sering kali ,rustasi, malu dan
mengalami tekanan mental lain yang menyebabkan nilai ambang gatal menurun sehingga
meningkatkan siklus gatal dan garukan& Relaksasi atau perubahan modi,ikasi perilaku dan
kebiasaan mungkin dapat membantu penderita dermatitis atopik yang mempunyai
kebiasaan menggaruk
) ETIOLOGI
Penyebab pasti dermatitis atopik belum diketahui, tetapi ,aktor keturunan,interaksi
antara kerusakan ,ungsi barier kulit,kelainan imunitas,lingkungan dan alergen&diduga
sebagai penyebab D&
1,5,2,A
* PATOFISIOLOGI
1+3
*.1 G$n$tka D$r(att' Ato,k
Tingkat penurunan se-ara geneti- untuk D lebih tinggi pada kembar monoCigot
<99?= apabila dibandingkan dengan kembar diCigotik <1A?=& sma dan rhinitis alergi
pada orang tua tampaknya menjadi ,aktor ke-il dalam pengembangan dermatitis atopik
pada keturunannya&3enome +ide s-ans 10 telah menyoroti beberapa kemungkinan
dermatitis -topi- berhubungan dengan lokus pada kromosom 5D/1,1D/1 17D,19D/A,
/0p, dan 5p/7& Eilayah garis keturunan tertinggi diidenti,ikasi pada 1D/1 kromosom&
5
Dermatitis atopik sangat berkaitan erat dengan atopi, yaitu istilah yang
menunjukkan suatu ke-enderungan indi>idu dan atau ,amilial untuk tersensitisasi dan
memproduksi antibodi !gE sebagai respons terhadap pajanan alergen yang biasanya
berupa protein dan menyebabkan timbulnya gejala alergik tipikal& )aktor herediter pada
indi>idu diyakini penyebab terjadinya ke-enderungan atopik pada bayi dan anak& Ri+ayat
keluarga dengan penyakit alergi sangat berguna sebagai penanda dini penyakit atopi& *ayi
dan anak dengan ri+ayat keluarga alergi lebih mudah mengalami peningkatan kadar !gE
dan memperlihatkan mani,estasi klinis alergi jika terpajan dengan alergen pada usia
dini&1,8 *anyak penelitian epidemiologi telah membuktikan bah+a ,aktor genetik
mempunyai peranan dalam menimbulkan penyakit atopi& nak yang lahir dari keluarga
yang mempunyai ri+ayat penyakit atopi, kemungkinan besar akan menderita penyakit
atopi di kemudian hari&1,8 *ila salah satu orang tua mempunyai ri+ayat penyakit atopi,
maka kemungkinan anaknya menjadi atopi juga adalah 18,:?& *ila atopi mengenai kedua
orang tua, maka ,rekuensi kemungkinan anaknya menderita atopi menjadi 2/,8?&, dan
9/,/? menjadi atopi bila kedua orang tua mempunyai ri+ayat atopi yang sama, serta :A?
6
menjadi atopi jika baik kedua orang tua maupun saudara kandung mempunyai ri+ayat
atopi&/
*.2 ($kan'($ ,$ln-"n! &"n!' k"lt
P$ln-"n! F'k
$ompartemen epidermis yang intak merupakan syarat ,ungsi kulit sebagai barier
,isik dan barier kimia+i& *arier itu sendiri merupakan stratum korneum, struktur seperti
batu dan semen dari lapisan epidermis atas& Perubahan pada barier yang menyebabkan
meningkatnya hilangnya -airan melalui epidermis, merupakan tanda khas dermatitis
atopik& 'apisan lemak interselular pada lapisan epidermis bertanduk diproduksi oleh
badan lamellar, yang di produksi oleh eksositosis dari keratinosit diatasnnya& Perubahan
pada -eramides yang disebabkan oleh adanya >ariasi p; pada stratum dapat mengganggu
pematangan badan lamellar dan merusak ,ungsi barier& Perubahan pada ekspresi enCim
yang terlibat pada keseimbangan struktur perlekatan epidermis juga kemungkinan
berperan dalam kerusakan barier epidermis pada pasien dengan dermatitis atopik&
5
(mumnya penderita D mengalami kekeringan kulit& $ekeringan kulit pada
dermatitis atopik ditandai dengan kulit yang retak dan ber,isura& $ulit terlihat kering,
kasar, kusam, dan bila dioles pelembab akan segera kering kembali
/
& ;al ini diduga
terjadi akibat kadar lipid epidermis yang menurun, trans epidermal water loss meningkat,
skin capacitance <kemampuan stratum korneum meningkat air= menurun& $ekeringan
kulit ini mengakibatkan ambang rangsang gatal menjadi relati, rendah dan menimbulkan
sensasi untuk menggaruk& 3arukan ini menyebabkan kerusakan sa+ar kulit sehingga
memudahkan mikroorganisme dan bahan iritanBalergen lain <seperti sabun, detergen,
antiseptik, pemutih, penga+et= untuk melalui kulit dengan segala akibat-akibatnya&
2
G$n$tka S't$( k$k$.alan .a/aan k"lt
"alah satu ,aktor yang berperan pada D adalah ,aktor imunologik& Di dalam
kompartemen dermo-epidermal dapat berlangsung respon imun yang melibatkan sel
'angerhans <"'= epidermis, lim,osit, eosino,il dan sel mas&
1&2
*ila suatu antigen <bisa berupa alergen hirup, alergen makanan, autoantigen
ataupun super antigen= terpajan ke kulit indi>idu dengan ke-enderungan atopi, maka
antigen tersebut akan mengalami proses @ ditangkap !gE yang ada pada permukaan sel
mas atau !gE yang ada di membran "' epidermis&
1&2
*ila antigen ditangkap !gE sel mas <melalui reseptor )-FR!=, !gE akan
mengadakan cross linking dengan )-FR!, menyebabkan degranulasi sel mas dan akan
&
keluar histamin dan ,aktor kemotaktik lainnya& Reaksi ini disebut reaksi hipersensiti, tipe
-epat <immediate type hypersensiti>ity=& Pada pemeriksaan histopatologi akan nampak
sebukan sel eosino,il&
1&2
"elanjutnya antigen juga ditangkap !gE, sel 'angerhans <melalui reseptor )-FR!,
)-FR!! dan !gE-binding protein=, kemudian diproses untuk selanjutnya dengan
bekerjasama dengan M;6 !! akan dipresentasikan ke nodus lim,a peri,er <sel Tnai>e=
yang mengakibatkan reaksi berkesinambungan terhadap sel T di kulit, akan terjadi
di,erensiasi sel T pada tahap a+al akti>asi yang menentukan perkembangan sel T ke arah
T;1 atau T;/& "el T;1 akan mengeluarkan sitokin !)N-G, TN), !'-/ dan !'-19,
sedangkan sel T;/ memproduksi !'-2, !'-A dan !'-15& Meskipun in,iltrasi ,ase akut D
didominasi oleh sel T;/ namun kemudian sel T;1 ikut berpartisipasi&
1&2
.ejas yang terjadi mirip dengan respons alergi tipe !H tetapi dengan perantara !gE
sehingga respons ini disebut IgE mediated-delayed type hypersensitivity& Pada
pemeriksaan histopatologi nampak sebukan sel netro,il&
1&2
"elain dengan "' dan sel mas, !gE juga bera,initas tinggi dengan )-FR! yang
terdapat pada sel baso,il dan terjadi pengeluaran histamin se-ara spontan oleh sel
baso,il&3arukan kronis dapat menginduksi terlepasnya TN) I dan sitokin pro in,lamasi
epidermis lainnya yang akan memper-epat timbulnya peradangan kulit D&
2
"el epitel pada kulit dan adalah garis pertahanan pertama dari sistem kekebalan
tubuh ba+aan& Mereka dilengkapi dengan berbagai struktur penginderaan, yang meliputi
toll like re-eptors <T'Rs=, 6-jenis lektin, nukleotida- binding oligomerisasi domain-like
re-eptors, dan peptidoglikan - protein&yang ber,ungsi mengikat bakteri, jamur,>irus dan
struktur mikroba lain&
5
*.3 M$kan'($ I(("no,at0olo!1 D$r(att' Ato,k
G$n$tka M$kan'($ A/al P$ra-an!an K"lt
+al-a+al dermatitis atopik biasanya mun-ul tanpa adanya terdeteksi !gE-
mediated sensitisasi alergi, dan pada beberapa anak - kebanyakan perempuan - sensitisasi
tersebut tidak pernah terjadi& Mekanisme a+al yang menginduksi peradangan kulit pada
pasien dengan dermatitis atopik tidak diketahui& Mereka mungkin memerlukan
neuropeptide-terinduksi, peradangan, atau garukan diinduksi rasa gatal, yang melepaskan
sitokin pro-in,lamasi dari keratinosit, atau mereka bisa menjadi T--ell-dimediasi !gE-
independen, tetapi reaksi terhadap alergen terutama terjadi karena penghalang epidermal
terganggu atau karena makanan <disebut makanan-sensiti, dermatitis atopik=& llergen-
'
!gE spesi,ik bukan syarat utama, namun, karena uji tempel atopi dapat menunjukkan
bah+a alergen hirup yang berpengaruh menimbulkan reaksi positi, dalam ketiadaan
alergen-!gE spesi,ik&
5
St"' a/al k$,$kaan
5
Pada pasien dengan dermatitis atopik onset a+al, !gE yang dimediasi oleh
sensitisasi sering terjadi beberapa minggu atau bulan setelah lesi mun-ul, memberi kesan
bah+a kulit dalah tempat sensitisasi& Pada penelitian terhadap binatang, dilakukan ulang
tantangan epidermis yang dengan kadar albumin berlebih yang menginduksi !gE spesi,ik
terhadap kadar albumin berlebih, alergi respirasi, dan lesi e-Cema pada kulit yang diteliti&
Proses yang sama mungkin terjadi pada manusia&
Dis,ungsi barier epidermis adalah prasyarat terjadinya penetrasi serbuk alergen
dengan berat molekul tinggi, debu yang diproduksi tungau rumah, mi-roba, dan makanan&
Molekul J molekul tersebut dalam bentuk serbuk, dan beberapa alergen makanan
memba+a sel dendritik untuk meningkatkan polarisasi Th/& da banyak T -ell pada kulit
<107 T -ell memori B -m/ dari area tubuh=, hampir / kali lipat jumlah T -ell di sirkulasi&
Terlebih lagi, keratinosit pada kulit atopik menyebabkan tingginya le>el interleukin-9-like
thymi- stromal lymphopoietin yang memerintah sel dendritik untuk meningkatkan
polarisasi Th/&
Dengan menginduksi produksi dalam jumlah besar sitokin seperti 3M-6") atau
kemokin, radang kulit yang luas dapat mempengaruhi kekebalan adapti,, A2 mengubah
,enotip beredar monosit, dan meningkatkan produksi prostaglandin E/A: di dermatitis
atopik&"emua ,aktor ini memberikan sinyal yang kuat diperlukan untuk berbasis kulit Th/
polarisasi, dan untuk alasan ini, kulit bertindak sebagai titik masuk untuk sensitisasi
atopik dan mungkin bahkan memberikan sinyal yang diperlukan untuk sensitisasi alergis
di paru-paru atau usus& Pengembangan sensitisasi dan dermatitis atopik dalam sumsum
tulang penerima setelah engra,tment hematopoieti- stem -ells dari donorA8 atopik
menyediakan dukungan untuk peran sistem hematopoieti- sebagai ,aktor selain untuk
dis,ungsi epidermal-penghalang ditentukan se-ara genetis dalam dermatitis atopik&
P$n2akt B,0a'1 T3C$ll4M$-at$-
5
lergi-spesi,ik sel-sel 6D2 dan 6D: T dapat terisolasi dari lesi kulit pasien dengan
dermatitis atopik& Peradangan dalam dermatitis atopik adalah biphasi-, tahap Th/ a+al
mendahului tahap kronis dalam sel-sel Th0 yang <sel yang berbagi beberapa kegiatan sel-

sel Th1 dan Th/= dan Th1 sel dominan, "itokin Th/ interleukin-2, interleukin-A dan
interleukin-15 mendominasi dalam lesi ,ase akut, dan dalam lesi kronis ada peningkatan
inter,eron G, interleukin-1/, interleukin-A dan 3M-6")9/K perubahan ini merupakan
karakteristik dari dominasi Th1 dan Th0& "el-sel Th0 dapat membedakan ke sel Th1 atau
Th/, tergantung pada lingkungan sitokin dominan& Ekspresi peningkatan inter,eron-G
mRN oleh sel Th1 mengikuti pun-ak ekspresi interleukin-1/, yang bertepatan dengan
mun-ulnya peradangan sel dendritik epidermal di kulit& $ulit tampak normal pada pasien
dengan dermatitis atopik pelabuhan menyusup ringan, sangat menyarankan kehadiran sisa
peradangan antara ,lares&
Perekrutan sel T ke dalam kulit diikuti oleh jaringan kompleks mediator yang
berkontribusi terhadap peradangan kronis& ;emostatik kemokin dan peradangan
diproduksi oleh sel-sel kulit yang terlibat dalam proses sel in,lamasi&92,9A $eratinosit
dalam lesi kulit mengungkapkan tingkat tinggi penatikan kemo, 97-9: dan diturunkan
keratino-yte timat jaringan stroma lymphopoietin menginduksi sel dendritik untuk
menghasilkan Timus Th2-cellattracting dan diatur akti>asi -hemokine, TR6B66'19&
Dengan -ara ini, mereka dapat memperkuat dan mempertahankan respons alergi dan
generasi inter,eron-GJprodu-ing t sitotoksik, seperti yang disarankan oleh in >itro studi& L
inter,eron diproduksi oleh sel-sel Th1 telah terlibat dalam apoptosis keratino-ytes
disebabkan oleh kematian sel reseptor&
Peran regulasi sel T di dermatitis atopik juga diperiksa& Tingkat tinggi ekspresi dari rantai
alpha reseptor interleukin-/ <6D/A= dan ,aktor transkripsi )#MP5 merupakan
karakteristik dari sel-sel ini& da di berkerut kolam beredar regulasi sel T di dermatitis
atopik, tetapi lesi kulit tanpa dari ,ungsional peraturan sel T& kompleksitas kompartemen
sel Tregulatory tidak belum sepenuhnya dipahami, dan peran regulasi sel T dalam
peraturan penyakit kronis radang kulit sukar dipahami&
Sta,02lo1o11"' a"r$"'
Penindasan sistem imun ba+aan kulit oleh peradangan mi-romilieu dari dermatitis atopik
menjelaskan kolonisasi kulit dengan "& aureus di lebih dari 80? dari pasien dengan atopik
dermatitis&)itur ini memberikan kontribusi untuk alergi sensitisasi dan peradangan &
Menggaruk meningkat mengikat "& aureus kulit, dan peningkatan jumlah S. aureus
derived ceramidase dapat memperburuk -a-at pada penghalang kulit. S. aureus
enterotoxins:2 meningkatkan peradangan dalam dermatitis atopik dan mempro>okasi
generasi !gE enterotoNin khusus, yang berkorelasi dengan tingkat keparahan suatu
penyakit& EnterotoNins ini berinteraksi se-ara langsung dengan kelas !! molekul
10
histo-ompatibility mayor kompleks dan rantai beta reseptor sel t untuk merangsang
antigen-independen proli,erasi sel T& Mereka juga mengatur ekspresi kulit-merpati
reseptor 6ornu terkait lim,osit antigen pada sel t dan produksi deri>asi keratino-yte
-hemokines yang merekrut sel T& #leh merangsang bersaing O-iso,orm dari
glu-o-orti-oid reseptor pada sel mononuklear, enterotoNins berkontribusi terhadap
mun-ulnya resistensi terhadap pengobatan lokal -orti-osteroid& "& aureus enterotoNins
juga menyebabkan ekspresi ligan glu-o-orti-oid-indu-ed protein yang berkaitan dengan
reseptor ,aktor nekrosis tumor pada antigen menyajikan, menghasilkan sel-sel inhibisi
akti>itas penekanan sel T
Ga(.ar 1. M"lt,l$ Pat0/a2 Sta,02lo1o11"' a"r$"'3Dr5$n S$n't6aton an-
In&la((aton.
*erdasarkan beberapa mekanisme, "& aureus dan produk-produknya memberikan sinyal yang mendukung
sensitisasi dan peradangan& "& aureus deri>ate -eramidase meningkatkan permeabilitas dari stratum
korneum, dan kapasitas superantigeni- dari enterotoksin "& aureus mengakti,kan sel-sel T se-ara alergen-
independen& "& aureus menginduksi ekspresi dari reseptor Skin-homing -utaneous lympho-yte-asso-iated
antigen <6'= pada sel T& $eratinosit yang diturunkan kemokin, thymi- stromal lymphopoietin <T"'P=,
dan sekresi interleukin-51 diinduksi dan diperkuat dengan enterotoksin "& aureus& Mereka juga
berkontribusi terhadap resistensi kortikosteroid dalam sel T dan mengubah akti>itas dari Regulatory "el T&
"& aureus-!gE spesi,ik yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh dapat mengikat reseptor pada sel
dendritik )-FR! dan memulai reaksi !gE-mediated untuk mikroba ini&
11
M$kan'($ Pr"rt"'
3ejala yang paling penting dalam dermatitis atopik adalah pruritus yang menetap, yang
dapat mengganggu kualitas hidup pasien& $urangnya e,ek antihistamin dapat
memperberat peran histamin dalam menyebabkan dermatitis atopik terkait pruritus&
Neuropeptida, protease, kinins, dan sitokin menyebabkan gatal-gatal& !nterleukin-51
merupakan sitokin yang diproduksi oleh sel T yang meningkatkan kelangsungan hidup sel
hematopoietik dan merangsang produksi sitokin in,lamasi oleh sel epitel& ;al ini sangat
pruritogenik, dan interleukin-51 serta re-eptor diekspresikan dalam kulit yang mengalami
lesi & "elain itu, interleukin-51 dapat distimulasi oleh paparan eNotoNins staphylo-o--al
dalam penelitian in >itro& Temuan ini dapat membuktikan bah+a interleukin-51 sebagai
,aktor utama dalam timbulnya pruritus pada dermatitis atopik
Ga(.ar 2. Int$rak' G$n3!$n -an G$n3Ln!k"n!an -ala( Pro'$' a/al t$r7a-n2a
D$r(att' Ato,k.
penentuan dermatitis a-topi- berdasarkan genetik, epidermal-barrier dys,un-tion
dan e,ek dari ,aktor lingkungan,nonatopi dermatitis merupakan mani,estasi
pertama dari dermatitis atopik& "elanjutnya, karena predisposisi genetik mereka
untuk !gE-mediated sensitisasi, pasien menjadi peka&selanjutnya )enomena ini
disukai oleh produk enterotoksin "taphylo-o--us aureus& khirnya,karena
garukan terjadi kerusakan jaringan dan pelepasan protein struktural, memi-u
sebuah !gE respon pada pasien dengan dermatitis atopik&sensitisasi untuk terjadi
sel,-proteins dapat disebabkan oleh homologi alergen yang diturunkan epitop dan
human proteins dalam konteks mimikri molekuler&
1#
*.) A"to("nta' ,a-a D$r(att' Ato,k
"elain peningkatan antibodi !gE akibat makanan dan allergen hirup, spesimen
serum dari pasien dengan dermatitis atopik yang berat mengandung antibodi !gE terhadap
protein dari keratinosit dan sel endotel seperti superoksida dismutase mangan dan kalsium
mengikat kadar serum proteins&auto antibodies !gE berkorelasi dengan penyakit
sederhana&garukan mungkin melepaskan protein intraseluler dari keratinosit& Protein ini
bisa meniru molekul struktur mikroba dan dengan demikian bisa menginduksi !gE
autoantibodies&sekitar /A? orang de+asa dengan dermatitis atopik memiliki antibodi !gE&
"elanjutnya, antibodi !gE dapat dideteksi pada pasien dengan dermatitis atopik kurang
dari 1 tahun& *eberapa antiallergens merupakan indu-ers kuat& !gE dalam dermatitis
atopik dapat disebabkan oleh alergen lingkungan, tetapi !gE antibodi terhadap
autoantigens di kulit dapat menyebabkan alergi in,lammation& #leh karena itu, dermatitis
atopik tampaknya berdiri di perbatasan antara alergi dan autoimmunity& $arena dis,ungsi
penghalang dari kulit dan peradangan kronis merupakan karakteristik dermatitis atopik,
pengelolaan jangka panjang klinis harus menekankan pen-egahan, intensi, dan indi>idual
disesuaikan pera+atan kulit, pengurangan kolonisasi bakteri dengan -ara aplikasi lokal
lotion yang mengandung antiseptik seperti tri-losan dan -hlorheNidine, dan yang paling
penting kontrol peradangan oleh penggunaan rutin dari kortikosteroid topikal atau
inhibitor kalsineurin topikal&
Pada anak-anak, sebelum dan setelah diagnosis !gE-mediated sensitisasi, langkah-
langkah yang men-egah paparan alergen harus terapi saat bene,i-ial&The dermatitis atopik
adalah reakti,-mengobati kekambuhan - tetapi manajemen harus men-akup inter>ensi dini
dan proakti, dengan kontrol yang e,ekti, dan berkesinambungan dari peradangan kulit dan
kolonisasi "& aureus& "trategi ini telah terbukti e,ekti, dalam mengurangi jumlah ,lare&*ila
diterapkan pada a+al masa kanak-kanak, bisa berpotensi membantu mengurangi
sensitisasi kemudian antigen lingkungan dan autoallergens&
5
8. GEJALA KLINIS
Dermatitis atopik memiliki gejala klinis dan perjalanan penyakit yang sangat
ber>ariasi, dapat membentuk suatu sindrom yang terdiri atas kelompok gejala dan tanda
yang menggambarkan peradangan kulit sesuai dengan -erminan patogenesisnya& Pada
semua usia, mani,estasi klinis dermatitis atopik biasanya berupa eritema, papula, dan
1!
pruritus <gatal= yang hebat& 3ambaran klinis pertama mun-ul pada kulit yang terserang
adalah terjadinya eritema yang disebabkan oleh >asodilatasi pembuluh darah <lushing=
dan gatal yang diikuti dengan gangguan pada ,ungsi sa+ar kulit yang memberi gambaran
kulit tampak kering& Pruritus menyebabkan orang akan menggaruk, dengan demikian
akan menambah parah gambaran klinis, bahkan memperberat keadaan dengan adanya
in,eksi sekunder&
/
$ulit penderita Dermatitis topik umumnya kering, pu-at, dan redup, kadar lipid
di epidermis berkurang dan kehilangan air le+at epidermis meningkat&Penderita
-enderung tampak gelisah,gatal dan sakit berat&3ejala utama dermatitis atopik ialah
pruritus <gatal= hilang timbul sepanjang hari, akibatnyapenderita menggaruk-garuk
sehingga timbul berma-am-ma-am ruam berupa papul, likeni,ikasi,dan lesi ekCematosa
berupa eritema, papulo->esikel, erosi, eskoriasi, eksudasi dan krusta&
A&7
Dermatitisatopik dapat terjadi pada masa bayi <in,antil=, anak, maupun remaja dan
de+asa&
1
1. D$r(att' Ato,k In&antl #"'a 2 ."lan 'a(,a 2 ta0"n%
1,/,2
'esi a+al mun-ul pada tahun pertama kehidupan, biasanya setelah / bulan, lesi
mulai di muka <dahi, pipi= berupa eritema, papulo>esikel yang halus, karena gatal
digosok, pe-ah, eksudati, dan akhirnya terbentuk krusta, lesi bersi,at akut, subakut,
rekuren, dan simetris& 'esi tampak berupa ber-ak kemerahan bersisik yang mungkin
sedikit basah& 'esi kemudian meluas ketempat lain yaitu ke s-alp, leher, pergelangan
tangan, leengan dan tungkai& *ila anak mulai merangkak, lesi ditemukan di lutut, hal ini
berhubungan dengan area kulit yang kontak dengan tanah pada bayi yang baru belajar
merangkak& nak biasanya mulai menggaruk setelah berumur / bulan& Rasa gatal yang
timbul sangat mengganggu sehingga anak gelisah, susah tidur dan sering menangis& Pada
umumnya lesi dermatitis atopik in,antile polimor,ik dan eksudati,, banyak eksudasi, erosi,
krusta dan kadang-kadang disertai dengan in,eksi sekunder atau pioderma& 'esi dapat
meluas generalisata bahkan dapat menyebabkan eritroderma +alaupun jarang& "ekitar
usia 1: bulan mulai tampak likeni,ikasi& "ebagian besar penderita sembuh setelah usia /
tahun, mungkin juga sebelumnya, sebagian lagi berlanjut menjadi bentuk anak&
1,/,2
2. D$r(att' ato,k &a'$ anak #3319 ta0"n%
1,/,2
Dapat merupakan kelanjutan bentuk in,antile atau timbul sendiri <deno>o=& "ejalan
dengan pertumbuhan bayi menjadi anak-anak, pola distribusi lesi kulit mengalami
perubahan& Mai,estasi dermatitis subakut dan -enderung kronis& 'esi lebih kering, tidak
begitu eksudati,, lebih banyak papul, likeni,ikasi,dan sedikit skuama& Tempat predileksi
1$
terutama di lipat siku, lipat lutut, pergelangan tangan bagian ,leksor, kelopak mata, leher,
dan sangat jarang di daerah +ajah&
Rasa gatal menyebabkan penderita sering menggaruk, dapat terjadi erosi,
ekskoriasi yang disebut s-rat-h mark, likeni,ikasi, mungkin juga mengalami in,eksi
sekunder& kibat garukan, kulit menebal dan perubahan lainnya yang menyebabkan gatal,
sehingga terjadi linngkaran setan siklus gatal-garuk%& Rangsangan menggaruk sering di
luar kendali& $ulit tangan biasanya kering,kasar, garis palmar lebih dalam dan nyata serta
mengalami luka <,isura=& *ibir terlihat kering, bersisik, sudut bibir terlihat terbelah
<kheilitis=, bagian sudut lobus telinga sering mengalami ,isura&lesi dermatitis atopik pada
anak juga dapat ditemukan di paha dan bokong& Penderita sensiti>e terhadap +ol, bulu
ku-ing dan anjing juga bulu ayam, burung dan sejenisnya& Dermatitis atopik berat yang
melebihi A0? permukaan tubuh dapat memperlambat pertumbuhan&
3. D$r(att' ato,k &a'$ r$(a7a -an -$/a'a #13339 ta0"n%
1,/,2
*entuk lesi kulit pada ,ase de+asa hampir serupa dengan lesi kulit pada dase akhir
anak-anak& 'esi dapat berupa plak paular-eritematosa dan berskuama, atau plak
likeni,ikasi yang gatal& Pada dermatitis atopik remaja lokalisasi lesi di lipat siku, lipat
lutut dan samping leher, dahi dan sekitar mata& Pada dermatitis atopik de+asa, distribusi
lesi kurang karakteristik, serinng mengenai tangan dan pergelangan tangan, dapat pula
ditemukan setempat, misalnya di bibir <kering, pe-ah, bersisik=, >ul>a, puting susu, atau
s-alp& $adang erupsi meluas, dan paling parah di lipatanK mengalami likeni,iakasi& 'esi
kering, agak menimbu, papul datar dan -enderung bergabung menjadi plak likeni,ikasi
dengan sedikit skuama, dan sering terjadi ekskoriasi dan eksudasi karena garukan&
'ambat laun terjadi hiperpigmentasi Distribusi lesi biasanya simetris& 'esi sangat gatal,
terutama pada malam hari& #rang de+asa serimg mengeluh bah+a penyakitnya kambuh
bila mengalami stress&mungkin karena stress dapat menurunkan ambang rangsang gatal&
Rasa gatal timbul pada saat latihan ,isik karena penderita atopik sulit mengeluarkan
keringat& (mumnya dermatitis atopik remaja dan de+asa berlangsung lama, kemudian
-enderung menurun atau membaik <sembuh= setelah usia 50 tahun& $ulit penderita
dermatitis atopik yang telah sembuh mudah gatal dan -epat meradang bila terpajan oleh
bahan iritan eksogen& Penderita atopik beresiko tinggi menderita dermatitis tangan >ariasi
Mani,estasi klinis D sesuai dengan usia&
Kln'+ 0'tolo!+ -an ("no0'tok(a A',$k D$r(att' Ato,k&
1,/,2

Panel menunjukkan lesi a+al a+al-a+al dermatitis atopik melibatkan


pipi dan kulit kepala pada bayi pada usia 2 bulan&
1%

Panel * menunjukkan kepala dan leher klasik mani,estasi dari dermatitis


atopik pada orang de+asa&

Panel 6 menunjukkan gejala khronik yang khas, lesi li-heni,ied pada


orang de+asa&

Panah di Panel D <hematoNylin dan eosin=, yang menunjukkan aspek


histologis khas lesi akut, menunjukkan area spongioti- dalam epidermis&
Tanda bintang menunjukkan in,iltrasi peri>askular yang menonjol&

Panel E <hematoNylin dan Eosin= menunjukkan lesi kronis dengan


penebalan epidermis& Tanda bintang menunjukkan in,iltrasi peri>askular
yang menonjol
3ambar 5
16
3ambar 2& topik Dermatitis&Panel menunjukkan dermatitis atopik akut dengan
intenseritema dan >esikel& Panel * menunjukkan kronis atopikdermatitis dengan
penebalan li-heni,ikasi <kulit dan peningkatandari tanda-tanda kulit= dan s-aling di
bagian depanpergelangan kaki&
8
1&
3ambar A
1'
:. DIAGNOSIS.
1+2+)
&
Krt$ra -a!no'' -$r(att' ato,k dari Hanifin dan Rajka, 1977
Diagnosis D ditegakkan bila mempunyai minimal 5 kriteria mayor dan 5 kriteria
minor&
(ntuk bayi kriteria diagnosis dimodi,ikasi yaitu ; 1,/,2
Tiga kriteria mayor berupa@
Ri+ayat atopi pada keluarga
Dermatitits di muka atau ekstensor
Pruritus
Ditambah tiga kriteria minor@
MerosisB iktiosisB hiperliniaris palmaris
ksentuasi peri,olikular
)isura belakang telinga
"kuama di skalp kronis
Krt$ra -a!no'' D$r(att' Ato,k ($n"r"t /lla(
;arus mempunyai kondisi kult gatal atau dari laporan orang tuanya bah+a
anaknya suka menggaruk atau menggosok
1
Ditambah 5 atau lebih kriteria berikut @
1& Ri+ayatan terkena lipatan kulit, misalnya lipat siku, belakang lutut, bagian
depan pergelangan kaki atau sekeliling leher <termasuk pipi anak usia diba+ah
10 tahun=
/& Ri+ayat asma bronkial atau hay ,e>er pada penderita <atau ri+ayat penyakit
atopi pada keluarga tingkat pertama dari anak diba+ah 2 tahun=
5& Ri+ayat kulit kering se-ara umum pada tahun terakhir
$. danya dermatitis yang tampak dilipatan <atau dermatitis pada pipiBdahi dan
anggota badan bagian luar anak diba+ah 2 tahun=
A& +itan diba+ah usia / tahun < tidak digunakan bila diba+ah 2 tahun=
<. PEMERIKSAAN LABORATORIUM.
1+)
Telah dilaporkan pelbagai hasil laboratorium penderita D, +alaupun demikian sulit
untuk menghubungkan hasil laboratorium ini dengan de,ek yang ada&
I("no!lo."ln !g3, !gM, !g dan !gD biasanya normal atau sedikit meningkat
pada penderita D& Tujuh persen penderita D mempunyai kadar !g serum yang
rendah, dan de,isiensi !g transien banyak dilaporkan pada usia 5-7 bulan& $adar
!gE meningkat pada :0-80? penderita D dan lebih tinggi lagi bila sel asma dan
rinitis alergika& Tinggi rendahnya kadar !gE ini erat hubungannya dengan berat
ringannya penyakit, dan tinggi rendahnya kadar !gE tidak mengalami ,luktuasi
baik pada saat eksaserbasi, remisi, atau yang sedang mendapat pengobatan
prednison atau aCatioprin& $adar !gE ini akan menjadi normal 7-1/ bulan setelah
terjadi remisi&
U7 k"lt -an I!E3RAST
Pemeriksaan uji tusuk dapat memperlihatkan allergen mana yang berperan, namun
kepositi,annya harus sejalan dengan derajat kepositi,an !gE R"T < spesi,ik
terhadap allergen tersebut=& $hususnya pada alergi makanan, anjuran diet
sebaiknya dipertimbangkan se-ara hati-hati setelah uji tusuk, !gE R"T dan uji
pro>okasi& 6ara laim adalah dengan double blind pla-ebo -ontolled ,ood
-hallenges <DP6)6= yang dianggap sebagai baku emas untuk diagnosis alergi
makanan&
#0
P$nn!katan ka-ar I!E ,a-a '$l lan!$r0an'
;asil penelitian danya !gE pada sel langerhans membuktikan mekanisme respon
imun tipe ! pada dermatitis atopik, adanya pajanan terhadap allergen luar dan
peran !gE di kulit&
J"(la0 $o'no&l
Peningkatan jumlah eosino,il di peri,er maupun di jaringan kulit umumnya
seirama dengan beratnya penyakit dan lebih banyak ditemukan pada keadaan yang
kronis&
Faktor ("no!$nk =LA
Ealaupun belum se-ara bermakna ;'-8 diduga berperan sebagai ,a-tor
predisposisi intrinsi- pasien atopik& Pe+arisan genetiknya bersi,at multi,a-tor&
Dugaan lain adalah kromosom 11D15 juga diduga ikut berperan pada timbulnya
dermatitis atopik&
K"lt"r -an r$''t$n'
Mengingat adanya kolonisasi "tapylo-o--us aureus pada kulit pasien atopik
terutama yang eksudati, <+alaupun tidak tampak in,eksi sekunder=, kultur dan
resistensi perlu dilakukan pada dermatitis atopik&
>. DIAGNOSIS BANDING
1+3
lk$n '(,l$k' kron'?n$"ro-$r(att' 'rk"('kr,ta&
ke / nya sama-gatal ,letak lesi pada dermatitis atopik di lipat siku dan lipat lutut
<,leksor=, sedangkan liken simpleks kronis di siku dan punggung kaki <ekstensor= ada pula
tempat predileksi yang sama yaitu di tengkuk& Dermatitisatopik biasanya sembuh setelah
usia 50 tahun, sedangkan neurodermatitis sirkumskripta dapat berlanjut sampai tua&
Pemeriksaan pembantu yang menyokong dermatitis atopik hasil negati, pada
neurodermatitis sirkumskripta&
D$r(att' S$.orok
Dermatitis seboroik pada muka mirip dengan dermatitis atopik&
Dermatitisseboroik berlokasi di tempat-tempat seboroik yakni kulit kepala yang
berambut, muka terutama alis mata dan lipatan nosolabial, ketiak, dada di atas sternum,
interskapular, daerah genitalis eksterna dan perianal& $ulit pada dermatitis seboroik,
berskuama kekuningan dan berminyak& Tidak terdapat stigmata atopi,
eosino,ilia,peninggian kadar !gE, tes asetilkolin negati, maupun dermogra,isme putih&
#1
Ska.$'
ada bayi gejala klinis D terutama mulai dari pipi dan tidak mengenai telapak
tangan serta kaki& Tanda skabies pada bayi ditandai dengan papula yang relati, besar
<biasanya pada punggung atas=, >esikel pada telapak tangan dan kaki, dan terdapat
dennatilis pruritus pada anggota keluarga& Tungau dan telur dapat dengan mudah
ditemukan dari scraping vesicle& "kabies memberi respons yang baik terhadap
pengobatan dengan G-benCen heksaklorida& Diagnosis ditegakkan dengan adanya ri+ayat
rasa gatal di malam
hari, distribusi lesi yang khas, dengan lesi primer yang patognomonik berupa adanya kutu
pada pemeriksaan mikroskopik&
D$r(att' kontak
nak yang lebih tua dengan D dapat menjadi eksema kronik pada kaki& *entuk ini
harus dibedakan dengan dermatitis kontak karena sepatu&
19. PENGOBATAN
Prn', ,$ra/atan k"lt
prinsipr utama dari manajemen D adalah pera+atan kulit yang tepat setiap hari&
Pembersih yang direkomendasikan yang mengandung moisturiCer ,sementara sabun yang
beraroma harus dihindari karena dapat mengiritasi kulit& "etelah mandi, kulit pasien harus
dikeringkan dengan handuk <sehingga tetap sedikit basah=, dengan pelembab dan emolien
<misalnya, petroleum jelly, Eu-erin, minyak mineral, minyak bayi= dan harus diterapkan
se-ara berkala untuk membantu men-egah hilangnya kelembaban dan kulit yang kering&
2
P$n!o.atan to,kal
1+2+3+)+*+8
=-ra' k"lt
$ulit penderita dermatitis atopik kering dan ,ungsi sa+arnya berkurang, mudah
retak sehingga mempermudah masuknya mikroorganisme pathogen, bahan iritan dan
allergen& "egera setelah mandi, daerah kulit yang meradang diberi anti-in,lamasi topikal,
sedangkan kulit yang lainnya diberi pelembab& Pelembab yang diberikan misalnya krim
hidro,ilik urea 10? dapat pula ditambahkan hidrokortison 1? di dalamnya& *ila
memakai pelembab yang mengandung asam laktat, konsentrasinya jangan lebih dari A?
karena dapat mengiritasi bila dermatitisnya masih akti, &
Penggunaan emolienB pelembab yang adekuat se-ara teratur sangat penting untuk
mengatasi kekeringan kulit dan memperbaiki integritas sa+ar kulit, +alaupun tidak ada
keluhan maupun lesi dermatitis atopik& *erma-am emolien dapat di-oba sehingga
##
mendapatkan yang paling -o-ok sesuai pilihan, usia dan keadaan kelaianan kulit& *entuk
salep dan krim memberikan ,ungsi sa+ar lebih baik daripada lotion& *ila terlalu
berminyak, misalnya salep dapat menyebabkan kulit menjadi panas dan dapat timbul
,olikulitis& Emolien dalam bentuk krim lebih dapat diterima, tetapi krim dan lotion dapat
menyebabkan iritasi karena sering mengandung bahan penga+et, pelarut, dan pe+angi&
'otion yang mengandung air dapat lebih mengeringkan karena e,ek penguapan& .enis
emolien dapat disesuaikan dengan berbagai +aktu atau kegiatan pasien& 'ama kerja
emolien maksium 7 jam& Penting untuk mengoleskan kembali emolien beberapa kali
terutama setelah di-u-i dan di daerah kulit terbuka&
To,kal kortko't$ro-
$ortikosteroid topikal adalah lini pertama untuk Pengobatan D& gen ini e,ekti,
mengendalikan kekambuhan D melalui proses anti-in,lamasi, antiproli,erati,, dan
imunosupresi,& $ortikosteroid topikal diterapkan pada, daerah yang merah dan meradang
pada kulit sebelum penggunaan pasien menggunakan emollients& *eberapa pasien se-ara
tidak sengaja membalik urutan,yang se-ara signi,ikan mengurangi man,aat korti-osteroid&
Terdapat data per-obaan klinis topi-al terbatas untuk membantu dalam memilih
kortikosteroid&Penggunaan salep umumnya lebih dipilih daripada krim karena mereka
memberikan -akupan yang lebih seragam dan penetrasi yang lebih baik&.uga,merupakan
penanganan paling ampuh yang diperlukan untuk mengontrol D <terutama di daerah-
daerah sensiti, seperti +ajah, leher pangkal paha, dan ketiak= harus diman,aatkan dan,
bila memungkinkan, terapi harus dihentikan untuk jangka pendek untuk mengurangi
risiko dari e,ek samping lokal dan sistemik &
Potensi kortikosteroid topikal sebaiknya dipilih yang paling ringan namun e,ekti,
untuk keadaan lesi kulit, berdasarkan lokasi dan keparahan lesi serta usia pasien& Pada
bayi digunakan salep steroid berpotensi rendah&Pada anak dan de+asa dipakai steroid
berpotensi menengah, ke-uali pada daerah muka digunakan steroid potensi lebih rendah
seperti hidrokortison 1? atau setara asetat karena kulitnya lebih tipis dan >askularisasi
lebih banyak sehingga lebih mudah penetrasi dan penyerapan sistemik&& $ortikosteroid
potensi rendah juga dipakai di daerah genitalia dan intertriginosa , jangan digunakan yang
berpotensi kuat& Pada telapak tangan dan kaki dapat digunakan potensi lebih kuat karena
kulitnya tebal& E,ek samping yang umum lokal penggunaan jangka panjang kortikosteroid
topikal termasuk striae <stret-h mark=, pete-hiae <ke-il merah B ungu bintik-bintik=, kulit
telangie-tasia <ke-il, pembuluh darah melebar di permukaan kulit=, menipis, atro,i dan
jera+at, namun, e,ek ini jarang terjadi dengan pengobatan kortikosteroid potensi rendah
#!
atau sedang,potensi e,ek samping "ystemi- dengan penggunaan kortikosteroid topikal
jarang terjadi, tetapi mungkin termasuk hambatan pertumbuhan pada anak-anak,
kepadatan tulang berkurang dan hipotalamus-pituitaryadrenal& *ukti juga menunjukkan
bah+a kortikosteroid topikal mungkin berman,aat untuk pro,ilaksis keparahan D& "tudi
telah menemukan bah+a, setelah D stabil, penambahan dua kali seminggu ,lutikason
<0,0A? krim atau salep 0,00A?= untuk pemeliharaan pengobatan dengan emolien se-ara
signi,ikan mengurangi risiko kambuh dua bidang pediatrik dan de+asa& "ebuah studi
baru-baru ini juga menemukan bah+a dua kali seminggu metilprednisolon <0&1? -ream=
ditambah emolien se-ara signi,ikan mengurangi risiko kekambuhan dan meningkatkan
status perbaikan pasien se-ara keseluruhan&
3+*+8
Ant0'ta(n
*+8
pengobatan dermatitis atopik dengan anti-histamin topikal tidak dianjurkan karena
berpotensi kuat menimbulkan sensitisasi pada kulit& Dilaporkan bah+a aplikasi krim
doksepin A? dalam jangka pendek <satu minggu=, dapat mengurangi gatal tanpa terjadi
sensitisasi& Tetapi perlu diperhatikan, bila dipakai pada area yang luas akan menimbulkan
e,ek samping sedati,&
I("no(o-"lator to,kal
)+8
agen imunosupresan yang juga telah terbukti e,ekti, untuk pengobatan D& Dua
obat tersebut adalah pimekrolimus <Elidel= dan ta-rolimus <Protopi-=& Tacrolimus.
Digunakan takrolimus 0,1 ? dan 0,05 ? topikal dua kali sehari& #bat ini umumnya
menunjukan perbaikan pada luasnya lesi dan rasa gatal pada minggu pertama pengobatan&
Ta-rolimus tidak mempengaruhi ,ibroblasts sehingga tidak menyebabkan atropi kulit&
!imecrolimus Pemakaian pime-rolimus 1,0 ? mereduksi gejala sebesar 5A ?&
pengobatan pasien dengan kesehatan yang baik yang sudah berumur / tahun atau
lebih dengan D derajat sedang sampai berat& Mengingat biaya yang sangat tinggi dari
agen-agen ini dan ,akta bah+a keamanan jangka panjang mereka tidak sepenuhnya
diketahui, mereka umumnya di-adangkan untuk pasien dengan penyakit persisten dan B
atau kekambuhan sering yang akan memerlukan pera+atan kortikosteroid topikal terus
menerus, atau pada pasien yang sensiti,itas kulit nya sangat terpengaruh <misalnya, di
sekitar, +ajah leher mata, dan alat kelamin= di mana penyerapan sistemik dan risiko atro,i
kulit dengan kortikosteroid topikal menjadi perhatian khusus& E,ek samping yang paling
umum lokal T6!s adalah kulit terbakar dan iritasi& Meskipun hubungan sebab akibat
belum ditetapkan, kasus yang jarang terjadi seperti lymphoma dan keganasan juga telah
dilaporkan pada pasien menggunakan pengobatan ini& Penggunaan jangka panjang harus
#$
dihindari dan pasien menggunakan agen ini harus diberi konseling tentang perlindungan
terhadap paparan sinar matahari yang tepat&
2
P$n!o.atan ''t$(k
Kortko't$ro- S't$(k.
$ortikosteroid sistemik umumnya di-adangkan untuk pengobatan akut D yang
parah dan kambuh kambuhan& Namun, penggunaan jangka panjang steroid oral
berhubungan dengan e,ek samping yang tidak diketahui dan e,ek samping yang
berpotensi serius, karena itu, penggunaan jangka panjang harus dihindari& "elain itu,
penting untuk di-atat bah+a kekambuhan D umum terjadi setelah penghentian terapi
kortikosteroid oral&
2
Ant0'ta(n
Diberi untuk mengurangi rasa gatal& Dalam memilih anti histamin harus
diperhatikan berbagai hal seperti penyakit-penyakit sistemik, akti,itas penderita dll&
ntihistamin yang mempunyai e,ek sedati, sebaiknya tidak diberikan pada penderita
dengan akti,itas disiang hari <seperti supir= & Pada kasus sulit dapat diberi doNepin
hidroklorid 10-9A mgBoralB/ N sehari yang mempunyai e,ek anti depresan dan blokade
reseptor histamin ;1 dan ;/&
)
P$n!o.atan n&$k' k"lt
)
"eperti disebutkan sebelumnya, kulit pasien dengan D sering sangat diperparah
dengan "& aureus& (ntuk menghindari perkembangan resistensi bakteri, terapi jangka
pendek antibiotik topikal dan B atau sistemik sangat dibutuhkan& #leh karena itu
dianjurkan ketika terjadi in,eksi bakteri sekunder digunakan antibiotik sistemik yang
sesuai dan diindikasikan untuk in,eksi sekunder yang luas, nti in,eksi Pemberian anti
biotika berkaitan dengan ditemukannya peningkatan koloni "&aureus pada kulit penderita
D& Dapat diberi eritromisin, asitromisin atau kaltromisin& *ila ada in,eksi >irus dapat
diberi asiklo>ir A N :00 mgBhari selama 10 hari atau 2 N /00 mgBhari untuk 10 hari
Int$r&$ron
!)N G bekerja menekan respons !gE dan menurunkan ,ungsi dan proli,erasi sel
T;1& Pengobatan !)N G rekombinan menghasilkan perbaikan klinis karena dapat
menurunkan jumlah eosino,il total dalam sirkulasi&
Sklo',orn
dalah suatu imunosupresi, kuat terutama bekerja pada sel T akan terikat dengan
calcineurin menjadi suatu kompleks yang akan menghambat calcineurin sehingga
#%
transkripsi sitokin ditekan& Dosis A mgBkg **Boral selama 7 minggu , diberi dalam +aktu
singkat, bila obat dihentikan umumnya penyakit kambuh kembali& E,ek sampingnya
adalah peningkatan kreatinin dalam serum dan bisa terjadi penurunan ,ungsi ginjal dan
hipertensi
T$ra, Lan.
1+2+)+8
Ultra5ol$t #U@%
,ototerapi mungkin berman,aat untuk pengobatan D pada orang de+asa&
Dipakai untuk D yang berat& Terapi menggunakan ultra >iolet O atau kombinasi ultra
>iolet dan ultra >iolet *& Terapi kombinasi lebih baik dari pada ultra >iolet * saja& (ltra
>iolet bekerja pada "' dan eosino,il sedangkan ultra >iolet * mempunyai e,ek
imunosupresi, dengan -ara memblokade ,ungsi "' dan mengubah produksi sitoksin
keratinosit&
Pro.otk
'a-toba-illus rhamnosus 33 1 kapsul <10
8=
kumanBdosis dalam / kaliBhari
memperbaiki kondisi kulit setelah / bulan& Pemberian probiotik perinatal akan
menurunkan resiko D pada anak di usia / tahun pertama&
E-"ka'
(ntuk manajemen penyakit yang optimal, pasien dan B atau praktisi mereka harus
dididik tentang si,at kronis penyakit, kebutuhan untuk kepatuhan yang berkelanjutan
untuk praktik pera+atan kulit yang tepat, dan penggunaan yang tepat dan penerapan
terapi topikal& Eaktu yang dihabiskan mendidik pasien dan pera+at telah terbukti
memiliki positi, pengaruh yang positi, pada hasil pengobatan penyakit& Pasien juga harus
diberikan instruksi tertulis B in,ormasi penggunaan obat yang tepat, pera+atan kulit dan
manajemen untuk memperkuat pemahaman dan pembelajaran&
2
11. KOMPLIKASI.
1+2+)
In&$k' '$k"n-$r ak.at .akt$r
Merupakan komplikasi yang paling sering pada dermatitis atopik& *iasanya
disebabkan oleh bakteri kelompok "trpto-o--i *-hemolyti-, studi lain mengungkapkan
"taphylo-o--us merupakan 85? penyebab in,eksi sekunder pada lesi dermatitis atopik&
!n,eksi tersebut menyebabkan timbulnya ,olikulitis atau impetigo& Pioderma yang
berhubungan dengan dermatitis atopik biasanya ditemukan lesi eritema dengan eksudasi
dan krusta, skuama berminyak dan jera+at ke-il pada ujungnya&
#6
In&$k' 7a("r k"lt
danya gangguan epidermal barrier ,un-tion, kelembaban dan maserasi
mempengaruhi timbulnya kepekaan terhadap in,eksi jamur& )aktor indi>idu dan
lingkungan sehari-hari juga berperanan penting pada timbulnya komplikasi ini, seperti
kaus kaki serta olahraga+an&& Pytiriosporum o>ale akhir-akhir ini dianggap meningkat
pada kulit pasien dermatitis atopik
In&$k' 5r"'
$util karena >irus dan molus-um kontagiosum ditemukan lebih sering pada
dermatitis atopik, sedangkan in,eksi herpes simpleks dapat menimbulkan lesi yang
menyebar luas& Erupsi Hari-elli,orm $aposiPs adalah komplikasi lain dermatitis atopi, ini
disebabkan oleh >irus herpes simpleks dan >a--inia& $elainan dikenal sebagai Eksim
herpetikum atau eksim >aksinatum& Perkembangan erupsi >esi-ular yang meningkat pada
orang yang atopik dapat menungkatkan kemungkinan terjadinya erupsi $aposiPs
>ari-eli,orm&
Ertro-$r(a
Terjadi pada 2-12? kasus dermatitis atopik& $eadaan tersebut dapat terjadi akibat
adanya e,ek +ithdra+l pemakaian kortikosteroid sistemik pada kasus dermatitis atopik
berat& $omplikasi ini -enderung dapat mengan-am hidup pasien bila terdapat kegagalan
,ungsi jantung, sepsis, hipotermi dan hipoalbuminemia&
12. PROGNOSIS
Penderita dermatitis atopik yang bermula sejak bayi, sebagian <Q 20 ?= sembuh
spontan,sebagian berlanjut ke bentuk anak dan de+asa& "ulit meramalkannya karena
adanya peran multi,aktorial& )aktor yang berhubungan dengan prognosis kurang baik,
adalah @
D yang luas pada anak&
Menderita rinitis alergika dan asma bronkiale&
Ri+ayat D pada orang tua atau saudaranya&
+itan <onset= D pada usia muda&
nak tunggal&
$adar !gE serum sangat tinggi&
#&
Diperkirakan 50 J 5A? penderita D in,antil akan berkembang menjadi asma bronkiale
atau hay ever& Penderita D mempunyai resiko tinggi untuk mendapat dermatitis kontak
iritan akibat kerja di tangan
BAB II
LAPORAN KASUS
DERMATITIS ATOPIK
1. IDENTITAS PASIEN
Nama @ n& "t
.enis kelamin @ 'aki- laki
(mur @ / tahun
lamat @ "a+ang permai , no 0:, kelurahan *uliang
gama @ $risten
Pekerjaan @ *elum "ekolah
Pendidikan @ -
"uku bangsa @ *atak
2. ANAMNESIS
namnesis dilakukan se-ara autoanamnesis dan alloanamnesis dari ibu
pasien& Pada hari selasa, 1 juli /012 pukul 11&/0 E!* di poliklinik $ulit dan
kelamin R"(D Embung )atimah&
& $eluhan utama
3atal pada lipat lengan tangan kanan dan lipat tungkai kaki kanan sejak 1
minggu yang lalu&
*& Ri+ayat penyakit sekarang
"ejak 1 minggu yang lalu, ibu pasien mengeluh gatal pada lipat lengan
tangan kanan& Pada a+al 1 minggu yang lalu mun-ul pada lipat lengan tangan
kanan dan menjalar ke kaki berupa kemerahan yang gatal dan menjadi bentol-
bentol ketika sering digaruk&
!bu pasien mengatakan belum pernah berobat sebelumnya& !bu pasien
menyangkal adanya demam,dan ri+ayat kontak dengan produk <kosmetik,
detergen, sabun berbahan kimia atau obat oles didaerah yang terkena=&
6& Ri+ayat penyakit dahulu
#'
!bu pasien menyangkal adanya alergi terhadap makanan& Ri+ayat penyakit
kulit sebelumnya dan lainya disangkal&
D& Ri+ayat penyakit keluarga
!bu pasien mengatakan ayah pasien sering mengalami gatal Jgatal dan
menebal di kaki setelah mengonsumsi sea,ood& Ri+ayat penyakit kulit serupa
disangkal&
3. PEMERIKSAAAN FISIK
$eadaan umum @ *aik
$esadaran @ 6ompos mentis
Tekanan darah @ Tidak dilakukan pengukuran
)rekuensi nadi @ 82 NBm
)rekuensi na,as @ // NBm
"uhu @ Tidak dilakukan pengukuran
). STATUS DERMATOLOGIS
Regio @ ,ossa -ubitus deNtra dan ,ossa poplitea deNtra
3ambaran umum lesi @
Pada ,ossa -ubitus <lipatan lengan kanan= dan ,ossa poplitea <lipatan lutut=
deNtra terdapat papula eritem, multiple, ukuran miliar ,berkelompok dan
sebagian besar tampak likeni,ikasi&
3ambar 1 @ 'esi pada lipat lengan kanan <,ossa -ubitus=
#
*. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
8. DIAGNOSIS
Diagnosis banding @
Dermatitis atopik
Dermatitis seboroik
Dermatitis kontak alergi
Diagnosis kerja @ Dermatitis topik
:. PENATALAKSAAN
Tatalaksana umum @
- Edukasi pasien mengenai penyakitnya
- Edukasi untuk menghindari bahan-bahan yang di-urigai menimbulkan gatal
- Edukasi untuk menggunakan sabun untuk kulit sensiti>e
- $ontrol kembali jika tidak ada perbaikan
Topikal
- Mometason )uroat -ream /N se-ukupnya
"istemik
- "irup 6etiriCine 1 N R <ketika gatal=
<. PROGNOSIS
Suo ad >itam @ bonam
Suo ad ,un-tionam @ bonam
Suo ad sana-tionam @ bonam
!0
BAB III
PEMBA=ASAN
"eorang anak laki- laki berusia / tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin
R"(D Embung )atimah bersama ibunya pada hari selasa, 1 juli /012 pukul 11&/0 E!*,
ibunya mengeluh sejak hampir 1 minggu , ibu pasien mengeluh gatal pada lipat lengan
tangan kanan& Pada a+al nya mun-ul pada lipat lengan tangan kanan dan menjalar timbul
d lipat kaki berupa kemerahan yang gatal dan menjadi bentol- bentol ketika digaruk&
*erdasarkan anamnesa lain juga didapatkan bah+a ayah pasien mempunyai ri+ayat alergi
terhadap makanan tertentu yang berprotein tinggi&
pada pemeriksaan ,isik didapatkan pada ,ossa -ubitus <lipat siku= dan ,ossa poplitea
<lipat lutut= terdapat papula eritem, multiple, ukuran miliar, berkelompok, dan sebagian
besar tampak likeni,ikasi&
Pada kasus ini , diagnosis ditegakan berdasarkan anamnesis, dan pemeriksaan ,isik&
da beberapa keadaan yang menyerupai keadaan pada pasien ini, yaitu @ dermatitis
atopik, dermatitis seboroik, dermatitis kontak alergi&
Pada dermatitis seboroik, dermatitis atopik dan dermatitis kontak alergi mempunyai
gejala utama dan gambaran klinis yang hampir sama& $eluhan utama yang timbul adalah
rasa gatal hebat yang memainkan peran dalam timbulnya pola reaksi kulit dapat berupa
makula eritem yang ditutupi dengan papul miliar dan pada kasus kronik akan berskuama
halus sampai kasar, umumnya pada D" akan tampak berminyak dan pada D akan
tampak -enderung kering& Pada seboroik lokasi banyak terjadi di daerah yang banyak
mengandung kelenjar sebasea misal kulit kepala, belakang telinga, alis mata, -uping
hidung , ketiak, dada, dan supra pubis& Pada D lokasi terjadi pada tengkuk, lipat siku,
lipat lutut sedangkan D$ lokasi sesuai dengan tempat kontaktan& "esuai epidemiologi
umumnya D" terjadi pada usia de+asa, D lebih sering terjadi pada anak-anak, dan D$
pada semua umur&
Dari semua -iri khas yang ada pasien lebih mengarah ke dermatitis atopik,
meskipun memiliki gambaran klinis yang hampir sama, ada beberapa klinis dan -iri khas
yang memperkuat penegakan diagnosis yaitu lesi pada pasien ini -enderung kering tidak
berminyak, lokasi terjadi pada lipat siku dan lipat lutut, dan pada pasien ini masuk
kategori usia anak-anak& Dari anamnesis diatas dan pemeriksaan ,isik juga didapatkan 2
kriteria mayor dan 5 kriteria minor menurut hani,in dan rajka & *erdasarkan hal dan
kriteria tersebut, diagnosis sudah bisa ditegakan dan mengarah ke dermatitis atopik&
!1
Dermatitis atopik adalah suatu penyakit kronik yang residi,& Distribusi dan bentuk
lesi berbeda menurut usia, tetapi rasa gatal adalah gejala utama yang selalu dikeluhkan
pada pasien D& *erbagai ,aktor turut berperan pada patogenesis dermatitis atopik, antara
lain ,aktor genetik yang terkait dengan kelainan intrinsik sa+ar kulit, kelainan imunologik
dan ,aktor lingkungan& Pada kasus ini, terdapatnya ri+ayat alergi pada orang tua, terutama
dermatitis atopik yang akan berhubungan erat dengan mani,estasi dan derajat keparahan
atopik pada ,ase anak&
Dermatitis atopik ditandai dengan kulit kering, hal ini terkait dengan mekanisme
kompleks kerusakan sa+ar kulit& ;ilangnya seramid dikulit, yang ber,ungsi sebagai
molekul pengikat air diruang ekstraselular stratum korneum, dianggap sebagai penyebab
kelainan ,ungsi sa+ar kulit& $ekeringan kulit mengakibatkan ambang rangsang kulit
relati>e rendah dan menimbulkan sensasi untuk menggaruk& 3arukan ini menyebabkan
kerusakan dan memudahkan mikroorganisme dan bahan iritan melalui kulit&
"uhu kamar sebaiknya sejuk dan lembab karena suhu panas dapat meningkatkan
kekeringan kulit dan merangsang gatal& Pakaian sebaiknya tidak tebal dan hindari pakaian
yang bebahan dari +ol atau berbahan kasar&gatal dapat dikurangi dengan pemberian
emolien, kompres basah, anti in,lamasi topi-al dan antihistamin oral& Yang terpenting
adalah, bagaimana -ara mengidenti,ikasi dan mengeliminasi ,aktor pen-etusnya& Dan
,aktor pen-etus kadang berbeda pada setiap pasien& Pada kasus ini, kemungkinan pen-etus
yang berperan adalah ,aktor makanan, karena didapati ri+ayat alergi protein tinggi yang
dimiliki ayah pasien& *ila diyakini bah+a makanan tertentu menyebabkan dermatitis
atopik, makanan yang di-urigai tersebut dapat dihindari& Eliminasi makanan pada anak
harus berhati hati karena dapat menyebabkan malnutrisi sehingga sebaiknya diberi
makanan pengganti&
!#
DAFTAR PUSTAKA
1&= Djuanda& , ;amCah& M, isah& "& Dermatitis a-topi-& Dalam, Il(" P$n2akt K"lt
-an K$la(n& Edisi kelima& .akarta@ *alai Penerbit )$(!, /008K 15:-129&

/&= *akhtiar& Faktor R'ko+ Da!no''+ -an Tatalak'ana D$r(att' Ato,k ,a-a
Ba2 -an Anak di unduh dari@ http@BBmajour&maranatha&eduBindeN&phpBjurnal-
kedokteranBarti-leB>ie+B:5/Bpd,
5&= *ieber Thomas& M$10an'(' o& D'$a'$ Ato,k D$r(att'. T h e ne+ england
journal o medi-ine& "eptember 5, /01/& T-ited@ /01/ agustus 10U di unduh dari @
http@BB+++&nejm&orgBdoiBpd,B10&10A7BNE.Mra0920:1
2&= 6hairiyah Tanjung, "p$$<$=, dr& D$r(att' Ato,k&Diunduh dari@
http@BBo-+&usu&a-&idB-ourseBdo+nloadB111000011/-dermatomus-uloskeletal-
systemBdms127VslideVdermatitisVatopik&pd,
A= "-ott Murray, MD, )R6P<6=, *"- & ato,k -$r(att'&Diunduh dari@
http@BB+++&sta-ommuni-ations&-omBjournalsBpd,sB-meB-meno>/005Bdermatitis&pd,
7= ;y+el 6& Eilliams, Ph&D& topik Dermatitis& Diunduh dari@
http@BB+++&nejm&orgBdoiBpd,B10&10A7BNE.M-p02/:05
!!

Anda mungkin juga menyukai